Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik Beatrix . Sudibyo




Pak Rasdi,

Bagaimana dengan ORI? Apakah ORI termasuk bagian dari reksadana? Kemarin
lihat iklannya ORI - BCA.
Mohon penjelasannya pak.

Tike


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik Hanifa

Pak Rasdi, saya mau tanya kan biasanya dalam investasi prinsip 
"high return high risk" akan kita jumpai. 
Bagaimana faktor resiko dari reksadana ?

Sebaiknya kita tidak hanya mengharapkan return yg besar tapi kita harus siap 
sewaktu-waktu menghadapi resikonya.



Hanifa


 


>Aku ikut reksadana di Manulife, awalnya PDTP tapi kemarin PDTP udah
>nggak menarik jadi aku switch ke MDS, aku nggak bayar bulanan tuh, ya
>semampunya aja, aku baru dua kali setor. Sebenernya aku nggak
>ngerti-ngerti amat tuh ilmu reksadananya, waktu itu terpengaruh
>temen-temen, ya itung-itung nabung aja.
>
>
>
>-Original Message-
>From: Fitri Rosmawaty [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
>Sent: Friday, 16 March 2007 8:27 AM
>To: 'balita-anda@balita-anda.com'
>Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner
>
>hiks.. iya nih, dari kemaren japri-in pak rasdi ttg reksadana ini tapi
>belom
>ada respon...
>pak, sharing dong ilmunya ttg reksadana, apa itu reksadana, dimana bisa
>invest reksadana, berapa biaya perbulannya dll...
>
>nungguin banget niiyyy..
>-fitri-
>
>-Original Message-
>From: Gopina Goham [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>Sent: Friday, March 16, 2007 8:13 AM
>To: balita-anda@balita-anda.com
>Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner
>
>
>pak, sori dori, balik ke pertanyaan dasar.
>
>u/ reksadana, minimum paymentnya gimana siy? kemana kita bisa
>melakukan investasi di reksadana?
>
>sumpah masih buta financial...
>
>On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Dear mbak Ela,
>>
>> Cita-cita anda hebat yakni menyekolahkan anak ke PT
>> diluar negeri, tapi harus diniatin dan tak ada yang tak
>> mungkin, Saya sudah menduga bahwa jika kita berhitung
>> kedepan, kebanyakan dari kita akhirnya hanya pasrah dot.com
>>
>> Dana yang harus dikumpulkan saat 18 thn mendatang
>> saat anak kita membutuhkan Rp 500 jt sebenarnya
>> bukan masalah besar. bisa jadi kita cukup mengiklaskan
>> untuk menghemat sekitar Rp 8.300 perhari utawa
>> Rp 250 ribu perbulan.
>>
>> Karena jika dihitung, bila kita menyisihkan dana sebesar
>> Rp 250 rb / bln selama 18 thn dan diasumsikan diinvestasi
>> pada reksadana yang returnnya katakan rata-rata 20%/thn
>> maka 18 thn kemudian dana yang terkumpul sudah melebihi
>> Rp 500 jt atau tepatnya adalah Rp 517.924.319.
>>
>> Untuk berinvestasi pada reksadana, maka hasil investasi
>> sekitar 20 % pertahun mungkin saja, terutama jika dilihat
>> bahwa reksadana campuran, hasil 3 thn terakhir ini rata-
>> rata sekitar 40% per thn, bahkan reksadana saham hasil
>> investasinya diatas 70% per tahun, jadi kalau saya hanya
>> berharap mendapat 20 %per tahun, masih realistis.
>>
>> Jika upaya dana untuk jangka panjang anda simpan kedalam
>> deposito yang bunganya hanya 7% maka anda akan berada
>> pada kenyamanan semu karena hasil yang anda dapat setelah
>> 18 Thn adalah Rp 107 jt.
>>
>> Nah pilihan ada pada anda, ingin punya Rp107 jt or Rp 517 jt
>> dengan iuran yang sama yaitu menyisihkan dana rutin sebesar
>> Rp 250 rb perbulan hingga 18 thn mendatang.
>>
>> Saatnya kita melek financial, sudah ada tanda-tanda bahwa
>> masyarakat mulai beralih untuk berinvestasi pada reksadana,
>> perkembangan 1 thn terakhir adalah adanya pelonjakan dana
>> dari Rp 27 Triliun menjadi Rp 60 Triliun atau meningkat
>> sebesar 110%, angka tersebut adalah dimiliki oleh sekitar
>> 300 ribu pemegang reksadana atau 3% dari total dana yang
>> ada dideposito.
>>
>> Demikian, semoga berkenan
>>
>> Salam Melek Financial
>>
>> Rasdi
>>
>>
>
>--
>Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
>Info balita: http://www.balita-anda.com
>Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>--
>Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
>Info balita: http://www.balita-anda.com
>Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>--
>Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
>Info balita: http://www.balita-anda.com
>Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik rasdi

Dear All

Kalau masih pada binggung reksadana, artinya anda adalah
orang yang wajar.. di-Indonesia pemilik rekdan belum
lebih 3 % dari jumlah dana yang ada dideposito dan angka
nya baru sekitar 300 ribu orang.

Saya sendiri baru berani memberikan testimoni setelah 4 thn
mencoba sendiri memiliki rekdan, saat itu saya iseng membeli
Rp 150.000, dan ternyata akhir feb ini dana saya sudah ber-
kembang menjadi Rp 500 rb (maaf bukan promosi sekali lagi
ini testimonial).

Reksa-dana adalah dibuat untuk mempermudah orang yang
ingin berinvestasi dengan jumlah berapapun dan mengharap
hasilnya dapat melebihi hasil deposito, namun tidak mempunyai
waktu dan keahlian dibidang investasi.

Analogi reksa-dana persis seperti kita membeli uang dolar,
dimana kurs akan senantiasa berubah, teorinya harusnya
kita membeli saat kurs dolar rendah dan menjual saat kurs
tersebut sedang tinggi.

Bagi yang ingin rutin menyisihkan dana (berapapun jumlahnya)
ini akan sangat ideal, terutama untuk jangka panjang karena
untuk kondisi normal dolar akan selalu naik, sama halnya dgn
harga rumah maupun reksadana.

Memang sebaiknya dear parent mencoba, sambil mempelajari
seluk beluknya. bagi yang berminat saya akan membantu memberikan
pemahaman hingga anda muden, cukup dengan mulai
mencoba sekitar Rp 100 ribu.

Di milist BA ini sudah banyak yang mencoba dan tak ada salah-nya
rekan BA juga sudah saatnya anda membuka kacamata kuda
dalam berinvestasi yang hanya menggandalkan deposito. saatnya
anda berpikir bagaimana uang bekerja untuk kita.

Siapa tertarik, mohon alamat dan # tlp yang dapat dihubungi, saya
akan kirim aplikasi, untuk rekan yang ada diJakarta jika memerlukan
penjelasan langsung saya akan memberikan semacam work-shop
financial dengan waktu 1 jam, syaratnya adalah ada tempat meeting
berikut fasilitas in-focus, semua informasi akan anda dapat secara
gratis.

U/ rekan diluar Jkt, mungkin cara terbaik adalah via email.

Tentang kopdar, diatur aja dan u/ acara di jatinegara mhn maaf karena
tgl tersebut saya sedang ada acara di Solo untuk urusan yang sama yaitu
membuat melek financial para mom n dad disana.

Sebegitu dulu, dan thx

Salam melek financial

Rasdi



- Original Message - 
From: "Fitri Rosmawaty" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, March 16, 2007 8:47 AM
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner



pak herman,

PDTP itu apa?? trus MDS itu apa juga?? trus setorannya itu ditentukan ato
tidak??
trus, minta nomer telponnya Manulife deh.. biar bisa tanya2 soal reksadana
ini..

thx ya!
-fitri-

-Original Message-
From: Herman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 16, 2007 8:40 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner


Aku ikut reksadana di Manulife, awalnya PDTP tapi kemarin PDTP udah
nggak menarik jadi aku switch ke MDS, aku nggak bayar bulanan tuh, ya
semampunya aja, aku baru dua kali setor. Sebenernya aku nggak
ngerti-ngerti amat tuh ilmu reksadananya, waktu itu terpengaruh
temen-temen, ya itung-itung nabung aja.



-Original Message-
From: Fitri Rosmawaty [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, 16 March 2007 8:27 AM
To: 'balita-anda@balita-anda.com'
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner

hiks.. iya nih, dari kemaren japri-in pak rasdi ttg reksadana ini tapi
belom
ada respon...
pak, sharing dong ilmunya ttg reksadana, apa itu reksadana, dimana bisa
invest reksadana, berapa biaya perbulannya dll...

nungguin banget niiyyy..
-fitri-

-Original Message-
From: Gopina Goham [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 16, 2007 8:13 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner


pak, sori dori, balik ke pertanyaan dasar.

u/ reksadana, minimum paymentnya gimana siy? kemana kita bisa
melakukan investasi di reksadana?

sumpah masih buta financial...

On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear mbak Ela,

Cita-cita anda hebat yakni menyekolahkan anak ke PT
diluar negeri, tapi harus diniatin dan tak ada yang tak
mungkin, Saya sudah menduga bahwa jika kita berhitung
kedepan, kebanyakan dari kita akhirnya hanya pasrah dot.com

Dana yang harus dikumpulkan saat 18 thn mendatang
saat anak kita membutuhkan Rp 500 jt sebenarnya
bukan masalah besar. bisa jadi kita cukup mengiklaskan
untuk menghemat sekitar Rp 8.300 perhari utawa
Rp 250 ribu perbulan.

Karena jika dihitung, bila kita menyisihkan dana sebesar
Rp 250 rb / bln selama 18 thn dan diasumsikan diinvestasi
pada reksadana yang returnnya katakan rata-rata 20%/thn
maka 18 thn kemudian dana yang terkumpul sudah melebihi
Rp 500 jt atau tepatnya adalah Rp 517.924.319.

Untuk berinvestasi pada reksadana, maka hasil investasi
sekitar 20 % pertahun mungkin saja, terutama jika dilihat
bahwa reksadana campuran, hasil 3 thn terakhir ini rata-
rata sekitar 40% per thn, bahkan reksadana saham hasil
investasinya diatas 70% per tahun, jadi kalau saya hanya
berharap mendapat 20 %per tah

Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik Rachmawati Krisdjoko
Pak Rasdi,

Ini untuk reksadana campuran khan bapak bilang return bisa mencapai 20% masih 
realistis. 
Ini khan asumsi keuntungan tapi pak yang namanya campuran berarti porsi ke 
saham biasanya lebih besar ya dimana yang namanya high return high risk pula.
boleh tau gak nih pak kerugian yang mungkin terjadi kalo kita masuk ke rek. 
campuran.

Karena return yang dijanjikan cukup memikat hati tapi kita juga perlu donk ya 
pak memikirkan resikonya juga. Kira2 berapa % uang kita yang kita taruh jika 
terjadi kerugian akan utuh kembali.

Thanks,
Rachma





- Original Message 
From: rasdi <[EMAIL PROTECTED]>
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, March 15, 2007 6:35:00 PM
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner


Dear mbak Ela,

Cita-cita anda hebat yakni menyekolahkan anak ke PT
diluar negeri, tapi harus diniatin dan tak ada yang tak
mungkin, Saya sudah menduga bahwa jika kita berhitung
kedepan, kebanyakan dari kita akhirnya hanya pasrah dot.com

Dana yang harus dikumpulkan saat 18 thn mendatang
saat anak kita membutuhkan Rp 500 jt sebenarnya
bukan masalah besar. bisa jadi kita cukup mengiklaskan
untuk menghemat sekitar Rp 8.300 perhari utawa
Rp 250 ribu perbulan.

Karena jika dihitung, bila kita menyisihkan dana sebesar
Rp 250 rb / bln selama 18 thn dan diasumsikan diinvestasi
pada reksadana yang returnnya katakan rata-rata 20%/thn
maka 18 thn kemudian dana yang terkumpul sudah melebihi
Rp 500 jt atau tepatnya adalah Rp 517.924.319.

Untuk berinvestasi pada reksadana, maka hasil investasi
sekitar 20 % pertahun mungkin saja, terutama jika dilihat
bahwa reksadana campuran, hasil 3 thn terakhir ini rata-
rata sekitar 40% per thn, bahkan reksadana saham hasil
investasinya diatas 70% per tahun, jadi kalau saya hanya
berharap mendapat 20 %per tahun, masih realistis.

Jika upaya dana untuk jangka panjang anda simpan kedalam
deposito yang bunganya hanya 7% maka anda akan berada
pada kenyamanan semu karena hasil yang anda dapat setelah
18 Thn adalah Rp 107 jt.

Nah pilihan ada pada anda, ingin punya Rp107 jt or Rp 517 jt
dengan iuran yang sama yaitu menyisihkan dana rutin sebesar
Rp 250 rb perbulan hingga 18 thn mendatang.

Saatnya kita melek financial, sudah ada tanda-tanda bahwa
masyarakat mulai beralih untuk berinvestasi pada reksadana,
perkembangan 1 thn terakhir adalah adanya pelonjakan dana
dari Rp 27 Triliun menjadi Rp 60 Triliun atau meningkat
sebesar 110%, angka tersebut adalah dimiliki oleh sekitar
300 ribu pemegang reksadana atau 3% dari total dana yang
ada dideposito.

Demikian, semoga berkenan

Salam Melek Financial

Rasdi


- Original Message - 
From: "2Fa" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, March 15, 2007 2:19 PM
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner


> aduh...maap...maap.. saking kagetnya lupa ngucapin trm ksh
>
> makasih ya pak
>
> *collapse lagi*
>
>
> On 3/15/07, 2Fa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> du...du..dua..eemm...gubraksss!! *collapse*
>>
>> On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> >
>> > Bu Ela
>> >
>> > Untuk perkiraan biaya pendidikan standart PTN saat ini
>> > perkiraan biaya adalah sekitar Rp 100 jt meliputi:
>> > 1. Biaya uang pangkal Rp 50 jt
>> > 2. Biaya tahunan : 5 thn X Rp 10 jt = Rp 50 jt
>> >
>> > Jika asumsi biaya di PT luar negri sekitar 3 kali dari biaya PTN,
>> > maka asumsi biaya kuliah adalah sekitar Rp 300jt
>> >
>> > Jika asumsi kenaikan biaya pendidikan adalah 10% per tahun, maka
>> > biaya setelah 15 thn (anak 1) adalah: Rp 1.254.000.000 dan anak ke-2
>> > adalah Rp 1.680.000.000.
>> >
>> > Untuk menyiapkan dana tersebut, besar iuran bulanan yang harus
>> > disediakan adalah tergantung perkiraan hasil investasi, seperti sbb:
>> >
>> > jenis investasiperkiraan hasil investasiiuran
>> > /bln
>> > asuransi bea-siswa3-4% per tahun   Rp 10 jt
>> > tabungan / deposito   6-7% per tahun   Rp 7.25 jt
>> > reksadana 15 % per tahun   Rp 3.2 
>> > jt
>> >
>> > Disini terlihat bahwa keputusan pilihan investasi akan
>> > sangat berpengaruh terhadap iuran yang akan kita anggarkan
>> > per bulan, dalam konsep perencanaan keuangan berlaku
>> > pendapat: hope for the best, prepare for the worst, jadi sebaik-
>> > nya ibu tetap menganggarkan sekitar Rp 7.25 hingga Rp 10jt
>> > per bulan, setelah itu carilah jenis investasi yang optimal agar
>> > hasil pengumpulan dana menjadi optimal pula.
>> >
>> > Nah untuk mengalokasikan dana rutin, jika tetap berniat untuk
>> > menyekolahkan anak ke luarnegeri maka mulai saat ini anda
>> &

RE: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik Herman
Itu nama produk reksadana dari Manulife, 
PDTP = Pendapatan Dana tetap Pemerintah 
MDS = Manulife Dana Saham

Setorannya nggak ditentuin kok, ada minimalnya kok tapi nggak gede, aku
lupa tuh, coba hubungi ibu Hilda/ Mbak Ade di Manulife (021) 23559966
ext 7510


-Original Message-
From: Fitri Rosmawaty [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, 16 March 2007 8:48 AM
To: 'balita-anda@balita-anda.com'
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner

pak herman,

PDTP itu apa?? trus MDS itu apa juga?? trus setorannya itu ditentukan
ato
tidak??
trus, minta nomer telponnya Manulife deh.. biar bisa tanya2 soal
reksadana
ini..

thx ya!
-fitri-

-Original Message-
From: Herman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 16, 2007 8:40 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner


Aku ikut reksadana di Manulife, awalnya PDTP tapi kemarin PDTP udah
nggak menarik jadi aku switch ke MDS, aku nggak bayar bulanan tuh, ya
semampunya aja, aku baru dua kali setor. Sebenernya aku nggak
ngerti-ngerti amat tuh ilmu reksadananya, waktu itu terpengaruh
temen-temen, ya itung-itung nabung aja.



-Original Message-
From: Fitri Rosmawaty [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, 16 March 2007 8:27 AM
To: 'balita-anda@balita-anda.com'
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner

hiks.. iya nih, dari kemaren japri-in pak rasdi ttg reksadana ini tapi
belom
ada respon...
pak, sharing dong ilmunya ttg reksadana, apa itu reksadana, dimana bisa
invest reksadana, berapa biaya perbulannya dll...

nungguin banget niiyyy..
-fitri-

-Original Message-
From: Gopina Goham [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 16, 2007 8:13 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner


pak, sori dori, balik ke pertanyaan dasar.

u/ reksadana, minimum paymentnya gimana siy? kemana kita bisa
melakukan investasi di reksadana?

sumpah masih buta financial...

On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Dear mbak Ela,
>
> Cita-cita anda hebat yakni menyekolahkan anak ke PT
> diluar negeri, tapi harus diniatin dan tak ada yang tak
> mungkin, Saya sudah menduga bahwa jika kita berhitung
> kedepan, kebanyakan dari kita akhirnya hanya pasrah dot.com
>
> Dana yang harus dikumpulkan saat 18 thn mendatang
> saat anak kita membutuhkan Rp 500 jt sebenarnya
> bukan masalah besar. bisa jadi kita cukup mengiklaskan
> untuk menghemat sekitar Rp 8.300 perhari utawa
> Rp 250 ribu perbulan.
>
> Karena jika dihitung, bila kita menyisihkan dana sebesar
> Rp 250 rb / bln selama 18 thn dan diasumsikan diinvestasi
> pada reksadana yang returnnya katakan rata-rata 20%/thn
> maka 18 thn kemudian dana yang terkumpul sudah melebihi
> Rp 500 jt atau tepatnya adalah Rp 517.924.319.
>
> Untuk berinvestasi pada reksadana, maka hasil investasi
> sekitar 20 % pertahun mungkin saja, terutama jika dilihat
> bahwa reksadana campuran, hasil 3 thn terakhir ini rata-
> rata sekitar 40% per thn, bahkan reksadana saham hasil
> investasinya diatas 70% per tahun, jadi kalau saya hanya
> berharap mendapat 20 %per tahun, masih realistis.
>
> Jika upaya dana untuk jangka panjang anda simpan kedalam
> deposito yang bunganya hanya 7% maka anda akan berada
> pada kenyamanan semu karena hasil yang anda dapat setelah
> 18 Thn adalah Rp 107 jt.
>
> Nah pilihan ada pada anda, ingin punya Rp107 jt or Rp 517 jt
> dengan iuran yang sama yaitu menyisihkan dana rutin sebesar
> Rp 250 rb perbulan hingga 18 thn mendatang.
>
> Saatnya kita melek financial, sudah ada tanda-tanda bahwa
> masyarakat mulai beralih untuk berinvestasi pada reksadana,
> perkembangan 1 thn terakhir adalah adanya pelonjakan dana
> dari Rp 27 Triliun menjadi Rp 60 Triliun atau meningkat
> sebesar 110%, angka tersebut adalah dimiliki oleh sekitar
> 300 ribu pemegang reksadana atau 3% dari total dana yang
> ada dideposito.
>
> Demikian, semoga berkenan
>
> Salam Melek Financial
>
> Rasdi
>
>

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]





--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

--
Be

RE: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik Fitri Rosmawaty
pak herman,

PDTP itu apa?? trus MDS itu apa juga?? trus setorannya itu ditentukan ato
tidak??
trus, minta nomer telponnya Manulife deh.. biar bisa tanya2 soal reksadana
ini..

thx ya!
-fitri-

-Original Message-
From: Herman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 16, 2007 8:40 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner


Aku ikut reksadana di Manulife, awalnya PDTP tapi kemarin PDTP udah
nggak menarik jadi aku switch ke MDS, aku nggak bayar bulanan tuh, ya
semampunya aja, aku baru dua kali setor. Sebenernya aku nggak
ngerti-ngerti amat tuh ilmu reksadananya, waktu itu terpengaruh
temen-temen, ya itung-itung nabung aja.



-Original Message-
From: Fitri Rosmawaty [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, 16 March 2007 8:27 AM
To: 'balita-anda@balita-anda.com'
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner

hiks.. iya nih, dari kemaren japri-in pak rasdi ttg reksadana ini tapi
belom
ada respon...
pak, sharing dong ilmunya ttg reksadana, apa itu reksadana, dimana bisa
invest reksadana, berapa biaya perbulannya dll...

nungguin banget niiyyy..
-fitri-

-Original Message-
From: Gopina Goham [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 16, 2007 8:13 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner


pak, sori dori, balik ke pertanyaan dasar.

u/ reksadana, minimum paymentnya gimana siy? kemana kita bisa
melakukan investasi di reksadana?

sumpah masih buta financial...

On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Dear mbak Ela,
>
> Cita-cita anda hebat yakni menyekolahkan anak ke PT
> diluar negeri, tapi harus diniatin dan tak ada yang tak
> mungkin, Saya sudah menduga bahwa jika kita berhitung
> kedepan, kebanyakan dari kita akhirnya hanya pasrah dot.com
>
> Dana yang harus dikumpulkan saat 18 thn mendatang
> saat anak kita membutuhkan Rp 500 jt sebenarnya
> bukan masalah besar. bisa jadi kita cukup mengiklaskan
> untuk menghemat sekitar Rp 8.300 perhari utawa
> Rp 250 ribu perbulan.
>
> Karena jika dihitung, bila kita menyisihkan dana sebesar
> Rp 250 rb / bln selama 18 thn dan diasumsikan diinvestasi
> pada reksadana yang returnnya katakan rata-rata 20%/thn
> maka 18 thn kemudian dana yang terkumpul sudah melebihi
> Rp 500 jt atau tepatnya adalah Rp 517.924.319.
>
> Untuk berinvestasi pada reksadana, maka hasil investasi
> sekitar 20 % pertahun mungkin saja, terutama jika dilihat
> bahwa reksadana campuran, hasil 3 thn terakhir ini rata-
> rata sekitar 40% per thn, bahkan reksadana saham hasil
> investasinya diatas 70% per tahun, jadi kalau saya hanya
> berharap mendapat 20 %per tahun, masih realistis.
>
> Jika upaya dana untuk jangka panjang anda simpan kedalam
> deposito yang bunganya hanya 7% maka anda akan berada
> pada kenyamanan semu karena hasil yang anda dapat setelah
> 18 Thn adalah Rp 107 jt.
>
> Nah pilihan ada pada anda, ingin punya Rp107 jt or Rp 517 jt
> dengan iuran yang sama yaitu menyisihkan dana rutin sebesar
> Rp 250 rb perbulan hingga 18 thn mendatang.
>
> Saatnya kita melek financial, sudah ada tanda-tanda bahwa
> masyarakat mulai beralih untuk berinvestasi pada reksadana,
> perkembangan 1 thn terakhir adalah adanya pelonjakan dana
> dari Rp 27 Triliun menjadi Rp 60 Triliun atau meningkat
> sebesar 110%, angka tersebut adalah dimiliki oleh sekitar
> 300 ribu pemegang reksadana atau 3% dari total dana yang
> ada dideposito.
>
> Demikian, semoga berkenan
>
> Salam Melek Financial
>
> Rasdi
>
>

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]





--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik Gopina Goham

pak rasdi ikutan acara klab dongen aja, ya pak. anak2nya didongengin
kehidupan laut, emak2nya didongengin ttg investasi ama pak rasdi. ok?
acaranya di jatinegara baru tuuuh...

*reksadana.com*

On 3/16/07, Dini Febrina <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Apa perlu ngundang Pak Rasdi buat kopdaran miliser BA nih?  :-D
Pak Rasdi presentasi gitu lho...

Pak Kalau yg dari Manulife, produk investra itu termasuk kategori apa?

Dini


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik Herman
Aku ikut reksadana di Manulife, awalnya PDTP tapi kemarin PDTP udah
nggak menarik jadi aku switch ke MDS, aku nggak bayar bulanan tuh, ya
semampunya aja, aku baru dua kali setor. Sebenernya aku nggak
ngerti-ngerti amat tuh ilmu reksadananya, waktu itu terpengaruh
temen-temen, ya itung-itung nabung aja.



-Original Message-
From: Fitri Rosmawaty [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, 16 March 2007 8:27 AM
To: 'balita-anda@balita-anda.com'
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner

hiks.. iya nih, dari kemaren japri-in pak rasdi ttg reksadana ini tapi
belom
ada respon...
pak, sharing dong ilmunya ttg reksadana, apa itu reksadana, dimana bisa
invest reksadana, berapa biaya perbulannya dll...

nungguin banget niiyyy..
-fitri-

-Original Message-
From: Gopina Goham [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 16, 2007 8:13 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner


pak, sori dori, balik ke pertanyaan dasar.

u/ reksadana, minimum paymentnya gimana siy? kemana kita bisa
melakukan investasi di reksadana?

sumpah masih buta financial...

On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Dear mbak Ela,
>
> Cita-cita anda hebat yakni menyekolahkan anak ke PT
> diluar negeri, tapi harus diniatin dan tak ada yang tak
> mungkin, Saya sudah menduga bahwa jika kita berhitung
> kedepan, kebanyakan dari kita akhirnya hanya pasrah dot.com
>
> Dana yang harus dikumpulkan saat 18 thn mendatang
> saat anak kita membutuhkan Rp 500 jt sebenarnya
> bukan masalah besar. bisa jadi kita cukup mengiklaskan
> untuk menghemat sekitar Rp 8.300 perhari utawa
> Rp 250 ribu perbulan.
>
> Karena jika dihitung, bila kita menyisihkan dana sebesar
> Rp 250 rb / bln selama 18 thn dan diasumsikan diinvestasi
> pada reksadana yang returnnya katakan rata-rata 20%/thn
> maka 18 thn kemudian dana yang terkumpul sudah melebihi
> Rp 500 jt atau tepatnya adalah Rp 517.924.319.
>
> Untuk berinvestasi pada reksadana, maka hasil investasi
> sekitar 20 % pertahun mungkin saja, terutama jika dilihat
> bahwa reksadana campuran, hasil 3 thn terakhir ini rata-
> rata sekitar 40% per thn, bahkan reksadana saham hasil
> investasinya diatas 70% per tahun, jadi kalau saya hanya
> berharap mendapat 20 %per tahun, masih realistis.
>
> Jika upaya dana untuk jangka panjang anda simpan kedalam
> deposito yang bunganya hanya 7% maka anda akan berada
> pada kenyamanan semu karena hasil yang anda dapat setelah
> 18 Thn adalah Rp 107 jt.
>
> Nah pilihan ada pada anda, ingin punya Rp107 jt or Rp 517 jt
> dengan iuran yang sama yaitu menyisihkan dana rutin sebesar
> Rp 250 rb perbulan hingga 18 thn mendatang.
>
> Saatnya kita melek financial, sudah ada tanda-tanda bahwa
> masyarakat mulai beralih untuk berinvestasi pada reksadana,
> perkembangan 1 thn terakhir adalah adanya pelonjakan dana
> dari Rp 27 Triliun menjadi Rp 60 Triliun atau meningkat
> sebesar 110%, angka tersebut adalah dimiliki oleh sekitar
> 300 ribu pemegang reksadana atau 3% dari total dana yang
> ada dideposito.
>
> Demikian, semoga berkenan
>
> Salam Melek Financial
>
> Rasdi
>
>

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]





--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik Dini Febrina
Apa perlu ngundang Pak Rasdi buat kopdaran miliser BA nih?  :-D
Pak Rasdi presentasi gitu lho...

Pak Kalau yg dari Manulife, produk investra itu termasuk kategori apa?

Dini
- Original Message - 
From: "Grace Larope" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, March 16, 2007 8:24 AM
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner


Iya...pingin juga...tapi sekalian sharing juga resikonya ya Pak ?


Regards, 
Grace

-Original Message-
From: Fitri Rosmawaty [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: March 16, 2007 8:27 AM
To: 'balita-anda@balita-anda.com'
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner

hiks.. iya nih, dari kemaren japri-in pak rasdi ttg reksadana ini tapi
belom
ada respon...
pak, sharing dong ilmunya ttg reksadana, apa itu reksadana, dimana bisa
invest reksadana, berapa biaya perbulannya dll...

nungguin banget niiyyy..
-fitri-



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik Grace Larope
Iya...pingin juga...tapi sekalian sharing juga resikonya ya Pak ?


Regards, 
Grace

-Original Message-
From: Fitri Rosmawaty [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: March 16, 2007 8:27 AM
To: 'balita-anda@balita-anda.com'
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner

hiks.. iya nih, dari kemaren japri-in pak rasdi ttg reksadana ini tapi
belom
ada respon...
pak, sharing dong ilmunya ttg reksadana, apa itu reksadana, dimana bisa
invest reksadana, berapa biaya perbulannya dll...

nungguin banget niiyyy..
-fitri-

-Original Message-
From: Gopina Goham [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 16, 2007 8:13 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner


pak, sori dori, balik ke pertanyaan dasar.

u/ reksadana, minimum paymentnya gimana siy? kemana kita bisa
melakukan investasi di reksadana?

sumpah masih buta financial...

On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Dear mbak Ela,
>
> Cita-cita anda hebat yakni menyekolahkan anak ke PT
> diluar negeri, tapi harus diniatin dan tak ada yang tak
> mungkin, Saya sudah menduga bahwa jika kita berhitung
> kedepan, kebanyakan dari kita akhirnya hanya pasrah dot.com
>
> Dana yang harus dikumpulkan saat 18 thn mendatang
> saat anak kita membutuhkan Rp 500 jt sebenarnya
> bukan masalah besar. bisa jadi kita cukup mengiklaskan
> untuk menghemat sekitar Rp 8.300 perhari utawa
> Rp 250 ribu perbulan.
>
> Karena jika dihitung, bila kita menyisihkan dana sebesar
> Rp 250 rb / bln selama 18 thn dan diasumsikan diinvestasi
> pada reksadana yang returnnya katakan rata-rata 20%/thn
> maka 18 thn kemudian dana yang terkumpul sudah melebihi
> Rp 500 jt atau tepatnya adalah Rp 517.924.319.
>
> Untuk berinvestasi pada reksadana, maka hasil investasi
> sekitar 20 % pertahun mungkin saja, terutama jika dilihat
> bahwa reksadana campuran, hasil 3 thn terakhir ini rata-
> rata sekitar 40% per thn, bahkan reksadana saham hasil
> investasinya diatas 70% per tahun, jadi kalau saya hanya
> berharap mendapat 20 %per tahun, masih realistis.
>
> Jika upaya dana untuk jangka panjang anda simpan kedalam
> deposito yang bunganya hanya 7% maka anda akan berada
> pada kenyamanan semu karena hasil yang anda dapat setelah
> 18 Thn adalah Rp 107 jt.
>
> Nah pilihan ada pada anda, ingin punya Rp107 jt or Rp 517 jt
> dengan iuran yang sama yaitu menyisihkan dana rutin sebesar
> Rp 250 rb perbulan hingga 18 thn mendatang.
>
> Saatnya kita melek financial, sudah ada tanda-tanda bahwa
> masyarakat mulai beralih untuk berinvestasi pada reksadana,
> perkembangan 1 thn terakhir adalah adanya pelonjakan dana
> dari Rp 27 Triliun menjadi Rp 60 Triliun atau meningkat
> sebesar 110%, angka tersebut adalah dimiliki oleh sekitar
> 300 ribu pemegang reksadana atau 3% dari total dana yang
> ada dideposito.
>
> Demikian, semoga berkenan
>
> Salam Melek Financial
>
> Rasdi
>
>

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik Fitri Rosmawaty
hiks.. iya nih, dari kemaren japri-in pak rasdi ttg reksadana ini tapi belom
ada respon...
pak, sharing dong ilmunya ttg reksadana, apa itu reksadana, dimana bisa
invest reksadana, berapa biaya perbulannya dll...

nungguin banget niiyyy..
-fitri-

-Original Message-
From: Gopina Goham [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 16, 2007 8:13 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner


pak, sori dori, balik ke pertanyaan dasar.

u/ reksadana, minimum paymentnya gimana siy? kemana kita bisa
melakukan investasi di reksadana?

sumpah masih buta financial...

On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Dear mbak Ela,
>
> Cita-cita anda hebat yakni menyekolahkan anak ke PT
> diluar negeri, tapi harus diniatin dan tak ada yang tak
> mungkin, Saya sudah menduga bahwa jika kita berhitung
> kedepan, kebanyakan dari kita akhirnya hanya pasrah dot.com
>
> Dana yang harus dikumpulkan saat 18 thn mendatang
> saat anak kita membutuhkan Rp 500 jt sebenarnya
> bukan masalah besar. bisa jadi kita cukup mengiklaskan
> untuk menghemat sekitar Rp 8.300 perhari utawa
> Rp 250 ribu perbulan.
>
> Karena jika dihitung, bila kita menyisihkan dana sebesar
> Rp 250 rb / bln selama 18 thn dan diasumsikan diinvestasi
> pada reksadana yang returnnya katakan rata-rata 20%/thn
> maka 18 thn kemudian dana yang terkumpul sudah melebihi
> Rp 500 jt atau tepatnya adalah Rp 517.924.319.
>
> Untuk berinvestasi pada reksadana, maka hasil investasi
> sekitar 20 % pertahun mungkin saja, terutama jika dilihat
> bahwa reksadana campuran, hasil 3 thn terakhir ini rata-
> rata sekitar 40% per thn, bahkan reksadana saham hasil
> investasinya diatas 70% per tahun, jadi kalau saya hanya
> berharap mendapat 20 %per tahun, masih realistis.
>
> Jika upaya dana untuk jangka panjang anda simpan kedalam
> deposito yang bunganya hanya 7% maka anda akan berada
> pada kenyamanan semu karena hasil yang anda dapat setelah
> 18 Thn adalah Rp 107 jt.
>
> Nah pilihan ada pada anda, ingin punya Rp107 jt or Rp 517 jt
> dengan iuran yang sama yaitu menyisihkan dana rutin sebesar
> Rp 250 rb perbulan hingga 18 thn mendatang.
>
> Saatnya kita melek financial, sudah ada tanda-tanda bahwa
> masyarakat mulai beralih untuk berinvestasi pada reksadana,
> perkembangan 1 thn terakhir adalah adanya pelonjakan dana
> dari Rp 27 Triliun menjadi Rp 60 Triliun atau meningkat
> sebesar 110%, angka tersebut adalah dimiliki oleh sekitar
> 300 ribu pemegang reksadana atau 3% dari total dana yang
> ada dideposito.
>
> Demikian, semoga berkenan
>
> Salam Melek Financial
>
> Rasdi
>
>

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik Gopina Goham

pak, sori dori, balik ke pertanyaan dasar.

u/ reksadana, minimum paymentnya gimana siy? kemana kita bisa
melakukan investasi di reksadana?

sumpah masih buta financial...

On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear mbak Ela,

Cita-cita anda hebat yakni menyekolahkan anak ke PT
diluar negeri, tapi harus diniatin dan tak ada yang tak
mungkin, Saya sudah menduga bahwa jika kita berhitung
kedepan, kebanyakan dari kita akhirnya hanya pasrah dot.com

Dana yang harus dikumpulkan saat 18 thn mendatang
saat anak kita membutuhkan Rp 500 jt sebenarnya
bukan masalah besar. bisa jadi kita cukup mengiklaskan
untuk menghemat sekitar Rp 8.300 perhari utawa
Rp 250 ribu perbulan.

Karena jika dihitung, bila kita menyisihkan dana sebesar
Rp 250 rb / bln selama 18 thn dan diasumsikan diinvestasi
pada reksadana yang returnnya katakan rata-rata 20%/thn
maka 18 thn kemudian dana yang terkumpul sudah melebihi
Rp 500 jt atau tepatnya adalah Rp 517.924.319.

Untuk berinvestasi pada reksadana, maka hasil investasi
sekitar 20 % pertahun mungkin saja, terutama jika dilihat
bahwa reksadana campuran, hasil 3 thn terakhir ini rata-
rata sekitar 40% per thn, bahkan reksadana saham hasil
investasinya diatas 70% per tahun, jadi kalau saya hanya
berharap mendapat 20 %per tahun, masih realistis.

Jika upaya dana untuk jangka panjang anda simpan kedalam
deposito yang bunganya hanya 7% maka anda akan berada
pada kenyamanan semu karena hasil yang anda dapat setelah
18 Thn adalah Rp 107 jt.

Nah pilihan ada pada anda, ingin punya Rp107 jt or Rp 517 jt
dengan iuran yang sama yaitu menyisihkan dana rutin sebesar
Rp 250 rb perbulan hingga 18 thn mendatang.

Saatnya kita melek financial, sudah ada tanda-tanda bahwa
masyarakat mulai beralih untuk berinvestasi pada reksadana,
perkembangan 1 thn terakhir adalah adanya pelonjakan dana
dari Rp 27 Triliun menjadi Rp 60 Triliun atau meningkat
sebesar 110%, angka tersebut adalah dimiliki oleh sekitar
300 ribu pemegang reksadana atau 3% dari total dana yang
ada dideposito.

Demikian, semoga berkenan

Salam Melek Financial

Rasdi




--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik Indonesian Training Centre
Return Receipt
   
   Your   RE: [balita-anda] OOT : financial planner
   document:   
   
   wasIndonesian Training Centre/ID/Ecco   
   received
   by: 
   
   at:16-03-2007 07:21:56 ZE7  
   






--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik rasdi

Dear mbak Ela,

Cita-cita anda hebat yakni menyekolahkan anak ke PT
diluar negeri, tapi harus diniatin dan tak ada yang tak
mungkin, Saya sudah menduga bahwa jika kita berhitung
kedepan, kebanyakan dari kita akhirnya hanya pasrah dot.com

Dana yang harus dikumpulkan saat 18 thn mendatang
saat anak kita membutuhkan Rp 500 jt sebenarnya
bukan masalah besar. bisa jadi kita cukup mengiklaskan
untuk menghemat sekitar Rp 8.300 perhari utawa
Rp 250 ribu perbulan.

Karena jika dihitung, bila kita menyisihkan dana sebesar
Rp 250 rb / bln selama 18 thn dan diasumsikan diinvestasi
pada reksadana yang returnnya katakan rata-rata 20%/thn
maka 18 thn kemudian dana yang terkumpul sudah melebihi
Rp 500 jt atau tepatnya adalah Rp 517.924.319.

Untuk berinvestasi pada reksadana, maka hasil investasi
sekitar 20 % pertahun mungkin saja, terutama jika dilihat
bahwa reksadana campuran, hasil 3 thn terakhir ini rata-
rata sekitar 40% per thn, bahkan reksadana saham hasil
investasinya diatas 70% per tahun, jadi kalau saya hanya
berharap mendapat 20 %per tahun, masih realistis.

Jika upaya dana untuk jangka panjang anda simpan kedalam
deposito yang bunganya hanya 7% maka anda akan berada
pada kenyamanan semu karena hasil yang anda dapat setelah
18 Thn adalah Rp 107 jt.

Nah pilihan ada pada anda, ingin punya Rp107 jt or Rp 517 jt
dengan iuran yang sama yaitu menyisihkan dana rutin sebesar
Rp 250 rb perbulan hingga 18 thn mendatang.

Saatnya kita melek financial, sudah ada tanda-tanda bahwa
masyarakat mulai beralih untuk berinvestasi pada reksadana,
perkembangan 1 thn terakhir adalah adanya pelonjakan dana
dari Rp 27 Triliun menjadi Rp 60 Triliun atau meningkat
sebesar 110%, angka tersebut adalah dimiliki oleh sekitar
300 ribu pemegang reksadana atau 3% dari total dana yang
ada dideposito.

Demikian, semoga berkenan

Salam Melek Financial

Rasdi


- Original Message - 
From: "2Fa" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, March 15, 2007 2:19 PM
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner



aduh...maap...maap.. saking kagetnya lupa ngucapin trm ksh

makasih ya pak

*collapse lagi*


On 3/15/07, 2Fa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


du...du..dua..eemm...gubraksss!! *collapse*

On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bu Ela
>
> Untuk perkiraan biaya pendidikan standart PTN saat ini
> perkiraan biaya adalah sekitar Rp 100 jt meliputi:
> 1. Biaya uang pangkal Rp 50 jt
> 2. Biaya tahunan : 5 thn X Rp 10 jt = Rp 50 jt
>
> Jika asumsi biaya di PT luar negri sekitar 3 kali dari biaya PTN,
> maka asumsi biaya kuliah adalah sekitar Rp 300jt
>
> Jika asumsi kenaikan biaya pendidikan adalah 10% per tahun, maka
> biaya setelah 15 thn (anak 1) adalah: Rp 1.254.000.000 dan anak ke-2
> adalah Rp 1.680.000.000.
>
> Untuk menyiapkan dana tersebut, besar iuran bulanan yang harus
> disediakan adalah tergantung perkiraan hasil investasi, seperti sbb:
>
> jenis investasiperkiraan hasil investasiiuran
> /bln
> asuransi bea-siswa3-4% per tahun   Rp 10 jt
> tabungan / deposito   6-7% per tahun   Rp 7.25 jt
> reksadana 15 % per tahun   Rp 3.2 
> jt

>
> Disini terlihat bahwa keputusan pilihan investasi akan
> sangat berpengaruh terhadap iuran yang akan kita anggarkan
> per bulan, dalam konsep perencanaan keuangan berlaku
> pendapat: hope for the best, prepare for the worst, jadi sebaik-
> nya ibu tetap menganggarkan sekitar Rp 7.25 hingga Rp 10jt
> per bulan, setelah itu carilah jenis investasi yang optimal agar
> hasil pengumpulan dana menjadi optimal pula.
>
> Nah untuk mengalokasikan dana rutin, jika tetap berniat untuk
> menyekolahkan anak ke luarnegeri maka mulai saat ini anda
> harus menyisihkan sekitar Rp 7jt hingga Rp 10 jt dan dari informasi
> bahwa sumber penghasilan utama adalah menggandalkan gaji suami
> semata, maka gaji suami tadi harus dilindungi oleh asuransi.
>
> Untuk mengukur kebutuhan asuransi guna melindungi penghasilan
> suami anda maka hitunglah jumlah pengeluaran bulanan ditambah
> anggaran rutin bulanan (seperti tabungan pendidikan atau iuran
> dana pensiun) dan dikalikan 100 kali lipat, angka perkalian tsb
> adalah angka mutlak uang pertanggungan yang harus dimiliki jika
> ibu ingin aman dari resiko finansial saat terjadi kehilangan income
> karena resiko (amit-amit) meninggal.
>
> Contoh apabila seseorang mempunyai pengeluaran rutin sekitar
> Rp 10 jt / bln maka besar uang pertanggungan yang harus dimiliki
> adalah setidak-tidaknya sekitar Rp 1.000.000.000 .
>
> Kalau 2 point diatas (rencana investasi dan proteksi) telah ibu lakukan
> maka setidak-tidaknya ibu telah bisa dikatakan mempunyai perencanaan
> keuangan yang ideal.
>
> Point terpenting adalah bagaimana memilih jenis investasi dan asuransi
> yang ideal

Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-15 Terurut Topik rasdi

rumusan dasarnya kurang lebih seperti ini:

jumlah thnfaktor pengali
1 1.1
2 1.21
5 1.62
10   2.6
12   3.14
15   4.18
18   5.56

ini adalah asumsi kenaikan 10 persen pertahun

thx


- Original Message - 
From: "Dewi Sari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, March 15, 2007 2:18 PM
Subject: RE: [balita-anda] OOT : financial planner



Pak Rasdi yang baik,

Bagaimana cara/rumus menghitung perkembangan uang kalo diketahui persen
rate kenaikannya ??



-Original Message-
From: rasdi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 15, 2007 2:03 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner

Bu Ela

Untuk perkiraan biaya pendidikan standart PTN saat ini
perkiraan biaya adalah sekitar Rp 100 jt meliputi:
1. Biaya uang pangkal Rp 50 jt
2. Biaya tahunan : 5 thn X Rp 10 jt = Rp 50 jt

Jika asumsi biaya di PT luar negri sekitar 3 kali dari biaya PTN,
maka asumsi biaya kuliah adalah sekitar Rp 300jt

Jika asumsi kenaikan biaya pendidikan adalah 10% per tahun, maka
biaya setelah 15 thn (anak 1) adalah: Rp 1.254.000.000 dan anak ke-2
adalah Rp 1.680.000.000.

Untuk menyiapkan dana tersebut, besar iuran bulanan yang harus
disediakan adalah tergantung perkiraan hasil investasi, seperti sbb:

jenis investasiperkiraan hasil investasiiuran
/bln
asuransi bea-siswa3-4% per tahun   Rp 10 jt
tabungan / deposito   6-7% per tahun   Rp 7.25 jt
reksadana 15 % per tahun   Rp 3.2 jt

Disini terlihat bahwa keputusan pilihan investasi akan
sangat berpengaruh terhadap iuran yang akan kita anggarkan
per bulan, dalam konsep perencanaan keuangan berlaku
pendapat: hope for the best, prepare for the worst, jadi sebaik-
nya ibu tetap menganggarkan sekitar Rp 7.25 hingga Rp 10jt
per bulan, setelah itu carilah jenis investasi yang optimal agar
hasil pengumpulan dana menjadi optimal pula.

Nah untuk mengalokasikan dana rutin, jika tetap berniat untuk
menyekolahkan anak ke luarnegeri maka mulai saat ini anda
harus menyisihkan sekitar Rp 7jt hingga Rp 10 jt dan dari informasi
bahwa sumber penghasilan utama adalah menggandalkan gaji suami
semata, maka gaji suami tadi harus dilindungi oleh asuransi.

Untuk mengukur kebutuhan asuransi guna melindungi penghasilan
suami anda maka hitunglah jumlah pengeluaran bulanan ditambah
anggaran rutin bulanan (seperti tabungan pendidikan atau iuran
dana pensiun) dan dikalikan 100 kali lipat, angka perkalian tsb
adalah angka mutlak uang pertanggungan yang harus dimiliki jika
ibu ingin aman dari resiko finansial saat terjadi kehilangan income
karena resiko (amit-amit) meninggal.

Contoh apabila seseorang mempunyai pengeluaran rutin sekitar
Rp 10 jt / bln maka besar uang pertanggungan yang harus dimiliki
adalah setidak-tidaknya sekitar Rp 1.000.000.000.

Kalau 2 point diatas (rencana investasi dan proteksi) telah ibu lakukan
maka setidak-tidaknya ibu telah bisa dikatakan mempunyai perencanaan
keuangan yang ideal.

Point terpenting adalah bagaimana memilih jenis investasi dan asuransi
yang ideal, dalam arti aman, hasil investasi yang tinggi dan perusahaan
yang bonafide.

Demikian, semoga menjawab

Salam

Rasdi
- Original Message - 
From: "2Fa" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, March 15, 2007 1:11 PM
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner



o..gitu...

perguruan tingginya sih blm kepikiran dmn, tp targetnya mo diluar

negri,

biar emaknya juga bisa ikut jalan2 hehe...

usia anak 1 --> 2,2thn
anak 2 --> 7 bulan

penghasilan : gaji thok

jadi brp rupiah yg harus disiapkan oleh suami saya ya pak??

Thx


On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Mbak Ela and all

Financial planner sesungguhnya adalah sebuah ilmu perencanaan
keuangan, sebuah ilmu langka yang penting bagi kemapanan financial
seseorang tapi sangat jarang dijumpai, bisa dilihat bahwa dari bangku
kuliah, pendidikan orang tua ataupun dari lingkungan sosial kita

jarang

sekali mendapatkan pembahasan mengenai hal perencanaan keuangan.

Sesungguhnya perencanaan keuangan adalah sangat penting dan idealnya
hal perencanaan keuangan akan lebih baik dilakukan / diup-date dari

waktu

ke waktu, biasanya 1 tahun sekali karena berkaitan dengan kondisi
perubahan
kebutuhan dan konsidi investasi yang ada.

Saat ini banyak sekali pihak yang mengklaim sebagai perencana

keuangan

dan
sah-sah aja karena belum ada larangan pemerintah seperti halnya

seseorang

yang mengklaim sebagai perencana bangunan walau latar belakangnya

bukan

seorang insinyur arsitek, biasanya pihak yang sering mengklaim

profesi

ini
adalah
para marketing agent dari perusahaan asuransi.

Financial Planner sebenarnya adalah ilmu khusus seperti program
notariat atau dokter spesialis, diIndonesia ada 2 lembaga yang

menawarkan

yaitu Bi

RE: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-14 Terurut Topik deffy . selanty
Return Receipt
   
   Your   RE: [balita-anda] OOT : financial planner
   document:   
   
   wasDeffy Selanty/ID/ABAS/PwC
   received
   by: 
   
   at:15/03/2007 02:47:01 PM ZE7   
   





--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-14 Terurut Topik Gopina Goham

bwahahahahha...bangun l, bangnditowel2 farel tuh, minta
maen di plangi...kikikiki

On 3/15/07, 2Fa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

aduh...maap...maap.. saking kagetnya lupa ngucapin trm ksh

makasih ya pak

*collapse lagi*


On 3/15/07, 2Fa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> du...du..dua..eemm...gubraksss!! *collapse*
>



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-14 Terurut Topik Ria Sari Susilaningtyas
Return Receipt
   
   Your   RE: [balita-anda] OOT : financial planner
   document:   
   
   wasRia Sari Susilaningtyas/StarEnergy   
   received
   by: 
   
   at:03/15/2007 02:33:55 PM   
   





--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-14 Terurut Topik 2Fa

aduh...maap...maap.. saking kagetnya lupa ngucapin trm ksh

makasih ya pak

*collapse lagi*


On 3/15/07, 2Fa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


du...du..dua..eemm...gubraksss!! *collapse*

On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bu Ela
>
> Untuk perkiraan biaya pendidikan standart PTN saat ini
> perkiraan biaya adalah sekitar Rp 100 jt meliputi:
> 1. Biaya uang pangkal Rp 50 jt
> 2. Biaya tahunan : 5 thn X Rp 10 jt = Rp 50 jt
>
> Jika asumsi biaya di PT luar negri sekitar 3 kali dari biaya PTN,
> maka asumsi biaya kuliah adalah sekitar Rp 300jt
>
> Jika asumsi kenaikan biaya pendidikan adalah 10% per tahun, maka
> biaya setelah 15 thn (anak 1) adalah: Rp 1.254.000.000 dan anak ke-2
> adalah Rp 1.680.000.000.
>
> Untuk menyiapkan dana tersebut, besar iuran bulanan yang harus
> disediakan adalah tergantung perkiraan hasil investasi, seperti sbb:
>
> jenis investasiperkiraan hasil investasiiuran
> /bln
> asuransi bea-siswa3-4% per tahun   Rp 10 jt
> tabungan / deposito   6-7% per tahun   Rp 7.25 jt
> reksadana 15 % per tahun   Rp 3.2 jt
>
> Disini terlihat bahwa keputusan pilihan investasi akan
> sangat berpengaruh terhadap iuran yang akan kita anggarkan
> per bulan, dalam konsep perencanaan keuangan berlaku
> pendapat: hope for the best, prepare for the worst, jadi sebaik-
> nya ibu tetap menganggarkan sekitar Rp 7.25 hingga Rp 10jt
> per bulan, setelah itu carilah jenis investasi yang optimal agar
> hasil pengumpulan dana menjadi optimal pula.
>
> Nah untuk mengalokasikan dana rutin, jika tetap berniat untuk
> menyekolahkan anak ke luarnegeri maka mulai saat ini anda
> harus menyisihkan sekitar Rp 7jt hingga Rp 10 jt dan dari informasi
> bahwa sumber penghasilan utama adalah menggandalkan gaji suami
> semata, maka gaji suami tadi harus dilindungi oleh asuransi.
>
> Untuk mengukur kebutuhan asuransi guna melindungi penghasilan
> suami anda maka hitunglah jumlah pengeluaran bulanan ditambah
> anggaran rutin bulanan (seperti tabungan pendidikan atau iuran
> dana pensiun) dan dikalikan 100 kali lipat, angka perkalian tsb
> adalah angka mutlak uang pertanggungan yang harus dimiliki jika
> ibu ingin aman dari resiko finansial saat terjadi kehilangan income
> karena resiko (amit-amit) meninggal.
>
> Contoh apabila seseorang mempunyai pengeluaran rutin sekitar
> Rp 10 jt / bln maka besar uang pertanggungan yang harus dimiliki
> adalah setidak-tidaknya sekitar Rp 1.000.000.000 .
>
> Kalau 2 point diatas (rencana investasi dan proteksi) telah ibu lakukan
> maka setidak-tidaknya ibu telah bisa dikatakan mempunyai perencanaan
> keuangan yang ideal.
>
> Point terpenting adalah bagaimana memilih jenis investasi dan asuransi
> yang ideal, dalam arti aman, hasil investasi yang tinggi dan perusahaan
> yang bonafide.
>
> Demikian, semoga menjawab
>
> Salam
>
> Rasdi
> - Original Message -
> From: "2Fa" < [EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Thursday, March 15, 2007 1:11 PM
> Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner
>
>
> > o..gitu...
> >
> > perguruan tingginya sih blm kepikiran dmn, tp targetnya mo diluar
> negri,
> > biar emaknya juga bisa ikut jalan2 hehe...
> >
> > usia anak 1 --> 2,2thn
> > anak 2 --> 7 bulan
> >
> > penghasilan : gaji thok
> >
> > jadi brp rupiah yg harus disiapkan oleh suami saya ya pak??
> >
> > Thx
> >
> >
> > On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> >>
> >> Mbak Ela and all
> >>
> >> Financial planner sesungguhnya adalah sebuah ilmu perencanaan
> >> keuangan, sebuah ilmu langka yang penting bagi kemapanan financial
> >> seseorang tapi sangat jarang dijumpai, bisa dilihat bahwa dari bangku
> >> kuliah, pendidikan orang tua ataupun dari lingkungan sosial kita
> jarang
> >> sekali mendapatkan pembahasan mengenai hal perencanaan keuangan.
> >>
> >> Sesungguhnya perencanaan keuangan adalah sangat penting dan idealnya
> >> hal perencanaan keuangan akan lebih baik dilakukan / diup-date dari
> waktu
> >> ke waktu, biasanya 1 tahun sekali karena berkaitan dengan kondisi
> >> perubahan
> >> kebutuhan dan konsidi investasi yang ada.
> >>
> >> Saat ini banyak sekali pihak yang mengklaim sebagai perencana
> keuangan
> >> dan
> >> sah-sah aja karena belum ada larangan pemerintah seperti halnya
> seseorang
> >> yang mengklaim sebagai perencana bangunan walau latar belakangnya
> bukan
> >> seorang insinyur arsitek, biasanya pihak yang sering men

RE: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-14 Terurut Topik Dewi Sari
Pak Rasdi yang baik,

Bagaimana cara/rumus menghitung perkembangan uang kalo diketahui persen
rate kenaikannya ??



-Original Message-
From: rasdi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 15, 2007 2:03 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner

Bu Ela

Untuk perkiraan biaya pendidikan standart PTN saat ini
perkiraan biaya adalah sekitar Rp 100 jt meliputi:
1. Biaya uang pangkal Rp 50 jt
2. Biaya tahunan : 5 thn X Rp 10 jt = Rp 50 jt

Jika asumsi biaya di PT luar negri sekitar 3 kali dari biaya PTN,
maka asumsi biaya kuliah adalah sekitar Rp 300jt

Jika asumsi kenaikan biaya pendidikan adalah 10% per tahun, maka
biaya setelah 15 thn (anak 1) adalah: Rp 1.254.000.000 dan anak ke-2
adalah Rp 1.680.000.000.

Untuk menyiapkan dana tersebut, besar iuran bulanan yang harus
disediakan adalah tergantung perkiraan hasil investasi, seperti sbb:

jenis investasiperkiraan hasil investasiiuran
/bln
asuransi bea-siswa3-4% per tahun   Rp 10 jt
tabungan / deposito   6-7% per tahun   Rp 7.25 jt
reksadana 15 % per tahun   Rp 3.2 jt

Disini terlihat bahwa keputusan pilihan investasi akan
sangat berpengaruh terhadap iuran yang akan kita anggarkan
per bulan, dalam konsep perencanaan keuangan berlaku
pendapat: hope for the best, prepare for the worst, jadi sebaik-
nya ibu tetap menganggarkan sekitar Rp 7.25 hingga Rp 10jt
per bulan, setelah itu carilah jenis investasi yang optimal agar
hasil pengumpulan dana menjadi optimal pula.

Nah untuk mengalokasikan dana rutin, jika tetap berniat untuk
menyekolahkan anak ke luarnegeri maka mulai saat ini anda
harus menyisihkan sekitar Rp 7jt hingga Rp 10 jt dan dari informasi
bahwa sumber penghasilan utama adalah menggandalkan gaji suami
semata, maka gaji suami tadi harus dilindungi oleh asuransi.

Untuk mengukur kebutuhan asuransi guna melindungi penghasilan
suami anda maka hitunglah jumlah pengeluaran bulanan ditambah
anggaran rutin bulanan (seperti tabungan pendidikan atau iuran
dana pensiun) dan dikalikan 100 kali lipat, angka perkalian tsb
adalah angka mutlak uang pertanggungan yang harus dimiliki jika
ibu ingin aman dari resiko finansial saat terjadi kehilangan income
karena resiko (amit-amit) meninggal.

Contoh apabila seseorang mempunyai pengeluaran rutin sekitar
Rp 10 jt / bln maka besar uang pertanggungan yang harus dimiliki
adalah setidak-tidaknya sekitar Rp 1.000.000.000.

Kalau 2 point diatas (rencana investasi dan proteksi) telah ibu lakukan
maka setidak-tidaknya ibu telah bisa dikatakan mempunyai perencanaan
keuangan yang ideal.

Point terpenting adalah bagaimana memilih jenis investasi dan asuransi
yang ideal, dalam arti aman, hasil investasi yang tinggi dan perusahaan
yang bonafide.

Demikian, semoga menjawab

Salam

Rasdi
- Original Message - 
From: "2Fa" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, March 15, 2007 1:11 PM
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner


> o..gitu...
>
> perguruan tingginya sih blm kepikiran dmn, tp targetnya mo diluar
negri,
> biar emaknya juga bisa ikut jalan2 hehe...
>
> usia anak 1 --> 2,2thn
> anak 2 --> 7 bulan
>
> penghasilan : gaji thok
>
> jadi brp rupiah yg harus disiapkan oleh suami saya ya pak??
>
> Thx
>
>
> On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> Mbak Ela and all
>>
>> Financial planner sesungguhnya adalah sebuah ilmu perencanaan
>> keuangan, sebuah ilmu langka yang penting bagi kemapanan financial
>> seseorang tapi sangat jarang dijumpai, bisa dilihat bahwa dari bangku
>> kuliah, pendidikan orang tua ataupun dari lingkungan sosial kita
jarang
>> sekali mendapatkan pembahasan mengenai hal perencanaan keuangan.
>>
>> Sesungguhnya perencanaan keuangan adalah sangat penting dan idealnya
>> hal perencanaan keuangan akan lebih baik dilakukan / diup-date dari
waktu
>> ke waktu, biasanya 1 tahun sekali karena berkaitan dengan kondisi
>> perubahan
>> kebutuhan dan konsidi investasi yang ada.
>>
>> Saat ini banyak sekali pihak yang mengklaim sebagai perencana
keuangan 
>> dan
>> sah-sah aja karena belum ada larangan pemerintah seperti halnya
seseorang
>> yang mengklaim sebagai perencana bangunan walau latar belakangnya
bukan
>> seorang insinyur arsitek, biasanya pihak yang sering mengklaim
profesi 
>> ini
>> adalah
>> para marketing agent dari perusahaan asuransi.
>>
>> Financial Planner sebenarnya adalah ilmu khusus seperti program
>> notariat atau dokter spesialis, diIndonesia ada 2 lembaga yang
menawarkan
>> yaitu Binus dan STAN, jangka waktunya sekitar 2-3thn, pengalaman saya
>> dalam mengikuti program ini thn 2005 yang lalu dapat disimpulkan
bahwa
>> perencanaan keuangan bukan hal yang sulit, tantanga

Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-14 Terurut Topik 2Fa

du...du..dua..eemm...gubraksss!! *collapse*

On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Bu Ela

Untuk perkiraan biaya pendidikan standart PTN saat ini
perkiraan biaya adalah sekitar Rp 100 jt meliputi:
1. Biaya uang pangkal Rp 50 jt
2. Biaya tahunan : 5 thn X Rp 10 jt = Rp 50 jt

Jika asumsi biaya di PT luar negri sekitar 3 kali dari biaya PTN,
maka asumsi biaya kuliah adalah sekitar Rp 300jt

Jika asumsi kenaikan biaya pendidikan adalah 10% per tahun, maka
biaya setelah 15 thn (anak 1) adalah: Rp 1.254.000.000 dan anak ke-2
adalah Rp 1.680.000.000.

Untuk menyiapkan dana tersebut, besar iuran bulanan yang harus
disediakan adalah tergantung perkiraan hasil investasi, seperti sbb:

jenis investasiperkiraan hasil investasiiuran /bln
asuransi bea-siswa3-4% per tahun   Rp 10 jt
tabungan / deposito   6-7% per tahun   Rp 7.25 jt
reksadana 15 % per tahun   Rp 3.2 jt

Disini terlihat bahwa keputusan pilihan investasi akan
sangat berpengaruh terhadap iuran yang akan kita anggarkan
per bulan, dalam konsep perencanaan keuangan berlaku
pendapat: hope for the best, prepare for the worst, jadi sebaik-
nya ibu tetap menganggarkan sekitar Rp 7.25 hingga Rp 10jt
per bulan, setelah itu carilah jenis investasi yang optimal agar
hasil pengumpulan dana menjadi optimal pula.

Nah untuk mengalokasikan dana rutin, jika tetap berniat untuk
menyekolahkan anak ke luarnegeri maka mulai saat ini anda
harus menyisihkan sekitar Rp 7jt hingga Rp 10 jt dan dari informasi
bahwa sumber penghasilan utama adalah menggandalkan gaji suami
semata, maka gaji suami tadi harus dilindungi oleh asuransi.

Untuk mengukur kebutuhan asuransi guna melindungi penghasilan
suami anda maka hitunglah jumlah pengeluaran bulanan ditambah
anggaran rutin bulanan (seperti tabungan pendidikan atau iuran
dana pensiun) dan dikalikan 100 kali lipat, angka perkalian tsb
adalah angka mutlak uang pertanggungan yang harus dimiliki jika
ibu ingin aman dari resiko finansial saat terjadi kehilangan income
karena resiko (amit-amit) meninggal.

Contoh apabila seseorang mempunyai pengeluaran rutin sekitar
Rp 10 jt / bln maka besar uang pertanggungan yang harus dimiliki
adalah setidak-tidaknya sekitar Rp 1.000.000.000.

Kalau 2 point diatas (rencana investasi dan proteksi) telah ibu lakukan
maka setidak-tidaknya ibu telah bisa dikatakan mempunyai perencanaan
keuangan yang ideal.

Point terpenting adalah bagaimana memilih jenis investasi dan asuransi
yang ideal, dalam arti aman, hasil investasi yang tinggi dan perusahaan
yang bonafide.

Demikian, semoga menjawab

Salam

Rasdi
- Original Message -
From: "2Fa" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, March 15, 2007 1:11 PM
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner


> o..gitu...
>
> perguruan tingginya sih blm kepikiran dmn, tp targetnya mo diluar negri,
> biar emaknya juga bisa ikut jalan2 hehe...
>
> usia anak 1 --> 2,2thn
> anak 2 --> 7 bulan
>
> penghasilan : gaji thok
>
> jadi brp rupiah yg harus disiapkan oleh suami saya ya pak??
>
> Thx
>
>
> On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> Mbak Ela and all
>>
>> Financial planner sesungguhnya adalah sebuah ilmu perencanaan
>> keuangan, sebuah ilmu langka yang penting bagi kemapanan financial
>> seseorang tapi sangat jarang dijumpai, bisa dilihat bahwa dari bangku
>> kuliah, pendidikan orang tua ataupun dari lingkungan sosial kita jarang
>> sekali mendapatkan pembahasan mengenai hal perencanaan keuangan.
>>
>> Sesungguhnya perencanaan keuangan adalah sangat penting dan idealnya
>> hal perencanaan keuangan akan lebih baik dilakukan / diup-date dari
waktu
>> ke waktu, biasanya 1 tahun sekali karena berkaitan dengan kondisi
>> perubahan
>> kebutuhan dan konsidi investasi yang ada.
>>
>> Saat ini banyak sekali pihak yang mengklaim sebagai perencana keuangan
>> dan
>> sah-sah aja karena belum ada larangan pemerintah seperti halnya
seseorang
>> yang mengklaim sebagai perencana bangunan walau latar belakangnya bukan
>> seorang insinyur arsitek, biasanya pihak yang sering mengklaim profesi
>> ini
>> adalah
>> para marketing agent dari perusahaan asuransi.
>>
>> Financial Planner sebenarnya adalah ilmu khusus seperti program
>> notariat atau dokter spesialis, diIndonesia ada 2 lembaga yang
menawarkan
>> yaitu Binus dan STAN, jangka waktunya sekitar 2-3thn, pengalaman saya
>> dalam mengikuti program ini thn 2005 yang lalu dapat disimpulkan bahwa
>> perencanaan keuangan bukan hal yang sulit, tantangan utamanya adalah
>> kesadaran seseorang akan pentingnya perencanaan keuangan tersebut.
>>
>> Dalam hal ini jika mbak Ela ingin merencanakan keuangan, khususnya
untuk
>> perencanaan dana 

Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-14 Terurut Topik rasdi

Bu Ela

Untuk perkiraan biaya pendidikan standart PTN saat ini
perkiraan biaya adalah sekitar Rp 100 jt meliputi:
1. Biaya uang pangkal Rp 50 jt
2. Biaya tahunan : 5 thn X Rp 10 jt = Rp 50 jt

Jika asumsi biaya di PT luar negri sekitar 3 kali dari biaya PTN,
maka asumsi biaya kuliah adalah sekitar Rp 300jt

Jika asumsi kenaikan biaya pendidikan adalah 10% per tahun, maka
biaya setelah 15 thn (anak 1) adalah: Rp 1.254.000.000 dan anak ke-2
adalah Rp 1.680.000.000.

Untuk menyiapkan dana tersebut, besar iuran bulanan yang harus
disediakan adalah tergantung perkiraan hasil investasi, seperti sbb:

jenis investasiperkiraan hasil investasiiuran /bln
asuransi bea-siswa3-4% per tahun   Rp 10 jt
tabungan / deposito   6-7% per tahun   Rp 7.25 jt
reksadana 15 % per tahun   Rp 3.2 jt

Disini terlihat bahwa keputusan pilihan investasi akan
sangat berpengaruh terhadap iuran yang akan kita anggarkan
per bulan, dalam konsep perencanaan keuangan berlaku
pendapat: hope for the best, prepare for the worst, jadi sebaik-
nya ibu tetap menganggarkan sekitar Rp 7.25 hingga Rp 10jt
per bulan, setelah itu carilah jenis investasi yang optimal agar
hasil pengumpulan dana menjadi optimal pula.

Nah untuk mengalokasikan dana rutin, jika tetap berniat untuk
menyekolahkan anak ke luarnegeri maka mulai saat ini anda
harus menyisihkan sekitar Rp 7jt hingga Rp 10 jt dan dari informasi
bahwa sumber penghasilan utama adalah menggandalkan gaji suami
semata, maka gaji suami tadi harus dilindungi oleh asuransi.

Untuk mengukur kebutuhan asuransi guna melindungi penghasilan
suami anda maka hitunglah jumlah pengeluaran bulanan ditambah
anggaran rutin bulanan (seperti tabungan pendidikan atau iuran
dana pensiun) dan dikalikan 100 kali lipat, angka perkalian tsb
adalah angka mutlak uang pertanggungan yang harus dimiliki jika
ibu ingin aman dari resiko finansial saat terjadi kehilangan income
karena resiko (amit-amit) meninggal.

Contoh apabila seseorang mempunyai pengeluaran rutin sekitar
Rp 10 jt / bln maka besar uang pertanggungan yang harus dimiliki
adalah setidak-tidaknya sekitar Rp 1.000.000.000.

Kalau 2 point diatas (rencana investasi dan proteksi) telah ibu lakukan
maka setidak-tidaknya ibu telah bisa dikatakan mempunyai perencanaan
keuangan yang ideal.

Point terpenting adalah bagaimana memilih jenis investasi dan asuransi
yang ideal, dalam arti aman, hasil investasi yang tinggi dan perusahaan
yang bonafide.

Demikian, semoga menjawab

Salam

Rasdi
- Original Message - 
From: "2Fa" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, March 15, 2007 1:11 PM
Subject: Re: [balita-anda] OOT : financial planner



o..gitu...

perguruan tingginya sih blm kepikiran dmn, tp targetnya mo diluar negri,
biar emaknya juga bisa ikut jalan2 hehe...

usia anak 1 --> 2,2thn
anak 2 --> 7 bulan

penghasilan : gaji thok

jadi brp rupiah yg harus disiapkan oleh suami saya ya pak??

Thx


On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Mbak Ela and all

Financial planner sesungguhnya adalah sebuah ilmu perencanaan
keuangan, sebuah ilmu langka yang penting bagi kemapanan financial
seseorang tapi sangat jarang dijumpai, bisa dilihat bahwa dari bangku
kuliah, pendidikan orang tua ataupun dari lingkungan sosial kita jarang
sekali mendapatkan pembahasan mengenai hal perencanaan keuangan.

Sesungguhnya perencanaan keuangan adalah sangat penting dan idealnya
hal perencanaan keuangan akan lebih baik dilakukan / diup-date dari waktu
ke waktu, biasanya 1 tahun sekali karena berkaitan dengan kondisi
perubahan
kebutuhan dan konsidi investasi yang ada.

Saat ini banyak sekali pihak yang mengklaim sebagai perencana keuangan 
dan

sah-sah aja karena belum ada larangan pemerintah seperti halnya seseorang
yang mengklaim sebagai perencana bangunan walau latar belakangnya bukan
seorang insinyur arsitek, biasanya pihak yang sering mengklaim profesi 
ini

adalah
para marketing agent dari perusahaan asuransi.

Financial Planner sebenarnya adalah ilmu khusus seperti program
notariat atau dokter spesialis, diIndonesia ada 2 lembaga yang menawarkan
yaitu Binus dan STAN, jangka waktunya sekitar 2-3thn, pengalaman saya
dalam mengikuti program ini thn 2005 yang lalu dapat disimpulkan bahwa
perencanaan keuangan bukan hal yang sulit, tantangan utamanya adalah
kesadaran seseorang akan pentingnya perencanaan keuangan tersebut.

Dalam hal ini jika mbak Ela ingin merencanakan keuangan, khususnya untuk
perencanaan dana pendidikan / sekolah bagi anak-anak, maka saya akan
membantu memberikan perencanaan keuangan secara cuma-cuma, silahkan
memberikan usia anak saat ini dan target perguruaan tinggi yang
diiinginkan
dan saya akan memberikan ilustrasi.

Satu hal yang terpenting dalam menentukan perencanaan pendidikan:
1. Menentukan terget sekolah yang akan dipilih
2. Menghitung perkiraan kebutuhan biaya-biaya yang diperlukan
3. Memilih instrumen investasi yang baik dan 

Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-14 Terurut Topik Gopina Goham

digarisbawahi : suami sayakekekekke...emaknya gak ikutan mbayar?

ke rumah pak rasdi aja, la,. skalian ke rumah gw, hihihihi

On 3/15/07, 2Fa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

o..gitu...

perguruan tingginya sih blm kepikiran dmn, tp targetnya mo diluar negri,
biar emaknya juga bisa ikut jalan2 hehe...

usia anak 1 --> 2,2thn
anak 2 --> 7 bulan

penghasilan : gaji thok

jadi brp rupiah yg harus disiapkan oleh suami saya ya pak??

Thx


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-14 Terurut Topik 2Fa

o..gitu...

perguruan tingginya sih blm kepikiran dmn, tp targetnya mo diluar negri,
biar emaknya juga bisa ikut jalan2 hehe...

usia anak 1 --> 2,2thn
anak 2 --> 7 bulan

penghasilan : gaji thok

jadi brp rupiah yg harus disiapkan oleh suami saya ya pak??

Thx


On 3/15/07, rasdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Mbak Ela and all

Financial planner sesungguhnya adalah sebuah ilmu perencanaan
keuangan, sebuah ilmu langka yang penting bagi kemapanan financial
seseorang tapi sangat jarang dijumpai, bisa dilihat bahwa dari bangku
kuliah, pendidikan orang tua ataupun dari lingkungan sosial kita jarang
sekali mendapatkan pembahasan mengenai hal perencanaan keuangan.

Sesungguhnya perencanaan keuangan adalah sangat penting dan idealnya
hal perencanaan keuangan akan lebih baik dilakukan / diup-date dari waktu
ke waktu, biasanya 1 tahun sekali karena berkaitan dengan kondisi
perubahan
kebutuhan dan konsidi investasi yang ada.

Saat ini banyak sekali pihak yang mengklaim sebagai perencana keuangan dan
sah-sah aja karena belum ada larangan pemerintah seperti halnya seseorang
yang mengklaim sebagai perencana bangunan walau latar belakangnya bukan
seorang insinyur arsitek, biasanya pihak yang sering mengklaim profesi ini
adalah
para marketing agent dari perusahaan asuransi.

Financial Planner sebenarnya adalah ilmu khusus seperti program
notariat atau dokter spesialis, diIndonesia ada 2 lembaga yang menawarkan
yaitu Binus dan STAN, jangka waktunya sekitar 2-3thn, pengalaman saya
dalam mengikuti program ini thn 2005 yang lalu dapat disimpulkan bahwa
perencanaan keuangan bukan hal yang sulit, tantangan utamanya adalah
kesadaran seseorang akan pentingnya perencanaan keuangan tersebut.

Dalam hal ini jika mbak Ela ingin merencanakan keuangan, khususnya untuk
perencanaan dana pendidikan / sekolah bagi anak-anak, maka saya akan
membantu memberikan perencanaan keuangan secara cuma-cuma, silahkan
memberikan usia anak saat ini dan target perguruaan tinggi yang
diiinginkan
dan saya akan memberikan ilustrasi.

Satu hal yang terpenting dalam menentukan perencanaan pendidikan:
1. Menentukan terget sekolah yang akan dipilih
2. Menghitung perkiraan kebutuhan biaya-biaya yang diperlukan
3. Memilih instrumen investasi yang baik dan benar.
4. Mengup-date setiap thn, apakah perencanaan yang sudah dilakukan sudah
   tepat dan sesuai kebutuhan.


Demikian semoga menjawab

Salam Financial

Rasdi LUTCF









Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-14 Terurut Topik rasdi

Mbak Ela and all

Financial planner sesungguhnya adalah sebuah ilmu perencanaan
keuangan, sebuah ilmu langka yang penting bagi kemapanan financial
seseorang tapi sangat jarang dijumpai, bisa dilihat bahwa dari bangku
kuliah, pendidikan orang tua ataupun dari lingkungan sosial kita jarang
sekali mendapatkan pembahasan mengenai hal perencanaan keuangan.

Sesungguhnya perencanaan keuangan adalah sangat penting dan idealnya
hal perencanaan keuangan akan lebih baik dilakukan / diup-date dari waktu
ke waktu, biasanya 1 tahun sekali karena berkaitan dengan kondisi perubahan
kebutuhan dan konsidi investasi yang ada.

Saat ini banyak sekali pihak yang mengklaim sebagai perencana keuangan dan
sah-sah aja karena belum ada larangan pemerintah seperti halnya seseorang
yang mengklaim sebagai perencana bangunan walau latar belakangnya bukan
seorang insinyur arsitek, biasanya pihak yang sering mengklaim profesi ini 
adalah

para marketing agent dari perusahaan asuransi.

Financial Planner sebenarnya adalah ilmu khusus seperti program
notariat atau dokter spesialis, diIndonesia ada 2 lembaga yang menawarkan
yaitu Binus dan STAN, jangka waktunya sekitar 2-3thn, pengalaman saya
dalam mengikuti program ini thn 2005 yang lalu dapat disimpulkan bahwa
perencanaan keuangan bukan hal yang sulit, tantangan utamanya adalah
kesadaran seseorang akan pentingnya perencanaan keuangan tersebut.

Dalam hal ini jika mbak Ela ingin merencanakan keuangan, khususnya untuk
perencanaan dana pendidikan / sekolah bagi anak-anak, maka saya akan
membantu memberikan perencanaan keuangan secara cuma-cuma, silahkan
memberikan usia anak saat ini dan target perguruaan tinggi yang diiinginkan
dan saya akan memberikan ilustrasi.

Satu hal yang terpenting dalam menentukan perencanaan pendidikan:
1. Menentukan terget sekolah yang akan dipilih
2. Menghitung perkiraan kebutuhan biaya-biaya yang diperlukan
3. Memilih instrumen investasi yang baik dan benar.
4. Mengup-date setiap thn, apakah perencanaan yang sudah dilakukan sudah
   tepat dan sesuai kebutuhan.


Demikian semoga menjawab

Salam Financial

Rasdi LUTCF






- Original Message - 
From: "2Fa" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, March 15, 2007 11:00 AM
Subject: [balita-anda] OOT : financial planner



mumpung lg hot ngomongin sklh anak dan biar nyambung ke topik balita ;-)

ada yg pake jasa financial planner gak ?
klo boleh tahu, bagaimana sih cara kerjanya? sejauh mana dan sampai kpn
mereka mengurusi keuangan kita? fee nya?
J A ja... P R I pri...japri juga boleh klo gak mau di share ke yg lain ;-)

Thx b4
~ela~



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] OOT : financial planner

2007-03-14 Terurut Topik endah shofiyantie

Belum nyobain sih mba,

cuma pernah nanyak ke safir senduk dan rekan.
tergantung mba, apa aja yang mau dibuatkan planningnya.
makin sederhana ya makin murah.
Kan ada pensiun plan, plan pendidikan, dan plan2 yang lainnya.

Tahap pertama ketemuan dulu sama si FPnya dalam suasana yang informal.
Awal ini feenya per hour.
Yang mahal ya hasilnya dari Interviewnya itu itu bisa sama jut2an. berkisar
3 - 5 jutaan deh.

Salam

On 3/15/07, 2Fa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


mumpung lg hot ngomongin sklh anak dan biar nyambung ke topik balita ;-)

ada yg pake jasa financial planner gak ?
klo boleh tahu, bagaimana sih cara kerjanya? sejauh mana dan sampai kpn
mereka mengurusi keuangan kita? fee nya?
J A ja... P R I pri...japri juga boleh klo gak mau di share ke yg lain ;-)

Thx b4
~ela~