RE: [balita-anda] Disentri

2006-03-14 Terurut Topik rini . ismawati


Thanks artikelnya untuk Mba Suyanti ama Bunda Uci.
Davina (7 bulan) menurut DSAnya terkena gejala disentri basiler.
Kalo menurut artikelnya bunda Uci kayaknya bahaya banget yach?
Menurut DSAnya sih masih bahaya yg amuba, bener nggak?
Btw, kemarin ada salah penulisan resep oleh petugas RS, harusnya
Gabroral ditulis Graubrone. Karena panik hunting semaleman di apotik2
nggak ada, suamiku percaya aja sama salah satu apotik katanya salah tulis,
yg bener mungkin Gabbryl, krn udah malem, dibelilah tuh obat.
Untung belum aku kasih ke anakku, tadi pagi baru re-cfrm ke RSnya harusnya
Gabroral. Aku nyoba hubungi DSAnya nggak bisa mulu...
Gimana ya parents, menurut apotiknya sih Gabbryl en Gabroral kandungannya sama
aja.
Soalnya aku udah ubek2 seluruh apotek di daerahku nggak ada stock Gabroral.

Saya tunggu pencerahannya


thanks





Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] Disentri

2006-03-13 Terurut Topik BuNdA Uci
*maaf gak bisa bantu banyak yah
ini ada artikel yg didapat dari situs medicastore.com

NAMA*

*Sigelosis*
  *DEFINISI*

Sigelosis (*Disentri Basiler*) adalah infeksi usus yang menyebabkan diare
hebat.

Infeksi menyebar melalui tinja orang yang terinfeksi.
Infeksi juga bisa ditularkan melalui kontak mulut-ke-dubur atau dari
makanan, air, benda-benda atau lalat yang terkontaminasi.
Wabah sering terjadi di pemukiman yang padat dengan tingkat kebersihan yang
kurang. Anak-anak biasanya memiliki gejala-gejala yang lebih berat.

  *PENYEBAB*

Bakteri *Shigella*.

  *GEJALA*

Bakteri menyebabkan penyakit dengan menyusup ke dalam lapisan usus,
menyebabkan pembengkakan dan kadang kadang luka dangkal.
Gejala dimulai dalam 1-4 hari setelah terinfeksi.

Pada anak-anak yang lebih muda, gejala dimulai secara tiba-tiba dengan
demam, rewel, perasaan mengantuk, hilangnya nafsu makan, mual dan muntah,
diare, nyeri perut dan kembung dan nyeri pada saat buang air besar.
Setelah 3 hari, tinja akan mengandung nanah, darah dan lendir. Buang air
besar menjadi lebih sering, sampai lebih dari 20 kali/hari.
Bisa terjadi penurunan berat badan dan *dehidrasi* berat.

Pada orang dewasa tidak terjadi demam dan pada mulanya tinja sering tidak
berdarah dan tidak berlendir.
Gejalanya dimulai dengan nyeri perut, rasa ingin buang air besar dan
pengeluaran tinja yang padat, yang kadang mengurangi rasa nyeri. Episode ini
berulang, lebih sering dan lebih berat.
Terjadi diare hebat dan tinja menjadi lunak atau cair disertai lendir, nanah
dan darah.

Kadang penyakit dimulai secara tiba-tiba dengan tinja yang jernih atau
putih, kadang dimulai dengan tinja berdarah. Sering disertai muntah-muntah
dan bisa menyebabkan dehidrasi.


*KOMPLIKASI*

Sigelosis bisa menyebabkan penurunan kesadaran, kejang dan koma dengan
sedikit bahkan tanpa diare. Infeksi ini akan berakibat fatal dalam 12-24
jam.

Infeksi bakteri lain bisa menyertai sigelosis, terutama pada penderita yang
mengalami dehidrasi dan kelemahan. Terbentuknya luka di usus karena
sigelosis bisa menyebabkan kehilangan darah yang berat.

Komplikasi yang jarang terjadi adalah kerusakan saraf, persendian atau
jantung, dan kadang-kadang usus yang berlubang.
Dorongan yang kuat selama proses buang air besar, menyebabkan sebagian
selaput lendir usus keluar melalui lubang dubur (*prolapsus rekti*).

  *DIAGNOSA*

Diagnosis ditegakkan berdasarkan atas gejala-gejala pada seseorang yang
tinggal di daerah dimana *Shigella* sering ditemukan.
Untuk memperkuat diagnosis, dibuat pembiakan bakteri pada contoh tinja
segar.

  *PENGOBATAN* Pada kebanyakan kasus, penyakit akan berakhir dalam 4-8 hari.

Pada kasus yang berat, bisa berlangsung sampai 3-6 minggu.

Pengobatan terutama berupa penggantian kehilangan cairan dan garam sebagai
akibat dari diare.

Antibiotik diberikan jika penderita sangat muda, penyakitnya sangat berat
atau jika cenderung terjadi penularan ke orang lain.
Beratnya gejala dan lamanya *Shigella* berada dalam tinja, bisa dikurangi
dengan antibiotik seperti trimetroprim-sulfametoksazol, norfloksasin,
siprofloksasin dan furazolidon.

sumber medicastore.com
semoga berguna
salam
 uci bundanya dinda dan dira


On 3/14/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
wrote:



 Dear All,

 Ada yg punya artikel ttg disentri (basiler en amuba) nggak?
 Mau donk...

 thanks




 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]




--
salam
  uci bundanya dinda dan dira

www.babiesonline.com/babies/a/adinda
www.babiesonline.com/babies/s/sadira
http://photos.yahoo.com/ucixxx
http://icuzzz.blogspot.com


RE: [balita-anda] Disentri

2006-03-13 Terurut Topik suyanti
Dari web Sehat sharing ttg disentri :
[NL][NL]Disentri amuba [NL][NL]Question : Dear Dr. Wati,[NL]Dokter, saya
pernah tanya pada dokter mengenai disentri anak saya.Kamis tgl 9 Sept 2004,
ternyata lekosit anak saya terus meningkat 5 -10/lpb. Bahkan diketahui ada
Entamoeba Histolytica (dalam bentuk kista).Juga terdapat lendir dan darah.
Lemak sedikit. Bau busuk. Dsa saya memberi,[NL]Flagyl syrup 3 x 1
sdkUrfamycin 3 x 1 sdk selama 4 hari.[NL]Sesudah habis obatnya, dsa saya
menganjurkan jeda 2 hari agar kistanyapecah, baru kemudian test lab
kembali.Tetapi, Kamis 16 Sept 2004, lekositnya malah meningkat lagi menjadi
20 - 30/ lpb.Dan tetap ditemukan darah dan lendir. Entamoebanya juga masih
didapat dalambentuk kista.Saya juga test kultur entterobacter agglomerans
dan escherichia coli(patogen negative).Resistensi test tidak dilakukan
karena bakteri yang didapat merupakan floranormal.[NL]Saya pindah ke dsa
lain. Dikasih bactrim selama 5 hari dan Flagyl syrupsampai 13 hari ini,tgl
29 sept 2004Tapi tadi pagi 29 september, saya test lagi ternyata,lendir dan
darah masih positif.[NL]Entamoeba Histolytica positif dalam bentuk
kista.[NL]lekosit 5 - 10 / lpb (duplo)[NL]eritrosit 4 - 8 / lpb.[NL]Saya
konsultasi ke dsa lain untuk menanyakan pendapatnya. Dsa tsb mengatakananak
saya telalu banyak minum obat. Dia menganjurkan untuk berhenti memberiFlagyl
karena sudah 13 hari tidak ada kemajuan. Dsa mengatakan, Entamoebaberbentuk
kista tidak berbahaya. Yang berbahaya itu entamoeba yangvegetatif. Yang
harus saya lakukan hanya menjaga kebersihan. Entamoeba bisahilang sendiri
lewat kotoran. Sekarang saya sudah stop semua obat2an. Apatindakan saya
benar dokter?[NL]Tadi saya baca internet mengenai Amoebiasis. Tapi sebagai
orang awam, sayatidak mengerti mengenai
obat2an.[NL]Shierly[NL][NL][NL][NL]Answer 1 : mba shirley,[NL]apakah sudah
ada yg memberi tanggapan? kalau sudah ya saya nambahin aja deh gpp
berdasarkan pengalaman aku,reva anakku juga pernah bermasalah bahkan sudah 3
kali dengan selang 6 bulan.utk hasil lab yang diketahui ada entamuba
histolitica cukup diobati dengan metronidazole atau nama dagangnya
flagylpengobatannya mestinya ga boleh putusnya selama 10 hari, jd setelah
selesai pengobatan 10 hari tes tinja lagi, kalau masih ada kata dsanya
diperpanjang pengobatannya, alhamdulillah reva setelah pengobatan 10 hari
cukup. seminggu dari selesai pengobatan juga di tes lagi, dan sebulan
kemudian juga tes tinja lagi, diare atau tidak diare tetap tes.orang serumah
juga mesti di tes, terutama yang membuat makanan, bersihin mainan dan
nyuapin.untuk pengobatan mesti tuntas tas tas... ga perlu 2
antibiotikaflagyl sendiri sudah antibiotik yg dirancang khusus utk memerangi
amuba.jd ga usah nambah urfamycn atau bactrim lagi.too much antibiotik
justru akan memperburuk diarenya.tapi mohon maaf nih aku ga tau ada
perbedaan soal entamoeba hystolitica bentuk kista dgn vegetatif, dr wati
barangkali? aku ada bahan bacaan di cdc btw, kondisi anak baik? trus bawa
tes labnya 1 jam sejak pub kan ga lebih? wadah penyimpanan/tempat bawa
pubnya gimana?[NL]ade[NL][NL][NL][NL]Answer 2 : Mbak Shirley, saya juga
pernah mengalami hal serupa waktu anak saya yang kecil umur 2 bulan, panik
sekali, dibawa ke dokter, sembuh seminggu, habis itu kumat lagi, mana di
feces dibilang ada darah, udah dikasih Flagyl sembuh kumat lagi,sampe
akhirnya saya cari2 dsa yang memang menangani pencernaan, ketemulah dr.
Hegar di RSCM, waktu saya ke RSCM, kita diminta untuk test tinja lengkap..,
dan memang karena udah kebanyakan obat dari dsa-dsa sebelumnya dari dr. H
malah nggak dikasih obat, sama mbak alasannya udah kebanyakan dan jaga
kebersihan aja, mungkin juga karena saya merasa udah ketemu dr. yang memang
ahlinya sayanya juga tenang, dan berangsur tanpa obat sembuh dengan
sendirinya., [NL]Coba deh mbak, ketemu sama dokter yang emang spesialis di
gastro, kalo nggak salah dr. Wati juga recommend dr. H., bawaannya tenang
aja, dan beliau nggak sembarang kasih obatsemoga si kecil cepet sembuh ya.,
[NL]erna[NL][NL][NL][NL]Answer 3 : dear mbak shirley ...[NL]mau share aja
waktu Jan juga diare...dulu juga setelah tes lab didiagnosa ada entamuba
histolitica dan sama dsa juga diberikan obat flagyl selama 5 hari .. setelah
5 hari maka tes lab lagi dan alahamdullilah sembuh ..karena menurut beliau
antibiotik yang terdapat dalam flagyl sudah tepat untuk mengobati entamuba
tersebut.jadi mungkin tidak perlu obat lain selain flagyl ya ? (maaf aku
enggak tau nama obat-- kan flagyl mereknya ya ..)dan menurut beliau juga
hal ini mungkin dikarenakan anakku terlalu mengexplore ruangan dan
sekitarnya maklum baru 9.5 bulan jadi lagi asyik dengan dunia
petualangannya. sehingga dsanya mewanti-wanti untuk juga memperhatikan
kebersihan tempat tidur, tempat bermain serta perangkat makan dan mainannya
..kalo bisa selalu dilap dengan air hangat ato direbus..dan beliau juga
mengingatkan untuk membawa pupnya tidak lebih dari 1 jam setelah dikeluarkan
sehingga meminimalisasi kontaminasi dari luar 

Re: [balita-anda] DISENTRI

2005-05-10 Terurut Topik Dany Primanita
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Dear all,
ada yg tahu ciri2x penyakit disentri  ??
tks alots,
Rh
 

mungkin artikel ini bisa membantu,
HTH, dany primanita
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=2id=83911kat_id=105kat_id1=150kat_id2=190
*Disentri*
Orang sering memberi nama sakit di sekitar perut dan pencernaan sebagai 
sakit perut saja. Tetapi, sakit perut itu beragam jenisnya, tergantung 
penyebabnya. Salah satu penyebab sakit perut adalah kuman seperti pada 
penyakit disentri.

Disentri adalah salah satu penyakit yang menyerang saluran pencernaan, 
khususnya di usus besar. Gejala penyakit ini antara lain mencret dan 
perut mulas. Kotorannya pun berlendir dan berdarah. Tak jarang pula, 
penderita merasakan sakit di anusnya. Bagi orang di sekitar penderita 
disentri, perlu diperhatikan bahwa penyakit ini sangat cepat menular.

Penyebabnya adalah kuman tertentu dari kelompok /Shigella/ atau sejenis 
amuba, /Entamoeba histolytica/. Kadang-kadang, disentri juga disebabkan 
infeksi parasit babi, yaitu /Balantidium coli/ dan cacing daun 
(/Schistosoma japonicum/) yang banyak terdapat di Sulawesi Tengah.

Organisme ini disebarkan dari satu orang ke orang lainnya melalui 
makanan dan air yang sudah dikotori atau yang disebarkan oleh lalat. 
Kuman disentri ini hidup dalam usus besar manusia dan menyebabkan luka 
pada dinding usus. Inilah yang menyebabkan kotoran penderita seringkali 
tercampur nanah dan darah.

Disentri Basiler biasanya dialami anak-anak yang lebih muda. Kuman 
penyakit ini masuk langsung ke dalam alat-alat pencernaan dan 
menyebabkan pembengkakan dan pemborokan dangkal. Peradangan yang hebat 
mungkin meliputi seluruh usus besar dan juga usus halus bagian bawah.

Penyakit ini biasanya menyerang dengan tiba-tiba sekitar dua hari 
setelah terkena kuman, terutama pada anak-anak. Setelah itu, demam, anak 
cengeng, dan mudah mengantuk. Nafsu makannya hilang, mual, muntah, 
mencret, nyeri perut disertai kembung.

Dua-tiga hari kemudian, tinjanya mengandung darah, nanah, dan lendir. 
Penderita mungkin mengeluarkan tinja encer 20 sampai 30 kali sehari 
sehingga ia bisa kekurangan cairan. Pada tahap parahnya, infeksi terjadi 
hebat dan bisa menyebabkan kematian.

Untuk mengobatinya, biasanya dilakukan dengan mengganti cairan yang 
keluar seperti dengan oralit. Selain itu, pemberian antibiotika sangat 
penting untuk membunuh kuman. Meski begitu, upaya pencegahan lebih 
penting daripada pengobatan. Upaya pencegahannya adalah dengan menjaga 
kebersihan, membasmi lalat di rumah, serta jaga makanan dan minuman dari 
kotoran. wed ( )

AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


Re: [balita-anda] DISENTRI - tambahan artikel DESENTRI PD BALITA

2005-05-10 Terurut Topik Mama Kavindra
Dear all,
Mungkin ini bisa bantu buat tambahan pengetahuan about
desentri... dr milis ini juga... so, sorry ya buat yg
udah punya or pernah baca...
Uci mamaKavin
-

DISENTRI  DIARE PADA BALITA 
 
Bila sikecil tampak lemas karena bolak balik buang air
besar disertai suhu 
tubuh yang tinggi dan nyeri tiap mengeluarkan kotoran
dan feses dibarengin 
darah dan lendir , kalau iya maka ini merupakan gejala
disentri. Menurut 
dr.Hadjat S. darah dan lendir adalah gejala disentri
yang paling utama. 
Sindroma disentri dapat disebabkan oleh semua mikroba,
bakteri atau parasit. 
Bisa juga karena intoleransi laktosa . Sindroma
disentri umumnya disebabkan 
karena adanya kuman shigella dan parasit entamoeba
histolityca, walau kuman 
penyebabnya berbeda namun kedua infeksi itu
menunjukkan adanya feses berdarah 
dan berlendir. Sindroma disentri merupakan salah satu
jenis diare akut.
 
Sindroma disentri dapat menular melalui berbagai cara
dan media, sindrome ini 
banyak dialami dimasa balita, namun jarang menimpa
anak usia dibawah satu tahun 
karena pada usia ini pengawasan orang tua sangatlah
ketat.
 
Komplikasi Disentri
 
komplikasi disentri biasa terjadi akibat adanya faktor
resiko pada anak yang 
tidak mendapat ASI, berstatus gizi buruk atau sedang
menderita campak. 
Komplikasi berawal dari melunaknya dinding usus
sehingga bakteri shigella dapat 
menginvasi jauh kedalam, luka yang terjadi didinding
usus menjadi semakin parah 
karena tercemar racun yang dihasilkan bakteri tadi,
sehingga memicu terjadinya 
perforasi usus atau usus pecah yang ditandai dengan
feses bercampur darah.
 
Pengobatan
 
Dokter akan memberikan antibiotik sesuai dengan
gambaran klinis diare, tes 
laboratorium diperlukan untuk mengetahui tanda2
ketahanan kuman dan jenis 
disentri. Namun biasanya dokter akan memberikan
antibiotik selama 5-7 hari.
 
Pemberian makanan untuk penderita disentri haruslah
yang lunak dan tidak 
memiliki rasa yang tajam, serta harus berprotein
tinggi karena diperlukan untuk 
proses penyembuhan, pemberian air minum yang banyak
sangat dianjurkan agar 
tidak terjadi dehidrasi.
 
Kondisi bertambah parah
 
Apabila kondisi si sakit makin lemah, tidur terus
menerus, perut kembung, demam 
tak kunjung turun, diare yang makin sering disertai
darah yang banyak segeralah 
bawa anak ke rumah sakit mungkin telah terjadi
komplikasi, dalam hal ini maka 
pasien perlu penangan lebih jauh dan perawatan
intensif di rumah sakit.
 
DIARE
 
Diare merupakan keadaan dimana seseorang menderita
mencret-mencret, tinjanya 
encer dan kadang muntah-muntah. Diare juga disebut
dengan muntaber ( muntah 
berak), muntah mencret atau muntah bocor, kadang tinja
penderita mengandung 
darah dan lendir dan diare juga menyebabkan cairan
tubuh terkuras keluar 
melalui tinja.
 
Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan
tubuh maka hal ini dapat 
menyebabkan kematian terutama pada bayi dan anak-anak
usia dibawah lima tahun.
 
Penyebab diare
 
penyebab diare yang terpenting adalah:
 
-karena adanya peradangan usus: karena kolera,
disentri, bakteri-bakteri lain, 
virus dsb.
-karena kekurangan gizi: kelaparan, kekurangan zat
putih telur
-karena keracunan makanan
-karena tak tahan makanan tertentu: karena bayi/anak
tak tahan meminum susu 
yang mengandung lemak atau laktosa.
 
Terjadinya diare
 
Diare dapat ditularkan melalui tinja yang mengandung
kuman diare. Air sumur 
atau air tanah yang telah tercemar kuman diare, atau
makanan dan minuman yang 
telah terkontaminasi kuman diare, atau tidak mencuci
tangan sebelum memberikan 
makan/minum pada bayi/anak, memasak dll yang tanpa
disadari sebenarnya tangan 
telah terkontaminasi kuman diare yang tak tampak oleh
mata telanjang.
 
Cara menolong penderita diare
 
Minumlah garam oralit untuk mencegah terjadinya
kekurangan cairan tubuh karena 
diare, minumlah cairan oralit sebanyak mungkin
penderita mau. Berikan minuman/ 
jus buah yang disukai anak, tetap susui bayi yang
menderita diare karen asi 
terbukti memberikan perlindungan dan ketahanan bagi
anak.
 
Bila diare tidak kunjung berhenti segeralah bawa anak
ke rumah sakit terdekat 
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
 
Cara mencegah diare
 
-Buang airlah ditempatnya dan tidak disembarang
tempat, latih anak untuk buang 
air dikakus
-Cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan. 
-Cuci tangan sebelum memasak makanan dan pastikan
tangan anda selalu bersih 
ketika memberikan makan pada bayi atau balita.
Pastikan peralatan makan dan 
minum anak bersih dan tidak terkontaminasi kuman
apapun juga. Untuk bayi 
usahakan -
-Selalu memasak/merebus peralatan makan dan minumnya
terlebih dahulu.
-Minum dan makanlah makanan yang sudah dimasak.
Hindari memberikan makanan 
setengah masak/setengah matang pada anak.
-Pastikan air yang dimasak benar-benar mendidih.
-Berikanlah ASI selama mungkin kepada anak, disamping
pemberian makanan lainnya.
-Bayi yang minum susu botol lebih mudah terserang
diare dari pada bayi yang 
disusui ibunya.
-Tetap menyusui anak walaupun anak 

Re: [balita-anda] DISENTRI

2005-05-09 Terurut Topik woro
Dear mbak Rahma

Berikut saya posting ulang artikel mengenai disentiri.
Kalo nggak salah dulu yang kirim artikel ini Mbak Uci Mama Kavin.
semoga bermanfaat

rgds
Woro/ibunyaNIda
http://www.babiesonline.com/babies/n/nidanareswari

DISENTRI PADA BALITA



Bila sikecil tampak lemas karena bolak balik buang air

besar disertai suhu

tubuh yang tinggi dan nyeri tiap mengeluarkan kotoran

dan feses dibarengin

darah dan lendir , kalau iya maka ini merupakan gejala

disentri. Menurut

dr.Hadjat S. darah dan lendir adalah gejala disentri

yang paling utama.

Sindroma disentri dapat disebabkan oleh semua mikroba,

bakteri atau parasit.

Bisa juga karena intoleransi laktosa . Sindroma

disentri umumnya disebabkan

karena adanya kuman shigella dan parasit entamoeba

histolityca, walau kuman

penyebabnya berbeda namun kedua infeksi itu

menunjukkan adanya feses berdarah

dan berlendir. Sindroma disentri merupakan salah satu

jenis diare akut.



Sindroma disentri dapat menular melalui berbagai cara

dan media, sindrome ini

banyak dialami dimasa balita, namun jarang menimpa

anak usia dibawah satu tahun

karena pada usia ini pengawasan orang tua sangatlah

ketat.



Komplikasi Disentri



komplikasi disentri biasa terjadi akibat adanya faktor

resiko pada anak yang

tidak mendapat ASI, berstatus gizi buruk atau sedang

menderita campak.

Komplikasi berawal dari melunaknya dinding usus

sehingga bakteri shigella dapat

menginvasi jauh kedalam, luka yang terjadi didinding

usus menjadi semakin parah

karena tercemar racun yang dihasilkan bakteri tadi,

sehingga memicu terjadinya

perforasi usus atau usus pecah yang ditandai dengan

feses bercampur darah.



Pengobatan



Dokter akan memberikan antibiotik sesuai dengan

gambaran klinis diare, tes

laboratorium diperlukan untuk mengetahui tanda2

ketahanan kuman dan jenis

disentri. Namun biasanya dokter akan memberikan

antibiotik selama 5-7 hari.



Pemberian makanan untuk penderita disentri haruslah

yang lunak dan tidak

memiliki rasa yang tajam, serta harus berprotein

tinggi karena diperlukan untuk

proses penyembuhan, pemberian air minum yang banyak

sangat dianjurkan agar

tidak terjadi dehidrasi.



Kondisi bertambah parah



Apabila kondisi si sakit makin lemah, tidur terus

menerus, perut kembung, demam

tak kunjung turun, diare yang makin sering disertai

darah yang banyak segeralah

bawa anak ke rumah sakit mungkin telah terjadi

komplikasi, dalam hal ini maka

pasien perlu penangan lebih jauh dan perawatan

intensif di rumah sakit.



DIARE



Diare merupakan keadaan dimana seseorang menderita

mencret-mencret, tinjanya

encer dan kadang muntah-muntah. Diare juga disebut

dengan muntaber ( muntah

berak), muntah mencret atau muntah bocor, kadang tinja

penderita mengandung

darah dan lendir dan diare juga menyebabkan cairan

tubuh terkuras keluar

melalui tinja.



Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan

tubuh maka hal ini dapat

menyebabkan kematian terutama pada bayi dan anak-anak

usia dibawah lima tahun.



Penyebab diare



penyebab diare yang terpenting adalah:



-karena adanya peradangan usus: karena kolera,

disentri, bakteri-bakteri lain,

virus dsb.

-karena kekurangan gizi: kelaparan, kekurangan zat

putih telur

-karena keracunan makanan

-karena tak tahan makanan tertentu: karena bayi/anak

tak tahan meminum susu

yang mengandung lemak atau laktosa.



Terjadinya diare



Diare dapat ditularkan melalui tinja yang mengandung

kuman diare. Air sumur

atau air tanah yang telah tercemar kuman diare, atau

makanan dan minuman yang

telah terkontaminasi kuman diare, atau tidak mencuci

tangan sebelum memberikan

makan/minum pada bayi/anak, memasak dll yang tanpa

disadari sebenarnya tangan

telah terkontaminasi kuman diare yang tak tampak oleh

mata telanjang.



Cara menolong penderita diare



Minumlah garam oralit untuk mencegah terjadinya

kekurangan cairan tubuh karena

diare, minumlah cairan oralit sebanyak mungkin

penderita mau. Berikan minuman/

jus buah yang disukai anak, tetap susui bayi yang

menderita diare karen asi

terbukti memberikan perlindungan dan ketahanan bagi

anak.



Bila diare tidak kunjung berhenti segeralah bawa anak

ke rumah sakit terdekat

untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.



Cara mencegah diare



-Buang airlah ditempatnya dan tidak disembarang

tempat, latih anak untuk buang

air dikakus

-Cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan.

-Cuci tangan sebelum memasak makanan dan pastikan

tangan anda selalu bersih

ketika memberikan makan pada bayi atau balita.

Pastikan peralatan makan dan

minum anak bersih dan tidak terkontaminasi kuman

apapun juga. Untuk bayi

usahakan -

-Selalu memasak/merebus peralatan makan dan minumnya

terlebih dahulu.

-Minum dan makanlah makanan yang sudah dimasak.

Hindari memberikan makanan

setengah masak/setengah matang pada anak.

-Pastikan air yang dimasak benar-benar mendidih.

-Berikanlah ASI selama mungkin kepada anak, disamping

pemberian makanan lainnya.