Re: [assunnah] Re: Tanya: Hadiah bacaan Alquran utk org sudah meninggal
Wa'alaikumsalam warokhmatullohi wabarokatuh.InsyaAllah artikel dari almanhaj (kategori Janaiz) bermanfaat buat antum.Rizqi akbarini [EMAIL PROTECTED] wrote: Adakah yang mengetahui haditz tentang apabila ada yang meninggal dunia atau menjelang ajal dijemput (dalam keadaan koma/kritis) apa saja yang dilakukan keluarga simayat? Apa yang bisa dilakukan tetangga simayat? RINGKASAN CARA PELAKSANAAN JENAZAHOleh : Syaikh Ali Hasan Ali Abdul HamidBagian Kedua dari Lima Tulisan [1/5] ... II MENJELANG MATI[1] Menjelang mati, maka orang-orang yang ada di sekitarnya harus melakukan hal- hal berikut : [a] Mentalqin (menuntun) mengucapkan -Laa Ilaha Illal-llah- "Artinya :Tiada yang berhak disembah selain Allah" [b] Mendo'akan [c] Mengucapkan perkataan yang baik.[2] Adapun membacakan surat Yaa sin di sisi orang yang meninggal atau menghadapkan ke kiblat maka amalan tersebut tidak ada dalilnya.[3] Seorang muslim boleh menghadiri kematian orang non-muslim untuk menganjurkan kepadanya supaya masuk Islam (sebelum meninggal dunia). Waktu saya kecil dulu kalau ada yang meninggal kami ikut menjenguk mengaji, pengajian mingguan dipindahkan kerumah duka, biasanya yang disampaikan tentang kematian, sikap keluarga yang ditinggal, dll. Bukankah disaat itu keluarga yang berduka sangat membutuhkan dukungan moril ditemani diajak mengaji. (Tentu saja baca Al Qur'an tidak hanya saat kematian). III KETIKA MENINGGAL DUNIAJika sudah meninggal dunia maka orang-orang yang ada disekitarnya harus melakukan hal-hal berikut : [a] Memejamkan mata mayyit[b] Mendo'akan [c] Menutupnya dengan kain yang meliputi semua anggota tubuhnya. Tapi jika yang meninggal sedang melakukan ihram, maka kepala dan wajahnya tidak ditutupi[d] Bersegera menyelenggarakan jenazahnya setelah yakin bahwa ia sudah betul- betul meninggal[e] Menguburkan di kampung tempat ia meninggal, tidak memindahkan ke daerah lain kecuali dalam kondisi darurat. Karena memindahkan mayat ke daerah lain berarti menyalahi perintah mempercepat pelaksanaan jenazah.[f] Bersegera menyelesaikan utang-utangnya semuanya dari harta si mayyit sendiri, mekipun sampai habis hartanya, maka negaralah yang menutupi utang-utangnya setelah ia sendiri sudah berusaha membayarnya. Jika negara tidak melakukan hal itu dan ada yang berbaik budi melunasinya, maka hal itu dibolehkan.IV YANG BOLEH DILAKUKAN PARA KERABATNYA DAN ORANG LAIN[1] Boleh membuka wajah mayyit dan menciumnya, menangisi -tanpa ratapan- dalam kurung tiga hari.[2] Tatkala berita kematian sampai kepada kerabat mayyit, mereka harus : [a] Bersabar serta redha akan ketentuan Allah [b] Beristirjaa' yaitu membaca : -Inna Lillahi wa Innaa Ilaihi Raaji'uun- "Artinya : Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya-lah kita akan kembal"[3] Tidaklah menyalahi kesabaran jika ada wanita yang tidak berhias sama sekali asal tidak melebihi tiga hari setelah meninggalnya ayahnya atau selain ayahnya. Kecuali jika yang meninggal adalah suaminya, maka ia tidak berhias selama empatbulan sepuluh hari, karena hal ini ada dalilnya.[4] Jika yang meninggal selain suaminya, maka lebih afdhal jika tidak meninggalkan perhiasannya untuk meredlakan/menyenangkan suaminya serta memuaskannya. Dan diharapkan adanya kebaikan di balik itu.V HAL-HAL YANG TERLARANGRasulullah telah melarang/mengharamkan hal yang selalu dilakukan oleh banyak orang disaat ada yang meninggal, hal-hal yang dilarang tersebut wajib diketahui untuk dihindari, di antaranya :[1] Meratap, yaitu menangis berlebih-lebihan, berteriak, memukul wajah, merobek-robek kantong pakaian dan lain-lain.[2] Mengacak-acak rambut[3] Laki-laki memperpanjang jenggot selama beberapa hari sebagai selama beberapa hari sebagai tanda duka atas kematian seseorang. Jika duka sudah berlalu maka mereka kembali mencukur jenggot lagi.[4] Mengumumkan kematian lewat menara-menara atau tempat lain, karena cara mengumumkan yang seperti itu terlarang dan syariat Apakah ini juga tidak pernah dilakukan para sholafush sholeh? Seperti setelah bencana tsunami kemaren betapa goncangnya jiwa mereka yang kehilangan hampir seluruh anggota keluarga. Al quran adalah obat. Nasehat agama juga obat. Mohon bila ada yang tau. Apa yang sebaiknya dilakukan keluarga yang ditinggal?XIV TAKZIYAH[1] Disyariatkan bertakziyah pada keluarga mayyit, yaitu menganjurkan supaya mereka bersabar, mengharapkan pahala serta mendo'akan mayyit.[2] Bertakziyah dengan menyenangkan mereka serta meringankan kesedihan mereka, membuat mereka redla dan sabar sesuai dengan yang teriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. [Seperti : "Sesungguhnya milik Allah apa yang Dia ambil, milik Allah apa yang Dia berikan, segalanya sudah ditentukan di sisi Allah bersifat sementara, maka hendaklah bersabar dan mengharapkan sepenuhnya kepada Allah"]. Ini dibaca jika ia masih ingat yang sah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, jika lupa maka cukup dengan kata-kata yang baik dan bisa
Re: [assunnah] Re: Tanya: Hadiah bacaan Alquran utk org sudah meninggal
Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh Sunnah ketika Menghadapi Orang dalam Kondisi NazaJika seorang tengah menghadapi sakaratul maut, maka hendaklah orang orang yang ada di sekitarnya melakukan beberapa hal berikut ini :Pertama : Mentalqinnya (menuntunnya) untuk mengucapkan syahadat.Dari Abu Said al Khudri ra., Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda,Laqqinuu mawtakum laa ilaaHa illallaHu yang artinya Ajarkanlah Laa ilaaHa illallaH kepada orang yang hampir mati diantara kalian (HR. Muslim no. 916, Abu Dawud no. 3117, at Tirmidzi no. 976, Ibnu Majah no. 1445, an Nasai IV/5 dan lainnya)Kedua : Mendoakan dan mengatakan perkataan yang baikDari Ummu Salamah ra., Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda,Apabila kalian menjenguk orang sakit atau berada di sisi orang yang hampir mati, maka katakanlah (perkataan) yang baik, karena sesungguhnya para malaikat mengaminkan (doa) yang kalian ucapkan (HR. Muslim no. 919 dan lainnya)Diperbolehkan juga bagi kaum muslimin untuk mendatangi orang kafir yang akan meninggal dunia untuk menjelaskan perihal ajaran Islam dengan harapan dia akan memeluk Islam. Yang demikian itu didasarkan hadits Anas ra.,Ada seorang remaja Yahudi yang mengabdi kepada Nabi ShallallaHu alaiHi wa sallam. Suatu ketika anak itu jatuh sakit, maka Nabi datang menjenguknya, lalu beliau duduk di dekat kepalanya seraya berkata kepadanya, Masuklah Islam (Dan ketika (anak itu) meninggal dunia, beliau berkata, Shalatkanlah shahabat kalian ini) (HR. al Bukhari, al Hakim, al Baihaqi dan Ahmad III/175, 227, 260 dan 280)Sementara itu tidak ada satu pun dalil yang shahih tentang membacakan surat Yaasiin kepada orang yang akan meninggal dunia. Adapun hadits hadits dhaif (lemah) yang menjadi sandaran sebagian kaum muslimin yaitu :Pertama :Surat Yaasiin itu hatinya Al Quran, tidaklah seseorang membacanya karena mengharapkan keridhaan Allah dan negeri akhirat, melainkan akan diampuni dosanya. Oleh karena itu bacakanlah (Yaasiin) untuk orang mati diantara kalian (HR. Ahmad V/26 dan an Nasai dalam Amalul Yaum wal lailah no. 1083)Para penulis hadits mencatat dari jalan Mutamir, dari ayahnya, dari seseorang, dari ayahnya, dari Maqil bin Yasar, ia berkata, Bahwa Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda, Dalam hadits tersebut ada 3 rawi yang majhul (yang tidak diketahui namanya). Jadi hadits ini dhaif dan tidak bisa dipakai sebagai dalil. (Lihat Fathur Rabbani VII/63)Kedua :Bacakan surat Yasin kepada orang yang akan mati diantara kalian (HR. Ahmad V/26-27, Abu Dawud no. 3121, An Nasa-i dalam Amalil Yaum wal lailah no. 1082, Ibnu Majah no. 1448 dan lainnya)Para penulis hadits mencatat hadits ini dari jalan Sulaiman at Taimi, dari Abu Utsman, dari ayahnya, dari Maqil bin Yasar, ia berkata, Telah bersabda Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam Imam adz Dzahabi berkata, Abu Utsman rawi yang majhul (tidak dikenal) (Mizaanul Itidal IV/550 dan Tahdziibut Tahdziib XII/182), Ibnu Mundzir berkata, Abu Utsman dan ayahnya bukan orang yang masyhur (Aunul Mabud VIII/390), Imam Ibnul Qaththan berkata, Hadits ini ada illat (cacat)-nya, serta hadits ini mudhtharib dan Abu Utsman majhul (Syarhil Muhadzdzab V/110), Imam Daruquthni berkata, Hadits dhaif isnadnya dan majhul (Fathur Rabbani VII/63) Imam An Nawawi berkata, Isnad hadits ini dhaif, di dalamnya ada dua orang yang majhul (Abu Utsman dan ayahnya) (al Adzkar hal. 122), alasan lain hadits ini dhaif adalah karena ayahnya Abu Utsman yang merawikan hadits ini mubham (tidak diketahui namanya) juga hadits ini mudhtharib (goncang) karena sebagian riwayat menyebut ayahnya Abu Utsman sebagai rawi dan sebagian riwayat tidak menyebut ayahnya Abu Utsman sebagai rawi.Untuk keterangan lebih jelas tentang dhaifnya hadits ini silahkan merujuk ke Kitab al Qaulul Mubiin fii Dhafi haditsa at Talqin wa iqra-u ala Mautakum Yaasiin oleh Syaikh Ali bin Hasan al Halabi (beliau adalah murid senior Syaikh Albani rahimahullah)Ketiga :Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya IV/105 dari jalan Shafwan, ia (Shafwan) berkata,Telah berkata kepadaku beberapa syaikh bahwasannya mereka hadir ketika Ghudaif bin Harist mengalami naza, seraya berkata, Siapakah diantara kalian yang dapat membacakan surat Yaasiin ? Lalu Shalih bin Syuraih as Sakuni membacakannya Riwayat hadits tersebut maqthu yakni riwayat ini hanya sampai kepada tabiin, tidak sampai kepada Nabi ShallallaHu alaiHi wa sallam. Sedangkan riwayat maqthu tidak bisa dijadikan hujah apalagi riwayat ini dhaif karena beberapa syaikh yang disebutkan majhul (tidak dikenal). (Lihat Irwa-ul Ghalil III/151-152 oleh Syaikh Albani) Keempat :Tidak seorangpun yang akan mati lalu dibacakan surat Yaasiin di sisinya melainkan Allah akan mudahkan (kematian) atasnya (HR. Abu Nuaim dalam Akhbaru Ashbahan I/188)Penulis hadits (Abu Nuaim) mencatatkan hadits ini
Re: [assunnah] Re: Tanya: Hadiah bacaan Alquran utk org sudah meninggal
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Adakah yang mengetahui haditz tentang apabila ada yang meninggal dunia atau menjelang ajal dijemput (dalam keadaan koma/kritis) apa saja yang dilakukan keluarga simayat? Apa yang bisa dilakukan tetangga simayat? Waktu saya kecil dulu kalau ada yang meninggal kami ikut menjenguk mengaji, pengajian mingguan dipindahkan kerumah duka, biasanya yang disampaikan tentang kematian, sikap keluarga yang ditinggal, dll. Bukankah disaat itu keluarga yang berduka sangat membutuhkan dukungan moril ditemani diajak mengaji. (Tentu saja baca Al Qur'an tidak hanya saat kematian). Apakah ini juga tidak pernah dilakukan para sholafush sholeh? Seperti setelah bencana tsunami kemaren betapa goncangnya jiwa mereka yang kehilangan hampir seluruh anggota keluarga. Al quran adalah obat. Nasehat agama juga obat. Mohon bila ada yang tau. Apa yang sebaiknya dilakukan keluarga yang ditinggal? wassalammu'alaikum Abu hilmy [EMAIL PROTECTED] wrote: Bismillahirrohmaanirrohiim. Insya Allah, ana coba memberikan kepada antum apa yang pernah ana dapet dari mengikuti kajian-kajian. Sebaiknya kita ketahui dulu definis bid'ah. Ada beberapa definisi yg diantaranya dari Imam Ibnu taymiyah, Imam Ibnu Rajab, Imam Suyuti dan ana memilih definisi dari Imam Asyatibi Beliau berkata : Satu jalan dalam agama yang diciptakan menyamai syariat yang diniatkan dengan menempuhnya bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah. Dari definis bisa kita dapat ketahui bahwa bid'ah adalah mengadakan suatu perkara yang baru dalam agama. Bahwa bid'ah dalam agama terkadang menambah dan terkadang mengurangi syariat. Pertanyaannya Apa motivasi mengadakan itu ? jika motivasinya adalah agama, maka ketahuilah. perkara agama yang kita maksudkan adalah perkara ibadah. maka membutuhkan dalil- tauqifi. **) Maka kita lihat, Apakah dari para salafus sholeh melakukan yg demikian itu? dan begitulah mereka selalu melakukan, disetiap ada kematian ? Jika kita temukan riwayat maka ikutlah jika tidak maka diam. Imam malik pernah berkata bahwa tidaklah umat ini menjadi baik, kecuali dengan mengikuti kebaikan para pendahulu yg sholeh.. (afwan mungkin redaksi berbeda. mohon koreksi) Kembali ke permasalahn, pertanyaannya. Apa motivasi mereka melakukan itu ? Ikhwan fillah, kreatif-lah pada bidang kedunia-an antum 'a lamu bi umuuriddunyaakum.. dan ikutilah pentunjuk pada bidang-bidang yg bersifat ibadah karena yg deimikan itu lebih selamat. **) yg ana maksud terus-menerus dan meniatkan perayaan\ yg demikian. adapun sesekali dan tidak diatur atau dengan mengundang maka yg seperti ini keluar dari apa yg ana maksud (Allohu'alam) Abu Hilmy. Alzhar Rusdi [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum,warahmatullahi wabarakatuh Ana sekalian mau tanya nich, saat ini sudah ada yang menggantikan acara tahlilan di rumah yang meninggal, tetapi mereka sekarang menggantinya dengan acara pengajian yang materinya ceramah agama, apakah ini juga termasuk bid'ah, mohon penjelasan. wassalam - 24 FIFA World Cup tickets to be won with Yahoo! Mail. Learn more Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Website Anda: http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Re: Tanya: Hadiah bacaan Alquran utk org sudah meninggal
Assalammu'alaikum warrohmatullohiwabarokaatuh. Membaca Al-Qur'an untuk mayit dengan maksud untuk MENGIRIM PAHALA adalah perbuatan Bid'ah.contoh : Kita sebagai orang tua semasa hidup mengajarkan Membaca Al-Qur'an kepada anak kita sampai bisa, ketika anak kita membaca Al-Qur'an anak kita mendapat Pahala ex: 10 Pahala, kita sebagai orang tua mendapatkan juga ex: 10 Pahala.Karena kita sebagai orang tua yang mengajarkan anak kita, begitupun sesudah kita meninggal apa yang diajarkan kepada anak kita berupa kebaikan maka sianak mendapatkan pahala, kita juga mendapatkannya pula. Jadi disini bukannya Pahala si anak di kirimkan kepada orang tua yang sudah meninggal.Itulah yang disebut Amal Jariyah Pahala yang terus mengalir. Allahu Ta'ala a'lam. Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, abu munada On 4/25/06, roni andriani [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalammu'alaikum warrohmatullohiwabarokaatuh. Wa 'alaikumus salaam warahmatullahi wabarakaatuh, Masalah doa tidak ada perselisihan mengenainya bahwa kita dapat mendoakan muslim baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Dalam doa kita memohon kepada Allah Ta'ala. Juga beberapa amalan seperti haji dan shadaqah diterangkan dalam hadits shahih bahwa hal itu dapat dilakukan atas nama orang yang telah meninggal. Begitu juga mengenai ilmu yang bermanfaat dan amal jariyah diterangkan dalam hadits shahih. Sedangkan dalam konteks membaca Al-Qur'an untuk mayit, apakah yang dikehendaki? Jika yang dikehendaki adalah mengirim pahala, apakah kita yakin bahwa bacaan Al-Qur'an kita itu diterima? Apakah ada dalil bahwa pahala bacaan Al-Qur'an itu bisa dikirim? Namun beda lagi masalahnya jika seseorang menjadikan bacaan Al-Qur'an-nya (atau amal shalih lainnya) sebagai wasilah untuk berdo'a. Tawasul ini termasuk yang disyari'atkan sebagaimana kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua. Mereka berdo'a kepada Allah Ta'ala dengan menjadikan amal shalih mereka sebagai wasilah. Allahu Ta'ala a'lam. Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, -- Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim (l. 1400 H/1980 M) - Yahoo! Messenger with Voice. PC-to-Phone calls for ridiculously low rates. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Website Anda: http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Re: Tanya: Hadiah bacaan Alquran utk org sudah meninggal
Bismillahirrohmaanirrohiim. Insya Allah, ana coba memberikan kepada antum apa yang pernah ana dapet dari mengikuti kajian-kajian. Sebaiknya kita ketahui dulu definis bid'ah. Ada beberapa definisi yg diantaranya dari Imam Ibnu taymiyah, Imam Ibnu Rajab, Imam Suyuti dan ana memilih definisi dari Imam Asyatibi Beliau berkata : Satu jalan dalam agama yang diciptakan menyamai syariat yang diniatkan dengan menempuhnya bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah. Dari definis bisa kita dapat ketahui bahwa bid'ah adalah mengadakan suatu perkara yang baru dalam agama. Bahwa bid'ah dalam agama terkadang menambah dan terkadang mengurangi syariat. Pertanyaannya Apa motivasi mengadakan itu ? jika motivasinya adalah agama, maka ketahuilah. perkara agama yang kita maksudkan adalah perkara ibadah. maka membutuhkan dalil- tauqifi. **) Maka kita lihat, Apakah dari para salafus sholeh melakukan yg demikian itu? dan begitulah mereka selalu melakukan, disetiap ada kematian ? Jika kita temukan riwayat maka ikutlah jika tidak maka diam. Imam malik pernah berkata bahwa tidaklah umat ini menjadi baik, kecuali dengan mengikuti kebaikan para pendahulu yg sholeh.. (afwan mungkin redaksi berbeda. mohon koreksi) Kembali ke permasalahn, pertanyaannya. Apa motivasi mereka melakukan itu ? Ikhwan fillah, kreatif-lah pada bidang kedunia-an antum 'a lamu bi umuuriddunyaakum.. dan ikutilah pentunjuk pada bidang-bidang yg bersifat ibadah karena yg deimikan itu lebih selamat. **) yg ana maksud terus-menerus dan meniatkan perayaan\ yg demikian. adapun sesekali dan tidak diatur atau dengan mengundang maka yg seperti ini keluar dari apa yg ana maksud (Allohu'alam) Abu Hilmy. Alzhar Rusdi [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum,warahmatullahi wabarakatuh Ana sekalian mau tanya nich, saat ini sudah ada yang menggantikan acara tahlilan di rumah yang meninggal, tetapi mereka sekarang menggantinya dengan acara pengajian yang materinya ceramah agama, apakah ini juga termasuk bid'ah, mohon penjelasan. wassalam - New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Website Anda: http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Re: Tanya: Hadiah bacaan Alquran utk org sudah meninggal
Assalamu'alaikum,warahmatullahi wabarakatuh Ana sekalian mau tanya nich, saat ini sudah ada yang menggantikan acara tahlilan di rumah yang meninggal, tetapi mereka sekarang menggantinya dengan acara pengajian yang materinya ceramah agama, apakah ini juga termasuk bid'ah, mohon penjelasan. wassalam ___ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Website Anda: http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Re: Tanya: Hadiah bacaan Alquran utk org sudah meninggal
Assalamu 'alaikum Mengenai haji dan sedekah yang pahalanya untuk orang lain, ana kira yang dimaksud khusus dari anak untuk orang tuanya sebagaimana dalil2 hadits yang ada adalah dari anak terhadap orang tuanya, sebagaimana penjelasan syaikh Albany tentang sedekah dalam syarah Aqidah Thohawiyah Agung --- In assunnah@yahoogroups.com, Ahmad Ridha [EMAIL PROTECTED] wrote: On 4/25/06, roni andriani [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalammu'alaikum warrohmatullohiwabarokaatuh. Wa 'alaikumus salaam warahmatullahi wabarakaatuh, Masalah doa tidak ada perselisihan mengenainya bahwa kita dapat mendoakan muslim baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Dalam doa kita memohon kepada Allah Ta'ala. Juga beberapa amalan seperti haji dan shadaqah diterangkan dalam hadits shahih bahwa hal itu dapat dilakukan atas nama orang yang telah meninggal. Begitu juga mengenai ilmu yang bermanfaat dan amal jariyah diterangkan dalam hadits shahih. Sedangkan dalam konteks membaca Al-Qur'an untuk mayit, apakah yang dikehendaki? Jika yang dikehendaki adalah mengirim pahala, apakah kita yakin bahwa bacaan Al-Qur'an kita itu diterima? Apakah ada dalil bahwa pahala bacaan Al-Qur'an itu bisa dikirim? Namun beda lagi masalahnya jika seseorang menjadikan bacaan Al-Qur'an-nya (atau amal shalih lainnya) sebagai wasilah untuk berdo'a. Tawasul ini termasuk yang disyari'atkan sebagaimana kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua. Mereka berdo'a kepada Allah Ta'ala dengan menjadikan amal shalih mereka sebagai wasilah. Allahu Ta'ala a'lam. Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, -- Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim (l. 1400 H/1980 M) Website Anda: http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Re: Tanya: Hadiah bacaan Alquran utk org sudah meninggal
waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu. Afwan, kalau yang akh roni maksud adalah membaca surat Yasin dirumah simayit sesudah meninggal maka harus ada dalil yang jelas, karena ini menyangkut ibadah ubudiyah dan tidak boleh ada qias dalam masalah ini. Dan bahkan secara dhahir ini bisa dianggap sebagai niyaha (Meratap) yang dilarang Nabi salalallahu alaihiwasallam. Dan setau ana tidak ada contoh dari shahabat yang mereka melakukan hal ini, padahal andaikata ini bagian dari agama tentu para shahabat adalah orang yang paling pertama melakukannya karena merekalah yang paling bersemangat untuk melakukan amal kebaikan. Dan ana dengar dari seorang ustadz bahwa imam syafi'i berpendapat bahwa berkumpul-kumpul dirumah simayit termasuk meratap(niyaha), padahal kita tahu bahwa masyarakat kita sebagian besar bermazhab syafi'i, tapi dalam banyak masalah, mereka sangat berbeda dengan pendapat imam syafi'i. Untuk masalah apakah bacaan qur'an sampai kepada si mayit terjadi khilaf dikalangan ulama, sebagian mengatakan sampai sebagian mengatakan tidak. Tetapi yang menjadi masalah bukan membaca qur'an nya tetapi menetapkan sebuah acara 3 hari, 7 hari, dan berkumpul dirumah si mayit, dan selalu membaca surat yasin inilah yang menjadi masalah, sehingga harus didatangkan dalil yang shahih karena dasar diterimanya ibadah adalah ikhlas karena Allah semata, dan ittiba' kepada nabi salallahu alaihiwasallam. Wallahu a'lam. Quoting roni andriani [EMAIL PROTECTED]: Assalammu'alaikum warrohmatullohiwabarokaatuh. tapi bukankah orang yang sudah meninggal itu terputus hubungannya dengan dunia, kecuali 3, dan salah satunya adalah anak yang sholeh. dan salah satu cara sang anak adalah kiriman doa dan bacaan al Quran yang ditujukan untuk yang meninggal itu (Tolong koreksi). seperti juga ada juga orang yang melaksanakan ibadah haji dengan niat pahalanya untuk orang yang sudah meninggal, bukankah pahalanya itu boleh untuk yang bersangkutan? Bagaimana dengan amal jariyah sang almarhum, jika dapat bermanfaat bagi orang, bukankah pahalanya akan tetap mengalir ke dia? jadi kenapa tidak boleh membaca Al Quran (Surah Yasin) untuk orang yang sudah meninggal? Banyak buku yang dibaca, semua mengatakan bahwa mereka(almarhum) disana menunggu2 kiriman doa dari kita yang masih hidup. bukankah kita dalam berdoa selalu berdoa untuk muslimin dan muslimat yang tidak bisa kita sebutkan satu per satu? mohon penjelasannya. mohon maaf bila kurang berkenan. Wassalam --- wae_lagi [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakaatuh Sedikit yang ana ketahui, dan tolong di koreksi seandainya salah. Sepanjang yang ana ketahui bahwa hadits yang antum bawakan adalah hadits yang dho'if sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Imam Muhaddits Al Albani Rahimahullah Ta'ala dalam kitab beliau Ahkamul Janaiz (Kalau tidak salah terjemahannya sudah diterbitkan Pustaka Imam Asy Syafi'i). Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah menyatakan bahwa membacakan surat yasin ketiak ada orang yang sedang naza' dan membaca al Qur'an (membaca surat Yasin atau surat-surat lainnya) ketika berziarah ke kubur adalah bid'ah dan tidak ada asalnya sama sekali dari sunnah nabi Shallallahu 'Alahi wa Sallam yang shahih. Silahkan merujuk ke buku tersebut... Wallahu A'lam --- In assunnah@yahoogroups.com, Yandi [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalammu'alaikum arrohmatullohiwabarokaatuh. Saya dpt mail dari teman spt di bawah ini, mohon pencerahan dari teman2x yg telah memahami hal ini. Menurut Imam Syaukani dalil sahnya hadiah pahala bacaan al-Qur`an untuk orang yang sudah mati adalah sabda Nabi SAW, Bacakanlah kepada orang-orang yang sudah meninggal di antara kamu surat Yasin (Arab : iqra`uu 'ala mautaakum yaasiin) (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim; hadits hasan, Imam As-Suyuthi, al-Jami' al- Shaghir, I/52). Maksud mautaakum dalam hadits itu ialah orang-orang yang sudah meninggal di antara kamu, bukan orang-orang yang hendak meninggal di antara kamu. Demikian penegasan Imam Syaukani yang mengartikan mautaakum dalam makna hakikinya (makna sebenarnya), untuk membantah ulama seperti al-Khaththabi yang mengartikannya secara majazi (kiasan), yaitu orang-orang yang hendak meninggal. (Nailul Authar, hal. 776-778; Subulus Salam, II/91). Wassalam _ Email gratis 4 MB dengan fasilitas POP3 dan SMTP. Kunjungi Indonesia Interactive http://www.i2.co.id. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~- Website Anda: http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website audio:
Re: [assunnah] Re: Tanya: Hadiah bacaan Alquran utk org sudah meninggal
Ana urun rembug sedikit ya, Al Quran itu untuk Orang yang masih Hidup bukan untuk Orang yang sudah Mati Allah Taala berfirman :Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya memperhatikan ayat ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang orang yang mempunyai pikiran (QS. Shaad : 29) Al Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan, supaya dia memberi peringatan kepada orang orang yang hidup (QS. Yasin : 69-70)Allah Taala menurunkan Al Quran untuk orang orang yang hidup agar mereka dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari dan bukan untuk orang orang yang mati. Orang yang telah meninggal, amal shalihnya terputus kecuali 3 hal, seperti sabda Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam,Idzaa maatal insaanu inqathaa amaluhu illa min tsalaatsin shadaqatan jaariyah aw ilmin yutafau bihi aw waladin shaalihin yaduulahu yang artinya Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 perkara (yaitu) shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakan kepadanya (HR. Muslim)Al Hafizh Ibnu Katsir ketika menafsirkan firman Allah Taala,(Yaitu) bahwasannya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasannya seorang manusia tidak memperoleh (pahala) selain apa yang diusahakannya (QS. An Najm 38-39)berkata, Sebagaimana dosa seseorang tidak dapat dipindahkan kepada orang lain, maka demikian pula ganjaran seseorang (tidak dapat dipindahkan/dikirimkan) kepada orang lain, melainkan didapat dari hasil usahanya sendiri. Dari ayat ini Imam Syafii rahimahullah dan orang yang mengikuti beliau beristinbath (mengambil dalil) bahwasannya pahala bacaan Al Quran tidak sampai kepada si mayyit dan tidak dapat dihadiahkan kepada si mayyit, karena yang demikian bukanlah amal dan usaha mereka (Tafsir Ibni Katsir IV/272, cet. Darus Salam)Apa yang disebut oleh Imam Syafii dalam Tafsir Ibnu Katsir tersebut merupakan pendapat sebagian besar ulama dan juga merupakan pendapat Imam Hanafi, sebagaimana dinukil oleh Az Zubaidi dalam Syarah Ihya Ulumuddin X/369 (Ahkamul Janaa-iz hal. 220-221, cet. Maktabah al Maarif, tahun 1412 H. oleh Syaikh Albani) Di dalam kitab Al Ikhtiyaraat al Ilmiyah halaman 54, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, Bukan merupakan kebiasaan para ulama salaf, jika mereka mengerjakan puasa, shalat atau haji tathawwu atau membaca Al Quran, pahalanya dihadiahkan kepada kaum muslimin yang sudah meninggal dunia. Tidak sepantasnya untuk menyimpang dari jalan ulama salaf, karena ia lebih baik dan sempurnaAdapun hadits yang berbunyi, Barangsiapa menziarahi kubur kedua orangtuanya setiap Jumat dan membacakan surat Yaasiin (di atasnya), maka ia akan diampuni (dosa)-nya sebanyak ayat ayau huruf yang dibacanya (HR. Abu Nuaim dalam Akhbaru Ashbahan II/344-345, dan lainnya) adalah maudhu atau palsu, lihat Silsilah ahadits adh Dhaifah wal Maudhuah no. 50 oleh Syaikh Albani.Dijelaskan dalam hadits tersebut ada rawi yang bernama Amr bin Ziyad Abul Hasan Ats Tsaubani. Ibnu Adiy berkata, Sanad hadits ini bathil, dan Amr bin Ziyad dituduh oleh para ulama memalsukan hadits. Imam Daruquthni berkata pula tentangnya, Ia sering memalsukan hadits (Mizaanul Itidal no. 6371 dan Lisanul Mizan IV/364-365)Sedangkan yang dianjurkan oleh Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam kepada para sahabatnya seusai menguburkan mayit adalah mendoakannya,Istaghfiruu liakhiikum wa saluu lahut tatsbiita fainnahu alaana yus-alu yang artinya Mohonkanlah ampunan untuk saudaramu dan mintakanlah keteguhan (iman) untuknya, karena sesungguhnya dia sekarang sedang ditannya (HR. Abu Daud II/70, al Hakim I/370, dan al Baihaqi IV/56, al Hakim mengatakan, Bersanad shahih dan disepakati oleh adz Dzahabi, an Nawawi mengatakan, Sanadnya jayyid, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Ahkaamul Janaa-iz, hadits ini dari jalur Utsman bin Affan ra.).Juga Nabi ShallallaHu alaiHi wa sallam pernah keluar ke Baqi (tempat pemakaman kaum muslimin) lalu beliau mendoakan mereka. Kemudian Aisyah ra. bertanya tentang hal itu, lalu beliau ShallallaHu alaiHi wa sallam menjawab, Sesungguhnya aku diperintahkan untuk mendoakan mereka (HR. Ahmad VI/252, sanadnya shahih dengan syarat Bukhari-Muslim, lihat Ahkaamul Janaa-iz oleh Syaikh Albani)Maraji : Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah, Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani, Pustaka Imam SyafiI, Cetakan Pertama, Muharram 1426 H/Maret 2005. Jalan Golongan yang Selamat, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu*, Darul Haq, Jakarta, Cetakan Ketujuh, Maret 2003, hal 186 s/d 189. Yasinan, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pustaka Abdullah, Jakarta, Cetakan Ketiga, Jumadil Awal 1426 H/4 Juli 2005.*Pengajar di Darul Hadits Al-Khairiyyah, Makkah Al Mukarramah dan murid Syaikh Muhammad Nashiruddin Al AlbaniCatatan :Adapun amalan yang pahalanya bisa sampai kepada si mayit
[assunnah] Re: Tanya: Hadiah bacaan Alquran utk org sudah meninggal
Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakaatuh Sedikit yang ana ketahui, dan tolong di koreksi seandainya salah. Sepanjang yang ana ketahui bahwa hadits yang antum bawakan adalah hadits yang dho'if sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Imam Muhaddits Al Albani Rahimahullah Ta'ala dalam kitab beliau Ahkamul Janaiz (Kalau tidak salah terjemahannya sudah diterbitkan Pustaka Imam Asy Syafi'i). Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah menyatakan bahwa membacakan surat yasin ketiak ada orang yang sedang naza' dan membaca al Qur'an (membaca surat Yasin atau surat-surat lainnya) ketika berziarah ke kubur adalah bid'ah dan tidak ada asalnya sama sekali dari sunnah nabi Shallallahu 'Alahi wa Sallam yang shahih. Silahkan merujuk ke buku tersebut... Wallahu A'lam --- In assunnah@yahoogroups.com, Yandi [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalammu'alaikum arrohmatullohiwabarokaatuh. Saya dpt mail dari teman spt di bawah ini, mohon pencerahan dari teman2x yg telah memahami hal ini. Menurut Imam Syaukani dalil sahnya hadiah pahala bacaan al-Qur`an untuk orang yang sudah mati adalah sabda Nabi SAW, Bacakanlah kepada orang-orang yang sudah meninggal di antara kamu surat Yasin (Arab : iqra`uu 'ala mautaakum yaasiin) (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim; hadits hasan, Imam As-Suyuthi, al-Jami' al- Shaghir, I/52). Maksud mautaakum dalam hadits itu ialah orang-orang yang sudah meninggal di antara kamu, bukan orang-orang yang hendak meninggal di antara kamu. Demikian penegasan Imam Syaukani yang mengartikan mautaakum dalam makna hakikinya (makna sebenarnya), untuk membantah ulama seperti al-Khaththabi yang mengartikannya secara majazi (kiasan), yaitu orang-orang yang hendak meninggal. (Nailul Authar, hal. 776-778; Subulus Salam, II/91). Wassalam Website Anda: http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Re: Tanya: Hadiah bacaan Alquran utk org sudah meninggal
Assalammu'alaikum warrohmatullohiwabarokaatuh. tapi bukankah orang yang sudah meninggal itu terputus hubungannya dengan dunia, kecuali 3, dan salah satunya adalah anak yang sholeh. dan salah satu cara sang anak adalah kiriman doa dan bacaan al Quran yang ditujukan untuk yang meninggal itu (Tolong koreksi). seperti juga ada juga orang yang melaksanakan ibadah haji dengan niat pahalanya untuk orang yang sudah meninggal, bukankah pahalanya itu boleh untuk yang bersangkutan? Bagaimana dengan amal jariyah sang almarhum, jika dapat bermanfaat bagi orang, bukankah pahalanya akan tetap mengalir ke dia? jadi kenapa tidak boleh membaca Al Quran (Surah Yasin) untuk orang yang sudah meninggal? Banyak buku yang dibaca, semua mengatakan bahwa mereka(almarhum) disana menunggu2 kiriman doa dari kita yang masih hidup. bukankah kita dalam berdoa selalu berdoa untuk muslimin dan muslimat yang tidak bisa kita sebutkan satu per satu? mohon penjelasannya. mohon maaf bila kurang berkenan. Wassalam --- wae_lagi [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakaatuh Sedikit yang ana ketahui, dan tolong di koreksi seandainya salah. Sepanjang yang ana ketahui bahwa hadits yang antum bawakan adalah hadits yang dho'if sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Imam Muhaddits Al Albani Rahimahullah Ta'ala dalam kitab beliau Ahkamul Janaiz (Kalau tidak salah terjemahannya sudah diterbitkan Pustaka Imam Asy Syafi'i). Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah menyatakan bahwa membacakan surat yasin ketiak ada orang yang sedang naza' dan membaca al Qur'an (membaca surat Yasin atau surat-surat lainnya) ketika berziarah ke kubur adalah bid'ah dan tidak ada asalnya sama sekali dari sunnah nabi Shallallahu 'Alahi wa Sallam yang shahih. Silahkan merujuk ke buku tersebut... Wallahu A'lam --- In assunnah@yahoogroups.com, Yandi [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalammu'alaikum arrohmatullohiwabarokaatuh. Saya dpt mail dari teman spt di bawah ini, mohon pencerahan dari teman2x yg telah memahami hal ini. Menurut Imam Syaukani dalil sahnya hadiah pahala bacaan al-Qur`an untuk orang yang sudah mati adalah sabda Nabi SAW, Bacakanlah kepada orang-orang yang sudah meninggal di antara kamu surat Yasin (Arab : iqra`uu 'ala mautaakum yaasiin) (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim; hadits hasan, Imam As-Suyuthi, al-Jami' al- Shaghir, I/52). Maksud mautaakum dalam hadits itu ialah orang-orang yang sudah meninggal di antara kamu, bukan orang-orang yang hendak meninggal di antara kamu. Demikian penegasan Imam Syaukani yang mengartikan mautaakum dalam makna hakikinya (makna sebenarnya), untuk membantah ulama seperti al-Khaththabi yang mengartikannya secara majazi (kiasan), yaitu orang-orang yang hendak meninggal. (Nailul Authar, hal. 776-778; Subulus Salam, II/91). Wassalam ___ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Website Anda: http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Re: Tanya: Hadiah bacaan Alquran utk org sudah meninggal
On 4/25/06, roni andriani [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalammu'alaikum warrohmatullohiwabarokaatuh. Wa 'alaikumus salaam warahmatullahi wabarakaatuh, Masalah doa tidak ada perselisihan mengenainya bahwa kita dapat mendoakan muslim baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Dalam doa kita memohon kepada Allah Ta'ala. Juga beberapa amalan seperti haji dan shadaqah diterangkan dalam hadits shahih bahwa hal itu dapat dilakukan atas nama orang yang telah meninggal. Begitu juga mengenai ilmu yang bermanfaat dan amal jariyah diterangkan dalam hadits shahih. Sedangkan dalam konteks membaca Al-Qur'an untuk mayit, apakah yang dikehendaki? Jika yang dikehendaki adalah mengirim pahala, apakah kita yakin bahwa bacaan Al-Qur'an kita itu diterima? Apakah ada dalil bahwa pahala bacaan Al-Qur'an itu bisa dikirim? Namun beda lagi masalahnya jika seseorang menjadikan bacaan Al-Qur'an-nya (atau amal shalih lainnya) sebagai wasilah untuk berdo'a. Tawasul ini termasuk yang disyari'atkan sebagaimana kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua. Mereka berdo'a kepada Allah Ta'ala dengan menjadikan amal shalih mereka sebagai wasilah. Allahu Ta'ala a'lam. Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, -- Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim (l. 1400 H/1980 M) Website Anda: http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/