Re: [balita-anda] Jual Paket Nexian Flexi
minta dikirim gbr nya donk On 12/7/07, Ina [EMAIL PROTECTED] wrote: - Paket FLEXI hp nexian 800 harga 275rb plus pulsa 25rb (abodemen ) - Paket FLEXI hp nexian 910 harga 475rb plus pulsa 25rb (abodemen ) - Nomor bisa pilih.. - Garansi 3 bln Bagi yang minat mau lait gb japri ya Salam, ina -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Bolehkah batita makan es krim ?
Dear BA-ers Kemarin waktu Ahdan ku(20 bln) kena diare, waktu ke dokter dibilang diarenya karena es krim. Kata dokternya, es krim belum boleh diberikan ke anak batita, benarkah? Mohon sharingnya dari teman-teman.
Re: [balita-anda] Apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita?
mungkin bukan gurunya saja mbak ayah temanku memilih berhenti jadi guru (kepala sekolah) gara-gara ada orang tua muridnya(pejabat lagi) yang minta agar anaknya diluluskan meskipun nilainya nggak memenuhi syarat... On 9/1/07, Siti Komariyah [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak, Semua itu kita kembalikan pada diri sendiri,, biarpun dia sekolah nya di tempat yang terbagus,, ter favorit dan ter ter yang laennya, tapi klo emang udah dasar dari diri pribadi nya kayak gitu ya,,, harus giman lagi, makanya dari awal kita bekali anak kita dengan ilmu2 ato apalah yang laennya yang bisa membuat dia untuk berpikir disaat dia akan melakukan sesuatu, dan klo menurut saya soal curhatnya temen mbak itu, yang perlu di tingkatkan itu bukan murid ato masalah sekolahnya tapi masalah Human nya( gurunya,,, ) kenapa juga dia lakukan hal seperti itu, klo saya yang jadi guru, akan saya biarkan murid2 ku dapat nilai jelek dengan tujuan biar dia introspeksi diri dan belajar yang giat untuk mendapatkan nilai yang bagus, *Guruyanganeh* -Original Message- From: Devi Wijayanti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, September 01, 2007 11:17 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita? Mbak... apa di Jogja menjamin pendidikan anak kita bisa bagus??? Suami saya orang jogja, dan kakak2nya mengirimkan anakkya sekolah/kuliah di jogja. Apa mereka jadi anak pintar dan mendapatkan prestasi di sekolah?? Yg didapat adalah 2 kali masuk bui karena kejaring operasi narkoba!! Akhirnya skr ditarik kembali dr Jogja (padahal uang masuk kuliahnya besar bgt), sekarang ngurusin usaha bapaknya dirumah dan hidup mereka lebih 'sehat' dibanding waktu tinggal di jogja. Bukan karena kotanya kaliperhatian dr ortu yang nomor satu untuk menentukan koalitas anak2 kita. Saya akan mikir berkali2 kalo hrs ngelepas anak walo demi alasan pendidikan. Kecuali untuk di asramakan (spt SMU Taruna nusantara, Akabri dlsb) walo itupun ga menjamin anak kita bakal jadi orang sukses. Sorry sekedar share aja. -Original Message- From: Ani Puswatiningsih [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, 1 September 2007 11:48 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita? Ini curhatnya teman SMA ku. Kira-kira 17 tahun yang lalu, kami satu SMA di Yogya. Kini dia menjadi seorang guru sebuah SMA di Bogor. Meskipun tidak semua sekolahan seperti yang di curhatkan, aku jadi khawatir, apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita??? Aku pingin bagi uneg-uneg sama temen2 : Ingat gak, waktu kita SMA dulu kalo mau ulangan kita belajar mati-matian itupun hasilnya kadang masih jelek, apalagi kalo mau ujian (waktu itu namanya EBTANAS,) beban kita sangat berat karena perjuangan kita akan menentukan nasib kita. Aku inget banget nilai kimiaku do re mi, NEM juga ada merahnya ... artinya semua itu adalah murni hasil usaha sendiri. Sekarang aku jadi guru SMA sedih jika melihat mental mereka saat ini, mental instan ditambah sistem pendidikan yang kacau pelaksanaannya. Tapi ini bukan di Yogya lho, mudah2 an SMA kita tetap memiliki komitmen tinggi pada pendidikan dengan sistem yang benar. Adanya UAN/UN ... menambah panjang rentetan kebobrokan pendidikan. Jika teman2 pernah mendengar komunitas air mata guru di Medan yang membeberkan kebobrokan/kecurangan UN, itu beneran, di daerah lain juga banyak. Aku melihatnya dengan mata kepala sendiri. Waktu ujian ..jawaban dikasih sama gurunya, bisa pagi-pagi buta atau melalui SMS. Yang lebih parah guru memperbaiki jawaban muridnya setelah usai ujian (itu semua gratis gak bayar .. demi nama baik sekolah), gak heran jika anak yang biasanya guoblok bisa dapat nilai ujian matematika 9 !!! (Padahal di SMA kita aja sing matematikane 9 pasti pinter). Aku prihatin banget ...makanya aku ingetin ke temen2 hati hati memilih lembaga pendidikan untuk anak2 nya, sampeyan harus selektif, bagi yang diluar Yogya kalo perlu dikirim ke Yogya (mudah2 an pendidikan di YK masih bener).Jangan sampai kulaitas anak kita lebih rendah dari kita, gara-gara sistem pendidikannya. Belum lagi masalah pergaulan ya ampun ... anak SMA yang pacaran sekarang ini sudah banyak yang gak punya malu mempertontonkan kemesraan di depan umum. Kenapa bisa parah begini ya ... mungkinkah karena agama hanya jadi rutinitas saja? Itulah realita yang aku hadapi disekitarku ... Karena ngeri melihat situasi seperti ini, akhirnya aku mengambil keputusan mengirim anakku yang umur 12 tahun sekolah di Pondok Gontor (mudah2 an pilihanku ini gak salah), dengan harapan ilmu dan akhlaknya terjaga. Gimana temen2 punya pengalaman dengan sistem pendidikan disekitar anda ??? tolong bagi infonya demi terjaganya generasi penerus kita. Thanks. Wassalam. Ana
[balita-anda] Apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita?
Ini curhatnya teman SMA ku. Kira-kira 17 tahun yang lalu, kami satu SMA di Yogya. Kini dia menjadi seorang guru sebuah SMA di Bogor. Meskipun tidak semua sekolahan seperti yang di curhatkan, aku jadi khawatir, apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita??? Aku pingin bagi uneg-uneg sama temen2 : Ingat gak, waktu kita SMA dulu kalo mau ulangan kita belajar mati-matian itupun hasilnya kadang masih jelek, apalagi kalo mau ujian (waktu itu namanya EBTANAS,) beban kita sangat berat karena perjuangan kita akan menentukan nasib kita. Aku inget banget nilai kimiaku do re mi, NEM juga ada merahnya ... artinya semua itu adalah murni hasil usaha sendiri. Sekarang aku jadi guru SMA sedih jika melihat mental mereka saat ini, mental instan ditambah sistem pendidikan yang kacau pelaksanaannya. Tapi ini bukan di Yogya lho, mudah2 an SMA kita tetap memiliki komitmen tinggi pada pendidikan dengan sistem yang benar. Adanya UAN/UN ... menambah panjang rentetan kebobrokan pendidikan. Jika teman2 pernah mendengar komunitas air mata guru di Medan yang membeberkan kebobrokan/kecurangan UN, itu beneran, di daerah lain juga banyak. Aku melihatnya dengan mata kepala sendiri. Waktu ujian ..jawaban dikasih sama gurunya, bisa pagi-pagi buta atau melalui SMS. Yang lebih parah guru memperbaiki jawaban muridnya setelah usai ujian (itu semua gratis gak bayar .. demi nama baik sekolah), gak heran jika anak yang biasanya guoblok bisa dapat nilai ujian matematika 9 !!! (Padahal di SMA kita aja sing matematikane 9 pasti pinter). Aku prihatin banget ...makanya aku ingetin ke temen2 hati hati memilih lembaga pendidikan untuk anak2 nya, sampeyan harus selektif, bagi yang diluar Yogya kalo perlu dikirim ke Yogya (mudah2 an pendidikan di YK masih bener).Jangan sampai kulaitas anak kita lebih rendah dari kita, gara-gara sistem pendidikannya. Belum lagi masalah pergaulan ya ampun ... anak SMA yang pacaran sekarang ini sudah banyak yang gak punya malu mempertontonkan kemesraan di depan umum. Kenapa bisa parah begini ya ... mungkinkah karena agama hanya jadi rutinitas saja? Itulah realita yang aku hadapi disekitarku ... Karena ngeri melihat situasi seperti ini, akhirnya aku mengambil keputusan mengirim anakku yang umur 12 tahun sekolah di Pondok Gontor (mudah2 an pilihanku ini gak salah), dengan harapan ilmu dan akhlaknya terjaga. Gimana temen2 punya pengalaman dengan sistem pendidikan disekitar anda ??? tolong bagi infonya demi terjaganya generasi penerus kita. Thanks. Wassalam. Ana
Re: [balita-anda] Mohon info seputar sunat pada bayi
Untuk phimosis, sebenarnya ada alternatif lain selain disunat, yaitu dilebarkan/disobek di bagian yang menyempit tersebut, seperti yang dilakukan dokter pada anak saya 18 bln. Kata dokter, kalau usia segitu kasihan kalau harus disunatkarena baru senang bergerak kesana kemari. Kata dokter justru pada usia dibawah 1 thn malah lebih bagus, karena belum bisa jalan, jadi masih terbatas gerakannya... On 8/28/07, Siti Komariyah [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Naning, klo bisa segera di sunat aja ( gpp kok ) karna ujungnya itu kan termasuk kotoran ( kata nenek2 sich ) jadi lebih baik di bersihkan,, ( but don't wory ) *mogamembantu* -Original Message- From: Naning Dwiyanti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 28, 2007 12:14 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Mohon info seputar sunat pada bayi Mbak... ini kasusnya sama kyk Danish-q yang didiognasis kena phymosis ( ujung kulup penis nutup, gk bs kebuka ) dan sampe skrg km blom berani lakukan sirkumsisi/sunat pada Danish krn worry aja, lagian Danish gk ada kelainan ama BAK nya lancar seperti anak lainnya cuma ya itu ada phymosis, apa emng harus segera sunat ya?? dan jika gak sunat segera apa bahaya?? dgn kata lain apa Phymosis ini bs sembuh sendiri tanpa sunat dini?? *ygmshpunyaPRbuatsunatinDanish:(* On 8/28/07, Siti Komariyah [EMAIL PROTECTED] wrote: saya nggak setuju klo ortunya pendek anaknya ikutan pendek,, -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Mohon info seputar sunat pada bayi
Ketahuan pas umur 14 bulan-an. Mulanya anak saya 2 malam rewel terus dan susah makan. Anaknya saya bawa ke dokter dengan keluhan rewel dan susah makan, sama dokternya diperiksa dan dilihat ujung penisnya agak kemerahan(infeksi).Bu, ini namanya phimosis. Kalau sering infeksi begini (kambuh2an) solusi terbaik adalah disunat. Nanti saya buatkan pengantar ke dokter bedah...kata dokter. Sekarang saya kasih antibiotik dulu agar infeksinya sembuh lebih dahulu tambah dokter. Tapi karena kami kasihan pada anaknya dan ragu2 juga, kami tidak jadi ke dokter bedah. Kira2 sebulan kemudian, infeksinya kambuh lagi. Saya ke dokter yang lain, kali ini juga masih dikasih obat dengan pesan kalau kambuh lagi, memang solusinya cuma disunat. Dan benar sebulan kemudian masih kambuh lagi. Kami akhirnya menetapkan hati untuk minta ke dokter bedah agar anak saya disunat. Tapi pada saat ketemu dokter bedah, dokternya malah bilang gini Bu, sunat itu memang baik, tetapi bukan satu2nya cara. kemudian anak saya cuma disobek diujung penis yang menyempit itu, tanpa dibius. Anaknya memang menangis, tetapi habis itu langsung pipis didepan dokternya dan kotoran2 (istilah medisnya smegma) yang mungkin menyumbat pun ikut keluar ( sebelumnya kalau mau pipis suka takut, mungkin sakit...dan waktu pipis menggelembung seperti tiup balon...). Perawatan penting sesudah disobek adalah sering membuka kulit penutup ujung penis tsb setiap hari (pada waktu mandi ) agar sobekannya tidak kembali dan terhindar dari kotoran penyebab infeksi. alhamdulillah, nggak sampai seminggu sesudah disobek, pipis anak saya sudah lancar kembali. demikian mbak sharing selengkapnya... On 8/28/07, Naning Dwiyanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak... sharing donk pengalamannya saat anaknya disunat, eh disobek ( apa sih bahasa medisnya ) mbak anaknya terdiagnosisnya pas umur berapa? dan dilakukan perobekan brp lama sejak diketahui ?? trus posedur perobekan itu kyk gimana? pke acara bius juga ta? dan berapa lama sembuhnya ?? Maaf ya..klo nanya nya borongan... Ditunggu sharingnya karena bener2 mbantu aq Trims On 8/28/07, Ani Puswatiningsih [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk phimosis, sebenarnya ada alternatif lain selain disunat, yaitu dilebarkan/disobek di bagian yang menyempit tersebut, seperti yang dilakukan
[balita-anda] Fwd: Butuh 600 Tahun Mengejar Ketinggalan!
Semoga bermanfaat... Butuh 600 Tahun Mengejar Ketinggalan! http://www.depkes.go.id/index.php?option=articlestask=viewarticleartid=213Itemid=3# http://www.depkes.go.id/index.php?option=articlestask=viewarticleartid=213Itemid=3# Oleh Kompas Cyber Media Rata-rata bobot bayi Indonesia berusia dua tahun lebih rendah 2 kg dari bobot bayi bangsa lain pada usia yang sama. Tinggi badannya juga lebih rendah 5cm. Fakta lain konsumsi susu anak-anak Indonesia ternyata juga lebih rendah dibandingkan anak-anak bangsa lain. Butuh 600 tahun untuk mengejar ketinggalan dari Amerika Serikat ! Bicara soal pertumbuhan, memang tak bisa lepas dari ihwal konsumsi kalsium. Mineral satu ini sangat berperan dalam pertumbuhan tulang, dan juga gigi. Sebagai gambaran, saat kanak-kanak, penyerapan kalsium dan makanan bisa mencapai 75%. Lalu menyusut hingga 20 - 40% begitu menginjak usia dewasa. Puncak pembentukan massa tulang terjadi pada usia 25 tahun. Itu sebabnya, membiasakan minum susu sebagai sumber utama kalsium pada anak-anak menjadi penting, sebab mineral kalsium diperlukan untuk memperbaiki sosok anak. Banyak orang menyimpulkan, ketertinggalan anak Indonesia dari bangsa lain dalam hal pertumbuhan itu boleh jadi berhubungan dengan kurang diminatinya susu di negeri ini. Survei perusahaan riset global Canadean (2004) menunjukkan, konsumsi susu sapi segar di Indonesia termasuk paling rendah di Asia. Memang selama 30 tahun, dari 1970 - 2000, menurut catatan Prof. Ali Khomsan, guru besar ilmu pangan dan gizi IPB, tingkat konsumsi susu di Indonesia naik sebesar 4,68 l/kapita/tahun menjadi 6,5 l/kapita/tahun (2000). Celakanya, angka itu belum apa-apa jika dibandingkan dengan di negara lain. Boro-boro mengejar ketertinggalan konsumsi susu dan Amerika Serikat yang 100 l/kapita/tahun. Untuk bisa menyalip Malaysia yang konsumsi susunya 20 l/kapita/tahun saja perlu waktu 120 tahun. Apalagi mau menyamai Amerika Serikat. Butuh waktu 600 tahun, bo! Dalam soal asupan kalsium pun lagi-lagi kita kalah jauh. Rata-rata konsumsi kalsium di AS mencapai 743 mg/hari. Sementara kita cuma 23 mg/hari, dan 1/40-nya berasal dari susu. Bila digolongkan menurut umur, anak-anak memerlukan asupan kalsium 1.179 mg/hari dan dewasa 530 mg/hari. Perlu juga diketahui, jaringan tulang tak pernah berhenti bergiat, secara teratur berubah bentuk, patah, dan tumbuh lagi. Sebuah kerja yang memerlukan asupan sumber kalsium tinggi seperti susu. Kalsium di dalam tubuh sebagian dikeluarkan secara teratur lewat air seni, keringat, dan tinja. Karena itu untuk menggantikannya, dalam sehari kita perlu asupan 800 - 1.200 mg kalsium. Susu memang bukan satu-satunya sumber kalsium. Namun, Untuk mendapatkan jumlah kalsium yang setara dengan 250 ml susu cair segar, misalnya, kita harus menyantap 1.000 ml brokoli dan 12 potong roti gandum. Padahal satu gelas susu saja sudah mengandung 358 mg kalsium. Kurang lancarnya gelontoran susu dipercaya sudah terjadi sejak anak masih bayi. Seperti dimaklumi, sumber pangan pertama yang tersedia bagi bayi baru lahir ialah air susu ibu (ASI). Namun, Survey Demografi Kesehatan Indonesia 1997 dan 2002 membuktikan, perilaku pemberian ASI di negeri ini tak menggembirakan. Pada 1997 jumlah ibu yang menyusui bayinya mencapai 96,3%. Angka itu turun menjadi 95,9% pada 2002. Sementara jumlah ibu yang menyusui anaknya saat masa emas (satu jam pertama setelah kelahiran) hanya 3%. Pemberian ASI eksklusif (hanya ASI, tanpa tambahan susu formula dan bahan makanan lain) selama enam bulan pertama pascalahir pada 1997 hanya 42,4%, dan turun menjadi 39,5% pada 2002. Jadi, sejak awal, bayi-bayi kita memang sudah bermasalah dengan konsumsi susu. *Kendala Kulkas* ** - Kita masih menyimpan kutukan lain soal susu, yakni pola konsumsinya yang penuh anomali. Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang konsumsi susu cairnya jauh lebih rendah daripada susu bubuk. Ini dipercaya berkaitan dengan rendahnya tingkat ekonomi masyarakat kita. Susu cair harus cepat habis diminum dan ditaruh di kulkas begitu kemasannya dibuka. Makanya, kalau tak punya kulkas, susu bubuk menjadi pilihan yang lebih praktis. Padahal, susu cair segar masih mengandung gizi dan rasa alami. Dalam kondisi murni alias belum diolah, susu sapi mengandung 3,5% total protein, yaitu 2,8% casein (protein utama susu berbentuk gumpalan) dan 0,7% whey (protein utama susu berbentuk cair). Susu juga berisi 3,7% lemak, 4,8% karbohidrat, dan 0,7% abu. Kandungan utama susu segar yaitu air, lemak, protein, laktosa, dan mineral. Susu juga memiliki sejumlah zat lain macam enzim, vitamin, dan fosfolipid (zat berbahan seperti lemak). Laktosa, jenis gula yang hanya ada dalam susu, merupakan karbohidrat sederhana yang membantu penyerapan kalsium dalam tubuh. 典api 遡an tak mungkin mereguk susu segar yang baru diperah begitu saja dari ambing sapi,・canda Prof. Made Astawan, guru besar Teknologi Pangan dan Gizi IPB. Mengapa? 適arena sarat kandungan gizi dan cairan, susu
[balita-anda] OOT: Fwd: Apakah Masyarakat Kita Masih Membutuhkan Apotek?
*Semoga bermanfaat...* *Oleh: Theresia Permadi* Sebagian janji/sumpah Apoteker yang diucapkan saat selesai studi sebelum menunaikan tugasnya dalam masyarakat adalah sebagai berikut. Saya berjanji/bersumpah: - akan membaktikan hidup saya guna kepentingan peri kemanusiaan terutama dalam bidang kesehatan. - akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian! Sumpah sejenis ini pula yang diucapkan dokter dan dokter gigi yang menurut Undang-Undang Kesehatan Nasional adalah tiga serangkai sarjana kesehatan. *SEJARAH PEMISAHAN PROFESI DOKTER-APOTEKER* Pada awal abad ke-13 belum dikenal istilah Apoteker atau Pharmacist. Yang ada hanya seorang Penyembuh (healer, shaman, dukun, tabib, sinshe dsb.) yang memeriksa penyakit pasien kemudian memberikan pula obat yang diperlukan. Praktek seperti ini saya kira bukan asing di negara kita malahan masih sangat banyak. Di Eropa praktek seperti ini diikuti dengan cermat sehingga ditemukan bahwa ini banyak merugikan pasien karena tidak ada check and balance. Karena perkembangan di bidang obat kemudian sangat pesat, disadari bahwa satu orang tidak dapat menguasai semua ilmu. Maka pada tahun 1240 di negara Kerajaan Sicilia untuk pertama kalinya dikeluarkan undang-undang yang memisahkan pekerjaan Dokter dan Apoteker. Dokter hanya boleh memeriksa pasien dan menulis resep tetapi obat dibuat dan diserahkan oleh Apoteker. Kemudian di tahun 1407 menyusul Pharmacist's Code of Genoa dimana dinyatakan bahwa seorang Apoteker tidak boleh bekerja sama dengan Dokter. *PERKEMBANGAN APOTEK DI NEGARA MAJU* Sesuai dengan fungsinya, Apotek di negara maju menjalankan fungsi pengawasan atas pemakaian obat oleh masyarakat terutama untuk Obat Keras ( obat narkotika, psikotropika dan obat lain yang hanya dapat diserahkan atas resep Dokter). Dan seperti pada Praktek Dokter berlaku pelayanan no Pharmacist no Service. Jadi kehadiran seorang Apoteker atau Pharmacist mutlak dibutuhkan untuk Apotek dapat melayani pasien. Karena itu, selain secara aktif mengawasi pemakaian obat keras karena kehadiran seorang Apoteker maka diberikan pelayanan : 1. Konsultasi untuk pengobatan sendiri. 2. Konsultasi mengenai obat yang diterima dari dokter. 3. Pengawasan pemakaian obat agar dilakukan sesuai permintaan Dokter. 4. Monitoring khasiat dan efek samping obat. 5. Pengawasan mutu obat yang beredar dan cara-cara penyimpanannya. 6. Pendampingan atau screening pasien diabetes, hipertensi, kolesterol, pemakai KB, dll. 7. Promosikan cara-cara hidup yang sehat. Badan dunia WHO dalam pertemuan di Vancouver 1997 menggunakan istilah 7 Star Pharmacist untuk menyatakan peran dan tanggung jawab seorang Apoteker yang bermutu (lihat Annex WHO Consultative Group on Preparing the Future Pharmacist). Di tahun 1999 dalam Technical Report Series no. 885 Annex 7 badan dunia ini pula mengeluarkan Good Pharmacy Practice In Community And Hospital Pharmacy Settings yang sebenarnya sudah diadopsi oleh negara-negara maju sejak tahun 1993. *PERKEMBANGAN APOTEK DI NEGARA KITA* Walaupun sudah sejak tahun 1963 Peraturan Pemerintah mengharuskan Apoteker berkarya di Apotek, agar supaya Apotek menjadi Pusat Informasi dan Monitoring Obat, sayangnya sampai saat ini tidak terlaksana. Malahan iklim deregulasi yang 5 tahun terakhir merasuki segala bidang termasuk distribusi obat telah memporak-porandakan dunia Apotek. Telah terjadi salah persepsi bahwa untuk menurunkan harga obat perlu ada persaingan yang sebebas-bebasnya tanpa disadari bahwa di bidang obat pasien tidak berkompetensi untuk menilai mutu obat dari luar sehingga akan terjadi banyak pemalsuan dan kebohongan. Dan inilah yang sungguh-sungguh telah terjadi selama ini dengan timbulnya banyak obat palsu, obat impor gelap dan oleh Apotek yang tidak bertanggung jawab obat campuran isinya obat murah tetapi harganya obat mahal. Sebenarnya Pemerintah sudah bijaksana karena mengeluarkan obat generik yang murah bagi masyarakat tidak mampu atau ingin menurunkan biaya pengobatannya. Sayang karena sering dimanipulasi banyak pasien tidak berani ganti obat (ditulis pada resep tidak boleh diganti tanpa persetujuan) dan malahan akhirnya sudah dicuci otak bahwa obat generik atau obat keluaran pabrik lain yang lebih murah tidak baik/nanti tidak sembuh. Padahal dengan mendapat persetujuan B.P.O.M melalui No Registrasi mutu obat seharusnya sudah terjamin. Juga masyarakat sudah tidak mengerti essensi Apotek dan lupa akan adanya sosok Apoteker sehingga Apotek dr. X atau Apotek ada di tempat praktek dokter yang sekaligus adalah pemiliknya tidak dianggap sebagai suatu pelanggaran, malahan sebagai suatu keuntungan. Malahan hampir semua Apotek yang ingin survive terpaksa buka praktek dokter disebelahnya agar bisa mendapatkan resep yang cukup dan juga banyak Apoteker boss-nya Dokter. Penulis pernah melihat di Swiss sebuah Apotek (Pharmacia Dr. Y) dan karena mengira bahwa itu milik Dokter, kami bertanya, ternyata Dr. Y
[balita-anda] Fwd: Milis Balita-Anda Merugikan
Rekan2 yth Pak Moderator, ini ada komplen di: http://www.mediakonsumen.com/Artikel373.html
Re: [balita-anda] Fwd: Milis Balita-Anda Merugikan
Nih saya copy kan... Yang komplen orang Bali...:) Milis Balita-Anda Merugikan Jumat, 09 Februari 2007 Bantuan Artikel [image: Halaman Cetak] Halaman Untuk Cetakhttp://www.mediakonsumen.com/CetakArtikel373.html [image: Kirim Artikel] Kirim Artikel Inihttp://www.mediakonsumen.com/KirimArtikel373.html [image: Komentar] Komentar Pembacahttp://www.mediakonsumen.com/Artikel373.html#comments [image: del.icio.us] Del.icio.us Taghttp://www.mediakonsumen.com/Artikel373.html# Mungkin dari menurut judulnya, surat ini tidak begitu menarik. Tapi saya hanya ingin mengungkapkan 'keengganan' saya mengenai milis yang satu ini apalagi kalau pihak management Balita-Anda membacanya sendiri. Saya tidak tahu persis kapan bergabung dengan milis ini, hanya saja... setelah bergabung apa yang saya dapatkan ternyata lain dari yang saya harapkan Saya banyak menerima informasi tidak penting dari milis ini, dan sama sekali tidak berhubungan dengan topiknya mengenai balita/bayi. Saya mendapatkan informasi dari jual rumah, jual hp, banjir, yang inilah yang itulah yang kesannya sama sekali tidak informatif. Saya telah mengajukan untuk berhenti berlangganan milis ini dengan meng-unsubscribe seperti yang diinstruksikan apabila ingin berhenti berlangganan. Tapi sampai berapa kali saya kirim tidak ada tanggapan dan terus dikirimi informasi-informasi yang (maaf)tidak pentinghingga e-mail saya penuh dan gampang ngadat alias berat beban boo. Mohon untuk management Balita-Anda lebih responsif lagi terhadap pelanggan/pengguna milisnya, jangan malah merugikan. Mohon ditindak lanjutidan saya tidak mungkin mengganti alamat e-mail karena itu berguna untuk kami sekeluarga. *Muri Denpasar - Bali* On 2/12/07, Dini Febrina [EMAIL PROTECTED] wrote: infonya dng. di copy ke sini - Original Message - From: Ani Puswatiningsih [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Monday, February 12, 2007 3:04 PM Subject: [balita-anda] Fwd: Milis Balita-Anda Merugikan Rekan2 yth Pak Moderator, ini ada komplen di: http://www.mediakonsumen.com/Artikel373.html -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]