RE: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT)
sama aja kali mba sama ikan lele. yang aku tau dulu itu diternakkannya di bawah jamban umum Diah R [EMAIL PROTECTED] 01/05/2006 02:39 PM Please respond to balita-anda To: balita-anda@balita-anda.com cc: Subject:RE: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) Seinget aku bakso tikus ngga bahaya, tapi memang bukan barang yang layak dimakan. Udah gitu aja penjelasannya. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 05, 2006 1:52 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) pas acara bakso tikus di trans tv kan ada bahasannya dari orang berwenang (seorang ibu, sorry namanya lupa) yang sayangnya gak dijelaskan secara lugas, cuman yang saya inget ibu itu malah ngejelasin ttg bahan2 kimia yang berbahaya .. sorry gak inget banget soale gak bisa nonton dengan nyaman kr pasti digangguin Dinta ... parents ada yang tau gak bahayanya bakso tikus ? soale aku gak bisa jelasin waktu Dini tanya ke akusemua penjelasanku sama Dini dibantai habiz aku bingung nih ... sementara ini Dini aku suruh makan bakso yang dibeli di supermarket dulu kecian ya tukang bakso gepeng yg keliling jadi stop belinya deh smart parents bantuin ya cari referensinya ttg bahayanya bakso tikus !!! logika awamku sementara ini bakso tikus aku anggap bukan bahaya tapi jijik mengingat tempat hidupnya di got !!! thanks b4 salam, mamanyaDiniandDinta [EMAIL PROTECTED] ayahnyairfan on 01/05/2006 01:14:35 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To:depokmilis [EMAIL PROTECTED] cc:balita-anda@balita-anda.com Subject:[balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) Dr milis sebelah rgrd - Original Message - Sent: Wednesday, January 04, 2006 12:03 PM Subject: Bakso Tikus Miris hati saya menonton tayangan Trans pagi ini, Trans menayangkan 'prosesi' perburuan tikus di sawah,bahkan menurut nara sumber (yg suaranya disamarkan,wajah ditutupi) menurut mereka kalo kebetulan kesulitan menangkap tikus sawah,tidak segan2 mereka berburu tikus got. Prosesi dilanjutkan dengan menguliti daging tersebut, mencincangnya kemudian untuk menyamarkan rasa biar ngga begitu terasa aroma tikusnya mereka menambah bumbu dengan porsi lebih banyak. Setelah dicincang,dibumbui,dibikin bola,dimasak...jadinya...uhmmm BAKSO TIKUS itu.Anehnya, mereka ( pasangan suami istri itu ) sama sekali belum pernah merasakan gimana rasa baksonya, bahkan dengan cengengesan mereka bilang yahhh sebenernya kasian juga liat pelanggan yang menyantap bakso kami...hiihi...baksonya ternyata daging tikus,gimana rasanya coba wong kami sendiri juga belum pernah Kira2 seperti itu ucapan mereka.Meskipun mungkin tidak pleg/sama persis tapi jelas terlihat dari wawancara bahwa mereka bisa-bisanya menertawakan hal itu. Well...yang mengusik hati saya dan ingin saya tanyakan kepada rekanz jurnalis semua di milis ini( maklum saya ini penikmat berita,bukan wartawan ),Trans TV sebagai stasiun TV yang menayangkan acara tadi,apakah sudah benar dengan menyamarkan suara,menutup muka pasutri penjual bakso tikus dengan kain topeng.Apakah tidak sebaiknya justru menyampaikan berita miris ini kepada masyarakat luas bahwa...ini lho di warung ini...pake daging tikus, so jangan beli di warung ini.Atau karena ada kode etik jurnalistik dengan tujuan untuk melindungi nara sumber jadi tidak disebutkan nama warungnya.Ya minimal kalo ngga dibuka identitasnya khan bisa nama warungnya,di bilangan mana Menyaksikan pengunjung yang menyantap bakso tikus itu dengan lezat dan tanpa curiga apa2...jujur...menurut saya ironis sekali...stasiun TV harusnya mendahulukan kepentingan umum...daripada sekedar melindungi nara sumber.Bahkan saya pikir tindakan pasutri itu sudah termasuk kriminal.Dengan jelas-jelas menipu pengunjung. Fenomena apa lagi ni ? Sebagai seorang istri dan Ibu yang merasakan betul suami dan anak saya sangat suka menyantap bakso...apakah saya salah dengan kekuatiran saya, bisa jadi suatu saat Bakso Tikus merambah Solo juga tempat kami tinggal. Itu sekedar uneg2 saya, kalo ada salah kata dan salah persepsi terhadap tayangan Trans, mohon dimaafkan. Chacha Zuhaid Elqudsy Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] EMAIL DISCLAIMER This email and any files transmitted with it is confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed. Any personal views or opinions stated are solely those of the author and do not necessarily
Re: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT)
memang itulah dilemanya jurnalis -bukan membela diri ya, mentang2 profesi saya jurnalis, hehe- di satu sisi, informasi ini sangat perlu dipublikasi ke masyarakat, tapi masalahnya kerahasiaan narasumber harus dijaga.. apalagi sudah ada perjanjian sebelumnya bahwa keberadaan narasumber tidak boleh dipublikasikan. Ada kok pasalnya di kode etik jurnalistik wartawan Indonesia, bahwa nama dan identitas narasumber tidak disebutkan, maka seluruh tanggungjawab ada pada wartawan yang bersangkutan :) Salah satu fungsi media adalah mendidik pemirsanya- termasuk pemerintah- jadi kalau ada berita seperti ini mbok ya disikapi dengan bijak, misalnya lebih selektif lagi kalau mengonsumsi bakso, dan pemerintah lewat badan pom kesehatan bisa lebih intensif lagi melakukan pemeriksaan terhadap jajanan2 yang beredar di masyarakat.. seperti yang skrg lagi gencar dilakukan terhadap produsen tahu dan ikan :) regards, Hera On 1/5/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Masalahnyanya selain menyalahi kode etik jurnalistik, juga dampak jika kerahasian siapa dan warung mana yg menjual bakso tikus tsb dibocorkan or di sebarluaskan bisa berbahaya ...Bisa2 yg dah makan tuh bakso, kita ibaratkan kira2 yg mkn ratusan orang.. Bisa2 masy. sekitar tsb berbondong2 pengen bakar hidup2 tuh yg jual (emang pantes seh...). Solusinya mungkin dr pihak kepolisian yg menguak bekerja sama dg pihak wartawan, terlepas dr kode etik tsb, untuk membongkar jaringan2 tikus itu, agar diserahkan ke pihak berwajib, klo dah dapet suruh suami istri itu makan mentah2 tikusnya. hih...amit2 deh ngebayangin buntutnya aja jijik. en mkn baksonya di close aja duluklo ngga bikin sendiri aja... kan lebih sehat...
Re: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT)
hmmm, klo untuk kita-kita yang muslim juga kan ga boleh memakan hewan yang pada saat disembelihnya tidak menyebut bismillah (kecuali ikan). Masa nyembelih tikus pake baca bismillah sih, lagian memang menjijikan mbak... untuk sementara aku sih ga bakalan makan bakso sembarangan. On 1/5/06, Diah R [EMAIL PROTECTED] wrote: Seinget aku bakso tikus ngga bahaya, tapi memang bukan barang yang layak dimakan. Udah gitu aja penjelasannya. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 05, 2006 1:52 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) pas acara bakso tikus di trans tv kan ada bahasannya dari orang berwenang (seorang ibu, sorry namanya lupa) yang sayangnya gak dijelaskan secara lugas, cuman yang saya inget ibu itu malah ngejelasin ttg bahan2 kimia yang berbahaya .. sorry gak inget banget soale gak bisa nonton dengan nyaman kr pasti digangguin Dinta ... parents ada yang tau gak bahayanya bakso tikus ? soale aku gak bisa jelasin waktu Dini tanya ke akusemua penjelasanku sama Dini dibantai habiz aku bingung nih ... sementara ini Dini aku suruh makan bakso yang dibeli di supermarket dulu kecian ya tukang bakso gepeng yg keliling jadi stop belinya deh smart parents bantuin ya cari referensinya ttg bahayanya bakso tikus !!! logika awamku sementara ini bakso tikus aku anggap bukan bahaya tapi jijik mengingat tempat hidupnya di got !!! thanks b4 salam, mamanyaDiniandDinta [EMAIL PROTECTED] ayahnyairfan on 01/05/2006 01:14:35 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To:depokmilis [EMAIL PROTECTED] cc:balita-anda@balita-anda.com Subject:[balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) Dr milis sebelah rgrd - Original Message - Sent: Wednesday, January 04, 2006 12:03 PM Subject: Bakso Tikus Miris hati saya menonton tayangan Trans pagi ini, Trans menayangkan 'prosesi' perburuan tikus di sawah,bahkan menurut nara sumber (yg suaranya disamarkan,wajah ditutupi) menurut mereka kalo kebetulan kesulitan menangkap tikus sawah,tidak segan2 mereka berburu tikus got. Prosesi dilanjutkan dengan menguliti daging tersebut, mencincangnya kemudian untuk menyamarkan rasa biar ngga begitu terasa aroma tikusnya mereka menambah bumbu dengan porsi lebih banyak. Setelah dicincang,dibumbui,dibikin bola,dimasak...jadinya...uhmmm BAKSO TIKUS itu.Anehnya, mereka ( pasangan suami istri itu ) sama sekali belum pernah merasakan gimana rasa baksonya, bahkan dengan cengengesan mereka bilang yahhh sebenernya kasian juga liat pelanggan yang menyantap bakso kami...hiihi...baksonya ternyata daging tikus,gimana rasanya coba wong kami sendiri juga belum pernah Kira2 seperti itu ucapan mereka.Meskipun mungkin tidak pleg/sama persis tapi jelas terlihat dari wawancara bahwa mereka bisa-bisanya menertawakan hal itu. Well...yang mengusik hati saya dan ingin saya tanyakan kepada rekanz jurnalis semua di milis ini( maklum saya ini penikmat berita,bukan wartawan ),Trans TV sebagai stasiun TV yang menayangkan acara tadi,apakah sudah benar dengan menyamarkan suara,menutup muka pasutri penjual bakso tikus dengan kain topeng.Apakah tidak sebaiknya justru menyampaikan berita miris ini kepada masyarakat luas bahwa...ini lho di warung ini...pake daging tikus, so jangan beli di warung ini.Atau karena ada kode etik jurnalistik dengan tujuan untuk melindungi nara sumber jadi tidak disebutkan nama warungnya.Ya minimal kalo ngga dibuka identitasnya khan bisa nama warungnya,di bilangan mana Menyaksikan pengunjung yang menyantap bakso tikus itu dengan lezat dan tanpa curiga apa2...jujur...menurut saya ironis sekali...stasiun TV harusnya mendahulukan kepentingan umum...daripada sekedar melindungi nara sumber.Bahkan saya pikir tindakan pasutri itu sudah termasuk kriminal.Dengan jelas-jelas menipu pengunjung. Fenomena apa lagi ni ? Sebagai seorang istri dan Ibu yang merasakan betul suami dan anak saya sangat suka menyantap bakso...apakah saya salah dengan kekuatiran saya, bisa jadi suatu saat Bakso Tikus merambah Solo juga tempat kami tinggal. Itu sekedar uneg2 saya, kalo ada salah kata dan salah persepsi terhadap tayangan Trans, mohon dimaafkan. Chacha Zuhaid Elqudsy Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT)
Tapi saya jadi kasian loh sama tukang-tukang bakso terutama untuk abang-abang yang keliling. Padahal kan belum tentu mereka pake tikus untuk baksonya. Saya sempet ngobrol dengan beberapa tukang bakso, mereka mengeluhkan dagangan mereka yang tidak laku dan gak ada yang mau beli. Kasian kan, mereka juga harus cari makan dan menghidupi keluarga. Karena ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab, banyak orang yang jadi korbannya. [EMAIL PROTECTED] 05/01/2006 13:49 Please respond to balita-anda@balita-anda.com To balita-anda@balita-anda.com cc Subject Re: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) Masalahnyanya selain menyalahi kode etik jurnalistik, juga dampak jika kerahasian siapa dan warung mana yg menjual bakso tikus tsb dibocorkan or di sebarluaskan bisa berbahaya ...Bisa2 yg dah makan tuh bakso, kita ibaratkan kira2 yg mkn ratusan orang.. Bisa2 masy. sekitar tsb berbondong2 pengen bakar hidup2 tuh yg jual (emang pantes seh...). Solusinya mungkin dr pihak kepolisian yg menguak bekerja sama dg pihak wartawan, terlepas dr kode etik tsb, untuk membongkar jaringan2 tikus itu, agar diserahkan ke pihak berwajib, klo dah dapet suruh suami istri itu makan mentah2 tikusnya. hih...amit2 deh ngebayangin buntutnya aja jijik. en mkn baksonya di close aja duluklo ngga bikin sendiri aja... kan lebih sehat... [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 01/05/2006 01:14 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To depokmilis [EMAIL PROTECTED] cc balita-anda@balita-anda.com Subject [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) Dr milis sebelah rgrd - Original Message - Sent: Wednesday, January 04, 2006 12:03 PM Subject: Bakso Tikus Miris hati saya menonton tayangan Trans pagi ini, Trans menayangkan 'prosesi' perburuan tikus di sawah,bahkan menurut nara sumber (yg suaranya disamarkan,wajah ditutupi) menurut mereka kalo kebetulan kesulitan menangkap tikus sawah,tidak segan2 mereka berburu tikus got. Prosesi dilanjutkan dengan menguliti daging tersebut, mencincangnya kemudian untuk menyamarkan rasa biar ngga begitu terasa aroma tikusnya mereka menambah bumbu dengan porsi lebih banyak. Setelah dicincang,dibumbui,dibikin bola,dimasak...jadinya...uhmmm BAKSO TIKUS itu.Anehnya, mereka ( pasangan suami istri itu ) sama sekali belum pernah merasakan gimana rasa baksonya, bahkan dengan cengengesan mereka bilang yahhh sebenernya kasian juga liat pelanggan yang menyantap bakso kami...hiihi...baksonya ternyata daging tikus,gimana rasanya coba wong kami sendiri juga belum pernah Kira2 seperti itu ucapan mereka.Meskipun mungkin tidak pleg/sama persis tapi jelas terlihat dari wawancara bahwa mereka bisa-bisanya menertawakan hal itu. Well...yang mengusik hati saya dan ingin saya tanyakan kepada rekanz jurnalis semua di milis ini( maklum saya ini penikmat berita,bukan wartawan ),Trans TV sebagai stasiun TV yang menayangkan acara tadi,apakah sudah benar dengan menyamarkan suara,menutup muka pasutri penjual bakso tikus dengan kain topeng.Apakah tidak sebaiknya justru menyampaikan berita miris ini kepada masyarakat luas bahwa...ini lho di warung ini...pake daging tikus, so jangan beli di warung ini.Atau karena ada kode etik jurnalistik dengan tujuan untuk melindungi nara sumber jadi tidak disebutkan nama warungnya.Ya minimal kalo ngga dibuka identitasnya khan bisa nama warungnya,di bilangan mana Menyaksikan pengunjung yang menyantap bakso tikus itu dengan lezat dan tanpa curiga apa2...jujur...menurut saya ironis sekali...stasiun TV harusnya mendahulukan kepentingan umum...daripada sekedar melindungi nara sumber.Bahkan saya pikir tindakan pasutri itu sudah termasuk kriminal.Dengan jelas-jelas menipu pengunjung. Fenomena apa lagi ni ? Sebagai seorang istri dan Ibu yang merasakan betul suami dan anak saya sangat suka menyantap bakso...apakah saya salah dengan kekuatiran saya, bisa jadi suatu saat Bakso Tikus merambah Solo juga tempat kami tinggal. Itu sekedar uneg2 saya, kalo ada salah kata dan salah persepsi terhadap tayangan Trans, mohon dimaafkan. Chacha Zuhaid Elqudsy -- The information contained in this communication is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. It may contain confidential or legally privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited and may be unlawful. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. Ernst Young is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt.
Re: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT)
Masalahnyanya selain menyalahi kode etik jurnalistik, juga dampak jika kerahasian siapa dan warung mana yg menjual bakso tikus tsb dibocorkan or di sebarluaskan bisa berbahaya ...Bisa2 yg dah makan tuh bakso, kita ibaratkan kira2 yg mkn ratusan orang.. Bisa2 masy. sekitar tsb berbondong2 pengen bakar hidup2 tuh yg jual (emang pantes seh...). Solusinya mungkin dr pihak kepolisian yg menguak bekerja sama dg pihak wartawan, terlepas dr kode etik tsb, untuk membongkar jaringan2 tikus itu, agar diserahkan ke pihak berwajib, klo dah dapet suruh suami istri itu makan mentah2 tikusnya. hih...amit2 deh ngebayangin buntutnya aja jijik. en mkn baksonya di close aja duluklo ngga bikin sendiri aja... kan lebih sehat... [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 01/05/2006 01:14 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To depokmilis [EMAIL PROTECTED] cc balita-anda@balita-anda.com Subject [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) Dr milis sebelah rgrd - Original Message - Sent: Wednesday, January 04, 2006 12:03 PM Subject: Bakso Tikus Miris hati saya menonton tayangan Trans pagi ini, Trans menayangkan 'prosesi' perburuan tikus di sawah,bahkan menurut nara sumber (yg suaranya disamarkan,wajah ditutupi) menurut mereka kalo kebetulan kesulitan menangkap tikus sawah,tidak segan2 mereka berburu tikus got. Prosesi dilanjutkan dengan menguliti daging tersebut, mencincangnya kemudian untuk menyamarkan rasa biar ngga begitu terasa aroma tikusnya mereka menambah bumbu dengan porsi lebih banyak. Setelah dicincang,dibumbui,dibikin bola,dimasak...jadinya...uhmmm BAKSO TIKUS itu.Anehnya, mereka ( pasangan suami istri itu ) sama sekali belum pernah merasakan gimana rasa baksonya, bahkan dengan cengengesan mereka bilang yahhh sebenernya kasian juga liat pelanggan yang menyantap bakso kami...hiihi...baksonya ternyata daging tikus,gimana rasanya coba wong kami sendiri juga belum pernah Kira2 seperti itu ucapan mereka.Meskipun mungkin tidak pleg/sama persis tapi jelas terlihat dari wawancara bahwa mereka bisa-bisanya menertawakan hal itu. Well...yang mengusik hati saya dan ingin saya tanyakan kepada rekanz jurnalis semua di milis ini( maklum saya ini penikmat berita,bukan wartawan ),Trans TV sebagai stasiun TV yang menayangkan acara tadi,apakah sudah benar dengan menyamarkan suara,menutup muka pasutri penjual bakso tikus dengan kain topeng.Apakah tidak sebaiknya justru menyampaikan berita miris ini kepada masyarakat luas bahwa...ini lho di warung ini...pake daging tikus, so jangan beli di warung ini.Atau karena ada kode etik jurnalistik dengan tujuan untuk melindungi nara sumber jadi tidak disebutkan nama warungnya.Ya minimal kalo ngga dibuka identitasnya khan bisa nama warungnya,di bilangan mana Menyaksikan pengunjung yang menyantap bakso tikus itu dengan lezat dan tanpa curiga apa2...jujur...menurut saya ironis sekali...stasiun TV harusnya mendahulukan kepentingan umum...daripada sekedar melindungi nara sumber.Bahkan saya pikir tindakan pasutri itu sudah termasuk kriminal.Dengan jelas-jelas menipu pengunjung. Fenomena apa lagi ni ? Sebagai seorang istri dan Ibu yang merasakan betul suami dan anak saya sangat suka menyantap bakso...apakah saya salah dengan kekuatiran saya, bisa jadi suatu saat Bakso Tikus merambah Solo juga tempat kami tinggal. Itu sekedar uneg2 saya, kalo ada salah kata dan salah persepsi terhadap tayangan Trans, mohon dimaafkan. Chacha Zuhaid Elqudsy
Re: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT)
daripada ngebakar , mending kitanya yg lain kali lebih hati2 memilih makanan jangan jajan sembarangan :) gak hanya kasus bakso tikus, tapi mie, ikan dan tahu formalin.. lalu juga minuman sirup yg pake bahan pewarna pakaian, lalu borax, dan sebagainya... mereka2 ini juga korban kok. yg ada dalam pikiran mereka, selama mereka bisa dapat uang, ya mereka akan tetep jual racun2 itu. selama perut mereka dan perut anak2nya belum kenyang, jangan harap mereka akan memikirkan perut orang lain... jadi, silahkan untuk berusaha menangkapi orang2 yang (kita anggap) bersalah itu, asalkan kita juga adil terhadap mereka pemerintah gua yakin gak akan berani bertindak lebih dalam, selama pemerintah memang belum mampu untuk menjamin hidup mereka lebih baik or minimal sama dengan skg. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, January 05, 2006 1:49 PM Subject: Re: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) Masalahnyanya selain menyalahi kode etik jurnalistik, juga dampak jika kerahasian siapa dan warung mana yg menjual bakso tikus tsb dibocorkan or di sebarluaskan bisa berbahaya ...Bisa2 yg dah makan tuh bakso, kita ibaratkan kira2 yg mkn ratusan orang.. Bisa2 masy. sekitar tsb berbondong2 pengen bakar hidup2 tuh yg jual (emang pantes seh...). Solusinya mungkin dr pihak kepolisian yg menguak bekerja sama dg pihak wartawan, terlepas dr kode etik tsb, untuk membongkar jaringan2 tikus itu, agar diserahkan ke pihak berwajib, klo dah dapet suruh suami istri itu makan mentah2 tikusnya. hih...amit2 deh ngebayangin buntutnya aja jijik. en mkn baksonya di close aja duluklo ngga bikin sendiri aja... kan lebih sehat... [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 01/05/2006 01:14 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To depokmilis [EMAIL PROTECTED] cc balita-anda@balita-anda.com Subject [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) Dr milis sebelah rgrd - Original Message - Sent: Wednesday, January 04, 2006 12:03 PM Subject: Bakso Tikus Miris hati saya menonton tayangan Trans pagi ini, Trans menayangkan 'prosesi' perburuan tikus di sawah,bahkan menurut nara sumber (yg suaranya disamarkan,wajah ditutupi) menurut mereka kalo kebetulan kesulitan menangkap tikus sawah,tidak segan2 mereka berburu tikus got. Prosesi dilanjutkan dengan menguliti daging tersebut, mencincangnya kemudian untuk menyamarkan rasa biar ngga begitu terasa aroma tikusnya mereka menambah bumbu dengan porsi lebih banyak. Setelah dicincang,dibumbui,dibikin bola,dimasak...jadinya...uhmmm BAKSO TIKUS itu.Anehnya, mereka ( pasangan suami istri itu ) sama sekali belum pernah merasakan gimana rasa baksonya, bahkan dengan cengengesan mereka bilang yahhh sebenernya kasian juga liat pelanggan yang menyantap bakso kami...hiihi...baksonya ternyata daging tikus,gimana rasanya coba wong kami sendiri juga belum pernah Kira2 seperti itu ucapan mereka.Meskipun mungkin tidak pleg/sama persis tapi jelas terlihat dari wawancara bahwa mereka bisa-bisanya menertawakan hal itu. Well...yang mengusik hati saya dan ingin saya tanyakan kepada rekanz jurnalis semua di milis ini( maklum saya ini penikmat berita,bukan wartawan ),Trans TV sebagai stasiun TV yang menayangkan acara tadi,apakah sudah benar dengan menyamarkan suara,menutup muka pasutri penjual bakso tikus dengan kain topeng.Apakah tidak sebaiknya justru menyampaikan berita miris ini kepada masyarakat luas bahwa...ini lho di warung ini...pake daging tikus, so jangan beli di warung ini.Atau karena ada kode etik jurnalistik dengan tujuan untuk melindungi nara sumber jadi tidak disebutkan nama warungnya.Ya minimal kalo ngga dibuka identitasnya khan bisa nama warungnya,di bilangan mana Menyaksikan pengunjung yang menyantap bakso tikus itu dengan lezat dan tanpa curiga apa2...jujur...menurut saya ironis sekali...stasiun TV harusnya mendahulukan kepentingan umum...daripada sekedar melindungi nara sumber.Bahkan saya pikir tindakan pasutri itu sudah termasuk kriminal.Dengan jelas-jelas menipu pengunjung. Fenomena apa lagi ni ? Sebagai seorang istri dan Ibu yang merasakan betul suami dan anak saya sangat suka menyantap bakso...apakah saya salah dengan kekuatiran saya, bisa jadi suatu saat Bakso Tikus merambah Solo juga tempat kami tinggal. Itu sekedar uneg2 saya, kalo ada salah kata dan salah persepsi terhadap tayangan Trans, mohon dimaafkan. Chacha Zuhaid Elqudsy Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT)
pas acara bakso tikus di trans tv kan ada bahasannya dari orang berwenang (seorang ibu, sorry namanya lupa) yang sayangnya gak dijelaskan secara lugas, cuman yang saya inget ibu itu malah ngejelasin ttg bahan2 kimia yang berbahaya .. sorry gak inget banget soale gak bisa nonton dengan nyaman kr pasti digangguin Dinta ... parents ada yang tau gak bahayanya bakso tikus ? soale aku gak bisa jelasin waktu Dini tanya ke akusemua penjelasanku sama Dini dibantai habiz aku bingung nih ... sementara ini Dini aku suruh makan bakso yang dibeli di supermarket dulu kecian ya tukang bakso gepeng yg keliling jadi stop belinya deh smart parents bantuin ya cari referensinya ttg bahayanya bakso tikus !!! logika awamku sementara ini bakso tikus aku anggap bukan bahaya tapi jijik mengingat tempat hidupnya di got !!! thanks b4 salam, mamanyaDiniandDinta [EMAIL PROTECTED] ayahnyairfan on 01/05/2006 01:14:35 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To:depokmilis [EMAIL PROTECTED] cc:balita-anda@balita-anda.com Subject:[balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) Dr milis sebelah rgrd - Original Message - Sent: Wednesday, January 04, 2006 12:03 PM Subject: Bakso Tikus Miris hati saya menonton tayangan Trans pagi ini, Trans menayangkan 'prosesi' perburuan tikus di sawah,bahkan menurut nara sumber (yg suaranya disamarkan,wajah ditutupi) menurut mereka kalo kebetulan kesulitan menangkap tikus sawah,tidak segan2 mereka berburu tikus got. Prosesi dilanjutkan dengan menguliti daging tersebut, mencincangnya kemudian untuk menyamarkan rasa biar ngga begitu terasa aroma tikusnya mereka menambah bumbu dengan porsi lebih banyak. Setelah dicincang,dibumbui,dibikin bola,dimasak...jadinya...uhmmm BAKSO TIKUS itu.Anehnya, mereka ( pasangan suami istri itu ) sama sekali belum pernah merasakan gimana rasa baksonya, bahkan dengan cengengesan mereka bilang yahhh sebenernya kasian juga liat pelanggan yang menyantap bakso kami...hiihi...baksonya ternyata daging tikus,gimana rasanya coba wong kami sendiri juga belum pernah Kira2 seperti itu ucapan mereka.Meskipun mungkin tidak pleg/sama persis tapi jelas terlihat dari wawancara bahwa mereka bisa-bisanya menertawakan hal itu. Well...yang mengusik hati saya dan ingin saya tanyakan kepada rekanz jurnalis semua di milis ini( maklum saya ini penikmat berita,bukan wartawan ),Trans TV sebagai stasiun TV yang menayangkan acara tadi,apakah sudah benar dengan menyamarkan suara,menutup muka pasutri penjual bakso tikus dengan kain topeng.Apakah tidak sebaiknya justru menyampaikan berita miris ini kepada masyarakat luas bahwa...ini lho di warung ini...pake daging tikus, so jangan beli di warung ini.Atau karena ada kode etik jurnalistik dengan tujuan untuk melindungi nara sumber jadi tidak disebutkan nama warungnya.Ya minimal kalo ngga dibuka identitasnya khan bisa nama warungnya,di bilangan mana Menyaksikan pengunjung yang menyantap bakso tikus itu dengan lezat dan tanpa curiga apa2...jujur...menurut saya ironis sekali...stasiun TV harusnya mendahulukan kepentingan umum...daripada sekedar melindungi nara sumber.Bahkan saya pikir tindakan pasutri itu sudah termasuk kriminal.Dengan jelas-jelas menipu pengunjung. Fenomena apa lagi ni ? Sebagai seorang istri dan Ibu yang merasakan betul suami dan anak saya sangat suka menyantap bakso...apakah saya salah dengan kekuatiran saya, bisa jadi suatu saat Bakso Tikus merambah Solo juga tempat kami tinggal. Itu sekedar uneg2 saya, kalo ada salah kata dan salah persepsi terhadap tayangan Trans, mohon dimaafkan. Chacha Zuhaid Elqudsy Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT)
Seinget aku bakso tikus ngga bahaya, tapi memang bukan barang yang layak dimakan. Udah gitu aja penjelasannya. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 05, 2006 1:52 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) pas acara bakso tikus di trans tv kan ada bahasannya dari orang berwenang (seorang ibu, sorry namanya lupa) yang sayangnya gak dijelaskan secara lugas, cuman yang saya inget ibu itu malah ngejelasin ttg bahan2 kimia yang berbahaya .. sorry gak inget banget soale gak bisa nonton dengan nyaman kr pasti digangguin Dinta ... parents ada yang tau gak bahayanya bakso tikus ? soale aku gak bisa jelasin waktu Dini tanya ke akusemua penjelasanku sama Dini dibantai habiz aku bingung nih ... sementara ini Dini aku suruh makan bakso yang dibeli di supermarket dulu kecian ya tukang bakso gepeng yg keliling jadi stop belinya deh smart parents bantuin ya cari referensinya ttg bahayanya bakso tikus !!! logika awamku sementara ini bakso tikus aku anggap bukan bahaya tapi jijik mengingat tempat hidupnya di got !!! thanks b4 salam, mamanyaDiniandDinta [EMAIL PROTECTED] ayahnyairfan on 01/05/2006 01:14:35 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To:depokmilis [EMAIL PROTECTED] cc:balita-anda@balita-anda.com Subject:[balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) Dr milis sebelah rgrd - Original Message - Sent: Wednesday, January 04, 2006 12:03 PM Subject: Bakso Tikus Miris hati saya menonton tayangan Trans pagi ini, Trans menayangkan 'prosesi' perburuan tikus di sawah,bahkan menurut nara sumber (yg suaranya disamarkan,wajah ditutupi) menurut mereka kalo kebetulan kesulitan menangkap tikus sawah,tidak segan2 mereka berburu tikus got. Prosesi dilanjutkan dengan menguliti daging tersebut, mencincangnya kemudian untuk menyamarkan rasa biar ngga begitu terasa aroma tikusnya mereka menambah bumbu dengan porsi lebih banyak. Setelah dicincang,dibumbui,dibikin bola,dimasak...jadinya...uhmmm BAKSO TIKUS itu.Anehnya, mereka ( pasangan suami istri itu ) sama sekali belum pernah merasakan gimana rasa baksonya, bahkan dengan cengengesan mereka bilang yahhh sebenernya kasian juga liat pelanggan yang menyantap bakso kami...hiihi...baksonya ternyata daging tikus,gimana rasanya coba wong kami sendiri juga belum pernah Kira2 seperti itu ucapan mereka.Meskipun mungkin tidak pleg/sama persis tapi jelas terlihat dari wawancara bahwa mereka bisa-bisanya menertawakan hal itu. Well...yang mengusik hati saya dan ingin saya tanyakan kepada rekanz jurnalis semua di milis ini( maklum saya ini penikmat berita,bukan wartawan ),Trans TV sebagai stasiun TV yang menayangkan acara tadi,apakah sudah benar dengan menyamarkan suara,menutup muka pasutri penjual bakso tikus dengan kain topeng.Apakah tidak sebaiknya justru menyampaikan berita miris ini kepada masyarakat luas bahwa...ini lho di warung ini...pake daging tikus, so jangan beli di warung ini.Atau karena ada kode etik jurnalistik dengan tujuan untuk melindungi nara sumber jadi tidak disebutkan nama warungnya.Ya minimal kalo ngga dibuka identitasnya khan bisa nama warungnya,di bilangan mana Menyaksikan pengunjung yang menyantap bakso tikus itu dengan lezat dan tanpa curiga apa2...jujur...menurut saya ironis sekali...stasiun TV harusnya mendahulukan kepentingan umum...daripada sekedar melindungi nara sumber.Bahkan saya pikir tindakan pasutri itu sudah termasuk kriminal.Dengan jelas-jelas menipu pengunjung. Fenomena apa lagi ni ? Sebagai seorang istri dan Ibu yang merasakan betul suami dan anak saya sangat suka menyantap bakso...apakah saya salah dengan kekuatiran saya, bisa jadi suatu saat Bakso Tikus merambah Solo juga tempat kami tinggal. Itu sekedar uneg2 saya, kalo ada salah kata dan salah persepsi terhadap tayangan Trans, mohon dimaafkan. Chacha Zuhaid Elqudsy Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT)
Omong2 soal bakso, moms ada yang tau bikin bakso sehat dan tip2 supaya hasilnya bagus.. Thanks Ummu raihan -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 05, 2006 1:52 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) pas acara bakso tikus di trans tv kan ada bahasannya dari orang berwenang (seorang ibu, sorry namanya lupa) yang sayangnya gak dijelaskan secara lugas, cuman yang saya inget ibu itu malah ngejelasin ttg bahan2 kimia yang berbahaya .. sorry gak inget banget soale gak bisa nonton dengan nyaman kr pasti digangguin Dinta ... parents ada yang tau gak bahayanya bakso tikus ? soale aku gak bisa jelasin waktu Dini tanya ke akusemua penjelasanku sama Dini dibantai habiz aku bingung nih ... sementara ini Dini aku suruh makan bakso yang dibeli di supermarket dulu kecian ya tukang bakso gepeng yg keliling jadi stop belinya deh smart parents bantuin ya cari referensinya ttg bahayanya bakso tikus !!! logika awamku sementara ini bakso tikus aku anggap bukan bahaya tapi jijik mengingat tempat hidupnya di got !!! thanks b4 salam, mamanyaDiniandDinta [EMAIL PROTECTED] ayahnyairfan on 01/05/2006 01:14:35 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To:depokmilis [EMAIL PROTECTED] cc:balita-anda@balita-anda.com Subject:[balita-anda] Fw: Bakso Tikus (OOT) Dr milis sebelah rgrd - Original Message - Sent: Wednesday, January 04, 2006 12:03 PM Subject: Bakso Tikus Miris hati saya menonton tayangan Trans pagi ini, Trans menayangkan 'prosesi' perburuan tikus di sawah,bahkan menurut nara sumber (yg suaranya disamarkan,wajah ditutupi) menurut mereka kalo kebetulan kesulitan menangkap tikus sawah,tidak segan2 mereka berburu tikus got. Prosesi dilanjutkan dengan menguliti daging tersebut, mencincangnya kemudian untuk menyamarkan rasa biar ngga begitu terasa aroma tikusnya mereka menambah bumbu dengan porsi lebih banyak. Setelah dicincang,dibumbui,dibikin bola,dimasak...jadinya...uhmmm BAKSO TIKUS itu.Anehnya, mereka ( pasangan suami istri itu ) sama sekali belum pernah merasakan gimana rasa baksonya, bahkan dengan cengengesan mereka bilang yahhh sebenernya kasian juga liat pelanggan yang menyantap bakso kami...hiihi...baksonya ternyata daging tikus,gimana rasanya coba wong kami sendiri juga belum pernah Kira2 seperti itu ucapan mereka.Meskipun mungkin tidak pleg/sama persis tapi jelas terlihat dari wawancara bahwa mereka bisa-bisanya menertawakan hal itu. Well...yang mengusik hati saya dan ingin saya tanyakan kepada rekanz jurnalis semua di milis ini( maklum saya ini penikmat berita,bukan wartawan ),Trans TV sebagai stasiun TV yang menayangkan acara tadi,apakah sudah benar dengan menyamarkan suara,menutup muka pasutri penjual bakso tikus dengan kain topeng.Apakah tidak sebaiknya justru menyampaikan berita miris ini kepada masyarakat luas bahwa...ini lho di warung ini...pake daging tikus, so jangan beli di warung ini.Atau karena ada kode etik jurnalistik dengan tujuan untuk melindungi nara sumber jadi tidak disebutkan nama warungnya.Ya minimal kalo ngga dibuka identitasnya khan bisa nama warungnya,di bilangan mana Menyaksikan pengunjung yang menyantap bakso tikus itu dengan lezat dan tanpa curiga apa2...jujur...menurut saya ironis sekali...stasiun TV harusnya mendahulukan kepentingan umum...daripada sekedar melindungi nara sumber.Bahkan saya pikir tindakan pasutri itu sudah termasuk kriminal.Dengan jelas-jelas menipu pengunjung. Fenomena apa lagi ni ? Sebagai seorang istri dan Ibu yang merasakan betul suami dan anak saya sangat suka menyantap bakso...apakah saya salah dengan kekuatiran saya, bisa jadi suatu saat Bakso Tikus merambah Solo juga tempat kami tinggal. Itu sekedar uneg2 saya, kalo ada salah kata dan salah persepsi terhadap tayangan Trans, mohon dimaafkan. Chacha Zuhaid Elqudsy Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]