Re: [balita-anda] EARLY READING LITERACY
o... iya? wah saya nggak tahu.. maaf - Original Message - From: Ferro [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 03, 2003 11:38 PM Subject: Re: [balita-anda] EARLY READING LITERACY wah imelnya bervirus pak joko...! - Original Message - From: Joko Kusmanto To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 05, 2003 2:33 AM Subject: [balita-anda] EARLY READING LITERACY - Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Early Reading
Nambahin ya Pro: Ada teori bahwa otak balita adalah otak yang paling hebat dalam kehidupannya, digambarkan bahwa kuncup-kuncup sel otaknya semua merekah, semua hal baru pasti akan diserap secara super cepat. Malah dalam sebuah dokumen dikatakan bahwa seorang balita mempunyai kemampuan memahami (menyerap) 6 bahasa yang berbeda sekaligus tanpa bingung seperti kita. Nah, kalau membayangkan hal ini jangan di compare dengan kita yang dewasa. Kontra: Dunia anak adalah dunia bermain, sebaiknya pergunakan waktu tersebut untuk bermain sepuas-puasnya Moderate: Pada masa lalu dapat dikatakan bahwa metode belajar adalah duduk dimeja, di doktrin bahwa 1 + 1 = 2 (hafalan) bukannya kenapa kok 1 + 1 = 2, nah metode ini sama sekali nggak Fun! akibatnya aspek pembelajaran balita jadi nggak efektif, terus terjadi kejenuhan belajar, dst .. dst ... mungkin metode ini yang kita khawatirkan ya? Pada saat ini telah dikembangkan konsep belajar sambil bermain. Kata kuncinya bermain tetapi dengan tujuan tertentu, misal untuk melakukan pemahaman huruf, dilakukan sambil piknik melakukan observasi dengan menghubungkan dengan huruf yang akan dipelajari. Hasilnya si anak akan bermain dan tak terasa ada ilmu yang terserap dalam permainannya. Menurut saya early reading boleh dilakukan mengingat bahwa kemampuan belajar balita yang luar biasa, tetapi harus diingat yang paling penting adalah si balita merasa kegiatan belajarnya adalah bermain dan tidak memaksa sibalita. Kalau sudah bosan, ya sudah ... kita ganti dengan permainan lain, next time kita ulangi lagi sambil melakukan permainan yang lain :-) Begitu dulu ya Moms and Dads...
Re: [balita-anda] Early Reading
Tepat sekali Pak, cuman yang bapak sebut kontra sebenarnya bukan kontra. Tetapi itu adalah fakta keadaan anak. Jadi tidak bertentangan dengan yang pro. Gambarannya mungkin seperti ini. Kita haus dan ingin minum. Ada air di botol plastik, tetapi lubang keluarnya kecil. Kita bisa memotongya kok, dan dapat minum dengan cepat. Tetapi ada yang rusak kan. Nah, gimana kita dapat minum tanpa harus merusaknya. Cari akal, misalnya pakai pipet yang kecil. Harus sabar dong. Apapun kalau namanya tidak alamiah pasti ada yang dikorbankan baik efeknya langsung tampak maupun tidak tampak, walaupun kita sering tergiur dengan namanya Program Pemampatan, Percepatan, dsb. Saya pikir itu sebuah prinsip. Salam, Joko - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 04, 2003 12:33 AM Subject: RE: [balita-anda] Early Reading Nambahin ya Pro: Ada teori bahwa otak balita adalah otak yang paling hebat dalam kehidupannya, digambarkan bahwa kuncup-kuncup sel otaknya semua merekah, semua hal baru pasti akan diserap secara super cepat. Malah dalam sebuah dokumen dikatakan bahwa seorang balita mempunyai kemampuan memahami (menyerap) 6 bahasa yang berbeda sekaligus tanpa bingung seperti kita. Nah, kalau membayangkan hal ini jangan di compare dengan kita yang dewasa. Kontra: Dunia anak adalah dunia bermain, sebaiknya pergunakan waktu tersebut untuk bermain sepuas-puasnya Moderate: Pada masa lalu dapat dikatakan bahwa metode belajar adalah duduk dimeja, di doktrin bahwa 1 + 1 = 2 (hafalan) bukannya kenapa kok 1 + 1 = 2, nah metode ini sama sekali nggak Fun! akibatnya aspek pembelajaran balita jadi nggak efektif, terus terjadi kejenuhan belajar, dst .. dst ... mungkin metode ini yang kita khawatirkan ya? Pada saat ini telah dikembangkan konsep belajar sambil bermain. Kata kuncinya bermain tetapi dengan tujuan tertentu, misal untuk melakukan pemahaman huruf, dilakukan sambil piknik melakukan observasi dengan menghubungkan dengan huruf yang akan dipelajari. Hasilnya si anak akan bermain dan tak terasa ada ilmu yang terserap dalam permainannya. Menurut saya early reading boleh dilakukan mengingat bahwa kemampuan belajar balita yang luar biasa, tetapi harus diingat yang paling penting adalah si balita merasa kegiatan belajarnya adalah bermain dan tidak memaksa sibalita. Kalau sudah bosan, ya sudah ... kita ganti dengan permainan lain, next time kita ulangi lagi sambil melakukan permainan yang lain :-) Begitu dulu ya Moms and Dads... - Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Early Reading
Sekedar sharing perbincangan dengan temen kantor saya. Di TK dan SD dia paling jago deh, soalnya sebelum TK dia udah bisa baca dsb (30 tahun yang lalu itu hal yang hebat). Tapi semakin besar, SMP, SMA, dan Universitas kok kayaknya makin sama-sama aja ya... Temen-temen yang di TK dan SD kalah sama dia kok malah jadi lebih jago dari dia. Point yang kami ambil dari perbincangan tadi (belum bisa dikatakan sebagai kesimpulan), biarlah masa bermain dioptimalkan untuk mengembangkan potensinya dengan bermain, dan pada saat mulai belajar baru potensinya dikembangkan di bangku sekolah. Satu lagi, kalau Ibu saya bilang (beliau baru pensiun tahun lalu setelah 30 tahun jadi guru SD kelas 1) : enak guru SD kelas 1 sekarang, kasihan anak-anaknya. Lha wong membaca dan berhitung kan tugasnya guru SD kelas 1 (ada di kurikulum), tapi syarat masuk SD harus sudah bisa baca dan hitung. Terpaksa deh yang tadinya TK adalah Taman Kanak-kanak menjadi Sekolah Membaca dan Berhitung. Sudah begitu ketambahan lagi harus jadi Sekolah Bahasa Asing, Sekolah Musik, dll dll. Untung saya lahir 30 tahun yang lalu... Masa TK dihabiskan buat main kertas, jalan-jalan keliling alam, nyanyi, main-main, dan kadang sedikit berkelahi... ;-) maaf kalau tidak berkenan, Bapaknya Sekar. From: Arif Wibowo Sorry kalau udah pernah diposting Pernah baca artikel dibawah gak? Jangan langsung percaya Coba bandingkan dengan apa yang dipertontonkan oleh VCD dari Discovery tentang SMART BABIES. Boleh dikatakan bahwa anak-anak yang diajari sejak kecil (malah sejak di kandungan ibu), tidak ada bedanya dengan yang diajari seperti sistem pendidikan sekarang yang ada (belajar baca mulai TK besar atau SD). Lebih baik anak-anak diberikan kesempatan bermain sesuai dengan usianya saja, katanya. --- Outgoing mail is certified Virus Free. Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com). Version: 6.0.512 / Virus Database: 309 - Release Date: 8/19/2003 - Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Early Reading
Iya nih, saya juga lagi prihatin ngeliat para anaks (balita) yang udah dipaksa ini itu tuk belajar macam-macam. Belajar mbaca, berhitung, bahasa, dll. Bahkan ada yang sudah mengkursuskan anaks nya ke Kumon sejak balita. Yang jadi kepikiran saya, apa nanti otak mereka gak capek ya saat mereka menginjak SMA kuliah karena otak mereka udah dijejelin macem-macem sejak balita. Malah yang saya takutkan jangan-2 SMP aja ntar mereka udah jenuh belajar. Hal ini yang amat sangat saya khawatirkan, meskipun banyak yang bilang belajar lebih dini lebih baik karena merangsang otak tuk bekerja/berpikir. Tapi kan kasian, masa kanak-kanak yang bisa dikatakan masa bermain mereka kan gak bisa diulang. Apa kita mau anaks belajar sejak balita dan masa bermainnya nanti saat mereka SMA ? Smoga tidak Jadi saya menerapkan kepada anaks (balita) saya supaya mereka bebas menikmati masa kanak-kanaknya bermain sepuas hati mereka Mohon maaf apabila ada yang gak berkenan dan mohon maaf apabila ada yang tidak sependapat dengan saya... Wurry Yulianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekedar sharing perbincangan dengan temen kantor saya. Di TK dan SD dia paling jago deh, soalnya sebelum TK dia udah bisa baca dsb (30 tahun yang lalu itu hal yang hebat). Tapi semakin besar, SMP, SMA, dan Universitas kok kayaknya makin sama-sama aja ya... Temen-temen yang di TK dan SD kalah sama dia kok malah jadi lebih jago dari dia. Point yang kami ambil dari perbincangan tadi (belum bisa dikatakan sebagai kesimpulan), biarlah masa bermain dioptimalkan untuk mengembangkan potensinya dengan bermain, dan pada saat mulai belajar baru potensinya dikembangkan di bangku sekolah. Satu lagi, kalau Ibu saya bilang (beliau baru pensiun tahun lalu setelah 30 tahun jadi guru SD kelas 1) : enak guru SD kelas 1 sekarang, kasihan anak-anaknya. Lha wong membaca dan berhitung kan tugasnya guru SD kelas 1 (ada di kurikulum), tapi syarat masuk SD harus sudah bisa baca dan hitung. Terpaksa deh yang tadinya TK adalah Taman Kanak-kanak menjadi Sekolah Membaca dan Berhitung. Sudah begitu ketambahan lagi harus jadi Sekolah Bahasa Asing, Sekolah Musik, dll dll. Untung saya lahir 30 tahun yang lalu... Masa TK dihabiskan buat main kertas, jalan-jalan keliling alam, nyanyi, main-main, dan kadang sedikit berkelahi... ;-) maaf kalau tidak berkenan, Bapaknya Sekar. From: Arif Wibowo Sorry kalau udah pernah diposting Pernah baca artikel dibawah gak? Jangan langsung percaya Coba bandingkan dengan apa yang dipertontonkan oleh VCD dari Discovery tentang SMART BABIES. Boleh dikatakan bahwa anak-anak yang diajari sejak kecil (malah sejak di kandungan ibu), tidak ada bedanya dengan yang diajari seperti sistem pendidikan sekarang yang ada (belajar baca mulai TK besar atau SD). Lebih baik anak-anak diberikan kesempatan bermain sesuai dengan usianya saja, katanya. --- Outgoing mail is certified Virus Free. Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com). Version: 6.0.512 / Virus Database: 309 - Release Date: 8/19/2003 - Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] - Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
RE: [balita-anda] Early Reading
maaf.. tadi salah subjectnya... -Original Message- From: ruri [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 03, 2003 4:00 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] sekolah mahaltanggapan gymboree ikutan yaa aku setuju sama pendapat kalo anak jangan dipaksain belajar dari dini. kasian khan anaknya ntar keburu bosen belajar. makanya aku coba cari sekolah yang masih 'kuno' alias masih make metode kayak jaman saya dulu sekolah. kalo playgroup ya emang cuman buat play ajah.. alhamdulillah aku dapet sekolah di sanggar bobo yang masih 'kuno' ini, anak-anak cuman maen ajah sambil nyanyi, sekali2 dikenalin ama huruf, warna atau bentuk. itu juga cuman 2 macem ajah, terus diajarin nempel, gunting maen pasir... pokoknya lebih ke sosialisasi. tapi disana kita dapat buku penghubung juga, yang isinya kegiatan si anak waktu sekolah. juga ada buku hadiahku yang fungsinya kita sbg ortu boleh nulis max 3 target untuk si anak, gak usah yang muluk2 misalnya si anak abis maen mau beresin maenannya lagi or mau maen bareng ama temennya. he..he.. sori kalo jadinya promosi nih... tapi.. aku lagi rada bimbang nih..jadi pengen share n minta pendapat, anakku tuh umurnya mau 3 taun oktober ini, sekarang dia di playgroup taun depan mau masuk tk. kalo ngobrol2 ama ibu2 yang lain waktu nungguin dia sekolah, kok anak lain udah mulai bisa abjad n angka..sedangkan anakku belon.. abis dia tuh kalo mau diajarin gak mau..pasti ngeles n lebih seneng maen yang memerlukan fisik. nah, yang aku mau tanya..untuk seumur anakku, kalo dia belon bisa abjad n angka or warna, termasuk telat gak sih? apa aku udah harus mulai maksain si anak ngapalin ya? please... share donk.. takutnya nanti dia jadi ketinggalan di tk-nya. thank ya sori kalo kepanjangan. Bundanya Abit - Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] - Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Early Reading
Hello all, Menanggapi soal buku penghubung.. kalo menurut saya sih perlu ya Bu.. even buat PG/KB.. Kalo buat saya, bukan masalah anak udah bisa apa, tapi lebih ke gimana anak kita di kelas.. apakah dia senang? bisa mengikuti kegiatan? kegiatan apa yang dia suka? gimana dia dengan temen2 sekelasnya? Mungkin itu.. Kemudian, soal early reading dan early learning pada umumnya.. saya termasuk yang setuju dengan early learning.. Tapi... yang harus dicamkan adalah, formatnya harus dalam bentuk permainan.. so, bukan permainan yang semata-mata untuk permainan, tapi ada nilai edukatifnya.. Jadi dia bukan dalam kondisi terpaksa atau tertekan.. bisa menikmati kegiatan belajar, dan selanjutnya menganggap belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan.. Tujuannya, memaksimalkan potensi anak yang ada saat itu.. dan satu lagi adalah pembiasaan.. Mungkin udah banyak yang tau tentang tahap2 perkembangan otak anak, di mana kesempatan paling luas ada di 5 tahun bahkan 3 tahun pertama.. Yang dicari bukan hasilnya, tapi yang penting kita berupaya.. Tapi kalo mau bicara hasil, biasanya atlet/musikus yang berhasil, memulai mempelajari olah raga / musik pada usia yang sangat muda (balita).. Dan kita sendiri biasanya masih sangat ingat lagu2 anak2 dulu (satu-satu, pelangi2, dll), dibandingkan dengan lagu2 jaman kuliah atau di awal masa kerja.. Kebiasaan membaca, yang merupakan 'gerbang' pencarian ilmu informasi, menurut saya, paling mudah dilakukan pada waktu kecil.. Yang juga harus diingat, adalah masalah multiple intelligence, di mana sebaiknya anak dikembangkan ke seluruh aspek dari intelegensia itu.. caranya antara lain dengan yang Bapaknya Sekar bilang.. berkelahi, main di alam, nyanyi, main.. :-) Menanggapi Bapaknya Sekar yang mengatakan bahwa setelah kuliah hasilnya kok sama aja.. itu bicara output.. Kalo menurut saya, kayaknya sih bakal ada bedanya.. mungkin di kecepatan dia belajar.. di minat dia untuk belajar.. atau entah apa.. Tapi, setuju bahwa belajar di TK seharusnya nggak pake target, anak harus bisa baca, harus bisa berhitung.. dan SD seharusnya nggak mensyaratkan murid2 baru untuk bisa baca-tulis-hitung.. Demikian masukan saya, sorry kalo kepanjangan gak sistematis :-), dan mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan. Peace, Meu -- From: Wening Pusparini[SMTP:[EMAIL PROTECTED] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 03, 2003 3:05 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Early Reading Saya jd ingat waktu pertemuan POMG di TK anak saya (TK A). Ada seorang Ibu yg menyarankan agar sekolah membuat semacam Buku Penghubung Ortu Guru, isinya a.l. si guru harus selalu menuliskan apa saja yg diajarkan setiap hari di kelas jadi ortu tahu apa sih yg diajarkan shg bisa diulang kembali di rumah. Alasan si Ibu krn setiap si anak pulang sekolah ditanya Tadi belajar apa?, pasti jawabannya Nggak tahu. Jd si Ibu penasaran. Tp saat itu Kepala Sekolah menjawab bahwa Buku Penghubung itu belum perlu untuk TK, apalagi TK A. Sarannya, sebaiknya ortu percaya saja dg guru di sekolah anak jangan terlalu banyak dituntut untuk bisa ini-itu, sebab intinya pelajaran di TK adl belajar sambil bermain yg penting adl menumbuhkan kemampuan sosialisasi anak, bukan prestasi di suatu bidang pelajaran tertentu. Memang kadang2 gemes juga kalau saya nanya ke anak saya (3 th 9 bl), tadi belajar apa? Seringnya dia jawab 'nggak tahu', atau 'Akbar nggak tahu lagu yg tadi di kelas itu lagu apaan'. Pengenalan terhadap bidang2 pelajaran ketrampilan sih saya pikir boleh2 aja, tp ortu jgn terlalu ambisi anaknya harus bisa ini-itu dlm jangka waktu tertentu yg sudah ditargetkan ortunya. Biar aja dia berkembang apa adanya sesuai usianya, karena masa kanak-kanak yg singkat tak akan pernah kembali lagi dlm kehidupan anak2 kita. Salam, Ibunya Akbar - Original Message - From: Bunda Nisa [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 03, 2003 2:38 PM Subject: RE: [balita-anda] Early Reading Iya nih, saya juga lagi prihatin ngeliat para anaks (balita) yang udah dipaksa ini itu tuk belajar macam-macam. Belajar mbaca, berhitung, bahasa, dll. Bahkan ada yang sudah mengkursuskan anaks nya ke Kumon sejak balita. Yang jadi kepikiran saya, apa nanti otak mereka gak capek ya saat mereka menginjak SMA kuliah karena otak mereka udah dijejelin macem-macem sejak balita. Malah yang saya takutkan jangan-2 SMP aja ntar mereka udah jenuh belajar. Hal ini yang amat sangat saya khawatirkan, meskipun banyak yang bilang belajar lebih dini lebih baik karena merangsang otak tuk bekerja/berpikir. Tapi kan kasian, masa kanak-kanak yang bisa dikatakan masa bermain mereka kan gak bisa diulang. Apa kita mau anaks belajar sejak balita dan masa bermainnya nanti saat mereka SMA ? Smoga tidak Jadi saya menerapkan kepada anaks (balita) saya supaya mereka bebas menikmati masa kanak-kanaknya bermain sepuas hati mereka
RE: [balita-anda] Early Reading
Betul kata Mamanya Callis. Dari beberapa buku/artikel yg saya baca, sebaiknya kita tidak bertanya misalnya Belajar apa tadi di sekolah ?. Bagi anak, pertanyaan spt itu masih abstrak, shg sulit dijawab. Makanya dia akan menjawab yg mudah, yaitu, Nggak tahu. :( Biasanya, saya nanyanya yg lebih konkrit, misalnya, Afi tadi di sekolah nari yg begini ya.. (sambil mengira2 gerakan tari). Trus, biasanya dia akan menjawab, Bukan.. yg begini... sambil dia nari dan nyanyi lagu dan tarian yg diajarkan di sekolah-nya. Kmd, utk Buku Penghubung itu memang sangat baik jika ada, tapi hal ini tdk mudah dilakukan terutama bagi guru yg hrs mengisi. Kalo disini, guru hanya menuliskan di whiteboard di kelas ttg apa saja yg dilakukan oleh anak, shg waktu kita jemput kita bisa tau kegiatan anak yg sdh dilakukan. Hal ini sangat baik sbg bahan komunikasi dg anak di rumah. Kmd, anak TK di sini SAMA SEKALI tidak ada istilah PR. SD kelas 1-2 saja juga tidak. Kalo di Indonesia apa setiap TK selalu memberi PR ? PR-nya isinya apa ya..? Apakah membaca dan menulis ? Jika YA, sptnya masalah inilah yg membuat banyak org menentang anak belajar membaca/menulis sejak usia dini. Apa benar demikian ? Utk info saja, di Jepang sini, di TK tidak diajarkan membaca, tapi semua anak bisa membaca. Membaca sptnya sdh menjadi kegiatan permainan di rumah sejak anak bayi. Misalnya, di buku utk anak usia di bawah 1 tahun, yg ada hanya gambar saja (tanpa huruf). Utk usia anak 1-2 thn mulai anak huruf tapi hanya kata2 pendek, dst. Jadi, anak belajar membacanya secara bertahap, dg memulainya melalui cara bgmn supaya anak senang dg buku. rgds, Taufan -Original Message- From: Jacobz, Femmy X [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 03, 2003 8:05 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [balita-anda] Early Reading mbak Wening mbak Evie, aku juga mengalami hal yang sama. Dari yang kupelajari, kita JANGAN SETIAP HARI menanyakan hal yang sama / rutin pada anak, karena apa ? ya anak menjadi BOSAN. Tiap pulang sekolah atau setiap kita pulang, hal2 yang ditanyakan ke anak dari hari ke hari sama saja, misalnya : Tadi Callis belajar apa di sekolah ? atau Tadi siang makan apa ? Tidur siang gak tadi ?, dll. Anak tahu lho kalo ditanyainnya sama aja setiap hari, pikir dia dalam hati gak kreatif amat sih nih mama !. Kita juga khan kalo tiap hari ditanyain hal yang sama, bosan toh... KLISE amat sih..begitu mungkin komentar kita. Jadi, menurut saya sih, bagusnya kreatif2nya kita aja sebagai ortunya untuk menyapa anak setiap harinya, kalau bisa yang memancing perbincangan yang kalau dalam bahasa Inggrisnya : WH-Question, bukannya Yes/No Question.. sehingga lebih memberi kesempatan anak untuk menceritakan pengalaman dia seharian tadi. Saya sendiri juga sedang menerapkan hal ini, mudah2an berhasil ya... maaf ya kalau kurang membantu... salam, mamanya Callis -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 03, 2003 5:39 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] Early Reading Mbak Wening..Kejadian ini persis dialami oleh anakku, Rafi kelas A 1. 3.th 11 bl. Kalau ditanya tadi belajar apa, selalu dijawab ndak tahu..Tapi kalau ndak ku tanya ..macam macam lagu islam yang didapatnya. Semalam dia di white boardnya malah ngomong..Mama kalau seperti ini huruf a, kalau bulatnya ada garis dibawah huruf b, kalau c bulatnya terbuka, huruf d bulatnya di bawah tapi ngehadap ke belakang.. Wah surprise sekali aku..Padahal kalau ditanya malah ndak tahu dan hobbinya malah menggambar dan berhitung. Rafi sengaja aku masukkan ke Tk yang tidak ada PR nya dan si anak dibiarkan berkembang , bermain dan belajar sambil bermain. Hal ini bercermin dari kakaknya Maya waktu di A1 dulu.. Dulu karena ambisiku, pengen memasukkan anak di sekolah yang banyka kegiatannya Maya ku masukkan ke TK yang kata orang lumayang bagus.. TK aja udah siap baca, tulis, dan segudang kegiatan lainnya, Tiap hari anakku yang masih A 1 di jejali PR 1 halaman. Dan PR untuk membaca 1 halaman. Tahu ndak akibatnya..Anakku yang umur 4 th aja spt stress,,setiap aku ajarin menulis, di ngambek dan keringatan.Setiap aku ajarin membaca dia bilang ngantuk..Wong belum saatnya.. Akhirnya 3 bulan ku biarkan aja tidak bikin PR dan tidak mengulang pelajaran di sekolah.Biarin gurunya marah... Eh.. tiba-tiba dia bilang..Mama gini lho..BATA..TATA.. PAPA..dll..So Surprise..anakku kok udah bisa baca dengan sendirinya, habis itu baru aku ikutan bareng dengan dia membimbingnya... Ibu and bapak..Selagi kecil si anak jangan di paksa dech.. anakkan kan lagi masa bermain..Sekarang anakku kalau mau belajar ya belajar kalau dak mau belajar ( saking banyaknya PR..kasiihan ya.. anak sekarng..PRnya banyak waktu bermainnya kurang (kelas 3 skrg).. aku suruh dulu..istirahat dulu dech..ntar kerjain lagi. Maaf ya kok jadi curhat.. Tri'ms Mama Rafi Maya -Original Message- From: Wening Pusparini [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 03 September
RE: [balita-anda] EARLY READING: WHY NOT? (semi OOT)
Wah, diskusinya jadi pindah milis nih Ibu Meutia... ;-) Tentang mentok yang setengah serius becanda, saya bilang mentok jadi penerjemah atau auditor keuangan, karena tingkat kedalaman pemahamannya mentok sampai 7. Coba kalau dimaksimalkan sampai 10, mungkin bisa jadi profesor bahasa, atau direktur keuangan. Tentang kapan dimulainya impuls, sangat beragam tergantung minat dan kemampuan si anak. Saya sendiri termasuk early reading. Bahkan saya lupa kapan saya belajar mbaca (mungkin 3 tahun), yang jelas pas mau masuk TK (4 tahun) saya sudah membaca Kompas, dan seneng ngikutin seri Garth. Tapi saat itu tidak ada sedikitpun tekanan yang saya rasakan. Takutnya kalau ini dijadikan standar umum, bakal jadi kurang tepat. Kalau standar 3-4 tahun bisa baca diaplikasikan ke anak yang talentanya di bidang musik nggak bagus jadinya. Sama halnya mengaplikasikan standar 4 tahun bisa mainkan Sonata in C minor pada anak yang bertalenta matematika juga nggak cocok. Mungkin ada yang punya pengetahuan, kurikulum TK SD di negara maju seperti apa ? Coba kita bandingkan di sini... ps. kalau 5% aja IPK-nya segitu, gimana kalau dipake 10% ya... ;-) salam, Bapaknya Sekar. From: Meutia Miranti Halo, Saya nanggapi boleh ya? Setuju point tentang spesialisasi dan penelusuran minat, dan benar bahwa seharusnya nggak usah kita belajar sampai dalam di semua bidang.. Tapi.. (hehehe..) Tetap dimulainya impuls2 untuk mencari spesialisasi dan minat itu di masa balita.. Kenapa? Karena saat itulah potensi otak sangat luas terbuka.. Satu pernyataan Bapaknya Sekar yang membuat saya bertanya.. Kalo kuncinya adalah di spesialisasi dan penelusuran minat, menurut saya, profesi apa pun adalah baik, dan selama orang menyukai apa yang dia kerjakan, jangan dibilang itu mentok.. (ini serius.. :-)) Satu hal yang mungkin kita berbeda kerangka pikirnya, adalah mengenai apa yang harus diajarkan ke anak.. Kalo Bapaknya Sekar bilang, mengingat sejarah ilmu peradaban, itu sih saya juga nggak setuju.. Yang saya setuju, misalnya untuk belajar bahasa, tujuannya bukan belajar grammar (seperti waktu kita SMP), tapi lebih ke belajar mengungkapkan sesuatu dalam berbagai pendekatan.. efeknya dia bisa melihat satu permasalahan dari banyak sisi.. Soal kapasitas otak, saya pernah baca bahwa kebanyakan orang hanya menggunakan sebagian kecil otaknya.. (kalo nggak salah sekitar 5% gitu), so jangan khawatir memori space otak bakal abis.. Yang sayang sebenernya adalah memori otak itu dipake buat hal2 yang sebenernya gak perlu.. kalo ngambil contoh gue sendiri, banyak banget teks lagu yang gue inget, yang pengennya gue ganti sama hal2 yang lebih bermanfaat.. Udah ah, kepanjangan.. mohon maaf kalo ada yang kurang berkenan.. Peace, Meu --- Outgoing mail is certified Virus Free. Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com). Version: 6.0.512 / Virus Database: 309 - Release Date: 8/19/2003 - Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]