[balita-anda] ADA VARISES YANG MENGANCAM JIWA - 2

2001-05-15 Terurut Topik Debby

Lanjutan- sengaja saya bagi 2 krn tadi udah kirim sekaligus ditolak server.
+++


Bisa di anus atau esofagus

Barangkali yang tidak pernah disangka banyak orang, varises ternyata tidak
hanya bisa terjadi pada jaringan epidermis kulit kaki, tapi bisa pula timbul
pada jaringan mukosa (selaput lendir). Wasir atau hemorrhoid, yang dibedakan
atas wasir interna dan eksterna, misalnya, merupakan salah satu contoh lain
dari bentuk varises. Varises ini terjadi pada anus, yakni berupa pelebaran
pembuluh darah balik di bagian luar kutub selatan itu.

Contoh lain yang lebih serius adalah varises esofagus (saluran makanan atas
atau tenggorokan) yang hampir selalu dihubungkan dengan gangguan fungsi hati
(lever). Di sini, bendungan aliran darah tidak ditimbulkan oleh tonus
sekitar esofagus, tapi akibat terjadinya gangguan sirkulasi masuknya darah
ke hati.

Pada sel-sel hati terdapat saluran interseluler yang mampu menyaring darah
yang mengalir ke situ. Pada hati yang kurang berfungsi baik atau rusak
timbul jaringan-jaringan ikat yang mengganggu saluran tersebut. Saluran
menjadi macet atau buntu. Akibatnya, aliran darah melalui hati tidak lancar
dan pembuluh vena melebar, membesar berkelok-kelok. Pembendungan di hati ini
seolah-olah seperti saluran air yang buntu. Maka terbentuklah
tonjolan-tonjolan pembuluh vena di esofagus, bahkan ada kalanya sampai ke
lambung.

Otot-otot polos pada esofagus yang biasanya dapat mengatasi
kelemahan-kelemahan yang terjadi seolah tidak berfungsi lagi. Hal yang
dikhawatirkan apabila terjadi pengendapan (tromboplebitis) atau penyumbatan
pembuluh darah embolus (emboli) sampai ke organ-organ tubuh lain. Lebih
berbahaya lagi kalau sampai pembuluh pecah dan terjadi perdarahan (muntah
darah berwarna merah kehitaman seperti kulit anggur).

Biasanya jiwa sulit tertolong kalau sampai terjadi aspecia (darah masuk ke
saluran napas), atau terjadi hipocolemic shock (kekurangan darah dan
cairan). Pertolongan pertama yang dilakukan adalah segera menyedot darah
keluar dengan alat khusus. Kemudian dengan alat endoskopi (deteksi dengan
selang serat optik melalui tenggorokan, ke lambung dan usus duabelas jari)
dapat dicari daerah terjadinya perdarahan. Kemudian dengan diberi suntikan
obat khusus (a.l. Vasopressin, Somatostatin, b-Blocker), pembuluh yang pecah
dapat diatasi.

Pengobatan dengan bantuan endoskopi ini tidak cukup dilakukan sekali, tapi
harus diulang 5 - 7 hari kemudian. Selanjutnya, pengontrolan dengan
endoskopi dilakukan setiap 1 - 2 minggu, lalu setiap enam bulan, sampai
perdarahan betul-betul dapat ditanggulangi.

Menurut para ahli bagian endoskopi pencernaan Klinik Mayo, Minnesota, AS,
perdarahan dialami oleh 10 - 20% penderita varises esofagus per tahun. Lebih
dari 70% penderita kambuh kembali dalam dua tahun bila tidak rutin
dikontrol. Namun, dengan semakin canggihnya alat endoskopi, 60- 85%
penderita perdarahan bisa tertolong.

Mengingat akibat yang ditimbulkan varises esofagus sangat mengerikan, setiap
penderita gangguan hati (terutama sirosis hati) disarankan untuk dirawat
dengan baik agar penciutan atau pembengkakan hati tidak semakin parah dan
komplikasi bisa dicegah. Selain itu konsumsi makanan perlu diperhatikan
untuk menunjang pemulihan fungsi hati.

Diet penderita varises antara lain terdiri atas makanan rendah lemak,
karbohidrat yang dihaluskan, serta dianjurkan banyak makan ikan serta buah
segar dan sayuran. Hendaknya dihindari mengkonsumsi daging berprotein
tinggi, makanan kalengan, keju, dan makanan gorengan. Merokok dan meminum
minuman beralkohol sebaiknya juga dihentikan.

Di luar itu dianjurkan untuk disiplin dalam mengkonsumsi suplemen vitamin
dan obat-obatan yang dianjurkan dokter. Yang tak kalah penting, berolahraga
dan beristirahat dalam takaran yang cukup. (Nanny Selamihardja)


 Mau kenduri di kantor? Perlu nasi tumpeng? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]






[balita-anda] ADA VARISES YANG MENGANCAM JIWA - 1

2001-05-15 Terurut Topik Debby

Bisa sembuh asal belum parah

Pada pria varises kaki jarang terjadi karena kondisi otot tonus pria secara
alami lebih kuat dibandingkan dengan wanita. Bila dibandingkan dengan pria,
wanita berpeluang lima kali lebih besar.

Varises kaki terasa berat bila sampai terjadi klaudiklasi atau terasa nyeri,
tegang, sering mengalami kram kaki, dan terasa lemah saat berjalan. Kalau
sudah begini, terapi mesti segera dilakukan. Biasanya, dengan memberi obat
yang bersifat menutup pembuluh vena yang tidak sehat lagi, kemudian aliran
dialihkan ke pembuluh yang masih sehat. Atau, dengan penyuntikan ke daerah
varises (skleroterapi) dengan tujuan sama. Dokter memasukkan cairan yang
mengiritasi vena sehinga vena menciut dan akhirnya lenyap.

Bagi yang sudah parah, penyembuhannya dilakukan dengan pembedahan oleh ahli
bedah jantung pembuluh. Untuk vena-vena yang besar, bisa dibutuhkan dua-tiga
kali suntikan. Pembuluh vena yang mampet dan rusak ditarik dengan kawat dan
dibuang. Kemudian ditutup lagi dengan otot baru, yang akan membantu
kelancaran peredaran darah ke jantung. Kaki mempunyai ribuan vena yang
berkaitan satu dengan yang lain. Bila beberapa vena yang rusak dibuang,
tidak akan mempengaruhi fungsinya.

Sebenarnya varises kaki dapat dicegah bila sejak kecil dibiasakan
berolahraga dan makan makanan cukup bergizi, kata dr. Zainal. Wanita
berbakat varises bisa diteliti sebelumnya. Bila pada lapisan atas kulit
betis tampak garis-garis pembuluh vena yang lurus atau bercabang-cabang
berwarna kebiruan, berarti

ia mempunyai bakat varises. Untuk mengatasinya tentu dengan olahraga secara
teratur atau ditanggulangi dengan suntikan. Selain itu, berat badan seimbang
hendaknya dipertahankan, mengingat wanita gemuk cenderung lebih mudah
terkena varises karena beban tubuh yang berat. Hendaknya juga tidak terlalu
sering mengenakan sepatu bertumit tinggi. Pengenaan sepatu macam ini
mengakibatkan beban kaki menjadi lebih berat dibandingkan dengan sepatu
bertumit rendah. Sebaiknya hindariduduk lama sambil menyilangkan kaki, sebab
aliran darah akan terhambat. Latihan menaikkan kaki secara teratur perlu
dilakukan, untuk membantu vena-vena agar tidak bekerja terlalu berat.

Bagi yang sudah menderita varises, menurut seorang ahli varises Mitchel P.
Goldman M.D. dari AS, hendaknya menjauhi pemakaian celana panjang atau ikat
pinggang terlalu ketat dan kaku yang bisa menjepit vena antara jantung dan
kaki. Dianjurkan mengenakan kaus kaki elastis pembungkus varises sesuai
petunjuk dokter. Tindakan ini memberikan tekanan tertentu untuk mencegah
vena yang telah tertutup setelah pengobatan terbuka lagi. Goldman juga
mengingatkan untuk tidak sekali-kali merawat varises dengan air hangat atau
mandi sauna. Panas akan semakin melebarkan vena sehingga semakin mengurangi
tekanan aliran darah ke atas.

Dr. Zainal Udin menambahkan, varises kaki membutuhkan perhatian besar agar
vena tidak membengkak yang akan mengakibatkan pengendapan darah. Bila
endapan ini sampai terbawa, bisa menyumbat pembuluh pada organ lain seperti
ginjal, hati, lambung, dll. Semakin banyak tonjolan varises yang timbul,
semakin membutuhkan perhatian. Namun varises kaki sebagian besar dapat
disembuhkan asalkan belum parah keadaannya.

Perlu dibedakan antara tonjolan pembuluh darah pada penderita varises dan
tonjolan pembuluh darah pada para olahragawan atau tenaga kerja kasar. Pada
kedua orang yang disebut terakhir itu yang terjadi bukannya varises,
melainkan akibat otot-otot yang menguat.

bersambung



 Mau kenduri di kantor? Perlu nasi tumpeng? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]






[balita-anda] ADA VARISES YANG MENGANCAM JIWA

2001-05-15 Terurut Topik Debby

Sepertinya bbrp hari yl. ada yg menanyakan hal ini.
Semoga Berguna
+


ADA VARISES YANG MENGANCAM JIWA


Varises biasanya menyerang kaum ibu yang melahirkan dan terjadi di kaki.
Namun gangguan pada pembuluh darah vena ini ternyata bisa juga terjadi di
kutub selatan alias anus. Bahkan bila fungsi hati terganggu, bisa pula
muncul di tenggorokan. Kalau yang terakhir ini terjadi, bisa jadi nyawa
taruhannya. Namun jangan khawatir, ada cara menanggulanginya.




 Apakah betis Anda sering terasa sakit untuk berjalan? Apakah timbul
tonjolan-tonjolan berkelok-kelok berwarna kebiru-biruan pada lapisan atas
kulit betis Anda? Bila demikian, mungkin Anda menderita vena varikosa alias
varises.

Banyak pendapat, varises kaki - yang banyak menyerang kaum wanita - timbul
akibat melahirkan anak. Dengan kata lain, wanita yang melahirkan berisiko
tinggi terkena varises. Pendapat tersebut ada benarnya. Tapi itu tergantung
dari bakat seseorang, kata dr. Zainal Udin, ahli penyakit dalam yang juga
wakil direktur bagian medis RSAL Mintohardjo, Jakarta. Kalau tonus pembuluh
balik vena si wanita lemah, tentu ia lebih mudah terkena. Varises kaki
memang berhubungan erat dengan kelemahan-kelemahan struktural tonus otot
pembuluh balik atau vena.

Pada dasarnya vena tidak mempunyai cukup kekuatan untuk mendorong darah
kembali ke peredaran. Bila dilihat dari perjalanannya, darah keluar dari
jantung melalui nadi, menyembur keras dengan debit sekitar 1,5 galon/menit,
dibantu oleh tarikan gaya gravitasi serta kemampuan jantung memompa darah.
Namun, perjalanannya kembali melalui vena lebih berat karena arah alirannnya
ke atas, yaitu dari kaki kembali ke jantung.

Kalau pada pembuluh-pembuluh darah lain, pengembalian darah dibantu oleh
otot putih atau otot polos yang terkontraksi, pada vena tidak demikian.
Untuk membantu darah bergerak ke atas, vena dilengkapi katup-katup satu
arah. Katup itu terbuka untuk membiarkan darah mengalir, kemudian katup
menutup kembali setelah darah melaluinya.

Namun, kalau tonus otot di sekitar pembuluh vena yang berfungsi sebagai
pompa untuk mengembalikan darah dari jaringan tubuh ke bilik jantung kanan
tadi kurang kekuatannya atau lemah, maka terjadilah stasis (aliran darah
terhenti) dan darah cenderung berkumpul di dasar vena, sehingga vena
melebar. Akibatnya, timbul pengendapan-pengendapan (tromboplebitis) darah
pada pembuluh vena yang kemudian membentuk tonjolan-tonjolan besar
berkelok-kelok berwarna kebiru-biruan, yang kemudian kita kenal sebagai
varises. Tonjolan-tonjolan tersebut berada pada lapisan atas kulit atau
epidermis.

Pada saat seorang ibu melahirkan bayi, tekanan dari perut begitu besar
sehingga bisa menghambat pembuluh-pembuluh yang berada di bawah. Padahal,
pada usia kandungan 7 - 9 bulan, tubuh mengeluarkan suatu hormon yang
berfungsi melunakkan jaringan di sekitar vagina agar cukup elastis untuk
mengeluarkan sang bayi. Celakanya, hormon yang berguna bagi elastisitas
vagina ini malah sering kali melemahkan tonus kaki. Inilah yang kemudian
menjadi biang keladi munculnya varises pada kaki.

Varises kaki juga sering dihubungkan dengan orang yang banyak bekerja sambil
berdiri. Selagi orang berdiri, sekali lagi ada unsur gravitasi yang
menyebabkan tonus harus bekerja keras untuk mengembalikan darah ke atas.
Inilah yang kemudian menimbulkan varises.

bersambung



 Mau kenduri di kantor? Perlu nasi tumpeng? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]