RE: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?( secara kmren heboh susu )

2007-02-16 Terurut Topik Indonesian Training Centre
Return Receipt
   
   Your   RE: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?(   
   document:  secara kmren heboh susu )
   
   wasIndonesian Training Centre/ID/Ecco   
   received
   by: 
   
   at:17-02-2007 12:29:36 ZE7  
   






--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?( secara kmren heboh susu )

2007-02-15 Terurut Topik sarjana_muhammad

Return Receipt
   
Your  RE: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?(   
document  secara kmren heboh susu )
:  
   
was   Sarjana Muhammad/ID/ARNOTTS/CSC  
received   
by:
   
at:   16/02/2007 10:18:46 AM ZE7   
   




**
This e-mail and any files transmitted with it may contain 
confidential information and is intended solely for use by 
the individual to whom it is addressed.  If you received
this e-mail in error, please notify the sender, do not 
disclose its contents to others and delete it from your 
system.

**


--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?( secara kmren heboh susu )

2007-02-15 Terurut Topik melisa
Ambil budaya makan yg baik2nya aja:
1 Makanan cina banyak yg ditim, jarang digoreng
2 Selalu ada sayuran hijau yg ditumis dg sedikit minyak saja
3 Banyak jahe, bawang, bumbu2 yg menyehatkan
4 Makanan selalu fresh, mau makan baru masak.
5 Habis makan minum teh hijau.


- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, February 16, 2007 8:53 AM
Subject: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?( secara kmren
heboh susu )


> Aku dapat dr temen (beliau browsing kayaknya)
> so...gimana nih? apa susu cuma cocok untuk masa pertumbuhan?
> yg aku ambil kesimpulannya ASI memang is the best..tak tergantikan..
>
> salam,
> sefty
>
>
> Disarikan dari buku "Your Life in Your Hands" karangan Professor Jane
> Plant, PhD, CBE.
>
>
> "MENGAPA SAYA PERCAYA BAHWA MENGHENTIKAN KONSUMSI SUSU MERUPAKAN PETUNJUK
> UNTUK MELAWAN KANKER PAYUDARA"
>
> Saya tidak mempunyai pilihan lain kecuali mati atau menemukan obat untuk
> menyembuhkan diri saja sendiri. Saya seorang ilmuwan, oleh karena itu
> berpikir bahwa tentunya ada penjelasan yang masuk akal bagi penyakit
> mematikan yang menyerang satu dari 12 wanita di Inggris ini.
>
> Saya telah merasakan penderitaan karena kehilangan satu payudara dan telah
> menjalani radioterapi. Sekarang saja menerima kemoterapi yang menyakitkan
> dan sayapun telah diperiksa oleh beberapa ahli spesialis yang paling
> terkemuka di negeri ini. Tetapi jauh di dalam hati saya,
> saya merasa yakin bahwa saya menghadapi maut. Saya mempunyai suami yang
> mencintai saja, rumah yang indah dan dua anak kecil yang memerlukan
> bimbingan saya. Saya sungguh ingin hidup.
>
> Untunglah, keinginan hidup ini mendorong saya untuk menggali fakta-fakta,
> yang baru sedikit diketahui oleh sejumlah kecil ilmuwan pada waktu itu.
> Setiap orang yang berhubungan dengan kanker payudara akan tahu bahwa
> beberapa faktor resiko - seperti usia tua, menstruasi terlalu dini,
> menopause terlambat dan sejarah keluarga dengan kanker
> payudara, sungguh-sungguh tidak dapat kita cegah. Tetapi ada banyak faktor
> resiko lainnya yang dapat kita kendalikan dengan baik.
>
> Faktor-faktor resiko yang 'terkontrol' ini dengan mudah terwujud dalam
> perubahan-perubahan sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan
> sehari-hari kita untuk mencegah atau mengobati kanker payudara.
>
> Petunjuk pertama dalam memahami penyebab berkembangnya kanker payudara
> saya datang pada saat suami saya Peter, yang juga ilmuwan, pulang ke tanah
> air setelah bekerja di Cina, ketika saya sedang menjalani pengobatan
> kemoterapi. Ia membawa kartu-kartu dan surat-surat, serta juga beberapa
> ramuan dari tumbuh-tumbuhan, yang diberikan oleh
> teman-teman dan ilmuwan-ilmuwan mitra saya di Cina.
>
> Ramuan-ramuan itu dikirimkan kepada saya untuk menyembuhkan kanker
> payudara itu. Meskipun kami menghadapi keadaan yang menyedihkan pada saat
> itu, kami dapat tertawa lepas, dan saya ingat telah mencetuskan perkataan
> bahwa ramuan ini merupakan pengobatan bagi kanker payudara di Cina, dan
> tidak mengherankan bahwa wanita-wanita di Cina berusaha
> menghindar dari penyakit ini.
>
> Kata-kata itu terngiang-ngiang di benak saya. "Mengapa wanita-wanita di
> Cina tidak terkena kanker payudara?" Saya pernah bekerja sama dengan
> mitra-mitra Cina dalam  penelitian tentang hubungan antara kimia tanah dan
> penyakit, dan mengingat beberapa statistik yang telah dibuat.
>
> Penyakit ini boleh dikatakan tidak terdapat di seluruh negeri Cina. Hanya
> 10.000 wanita di Cina wafat karena penyakit ini, dibandingkan dengan
> persentase menakutkan bahwa satu di antara 12 wanita di Inggris meninggal
> dunia karena penyakit ini, dan bahkan angka ini lebih mengerikan lagi
> menjadi rata-rata satu di antara 10 wanita di sebagian
> besar negara-negara Barat. Hal ini bukanlah karena Cina merupakan negeri
> yang lebih bersifat pedesaan, dan tidak banyak terkena polusi perkotaan.
> Di daerah Hong Kong yang padat, persentase meningkat menjadi 34 di antara
> 10.000 wanita, namun toh masih jauh lebih sedikit daripada di Barat.
>
> Kota-kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang juga memiliki persentase yang
> hampir sama dengan Cina. Padahal kedua kota ini telah diserang dengan
> senjata nuklir, sehingga selain kanker yang berhubungan dengan polusi,
> kita dapat memperkirakan adanya kasus-kasus kanker yang terkait dengan
> radiasi.
>
> Kesimpulan yang dapat kita peroleh dari statistik ini sungguh mengejutkan.
> Apabila seorang wanita Barat pindah ke kota industri Hiroshima yang telah
> teradiasi, resiko terkena kanker payudara ini dapat menjadi satu
> berbanding dua. Tentu saja hal ini tidak masuk akal. Saya merasa yakin
> bahwa ada sebuah faktor gaya hidup yang bukan terkait
> dengan polusi, urbanisasi atau lingkungan hidup yang nyata-nyata telah
> meningkatkan kemungkinan wanita Barat terkena kanker payudara.
>
> Saya kemudian menemukan bahwa penyebab perbedaan besar dalam persentase
> kanker payudara antara negara-negara Timur dan Barat bukanlah karena
> fakt

RE: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?( secara kmren heboh susu )

2007-02-15 Terurut Topik deffy . selanty
Return Receipt
   
   Your   RE: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?(   
   document:  secara kmren heboh susu )
   
   wasDeffy Selanty/ID/ABAS/PwC
   received
   by: 
   
   at:16/02/2007 09:47:09 AM ZE7   
   





--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?( secara kmren heboh susu )

2007-02-15 Terurut Topik Lydia Dago

mbak,mencret itu karena mbka ngag tahan ama laktosa nya,,ini bisa kan pakai
susu yang rendah laktosa atau susu kedelai ,dan ikan teri dan suplemen
tambahan kalau kalsium nya
-Original Message-
From: Dewi Sari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 16, 2007 9:20 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?(
secara kmren heboh susu )


Dear Smart Parents,

Sebenarnya saya sangat suka susu, tetapi terkadang perut saya
intolerance thd susu. Kadang menjadi diare setelah minum susu yang
terlalu kental. Membaca email dibawah ini mungkin ada benarnya, bahwa
susu memang makanan yang berprotein tinggi yang bisa menyebabkan mutasi
sel-sel tubuh kita. Tetapi sebagai wanita kita juga sangat membutuhkan
susu sbg sumber kalsium. Jadi gimana dong parents ?? Ada nggak sumber
kalsium alternative yang bagus selain susu ???

Thanks & Best Regards

DEWI PALUPIĀ 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 16, 2007 8:53 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?( secara
kmren heboh susu )

Aku dapat dr temen (beliau browsing kayaknya)
so...gimana nih? apa susu cuma cocok untuk masa pertumbuhan?
yg aku ambil kesimpulannya ASI memang is the best..tak tergantikan..

salam,
sefty


Disarikan dari buku "Your Life in Your Hands" karangan Professor Jane
Plant, PhD, CBE.


"MENGAPA SAYA PERCAYA BAHWA MENGHENTIKAN KONSUMSI SUSU MERUPAKAN
PETUNJUK
UNTUK MELAWAN KANKER PAYUDARA"

Saya tidak mempunyai pilihan lain kecuali mati atau menemukan obat untuk

menyembuhkan diri saja sendiri. Saya seorang ilmuwan, oleh karena itu
berpikir bahwa tentunya ada penjelasan yang masuk akal bagi penyakit
mematikan yang menyerang satu dari 12 wanita di Inggris ini.

Saya telah merasakan penderitaan karena kehilangan satu payudara dan
telah
menjalani radioterapi. Sekarang saja menerima kemoterapi yang
menyakitkan
dan sayapun telah diperiksa oleh beberapa ahli spesialis yang paling
terkemuka di negeri ini. Tetapi jauh di dalam hati saya,
saya merasa yakin bahwa saya menghadapi maut. Saya mempunyai suami yang
mencintai saja, rumah yang indah dan dua anak kecil yang memerlukan
bimbingan saya. Saya sungguh ingin hidup.

Untunglah, keinginan hidup ini mendorong saya untuk menggali
fakta-fakta,
yang baru sedikit diketahui oleh sejumlah kecil ilmuwan pada waktu itu.
Setiap orang yang berhubungan dengan kanker payudara akan tahu bahwa
beberapa faktor resiko - seperti usia tua, menstruasi terlalu dini,
menopause terlambat dan sejarah keluarga dengan kanker
payudara, sungguh-sungguh tidak dapat kita cegah. Tetapi ada banyak
faktor
resiko lainnya yang dapat kita kendalikan dengan baik.

Faktor-faktor resiko yang 'terkontrol' ini dengan mudah terwujud dalam
perubahan-perubahan sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan
sehari-hari kita untuk mencegah atau mengobati kanker payudara.

Petunjuk pertama dalam memahami penyebab berkembangnya kanker payudara
saya datang pada saat suami saya Peter, yang juga ilmuwan, pulang ke
tanah
air setelah bekerja di Cina, ketika saya sedang menjalani pengobatan
kemoterapi. Ia membawa kartu-kartu dan surat-surat, serta juga beberapa
ramuan dari tumbuh-tumbuhan, yang diberikan oleh
teman-teman dan ilmuwan-ilmuwan mitra saya di Cina.

Ramuan-ramuan itu dikirimkan kepada saya untuk menyembuhkan kanker
payudara itu. Meskipun kami menghadapi keadaan yang menyedihkan pada
saat
itu, kami dapat tertawa lepas, dan saya ingat telah mencetuskan
perkataan
bahwa ramuan ini merupakan pengobatan bagi kanker payudara di Cina, dan
tidak mengherankan bahwa wanita-wanita di Cina berusaha
menghindar dari penyakit ini.

Kata-kata itu terngiang-ngiang di benak saya. "Mengapa wanita-wanita di
Cina tidak terkena kanker payudara?" Saya pernah bekerja sama dengan
mitra-mitra Cina dalam  penelitian tentang hubungan antara kimia tanah
dan
penyakit, dan mengingat beberapa statistik yang telah dibuat.

Penyakit ini boleh dikatakan tidak terdapat di seluruh negeri Cina.
Hanya
10.000 wanita di Cina wafat karena penyakit ini, dibandingkan dengan
persentase menakutkan bahwa satu di antara 12 wanita di Inggris
meninggal
dunia karena penyakit ini, dan bahkan angka ini lebih mengerikan lagi
menjadi rata-rata satu di antara 10 wanita di sebagian
besar negara-negara Barat. Hal ini bukanlah karena Cina merupakan negeri

yang lebih bersifat pedesaan, dan tidak banyak terkena polusi perkotaan.
Di daerah Hong Kong yang padat, persentase meningkat menjadi 34 di
antara
10.000 wanita, namun toh masih jauh lebih sedikit daripada di Barat.

Kota-kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang juga memiliki persentase yang

hampir sama dengan Cina. Padahal kedua kota ini telah diserang dengan
senjata nuklir, sehingga selain kanker yang berhubungan dengan polusi,
kita dapat memperkirakan adanya kasus-kasus kanker yang terkait dengan
radiasi.

Kesimpulan yang d

RE: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?( secara kmren heboh susu )

2007-02-15 Terurut Topik sefty_YMKI
yg aku tau
ikan teri nasi,apel

kalsium bisa juga bli diapotik misal : calk (spel lupa..pokoke bacanya 
kaleg/kalk/kalg)






"Dewi Sari" <[EMAIL PROTECTED]> 
02/16/2007 09:19 AM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To

cc

Subject
RE: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?( secara kmren 
heboh susu )






Dear Smart Parents,

Sebenarnya saya sangat suka susu, tetapi terkadang perut saya
intolerance thd susu. Kadang menjadi diare setelah minum susu yang
terlalu kental. Membaca email dibawah ini mungkin ada benarnya, bahwa
susu memang makanan yang berprotein tinggi yang bisa menyebabkan mutasi
sel-sel tubuh kita. Tetapi sebagai wanita kita juga sangat membutuhkan
susu sbg sumber kalsium. Jadi gimana dong parents ?? Ada nggak sumber
kalsium alternative yang bagus selain susu ???

Thanks & Best Regards

DEWI PALUPI  

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, February 16, 2007 8:53 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?( secara
kmren heboh susu )

Aku dapat dr temen (beliau browsing kayaknya)
so...gimana nih? apa susu cuma cocok untuk masa pertumbuhan?
yg aku ambil kesimpulannya ASI memang is the best..tak tergantikan..

salam,
sefty


Disarikan dari buku "Your Life in Your Hands" karangan Professor Jane
Plant, PhD, CBE.


"MENGAPA SAYA PERCAYA BAHWA MENGHENTIKAN KONSUMSI SUSU MERUPAKAN
PETUNJUK 
UNTUK MELAWAN KANKER PAYUDARA"

Saya tidak mempunyai pilihan lain kecuali mati atau menemukan obat untuk

menyembuhkan diri saja sendiri. Saya seorang ilmuwan, oleh karena itu 
berpikir bahwa tentunya ada penjelasan yang masuk akal bagi penyakit 
mematikan yang menyerang satu dari 12 wanita di Inggris ini.

Saya telah merasakan penderitaan karena kehilangan satu payudara dan
telah 
menjalani radioterapi. Sekarang saja menerima kemoterapi yang
menyakitkan 
dan sayapun telah diperiksa oleh beberapa ahli spesialis yang paling 
terkemuka di negeri ini. Tetapi jauh di dalam hati saya,
saya merasa yakin bahwa saya menghadapi maut. Saya mempunyai suami yang 
mencintai saja, rumah yang indah dan dua anak kecil yang memerlukan 
bimbingan saya. Saya sungguh ingin hidup.

Untunglah, keinginan hidup ini mendorong saya untuk menggali
fakta-fakta, 
yang baru sedikit diketahui oleh sejumlah kecil ilmuwan pada waktu itu. 
Setiap orang yang berhubungan dengan kanker payudara akan tahu bahwa 
beberapa faktor resiko - seperti usia tua, menstruasi terlalu dini, 
menopause terlambat dan sejarah keluarga dengan kanker
payudara, sungguh-sungguh tidak dapat kita cegah. Tetapi ada banyak
faktor 
resiko lainnya yang dapat kita kendalikan dengan baik.

Faktor-faktor resiko yang 'terkontrol' ini dengan mudah terwujud dalam 
perubahan-perubahan sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan 
sehari-hari kita untuk mencegah atau mengobati kanker payudara.

Petunjuk pertama dalam memahami penyebab berkembangnya kanker payudara 
saya datang pada saat suami saya Peter, yang juga ilmuwan, pulang ke
tanah 
air setelah bekerja di Cina, ketika saya sedang menjalani pengobatan 
kemoterapi. Ia membawa kartu-kartu dan surat-surat, serta juga beberapa 
ramuan dari tumbuh-tumbuhan, yang diberikan oleh
teman-teman dan ilmuwan-ilmuwan mitra saya di Cina.

Ramuan-ramuan itu dikirimkan kepada saya untuk menyembuhkan kanker 
payudara itu. Meskipun kami menghadapi keadaan yang menyedihkan pada
saat 
itu, kami dapat tertawa lepas, dan saya ingat telah mencetuskan
perkataan 
bahwa ramuan ini merupakan pengobatan bagi kanker payudara di Cina, dan 
tidak mengherankan bahwa wanita-wanita di Cina berusaha
menghindar dari penyakit ini.

Kata-kata itu terngiang-ngiang di benak saya. "Mengapa wanita-wanita di 
Cina tidak terkena kanker payudara?" Saya pernah bekerja sama dengan 
mitra-mitra Cina dalam  penelitian tentang hubungan antara kimia tanah
dan 
penyakit, dan mengingat beberapa statistik yang telah dibuat.

Penyakit ini boleh dikatakan tidak terdapat di seluruh negeri Cina.
Hanya 
10.000 wanita di Cina wafat karena penyakit ini, dibandingkan dengan 
persentase menakutkan bahwa satu di antara 12 wanita di Inggris
meninggal 
dunia karena penyakit ini, dan bahkan angka ini lebih mengerikan lagi 
menjadi rata-rata satu di antara 10 wanita di sebagian
besar negara-negara Barat. Hal ini bukanlah karena Cina merupakan negeri

yang lebih bersifat pedesaan, dan tidak banyak terkena polusi perkotaan.
Di daerah Hong Kong yang padat, persentase meningkat menjadi 34 di
antara 
10.000 wanita, namun toh masih jauh lebih sedikit daripada di Barat.

Kota-kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang juga memiliki persentase yang

hampir sama dengan Cina. Padahal kedua kota ini telah diserang dengan 
senjata nuklir, sehingga selain kanker yang berhubungan dengan polusi, 
kita dapat memperkirakan adanya kasus-kasus kanker yang terkait dengan
radiasi.

Kesimpulan yang dapat kita peroleh dar

RE: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?( secara kmren heboh susu )

2007-02-15 Terurut Topik Dewi Sari
Dear Smart Parents,

Sebenarnya saya sangat suka susu, tetapi terkadang perut saya
intolerance thd susu. Kadang menjadi diare setelah minum susu yang
terlalu kental. Membaca email dibawah ini mungkin ada benarnya, bahwa
susu memang makanan yang berprotein tinggi yang bisa menyebabkan mutasi
sel-sel tubuh kita. Tetapi sebagai wanita kita juga sangat membutuhkan
susu sbg sumber kalsium. Jadi gimana dong parents ?? Ada nggak sumber
kalsium alternative yang bagus selain susu ???

Thanks & Best Regards

DEWI PALUPIĀ  

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, February 16, 2007 8:53 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Article: Mengapa sy stop konsumsi susu?( secara
kmren heboh susu )

Aku dapat dr temen (beliau browsing kayaknya)
so...gimana nih? apa susu cuma cocok untuk masa pertumbuhan?
yg aku ambil kesimpulannya ASI memang is the best..tak tergantikan..

salam,
sefty


Disarikan dari buku "Your Life in Your Hands" karangan Professor Jane
Plant, PhD, CBE.


"MENGAPA SAYA PERCAYA BAHWA MENGHENTIKAN KONSUMSI SUSU MERUPAKAN
PETUNJUK 
UNTUK MELAWAN KANKER PAYUDARA"

Saya tidak mempunyai pilihan lain kecuali mati atau menemukan obat untuk

menyembuhkan diri saja sendiri. Saya seorang ilmuwan, oleh karena itu 
berpikir bahwa tentunya ada penjelasan yang masuk akal bagi penyakit 
mematikan yang menyerang satu dari 12 wanita di Inggris ini.

Saya telah merasakan penderitaan karena kehilangan satu payudara dan
telah 
menjalani radioterapi. Sekarang saja menerima kemoterapi yang
menyakitkan 
dan sayapun telah diperiksa oleh beberapa ahli spesialis yang paling 
terkemuka di negeri ini. Tetapi jauh di dalam hati saya,
saya merasa yakin bahwa saya menghadapi maut. Saya mempunyai suami yang 
mencintai saja, rumah yang indah dan dua anak kecil yang memerlukan 
bimbingan saya. Saya sungguh ingin hidup.

Untunglah, keinginan hidup ini mendorong saya untuk menggali
fakta-fakta, 
yang baru sedikit diketahui oleh sejumlah kecil ilmuwan pada waktu itu. 
Setiap orang yang berhubungan dengan kanker payudara akan tahu bahwa 
beberapa faktor resiko - seperti usia tua, menstruasi terlalu dini, 
menopause terlambat dan sejarah keluarga dengan kanker
payudara, sungguh-sungguh tidak dapat kita cegah. Tetapi ada banyak
faktor 
resiko lainnya yang dapat kita kendalikan dengan baik.

Faktor-faktor resiko yang 'terkontrol' ini dengan mudah terwujud dalam 
perubahan-perubahan sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan 
sehari-hari kita untuk mencegah atau mengobati kanker payudara.

Petunjuk pertama dalam memahami penyebab berkembangnya kanker payudara 
saya datang pada saat suami saya Peter, yang juga ilmuwan, pulang ke
tanah 
air setelah bekerja di Cina, ketika saya sedang menjalani pengobatan 
kemoterapi. Ia membawa kartu-kartu dan surat-surat, serta juga beberapa 
ramuan dari tumbuh-tumbuhan, yang diberikan oleh
teman-teman dan ilmuwan-ilmuwan mitra saya di Cina.

Ramuan-ramuan itu dikirimkan kepada saya untuk menyembuhkan kanker 
payudara itu. Meskipun kami menghadapi keadaan yang menyedihkan pada
saat 
itu, kami dapat tertawa lepas, dan saya ingat telah mencetuskan
perkataan 
bahwa ramuan ini merupakan pengobatan bagi kanker payudara di Cina, dan 
tidak mengherankan bahwa wanita-wanita di Cina berusaha
menghindar dari penyakit ini.

Kata-kata itu terngiang-ngiang di benak saya. "Mengapa wanita-wanita di 
Cina tidak terkena kanker payudara?" Saya pernah bekerja sama dengan 
mitra-mitra Cina dalam  penelitian tentang hubungan antara kimia tanah
dan 
penyakit, dan mengingat beberapa statistik yang telah dibuat.

Penyakit ini boleh dikatakan tidak terdapat di seluruh negeri Cina.
Hanya 
10.000 wanita di Cina wafat karena penyakit ini, dibandingkan dengan 
persentase menakutkan bahwa satu di antara 12 wanita di Inggris
meninggal 
dunia karena penyakit ini, dan bahkan angka ini lebih mengerikan lagi 
menjadi rata-rata satu di antara 10 wanita di sebagian
besar negara-negara Barat. Hal ini bukanlah karena Cina merupakan negeri

yang lebih bersifat pedesaan, dan tidak banyak terkena polusi perkotaan.
Di daerah Hong Kong yang padat, persentase meningkat menjadi 34 di
antara 
10.000 wanita, namun toh masih jauh lebih sedikit daripada di Barat.

Kota-kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang juga memiliki persentase yang

hampir sama dengan Cina. Padahal kedua kota ini telah diserang dengan 
senjata nuklir, sehingga selain kanker yang berhubungan dengan polusi, 
kita dapat memperkirakan adanya kasus-kasus kanker yang terkait dengan
radiasi.

Kesimpulan yang dapat kita peroleh dari statistik ini sungguh
mengejutkan. 
Apabila seorang wanita Barat pindah ke kota industri Hiroshima yang
telah 
teradiasi, resiko terkena kanker payudara ini dapat menjadi satu 
berbanding dua. Tentu saja hal ini tidak masuk akal. Saya merasa yakin 
bahwa ada sebuah faktor gaya hidup yang bukan terkait
dengan polusi, urbanisasi atau lingkungan hidup yang nyata-nyata telah 
meningkatkan kemungkinan