Re: [assunnah] Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia terhadap Syaikh al Albani

2006-10-12 Terurut Topik Kamarul Azlan Kamaruddin



Assalamualaikum,
Maaf.. Saya juga dari Malaysia ingin memberikan sumbangan kepada topik yang dibincangkan ini.
Yang dimaksudkan dengan "dalam mustalah hadith sama'an merupakan pengajian yang paling tinggi".. Contohnya: Sekiranya sepotong hadis nabi diriwayatkan melalui dua sanad yang berlainan, dan sekiranya sanad pertama diriwayatkan secara sama'an dan sanad yang kedua ada seorang perawi yang meriwayatkan secara 'an'anah. Sanad pertama lebih baik atau tinggi dibandingkan sanad keduasebab di dalam sanad kedua ada kemungkinan perawi yang melakukan 'an'anah meriwayatkan dari Shaikh yang tidak dinamakan dalam sanad maka timbul masalah tadlis.
Yang saya fahami dari perbincangan ini, Shaikh al-Albaani tidak mendengar hadis-hadis yang diselidikinya secara langsung tetapi daripada buku2 sahaja maka kajiannya mungkin tidak sebaik ulama silam atau beliau tidak setaraf muhaddith silam.. Ini juga salah faham kerana mencampur adukkan cara meriwayat hadisdan kualiti kajian atau taraf sebagai muhaddith.Jelas initidak sama! Sekalipun banyak meriwayatkan hadis lengkap secara sama'an pun tidak memberikan jaminan muhaddith itu boleh membuat kajian hadis dengan teliti, kualiti dan menyeluruh. Jelas kelebihan ada pada muhaddith akhir zaman kerana banyak kitab-kitab yang dituliskan ulamak-ulamak dan muhaddith-muhaddith sudah dicetak dan tersebar luas, maka untuk sesuatu kajian hadis itu menjadi lebih baik dan menyeluruh maka perlulah diperolehi kebanyakan, jika tidak semua hadis-hadis serta sanad-sanadnya. 

Usaha Shaikh al-Albaani juga banyak dalam menyunting kerja-kerja muhaddith zaman silam dan menyebarkannya dalam bentuk yang lebih mudah diperolehi. Contohnya: Ibn Hajar al-'Asqalani memberikan komentarnya tentang hadis-hadis di dalam Fath al-Bari yang berjilid-jilid itu. Maka Shaikh al-Albaani memetik komentar-komentar itu dan susunkan semula atau sebutkan di dalam kitab-kitab yang beliau lakukan takhrijnya.

Lihatlah pada hasil kerja-kerjanya. Zaman sekarang, orang ramai sudah mula berhati-hati dalam menerima hadis. Kegiatan kajian sanad sudah berleluasa. Dan kebanyakan muhaddith zaman sekarang, yang sokong mahupun yang berkecuali terhadap Shaikh al-Albaani tetap memujinya dari segi kebolehan dan kualiti kajian Shaikh al-Albaani. Siapakah kita yang mempertikaikan Shaikh al-Albaani sedangkan pakar-pakar hadis lain memujinya!? Yang mempertikaikan Shaikh al-Albaani pun adalah mereka yang dikritik oleh Shaikh al -Albaani dari segi bid'ah (kecil atau besar) yang diamalkan mereka.

Kita tidak perlu keterlaluan dalammemuji Shaikhal-Albaani, kerana memang beliau manusia juga boleh membuat kesilapan. Malah beliau kerap juga mengaku kesilapan kesilapan kajian awal beliau sendiri. Ini menunjukkan keikhlasan Shaikh, dan tidak sama sekali menjatuhkan martabat Shaikh. Kesilapan-kesilapan yang serupa juga berlaku dengan muhaddith-muhaddith silam atas sebab-sebab yang sama.
Maaf kalau saya tidak menepati perbincangan. Saya baru terbaca sahaja perbincangan ini.
Assalamualaikum,
Abu Khadeejah




From:"hanif hanif" [EMAIL PROTECTED]Reply-To:assunnah@yahoogroups.comTo:assunnah@yahoogroups.comSubject:Re: [assunnah] Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia terhadap Syaikh al AlbaniDate:Mon, 9 Oct 2006 12:38:12 +0100Akan saya coba terjemahkan secara bebas krn saya sering bergaul dg malaysian.Tapi mohon dikoreksi jika ada yg salahSyaikh Al Albani bisa saja melakukan kesalahan walaupun beliau adalah Al Muhaddits (Ahli Hadits)Syaikh Al Albani tidak dipuji melebihi tokoh2 hadits masa lalu (Mungkin maksudnya adalah Al Bukhari, Muslim, Ahmad, etc) krn Al Albani tidak mendengarkan hadits secara langsung.Ibnu Hajar meriwayatkan hadits (saya nggak tahu maksudnya "secara tinggi". Yg "tinggi" itu apa dan 
bagaimana). sebelum diakui sebagai pakar haditshanifOn 09/10/06, sasminto [EMAIL PROTECTED] wrote:   Ya akhi, ana masih bingung dengan komentar antum, ana tidak paham bahasa  Malaysia. Adakah yg bisa memberikan penjelasan?- Original Message -  From: "abdullah mohd zaidi" [EMAIL PROTECTED] mzaid_saf%40yahoo.com  To: assunnah@yahoogroups.com assunnah%40yahoogroups.com  Sent: Sunday, October 08, 2006 3:31 AM  Subject: Re: [assunnah] Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia terhadap  Syaikh al Albanitidak semestinya seseorang bertaraf muhaddith tidak   melakukan kesilapan. al-Albani tidak dipuja melebihi   
tokoh-tokoh hadith silam kerana hadis-hadis yang   ditulis oleh Albani tidak diperoleh secara dengar   sedangkan dalam mustalah hadith sama'an merupakan   pengajian yang paling tinggi sampai sekarang belum   terbukti Albani terima kitab semuanya secara sama'aan.   Ibnu Hajar misalnya meriwayatkan secara tinggi sebelum   melayakkan beliau menjadi pakar hadith


__._,_.___





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]








   



  




Re: [assunnah] Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia terhadap Syaikh al Albani

2006-10-10 Terurut Topik Abu hilmy
Bismillahirrohmaanirrohiim.

Insya Allah yang dimaksud oleh ikhwannuna abdullah
mohd zaidi adalah bersambungnya sanad. Karena yang
demikian itu adalah salah satu syarat dari maqbul-nya
suatu hadits (Shahih, hasan -dua ini yang pada urutan
pertama dan kedua-)

Ada penjelasan yang menarik dari kitab Al Mandhumah Al
Baiquniyah :

Adapun mengatakan bersambungnya sanad (Al-Ittashol)
dengan penjelasan Samaa'urrowi 'amman fauqo
(mendengar seorang rawi dari yang diatasnya) bukanlah
ta'rif yang baik karena kata As-sama' (mendengar)
lebih kecil lingkupnya dari Ar-riwayah
(Periwayatan).

Sedangkan yang diinginkan oleh ta'rif hadits shohih
(dalam hal ini hadits yang maqbul kita sebutkan
langsung saja pada hadits yang paling tinggi
tingkatannya dalam ilmu hadits) adalah Dhoohiru
Ittishol yakni Ittishol yang Dhohir yang mencakup
riwayat melalui kitab syaikh atau melalui iqror syaikh
dari bacaan rawi ataupun meriwayatkan melalui temuan
atau berupa shohifah (lembaran-2 sanad hadits) yang
ini semua termasuk dalam hukum Ittishol tanpa adanya
sama' (mendengar) sama sekali.

Disalin dari : Syarah Al Mandhumah Al Baiquniyah
(Muqaddimah Ilmu Mushtholahal Hadits) Penulis: Abu
Zakariya Al Atsary, Penerbit : Pustaka Al Ausath -
Yogyakarta. Syarah dari kitab, Al Mandhumah Al
Baiquniyah yang ditulis oleh : As Syaikh Thoha bin
Muhammad bin futuh Asy Syafi'iy Al Baiquni. (wafat
1080 H)

Maka dengan penjelasan tersebut Insya Allah, Kita
ketahui kedudukan Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani Rahimahulloh, dalam pandangan ulama
mutakhirin dari kalangan Ahlu sunnah dengan pemahaman
salaful ummah, dengan menggelarinya Al Muhaddits.

Adapun dalam tulisan :
tidak semestinya seseorang bertaraf muhaddith
 tidak melakukan kesilapan.

Alhamdulillah ini adalah peringatan buat kita bahwa
beliau juga manusia yang tidak maksum sehingga
tidaklah kita meninggikan beliau diatas ilmu yang
tidaklah keluar kecuali diatas sunnah dengan pemahaman
salafussholeh.

Allohu musta'an. Semoga bermanfaat.

Abu Hilmy


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com




Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia terhadap Syaikh al Albani

2006-10-09 Terurut Topik mohammad hariyoto
Assalamualaikum

sama'an maksudnya menyemak secara langsung, mendengar
secara langsung, mungkin yang dimaksud akhi dari
malaysia syaikh al albany tidak terbukti meriwayatkan
hadis dengan cara mendengar langsung, sehingga derajat
hadistnya tidak setinggi yg mendengar
langsung/sama'an.
Itu yg bisa saya tangkap, sepengetahuan saya yg sering
berinteraksi sama orang malaysia.
Kalo memang demikian akhi dari malaysia yang saya
tahu, syaikh meneliti hadist jg berdasarkan kitab2
para salaf, dimana syaikh bisa membedakan periwayat
itu hafalannya lemah, atau suka bohong, atau jujur,
atau ahli bid'ah, berdasarkan kitab2 para salaf,
karena syaikh tidak mungkin bertemu langsung dengan
sanad/periwayat sesebuah hadist, tapi syaikh bisa
meneliti periwayat dari pendapat kebanyakan salaf,
sehingga hasilnya bisa lebih bagus, karena para ahli
hadis salaf kemungkinan tidak ketemu satu sama lain,
sehingga mungkin suatu berita tidak sampai pada salah
satu ahli hadist, dan syaikh bisa mengetahui semua
pendapat ahli hadist dari kitab2nya.
mudah2an ini bisa membantu memberi penjelasan

Wassalamualaikum


--- sasminto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ya akhi, ana masih bingung dengan komentar antum,
 ana tidak paham bahasa
 Malaysia. Adakah yg bisa memberikan penjelasan?


 - Original Message -
 From: abdullah mohd zaidi [EMAIL PROTECTED]
 To: assunnah@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, October 08, 2006 3:31 AM
 Subject: Re: [assunnah] Tuduhan Dusta Professor
 Hadits Indonesia terhadap
 Syaikh al Albani


  tidak semestinya seseorang bertaraf muhaddith
 tidak
  melakukan kesilapan. al-Albani tidak dipuja
 melebihi
  tokoh-tokoh hadith silam kerana hadis-hadis yang
  ditulis oleh Albani tidak diperoleh secara dengar
  sedangkan dalam mustalah hadith sama'an merupakan
  pengajian yang paling tinggi sampai sekarang
 belum
  terbukti Albani terima kitab semuanya secara
 sama'aan.
  Ibnu Hajar misalnya meriwayatkan secara tinggi
 sebelum
  melayakkan beliau menjadi pakar hadith...
 
 = delete =


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com



Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia terhadap Syaikh al Albani

2006-10-09 Terurut Topik hanif hanif
Akan saya coba terjemahkan secara bebas krn saya sering bergaul dg malaysian.
Tapi mohon dikoreksi jika ada yg salah

Syaikh Al Albani bisa saja melakukan kesalahan walaupun beliau adalah Al 
Muhaddits (Ahli Hadits)
Syaikh Al Albani tidak dipuji melebihi tokoh2 hadits masa lalu (Mungkin 
maksudnya adalah Al Bukhari, Muslim, Ahmad, etc) krn Al Albani tidak 
mendengarkan hadits secara langsung.

Ibnu Hajar meriwayatkan hadits (saya nggak tahu maksudnya secara tinggi. Yg 
tinggi itu apa dan bagaimana). sebelum diakui sebagai pakar hadits

hanif


On 09/10/06, sasminto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ya akhi, ana masih bingung dengan komentar antum, ana tidak paham bahasa
 Malaysia. Adakah yg bisa memberikan penjelasan?


 - Original Message -
 From: abdullah mohd zaidi [EMAIL PROTECTED] mzaid_saf%40yahoo.com
 To: assunnah@yahoogroups.com assunnah%40yahoogroups.com
 Sent: Sunday, October 08, 2006 3:31 AM
 Subject: Re: [assunnah] Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia terhadap
 Syaikh al Albani

  tidak semestinya seseorang bertaraf muhaddith tidak
  melakukan kesilapan. al-Albani tidak dipuja melebihi
  tokoh-tokoh hadith silam kerana hadis-hadis yang
  ditulis oleh Albani tidak diperoleh secara dengar
  sedangkan dalam mustalah hadith sama'an merupakan
  pengajian yang paling tinggi sampai sekarang belum
  terbukti Albani terima kitab semuanya secara sama'aan.
  Ibnu Hajar misalnya meriwayatkan secara tinggi sebelum
  melayakkan beliau menjadi pakar hadith...
 
 = delete =




Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia terhadap Syaikh al Albani

2006-10-08 Terurut Topik sasminto
Ya akhi, ana masih bingung dengan komentar antum, ana tidak paham bahasa
Malaysia. Adakah yg bisa memberikan penjelasan?

- Original Message -
From: abdullah mohd zaidi [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, October 08, 2006 3:31 AM
Subject: Re: [assunnah] Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia terhadap
Syaikh al Albani


 tidak semestinya seseorang bertaraf muhaddith tidak
 melakukan kesilapan. al-Albani tidak dipuja melebihi
 tokoh-tokoh hadith silam kerana hadis-hadis yang
 ditulis oleh Albani tidak diperoleh secara dengar
 sedangkan dalam mustalah hadith sama'an merupakan
 pengajian yang paling tinggi sampai sekarang belum
 terbukti Albani terima kitab semuanya secara sama'aan.
 Ibnu Hajar misalnya meriwayatkan secara tinggi sebelum
 melayakkan beliau menjadi pakar hadith...

= delete =






Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia terhadap Syaikh al Albani

2006-10-07 Terurut Topik abdullah mohd zaidi
tidak semestinya seseorang bertaraf muhaddith tidak
melakukan kesilapan. al-Albani tidak dipuja melebihi
tokoh-tokoh hadith silam kerana hadis-hadis yang
ditulis oleh Albani tidak diperoleh secara dengar
sedangkan dalam mustalah hadith sama'an merupakan
pengajian yang paling tinggi sampai sekarang belum
terbukti Albani terima kitab semuanya secara sama'aan.
Ibnu Hajar misalnya meriwayatkan secara tinggi sebelum
melayakkan beliau menjadi pakar hadith...


--- Budi Ari [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia Ali
 Mushthafa Yaqub terhadap
 Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani
 (Di Buku ‘Hadits-hadits Palsu Seputar Ramadhan’)

 Tulisan ini aku rangkum dari buku ‘Syaikh al
 Albani Dihujat’ karya Ustadz Abu Ubaidah
 hafizhahullah sebagai rasa kecintaanku terhadap
 salah seorang Imam ahlus sunnah yaitu Syaikh
 Muhammad Nashiruddin al Albani rahimahullah, sang
 pengibar bendera tauhid dan sunnah, yang mana dakwah
 beliau selalu dipenuhi dengan cobaan dan rintangan
 dalam rangka mengembalikan manusia hanya menyembah
 kepada Allah Ta’ala semata serta dalam rangka
 menegakkan sunnah Nabi ShallallaHu ‘alayHi wa
 sallam, dan alhamdulillah dakwah beliau yang
 mubarakah tersebut telah banyak memberikan manfaat
 kepada kaum muslimin dan manusia.

 “Uhibbush shaalihiina wa lastu minHum
 La’allallaHa yarzuqnii shalaahaa”

 “Saya mencintai orang-orang shalih sekalipun belum
 bisa seperti mereka
 Semoga Allah Ta’ala lekas memberiku anugerah
 keshalihan”

 Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,

 “Al mar-u ma’a man ahabba” yang artinya “Seorang
 itu bersama orang yang dia cintai” (HR. al Bukhari
 no. 6168 dan Muslim no. 2640)


 Sahabat Anas bin Malik radhiyallaHu ‘anHu berkata,
 “Kami tidak pernah bergembira setelah Islam lebih
 dari kegembiraan kami setelah mendengar sabda Nabi,
 ‘Kamu bersama orang yang kamu cintai’. Maka saya
 mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar. Saya
 berharap agar saya bersama mereka sekalipun saya
 tidak bisa beramal seperti mereka” (HR. Muslim no.
 2639)

 Dan aku tidak bertaklid kepada beliau atau pun
 mensucikannya, sebagaimana ucapan salah satu murid
 beliau, Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullah,


 “Seandainya kami ingin untuk taklid kepada Ibnu
 Baz atau al Albani, tentu kami akan taklid kepada
 orang yang lebih baik dari keduanya seperti Imam
 Malik, Syafi’i, Ahmad, al Bukhari, Muslim dan lain
 sebagainya” (Majalah ash Shalah edisi 34 tahun ke 6)

 Juga ucapan seorang ulama besar Syaikh al Utsaimin
 rahimahullah, “Syaikh al Albani adalah orang yang
 sangat dalam ilmunya, luas telaahnya dan kuat
 argumennya. Namun semua orang dapat diambil dan
 ditolak ucapannya selain perkataan Allah Ta’ala dan
 Rasul-Nya” (Hayatul Albani 2/543)

 Celaan dusta sang professor

 Imam ash Shabuni meriwayatkan dalam Aqidah Salaf
 halaman 116 bahwa Imam Ahmad bin Sinan al Qaththan
 rahimahullah pernah berkata,

 “Laysa fid dunyaa mubtadi-un illaa wa Huwa
 yubghidhu aHlal hadiitsi” yang artinya “Tidak ada
 seorang ahli bid’ah pun di dunia ini kecuali dia
 benci terhadap ahli hadits”

 Berikut daftar tuduhan dusta sang professor
 terhadap Syaikh al Albani di dalam bukunya
 ‘Hadits-hadits Palsu Seputar Ramadhan’ :

Pada halaman 135, sang professor menulis,
 “Ungkapan ini kongkritnya adalah al Albani adalah
 seorang yang bodoh”

Pada halaman 133, sang professor menulis,
 “Maka, tidak heran apabila ahli hadits dari Maroko
 Syaikh Abdullah al Ghumari menyatakan bahwa al
 Albani tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam
 menetapkan nilai hadits, baik shahih atau pun
 dha’if”

Masih pada halaman 133, sang professor menulis,
 “Tidak mengherankan pula apabila Syaikh Muhammad
 Yasin al Fadani, ulama Saudi Arabia keturunan
 Sumatera Barat Indonesia mengatakan, ‘Al Albani
 adalah sesat dan menyesatkan”

Pada halaman 136 sang professor menukil ucapan
 al Ghumari, “Al Albani lemah dalam ilmu hadits baik
 matan maupun sanadnya”

Pada halaman 93 sang professor menulis, “Dan
 kami sungguh tidak mengerti sikap al Albani ini,
 apakah memang dia itu tidak mengerti ilmu hadits,
 seperti yang dituduhkan oleh banyak ulama padanya,
 atau dia itu membuat kaidah-kaidah sendiri untuk
 mendha’ifkan atau menshahihkan hadits di luar
 kaidah-kaidah yang telah baku dan disepakati para
 ulama dalam disiplin ilmu hadits”

Pada halaman 131 sang professor menulis,
 “Sasarannya tampaknya jelas sekali, bahwa dia
 berusaha mengelakkan diri dari tuduhan mendha’ifkan
 hadits-hadits Imam al Bukhari dan Muslim”

Pada halaman 133 sang professor menulis,
 “Berdasarkan temuan-temuan di atas, maka kami
 menyatakan bahwa pernyataan as Saqqaf di atas adalah
 benar. Yaitu al Albani dinyatakan positif
 mendha’ifkan hadits-hadits riwayat Imam al Bukhari
 dan Imam Muslim, tanpa menyebutkan alasan
 kedha’ifannya”

Pada halaman 125 sang professor menulis, “Ia
 bukan hanya berani melawan arus pemikiran Islam yang
 sedang berkembang, tetapi melawan
 gelombang-gelombang raksasa pemikiran Islam yang
 sudah mapan selama 

[assunnah] Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia terhadap Syaikh al Albani

2006-10-02 Terurut Topik Budi Ari



  Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia Ali Mushthafa Yaqub terhadap  Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani  (Di Buku ‘Hadits-hadits Palsu Seputar Ramadhan’)Tulisan ini aku rangkum dari buku ‘Syaikh al Albani Dihujat’ karya Ustadz Abu Ubaidah hafizhahullah sebagai rasa kecintaanku terhadap salah seorang Imam ahlus sunnah yaitu Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani rahimahullah, sang pengibar bendera tauhid dan sunnah, yang mana dakwah beliau selalu dipenuhi dengan cobaan dan rintangan dalam rangka mengembalikan manusia hanya menyembah kepada Allah Ta’ala semata serta dalam rangka menegakkan sunnah Nabi ShallallaHu ‘alayHi wa sallam, dan alhamdulillah dakwah beliau yang mubarakah tersebut telah banyak memberikan manfaat kepada kaum muslimin dan manusia.   
 “Uhibbush shaalihiina wa lastu minHum  La’allallaHa yarzuqnii shalaahaa”“Saya mencintai orang-orang shalih sekalipun belum bisa seperti mereka  Semoga Allah Ta’ala lekas memberiku anugerah keshalihan”Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,“Al mar-u ma’a man ahabba” yang artinya “Seorang itu bersama orang yang dia cintai” (HR. al Bukhari no. 6168 dan Muslim no. 2640)Sahabat Anas bin Malik radhiyallaHu ‘anHu berkata, “Kami tidak pernah bergembira setelah Islam lebih dari kegembiraan kami setelah mendengar sabda Nabi, ‘Kamu bersama orang yang kamu cintai’. Maka saya mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar.
 Saya berharap agar saya bersama mereka sekalipun saya tidak bisa beramal seperti mereka” (HR. Muslim no. 2639)Dan aku tidak bertaklid kepada beliau atau pun mensucikannya, sebagaimana ucapan salah satu murid beliau, Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullah,“Seandainya kami ingin untuk taklid kepada Ibnu Baz atau al Albani, tentu kami akan taklid kepada orang yang lebih baik dari keduanya seperti Imam Malik, Syafi’i, Ahmad, al Bukhari, Muslim dan lain sebagainya” (Majalah ash Shalah edisi 34 tahun ke 6)Juga ucapan seorang ulama besar Syaikh al Utsaimin rahimahullah, “Syaikh al Albani adalah orang yang sangat dalam ilmunya, luas telaahnya dan kuat argumennya. Namun semua orang dapat diambil dan ditolak ucapannya selain perkataan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya” (Hayatul
 Albani 2/543)Celaan dusta sang professorImam ash Shabuni meriwayatkan dalam Aqidah Salaf halaman 116 bahwa Imam Ahmad bin Sinan al Qaththan rahimahullah pernah berkata,“Laysa fid dunyaa mubtadi-un illaa wa Huwa yubghidhu aHlal hadiitsi” yang artinya “Tidak ada seorang ahli bid’ah pun di dunia ini kecuali dia benci terhadap ahli hadits”Berikut daftartuduhan dusta sang professor terhadap Syaikh al Albani di dalam bukunya ‘Hadits-hadits Palsu Seputar Ramadhan’ :Pada halaman 135, sang professor menulis, “Ungkapan ini kongkritnya adalah al Albani adalah seorang yang bodoh”Pada halaman 133, sang professor menulis, “Maka, tidak heran apabila ahli hadits dari Maroko Syaikh Abdullah al Ghumari menyatakan bahwa al Albani tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam menetapkan nilai hadits, baik shahih atau pun dha’if”Masih pada halaman 133, sang professor menulis, “Tidak mengherankan pula apabila Syaikh Muhammad Yasin al Fadani, ulama Saudi Arabia keturunan Sumatera Barat Indonesia mengatakan, ‘Al Albani adalah sesat dan menyesatkan”Pada halaman 136 sang professor menukil ucapan al Ghumari, “Al Albani lemah dalam ilmu hadits baik matan maupun sanadnya”Pada halaman 93 sang professor menulis, “Dan kami sungguh tidak mengerti
 sikap al Albani ini, apakah memang dia itu tidak mengerti ilmu hadits, seperti yang dituduhkan oleh banyak ulama padanya, atau dia itu membuat kaidah-kaidah sendiri untuk mendha’ifkan atau menshahihkan hadits di luar kaidah-kaidah yang telah baku dan disepakati para ulama dalam disiplin ilmu hadits”Pada halaman 131 sang professor menulis, “Sasarannya tampaknya jelas sekali, bahwa dia berusaha mengelakkan diri dari tuduhan mendha’ifkan hadits-hadits Imam al Bukhari dan Muslim”Pada halaman 133 sang professor menulis, “Berdasarkan temuan-temuan di atas, maka kami menyatakan bahwa pernyataan as Saqqaf di atas adalah benar. Yaitu al Albani dinyatakan positif mendha’ifkan hadits-hadits riwayat Imam al Bukhari dan Imam Muslim, tanpa menyebutkan alasan kedha’ifannya” 
   Pada halaman 125 sang professor menulis, “Ia bukan hanya berani melawan arus pemikiran Islam yang sedang berkembang, tetapi melawan gelombang-gelombang raksasa pemikiran Islam yang sudah mapan selama empat belas abad”Pada halaman 124 sang professor menulis, “Kami tidak tahu persis, apakah tidak adanya kritik itu –selain dari al Habsyi- pada awalnya, telah menyebabkan al Albani –seperti dituduhkan banyak ulama- menjadi orang yang sangat sombong”Pada halaman 130 sang professor memberi julukan mbulet dan ngambang terhadap Syaikh al Albani.Dan masih ada lagi celaan dusta yang dituduhkan sang professor yang
 diarahkan kepada Syaikh al Albani, silahkan pembaca untuk merujuk ke buku 

Re: [assunnah] Tuduhan Dusta Professor Hadits Indonesia terhadap Syaikh al Albani

2006-10-02 Terurut Topik sam soel
Alhamdulillah, saya sudah baca buku tersebut, ternyata banyak manfaat yang 
dapat dipetik.
Alhamdulillah, Alhamdulillah, tidak cukup sekali Alhamdulillah.




Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/