Mungkin artikel dari NAKITA dibawah ini bisa membantu.
BAB NGADAT AKIBAT MAKANAN PADAT
Tenang saja, gejala masa peralihan ini tidak akan berlangsung lama, kecuali
ada penyakit tertentu yang diderita bayi.
Perasaan bingung dan cemas pasti muncul jika pola buang air besar bayi kita
mengalami perubahan. Biasanya, hal ini terjadi begitu ia mulai mendapat
makanan padat pertama di usia 4 bulan. Mengapa bisa demikian?
Menurut dr. Moerdiarto, SpA dari RS Fatmawati Jakarta, ada beberapa faktor
yang mempengaruhi terjadinya kesulitan BAB pada bayi. Bila terjadinya di
awal ketika ia mulai mendapatkan makanan padat, faktor-faktor penyebabnya
antara lain:
* Sistem percernaan belum sempurna
Biasanya sulit BAB ini terjadi karena sistem pencernaan bayi di usia 4 bulan
belum sempurna. Terutama karena enzim pencernaannya masih kurang sehingga
bayi belum bisa mencerna makanan padat dengan baik. Bukankah selama ini
makanan yang diterimanya berbentuk cair sehingga mudah dicerna?
Bila faktor enzim pencernaan ini yang jadi penyebab, biasanya seiring dengan
pertambahan usia, maka kondisi pencernaan bayi akan membaik. Apalagi
biasanya dokter membantu dengan memberikan obat-obatan yang dapat
meningkatkan produksi enzim pencernaan.
Sesudah usianya memasuki 6 bulan atau 2 bulan setelah bayi dibiasakan makan
makanan padat, konstipasi atau sembelit akan semakin jarang terjadi.
Penyebabnya, di usia ini kerja sistem lipase dan laktase untuk enzim-enzim
pencerna protein dan lemak sudah sempurna. Kalaupun terjadi, lebih karena
pola makan atau jenis makanannya yang kurang sesuai.
* Faktor makanan
Di usia mulai makan makanan padat atau 4 bulan, bayi dianjurkan mendapat
asupan buah-buahan yang diolah menjadi cair atau halus. Umumnya buah-buahan
yang diberikan adalah pisang, pepaya, jeruk dan tomat. Bisa saja,
buah-buahan yang mengandung banyak serat menyebabkan anak mengalami sulit
BAB. Kalau benar terjadi, sebaiknya hindari pisang yang kaya serat. Begitu
pula apel yang kadar seratnya tinggi dan banyak menyerap air dalam saluran
cerna sehingga dapat menyebabkan kotoran mengeras. Apel banyak dianjurkan
saat anak menderita diare, agar kotorannya menjadi keras.
Bila makanannya sudah diseleksi tapi bayi masih sulit BAB sampai hari
kelima, maka bawalah segera ia ke dokter. Biasanya dokter akan memberikan
obat-obatan dari golongan jenis tertentu, terutama untuk pelancar BAB. Obat
tersebut akan melicinkan jalan kotoran dari bagian atas usus ke bawah atau
ke usus besar. Pemberian obat tersebut di usia bayi boleh dilakukan, selama
kerja obatnya hanya melicinkan, bukan merangsang kerja usus secara
peristaltik.
* Faktor susu
Seperti kita tahu, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Bayi yang
mendapatkan ASI cenderung memiliki feses yang lembek. Ini karena ASI
memiliki kandungan lemak dan protein yang fisiologis. Sedangkan susu formula
ada yang kandungan lemaknya terlalu tinggi dan proteinnya terlalu rendah.
Selain itu, perbandingan kandungan kalsium dan fosfornya kadang terlalu
tinggi, tidak seperti pada ASI, sehingga air dalam fesesnya terserap
dinding-dinding usus dan menjadi keras. Bayi pun jadi sulit BAB. Nah, sering
bukan, setelah memasuki usia 4 bulan ASI eksklusif diganti ataupun dicampur
dengan susu formula sebagai tambahan.
Bila dicurigai susah BAB ini disebabkan konsumsi susu formula, maka gantilah
susunya, sambil sementara itu dilakukan pemeriksaan feses di laboratorium.
Gunanya untuk mengetahui apakah sembelit itu dipengaruhi gangguan pencernaan
ataukah karena susunya tidak cocok.
Umumnya, susu hewani lebih memicu gangguan pencernaan dibanding yang berasal
dari nabati. Susu nabati mempunyai susunan asam lemak tak jenuh yang lebih
panjang, sehingga mudah dicerna. Jadi jarang sekali menyebabkan sembelit
atau konstipasi.
* Kurang cairan
Bayi usia 4 bulan biasanya setiap 3 jam minum ASI atau susu formula sekitar
150-200 cc. Untuk membantu melarutkannya dalam proses pencernaan, sebaiknya
setiap kali hendak minum susu bayi diberi minum air putih. Pemberiannya
tergantung kebutuhan, sehari bisa sebanyak 50-60 cc. Sekali pemberian
misalnya 2 sendok teh atau 10 cc. Pemberian sebaiknya dilakukan sebelum
minum susu. Kalau sesudah, bisa jadi air putih itu ditolaknya lantaran
kenyang. Ingat, susu merupakan kumpulan dari zat gizi seperti karbohidrat,
lemak, protein dan mineral.
SULIT BAB SEJAK AWAL
Menurut Moerdiarto, konstipasi di masa transisi pemberian makanan padat bisa
dibedakan penyebabnya. Bila karena suatu penyakit atau kelainan, maka
kesulitan BAB itu berawal sejak ia lahir atau 2-3 bulan sebelum pengenalan
makanan padat. Kelainan itu terlihat pula secara fisik. Inilah beberapa di
antaranya:
* Kelainan Hirschprung
Kelainan ini terjadi pada persarafan usus besar paling bawah. Secara
anatomis, harusnya saluran pencernaan itu mampu melakukan pergerakan usus
yang disebut gerakan peristaltik. Gerakan otomatis ini dipengaruhi sistem
saraf parasimpatis yang berlangsung dari bagian atas usus ke bagian bawah.