Manfaat Puasa Bagi Kesehatan (sumber : Hembing)

2009-09-03 Terurut Topik __MadeTeddyArtiana__
*Manfaat Puasa Bagi Kesehatan*





Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat dinilai dengan harta benda.
Untuk menjaga kesehatan, tubuh perlu perlu diberikan kesempatan untuk
istirahat. Puasa, yang mensyaratkan pelakunya untuk tidak makan, minum, dan
melakukan perbuatan-perbuatan lain yang membatalkan puasa dari terbitnya
fajar hingga terbenamnya matahari sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan
jasmani dan rohani pelakunya.



Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan.
Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan, karena
overnutrisi dapat mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit
degeneratif, seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner,
kencing manis, dan lain-lain.



Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek,
diantaranya yaitu :



* Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan

* Pada hari-hari ketika tidak sedang berpuasa, alat pencernaan di dalam
tubuh bekerja keras, oleh karena itu sudah sepantasnya alat pencernaan
diberi istirahat.

* membersihkan tubuh dari racun  kotoran (detoksifikasi). Puasa merupakan
terapi detoksifikasi yang paling tua. Dengan puasa, berarti membatasi kalori
yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang
dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh.

* menambah jumlah sel darah putih sehingga dapat meningkatkan daya tahan
tubuh

* menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh

* memblokir makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker,

* mendorong terjadinya pergantian sel-sel tubuh yang rusak dengan yamng baru
(peremajaan)

* meningkatkan daya serap makanan,

* memperbaiki fungsi hormon  meningkatkan fungsi organ tubuh.



Ibadah puasa mengandung banyak hikmah, salah satu hikmah puasa yaitu dapat
membantu usaha terhadap pencegahan dan penyembuhan penyakit, antara lain
yaitu :



* menurunkan kolesterol dan trigliserida tinggi,

* menurunkan berat badan dan mencegah obesitas (kegemukan),

* mengurangi risiko kencing manis (diabetes mellitus) tipe II

* menurunkan tekanan darah tinggi,

* mencegah pengerasan pembuluh darah,

* mencegah gangguan jantung dan stroke

* pada umumnya maag yang fungsional akan membaik karena puasa

* meningkatkan kuantitas dan kualitas sperma





Makanan Sehat untuk Berpuasa

Disunahkan agar berbuka puasa diawali dengan makan buah kurma, atau dengan
buah-buahan dan minuman yang manis seperti madu. Ajaran ini mengandung makna
kesehatan karena buah-buahan dan minuman yang manis merupakan bahan bakar
siap pakai yang dapat segera diserap oleh tubuh untuk memulihkan tenaga
setelah seharian tubuh tidak disuplai oleh makanan dan minuman.



Glukosa yang terkandung di dalam buah-buahan dan minuman yang manis
merupakan sumber energi utama yang dapat menggerakkan susunan saraf pusat.
Glukosa efektif dibutuhkan ketika tubuh memerlukan masukan energi yang
diperlukannya. Namun pada penderita kencing manis (diabetes mellitus) harus
berhati-hati, jangan mengkonsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan.
Penderita kencing manis harus menghindarkan kadar glukosa darah terlalu
tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah.



Seperti halnya sarapan, sahur amat perlu untuk mengimbangi zat gizi yang tak
diperoleh tubuh selama sehari berpuasa. Anjuran sahur bukan semata-mata
untuk mendapatkan tenaga yang prima selama menunaikan ibadah puasa,
melainkan juga mengandung makna bahwa puasa perlu persiapan agar selama
berpuasa produktivitas kerja dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
Sebaiknya makanan untuk sahur dipilih yang mengandung serat dan berkuah
seperti sayur dan buah-buahan karena dapat mengurangi rasa lapar dan haus.



Pada waktu buka puasa dan sahur suplai gizi perlu diusahakan memenuhi
unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh, meliputi enam jenis zat gizi yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Makan yang seimbang
baik dalam porsi maupun gizi akan mempengaruhi susunan saraf pusat dan
kondisi biokimia tubuh.



Pada beberapa orang, pada saat puasa mempunyai keluhan seperti merasa lemas
dan lesu atau stamina menurun, juga gangguan pencernaan. Beberapa bahan
pangan tertentu dapat digunakan untuk mengantisipasi keluhan pada saat
berpuasa. Berikut beberapa bahan atau makanan dan minuman sehat untuk
berpuasa agar tetap fit, sehat dan segar.



1.Madu

Khasiat : meningkatkan stamina dan mempertahankan stabilitas tubuh agar
tetap segar, mencegah gangguan pencernaan, melancarkan metabolisme.



2.Kurma

Khasiat : meningkatkan stamina dan energi, mencegah dan mengatasi anemia,
lelah, melancarkan pembuangan.



3.Akar Alang-Alang (Imperata cyllindrica)

Khasiat: menghilangkan haus, melancarkan kemih, mengatasi radang dan batu
ginjal, hipertensi, dan lain-lain



4.Rambut dan Tongkol Jagung (Zea mays)

Khasiat : melancarkan kemih, mencegah dan mengatasi batu ginjal, hipertensi,
kolesterol tinggi, kencing manis, dll.



5.Kismis

Khasiat : meningkatkan stamina, mencegah lemas dan 

Fwd: Belajar Goblok Dari Forrest Gump

2009-07-21 Terurut Topik __MadeTeddyArtiana__
Belajar Goblok Dari Forrest
Gumphttp://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2009/07/belajar-goblok-dari-forrest-gump.html
 by Made Teddy Artiana, S. Kom
*photographer  company profile developer
*

Novel karya Winston Groom ini akhirnya sukses besar setelah diangkat
kesebuah layar lebar. Forrest Gump, film di tahun 1994, berhasil menggondol
enam penghargaan dari Academy Award. Sepintas lalu kesan yang kutanggap
ketika pertama kali menonton film ini adalah : aneh, lucu, ngawur. Dan
memang benar adanya.

Film ini bercerita tentang seorang pemuda idiot, bernama Forrest Gump
–diperankan oleh Tom Hanks- yang akhirnya mendapatkan
keberuntungan-keberuntungan hidup yang luar biasa, justru karena
keidiotannya. Kebodohan Forrest begitu nampak tidak hanya dari mimik wajah,
bahasa tubuh dan kejadian-kejadian konyol dalam hidupnya. Tidak hanya itu,
sang sutradara Robert Zemeckiz, juga merasa perlu untuk menyisipkan sebuah
dialog unik yang selalu berulang.

*“Are You stupid or something ?”*

Demikian pertanyaan yang sering dilontarkan lawan bicara Forrest, tentu
lengkap dengan ekspresi sinis atau kening berkerut atau aneh. Untungnya
Forrest yang memiliki seorang ibu yang begitu luar biasa, telah dilengkapi
sebuah jawaban pamungkas-yang besar kemungkinan sebenarnya juga tidak
dimengerti olehnya.

*“Stupid is as stupid does”
*
Kebodohan itu tergantung perbuatannya, kira-kira demikian.

Herannya meskipun sangat tolol, ia selalu saja beruntung. Hidup Forrest
seakan sebuah mata uang, memiki dua sisi yang berlainan. Kebodohan disisi
yang satu, dan “keajaiban” disisi yang lain.

*“Miracle happen everyday”,* begitu kata ibunya.

Waktu kecil, Forrest yang sebenarnya memiki kelainan di kedua kaki nya,
harus menggunakan sebuah alat bantu berjalan, yang membuat Forrest seolah
sebuah robot aneh. Suatu saat, beberapa anak nakal melempari Forrest dengan
batu, sambil meneriakinya “Bodoh !”. Jenny sahabat Forrest menyuruhnya
berlari. “Run..Forrest..Ruuun ” . Forrest menurut. Dengan susah
payah ia berusaha berlari. Dan keajaibanpun terjadi. Alat bantu berjalan
berupa besi yang melingkari kedua kakinyapun, terlepas dan hancur
berkeping-keping. Forrest berlari, tanpa tersusul oleh ketiga lawan nya
meskipun mereka bersepeda. Sejak saat itu Forrest tidak hanya dapat berjalan
normal, tetapi juga berlari secepat angin.

Kejadian yang sama terjadi ketika Forrest dewasa. Tiga orang pemuda
melemparinya dengan batu, meneriakinya bodoh. “Run..Forrest Rnnn!”.
Adegan berulang. Hanya saja seekarang Forrest lari tunggang langgang bukan
dikejar sepeda, tetapi mobil ! Tiba-tiba saja ia berbelok da melintasi
sebuah lapangan yang didalamnya tengah berlangsung pertandingan American
Football. Forrest berlari disela-sela pemain, bahkan melewati seorang pemain
yang tengah berlari memegang bola. Semua orang tercengang. Bukan hanya
karena kecepatannya berlari, tetapi lebih karena kebodohan Forrest. Baru
kali ini seseorang berlari demikian tidak perduli, melintasi suatu
pertandingan. Keajaiban terjadi kembali. Salah seorang pelatih merekrut
Forrest menjadi pemain. Forrest menjadi bintang lapangan. Bintang lapangan
yang aneh. Ia akan terus berlari tidak terkendali dan tanpa pernah tahu
dimana harus berhenti. Forrest mendapat beasiswa, dan menamatkan college,
hanya dengan cara sesederhana itu.

Forrest kemudian memutuskan untuk mengikuti wamil. Menjadi tentara. Ia dan
sahabatnya Bubba dikirim berperang ke Vietnam. Pada suatu saat pasukan
mereka disergap oleh tentara Vietkong. Tiba-tiba seseorang berteriak
“R!”. Forrest berlari tanpa memperdulikan sekitar. Hanya berlari.
Ternyata sebagian besar dari mereka tewas, sedangkan Forrest hanya tertembak
di bagian pantatnya saja. Keajaiban terjadi lagi. Ia berhasil menyelamatkan
beberapa rekannya., termasuk Leutenant Dan, yang akhirnya menjadi patner
bisnisnya dikemudian hari. Untuk itu negara menganugerahinya penghargaan.

Begitu seterusnya. Kebodohan dan keajaiban itu selalu berpasangan hingga
akhirnya Forrest memiliki perusahaan besar, menikah dengan Jenny, bahkan
memiliki anak yang cerdas. Tidak sama dengan ayah nya.

Mungkin film itu terlalu menyederhanakan sesuatu dan melebih-lebihkan yang
lain. Tetapi terus terang Forrest Gump begitu membekas dihatiku. Aku mungkin
tidak sebodoh Forrest, tetapi menghadapi hidup yang misterius membuat aku
seringkali tersesat disuatu sisi, dan tersadar telah melakukan kebodohan.
Strategi basi. Mengambil tikungan yang ternyata buntu. Mengantri dibarisan
yang keliru. Dan itu terus terulang. Untunglah disetiap kebodohanku ada mata
uang lain bernama “keajaiban” yang selalu menolong hidup. Mengangkatku dari
labirin, Menjadi jembatan disebuahjalan yang terputus. Entah apa jadinya
jika TUHAN mendesain hidup ini tanpa sentuhan keajaiban.

Aku rasa kehidupan ku, di mata TUHAN, tidak jauh berbeda dengan Forrest
Gump. Sama-sama bodoh. Sama-sama tidak mengerti. Hanya saja ada sebuah
perbedaan besar disini. Forrest tidak pernah mengklaim karena “aku”, malah
ia selalu 

Belajar Dari Changi : Change Is The Only Way !!

2009-06-05 Terurut Topik __MadeTeddyArtiana__
*Belajar Dari Changi : Change Is The Only Way !!*

by MTA (Made Teddy Artiana)

*photographer, writer  profile developer*

* *



Sepulang dari sebuah survey lokasi di Bangkok, Thailand, kami memutuskan
untuk singgah beberapa hari di Singapura. Changi, bandara udara milik
Singapura, airport yang konon termasuk yang terbaik di dunia itu memang
dashyat sekaligus *ngangenin*. Besar, megah, dan sangat modern. Begitu tiba
di terminal 2, mataku segera tertuju pada sebentuk *goverment campaign* yang
cukup *eye catching*. Kupu-kupu berwarna-warni, daun dan ulat, bertulis
“CHANGE IS THE ONLY WAY”. Perubahan adalah satu-satunya jalan. Cukup tegas
dan jelas. Menurut tulisan itu perubahan tidak hanya perlu, melainkan
satu-satunya jalan. Yang perlu digarisbawahi adalah : satu-satunya.



Seirama dengan Changi, teman-teman di *Kubik Training  Consultancy* (
www.kubik.co.id) yang digawangi oleh Empat Serangkai ini (Mas Farid, Mas
Indra, Mas Jamil dan Pak Hotman) juga memutuskan untuk berubah. Sebagai
salah satu client photography kami, sedikit banyak aku turut mengamati
perkembangan luarbiasa yang mereka lakukan. Sebuah proses perubahan yang
begitu mendasar telah mereka kerjakan. Bukan tambal sulam. Maka terciptalah
sebuah produk training yang begitu istimewa. Lain daripada yang lain. Tidak
heran jika nama besar Kubik, yang telah berkiprah baik di dalam dan luar
negeri, tetap berkibar. Jika di beberapa tempat, training hanya menjadi
ajang duduk dengar, main, nangis dan nari, disini training menjadi sebuah
petualangan seru. Umumnya hotel menjadi tempat *favorite* yang dianggap
wajar bagi berlangsungnya sebuah pelatihan, tetapi mereka memilih sebuah
theater. Lengkap dengan alur cerita, sutradara, tokoh-tokoh berkarakter unik
seperti First Officer, Suku Pedalaman, Kapten Kapal, Wise Elder, Master
Shifu dan Dokter Cinta, belum lagi tata lampu yang membuat training itu
lebih sebagai sebuah pertunjukan kolosal spektakuler yang melibatkan para
pesertanya. Perubahan yang mau tidak mau pastilah memerlukan tekad baja,
keringat, peras otak, evaluasi berulang dan budget tentunya. Sebuah
*credit*bukan hanya untuk penulis naskah, sutradara sekaligus salah
satu Master
Trainer Kubik, Mas Indrawan Nugroho yang sangat kreatif, tetapi juga
terhadap seluruh team baik di depan maupun di belakang layar. Hasilnya
?*Excellent guys…very excellent !!!
*



Yang ini agak berbeda dengan kedua contoh diatas. Sebuah contoh sederhana
yang sering diabaikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Segolongan orang
berharap dengan nafsu makan sebesar dan jenis makanan se-mengerikan itu
tidak berdampak apapun bagi ukuran “diameter” mereka. Pokoknya hanya dengan
menggunakan rompi pelangsing ajaib dari Doraemon, sim salabim…perut dan udel
rata ! Bagaimana caranya jeroan, emping, lemak kambing, coklat, durian tetap
menjadi santapan luar biasa, tanpa berpengaruh pada kolesterol, tekanan
darah dan asam urat. Makan pil mujarab ! Bagaimana caranya sehat tanpa
berkeringat. Kita tidur, bangun, tidur, bangun tanpa aktifitas fisik
kemudian tau-tau..eng..ing..eng…kita sehat. Bagaimana caranya sukses tanpa
usaha dan pengorbanan. Maka lahirlah tips dan trik sulap itu. Janji gombal
yang menguasai angan-angan kita. Menjadi kaya hanya dengan menggigit jempol
kaki Anda ! Bagaimana caranya meraih keluarga harmonis dan bahagia, tetapi
kebiasaan selingkuh kalau bisa tetap dilestarikan. Permintaan yang dianggap
wajar, padahal mengkhianati aturan main Sang Pencipta. Cita-cita tinggi
tanpa didukung oleh kesadaran yang tinggi pula. Kita seringkali ingin
menerima hasil, tanpa mau melewati prosesnya. Mencari obat dan bukan
mengubah cara hidup. *Shortcut* yang kebablasan. Bagai pungguk merindukan
matahari. Suatu hil yang mustahal. Eh kebalik : Suatu hal yang mustahil.
Akibatnya ? Tunggu dan tanggung sendiri.



*The Third Wave*(1980), buku klasik karya Alvin Toffler berbicara banyak
tentang sebuah perubahan. Toffler yang sering disebut sebagai world's most
famous futurologist oleh dunia, mengisyaratkan bahwa *Change is non-linear
and can go backwards, forwards and sideways*. Begitulah nasib kita yang
hidup dijaman post indutrial-society, karenanya perubahan bukan hanya
merupakan sesuatu yang perlu, melainkan harus menjadi paradigma tak
terpisahkan bagi cara berpikir kita. Dengan kata lain entah itu pribadi
ataukah organisasional harus bersifat demikian liquid sehingga mudah untuk
beradaptasi. Jika demikian apa yang Anda dan saya tunggu ? Hidup adalah
keputusan. Dan tidak memutuskan, sebenarnya juga merupakan keputusan. Jika
demikian ada baiknya jika kita segera melakukan perubahan, terutama yang
diawali dari hati dan pikiran kita. Seperti kata orang bijak : “Setiap
perubahan entah itu kearah positif atau negatif, akan mendatangkan upahnya
sendiri-sendiri.”



Sebagai penutup ada sedikit joke tentang perubahan. Apa bedanya kampanye
perubahan pemerintah Singapura, dunia bisnis indonesia dan pemerintah
Indonesia. Perbedaannya sangat jelas. Kampanye di Singapura : “Change Is The
Only Way !” 

Dimana Anda “Memancing” Selama Hidup ?

2009-05-25 Terurut Topik __MadeTeddyArtiana__
*Dimana Anda “Memancing” Selama Hidup ?*

By Made Teddy Artiana





Pada sebuah kesempatan pulang kampung ke Bali, aku menyempatkan diri untuk
menjenguk rumah baru kakak ku. Rumah dengan design unik dengan dua buah
kolam ikan. Satu di depan yang dihuni oleh para Koi, yang lain dibelakang.
Ini incaranku. Kolam untuk perut. Pancing, goreng dan sikattt..

Tetapi walaupun memancing dikolam sendiri, ternyata tidak semudah
perkiraanku. Sudah sepuluh menit aku bengong disini. Aku dan bamboo kecil
melengkung ini. Namun belum ada seekor bayi ikanpun berhasil diseret keluar.
Ikan-ikan ini tidak dapat dipandang sebelah mata. “Coba perhatikan
umpannya”, teriak ayahku sambil tersenyum. Umpan ? Oke..saran yang patut
didengar. Kuangkat pancingku keluar dari air. Ternyata ia benar. Cacing
pucat, yang bergantung loyo itu sudah bergeser dari mata pancing. Mata
kailnya tidak tersamar lagi, ujung runcing menyeruak keluar. Ikan manapun
tidak akan dengan sengaja menggigit besi itu tanpa alasan. Kecuali kedua
matanya jereng.”perlu kesabaran dan kreatifitas…”, kata ayahku untuk kedua
kalinya. Hasilnya mulai tampa ketika aku menuruti nasehat itu. Strike !!
Seekor ikan berukuran sedang berhasil kudapatkan. Satu persatu, dalam
berbagai ukuran, walau kadang ada yang terlepas. Asyik juga…

Tiba-tiba sebuah wangsit dari Mbah Jambrong menghampiriku. Sebuah pertanyaan
naïf. Apakah rejeki dalam hidup seperti ini juga. Seperti memancing ikan
dikolam sendiri. Seperti rejeki yang sudah ada ketika kita lahir kedunia,
ikan-ikanpun sudah tersedia disini. Satu-satunya yang diperlukan adalah
menjemputnya. Tetapi persoalannya memancing ikan dikolam sendiri tentu
berbeda dengan memancing ikan bersama-sama orang lain disebuah pemancingan
ikan. Yang satu adalah one to one, yang lain many to one. Yang satu
berurusan dengan kolamnya sendiri, yang lain rebutan dalam sebuah kolam.
Memancing di kolam pemancingan melibatkan satu kata yang kadang memunculkan
benci tapi rindu. Persaingan. Benci ketika kita jadi korban dan rindu ketika
kita adalah pemenangnya. Sebuah candu.Apakah memancing rejeki dalam hidup
seperti memancing sendiri dikolam pribadi ataukah memancing disebuah tempat
pemancingan ? Bagaimana jika seandainya yang benar adalah yang pertama.
Bahwa perkara rejeki sebenarnya adalah seperti memancing dikolam sendiri. ?
Dengan kata lain setiap orang –begitu ia lahir kedunia- memiliki kolamnya
sendiri-sendiri. Anda tidak dapat saya dan begitu pula sebalikya. Kita tidak
berkuasa menyerobot rejeki milik orang lain. Tidak ada persaingan. Jika ini
benar berarti teori-teori cerdas sejenis Blue Ocean Strategy akan segera
menjadi penghuni tempat sampah. Menggelikan memang. Itu juga berarti
perjalanan hidup iga puluh tahun ini, aku lalui dengan begitu bodoh. Betapa
tidak dalam perjalanan hidupku, begitu sering aku merasa terancam akan
keberadaan “pemancing-pemancing lain”. Ketakutan akan diserobot, kadang
begitu menguasaiku, sehingga hidup ini berubah tidak lagi indah. Lebih lagi,
berarti selama ini TUHAN diatas sana pastilah menutup wajah dengan kedua
tangan beliau. Malu hati. Manusia yang diharapkan dapat membanggakan, untuk
kesekian kalinya kembali memermalukan Nya dihadapan balatentara surga.
Pastilah Beliau, sudah begitusering mengirimkan para malaikat untuk
memberitahu kita tentang sebuah kebenaran tentang rahasia hidup. Tetapi
bagaikan berbicara dengan batu. Ilmu itu kita abaikan. Manusia terlalu sibuk
dengan kebenarannya sendiri. Berarti sekian lama, iblis dan setan-setan
kecil keponakannya telah begitu lama menertawai kita. Mereka berhasil
menyakinkan kita betapa tidak cukupnya segala sesuatu dalam hidup ini.
Karena itu harus diperebutkan, harus saling meliciki, harus saling menjegal.


Seperti kata pepatah : Sebuah kebohongan jika jika cukup keras disuarakan,
oleh banyak orang dari waktu ke waktu lambat laun akan dipercaya sebagai
sebuah kebenaran. Keluarga memunculkan itu kepermukaan. Lembaga pendidikan
membakukan dan masyarakat memeliharanya. Lengkap sudah. Kita dipesarkan
dalam sebuah pardigma lomba pemancingan.

Aku tentunya terlalu beliau untuk memutuskan mana paradigma yang benar.
Begitu banyak orang tua yang bijak yang sudah mengarungi hidup ini. Mungkin
hidup akan membuka rahasianya kepada kita kalau saja kita mau mendengar.
Teringat sebuah kalimat yang sering berkumandang ditelinga tentang : TUHAn
adalah seperti prasangka hamba-hambanya, atau dalam sebuah bahasa lain :
Jadilah kepadamu menurut iman mu !! Jangan-jangan bukan hidup yang
mempermainkan kita, tetapi kita para pencipta permainan. Yang mempersulit
hidup yang sebenarnya simple nan indah ini, yang kemudian jatuh kedalam
permainan kita sendiri.









-- 

with friendship, respect  blessing
Made Teddy Artiana, S. Kom

Follow effective action with quiet reflection.
From the quiet reflection will come even more effective action.
(Peter Drucker)

T J A M P U H A N
company profile developer

[ My Photography PORTFOLIO ]
# Commercial Photography #
http://companyprofile.multiply.com

Emang Enak Jadi Orang Kaya

2009-05-06 Terurut Topik __MadeTeddyArtiana__
*  Emang
Enak Jadi Orang Kaya*

   By MTA
(Made Teddy Artiana)

*photographer, graphic designer  profile developer*

 http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/





Istimewa sessi photo prewedding kali ini. Rencananya kami akan melakukannya
di pulau yang 2 jam jauhnya sepelayaran. Bukan kali pertama ini aku berlayar
untuk sebuah pemotretan. Tetapi inilah pertama kali bagiku untuk preweding
disebuah pulau, yang terletak di gugusan Kepulauan Seribu sana, dengan
menggunakan kapal mini yang begitu mewah dan berangkat dari sebuah rumah
tinggal yang mirip dermaga, yang kesemuanya adalah milik client kami. Milik
pribadi. Iseng bertanya pada salah seorang crew kapal tentang berapa harga
kapal ini..aku pun mendapatkan jawaban yang sudah kukira sebelumnya. “10 M,
Pak” katanya tersenyum. Aku mengangguk-angguk. Tak meleset lagi. “Ada empat
lagi Pak didermaga rumah ? Malah yang lebih besar”, sambungnya kembali, kali
ini dengan tertawa kecil. Dan aku membelalakkan mataku lebar-lebar. Sebuah
pulau, rumah dermaga, lima buah kapal dan tiga buah jet sky –yang
masing-masing seharga satu mobil honda Jazz- itu baru yang kuketahui. Aku
merasa sudah cukup bertanya, tidak ingin tahu lebih banyak.



Mereka berdua memang pasangan istimewa. Keduanya berasal dari keluarga luar
biasa. Pengusaha sukses. Calon mempelai laki-laki mengelola sebuah
perusahaan telekomunikasi dan networking, sedangkan yang wanita, seorang
dokter muda, yang mempunyai rumah sakit dengan namanya sendiri, dan sedang
melanjutkan sekolah dokter spesialis !! Lengkap sudah. Pasangan serasi.
Muda, berbakat, sukses, cerdas, dari keluarga terhormat dan saling
mencintai. Keadaan yang diinginkan siapapun yang waras otaknya. Mengagumkan.
Tetapi yang membuat ku lebih terkagum-kagum adalah justru peranan orang tua
mereka. Betapa tidak, dalam limpah ruah harta kekayaan itu mereka, orang tua
kedua pasangan ini, berhasil menanamkan kekuatan yang demikian kepada
anak-anak mereka dan mengarahkan anak-anaknya sehingga menggunakan gelimang
harta kekayaan itu dalam jalur-jalur yang benar.



Itu tidak mudah. Sangat amat tidak mudah !!! Bukan jenis keberuntungan yang
sekonyong-konyong turun dari langit, melainkan pencapaian luar biasa berat
dan mengarungi waktu yang pastilah demikian panjang. Kita semua tahu harta
kekayaan adalah pedang bermata dua. Ditangan yang tepat akan mendatangkan
kemaslahatan, sedangkan jika tidak, akan berbalik mengancam, mengejar dan
akhirnya menikam mereka yang tidak cuku ilmu dan hati dalam menggenggamnya.
Tak terhitung jumlahnya orang tua yang terbenam dalam kekayaan, sehingga
lupa bagaimana mendidik anak-anak mereka. Mudah ditebak, anak-anak itu
kemudian berubah menjadi monster setelah dewasa. Manja, menghamburkan uang,
menyusahkan orang tua dan membawa bencana buat orang sekitarnya. Pendeknya
melakukan segala perbuatan yang dilakukan oleh orang yang tempurung kepala
dan hatinya nya kosong melompong. Karena semakin kaya kita, semakin banyak
yang kita lihat, semakin luas keinginan, semakin beragam godaan dan semakin
banyak peluang yang menari-nari dipelupuk mata.



Keadaan ini kontras jika teringat dulu ketika masih kecil, bersama kedua
orang tua dan kakak, kami tinggal dalam sebuah rumah sederhana di komplek
pegawai negeri sipil. Seolah membandingkan pedati tua pengangkut jerami,
dengan Ferarry. Tetangga kami, mereka miskin, begitu miskin. Keadaan mereka
sangat menyedihkan. Bapak, ibu dan anak-beranak itu tinggal berdesakan
disebuah rumah reot yang sewaktu-waktu bisa saja rubuh tanpa sebab apapun
sebelumnya. Bapaknya hanya pesuruh kantor berpenyakit cacing pita yang
kronis. Ibunya penjaga sepetak kebun bayam, yang juga sakit-sakitan.
Sementara anak-anaknya, agak berbeda. Petantang-petenteng laksana anak Camat
yang baru saja menjual tanahnya berhektar-hektar. Begitu sering kudengar
orang tua mereka mengeluh tentang anak-anaknya. Sayang anak-anaknya tak
mendengar rintihan itu. Mungkin saja mereka mendengar, tetapi sesegera itu
melupakannya. Kempat anak itu punya track record berbeda, meskipun punya
satu hal yang merupakan kesamaan dari keempatnya. Sama-sama punya kepala
tetapi tanpa otak. Anak yang pertama, tak jelas juntrungannya. Anak kedua
menghamili teman sekelasnya ketika SMP, dan akhirnya menikah. Anak ketiga,
berprofesi sebagai preman, dengan tatto disekujur badan. Anak yang keempat,
masuk keluar diskotik, bahkan dengan uang SPP utangan tetangga yang
seharusnya dibayarkan ke sekolah.



“Kalau mereka ayam”, kata Si Bapak disuatu kesempatan padaku,”sudah dari
dulu saya jual !!”. Anak orang melarat, bodoh, angkuh dan bejat kelakuannya.
Orang tua yang begitu terluka. Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya
apakah keadaan mereka disebabkan karena kemiskinan. Rasa tidak. Aku punya
selusin kawan yang berada dalam kondisi kemiskinan serupa tetapi pandai dan
berbakti pada orang tua mereka. Jadi kedua hal ini nampaknya tidak

Anda Achiever Atau Sekedar Komentator ?

2009-05-03 Terurut Topik __MadeTeddyArtiana__
Anda Achiever Atau Sekedar Komentator
?http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2009/04/anda-achiever-atau-sekedar-komentator.html
 *By Made Teddy Artiana, S. Kom
photographer, graphic designer, profile developer
*
*Get up, stand up, Stand up for your rights. Get up, stand up, Don't give
up the fight.
Bob Marley *

Untuk persoalan yang satu ini Indonesia juaranya. Itu bukan opini saya
pribadi, tetapi sudah menjadi semacam rahasia umum bahwa kita, sangat jago
dalam hal itu. Anda bisa menemukannya tidak hanya dalam pertandingan olah
raga, dalam dunia politik juga banyak, bahkan di dunia hiburan. Yang saya
maksud adalah komentator alias tukang komentar. Kita memang sangat jago
dalam hal berkomentar. Contoh sederhana, coba perhatikan pertandingan sepak
bola luar negeri, Anda akan saksikan betapa hebatnya para komentator
Indonesia mengomentari pemain-pemain dunia sekelas Ronaldinho atau Ronaldo.
Seharusnya mereka begitu, begitu, mengapa mereka tidak begini begitu…dst.
Herannya mereka dibayar untuk itu. Jika seorang motivator dibayar untuk
memotivasi, trainer dibayar untuk mentraining, dokter dibayar untuk
mengobati, photographer dibayar untuk memotret, komentator dibayar hanya
untuk berkomentar. Seakan tanpa komentator acara sehebat piala dunia
sekalipun, terasa hambar..ha..ha..ha..

It’s ok dengan para komentator bola, politik, bulutangkis, pertandingan
sulap atau nyanyi, karena jika kita tidak suka, kita tinggal switch channel
TV ketempat lain. Persoalan selesai. Tetapi komentator yang berbahaya justru
yang berada dikeseharian kita, kantor, sekolah bisnis ataupun dunia bisnis.
Setiap saat Anda dan saya dipaksa untuk berhadapan dengan mereka. No where
to hide. Jika di dunia hiburan, politik atau olah raga, para komentator
dibayar, di dunia real mereka tidak dibayar. Greeetong ! Satu lagi, didunia
real para komentator akan nyeletuk, meskipun Anda dan saya tidak meminta
pendapat mereka sama sekali. Seakan-akan mereka mencari tempat untuk
menyalurkan hobby mereka itu.

Para komentator, sesuai sebutannya sering kali hanya doyan mengamati dan
mengomentari –biasanya yang buruk- tentang apa yang Anda dan saya coba
kerjakan dengan gagah berani. Betapapun besar perjuangan, seberapa berat
mengatasi perasaan takut, seberapa gugup Anda bertahan, seberapa letih
perjuangan, tidak akan mereka pedulikan. Hanya hasil yang akan mereka
komentari. Wajar. Mereka di tribun penonton, sementara kita di arena
pertandingan. Mereka menonton sambil menggenggam ice cream, Anda dan saya
berpeluh menahan haus. Pendeknya kita di dunia nyata, mereka di awang-awang.
Kita babak belur dihajar resiko, mereka mandi bunga dengan teori-teori.

Anthony Robbin dalam bukunya Unlimited Power menulis demikian, *“ Another
attribute great leader and achievers have in common is that they operate
from belief that they create their world. The phrase you’ll hear time and
again is,”I am responsible, I’ll take care of it”. (page 75).* Itulah
bedanya achievers dengan para komentator. Komentator bebas lepas, tetapi
achievers selalu siap bertanggung jawab tanpa mencari kambing hitam.

Sering kali para komentator dunia ini membuat para pejuang yang memiliki
cita-cita menjadi ciut nyalinya. Mengapa ? karena komentator sangat ahli
menyatakan apa yang salah dari perjuangan kita. Itu spesialisasi mereka.
Menemukan apa yang salah. Dan kita sebagaimana wajarnya seorang manusia,
sangat takut untuk dituding “bersalah” atau “gagal”. Siapa sih yang tidak
takut terhadap kesalahan ? Dicap demikian serta merta menggiring kita
tontonan dan olokan sekitar. Sementara secara psikologis itu sangat
berpengaruh melucuti kepercayaan diri kita. Kemungkinan besar menghentikan
seluruh potensi kreasi kita, dan langsung membuat kita beku, laksana mayat
hidup. Kapok.

Ada sebuah tips, yang sekarang ini terus menerus saya disiplinkan sebagai
sebuah “kebiasaan” dalam diri saya. Tips itu adalah, jangan pernah memandang
sebuah kesalahan sebagai kesalahan, tetapi sebagai pelajaran. Kita melakukan
A, mengharapkan hasil A, tetapi ternyata menghasilkan B. Sebuah kesalahan ?
No way ! Toh kita menghasilkan B, hanya saja kebetulan yang kita harapkan
adalah A, jadi mari kita ubah usaha kita itu. Dengan begitu tidak ada
istilah “sia-sia” atau “failure”, yang ada hanya menghasilkan hasil yang
lain.

Ndilalah..Anthony Robbin dalam buku yang sama, mengatakan hal yang mirip
juga. *“Winner, leaders, masters –people with personal power-all understand
that if you try something and do not get the outcome you want,it’s simply
feedback. You use that information to make finner distinctions about what
you need to do to produce the result you desire”.* Tidak ada usaha yang
sia-sia alias kegagalan, yang ada hanyalah hasil yang mungkin bukan yang
kita harapkan. Dan ini bukan kesia-siaan karena setiap usaha pasti
menghasilkan sesuatu, yaitu pengalaman. Experience !! Disinilah bedanya
pelaku dengan komentator. Para pelaku entah apapun hasil dari usaha mereka,
selalu akan mendapat upah yang mahal berupa experience.


Antara Ahli Bedah dan Supir Taksi

2009-04-29 Terurut Topik __MadeTeddyArtiana__
*Antara Ahli Bedah dan Supir Taksi*

*By Made Teddy Artiana, S.Kom*

*photographer, graphic designer  company profile developer*

* *

* *

* *

*Jakarta**. 23 April 2009*

Sebuah pengalaman sangat unik kami alami, ketika diantar taxi menuju stasiun
Gambir. Kali ini ada sesi pemotretan prewedding yang berlokasi di Jogja
sana. Dan karena tema yang diambil adalah “Pulang Kampung”, maka kami
–client dan team- merasa lebih afdol untuk memilih jalur kereta. Perjalanan
Jakarta-Jogja yang kami rasa akan sangat menyenangkan.

Sophian, kali ini nama sebenarnya, memang unik. Orangnya rada botak dan
klimis. Dia pandai bercerita dan sangat  jago ngebanyol. Dengan logat betawi
yang kental, humor yang orisinil ala Sophian menjadi semakin terasa
mengigit. Sungguh supir taxi yang sangat menyenangkan. Perjalanan menuju
kami menuju Gambir jadi meriah, tidak pernah sepi oleh tawa. Tapi satu
kekurangan Sophian, ia kurang jujur.  Trik lama supir taxi, berputar-putar.
Tetapi trik lama ini dibungkus Sophian dengan kemasan baru. Berputar sambil
melucu. Parahnya, kami walaupun sibuk tertawa-tawa, kami tahu benar
rencananya. Kami sengaja membiarkannya. Memang “sengaja” ingin mendengarkan
banyolan-banyolannya. Sementara Sophian pikir triknya berhasil. Justru
disinilah titik terlucu buat kami. Lelucon konyol ini bertambah lucu,
manakala kami sempat memergokinya celingukan. Mo muter kemane lagi yee,
mungkin itu pikir Si Sophian. Kami saling toleh dan kembali ngakak.
Untunglah jalanan tidak macet. Dan ketika kami merasa telah cukup “sakit
perut” dan cukup “bersedekah”, kamipun sengaja nyeletuk…”Bang Phian…mana neh
Gambirnya..gak nyampe-nyampe”. Celetukan ini segera saja disambut tawa oleh
team yg lain. “Noo..Gambir..no..”, jawab Sophian dengan wajah memerah.







*Jogjakarta**, 25 April 2009*

Time to go back to Jakarta ! Perjalanan dari rumah eyang ke Stasiun Tugu,
Jogjakarta memakan waktu kurang lebih 20 menit. Seperti halnya jalan menuju
Gambir, kami boleh dibilang hafal jalan menuju Tugu. Termasuk ongkos taxi,
tentunya. Seharusnya kami sudah berangkat setengah jam yang lalu. Tetapi
karena asyik bercakap-cakap dengan om dan tante kami disana, perjalanan jadi
sengaja tertunda. Masih kangen berat dengan rumah eyang. Begitu sadar,
ternyata kami sudah nyaris terlambat. Om menawarkan bantuan mengantar kami
ke stasiun. Tetapi karena tidak ingin merepotkan, kami menolak dengan halus.
Dengan  *kemrungsung* kami segera bersiap. Begitu masuk kedalam taxi. Supir
taxi segera kami warning. “Mas, 20 menit lagi kereta ku jalan. Sampean hanya
punya waktu 15 menit ke stasiun. Tulung Mas jangan sampe telat”. “Waduh, ini
malam minggu eh Pak..takut macet”, jawabnya sedikit gugup. “Wis..aku pasrah
Mas mo lewat mana..ini salahku..tapi tulung banget Mas”, pintaku.  Wajah
supir taxi itu langsung menegang. Tanpa ba bi bu..dia segera tancap gas.
Mabrrr. Jalan yang biasa kami lewati, tidak dilewatinya. Wah kami
ikut-ikutan tegang. Sadar-sadar kami sudah berada di depan stasiun Tugu, dan
taxi bersiap masuk halaman. Hanya 10 menit !!! Tanpa melanggar lampu
merah…dan hanya bermodalkan “jalan tikus”. “Nggak telat khan Pak ?”, tanya
si supir –yang sampai kini tidak kami ketahui namanya- dengan wajah masih
tegang. “Matur nuwun sanget ya Mas”, jawab ku tersenyum puas. Serta merta
wajah tegang Mas Supir melunak. “Syukrrr Bapak nggak telat”,
jawabnya.  Baru
beberapa menit memasuki peron, kami melihat diujung sana kereta Argo yang
kami tunggu sudah menampakkan moncongnya.  Praise The Lord, kami nggak telat
!! That’s why we love Jogja…





*Jakarta**, 20 April 2009*

*Meishin** University Medical Hospital**, Jepang*

* *

Ryutaro Asada, ahli bedah luar biasa, pemimpin Team Medical Dragon itu
kembali beraksi. Operasi jantung dengan teknik Batista pertama di Jepang
berada dalam tanggung jawabnya. Ia memang terkenal pemberontak jika system
birokrasi dan bisnis rumah sakit dijadikan tolok ukurnya. Tetapi jika, tolok
ukurnya adalah pasien. Asada adalah seorang pahlawan. Kepalanya, tidak
pernah dipusingkan dengan kata persaingan, apalagi berbagai politik atas
nama uang dan nama besar, yang kerap kali berseliweran di rumah sakit. Di
kepala itu hanya ada pasien. Menyelamatkan Nyawa Pasien, itu diatas
segala-galanya. Dan sungguh aneh, justru karena fokus pada kepentingan
pasien itulah, Asada Ryutaro memperoleh embel-embel yang lain yang biasa
kita uber-uber. Nama beken, harta, posisi dan lain sebagainya.Yang menarik
adalah ketika, salah seorang team bertanya mengenai apakah hari ini adalah
hari baik untuk menjalankan operasi jantung Batista pertama. Asada menjawab,
“Hanya diri kita yang bisa membuat apakah hari ini akan menjadi hari baik
ataukah hari buruk”.



Memang ini hanya merupakan adegan sebuah serial film jepang. Team Medical
Dragon, demikian judul film seri tersebut. Awalnya ingin menonton film ini
karena ingin menyaksikan teknik lighting yang tidak biasa. Tetapi akhirnya
jatuh cinta  pada karakter, alur cerita dan ajaran hidup yang luar biasa

Penyembuh Ampuh Bernama : “Keheningan”

2009-04-23 Terurut Topik __MadeTeddyArtiana__
Penyembuh Ampuh Bernama : “Keheningan”

by MadeTeddyArtiana

photographer, disegner  company developer





Berjalan tergopoh-gopoh menuju tali-tali jemuran. Tangan kanannya terlihat
menenteng seember cucian basah. Dengan benda putih kecil di kedua telinga ia
siap beraksi. Menjemur pakaian, seperti pagi-pagi yang kemarin. Siti, ABG
yang bekerja sebagai pembantu nyokap memang susah dipisahkan dari benda itu.
Earphone, memang hampir selalu menemaninya bertugas. PRT jaman sekarang
memang beda. Gaul, baca koran dan melek teknologi. Serupa tapi tidak sama
dengan adegan diatas. Beberapa murid sekolah menengah dalam sebuah angkot.
Pagi yang sibuk. Bunyi klakson disana-sini. Perlombaan berangkat kerja yang
membuat kemacetan. Ada yang mengangguk-angguk kecil, yang seorang memejamkan
mata, yang lain memandang lurus kedepan. *Phose* boleh tak sama, tetapi
ditelinga mereka bertengger benda serupa. Lagi-lagi earphone, saudara
kandung handsfree. Benda bersuara dengan berujung handphone, walkman, MP4
atau ipod dan sebagainya.

Yang satu ini sekarang bagaikan baju atau celana layaknya.
Melekat erat dikeseharian kita. Tidak sulit untuk menemukan orang berbicara
serius seorang diri di pinggir jalan. Bukan latihan drama, atau caleg stress
yang bermunculan saat ini. Urusan bisnis, hanphone dan handsfree.Memang
benda-benda itu sengaja didesign semakin kecil, semakin ringan, semakin
mobile dan semakin muat menampung apapun didalamnya. Teknologi selalu
mempunyai tujuan mempermudah, itu yang semua orang cari. Tetapi mengenai
efek samping, yang seperti ini tidak banyak yang perduli.

Menyenangkan memang dapat mendengarkan lagu dimanapun kita mau.
Menghibur stress sekaligus tempat persembunyian dari “kesunyian” atau
“keheningan”. Memang kata yang satu itu sekarang hampir merupakan binatang
yang nyaris punah. *Silence. * Banyak orang tidak nyaman akan kesunyian.
Seandainya kita mau memperhatikannya, maka kita akan sadar betapa
jari-jemari ini akan begitu cepat meraih remote –apapun itu TV, radio, tape-
mencari “hiburan” untuk mengusirnya. Dan bagi sebagian besar orang itu sudah
menjadi sebuah kebiasaan. Sepanjang pagi kita dihadang klakson, dan deru
knalpot kendaraan bermotor, kemudian bunyi telepon dan kesibukan kantor.
Sore harinya –kembali lagi seperti itu- bunyi klakson dan knalpot lagi. Dan
setelah tiba dirumah : sinetron, acara seru dan lagu-lagu. Dan berakhir
ketiduran ditemani oleh cable TV atau lagu-lagu MP3.

Kemodernan kerap kali mengusir kesunyian. Sehingga kesunyian buat kita telah
terlajur menjadi “setan lewat”. Mencekam dan ingin cepat-cepat kita lalui.
Memang dalam kesunyian pikiran kita akan terasa berbicara demikian keras,
mengaduk-ngaduk sang diri. Inilah yang seringkali ditakutkan oleh sebagian
kita. Tetapi seandainya kita bersabar, maka kita akan belajar satu hal.
Menenangkan pikiran-pikiran itu. Terasa sulit untuk pertama kalinya, tetapi
menentramkan dan menyembuhkan, jika kita telah terbiasa.



*“Know how to listen and be sure that silence often produces the same
effects as science”*

*-Napoleon Bonaparte-*



Sejarah juga mencatat bahwa begitu banyak pencipta luar biasa yang
dilahirkan dari kesunyian itu. Sebut saja Thomas Alva Edison, Beethoven,
Helen Keller dan sederet tokoh lain sebagainya. Memang ketulian, merupakan
kesunyian yang ekstrim dan sebagian besar dari kita mungkin tidak
mengharapkan menjadi sebesar mereka.  Tetapi paling tidak kita adalah
pencipta dunia kita masing-masing.





Kadang kita berpikir bahwa kebisingan dapat diusir dengan kebisingan lain.
Atau sekedar mengalihkan diri dari kebisingan yang tidak kita sukai, kepada
kebisingan yang kita sukai. Padahal kebisingan hanya dapat ditenangkan oleh
kesunyian. Bukan oleh cable TV, sinetron, lagu-lagu atau riuh rendahnya
mall. Dan kesunyian (baca : suara alam) merupakan obat penyembuh alami yang
sangat ampuh yang didesign oleh Sang Pencipta. Kita tidak lagi peka terhadap
suara alam.



*“We need to find God, and he cannot be found in noise and restlessness. God
is the friend of silence. See how nature - trees, flowers, grass- grows in
silence; *

*see the stars, the moon and the sun, how they move in silence... *

*We need silence to be able to touch souls.”*

*-Mother Teresa-*

* *

Nah, kalau sekarang Anda merasa begitu penat, terlalu mudah
marah, sangat kuatir akan sesuatu atau dalam tekanan luar biasa. Matikan
sejenak handphone dan benda-beda berbunyi lainnya dan datanglah kepada
kesunyian. Dengarkan suara alam. Ternyata alam tidak pernah diam. Suara
kodok, jangkrik, gesekan pohon bambu, kicauan burung, rintik hujan,
gemericik air, deburan ombak, hembusan angin. Semuanya berbicara dalam nada
mereka masing-masing. Bukan kebisingan melainkan kesesuaian yang dalam.
Keharmonian.



Mulai dari sekarang, cobalah sisihkan waktu barang sepuluh menit setiap
harinya dalam keheningan. Pengalaman pribadi saya, efeknya sangat luar
biasa. Kesegaran, kreatifitas dan ketenangan. Vitamin yang sangat cocok buat
pekerjaan