RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-22 Terurut Topik Surjianto
wah bahagianya, akan lebih sering bermain dgn si kecil tentunya
selamat mencoba, semoga selalu diberi ketegaran ...

saya saja sbg ayah, kadang was-was walau si kecil bersama ibunya di rumah
apalagi kalo si kecil / ibunya lagi sakit ... subhanalloh !
pernah waktu itu alief mau numbuh gigi, rewel terus nggak mau netek, jadinya
( maaf ) tetek ibunya membengkak ( jawa :ngrangkai ) sampai demam panas
dingin
terpaksa ijin untuk menggantikan tugas istri 3 hari penuh ... 
masya alloh ... sampai saya bergumam ... pantas saja alloh menempatkan surga
ditelapak kaki ibu ... begini rasanya seharian ngurus anak / rumah tangga
... dan hasilnya saya berusaha lebih bijak / adil dalam berpikir maupun
bertindak terhadap istri dan anak.

jadi, bukan ibu saja yg was-was mikirin anak dirumah ... hehehehe

salam,
bapakke alip


 --
 From: Meta Anggraeni[SMTP:[EMAIL PROTECTED]
 Reply To: balita-anda@balita-anda.com
 Sent: Wednesday, December 22, 2004 2:36 PM
 To:   'balita-anda@balita-anda.com'
 Subject:  RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 Moms... saya jadi nangis terus hari ini... inget anak saya Naffie.
 
 Pilihan nya memang sulit yah... Saya malah akhir tahun ini memutuskan
 untuk
 berhenti kerja... karena BS saya kepergok lagi ngerokok didekat anak saya
 (8
 Bulan) ini BS saya yang ke 6, saya jadi kapok ninggalin anak saya dirumah
 sendirian, sulit... pasti moms... kebutuhan sehari hari nggak bisa ketutup
 dengan satu gaji... tapi apa boleh buat, nggak ada pilihan lain, saya n
 suami di Jakarta merantau, jauh dari orang tua, sekarang ini anak saya
 dititip kan dirumah orang tua saya di Banten sampe akhir tahun...
 hiks..hiks.. dari hari senin nggak ketemu, rasanya setiap detik yang
 kebayang cuma nyengir kudanya si kecil kalo saya pulang kerja... rasanya
 pengen lari ke Banten terus peluk my sweet litle pumpkin...!!!
 
 -Original Message-
 From: Lin Herlina [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 22, 2004 2:15 PM
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 
 Moms,
 
 Bicara atau memberikan nasihat memang gampang, tapi pada prakteknya
 sulit sekali. Saya paham sekali kekhawatiran Moms, karena saya  suami
 juga bekerja. Apalagi kami berdua sering sekali tugas keluar kota.
 
 Alhamdulillah, selama ini saya punya BS  maid tidak  bermasalah.
 Walaupun sudah ganti BS 3x, padahal Raka baru 8 bulan.
 
 Namun, ada 1 jurus jitu yg saya curi dari teman kantor saya. Sekarang,
 saya punya 3 orang yg bantuin di rumah. 1 BS  2 pembantu. Memang berat
 bayar gajinya, tapi itu lebih baik daripada anak saya tersia-sia. Tapi
 dilain pihak, karena orangnya lebih banyak, berarti mereka bekerjanya
 lebih sedikit. So, gajinya pun tidak sebesar yg kerjanya banyak.
 
 Apa hubungannya? Kalau penghuni rumah (diluar keluarga inti) lebih
 banyak, seandainya BS atau pembantu berniat buruk, mereka tidak berani.
 Asal daerahnya pun berbeda-beda. BS dari Jateng, pembantu dari Lampung 
 Bandung.
 
 Untuk BS saya lebih utamakan kesejahteraannya daripada pembantu (dgn
 catatan tidak terlalu terlihat oleh pembantu), karena dia pegang anak.
 BS khusus pegang anak, mandikan, memberi susu, menyuapi, bermain, dll yg
 langsung body contact dengan anak. Sementara untuk memasak  mencuci
 pakaian serta alat makan anak, saya serahkan ke salah 1 pembantu.
 Pembantu yg 1-nya, khusus pegang rumah tangga.
 
 Yg terpenting adalah, memperlakukan mereka seperti keluarga sendiri.
 Saya makan bersama (kalau malam saya  suami serta BS  pembantu makan
 malam bersama-sama sambil gelar tikar karena meja makannya kecil). Saya
 serahkan menu makan orang dewasa ke pembantu. Supaya tidak ada perbedaan
 menu antara majikan dan pekerja.
 
 1 bulan sekali, kami semua keluar makan di warung2 kecil saja. Saya 
 suami juga memberikan mereka waktu 1 hari setiap bulan untuk mereka
 jalan2 (diberi uang jajan sedikit).
 
 Sepertinya kok boros ya? Tapi saya kembalikan lagi kpd kenyataan yg ada
 bahwa saya menitipkan secara fisik anak saya di tengah-tengah
 mereka. Sementara orang tua kami tidak berada di dekat2 kami. Tentu saja
 saya menitipkan kepada Yang Maha Esa diatas sana.Yg coba saya hemat
 adalah keperluan pribadi ayah  ibunya Raka.
 
 Maaf kalau mungkin kurang membantu.
 
 -Bunda Raka-
 
 -Original Message-
 From: Rita Samsikin (Feed-Jkt) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: 22 Desember 2004 13:47
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 Dear Mom Sita  mom2 lainnya
 Saya jauh dr siapapun di sini.
 Ortu saya di Jogja, mertua di Surabaya.
 Kami berdua bekerja dikantor, dilanjutkan mengurusi bisnis pribadi
 sehingga
 pulang rumah kadang bisa jam 12 malam. 
 Ivan 24 jam full dengan BS  pembantu.
 Sudah 19 kali ganti BS  pembantu padahal ivan baru berusia 13
 bulan...menakjubkan ya...
 Tetangga suka menggunjingkan 
 yang mamanya ndak sayang anak...
 yang mamanya sok sibuk
 yang mamanya bosenan dengan pembantu
 dl

RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-22 Terurut Topik Sita
buat mbak rita,mbak juli dan lain2 
ternyata banyak juga yang punya nasib seperti saya, dan mengalami was2
setiap hari, tapi seperti yang mbak2 bilang ada pelajaran yang dapat saya
petik
thanks yach, semoga keluarga kita semua dalam lindungan tuhan yang maha esa
amien

bunda oriq
 
 
---Original Message---
 
From: balita-anda@balita-anda.com
Date: 12/22/04 13:45:45
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
Thanks ya mom...kok jadi saya ya yg curhat...padahal tadi kan mom Sita yg
ingin tahu kerikilnya ibu bekerja yg jauh dr ortu...
Tambah sedih nih...apalagi tadi pagi Ivan nganter saya sampai keluar komplek
naik sepeda didorong papanya...sambil da..dah.
Untung papanya udah boleh cuti duluan.
Sekali lagi Terimakasih dan Terimakasih
Tapi yg punya bisnis pribadi saya, dan untunglah suami saya mau bantu
mendampingi saya
Dan jujur aja suami saya ndak mau handle langsung bisnis ini.
Mau bagaimana lagi
Ivanmama pulang...besok cuti puanjang ahbiar bisa main dengan Ivan
sepanjang hari...
Terimakasih
Salam
rita
 
 -Original Message-
 From: Juli Muliyanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 22, 2004 2:30 PM
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

 Mbak Rita,

 Maaf ya mau menanggapi sedikit.
 Karena mbak  suami sudah kerja kantor, apa mungkin kalo bisnis pribadi
 dijalankan oleh suami saja.
 Jadi dihari kerja, mbak bisa punya waktu buat anak meski cuma bbrp jam,
 sabtu minggu full buat anak.
 Atau kalau bisa, Ivan ikut dibawa waktu kerja pribadi.

 Saya prihatin membaca email mbak
 Kasian Ivan.
 Apalah arti hidup kalau tiap hari was2 curiga pada BS  pembantu. Belum
 lagi
 anak jadi gk dekat dengan kita.
 Maaf mbak, jangan marah ya dg tanggapan saya.


 Salam
 Juli





 -Original Message-
 From: Rita Samsikin (Feed-Jkt) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 22, 2004 1:47 PM
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

 Dear Mom Sita  mom2 lainnya
 Saya jauh dr siapapun di sini.
 Ortu saya di Jogja, mertua di Surabaya.
 Kami berdua bekerja dikantor, dilanjutkan mengurusi bisnis pribadi
 sehingga
 pulang rumah kadang bisa jam 12 malam.
 Ivan 24 jam full dengan BS  pembantu.
 Sudah 19 kali ganti BS  pembantu padahal ivan baru berusia 13
 bulan...menakjubkan ya...
 Tetangga suka menggunjingkan
 yang mamanya ndak sayang anak...
 yang mamanya sok sibuk
 yang mamanya bosenan dengan pembantu
 dlbosen sampai saya denger omongan tetangga...
 Padahal mereka tidak tahu betapa sedihnya saya harus meninggalkan Ivan yg
 masih sangat rapuh sendiri dirumah.
 Was2 kalau ditelantarkan atau dianiaya BS  pembantu
 Jadi bawaanya curiga terus dengan BS  pembantu...
 Apalagi ada yg pernah jatuhin anakku, trus kaburkalo anakku dianiyaya
 bagaimana
 Apalagi ada yg pernah curi barang...kalo anakku dicuri bagaimana???
 Apalagi ada yg suka bawa orang asing kerumah...kalo ada penjahat masuk
 kerumah bagaimana
 Apalagi..
 Padahal saya mengandung dengan sangat susah sampai keluar masuk RS bahkan
 sampai lumpuh...
 Padahal waktu lahir begitu sangat rapuh sehingga harus masuk NICU sebulan
 lebih...
 Padahal ...
 wah rasanya pengin resign secepatnya ..
 Tapi hidup merantau di Jakarta kalau hanya mengandalkan 1 kantong
 sepertinya
 tidak mungkin
 Mana belum untuk beli susubayar cicilan rumahtagihan
 listriktagihan d
 Sedih nih jadinyaPulang yuk
 Salam
 rita
 ygpengincepetpulanglihativandirumah

  -Original Message-
  From: Sita [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, December 22, 2004 1:34 PM
  To:   balita-anda@balita-anda.com
  Subject:  Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
  dear para moms
 
 
 
  ada nggak yang punya pengalaman jauh dari orang tua, anak tinggal dengan
  pembantu karena kita bekerja, trik apa yang bisa dipergunakan kerena
  banyak
  yang kita dengar tentang penyiksaan oleh pembantu, aduh soalnya ini yang
  terjadi dengan kondisi aku sekarang.
 
  please sharing thanks
 
 
 
 
 
  ---Original Message---
 
 
 
  From: balita-anda@balita-anda.com
 
  Date: 12/22/04 12:24:55
 
  To: balita-anda@balita-anda.com
 
  Subject: Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 
 
  wah... kalo ini sih kayanya nakal bener anaknya...
 
  mudah2an anak2 BA gak senakal ini ya... amin
 
  he.. he..
 
 
 
  Rgds
 
  Bapak'e Vasya
 
- Original Message -
 
From: Wenny EP, KTB (S/Parts)
 
To: balita-anda@balita-anda.com
 
Sent: Thursday, December 23, 2004 03:59
 
Subject: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 
 
 
 
  PELAJARAN HIDUP Tentang IBU
 
 
 
  Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
 
  Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.
 
 
 
  Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
 
  Sebagai balasannya

RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-22 Terurut Topik Ossi Roswihati
Moms,

Ternyata hampir seluruh ibu bekerja merasakan beratnya konsekwensi
membagi waktu kita antara membantu suami mencari nafkah dengan mengurus
anak2x kita..
Saya jd pengen sharing juga. Saya 4 tahun lalu memutuskan pindah bekerja
dari seorang auditor ke tax consultant agar memiliki cukup waktu untuk
calon anak saya yg saat itu sedang saya kandung. Ternyata tempat kerja
yg ke 2 pun tidak seperti yg saya harapkan baik segi waktu  jarak.
Akhirnya 3 tahun yg lalu saat Ibam, anak saya berumur 1 tahun saya
memutuskan pindah ke kantor yg sekarang dengan pertimbangan jarak tempuh
yg lebih dekat  jam kantor yg lebih tepat (8 to 5). Saya buang jauh2x
semua ambisi  keinginan untuk berkarir. Tujuan saya bekerja saat ini
hanyalah membantu suami sementara penghasilannya belum cukup untuk hidup
sekeluarga. Berbagai bisnis kecil2x an jg saya coba lakukan, walaupun
berkali-kali pula gagal, yah siapa tau itu menjadi jalan agar dapat
secepatnya resign dari kantor. 
Saat ini yg bisa saya lakukan utk menjalin komunikasi dg anak adalah
menelponnya sesering mungkin. Saya membiasakan ini sejak Ibam belum
lancar bicara. Penolakan2xnya pun pernah saya alami. Tapi Alhamdulillah
sekarang Ibam bisa betah ngobrol dengan saya lewat telpon. Kadang tanpa
saya telpon pun Ibam akan berinisiatif menelpon saya, hanya untuk
bercerita ttg kegiatan sekolah, temannya atau mbaknya yg nakal. Saya
juga selalu mencoba pulang tepat waktu agar punya cukup waktu utk
bermain, makan malam bersama  menjalankan ritual sebelum tidur
(bercerita  berdoa). Pagipun saya selalu bangun sepagi mungkin 
membuat suasana rumah hidup agar anak jg ikut bangun. Sekarang Ibam
terbiasa bangun pagi sehingga kita masih bisa main  sarapan pagi
bersama sebelum saya  suami berangkat ke kantor...
Tapi saya sadar semua itu sebenarnya tidak akan pernah cukup untuk
seorang anak..
Maafkan bunda, Ibam... hanya sebatas itu yg bisa bunda lakukan
sekarang..semoga suatu saat nanti keinginan Ibam  jg keinginan bunda
bisa terwujud, menjaga  merawat ibam sepenuhnya serta menemani Ibam
bermain seperti yang seharusnya.. 

Ossi

-Original Message-
From: Lin Herlina [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 22, 2004 2:15 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

Moms,

Bicara atau memberikan nasihat memang gampang, tapi pada prakteknya
sulit sekali. Saya paham sekali kekhawatiran Moms, karena saya  suami
juga bekerja. Apalagi kami berdua sering sekali tugas keluar kota.

Alhamdulillah, selama ini saya punya BS  maid tidak  bermasalah.
Walaupun sudah ganti BS 3x, padahal Raka baru 8 bulan.

Namun, ada 1 jurus jitu yg saya curi dari teman kantor saya. Sekarang,
saya punya 3 orang yg bantuin di rumah. 1 BS  2 pembantu. Memang berat
bayar gajinya, tapi itu lebih baik daripada anak saya tersia-sia. Tapi
dilain pihak, karena orangnya lebih banyak, berarti mereka bekerjanya
lebih sedikit. So, gajinya pun tidak sebesar yg kerjanya banyak.

Apa hubungannya? Kalau penghuni rumah (diluar keluarga inti) lebih
banyak, seandainya BS atau pembantu berniat buruk, mereka tidak berani.
Asal daerahnya pun berbeda-beda. BS dari Jateng, pembantu dari Lampung 
Bandung.

Untuk BS saya lebih utamakan kesejahteraannya daripada pembantu (dgn
catatan tidak terlalu terlihat oleh pembantu), karena dia pegang anak.
BS khusus pegang anak, mandikan, memberi susu, menyuapi, bermain, dll yg
langsung body contact dengan anak. Sementara untuk memasak  mencuci
pakaian serta alat makan anak, saya serahkan ke salah 1 pembantu.
Pembantu yg 1-nya, khusus pegang rumah tangga.

Yg terpenting adalah, memperlakukan mereka seperti keluarga sendiri.
Saya makan bersama (kalau malam saya  suami serta BS  pembantu makan
malam bersama-sama sambil gelar tikar karena meja makannya kecil). Saya
serahkan menu makan orang dewasa ke pembantu. Supaya tidak ada perbedaan
menu antara majikan dan pekerja.

1 bulan sekali, kami semua keluar makan di warung2 kecil saja. Saya 
suami juga memberikan mereka waktu 1 hari setiap bulan untuk mereka
jalan2 (diberi uang jajan sedikit).

Sepertinya kok boros ya? Tapi saya kembalikan lagi kpd kenyataan yg ada
bahwa saya menitipkan secara fisik anak saya di tengah-tengah
mereka. Sementara orang tua kami tidak berada di dekat2 kami. Tentu saja
saya menitipkan kepada Yang Maha Esa diatas sana.Yg coba saya hemat
adalah keperluan pribadi ayah  ibunya Raka.

Maaf kalau mungkin kurang membantu.

-Bunda Raka-

-Original Message-
From: Rita Samsikin (Feed-Jkt) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 22 Desember 2004 13:47
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

Dear Mom Sita  mom2 lainnya
Saya jauh dr siapapun di sini.
Ortu saya di Jogja, mertua di Surabaya.
Kami berdua bekerja dikantor, dilanjutkan mengurusi bisnis pribadi
sehingga
pulang rumah kadang bisa jam 12 malam. 
Ivan 24 jam full dengan BS  pembantu.
Sudah 19 kali ganti BS  pembantu padahal ivan baru berusia 13
bulan...menakjubkan ya

RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-22 Terurut Topik Meita R. Dewi
ya nih aku juga jadi netesin air mata terus dari tadi baca cerita2 dari 
moms semua mengenai anaknya dan baca artikel2 ttg ibu... jadi inget terus 
ama mamaku dan putra di rumah...

sejak aku ngelahirin putra rasanya jadi semakin sayang ama mamaku... 
kayanya baru terasa beratnya jadi seorang ibu... dengan memikul tanggung 
jawab dunia maupun akhirat...

segala upaya dikerahkan untuk membentuk anak menjadi anak yang sehat, 
sholeh dan cerdas... 

keinginanku tentunya sama dengan moms sekalian yang ingin selalu menemani 
anak di rumah.. namun realita harus dihadapi.. kebutuhan hidup yang 
tentunya semakin bertambah dengan hadirnya buah hati, menuntut kita untuk 
tetap bekerja...

apalagi waktu hari pertama aku ninggalin putra sendriri di rumah dengan 
pengasuhnya, sepanjang hari itu aku nangis terus... kebayang senyumnya dan 
kebayang hari2nya dilewati tanpa aku di sampingnya...

Namun 7 bulan waktu berjalam dia tetap tumbuh menjadi seperti yang aku 
inginkan... karena aku punya pengasuh yang sayang ama dia.. usianya baru 
17 tahun tapi sejak dia bekerja di rumahku, dia sekarang udah pinter 
masak, udah pinter jaga anak (karena selama aku cuti 3bln aku banyak 
ngajarin dia merawat putra) dan udah bisa ngurus rumah... aku juga selalu 
ajak dia pergi kemanapun aku pergi... makan ga pernah dibedain, ada rejeki 
lebih dia pun kebagian, dan keperluan pribadi dia kita tanggung.,...

Makanya waktu dia mutusin untuk ga balik lagi, rasanya spt kehilangan 
pegangan, sampai akhirnya kita susulin dia ke kampungnya dan naikin 
gajinya... sampai sekarang dia masih ngasuh putra... apapun yang aku 
bilang dia pasti lakukan untuk perkembangan putra...

Sempet terlintas untuk berhenti bekerja, tapi perekonomian kami yang belum 
mapan masih belum cukup untuk membekali kehidupan putra kelak Jadi yah 
keputusan yang berat pun harus diambil...:(

Semoga di hari ibu ini para moms sekalian khususnya yang bekerja diberikan 
kekuatan, kesabaran, ketabahan juga keikhlasan dalam menjalani hari demi 
hari.. karena itu semua dilakukan untuk masa depan anak kita juga..

happy mothers day :)



Meta Anggraeni [EMAIL PROTECTED] 
12/22/2004 02:36 PM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To
'balita-anda@balita-anda.com' balita-anda@balita-anda.com
cc

Subject
RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU






Moms... saya jadi nangis terus hari ini... inget anak saya Naffie.

Pilihan nya memang sulit yah... Saya malah akhir tahun ini memutuskan 
untuk
berhenti kerja... karena BS saya kepergok lagi ngerokok didekat anak saya 
(8
Bulan) ini BS saya yang ke 6, saya jadi kapok ninggalin anak saya dirumah
sendirian, sulit... pasti moms... kebutuhan sehari hari nggak bisa ketutup
dengan satu gaji... tapi apa boleh buat, nggak ada pilihan lain, saya n
suami di Jakarta merantau, jauh dari orang tua, sekarang ini anak saya
dititip kan dirumah orang tua saya di Banten sampe akhir tahun...
hiks..hiks.. dari hari senin nggak ketemu, rasanya setiap detik yang
kebayang cuma nyengir kudanya si kecil kalo saya pulang kerja... rasanya
pengen lari ke Banten terus peluk my sweet litle pumpkin...!!!

-Original Message-
From: Lin Herlina [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 22, 2004 2:15 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU


Moms,

Bicara atau memberikan nasihat memang gampang, tapi pada prakteknya
sulit sekali. Saya paham sekali kekhawatiran Moms, karena saya  suami
juga bekerja. Apalagi kami berdua sering sekali tugas keluar kota.

Alhamdulillah, selama ini saya punya BS  maid tidak  bermasalah.
Walaupun sudah ganti BS 3x, padahal Raka baru 8 bulan.

Namun, ada 1 jurus jitu yg saya curi dari teman kantor saya. Sekarang,
saya punya 3 orang yg bantuin di rumah. 1 BS  2 pembantu. Memang berat
bayar gajinya, tapi itu lebih baik daripada anak saya tersia-sia. Tapi
dilain pihak, karena orangnya lebih banyak, berarti mereka bekerjanya
lebih sedikit. So, gajinya pun tidak sebesar yg kerjanya banyak.

Apa hubungannya? Kalau penghuni rumah (diluar keluarga inti) lebih
banyak, seandainya BS atau pembantu berniat buruk, mereka tidak berani.
Asal daerahnya pun berbeda-beda. BS dari Jateng, pembantu dari Lampung 
Bandung.

Untuk BS saya lebih utamakan kesejahteraannya daripada pembantu (dgn
catatan tidak terlalu terlihat oleh pembantu), karena dia pegang anak.
BS khusus pegang anak, mandikan, memberi susu, menyuapi, bermain, dll yg
langsung body contact dengan anak. Sementara untuk memasak  mencuci
pakaian serta alat makan anak, saya serahkan ke salah 1 pembantu.
Pembantu yg 1-nya, khusus pegang rumah tangga.

Yg terpenting adalah, memperlakukan mereka seperti keluarga sendiri.
Saya makan bersama (kalau malam saya  suami serta BS  pembantu makan
malam bersama-sama sambil gelar tikar karena meja makannya kecil). Saya
serahkan menu makan orang dewasa ke pembantu. Supaya tidak ada perbedaan
menu antara majikan dan pekerja.

1 bulan sekali, kami semua keluar makan di warung2 kecil saja

Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-22 Terurut Topik Caecilia
senasib deh mbak, kami juga perantau, anakku nadya dari bayi sampai sekarang
berusia 19 bl, saya 2 kali ganti mbak dan 3x pembantu, dan tahun depan
keduanya mau nikah jadi sekarang juga masih cari...
memang hidup dijakarta berat ya, nyicil ini dan itu kalau gak kerja dua2nya
beraat sekali.
mbak saya tidak menyesal kerja kantoran, makanya saya berusaha pulang
tenggo. dulu saya berpikir karir sampai telat nikah.
setelah nikah diultimatum suami, aku keluar atau kau yg keluar (karena
pulang malam terus), ya aku ngalah cari kerja di tempat lain yg pulang tidak
malam dan tidak terlalu mikir harus bergaji besar, jabatan bagus, semua
angan2ku kupupus dalam2, demi keluarga...
bbrp hari yg lalu teman saya kehilangan suami tercinta selama2nya, padahal
dia masih punya anak yg kecil2 (4 th dan 3 bl)
padahal dia tdk kerja kantoran, hanya kalau ada yg pesan makanan baru dia
bikin, sampai dia bertanya pada saya
saya tidak tahu harus bgm nantinya, saya sejujurnya belum siap ditinggalkan
dalam keadaan begini
kalau ingat itu, setiap hari saya mensyukuri apapun pemberian Tuhan.
masih banyak teman sependeritaan mbak...

- Original Message -
From: Rita Samsikin (Feed-Jkt) [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Wednesday, December 22, 2004 1:46 PM
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU


 Dear Mom Sita  mom2 lainnya
 Saya jauh dr siapapun di sini.
 Ortu saya di Jogja, mertua di Surabaya.
 Kami berdua bekerja dikantor, dilanjutkan mengurusi bisnis pribadi
sehingga
 pulang rumah kadang bisa jam 12 malam.
 Ivan 24 jam full dengan BS  pembantu.
 Sudah 19 kali ganti BS  pembantu padahal ivan baru berusia 13
 bulan...menakjubkan ya...
 Tetangga suka menggunjingkan
 yang mamanya ndak sayang anak...
 yang mamanya sok sibuk
 yang mamanya bosenan dengan pembantu
 dlbosen sampai saya denger omongan tetangga...
 Padahal mereka tidak tahu betapa sedihnya saya harus meninggalkan Ivan yg
 masih sangat rapuh sendiri dirumah.
 Was2 kalau ditelantarkan atau dianiaya BS  pembantu
 Jadi bawaanya curiga terus dengan BS  pembantu...
 Apalagi ada yg pernah jatuhin anakku, trus kaburkalo anakku dianiyaya
 bagaimana
 Apalagi ada yg pernah curi barang...kalo anakku dicuri bagaimana???
 Apalagi ada yg suka bawa orang asing kerumah...kalo ada penjahat masuk
 kerumah bagaimana
 Apalagi..
 Padahal saya mengandung dengan sangat susah sampai keluar masuk RS bahkan
 sampai lumpuh...
 Padahal waktu lahir begitu sangat rapuh sehingga harus masuk NICU sebulan
 lebih...
 Padahal ...
 wah rasanya pengin resign secepatnya ..
 Tapi hidup merantau di Jakarta kalau hanya mengandalkan 1 kantong
sepertinya
 tidak mungkin
 Mana belum untuk beli susubayar cicilan rumahtagihan
 listriktagihan d
 Sedih nih jadinyaPulang yuk
 Salam
 rita
 ygpengincepetpulanglihativandirumah

  -Original Message-
  From: Sita [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, December 22, 2004 1:34 PM
  To: balita-anda@balita-anda.com
  Subject: Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
  dear para moms
 
 
 
  ada nggak yang punya pengalaman jauh dari orang tua, anak tinggal dengan
  pembantu karena kita bekerja, trik apa yang bisa dipergunakan kerena
  banyak
  yang kita dengar tentang penyiksaan oleh pembantu, aduh soalnya ini yang
  terjadi dengan kondisi aku sekarang.
 
  please sharing thanks
 
 
 
 
 
  ---Original Message---
 
 
 
  From: balita-anda@balita-anda.com
 
  Date: 12/22/04 12:24:55
 
  To: balita-anda@balita-anda.com
 
  Subject: Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 
 
  wah... kalo ini sih kayanya nakal bener anaknya...
 
  mudah2an anak2 BA gak senakal ini ya... amin
 
  he.. he..
 
 
 
  Rgds
 
  Bapak'e Vasya
 
- Original Message -
 
From: Wenny EP, KTB (S/Parts)
 
To: balita-anda@balita-anda.com
 
Sent: Thursday, December 23, 2004 03:59
 
Subject: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 
 
 
 
  PELAJARAN HIDUP Tentang IBU
 
 
 
  Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
 
  Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.
 
 
 
  Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
 
  Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.
 
 
 
  Saat kau berumur 3 tahun, memasakkan semua makananmu dengan kasih
 
  sayang.
 
  Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.
 
 
 
  Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
 
  Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.
 
 
 
  Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang
mahal
 
  dan indah.
 
  Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur
 
  dekat rumah.
 
 
 
  Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
 
  Sebagai balasannya, kau berteriak, NGGAK MAU!!
 
 
 
  Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola

RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-22 Terurut Topik Meldawita
Amiin... Semoga harapan mbak ossi terkabul, sebagaimana harapan saya
juga sama seperti itu.. 

-Original Message-
From: Ossi Roswihati [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 22, 2004 3:21 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU


Moms,

Ternyata hampir seluruh ibu bekerja merasakan beratnya konsekwensi
membagi waktu kita antara membantu suami mencari nafkah dengan mengurus
anak2x kita.. Saya jd pengen sharing juga. Saya 4 tahun lalu memutuskan
pindah bekerja dari seorang auditor ke tax consultant agar memiliki
cukup waktu untuk calon anak saya yg saat itu sedang saya kandung.
Ternyata tempat kerja yg ke 2 pun tidak seperti yg saya harapkan baik
segi waktu  jarak. Akhirnya 3 tahun yg lalu saat Ibam, anak saya
berumur 1 tahun saya memutuskan pindah ke kantor yg sekarang dengan
pertimbangan jarak tempuh yg lebih dekat  jam kantor yg lebih tepat (8
to 5). Saya buang jauh2x semua ambisi  keinginan untuk berkarir. Tujuan
saya bekerja saat ini hanyalah membantu suami sementara penghasilannya
belum cukup untuk hidup sekeluarga. Berbagai bisnis kecil2x an jg saya
coba lakukan, walaupun berkali-kali pula gagal, yah siapa tau itu
menjadi jalan agar dapat secepatnya resign dari kantor. 
Saat ini yg bisa saya lakukan utk menjalin komunikasi dg anak adalah
menelponnya sesering mungkin. Saya membiasakan ini sejak Ibam belum
lancar bicara. Penolakan2xnya pun pernah saya alami. Tapi Alhamdulillah
sekarang Ibam bisa betah ngobrol dengan saya lewat telpon. Kadang tanpa
saya telpon pun Ibam akan berinisiatif menelpon saya, hanya untuk
bercerita ttg kegiatan sekolah, temannya atau mbaknya yg nakal. Saya
juga selalu mencoba pulang tepat waktu agar punya cukup waktu utk
bermain, makan malam bersama  menjalankan ritual sebelum tidur
(bercerita  berdoa). Pagipun saya selalu bangun sepagi mungkin 
membuat suasana rumah hidup agar anak jg ikut bangun. Sekarang Ibam
terbiasa bangun pagi sehingga kita masih bisa main  sarapan pagi
bersama sebelum saya  suami berangkat ke kantor... Tapi saya sadar
semua itu sebenarnya tidak akan pernah cukup untuk seorang anak..
Maafkan bunda, Ibam... hanya sebatas itu yg bisa bunda lakukan
sekarang..semoga suatu saat nanti keinginan Ibam  jg keinginan bunda
bisa terwujud, menjaga  merawat ibam sepenuhnya serta menemani Ibam
bermain seperti yang seharusnya.. 

Ossi

-Original Message-
From: Lin Herlina [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 22, 2004 2:15 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

Moms,

Bicara atau memberikan nasihat memang gampang, tapi pada prakteknya
sulit sekali. Saya paham sekali kekhawatiran Moms, karena saya  suami
juga bekerja. Apalagi kami berdua sering sekali tugas keluar kota.

Alhamdulillah, selama ini saya punya BS  maid tidak  bermasalah.
Walaupun sudah ganti BS 3x, padahal Raka baru 8 bulan.

Namun, ada 1 jurus jitu yg saya curi dari teman kantor saya. Sekarang,
saya punya 3 orang yg bantuin di rumah. 1 BS  2 pembantu. Memang berat
bayar gajinya, tapi itu lebih baik daripada anak saya tersia-sia. Tapi
dilain pihak, karena orangnya lebih banyak, berarti mereka bekerjanya
lebih sedikit. So, gajinya pun tidak sebesar yg kerjanya banyak.

Apa hubungannya? Kalau penghuni rumah (diluar keluarga inti) lebih
banyak, seandainya BS atau pembantu berniat buruk, mereka tidak berani.
Asal daerahnya pun berbeda-beda. BS dari Jateng, pembantu dari Lampung 
Bandung.

Untuk BS saya lebih utamakan kesejahteraannya daripada pembantu (dgn
catatan tidak terlalu terlihat oleh pembantu), karena dia pegang anak.
BS khusus pegang anak, mandikan, memberi susu, menyuapi, bermain, dll yg
langsung body contact dengan anak. Sementara untuk memasak  mencuci
pakaian serta alat makan anak, saya serahkan ke salah 1 pembantu.
Pembantu yg 1-nya, khusus pegang rumah tangga.

Yg terpenting adalah, memperlakukan mereka seperti keluarga sendiri.
Saya makan bersama (kalau malam saya  suami serta BS  pembantu makan
malam bersama-sama sambil gelar tikar karena meja makannya kecil). Saya
serahkan menu makan orang dewasa ke pembantu. Supaya tidak ada perbedaan
menu antara majikan dan pekerja.

1 bulan sekali, kami semua keluar makan di warung2 kecil saja. Saya 
suami juga memberikan mereka waktu 1 hari setiap bulan untuk mereka
jalan2 (diberi uang jajan sedikit).

Sepertinya kok boros ya? Tapi saya kembalikan lagi kpd kenyataan yg ada
bahwa saya menitipkan secara fisik anak saya di tengah-tengah
mereka. Sementara orang tua kami tidak berada di dekat2 kami. Tentu saja
saya menitipkan kepada Yang Maha Esa diatas sana.Yg coba saya hemat
adalah keperluan pribadi ayah  ibunya Raka.

Maaf kalau mungkin kurang membantu.

-Bunda Raka-

-Original Message-
From: Rita Samsikin (Feed-Jkt) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 22 Desember 2004 13:47
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

Dear Mom Sita  mom2 lainnya
Saya jauh dr

Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-21 Terurut Topik efhariandi
wah... kalo ini sih kayanya nakal bener anaknya...
mudah2an anak2 BA gak senakal ini ya... amin
he.. he..

Rgds
Bapak'e Vasya
  - Original Message - 
  From: Wenny EP, KTB (S/Parts) 
  To: balita-anda@balita-anda.com 
  Sent: Thursday, December 23, 2004 03:59
  Subject: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU


PELAJARAN HIDUP Tentang IBU

Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.

Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.

Saat kau berumur 3 tahun, memasakkan semua makananmu dengan kasih
sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.

Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.

Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal
dan indah.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur
dekat rumah.

Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak, NGGAK MAU!!

Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.

Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.

Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus pianomu.
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah
berlatih.

Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam
renang hingga pesta ulang tahun.Sebagai balasannya, kau melompat
keluar mobil tanpa memberi salam.

Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke
bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain

Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV
khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, kau tunggu dia sampai di keluar rumah.

Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut,
karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.

Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama
sebulan liburan
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.

Saat kau berumur 15 tahun, pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa
peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan
mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar
kau tidak malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, Dari mana saja seharian
ini?
Sebagai balasannya, kau jawab, Ah Mama cerewet amat sih, mau tahu
urusan orang!

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus
untuk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kau katakan, Aku tidak mau seperti Mama.

Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus
perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furnitur untuk
rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya
furnitur itu.

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya
tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh, Aduh, bagaimana Mama ini, kok
bertanya seperti itu?

Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari
500 km.

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana
merawat bayimu.
Sebagai balasannya, kau katakan padanya, Ma, sekarang jamannya sudah
berbeda!

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta
ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, kau jawab, Ma, saya sibuk sekali, nggak ada
waktu.

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan
perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang
menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang.

Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan,
karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.

JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU

Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-21 Terurut Topik Sita
dear para moms

ada nggak yang punya pengalaman jauh dari orang tua, anak tinggal dengan
pembantu karena kita bekerja, trik apa yang bisa dipergunakan kerena banyak
yang kita dengar tentang penyiksaan oleh pembantu, aduh soalnya ini yang
terjadi dengan kondisi aku sekarang.
please sharing thanks
 
 
---Original Message---
 
From: balita-anda@balita-anda.com
Date: 12/22/04 12:24:55
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
wah... kalo ini sih kayanya nakal bener anaknya...
mudah2an anak2 BA gak senakal ini ya... amin
he.. he..
 
Rgds
Bapak'e Vasya
  - Original Message -
  From: Wenny EP, KTB (S/Parts)
  To: balita-anda@balita-anda.com
  Sent: Thursday, December 23, 2004 03:59
  Subject: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 
PELAJARAN HIDUP Tentang IBU
 
Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.
 
Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.
 
Saat kau berumur 3 tahun, memasakkan semua makananmu dengan kasih
sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.
 
Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.
 
Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal
dan indah.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur
dekat rumah.
 
Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak, NGGAK MAU!!
 
Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.
 
Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.
 
Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus pianomu.
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah
berlatih.
 
Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam
renang hingga pesta ulang tahun.Sebagai balasannya, kau melompat
keluar mobil tanpa memberi salam.
 
Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke
bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain
 
Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV
khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, kau tunggu dia sampai di keluar rumah.
 
Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut,
karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.
 
Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama
sebulan liburan
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.
 
Saat kau berumur 15 tahun, pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
 
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa
peduli kepentingannya.
 
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.
 
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
 
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan
mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar
kau tidak malu di depan teman-temanmu.
 
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, Dari mana saja seharian
ini?
Sebagai balasannya, kau jawab, Ah Mama cerewet amat sih, mau tahu
urusan orang!
 
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus
untuk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kau katakan, Aku tidak mau seperti Mama.
 
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus
perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
 
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furnitur untuk
rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya
furnitur itu.
 
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya
tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh, Aduh, bagaimana Mama ini, kok
bertanya seperti itu?
 
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari
500 km.
 
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana
merawat bayimu.
Sebagai balasannya, kau katakan padanya, Ma, sekarang jamannya sudah
berbeda!
 
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta
ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, kau jawab

RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-21 Terurut Topik Rita Samsikin (Feed-Jkt)
Dear Mom Sita  mom2 lainnya
Saya jauh dr siapapun di sini.
Ortu saya di Jogja, mertua di Surabaya.
Kami berdua bekerja dikantor, dilanjutkan mengurusi bisnis pribadi sehingga
pulang rumah kadang bisa jam 12 malam. 
Ivan 24 jam full dengan BS  pembantu.
Sudah 19 kali ganti BS  pembantu padahal ivan baru berusia 13
bulan...menakjubkan ya...
Tetangga suka menggunjingkan 
yang mamanya ndak sayang anak...
yang mamanya sok sibuk
yang mamanya bosenan dengan pembantu
dlbosen sampai saya denger omongan tetangga...
Padahal mereka tidak tahu betapa sedihnya saya harus meninggalkan Ivan yg
masih sangat rapuh sendiri dirumah.
Was2 kalau ditelantarkan atau dianiaya BS  pembantu
Jadi bawaanya curiga terus dengan BS  pembantu...
Apalagi ada yg pernah jatuhin anakku, trus kaburkalo anakku dianiyaya
bagaimana
Apalagi ada yg pernah curi barang...kalo anakku dicuri bagaimana???
Apalagi ada yg suka bawa orang asing kerumah...kalo ada penjahat masuk
kerumah bagaimana
Apalagi..
Padahal saya mengandung dengan sangat susah sampai keluar masuk RS bahkan
sampai lumpuh...
Padahal waktu lahir begitu sangat rapuh sehingga harus masuk NICU sebulan
lebih...
Padahal ...
wah rasanya pengin resign secepatnya .. 
Tapi hidup merantau di Jakarta kalau hanya mengandalkan 1 kantong sepertinya
tidak mungkin
Mana belum untuk beli susubayar cicilan rumahtagihan
listriktagihan d
Sedih nih jadinyaPulang yuk
Salam
rita
ygpengincepetpulanglihativandirumah

 -Original Message-
 From: Sita [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 22, 2004 1:34 PM
 To:   balita-anda@balita-anda.com
 Subject:  Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 dear para moms
 
 
 
 ada nggak yang punya pengalaman jauh dari orang tua, anak tinggal dengan
 pembantu karena kita bekerja, trik apa yang bisa dipergunakan kerena
 banyak
 yang kita dengar tentang penyiksaan oleh pembantu, aduh soalnya ini yang
 terjadi dengan kondisi aku sekarang.
 
 please sharing thanks
 
  
 
  
 
 ---Original Message---
 
  
 
 From: balita-anda@balita-anda.com
 
 Date: 12/22/04 12:24:55
 
 To: balita-anda@balita-anda.com
 
 Subject: Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
  
 
 wah... kalo ini sih kayanya nakal bener anaknya...
 
 mudah2an anak2 BA gak senakal ini ya... amin
 
 he.. he..
 
  
 
 Rgds
 
 Bapak'e Vasya
 
   - Original Message -
 
   From: Wenny EP, KTB (S/Parts)
 
   To: balita-anda@balita-anda.com
 
   Sent: Thursday, December 23, 2004 03:59
 
   Subject: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
  
 
  
 
 PELAJARAN HIDUP Tentang IBU
 
  
 
 Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
 
 Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.
 
  
 
 Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
 
 Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.
 
  
 
 Saat kau berumur 3 tahun, memasakkan semua makananmu dengan kasih
 
 sayang.
 
 Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.
 
  
 
 Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
 
 Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.
 
  
 
 Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal
 
 dan indah.
 
 Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur
 
 dekat rumah.
 
  
 
 Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
 
 Sebagai balasannya, kau berteriak, NGGAK MAU!!
 
  
 
 Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.
 
 Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.
 
  
 
 Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.
 
 Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.
 
  
 
 Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus pianomu.
 
 Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah
 
 berlatih.
 
  
 
 Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam
 
 renang hingga pesta ulang tahun.Sebagai balasannya, kau melompat
 
 keluar mobil tanpa memberi salam.
 
  
 
 Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke
 
 bioskop.
 
 Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain
 
  
 
 Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV
 
 khusus orang dewasa.
 
 Sebagai balasannya, kau tunggu dia sampai di keluar rumah.
 
  
 
 Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut,
 
 karena sudah waktunya.
 
 Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.
 
  
 
 Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama
 
 sebulan liburan
 
 Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.
 
  
 
 Saat kau berumur 15 tahun, pulang kerja ingin memelukmu.
 
 Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
 
  
 
 Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi

RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-21 Terurut Topik Detty






ihiikk...yang tegar ya mami

Best Regards,
Detty 
---Original Message---


From: balita-anda@balita-anda.com
Date: 12/22/04 13:47:28
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

Dear Mom Sita  mom2 lainnya
Saya jauh dr siapapun di sini.
Ortu saya di Jogja, mertua di Surabaya.
Kami berdua bekerja dikantor, dilanjutkan mengurusi bisnis pribadi sehingga
pulang rumah kadang bisa jam 12 malam.
Ivan 24 jam full dengan BS  pembantu.
Sudah 19 kali ganti BS  pembantu padahal ivan baru berusia 13
bulan...menakjubkan ya...
Tetangga suka menggunjingkan
yang mamanya ndak sayang anak...
yang mamanya sok sibuk
yang mamanya bosenan dengan pembantu
dlbosen sampai saya denger omongan tetangga...
Padahal mereka tidak tahu betapa sedihnya saya harus meninggalkan Ivan yg
masih sangat rapuh sendiri dirumah.
Was2 kalau ditelantarkan atau dianiaya BS  pembantu
Jadi bawaanya curiga terus dengan BS  pembantu...
Apalagi ada yg pernah jatuhin anakku, trus kaburkalo anakku dianiyaya
bagaimana
Apalagi ada yg pernah curi barang...kalo anakku dicuri bagaimana???
Apalagi ada yg suka bawa orang asing kerumah...kalo ada penjahat masuk
kerumah bagaimana
Apalagi..
Padahal saya mengandung dengan sangat susah sampai keluar masuk RS bahkan
sampai lumpuh...
Padahal waktu lahir begitu sangat rapuh sehingga harus masuk NICU sebulan
lebih...
Padahal ...
wah rasanya pengin resign secepatnya ..
Tapi hidup merantau di Jakarta kalau hanya mengandalkan 1 kantong sepertinya
tidak mungkin
Mana belum untuk beli susubayar cicilan rumahtagihan
listriktagihan d
Sedih nih jadinyaPulang yuk
Salam
rita
ygpengincepetpulanglihativandirumah

 -Original Message-
 From: Sita [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Wednesday, December 22, 2004 1:34 PM
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

 dear para moms



 ada nggak yang punya pengalaman jauh dari orang tua, anak tinggal dengan
 pembantu karena kita bekerja, trik apa yang bisa dipergunakan kerena
 banyak
 yang kita dengar tentang penyiksaan oleh pembantu, aduh soalnya ini yang
 terjadi dengan kondisi aku sekarang.

 please sharing thanks





 ---Original Message---



 From: balita-anda@balita-anda.com

 Date: 12/22/04 12:24:55

 To: balita-anda@balita-anda.com

 Subject: Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU



 wah... kalo ini sih kayanya nakal bener anaknya...

 mudah2an anak2 BA gak senakal ini ya... amin

 he.. he..



 Rgds

 Bapak'e Vasya

 - Original Message -

 From: Wenny EP, KTB (S/Parts)

 To: balita-anda@balita-anda.com

 Sent: Thursday, December 23, 2004 03:59

 Subject: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU





 PELAJARAN HIDUP Tentang IBU



 Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.

 Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.



 Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.

 Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.



 Saat kau berumur 3 tahun, memasakkan semua makananmu dengan kasih

 sayang.

 Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.



 Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.

 Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.



 Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal

 dan indah.

 Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur

 dekat rumah.



 Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.

 Sebagai balasannya, kau berteriak, "NGGAK MAU!!"



 Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.

 Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.



 Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.

 Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.



 Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus pianomu.

 Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah

 berlatih.



 Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam

 renang hingga pesta ulang tahun.Sebagai balasannya, kau melompat

 keluar mobil tanpa memberi salam.



 Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke

 bioskop.

 Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain



 Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV

 khusus orang dewasa.

 Sebagai balasannya, kau tunggu dia sampai di keluar rumah.



 Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut,

 karena sudah waktunya.

 Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.



 Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama

 sebulan liburan

 Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.



 Saat kau berumur 15 tahun, pulang kerja ingin memelukmu.

 Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.



 Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.

 Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada 

RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-21 Terurut Topik Lin Herlina
Moms,

Bicara atau memberikan nasihat memang gampang, tapi pada prakteknya
sulit sekali. Saya paham sekali kekhawatiran Moms, karena saya  suami
juga bekerja. Apalagi kami berdua sering sekali tugas keluar kota.

Alhamdulillah, selama ini saya punya BS  maid tidak  bermasalah.
Walaupun sudah ganti BS 3x, padahal Raka baru 8 bulan.

Namun, ada 1 jurus jitu yg saya curi dari teman kantor saya. Sekarang,
saya punya 3 orang yg bantuin di rumah. 1 BS  2 pembantu. Memang berat
bayar gajinya, tapi itu lebih baik daripada anak saya tersia-sia. Tapi
dilain pihak, karena orangnya lebih banyak, berarti mereka bekerjanya
lebih sedikit. So, gajinya pun tidak sebesar yg kerjanya banyak.

Apa hubungannya? Kalau penghuni rumah (diluar keluarga inti) lebih
banyak, seandainya BS atau pembantu berniat buruk, mereka tidak berani.
Asal daerahnya pun berbeda-beda. BS dari Jateng, pembantu dari Lampung 
Bandung.

Untuk BS saya lebih utamakan kesejahteraannya daripada pembantu (dgn
catatan tidak terlalu terlihat oleh pembantu), karena dia pegang anak.
BS khusus pegang anak, mandikan, memberi susu, menyuapi, bermain, dll yg
langsung body contact dengan anak. Sementara untuk memasak  mencuci
pakaian serta alat makan anak, saya serahkan ke salah 1 pembantu.
Pembantu yg 1-nya, khusus pegang rumah tangga.

Yg terpenting adalah, memperlakukan mereka seperti keluarga sendiri.
Saya makan bersama (kalau malam saya  suami serta BS  pembantu makan
malam bersama-sama sambil gelar tikar karena meja makannya kecil). Saya
serahkan menu makan orang dewasa ke pembantu. Supaya tidak ada perbedaan
menu antara majikan dan pekerja.

1 bulan sekali, kami semua keluar makan di warung2 kecil saja. Saya 
suami juga memberikan mereka waktu 1 hari setiap bulan untuk mereka
jalan2 (diberi uang jajan sedikit).

Sepertinya kok boros ya? Tapi saya kembalikan lagi kpd kenyataan yg ada
bahwa saya menitipkan secara fisik anak saya di tengah-tengah
mereka. Sementara orang tua kami tidak berada di dekat2 kami. Tentu saja
saya menitipkan kepada Yang Maha Esa diatas sana.Yg coba saya hemat
adalah keperluan pribadi ayah  ibunya Raka.

Maaf kalau mungkin kurang membantu.

-Bunda Raka-

-Original Message-
From: Rita Samsikin (Feed-Jkt) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 22 Desember 2004 13:47
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

Dear Mom Sita  mom2 lainnya
Saya jauh dr siapapun di sini.
Ortu saya di Jogja, mertua di Surabaya.
Kami berdua bekerja dikantor, dilanjutkan mengurusi bisnis pribadi
sehingga
pulang rumah kadang bisa jam 12 malam. 
Ivan 24 jam full dengan BS  pembantu.
Sudah 19 kali ganti BS  pembantu padahal ivan baru berusia 13
bulan...menakjubkan ya...
Tetangga suka menggunjingkan 
yang mamanya ndak sayang anak...
yang mamanya sok sibuk
yang mamanya bosenan dengan pembantu
dlbosen sampai saya denger omongan tetangga...
Padahal mereka tidak tahu betapa sedihnya saya harus meninggalkan Ivan
yg
masih sangat rapuh sendiri dirumah.
Was2 kalau ditelantarkan atau dianiaya BS  pembantu
Jadi bawaanya curiga terus dengan BS  pembantu...
Apalagi ada yg pernah jatuhin anakku, trus kaburkalo anakku
dianiyaya
bagaimana
Apalagi ada yg pernah curi barang...kalo anakku dicuri bagaimana???
Apalagi ada yg suka bawa orang asing kerumah...kalo ada penjahat masuk
kerumah bagaimana
Apalagi..
Padahal saya mengandung dengan sangat susah sampai keluar masuk RS
bahkan
sampai lumpuh...
Padahal waktu lahir begitu sangat rapuh sehingga harus masuk NICU
sebulan
lebih...
Padahal ...
wah rasanya pengin resign secepatnya .. 
Tapi hidup merantau di Jakarta kalau hanya mengandalkan 1 kantong
sepertinya
tidak mungkin
Mana belum untuk beli susubayar cicilan rumahtagihan
listriktagihan d
Sedih nih jadinyaPulang yuk
Salam
rita
ygpengincepetpulanglihativandirumah

 -Original Message-
 From: Sita [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 22, 2004 1:34 PM
 To:   balita-anda@balita-anda.com
 Subject:  Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 dear para moms
 
 
 
 ada nggak yang punya pengalaman jauh dari orang tua, anak tinggal
dengan
 pembantu karena kita bekerja, trik apa yang bisa dipergunakan kerena
 banyak
 yang kita dengar tentang penyiksaan oleh pembantu, aduh soalnya ini
yang
 terjadi dengan kondisi aku sekarang.
 
 please sharing thanks
 
  
 
  
 
 ---Original Message---
 
  
 
 From: balita-anda@balita-anda.com
 
 Date: 12/22/04 12:24:55
 
 To: balita-anda@balita-anda.com
 
 Subject: Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
  
 
 wah... kalo ini sih kayanya nakal bener anaknya...
 
 mudah2an anak2 BA gak senakal ini ya... amin
 
 he.. he..
 
  
 
 Rgds
 
 Bapak'e Vasya
 
   - Original Message -
 
   From: Wenny EP, KTB (S/Parts)
 
   To: balita-anda@balita-anda.com
 
   Sent: Thursday, December 23, 2004 03:59
 
   Subject: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
  
 
  
 
 PELAJARAN HIDUP

RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-21 Terurut Topik Juli Muliyanto
Mbak Rita,

Maaf ya mau menanggapi sedikit.
Karena mbak  suami sudah kerja kantor, apa mungkin kalo bisnis pribadi
dijalankan oleh suami saja.
Jadi dihari kerja, mbak bisa punya waktu buat anak meski cuma bbrp jam,
sabtu minggu full buat anak.
Atau kalau bisa, Ivan ikut dibawa waktu kerja pribadi.

Saya prihatin membaca email mbak
Kasian Ivan.
Apalah arti hidup kalau tiap hari was2 curiga pada BS  pembantu. Belum lagi
anak jadi gk dekat dengan kita.
Maaf mbak, jangan marah ya dg tanggapan saya.


Salam
Juli





-Original Message-
From: Rita Samsikin (Feed-Jkt) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 22, 2004 1:47 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

Dear Mom Sita  mom2 lainnya
Saya jauh dr siapapun di sini.
Ortu saya di Jogja, mertua di Surabaya.
Kami berdua bekerja dikantor, dilanjutkan mengurusi bisnis pribadi sehingga
pulang rumah kadang bisa jam 12 malam.
Ivan 24 jam full dengan BS  pembantu.
Sudah 19 kali ganti BS  pembantu padahal ivan baru berusia 13
bulan...menakjubkan ya...
Tetangga suka menggunjingkan
yang mamanya ndak sayang anak...
yang mamanya sok sibuk
yang mamanya bosenan dengan pembantu
dlbosen sampai saya denger omongan tetangga...
Padahal mereka tidak tahu betapa sedihnya saya harus meninggalkan Ivan yg
masih sangat rapuh sendiri dirumah.
Was2 kalau ditelantarkan atau dianiaya BS  pembantu
Jadi bawaanya curiga terus dengan BS  pembantu...
Apalagi ada yg pernah jatuhin anakku, trus kaburkalo anakku dianiyaya
bagaimana
Apalagi ada yg pernah curi barang...kalo anakku dicuri bagaimana???
Apalagi ada yg suka bawa orang asing kerumah...kalo ada penjahat masuk
kerumah bagaimana
Apalagi..
Padahal saya mengandung dengan sangat susah sampai keluar masuk RS bahkan
sampai lumpuh...
Padahal waktu lahir begitu sangat rapuh sehingga harus masuk NICU sebulan
lebih...
Padahal ...
wah rasanya pengin resign secepatnya ..
Tapi hidup merantau di Jakarta kalau hanya mengandalkan 1 kantong sepertinya
tidak mungkin
Mana belum untuk beli susubayar cicilan rumahtagihan
listriktagihan d
Sedih nih jadinyaPulang yuk
Salam
rita
ygpengincepetpulanglihativandirumah

 -Original Message-
 From: Sita [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 22, 2004 1:34 PM
 To:   balita-anda@balita-anda.com
 Subject:  Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

 dear para moms



 ada nggak yang punya pengalaman jauh dari orang tua, anak tinggal dengan
 pembantu karena kita bekerja, trik apa yang bisa dipergunakan kerena
 banyak
 yang kita dengar tentang penyiksaan oleh pembantu, aduh soalnya ini yang
 terjadi dengan kondisi aku sekarang.

 please sharing thanks





 ---Original Message---



 From: balita-anda@balita-anda.com

 Date: 12/22/04 12:24:55

 To: balita-anda@balita-anda.com

 Subject: Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU



 wah... kalo ini sih kayanya nakal bener anaknya...

 mudah2an anak2 BA gak senakal ini ya... amin

 he.. he..



 Rgds

 Bapak'e Vasya

   - Original Message -

   From: Wenny EP, KTB (S/Parts)

   To: balita-anda@balita-anda.com

   Sent: Thursday, December 23, 2004 03:59

   Subject: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU





 PELAJARAN HIDUP Tentang IBU



 Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.

 Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.



 Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.

 Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.



 Saat kau berumur 3 tahun, memasakkan semua makananmu dengan kasih

 sayang.

 Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.



 Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.

 Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.



 Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal

 dan indah.

 Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur

 dekat rumah.



 Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.

 Sebagai balasannya, kau berteriak, NGGAK MAU!!



 Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.

 Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.



 Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.

 Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.



 Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus pianomu.

 Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah

 berlatih.



 Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam

 renang hingga pesta ulang tahun.Sebagai balasannya, kau melompat

 keluar mobil tanpa memberi salam.



 Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke

 bioskop.

 Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain



 Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu

RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-21 Terurut Topik Meta Anggraeni
Moms... saya jadi nangis terus hari ini... inget anak saya Naffie.

Pilihan nya memang sulit yah... Saya malah akhir tahun ini memutuskan untuk
berhenti kerja... karena BS saya kepergok lagi ngerokok didekat anak saya (8
Bulan) ini BS saya yang ke 6, saya jadi kapok ninggalin anak saya dirumah
sendirian, sulit... pasti moms... kebutuhan sehari hari nggak bisa ketutup
dengan satu gaji... tapi apa boleh buat, nggak ada pilihan lain, saya n
suami di Jakarta merantau, jauh dari orang tua, sekarang ini anak saya
dititip kan dirumah orang tua saya di Banten sampe akhir tahun...
hiks..hiks.. dari hari senin nggak ketemu, rasanya setiap detik yang
kebayang cuma nyengir kudanya si kecil kalo saya pulang kerja... rasanya
pengen lari ke Banten terus peluk my sweet litle pumpkin...!!!

-Original Message-
From: Lin Herlina [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 22, 2004 2:15 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU


Moms,

Bicara atau memberikan nasihat memang gampang, tapi pada prakteknya
sulit sekali. Saya paham sekali kekhawatiran Moms, karena saya  suami
juga bekerja. Apalagi kami berdua sering sekali tugas keluar kota.

Alhamdulillah, selama ini saya punya BS  maid tidak  bermasalah.
Walaupun sudah ganti BS 3x, padahal Raka baru 8 bulan.

Namun, ada 1 jurus jitu yg saya curi dari teman kantor saya. Sekarang,
saya punya 3 orang yg bantuin di rumah. 1 BS  2 pembantu. Memang berat
bayar gajinya, tapi itu lebih baik daripada anak saya tersia-sia. Tapi
dilain pihak, karena orangnya lebih banyak, berarti mereka bekerjanya
lebih sedikit. So, gajinya pun tidak sebesar yg kerjanya banyak.

Apa hubungannya? Kalau penghuni rumah (diluar keluarga inti) lebih
banyak, seandainya BS atau pembantu berniat buruk, mereka tidak berani.
Asal daerahnya pun berbeda-beda. BS dari Jateng, pembantu dari Lampung 
Bandung.

Untuk BS saya lebih utamakan kesejahteraannya daripada pembantu (dgn
catatan tidak terlalu terlihat oleh pembantu), karena dia pegang anak.
BS khusus pegang anak, mandikan, memberi susu, menyuapi, bermain, dll yg
langsung body contact dengan anak. Sementara untuk memasak  mencuci
pakaian serta alat makan anak, saya serahkan ke salah 1 pembantu.
Pembantu yg 1-nya, khusus pegang rumah tangga.

Yg terpenting adalah, memperlakukan mereka seperti keluarga sendiri.
Saya makan bersama (kalau malam saya  suami serta BS  pembantu makan
malam bersama-sama sambil gelar tikar karena meja makannya kecil). Saya
serahkan menu makan orang dewasa ke pembantu. Supaya tidak ada perbedaan
menu antara majikan dan pekerja.

1 bulan sekali, kami semua keluar makan di warung2 kecil saja. Saya 
suami juga memberikan mereka waktu 1 hari setiap bulan untuk mereka
jalan2 (diberi uang jajan sedikit).

Sepertinya kok boros ya? Tapi saya kembalikan lagi kpd kenyataan yg ada
bahwa saya menitipkan secara fisik anak saya di tengah-tengah
mereka. Sementara orang tua kami tidak berada di dekat2 kami. Tentu saja
saya menitipkan kepada Yang Maha Esa diatas sana.Yg coba saya hemat
adalah keperluan pribadi ayah  ibunya Raka.

Maaf kalau mungkin kurang membantu.

-Bunda Raka-

-Original Message-
From: Rita Samsikin (Feed-Jkt) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 22 Desember 2004 13:47
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

Dear Mom Sita  mom2 lainnya
Saya jauh dr siapapun di sini.
Ortu saya di Jogja, mertua di Surabaya.
Kami berdua bekerja dikantor, dilanjutkan mengurusi bisnis pribadi
sehingga
pulang rumah kadang bisa jam 12 malam. 
Ivan 24 jam full dengan BS  pembantu.
Sudah 19 kali ganti BS  pembantu padahal ivan baru berusia 13
bulan...menakjubkan ya...
Tetangga suka menggunjingkan 
yang mamanya ndak sayang anak...
yang mamanya sok sibuk
yang mamanya bosenan dengan pembantu
dlbosen sampai saya denger omongan tetangga...
Padahal mereka tidak tahu betapa sedihnya saya harus meninggalkan Ivan
yg
masih sangat rapuh sendiri dirumah.
Was2 kalau ditelantarkan atau dianiaya BS  pembantu
Jadi bawaanya curiga terus dengan BS  pembantu...
Apalagi ada yg pernah jatuhin anakku, trus kaburkalo anakku
dianiyaya
bagaimana
Apalagi ada yg pernah curi barang...kalo anakku dicuri bagaimana???
Apalagi ada yg suka bawa orang asing kerumah...kalo ada penjahat masuk
kerumah bagaimana
Apalagi..
Padahal saya mengandung dengan sangat susah sampai keluar masuk RS
bahkan
sampai lumpuh...
Padahal waktu lahir begitu sangat rapuh sehingga harus masuk NICU
sebulan
lebih...
Padahal ...
wah rasanya pengin resign secepatnya .. 
Tapi hidup merantau di Jakarta kalau hanya mengandalkan 1 kantong
sepertinya
tidak mungkin
Mana belum untuk beli susubayar cicilan rumahtagihan
listriktagihan d
Sedih nih jadinyaPulang yuk
Salam
rita
ygpengincepetpulanglihativandirumah

 -Original Message-
 From: Sita [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 22, 2004 1:34 PM
 To:   balita-anda

Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-21 Terurut Topik Diana Arumsari
Moms,

pengalaman saya hampir sama dengan bunda Raka. Orang tua saya di Malang,
Mertua di Lampung , kami sama sama perantau . Saya dan suami juga sama sama
bekerja, bahkan malam saya masih kuliah sampai jam 9 , sehingga nyampe rumah
jam 10 malam.

dari lahir sampai umur 20 bulan skr, Aqil sudah ganti pengasuh 5 kali
(alhamdulilah yang ke 5 ini sudah bertahan 5 bulan dan kelihatannya cocok)
dari dulu saya gak pake BS , tapi pakai pengasuh
di rumah ada 2 asisten 1 pengasuh anak saya tsb dan 1 pembantu yang baru
ganti 2 kali (yang pertama gak bisa ikut saya karena saya pindah rumah)

alhamdulilah, baik BS dan pembantu yang sekarang ini cocok (meskipun usianya
masih muda pengasuh 19 tahun, pembantu 15 tahun)mereka saya rangkul seperti
keluarga sendiri, kalau makan gak ada perbedaan, kalau lagi jalan terus
makan di luar kita semua makan semeja, dan terserah mau pesan apa. Gaji
mereka utuh,  karena semua keperluan saya yang nanggung.

Dan yang lebih membuat saya tenang, saya punya adik ipar yang sedang mencari
pekerjaan, dan dia tinggal di rumah (kadang kadang pulang juga ke lampung)
adek ipar saya ini akrab banget dengan 2 asisten saya tersebut, bisa curhat,
bersendau gurau, dan kadangadek saya juga yang mengajari masakan masakan
baru (kebetulan adek ipar saya suka masak)

Jadi saya membuat suasana di rumah layaknya sebuah keluarga yang utuh,
sehingga ada keterikatan antara kami. meskipun cuman pengasuh dan pembantu
mereka adalah yang selama ini mencukupi kebutuhan saya sekeluarga dan anak
saya ketika di rumah. Meskipun itu harus dibayar dengan ondkos yang tidak
sedikit, tapi yang jelas anak saya terjamin dan mereka juga merasa bahwa
yang di rumah adalah tanggung jawab mereka.

just info, saat ini sudah ada 2 teman saya yang resign daripekerjaan demi
buah hati dankeluarganya. saya sangat salut dengan mereka. KAPAN YA SAYA
BERANI MENGAMBIL TINDAKAN ITU.

-bundanya AQIL-

- Original Message -
From: Lin Herlina [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Wednesday, December 22, 2004 2:15 PM
Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU


 Moms,

 Bicara atau memberikan nasihat memang gampang, tapi pada prakteknya
 sulit sekali. Saya paham sekali kekhawatiran Moms, karena saya  suami
 juga bekerja. Apalagi kami berdua sering sekali tugas keluar kota.

 Alhamdulillah, selama ini saya punya BS  maid tidak  bermasalah.
 Walaupun sudah ganti BS 3x, padahal Raka baru 8 bulan.

 Namun, ada 1 jurus jitu yg saya curi dari teman kantor saya. Sekarang,
 saya punya 3 orang yg bantuin di rumah. 1 BS  2 pembantu. Memang berat
 bayar gajinya, tapi itu lebih baik daripada anak saya tersia-sia. Tapi
 dilain pihak, karena orangnya lebih banyak, berarti mereka bekerjanya
 lebih sedikit. So, gajinya pun tidak sebesar yg kerjanya banyak.

 Apa hubungannya? Kalau penghuni rumah (diluar keluarga inti) lebih
 banyak, seandainya BS atau pembantu berniat buruk, mereka tidak berani.
 Asal daerahnya pun berbeda-beda. BS dari Jateng, pembantu dari Lampung 
 Bandung.

 Untuk BS saya lebih utamakan kesejahteraannya daripada pembantu (dgn
 catatan tidak terlalu terlihat oleh pembantu), karena dia pegang anak.
 BS khusus pegang anak, mandikan, memberi susu, menyuapi, bermain, dll yg
 langsung body contact dengan anak. Sementara untuk memasak  mencuci
 pakaian serta alat makan anak, saya serahkan ke salah 1 pembantu.
 Pembantu yg 1-nya, khusus pegang rumah tangga.

 Yg terpenting adalah, memperlakukan mereka seperti keluarga sendiri.
 Saya makan bersama (kalau malam saya  suami serta BS  pembantu makan
 malam bersama-sama sambil gelar tikar karena meja makannya kecil). Saya
 serahkan menu makan orang dewasa ke pembantu. Supaya tidak ada perbedaan
 menu antara majikan dan pekerja.

 1 bulan sekali, kami semua keluar makan di warung2 kecil saja. Saya 
 suami juga memberikan mereka waktu 1 hari setiap bulan untuk mereka
 jalan2 (diberi uang jajan sedikit).

 Sepertinya kok boros ya? Tapi saya kembalikan lagi kpd kenyataan yg ada
 bahwa saya menitipkan secara fisik anak saya di tengah-tengah
 mereka. Sementara orang tua kami tidak berada di dekat2 kami. Tentu saja
 saya menitipkan kepada Yang Maha Esa diatas sana.Yg coba saya hemat
 adalah keperluan pribadi ayah  ibunya Raka.

 Maaf kalau mungkin kurang membantu.

 -Bunda Raka-

 -Original Message-
 From: Rita Samsikin (Feed-Jkt) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: 22 Desember 2004 13:47
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

 Dear Mom Sita  mom2 lainnya
 Saya jauh dr siapapun di sini.
 Ortu saya di Jogja, mertua di Surabaya.
 Kami berdua bekerja dikantor, dilanjutkan mengurusi bisnis pribadi
 sehingga
 pulang rumah kadang bisa jam 12 malam.
 Ivan 24 jam full dengan BS  pembantu.
 Sudah 19 kali ganti BS  pembantu padahal ivan baru berusia 13
 bulan...menakjubkan ya...
 Tetangga suka menggunjingkan
 yang mamanya ndak sayang anak...
 yang mamanya sok sibuk
 yang mamanya bosenan dengan pembantu
 dl

RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU

2004-12-21 Terurut Topik Rita Samsikin (Feed-Jkt)
Thanks ya mom...kok jadi saya ya yg curhat...padahal tadi kan mom Sita yg
ingin tahu kerikilnya ibu bekerja yg jauh dr ortu...
Tambah sedih nih...apalagi tadi pagi Ivan nganter saya sampai keluar komplek
naik sepeda didorong papanya...sambil da..dah.
Untung papanya udah boleh cuti duluan.
Sekali lagi Terimakasih dan Terimakasih
Tapi yg punya bisnis pribadi saya, dan untunglah suami saya mau bantu
mendampingi saya
Dan jujur aja suami saya ndak mau handle langsung bisnis ini.
Mau bagaimana lagi
Ivanmama pulang...besok cuti puanjang ahbiar bisa main dengan Ivan
sepanjang hari...
Terimakasih
Salam
rita

 -Original Message-
 From: Juli Muliyanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 22, 2004 2:30 PM
 To:   balita-anda@balita-anda.com
 Subject:  RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 Mbak Rita,
 
 Maaf ya mau menanggapi sedikit.
 Karena mbak  suami sudah kerja kantor, apa mungkin kalo bisnis pribadi
 dijalankan oleh suami saja.
 Jadi dihari kerja, mbak bisa punya waktu buat anak meski cuma bbrp jam,
 sabtu minggu full buat anak.
 Atau kalau bisa, Ivan ikut dibawa waktu kerja pribadi.
 
 Saya prihatin membaca email mbak
 Kasian Ivan.
 Apalah arti hidup kalau tiap hari was2 curiga pada BS  pembantu. Belum
 lagi
 anak jadi gk dekat dengan kita.
 Maaf mbak, jangan marah ya dg tanggapan saya.
 
 
 Salam
 Juli
 
 
 
 
 
 -Original Message-
 From: Rita Samsikin (Feed-Jkt) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 22, 2004 1:47 PM
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: RE: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 Dear Mom Sita  mom2 lainnya
 Saya jauh dr siapapun di sini.
 Ortu saya di Jogja, mertua di Surabaya.
 Kami berdua bekerja dikantor, dilanjutkan mengurusi bisnis pribadi
 sehingga
 pulang rumah kadang bisa jam 12 malam.
 Ivan 24 jam full dengan BS  pembantu.
 Sudah 19 kali ganti BS  pembantu padahal ivan baru berusia 13
 bulan...menakjubkan ya...
 Tetangga suka menggunjingkan
 yang mamanya ndak sayang anak...
 yang mamanya sok sibuk
 yang mamanya bosenan dengan pembantu
 dlbosen sampai saya denger omongan tetangga...
 Padahal mereka tidak tahu betapa sedihnya saya harus meninggalkan Ivan yg
 masih sangat rapuh sendiri dirumah.
 Was2 kalau ditelantarkan atau dianiaya BS  pembantu
 Jadi bawaanya curiga terus dengan BS  pembantu...
 Apalagi ada yg pernah jatuhin anakku, trus kaburkalo anakku dianiyaya
 bagaimana
 Apalagi ada yg pernah curi barang...kalo anakku dicuri bagaimana???
 Apalagi ada yg suka bawa orang asing kerumah...kalo ada penjahat masuk
 kerumah bagaimana
 Apalagi..
 Padahal saya mengandung dengan sangat susah sampai keluar masuk RS bahkan
 sampai lumpuh...
 Padahal waktu lahir begitu sangat rapuh sehingga harus masuk NICU sebulan
 lebih...
 Padahal ...
 wah rasanya pengin resign secepatnya ..
 Tapi hidup merantau di Jakarta kalau hanya mengandalkan 1 kantong
 sepertinya
 tidak mungkin
 Mana belum untuk beli susubayar cicilan rumahtagihan
 listriktagihan d
 Sedih nih jadinyaPulang yuk
 Salam
 rita
 ygpengincepetpulanglihativandirumah
 
  -Original Message-
  From: Sita [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, December 22, 2004 1:34 PM
  To:   balita-anda@balita-anda.com
  Subject:  Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
  dear para moms
 
 
 
  ada nggak yang punya pengalaman jauh dari orang tua, anak tinggal dengan
  pembantu karena kita bekerja, trik apa yang bisa dipergunakan kerena
  banyak
  yang kita dengar tentang penyiksaan oleh pembantu, aduh soalnya ini yang
  terjadi dengan kondisi aku sekarang.
 
  please sharing thanks
 
 
 
 
 
  ---Original Message---
 
 
 
  From: balita-anda@balita-anda.com
 
  Date: 12/22/04 12:24:55
 
  To: balita-anda@balita-anda.com
 
  Subject: Re: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 
 
  wah... kalo ini sih kayanya nakal bener anaknya...
 
  mudah2an anak2 BA gak senakal ini ya... amin
 
  he.. he..
 
 
 
  Rgds
 
  Bapak'e Vasya
 
- Original Message -
 
From: Wenny EP, KTB (S/Parts)
 
To: balita-anda@balita-anda.com
 
Sent: Thursday, December 23, 2004 03:59
 
Subject: [balita-anda] PELAJARAN HIDUP TENTANG IBU
 
 
 
 
 
  PELAJARAN HIDUP Tentang IBU
 
 
 
  Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
 
  Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.
 
 
 
  Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
 
  Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.
 
 
 
  Saat kau berumur 3 tahun, memasakkan semua makananmu dengan kasih
 
  sayang.
 
  Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.
 
 
 
  Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
 
  Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.
 
 
 
  Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang
 mahal
 
  dan indah