Re: [balita-anda] FW: [balita-anda] Fw: Autisme, Vaksin, dan Mercury dalam Vaksin
Yth. Ibu Vielloshant, Pertama-tama, perlu ditekankan bahwa keputusan untuk menunda pemberian vaksinasi adalah seratus persen diserahkan kepada orangtua untuk menimbang untung-ruginya. Karena perlu disadari bahwa penundaan tersebut akan meningkatkan risiko terkenanya penyakit yang bersangkutan. Pertimbangan penundaan imunisasi hanya bila misalnya ada autism high-risk. Batita yang risiko tinggi untuk autisme adalah bila kemungkinan adanya faktor genetik, misalnya : - Kakaknya autistik, kemungkinan adiknya akan autistik 10-20% - Saudara (sepupunya, oom/tantenya, dan lain-lain yang sedarah) autistik, kemungkinan autistik adalah 2-3 sampai 9 % - Saudara kembarnya autistik, kemungkinan 95% (2 telur), 100% (1 telur) - Saudara autistik dengan fragile-X, kemungkinan 50% - Salah satu orangtua autistik, kemungkinan 46% - Hal-hal lain yang angkanya belum jelas, misalnya ada keluarga yang retardasi mental, kesulitan belajar, terlambat bicara, dlsb. Untuk menjawab pertanyaan sampai kapan penundaan imunisasi pada anak yang autism high-risk, agak sukar menjawabnya. Namun karena autisme dapat berkembang/terjadi/didiagnosis sebelum anak berusia 3 tahun, maka penundaan vaksinasi ini mungin paling tidak setelah anak berusia 3 tahun dan diyakini tidak ada masalah. Tetapi ada 1 kasus di USA yang mendapat MMR pada usia 4 tahun kemudian terjadi regresi dan menunjukkan gejala-gejala autistik. Hubungan autisme dengan vaksin adalah vaksin-vaksin yang mengandung thimerosal (mercury/air-raksa) yaitu Hepatitis B dan DPT, serta MMR yang sebenarnya tidak mengandung thimerosal tetapi toksik bagi otak dan beberapa teori lainnya. Yang paling aman yaitu tetap memberikan vaksinasi tetapi yang thimerosal-free. Terimakasih atas perhatiannya. Selamat berjuang, semoga si kakak mengalami kemajuan dan dapat recover dari autismenya. May God with you, always. Dr. Rudy Sutadi, SpA - Original Message - From: Vielloshant Carlusa [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 30 Oktober 2000 15:09 Subject: [balita-anda] FW: [balita-anda] Fw: Autisme, Vaksin, dan Mercury dalam Vaksin Yth Bpk. Dr. Rudi Sutadi Anak saya yang pertama (saat ini berusia 2 tahun) menunjukkan gejala autisme dan sejak 4 bulan yang lalu sudah mengikuti program therapi (BT dan Snozele) selama 6 jam per minggu. Adiknya (umur 4 bulan) menurut penglihatan kami sehat-sehat saja dan rutin ke DSA untuk imunisasi. Saat ini belum imunisasi MMR. setelah membaca e-mail dari Bapak, Bagaimana menurut Bapak apakah anak saya yang kedua tersebut jangan di imunisasi MMR atau di tunda saja (sampai umur berapa baru boleh MMR) dan bagaimana dengan imunisasi yang lainnya (mana yg boleh, mana yang tidak) untuk menghindari Autismenya ? terima kasih atas informasinya. -Original Message- From: Rudy Sutadi, MD [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, October 30, 2000 11:18 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Fw: Autisme, Vaksin, dan Mercury dalam Vaksin - Original Message - From: Rudy Sutadi, MD [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 30 Oktober 2000 10:20 Subject: Autisme, Vaksin, dan Mercury dalam Vaksin Hai semuanya, Semoga tulisan ini dapat menjawab, meluruskan dan menengahi diskusi mengenai thimmerosal, mercury, dan vaksin/vaksinasi (DPT, Hepatitis B, MMR). THIMMEROSAL Vaksin bukan tercemar thimmerosal/mercury, tetapi thimmerosal memang sengaja digunakan untuk mematikan/melemahkan bakteri/virus dalam pembuatan vaksin, serta sebagai bahan pengawet agar supaya tidak tercemar oleh bakteri/jamur (terutama pada vaksin yang multidose, yaitu vaksin yang satu vial dapat digunakan untuk beberapa kali suntikan). MERCURY DAN MERCURY DALAM VAKSIN Dosis maksimum paparan mercury adalah 0,1 ug/kgbb (EPA), 0,3 ug/kgbb (ATSDR), 0,4 ug/kg (FDA). EPA=Environmental Protection Agency, ATSDR=Agency for Toxic Substances and Disease Registry, FDA=Food and Drug Administration. Bila berat bayi baru lahir sekitar 3,0 kg, maka paparan maksimumnya adalah 0,3-1,2 ug. Sedangkan dalam vaksin per 0,5 cc-nya (per dosis, sekali suntik) terdapat ethyl-mercury sebanyak 25 ug (DPT, TT, beberapa HIB), 12,5 ug (Hepatitis B). Sehingga per kali suntik saja anak mendapat ethyl-mercury 40-80 kali dosis maksimum !!! Bila imunisasi Hepatitis B dilakukan pada umur 1 hari (I), 1 bulan (II), dan 6 bulan (III), serta DPT I, II, III pada umur 3, 4, 5 bulan, maka pada umur 6 bulan bayi telah mendapat 200-400 kali dosis maksimum !!! Kiranya terlalu berani bila kita mengatakan hal ini cukup aman. Mercury yang terdapat di alam dalam 3 bentuk yaitu metallic element, inorganic salts, dan organic compounds (misalnya methyl mercury, ethyl mercury, dan phenyl mercury). Toksisitas (daya racunnya) tergantung bentuknya, jalur masuknya ke badan, dosis, dan umur saat terpapar. Maka pemberian vaksin yang mengandung thimmerosal (ethyl-mercury) adalah sangat berbahaya, sebab 1. Ethyl-mercury lebih toksik dibanding
Re: [balita-anda] FW: [balita-anda] Fw: Autisme, Vaksin, dan Mercury dalam Vaksin
- Original Message - From: Patria, Diah [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 30 Oktober 2000 16:01 Subject: RE: [balita-anda] FW: [balita-anda] Fw: Autisme, Vaksin, dan Mercury dalam Vaksin Saya jadi takut dan deg-degan nih pasalnya anak saya baru aja dapat MMR..aduh koq jadi begini sich...tolong dong jangan menakuti-nakuti, kita kan orang awam, alangkah baiknya kalau informasi itu tidak meresahkan kita sebagai orang tua yang awam...jangan bersifat menakut-nakuti, tapi yang informatif dan menenangkan, jadi gimana dengan orang yang terlanjur imunisasikan MMR untuk anaknya..?? bagaimana solusinya..??? apakah saya harus tunggu anak saya samapai usia 18 bln..dan baru ketahuan autisnya..atau ada keterangan lain yang lebih melegakan ttg ini, atau ada netters lain yang punya kasus anakknya punya autis setelah MMR..sharing dong..biar engga deg-degan.. Salam Bundanya Sulthan Yth. Ibu Diah Patria bundanya Sulthan, Informasi yang diberikan tidak bermaksud menakut-nakuti, tetapi untuk meningkatkan kewaspadaan akan bahayanya. Karena kalau kita sudah tahu sesuatu berbahaya, malahan kita jahat bila kita tidak memberitahu orang lain. Namun begitu, saya mohon maaf bila Ibu Diah jadi takut dan deg-degan. Tetapi tentunya Ibu Diah tidak perlu cemas bila memang anak Ibu paling tidak bukan termasuk autism high-risk. Bila ingin banyak tahu mengenai ini, Ibu dapat berlangganan ke FEAT. Berikut di bawah ini saya lampirkan artikel dari FEAT. Wass, Dr. Rudy Sutadi, SpA Message-ID: [EMAIL PROTECTED] From: FEAT [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: What's Causing Autism Rise? / Response to the MMR Question Date: Wed, 11 Oct 2000 03:49:51 +0800 X-Mailer: Internet Mail Service (5.5.2651.58) FEAT DAILY NEWSLETTER Sacramento, California http://www.feat.org "Healing Autism: No Finer a Cause on the Planet" __ October 10, 2000 Also: Response to the MMR Question What's Causing Autism Rise? "Part of it could be due to changes in diagnostic criteria and better diagnosis. Do we think that accounts for all of the increase? The answer is no." - Marie Bristol-Powers, coordinator of autism programs at the National Institute of Mental Health. [By Tracy Connor in today's NY Post.] http://www.nypost.com/health/12908.htm Developmental pediatrician Cecelia McCarton used to see one or two autistic children a year. These days, three or four new patients come into her Manhattan office every week. "It's the new epidemic," McCarton says - and there's plenty of evidence she's right. Professionals and parents across the city are reporting a surge in autism, a spectrum of developmental disabilities that can lock children in an invisible prison. Speech pathologist Margery Rappaport saw her first autistic child a decade ago. Now these "lost children" make up 75 percent of her client roster. "The world thinks of 'Rain Man' when they hear 'autism.' They think it's a death sentence. They don't realize how complex and pervasive it is," Rappaport says. Just how many people have autism or a related disorder is unknown, but the federal government acknowledges the numbers are growing. In the mid-1980s, the figure tossed around was 1 in 2,500. The Centers for Disease Control and Prevention estimates as many as 1 in 500 people have autism today. There are indications that's a conservative estimate. A federal study in Brick Township, N.J., found 1 in 250 children with autism - and no reason why the disorder should be more prevalent there. Locally, the Department of Mental Health estimates there are 11,000 people in the city with autism, but adds that number could be higher. The Board of Education reports a 60 percent increase in the number of students in its autism programs, from 1,544 in 1996 to 2,450 this year. Statewide figures have doubled, from 2,550 preschool and school-age kids in 1994, to 5,142 by the end of 1998. Sandy Levine, executive director of the Autism Foundation of New York, believes there is an "autism cluster" on Staten Island and is pushing for an epidemiological study. "It's worse than an epidemic because we're going to have our hands full for 20 or 30 years," says Levine, the father of a 6-year-old autistic boy. "It's heartbreaking." FIRST recognized in 1943, autism is a collection of communication, social and behavioral disorders. At its worst, it can leave a child trapped in an impenetrable shell. But many people with autism are high-functioning and others make tremendous strides through treatment. Movies like "Rain Man" and celebrities who have autistic children, including actor Sylvester Stallone and football stars Doug Flutie and Dan
[balita-anda] FW: [balita-anda] Fw: Autisme, Vaksin, dan Mercury dalam Vaksin
Yth Bpk. Dr. Rudi Sutadi Anak saya yang pertama (saat ini berusia 2 tahun) menunjukkan gejala autisme dan sejak 4 bulan yang lalu sudah mengikuti program therapi (BT dan Snozele) selama 6 jam per minggu. Adiknya (umur 4 bulan) menurut penglihatan kami sehat-sehat saja dan rutin ke DSA untuk imunisasi. Saat ini belum imunisasi MMR. setelah membaca e-mail dari Bapak, Bagaimana menurut Bapak apakah anak saya yang kedua tersebut jangan di imunisasi MMR atau di tunda saja (sampai umur berapa baru boleh MMR) dan bagaimana dengan imunisasi yang lainnya (mana yg boleh, mana yang tidak) untuk menghindari Autismenya ? terima kasih atas informasinya. -Original Message- From: Rudy Sutadi, MD [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, October 30, 2000 11:18 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Fw: Autisme, Vaksin, dan Mercury dalam Vaksin - Original Message - From: Rudy Sutadi, MD [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 30 Oktober 2000 10:20 Subject: Autisme, Vaksin, dan Mercury dalam Vaksin Hai semuanya, Semoga tulisan ini dapat menjawab, meluruskan dan menengahi diskusi mengenai thimmerosal, mercury, dan vaksin/vaksinasi (DPT, Hepatitis B, MMR). THIMMEROSAL Vaksin bukan tercemar thimmerosal/mercury, tetapi thimmerosal memang sengaja digunakan untuk mematikan/melemahkan bakteri/virus dalam pembuatan vaksin, serta sebagai bahan pengawet agar supaya tidak tercemar oleh bakteri/jamur (terutama pada vaksin yang multidose, yaitu vaksin yang satu vial dapat digunakan untuk beberapa kali suntikan). MERCURY DAN MERCURY DALAM VAKSIN Dosis maksimum paparan mercury adalah 0,1 ug/kgbb (EPA), 0,3 ug/kgbb (ATSDR), 0,4 ug/kg (FDA). EPA=Environmental Protection Agency, ATSDR=Agency for Toxic Substances and Disease Registry, FDA=Food and Drug Administration. Bila berat bayi baru lahir sekitar 3,0 kg, maka paparan maksimumnya adalah 0,3-1,2 ug. Sedangkan dalam vaksin per 0,5 cc-nya (per dosis, sekali suntik) terdapat ethyl-mercury sebanyak 25 ug (DPT, TT, beberapa HIB), 12,5 ug (Hepatitis B). Sehingga per kali suntik saja anak mendapat ethyl-mercury 40-80 kali dosis maksimum !!! Bila imunisasi Hepatitis B dilakukan pada umur 1 hari (I), 1 bulan (II), dan 6 bulan (III), serta DPT I, II, III pada umur 3, 4, 5 bulan, maka pada umur 6 bulan bayi telah mendapat 200-400 kali dosis maksimum !!! Kiranya terlalu berani bila kita mengatakan hal ini cukup aman. Mercury yang terdapat di alam dalam 3 bentuk yaitu metallic element, inorganic salts, dan organic compounds (misalnya methyl mercury, ethyl mercury, dan phenyl mercury). Toksisitas (daya racunnya) tergantung bentuknya, jalur masuknya ke badan, dosis, dan umur saat terpapar. Maka pemberian vaksin yang mengandung thimmerosal (ethyl-mercury) adalah sangat berbahaya, sebab 1. Ethyl-mercury lebih toksik dibanding methyl-mercury yang terdapat dalam ikan yang tercemar. 2. Diberikan langsung melalui injeksi (seratus persen masuk ke badan, dibanding makan ikan yang relatif lebih sedikit yang diserap usus). 3. Dosis yang didapat oleh bayi sungguh sangat mencengangkan (lihat keterangan di atas). 4. Usia bayi di mana otak sedang berkembang pesat (orang dewasa relatif tidak berkembang lagi) sehingga lebih dahsyat akibatnya. 5. Dan, bayi sampai usia 6 bulan fungsi eksresi/sekresi empedunya (untuk membuang mercury yang terdapat dalam tubuhnya) relatif belum baik sehingga terjadi penimbunan. Kalau memang sedemikian bahayanya, mengapa tidak semua bayi kompak beramai-ramai jadi autisme? Karena pada autisme terdapat faktor genetik yang menyebabkan bayi tertentu rentan terhadap ethyl-mercury ini. Faktor kerentanan genetik ini sering saya contohkan pada DM (diabetes mellitus, kencing manis) dan alkoholisme. Oleh karena faktor genetik ini, sehingga bila 1 keluarga mempunyai anak autistik kejadian anak berikut autistik juga adalah 10-20%. Dan saudara-saudara sepupu, keponakan, dan yang mempunyai hubungan darah lainnya kemungkinan juga autistik mencapai 2-3 sampai 9%. Oleh sebab itu, pada keluarga-keluarga yang high-risk seperti di atas, sangat bijaksana UNTUK PALING TIDAK MENUNDA imunisasi yang mengandung thimmerosal paling tidak sampai usia 6 bulan. Atau memberikan thimmerosal-free vaccines. Saat ini satu-satunya vaksin hepatitis yang tidak mengandung thimmerosal yang FDA-Approved hanya COMVAX (dari Merck), sedangkan Engerix-B (dari SmithKline Beecham) masih dalam proses permohonan (belum FDA-Approved). Tetapi COMVAX juga mengandung vaksin Hib, sehingga pemberiannya sebaiknya dittunda, mulai usia 2 bulan. Pemberian vaksin hepatitis I pada umur 1 sampai beberapa hari adalah sangat tidak beralasan. Pemberian pada umur 1 hari itu bila Ibunya jelas-jelas positif HBsAg-nya (artinya mulai sakit atau sedang sakit Hepatitis B). Rekomendasi dari AAP (American Academy of Pediatrics), hepatitis-B pada umur 1 hari juga diberikan bila status HBsAg Ibu tidak diketahui (positif atau negatifnya),
RE: [balita-anda] FW: [balita-anda] Fw: Autisme, Vaksin, dan Mercury dalam Vaksin
Saya jadi takut dan deg-degan nih pasalnya anak saya baru aja dapat MMR..aduh koq jadi begini sich...tolong dong jangan menakuti-nakuti, kita kan orang awam, alangkah baiknya kalau informasi itu tidak meresahkan kita sebagai orang tua yang awam...jangan bersifat menakut-nakuti, tapi yang informatif dan menenangkan, jadi gimana dengan orang yang terlanjur imunisasikan MMR untuk anaknya..?? bagaimana solusinya..??? apakah saya harus tunggu anak saya samapai usia 18 bln..dan baru ketahuan autisnya..atau ada keterangan lain yang lebih melegakan ttg ini, atau ada netters lain yang punya kasus anakknya punya autis setelah MMR..sharing dong..biar engga deg-degan.. Salam Bundanya Sulthan ** This e-mail and any attachment contains information which is private and confidential and is intended for the addressee only. If you are not an addressee, you are not authorised to read, copy or use the e-mail or any attachment. If you have received this e-mail in error, please notify the sender by return e-mail and then destroy it. ** 2.5 Mbps InternetShop InternetZone Margonda Raya 340 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]