RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun

2000-01-19 Terurut Topik Firdaus Albugis


Di bawah ini copy dari harian Pikiran Rakyat edisi hari ini
( Rabu, 19/1/2000).

Saya mendukung untuk untuk memusnahkan bisnis mereka, dengan jalan tidak
memberi pada peminta-minta yang menggunakan anak kecil, terutama batita.

Firdaus.



BANDUNG, (PR).-
Majelis hakim Pengadilan Negeri Bandung menepati janjinya ketika menjatuhi
hukuman tiga tahun penjara terhadap YS (30). Wanita ini terbukti menculik
David, putra pasangan Robbi dan Ida, untuk dijadikan pengemis. 

Putusan yang dijatuhkan majelis hakim sesuai dengan tuntutan Jaksa Matjan
Berani. Pada sidang sebelumnya, ketua majelis hakim, Masta Sinulingga, SH,
menyarankan jaksa untuk membuat tuntutan yang berat. Sebab bila tidak,
hakim akan memberatkan hukumannya. 

Seperti terungkap dalam persidangan, orangtua korban baru menyadari
anaknya hilang sekitar pukul 16.00. David yang semestinya mandi, tidak
pulang ke rumahnya di daerah Sulaksana. Setelah mencari ke berbagai
tempat, mereka hanya menemukan sepeda David tergeletak di pinggir kali.
Khawatir anaknya hanyut, ia bersama warga setempat, berusaha mencari
sampai ke dasar kali. Tapi hasilnya nihil.

Saat itu teman sebaya korban, Hadi, memberi tahu orangtua korban, David
dibawa perempuan tak dikenal. Sadar anaknya diculik orang, mereka pun
melaporkannya kepada petugas berwajib.

Empat bulan kemudian, uwak korban, Cucun, yang sedang berjalan di tempat
penyeberangan Cicaheum -- sekitar dua km dari rumah orangtua korban --
menyaksikan keponakannya sedang menengadahkan tangan seperti layaknya
pengemis. Keponakannya tersebut sedang bersama perempuan muda tak dikenal. 

Ganti nama

Ketika ditanya, perempuan yang tak lain YS menyatakan, anak tersebut
adalah anaknya yang bernama Asep Supriatna. Karena Cucun yakin anak itu
adalah keponakannya, ia segera meminta bantuan polisi yang sedang bertugas
di dekat tempat kejadian.

Anehnya lagi, ketika dipertemukan kembali dengan orangtuanya, anak itu
malah tidak ingat. David baru mengenali kembali orangtuanya setelah
keluarganya membawa "orang pintar".*** 


On Wed, 29 Dec 1999, Endang Rohiyat wrote:

> 
> > Saya punya satu usulan sederhana yaitu kita buat
> > suatu slogan atau selebaran
> > untuk dibagi-bagikan kepada setiap pengendara secara
> > sembunyi-sembunyi atau
> > melalui email-email tak bertuan yang intinya
> > melarang orang memberikan
> > sumbangan kepada pengemis-pengemis dipinggir jalan,
> > jika memang berniat
> > untuk beramal cukup dilingkungan terdekat yang ada
> > atau tempat-tempat
> > ibadah.
> > 
> 
> Bagaimana kalau kita mulai secara kecil-kecilan dulu
> dgn kampanye melalui Homepagenya Balita-Anda, misalnya
> dgn membuat banner yg bisa ditukar antar pemilik
> homepage. Bagaimana Kang KJ dan Kang Rahman,? maaf lho
> ngasih kerjaan.:-)
> 
> __
> Do You Yahoo!?
> Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
> http://messenger.yahoo.com
> 
> Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
> "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
> 
> -= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
> Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
> EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
> http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-===  FREE Handphone @ http://www.indoglobal.com/dedicated.php3  ===-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]










Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-30 Terurut Topik Tommy Sulianto

From: <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun


> Pernah kami (saya dan istri) mencoba mendekati seorang pengemis
> diperempatan yang mengendong bayi, kami menawarkan untuk merawat bayi

Kemaren, didepan saya ada sedan yang juga lagi didekati oleh seorang
pengemis (anak-anak +- 10 tahun), nggak tahu, apa yang dibicarakan antara
mereka berdua, yang jelas bapak tersebut membukakan pintu mobil dan menyuruh
masuk, ehh. lari deh tuh anak, mungkin takut ditangkap.
Sedangkan saya pernah juga mengalami, dimana mendadak dia muncul disamping
saya (anak itu juga), dan menangis keras-keras... kaget saya dibuatnya, tapi
saya nggak kasih juga. Dan ternyata setelah nggak ada yang bisa diminta
lagi, dia duduk ditrotoar sambil ketawa-ketiwi.

Kayaknya, mereka tersebut ada yang memobilisasi, sehingga setiap harinya
mereka harus setor sekian rupiah pada 'boss'nya

Regards



Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet










Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-30 Terurut Topik Tommy Sulianto

> rasanya tidak masuk akal ada seorang ibu yang dengan
> sengaja melahirkan untuk menjual anaknya, tapi itulah
> kenyataannya.
Mungkin dalam pemikirannya, bikinnya enak, dapat duit lagi, tanpa memikirkan
hal-hal lainnya lagi.

> Banyak kasus seperti pak RWI yang ingin mengambil anak
> (bayi maupun sudah besar) tapi banyak yang gagal
> karena mereka lebih suka tinggal di jalanan.
Karena sudah kebiasaan hidup mudah, tinggal angkat tangan, bisa dapat uang,
tentu agak mikir, nanti kalau dirumah tersebut bisa banyak kerjaan, atau
sudah diancam oleh jaringan, kamu nggak boleh ngikut orang, saya melihat
dari jauh, dan lain sebagainya.

> Mungkin metode rumah singgah yang sekarang sudah ada
> merupakan solusi untuk meningkatkan pendidikan mereka,
Sebenarnya idenya sangat bagus, tapi kembali lagi pada mereka, kalau mereka
mau senang saja (kerja ringan dapat uang) tentunya rumah singgah tersebut
jadi mubazir.

Regards


Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet










Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-29 Terurut Topik Agustiyadi MT

Mungkin rekan-rekan netters ada yang mau jadi orang tua asuh bagi saudara
kita yang tidak mampu. Kalau ada yang berminat , kunjungi saja situs YASMIN
(Yayasan Manusia Indonesia) di www.yasmin.or.id. Di sana ada Program Seribu
Anak Asuh.

-Original Message-
From: Safaatun <[EMAIL PROTECTED]>
To: '[EMAIL PROTECTED]' <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 30 Desember 1999 11:08
Subject: RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun


>Mungkin kegiatan yang sekarang sudah berjalan dikantor saya dapat menjadi
>salah satu contoh tindakan nyata untuk rekan-rekan netter praktekkan, tema
>dan kegiatan disesuaikan dengan kondisi tiap perusahaan atau lingkungan
>rumah masing-masing yaitu :
>
>Di kantor saya PT.ASTRA GRAPHIA telah dibentuk semacam KSI (Kajian Study
>Islam) kecil-kecilan kegiatannya adalah selain berkumpul-kumpul membahas
>tentang study islam, juga tiap karyawan atas kerelaan masing-masing ada
yang
>menjadi donatur tetap ada juga yang sukarela.
>Dana-dana yang terhimpun rutin tsb sebagian besar kita berikan kepada
>anak-anak yatim, sumbangan bencana alam, pengungsi ambon, dan sesekali kita
>pergi ketempat daerah kumuh untuk mencari orang-orang yang benar-benar
butuh
>bantuan.
>
>Salah satu case yang sedang kita tangani saat ini yaitu anak asuh, yaitu
>seorang bayi yang oleh orang tuanya hendak dijual kepada siapa saja yang
mau
>dengan nilai uang 2 juta saja, padahal mereka baru punya dua anak termasuk
>bayi tsb.
>Sebenarnya KSI sudah menyanggupi untuk memberi bantuan rutin tiap bulan
>sampai anak tsb mandiri asal orangtuanya tetap mau merawatnya, selain itu
>kita juga akan mengusahakan pekerjaan atau modal untuk orang tuanya, akan
>tetapi karna orang tuanya kita nilai sudah bermental tidak baik yaitu
selalu
>mau menjual anaknya, maka KSI-pun membayarnya kemudian ada salah satu rekan
>kita yang bersedia menampungnya dg tetap mendapat bantuan rutin dari KSI
>sampai ada orang bersedia mengadopsinya.
>
>Itu hanya salah satu case, mungkin hal yang sama bisa rekan-rekan
>praktekkan, dengan itu paling tidak ada sebagian kecil saudara-saudara kita
>yang kesusahan dapat dibantu.
>
>Maaf jika posting ini menyimpang, saya hanya tergugah melihat lingkungan
>kita yang semakin hari semakin tidak nyaman untuk anak-anak kita.
>
>Mari kita peduli dengan anak bangsa.
>
>salam
> -Original Message-
> From: Reiko Abimanyu [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 30 Desember 1999 8:48
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun
>
> saya juga sangat mendukung. (walaupun saya tidak kaya, tapi)
>ngga tahan
> rasanya melihat kemiskinan dan pemiskinan yg ada disekitar
>kita. senada dg
> yg dikatakan ibu silvy, kita kelas menengah seharusnya sudah
>mulai peduli dg
> keadaan masyarakat sekitar. kepekaan sosial adalah salah
>satu cara awal
> untuk turut memajukan dan mencerdaskan bangsa (cukup
>generasi kita saja yg
> merasakan bhw indonesia adalah negara 'miskin', penghutang
>terbesar didunia
> atau dalam salah satu berita tvri beberapa waktu lalu,
>dikatakan bahwa 100
> jutaan rakyat indonesia hidup dibawah garis kemiskinan).
> dengan segala keterbatasan kita, kita mungkin tidak bisa
>membantu banyak,
> tapi sedikitnya ada yg bisa kita lakukan. kita tentunya
>ingin anak2 kita
> nanti tumbuh bukan hanya dg kondisi tubuh dan pribadi yg
>ideal saja, tapi
> juga hidup dalam lingkungan yg 'baik' dan 'benar' dalam arti
>seluas2nya dan
> tentu saja aman.
> saya ingin bantu bergerak, apakah ada rekan2 yg tahu
>darimana kita harus
> memulai?
>
>
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: 29 Desember 1999 17:18
> Subject: RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun
>
>
> >
> >
> >Ide anda sangat realistis, saya sangat mendukung untuk
>terbentuknya LSM
> >yang memperjuangkan nasib anak bangsa ini.
> >
> >Salam
> >RWI
>
>
>
>
> Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
> "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat &
>cerdas"
>
> -= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 -
>www.indoglobal.com =-
> Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Berhenti berlangganan, e-mail ke:
>[EMAIL PROTECTED]
> EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email:
>[EMAIL PROTECTED]
> http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian
>Informasi di Internet
>
>
>
>
>
>
>
>
>Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
>"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
>
>-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
>Eti

RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-29 Terurut Topik Safaatun

Mungkin kegiatan yang sekarang sudah berjalan dikantor saya dapat menjadi
salah satu contoh tindakan nyata untuk rekan-rekan netter praktekkan, tema
dan kegiatan disesuaikan dengan kondisi tiap perusahaan atau lingkungan
rumah masing-masing yaitu :

Di kantor saya PT.ASTRA GRAPHIA telah dibentuk semacam KSI (Kajian Study
Islam) kecil-kecilan kegiatannya adalah selain berkumpul-kumpul membahas
tentang study islam, juga tiap karyawan atas kerelaan masing-masing ada yang
menjadi donatur tetap ada juga yang sukarela.
Dana-dana yang terhimpun rutin tsb sebagian besar kita berikan kepada
anak-anak yatim, sumbangan bencana alam, pengungsi ambon, dan sesekali kita
pergi ketempat daerah kumuh untuk mencari orang-orang yang benar-benar butuh
bantuan.

Salah satu case yang sedang kita tangani saat ini yaitu anak asuh, yaitu
seorang bayi yang oleh orang tuanya hendak dijual kepada siapa saja yang mau
dengan nilai uang 2 juta saja, padahal mereka baru punya dua anak termasuk
bayi tsb.
Sebenarnya KSI sudah menyanggupi untuk memberi bantuan rutin tiap bulan
sampai anak tsb mandiri asal orangtuanya tetap mau merawatnya, selain itu
kita juga akan mengusahakan pekerjaan atau modal untuk orang tuanya, akan
tetapi karna orang tuanya kita nilai sudah bermental tidak baik yaitu selalu
mau menjual anaknya, maka KSI-pun membayarnya kemudian ada salah satu rekan
kita yang bersedia menampungnya dg tetap mendapat bantuan rutin dari KSI
sampai ada orang bersedia mengadopsinya. 

Itu hanya salah satu case, mungkin hal yang sama bisa rekan-rekan
praktekkan, dengan itu paling tidak ada sebagian kecil saudara-saudara kita
yang kesusahan dapat dibantu.

Maaf jika posting ini menyimpang, saya hanya tergugah melihat lingkungan
kita yang semakin hari semakin tidak nyaman untuk anak-anak kita.

Mari kita peduli dengan anak bangsa.

salam
-Original Message-
From:   Reiko Abimanyu [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   30 Desember 1999 8:48
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun

saya juga sangat mendukung. (walaupun saya tidak kaya, tapi)
ngga tahan
rasanya melihat kemiskinan dan pemiskinan yg ada disekitar
kita. senada dg
yg dikatakan ibu silvy, kita kelas menengah seharusnya sudah
mulai peduli dg
keadaan masyarakat sekitar. kepekaan sosial adalah salah
satu cara awal
untuk turut memajukan dan mencerdaskan bangsa (cukup
generasi kita saja yg
merasakan bhw indonesia adalah negara 'miskin', penghutang
terbesar didunia
atau dalam salah satu berita tvri beberapa waktu lalu,
dikatakan bahwa 100
jutaan rakyat indonesia hidup dibawah garis kemiskinan).
dengan segala keterbatasan kita, kita mungkin tidak bisa
membantu banyak,
tapi sedikitnya ada yg bisa kita lakukan. kita tentunya
ingin anak2 kita
nanti tumbuh bukan hanya dg kondisi tubuh dan pribadi yg
ideal saja, tapi
juga hidup dalam lingkungan yg 'baik' dan 'benar' dalam arti
seluas2nya dan
tentu saja aman.
saya ingin bantu bergerak, apakah ada rekan2 yg tahu
darimana kita harus
memulai?


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 29 Desember 1999 17:18
        Subject: RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun


>
>
>Ide anda sangat realistis, saya sangat mendukung untuk
terbentuknya LSM
>yang memperjuangkan nasib anak bangsa ini.
>
>Salam
>RWI




Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat &
cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 -
www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email:
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian
Informasi di Internet








Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet










Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-29 Terurut Topik Vera Supati

salam
saya nga ikutan komentar apa-apa tentang subject catatan akhir tahun ini,
saya cuma ingin melaksanakannya saja, dan saya mengharapkan para netter
dapat membantu saya, bagaimana cara memulainya?, dan diberikan kepada siapa
? yayasan atau langsung kepada orang yg kesusahan ? apabila dari milis
balita ada yayasan?

terima kasih
salam dan doa
vera-mama marchel
-Original Message-
From: Reiko Abimanyu <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wednesday, December 29, 1999 7:36 PM
Subject: Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun


>saya juga sangat mendukung. (walaupun saya tidak kaya, tapi) ngga tahan
>rasanya melihat kemiskinan dan pemiskinan yg ada disekitar kita. senada dg
>yg dikatakan ibu silvy, kita kelas menengah seharusnya sudah mulai peduli
dg
>keadaan masyarakat sekitar. kepekaan sosial adalah salah satu cara awal
>untuk turut memajukan dan mencerdaskan bangsa (cukup generasi kita saja yg
>merasakan bhw indonesia adalah negara 'miskin', penghutang terbesar didunia
>atau dalam salah satu berita tvri beberapa waktu lalu, dikatakan bahwa 100
>jutaan rakyat indonesia hidup dibawah garis kemiskinan).
>dengan segala keterbatasan kita, kita mungkin tidak bisa membantu banyak,
>tapi sedikitnya ada yg bisa kita lakukan. kita tentunya ingin anak2 kita
>nanti tumbuh bukan hanya dg kondisi tubuh dan pribadi yg ideal saja, tapi
>juga hidup dalam lingkungan yg 'baik' dan 'benar' dalam arti seluas2nya dan
>tentu saja aman.
>saya ingin bantu bergerak, apakah ada rekan2 yg tahu darimana kita harus
>memulai?
>
>
>-Original Message-
>From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
>Date: 29 Desember 1999 17:18
>Subject: RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun
>
>
>>
>>
>>Ide anda sangat realistis, saya sangat mendukung untuk terbentuknya LSM
>>yang memperjuangkan nasib anak bangsa ini.
>>
>>Salam
>>RWI
>
>
>
>
>Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
>"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
>
>-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
>Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
>Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
>EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email:
[EMAIL PROTECTED]
>http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
>
>



Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet










Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-29 Terurut Topik Reiko Abimanyu

saya juga sangat mendukung. (walaupun saya tidak kaya, tapi) ngga tahan
rasanya melihat kemiskinan dan pemiskinan yg ada disekitar kita. senada dg
yg dikatakan ibu silvy, kita kelas menengah seharusnya sudah mulai peduli dg
keadaan masyarakat sekitar. kepekaan sosial adalah salah satu cara awal
untuk turut memajukan dan mencerdaskan bangsa (cukup generasi kita saja yg
merasakan bhw indonesia adalah negara 'miskin', penghutang terbesar didunia
atau dalam salah satu berita tvri beberapa waktu lalu, dikatakan bahwa 100
jutaan rakyat indonesia hidup dibawah garis kemiskinan).
dengan segala keterbatasan kita, kita mungkin tidak bisa membantu banyak,
tapi sedikitnya ada yg bisa kita lakukan. kita tentunya ingin anak2 kita
nanti tumbuh bukan hanya dg kondisi tubuh dan pribadi yg ideal saja, tapi
juga hidup dalam lingkungan yg 'baik' dan 'benar' dalam arti seluas2nya dan
tentu saja aman.
saya ingin bantu bergerak, apakah ada rekan2 yg tahu darimana kita harus
memulai?


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 29 Desember 1999 17:18
Subject: RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun


>
>
>Ide anda sangat realistis, saya sangat mendukung untuk terbentuknya LSM
>yang memperjuangkan nasib anak bangsa ini.
>
>Salam
>RWI




Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet










RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-29 Terurut Topik Endang Rohiyat


> Saya punya satu usulan sederhana yaitu kita buat
> suatu slogan atau selebaran
> untuk dibagi-bagikan kepada setiap pengendara secara
> sembunyi-sembunyi atau
> melalui email-email tak bertuan yang intinya
> melarang orang memberikan
> sumbangan kepada pengemis-pengemis dipinggir jalan,
> jika memang berniat
> untuk beramal cukup dilingkungan terdekat yang ada
> atau tempat-tempat
> ibadah.
> 

Bagaimana kalau kita mulai secara kecil-kecilan dulu
dgn kampanye melalui Homepagenya Balita-Anda, misalnya
dgn membuat banner yg bisa ditukar antar pemilik
homepage. Bagaimana Kang KJ dan Kang Rahman,? maaf lho
ngasih kerjaan.:-)

__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://messenger.yahoo.com

Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet










RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-29 Terurut Topik RWI



Ide anda sangat realistis, saya sangat mendukung untuk terbentuknya LSM
yang memperjuangkan nasib anak bangsa ini.

Salam
RWI




Safaatun <[EMAIL PROTECTED]> on 12/29/99 12:58:00 PM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   "'[EMAIL PROTECTED]'" <[EMAIL PROTECTED]>
cc:(bcc: Rudi Wijaya/IN/Ecco)
Subject:  RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun




Kalau memang benar anak-anak tersebut oleh penyewanya di dapat dari
membeli,
bukan mustahil juga didapat dari mencuri bayi-bayi.
Saya tidak dapat bayangkan bagaimana jika ada diantara bayi dan anak - anak
tersebut merupakan saudara kita rasanya tidak sanggup untuk membayangkannya
bayi dan anak - anak yang begitu lucu harus tergolek lemah kepanasan dan
kehujanan(sungguh biadab memang orang yang mengkoordinir tsb).

Saya juga tidak habis pikir, kalau kita orang awam saja bisa tau masalah
ini
lalu kemana para aparat.
Atau sebaiklnya kita tidak usah terlalu berharap terhadap pemerintah tapi
kita buat satu tindakan nyata wujudnya bukan kita menangkapi mereka satu
persatu kan nggak mungkin.
Saya punya satu usulan sederhana yaitu kita buat suatu slogan atau
selebaran
untuk dibagi-bagikan kepada setiap pengendara secara sembunyi-sembunyi atau
melalui email-email tak bertuan yang intinya melarang orang memberikan
sumbangan kepada pengemis-pengemis dipinggir jalan, jika memang berniat
untuk beramal cukup dilingkungan terdekat yang ada atau tempat-tempat
ibadah.

Kampanye inipun harus terus-menerus dilakukan secara kontinyu, kan
lama-lama
jika tidak ada yang peduli dengan mereka, maka mereka akan berangsur-angsur
berkurang.

Atau kita bisa juga buat satu LSM "peduli anak bangsa" yang detailnya bisa
dibahas nanti.
Ada yang berminat..

Salam
Mamanya Adit & Tia

  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: 29 Desember 1999 12:37
      To:  [EMAIL PROTECTED]
  Subject:  Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun



  Apa yang anda simpulkan memang benar, jaringan yang mereka
punyai juga
  cukup solid terbukti mereka semakin lama semakin meningkat
baik secara
  kwalitas maupun kwantitas. Termasuk seperti yang anda
kemukakan tadi bahwa
  mereka mengunakan obat-obatan tertentu untuk melancarkan
tugas mereka.

  Kita memang ternyuh melihat kondisi tersebut, nah mumpung
ada yang
  mengangkat topik ini, mungkin ada rekan-rekan yang punya
ide, saran atau
  apapun untuk sedikit "mengurangi" kondisi tersebut.

  Pernah kami (saya dan istri) mencoba mendekati seorang
pengemis
  diperempatan yang mengendong bayi, kami menawarkan untuk
merawat bayi
  tersebut dan sebagai gantinya kami memberi sejumlah uang
(kalau tidak salah
  200.000) tapi ditolak, alasanya cukup mengejutkan kami,
ternyata bayi-bayi
  yang mereka bawa tersebut bukan bayi mereka tetapi mereka
menyewa dari
  orang lain?! dan sang penyewa mendapatkannya dengan cara
membeli. Tapi
  informasi tersebut belum pernah saya konfirmasikan kepada
siapapun dan kami
  juga tidak tahu kebenaran informasi tersebut namun jika hal
itu benar,
  mereka itu benar-benar tidak mempunyai rasa kemanusiaan sama
sekali.

  Nah ada yang mau share info atau ide?

  Salam
  RWI




  Endang Rohiyat <[EMAIL PROTECTED]> on 12/29/99 08:50:57 AM

  Please respond to [EMAIL PROTECTED]

  To:   [EMAIL PROTECTED]
  cc:(bcc: Rudi Wijaya/IN/Ecco)
  Subject:  [balita-anda] Catatan akhir tahun




  Beberapa hari belakangan ini kita akan menjumpai
  banyak pengemis yang menggendong balita sebagai "daya
  tariknya" di perempatan jalan. Fenomena seperti ini
  semakin meningkat menjelang Hari Raya Lebaran. Saya
  coba perhatikan dan merasa penasaran mengapa para
  balita tsb hampir semuanya tertidur dgn pulasnya?.

  Menurut informasi yg saya dapat kemudian bahwa balita
  tsb telah diberi semacam obat tidur agar dia tenang
  selama "bertugas".
  Ide gila tsb sepertinya memang masuk akal tetapi
  sungguh sangat tidak berperikemanusiaan.

  Saya merasa kaget dan terenyuh mendengarnya, darimana
  mereka mendapatkan ide gila tsb kalau bukan dari orang
  pintar. Kita ketahui sendiri bahwa sekarang banyak
  obat-obatan yg dijual bebas mengandung obat
  tidurnya.:-(

  Saya membayangkan apa jadinya terhadap para balita tsb
  bila setiap hari mereka dipaksa untuk mengkonsumsi
  obat tidur?

  Saya berkesimpulan bahwa para pengemis tsb telah
  diorganisir oleh orang-orang pintar tetapi tidak
  berperikemanusiaan.:-(


  __
  Do You Yahoo!?
  Talk 

Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun (edisi1)

1999-12-29 Terurut Topik Silvy Indriani

Akhirnya muncul juga topik seperti ini di milis kita. Sebelumnya saya sempat
prihatin, karena sebagian besar yang kita bicarakan di milis ini tidak lain
adalah keadaan ideal dan membanggakan diri/anak kita. Alhamdulillah,
ternyata hati kita masih terbuka untuk memikirkan community yang berada di
luar kita, yang keadaannya sangat jauh dari ideal.

> Saya punya satu usulan sederhana yaitu kita buat suatu slogan atau
selebaran
> untuk dibagi-bagikan kepada setiap pengendara secara sembunyi-sembunyi
atau
> melalui email-email tak bertuan yang intinya melarang orang memberikan
> sumbangan kepada pengemis-pengemis dipinggir jalan, jika memang berniat
> untuk beramal cukup dilingkungan terdekat yang ada atau tempat-tempat
> ibadah.
>
> Kampanye inipun harus terus-menerus dilakukan secara kontinyu, kan
lama-lama
> jika tidak ada yang peduli dengan mereka, maka mereka akan
berangsur-angsur
> berkurang.

Kalau saja hal tersebut di atas betul-betul dijalankan, siapa yang akan
memikirkan bayi-bayi, balita-balit, dan anak-anak telantar itu? Mungkin bagi
pengemis dewasanya justru akan merupakan pendidikan yang baik. Tapi bagi
bayi-bayi dan anak-anaknya yang tidak berdosa itu??? Memang itulah
permasalahan yang sangat signifikan di negara-negara berkembang.

Saya pernah ngobrol dengan salah seorang teman wartawan (beliau ini Bapak
asuhnya ribuan pemulung di Surabaya). Kalau anak-anak pemulung sebagian
sudah ada yang mengurusi (salah satunya yayasan yang dikelolanya). Anak-anak
yatim di panti asuhan, terbukti sudah banyak orang dan dermawan yang peduli.
Program JPS hanya mengcover mereka-mereka yang punya KTP jelas (kalau
anak-anak, ortunya harus punya KTP jelas). Lalu siapa yang memikirkan
bayi-bayi dan anak-anak yang mengemis di jalanan? Status mereka, seperti
yang pernah dikemukakan pada posting sebelumnya, STATUS TIDAK JELAS. Anak
pengemisnya bukan (karena disewa dari orang lain). Anak dari penyewanya juga
bukan (karena didapat dari mana aja, bahkan hasil curian). Hampir tidak ada
yang memikirkan mereka... Program pemerintah kita pun masih belum mengcover
anak-anak dengan status yang tidak jelas itu tadi. INI ADALAH  KENYATAAN
YANG JUGA DIAKUI OLEH TEMAN WARTAWAN SAYA ITU TADI.

Kalau masih terbuka nurani rekans untuk mereka, itu sudah merupakan suatu
harapan baginya. Saran dari saya, kalau ada di antara rekans yang hendak
menyalurkan zakat, shodaqoh, sabil, bantuan, dll. pikirkan lah mereka juga.
Bayi-bayi dan anak-anak pengemis di jalanan.

Mungkin posting ini OOT. Tapi sangat bermanfaat untuk mengingatkan kita di
penghujung tahun ini, pada nasib community yang jauh dari jangkauan kita.
Juga untuk membuat kita lebih pandai mensyukuri nikmat yang telah
dilimpahkan pada kita.


Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet










Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-29 Terurut Topik Agustiyadi MT

Saya setuju sekali dan mendukung usulan ibu Safaatun 
Semoga kita lebih peduli dengan nasib anak bangsa kita 

Ayahnya Nahda ..

-Original Message-
From: Safaatun <[EMAIL PROTECTED]>
To: '[EMAIL PROTECTED]' <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 29 Desember 1999 14:26
Subject: RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun


>Kalau memang benar anak-anak tersebut oleh penyewanya di dapat dari
membeli,
>bukan mustahil juga didapat dari mencuri bayi-bayi.
>Saya tidak dapat bayangkan bagaimana jika ada diantara bayi dan anak - anak
>tersebut merupakan saudara kita rasanya tidak sanggup untuk membayangkannya
>bayi dan anak - anak yang begitu lucu harus tergolek lemah kepanasan dan
>kehujanan(sungguh biadab memang orang yang mengkoordinir tsb).
>
>Saya juga tidak habis pikir, kalau kita orang awam saja bisa tau masalah
ini
>lalu kemana para aparat.
>Atau sebaiklnya kita tidak usah terlalu berharap terhadap pemerintah tapi
>kita buat satu tindakan nyata wujudnya bukan kita menangkapi mereka satu
>persatu kan nggak mungkin.
>Saya punya satu usulan sederhana yaitu kita buat suatu slogan atau
selebaran
>untuk dibagi-bagikan kepada setiap pengendara secara sembunyi-sembunyi atau
>melalui email-email tak bertuan yang intinya melarang orang memberikan
>sumbangan kepada pengemis-pengemis dipinggir jalan, jika memang berniat
>untuk beramal cukup dilingkungan terdekat yang ada atau tempat-tempat
>ibadah.
>
>Kampanye inipun harus terus-menerus dilakukan secara kontinyu, kan
lama-lama
>jika tidak ada yang peduli dengan mereka, maka mereka akan berangsur-angsur
>berkurang.
>
>Atau kita bisa juga buat satu LSM "peduli anak bangsa" yang detailnya bisa
>dibahas nanti.
>Ada yang berminat..
>
>Salam
>Mamanya Adit & Tia
>
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 29 Desember 1999 12:37
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun
>
>
>
> Apa yang anda simpulkan memang benar, jaringan yang mereka
>punyai juga
> cukup solid terbukti mereka semakin lama semakin meningkat
>baik secara
> kwalitas maupun kwantitas. Termasuk seperti yang anda
>kemukakan tadi bahwa
> mereka mengunakan obat-obatan tertentu untuk melancarkan
>tugas mereka.
>
> Kita memang ternyuh melihat kondisi tersebut, nah mumpung
>ada yang
> mengangkat topik ini, mungkin ada rekan-rekan yang punya
>ide, saran atau
> apapun untuk sedikit "mengurangi" kondisi tersebut.
>
> Pernah kami (saya dan istri) mencoba mendekati seorang
>pengemis
> diperempatan yang mengendong bayi, kami menawarkan untuk
>merawat bayi
> tersebut dan sebagai gantinya kami memberi sejumlah uang
>(kalau tidak salah
> 200.000) tapi ditolak, alasanya cukup mengejutkan kami,
>ternyata bayi-bayi
> yang mereka bawa tersebut bukan bayi mereka tetapi mereka
>menyewa dari
> orang lain?! dan sang penyewa mendapatkannya dengan cara
>membeli. Tapi
> informasi tersebut belum pernah saya konfirmasikan kepada
>siapapun dan kami
> juga tidak tahu kebenaran informasi tersebut namun jika hal
>itu benar,
> mereka itu benar-benar tidak mempunyai rasa kemanusiaan sama
>sekali.
>
> Nah ada yang mau share info atau ide?
>
> Salam
> RWI
>
>
>
>
> Endang Rohiyat <[EMAIL PROTECTED]> on 12/29/99 08:50:57 AM
>
> Please respond to [EMAIL PROTECTED]
>
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> cc:(bcc: Rudi Wijaya/IN/Ecco)
> Subject:  [balita-anda] Catatan akhir tahun
>
>
>
>
> Beberapa hari belakangan ini kita akan menjumpai
> banyak pengemis yang menggendong balita sebagai "daya
> tariknya" di perempatan jalan. Fenomena seperti ini
> semakin meningkat menjelang Hari Raya Lebaran. Saya
> coba perhatikan dan merasa penasaran mengapa para
> balita tsb hampir semuanya tertidur dgn pulasnya?.
>
> Menurut informasi yg saya dapat kemudian bahwa balita
> tsb telah diberi semacam obat tidur agar dia tenang
> selama "bertugas".
> Ide gila tsb sepertinya memang masuk akal tetapi
> sungguh sangat tidak berperikemanusiaan.
>
> Saya merasa kaget dan terenyuh mendengarnya, darimana
> mereka mendapatkan ide gila tsb kalau bukan dari orang
> pintar. Kita ketahui sendiri bahwa sekarang banyak
> obat-obatan yg dijual bebas mengandung obat
> tidurnya.:-(
>
> Saya membayangkan apa jadinya terhadap para balita tsb
> bila setiap hari mereka dipaksa untuk mengkonsumsi
> obat tidur?
>
> Saya berkesimpulan bahwa para pengemis tsb telah
> diorganisir oleh orang-orang pintar tetapi tidak
> berperikemanusiaan.:-(
>
>
> __
> Do You Yahoo!?
> Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
> ht

RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-29 Terurut Topik Suryani

Saya Mendukung 100%.  
Hidup   LSM "Peduli Anak Bangsa" !!!

mama Dinda.

-Original Message-
From: Safaatun [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, December 29, 1999 1:58 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun


Kalau memang benar anak-anak tersebut oleh penyewanya di dapat dari membeli,
bukan mustahil juga didapat dari mencuri bayi-bayi.
Saya tidak dapat bayangkan bagaimana jika ada diantara bayi dan anak - anak
tersebut merupakan saudara kita rasanya tidak sanggup untuk membayangkannya
bayi dan anak - anak yang begitu lucu harus tergolek lemah kepanasan dan
kehujanan(sungguh biadab memang orang yang mengkoordinir tsb).

Saya juga tidak habis pikir, kalau kita orang awam saja bisa tau masalah ini
lalu kemana para aparat.
Atau sebaiklnya kita tidak usah terlalu berharap terhadap pemerintah tapi
kita buat satu tindakan nyata wujudnya bukan kita menangkapi mereka satu
persatu kan nggak mungkin.
Saya punya satu usulan sederhana yaitu kita buat suatu slogan atau selebaran
untuk dibagi-bagikan kepada setiap pengendara secara sembunyi-sembunyi atau
melalui email-email tak bertuan yang intinya melarang orang memberikan
sumbangan kepada pengemis-pengemis dipinggir jalan, jika memang berniat
untuk beramal cukup dilingkungan terdekat yang ada atau tempat-tempat
ibadah.

Kampanye inipun harus terus-menerus dilakukan secara kontinyu, kan lama-lama
jika tidak ada yang peduli dengan mereka, maka mereka akan berangsur-angsur
berkurang.

Atau kita bisa juga buat satu LSM "peduli anak bangsa" yang detailnya bisa
dibahas nanti.
Ada yang berminat..

Salam
Mamanya Adit & Tia

-Original Message-
From:   [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   29 Desember 1999 12:37
To: [EMAIL PROTECTED]
        Subject:    Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun



Apa yang anda simpulkan memang benar, jaringan yang mereka
punyai juga
cukup solid terbukti mereka semakin lama semakin meningkat
baik secara
kwalitas maupun kwantitas. Termasuk seperti yang anda
kemukakan tadi bahwa
mereka mengunakan obat-obatan tertentu untuk melancarkan
tugas mereka.

Kita memang ternyuh melihat kondisi tersebut, nah mumpung
ada yang
mengangkat topik ini, mungkin ada rekan-rekan yang punya
ide, saran atau
apapun untuk sedikit "mengurangi" kondisi tersebut.

Pernah kami (saya dan istri) mencoba mendekati seorang
pengemis
diperempatan yang mengendong bayi, kami menawarkan untuk
merawat bayi
tersebut dan sebagai gantinya kami memberi sejumlah uang
(kalau tidak salah
200.000) tapi ditolak, alasanya cukup mengejutkan kami,
ternyata bayi-bayi
yang mereka bawa tersebut bukan bayi mereka tetapi mereka
menyewa dari
orang lain?! dan sang penyewa mendapatkannya dengan cara
membeli. Tapi
informasi tersebut belum pernah saya konfirmasikan kepada
siapapun dan kami
juga tidak tahu kebenaran informasi tersebut namun jika hal
itu benar,
mereka itu benar-benar tidak mempunyai rasa kemanusiaan sama
sekali.

Nah ada yang mau share info atau ide?

Salam
RWI




Endang Rohiyat <[EMAIL PROTECTED]> on 12/29/99 08:50:57 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Rudi Wijaya/IN/Ecco)
Subject:  [balita-anda] Catatan akhir tahun




Beberapa hari belakangan ini kita akan menjumpai
banyak pengemis yang menggendong balita sebagai "daya
tariknya" di perempatan jalan. Fenomena seperti ini
semakin meningkat menjelang Hari Raya Lebaran. Saya
coba perhatikan dan merasa penasaran mengapa para
balita tsb hampir semuanya tertidur dgn pulasnya?.

Menurut informasi yg saya dapat kemudian bahwa balita
tsb telah diberi semacam obat tidur agar dia tenang
selama "bertugas".
Ide gila tsb sepertinya memang masuk akal tetapi
sungguh sangat tidak berperikemanusiaan.

Saya merasa kaget dan terenyuh mendengarnya, darimana
mereka mendapatkan ide gila tsb kalau bukan dari orang
pintar. Kita ketahui sendiri bahwa sekarang banyak
obat-obatan yg dijual bebas mengandung obat
tidurnya.:-(

Saya membayangkan apa jadinya terhadap para balita tsb
bila setiap hari mereka dipaksa untuk mengkonsumsi
obat tidur?

Saya berkesimpulan bahwa para pengemis tsb 

RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-29 Terurut Topik YULI (GGPC/TBG)

Ada cerita juga dari saya, waktu itu (setahun yang lalu bulan November)
saya ada tugas ke Jakarta dan temen saya menceritakan bahwa mertuanya
sepulang belanja  melihat anak tetanggganya digedong sama pengemis,
padahal biasanya anak itu dirumah bersama babysisternya(orang tuanya
kerja semua) , kemudian beliau telphon ke kantor tetangganya tersebut,
setelah tetangganya pulang ternyata benar anaknya tidak ada dirumah yang
ada cuma pengasuhnya, anak tersebut ternyata disewakan ke pengemis oleh
pengasuhnya. 
Untuk itu kita sebagai orang tua yang tinggal didaerah yang rawan dengan
hal tersebut semestinya waspada, terutama memilih pengasuh untuk
anak-anak kita tercinta.

Semoga berguna

> --
> From: Safaatun[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Wednesday, December 29, 1999 1:58 PM
> To:   '[EMAIL PROTECTED]'
> Subject:  RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun
> 
> Kalau memang benar anak-anak tersebut oleh penyewanya di dapat dari
> membeli,
> bukan mustahil juga didapat dari mencuri bayi-bayi.
> Saya tidak dapat bayangkan bagaimana jika ada diantara bayi dan anak -
> anak
> tersebut merupakan saudara kita rasanya tidak sanggup untuk
> membayangkannya
> bayi dan anak - anak yang begitu lucu harus tergolek lemah kepanasan
> dan
> kehujanan(sungguh biadab memang orang yang mengkoordinir tsb).
> 
> Saya juga tidak habis pikir, kalau kita orang awam saja bisa tau
> masalah ini
> lalu kemana para aparat.
> Atau sebaiklnya kita tidak usah terlalu berharap terhadap pemerintah
> tapi
> kita buat satu tindakan nyata wujudnya bukan kita menangkapi mereka
> satu
> persatu kan nggak mungkin.
> Saya punya satu usulan sederhana yaitu kita buat suatu slogan atau
> selebaran
> untuk dibagi-bagikan kepada setiap pengendara secara sembunyi-sembunyi
> atau
> melalui email-email tak bertuan yang intinya melarang orang memberikan
> sumbangan kepada pengemis-pengemis dipinggir jalan, jika memang
> berniat
> untuk beramal cukup dilingkungan terdekat yang ada atau tempat-tempat
> ibadah.
> 
> Kampanye inipun harus terus-menerus dilakukan secara kontinyu, kan
> lama-lama
> jika tidak ada yang peduli dengan mereka, maka mereka akan
> berangsur-angsur
> berkurang.
> 
> Atau kita bisa juga buat satu LSM "peduli anak bangsa" yang detailnya
> bisa
> dibahas nanti.
> Ada yang berminat..
> 
> Salam
> Mamanya Adit & Tia
> 
>   -Original Message-
>   From:   [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
>   Sent:   29 Desember 1999 12:37
>   To: [EMAIL PROTECTED]
>   Subject:Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun
> 
> 
> 
>   Apa yang anda simpulkan memang benar, jaringan yang
> mereka
> punyai juga
>   cukup solid terbukti mereka semakin lama semakin
> meningkat
> baik secara
>   kwalitas maupun kwantitas. Termasuk seperti yang anda
> kemukakan tadi bahwa
>   mereka mengunakan obat-obatan tertentu untuk melancarkan
> tugas mereka.
> 
>   Kita memang ternyuh melihat kondisi tersebut, nah
> mumpung
> ada yang
>   mengangkat topik ini, mungkin ada rekan-rekan yang punya
> ide, saran atau
>   apapun untuk sedikit "mengurangi" kondisi tersebut.
> 
>   Pernah kami (saya dan istri) mencoba mendekati seorang
> pengemis
>   diperempatan yang mengendong bayi, kami menawarkan untuk
> merawat bayi
>   tersebut dan sebagai gantinya kami memberi sejumlah uang
> (kalau tidak salah
>   200.000) tapi ditolak, alasanya cukup mengejutkan kami,
> ternyata bayi-bayi
>   yang mereka bawa tersebut bukan bayi mereka tetapi
> mereka
> menyewa dari
>   orang lain?! dan sang penyewa mendapatkannya dengan cara
> membeli. Tapi
>   informasi tersebut belum pernah saya konfirmasikan
> kepada
> siapapun dan kami
>   juga tidak tahu kebenaran informasi tersebut namun jika
> hal
> itu benar,
>   mereka itu benar-benar tidak mempunyai rasa kemanusiaan
> sama
> sekali.
> 
>   Nah ada yang mau share info atau ide?
> 
>   Salam
>   RWI
> 
> 
> 
> 
>   Endang Rohiyat <[EMAIL PROTECTED]> on 12/29/99 08:50:57
> AM
> 
>   Please respond to [EMAIL PROTECTED]
> 
>   To:   [EMAIL PROTECTED]
>   cc:(bcc: Rudi Wijaya/IN/Ecco)
>   Subject:  [balita-anda] Catatan akhir tahun
> 
> 
> 
> 
>   Beberapa hari belakangan ini kita akan menjumpai
>   banyak pengemis yang menggen

Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-29 Terurut Topik mamanya Dafi

Kalau penyewaan bayi saya memang pernah mendengar,
malah baru-baru ini ada email dari seorang teman yang
membuat saya merinding yaitu kasus seorang baby sitter
yang menyewakan anak asuhnya saat majikannya pergi
kantor (keduanya bekerja), terbongkar saat orang
tuanya pulang lebih cepat dan anaknya tidak ada.
Alasan si baby sitter sedang dipinjam tetangga, tapi
setelah didesak dia mengaku disewakan ke pengemis
untuk sejumlah bayaran.
Ada lagi kasus lain ,kebetulan supir kantor suami saya
yang cerita bahwa tetangganya seorang tukang beca,
istrinya tiap tahun melahirkan dan bayinya dijual ke
komplotan pengemis tersebut dengan bayaran 50-100.000
rupiah. Saya sangat prihatin dengan keadaan ini,
rasanya tidak masuk akal ada seorang ibu yang dengan
sengaja melahirkan untuk menjual anaknya, tapi itulah
kenyataannya.
Banyak kasus seperti pak RWI yang ingin mengambil anak
(bayi maupun sudah besar) tapi banyak yang gagal
karena mereka lebih suka tinggal di jalanan.
Mungkin metode rumah singgah yang sekarang sudah ada
merupakan solusi untuk meningkatkan pendidikan mereka,
dan dengan pendidikan formal maupun non formal
(kerajinan tangan dll) dan bisa menjadi sumber
penghasilan mereka sebagai pengganti profesi sebagai
pengemis.
Bagaimana apa kita berminat untuk mendirikan rumah
singgah ini?

Mamanya Dafi

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
> 
> 
> Apa yang anda simpulkan memang benar, jaringan yang
> mereka punyai juga
> cukup solid terbukti mereka semakin lama semakin
> meningkat baik secara
> kwalitas maupun kwantitas. Termasuk seperti yang
> anda kemukakan tadi bahwa
> mereka mengunakan obat-obatan tertentu untuk
> melancarkan tugas mereka.
> 
> Kita memang ternyuh melihat kondisi tersebut, nah
> mumpung ada yang
> mengangkat topik ini, mungkin ada rekan-rekan yang
> punya ide, saran atau
> apapun untuk sedikit "mengurangi" kondisi tersebut.
> 
> Pernah kami (saya dan istri) mencoba mendekati
> seorang pengemis
> diperempatan yang mengendong bayi, kami menawarkan
> untuk merawat bayi
> tersebut dan sebagai gantinya kami memberi sejumlah
> uang (kalau tidak salah
> 200.000) tapi ditolak, alasanya cukup mengejutkan
> kami, ternyata bayi-bayi
> yang mereka bawa tersebut bukan bayi mereka tetapi
> mereka menyewa dari
> orang lain?! dan sang penyewa mendapatkannya dengan
> cara membeli. Tapi
> informasi tersebut belum pernah saya konfirmasikan
> kepada siapapun dan kami
> juga tidak tahu kebenaran informasi tersebut namun
> jika hal itu benar,
> mereka itu benar-benar tidak mempunyai rasa
> kemanusiaan sama sekali.
> 
> Nah ada yang mau share info atau ide?
> 
> Salam
> RWI

__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://messenger.yahoo.com

Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet










RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-28 Terurut Topik Safaatun

Kalau memang benar anak-anak tersebut oleh penyewanya di dapat dari membeli,
bukan mustahil juga didapat dari mencuri bayi-bayi.
Saya tidak dapat bayangkan bagaimana jika ada diantara bayi dan anak - anak
tersebut merupakan saudara kita rasanya tidak sanggup untuk membayangkannya
bayi dan anak - anak yang begitu lucu harus tergolek lemah kepanasan dan
kehujanan(sungguh biadab memang orang yang mengkoordinir tsb).

Saya juga tidak habis pikir, kalau kita orang awam saja bisa tau masalah ini
lalu kemana para aparat.
Atau sebaiklnya kita tidak usah terlalu berharap terhadap pemerintah tapi
kita buat satu tindakan nyata wujudnya bukan kita menangkapi mereka satu
persatu kan nggak mungkin.
Saya punya satu usulan sederhana yaitu kita buat suatu slogan atau selebaran
untuk dibagi-bagikan kepada setiap pengendara secara sembunyi-sembunyi atau
melalui email-email tak bertuan yang intinya melarang orang memberikan
sumbangan kepada pengemis-pengemis dipinggir jalan, jika memang berniat
untuk beramal cukup dilingkungan terdekat yang ada atau tempat-tempat
ibadah.

Kampanye inipun harus terus-menerus dilakukan secara kontinyu, kan lama-lama
jika tidak ada yang peduli dengan mereka, maka mereka akan berangsur-angsur
berkurang.

Atau kita bisa juga buat satu LSM "peduli anak bangsa" yang detailnya bisa
dibahas nanti.
Ada yang berminat..

Salam
Mamanya Adit & Tia

-Original Message-
From:   [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   29 Desember 1999 12:37
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:    Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun



Apa yang anda simpulkan memang benar, jaringan yang mereka
punyai juga
cukup solid terbukti mereka semakin lama semakin meningkat
baik secara
kwalitas maupun kwantitas. Termasuk seperti yang anda
kemukakan tadi bahwa
mereka mengunakan obat-obatan tertentu untuk melancarkan
tugas mereka.

Kita memang ternyuh melihat kondisi tersebut, nah mumpung
ada yang
mengangkat topik ini, mungkin ada rekan-rekan yang punya
ide, saran atau
apapun untuk sedikit "mengurangi" kondisi tersebut.

Pernah kami (saya dan istri) mencoba mendekati seorang
pengemis
diperempatan yang mengendong bayi, kami menawarkan untuk
merawat bayi
tersebut dan sebagai gantinya kami memberi sejumlah uang
(kalau tidak salah
200.000) tapi ditolak, alasanya cukup mengejutkan kami,
ternyata bayi-bayi
yang mereka bawa tersebut bukan bayi mereka tetapi mereka
menyewa dari
orang lain?! dan sang penyewa mendapatkannya dengan cara
membeli. Tapi
informasi tersebut belum pernah saya konfirmasikan kepada
siapapun dan kami
juga tidak tahu kebenaran informasi tersebut namun jika hal
itu benar,
mereka itu benar-benar tidak mempunyai rasa kemanusiaan sama
sekali.

Nah ada yang mau share info atau ide?

Salam
RWI




Endang Rohiyat <[EMAIL PROTECTED]> on 12/29/99 08:50:57 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Rudi Wijaya/IN/Ecco)
Subject:  [balita-anda] Catatan akhir tahun




Beberapa hari belakangan ini kita akan menjumpai
banyak pengemis yang menggendong balita sebagai "daya
tariknya" di perempatan jalan. Fenomena seperti ini
semakin meningkat menjelang Hari Raya Lebaran. Saya
coba perhatikan dan merasa penasaran mengapa para
balita tsb hampir semuanya tertidur dgn pulasnya?.

Menurut informasi yg saya dapat kemudian bahwa balita
tsb telah diberi semacam obat tidur agar dia tenang
selama "bertugas".
Ide gila tsb sepertinya memang masuk akal tetapi
sungguh sangat tidak berperikemanusiaan.

Saya merasa kaget dan terenyuh mendengarnya, darimana
mereka mendapatkan ide gila tsb kalau bukan dari orang
pintar. Kita ketahui sendiri bahwa sekarang banyak
obat-obatan yg dijual bebas mengandung obat
tidurnya.:-(

Saya membayangkan apa jadinya terhadap para balita tsb
bila setiap hari mereka dipaksa untuk mengkonsumsi
obat tidur?

Saya berkesimpulan bahwa para pengemis tsb telah
diorganisir oleh orang-orang pintar tetapi tidak
berperikemanusiaan.:-(


__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
ht

Re: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-28 Terurut Topik RWI



Apa yang anda simpulkan memang benar, jaringan yang mereka punyai juga
cukup solid terbukti mereka semakin lama semakin meningkat baik secara
kwalitas maupun kwantitas. Termasuk seperti yang anda kemukakan tadi bahwa
mereka mengunakan obat-obatan tertentu untuk melancarkan tugas mereka.

Kita memang ternyuh melihat kondisi tersebut, nah mumpung ada yang
mengangkat topik ini, mungkin ada rekan-rekan yang punya ide, saran atau
apapun untuk sedikit "mengurangi" kondisi tersebut.

Pernah kami (saya dan istri) mencoba mendekati seorang pengemis
diperempatan yang mengendong bayi, kami menawarkan untuk merawat bayi
tersebut dan sebagai gantinya kami memberi sejumlah uang (kalau tidak salah
200.000) tapi ditolak, alasanya cukup mengejutkan kami, ternyata bayi-bayi
yang mereka bawa tersebut bukan bayi mereka tetapi mereka menyewa dari
orang lain?! dan sang penyewa mendapatkannya dengan cara membeli. Tapi
informasi tersebut belum pernah saya konfirmasikan kepada siapapun dan kami
juga tidak tahu kebenaran informasi tersebut namun jika hal itu benar,
mereka itu benar-benar tidak mempunyai rasa kemanusiaan sama sekali.

Nah ada yang mau share info atau ide?

Salam
RWI




Endang Rohiyat <[EMAIL PROTECTED]> on 12/29/99 08:50:57 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Rudi Wijaya/IN/Ecco)
Subject:  [balita-anda] Catatan akhir tahun




Beberapa hari belakangan ini kita akan menjumpai
banyak pengemis yang menggendong balita sebagai "daya
tariknya" di perempatan jalan. Fenomena seperti ini
semakin meningkat menjelang Hari Raya Lebaran. Saya
coba perhatikan dan merasa penasaran mengapa para
balita tsb hampir semuanya tertidur dgn pulasnya?.

Menurut informasi yg saya dapat kemudian bahwa balita
tsb telah diberi semacam obat tidur agar dia tenang
selama "bertugas".
Ide gila tsb sepertinya memang masuk akal tetapi
sungguh sangat tidak berperikemanusiaan.

Saya merasa kaget dan terenyuh mendengarnya, darimana
mereka mendapatkan ide gila tsb kalau bukan dari orang
pintar. Kita ketahui sendiri bahwa sekarang banyak
obat-obatan yg dijual bebas mengandung obat
tidurnya.:-(

Saya membayangkan apa jadinya terhadap para balita tsb
bila setiap hari mereka dipaksa untuk mengkonsumsi
obat tidur?

Saya berkesimpulan bahwa para pengemis tsb telah
diorganisir oleh orang-orang pintar tetapi tidak
berperikemanusiaan.:-(


__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://messenger.yahoo.com

Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email:
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet















Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet










RE: [balita-anda] Catatan akhir tahun

1999-12-28 Terurut Topik Imam Bashori

Menanggapi catatan sdr/sdri Endang Rohiyat (maaf kita belum kenalan)

Memang kalo kita sedang melintasi perempatan di jalan-jalan Jakarta kita
pasti melihat seorang ibu yang menggendong seorang bayi yang belum tentu itu
anaknya sendiri. Memang pengemis itu kayaknya sudah terorganisir dengan
rapi, saya sendiri pernah menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri, waktu
itu saya habis nunggu keluarga yang sedang dirawat di rumah sakit mitra kp,
melayu. Kira-kira jam 11 malem saya melihat sebuah mobil pick-up yang nunggu
anak-anak kecil (usianya kira-kira 5-10 th). Ternyata anak-anak kecil
tersebut adalah pengemis yang di koordinir oleh seorang yang berada di mobil
tersebut, dan terkahir anak-anak ini menyetor sejenis upeti kepada si
koordinator itu.
Untuk mengatasi masalah tersebut memang ndak gampang, untuk itu perlu adanya
dukungan dari semua lapisan termasuk LSM (jangan ngurus politik saja).
Kalo hal ini ndak ada yang bisa menyelesaikan, mungkin generasi bangsa kita
sudah terdidik dengan mental pengemis.

Trims

Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet