Re: [balita-anda] dsog di kemayoran / cempaka putih
Kalau tidak terlalu jauh dari cempaka putih, di pulo mas ada RS Ongkomulyo, sama Dr. Haryanto ( di rumahnya, Kelapa gading, Beliau praktek juga), cuman ya seperti DSOG favorit lainnya...pasiennya buanyaak.. salam, Meira __ - Original Message - From: "gaiea sukhsmasharira" [EMAIL PROTECTED] To: "balita-anda" [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 11, 2001 17:15 Subject: [balita-anda] dsog di kemayoran / cempaka putih Dear netters, Adakah netter yang punya info atau pengalaman dengan Rumah Sakit yang bagus untuk tempat melahirkan dan DSOG yang bagus di sekitar kemayoran /cempaka putih.. Teman saya sangat membutuhkan informasi ini, karena ini pengalaman pertama baginya. terima kasih atas bantuan rekan sekalian, salam, bunda Gaiea http://www.indokado.com - kirim cake bunga ke 20 kota di Indonesia Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.indokado.com - kirim cake bunga ke 20 kota di Indonesia Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] ahli pencernaan (was: Berat Bay)i
Mau share nih.. Saya pernah ke dsa Dr. Badriul Hegar, beliau juga ahli gastro (pencernaan, terutama pada anak)...dan orangnya sangat komunikatif (mungkin karena masih muda)..gak kecewa deh konsultasi sama beliau (bukan iklan lho..).. Prakteknya di RS. International Bintaro sama di Klinik/Apotik Ayuni Bintaro. Pasiennya emang banyak, tapi kalo di RS. Bintaro bisa daftar lewat telepon, jadi tau kira-kira musti dateng jam berapa supaya gak terlalu lama nunggu... Mama-nya Farhan __ - Original Message - From: "Endra Wimajanti" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 09, 2001 14:18 Subject: Re: [balita-anda] ahli pencernaan (was: Berat Bay)i Mbak Mamiek, Kebetulan saya ke dokter ahli pencernaan Prof. DR. Dr. H. Suharyono, DSAK. Prakteknya di : RS. MMC - Kuningan telp. 520-3441 dan Apotik Fidusia Jl. Otista Raya telp. 819-4130 Menurut informasi rekan milis lainnya di RS Hermina Bekasi ada juga dokter ahli pencernaan Prof. Agus Firmansyah, untuk yg ini saya belum tahu bagaimana-2nya, hanya jumlah pasiennya buanyak juga... Masalah ttg ini (Prof. Suharyono) sudah pernah saya kemukakan di milis ini dan mendapat banyak tanggapan, jadi saya berkesimpulan konsultasi ke dokter itu memang cocok-2an, semoga mbak Mamiek mendapatkan dokter yg cocok utk permasalahan yg dihadapi. endra - Original Message - From: Mamiek.JM The Secretary [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 09, 2001 2:09 PM Subject: [balita-anda] ahli pencernaan (was: Berat Bay)i Yth Mba'Endra Mohon rekomendasinya untuk DSA ahli pencernaan yang dimaksud Thanks before, Mamik j Maddenuang Mama Ghifa Gaska http://www.indokado.com - kirim cake bunga ke 20 kota di Indonesia Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.indokado.com - kirim cake bunga ke 20 kota di Indonesia Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] tidur di lantai
Yang saya dapatkan dari DSA anak saya adalah begini ; Jika anak tidur di kasur yang diletakan di lantai (tanpa alas), kelembaban tanah akan mempengaruhi kasur (apalagi yang tanah rumahnya bekas sawah/rawa), sehingga anak mudah batuk (terlebih bagi yang alergi). Nah batuk yang terus menerus ini yang nantinya dapat mengakibatkan bronchitis (hal ini tidak berlaku jika kamatr tidur berada di lantai atas, karena tidak terpengaruh kelembaban tanah). Jika takut anak terjatuh, sebaiknya buatkan dipan pendek (tinggi sekitar 5 cm) untuk meletakkan kasur. mamanya Farhan __ - Original Message - From: "Endra Wimajanti" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 04, 2000 11:58 Subject: RE: [balita-anda] tidur di lantai Sepanjang pengetahuan saya, bronchitis adalah radang saluran pernafasan. Peradangan ini bisa timbul karena adanya benda asing yg masuk ke saluran pernafasan atau akibat adanya virus. Benda asing ini bisa berupa debu, kapuk, atau apa saja. Letak tempat tidur tidak ada hubungannya langsung dgn bronchitis, sepanjang kebersihan tempat tidur dan kamar terjaga. Kalau dikatakan tempat tidur dibawah lebih dingin, rasanya kok tidak ya, sepanjang ada alas yg cukup antara kasur dan lantai. Hawa dingin sangat kecil kemungkinannya menyebabkan bronchitis, kecuali pada orang yg memang berpenyakit asma. Jadi, menurut saya tempat tidur diatas atau dibawah ndak ada hubungannya langsung dgn penyebab bronchitis. Yang terpenting ya jaga kebersihan kasur, seprei, kamar dan sering-sering menjemur kasur. Saat ini anak saya juga tidur diatas kasur tanpa ranjangnya, alhamdulillah sampai sekarang tdk terkena bronchitis. Kalau ada yg salah tolong dikoreksi. Semoga bermanfaat --endra-- -- On Mon, 4 Dec 2000 08:04:08Savitri Nirwani D. Sagala wrote: Padahal saya baru berencana untuk menurunkan kasur ke lantai (tidak pake ranjangnya), karena anak saya lagi lasak-lasaknya dan karena takut jatuh, kasur mau saya taruh di lantai. Tapi, ternyata bisa menyebabkan bronchitis yach ?? Benar nggak sich ... mohon sharing donk ! -mama Vinny- Angelfire for your free web-based e-mail. http://www.angelfire.com 2.5 Mbps InternetShop InternetZone Margonda Raya 340 Cake, parcel lebaran bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] 2.5 Mbps InternetShop InternetZone Margonda Raya 340 Cake, parcel lebaran bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] makan sambil jalan-jalan
Awalnya saya juga menerapkan pada Farhan (17 bulan) untuk makan di dalam rumah. Sejak dia mulai bisa duduk, setiap makan saya dudukkan di kursi makan bayai (yang tinggi, ada mejanya). Namun begitu dia bisa berdiri, polahnya jadi nggak karuan kalau makan di kursinya itu, maunya berdiri diatas kursinya. Begitu dia bisa berjalan, tambah parah lagi polahnya, dia sudah bisa membuka sendiri 'belt'-nya, lalu berusaha turun dari kursinya yang tinggi itu. Karena takut dia terjatuh, akhirnya tidak kursi itu tidak pernah saya pakai lagi. Awalnya dia hanya berjalan (matar-mutar) di dalam rumah saja waktu diberi makan, tapi lama-kelamaan dia sendiri yang minta keluar, kalau tidak diijinkan dia marah dan tidak mau makan, akhirnya saya mengalah juga, membiarkan Farhan makan sambil jalan-jalan di luar rumah. Sekarang saya jadi jarang sekali menyuapi Farhan, selalu pengasuhnya yang menyuapi (capek ngikutin dia jalan keliling-keliling). Sebel juga sih ngeliatanya..tapi musti gimana lagi ? dari pada dia susah makan ? Mamanya Farhan __ - Original Message - From: "prisca veronica" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 22, 2000 11:50 Subject: RE: [balita-anda] makan sambil jalan-jalan Mbak kayaknya makan jalan jalan atau di rumah adalah faktor kebiasaan dari kecil. tapi saya lebih 'prefer' makan di rumah (di meja makannya), krn saya menanamkan pada anak saya utk faktor kedisiplinan. Hal ini sudah saya tanamkan sejak bayi hingga sekarang, baik mulai sarapan pagi sampai makan malam dia duduk di meja makannya. Kalau utk bermain dengan teman sebayanya, dia pun ada waktunya utk main (pagi dan sore). Memang saya suka juga perhatikan anak anak lain yang makan sambil main bersama mbaknya, kadang kadang mbaknya jadi lupa kalau makanan si anak sudah habis tertelan, krn dia asyik ngobrol dgn mbak mbak yang lain. Begitu lho mbak share dr saya. salam, Mama Lolo -Original Message- From: Silvi Tirawaty [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, November 22, 2000 11:23 AM To: Balita Anda Subject: [balita-anda] makan sambil jalan-jalan Dear netters anakku umur 21 bulan kalau makan sama mbanya dibawa keluar sambil jalan-jalan. Padahal saya ingin sekali memberi makan langsung anakku. Kalau pagi saya sempetin ngasih makan, tapi karena kebiasaannya sambil jalan-jalan, jadi kalau di rumah lama banget abisnya, jadi saya akali kasih makan sambil bacakan buku, cukup ampuh. Nah yang masalah ini makan sore, karena pada hari kerja praktis pasti sama mbanya dibawa jalan-jalan, jadi kalau sabtu dan minggu saya ada di rumah, agak susah juga ngerubahnya. Pernah saya sangat bertekad membuat anak saya mau makan di rumah sama mamanya, meski susah berhasil juga, tapi koq keliatannya dia nggak seceria kalau makan sambil jalan-jalan. Setelah saya pikir-pikir dan perhatikan ternyata kalau makan sama mbanya sambil jalan-jalan, dia juga bermain dengan teman sebayanya, lari-lari, ketawa-ketawa sambil makan. Sekarang saya yang bingung, apakah kebiasaan makan diluar itu harus dihentikan, sementara kesempatan dia bertemu teman-temannya ya cuma saat itu. Lalu apakah saya yang harus memberi makan sambil jalan-jalan. Bukannya nggak mau, tapi sering kejadian akhirnya pembantu saya cuma ngobrol sesama pembantu dan saya yang lari-lari ngejar anakku. Please share. apa memang itu yang terbaik demi anak Mamanya Halia 2.5 Mbps InternetShop InternetZone Margonda Raya 340 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] 2.5 Mbps InternetShop InternetZone Margonda Raya 340 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] KB Spiral
Saya juga menggunakan spiral Nouva-T tsb. Kejadian yang saya alami juga aneh, tapi lain kasus. Beberapa minggu setelah pemasangan, tali spiral keluar dari mulut rahim. Oleh dokter kandungan dimasukan lagi. Tapi beberapa bulan kemudian kejadian lagi. Dimasukkan lagi oleh dokter kandungan saya. Sampai kejadian 3 kali, yang terakhir ini talinya dipotong oleh dokter kandungan, dan hanya disisakan sedikit saja. Tapi saat ini tali (yang tinggal sedikit) itu sudah keluar lagi dari mulut rahim saya. Dampaknya adalah, setiap saat (kecuali saat haid) saya mengalami keputihan, kadangkala disertai gatal di liang vagina. Apakah ini berarti saya tidak cocok memakai spiral atau memang demikian efeknya jika memakai spiral ? Ada rekan netters yang bisa sharing ? Thanks, Meira __ - Original Message - From: "Nova Avia" [EMAIL PROTECTED] To: "Balita Anda" [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 22, 2000 16:09 Subject: [balita-anda] KB Spiral Dear Netters, Sejak beberapa bulan July lalu saya KB memakai Spiral Nouva T, dan baru saat ini saya mengalami kejadian yg yg agak "aneh" (menurut saya). Krn waktu tgl 10 Nov lalu saya mendapatkan haid dan baru selesai sekitar tgl 16 Nov, nach sekarang sepertinya saya dapat haid lagi, apakah itu normal ? Mohon informasi utk rekan-rekan yg pernah mengalaminya. Mohon maaf apabila pertanyaan saya tdk berhubungan dgn "Balita" Terima kasih, Nova Avia 2.5 Mbps InternetShop InternetZone Margonda Raya 340 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] 2.5 Mbps InternetShop InternetZone Margonda Raya 340 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Hati-hati Virus Coxsacie
Ada yang bisa memberi informasi, seperti apa gejala dii (yang dapat terlihat/ terpantau) dari penyakit ini ? trims, Mama Farhan __ - Original Message - From: "FACING_TO" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, November 11, 2000 17:58 Subject: [balita-anda] Hati-hati Virus Coxsacie Hati-hati dengan anak kita, awas terjangkit Virus Coxsacie Virus Coxsacie yang menyerang anak-anak itu selain merebak di Jakarta, ternyata juga sudah masuk di Batam. Di daerah yang paling dekat dengan Singapura tersebut, menurut Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular Dr. Umar Fahmi Ahmadi MPH, sudah lima anak yang positif terkena penyakit Tangan-Kaki-Mulut (Hand Mouth and Foot Desease/HMFD). Departemen Kesehatan juga tengah mengecek ke daerah lain dan Jakarta. ''Masyarakat diharapkan tidak histeria menanggapi HMFD ini, tapi juga jangan lengah. Para orang tua sebaiknya tetap waspada dan selalu menjaga keseimbangan gizi anak-anaknya,'' kata Umar Fahmi. SEBUAH rantai besi besar terlilit kaku di pintu masuk ke tempat bermain anak-anak di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan tersebut. Taman yang tertata rapi, ayunan, serta beberapa perangkat main anak-anak itu tampak membisu. Tak terdengar teriakan-teriakan lucu yang biasanya meramaikan perumahan di kawasan elit tersebut sejak pukul 8 pagi hingga 6 sore tersebut. Kemarin, Jumat sore, Gatracom datang ke Taman Balita Teddy Bear tersebut, yang dikabarkan ditutup karena ada anak yang terjangkit penyakit Tangan-Kaki-Mulut atau biasa disebut Hand Mouth and Foot Desease (HMFD). Namun sayang tidak ada pengelola sekolah yang menampung sekitar 100 anak tersebut. ''Tidak tahu mas, tapi sejak Kamis sekolah kayaknya libur,'' kata seorang pria yang menjaga gedung itu. Benarkah karena penyakit itu Teddy Bear ditutup? Penjaga itu menggeleng. ''Saya tidak tahu Pak,'' katanya. Tapi sebelum "diliburkan", sekolah yang biasanya dibuka mulai Senin hingga Jumat itu, tampak ada kesibukan guru-guru membersihkan berbagai peralatan di sana. Penyakit HMFD, memang sempat menghebohkan Singapura dan beberapa kota di Malaysia awal Oktober lalu. Di Singapura dari sekitar 1000 anak yang terinfeksi, ada empat nyawa yang tidak tertolong. Sebelumnya serangan penyakit pada anak-anak ini juga pernah menimpa Sarawak dan Taiwan dan menewaskan puluhan anak. Menilik ganasnya virus Coxsacie tersebut, kalau benar di sekolah itu ada anak yang terjangkit, wajar pengelola sekolah itu melakukan tindakan pencegahan. Tak jauh dari situ, taman bermain anak-anak Kinderland Pre-School, masih tetap buka. Tapi di dinding sekolah anak-anak yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar itu, tertempel pengumuman tentang virus dan penyakit HMFD tersebut. Sebuah sekolah di bilangan Blok M juga dikabarkan ada anak yang terkena penyakit tersebut. Sementara sekolah dasar di daerah Kemang Pratama, Bekasi, yang ada seorang anak terjangkit penyakit tersebut masih tetap dibuka normal. Menurut Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular Depkesos Dr. Umar Fahmi Achmadi MPH, langkah pencegahan itu baik-baik saja. ''Tapi menutup sekolah itu rasanya berlebihan,'' kata Umar Fahmi. Ia melanjutkan. ''Kalau hanya ada 1 - 3 kasus saja tak perlu sampai melakukan penutupan sekolah, cukup si sakit saja yang diminta tidak masuk beberapa hari,'' katanya. Padahal hingga Kamis lalu, di Rumah Sakit Pondok Indah masih dirawat 10 anak yang menunjukan gejala terjangkit penyakit tersebut. Umar Fahmi mengaku belum mengecek tentang ada pasien HMFD di Rumah Sakit Pondok Indah tersebut. ''Staf saya baru mengecek ke Rumah Sakit Fatmawati, katanya tidak ada pasien HMFD,'' kata Umar Fahmi. Ia juga telah mengecek beberapa tempat di Batam, Bintan, Tanjung Pinang dan Medan, sebagai gerbang yang dianggap cukup rawan kemasukan virus tersebut dari Singapura dan Malaysia. Umar mendapat laporan bahwa di tempat-tempat itu tidak ditemukan kasus tersebut kecuali di Batam. ''Ada 5 anak yang positf terinfeksi virus Coxsacie dan 2 lainnya masih didiagnosa,'' kata Umar Fahmi. Umumnya yang terkena anak di bawah lima tahun, yang tertua berumur 11 tahun. Sejak maraknya pemberitaan virus tersebut melanda Singapura, menurut Umar Fahmi, departemen kesehatan telah mengirim surat pemberitahuan kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan di beberapa kota besar di Indonesia. Seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Makasar, Medan, Batam, Tanjung Pinang, Bintan, Riau dan beberapa kota di Kalimantan. Isi surat yagn dikirim September lalu itu, menurut Umar, meminta mereka untuk mewaspadai daerahnya masing-masing terhadap kemungkinan masuknya wabah dari Singapura itu ke Indonesia. Menurut Umar Fahmi, Departemen Kesehatan tidak akan akan melakukan tindakan seperti yang diambil pemerintah Singapura. Yakni menutup kolam renang umum atau tempat-tempat berkumpulnya anak-anak. ''Kami hanya menghimbau masyarakat untuk menjauhkan anaknya dari keramaian, jika sudah didiagnosaa terkena virus itu,''