[balita-anda] balita anda - sakit panas? Mandikan dengan air hangat
FYI, salam, RB Ternyata kompres dengan es sudah ketinggalan zaman dan tak efektif. Yang paling pas, gunakan air hangat dan mandikan anak. Selama ini kompres air dingin atau es, lazim diterapkan para ibu saat anaknya demam atau panas tinggi. Kalau suhunya 37,5 sampai 39 derajat Celcius, cukup pakai obat-obat penurun panas. Tapi kalau sampai 39-40 derajat Celcius, kompres perlu dilakukan untuk membantu menurunkan panas, kata dr. Waldi Nurhamzah, Sp.A, dari FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penyakit apa pun, dari yang ringan seperti flu atau infeksi ringan, hingga infeksi berat di susunan saraf pusat atau di otak, dapat menggunakan kompres. JUSTRU TAMBAH PANAS Zaman dulu, kata Waldi, untuk mengompres umumnya digunakan air dingin atau es. Ternyata cara itu kini sudah ditinggalkan. Sebab, kalau tubuh dikompres es atau air dingin, suhunya tak turun, malah makin tinggi. Ini terjadi karena mekanisme tubuh yang sedemikian rupa, di mana jika kondisi di luar dingin, maka tubuh akan menginterpretasi- kan kalau dirinya kurang panas. Akibatnya, tubuh pun akan tambah panas. Selain itu, efek dingin bisa membuat pembuluh darah di permukaan kulit jadi mengecil. Alhasil, panas yang seharusnya dialirkan oleh darah ke kulit agar keluar, terhalang karena jalannya terhambat. Kompres dingin juga bisa membuat pusat pengaturan panas dalam tubuh jadi kacau. Saraf-saraf yang digunakan untuk melihat atau memantau suasana di luar tubuh menangkap kesan, di luar tubuh dingin, sehingga tubuh pun akan bertambah panas. Kendati kompres dingin sudah tidak lagi dianjurkan karena berdampak negatif, Tapi tak sepenuhnya ditinggalkan. Untuk sejumlah kasus semisal luka memar dan bakar, kompres air dingin masih kerap digunakan. Bahkan air dingin disiram- kan ke tubuh korban luka bakar, jelas Waldi. BAHAYA PAKAI ALKOHOL Selain kompres air dingin atau es, kompres alkohol juga amat diakrabi. Biasanya, lanjut Waldi, dilakukan pada pasien di rumah-rumah sakit. Prinsip kerjanya adalah karena sifat alkohol yang mudah menguap. Untuk menguap memerlukan panas dan panas tadi berasal atau diambil dari tubuh pasien. Nah, diharapkan, dengan kompres alkohol, panas tubuh akan berangsur turun. Namun, seiring dengan kemajuan ilmu kedokteran, kompres alkohol sudah mulai ditinggalkan karena dapat membahayakan kesehatan. Jika alkohol dibalurkan ke tubuh, uapnya dapat terhirup si sakit. Ini bisa mengganggu susunan saraf pusat. Selain itu, alkohol pun mudah terbakar, sehingga berbahaya. AIR HANGAT Nah, saat ini yang lazim digunakan adalah kompres dengan air hangat atau suam-suam kuku. Ini cara terbaik untuk menurunkan panas. Sebab, jelas Waldi, kalau suhu di luar tubuh terasa hangat, maka tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu di luar cukup panas. Dengan demikian, tubuh anak akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otaknya, supaya suhu tubuhnya jangan terlalu panas. Jadi, kebalikan dari kompres air dingin, tubuh yang panas akan semakin panas, karena tubuh menganggap di luar suhunya dingin. Walau demikian, cara termudah untuk menurunkan suhu tubuh anak adalah dengan memberinya obat penurun panas. Di rumah sakit pun, pasien yang datang dengan keluhan panas tinggi, tindakan pertama yang dilakukan adalahmemberinya obat penurun panas. Kalau sudah dikasih obat tapi panas tetap tinggi, baru dikompres. Jadi, kompres bukan untuk keadaan darurat. Ia dipakai untuk membantu menurunkan panas, selain pemberian obat penurun panas. Dengan kata lain, kalau ternyata obat penurun panas yang diberikan dirasakan telah cukup, anak pun tak perlu lagi dikompres. TETAP HARUS MANDI Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, kata Waldi, adalah memandikannya dengan air hangat. Minimal, itulah yang disebutkan di literatur asing, katanya. Anak yang sakit, katanya, harus dimandikan, dicelup, atau dibilas dengan air hangat. Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak dengan handuk hangat. Kalau perlu, anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air hangat. Cara ini terbukti sangat membantu untuk menurunkan panas badan anak. Tak perlu khawatir penyakit anak bakal bertambah parah jika dimandikan dengan air hangat. Biarkan si kecil main air hangat. Apalagi pada dasarnya anak kecil suka air. Selama ini ada pemahaman yang salah dari para orang tua, bahwa anak sakit tidak boleh kena air atau mandi. Pemahaman tersebut, menurut Waldi, harus disingkirkan. Itu semua masa lalu. Justru orang tua harus sadar, anak sakit pun, badannya harus senantiasa bersih. Di rumah sakit pun, anak harus mandi. Nah, apalagi di rumah? Ia juga mengingatkan, kulit anak sakit penuh oleh kuman hingga harus tetap mandi agar bersih. Lalu bagaimana kalau anak tak mau mandi dengan alasan lagi sakit? Ya, pandai-pandainya orang tua membujuk. Memang, anak cenderung malas kena air dingin. Tapi air hangat, anak pasti suka. Kalaupun anak tak mau mandi di kamar mandi, kan, bisa dimandikan di tempat tidur. TEMPAT TEPAT Kembali ke soal kompres, pada prinsipnya mengompres adalah memberi kemungkinan agar panas
[balita-anda] Seminar Milis Balita-Anda
Dear netters, Ide untuk copy darat sangat antusias ditanggapi oleh teman-teman netters, melanjutkan posting Pak Irvan - kita bareng-bareng rumuskan rencananya sebagai berikut : Acara: Seminar Tema/Topik : (kita bahas dalam milis) Pembicara : (kita bahas dalam milis) Tempat dan waktu : (kita bahas dalam milis) Panitia Peserta semua anggota milis Balita Anda aktif/pasif (dari, oleh dan untuk kita semua). Koordinator (tentative) : -Moderator dan acara: Bung Pepeng -Tempat dan konsumsi : Bung Budi Susanto -Pendaftaran, sponsor/ bendahara: Bung Rahman (moderator) - sekalian buat promosi milis balita anda (banyak tabloid dan produk baby, spt: Nakita dll yang monitor milis ini, lho!) -Biaya: bayar dewe-dewe (besarnya biaya kita bahas dalam milis) Ada yang mau nambah'in atau protes, atau ide topik seminar yang sedan in saat ini, monggo lho salam, Rimbo Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/international/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Tak Perlu Membentak Anak (1)
Nggak Perlu Membentak Anak Jakarta 28 Jul 01 11:00 WIB (Astaga.com) Anak-anak, kadang-kadang, memang sangat menjengkelkan. Tak jarang mereka membuat orangtua naik pitam, akhirnya mengeluarkan kalimat dengan nada keras seperti membentak atau berteriak. Bahkan banyak orangtua yang harus terpaksa bermain tangan untuk menghentikan ulah anak-anaknya. Sebenarnya, membentak atau berteriak kepada anak-anak tidak banyak manfaatnya. Apalagi sampai mempermainkan tangan. Justru, kadang-kadang, anak-anak semakin menjadi-jadi. Alhasil, anak-anak justru akan terbiasa dengan bentakan dan teriakan Anda. Saya tidak menyarankan Anda untuk membentak atau berteriak kepada anak-anak, kata psikiater Lyndon D. Waugh, M.D., yang menulis buku Tired of Yelling (Pocket Book, 2000). Lagi pula, berteriak itu merupakan tanda orang yang frustrasi. Lantas, bagaimana dong agar anak-anak tidak nakal? Banyak cara yang bisa dilakukan. Misalnya, kata Waugh, dengan memberikan pengertian kepada anak-anak bahwa apa yang dilakukannya tidak baik atau tidak benar. Berdiskusi atau bercerita Apabila anak-anak susah sarapan, makan siang atau makan malam, Anda bisa berdiskusi atau bercerita mengenai dampak positif dan negatif dari hal itu. Akan lebih baik apabila disampaikan dengan kalimat manis agar mereka tidak merasa dirayu.
[balita-anda] Where has the Father gone? (1)
Artikel yang mungkin bermanfaat buat anak-anak kita, sekaligus untuk introspeksi diri bagi ayah/bapaksemua :-) salam, R. Bawono WHERE HAS THE FATHER GONE Sehari sebelum saya terima kabar dari kampung, dalam sebuah dialog antara pemerhati pecandu Narkoba, seorang ibu bercerita. Katanya, tak ada kesakitan yang lebih mencekam ketimbang cengkraman Narkoba pada anaknya. Dengan menahan tangis dan sedikit dendam, ia mengatakan anaknya adalah korban dari hilangnya lelaki dewasa (ayah) dalam putaran kehidupan rumah tangganya.Where has the father gone? Dimana sih ayah-ayah mereka? Anak-anak yang ditakdirkan menjadi pelaku sejarah di atas hanyalah sebagian kecil di antara berjuta anak yang sebenarnya tidak membutuhkan konseling psikologi. Apa yang mereka butuhkan, namun seringkali tidak mereka miliki adalah ayah yang peduli padanya dan punya waktu untuk bersama. Anak-anak itu tidak butuh tenaga psikiater tapi dia butuh seseorang yang bisa dipercaya. Lalu dimanakah ayah-ayah mereka Ada dua jawaban:
[balita-anda] Where has the Father gone ? (2a)
PERTAMA: AYAH YANG ADA, TAPI SUKA MEMBOLOS Tipe ini kita temukan dimana-mana. Di lapangan golf, tenis, bulu tangkis, kantor dan tempat lainnya. Ada ayah yang dinas luar (tugas kantor atau dakwah) ke daerah daerah hampir setiap bulan. Ada ayah yang bekerja, berangkat sesudah subuh dan pulang larut malam. Ada juga ayah yang nongkrong, tidur-tiduran di tempat tertentu hanya untuk melegitimasi bahwa ia sibuk sepanjang hari. Sehingga seolah-olah hanya ada waktu sisa buat anak-anaknya. Kesimpulannya, ayah-ayah ini ada dimana-mana,tapi mereka sering membolos dari waktu bersama anaknya. Mereka (ayah-ayah ini) sulit ditemukan di rapat-rapat POMG (Persatuan Orang Tua Murid dan Guru), karena ada peninggalan purba yang menyatakan bahwa urusan sekolah adalah hak mutlak sang ibu. Kita jarang menemukan ayah ditempat praktek dokter menggendong anaknya yang sakit. Kita juga tidak melihatnya di kantor kepolisian mengurus anaknya yang melakukan tindakan kriminal. Ayah-ayah ini apabila ditanyakan pada mereka: apakah yang penting dalam hidupmu? Biasanya mereka menjawab: keluarga dan anak-anak. Naifnya, jawaban ini sering tidak tercermin dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagaimana mereka mengatur waktu dan tenaga mereka sehari-hari antara pekerjaan dan anak.
[balita-anda] Where has the Father gone? (2b)
lanjutan 2 a Simaklah dialog berikut ini: Sang Anak:Ayah, Yah main bola yuk? Sang Ayah: O, ya. Ayah baca koran dulu! O, ya. Ayah nonton berita dulu ! O, ya. Ayah janji main bola hari Sabtu! O, ya. Ayah ada acara nih O, ya. Ayah lagi cape ? O, ya. Ayah lagi banyak kerjaan O, ya. Ayah mau tapi ? Mungkin ayah seperti inilah yang dimaksudkan oleh hasil need assesment dari Lembaga Demografi salah satu universitas negeri di Jakarta. Jajak pendapat itu menerangkan empat ciri menonjol ayah tipe pertama ini. Cepat marah, jarang ada waktu ngobrol dengan anak, ditakuti anak dan selalu menakar seluruh pekerjaan dengan uang.
[balita-anda] Where has the Father gone? (3b)
(lanjutan 3a) Bukan Superman tapi Superstar Benar, ayah bukanlah superman, tapi ia adalah superstar. Ia bintang di tengah keluarga. Ia pembawa dan penentu model sekaligus agen sosial. Lewat aksi panggungnya yang memikat, ia menggemuruhkan keceriaan keluarga. Tapi,sebagai seorang bintang, ia tidak lahir dengan sendirinya. Ia membutuhkan dukungan. Norma Tarazi dalam bukunya The Child menerangkan ini dengan baik. katanya: Peran ayah itu digambarkan dengan jelas. Bahkan lebih jelas dari peran ibu, karena bagi lelaki peran ayah bukanlah peran instinktif. Peran ini lebih membutuhkan bimbingan sosial daripada wanita dengan perannya sebagai ibu. Sebelum dukungan datang dari luar, maka sang ayah harus mencari dukungan dari dirinya sendiri. Mereka haruslah secara kontinyu merangsang dialog dengan hati nurani secara intens dan apresiatif. Dialog-dialog ini harus mampu meyakinkan bahwa ia tidaklah satu-satunya ayah yang sedang belajar menjadi superstar. Bahwa anak-anak membutuhkan cinta, dukungan, dorongan dan perlindungannya. Bahwa melalui anak-anak para orang tua diajarkan makna hidup, cinta, kesucian,kesabaran dan sebagainya. Bahwa anak-anak melihat dunia luar dengan perantara jendela sang superstar. Dukungan dalam diri tidak akan berarti tanpa tekun dan sabar berlatih. Sampai suatu saat hilangnya kekakuan dalam berhadapan dengan anak-anak. Muncullah ayah yang dengan ikhlas membantu anaknya mengerjakan PR, memandikan anak, mencuci baju dan belanja. Ayah yang membacakan buku cerita untuk anaknya, mengantar anak les komputer. Ayah-ayah inilah yang akan membuat dunia ini berputar dan menjawab pertanyaan where have all the fathers gone? dengan Here I am. Now and forever! Semoga bermanfaat,
[balita-anda] 5 prinsip komunikasi dengan anak (3)
5. Menggunakan kreativitas Tidak semua ketrampilan dan pengetahuan bi diperoleh seketika. Karena itu di-butuhkan keberanian mencoba dan kreativitas. Dua faktor Bantu orang tua menghadapi berbagai tantangan yang mungkin tak bisa dicegah, seperti godaan dari luar rumah. Contoh ketika seorang ibu terpaksa mengambil keputusan pindah dari lingkungan yang sekarang, karena dirasa tak lagi aman bagi perkembangan anak-anaknya. Bagaimana bila orang tua merasa 'terlanjur' salah dalam berkomunikasi dengan anak? Alhamdulillah, Allah Ta'ala melengkapi manusia dengan kemampuan melupakan suatu pengalaman buruk dan bangkit kembali dari kegagalannya. Karena itu, selamat mencoba resep berkomunikasi dengan anak ini. Semoga Allah memudahkan langkah kita semua. Dikutip dari Makalah Shanti W:E: Soekanto pada Seminar Sehari Komunikasi Efektif Orang Tua dan Anak.
[balita-anda] Sopan-santun ber-e-mail (2)....
(lanjutan dari sebelumnya.) 6. Jangan melakukan SPAM. Mungkin saja anda tidak sengaja melakukannya, tetapi banyak orang tidak menyadari jika mereka menggunakan alamat-alamat email yang mereka dapat dari forwarded email, kemudian menggunakannya tanpa permisi, ini termasuk bentuk spam. 7. Jangan berteriak-teriak, kasar dan tidak mengindahkan tata krama/kesopanan yang berlaku di Masyarakat. Menulis dengan mengaktifkan huruf besar(tombol Caps Lock) dapat diartikan sebagai pertanda kemarahan. Orang mungkin menganggap anda sebagai pengguna internet yang tidak baik, atau tidak sopan sama sekali. 8. Jangan mudah terbakar, over-reaksi, atau terburu-buru menghapus suatu email tanpa berusaha memikirkannya dengan baik. Dalam bahasa tulis, kita memiliki waktu untuk memikirkan bagaimana kita merespon atas sesuatu email yang membuat kita marah. Begitu juga dengan beremail ria. Bila anda merasa dipenuhi dengan emosi yang kuat, kemudian menulis balasan dengan emosional pula, maka sebaiknya jangan buru-buru anda kirim email tersebut. Simpanlah dulu dalam draft folder selama beberapa hari untuk dibaca ulang. Banyak persahabatan yang hancur gara-gara terburu-buru menanggapi suatu email tanpa berusaha memikirkannya dengan bijaksana.
[balita-anda] Sopan-santun ber-e-mail(3)
lanjutan (terakhir) 9. Bersabarlah dalam menunggu reply. Ketahuilah, orang tidak hanya hidup dengan internet. Mereka mungkin tidak membalas email anda dengan segera. Masih banyak orang yang men-cek email mereka cuma seminggu sekali. 10. Akuilah bahwa tidak semua orang senang menerima segala yang anda anggap lucu. Jangan terus-menerus mengirimkan sesuatu pada mereka yang tidak pernah membalasnya, meskipun dengan ucapan terima kasih. Jangan lupa: Luangkan waktu juga untuk memikirkan apa yang kita forwardkan dan kepada siapa kita mem-forwardkan suatu email. Tidak semua orang setuju atau suka dengan materi yang kita forwardkan. Untuk orang-orang tertentu, subyek-subyek tertentu (yang kita anggap lucu dan menarik atau ringan) bisa jadi sangat sensitif dan serius!!
[balita-anda] Sopan-satun ber- e-mail (1)
Dear Netters, Mungkin dapat berguna buat Milis-BA ini... salam, RB 10 SARAN BERSOPAN-SANTUN DALAM BER-EMAIL (Zoran Todorovich) 1. Benahi susunan email forwards anda. Bila anda ingin memforward sebagian atau seluruh pesan pada pihak lain, maka luangkan sedikit waktu anda untuk menghapus tanda atau yang biasanya muncul. 2. Gantilah Subject atau judul email bila topik pembicaraan anda berubah. Seringkali setelah saling bertukar email beberapa kali, topik pembicaraan berubah dari aslinya, namun Subject atau judul email belum juga diganti. Akan jauh lebih mudah untuk melacak email yang masuk bila Subject disesuaikan dan dapat mencerminkan isi email yang sedang anda tulis. 3. Hapuslah pesan reply yang tidak perlu. Beberapa program email secara otomatis memunculkan isi email yang terdahulu bila anda sedang membalas/mereplynya. Ada baiknya anda menghapus pesan tersebut dan hanya tinggalkan pesan yang benar-benar anda anggap perlu. 4. Jangan teruskan surat berantai. Anda tentu merasa terganggu dan jengkel bila seseorang mengirimi anda sebuah email tentang humor atau cerita-cerita, kemudian meminta anda untuk meneruskannya dengan segera pada 10 teman anda yang lain, atau bila tidak maka anda akan ketiban sial. Mengapa anda juga bermaksud mengganggu dan membuat orang lain jengkel bila anda meneruskan email semacam ini? Hapus saja dengan menekan tombol delete. 5. Hormati privacy orang lain. Ini termasuk juga alamat email mereka. Bila anda sedang mengirim email ke sejumlah orang yang mungkin satu-sama-lain tidak saling mengenal, gunakan bcc atau blind carbon copy agar alamat-alamat email mereka tidak saling diketahui. Bila anda mudah mengirim email ke banyak alamat sekaligus tanpa mempertimbangkan saran ini, maka bersiap- siaplah untuk dikomplain karena mereka menerima *spam*.
Re: [balita-anda] dokter
Dear Netters, Saya mau ikutan nimbrung, utamanya mengenai bahasan mengenai dokter (bukan RS) yang sering rekan-rekan diskusikan. Profesi dokter (dr) itu adalah profesi jasa sebagaimana layaknya notaris, pengacara dan mereka itu adalah manusia biasa yang kadang kala bisa salah, kasar, marah dan sifat-sifat manusiawi lainnya, sehingga memilih seseorang dalam profesi demikian adalah sama halnya dengan kita memilih teman (cocok-cocokan) dengan kita baik soal komunikasi, harga maupun hal-hal lainya, contoh: ada notaris yang disiplin/kaku sehingga terkesan galak tidak ada kompromi, ada notaris yang tidak bisa ditawar sehingga terkesan mata duitan, ada juga notaris yang terkesan lemah lembut, ramah dan lain-lainnya demikian pula halnya dengan dokter. Sedangkan pertimbangan utama kita dalam memilih dokter adalah mengenai output/hasil dari tindakan/terapi yang dilakukan oleh dr yang bersangkutan, sehingga memilih dokter mana yang baik adalah kembali kepada kita masing-masing. Masukan/input ataupun referensi adalah sekedar membantu dan tidak memberikan jaminan bahwa dokter tersebut akan sesuai dengan apa yang kita kehendaki karena faktor subyektifitas tersebut (menurut orang lain OK, menurut kita tidak). Mengenai analisa dan tindakan yang dilakukan dokter dalam profesinya, mereka sudah terikat dengan sumpah jabatan dan kode etik profesi (IDI) dan untuk hal tsb kita sebagai orang awam menurut hemat saya tidak bisa menilai bahwa analisa/tindakan (termasuk pemberian obat-obatan) itu tepat/benar/salah/kurang dan membandingkan satu dengan yang lainnya. Karena setiap tindakan dan terapi atas satu pasien yang dilakukan oleh dokter tidak dapat disamakan dengan pasien lainnya karena mungkin ada pertimbangan-pertimbangan yang (menurut dr bersangkutan) berbeda yang kadang kala membawa dampak/akibat finasial bagi pasiennya. Demikian pula dengan dokter yang satu dengan dokter yang lain tidak bisa disamakan tindakan maupun terapi yang diberikan karena hal itu sudah dalam wilayah otoritas masing-masing dokter sesuai dengan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dimilikinya. Saya ada pengalaman dengan dr DSA untuk anak saya, beliau sudah sangat tinggi jam terbangnya, bergelar profesor tetapi dokter ini tidak pernah tersenyum, sedikit bicara (jika tidak ditanya tidak bicara) dan galak, saya dan isteri sering kali dimarahi oleh dr tersebut seperti beliau memerahi anaknya (karena sudah senior umurnya), sampai akhirnya istri saya takut ke dr tersebut karena takut dimarahi...:-) tapi karena cespleng dan manjur (mungkin menjadi sugesti) ya tetap saja kembali ke dr tersebut. Mohon maaf jika terlalu panjang. - Original Message - From: Christina Eka S [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 24, 2001 2:04 PM Subject: Re: [balita-anda] dokter Ikutan nimbrung nich. Iya emang semua berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Kata temen saya yg dari Lampung dr. B dulu itu PTT-nya di Lampung. Menurut cerita temen saya beliau disana sangat membantu/menolong masyarakat sekitar, termasuk yg kurang mampu. Mungkin beliau juga melewati masa-masa susah. Mulai dari bawah. Sekarang?!? Tinggal memetik hasilnya kali yach. Tergantung karakter manusianya masing-masing koq. Tapi nggak tau lagi dech kalau matrenya kebangeten. Kebanyakan dokter kalau udah Prof pasiennya banyak emang gitu. DSOG saya (bukan dr. B) juga pasiennya buanyak tiap harinya. Disamping di RSIA beliau juga praktek di rumah. Setiap hari ada 50-an pasien. Mulai jam 4 sore bahkan pernah sampai jam 11 malam. Saya denger dari seorang suster RSIA tsb bagi beliau sehari melakukan operasi sampai 25 pasien bukan masalah. Tau udah biasa kali yach belek sana belek sini. Kalau terima pasien juga cepat. Saya aja rata-rata cuman 5 menit di dlm (plus USG). Meski begitu daftar pertanyaan saya terjawab semua. Gaya ala wartawan saya pakai beliau menjawab pendek-pendek Yach mungkin bahasa profesor spt beliau dgn orang awam spt saya sangat berbeda. Maklum! Tapi pernah juga sekitar 1 jam saya harus nunggu seorang pasien didalam krn pasien tsb menangis lagi curhat tentang kematian bayinya pada kehamilan sbl-nya. Ternyata dr tsb menjelaskan scr rinci kpd pasien tsb. (suster pendampingnya aja sampai keluar masuk ruang). Dan kursi di ruang tunggu penuh. Sekarang kembali ke kita masing-masing. Kalau kehamilan kita nggak ada masalah nggak perlu DSOG yg profesor / beken lah. Tapi kalau bermasalah spt saya kita hrs maklum sabar bila ternyata dr tsb sikapnya kurang berkenan. Sebab kita membutuhkan keahliannya utk kebahagiaan kita juga nantinya. (Sorry kepanjangan...) Warm Regards, Christine - Original Message - From: Valentina [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 24, 2001 12:09 PM Subject: Re: [balita-anda] dokter Halo semuanya, Barusan saya dapat informasi dari teman saya yang menggunakan jasa Dr. D karena ingin sekali punya anak. Atau dari teman2 bisa memberikan kabar dokter
[balita-anda] Langgengnya milis Balita-Anda.
Dear, ibu dan bapak anggota milis Balita-Anda Saya sekedar ingin berbagi pengalaman dalam mengelola suatu milis. Sangat sulit bagi seorang moderator suatu milis untuk menyaring semua messages yang di posting oleh angotanya, karena dalam e-groups (milis) hanya dua pilihan untuk men- set milisnya, yakni: tanpa persetujuan atau dengan persetujuan. moderator. Tanpa persetujuan berarti message yang di posting oleh anggota milis dapat langsung terdistribusi tanpa harus disetujui terlebih dahulu oleh moderator, atau dengan persetujuan berarti setiap messages yang diposting harus disetujui terlebih dahulu oleh moderator baru akan terdistribusi. Mengingat milis balita-anda ini "sangat aktif" maka nampaknya moderator tidak cukup waktu untuk setiap kali menyetujui posting yang dilakukan oleh anggotanya, mengingat ybs harus menunggu didepan PC-nya minimal 12 jam sehari, sehingga biasanya milis di-set tanpa persetujuan moderator (unmoderate). Jika demikian halnya, maka untuk kelanggengan milis ini, maka kesadaran dari anggota sangat diperlukan terutama mengenai hal-hal yang akan diposting, sehingga manfaat maksimal yang diperoleh dari suatu milis dapat tetap dijaga atau dengan kata lain para anggota diharapkan kesadarannya untuk melakukan sensor diri terhadap hal-hal yang akan disampaikan dalam milis ini, sehingga manfaat/tujuan utama dari milis ini tetap tercapai sehingga milis ini tetap diperlukan oleh anggotanya. Mengenai penawaran suatu produk/iklan yang diperlukan untuk anak-anak kita, saya usul kepada moderator untuk membuka 1 milis lagi untuk maksud tersebut, sehingga diharapkan tidak mengganggu rekan-rekan angggota dalam milis ini. Mohon maaf jika terlalu panjang, terima kasih. salam, Rimbo - Original Message - From: Tari [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 20, 2001 2:20 PM Subject: [balita-anda] Re: BOM BOOKLET Hallo Moderator, Gimana nich pengawasannya, yang aktif dong menyaring info. Dan untuk para netter mohon perhatiannya, permintaan seperti ini lewat JAPRI aja...!! - Original Message - From: Budi Susanto [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: April 20 2001 8:47 AM Subject: [balita-anda] booklet Otak anak Hallo para Netter budiman, Kami punya booklet yang berjudul " Otak Kanak-kanak, Bagaimana berkembangnya dan Bagaimana Orang tua dapat membantu" yang diterjemahkan secara eksklusif dari majalah TIME Edisi 3 Pebruari 1997. Berisi tentang : 1. Penelitian tentang kegiatan sel-sel otak. 2. Proses berkembangnya fisik otak anak. 3. Proses terjadinya bagaimana jika sel otak diberikan rangsangan/stimulasi. 4. Beberapa saran ahli untuk bagaimana mengoptimalkan potensi pertumbuhan dan perkembangan otak anak sejak usia dini. Booklet ini sangat bermanfaat untuk orang tua yang memiliki putra usia sejak janin s/d 8 tahun, untuk mendapatkannya Netters dapat mengirimkan data diri untuk proses pengiriman. OH .. ya ma'af, jumlahnya terbatas hanya untuk 40 orang pertama dan maksimal s/d 15 Mei 2001. Thanks. kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] play group /TK
Untuk daerah Cibubur dan sekitarnya, jika saya tidak salah ada Fajar Hidayah di Kota Wisata, Al-Azhar di Cibubur lama (kota), ada Mutiara Indonesia di depan Taman Laguna, ada Tiara Bangsa (International School), di Raflesia Hill. salam, RB - Original Message - From: Patria, Diah [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 10, 2001 10:51 AM Subject: RE: [balita-anda] play group /TK Haloo rekans.. saya ingin tahu ada yang tahu engga ya play group didaerah Cibubur/cileungsi/kota wisata yang islam kalau bisa...(maaf untuk yang beragama lain) soalnya kayanya kebanyakan di daerah TOP ya..kalau Jakarta coret koq agak susah ya...he..he..he..rencananya tahun ini saya mau sekolahin Sulthan... Salam Bundanya Sulthan ** This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This footnote also confirms that this email message has been swept by MIMEsweeper for the presence of computer viruses. www.mimesweeper.com ** kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Bayi lima bulan
Pak Wiyono, Saya mau sharing, dulu waktu anak saya seusia yang sama juga seperti itu. Karena saya setipa hari kek kantor, praktis yang dekat dengannya adalah ibunya, jadi kalo saya gendong anak saya menangis. Sampai kurang lebih 1 tahun dia baru dekat dengan saya. Kalo nglamoti benda-benda, setahu saya dalam masa bayi tsb ada masa yang disebut tahap oral. jadi segala sesuatunya di explore melalui mulutnya. sekian yang saya bisa sampaikan. salam, Rimbo - Original Message - From: Deni Permana - Maria Rosana Sari [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, April 09, 2001 1:42 PM Subject: [balita-anda] Bayi lima bulan Salam bayi, si GASA umur 5 bulan, kalau kami lagi kumpul-kumpul terus ditinggal sendiri dia langsung nangis, terus kalau lagi ngambek berat dia nggak mau saya ajak, tapi kalau sama ibunya langsung diam meskipun tidak disusukan, terus saya iseng-iseng nggendong dia lagi, si GASA nangis lagi. kenapa ini bisa begitu mungkin Kawan-kawan disini ada yang pengalaman seperti itu. Apa iya bayi akan lebih nyaman kalau diajak ngomong. umur berapa bulankan bayi belajar atau bisa merayap, terus 1 (satu) lagi kenapa si GASA suka meng-ngelamoti barang-barang, apa aja barang yang dipegang pasti dikelamoti salam, wiyono buapakne GASA kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]