[budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik Dedi
saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidak tahu
malu. 
Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuang
ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah orang yang
mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.

Date: Thu, 25 Aug 2005 05:04:22 -
From: perfect_harmony2000 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata
 
 sdr.Ambon ,
 
 
 tulisan yang di harian Kompas ini sungguh menohok hati saya.
 
 Fakta sejarah mengatakan bahwa universitas Trisakti berasal dari 
 universitas Res Publica , jadi tidak benar mereka mendirikan 
 universitas Trisakti. Yang benar adalah mengambil alih.
 
 Sindhunata sendiri secara jelas menyatakan bahwa kepres 14 /1967 
 adalah gagasannya.
 
 Harry Tjan Silalahi boleh berdalih apapun , tapi perbuatan 
 Sindhunata jelas-jelas melukai sdr.2 kita yang beragama Khong HuCu.
 
  
 hormat saya , 
 
 
 
 Xuan Tong
 




Start your day with Yahoo! - make it your home page 
http://www.yahoo.com/r/hs 
 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
font face=arial size=-1a 
href=http://us.ard.yahoo.com/SIG=12ht9oe63/M=320369.6903865.7846595.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1124972628/A=2896112/R=0/SIG=1107idj9u/*http://www.thanksandgiving.com
Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children¿s Research 
Hospital/a./font
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Pahlawan dr suku bangsa tioin.

2005-08-25 Terurut Topik Ki Gemblung





saya sangat bersyukur di milis ini masih ada yang 
santun dan punya wawasan luas seperti Anda... 
saya tidak buang gas disini, tapi mau menyadarkan 
mereka SUPAYA BERTOBAT DAN KEMBALI KE JALAN YANG BENAR, SUPAYA AMAL IBADAHNYA DI 
TERIMA DISISI TUHAN YANG MAHA ESA HAHAHAHAHAHAHA

sekedar informasi kalo surga atau nirwana ditempati 
orang-orang bodoh bukan orang pintar, karena orang pintar kebanyakan mikir jadi 
susah masuk surga


Salam "BODOH" Gemblung

  - Original Message - 
  From: 
  Jeritan 
  Bisu 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  
  Sent: Thursday, August 25, 2005 1:03 
  PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Pahlawan 
  dr suku bangsa tioin.
  
  Udehlah ki.
  
  Percuma aje aki buang gas di sini.
  
  Kaga efek.
  
  Kebanyakan Cina emang ga santun. Ga tau etika. Setidaknya itu yang 
  kukenal.
  
  Ini neh budaya Tionghoa yang ane temui dalam keidupan seari-ari.
  
  
  YG KASARYG URAKANYG NGOMONG JOROK MULUYG 
  EMOSIANYG EGOIS
  
  YG GA PANDANG ORANG LAEN
  
  Budaya Tionghoa yang dipajang di milis ini keliatannye cume bagus di 
  ataskertas. Kenyataan di lapangannya, huh, bikin ati panas en 
  pengenngegaplokin aje.
  
  Ampe kapan yahCina-Cina yang begituan pade sadar?
  
  Udah ah suntuk.
  
  Biar kheki ane tetap kasih
  
  
  Salam Damai 
  
  Jeritan Bisu Kaum Tersisih
  
  
  
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, 
  "Ki Gemblung" [EMAIL PROTECTED]... wrote:
  
  Saya bertanya-tanya koq anda sebodoh ini dan tidak tahu bahwa 
  banyakUU yang diskriminatif di INA. Jadi rasisme di INA bukan 
  persoalanoknum saja! 
  
  KI GEMBLUNG: Ohhh, ternyata di milis ini ada 
  orang pintarnya ya??? saking pintarnya Anda sampai tidak mempunyai 
  ETIKA DALAM BERKOMUNIKASI. dan dengan mudahnya mulut Anda 
  mengatakan orang lain BODOH. itulah makanya ras tionghoa/cina di indonesia 
  dimusuhi, karena benar prediksi saya kalo mereka mempunyai sikap yang 
  ekslusifBERANGGAPAN DIRINYA YANG PALING PINTAR SEPERTI 
  ANDA.
  
  asal Anda tahu yak, saya sangat tersinggung 
  dengan statement Anda. saya mengikuti milis tidak hanya milis tionghoa ini, 
  tetapi banyak sekali milis yang saya ikuti karena saya ingin bersosialisasi 
  dengan saudara-saudara saya yang tinggal di Indonesia tanpa memandang SUKU, 
  AGAMA, RAS ataupun GOLONGAN mananpun. dan mereka sangat WELCOME terhadap saya, 
  meskipun saya adalah orang tionghoa ataupun cina.
  
  saya paham sekali banyak sekali UU yang sangat 
  diskriminatif, tetapi semua tergantung sikap kita, apakah mau PROAKTIF atau 
  REAKTIF (saya tidak perlu jelaskan artinya, karena menurut saya Anda sudah 
  PINTAR. saya yang BODOH saja paham tuh)
  jadi menurut saya lebih baik makan bakso di 
  pesawat ama JELO, SO WHAT GETHO LOH
  Setelah saya 
  analisa sebab-sebabnya:kemungkinan 1:ayah pribumi (Batak), ibu 
  keturunan CinaDalam hal ini memang praktis secara UU anda tidak kena 
  diskriminasi.Ini saya perkirakan situasi anda.kemungkinan 
  2:ayah keturunan Cina, ibu pribumi BatakNah, dalam hal ini secara 
  UU anda kena diskriminasi.
  
  KI GEMBLUNG: papa saya aslinya BATAK dan mama 
  keturunan cina asli tiongkok. papa saya tetapi diadopsi oleh keluarga cina dan 
  mendapat marga ONG
  mereka berdua berasal dari sumatera utara 
  (asahan, tanjung balai).
  SEMUA TERGANTUNG KITA MEMBAWA DIRI dan kuncinya 
  hanya satu RENDAH HATI, tetapi kalo saya analisa kembali profil pribadi Anda. 
  kayanya saya tarik KESIMPULAN kalo Anda susah sekali bersosialisasi dengan 
  lingkungan Anda khususnya untuk PRIBUMI. karena Anda menganggap diri yang 
  paling PINTAR DAN PALING EKSLUSIF. stereotipe orang-orang seperti Anda. just 
  one word 4 u KRIKIL: KASIAN DEH LOE.
  
  saya siap untuk meladeni Anda dalam berdiskusi 
  supaya Anda dapat diterima di lingkungan Anda, karena saya seringkali 
  memberikan tips kepada mahasiswa dan mahasiswi saya yang notabene semuanya 
  bermata sipit untuk dapat bersosialisasi.
  saya hanya kasian aja ama Anda yang tidak mampu 
  bersosialisasi. bisa kena penyakit 3S nantinya (Stress, Stroke, 
  Stop)
  Japri saya di 0855-7878202
  
  untuk semua miliser yang mau belajar 
  bersosialisasi bisa hubungi saya, supaya jangan terlampau mudah untuk 
  memberikan penilaian kepada seseorang BODOH, seperti saudara kita 
  ini
  
  
  Salam Gemblung
  Baca keterangan Esther 
  Yusuf tentang akte kelahiran anaknya yang'tidak ditandai' bahwa keturunan 
  Cina (karena suami Esther pribumi)
  
  

  No virus found in this incoming message.Checked by AVG 
  Anti-Virus.Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.10.13/78 - Release Date: 
  19/08/2005
  
  __Do You 
  Yahoo!?Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
  http://mail.yahoo.com 
  
  

  No virus found in this incoming message.Checked by AVG 
  Anti-Virus.Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.10.13/78 - Release Date: 
  19/08/2005





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: 

Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik Ambon
Sdr Harmony,

Beberapa waktu setelah Pak Harto jatuh terpelanting dari kursi kekuasaan, 
saya  menelepon seorang kenalan yang menetahui seluk beluk berdirinya 
Universitas Respublica sampai diambil alih menjadi Trisakti, saya menanyakan 
apakah tidak bisa diambil kembali universitas tsb oleh pemilik semula. Jawab 
yang saya peroleh ialah bahwa sekalipun penyerahan terpaksa, surat kuasa 
penyerahan itu tak ada klausul untuk kelak dikembalikan kepada pemilik 
semula, jadi katanya sekarang  sulit. Diberitahukan juga bahwa pemegang 
surat kuasa itu adalah seorang militer. Saya tidak menanyakan siapa namanya, 
baru sekarang ini tahu  dengan adanya artikel tsb ini. di kompas.

Saya pernah melihat beberapa gambar universitas Respublica diobrak abrik 
KAMI, KAPI etc pada tahun 1960-an,  singkatnya dirusaki, sekarang yang obrak 
abrik omong manis.

Salam,



- Original Message - 
From: perfect_harmony2000 [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thursday, August 25, 2005 7:04 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K 
Sindhunata


sdr.Ambon ,


tulisan yang di harian Kompas ini sungguh menohok hati saya.

Fakta sejarah mengatakan bahwa universitas Trisakti berasal dari
universitas Res Publica , jadi tidak benar mereka mendirikan
universitas Trisakti. Yang benar adalah mengambil alih.

Sindhunata sendiri secara jelas menyatakan bahwa kepres 14 /1967
adalah gagasannya.

Harry Tjan Silalahi boleh berdalih apapun , tapi perbuatan
Sindhunata jelas-jelas melukai sdr.2 kita yang beragama Khong HuCu.





hormat saya ,



Xuan Tong




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/KG3KmC/4zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Pahlawan

2005-08-25 Terurut Topik harialim


baca milis
hati jadi miris
bukan ilham
malah salah paham

seribu kembang
mekar di padang
enak dipandang

seribu pandang
tak ada pecundang
kenapa hunus pedang

walau giris
gairah tak padam
ini milis
bisa meredam

sedikit syair,semoga tidak membosankan

salam,

harry alim



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery.
http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik Harry Adinegara



Idee asimilasi ini baik, tapi kita harus lihat dimana dan kapan idee itu dicetuskan dan dimana akan di-implementasikan.
Idee asimilasi adalah gagasan KOTI sewaktu masa pancaroba dimana golongan Tionghoa, dituduh adalah antek PKI yang ceritanya di dukung oleh RRT. Saat itu di-cetuskan idee asimilasi ini yang ditujukan kepada golongan Tionghoa, yang waktu itu terasa terjepit posisinya. Disinilah politik militerist fascist yang didengkoti oleh Suharto melihat kesempatan untuk melancarkan tekanan yang tidak langsung terhadap golongan Tionghoa. Apabila dikatakan bahwa asimilasi itu hanya anjuran, himbauan, tapi kita harus menginsyafi kalau waktu dan tempat memang di-eksploitasi oleh militerist fascist.
Jadi mereka2 ini yang dengan getol ingin melaksanakan idee ini yang albeit terang2an dengan melihat waktu dan tempat, sebenarnya telah melanggar HAM dan suatu kekejian. Disinilah bedanya, idee ini dicetuskan dengan cara mengambil kesempatan dalam kesempitan, walaupun dibungkus dengan ocehan2 asimilasi itu bebas untuk dianut atau tidak.
Asimilasi itu idee yang sebelum tumbuh sebenarnya sudah tidak laku, sudah bangkrut. Mengapa ada pihak2 yang mengagungkan proponent dari suatu idee yang selain melanggar HAM juga sudah bangkrut.
Harry Adinegara.
ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukantanpa paksaan khan bagus? Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur pemaksaandengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya yang tidakbagus? Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yangmenjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China apakahjelek?-Original Message-From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PMTo: budaya_tionghua@yahoogroups.comSubject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut KSindhunatasaya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidaktahumalu. Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuangketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah
 orangyangmengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Fund a student project in NYC/NC today!http://us.click.yahoo.com/KG3KmC/4zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :..: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :..: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :..: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/* To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]* Your use of Yahoo! Groups is subject
 to:http://docs.yahoo.com/info/terms/Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Asimilasi? Integrasi? KengPo? SinPo? (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata)

2005-08-25 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh








  - Original Message - 
  
  From: Harry Adinegara 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, 25 
  August, 2005 20:44
  Subject: RE: 
  [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K 
  Sindhunata
  
  Idee asimilasi adalah gagasan KOTI sewaktu masa 
  pancaroba dimana golongan Tionghoa, dituduh adalah antek PKI yang ceritanya di 
  dukung oleh RRT. 


Secara kronologis historis, statement ini tidak 
tepat. 
Issue asimilasi vs. integrasi sudah ada justru 
ketika pengaruh PKI sedang kuat-kuatnya. Jadi sebelum G-30-S yang (katanya) 
didukung RRC itu.

Kalau yang mengalami jaman itu, akan tahu bahwa 
kedua kata itu tidak substansial, hanya sekedar jargon untuk labeling afiliasi 
politis. 
Yang satu dipakai untuk identitas yang pro 
komunis dan yang satunya yang anti komunis. Karena untuk nyata-nyata memakai 
label anti komunis, dan juga pro komunis,saat itu tidak dimungkinkan, 
setidak-tidaknya orang sungkan.

Saat itu pun ada jargon "nasakom bersatu" dan 
"nasakom jiwaku", yang kalau dibaca sekarang, nampak tidak ada bedanya. Tetapi 
di jaman itu merupakan labeling yang maknanya bertentangan 180 derajat, yang 
pemakainya siap bertarung sampai mati antara masing-masingnya.

Memang di jaman perang dingin itu banyak 
jargon-jargon yang sepertinyakata-kata yang substansial, tetapi sebetulnya 
hanya labeling. Seperti revolusioner, kontra-revolusioner, hegemonist, 
revisionist, kapitalis-birokrat, yang kalau ditelisik, tidak ada isi 
substansial-nya, hanya untuk memberi label pada kawan dan lawan. Bahkan 
kata-kata "KengPo" dan "SinPo" di jaman itu pun menunjukkan label afiliasi 
politis...

Sekarang, setelah 50 tahun kemudian, kalau 
kata-kata jargon itu hendak dikembangkan substansinya sebagai bahan perdebatan, 
seperti misalnya asimilasi itu apa dan integrasi itu apa, atau KengPo itu 
bagaimana dan SinPo itu bagaimana, samanya apa dan bedanya apa, mana yang baik 
mana yang jelek, sampai berbusa-busa juga'gak nyambung' (kalau pinjam 
'bahasa' SMS).

Jadi mempersoalkannya sekarang, hanya merupakan 
kesia-siaan, baik bagi masyarakat secara umum, apalagi bagi suku Tionghoa di 
Indonesia.

Wasalam.





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[budaya_tionghua] Kemudian, What Makes an Indonesian, Indonesian...

2005-08-25 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh





What makes a Chinese, Chinese? 

This speech was delivered by Minister for Foreign Affairs 
George Yeo at the opening of an exhibition on the overseas Chinese identity at 
the Chinese Heritage Centre last Friday. 
USING the language of information technology, the culture of a race is 
its operating system, enabling its members to interact with one another in a 
deep way. The culture of a race is its deepest programming, which is why any 
attempt to change it radically will lead to resentment and revolt. Cultures are 
different as computer operating systems are different. Chinese culture is 
particularly complex because of its historical legacy. Thus, on the one hand, 
Chinese culture is very hard to change and, on the other, it is unusually 
persistent compared to other cultures.
Without meaning disrespect to any religion, religious programming can 
either be tribal or universal. Judaism, for example, is a tribal religion which 
belongs to the Jews. There is no burning desire to proselytise. If you are not 
born a Jew, there is no need for you to become one. Even those who try to be are 
not fully accepted. In contrast, Christianity, Islam and Buddhism are universal 
religions which are not confined to particular racial groups. In the case of 
Christianity and Islam, there is a missionary zeal to convert non-believers. 
Universal religions are like network software which enables different cultural 
operating systems to plug in. It is programming at a higher level. However, 
religious programming is a weaker form of programming than cultural programming. 
Hence, individuals can change religions. Children, when they grow up, may adopt 
different religions from their parents. A Chinese cannot cease being a Chinese 
but he can convert from Christianity to Buddhism or vice versa. In Singapore, 
many Taoists have children who are Buddhists or Christians.
In contrast to Chineseness, American-ness has the characteristics of a 
universal religion. There is a strong desire by Americans to want others to be 
like them. Like the universal religions, American-ness is a higher but weaker 
form of programming than cultural programming. In this regard, Singaporean-ness 
is similar to American-ness.
Unlike the universal character of American-ness, Chineseness and 
Japaneseness are tribal. But because the number of Chinese has always been much 
larger, the Chinese have never been as tribal as the Japanese. As it were, among 
the Chinese, there have been many sub-tribes from way back. As a Singapore 
Chinese, I naturally feel a certain tribal affinity with Chinese in China and 
elsewhere. I feel particularly close to Malaysian Chinese because we were the 
same people under the British. As a Teochew, I feel a particular warmth when I 
visit Shantou, as my wife, who is a Cantonese, would when sh e visits Guangzhou 
or Hong Kong. When we visit Beijing, the sense of kinship is less. Oftentimes, 
we feel closer to American Chinese than we do to mainland or Taiwanese Chinese 
because our English is much better than our Chinese. 
The theme of this exhibition, 'Chinese, More or Less', expresses the 
complexity of what it means to be Chinese. Han settlers in Xinjiang living side 
by side with Central Asian minorities have very different mentalities from 
Wenzhou businessmen operating restaurants in France or Italy. Third-generation 
American-born Chinese and Peranakan Chinese in Malaysia or Singapore are also 
very different from them, as they are from each other. Yet we are all 
self-consciously Chinese, sharing many common lines of programming deep in our 
core.
What are these common lines of programming which make us Chinese? They are 
certainly not religious. When Buddhism arrived from India to China, Chinese 
culture was already formed and quite able to sinicise the Buddhism that than 
took root. The Chinese Guan Yin is quite different from the Indian 
Avalokitesvara. In the case of Christianity, which arrived many centuries later, 
whether or not it takes deep roots in China depends on the degree to which it is 
sinicised. With stupendous effort, the great Jesuit Matteo Ricci used 
Confucianist concepts to explain Christianity to the Chinese elite. In the 17th 
and early 18th centuries, the furious debate in the Catholic Church which went 
all the way to the Vatican on the acceptability of Confucianist rituals bore on 
this. The sinicisation of Christianity is a process still ongoing in 21st 
century China.
Islam is different. Because Islam rewrites many lines of programming deep 
in the core, Chinese who convert to Islam lose their Chineseness after one or 
two generations. In China, they become members of minority groups even though 
they may be linguistically and genetically Han. The Muslim Hui, for example, 
speak the same language and have many similar customs but are still classified 
as a minority.
I would think that the important lines of Chinese programming are those 
which have to do with the values of 

[budaya_tionghua] Fw: RIP Dr. Caroline Tirtasudira

2005-08-25 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh





Dia ini dokter jago, tangguh dan trengginas. 
Kiprahnya pada Januari Februari di Aceh luar 
biasa! 
Kepergian almarhumah terasa terlalu cepat. 
Tetapi inna lillahi wa inna ilaihi 
rojiun...

Wasalam.

==

- Original Message - 
From: Yap Hong 
Gie 
To: Post Wahana-News ; Post 
Apakabar ; Post Nasional-list ; Post Hankam 
Grp ; Post Tionghoa-Net ; INTI DPP 
Cc: Catherine Tirtasudira ; Ira Zega ; Iin Pfister-Buntaran ; Benny G Setiono ; Sharif 
Dayan ; chatarina Koriani ; Nanet 
Prihatini ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Lisa H. Sardjito 
Sent: Wednesday, 24 August, 2005 12:52
Subject: [hankam] RIP Dr. Caroline Tirtasudira
Tadi pagi saya mendapat SMS dari Sdri. Iin 
Pfister-Buntaran, di Timika - Irian Jaya: "Sdh mendpt brt ttg kepergian Dr. 
Caroline Tirtasudira blm?" Iin.Saya jawab: "Maksudnya? Kepergian 
kemana?"Sdri. Iin menyuruh saya mencari harian Kompas kemarin 23/08/'05, 
sambil menceritakan secara singkat tentang musibah fatal yang dialami Dr. 
Caroline.Dr. Caroline Tirtasudira mengalami kecelakaan lalu-lintas ketika 
sedang bertugas di Riau; kendaraannya terbalik, beliau dan seorang dokter lain 
meninggal dunia.Bangsa ini kehilangan seorang Patriot idealis, yang rela 
melakukan kegiatan medis untuk masyarakat pedalaman, didaerah-daerah terkena 
bencana alam, seperti; Aceh, Nias dan daerah terpencil di Timika Irian.Tidak 
seperti biasanya, kali ini Dr. Caroline tidak memberitahukan kalau mau berangkat 
dan meninggalkan kita untuk selamanya.Kebaikan dan jasa Anda akan selalu 
menjadi kenangan bagi kita kita semua.Selamat jalan dalam kedamaian 
Caroline, saya percaya Anda mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan 
YME.a.n. para sahabat yang berduka.wassalam, 
yhg.---http://www.kompas.com/duka/0508/23/luc.htmREST 
IN PEACETelah kembali ke rumah bapa di Surga hari Kamis, 18-8-2005 pukul 
16.30 di Kerinci-Riau; anak, adik, kakak, kakak ipar, saudara angkat kami 
terkasih:Dr. LUCIA CAROLINE TIRTASUDIRA, MSc. M KesManager Pelayanan 
Medik  MarketingR.S Satya Insani, Kerinci-RiauLahir di Bandung, 
8 Februari 1969Dikremasikan pada tanggal 20-8-2005 di Krematorium 
Pekanbaru-RiauKami mengucapkan banyak terima kasih kepada:Sdr. Tjio 
Hoa Tiong - BandungBpk. Robert Iwan Boyo  Kel. - PekanbaruBpk. 
Andreas Lie, S.E. - PekanbaruKel. Besar Bpk. Wayan Supadno  seluruh 
staff R.S Satya InsaniBpk. Renaldy - Kasat Lantas PalelawanRadio Chevy 
 seluruh penyiar  pendengar serta seluruh pihak yang tak dapat kami 
sebutkan satu persatu.Kami yang mengasihi :Ayah : Ho Tek Tjie (Tedja 
Tirtasudira)Ibu : Tjio Ay TjoeKakak : Harjanto TirtasudiraAdik : 
Catherine TirtasudiraAdik Ipar : Dianda WiwySdr. Angkat : Dr. Anwar Sim 
 Segenap FamiliMisa arwah akan diadakan pada hari Rabu, 24-8-2005 
pk.18.00 di Jl. Terusan Elang VIII No. 7, Bandung





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesian languages
  
  
Indonesian language learn
  
  
Indonesian
  
  


Dari
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[budaya_tionghua] Re: Sejarah Marga Tjio (atau She)

2005-08-25 Terurut Topik perfect_harmony2000
sdr.Min ,


anda bisa mengaksesnya di website www.budaya-tionghoa.org.

Semoga saja marga yang anda cari ada disana.




hormat saya ,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Min Hui [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Bung Rinto dan rekans,
 
  
 
 Apakah ada yang tahu sejarah tentang marga Tjio (Ciok) atau She. Kalau
 aksara cinanya berarti batu. 
 
  
 
  
 
 Salam,
 
 MH





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Take a look at donorschoose.org!
http://us.click.yahoo.com/LG3KmC/5zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik Ambon
Indonesia terdiri dari berbagai etnik.  Bila asimilasi, timbul pertanyaan ke 
etnik mana harus berasimilasi? Sebab kalau keliru mungkin menjadi problem 
bagi diri sendiri atau generasi mendatang dari mereka yang berasimilasi. 
Selalu ditekankan untuk minoritas mengikuti mayoritas, tetapi mengapa tidak 
sebaliknya,  dengan mendidik diri bahwa yang menjadi warganegara mempunyai 
hak dan kewajiban tanpa dibedakan nama, warna kulit, keturunan, bentuk muka, 
mata, etnik maupun agama dsbnya. Saya kira yang paling cocok ialah 
integrasi. Apakah pikiran saya keliru?

Hemat saya alm Sindhunata sudah berasimilasi, ini adalah haknya berbuat 
begitu. Suatu langkah yang wajib dipuji, tetapi secara iseng timbul 
pertanyaan mengingat pendidikannya yang bagus, mengapa cuma mendapat pangkat 
mayor?

- Original Message - 
From: ulysee [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thursday, August 25, 2005 12:50 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K 
Sindhunata


 Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukan
 tanpa paksaan khan bagus?
 Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur pemaksaan
 dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya yang tidak
 bagus?

 Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang
 menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China apakah
 jelek?

 -Original Message-
 From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K
 Sindhunata

 saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidak
 tahu
 malu.
 Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuang
 ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah orang
 yang
 mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
 Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.






 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
 Yahoo! Groups Links





 






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery.
http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik karang_terjal
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Indonesia terdiri dari berbagai etnik.  Bila asimilasi, timbul 
pertanyaan ke 
 etnik mana harus berasimilasi? Sebab kalau keliru mungkin menjadi 
problem 
 bagi diri sendiri atau generasi mendatang dari mereka yang 
berasimilasi. 
 Selalu ditekankan untuk minoritas mengikuti mayoritas, tetapi 
mengapa tidak 
 sebaliknya,  dengan mendidik diri bahwa yang menjadi warganegara 
mempunyai 
 hak dan kewajiban tanpa dibedakan nama, warna kulit, keturunan, 
bentuk muka, 
 mata, etnik maupun agama dsbnya. Saya kira yang paling cocok ialah 
 integrasi. Apakah pikiran saya keliru?

KT:
Tentu saja tidak sdr. Ambon. Lihat Amerika Serikat, negara adidaya 
tersebut, bukankah terdiri dari keanekaragaman suku bangsa yang ada 
di sana, dan itu tidak melemahkan, malah menguatkan Amerika Serikat.

Lihatlah 2 kerajaan Nusantara yang mencapai masa keemasan di jaman 
dulu, kerajaan Sriwijaya  Majapahit, dan lihatlah semboyan Bhinneka 
Tunggal Ika. Sudah jelas Asimilasi tdk cocok untuk diterapkan di bumi 
indonesia ini. Keanekaragaman budaya etnis di Indonesia itu justru 
membuat bangsa ini menjadi besar dan mempunyai budaya yang tinggi.


 
 Hemat saya alm Sindhunata sudah berasimilasi, ini adalah haknya 
berbuat 
 begitu. Suatu langkah yang wajib dipuji, tetapi secara iseng timbul 
 pertanyaan mengingat pendidikannya yang bagus, mengapa cuma 
mendapat pangkat 
 mayor?
 

KT:
Wajib dipuji? Nah itu yang tanda tanya bagi saya.

K.Sindhunatha mengakui secara gamblang bahwa ia yang mengusulkan 
kepada Presiden Soeharto agar seluruh tradisi,adat-istiadat, 
kepercayaan dan agama etnis Tionghoa dilarang di bumi Indonesia  Ia 
menambahkan bahwa Presiden Soeharto masih cukup baik karena masih 
mengijinkan etnis Tionghoa merayakannya di lingkungan keluarga dan di 
dalam ruangan tertutup (indoor). Padahal usul yang diajukannya, 
melarang secara total. Dengan dikeluarkannya Inpres N0.14/1967 
seluruh perayaan tradisi dan keagamaan etnis Tionghoa termasuk Tahun 
Baru Imlek, Capgomeh, Pehcun dan sebagainya dilarang dirayakan secara 
terbuka. Demikian juga tarian-tarian barongsay (tari singa) dan liang-
liong (tari naga) dilarang dipertunjukkan di muka umum.


Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, negara 
yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi 
Nusantara. Mustinya, dia berobat ke Amerika dan Eropa. Bukankah 
kedokteran mereka lebih maju?

Sama memalukannya dgn Harry Tjan Silalahi, yang anti budaya tionghoa, 
tetapi setiap hari latihan meditasi kesehatan yang berasal dari negri 
Tiongkok untuk mengobati penyakit diabetesnya.
Mendukung asimilasi, tetapi konon kabarnya putra tercintanya itu 
sempat ditentang pacaran dengan dosen UI karena beda komponen SARA 
nya.


 - Original Message - 
 From: ulysee [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, August 25, 2005 12:50 PM
 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum 
Mayor Laut K 
 Sindhunata
 
 
  Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukan
  tanpa paksaan khan bagus?
  Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur 
pemaksaan
  dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya 
yang tidak
  bagus?
 
  Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang
  menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China 
apakah
  jelek?
 
  -Original Message-
  From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor 
Laut K
  Sindhunata
 
  saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang 
tidak
  tahu
  malu.
  Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus 
membuang
  ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah 
orang
  yang
  mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
  Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.
 
 
 
 
 
 
  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
 
  .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
 
  .: Untuk bergabung : 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
 
  .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Take a look at donorschoose.org!
http://us.click.yahoo.com/LG3KmC/5zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL 

RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik ulysee










Nah itu
dia. Idenya sendiri tidak jelek
toh. Pencetusannya juga dengan tujuan survive (daripada dibredel habis).

Meskipun sudah terbukti
GAGAL diterapkan. Tapi menghujat si pencetus ide adalah
terlalu kebablasen menurut saya. 



Please lah, kalau mau bilang
asimilasi jelek sebut aja idenya
jelek dimana, kenapa jadi jelek,
yang lebih bagus apa. Jangan terus
menghujat-hujat orangnya/pencetusnya.
Ndak genah ah. 



-Original Message-
From: Harry Adinegara
[mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Thursday, August 25, 2005 8:45 PM
To:
budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re:
Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata





Idee asimilasi ini baik,
tapi kita harus lihat dimana dan kapan idee itu dicetuskan dan dimana akan
di-implementasikan.



Idee asimilasi adalah gagasan KOTI sewaktu masa
pancaroba dimana golongan Tionghoa, dituduh adalah antek PKI yang ceritanya di
dukung oleh RRT. Saat itu di-cetuskan idee asimilasi ini yang ditujukan kepada
golongan Tionghoa, yang waktu itu terasa terjepit posisinya. Disinilah politik
militerist fascist yang didengkoti oleh Suharto melihat kesempatan untuk
melancarkan tekanan yang tidak langsung terhadap golongan Tionghoa. Apabila
dikatakan bahwa asimilasi itu hanya anjuran, himbauan, tapi kita harus
menginsyafi kalau waktu dan tempat memang di-eksploitasi oleh militerist
fascist.

Jadi mereka2 ini yang dengan getol ingin melaksanakan
idee ini yang albeit terang2an dengan melihat waktu dan tempat,
sebenarnya telah melanggar HAM dan suatu kekejian. Disinilah bedanya, idee ini
dicetuskan dengan cara mengambil kesempatan dalam kesempitan, walaupun
dibungkus dengan ocehan2 asimilasi itu bebas untuk dianut atau tidak.

Asimilasi itu idee yang sebelum tumbuh sebenarnya
sudah tidak laku, sudah bangkrut. Mengapa ada pihak2 yang mengagungkan
proponent dari suatu idee yang selain melanggar HAM juga sudah bangkrut.

Harry Adinegara.





ulysee
[EMAIL PROTECTED] wrote:





Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama
yang melakukan
tanpa paksaan khan bagus? 
Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur pemaksaan
dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya yang tidak
bagus? 

Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang
menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China apakah
jelek?

-Original Message-
From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K
Sindhunata

saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidak
tahu
malu. 
Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuang
ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah orang
yang
mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/KG3KmC/4zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/






Send instant messages to your online friends
http://au.messenger.yahoo.com 







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











RE: Asimilasi? Integrasi? KengPo? SinPo? (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata)

2005-08-25 Terurut Topik ulysee











Wah, saya baru tahu soal ini. Maklum lahir belakangan.




Jadi Asimilasi itu waktu jaman
dulu hanya kata lain dari
anti-komunis, sedangkan
Integrasi juga
Cuma kata lain dari pro-komunis? 



Jadi kemaren dolo ributin asimilasi itu apa,
dan integrasi itu bagaimana sama
aja tebak-tebakan pepesan kosong isinya apa, begitu donk? Hehehhe,
jadi merasa bodoh nih..






-Original Message-
From: Akhmad Bukhari Saleh
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 25, 2005
10:50 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Asimilasi? Integrasi?
KengPo? SinPo? (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor
Laut K Sindhunata)















-
Original Message - 





From: Harry
Adinegara 





To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 





Sent: Thursday, 25 August,
2005 20:44





Subject: RE:
[budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata









Idee asimilasi adalah gagasan KOTI
sewaktu masa pancaroba dimana golongan Tionghoa, dituduh adalah antek PKI
yang ceritanya di dukung oleh RRT. 













Secara
kronologis historis, statement ini tidak tepat. 





Issue asimilasi
vs. integrasi sudah ada justru ketika pengaruh PKI sedang kuat-kuatnya. Jadi
sebelum G-30-S yang (katanya) didukung RRC itu.











Kalau yang
mengalami jaman itu, akan tahu bahwa kedua kata itu tidak substansial, hanya sekedar
jargon untuk labeling afiliasi politis. 





Yang satu
dipakai untuk identitas yang pro komunis dan yang satunya yang anti komunis.
Karena untuk nyata-nyata memakai label anti komunis, dan juga pro
komunis,saat itu tidak dimungkinkan, setidak-tidaknya orang sungkan.











Saat itu pun
ada jargon nasakom bersatu dan nasakom jiwaku, yang
kalau dibaca sekarang, nampak tidak ada bedanya. Tetapi di jaman itu merupakan
labeling yang maknanya bertentangan 180 derajat, yang pemakainya siap bertarung
sampai mati antara masing-masingnya.











Memang di
jaman perang dingin itu banyak jargon-jargon yang sepertinyakata-kata
yang substansial, tetapi sebetulnya hanya labeling. Seperti revolusioner,
kontra-revolusioner, hegemonist, revisionist, kapitalis-birokrat, yang kalau
ditelisik, tidak ada isi substansial-nya, hanya untuk memberi label pada kawan
dan lawan. Bahkan kata-kata KengPo dan SinPo di jaman
itu pun menunjukkan label afiliasi politis...











Sekarang, setelah
50 tahun kemudian, kalau kata-kata jargon itu hendak dikembangkan substansinya
sebagai bahan perdebatan, seperti misalnya asimilasi itu apa dan integrasi itu
apa, atau KengPo itu bagaimana dan SinPo itu bagaimana, samanya apa dan bedanya
apa, mana yang baik mana yang jelek, sampai berbusa-busa juga'gak
nyambung' (kalau pinjam 'bahasa' SMS).











Jadi
mempersoalkannya sekarang, hanya merupakan kesia-siaan, baik bagi masyarakat
secara umum, apalagi bagi suku Tionghoa di Indonesia.











Wasalam.












.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesian languages
  
  
Indonesian language learn
  
  
Indonesian
  
  


Dari
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik ulysee
Tidak perlu memuji, tapi jangan pula menghujat. 
Jangan pula terburu-buru 
ambil kesimpulan kalau BUKAN hitam 
maka PASTI putih. 
Sindhunata mencetuskan asimilasi- apa berarti dia membenci dan
mengharamkan budaya Cina?
Harry Tjan Silalahi mendukung Asimilasi - apa berarti anti budaya
tionghua? 
Biar bagaimanapun kita bukan cacing di perut orang, 
isi hati orang manalah kita tahu.  

-Original Message-
From: karang_terjal [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 26, 2005 3:49 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K
Sindhunata

KT:
Wajib dipuji? Nah itu yang tanda tanya bagi saya.

Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, negara 
yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi 
Nusantara. Mustinya, dia berobat ke Amerika dan Eropa. Bukankah 
kedokteran mereka lebih maju?

Sama memalukannya dgn Harry Tjan Silalahi, yang anti budaya tionghoa, 
tetapi setiap hari latihan meditasi kesehatan yang berasal dari negri 
Tiongkok untuk mengobati penyakit diabetesnya.
Mendukung asimilasi, tetapi konon kabarnya putra tercintanya itu 
sempat ditentang pacaran dengan dosen UI karena beda komponen SARA 
nya.


 - Original Message - 
 From: ulysee [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, August 25, 2005 12:50 PM
 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum 
Mayor Laut K 
 Sindhunata
 
 
  Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukan
  tanpa paksaan khan bagus?
  Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur 
pemaksaan
  dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya 
yang tidak
  bagus?
 
  Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang
  menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China 
apakah
  jelek?
 
  -Original Message-
  From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor 
Laut K
  Sindhunata
 
  saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang 
tidak
  tahu
  malu.
  Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus 
membuang
  ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah 
orang
  yang
  mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
  Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.
 
 
 
 
 
 
  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
 
  .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
 
  .: Untuk bergabung : 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
 
  .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Take a look at donorschoose.org!
http://us.click.yahoo.com/LG3KmC/5zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: Menyesali atau mempelajari?

2005-08-25 Terurut Topik BISAI






 ASAHAN 
ALHAM AIDIT:


MENYESALI ATAU MEMPELAJARI ?

 

 Ketika 
perang di Aceh masih berlangsung yang paling banyak disoroti adalah 
kekejaman
dan pelanggaran HAM oleh TNI. GAM tidak 
banyak disinggung-singgung. Lalu yang diharapkan adalah usainya pertempuran, 
perdamaian di Aceh dan kembalinya Aceh dalam haribaan ibu pertiwi di bawah NKRI. 
Mimpi itu tidak terkabul sepenuhnya bahkan sebagian telah menjadi mimpi buruk 
dan GAM yang hakekatnya jadi pemenang, kini menjadi sorotan. Kekuatiran NKRI 
semakin terancam separatisme membesar setiap hari dan kekuatiran Aceh akan 
terlepas menjadi negara Federal atau bahkan lepas secara total dari NKRI juga 
semakin menegangkan urat syaraf seluruh bangsa. Padahal ancaman separatisme 
sudah sangat lama ujud sejak orde lama dengan ditandai bermacam pemberontakan 
seperti PRRI-PERMESTA dll, yang lalu masaalah Papua serta ide-ide untuk 
memerdekan diri dari NKRI yang timbul di berbagai provinsi di Indonesia. 
Pelajaran pahit itu tidak pernah diselesaikan secara baik oleh semua Penguasa 
yang pernah ada, semua Presiden yang pernah berkuasa. Ketidak puasan banyak 
etnis, kekecewaan daerah-daerah yang merasa diabaikan, pembagian kemakmuran yang 
timpang yang mengalir ke pusat terlalu banyak dan ulah para penguasa dan 
pemimpin di Pusat yang korupsi, korupsi dan korupsi sepanjang masa hingga detik 
ini. Setiap daerah mempunyai seribu alasan untuk memisahkan diri dari 
kekecewaan, ketidak percaayaan, merasa ditipu dan selalu ditinggalkan oleh 
Pemerintah pusat. Dan sekarang tibalah saatnya menikmati buah yang tidak enak 
dimakan hasil tanaman sendiri, hasil kebun sendiri dan hasil perbuatan 
merajalela sendiri, hasil lupa diri, lupa daratan dalam singgasana 
kekuasaan yang tidak memperdulikan jeritan bangsa sendiri kecuali diri 
semata-mata dan ditambah pula dengan pernah berkuasanya sistim kediktatoran yang 
keji, korup, rasialitis dan fasis dalam jangka yang begitu spektakuler 
panjangnyameskipun ahirnya terguling. Apakah masih berani mengharapkan 
sebuah NKRI tetap utuh, dirgahayu dalam retorika puitis dan penuh romantis. 
Mimpi di siang bolong itu kini cumalah mimpi buruk, penuh penyesalan dan lalu 
kembali ke retorika seperti NKRI harga mati, aku cinta NKRI dan 
macam-macam tangisan orang dewasa yang tanpa mengeluarkan air mata dan 
cumamengucurkan air liur menyaksikan sebuah provinsi perlahan tapi pasti 
lepas dari RI yang dihiasi antrian para separatis lainnya. Istilah "separatis" 
semakain tidak terasa tidakpositif tapi seperti berbunyi "hak menentukan 
nasib sendiri" bagi setiap kelompok etnis yang berani memberontak melawan 
ketidak adilan Pemerintah Pusat. Barangkali kata "federal" tidak akan terlalu 
lama tetap menjadi tabu karena manusia Indonesia menjadi semakin kritis dan 
yang mau kritisserta belajar dari pengalaman bangsanya sendiri. Pada 
ahir-ahirnya orang harus memilih: besar secara badaniah, tapi penuh penyakit, 
lemah karena kadar cholesterol terlalu tinggi (korupsi,kolusi,kkn), jantung 
membesar( terlalu sering pesta dan berfoya-foya dan malas bekerja), kegemukan 
yang telah menjadi penyakitakibat cara hidup mengejar kenikmatan dan 
kemakmuran diri sendiri. Berkacalah di muka cermin dan perhatikan diagnosa para 
dokter spesialis tentang kesehatan fisik yang sudah kritis yang memerlukan obat 
yang super mahal atau operasi segra. Atau menjadi manusia yang berbadan normal, 
meskipun tidak besar tapi sehat, lincah dan berpikir cerah, punya bakat untuk 
panjang umur. Nah, itulah gambaran fisik NKRI sekarang ini. Tidak ada cukup 
waktu untuk menyesal oleh perbuatan di masa lalu, obat yang harus ditelan bukan 
retorika, romantika bangsa tapi belajar dari mula, merevolusi mental diri 
sendiri secara jantan, sportif menghadapi kekalahan dan kegagalan. Itu hendaknya 
disedari oleh setiap manusia Indonesia terutama para penguasa dan pemimpinnya. 


Demokrasi Indonesia harus membuka semua 
kemungkinan. Harus memberikan tempat 
kepada semua ide dan tidak menekan atau 
memberangus setiap ide yang dianggap bertentangan dengan ide yang sedang 
dianggap populer atau yang dianggap banyak diterima orang. Kita belajar tidak 
saja pada kebobrokan orde baru tapi juga pada yang dianggap 'kecemerlangan" orde 
lama yang terlihat cemerlang karena betapa bobroknya orde baru. Mengapa rakyat 
Indonesia yang telah hidup di dua orde selama lebih 60 tahun tapi belum juga 
terbebaskan dari kemelaratan, kehinaan, ke- pariaan serta mengalami bermacam 
terror akibat hura-hara antara daerah-daerah yang memberontak dengan 
pemerintah Pusat, kurang diberikan jalan atau alternatif lain kecuali menyembah 
NKRI yang selalu dianggap jaya tapi kropos yang penyembahan itu sudah seperti 
penyembah berhala berupa patung-patung raksasa menjulang tinggi tapi tidak 
berjiwa dan hanya pandai korupsi. Selain kamus tunggal, tebal yang hanya berisi 
satu kata dengan arti yang tidak bisa dirubah: NKRI = harga mati, tidak ada 
tempat untuk pemikiran lain serta tabu besar dan bisa dicap sebagai 

[budaya_tionghua] Tanya: Festival Kesenian Kota Tua Pecinan

2005-08-25 Terurut Topik Lim, Franciscus
Ada yang bisa kasi info lengkap mengenai 
Acara: Festival Kesenian Kota Tua  Pecinan
 Tanggal: Sabtu/27 Agustus 2005
 Waktu: Pk. 09:00 - Pk. 16:00 WIB
 Tempat: Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah),
 Jl. Fatahillah No. 1, Jakbar. (Depan Stasiun KA Kota)


Terima kasih,
frans
other defect that might affect any computer system into which it is received
and opened, 
it is the responsibility of the recipient to ensure that it is virus free
and no responsibility 
is accepted by American International Group, Inc. or its subsidiaries or
affiliates either 
jointly or severally, for any loss or damage arising in any way from its
use.





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give underprivileged students the materials they need to learn.
http://us.click.yahoo.com/IG3KmC/2zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik drirawan





Beberapa hari ini tiba2 jadi ramai lagi topik Asimilasi, sampai2 ada 
beberapa orang menjadi emosionil membaca tulisan Harry Tjan Silalahi di Kompas. 

Memang sepak terjang Shindunata sangat membekas dihati orang2 yang 
mengetahui duduk perkara sebenarnya. Ada yang menyindir mengapa dia yang 
menyarankan keppres 14 / th 67 , tapi berobatnya ke RRT, bukan ke AS, dlsbnya. 
Ada yang bilang dia itu penjilat , hati orang siapa tahu, mengapa pangkatnya 
hanya mentok di Mayor?. dlsbgnya. 
Betul hati orang siapa yang tahu, maka bosnya diam2 juga tidak berani kasih 
pangkat yang tinggi2 tentunya mengingat tindakannya itu. (sesama kaumnya saja 
dia tega berbuat gitu , apa lagi.)
Mengabdi kepada negara tentu adalahhal yang mulia, mendapatkan proyek 
Trisakti juga bukan sesuatu yang haram, tapi kalau semua itu didapatkan dengan 
berdiri diatas penderitaan orang banyak, itu haram hukumnya.
Namunkita juga jangan berlebihan menghujat orang yang sudah tiada. 
Harry Tjan Silalahi juga tidak perlu berlebihan disalahkan karena dia "Mengantar 
Kepergian AlmarhumMayor Laut K. Sindhunata". Coba bayangkan kalau tidak 
ada yang mengantar, apa bisa dia jalan sendiri ke Kalibata?

salam,
Dr.Irawan.





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata

2005-08-25 Terurut Topik Dewi O'Barnas
Menurut saya, mau apapun paham setiap orang - integrasi atau asimilasi - mereka 
tidak pantas dihujat karenanya. setiap orang bebas berpendapat, dan menurut 
saya itu harus kita hargai.
 
Saya sendiri menganut paham integrasi, adalah hak masyarakat Tionghoa untuk 
memilih menjalankan budaya leluhurnya atau mengikuti budaya tempaynya yang 
baru. Tapi seandainya ada yang lebih senang dengan asimilasi, itu pun adalah 
hak mereka. HArus diakui, kelemahan paham integrasi memiliki kelemahannya 
sendiri, yaitu sulit diterima mayoritas masyarakat Indonesia yang tidak 
mengenyam pendidikan tinggi sehingga tidak paham mengenai hal ini. Mungkin 
inilah yang ada di benak para penganut paham asimilasi, bagaimana agar lebih 
mudah diterima di lingkungan yang lebih besar. Sejauh saya membaca tulisan dan 
pemikiran mereka, saya sama sekali tidak menangkap pemikiran bahwa mereka 
'mengharamkan' budaya Tionghoa. 
 
Anyway, menurut saya mereka sudah berjuang dengan cara yang mereka tahu dan 
mampu. 


ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tidak perlu memuji, tapi jangan pula menghujat. 
Jangan pula terburu-buru 
ambil kesimpulan kalau BUKAN hitam 
maka PASTI putih. 
Sindhunata mencetuskan asimilasi- apa berarti dia membenci dan
mengharamkan budaya Cina?
Harry Tjan Silalahi mendukung Asimilasi - apa berarti anti budaya
tionghua? 
Biar bagaimanapun kita bukan cacing di perut orang, 
isi hati orang manalah kita tahu.  

-Original Message-
From: karang_terjal [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 26, 2005 3:49 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K
Sindhunata

KT:
Wajib dipuji? Nah itu yang tanda tanya bagi saya.

Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, negara 
yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi 
Nusantara. Mustinya, dia berobat ke Amerika dan Eropa. Bukankah 
kedokteran mereka lebih maju?

Sama memalukannya dgn Harry Tjan Silalahi, yang anti budaya tionghoa, 
tetapi setiap hari latihan meditasi kesehatan yang berasal dari negri 
Tiongkok untuk mengobati penyakit diabetesnya.
Mendukung asimilasi, tetapi konon kabarnya putra tercintanya itu 
sempat ditentang pacaran dengan dosen UI karena beda komponen SARA 
nya.






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: 293 kilo of Giant Catfish.

2005-08-25 Terurut Topik Tio In



The monster fish announced itself with four resounding whacks of its tail,thrashing against the net that had trapped it in the pale brown water of the Mekong River.It was a fish called the giant catfish and it was the size of a grizzly bear,taking 5 boatmen an hour to pull it in and 10 men to lift it when they reached the shore in this remove village in northern Thailand.
It was only after their catch had been chopped into pieces and sold that they learned how special it was.At 2.7 meters,or 9 feet,long and weighing 293 kilograms,or 646 pounds,it may be the biggest fresh water fish ever recorded.
But in one of the wolrd;s more surprising mysteries,nobody really knows which is the biggest species of fish lurking in the waters of the Mekong or the Amazon or the Yangtze or the Congo or the Colorado or Lake Baikal.
When the giant catfish was caught in May,Zeb Hogan,a biologist,rushed here from an expedition in Mongolia to take a look.It was his first trophy in a project to identify and study the world's largest freshwater fish in the hope protecting their habitats and slowing their extinsion.
Sponsored by the National Geographic Society and the World Wildlife Fund,Hogan has embarked on an 18-month expedition that will take him to five continents more than a dozen rivers.Some species may already be too rare to study,but he has started with the Mekong ,which he said had seven species of huge fish,more than any other river,along with at least 750 other species.
All of them are threatened,as are fish in rivers all over the world,by overfishing,pollution and development,including major dam projects.The Mekong giant catfish (Pangasianadon gigas)may be the first to disppear from the river,he said.The few that remains can be spotted now only in central Cambodia and here,just below the Golden Triangle,where northern Thailand,Laos and Myanmar meet.
So far,Hogan said,no one has made a credible claim to top this year's trophy.It is five times the size of the biggest catfish recorded in the US,a 121 pound Missisippi River fish that was also caught in May.
"I keep expecting people to send me photos or records of larger fish,but noboy has " he said.The candidate species must grow to at least 200 pounds or longer than 6 feet-fish like sturgeon,lungfish,gars,stingray,carp,salmon,perch and paddlefish.Already Hogan has collection of unconfirmed fish stories-3 meter catfish in Bulgaria,500 kilogram stingrays in Southeast Asia and 5- meter arapaima in the Amazon,none of them well documented.
" A lot of people say the arapaima is the largest freshwater fish,but when you look at the records,there's no reliable record of any over 200 kilograms,and certainly not over 300 kilograms " he said.
Hoganhas his own personal candidates,the Chinese paddlefish in the Yangtze and the giant stingray her ein the Mekong."I saw a stingray in Cambodia in 2003 that was 4.13 meters long " he said " It had a disc 2 meters across and 2 meters long,and the tail was 2.13 meter long.That fish could have been it,but we couldn't weigh it,it was too big ",
When he began to spread the world in Cambodia that he was looking for giant fish,Hogan said,it was stingray he had in mind " I though I'd get 50 phone calls the first week,but nobody contacted us " he said " So they're more rere than I though they were."
The giant catfish have been disappearing fast,.from more than 60 a year caught here in the early 1990s to just a few today.Their decline coincides with the completion of the first of a series of dams being built upriver in southern China.
"The damming and the blasting of rapids have changed the habitat and the reiver flow" said Boonluen Chinarath,the village chief in Hat Khrai,who said he had caught as many as 100 giant catfish in nearly a half-century of fishing.
"The river rises and falls more quickly than before " he said "Maybe it's up today and maybe it's down tomorrow."
Many fish cue theie imigrations to the rise and fall of the water,Hogan said.The giant catfish are caught in April and May when they swim uprivr to spawn just north of here.Before he headed out on May 1,one of the fishermen,Thirayuth Panthayom,made sure luck would be on his side.He said he prayed at the shrine to the God of Catfish and begged his boat to help him"Please,Miss Boat,let me catch something today and I'll sacrifice a chicken for you ".
He had only been out for 15 minutes when he said he saw the fish smack the water four times with its tail- " Pung ! pung ! pung ! " it took his crew an hour to pull it in.
His father,as owner of the boat,earned nearly 80.000 baht,or about $ 2000,for the fish from the village fishing association,a fortune in rural Thailand.Thirayuth,like each of the other four members of the crew,got 7.000 baht of this,which he said he gave right back to his father.
As part of its permit to fish for these endangered catfish,the village association then sold the fish to the Department of Fisheries,which harvests their eggs and sperm as part of a captive 

RE: [budaya_tionghua] Fw: RIP Dr. Caroline Tirtasudira

2005-08-25 Terurut Topik ulysee











Seorang yang berani berjuang
di pelosok untuk kemanusiaan selalu membuat saya kagum. 

Meskipun saya tidak mengenal almarhumah secara pribadi namun turut merasa
kehilangan sosok yang begitu berani memperjuangkan
kemanusiaan.



Turut berdukacita sedalam-dalamnnya. 

Semoga Tuhan menghiburkan
keluarga yang ditinggalkan.



Salam, 

Yulyana





-Original Message-
From: Akhmad Bukhari Saleh
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 25, 2005 11:20 PM
To:
budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Fw: RIP
Dr. Caroline Tirtasudira





Dia ini dokter
jago, tangguh dan trengginas. Kiprahnya pada Januari Februari di Aceh luar
biasa! 





Kepergian
almarhumah terasa terlalu cepat. Tetapi inna lillahi wa inna ilaihi rojiun...











Wasalam.











==











- Original Message - 



From: Yap Hong
Gie 





To: Post
Wahana-News ; Post Apakabar ; Post Nasional-list ; Post Hankam
Grp ; Post Tionghoa-Net ; INTI DPP 





Cc: Catherine Tirtasudira ; Ira Zega ; Iin Pfister-Buntaran ; Benny G Setiono ;
Sharif
Dayan ; chatarina Koriani ; Nanet
Prihatini ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]
; Lisa H. Sardjito 





Sent: Wednesday,
24 August, 2005 12:52





Subject: [hankam]
RIP Dr. Caroline Tirtasudira











Tadi pagi saya mendapat SMS dari Sdri. Iin
Pfister-Buntaran, di Timika - Irian Jaya: Sdh mendpt brt ttg kepergian
Dr. Caroline Tirtasudira blm? 
Iin.

Saya jawab: Maksudnya? Kepergian
kemana?

Sdri. Iin menyuruh saya mencari harian Kompas
kemarin 23/08/'05, sambil menceritakan secara singkat tentang musibah fatal
yang dialami Dr. Caroline.
Dr. Caroline Tirtasudira mengalami kecelakaan
lalu-lintas ketika sedang bertugas di Riau; kendaraannya terbalik, beliau dan
seorang dokter lain meninggal dunia.

Bangsa ini kehilangan seorang Patriot idealis,
yang rela melakukan kegiatan medis untuk masyarakat pedalaman, didaerah-daerah
terkena bencana alam, seperti; Aceh, Nias dan daerah terpencil di Timika Irian.
Tidak seperti biasanya, kali ini Dr. Caroline
tidak memberitahukan kalau mau berangkat dan meninggalkan kita untuk selamanya.

Kebaikan dan jasa Anda akan selalu menjadi
kenangan bagi kita kita semua.
Selamat jalan dalam kedamaian Caroline, saya
percaya Anda mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan YME.

a.n. para sahabat yang berduka.
wassalam, yhg.
---



http://www.kompas.com/duka/0508/23/luc.htm

REST IN PEACE
Telah kembali ke rumah bapa di Surga hari Kamis,
18-8-2005 pukul 16.30 di Kerinci-Riau; anak, adik, kakak, kakak ipar, saudara
angkat kami terkasih:

Dr. LUCIA CAROLINE TIRTASUDIRA, MSc. M Kes
Manager Pelayanan Medik  Marketing
R.S Satya Insani, Kerinci-Riau

Lahir di Bandung, 8 Februari 1969
Dikremasikan pada tanggal 20-8-2005 di Krematorium
Pekanbaru-Riau

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:
Sdr. Tjio Hoa Tiong - Bandung
Bpk. Robert Iwan Boyo  Kel. - Pekanbaru
Bpk. Andreas Lie, S.E. - Pekanbaru
Kel. Besar Bpk. Wayan Supadno  seluruh staff
R.S Satya Insani
Bpk. Renaldy - Kasat Lantas Palelawan
Radio Chevy  seluruh penyiar  pendengar
serta seluruh pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami yang mengasihi :
Ayah : Ho Tek Tjie (Tedja Tirtasudira)
Ibu : Tjio Ay Tjoe
Kakak : Harjanto Tirtasudira
Adik : Catherine Tirtasudira
Adik Ipar : Dianda Wiwy
Sdr. Angkat : Dr. Anwar Sim  Segenap Famili

Misa arwah akan diadakan pada hari Rabu, 24-8-2005
pk.18.00 di Jl. Terusan Elang VIII No. 7, Bandung 







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[budaya_tionghua] Nanking Massacre case dismissed.

2005-08-25 Terurut Topik Tio In



Japaneseofficers' families challenged reports of race to decapitate Chinese soldiers.
300.000 victims of Nanking Massacre.

A lawyer representing the families of two Japanese soldiers executed in China for atrocities in the advance on Nanjing in 1937,then known as Nanking,has confirmed that he is ready to take the campaign for an apology and compensation from Japanese media all the way to Japan's Supreme Court.
The Tokyo District Court yesterday dismissed a claim by the soldiers' families that reports published in the Asahi newspaper and the predecessor of the Mainichi that the two men had competed to see who could be the first to cut the heads off 100 Chinese soldiers were a fabrications.

The original article was written in the style of a sport report,which the Tokyo Nichinichi headlined in 1037 as " Super record 100 cut down ; Mukai at 106 vs Noda at 105.The two lieutenants in play-off ".The families deny that the incident ever happened.

The relatives demanded 36 m yen in damages from the Mainichi and the Asahi,which ran a story in 1971 by journalist Katsuichi Honda confirming that the competition occured.Honda was also named in the suit.

"It was wholly reasonable ruling.There is no room for doubt about it " said Honda " Bringing such historical topics into a courtroom appears to be an attempt to deny the Nanking Massacre or the agression in China".

Katsuhiko Takaike,the lawyer who has represented the families of Toshiaki Mukai and Takeshi Noda for the past two years,said " We are very disappointed with the ruling but we will file our appeal to the high court within the next two weeks.

"If that is not successful,then we are ready to go to the Supreme Court and I believe we have a chance to win.I'm optimistic because the court admitted that some parts of our case are accurate ".
Both men were executed after the war after being tried by Allied tribunals.The families' case was seriously undermined,however,by the fact that the two lieutenants had agreed to publish their stories and made no effort to hide their involvement in the killing of civilians and prisoners of war ,as well as soldiers.
"The lieutenants admitted that they were in a race to kill 100people " judge Ako Doi told the corut." It is undeniable that the article included some errors and exaggeration,but it is difficult to say that it ws entirely fiction and not based on fact "

The families first filed the case in April 2003,saying they could no longer tolerate reading reports that they considered defamatory.

Japanese courts have rejected suits seeking damages.saying compensation is made between states.not individuals.

Beijing says about 300.000 civilians died when Japanese troops embarked on an orgy of destruction,raped and murdered in Nanking.Allied trials of Japanese war criminals documented 140.000 victims.











		 Start your day with Yahoo! - make it your home page 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesian languages
  
  
Indonesian language learn
  
  
Indonesian
  
  


Dari
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[budaya_tionghua] Relation between China and Japan.

2005-08-25 Terurut Topik Tio In



More than half of people in China and Japan are pessimistic about the countries' troubled ties improving in the near future,according to a survey.Seventy-three per cent of respondents from Japan's general public and 73.6 percent of those from the country['s intellectual and business community either though relations would deteriorate or wer unsure about which way they would develop,according to the poll by Japanese think-tank Genron NPO,the China Daily and Peking University.
In China,56.1 percent of the general public and 81 percent of university students held similar opinions.On the state of bilateral ties 74 per cent of Japan's general public and 84.9 per cent of intellectuals and experts said they were either " not very good " or " not very good at all "
Those who had similar opions about the countries' ties in China reached 54.9 per cent of the general public and 79 per cent of students.While the two side shared the view that bilateral relations remained chilly.they differed over who was to blame.
About 90 per cent of both China's general public and university studentss said the blame for strained ties rested with Japan.In Japan,about half the intellectuals and the general public said neither side was solely responsible.
Relations between Japan and China deteriorated sharply earlier this year,particularly when violent anti-Japan rallies were held in various mainland cities by demonstrators against Japan's treatment of its militarist past.A serious thorn in bilateral relations has come from Japanese PM Junichiro Koizumi's visit to the Yasukuni Shrine in Tokyo,which 69.9 per cent of the Chinese general public in the survey were against or saw as inappropriate.
Seventy-four per cent of Chinese students said Japanese politicians " should deal with the matter in a way that gives consideration to Chinese people's feelings " or should not visit the shrine under any circumstances.
Beijing has repeatedly complained about Mr Koizumi's visits to the shrine,which enshrines 14 class-A war criminals along with 2.47 m war dead.In Japan,32.1 per cent of the public and 17.6 per cent of its experts believed visits to the shrine were internal Japanese matters.





__Do You Yahoo!?Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.