[balita-anda] Tulisan Pak Taufan ttg ANAK AGRESIF

2003-09-28 Terurut Topik Siti Aida

Pak Taufan, mohon maaf tulisan Bapak saya posting..

insya Allah banyak manfaatnya buat orgtua lain yg bernasib sama spt saya, 

diamanahi anak yang 'agresif'

 

Aida

 

**

 

Anak Anda Agresif ?

oleh : Taufan Surana

 

Jika anda mempunyai buah hati berusia 2 s.d. 3 tahun, anda mungkin

sering dibikin pusing karena anak anda agresif, suka memukul,

menggigit atau jenis kekerasan yang lain.

 

Anda mungkin sedikit shock jika saya katakan bahwa perilaku agresif

anak anda itu adalah perilaku NORMAL dalam perkembangan anak.

 

Mengapa ?

 

Usia 2 s.d. 3 tahunan bisa dikatakan sebagai usia transisi awal pada

perkembangan anak, dimana anak sedang mengalami keinginan yang

sangat besar untuk menjadi mandiri.

 

Dilain pihak, kemampuan bahasa anak masih belum mencapai tahap

yang cukup untuk bisa berkomunikasi dengan sempurna.

 

Gap terhadap kedua kemampuan yang sedang berkembang ini akan

'dilepaskan' oleh anak dalam bentuk tindakan fisik seperti bertindak

agresif dan sejenisnya. Memang hanya itulah cara yang paling mudah

dilakukan oleh anak untuk mengungkapkan emosinya.

 

Untuk itu, sebagai orangtua kita HARUS memahami bahwa sikap

agresif seperti memukul atau menggigit pada level tertentu adalah

sangat normal, karena anak masih terfokus pada pemikiran 'SAYA'

atau 'MILIK SAYA'.

 

Dengan mengetahui apa yang sedang terjadi pada diri anak anda ini,

andapun menjadi lebih tenang dan tidak perlu terlalu khawatir melihat

perilaku agresif anak anda (tentunya perilaku agresif yang tidak terlalu

kelewatan).

 

Jadi, jangan sampai perilaku agresif anak anda membuat anda menjadi

panik, yang berakibat pada perlakuan kekerasan anda terhadap anak.

 

INGAT !

Kemampuan anda untuk mengendalikan emosi/rasa marah anda

merupakan LANGKAH PERTAMA yang akan menentukan apakah anda

akan bisa mengendalikan anak anda atau tidak.

 

Bagaimana mungkin anda meminta anak anda tidak boleh memukul

dengan cara anda memukulnya. Padahal anak seusia ini melakukan

segala sesuatunya dengan cara MENIRU lingkungannya.

Iya 'kan... ?

 

Yang penting dan harus selalu diingat, anda harus selalu menasehati anak

anda bahwa perilaku agresif tersebut tidak baik dan tidak dapat anda

terima. Selain itu, anda harus membantu anak anda dengan menunjukkan

cara lain untuk mengungkapkan perasaan atau emosi anak.

 

Anda setuju dengan saya tentang hal diatas ?

 

Saya tahu, anda masih memendam sebuah pertanyaan besar, yaitu :

Langkah kongkret seperti apa yang bisa saya lakukan untuk menasehati

ataupun menunjukkan cara pengungkapan emosi anak ?

 

Ada beberapa hal yang telah kami terapkan dengan hasil yang cukup efektif. 

  

1. Peringatan Awal/Dini dan Batasan yang Jelas 

   

Dari pengalaman saya, cara inilah yang PALING EFEKTIF untuk mengendalikan dan mencegah 
perilaku anak sebelum dia terlanjur melakukan tindakan agresif. 

  

Dengan peringatan awal ini, anak menjadi tahu dan siap secara mental terhadap apa yang 
akan terjadi jika dia berbuat sesuatu yang diluar batasan yang telah anda tetapkan. 

  

 

Catatan : 

Keterangan lebih detail tentang Peringatan Awal ini dapat anda baca di eBook 3 Tahun 
Pertama yg Menentukan. 

 

  

Anda harus dengan JELAS dan SINGKAT menyampaikan kepada anak anda hal apa saja yang 
boleh dan tidak boleh dilakukannya di setiap kegiatan/permainan bersama dengan orang 
lain. 

  

Dan yang penting, anda harus secara KONSISTEN menjalankan apa yang telah anda 
sampaikan kepada anak anda. 

  

Misalnya, jika anak anda senang bermain mandi bola di taman bermain, sebelum anak anda 
mulai bermain, anda bisa mengatakan bahwa dia boleh bermain dengan teman-temannya, 
tetapi jika melemparkan bolanya ke anak lain, maka dia akan segera diminta berhenti. 

  

Jika ternyata anak anda kelihatan agresif dengan melemparkan bola ke anak lain, maka 
anda harus SEGERA membawa anak anda keluar dari tempat mandi bola tersebut. 

  

JANGAN ditunggu sampai dia melakukannya 2 atau 3 kali, baru anda bereaksi ! 

  

Anak anda perlu tahu SEGERA bahwa tindakannya tidak bisa anda terima, dan apa yang 
anda katakan sebelumnya memang berlaku. 

  

2. Cooling-Down 

  

Cooling-down disini pada dasarnya hampir sama dengan time-out yang telah dibahas di 
edisi beberapa bulan yang lalu. 

  

Untuk contoh mandi bola diatas, begitu anak anda bersikap agresif, anda SEGERA membawa 
anak anda keluar dari tempat mandi bola, kemudian ajaklah dia duduk bersama anda untuk 
melihat anak lain bermain mandi bola. Kemudian jelaskan bahwa dia boleh bermain lagi 
jika dia berjanji tidak akan mengulangi tindakan agresifnya. 

  

Cara ini jauh lebih efektif daripada anda berteriak-teriak atau bahkan memukul anak 
anda. 

  

Ini merupakan sebuah time-out sekaligus cooling-down bagi anak anda. Dengan cara ini, 
anak anda akan menyadari bahwa tindakannya berhubungan dengan konsekuensi yang akan 
dihadapinya. 

  

3. Mengajarkan Tindakan Alternatif 

  

Setelah 

Re: [balita-anda] Perkembangan Psikologis Anak Usia 2 thn

2003-09-24 Terurut Topik Siti Aida
Dear Mbak Riris,
 
Wah, sebetulnya Pak Taufan Surana punya tulisan bagus banget nih mengenai hal ini.. 
saya tunggu2 postingan beliau menanggapi postingan mbak Riris, hehe.. Soalnya sebagai 
orangtua yang sudah beberapa tahun mengalami masalah punya anak yg dilabel 'agresif' 
oleh lingkungan.. tulisan Pak Taufan itu sangat membantu.. kalau boleh dari beliau 
nanti saya posting di sini.
 
Sementara saya aja dulu sharing ya mbak Ris..
Pernah denger istilah terrible two kan? Walaupun bagi saya harus diperpanjang jadi 
terrible two, three, four.. hehe.. tapi ini betul2 menunjukkan bahwa lewat masa 'bayi' 
anak kita ini mulai ada di periode transisi.. pingin kaya anak gede, yet kemampuannya 
dalam banyak hal belum sampe. Nah ini mengakibatkan dia frustrasi.. lalu dia 
ekspresikan sejauh yang mudah dia lakukan.. mungkin ada anak yang njerit, mungkin juga 
ndorong, mukul dll. Yang paling penting mbak Riris ketahui, ini fase.. proses yang 
normal dilalui. Dan anak jangan dilarang marah lho mbak.. tapi harus diajarkan marah 
secara benar. 
 
Kenapa anak kita begitu? Pertama semua faktor harus dirunut ya mbak.. Kita liat ke 
lingkungan, apa ada yang dia tiru? Entah itu orang di lingkungan yang memang cara 
mengekspresikan marahnya begitu, atau tontonan, buku, dll? Yang paling gampang 
dilakukan anak seumuran Aradi adalah meniru, jadi seluruh lingkungan harus alert akan 
hal ini.. jangan sampai dia ter-ekspose pada adegan marah dengan cara salah. 
 
Kalau faktor lingkungan sudah berhasil dieliminir, kita musti amati tiap kejadian. 
Apakah anak ini jadi agresif karena ada pemicunya? Mungkin ada temannya yang kalau 
main selalu nyerobot, sehingga dia menganggap bahwa kalau mau dapat giliran, dia harus 
dorong temannya supaya tidak keserobot duluan. Apa ada teman yang juga punya 
kecenderungan memukul? Apa mungkin anak lain ada yang tidak agresif tetapi iseng dan 
jahil sehingga Aradi terpancing? Ini perlu didiskusikan dengan para guru juga, karena 
mungkin ada kejadian di kelas yang luput dari perhatian guru, yang tampak cuma adegan 
Aradi being agressive.
 
Setelah itu kita musti bikin strategi secara kompak dengan semua pihak terkait.. hehe. 
Di sini maksud saya ya orang rumah, ya guru di sekolah, ya sesama orgtua murid, ya 
mbak pengasuh Aradi maupun pengasuh teman2nya Aradi. Saya ini orang yang sangat 
percaya bahwa kerjasama membawa hasil lebih signifikan. Minta bantuan semua pihak 
untuk konsisten pada strategi mbak Riris. Misalnya, mbak Riris kasih tau Aradi sebelum 
pergi  ke sekolah Aradi, kalau dipukul dan didorong itu sakit lho.. jadi nanti di 
sekolah Aradi jangan pukul dan dorong teman ya Diulang-ulang (tentunya jangan sampai 
seperti kaset rusak lho ya.. hehe) kalau perlu minta supaya Aradi mengulanginya 
bersama.
 
Nanti sampai di sekolah, misal dia mau menuju suatu permainan, beri penekanan Aradi 
mau main itu? Main sama-sama teman-teman ya? Jangan pukul dan dorong Begitu dia mulai 
memukul atau mendorong, langsung angkat. Biarpun dia lebih marah, langsung angkat. 
Peluk dia dan tanya Kenapa Aradi pukul teman? Kalau main sama teman-teman, Aradi 
tidak boleh pukul. Sama-sama dulu liat permainan itu, jangan dilepas dulu Aradinya. 
Tanyakan lagi Aradi mau main lagi? Kalau dia jawab iya, tekankan sekali lagi Aradi 
main sama teman-teman, tidak boleh pukul dan dorong. Lakukan ini terus menerus sampai 
dia mengerti bahwa konsekwensinya dia memukul atau mendorong adalah dia tidak bisa 
bermain. Proses ini ngga 1-2 hari lho Mbak.. Tapi percayalah, kalau kita dan 
lingkungan sekitarnya konsisten, dia akan mengerti bahwa tindakan memukul punya 
konsekwensi yang ngga enak buat dia. Masalahnya kita sering tergoda untuk ngga 
konsisten; misalnya karena capek atau sedang mengerjakan sesuatu, kita jadi ngga
 konsentrasi dan luput melihat bagaimana dia berinteraksi dgn teman2nya. Sekali saja 
dia berhasil memukul dan tidak mendapat konsekwensi, dia akan belajar bahwa ada 
peluang di mana dia bisa memukul... yaitu kalau Mama sedang tidak liat!
 
Yang paling utama dari menjalankan strategi ini adalah kesabaran kita. Kalau anak 
sudah 'nakal' di mata kita.. apalagi kalau dia berulah di hadapan umum, biasanya 
tanduk kita langsung tumbuh panjng sekali! Hati-hati.. ingat kata konsisten 
tadi. Kita bisa mengajarkan anak untuk marah secara benar, selama kita juga mampu 
marah secara benar. 
 
Ada istilah 'anak cari perhatian'.. Jadi kadang kalau kita bertanduk dan ngomel, kita 
harus bisa mengerti bahwa inilah yang anak maui. Jadi kita harus cool.. biarpun 
dipelototi para orangtua dan pengasuh, tetap ambil anak saat dia memukul.. suruh dia 
minta maaf pada anak yang dipukul, peluk dan kasih pengertian. Begitu terus 
berulang-ulang. Minta gurunya melakukan hal yang sama mbak di kelas. Atau mungkin 
gurunya bisa membantu mbak Riris mencari strategi yang paling tepat untuk Aradi, 
pokoknya ini harus menjadi keputusan dan strategi bersama deh.
 
Kalau saya, terus terang tidak setuju Aradi menjadi dibatasi 

Re: [balita-anda] Bell's Palsy

2003-09-09 Terurut Topik Siti Aida
Dear Ibu Aida,
 
Apakah teman Ibu beberapa waktu silam mengalami flu / sakit THT? 
Sewaktu hamil putri ke-3 saya mengalami sindroma bell's palsy ini dan ternyata setelah 
diusut memang 'virus'nya berasal dari sakit tenggorokan hebat yang sebelumnya saya 
alami.
 
Memang tidak ada pemeriksaan atau obat yang bisa diberikan kecuali vitamin untuk 
syaraf. Tetapi bisa dibantu dengan kompres air hangat sesering mungkin di bagian wajah 
yang kaku. Sebetulnya fisioterapi masih jadi perdebatan, karena beberapa dr. ahli 
syaraf mengatakan efeknya belum evidence based; tetapi waktu itu DSOG saya 
menganjurkan saya melakukannya, jadi saya difisioterapi dengan pijatan dan disetrum. 
Alhamdulillah 2 bulan kemudian saya pulih.
 
Mungkin teman Ibu bisa konsultasi dengan dokter ahli syaraf mengenai kemungkinan untuk 
fisioterapi?
 
Mudah-mudahan cepat pulih.. aamiin..
 
Salam,
Aida (juga) ;-)


Aida [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bapak dan Ibu..
Ada yang bisa menjelaskan mengenai virus bell's palsy?
Temen Saya secara tiba-tiba mengalami kelumpuhan sebelah pada mukanya.
Kata dokter terserang virus, tapi dokter tidak menjelaskan jenis virusnya.
Dokter hanya memberikan vitamin dan tidak diperiksa sama sekali.
Saya mencoba browsing di internet dan menemukan bahwa virus bell's palsy bisa membuat 
kelumpuhan pada muka.
Ada yang bisa menjelaskan mengenai virus ini? Terimakasih atas tanggapannya

Aida Ratna Zulaiha
Researcher
Research Department
Moores Rowland
Jl. Sisingamangaraja 3C Jakarta
Phone. 021 7202605
Fax. 021 7202606
Email. [EMAIL PROTECTED] 



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

RE: [balita-anda] Sikap di Sekolah TK

2003-08-27 Terurut Topik Siti Aida
Mbak Tri Utami,
 
Putri saya sekolah di Taman Kreativitas Anak Indonesia (TKAI), di jl ARCO raya, cipete 
(daerah jeruk purut). 
 
Salam kenal,
Aida

Tri Utami Andayani (Internal Control, PKP-HO) [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalo boleh tahu, anak ibu sekolah di TKA mana?

Salam,
Tri Utami


-Original Message-
From: Siti Aida [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, August 25, 2003 9:03 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Sikap di Sekolah TK


Halo Ibunya Diva,

Kebetulan sekali, saya ini justru ibunya seorang anak TKA yg super aktif dan
cenderung agresif. Jadi boleh ya saya share sudut pandang dari sisi ini. 

Saya pikir yang penting sekali adalah kerjasama antara guru dan semua
orangtua murid secara konsisten. Di sekolah anak saya, kebetulan orangtua
dari murid sekelas dikumpulkan dan diperkenalkan satu sama lain. Guru
menceritakan evaluasi umum di kelas, dan memfasilitasi diskusi. Hal-hal yang
pribadi tentunya tidak dibahas, tetapi hal seperti anak saya yang cenderung
butuh perhatian khusus karena tingkah polahnya bisa mengganggu proses
belajar, dibahas bersama dengan tujuan mencari jalan keluar. 

Akhirnya kami sepakat, bahwa di rumah, semua anak dibantu mengevaluasi
kejadian di kelas, dan kalau ada yang perlu diklarifikasi, jangan sungkan
untuk saling menghubungi sesama orangtua, ini untuk membantu menjelaskan
pada anak masing2 sehingga mereka bisa mengatasi apa yang mereka rasakan
(misalnya takut pada si anak hiperkatif itu). Anak-anak ini kan sedang
belajar bersosialisasi, belajar menghadapi hal2 tidak nyaman dalam hidup,
jadi akan terbantu sekali kalau kita yang dewasa bisa terbuka satu sama lain
dengan tujuan saling membantu tentunya :-) 

Salah satu ibu mengatakan hal ini pada anaknya Nak, Ayumi itu bukannya
nakal, tapi dia belum mengerti. Dia sedang belajar supaya bisa jadi seperti
kamu dan teman-teman. Jadi kamu harus bantu ajarkan dia supaya mengerti,
bahwa mendorong itu tidak baik

Ada lagi bapak yang mengajarkan pada anaknya Kalau kamu didorong Ayumi,
bilang Jangan. kalau masih juga, bilang lagi, Ayumi, stop. Kalau masih juga,
liat, sebelum dia mendorong, tahan tangannya begini (diperagakan) dan bilang
lagi, Ayumi, jangan. Nah kalau belum berhasil juga, bilang pada bu Gurumu

Itu semua dikatakan di depan saya, atau diceritakan oleh orangtua yang
bersangkutan langsung kepada saya. Alhamdulillah saya merasa besar hati,
daripada diomongi di belakang sebagai ibunya si Ayumi yang nakal, teman2
sesama orangtua membantu menjelaskan pada anak mereka tentang masalah si
ayumi dan cara mengatasinya. Tak dinyana, ini menumbuhkan kepedulian di
antara anak2 kecil itu... mengharukan sekali bagi saya!

Saya bekerja, tidak bisa selalu mengantar anak. Tapi saya pastikan tiap
malam menelfon orangtua2 lain, bergantian, tanya apa kejadian hari itu.
Pasti kalau jadi mereka kan mangkel andai anak saya yang didorong, tapi saya
pastikan bahwa mereka tahu, saya aware akan kekurangan anak saya dan butuh
bantuan mereka untuk mengatasinya. Alhamdulillah sekarang teman2nya Ayumi
yang kasih laporan kemajuan Ayumi setiap hari. Sudah seminggu ini ngga ada
insiden dorong mendorong.. ini hasil kerja keras  prestasinya semua
orangtua murid! 

Jadi Ibu Diva, usahakan komunikasi tentang hal ini dengan guru tapi juga
dengan orangtua si anak yang hiperaktif itu. Sambil tiap saat memungkinkan,
membahas dengan Diva bahwa temannya itu butuh bantuan dia untuk belajar
supaya tidak lagi harus memukul, melainkan bisa 'pintar' seperti Diva.
Mungkin dia terbantu dengan berpikiran membantu mengajarkan si anak itu
daripada berpikir bagaimana menghindari si anak itu yang artinya
menghindari sekolah.

Nah kalau tentang kekurangan tenaga guru karena ada yang sakit... ini harus
dibahas dengan pihak sekolah. Kalau memang gurunya kewalahan dan guru
satunya sakitnya lama, tentunya mereka harus berpikir untuk cari pengganti,
walau hanya sementara. Perbandingan guru : murid untuk anak usia seperti itu
tidak bisa ditawar ya.. kalau dipaksakan bisa2 guru yang cuma satu itu pun
ambruk karena stress. 

Salam,
Aida

Nunus D. Aryanto wrote:
Minta pendapat Bp  Ibu gimana cara menumbuhkan kembali semangat sekolah
anak (TKA) yang tiba-tiba menurun karena (menurut gurunya):
- Takut melihat temannya yang hyper aktif memukul temannya yang lain (ikut
menangis)
- Tidak dapat perhatian dari gurunya disekolah karena salah satu gurunya
sedang sakit sehingga gurunya yang sekarang merasa kewalahan menghadapi
sendirian murid2 kelas Diva yang banyak minta perhatian.

Tolong ya soalnya saya takut jadi keterusan hilang semangatnya dan jadi
mogok sekolah.

Thanks
Ibunya Diva


-
 Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [balita-anda] anak bilingual-telat bicara

2003-08-25 Terurut Topik Siti Aida
Pak Joko,
Saya setuju dengan semua pendapat  teori anda. Seperti saya tulis di email 
sebelumnya. Nda ada maksud mendebat atau berpandangan kontra. Saya cuma ingin teman2 
sesama orangtua 'ngeh' bahwa tiap anak adalah individu yang unik, satu beda dengan 
yang lain.. dan tentunya itu punya konsekwensi logis bahwa kebutuhan akan rangsangan 
pada tiap anak juga berbeda. Ini saja kok. 
 
Soalnya begini ni pak.. saya sendiri suka ngalami.. faktor latahnya orangtua itu gede, 
kalo denger suatu metode (apapun, bukan hanya merujuk metode bilingual bapak lho ya) 
berhasil di anak lain.. kayanya merasa perlu mecoba metode itu di anak sendiri. 
Awalnya hanya sekedar coba2.. tapi kalau nda berhasil kok ya frustrasi. hehe.. Ini 
manusiawi toh? Jadi kita perlu saling mengingatkan untuk tetap pada prinsip bahwa tiap 
anak itu beda, pasti punya kelebihan  kekurangan.
 
Speech delay, down syndrome, autism, gifted, einstein syndrome, buat saya bukan hal 
penting. Dalam artian bahwa menganut teori apapun, dengan metode seperti apa juga.. 
tugas terpenting orangtua adalah membuat anaknya merasa dicintai dan bahagia dengan 
menjadi dirinya..  
 
Salam,
Aida

Joko Kusmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ibu Aida,
Sebenarnya kita sulit menilai keterlambatan bicara seorang anak selama anak
masih dalam fase periode kritis. Ada beberapa kemungkinan mengapa anak
agak terlambat memproduksi bahasa dibandingkan dari anak yang lain. Meskipun
terdapat sejumlah keyakinan yang menyatakan bahwa anak dapat berbahasa
dengan baik meski dalam situasi poverty of stimulus, saya lebih condong
berpendapat bahwa ada persyaratan minimum yang harus dipenuhi oleh bahasa
input untuk anak. Oleh karena itu, tingkat lingkungan kaya bahasa yang
dimiliki oleh anak perlu diamati. Yang dimaksud dengan lingkungan kaya
bahasa terutama adalah lingkungan kaya bahasa yang melibatkan faktor-faktor
sosial dan psikologis. Seorang anak tidak akan dapat berbahasa jika hanya
didudukkan tiap hari mendenganrkan radio atau telivisi. Anak memang akan
mampu menghasilkan bunyi-bunyi bahasa, tetapi dia tidak akan dapat berbahasa
dengan baik.

-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [balita-anda] Sikap di Sekolah TK

2003-08-25 Terurut Topik Siti Aida
Halo Ibunya Diva,
 
Kebetulan sekali, saya ini justru ibunya seorang anak TKA yg super aktif dan cenderung 
agresif. Jadi boleh ya saya share sudut pandang dari sisi ini. 
 
Saya  pikir yang penting sekali adalah kerjasama antara guru dan semua orangtua murid 
secara konsisten. Di sekolah anak saya, kebetulan orangtua dari murid sekelas 
dikumpulkan dan diperkenalkan satu sama lain. Guru menceritakan evaluasi umum di 
kelas, dan memfasilitasi diskusi. Hal-hal yang pribadi tentunya tidak dibahas, tetapi 
hal seperti anak saya yang cenderung butuh perhatian khusus karena tingkah polahnya 
bisa mengganggu proses belajar, dibahas bersama dengan tujuan mencari jalan keluar. 
 
Akhirnya kami sepakat, bahwa di rumah, semua anak dibantu mengevaluasi kejadian di 
kelas, dan kalau ada yang perlu diklarifikasi, jangan sungkan untuk saling menghubungi 
sesama orangtua, ini untuk membantu menjelaskan pada anak masing2 sehingga mereka bisa 
mengatasi apa yang mereka rasakan (misalnya takut pada si anak hiperkatif itu). 
Anak-anak ini kan sedang belajar bersosialisasi, belajar menghadapi hal2 tidak nyaman 
dalam hidup, jadi akan terbantu sekali kalau kita yang dewasa bisa terbuka satu sama 
lain dengan tujuan saling membantu tentunya :-) 
 
Salah satu ibu mengatakan hal ini pada anaknya Nak, Ayumi itu bukannya nakal, tapi 
dia belum mengerti. Dia sedang belajar supaya bisa jadi seperti kamu dan teman-teman. 
Jadi kamu harus bantu ajarkan dia supaya mengerti, bahwa mendorong itu tidak baik
 
Ada lagi bapak yang mengajarkan pada anaknya Kalau kamu didorong Ayumi, bilang 
Jangan. kalau masih juga, bilang lagi, Ayumi, stop. Kalau masih juga, liat, sebelum 
dia mendorong, tahan tangannya begini (diperagakan) dan bilang lagi, Ayumi, jangan. 
Nah kalau belum berhasil juga, bilang pada bu Gurumu
 
Itu semua dikatakan di depan saya, atau diceritakan oleh orangtua yang bersangkutan 
langsung kepada saya. Alhamdulillah saya merasa besar hati, daripada diomongi di 
belakang sebagai ibunya si Ayumi yang nakal, teman2 sesama orangtua membantu 
menjelaskan pada anak mereka tentang masalah si ayumi dan cara mengatasinya. Tak 
dinyana, ini menumbuhkan kepedulian di antara anak2 kecil itu... mengharukan sekali 
bagi saya!
 
Saya bekerja, tidak bisa selalu mengantar anak. Tapi saya pastikan tiap malam menelfon 
orangtua2 lain, bergantian, tanya apa kejadian hari itu. Pasti kalau jadi mereka kan 
mangkel andai anak saya yang didorong, tapi saya pastikan bahwa mereka tahu, saya 
aware akan kekurangan anak saya dan butuh bantuan mereka untuk mengatasinya. 
Alhamdulillah sekarang teman2nya Ayumi yang kasih laporan kemajuan Ayumi setiap hari. 
Sudah seminggu ini ngga ada insiden dorong mendorong.. ini hasil kerja keras  
prestasinya semua orangtua murid!  
 
Jadi Ibu Diva, usahakan komunikasi tentang hal ini dengan guru tapi juga dengan 
orangtua si anak yang hiperaktif itu. Sambil tiap saat memungkinkan, membahas dengan 
Diva bahwa temannya itu butuh bantuan dia untuk belajar supaya tidak lagi harus 
memukul, melainkan bisa 'pintar' seperti Diva. Mungkin dia terbantu dengan berpikiran 
membantu mengajarkan si anak itu daripada berpikir bagaimana menghindari si anak 
itu yang artinya menghindari sekolah.
 
Nah kalau tentang kekurangan tenaga guru karena ada yang sakit... ini harus dibahas 
dengan pihak sekolah. Kalau memang gurunya kewalahan dan guru satunya sakitnya lama, 
tentunya mereka harus berpikir untuk cari pengganti, walau hanya sementara. 
Perbandingan guru : murid untuk anak usia seperti itu tidak bisa ditawar ya.. kalau 
dipaksakan bisa2 guru yang cuma satu itu pun ambruk karena stress. 
 
Salam,
Aida

Nunus D. Aryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Minta pendapat Bp  Ibu gimana cara menumbuhkan kembali semangat sekolah
anak (TKA) yang tiba-tiba menurun karena (menurut gurunya):
- Takut melihat temannya yang hyper aktif memukul temannya yang lain (ikut
menangis)
- Tidak dapat perhatian dari gurunya disekolah karena salah satu gurunya
sedang sakit sehingga gurunya yang sekarang merasa kewalahan menghadapi
sendirian murid2 kelas Diva yang banyak minta perhatian.

Tolong ya soalnya saya takut jadi keterusan hilang semangatnya dan jadi
mogok sekolah.

Thanks
Ibunya Diva


-
 Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

RE: [balita-anda] anak bilingual

2003-08-21 Terurut Topik Siti Aida

Usia dini memang masa emas untuk pemahaman multi bahasa. Tetapi mudah-mudahan 
mendasari semuanya, kita ingat selalu bahwa setiap anak beda. Bukan saya bermaksud 
mendebat pendapat yang ada, tapi tetap penting untuk diperhatikan kemampuan dan 
kecepatan perkembangan yang tiap anak miliki. Kalau anak memiliki kesulitan dalam 
kemampuan verbalnya (terlambat bicara), sangat tidak disarankan untuk memberi 
multi-language exposure.

salam, Aida


-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [balita-anda] Belum bisa bicara

2003-07-16 Terurut Topik Siti Aida
Mbak Debby,
 
Kalau boleh tanya, bagaimana dengan kemampuan reseptifnya? apakah anak ini mengerti 
instruksi? Apakah dia menggunakan bahasa planet, atau tidak verbal sama sekali? Sudah 
dipastikan bahwa tidak ada masalah secara fisik (pendengaran, fungsi oromotor dll)?
 
Putri bungsu saya juga tidak verbal sampai usia 3 tahun. Yang saya lakukan pertama 
adalah mencari DSA yang cocok untuk berkomunikasi, lalu bersama beliau menentukan 
langkah. Pertama saya dirujuk ke dokter anak dengan sub spesialisasi syaraf. Di sana 
dipastikan dulu bahwa tidak ada masalah secara fisik dalam alat komunikasi si anak. 
Setelah ditemukan masalahnya, baru bersama dibicarakan terapi apa yang harus dilakukan 
dan tentunya ditentukan jangka waktu tertentu untuk mengevaluasi hasil terapinya.
 
Yang penting, jangan langsung pergi untuk terapi wicara, sebaiknya tindakan terapi 
apapun ditentukan bersama dengan dokter anak.
 
Salam,
Aida

Debby [EMAIL PROTECTED] wrote:
Rekans BA,
anak usia 22bl, belum bisa bicara sepatah kata, bagusnya diperiksa sama
spesialis apa ya ?
ada yg. punya pengalaman ?

makasih ya


-
 Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



-
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!

Re: [balita-anda] VAKSIN MMR

2003-07-16 Terurut Topik Siti Aida
Mbak Yunita  all..
 
Maaf sekali lho kalau saya menuliskan penambangan itu menggunakan merkuri. Memang 
kalau ngga salah di KOMPAS sendiri cukup jelas, bahwa resiko merkuri itu adanya karena 
penambangan dilakukan secara liar di kalimantan. 
 
Jadi kalau sampai ada impresi dari email saya bahwa penambangan pada umumnya yang 
beresiko atas merkuri, berarti kesalahan sepenuhnya ada pada saya, yg terlalu 'bebas' 
menyadur berita :-)
 
Anyway sebetulnya point saya adalah bahwa saya sendiri kaget, ternyata merkuri itu ada 
di banyak tempat yang ngga segampang itu dihindari. Dulunya berpikir bahwa kalau 
meniadakan MMR sudah beres.. tapi ternyata di tempat lain pun ada. Dan ternyata lagi, 
logam berat yang membahayakan bukan cuma merkuri. Cilakanya lagi, meniadakan MMR 
bukannya tanpa resiko.. kalau pas pecah epidemi hasilnya bukan ngga mungkin lebih 
fatal. 
 
Aida

Yunita [EMAIL PROTECTED] wrote:
BODY {  MARGIN-TOP: 25px; FONT-SIZE: 12pt; MARGIN-LEFT: 20px; COLOR: #00; 
FONT-FAMILY: Arial, Helvetica}IMG {   MARGIN-TOP: 10px; MARGIN-LEFT: -20px} 

 
Mbak Aida,
Sekedar menambahkan bahwa informasi dari Kompas yang mengatakan bahwa perusahaan 
pertambangan memakai bahan merkuri adalah salah sama sekali ! Yang memakai bahan 
merkuri adalah para penambang liar yang notabene akibatnya memang mencemari 
lingkungan. (Kebetulan saya bekerja disalah satu mining company makanya saya tahu 
persis :)
Mohon maaf kalau ada yang tidak berkenan.
 
Salam,
Mama [EMAIL PROTECTED];s+   [EMAIL 
PROTECTED],Ak9Yt{T~tkTtO'T~UI/'E4YDwlJhhATcE2RkUY +=[EMAIL PROTECTED]x 
Z*Swf!Uo1sUfZb+K*JGs0!OBrqc  By!*JwfT?w1w?9ZbyKcdfu+2uc+]W,YXzz:[EMAIL 
PROTECTED]@![EMAIL PROTECTED]@ 





-
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!

Re: [balita-anda] Vaksin MMR

2003-07-14 Terurut Topik Siti Aida
Mbak Dede,
 
Terimakasih untuk postingannya. 
 
Kebetulan saya belum berhasil nih masuk ke website gatra spt anjuran Mbak Yunita. 
Tetapi mau tambahin aja sedikit info, bahwa di beberapa negara, pemberian vaksin MMR 
memang kelihatannya lebih memungkinkan karena urusan pertanggungan biaya kesehatan 
tidak lagi menjadi masalah bagi masyarakatnya. Pemberian vaksin terpisah ini tentunya 
punya makna bahwa kunjungan ke dokter harus lebih sering dan biaya imunisasi pun jadi 
lebih tinggi. Selain itu resiko epidemi penyakit di negara2 tsb mungkin lebih rendah 
(atau penanggulangan bila terjadi epidemi lebih baik), jadi juga menjadi lebih 
memungkinkan untuk 'menganjurkan penundaan' atau bahkan melarang imunisasi tertentu. 
 
Saya terus berdo'a (wish could do more) Mudah-mudahan saja suatu hari nanti kita juga 
sampai ke situ; urusan kesehatan bukan jadi barang mewah buat masyarakat. Tetapi 
meanwhile belum... ada baiknya kita terus berbagi informasi tentang semua sisi yang 
ada dari tiap permasalahan.
 
Saya sendiri kaget lho waktu KNA kemarin itu, karena Prof. Shattock (pakar biomedical 
yg dr Inggris itu) sendiri bilang, okelah, menghindarkan merkuri yang ada dalam 
imunisasi MMR atau tambalan gigi (amalgam) itu hal yang relatif mudah dilakukan (tunda 
atau tiadakan saja imunisasinya / tambal giginya). Tapi tahukah anda bahwa merkuri 
juga terkandung dalam materi gunung berapi? Ini bisa terhirup begitu saja dan sulit 
sekali dihindari oleh orang yang domisilinya memang di daerah di mana ada gunung 
berapi. Hari ini malah saya baca di KOMPAS, merkuri juga digunakan dalam penambangan. 
Hal-hal seperti ini lho yang dalam harapan saya lebih disosialisasikan pada masyarakat 
banyak. Karena sebelum saya datang dan dengar sendiri saat KNA, saya ngga tau merkuri 
itu apa, cuma tau itu ada dalam MMR, jadi jauh2 deh MMR dari kehidupan saya.. apalagi 
jelas2 anak bungsu saya non-verbal..hehe. 
 
Yah mudah-mudahan salah satunya lewat media BA ya, masyarakat bisa dicerdaskan dgn 
informasi2 yang kumplit, seimbang  obyektif :- 
 
Aida
 


Dede [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jepang Melarang Vaksin MMR 

Jepang yang merupakan negara maju telah melarang vaksin MMR sejak tahun 
1993
setelah 1,8 juta anak mendapat MMR dan terjadi sejumlah meningitis 
non-viral
dan reaksi buruk lainnya. Hampir 1000 klaim kompensasi sehubungan 
dengan
akibat buruk dari MMR. Pada tahun 1999, pemerintah mempertimbangkan 
kembali
pemberian MMR, tetapi diputuskan bahwa LEBIH AMAN UNTUK TETAP MELARANG 
MMR,
dan tetap melanjutkan penggunaan vaksinasi terpisah antara measles 
(campak),
mumps (parotitis/ gondongan), dan rubella (campak Jerman), seperti yang
dianjurkan oleh Dr. Wakefield. Pemerintah Jepang menyadari adanya 
masalah
dengan MMR segera setelah mulai mewajibkan vaksinasi pada April 1989. 



-
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!

Re: [balita-anda] Kelas Unggulan

2003-07-10 Terurut Topik Siti Aida
Dear Bunda Harits  Pandu,
 
Boleh tahu, yang dimaksud kelas unggulan di sini seperti apa ya?
Apakah semacam 'akselerasi' di SMP  SMA?
 
Saya takut salah ngerti.. tapi anyway, saya punya pengalaman langsung yang sangat baik 
di Al Izhar (Pd. Labu) dan Dwi Matra (MPR - Cilandak). Tidak ada istilah kelas 
unggulan sih ya di kedua sekolah tersebut, tetapi yang bagi saya menyenangkan adalah 
pendekatan individual dari guru-guru kepada setiap murid, sehingga segala keterbatasan 
dan potensi yang tentunya berbeda pada tiap anak terakomodasi dengan baik.
 
Salam kenal,
Aida

Bunda Harits 'n Pandu [EMAIL PROTECTED] wrote:
 


-
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!

Re: [balita-anda] Figur lelaki bagi anak (was: Menjelaskan kondisi keluarga)

2003-03-13 Terurut Topik Siti Aida

Dear Flora,
Kalau kasus begini mungkin.. sering-sering saja komunikasikan tentang si Bapak ini 
kepada anak-anak. Bagusnya kalau masih bisa dihubungi / menghubungi secara berkala.. 
nah kalau ada kejadian, prestasi, masalah.. bersama anak2 kita catat saja, untuk bahan 
laporan  ngobrol dengan si Bapak...  
Kalau anaknya sudah cukup besar untuk diajak bicara.. bisa cerita-cerita tentang si 
Bapak ini lebih dalam, misalnya gimana dulu kita ketemu, apa yang Bapak seneng.. apa 
yang jadi harapan Bapak dan Ibu pada anak-anak apa kerjaan Bapak.. dan jangan 
lupa, silaturahmi sering-sering ke keluarga besar si Bapak (kalau memungkinkan, 
tentunya)... 
mungkin teman2 lain ada yang bisa share lebih banyak ya.. Maaf ni Flora, saya telat 
banget mbalasnya.. soalnya kerja pakai shift, jadi nda tiap hari periksa email
Aida
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
Maaf ya mbak kalau ikutan bertanya .
Kalau si bapaknya kerja di lokasi (tambang or minyak atau misalnya kerja
sebagai pelaut) yang pulangnya tiap 3-4 bulan sekali (itupun juga hanya 2
minggu saja), apakah akan timbul problem juga. Soale kan figur si bapaknya
juga ngga ada di rumah tiap hari kan.
Nha gimana kira-kira solusinya ya.

Thanks,
-F-




-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Web Hosting - establish your business online

[balita-anda] Kejang Demam

2003-03-10 Terurut Topik Siti Aida

KEJANG-KEJANG
Topik:Pertolongan Pertama

 
infokes.com
 
Kejang adalah istilah awam untuk konvulsi, yaitu suatu seri gerakan otot yang tidak 
terkontrol secara tiba-tiba dan kuat. Anak-anak kecil dengan demam tinggi ( 39 derajat 
C ke atas) bisa timbul kejang. Meskipun kelihatan sangat mengkhawatirkan tetapi kejang 
yang menyertai demam biasanya tidak berbahaya. Tetapi penting sekali untuk segera 
menurunkan panas supaya mencegah kejang-kejang dan kerusakan otak.
Gejala-gejala
Tidak sadar, mata membalik ke atas.
Kedua kaki dan tangan kaku kemudian timbul gerakan-gerakan kejut yang kuat dan 
kejang-kejang selama 5 menit.
Pada beberapa kasus tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air besar/kecil.


Setelah sadar, penderita mungkin muntah, gelisah/mengantuk, atau tidur. Setelah 
bangun, penderita normal kembali.


Komplikasi
Cedera fisik.
Tertelan cairan muntah sendiri.
Kerusakan otak, bila kejang-kejang terlalu lama atau sering.
Penyebab umum
Panas tinggi.
Epilepsi (kecenderungan untuk terkena serangan kejang yang berulang), yang mungkin 
disebabkan oleh penyebab yang tidak diketahui, jaringan parut pada otak karena cedera 
kepala atau tumor otak.

Yang dapat anda lakukan
Penolong :
Pindahkan benda-benda tajam/keras dari sekitar penderita untuk mencegah cedera.
Penderita jangan ditahan/diikat, atau gigitkan suatu benda diantara giginya (jarang 
sekali penderita kejang menggigit lidah sendiri).
Ketika kejang berhenti, miringkan penderita supaya tidak menelan cairan muntahnya 
sendiri. Jangan memberikan minuman/makanan segera setelah berhenti kejang.


Setelah kejang, bila ada demam, kompres selama 15 menit atau sampai suhu tubuh kurang 
dari 38 derajat C.
Bawa ke dokter bila penderita anak-anak, atau kejang untuk pertama kali.
Panggil dokter/ambulan terdekat bila kejang-kejang lebih dari 15 menit.


Tindakan dokter anda
Mengobati dengan suntikan penenang (tranquilizer).
Menentukan penyebab.
Merujuk ke rumah sakit bila diperlukan.


Pencegahan
Cegah demam tinggi pada anak-anak, dengan cara memberikan obat demam dan kompres 
hangat selama 15 menit bila demam mencapai 38.5 derajat C atau lebih.
Penderita epilepsy harus minum obat menurut resep dokter secara teratur. 


 BSI, Finance [EMAIL PROTECTED] wrote:Moms,

Mau ikutan juga
Kalau anak 'step' karena panasnya terlalu tinggi bagaimana cara menanganinya
yah ?
Kebayang belum paniknya lagi
Katanya ada yg saranin di balur pake alkohol, bener ngga sih ?
Mungkin ada yg punya pengalaman and bisa sharing.

Salam
Mama Arum




-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more

RE: [balita-anda] kuping bau

2003-03-09 Terurut Topik Siti Aida

Hai Wina
Biasanya Wina bersihkan daun telinganya saja atau sampai ke dalam? Soalnya justru aku 
belajar dari dsa bahwa bersihkan kuping anak2 harus super hati2. Salah-salah kita 
malah mendorong kotoran masuk atau melukai organ2 di dalam telinga mereka. Paling 
kalau mau bersihkan daun telinganya saja, pelan-pelan pakai kapas yg dikasih baby oil 
sedikit supaya kotorannya ngikut. Tapi sekali lagi hati-hati.. jangan sampai mendorong 
kotoran masuk atau membuat baby oil-nya masuk ke telinga juga. Kata saya sih... ngga 
usah disabunilah kalau mandi, nanti malah kemasukan air/sabunnya berabe ya..
Mulai anak2 usia 3-4 th, saya biasa bawa ke dr. THT saja untuk bersihkan telinganya.. 
supaya lebih yakin bersih  aman.
Aida
  



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more

[balita-anda] Kompres untuk Demam

2003-03-09 Terurut Topik Siti Aida

 

ini artikel ttg Kompres anak sewaktu demam.. dulu pernah diforward teman.

Aida

---Original Message-
  
KOMPRES YG BENAR ? Ternyata kompres dengan es sudah ketinggalan zaman dan tak efektif.
Yang paling pas, gunakan air hangat dan mandikan anak. Selama ini
kompres air dingin atau es, lazim diterapkan para ibu saat anaknya demam atau
panas tinggi. Kalau suhunya 37,5 sampai 39 derajat Celcius, cukup pakai
obat-obat penurun panas. Tapi kalau sampai 39-40 derajat Celcius, kompres perlu
dilakukan untuk membantu menurunkan panas, kata dr. Waldi Nurhamzah,Sp.A,
dari FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penyakit apa pun, dari yang
ringan seperti flu atau infeksi ringan, hingga infeksiberat di susunan
saraf pusat atau di otak, dapat menggunakan kompres.JUSTRU TAMBAH PANAS.
Zaman dulu, kata Waldi, untuk mengompres umumnya digunakan air dingin atau es.
Ternyata cara itu kini sudah ditinggalkan. Sebab, kalau tubuh dikompres
es atau air dingin, suhunya tak turun, malah makin tinggi. Ini terjadi karena 
mekanisme tubuh yang sedemikian rupa, di mana jika
kondisi di luar dingin, maka tubuh akan menginterpretasikan kalau
dirinya kurang panas. Akibatnya, tubuh pun akan tambah panas.
Selain itu, efek dingin bisa membuat pembuluh darah di permukaan
kulitjadi mengecil. Alhasil, panas yang seharusnya dialirkan oleh darah ke kulit
agar keluar, terhalang karena jalannya terhambat. Kompres dingin juga bisa
membuat pusat pengaturan panas dalam tubuh jadi kacau. 
Saraf-saraf yang digunakan untuk melihat atau memantau suasana di luar
tubuh menangkap kesan, di luar tubuh dingin,sehingga tubuh pun akan bertambah
panas. Kendati kompres dingin sudah tidak lagi dianjurkan karena berdampak
negatif, Tapi tak sepenuhnya ditinggalkan. Untuk sejumlah kasus semisal
luka memar dan bakar, kompres air dingin masih kerap digunakan. Bahkan
air dingin disiramkan ketubuh korban luka bakar, jelas Waldi. BAHAYA PAKAI ALKOHOL 
Selain kompres air dingin atau es, kompres alkohol juga amat diakrabi.
Biasanya, lanjut Waldi, dilakukan pada pasien di rumah-rumah sakit.
Prinsip kerjanya adalah karena sifat alkohol yang mudah menguap. Untuk menguap
memerlukan panas dan panas tadi berasal atau diambil dari tubuh pasien.
Nah, harapkan, dengan kompres alkohol, panas tubuh akan berangsur turun.
Namun,seiring dengan kemajuan ilmu kedokteran, kompres alkohol sudah mulai
ditinggalkan karena dapat membahayakan kesehatan. Jika alkohol
dibalurkan ke tubuh, uapnya dapat terhirup si sakit. Ini bisa mengganggu susunan
saraf pusat. Selain itu, alkohol pun mudah terbakar, sehingga berbahaya. AIR HANGAT 
Nah, saat ini yang lazim digunakan adalah kompres dengan air hangat atau
suam-suam kuku. Ini cara terbaik untuk menurunkan panas. Sebab, jelas
Waldi, kalau suhu di luar tubuh terasa hangat, maka tubuh akan
menginterpretasikan bahwa suhu di luar cukup panas. Dengan demikian,
tubuh anak akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otaknya, supaya suhu
tubuhnya jangan terlalu panas. Jadi, kebalikan dari kompres air dingin, tubuh
yang panas akan semakin panas, karena tubuh menganggap di luar suhunya
dingin. Walau demikian, cara termudah untuk menurunkan suhu tubuh anak adalah
dengan memberinya obat penurun panas. Di rumah sakit pun, pasien yang datang
dengan keluhan panas tinggi, tindakan pertama yang dilakukan adalahmemberinya
obat penurun panas tapi panas tetap tinggi, baru dikompres. Jadi, kompres
bukan untuk keadaan darurat. Ia dipakai untuk membantu menurunkan panas,
selain pemberian obat penurun panas. Dengan kata lain, kalau ternyata obat penurun 
panas yang diberikan
dirasakan telah cukup, anak pun tak perlu lagi dikompres. TETAP HARUS MANDI Cara 
mengompres dengan air hangat yang paling efektif, kata Waldi,
adalah memandikannya dengan air hangat. Minimal, itulah yang disebutkan di
literatur asing, katanya. Anak yang sakit, katanya, harus dimandikan, dicelup, atau 
dibilas dengan
air hangat. Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak dengan handuk
hangat. Kalau perlu, anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air
hangat. Cara ini terbukti sangat membantu untuk menurunkan panas badan anak.
 Tak perlu khawatir penyakit anak bakal bertambah parah jika dimandikan dengan air
hangat. Biarkan si kecil main air hangat. Apalagi pada dasarnya anak
kecil suka air. Selama ini ada pemahaman yang salah dari para orangtua, bahwa
anak sakit tidak boleh kena air atau mandi. Pemahaman tersebut, menurut
Waldi, harus disingkirkan. Itu semua masa lalu. Justru orang tua harus
sadar, anak sakit pun, badannya harus senantiasa bersih.
Di rumah sakit pun, anak harus mandi. Nah, apalagi di rumah? Ia juga
mengingatkan, kulit anak sakit penuh oleh kuman hingga harus tetap mandi
agar bersih.
Lalu bagaimana kalau anak tak mau mandi dengan alasan lagi sakit?
Ya, pandai-pandainya orang tua membujuk. Memang, anak cenderung malas
kena air dingin. Tapi air hangat, anak pasti suka. Kalaupun anak tak mau
mandi di kamar mandi, kan  bisa dimandikan di tempat tidur. TEMPAT TEPAT Kembali ke 

Re: [balita-anda] minum susu

2003-03-09 Terurut Topik Siti Aida

Dear Wina,
Jangan sampai ketidakmauan bayimu minum S-26 bikin kamu stress.. nanti malah ASImu 
berkurang. Ayo yakinkan dirimu bahwa ASImu cukup dan itu yang terbaik buat bayimu! 
ASImu akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan dan seringnya bayimu menyusu. Jadi 
jangan khawatir akan kurang. Apalagi berat badannya sudah di atas rata-rata kan? 
Berbanggalah bahwa anakmu hanya mau ASI.. dan berbahagialah bahwa kamu mampu 
memberikannya ASI..
Aida



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more

[balita-anda] Figur lelaki bagi anak (was: Menjelaskan kondisi keluarga)

2003-03-07 Terurut Topik Siti Aida

Terimakasih mbak Fitri dan mbak Lilis...
Memang ini yang selalu jadi kekhawatiran saya (di antara sejuta kekhawatiran lainnya 
:-) alhamdulillah sejauh ini Yang Kuasa selalu memberi jalan untuk menjalankan peran 
ganda.. tapi saya tau pasti, sosok Ayah ini tidak tergantikan.. bukan sekedar betulin 
genteng bocor atau main kejar2an  loncat2an, ya.. Susahnya juga, hidup di Jakarta.. 
biarpun ada ipar-ipar lelaki, dengan kesibukan ini itu kok ya ketemunya jarang... 
Keliatan sekali memang, si bungsu itu ketakutan banget kalau liat sosok lelaki... 
cuman sama DSA aja dia akrab.. mungkin karena sudah kulino / terbiasa...
Tapi sekali lagi, masukan tentang figur lelaki ini berharga sekali buat saya.. 
terimakasih yaa !
Aida



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more

[balita-anda] RE: Menjelaskan kondisi keluarga

2003-02-28 Terurut Topik Siti Aida

Mbak Lilis  Mbak Reny,

Terimakasih banyak atas sarannya ya..

Saya punya pengalaman mencoba mengatakan bahwa Ayahnya anak-anak meninggal dunia. 
Terus terang cara ini pernah saya coba waktu pertamaaa kali si bungsu bertanya, 
gara-gara lagu satu-satu aku sayang Ibu...dst. Kedua kakaknya marah besar pada saya. 
Apalagi yang sulung ya.. yang betul-betul punya banyak kenangan sama Ayahnya, sampai 
bilang Ibu nggak fair dong bilang Ayah sudah meninggal! wahduh.. saya sampai bengong 
lamaa... saya nggak tahu bahwa si sulung (waktu itu umurnya baru 9 th) sudah ngerti 
kata nggak fair. 

Memang sejauh ini saya berusaha untuk bicara baik tentang Ayahnya anak-anak pada 
mereka. Saya nggak mau melibatkan perasaan saya sendiri, dan karenanya saya berusaha 
keras untuk jujur saja bahwa kami sudah tidak bersama lagi dan juga jujur saja bahwa 
saya pun tidak tahu keberadaan Ayah mereka. Saya cuma tahu dia ada di kota anu. 
Sungguh awal mulanya saya ngga bertujuan meng'under-estimate' pengertian si bungsu. 
Cuma saya bingung sekali bagaimana kasih penjelasan karena dia kan ngga punya ingatan 
blass mengenai keberadaan ayahnya, sementara dia sedang dalam usia nyecer kalau 
tanya2... sementara juga, kedua Kakaknya selalu pasang telinga lebar-lebar dan melotot 
matanya kalau nunggui saya menjawab pertanyaan adiknya tentang hal ini. Waahh pusing 
deh jadinya... 

Sekali lagi, terimakasih banyak yaa..

Aida



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more

Re: [balita-anda] THROMBOPE GEL atau SALEP?

2003-02-28 Terurut Topik Siti Aida

Kalau saya ngga salah.. memang ada yang gel (kemasan jingga, isi bening) dan ada yang 
salep / ointment (kemasan hijau, isi putih).

Yang salep biasanya untuk bayi  1 th karena ngga ada rasa dingin yang ngagetin gitu 
lho. Kalau yang gel kan dingin ya? cmiiw...

Aida



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more

Re: [balita-anda] Bayi suka loncat-2

2003-02-28 Terurut Topik Siti Aida

Mbak Indah..

Seneng banget ya kalau si kecil ngajak becanda seperti itu.. biarpun berat tapi nikmat 
betul kan liat ketawa riangnya?

Kalau dsa anak-anak saya dulu bilang, prinsipnya asal si bayi yang initiate / mulai / 
ngajak suatu gerakan.. bisa dibilang dia sudah siap. Insya Allah justru gerakan begitu 
untuk memperkuat kakinya... bukan malah mengganggu pertumbuhannya. Anak sekarang cepat 
sekali perkembangannya ya? Tetangga saya anaknya umur 7 bulan sudah bisa rambatan 
keliling ruangan! Awalnya bapak-ibunya juga khawatir itu terlalu cepat nanti malah 
tulangnya terganggu.. tapi dsa-nya bilang, asal bukan dipaksa nggak papa.

Nah kalau pemakaian baby walker.. sepertinya justru ngga disarankan ya? Kecuali si 
anak udah njejeg banget. Takutnya dia bukan belajar jalan tapi belajar mengayuh. 
Lagipula harus di bawah pengawasan ketat deh kalau pake baby walker.. jangan sampai si 
anak 'nggelundung, meluncur, nabrak atau malah tumplek dari walkernya.

Aida



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more

RE: [balita-anda] Obat tradisional apa yg bisa mengobati puting s usu yg luka payudara yg bengkak

2003-02-28 Terurut Topik Siti Aida

Bayi baru biasanya memang bikin puting lecet ya.. karena si puting masih dalam kondisi 
'kering' jadi seperti diamplas oleh lidah bayi. Sebetulnya ada lho salep yang cukup 
aman untuk dipakai ibu yang putingnya lecet.. kalo ngga salah namanya Kamillosan. Ini 
dari extract Cammomile.. jadi mendinginkan rasa pedihnya. Ada kok di apotik2. Saya 3x 
menyusui selalu pakai ini kalau lecetnya ngga tertahankan. Aman, kok.. tapi boleh 
dikonfirmasi dulu ke dsa supaya yakin bahwa aman... :-)

Aida



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more

[balita-anda] Anak Angkat

2003-02-28 Terurut Topik Siti Aida

Kebetulan saya ada pengalaman dari orang terdekat.. Kakak saya mengadopsi anak karena 
sudah 10 tahun menikah belum dikaruniai momongan. Lalu 4 tahun setelah mengadopsi 
anak, Kakak hamil dan melahirkan dengan selamat. Sekarang yang sulung sudah berusia 15 
thn dan adiknya usia 11 thn. alhamdulillah kompak.. rukun.. sama-sama sholeh dan 
sangat sayang pada kedua orangtuanya.. sering bikin iri hati :-)

Kalau saya kilas balik perjalanan mereka sekluarga. Saya sering lihat Kakak saya ini 
berkomunikasi lewat dongeng. Dan dalam dongengnya dia selalu selipi pesan moral, yang 
sederhana saja sih. Pada si sulung dia sering cerita tentang Induk ayam yang 
menetaskan telur... ngga semua telurnya, tapi ditetaskan dan dibesarkan. Lalu mereka 
pelihara anak anjing.. dari berbagai jenis. Kakak saya cerita pada anak-anaknya bahwa 
mereka ngga berasal dari satu induk, tapi saling sayang.. dst. 

Memang sering ada kekhawatiran seperti yang Pak Gatut bilang, bahwa predikat anak 
angkat dijadikan senjata manakala orangtua harus menegakkan disiplin. Tapi setelah si 
anak ke-2 lahir, justru orangtuanya bisa memperlihatkan bahwa mereka konsisten.. apa 
yang ngga boleh, apa yang jadi aturan di rumah itu ya harus dipatuhi semuanya. Dan 
saya lihat, kedua orgtua jaga betul kedekatan mereka dengan anak-anak.. sehingga kalau 
di luaran ada gunjingan tentang status anak pertama.. mereka duduk bersama dan 
bicarakan itu.. selalu saja contoh induk ayam dan anak anjing dibahas :-) 

Tapi tentunya.. proses itu tidak selalu berjalan mulus.. keluarga yang kandung sedarah 
dagingpun juga menghadapi masalah, kan? Seperti masukannya mbak Vivi dalam kasus saya, 
konsistensi dan kejujuran membentuk hubungan yang penuh rasa percaya antara anak dan 
orangtua. Ini yang amat sangat membantu pada saat-saat roda hidup sedang berada di 
bawah.

Aida



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more