[budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata
saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidak tahu malu. Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuang ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah orang yang mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'. Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang. Date: Thu, 25 Aug 2005 05:04:22 - From: perfect_harmony2000 [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata sdr.Ambon , tulisan yang di harian Kompas ini sungguh menohok hati saya. Fakta sejarah mengatakan bahwa universitas Trisakti berasal dari universitas Res Publica , jadi tidak benar mereka mendirikan universitas Trisakti. Yang benar adalah mengambil alih. Sindhunata sendiri secara jelas menyatakan bahwa kepres 14 /1967 adalah gagasannya. Harry Tjan Silalahi boleh berdalih apapun , tapi perbuatan Sindhunata jelas-jelas melukai sdr.2 kita yang beragama Khong HuCu. hormat saya , Xuan Tong Start your day with Yahoo! - make it your home page http://www.yahoo.com/r/hs Yahoo! Groups Sponsor ~-- font face=arial size=-1a href=http://us.ard.yahoo.com/SIG=12ht9oe63/M=320369.6903865.7846595.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1124972628/A=2896112/R=0/SIG=1107idj9u/*http://www.thanksandgiving.com Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children¿s Research Hospital/a./font ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Pahlawan dr suku bangsa tioin.
saya sangat bersyukur di milis ini masih ada yang santun dan punya wawasan luas seperti Anda... saya tidak buang gas disini, tapi mau menyadarkan mereka SUPAYA BERTOBAT DAN KEMBALI KE JALAN YANG BENAR, SUPAYA AMAL IBADAHNYA DI TERIMA DISISI TUHAN YANG MAHA ESA HAHAHAHAHAHAHA sekedar informasi kalo surga atau nirwana ditempati orang-orang bodoh bukan orang pintar, karena orang pintar kebanyakan mikir jadi susah masuk surga Salam "BODOH" Gemblung - Original Message - From: Jeritan Bisu To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, August 25, 2005 1:03 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Pahlawan dr suku bangsa tioin. Udehlah ki. Percuma aje aki buang gas di sini. Kaga efek. Kebanyakan Cina emang ga santun. Ga tau etika. Setidaknya itu yang kukenal. Ini neh budaya Tionghoa yang ane temui dalam keidupan seari-ari. YG KASARYG URAKANYG NGOMONG JOROK MULUYG EMOSIANYG EGOIS YG GA PANDANG ORANG LAEN Budaya Tionghoa yang dipajang di milis ini keliatannye cume bagus di ataskertas. Kenyataan di lapangannya, huh, bikin ati panas en pengenngegaplokin aje. Ampe kapan yahCina-Cina yang begituan pade sadar? Udah ah suntuk. Biar kheki ane tetap kasih Salam Damai Jeritan Bisu Kaum Tersisih --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ki Gemblung" [EMAIL PROTECTED]... wrote: Saya bertanya-tanya koq anda sebodoh ini dan tidak tahu bahwa banyakUU yang diskriminatif di INA. Jadi rasisme di INA bukan persoalanoknum saja! KI GEMBLUNG: Ohhh, ternyata di milis ini ada orang pintarnya ya??? saking pintarnya Anda sampai tidak mempunyai ETIKA DALAM BERKOMUNIKASI. dan dengan mudahnya mulut Anda mengatakan orang lain BODOH. itulah makanya ras tionghoa/cina di indonesia dimusuhi, karena benar prediksi saya kalo mereka mempunyai sikap yang ekslusifBERANGGAPAN DIRINYA YANG PALING PINTAR SEPERTI ANDA. asal Anda tahu yak, saya sangat tersinggung dengan statement Anda. saya mengikuti milis tidak hanya milis tionghoa ini, tetapi banyak sekali milis yang saya ikuti karena saya ingin bersosialisasi dengan saudara-saudara saya yang tinggal di Indonesia tanpa memandang SUKU, AGAMA, RAS ataupun GOLONGAN mananpun. dan mereka sangat WELCOME terhadap saya, meskipun saya adalah orang tionghoa ataupun cina. saya paham sekali banyak sekali UU yang sangat diskriminatif, tetapi semua tergantung sikap kita, apakah mau PROAKTIF atau REAKTIF (saya tidak perlu jelaskan artinya, karena menurut saya Anda sudah PINTAR. saya yang BODOH saja paham tuh) jadi menurut saya lebih baik makan bakso di pesawat ama JELO, SO WHAT GETHO LOH Setelah saya analisa sebab-sebabnya:kemungkinan 1:ayah pribumi (Batak), ibu keturunan CinaDalam hal ini memang praktis secara UU anda tidak kena diskriminasi.Ini saya perkirakan situasi anda.kemungkinan 2:ayah keturunan Cina, ibu pribumi BatakNah, dalam hal ini secara UU anda kena diskriminasi. KI GEMBLUNG: papa saya aslinya BATAK dan mama keturunan cina asli tiongkok. papa saya tetapi diadopsi oleh keluarga cina dan mendapat marga ONG mereka berdua berasal dari sumatera utara (asahan, tanjung balai). SEMUA TERGANTUNG KITA MEMBAWA DIRI dan kuncinya hanya satu RENDAH HATI, tetapi kalo saya analisa kembali profil pribadi Anda. kayanya saya tarik KESIMPULAN kalo Anda susah sekali bersosialisasi dengan lingkungan Anda khususnya untuk PRIBUMI. karena Anda menganggap diri yang paling PINTAR DAN PALING EKSLUSIF. stereotipe orang-orang seperti Anda. just one word 4 u KRIKIL: KASIAN DEH LOE. saya siap untuk meladeni Anda dalam berdiskusi supaya Anda dapat diterima di lingkungan Anda, karena saya seringkali memberikan tips kepada mahasiswa dan mahasiswi saya yang notabene semuanya bermata sipit untuk dapat bersosialisasi. saya hanya kasian aja ama Anda yang tidak mampu bersosialisasi. bisa kena penyakit 3S nantinya (Stress, Stroke, Stop) Japri saya di 0855-7878202 untuk semua miliser yang mau belajar bersosialisasi bisa hubungi saya, supaya jangan terlampau mudah untuk memberikan penilaian kepada seseorang BODOH, seperti saudara kita ini Salam Gemblung Baca keterangan Esther Yusuf tentang akte kelahiran anaknya yang'tidak ditandai' bahwa keturunan Cina (karena suami Esther pribumi) No virus found in this incoming message.Checked by AVG Anti-Virus.Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.10.13/78 - Release Date: 19/08/2005 __Do You Yahoo!?Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com No virus found in this incoming message.Checked by AVG Anti-Virus.Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.10.13/78 - Release Date: 19/08/2005 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .:
Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata
Sdr Harmony, Beberapa waktu setelah Pak Harto jatuh terpelanting dari kursi kekuasaan, saya menelepon seorang kenalan yang menetahui seluk beluk berdirinya Universitas Respublica sampai diambil alih menjadi Trisakti, saya menanyakan apakah tidak bisa diambil kembali universitas tsb oleh pemilik semula. Jawab yang saya peroleh ialah bahwa sekalipun penyerahan terpaksa, surat kuasa penyerahan itu tak ada klausul untuk kelak dikembalikan kepada pemilik semula, jadi katanya sekarang sulit. Diberitahukan juga bahwa pemegang surat kuasa itu adalah seorang militer. Saya tidak menanyakan siapa namanya, baru sekarang ini tahu dengan adanya artikel tsb ini. di kompas. Saya pernah melihat beberapa gambar universitas Respublica diobrak abrik KAMI, KAPI etc pada tahun 1960-an, singkatnya dirusaki, sekarang yang obrak abrik omong manis. Salam, - Original Message - From: perfect_harmony2000 [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, August 25, 2005 7:04 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata sdr.Ambon , tulisan yang di harian Kompas ini sungguh menohok hati saya. Fakta sejarah mengatakan bahwa universitas Trisakti berasal dari universitas Res Publica , jadi tidak benar mereka mendirikan universitas Trisakti. Yang benar adalah mengambil alih. Sindhunata sendiri secara jelas menyatakan bahwa kepres 14 /1967 adalah gagasannya. Harry Tjan Silalahi boleh berdalih apapun , tapi perbuatan Sindhunata jelas-jelas melukai sdr.2 kita yang beragama Khong HuCu. hormat saya , Xuan Tong Yahoo! Groups Sponsor ~-- Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/KG3KmC/4zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Pahlawan
baca milis hati jadi miris bukan ilham malah salah paham seribu kembang mekar di padang enak dipandang seribu pandang tak ada pecundang kenapa hunus pedang walau giris gairah tak padam ini milis bisa meredam sedikit syair,semoga tidak membosankan salam, harry alim Yahoo! Groups Sponsor ~-- 1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery. http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata
Idee asimilasi ini baik, tapi kita harus lihat dimana dan kapan idee itu dicetuskan dan dimana akan di-implementasikan. Idee asimilasi adalah gagasan KOTI sewaktu masa pancaroba dimana golongan Tionghoa, dituduh adalah antek PKI yang ceritanya di dukung oleh RRT. Saat itu di-cetuskan idee asimilasi ini yang ditujukan kepada golongan Tionghoa, yang waktu itu terasa terjepit posisinya. Disinilah politik militerist fascist yang didengkoti oleh Suharto melihat kesempatan untuk melancarkan tekanan yang tidak langsung terhadap golongan Tionghoa. Apabila dikatakan bahwa asimilasi itu hanya anjuran, himbauan, tapi kita harus menginsyafi kalau waktu dan tempat memang di-eksploitasi oleh militerist fascist. Jadi mereka2 ini yang dengan getol ingin melaksanakan idee ini yang albeit terang2an dengan melihat waktu dan tempat, sebenarnya telah melanggar HAM dan suatu kekejian. Disinilah bedanya, idee ini dicetuskan dengan cara mengambil kesempatan dalam kesempitan, walaupun dibungkus dengan ocehan2 asimilasi itu bebas untuk dianut atau tidak. Asimilasi itu idee yang sebelum tumbuh sebenarnya sudah tidak laku, sudah bangkrut. Mengapa ada pihak2 yang mengagungkan proponent dari suatu idee yang selain melanggar HAM juga sudah bangkrut. Harry Adinegara. ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukantanpa paksaan khan bagus? Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur pemaksaandengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya yang tidakbagus? Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yangmenjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China apakahjelek?-Original Message-From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PMTo: budaya_tionghua@yahoogroups.comSubject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut KSindhunatasaya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidaktahumalu. Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuangketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah orangyangmengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Fund a student project in NYC/NC today!http://us.click.yahoo.com/KG3KmC/4zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :..: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :..: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :..: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/* To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]* Your use of Yahoo! Groups is subject to:http://docs.yahoo.com/info/terms/Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Asimilasi? Integrasi? KengPo? SinPo? (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata)
- Original Message - From: Harry Adinegara To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, 25 August, 2005 20:44 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata Idee asimilasi adalah gagasan KOTI sewaktu masa pancaroba dimana golongan Tionghoa, dituduh adalah antek PKI yang ceritanya di dukung oleh RRT. Secara kronologis historis, statement ini tidak tepat. Issue asimilasi vs. integrasi sudah ada justru ketika pengaruh PKI sedang kuat-kuatnya. Jadi sebelum G-30-S yang (katanya) didukung RRC itu. Kalau yang mengalami jaman itu, akan tahu bahwa kedua kata itu tidak substansial, hanya sekedar jargon untuk labeling afiliasi politis. Yang satu dipakai untuk identitas yang pro komunis dan yang satunya yang anti komunis. Karena untuk nyata-nyata memakai label anti komunis, dan juga pro komunis,saat itu tidak dimungkinkan, setidak-tidaknya orang sungkan. Saat itu pun ada jargon "nasakom bersatu" dan "nasakom jiwaku", yang kalau dibaca sekarang, nampak tidak ada bedanya. Tetapi di jaman itu merupakan labeling yang maknanya bertentangan 180 derajat, yang pemakainya siap bertarung sampai mati antara masing-masingnya. Memang di jaman perang dingin itu banyak jargon-jargon yang sepertinyakata-kata yang substansial, tetapi sebetulnya hanya labeling. Seperti revolusioner, kontra-revolusioner, hegemonist, revisionist, kapitalis-birokrat, yang kalau ditelisik, tidak ada isi substansial-nya, hanya untuk memberi label pada kawan dan lawan. Bahkan kata-kata "KengPo" dan "SinPo" di jaman itu pun menunjukkan label afiliasi politis... Sekarang, setelah 50 tahun kemudian, kalau kata-kata jargon itu hendak dikembangkan substansinya sebagai bahan perdebatan, seperti misalnya asimilasi itu apa dan integrasi itu apa, atau KengPo itu bagaimana dan SinPo itu bagaimana, samanya apa dan bedanya apa, mana yang baik mana yang jelek, sampai berbusa-busa juga'gak nyambung' (kalau pinjam 'bahasa' SMS). Jadi mempersoalkannya sekarang, hanya merupakan kesia-siaan, baik bagi masyarakat secara umum, apalagi bagi suku Tionghoa di Indonesia. Wasalam. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[budaya_tionghua] Kemudian, What Makes an Indonesian, Indonesian...
What makes a Chinese, Chinese? This speech was delivered by Minister for Foreign Affairs George Yeo at the opening of an exhibition on the overseas Chinese identity at the Chinese Heritage Centre last Friday. USING the language of information technology, the culture of a race is its operating system, enabling its members to interact with one another in a deep way. The culture of a race is its deepest programming, which is why any attempt to change it radically will lead to resentment and revolt. Cultures are different as computer operating systems are different. Chinese culture is particularly complex because of its historical legacy. Thus, on the one hand, Chinese culture is very hard to change and, on the other, it is unusually persistent compared to other cultures. Without meaning disrespect to any religion, religious programming can either be tribal or universal. Judaism, for example, is a tribal religion which belongs to the Jews. There is no burning desire to proselytise. If you are not born a Jew, there is no need for you to become one. Even those who try to be are not fully accepted. In contrast, Christianity, Islam and Buddhism are universal religions which are not confined to particular racial groups. In the case of Christianity and Islam, there is a missionary zeal to convert non-believers. Universal religions are like network software which enables different cultural operating systems to plug in. It is programming at a higher level. However, religious programming is a weaker form of programming than cultural programming. Hence, individuals can change religions. Children, when they grow up, may adopt different religions from their parents. A Chinese cannot cease being a Chinese but he can convert from Christianity to Buddhism or vice versa. In Singapore, many Taoists have children who are Buddhists or Christians. In contrast to Chineseness, American-ness has the characteristics of a universal religion. There is a strong desire by Americans to want others to be like them. Like the universal religions, American-ness is a higher but weaker form of programming than cultural programming. In this regard, Singaporean-ness is similar to American-ness. Unlike the universal character of American-ness, Chineseness and Japaneseness are tribal. But because the number of Chinese has always been much larger, the Chinese have never been as tribal as the Japanese. As it were, among the Chinese, there have been many sub-tribes from way back. As a Singapore Chinese, I naturally feel a certain tribal affinity with Chinese in China and elsewhere. I feel particularly close to Malaysian Chinese because we were the same people under the British. As a Teochew, I feel a particular warmth when I visit Shantou, as my wife, who is a Cantonese, would when sh e visits Guangzhou or Hong Kong. When we visit Beijing, the sense of kinship is less. Oftentimes, we feel closer to American Chinese than we do to mainland or Taiwanese Chinese because our English is much better than our Chinese. The theme of this exhibition, 'Chinese, More or Less', expresses the complexity of what it means to be Chinese. Han settlers in Xinjiang living side by side with Central Asian minorities have very different mentalities from Wenzhou businessmen operating restaurants in France or Italy. Third-generation American-born Chinese and Peranakan Chinese in Malaysia or Singapore are also very different from them, as they are from each other. Yet we are all self-consciously Chinese, sharing many common lines of programming deep in our core. What are these common lines of programming which make us Chinese? They are certainly not religious. When Buddhism arrived from India to China, Chinese culture was already formed and quite able to sinicise the Buddhism that than took root. The Chinese Guan Yin is quite different from the Indian Avalokitesvara. In the case of Christianity, which arrived many centuries later, whether or not it takes deep roots in China depends on the degree to which it is sinicised. With stupendous effort, the great Jesuit Matteo Ricci used Confucianist concepts to explain Christianity to the Chinese elite. In the 17th and early 18th centuries, the furious debate in the Catholic Church which went all the way to the Vatican on the acceptability of Confucianist rituals bore on this. The sinicisation of Christianity is a process still ongoing in 21st century China. Islam is different. Because Islam rewrites many lines of programming deep in the core, Chinese who convert to Islam lose their Chineseness after one or two generations. In China, they become members of minority groups even though they may be linguistically and genetically Han. The Muslim Hui, for example, speak the same language and have many similar customs but are still classified as a minority. I would think that the important lines of Chinese programming are those which have to do with the values of
[budaya_tionghua] Fw: RIP Dr. Caroline Tirtasudira
Dia ini dokter jago, tangguh dan trengginas. Kiprahnya pada Januari Februari di Aceh luar biasa! Kepergian almarhumah terasa terlalu cepat. Tetapi inna lillahi wa inna ilaihi rojiun... Wasalam. == - Original Message - From: Yap Hong Gie To: Post Wahana-News ; Post Apakabar ; Post Nasional-list ; Post Hankam Grp ; Post Tionghoa-Net ; INTI DPP Cc: Catherine Tirtasudira ; Ira Zega ; Iin Pfister-Buntaran ; Benny G Setiono ; Sharif Dayan ; chatarina Koriani ; Nanet Prihatini ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Lisa H. Sardjito Sent: Wednesday, 24 August, 2005 12:52 Subject: [hankam] RIP Dr. Caroline Tirtasudira Tadi pagi saya mendapat SMS dari Sdri. Iin Pfister-Buntaran, di Timika - Irian Jaya: "Sdh mendpt brt ttg kepergian Dr. Caroline Tirtasudira blm?" Iin.Saya jawab: "Maksudnya? Kepergian kemana?"Sdri. Iin menyuruh saya mencari harian Kompas kemarin 23/08/'05, sambil menceritakan secara singkat tentang musibah fatal yang dialami Dr. Caroline.Dr. Caroline Tirtasudira mengalami kecelakaan lalu-lintas ketika sedang bertugas di Riau; kendaraannya terbalik, beliau dan seorang dokter lain meninggal dunia.Bangsa ini kehilangan seorang Patriot idealis, yang rela melakukan kegiatan medis untuk masyarakat pedalaman, didaerah-daerah terkena bencana alam, seperti; Aceh, Nias dan daerah terpencil di Timika Irian.Tidak seperti biasanya, kali ini Dr. Caroline tidak memberitahukan kalau mau berangkat dan meninggalkan kita untuk selamanya.Kebaikan dan jasa Anda akan selalu menjadi kenangan bagi kita kita semua.Selamat jalan dalam kedamaian Caroline, saya percaya Anda mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan YME.a.n. para sahabat yang berduka.wassalam, yhg.---http://www.kompas.com/duka/0508/23/luc.htmREST IN PEACETelah kembali ke rumah bapa di Surga hari Kamis, 18-8-2005 pukul 16.30 di Kerinci-Riau; anak, adik, kakak, kakak ipar, saudara angkat kami terkasih:Dr. LUCIA CAROLINE TIRTASUDIRA, MSc. M KesManager Pelayanan Medik MarketingR.S Satya Insani, Kerinci-RiauLahir di Bandung, 8 Februari 1969Dikremasikan pada tanggal 20-8-2005 di Krematorium Pekanbaru-RiauKami mengucapkan banyak terima kasih kepada:Sdr. Tjio Hoa Tiong - BandungBpk. Robert Iwan Boyo Kel. - PekanbaruBpk. Andreas Lie, S.E. - PekanbaruKel. Besar Bpk. Wayan Supadno seluruh staff R.S Satya InsaniBpk. Renaldy - Kasat Lantas PalelawanRadio Chevy seluruh penyiar pendengar serta seluruh pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.Kami yang mengasihi :Ayah : Ho Tek Tjie (Tedja Tirtasudira)Ibu : Tjio Ay TjoeKakak : Harjanto TirtasudiraAdik : Catherine TirtasudiraAdik Ipar : Dianda WiwySdr. Angkat : Dr. Anwar Sim Segenap FamiliMisa arwah akan diadakan pada hari Rabu, 24-8-2005 pk.18.00 di Jl. Terusan Elang VIII No. 7, Bandung .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian Dari YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[budaya_tionghua] Re: Sejarah Marga Tjio (atau She)
sdr.Min , anda bisa mengaksesnya di website www.budaya-tionghoa.org. Semoga saja marga yang anda cari ada disana. hormat saya , Xuan Tong --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Min Hui [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Rinto dan rekans, Apakah ada yang tahu sejarah tentang marga Tjio (Ciok) atau She. Kalau aksara cinanya berarti batu. Salam, MH Yahoo! Groups Sponsor ~-- Take a look at donorschoose.org! http://us.click.yahoo.com/LG3KmC/5zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata
Indonesia terdiri dari berbagai etnik. Bila asimilasi, timbul pertanyaan ke etnik mana harus berasimilasi? Sebab kalau keliru mungkin menjadi problem bagi diri sendiri atau generasi mendatang dari mereka yang berasimilasi. Selalu ditekankan untuk minoritas mengikuti mayoritas, tetapi mengapa tidak sebaliknya, dengan mendidik diri bahwa yang menjadi warganegara mempunyai hak dan kewajiban tanpa dibedakan nama, warna kulit, keturunan, bentuk muka, mata, etnik maupun agama dsbnya. Saya kira yang paling cocok ialah integrasi. Apakah pikiran saya keliru? Hemat saya alm Sindhunata sudah berasimilasi, ini adalah haknya berbuat begitu. Suatu langkah yang wajib dipuji, tetapi secara iseng timbul pertanyaan mengingat pendidikannya yang bagus, mengapa cuma mendapat pangkat mayor? - Original Message - From: ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, August 25, 2005 12:50 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukan tanpa paksaan khan bagus? Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur pemaksaan dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya yang tidak bagus? Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China apakah jelek? -Original Message- From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidak tahu malu. Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuang ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah orang yang mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'. Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- 1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery. http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Indonesia terdiri dari berbagai etnik. Bila asimilasi, timbul pertanyaan ke etnik mana harus berasimilasi? Sebab kalau keliru mungkin menjadi problem bagi diri sendiri atau generasi mendatang dari mereka yang berasimilasi. Selalu ditekankan untuk minoritas mengikuti mayoritas, tetapi mengapa tidak sebaliknya, dengan mendidik diri bahwa yang menjadi warganegara mempunyai hak dan kewajiban tanpa dibedakan nama, warna kulit, keturunan, bentuk muka, mata, etnik maupun agama dsbnya. Saya kira yang paling cocok ialah integrasi. Apakah pikiran saya keliru? KT: Tentu saja tidak sdr. Ambon. Lihat Amerika Serikat, negara adidaya tersebut, bukankah terdiri dari keanekaragaman suku bangsa yang ada di sana, dan itu tidak melemahkan, malah menguatkan Amerika Serikat. Lihatlah 2 kerajaan Nusantara yang mencapai masa keemasan di jaman dulu, kerajaan Sriwijaya Majapahit, dan lihatlah semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Sudah jelas Asimilasi tdk cocok untuk diterapkan di bumi indonesia ini. Keanekaragaman budaya etnis di Indonesia itu justru membuat bangsa ini menjadi besar dan mempunyai budaya yang tinggi. Hemat saya alm Sindhunata sudah berasimilasi, ini adalah haknya berbuat begitu. Suatu langkah yang wajib dipuji, tetapi secara iseng timbul pertanyaan mengingat pendidikannya yang bagus, mengapa cuma mendapat pangkat mayor? KT: Wajib dipuji? Nah itu yang tanda tanya bagi saya. K.Sindhunatha mengakui secara gamblang bahwa ia yang mengusulkan kepada Presiden Soeharto agar seluruh tradisi,adat-istiadat, kepercayaan dan agama etnis Tionghoa dilarang di bumi Indonesia Ia menambahkan bahwa Presiden Soeharto masih cukup baik karena masih mengijinkan etnis Tionghoa merayakannya di lingkungan keluarga dan di dalam ruangan tertutup (indoor). Padahal usul yang diajukannya, melarang secara total. Dengan dikeluarkannya Inpres N0.14/1967 seluruh perayaan tradisi dan keagamaan etnis Tionghoa termasuk Tahun Baru Imlek, Capgomeh, Pehcun dan sebagainya dilarang dirayakan secara terbuka. Demikian juga tarian-tarian barongsay (tari singa) dan liang- liong (tari naga) dilarang dipertunjukkan di muka umum. Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, negara yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi Nusantara. Mustinya, dia berobat ke Amerika dan Eropa. Bukankah kedokteran mereka lebih maju? Sama memalukannya dgn Harry Tjan Silalahi, yang anti budaya tionghoa, tetapi setiap hari latihan meditasi kesehatan yang berasal dari negri Tiongkok untuk mengobati penyakit diabetesnya. Mendukung asimilasi, tetapi konon kabarnya putra tercintanya itu sempat ditentang pacaran dengan dosen UI karena beda komponen SARA nya. - Original Message - From: ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, August 25, 2005 12:50 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukan tanpa paksaan khan bagus? Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur pemaksaan dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya yang tidak bagus? Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China apakah jelek? -Original Message- From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidak tahu malu. Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuang ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah orang yang mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'. Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Take a look at donorschoose.org! http://us.click.yahoo.com/LG3KmC/5zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL
RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata
Nah itu dia. Idenya sendiri tidak jelek toh. Pencetusannya juga dengan tujuan survive (daripada dibredel habis). Meskipun sudah terbukti GAGAL diterapkan. Tapi menghujat si pencetus ide adalah terlalu kebablasen menurut saya. Please lah, kalau mau bilang asimilasi jelek sebut aja idenya jelek dimana, kenapa jadi jelek, yang lebih bagus apa. Jangan terus menghujat-hujat orangnya/pencetusnya. Ndak genah ah. -Original Message- From: Harry Adinegara [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, August 25, 2005 8:45 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata Idee asimilasi ini baik, tapi kita harus lihat dimana dan kapan idee itu dicetuskan dan dimana akan di-implementasikan. Idee asimilasi adalah gagasan KOTI sewaktu masa pancaroba dimana golongan Tionghoa, dituduh adalah antek PKI yang ceritanya di dukung oleh RRT. Saat itu di-cetuskan idee asimilasi ini yang ditujukan kepada golongan Tionghoa, yang waktu itu terasa terjepit posisinya. Disinilah politik militerist fascist yang didengkoti oleh Suharto melihat kesempatan untuk melancarkan tekanan yang tidak langsung terhadap golongan Tionghoa. Apabila dikatakan bahwa asimilasi itu hanya anjuran, himbauan, tapi kita harus menginsyafi kalau waktu dan tempat memang di-eksploitasi oleh militerist fascist. Jadi mereka2 ini yang dengan getol ingin melaksanakan idee ini yang albeit terang2an dengan melihat waktu dan tempat, sebenarnya telah melanggar HAM dan suatu kekejian. Disinilah bedanya, idee ini dicetuskan dengan cara mengambil kesempatan dalam kesempitan, walaupun dibungkus dengan ocehan2 asimilasi itu bebas untuk dianut atau tidak. Asimilasi itu idee yang sebelum tumbuh sebenarnya sudah tidak laku, sudah bangkrut. Mengapa ada pihak2 yang mengagungkan proponent dari suatu idee yang selain melanggar HAM juga sudah bangkrut. Harry Adinegara. ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukan tanpa paksaan khan bagus? Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur pemaksaan dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya yang tidak bagus? Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China apakah jelek? -Original Message- From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidak tahu malu. Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuang ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah orang yang mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'. Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/KG3KmC/4zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: Asimilasi? Integrasi? KengPo? SinPo? (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata)
Wah, saya baru tahu soal ini. Maklum lahir belakangan. Jadi Asimilasi itu waktu jaman dulu hanya kata lain dari anti-komunis, sedangkan Integrasi juga Cuma kata lain dari pro-komunis? Jadi kemaren dolo ributin asimilasi itu apa, dan integrasi itu bagaimana sama aja tebak-tebakan pepesan kosong isinya apa, begitu donk? Hehehhe, jadi merasa bodoh nih.. -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 25, 2005 10:50 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Asimilasi? Integrasi? KengPo? SinPo? (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata) - Original Message - From: Harry Adinegara To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, 25 August, 2005 20:44 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata Idee asimilasi adalah gagasan KOTI sewaktu masa pancaroba dimana golongan Tionghoa, dituduh adalah antek PKI yang ceritanya di dukung oleh RRT. Secara kronologis historis, statement ini tidak tepat. Issue asimilasi vs. integrasi sudah ada justru ketika pengaruh PKI sedang kuat-kuatnya. Jadi sebelum G-30-S yang (katanya) didukung RRC itu. Kalau yang mengalami jaman itu, akan tahu bahwa kedua kata itu tidak substansial, hanya sekedar jargon untuk labeling afiliasi politis. Yang satu dipakai untuk identitas yang pro komunis dan yang satunya yang anti komunis. Karena untuk nyata-nyata memakai label anti komunis, dan juga pro komunis,saat itu tidak dimungkinkan, setidak-tidaknya orang sungkan. Saat itu pun ada jargon nasakom bersatu dan nasakom jiwaku, yang kalau dibaca sekarang, nampak tidak ada bedanya. Tetapi di jaman itu merupakan labeling yang maknanya bertentangan 180 derajat, yang pemakainya siap bertarung sampai mati antara masing-masingnya. Memang di jaman perang dingin itu banyak jargon-jargon yang sepertinyakata-kata yang substansial, tetapi sebetulnya hanya labeling. Seperti revolusioner, kontra-revolusioner, hegemonist, revisionist, kapitalis-birokrat, yang kalau ditelisik, tidak ada isi substansial-nya, hanya untuk memberi label pada kawan dan lawan. Bahkan kata-kata KengPo dan SinPo di jaman itu pun menunjukkan label afiliasi politis... Sekarang, setelah 50 tahun kemudian, kalau kata-kata jargon itu hendak dikembangkan substansinya sebagai bahan perdebatan, seperti misalnya asimilasi itu apa dan integrasi itu apa, atau KengPo itu bagaimana dan SinPo itu bagaimana, samanya apa dan bedanya apa, mana yang baik mana yang jelek, sampai berbusa-busa juga'gak nyambung' (kalau pinjam 'bahasa' SMS). Jadi mempersoalkannya sekarang, hanya merupakan kesia-siaan, baik bagi masyarakat secara umum, apalagi bagi suku Tionghoa di Indonesia. Wasalam. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian Dari YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata
Tidak perlu memuji, tapi jangan pula menghujat. Jangan pula terburu-buru ambil kesimpulan kalau BUKAN hitam maka PASTI putih. Sindhunata mencetuskan asimilasi- apa berarti dia membenci dan mengharamkan budaya Cina? Harry Tjan Silalahi mendukung Asimilasi - apa berarti anti budaya tionghua? Biar bagaimanapun kita bukan cacing di perut orang, isi hati orang manalah kita tahu. -Original Message- From: karang_terjal [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 26, 2005 3:49 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata KT: Wajib dipuji? Nah itu yang tanda tanya bagi saya. Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, negara yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi Nusantara. Mustinya, dia berobat ke Amerika dan Eropa. Bukankah kedokteran mereka lebih maju? Sama memalukannya dgn Harry Tjan Silalahi, yang anti budaya tionghoa, tetapi setiap hari latihan meditasi kesehatan yang berasal dari negri Tiongkok untuk mengobati penyakit diabetesnya. Mendukung asimilasi, tetapi konon kabarnya putra tercintanya itu sempat ditentang pacaran dengan dosen UI karena beda komponen SARA nya. - Original Message - From: ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, August 25, 2005 12:50 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukan tanpa paksaan khan bagus? Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur pemaksaan dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya yang tidak bagus? Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China apakah jelek? -Original Message- From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang tidak tahu malu. Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus membuang ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah orang yang mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'. Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Take a look at donorschoose.org! http://us.click.yahoo.com/LG3KmC/5zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] OOT: Menyesali atau mempelajari?
ASAHAN ALHAM AIDIT: MENYESALI ATAU MEMPELAJARI ? Ketika perang di Aceh masih berlangsung yang paling banyak disoroti adalah kekejaman dan pelanggaran HAM oleh TNI. GAM tidak banyak disinggung-singgung. Lalu yang diharapkan adalah usainya pertempuran, perdamaian di Aceh dan kembalinya Aceh dalam haribaan ibu pertiwi di bawah NKRI. Mimpi itu tidak terkabul sepenuhnya bahkan sebagian telah menjadi mimpi buruk dan GAM yang hakekatnya jadi pemenang, kini menjadi sorotan. Kekuatiran NKRI semakin terancam separatisme membesar setiap hari dan kekuatiran Aceh akan terlepas menjadi negara Federal atau bahkan lepas secara total dari NKRI juga semakin menegangkan urat syaraf seluruh bangsa. Padahal ancaman separatisme sudah sangat lama ujud sejak orde lama dengan ditandai bermacam pemberontakan seperti PRRI-PERMESTA dll, yang lalu masaalah Papua serta ide-ide untuk memerdekan diri dari NKRI yang timbul di berbagai provinsi di Indonesia. Pelajaran pahit itu tidak pernah diselesaikan secara baik oleh semua Penguasa yang pernah ada, semua Presiden yang pernah berkuasa. Ketidak puasan banyak etnis, kekecewaan daerah-daerah yang merasa diabaikan, pembagian kemakmuran yang timpang yang mengalir ke pusat terlalu banyak dan ulah para penguasa dan pemimpin di Pusat yang korupsi, korupsi dan korupsi sepanjang masa hingga detik ini. Setiap daerah mempunyai seribu alasan untuk memisahkan diri dari kekecewaan, ketidak percaayaan, merasa ditipu dan selalu ditinggalkan oleh Pemerintah pusat. Dan sekarang tibalah saatnya menikmati buah yang tidak enak dimakan hasil tanaman sendiri, hasil kebun sendiri dan hasil perbuatan merajalela sendiri, hasil lupa diri, lupa daratan dalam singgasana kekuasaan yang tidak memperdulikan jeritan bangsa sendiri kecuali diri semata-mata dan ditambah pula dengan pernah berkuasanya sistim kediktatoran yang keji, korup, rasialitis dan fasis dalam jangka yang begitu spektakuler panjangnyameskipun ahirnya terguling. Apakah masih berani mengharapkan sebuah NKRI tetap utuh, dirgahayu dalam retorika puitis dan penuh romantis. Mimpi di siang bolong itu kini cumalah mimpi buruk, penuh penyesalan dan lalu kembali ke retorika seperti NKRI harga mati, aku cinta NKRI dan macam-macam tangisan orang dewasa yang tanpa mengeluarkan air mata dan cumamengucurkan air liur menyaksikan sebuah provinsi perlahan tapi pasti lepas dari RI yang dihiasi antrian para separatis lainnya. Istilah "separatis" semakain tidak terasa tidakpositif tapi seperti berbunyi "hak menentukan nasib sendiri" bagi setiap kelompok etnis yang berani memberontak melawan ketidak adilan Pemerintah Pusat. Barangkali kata "federal" tidak akan terlalu lama tetap menjadi tabu karena manusia Indonesia menjadi semakin kritis dan yang mau kritisserta belajar dari pengalaman bangsanya sendiri. Pada ahir-ahirnya orang harus memilih: besar secara badaniah, tapi penuh penyakit, lemah karena kadar cholesterol terlalu tinggi (korupsi,kolusi,kkn), jantung membesar( terlalu sering pesta dan berfoya-foya dan malas bekerja), kegemukan yang telah menjadi penyakitakibat cara hidup mengejar kenikmatan dan kemakmuran diri sendiri. Berkacalah di muka cermin dan perhatikan diagnosa para dokter spesialis tentang kesehatan fisik yang sudah kritis yang memerlukan obat yang super mahal atau operasi segra. Atau menjadi manusia yang berbadan normal, meskipun tidak besar tapi sehat, lincah dan berpikir cerah, punya bakat untuk panjang umur. Nah, itulah gambaran fisik NKRI sekarang ini. Tidak ada cukup waktu untuk menyesal oleh perbuatan di masa lalu, obat yang harus ditelan bukan retorika, romantika bangsa tapi belajar dari mula, merevolusi mental diri sendiri secara jantan, sportif menghadapi kekalahan dan kegagalan. Itu hendaknya disedari oleh setiap manusia Indonesia terutama para penguasa dan pemimpinnya. Demokrasi Indonesia harus membuka semua kemungkinan. Harus memberikan tempat kepada semua ide dan tidak menekan atau memberangus setiap ide yang dianggap bertentangan dengan ide yang sedang dianggap populer atau yang dianggap banyak diterima orang. Kita belajar tidak saja pada kebobrokan orde baru tapi juga pada yang dianggap 'kecemerlangan" orde lama yang terlihat cemerlang karena betapa bobroknya orde baru. Mengapa rakyat Indonesia yang telah hidup di dua orde selama lebih 60 tahun tapi belum juga terbebaskan dari kemelaratan, kehinaan, ke- pariaan serta mengalami bermacam terror akibat hura-hara antara daerah-daerah yang memberontak dengan pemerintah Pusat, kurang diberikan jalan atau alternatif lain kecuali menyembah NKRI yang selalu dianggap jaya tapi kropos yang penyembahan itu sudah seperti penyembah berhala berupa patung-patung raksasa menjulang tinggi tapi tidak berjiwa dan hanya pandai korupsi. Selain kamus tunggal, tebal yang hanya berisi satu kata dengan arti yang tidak bisa dirubah: NKRI = harga mati, tidak ada tempat untuk pemikiran lain serta tabu besar dan bisa dicap sebagai
[budaya_tionghua] Tanya: Festival Kesenian Kota Tua Pecinan
Ada yang bisa kasi info lengkap mengenai Acara: Festival Kesenian Kota Tua Pecinan Tanggal: Sabtu/27 Agustus 2005 Waktu: Pk. 09:00 - Pk. 16:00 WIB Tempat: Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah), Jl. Fatahillah No. 1, Jakbar. (Depan Stasiun KA Kota) Terima kasih, frans other defect that might affect any computer system into which it is received and opened, it is the responsibility of the recipient to ensure that it is virus free and no responsibility is accepted by American International Group, Inc. or its subsidiaries or affiliates either jointly or severally, for any loss or damage arising in any way from its use. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give underprivileged students the materials they need to learn. http://us.click.yahoo.com/IG3KmC/2zNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata
Beberapa hari ini tiba2 jadi ramai lagi topik Asimilasi, sampai2 ada beberapa orang menjadi emosionil membaca tulisan Harry Tjan Silalahi di Kompas. Memang sepak terjang Shindunata sangat membekas dihati orang2 yang mengetahui duduk perkara sebenarnya. Ada yang menyindir mengapa dia yang menyarankan keppres 14 / th 67 , tapi berobatnya ke RRT, bukan ke AS, dlsbnya. Ada yang bilang dia itu penjilat , hati orang siapa tahu, mengapa pangkatnya hanya mentok di Mayor?. dlsbgnya. Betul hati orang siapa yang tahu, maka bosnya diam2 juga tidak berani kasih pangkat yang tinggi2 tentunya mengingat tindakannya itu. (sesama kaumnya saja dia tega berbuat gitu , apa lagi.) Mengabdi kepada negara tentu adalahhal yang mulia, mendapatkan proyek Trisakti juga bukan sesuatu yang haram, tapi kalau semua itu didapatkan dengan berdiri diatas penderitaan orang banyak, itu haram hukumnya. Namunkita juga jangan berlebihan menghujat orang yang sudah tiada. Harry Tjan Silalahi juga tidak perlu berlebihan disalahkan karena dia "Mengantar Kepergian AlmarhumMayor Laut K. Sindhunata". Coba bayangkan kalau tidak ada yang mengantar, apa bisa dia jalan sendiri ke Kalibata? salam, Dr.Irawan. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata
Menurut saya, mau apapun paham setiap orang - integrasi atau asimilasi - mereka tidak pantas dihujat karenanya. setiap orang bebas berpendapat, dan menurut saya itu harus kita hargai. Saya sendiri menganut paham integrasi, adalah hak masyarakat Tionghoa untuk memilih menjalankan budaya leluhurnya atau mengikuti budaya tempaynya yang baru. Tapi seandainya ada yang lebih senang dengan asimilasi, itu pun adalah hak mereka. HArus diakui, kelemahan paham integrasi memiliki kelemahannya sendiri, yaitu sulit diterima mayoritas masyarakat Indonesia yang tidak mengenyam pendidikan tinggi sehingga tidak paham mengenai hal ini. Mungkin inilah yang ada di benak para penganut paham asimilasi, bagaimana agar lebih mudah diterima di lingkungan yang lebih besar. Sejauh saya membaca tulisan dan pemikiran mereka, saya sama sekali tidak menangkap pemikiran bahwa mereka 'mengharamkan' budaya Tionghoa. Anyway, menurut saya mereka sudah berjuang dengan cara yang mereka tahu dan mampu. ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak perlu memuji, tapi jangan pula menghujat. Jangan pula terburu-buru ambil kesimpulan kalau BUKAN hitam maka PASTI putih. Sindhunata mencetuskan asimilasi- apa berarti dia membenci dan mengharamkan budaya Cina? Harry Tjan Silalahi mendukung Asimilasi - apa berarti anti budaya tionghua? Biar bagaimanapun kita bukan cacing di perut orang, isi hati orang manalah kita tahu. -Original Message- From: karang_terjal [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 26, 2005 3:49 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata KT: Wajib dipuji? Nah itu yang tanda tanya bagi saya. Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, negara yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi Nusantara. Mustinya, dia berobat ke Amerika dan Eropa. Bukankah kedokteran mereka lebih maju? Sama memalukannya dgn Harry Tjan Silalahi, yang anti budaya tionghoa, tetapi setiap hari latihan meditasi kesehatan yang berasal dari negri Tiongkok untuk mengobati penyakit diabetesnya. Mendukung asimilasi, tetapi konon kabarnya putra tercintanya itu sempat ditentang pacaran dengan dosen UI karena beda komponen SARA nya. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] OOT: 293 kilo of Giant Catfish.
The monster fish announced itself with four resounding whacks of its tail,thrashing against the net that had trapped it in the pale brown water of the Mekong River.It was a fish called the giant catfish and it was the size of a grizzly bear,taking 5 boatmen an hour to pull it in and 10 men to lift it when they reached the shore in this remove village in northern Thailand. It was only after their catch had been chopped into pieces and sold that they learned how special it was.At 2.7 meters,or 9 feet,long and weighing 293 kilograms,or 646 pounds,it may be the biggest fresh water fish ever recorded. But in one of the wolrd;s more surprising mysteries,nobody really knows which is the biggest species of fish lurking in the waters of the Mekong or the Amazon or the Yangtze or the Congo or the Colorado or Lake Baikal. When the giant catfish was caught in May,Zeb Hogan,a biologist,rushed here from an expedition in Mongolia to take a look.It was his first trophy in a project to identify and study the world's largest freshwater fish in the hope protecting their habitats and slowing their extinsion. Sponsored by the National Geographic Society and the World Wildlife Fund,Hogan has embarked on an 18-month expedition that will take him to five continents more than a dozen rivers.Some species may already be too rare to study,but he has started with the Mekong ,which he said had seven species of huge fish,more than any other river,along with at least 750 other species. All of them are threatened,as are fish in rivers all over the world,by overfishing,pollution and development,including major dam projects.The Mekong giant catfish (Pangasianadon gigas)may be the first to disppear from the river,he said.The few that remains can be spotted now only in central Cambodia and here,just below the Golden Triangle,where northern Thailand,Laos and Myanmar meet. So far,Hogan said,no one has made a credible claim to top this year's trophy.It is five times the size of the biggest catfish recorded in the US,a 121 pound Missisippi River fish that was also caught in May. "I keep expecting people to send me photos or records of larger fish,but noboy has " he said.The candidate species must grow to at least 200 pounds or longer than 6 feet-fish like sturgeon,lungfish,gars,stingray,carp,salmon,perch and paddlefish.Already Hogan has collection of unconfirmed fish stories-3 meter catfish in Bulgaria,500 kilogram stingrays in Southeast Asia and 5- meter arapaima in the Amazon,none of them well documented. " A lot of people say the arapaima is the largest freshwater fish,but when you look at the records,there's no reliable record of any over 200 kilograms,and certainly not over 300 kilograms " he said. Hoganhas his own personal candidates,the Chinese paddlefish in the Yangtze and the giant stingray her ein the Mekong."I saw a stingray in Cambodia in 2003 that was 4.13 meters long " he said " It had a disc 2 meters across and 2 meters long,and the tail was 2.13 meter long.That fish could have been it,but we couldn't weigh it,it was too big ", When he began to spread the world in Cambodia that he was looking for giant fish,Hogan said,it was stingray he had in mind " I though I'd get 50 phone calls the first week,but nobody contacted us " he said " So they're more rere than I though they were." The giant catfish have been disappearing fast,.from more than 60 a year caught here in the early 1990s to just a few today.Their decline coincides with the completion of the first of a series of dams being built upriver in southern China. "The damming and the blasting of rapids have changed the habitat and the reiver flow" said Boonluen Chinarath,the village chief in Hat Khrai,who said he had caught as many as 100 giant catfish in nearly a half-century of fishing. "The river rises and falls more quickly than before " he said "Maybe it's up today and maybe it's down tomorrow." Many fish cue theie imigrations to the rise and fall of the water,Hogan said.The giant catfish are caught in April and May when they swim uprivr to spawn just north of here.Before he headed out on May 1,one of the fishermen,Thirayuth Panthayom,made sure luck would be on his side.He said he prayed at the shrine to the God of Catfish and begged his boat to help him"Please,Miss Boat,let me catch something today and I'll sacrifice a chicken for you ". He had only been out for 15 minutes when he said he saw the fish smack the water four times with its tail- " Pung ! pung ! pung ! " it took his crew an hour to pull it in. His father,as owner of the boat,earned nearly 80.000 baht,or about $ 2000,for the fish from the village fishing association,a fortune in rural Thailand.Thirayuth,like each of the other four members of the crew,got 7.000 baht of this,which he said he gave right back to his father. As part of its permit to fish for these endangered catfish,the village association then sold the fish to the Department of Fisheries,which harvests their eggs and sperm as part of a captive
RE: [budaya_tionghua] Fw: RIP Dr. Caroline Tirtasudira
Seorang yang berani berjuang di pelosok untuk kemanusiaan selalu membuat saya kagum. Meskipun saya tidak mengenal almarhumah secara pribadi namun turut merasa kehilangan sosok yang begitu berani memperjuangkan kemanusiaan. Turut berdukacita sedalam-dalamnnya. Semoga Tuhan menghiburkan keluarga yang ditinggalkan. Salam, Yulyana -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 25, 2005 11:20 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Fw: RIP Dr. Caroline Tirtasudira Dia ini dokter jago, tangguh dan trengginas. Kiprahnya pada Januari Februari di Aceh luar biasa! Kepergian almarhumah terasa terlalu cepat. Tetapi inna lillahi wa inna ilaihi rojiun... Wasalam. == - Original Message - From: Yap Hong Gie To: Post Wahana-News ; Post Apakabar ; Post Nasional-list ; Post Hankam Grp ; Post Tionghoa-Net ; INTI DPP Cc: Catherine Tirtasudira ; Ira Zega ; Iin Pfister-Buntaran ; Benny G Setiono ; Sharif Dayan ; chatarina Koriani ; Nanet Prihatini ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Lisa H. Sardjito Sent: Wednesday, 24 August, 2005 12:52 Subject: [hankam] RIP Dr. Caroline Tirtasudira Tadi pagi saya mendapat SMS dari Sdri. Iin Pfister-Buntaran, di Timika - Irian Jaya: Sdh mendpt brt ttg kepergian Dr. Caroline Tirtasudira blm? Iin. Saya jawab: Maksudnya? Kepergian kemana? Sdri. Iin menyuruh saya mencari harian Kompas kemarin 23/08/'05, sambil menceritakan secara singkat tentang musibah fatal yang dialami Dr. Caroline. Dr. Caroline Tirtasudira mengalami kecelakaan lalu-lintas ketika sedang bertugas di Riau; kendaraannya terbalik, beliau dan seorang dokter lain meninggal dunia. Bangsa ini kehilangan seorang Patriot idealis, yang rela melakukan kegiatan medis untuk masyarakat pedalaman, didaerah-daerah terkena bencana alam, seperti; Aceh, Nias dan daerah terpencil di Timika Irian. Tidak seperti biasanya, kali ini Dr. Caroline tidak memberitahukan kalau mau berangkat dan meninggalkan kita untuk selamanya. Kebaikan dan jasa Anda akan selalu menjadi kenangan bagi kita kita semua. Selamat jalan dalam kedamaian Caroline, saya percaya Anda mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan YME. a.n. para sahabat yang berduka. wassalam, yhg. --- http://www.kompas.com/duka/0508/23/luc.htm REST IN PEACE Telah kembali ke rumah bapa di Surga hari Kamis, 18-8-2005 pukul 16.30 di Kerinci-Riau; anak, adik, kakak, kakak ipar, saudara angkat kami terkasih: Dr. LUCIA CAROLINE TIRTASUDIRA, MSc. M Kes Manager Pelayanan Medik Marketing R.S Satya Insani, Kerinci-Riau Lahir di Bandung, 8 Februari 1969 Dikremasikan pada tanggal 20-8-2005 di Krematorium Pekanbaru-Riau Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada: Sdr. Tjio Hoa Tiong - Bandung Bpk. Robert Iwan Boyo Kel. - Pekanbaru Bpk. Andreas Lie, S.E. - Pekanbaru Kel. Besar Bpk. Wayan Supadno seluruh staff R.S Satya Insani Bpk. Renaldy - Kasat Lantas Palelawan Radio Chevy seluruh penyiar pendengar serta seluruh pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami yang mengasihi : Ayah : Ho Tek Tjie (Tedja Tirtasudira) Ibu : Tjio Ay Tjoe Kakak : Harjanto Tirtasudira Adik : Catherine Tirtasudira Adik Ipar : Dianda Wiwy Sdr. Angkat : Dr. Anwar Sim Segenap Famili Misa arwah akan diadakan pada hari Rabu, 24-8-2005 pk.18.00 di Jl. Terusan Elang VIII No. 7, Bandung .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[budaya_tionghua] Nanking Massacre case dismissed.
Japaneseofficers' families challenged reports of race to decapitate Chinese soldiers. 300.000 victims of Nanking Massacre. A lawyer representing the families of two Japanese soldiers executed in China for atrocities in the advance on Nanjing in 1937,then known as Nanking,has confirmed that he is ready to take the campaign for an apology and compensation from Japanese media all the way to Japan's Supreme Court. The Tokyo District Court yesterday dismissed a claim by the soldiers' families that reports published in the Asahi newspaper and the predecessor of the Mainichi that the two men had competed to see who could be the first to cut the heads off 100 Chinese soldiers were a fabrications. The original article was written in the style of a sport report,which the Tokyo Nichinichi headlined in 1037 as " Super record 100 cut down ; Mukai at 106 vs Noda at 105.The two lieutenants in play-off ".The families deny that the incident ever happened. The relatives demanded 36 m yen in damages from the Mainichi and the Asahi,which ran a story in 1971 by journalist Katsuichi Honda confirming that the competition occured.Honda was also named in the suit. "It was wholly reasonable ruling.There is no room for doubt about it " said Honda " Bringing such historical topics into a courtroom appears to be an attempt to deny the Nanking Massacre or the agression in China". Katsuhiko Takaike,the lawyer who has represented the families of Toshiaki Mukai and Takeshi Noda for the past two years,said " We are very disappointed with the ruling but we will file our appeal to the high court within the next two weeks. "If that is not successful,then we are ready to go to the Supreme Court and I believe we have a chance to win.I'm optimistic because the court admitted that some parts of our case are accurate ". Both men were executed after the war after being tried by Allied tribunals.The families' case was seriously undermined,however,by the fact that the two lieutenants had agreed to publish their stories and made no effort to hide their involvement in the killing of civilians and prisoners of war ,as well as soldiers. "The lieutenants admitted that they were in a race to kill 100people " judge Ako Doi told the corut." It is undeniable that the article included some errors and exaggeration,but it is difficult to say that it ws entirely fiction and not based on fact " The families first filed the case in April 2003,saying they could no longer tolerate reading reports that they considered defamatory. Japanese courts have rejected suits seeking damages.saying compensation is made between states.not individuals. Beijing says about 300.000 civilians died when Japanese troops embarked on an orgy of destruction,raped and murdered in Nanking.Allied trials of Japanese war criminals documented 140.000 victims. Start your day with Yahoo! - make it your home page .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian Dari YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[budaya_tionghua] Relation between China and Japan.
More than half of people in China and Japan are pessimistic about the countries' troubled ties improving in the near future,according to a survey.Seventy-three per cent of respondents from Japan's general public and 73.6 percent of those from the country['s intellectual and business community either though relations would deteriorate or wer unsure about which way they would develop,according to the poll by Japanese think-tank Genron NPO,the China Daily and Peking University. In China,56.1 percent of the general public and 81 percent of university students held similar opinions.On the state of bilateral ties 74 per cent of Japan's general public and 84.9 per cent of intellectuals and experts said they were either " not very good " or " not very good at all " Those who had similar opions about the countries' ties in China reached 54.9 per cent of the general public and 79 per cent of students.While the two side shared the view that bilateral relations remained chilly.they differed over who was to blame. About 90 per cent of both China's general public and university studentss said the blame for strained ties rested with Japan.In Japan,about half the intellectuals and the general public said neither side was solely responsible. Relations between Japan and China deteriorated sharply earlier this year,particularly when violent anti-Japan rallies were held in various mainland cities by demonstrators against Japan's treatment of its militarist past.A serious thorn in bilateral relations has come from Japanese PM Junichiro Koizumi's visit to the Yasukuni Shrine in Tokyo,which 69.9 per cent of the Chinese general public in the survey were against or saw as inappropriate. Seventy-four per cent of Chinese students said Japanese politicians " should deal with the matter in a way that gives consideration to Chinese people's feelings " or should not visit the shrine under any circumstances. Beijing has repeatedly complained about Mr Koizumi's visits to the shrine,which enshrines 14 class-A war criminals along with 2.47 m war dead.In Japan,32.1 per cent of the public and 17.6 per cent of its experts believed visits to the shrine were internal Japanese matters. __Do You Yahoo!?Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.