Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit kasih obat

2011-03-21 Terurut Topik Rahman-G
Member yth,
Bisa minta tolong post berita detailsnya? Atau teman lain bisa bantu?, ga semua 
org punya FB account (termasuk saya salah satunya), terimakasi sebelumnya 


Warm Regards,
Rahman-G/ LRCI B208 - D1153EH/ JKT
M: +62 817RAHMAN/ +62 817724626

sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: rika.okto...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:23:57 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit 
kasih obat
Jfyi ya mom n dad... Maaf kalo gak berkenan.

http://m.facebook.com/notes/royndra-bjgd/sebagian-alasan-kenapa-dokter-dokter-di-negara-negara-maju-pelit-mengasih-obat-b/175350499179751?_rdr
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit kasih obat

2011-03-21 Terurut Topik Susanna Oktavia RFP™
Ini sebenernya repost yg beberapa minggu yang lalu sepertinya:)

Saya BERLISENSI dan Saya RFP™
member of FP One FINANCIAL ADVISOR®  
08159117983 - 08989086308

-Original Message-
From: Rahman-G rahman.guna...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:37:03 
To: milis BALITA-ANDAbalita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Member yth,
Bisa minta tolong post berita detailsnya? Atau teman lain bisa bantu?, ga semua 
org punya FB account (termasuk saya salah satunya), terimakasi sebelumnya 


Warm Regards,
Rahman-G/ LRCI B208 - D1153EH/ JKT
M: +62 817RAHMAN/ +62 817724626

sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: rika.okto...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:23:57 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit 
kasih obat
Jfyi ya mom n dad... Maaf kalo gak berkenan.

http://m.facebook.com/notes/royndra-bjgd/sebagian-alasan-kenapa-dokter-dokter-di-negara-negara-maju-pelit-mengasih-obat-b/175350499179751?_rdr
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit kasih obat

2011-03-21 Terurut Topik yơga
Kebetulan saya juga gak punya account FB
-Original Message-
From: Rahman-G rahman.guna...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:37:03 
To: milis BALITA-ANDAbalita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Member yth,
Bisa minta tolong post berita detailsnya? Atau teman lain bisa bantu?, ga semua 
org punya FB account (termasuk saya salah satunya), terimakasi sebelumnya 


Warm Regards,
Rahman-G/ LRCI B208 - D1153EH/ JKT
M: +62 817RAHMAN/ +62 817724626

sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: rika.okto...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:23:57 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit 
kasih obat
Jfyi ya mom n dad... Maaf kalo gak berkenan.

http://m.facebook.com/notes/royndra-bjgd/sebagian-alasan-kenapa-dokter-dokter-di-negara-negara-maju-pelit-mengasih-obat-b/175350499179751?_rdr
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit kasih obat

2011-03-21 Terurut Topik rosa . rosliana
 baik-baik saja. Tapi di Indonesia, 
bukankah paradigma yang masih kerap dipegang adalah ke dokter = dapat obat? 
Sehingga tak jarang dokter malah tidak bisa bertindak rasional karena tuntutan 
pasien. Aku juga sadar sistem kesehatan di Indonesia memang masih ruwet. 
Kebijakan obat nasional belum berpihak pada rakyat. Perusahaan obat bebas 
beraksi‘ tanpa ada peraturan dan hukum yang tegas dari pemerintah. Dokter pun 
bebas meresepkan obat apa saja tanpa ngeri mendapat sangsi. Intinya, sistem 
kesehatan yang ada di Indonesia saat ini membuat dokter menjadi sulit untuk 
bersikap rasional.
 
 
 
Lalu dimana ujung pangkal salahnya? Ah rasanya percuma mencari-cari ujung 
pangkal salahnya. Menunjuk siapa yang salah pun tak ada gunanya. Tapi kondisi 
tersebut jelas tak bisa dibiarkan. Siapa yang harus memulai perubahan? 
Pemerintah, dokter, petugas kesehatan, perusahaan obat, tentu semua harus 
berubah. Namun, dalam kondisi seperti ini, mengharapkan perubahan kebijakan 
pemerintah dalam waktu dekat sungguh seperti pungguk merindukan bulan. Yang 
pasti, sebagai pasien kita pun tak bisa tinggal diam. Siapa bilang pasien tak 
punya kekuatan untuk merubah sistem kesehatan? Setidaknya, bila pasien 
'bergerak', masalah kesehatan di Indonesia, utamanya kejadian pemakaian obat 
yang tidak rasional dan kesalahan medis tentu bisa diturunkan.
 
http://agnes.ismailfahmi.org/books/
sma




Sent from my BlackBerry Wireless Handheld 
Powered by Gee! from StarHub

-Original Message-
From: Rahman-G rahman.guna...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:37:03 
To: milis BALITA-ANDAbalita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Member yth,
Bisa minta tolong post berita detailsnya? Atau teman lain bisa bantu?, ga semua 
org punya FB account (termasuk saya salah satunya), terimakasi sebelumnya 


Warm Regards,
Rahman-G/ LRCI B208 - D1153EH/ JKT
M: +62 817RAHMAN/ +62 817724626

sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: rika.okto...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:23:57 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit 
kasih obat
Jfyi ya mom n dad... Maaf kalo gak berkenan.

http://m.facebook.com/notes/royndra-bjgd/sebagian-alasan-kenapa-dokter-dokter-di-negara-negara-maju-pelit-mengasih-obat-b/175350499179751?_rdr
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit kasih obat

2011-03-21 Terurut Topik Finny Arifin
Makasih byk sharing artikel nya mom, bagus sekali, and sy stuju banget. 
Batuk-pilek-demam-radang, masih bs diobati dngn byk air putih ϑαn suplemen 
alami (buah-sayur). Maksimal yaa OBH/Triaminic batuk atau pilek gitu deh,kalo 
bs malah gak usah. Selebihnya yaa suplemen alami aja keik sari kurma, jeruk, 
apel.

Glad to know ternyata memang negara2 maju sdh sangat aware dngn sistem melatih 
imunitas body dngn tdk konsumsi obat2an kimiawi.

Finny Tulipware.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: rosa.rosli...@yahoo.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 13:41:44 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Dear all,

ini isi dari link dmaksud. 


Sebagian alasan kenapa dokter-dokter di negara-negara maju pelit mengasih 
obat buat anak yang lagi sakit
By Royndra Bjgd

Sharing, semoga berguna buat yang membaca...
 
(dikutip dari buku Smart Patient karya dr. Agnes Tri Harjaningrum)
 
 
** Dimana Salahnya?**
 
 
 
Malik tergolek lemas. Matanya sayu. Bibirnya pecah-pecah. Wajahnya kian tirus. 
Di mataku ia berubah seperti anak dua tahun kurang gizi. Biasanya aku selalu 
mendengar celoteh dan tawanya di pagi hari. Kini tersenyum pun ia tak mau. 
Sesekali ia muntah. Dan setiap melihatnya muntah, hatiku tergores-gores 
rasanya. Lambungnya diperas habis-habisan seumpama ampas kelapa yang tak lagi 
bisa mengeluarkan santan. Pedih sekali melihatnya terkaing-kaing seperti itu.
 
 
 
Waktu itu, belum sebulan aku tinggal di Belanda, dan putraku Malik terkena 
demam tinggi. Setelah tiga hari tak juga ada perbaikan aku membawanya ke 
huisart (dokter keluarga) kami, dokter Knol namanya.
 
 
 
Just wait and see. Don’t forget to drink a lot. Mostly this is a viral 
infection. kata dokter tua itu.
 
 
 
Ha? Just wait and see? Apa dia nggak liat anakku dying begitu? batinku 
meradang. Ya…ya…aku tahu sih masih sulit untuk menentukan diagnosa pada kasus 
demam tiga hari tanpa ada gejala lain. Tapi masak sih nggak diapa-apain. 
Dikasih obat juga enggak! Huh! Dokter Belanda memang keterlaluan! Aku 
betul-betul menahan kesal.
 
 
 
Obat penurun panas Dok? tanyaku lagi.
 
 
 
Actually that is not necessary if the fever below 40 C.
 
 
 
Waks! Nggak perlu dikasih obat panas? Kalau anakku kenapa-kenapa memangnya dia 
mau nanggung? Kesalku kian membuncah.
 
 
 
Tapi aku tak ingin ngeyel soal obat penurun panas. Sebetulnya di rumah aku 
sudah memberi Malik obat penurun panas, tapi aku ingin dokter itu memberi obat 
jenis lain. Sudah lama kudengar bahwa dokter disini pelit obat. Karena itu aku 
membawa setumpuk obat-obatan dari Indonesia, termasuk obat penurun panas.
 
 
 
Dua hari kemudian, demam Malik tak kunjung turun dan frekuensi muntahnya juga 
bertambah. Aku segera kembali ke dokter. Tapi si dokter tetap menyuruhku wait 
and see. Pemeriksaan laboratorium baru akan dilakukan bila panas anakku menetap 
hingga hari ke tujuh.
 
 
 
Anakku ini suka muntah-muntah juga Dok, kataku.
 
 
 
Lalu si dokter menekan-nekan perut anakku. Apakah dia sudah minum suatu obat?
 
 
 
Aku mengangguk. Ibuprofen syrup Dok, jawabku.
 
 
 
Eh tak tahunya mendengar jawabanku, si dokter malah ngomel-ngomel,Kenapa kamu 
kasih syrup Ibuprofen? Pantas saja dia muntah-muntah. Ibuprofen itu sebaiknya 
tidak diberikan untuk anak-anak, karena efeknya bisa mengiritasi lambung. Untuk 
anak-anak lebih baik beri paracetamol saja.
 
 
 
Huuh! Walaupun dokter itu mengomel sambil tersenyum ramah, tapi aku betul-betul 
jengkel dibuatnya. Jelek-jelek begini gue lulusan fakultas kedokteran tau! Nah 
kalau buat anak nggak baik kenapa di Indonesia obat itu bertebaran! Batinku 
meradang.
 
 
 
Untungnya aku masih bisa menahan diri. Tapi setibanya dirumah, suamiku langsung 
menjadi korban kekesalanku.Lha wong di Indonesia, dosenku aja ngasih obat 
penurun panas nggak pake diukur suhunya je. Mau 37 keq, 38 apa 39 derajat keq, 
tiap ke dokter dan bilang anakku sakit panas, penurun panas ya pasti dikasih. 
Sirup ibuprofen juga dikasih koq ke anak yang panas, bukan cuma parasetamol. 
Masa dia bilang ibuprofen nggak baik buat anak! Seperti rentetan peluru, 
kicauanku bertubi-tubi keluar dari mulutku.
 
 
 
Mana Malik nggak dikasih apa-apa pulak, cuma suruh minum parasetamol doang, 
itu pun kalau suhunya diatas 40 derajat C! Duuh memang keterlaluan Yah dokter 
Belanda itu!
 
 
 
Suamiku menimpali, Lho, kalau Mama punya alasan, kenapa tadi nggak bilang ke 
dokternya?
 
 
 
Aku menarik napas panjang. Hmm…tadi aku sudah kadung bete sama si dokter, 
rasanya ingin buru-buru pulang saja. Tapi…alasannya apa ya?
 
 
 
Mendadak aku kebingungan. Aku akui, sewaktu praktek menjadi dokter dulu, aku 
lebih banyak mencontek apa yang dilakukan senior. Tiga bulan menjadi co-asisten 
di bagian anak memang membuatku kelimpungan dan belajar banyak hal, tapi hanya 
secuil-secuil ilmu yang kudapat. Persis seperti orang yang katanya travelling

Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit kasih obat

2011-03-21 Terurut Topik Susanna Oktavia RFP™
Tapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita tahan melihat anak2 kita sakit 
tanpa memberikan obat???


Saya BERLISENSI dan Saya RFP™
member of FP One FINANCIAL ADVISOR®  
08159117983 - 08989086308

-Original Message-
From: Finny Arifin tulipware.indone...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 13:49:16 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Makasih byk sharing artikel nya mom, bagus sekali, and sy stuju banget. 
Batuk-pilek-demam-radang, masih bs diobati dngn byk air putih ϑαn suplemen 
alami (buah-sayur). Maksimal yaa OBH/Triaminic batuk atau pilek gitu deh,kalo 
bs malah gak usah. Selebihnya yaa suplemen alami aja keik sari kurma, jeruk, 
apel.

Glad to know ternyata memang negara2 maju sdh sangat aware dngn sistem melatih 
imunitas body dngn tdk konsumsi obat2an kimiawi.

Finny Tulipware.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: rosa.rosli...@yahoo.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 13:41:44 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Dear all,

ini isi dari link dmaksud. 


Sebagian alasan kenapa dokter-dokter di negara-negara maju pelit mengasih 
obat buat anak yang lagi sakit
By Royndra Bjgd

Sharing, semoga berguna buat yang membaca...
 
(dikutip dari buku Smart Patient karya dr. Agnes Tri Harjaningrum)
 
 
** Dimana Salahnya?**
 
 
 
Malik tergolek lemas. Matanya sayu. Bibirnya pecah-pecah. Wajahnya kian tirus. 
Di mataku ia berubah seperti anak dua tahun kurang gizi. Biasanya aku selalu 
mendengar celoteh dan tawanya di pagi hari. Kini tersenyum pun ia tak mau. 
Sesekali ia muntah. Dan setiap melihatnya muntah, hatiku tergores-gores 
rasanya. Lambungnya diperas habis-habisan seumpama ampas kelapa yang tak lagi 
bisa mengeluarkan santan. Pedih sekali melihatnya terkaing-kaing seperti itu.
 
 
 
Waktu itu, belum sebulan aku tinggal di Belanda, dan putraku Malik terkena 
demam tinggi. Setelah tiga hari tak juga ada perbaikan aku membawanya ke 
huisart (dokter keluarga) kami, dokter Knol namanya.
 
 
 
Just wait and see. Don’t forget to drink a lot. Mostly this is a viral 
infection. kata dokter tua itu.
 
 
 
Ha? Just wait and see? Apa dia nggak liat anakku dying begitu? batinku 
meradang. Ya…ya…aku tahu sih masih sulit untuk menentukan diagnosa pada kasus 
demam tiga hari tanpa ada gejala lain. Tapi masak sih nggak diapa-apain. 
Dikasih obat juga enggak! Huh! Dokter Belanda memang keterlaluan! Aku 
betul-betul menahan kesal.
 
 
 
Obat penurun panas Dok? tanyaku lagi.
 
 
 
Actually that is not necessary if the fever below 40 C.
 
 
 
Waks! Nggak perlu dikasih obat panas? Kalau anakku kenapa-kenapa memangnya dia 
mau nanggung? Kesalku kian membuncah.
 
 
 
Tapi aku tak ingin ngeyel soal obat penurun panas. Sebetulnya di rumah aku 
sudah memberi Malik obat penurun panas, tapi aku ingin dokter itu memberi obat 
jenis lain. Sudah lama kudengar bahwa dokter disini pelit obat. Karena itu aku 
membawa setumpuk obat-obatan dari Indonesia, termasuk obat penurun panas.
 
 
 
Dua hari kemudian, demam Malik tak kunjung turun dan frekuensi muntahnya juga 
bertambah. Aku segera kembali ke dokter. Tapi si dokter tetap menyuruhku wait 
and see. Pemeriksaan laboratorium baru akan dilakukan bila panas anakku menetap 
hingga hari ke tujuh.
 
 
 
Anakku ini suka muntah-muntah juga Dok, kataku.
 
 
 
Lalu si dokter menekan-nekan perut anakku. Apakah dia sudah minum suatu obat?
 
 
 
Aku mengangguk. Ibuprofen syrup Dok, jawabku.
 
 
 
Eh tak tahunya mendengar jawabanku, si dokter malah ngomel-ngomel,Kenapa kamu 
kasih syrup Ibuprofen? Pantas saja dia muntah-muntah. Ibuprofen itu sebaiknya 
tidak diberikan untuk anak-anak, karena efeknya bisa mengiritasi lambung. Untuk 
anak-anak lebih baik beri paracetamol saja.
 
 
 
Huuh! Walaupun dokter itu mengomel sambil tersenyum ramah, tapi aku betul-betul 
jengkel dibuatnya. Jelek-jelek begini gue lulusan fakultas kedokteran tau! Nah 
kalau buat anak nggak baik kenapa di Indonesia obat itu bertebaran! Batinku 
meradang.
 
 
 
Untungnya aku masih bisa menahan diri. Tapi setibanya dirumah, suamiku langsung 
menjadi korban kekesalanku.Lha wong di Indonesia, dosenku aja ngasih obat 
penurun panas nggak pake diukur suhunya je. Mau 37 keq, 38 apa 39 derajat keq, 
tiap ke dokter dan bilang anakku sakit panas, penurun panas ya pasti dikasih. 
Sirup ibuprofen juga dikasih koq ke anak yang panas, bukan cuma parasetamol. 
Masa dia bilang ibuprofen nggak baik buat anak! Seperti rentetan peluru, 
kicauanku bertubi-tubi keluar dari mulutku.
 
 
 
Mana Malik nggak dikasih apa-apa pulak, cuma suruh minum parasetamol doang, 
itu pun kalau suhunya diatas 40 derajat C! Duuh memang keterlaluan Yah dokter 
Belanda itu!
 
 
 
Suamiku menimpali, Lho, kalau Mama punya alasan, kenapa tadi nggak bilang ke

Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit kasih obat

2011-03-21 Terurut Topik Chika Syahrir
Kok sm akyu nyampe nya cm stengah ya?
Tp intinya dah ketangkep,,,
Cm sedikit pendapat ttg artikel tsb di mata seorang dokter (jelek gini aku 
dokter juga lho), di Indonesia taraf pengetahuan masyarakat ttg obat suka salah 
kaprah,faktanya org kl ke dokter nuntut 'diberi obat' kl gk dpt resep pastilah 
gk puas,akirnya crita di luar kl si dr.A payah, sebaliknya senang kl di beri 
resep, walaupun kdng hanya diberi vitamin  dan mostly (gk semua lho) para 
dokter2 seakan2 gk maw kehilangan kepercayaan si pasien dng memberikan obat yg 
seharusnya pemberiannya bs di tunda (menunggu imunitas tubuh pasien yg 
mengatasi penyakit tsb),,
Pengalaman pribadi sy (yg sampe saat ini blm praktek), kl ada keluarga yg 
minta obat dan tdk sy berikan dng alasan penyakit nya blm butuh obat, dng 
terapi rumahan pun bs sembuh si keluarga ini malah pergi ke dokter praktek dan 
pulang dng membawa obat,,dan menganggap sy 'kurang kompeten',,betapa susah 
memberi pengertian tdk semua keluhan di tubuh ini hrs di beri obat dari luar,,
Sori pendapat nya skalian curcol,,hehehe

Regards,
chika
-Original Message-
From: Finny Arifin tulipware.indone...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 13:49:16 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Makasih byk sharing artikel nya mom, bagus sekali, and sy stuju banget. 
Batuk-pilek-demam-radang, masih bs diobati dngn byk air putih ϑαn suplemen 
alami (buah-sayur). Maksimal yaa OBH/Triaminic batuk atau pilek gitu deh,kalo 
bs malah gak usah. Selebihnya yaa suplemen alami aja keik sari kurma, jeruk, 
apel.

Glad to know ternyata memang negara2 maju sdh sangat aware dngn sistem melatih 
imunitas body dngn tdk konsumsi obat2an kimiawi.

Finny Tulipware.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: rosa.rosli...@yahoo.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 13:41:44 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Dear all,

ini isi dari link dmaksud. 


Sebagian alasan kenapa dokter-dokter di negara-negara maju pelit mengasih 
obat buat anak yang lagi sakit
By Royndra Bjgd

Sharing, semoga berguna buat yang membaca...
 
(dikutip dari buku Smart Patient karya dr. Agnes Tri Harjaningrum)
 
 
** Dimana Salahnya?**
 
 
 
Malik tergolek lemas. Matanya sayu. Bibirnya pecah-pecah. Wajahnya kian tirus. 
Di mataku ia berubah seperti anak dua tahun kurang gizi. Biasanya aku selalu 
mendengar celoteh dan tawanya di pagi hari. Kini tersenyum pun ia tak mau. 
Sesekali ia muntah. Dan setiap melihatnya muntah, hatiku tergores-gores 
rasanya. Lambungnya diperas habis-habisan seumpama ampas kelapa yang tak lagi 
bisa mengeluarkan santan. Pedih sekali melihatnya terkaing-kaing seperti itu.
 
 
 
Waktu itu, belum sebulan aku tinggal di Belanda, dan putraku Malik terkena 
demam tinggi. Setelah tiga hari tak juga ada perbaikan aku membawanya ke 
huisart (dokter keluarga) kami, dokter Knol namanya.
 
 
 
Just wait and see. Don’t forget to drink a lot. Mostly this is a viral 
infection. kata dokter tua itu.
 
 
 
Ha? Just wait and see? Apa dia nggak liat anakku dying begitu? batinku 
meradang. Ya…ya…aku tahu sih masih sulit untuk menentukan diagnosa pada kasus 
demam tiga hari tanpa ada gejala lain. Tapi masak sih nggak diapa-apain. 
Dikasih obat juga enggak! Huh! Dokter Belanda memang keterlaluan! Aku 
betul-betul menahan kesal.
 
 
 
Obat penurun panas Dok? tanyaku lagi.
 
 
 
Actually that is not necessary if the fever below 40 C.
 
 
 
Waks! Nggak perlu dikasih obat panas? Kalau anakku kenapa-kenapa memangnya dia 
mau nanggung? Kesalku kian membuncah.
 
 
 
Tapi aku tak ingin ngeyel soal obat penurun panas. Sebetulnya di rumah aku 
sudah memberi Malik obat penurun panas, tapi aku ingin dokter itu memberi obat 
jenis lain. Sudah lama kudengar bahwa dokter disini pelit obat. Karena itu aku 
membawa setumpuk obat-obatan dari Indonesia, termasuk obat penurun panas.
 
 
 
Dua hari kemudian, demam Malik tak kunjung turun dan frekuensi muntahnya juga 
bertambah. Aku segera kembali ke dokter. Tapi si dokter tetap menyuruhku wait 
and see. Pemeriksaan laboratorium baru akan dilakukan bila panas anakku menetap 
hingga hari ke tujuh.
 
 
 
Anakku ini suka muntah-muntah juga Dok, kataku.
 
 
 
Lalu si dokter menekan-nekan perut anakku. Apakah dia sudah minum suatu obat?
 
 
 
Aku mengangguk. Ibuprofen syrup Dok, jawabku.
 
 
 
Eh tak tahunya mendengar jawabanku, si dokter malah ngomel-ngomel,Kenapa kamu 
kasih syrup Ibuprofen? Pantas saja dia muntah-muntah. Ibuprofen itu sebaiknya 
tidak diberikan untuk anak-anak, karena efeknya bisa mengiritasi lambung. Untuk 
anak-anak lebih baik beri paracetamol saja.
 
 
 
Huuh! Walaupun dokter itu mengomel sambil tersenyum ramah, tapi aku betul-betul 
jengkel dibuatnya. Jelek-jelek begini gue lulusan fakultas kedokteran tau

Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit kasih obat

2011-03-21 Terurut Topik Rahman-G
Mesti dibiasakan mba. 

Warm Regards,
Rahman-G/ LRCI B208 - D1153EH/ JKT
M: +62 817RAHMAN/ +62 817724626

sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: Susanna Oktavia RFP™ jacq.n.j...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 14:02:31 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Tapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita tahan melihat anak2 kita sakit 
tanpa memberikan obat???


Saya BERLISENSI dan Saya RFP™
member of FP One FINANCIAL ADVISOR®  
08159117983 - 08989086308

-Original Message-
From: Finny Arifin tulipware.indone...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 13:49:16 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Makasih byk sharing artikel nya mom, bagus sekali, and sy stuju banget. 
Batuk-pilek-demam-radang, masih bs diobati dngn byk air putih ϑαn suplemen 
alami (buah-sayur). Maksimal yaa OBH/Triaminic batuk atau pilek gitu deh,kalo 
bs malah gak usah. Selebihnya yaa suplemen alami aja keik sari kurma, jeruk, 
apel.

Glad to know ternyata memang negara2 maju sdh sangat aware dngn sistem melatih 
imunitas body dngn tdk konsumsi obat2an kimiawi.

Finny Tulipware.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: rosa.rosli...@yahoo.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 13:41:44 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Dear all,

ini isi dari link dmaksud. 


Sebagian alasan kenapa dokter-dokter di negara-negara maju pelit mengasih 
obat buat anak yang lagi sakit
By Royndra Bjgd

Sharing, semoga berguna buat yang membaca...
 
(dikutip dari buku Smart Patient karya dr. Agnes Tri Harjaningrum)
 
 
** Dimana Salahnya?**
 
 
 
Malik tergolek lemas. Matanya sayu. Bibirnya pecah-pecah. Wajahnya kian tirus. 
Di mataku ia berubah seperti anak dua tahun kurang gizi. Biasanya aku selalu 
mendengar celoteh dan tawanya di pagi hari. Kini tersenyum pun ia tak mau. 
Sesekali ia muntah. Dan setiap melihatnya muntah, hatiku tergores-gores 
rasanya. Lambungnya diperas habis-habisan seumpama ampas kelapa yang tak lagi 
bisa mengeluarkan santan. Pedih sekali melihatnya terkaing-kaing seperti itu.
 
 
 
Waktu itu, belum sebulan aku tinggal di Belanda, dan putraku Malik terkena 
demam tinggi. Setelah tiga hari tak juga ada perbaikan aku membawanya ke 
huisart (dokter keluarga) kami, dokter Knol namanya.
 
 
 
Just wait and see. Don’t forget to drink a lot. Mostly this is a viral 
infection. kata dokter tua itu.
 
 
 
Ha? Just wait and see? Apa dia nggak liat anakku dying begitu? batinku 
meradang. Ya…ya…aku tahu sih masih sulit untuk menentukan diagnosa pada kasus 
demam tiga hari tanpa ada gejala lain. Tapi masak sih nggak diapa-apain. 
Dikasih obat juga enggak! Huh! Dokter Belanda memang keterlaluan! Aku 
betul-betul menahan kesal.
 
 
 
Obat penurun panas Dok? tanyaku lagi.
 
 
 
Actually that is not necessary if the fever below 40 C.
 
 
 
Waks! Nggak perlu dikasih obat panas? Kalau anakku kenapa-kenapa memangnya dia 
mau nanggung? Kesalku kian membuncah.
 
 
 
Tapi aku tak ingin ngeyel soal obat penurun panas. Sebetulnya di rumah aku 
sudah memberi Malik obat penurun panas, tapi aku ingin dokter itu memberi obat 
jenis lain. Sudah lama kudengar bahwa dokter disini pelit obat. Karena itu aku 
membawa setumpuk obat-obatan dari Indonesia, termasuk obat penurun panas.
 
 
 
Dua hari kemudian, demam Malik tak kunjung turun dan frekuensi muntahnya juga 
bertambah. Aku segera kembali ke dokter. Tapi si dokter tetap menyuruhku wait 
and see. Pemeriksaan laboratorium baru akan dilakukan bila panas anakku menetap 
hingga hari ke tujuh.
 
 
 
Anakku ini suka muntah-muntah juga Dok, kataku.
 
 
 
Lalu si dokter menekan-nekan perut anakku. Apakah dia sudah minum suatu obat?
 
 
 
Aku mengangguk. Ibuprofen syrup Dok, jawabku.
 
 
 
Eh tak tahunya mendengar jawabanku, si dokter malah ngomel-ngomel,Kenapa kamu 
kasih syrup Ibuprofen? Pantas saja dia muntah-muntah. Ibuprofen itu sebaiknya 
tidak diberikan untuk anak-anak, karena efeknya bisa mengiritasi lambung. Untuk 
anak-anak lebih baik beri paracetamol saja.
 
 
 
Huuh! Walaupun dokter itu mengomel sambil tersenyum ramah, tapi aku betul-betul 
jengkel dibuatnya. Jelek-jelek begini gue lulusan fakultas kedokteran tau! Nah 
kalau buat anak nggak baik kenapa di Indonesia obat itu bertebaran! Batinku 
meradang.
 
 
 
Untungnya aku masih bisa menahan diri. Tapi setibanya dirumah, suamiku langsung 
menjadi korban kekesalanku.Lha wong di Indonesia, dosenku aja ngasih obat 
penurun panas nggak pake diukur suhunya je. Mau 37 keq, 38 apa 39 derajat keq, 
tiap ke dokter dan bilang anakku sakit panas, penurun panas ya pasti dikasih. 
Sirup ibuprofen juga dikasih koq ke anak yang panas

Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit kasih obat (resend dg langsung artikelnya)

2011-03-21 Terurut Topik rika . oktorin
 baik-baik saja. Tapi di Indonesia, 
bukankah paradigma yang masih kerap dipegang adalah ke dokter = dapat obat? 
Sehingga tak jarang dokter malah tidak bisa bertindak rasional karena tuntutan 
pasien. Aku juga sadar sistem kesehatan di Indonesia memang masih ruwet. 
Kebijakan obat nasional belum berpihak pada rakyat. Perusahaan obat bebas 
beraksi‘ tanpa ada peraturan dan hukum yang tegas dari pemerintah. Dokter pun 
bebas meresepkan obat apa saja tanpa ngeri mendapat sangsi. Intinya, sistem 
kesehatan yang ada di Indonesia saat ini membuat dokter menjadi sulit untuk 
bersikap rasional.
 
 
 
Lalu dimana ujung pangkal salahnya? Ah rasanya percuma mencari-cari ujung 
pangkal salahnya. Menunjuk siapa yang salah pun tak ada gunanya. Tapi kondisi 
tersebut jelas tak bisa dibiarkan. Siapa yang harus memulai perubahan? 
Pemerintah, dokter, petugas kesehatan, perusahaan obat, tentu semua harus 
berubah. Namun, dalam kondisi seperti ini, mengharapkan perubahan kebijakan 
pemerintah dalam waktu dekat sungguh seperti pungguk merindukan bulan. Yang 
pasti, sebagai pasien kita pun tak bisa tinggal diam. Siapa bilang pasien tak 
punya kekuatan untuk merubah sistem kesehatan? Setidaknya, bila pasien 
'bergerak', masalah kesehatan di Indonesia, utamanya kejadian pemakaian obat 
yang tidak rasional dan kesalahan medis tentu bisa diturunkan.
 
http://agnes.ismailfahmi.org/books/smart-patient.php#book

March 16 at 5:16am
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Rahman-G rahman.guna...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:37:03 
To: milis BALITA-ANDAbalita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Member yth,
Bisa minta tolong post berita detailsnya? Atau teman lain bisa bantu?, ga semua 
org punya FB account (termasuk saya salah satunya), terimakasi sebelumnya 


Warm Regards,
Rahman-G/ LRCI B208 - D1153EH/ JKT
M: +62 817RAHMAN/ +62 817724626

sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: rika.okto...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:23:57 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit 
kasih obat
Jfyi ya mom n dad... Maaf kalo gak berkenan.

http://m.facebook.com/notes/royndra-bjgd/sebagian-alasan-kenapa-dokter-dokter-di-negara-negara-maju-pelit-mengasih-obat-b/175350499179751?_rdr
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit kasih obat

2011-03-21 Terurut Topik rika . oktorin
Duh, maaf kalo dah pernah di posting Langsung delete aja yah. Maaf sekali 
lagi.

Thanks.

Rgrds,
Rika
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Susanna Oktavia RFP™ jacq.n.j...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:41:29 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Ini sebenernya repost yg beberapa minggu yang lalu sepertinya:)

Saya BERLISENSI dan Saya RFP™
member of FP One FINANCIAL ADVISOR®  
08159117983 - 08989086308

-Original Message-
From: Rahman-G rahman.guna...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:37:03 
To: milis BALITA-ANDAbalita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Member yth,
Bisa minta tolong post berita detailsnya? Atau teman lain bisa bantu?, ga semua 
org punya FB account (termasuk saya salah satunya), terimakasi sebelumnya 


Warm Regards,
Rahman-G/ LRCI B208 - D1153EH/ JKT
M: +62 817RAHMAN/ +62 817724626

sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: rika.okto...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:23:57 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit 
kasih obat
Jfyi ya mom n dad... Maaf kalo gak berkenan.

http://m.facebook.com/notes/royndra-bjgd/sebagian-alasan-kenapa-dokter-dokter-di-negara-negara-maju-pelit-mengasih-obat-b/175350499179751?_rdr
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit kasih obat

2011-03-21 Terurut Topik Susanna Oktavia RFP™
Bagus koq mbak... Malah aku senang koq di re post biar bisa dibaca sama yg 
belum dibaca:)

Saya BERLISENSI dan Saya RFP™
member of FP One FINANCIAL ADVISOR®  
08159117983 - 08989086308

-Original Message-
From: rika.okto...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:45:58 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Duh, maaf kalo dah pernah di posting Langsung delete aja yah. Maaf sekali 
lagi.

Thanks.

Rgrds,
Rika
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Susanna Oktavia RFP™ jacq.n.j...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:41:29 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Ini sebenernya repost yg beberapa minggu yang lalu sepertinya:)

Saya BERLISENSI dan Saya RFP™
member of FP One FINANCIAL ADVISOR®  
08159117983 - 08989086308

-Original Message-
From: Rahman-G rahman.guna...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:37:03 
To: milis BALITA-ANDAbalita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju 
pelit kasih obat
Member yth,
Bisa minta tolong post berita detailsnya? Atau teman lain bisa bantu?, ga semua 
org punya FB account (termasuk saya salah satunya), terimakasi sebelumnya 


Warm Regards,
Rahman-G/ LRCI B208 - D1153EH/ JKT
M: +62 817RAHMAN/ +62 817724626

sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: rika.okto...@gmail.com
Date: Mon, 21 Mar 2011 12:23:57 
To: balita-anda@balita-anda.com
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit 
kasih obat
Jfyi ya mom n dad... Maaf kalo gak berkenan.

http://m.facebook.com/notes/royndra-bjgd/sebagian-alasan-kenapa-dokter-dokter-di-negara-negara-maju-pelit-mengasih-obat-b/175350499179751?_rdr
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju pelit kasih obat

2011-03-21 Terurut Topik kak Yen
kan tergantung sakitnya bu Susan ;-)

kalau cuma virus akan sembuh dengan daya tahan tubuh, intinya kita
memberikan obat yang rasional, obat kalau tidka pada tempatnya bisa
jadi racun lho, nah apakah kita tega memberikan racun buat anak kita?
pastinya TIDAK kan?

Pada tanggal 21/03/11, Susanna Oktavia RFP™ jacq.n.j...@gmail.com menulis:
 Tapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita tahan melihat anak2 kita
 sakit tanpa memberikan obat???


 Saya BERLISENSI dan Saya RFP™
 member of FP One FINANCIAL ADVISOR®
 08159117983 - 08989086308

 -Original Message-
 From: Finny Arifin tulipware.indone...@gmail.com
 Date: Mon, 21 Mar 2011 13:49:16
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju
 pelit kasih obat
 Makasih byk sharing artikel nya mom, bagus sekali, and sy stuju banget.
 Batuk-pilek-demam-radang, masih bs diobati dngn byk air putih ϑαn suplemen
 alami (buah-sayur). Maksimal yaa OBH/Triaminic batuk atau pilek gitu
 deh,kalo bs malah gak usah. Selebihnya yaa suplemen alami aja keik sari
 kurma, jeruk, apel.

 Glad to know ternyata memang negara2 maju sdh sangat aware dngn sistem
 melatih imunitas body dngn tdk konsumsi obat2an kimiawi.

 Finny Tulipware.
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: rosa.rosli...@yahoo.com
 Date: Mon, 21 Mar 2011 13:41:44
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: Re: [balita-anda] (Info) sebagian alasan knp dokter2 di negara maju
 pelit kasih obat
 Dear all,

 ini isi dari link dmaksud.


 Sebagian alasan kenapa dokter-dokter di negara-negara maju pelit mengasih
 obat buat anak yang lagi sakit
 By Royndra Bjgd

 Sharing, semoga berguna buat yang membaca...

 (dikutip dari buku Smart Patient karya dr. Agnes Tri Harjaningrum)


 ** Dimana Salahnya?**



 Malik tergolek lemas. Matanya sayu. Bibirnya pecah-pecah. Wajahnya kian
 tirus. Di mataku ia berubah seperti anak dua tahun kurang gizi. Biasanya aku
 selalu mendengar celoteh dan tawanya di pagi hari. Kini tersenyum pun ia tak
 mau. Sesekali ia muntah. Dan setiap melihatnya muntah, hatiku tergores-gores
 rasanya. Lambungnya diperas habis-habisan seumpama ampas kelapa yang tak
 lagi bisa mengeluarkan santan. Pedih sekali melihatnya terkaing-kaing
 seperti itu.



 Waktu itu, belum sebulan aku tinggal di Belanda, dan putraku Malik terkena
 demam tinggi. Setelah tiga hari tak juga ada perbaikan aku membawanya ke
 huisart (dokter keluarga) kami, dokter Knol namanya.



 Just wait and see. Don’t forget to drink a lot. Mostly this is a viral
 infection. kata dokter tua itu.



 Ha? Just wait and see? Apa dia nggak liat anakku dying begitu? batinku
 meradang. Ya…ya…aku tahu sih masih sulit untuk menentukan diagnosa pada
 kasus demam tiga hari tanpa ada gejala lain. Tapi masak sih nggak
 diapa-apain. Dikasih obat juga enggak! Huh! Dokter Belanda memang
 keterlaluan! Aku betul-betul menahan kesal.



 Obat penurun panas Dok? tanyaku lagi.



 Actually that is not necessary if the fever below 40 C.



 Waks! Nggak perlu dikasih obat panas? Kalau anakku kenapa-kenapa memangnya
 dia mau nanggung? Kesalku kian membuncah.



 Tapi aku tak ingin ngeyel soal obat penurun panas. Sebetulnya di rumah aku
 sudah memberi Malik obat penurun panas, tapi aku ingin dokter itu memberi
 obat jenis lain. Sudah lama kudengar bahwa dokter disini pelit obat. Karena
 itu aku membawa setumpuk obat-obatan dari Indonesia, termasuk obat penurun
 panas.



 Dua hari kemudian, demam Malik tak kunjung turun dan frekuensi muntahnya
 juga bertambah. Aku segera kembali ke dokter. Tapi si dokter tetap
 menyuruhku wait and see. Pemeriksaan laboratorium baru akan dilakukan bila
 panas anakku menetap hingga hari ke tujuh.



 Anakku ini suka muntah-muntah juga Dok, kataku.



 Lalu si dokter menekan-nekan perut anakku. Apakah dia sudah minum suatu
 obat?



 Aku mengangguk. Ibuprofen syrup Dok, jawabku.



 Eh tak tahunya mendengar jawabanku, si dokter malah ngomel-ngomel,Kenapa
 kamu kasih syrup Ibuprofen? Pantas saja dia muntah-muntah. Ibuprofen itu
 sebaiknya tidak diberikan untuk anak-anak, karena efeknya bisa mengiritasi
 lambung. Untuk anak-anak lebih baik beri paracetamol saja.



 Huuh! Walaupun dokter itu mengomel sambil tersenyum ramah, tapi aku
 betul-betul jengkel dibuatnya. Jelek-jelek begini gue lulusan fakultas
 kedokteran tau! Nah kalau buat anak nggak baik kenapa di Indonesia obat itu
 bertebaran! Batinku meradang.



 Untungnya aku masih bisa menahan diri. Tapi setibanya dirumah, suamiku
 langsung menjadi korban kekesalanku.Lha wong di Indonesia, dosenku aja
 ngasih obat penurun panas nggak pake diukur suhunya je. Mau 37 keq, 38 apa
 39 derajat keq, tiap ke dokter dan bilang anakku sakit panas, penurun panas
 ya pasti dikasih. Sirup ibuprofen juga dikasih koq ke anak yang panas, bukan
 cuma parasetamol. Masa dia bilang ibuprofen nggak baik buat anak