[balita-anda] RE :[balita-anda] Perkembangan Mental Anak :thanks
mama fahmi, mama john, mama dafi,... makasih banyak atas semua sharing pengalamannya. juga kebetulan pagi ini babycenter mengirim my baby this week-nya, dan ada yang terkait dengan permasalahan saya Saya jadi nggak kuatir seperti sebelumnya lagi, walaupun mungkin tetap harus banyak belajar,... sekali lagi makasih banyak ! Semoga share-nya bisa bermanfaat juga untuk yang lain. -aya's mom-
Re: [balita-anda] Perkembangan Mental Anak
Mbak Nining, Memang begitu kok, meskipun saya sudah berusaha sebanyak mungkin mencari tahu tentang tahap perkembangan anak, kadang tidak bisa selalu mulus jalannya. Malah Dafi lebih gawat lagi, kalau permintaannya tidak dipenuhi dia nangis keras-keras sambil guling-guling di lantai (nggak tahu niru siapa ya he..he..he..) atau benturin kepala ke dinding atau pintu. Kalau saya ngatasinya : 1. Kalau memang bahaya, tetap nggak dikasi. Kalau dia mulai benturin kepala atau guling-guling, saya pindahin ke kasur trus dikasi tahu baik-baik biasanya saya bilang "Dafi tidak semua keinginan Dafi bisa dipenuhi, mama nggak akan biarkan kalau itu bahaya buat Dafi', sambil dicariin alternatif, atau di gendong keluar cari pemandangan. 2. Kalau tidak mempan juga, saya tinggalin seolah-olah saya nggak peduli, tapi jangan sampai ada kesan kita marah, jadi istilahnya di 'time out'. Aturannya untuk tiap umur dikali 1 menit, jadi sekarang Dafi hampir 2 tahun saya diemin sekitar 2 menit, kadang bisa reda (kalau keinginannya nggak kuat), tapi kalau masih juga atau tambah parah, saya datangi dan saya peluk tapi diem aja, yang penting dia tahu kita ngerti dia kesal. Biasanya lama-lama reda. 3. Kalau sudah reda beri perhatian lebih misalnya dipeluk, dicium sambil diberi pujian ' Nah gitu dong, anak sholeh kan nggak suka mainin gunting soalnya bahaya'. Kadang teknik harus dikombinasi,misalnya nomor 1 dulu trus 2, kadang dibalik atau bolak balik 1-2-1. Intinya tergantung feeling. Ada juga aturan baku yang harus dijalankan, misalnya 1. Sebelum 1 tahun kalau naik mobil dia harus di belakang, jadi selama dia nggak mau di belakang mobil nggak akan jalan. Setelah 1 tahun dia boleh di depan, dipangku atau duduk sendiri di tengah, kalau dia masih berdiri tidak akan jalan. 2. Dia boleh main setir (Dafi hobby sekali nyetir mobil), kalau sedang parkir. Jadi begitu saya atau papanya masuk mau nyetir, dia langsung pindah ke sebelah dan duduk manis. Yang penting, sekali aturan diterapkan semua harus kompak termasuk baby sitternya. Memang usahakan sedikit saja menggunakan kata 'jangan', jadi misalnya anak mainin TV, kita bilang 'TV bukan mainan, yok kita main gelang susun' sambil dipindahkan, kalau masih juga, cabut kabelnya (tanpa dia tahu), kalau nangis mulai gunakan teknis di atas, contoh lain kalau dia mainin jambangan bunga kaca kita bilang 'Ini jambangan mama, mama nggak mau kalau ini pecah, lagipula nanti Dafi luka, kita main pukul-pukul kotak plastik yuk' dsb. Yang perlu disadari 1. Anak tidak seperti kita yang bisa mengalihkan perhatian, jadi kalau dilarang harus diikuti dengan alternatif, kalau tidak dia tidak bisa berhenti. 2. Tugas kita untuk 'menyingkirkan' benda berbahaya dari sekitar anak, jadi sifatnya antisipatif, jangan hanya melarang kalau sudah dipegang. 3. Mulai biasakan masalah kepemilikan, misalnya ini tas mama bukan untuk dibongkar-bongkar, ini jam papa bukan untuk dibanting. Kalau dia mengerti akan lebih mudah mengambil benda yang tidak boleh dia pegang.Saya tinggal bilang 'Ini kan tas mama', sambil saya ambil biasanya dia nggak akan protes. 4. Supaya tidak kebanyakan 'jangan' pilih yang benar-benar penting (buat list nya), terutama yang berhubungan dengan keselamatan, tapi kalau cuma bikin rumah berantakan, kotor, atau berisik sih biarkan saja. Misalnya dia suka naik-turun kursi awasi saja dari jauh karena dia juga perlu eksperimen. Kalau kita ibu bekerja pasti ada perasaan kuat untuk memanjakan anak sebagai pengganti kehadiran kita yang kurang tapi akibatnya bisa merusak dasar disiplin yang sudah dibangun, jadi berpulang kepada kita untuk mengambil resikonya. Kadang Dafi minta perlindungan saya kalau giginya mau di gosok sama baby sitternya, tapi reaksi saya paling hanya bilang ' Ayo sikat gigi biar giginya sehat' sambil pergi atau saya ambil sikatnya dan giginya saya sikat meskipun harus tahan mendengar tangisannya. Anak sendiri bertingkah laku sesuai dengan siapa yang dihadapi, jadi kalau kita konsisten dia tidak akan 'bertingkah' saat kita ada atau tidak. Gitu lho mbak Ning, rasanya kalau ngomongin anak nggak akan habis ya, maaf kalau kepanjangan. Mamanya Dafi --- nining <[EMAIL PROTECTED]> wrote: __ Do You Yahoo!? Talk to your friends online and get email alerts with Yahoo! Messenger. http://im.yahoo.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com ->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Perkembangan Mental Anak
Mbak Nining, apa kabar ?? John (sekarang 21 bulan) sejak beberapa bulan yl, mulai doyan ngotot...dengan cara nangis (masih untung engga pernah sampe muntah, malah engga pernah lewat dari satu menit). Cuma, nangisnya kenceng banget kayak abis jatuh apa dipukul gitu. Orang serumah juga heran dia dapet ide nangis dari mana. Pokoknya kalau dilarang melakukan atau memegang sesuatu, pasti langsung nangis kenceng. Pertamanya sih saya engga tega, jadi akhirnya saya bolehin saja. Eh, jadi keseringan. Engga bisa deh. Suatu hari, saya lupa kenapa, pokoknya dilarang sesuatu, dia nangis kenceng as always. Kali ini kami semua kompak mendiamkannya, sambil dibilangin bahwa kami melarang bukan karena engga sayang, engga lupa pasang tampang bahwa kami engga suka sama kelakuannya, engga lama kemudian dia diem. Sejak saat itu, kami selalu bilang sama John, bahwa ada yang boleh dan ada yang tidak boleh. Ada barang yang boleh dipegang ada yang tidak. Pokoknya engga semua serba boleh. Pertama-tama ya engga ngerti dia, jadi setiap kali mau melarang kami ingatkan :John kan udah tau, ada yang boleh ada yang tidak. Yang ini bukan punya John dan bukan mainan, jadi John tidak boleh pegang. Kalau dia mau nangis, saya tambahin ; "John juga tau, biarin John nangis, mama tetep engga kasih, ini bahaya, mama sayang sama John, mama engga mau John celaka." Eh, manjur loh, engga lama kemudian, John ngerti tuh. Dia malah sekarang bisa bilang, "duduk meja tak (sambil geleng-geleng) boeh." Saya puji dia, John pinter sekali, sekarang udah ngerti. Memang engga dalam segala hal dia mau dibilangin bae-bae begitu, masih juga dia suka ngotot. Biasanya saya akan coba alihkan perhatiannya pada hal-hal kesukaannya. Misalnya, ayo kita ke depan lihat layang-layang, atau eh liat si Molly (anjing kami) makannya habis engga, atau apa aja deh. Sambil secepat kilat mengambil barang yang dipegang atau menggedongnya menjauhi yang dilarang. Yang penting jangan pernah bohong hanya demi mengalihkan perhatian, anak engga akan percaya lagi sama kita. Kadang-kadang, tipuan itu engga berhasil juga, so saya biarkan dia nangis sebentar. Habis, kalau diturutin, berarti kita engga konsisten dong. Oh ya, penting sekali loh konsisten itu. Psikolog bilang, kalau kita engga konsisten, si anak jadi bingung dan cenderung jadi sulit menentukan sikap (mengendalikan emosi). Kalau hari ini kita bilang engga boleh mainin handphone, ya seterusnya (siapapun juga yang ngeliat) harus konsisten melarangnya untuk mainin handphone. Setiap larangan harus disertai penjelasan yang masuk akal. Emang susah ya...tapi gitu deh resiko jadi ortu (yang baik). Selamat mencoba..! mama john -- On Fri, 28 Apr 2000 10:54:37 nining wrote: >dear mamanya dafi dan para netters, >Sejak awal sebetulnya saya sudah berlangganan babycenter spt yang mama dafi >sarankan, baca-baca bbrp buku psikologi anak, jadi penggemar Leila Ch >Budiman,... tapi saya masih bingung dengan sikap yang harus saya ambil >menghadapi aya (16,5 bulan). Kata ayahbunda, ada fase anak dimana dia merasa >'menjadi pusat dunia', kalau tidak salah usia 2-3 tahun. Tapi sepertinya >saya sudah mulai menghadapinya. Kalau dilarang atau tidak dituruti >kemauannya, aya sekarang jadi suka menangis keras, dan kadang sampai muntah. >Sepertinya sih belum sampai taraf 'vomiting on demand', cuman muntah karena >fisiologis akibat nangis. Tapi akibatnya saya jadi cenderung 'lebih baik >memperbolehkan'drpd nantinya dia nangis (dan muntah). >Saya juga jadi bingung sendiri batas-batas boleh dan tidak. Padahal kita kan >harus konsisten. Disamping itu saya juga nggak mau aya jadi memanfaatkan >tangis sebagai senjata untuk mendapatkan sesuatu. > >Kata buku psikologi sih, jangan berkata 'jangan', biarkan anak >bereksplorasi, dst. Dari sini sih saya cenderung menuruti saja apa maunya, >kecuali yang berbahaya, tentu, misalnya kabel/listrik. Tapi efeknya selain >babysitter saya yang tidak setuju, dia juga manja sekali pada saya. Kalau >saat saya bekerja dia bisa mainan dengan 'manis' diruang depan, begitu saya >pulang dia minta gendong dan minta macam-macam. > >Kalau kebetulan barang yang dipegang berbahaya dan saya bermaksud menukar >dg yang lain, dia nggak akan mau dan barang tsb malah dibanting. Kata buku >psikologi juga dialihkan perhatiannya, tapi bagaimana caranya, wong dia >kalau sudah 'keukeuh' minta itu ya harus itu. Ditunjukin buku yang dia >senangi pun nggak akan mempan. > >Saya juga sering mencoba untuk mengajak bicara baik-baik untuk meredakan >tangisnya, atau pernah juga saya coba membiarkan dia menangis dulu, baru >saya dekati. Keduanya membuat dia menangis lebih kencang. Apalagi kata >Daniel Coleman kita nggak boleh 'membiarkan' emosi anakya saya makin >bingung, apa sebetulnya ada kesalahan perlakuan dari saya, atau baby >sitternya shg dia jadi seperti itu, ya.. soalnya dulu dia nggak se'keras' >ini. Atau dia memang sedang dalam fase ini, tapi bagaimana cara saya >menghadapinya supaya bisa 'lolos' dan nggak s
Re: [balita-anda] Perkembangan Mental Anak
Mbak Nining, Si kecil Fahmi-ku juga udah mulai seperti itu. Bahkan pada usia 3 bulan lebih awal daripada Aya (13 bulan). Gejalanya sama seperti Aya. Kalo pingin apa-apa mau ya itu. Kalo dilarang nangis kenceng (bombay). Tapi begitu dikasih, langsung diam. Awalnya fahmi mau kalau yang dimintanya ditukar dengan yang lain. Tapi lama-lama ngga mau juga. Yang lebih bikin khawatir lagi, tiap dibawa pergi naik mobil maunya ikut nyetir sama papanya. Kalo ngga dibolehin marah sama nangis. Dikasih mainan lain udah ngga mempan sama sekali. Tapi waktu itu, terlintas dalam pikiran saya untuk mencoba mengganti keinginannya dengan "SAYANG". Waktu itu fahmi minta nyetir sama papanya (tahu kan... jalan surabaya ruwetnya kayak gimana). Ngga saya bolehin sampai teriak-teriak di dalam mobil. Saya coba dekap dia erat-erat sambil kepalanya saya usap-usap, pinggulnya saya "pok-pok" pakai perasaan sayang banget. Ternyata cara ini manjur juga... Emosinya mereda. Pada waktu yang lain, saya coba terapkan cara ini kalau dia minta sesuatu yang aneh-aneh. Kalau fahmi sudah mulai nangis kenceng, langsung saya bayar larangan saya itu dengan gendong atau dekapan sayang sambil saya carikan pemandangan yang kira-kira menarik buatnya. Kesannya memang fahmi jadi manja. Tapi ya itu merupakan tahap awal mengajari anak supaya bisa dikasih tahu. Mungkin bisa dicoba. Intinya, bayar larangan anda dengan "SAYANG". Kasih sayang yang bisa menyejukkan hatinya dan meredakan emosinya. - Original Message - From: nining <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [balita-anda] Perkembangan Mental Anak > dear mamanya dafi dan para netters, > Sejak awal sebetulnya saya sudah berlangganan babycenter spt yang mama dafi > sarankan, baca-baca bbrp buku psikologi anak, jadi penggemar Leila Ch > Budiman,... tapi saya masih bingung dengan sikap yang harus saya ambil > menghadapi aya (16,5 bulan). Kata ayahbunda, ada fase anak dimana dia merasa > 'menjadi pusat dunia', kalau tidak salah usia 2-3 tahun. Tapi sepertinya > saya sudah mulai menghadapinya. Kalau dilarang atau tidak dituruti > kemauannya, aya sekarang jadi suka menangis keras, dan kadang sampai muntah. Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com ->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Perkembangan Mental Anak
dear mamanya dafi dan para netters, Sejak awal sebetulnya saya sudah berlangganan babycenter spt yang mama dafi sarankan, baca-baca bbrp buku psikologi anak, jadi penggemar Leila Ch Budiman,... tapi saya masih bingung dengan sikap yang harus saya ambil menghadapi aya (16,5 bulan). Kata ayahbunda, ada fase anak dimana dia merasa 'menjadi pusat dunia', kalau tidak salah usia 2-3 tahun. Tapi sepertinya saya sudah mulai menghadapinya. Kalau dilarang atau tidak dituruti kemauannya, aya sekarang jadi suka menangis keras, dan kadang sampai muntah. Sepertinya sih belum sampai taraf 'vomiting on demand', cuman muntah karena fisiologis akibat nangis. Tapi akibatnya saya jadi cenderung 'lebih baik memperbolehkan'drpd nantinya dia nangis (dan muntah). Saya juga jadi bingung sendiri batas-batas boleh dan tidak. Padahal kita kan harus konsisten. Disamping itu saya juga nggak mau aya jadi memanfaatkan tangis sebagai senjata untuk mendapatkan sesuatu. Kata buku psikologi sih, jangan berkata 'jangan', biarkan anak bereksplorasi, dst. Dari sini sih saya cenderung menuruti saja apa maunya, kecuali yang berbahaya, tentu, misalnya kabel/listrik. Tapi efeknya selain babysitter saya yang tidak setuju, dia juga manja sekali pada saya. Kalau saat saya bekerja dia bisa mainan dengan 'manis' diruang depan, begitu saya pulang dia minta gendong dan minta macam-macam. Kalau kebetulan barang yang dipegang berbahaya dan saya bermaksud menukar dg yang lain, dia nggak akan mau dan barang tsb malah dibanting. Kata buku psikologi juga dialihkan perhatiannya, tapi bagaimana caranya, wong dia kalau sudah 'keukeuh' minta itu ya harus itu. Ditunjukin buku yang dia senangi pun nggak akan mempan. Saya juga sering mencoba untuk mengajak bicara baik-baik untuk meredakan tangisnya, atau pernah juga saya coba membiarkan dia menangis dulu, baru saya dekati. Keduanya membuat dia menangis lebih kencang. Apalagi kata Daniel Coleman kita nggak boleh 'membiarkan' emosi anakya saya makin bingung, apa sebetulnya ada kesalahan perlakuan dari saya, atau baby sitternya shg dia jadi seperti itu, ya.. soalnya dulu dia nggak se'keras' ini. Atau dia memang sedang dalam fase ini, tapi bagaimana cara saya menghadapinya supaya bisa 'lolos' dan nggak salah treatment seperti yang dibilang mamanya dafi,... Mungkin sepertinya sepele ya, tapi bukankah kita (orangtua) yang memberi warna bagi anak-anak kita,... dan itu semua tergantung dari apa yang kita lakukan terhadap mereka, kan... Mohon maaf kepanjangan, ada yang bisa bantu saya ? pak khoerul bisa share apa yang dialami ? Tks & salam manis, -ibunya aya- "mamanya Dafi " wrote : > Pak, > Mungkin buku-buku seperti itu bisa didapat di toko > buku besar misalnya karangan dokter Brezelton. > Tapi kalau bapak punya akses internet, lebih praktis > kalau kita langganan newletter gratis dari web site > per bayi an misalnya seperti baby centre atau pampers > institut, jadi saat anak bapak tambah umur (bulan atau > tahun) mereka kirimkan artikel yang sesuai dengan > perkembangan fisik dan metal anak bapak. Kalau bagi > saya ini sangat praktis dan sesuai dengan kebutuhan > saat itu. Tapi bedasarkan perkembangan yang saya > lihat, anak akan akan mulai menunjukkan identitas dan > egonya mulai umur 2 tahun, antar 2-3 tahun adalah masa > yang rawan dari segi pembentukan kepribadian sehingga > jika kita salah treatment terhadap tingkah laku anak > maka akan berpengaruh pada kepribadiannya di masa > datang. > > Mamanya Dafi > Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com ->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Perkembangan Mental Anak
Pak Khoerul, Ini alamatnya : http://www.babycenter.com/ http://www.pampers.com/ Semoga berguna ya. Mamanya Dafi --- Khoerul Anwar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Salam, > Mamanya Dafi . > Boleh tahu HomePage yang di maksud. > > Thanx sharingnya > > Wassalam, __ Do You Yahoo!? Talk to your friends online and get email alerts with Yahoo! Messenger. http://im.yahoo.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com ->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Perkembangan Mental Anak
Salam, Mamanya Dafi . Boleh tahu HomePage yang di maksud. Thanx sharingnya Wassalam, > -- > From: mamanya Dafi[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Reply To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, April 27, 2000 11:34 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [balita-anda] Perkembangan Mental Anak > > Pak, > Mungkin buku-buku seperti itu bisa didapat di toko > buku besar misalnya karangan dokter Brezelton. > Tapi kalau bapak punya akses internet, lebih praktis > kalau kita langganan newletter gratis dari web site > per bayi an misalnya seperti baby centre atau pampers > institut, jadi saat anak bapak tambah umur (bulan atau > tahun) mereka kirimkan artikel yang sesuai dengan > perkembangan fisik dan metal anak bapak. > --Delete - Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com ->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Perkembangan Mental Anak
Pak, Mungkin buku-buku seperti itu bisa didapat di toko buku besar misalnya karangan dokter Brezelton. Tapi kalau bapak punya akses internet, lebih praktis kalau kita langganan newletter gratis dari web site per bayi an misalnya seperti baby centre atau pampers institut, jadi saat anak bapak tambah umur (bulan atau tahun) mereka kirimkan artikel yang sesuai dengan perkembangan fisik dan metal anak bapak. Kalau bagi saya ini sangat praktis dan sesuai dengan kebutuhan saat itu. Tapi bedasarkan perkembangan yang saya lihat, anak akan akan mulai menunjukkan identitas dan egonya mulai umur 2 tahun, antar 2-3 tahun adalah masa yang rawan dari segi pembentukan kepribadian sehingga jika kita salah treatment terhadap tingkah laku anak maka akan berpengaruh pada kepribadiannya di masa datang. Mamanya Dafi --- Khoerul Anwar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Salam, > Ada yang punya artikel mengenai perkembangan Mental > Balita, kapan sifat ego nya tumbuh dan sudah belajar > berontak, menolak anjuran orang tua. > Akan sangat berguna sekali bagi Bapak / Ibu muda > yang mulai binggung, karena si kecil yang tadinya > manis, imut dan penurut sekarang sudah mulai berani > sama ibu bapaknya, semua kemauannya harus di penuhi. > > Terimakasih atas sharingnya > > Pareng > > Wassalam, __ Do You Yahoo!? Talk to your friends online and get email alerts with Yahoo! Messenger. http://im.yahoo.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com ->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Perkembangan Mental Anak
Pak Khoerul, Kalo bapak langganan majalah ayah-bunda, artikel perkembangan anak balita per umur bisa bapak temukan pada setiap edisi. Mungkin bapak bisa lihat di websitanya www.ayahbunda-online.com. semoga membantu. yuli -Original Message- From: Khoerul Anwar <[EMAIL PROTECTED]> To: '[EMAIL PROTECTED]' <[EMAIL PROTECTED]> Cc: Dinni K. <[EMAIL PROTECTED]>; Mia Amalia <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thursday, April 27, 2000 10:52 AM Subject: [balita-anda] Perkembangan Mental Anak >Salam, > Ada yang punya artikel mengenai perkembangan Mental Balita, kapan sifat ego nya tumbuh dan sudah belajar berontak, menolak anjuran orang tua. >Akan sangat berguna sekali bagi Bapak / Ibu muda yang mulai binggung, karena si kecil yang tadinya manis, imut dan penurut sekarang sudah mulai berani sama ibu bapaknya, semua kemauannya harus di penuhi. > >Terimakasih atas sharingnya > >Pareng > >Wassalam, > > > >Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com >->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html >Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] >Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > > > > Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com ->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Perkembangan Mental Anak
Salam, Ada yang punya artikel mengenai perkembangan Mental Balita, kapan sifat ego nya tumbuh dan sudah belajar berontak, menolak anjuran orang tua. Akan sangat berguna sekali bagi Bapak / Ibu muda yang mulai binggung, karena si kecil yang tadinya manis, imut dan penurut sekarang sudah mulai berani sama ibu bapaknya, semua kemauannya harus di penuhi. Terimakasih atas sharingnya Pareng Wassalam, Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com ->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]