Re: [balita-anda] Jual Paket Nexian Flexi

2007-12-06 Terurut Topik Ani Puswatiningsih
minta dikirim gbr nya donk

On 12/7/07, Ina [EMAIL PROTECTED] wrote:

 - Paket FLEXI  hp nexian 800 harga 275rb plus pulsa 25rb (abodemen )
 - Paket FLEXI  hp nexian 910 harga 475rb plus pulsa 25rb (abodemen )
 - Nomor bisa pilih..
 - Garansi 3 bln

 Bagi yang minat  mau lait gb japri ya

 Salam,


 ina



 --
 Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Bolehkah batita makan es krim ?

2007-10-05 Terurut Topik Ani Puswatiningsih
Dear BA-ers

Kemarin waktu Ahdan ku(20 bln) kena diare, waktu ke dokter dibilang diarenya
karena es krim.
Kata dokternya, es krim belum boleh diberikan ke anak batita, benarkah?
Mohon sharingnya dari teman-teman.


Re: [balita-anda] Apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita?

2007-09-02 Terurut Topik Ani Puswatiningsih
mungkin bukan gurunya saja mbak
ayah temanku memilih berhenti jadi guru (kepala sekolah) gara-gara ada orang
tua muridnya(pejabat lagi) yang minta agar anaknya diluluskan meskipun
nilainya nggak memenuhi syarat...


On 9/1/07, Siti Komariyah [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak,
 Semua itu kita kembalikan pada diri sendiri,,
 biarpun dia sekolah nya di tempat yang terbagus,, ter favorit dan ter ter
 yang laennya,
 tapi klo emang udah dasar dari diri pribadi nya kayak gitu ya,,, harus
 giman lagi,
 makanya dari awal kita bekali anak kita dengan ilmu2 ato apalah yang
 laennya
 yang bisa membuat dia untuk berpikir disaat dia akan melakukan
 sesuatu,
 dan klo menurut saya soal curhatnya temen mbak itu,
 yang perlu di tingkatkan itu bukan murid ato masalah sekolahnya
 tapi masalah Human nya( gurunya,,, ) kenapa juga dia lakukan
 hal seperti itu, klo saya yang jadi guru,
 akan saya biarkan murid2 ku dapat nilai jelek
 dengan tujuan biar dia introspeksi diri dan belajar yang giat untuk
 mendapatkan nilai yang bagus,

 *Guruyanganeh*

 -Original Message-
 From: Devi Wijayanti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Saturday, September 01, 2007 11:17 AM
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: RE: [balita-anda] Apakah memang sudah sedemikian bobroknya
 dunia pendidikan kita?


 Mbak... apa di Jogja menjamin pendidikan anak kita bisa bagus???
 Suami saya orang jogja, dan kakak2nya mengirimkan anakkya sekolah/kuliah
 di
 jogja.
 Apa mereka jadi anak pintar dan mendapatkan prestasi di sekolah??
 Yg didapat adalah 2 kali masuk bui karena kejaring operasi narkoba!!
 Akhirnya skr ditarik kembali dr Jogja (padahal uang masuk kuliahnya besar
 bgt), sekarang ngurusin usaha bapaknya dirumah dan hidup mereka lebih
 'sehat' dibanding waktu tinggal di jogja.

 Bukan karena kotanya kaliperhatian dr ortu yang nomor satu untuk
 menentukan koalitas anak2 kita.

 Saya akan mikir berkali2 kalo hrs ngelepas anak walo demi alasan
 pendidikan.
 Kecuali untuk di asramakan (spt SMU Taruna nusantara, Akabri dlsb) walo
 itupun ga menjamin anak kita bakal jadi orang sukses.

 Sorry sekedar share aja.


 -Original Message-
 From: Ani Puswatiningsih [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Saturday, 1 September 2007 11:48 AM
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: [balita-anda] Apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia
 pendidikan kita?

 Ini curhatnya teman SMA ku. Kira-kira 17 tahun yang lalu, kami satu SMA di
 Yogya.
 Kini dia menjadi seorang guru sebuah SMA di Bogor.
 Meskipun tidak semua sekolahan seperti yang di curhatkan, aku jadi
 khawatir,
 apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita???

 Aku pingin bagi uneg-uneg sama temen2 :
 Ingat gak, waktu kita SMA dulu kalo mau ulangan kita belajar mati-matian
 itupun hasilnya kadang masih jelek, apalagi kalo mau ujian (waktu itu
 namanya EBTANAS,) beban kita sangat berat karena perjuangan kita akan
 menentukan nasib kita. Aku inget banget nilai kimiaku do re mi, NEM juga
 ada
 merahnya ... artinya semua itu adalah murni hasil usaha sendiri.
 Sekarang aku jadi guru SMA  sedih jika melihat mental mereka saat ini,
 mental instan ditambah sistem pendidikan yang kacau pelaksanaannya. Tapi
 ini bukan di Yogya lho, mudah2 an SMA kita tetap memiliki komitmen tinggi
 pada pendidikan dengan sistem yang benar.
 Adanya UAN/UN ... menambah panjang rentetan kebobrokan pendidikan. Jika
 teman2 pernah mendengar komunitas air mata guru di Medan  yang
 membeberkan
 kebobrokan/kecurangan UN, itu beneran, di daerah lain juga banyak. Aku
 melihatnya dengan mata kepala sendiri.
 Waktu ujian ..jawaban dikasih sama gurunya, bisa pagi-pagi buta atau
 melalui
 SMS. Yang lebih parah guru memperbaiki jawaban muridnya setelah usai ujian
 (itu semua gratis gak bayar .. demi nama baik sekolah), gak heran jika
 anak yang biasanya guoblok bisa dapat nilai ujian matematika 9 !!!
 (Padahal
 di SMA kita aja sing matematikane 9 pasti pinter).
 Aku prihatin banget ...makanya aku ingetin ke temen2 hati hati memilih
 lembaga pendidikan untuk anak2 nya, sampeyan harus selektif, bagi yang
 diluar Yogya kalo perlu dikirim ke Yogya (mudah2 an pendidikan di YK masih
 bener).Jangan sampai kulaitas anak kita lebih rendah dari kita, gara-gara
 sistem pendidikannya.
 Belum lagi masalah pergaulan ya ampun ... anak SMA yang pacaran
 sekarang
 ini sudah banyak yang gak punya malu mempertontonkan kemesraan di depan
 umum. Kenapa bisa parah begini ya ... mungkinkah karena agama hanya jadi
 rutinitas saja?
 Itulah realita yang aku hadapi disekitarku ... Karena ngeri melihat
 situasi
 seperti ini, akhirnya aku mengambil keputusan mengirim anakku yang umur 12
 tahun sekolah di Pondok Gontor (mudah2 an pilihanku ini gak salah), dengan
 harapan ilmu dan akhlaknya terjaga.
 Gimana temen2 punya pengalaman dengan sistem pendidikan disekitar anda ???
 tolong bagi infonya demi terjaganya generasi penerus kita.
 Thanks. Wassalam.
 Ana

[balita-anda] Apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita?

2007-08-31 Terurut Topik Ani Puswatiningsih
Ini curhatnya teman SMA ku. Kira-kira 17 tahun yang lalu, kami satu SMA di
Yogya.
Kini dia menjadi seorang guru sebuah SMA di Bogor.
Meskipun tidak semua sekolahan seperti yang di curhatkan, aku jadi
khawatir,
apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita???

Aku pingin bagi uneg-uneg sama temen2 :
Ingat gak, waktu kita SMA dulu kalo mau ulangan kita belajar mati-matian
itupun hasilnya kadang masih jelek, apalagi kalo mau ujian (waktu itu
namanya EBTANAS,) beban kita sangat berat karena perjuangan kita akan
menentukan nasib kita. Aku inget banget nilai kimiaku do re mi, NEM juga ada
merahnya ... artinya semua itu adalah murni hasil usaha sendiri.
Sekarang aku jadi guru SMA  sedih jika melihat mental mereka saat ini,
mental instan ditambah sistem pendidikan yang kacau pelaksanaannya. Tapi
ini bukan di Yogya lho, mudah2 an SMA kita tetap memiliki komitmen tinggi
pada pendidikan dengan sistem yang benar.
Adanya UAN/UN ... menambah panjang rentetan kebobrokan pendidikan. Jika
teman2 pernah mendengar komunitas air mata guru di Medan  yang membeberkan
kebobrokan/kecurangan UN, itu beneran, di daerah lain juga banyak. Aku
melihatnya dengan mata kepala sendiri.
Waktu ujian ..jawaban dikasih sama gurunya, bisa pagi-pagi buta atau melalui
SMS. Yang lebih parah guru memperbaiki jawaban muridnya setelah usai ujian
(itu semua gratis gak bayar .. demi nama baik sekolah), gak heran jika
anak yang biasanya guoblok bisa dapat nilai ujian matematika 9 !!! (Padahal
di SMA kita aja sing matematikane 9 pasti pinter).
Aku prihatin banget ...makanya aku ingetin ke temen2 hati hati memilih
lembaga pendidikan untuk anak2 nya, sampeyan harus selektif, bagi yang
diluar Yogya kalo perlu dikirim ke Yogya (mudah2 an pendidikan di YK masih
bener).Jangan sampai kulaitas anak kita lebih rendah dari kita, gara-gara
sistem pendidikannya.
Belum lagi masalah pergaulan ya ampun ... anak SMA yang pacaran sekarang
ini sudah banyak yang gak punya malu mempertontonkan kemesraan di depan
umum. Kenapa bisa parah begini ya ... mungkinkah karena agama hanya jadi
rutinitas saja?
Itulah realita yang aku hadapi disekitarku ... Karena ngeri melihat situasi
seperti ini, akhirnya aku mengambil keputusan mengirim anakku yang umur 12
tahun sekolah di Pondok Gontor (mudah2 an pilihanku ini gak salah), dengan
harapan ilmu dan akhlaknya terjaga.
Gimana temen2 punya pengalaman dengan sistem pendidikan disekitar anda ???
tolong bagi infonya demi terjaganya generasi penerus kita.
Thanks. Wassalam.
Ana


Re: [balita-anda] Mohon info seputar sunat pada bayi

2007-08-28 Terurut Topik Ani Puswatiningsih
Untuk phimosis, sebenarnya ada alternatif lain selain disunat, yaitu
dilebarkan/disobek di bagian yang menyempit tersebut, seperti yang dilakukan
dokter pada anak saya 18 bln.  Kata dokter, kalau usia segitu kasihan kalau
harus disunatkarena baru senang bergerak kesana kemari. Kata dokter
justru pada usia dibawah 1 thn malah lebih bagus, karena belum bisa jalan,
jadi masih terbatas gerakannya...

On 8/28/07, Siti Komariyah [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Mbak Naning,

 klo bisa segera di sunat aja ( gpp kok )
 karna ujungnya itu kan termasuk kotoran ( kata nenek2 sich )
 jadi lebih baik di bersihkan,, ( but don't wory )

 *mogamembantu*



 -Original Message-
 From: Naning Dwiyanti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, August 28, 2007 12:14 PM
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: Re: [balita-anda] Mohon info seputar sunat pada bayi


 Mbak...
 ini kasusnya sama kyk Danish-q yang didiognasis kena phymosis ( ujung
 kulup
 penis nutup, gk bs kebuka )
 dan sampe skrg km blom berani lakukan sirkumsisi/sunat pada Danish
 krn worry aja, lagian Danish gk ada kelainan ama BAK nya lancar seperti
 anak
 lainnya
 cuma ya itu ada phymosis, apa emng harus segera sunat ya??
 dan jika gak sunat segera apa bahaya?? dgn kata lain apa Phymosis ini bs
 sembuh sendiri tanpa sunat dini??


 *ygmshpunyaPRbuatsunatinDanish:(*


 On 8/28/07, Siti Komariyah [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 
  saya nggak setuju klo ortunya pendek anaknya ikutan pendek,,
 
 

 --
 Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




Re: [balita-anda] Mohon info seputar sunat pada bayi

2007-08-28 Terurut Topik Ani Puswatiningsih
Ketahuan pas umur 14 bulan-an. Mulanya anak saya 2 malam rewel terus dan
susah makan.
Anaknya saya bawa ke dokter dengan keluhan rewel dan susah makan, sama
dokternya diperiksa dan dilihat ujung penisnya agak kemerahan(infeksi).Bu,
ini namanya phimosis. Kalau sering infeksi begini (kambuh2an) solusi terbaik
adalah disunat. Nanti saya buatkan pengantar ke dokter bedah...kata dokter.
Sekarang saya kasih antibiotik dulu agar infeksinya sembuh lebih dahulu
tambah dokter.
Tapi karena kami kasihan pada anaknya dan ragu2 juga, kami tidak jadi ke
dokter bedah.
Kira2 sebulan kemudian,  infeksinya kambuh lagi. Saya ke dokter yang lain,
kali ini juga masih dikasih obat dengan pesan kalau kambuh lagi, memang
solusinya cuma disunat.
Dan benar sebulan kemudian masih kambuh lagi. Kami akhirnya menetapkan hati
untuk minta ke dokter bedah agar anak saya disunat. Tapi pada saat ketemu
dokter bedah, dokternya malah bilang gini Bu, sunat itu memang baik, tetapi
bukan satu2nya cara. kemudian anak saya cuma disobek diujung penis yang
menyempit itu, tanpa dibius. Anaknya memang menangis, tetapi habis itu
langsung pipis didepan dokternya  dan kotoran2 (istilah medisnya smegma)
yang mungkin menyumbat pun ikut keluar ( sebelumnya kalau mau pipis suka
takut, mungkin sakit...dan waktu pipis menggelembung seperti tiup balon...).
Perawatan penting sesudah disobek adalah sering membuka kulit penutup ujung
penis tsb setiap hari (pada waktu mandi ) agar sobekannya tidak  kembali dan
terhindar dari kotoran penyebab infeksi.
alhamdulillah, nggak sampai seminggu sesudah disobek, pipis anak saya sudah
lancar kembali.
demikian mbak sharing selengkapnya...




On 8/28/07, Naning Dwiyanti [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak...
 sharing donk pengalamannya saat anaknya disunat, eh disobek ( apa sih
 bahasa
 medisnya )
 mbak anaknya terdiagnosisnya pas umur berapa?
 dan dilakukan perobekan brp lama sejak diketahui ??
 trus posedur perobekan itu kyk gimana?
 pke acara bius juga ta? dan berapa lama sembuhnya ??

 Maaf ya..klo nanya nya borongan...
 Ditunggu sharingnya karena bener2 mbantu aq


 Trims







 On 8/28/07, Ani Puswatiningsih [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Untuk phimosis, sebenarnya ada alternatif lain selain disunat, yaitu
  dilebarkan/disobek di bagian yang menyempit tersebut, seperti yang
  dilakukan
 



[balita-anda] Fwd: Butuh 600 Tahun Mengejar Ketinggalan!

2007-02-14 Terurut Topik Ani Puswatiningsih

Semoga bermanfaat...

  Butuh 600 Tahun Mengejar Ketinggalan!
http://www.depkes.go.id/index.php?option=articlestask=viewarticleartid=213Itemid=3#
http://www.depkes.go.id/index.php?option=articlestask=viewarticleartid=213Itemid=3#
Oleh
Kompas Cyber Media  Rata-rata bobot bayi Indonesia berusia dua tahun lebih
rendah 2 kg dari bobot bayi bangsa lain pada usia yang sama.

Tinggi badannya juga lebih rendah 5cm. Fakta lain konsumsi susu anak-anak
Indonesia ternyata juga lebih rendah dibandingkan anak-anak bangsa lain.
Butuh 600 tahun untuk mengejar ketinggalan dari Amerika Serikat !

Bicara soal pertumbuhan, memang tak bisa lepas dari ihwal konsumsi kalsium.
Mineral satu ini sangat berperan dalam pertumbuhan tulang, dan juga gigi.
Sebagai gambaran, saat kanak-kanak, penyerapan kalsium dan makanan bisa
mencapai 75%. Lalu menyusut hingga 20 - 40% begitu menginjak usia dewasa.
Puncak pembentukan massa tulang terjadi pada usia 25 tahun.

Itu sebabnya, membiasakan minum susu sebagai sumber utama kalsium pada
anak-anak menjadi penting, sebab mineral kalsium diperlukan untuk
memperbaiki sosok anak.

Banyak orang menyimpulkan, ketertinggalan anak Indonesia dari bangsa lain
dalam hal pertumbuhan itu boleh jadi berhubungan dengan kurang diminatinya
susu di negeri ini. Survei perusahaan riset global Canadean (2004)
menunjukkan, konsumsi susu sapi segar di Indonesia termasuk paling rendah di
Asia.

Memang selama 30 tahun, dari 1970 - 2000, menurut catatan Prof. Ali Khomsan,
guru besar ilmu pangan dan gizi IPB, tingkat konsumsi susu di Indonesia naik
sebesar 4,68 l/kapita/tahun menjadi 6,5 l/kapita/tahun (2000).

Celakanya, angka itu belum apa-apa jika dibandingkan dengan di negara lain.
Boro-boro mengejar ketertinggalan konsumsi susu dan Amerika Serikat yang 100
l/kapita/tahun. Untuk bisa menyalip Malaysia yang konsumsi susunya 20
l/kapita/tahun saja perlu waktu 120 tahun. Apalagi mau menyamai Amerika
Serikat. Butuh waktu 600 tahun, bo!

Dalam soal asupan kalsium pun lagi-lagi kita kalah jauh. Rata-rata konsumsi
kalsium di AS mencapai 743 mg/hari. Sementara kita cuma 23 mg/hari, dan
1/40-nya berasal dari susu. Bila digolongkan menurut umur, anak-anak
memerlukan asupan kalsium 1.179 mg/hari dan dewasa 530 mg/hari.

Perlu juga diketahui, jaringan tulang tak pernah berhenti bergiat, secara
teratur berubah bentuk, patah, dan tumbuh lagi. Sebuah kerja yang memerlukan
asupan sumber kalsium tinggi seperti susu. Kalsium di dalam tubuh sebagian
dikeluarkan secara teratur lewat air seni, keringat, dan tinja. Karena itu
untuk menggantikannya, dalam sehari kita perlu asupan 800 - 1.200 mg
kalsium.

Susu memang bukan satu-satunya sumber kalsium. Namun, Untuk mendapatkan
jumlah kalsium yang setara dengan 250 ml susu cair segar, misalnya, kita
harus menyantap 1.000 ml brokoli dan 12 potong roti gandum. Padahal satu
gelas susu saja sudah mengandung 358 mg kalsium.

Kurang lancarnya gelontoran susu dipercaya sudah terjadi sejak anak masih
bayi. Seperti dimaklumi, sumber pangan pertama yang tersedia bagi bayi baru
lahir ialah air susu ibu (ASI). Namun, Survey Demografi Kesehatan Indonesia
1997 dan 2002 membuktikan, perilaku pemberian ASI di negeri ini tak
menggembirakan. Pada 1997 jumlah ibu yang menyusui bayinya mencapai 96,3%.
Angka itu turun menjadi 95,9% pada 2002.

Sementara jumlah ibu yang menyusui anaknya saat masa emas (satu jam pertama
setelah kelahiran) hanya 3%. Pemberian ASI eksklusif (hanya ASI, tanpa
tambahan susu formula dan bahan makanan lain) selama enam bulan pertama
pascalahir pada 1997 hanya 42,4%, dan turun menjadi 39,5%  pada 2002.

Jadi, sejak awal, bayi-bayi kita memang sudah bermasalah dengan konsumsi
susu.

*Kendala Kulkas*

**

  - Kita masih menyimpan kutukan lain soal susu, yakni pola
  konsumsinya yang penuh anomali.

Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia menjadi satu-satunya
negara yang konsumsi susu cairnya jauh lebih rendah daripada susu bubuk. Ini
dipercaya berkaitan dengan rendahnya tingkat ekonomi masyarakat kita.

Susu cair harus cepat habis diminum dan ditaruh di kulkas begitu kemasannya
dibuka. Makanya, kalau tak punya kulkas, susu bubuk menjadi pilihan yang
lebih praktis. Padahal, susu cair segar masih mengandung gizi dan rasa
alami.

Dalam kondisi murni alias belum diolah, susu sapi mengandung 3,5% total
protein, yaitu 2,8% casein (protein utama susu berbentuk gumpalan) dan 0,7%
whey (protein utama susu berbentuk cair). Susu juga berisi 3,7% lemak, 4,8%
karbohidrat, dan 0,7% abu.

Kandungan utama susu segar yaitu air, lemak, protein, laktosa, dan mineral.
Susu juga memiliki sejumlah zat lain macam enzim, vitamin, dan fosfolipid
(zat berbahan seperti lemak). Laktosa, jenis gula yang hanya ada dalam susu,
merupakan karbohidrat sederhana yang membantu penyerapan kalsium dalam
tubuh.

典api 遡an tak mungkin mereguk susu segar yang baru diperah begitu saja dari
ambing sapi,・canda Prof. Made Astawan, guru besar Teknologi Pangan dan Gizi
IPB. Mengapa? 適arena sarat kandungan gizi dan cairan, susu 

[balita-anda] OOT: Fwd: Apakah Masyarakat Kita Masih Membutuhkan Apotek?

2007-02-13 Terurut Topik Ani Puswatiningsih

*Semoga bermanfaat...*

*Oleh: Theresia Permadi*

Sebagian janji/sumpah Apoteker yang diucapkan saat selesai studi sebelum
menunaikan tugasnya dalam masyarakat adalah sebagai berikut.

Saya berjanji/bersumpah:

  - akan membaktikan hidup saya guna kepentingan peri kemanusiaan
  terutama dalam bidang kesehatan.
  - akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
  martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian!


Sumpah sejenis ini pula yang diucapkan dokter dan dokter gigi yang menurut
Undang-Undang Kesehatan Nasional adalah tiga serangkai sarjana kesehatan.

*SEJARAH PEMISAHAN PROFESI DOKTER-APOTEKER*

Pada awal abad ke-13 belum dikenal istilah Apoteker atau Pharmacist. Yang
ada hanya seorang Penyembuh (healer, shaman, dukun, tabib, sinshe dsb.) yang
memeriksa penyakit pasien kemudian memberikan pula obat yang diperlukan.
Praktek seperti ini saya kira bukan asing di negara kita malahan masih
sangat banyak. Di Eropa praktek seperti ini diikuti dengan cermat sehingga
ditemukan bahwa ini banyak merugikan pasien karena tidak ada  check and
balance. Karena perkembangan di bidang obat kemudian sangat pesat, disadari
bahwa satu orang tidak dapat menguasai semua ilmu. Maka pada tahun 1240 di
negara Kerajaan Sicilia untuk pertama kalinya dikeluarkan undang-undang yang
memisahkan pekerjaan Dokter dan Apoteker. Dokter hanya boleh memeriksa
pasien dan menulis resep tetapi obat dibuat dan diserahkan oleh Apoteker.
Kemudian di tahun 1407 menyusul Pharmacist's Code of Genoa dimana dinyatakan
bahwa seorang Apoteker tidak boleh bekerja sama dengan Dokter.

*PERKEMBANGAN APOTEK DI NEGARA MAJU*

Sesuai dengan fungsinya, Apotek di negara maju menjalankan fungsi pengawasan
atas pemakaian obat oleh masyarakat terutama untuk Obat Keras ( obat
narkotika, psikotropika dan obat lain yang hanya dapat diserahkan atas resep
Dokter). Dan seperti pada Praktek Dokter berlaku pelayanan no Pharmacist no
Service. Jadi kehadiran seorang Apoteker atau Pharmacist mutlak dibutuhkan
untuk Apotek dapat melayani pasien.

Karena itu, selain secara aktif mengawasi pemakaian obat keras karena
kehadiran seorang Apoteker maka diberikan pelayanan :


  1. Konsultasi untuk pengobatan sendiri.
  2. Konsultasi mengenai obat yang diterima dari dokter.
  3. Pengawasan pemakaian obat agar dilakukan sesuai permintaan Dokter.
  4. Monitoring khasiat dan efek samping obat.
  5. Pengawasan mutu obat yang beredar dan cara-cara penyimpanannya.
  6. Pendampingan atau screening pasien diabetes, hipertensi,
  kolesterol, pemakai KB, dll.
  7. Promosikan cara-cara hidup yang sehat.


Badan dunia WHO dalam pertemuan di Vancouver 1997 menggunakan istilah 7
Star Pharmacist untuk menyatakan peran dan tanggung jawab seorang Apoteker
yang bermutu (lihat Annex WHO Consultative Group on Preparing the Future
Pharmacist).

Di tahun 1999 dalam Technical Report Series no. 885 Annex 7 badan dunia ini
pula mengeluarkan Good Pharmacy Practice In Community And Hospital Pharmacy
Settings yang sebenarnya sudah diadopsi oleh negara-negara maju sejak tahun
1993.

*PERKEMBANGAN APOTEK DI NEGARA KITA*

Walaupun sudah sejak tahun 1963 Peraturan Pemerintah mengharuskan Apoteker
berkarya di Apotek, agar supaya Apotek menjadi Pusat Informasi dan
Monitoring Obat, sayangnya sampai saat ini tidak terlaksana. Malahan iklim
deregulasi yang 5 tahun terakhir merasuki segala bidang termasuk distribusi
obat telah memporak-porandakan dunia Apotek.

Telah terjadi salah persepsi bahwa untuk menurunkan harga obat perlu ada
persaingan yang sebebas-bebasnya tanpa disadari bahwa di bidang obat pasien
tidak berkompetensi untuk menilai mutu obat dari luar sehingga akan terjadi
banyak pemalsuan dan kebohongan. Dan inilah yang sungguh-sungguh telah
terjadi selama ini dengan timbulnya banyak obat palsu, obat impor gelap dan
oleh Apotek yang tidak bertanggung jawab obat campuran isinya obat murah
tetapi harganya obat mahal.

Sebenarnya Pemerintah sudah bijaksana karena mengeluarkan obat generik yang
murah bagi masyarakat tidak mampu atau ingin menurunkan biaya pengobatannya.
Sayang karena sering dimanipulasi banyak pasien tidak berani ganti obat
(ditulis pada resep tidak boleh diganti tanpa persetujuan) dan malahan
akhirnya sudah dicuci otak bahwa obat generik atau obat keluaran pabrik lain
yang lebih murah tidak baik/nanti tidak sembuh. Padahal dengan mendapat
persetujuan B.P.O.M melalui No Registrasi mutu obat seharusnya sudah
terjamin.

Juga masyarakat sudah tidak mengerti essensi Apotek dan lupa akan adanya
sosok Apoteker sehingga Apotek dr. X atau Apotek ada di tempat praktek
dokter yang sekaligus adalah pemiliknya tidak dianggap sebagai suatu
pelanggaran, malahan sebagai suatu keuntungan. Malahan hampir semua Apotek
yang ingin survive terpaksa buka praktek dokter disebelahnya agar bisa
mendapatkan resep yang cukup dan juga banyak Apoteker boss-nya Dokter.

Penulis pernah melihat di Swiss sebuah Apotek (Pharmacia Dr. Y) dan karena
mengira bahwa itu milik Dokter, kami bertanya, ternyata Dr. Y 

[balita-anda] Fwd: Milis Balita-Anda Merugikan

2007-02-12 Terurut Topik Ani Puswatiningsih

Rekan2  yth Pak Moderator, ini ada komplen di:

http://www.mediakonsumen.com/Artikel373.html


Re: [balita-anda] Fwd: Milis Balita-Anda Merugikan

2007-02-12 Terurut Topik Ani Puswatiningsih

Nih saya copy kan...
Yang komplen orang Bali...:)

Milis Balita-Anda Merugikan
Jumat, 09 Februari 2007

Bantuan Artikel
[image: Halaman Cetak] Halaman Untuk
Cetakhttp://www.mediakonsumen.com/CetakArtikel373.html
[image: Kirim Artikel] Kirim Artikel
Inihttp://www.mediakonsumen.com/KirimArtikel373.html
[image: Komentar] Komentar
Pembacahttp://www.mediakonsumen.com/Artikel373.html#comments
[image: del.icio.us] Del.icio.us
Taghttp://www.mediakonsumen.com/Artikel373.html#

Mungkin dari menurut judulnya, surat ini tidak begitu menarik. Tapi saya
hanya ingin mengungkapkan 'keengganan' saya mengenai milis yang satu ini
apalagi kalau pihak management Balita-Anda membacanya sendiri.

Saya tidak tahu persis kapan bergabung dengan milis ini, hanya saja...
setelah bergabung apa yang saya dapatkan ternyata lain dari yang saya
harapkan
Saya banyak menerima informasi tidak penting dari milis ini, dan sama sekali
tidak berhubungan dengan topiknya mengenai balita/bayi. Saya mendapatkan
informasi dari jual rumah, jual hp, banjir, yang inilah yang itulah yang
kesannya sama sekali tidak informatif.

Saya telah mengajukan untuk berhenti berlangganan milis ini dengan
meng-unsubscribe seperti yang diinstruksikan apabila ingin berhenti
berlangganan. Tapi sampai berapa kali saya kirim tidak ada tanggapan dan
terus dikirimi informasi-informasi yang (maaf)tidak pentinghingga e-mail
saya penuh dan gampang ngadat alias berat beban boo.

Mohon untuk management Balita-Anda lebih responsif lagi terhadap
pelanggan/pengguna milisnya, jangan malah merugikan.

Mohon ditindak lanjutidan saya tidak mungkin mengganti alamat e-mail
karena itu berguna untuk kami sekeluarga.

*Muri
Denpasar - Bali*



On 2/12/07, Dini Febrina [EMAIL PROTECTED] wrote:


infonya dng.
di copy ke sini

- Original Message -
From: Ani Puswatiningsih [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Monday, February 12, 2007 3:04 PM
Subject: [balita-anda] Fwd: Milis Balita-Anda Merugikan


 Rekan2  yth Pak Moderator, ini ada komplen di:

 http://www.mediakonsumen.com/Artikel373.html


--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]