[budaya_tionghua] Tanya mengenai "Kong Tek"

2005-10-10 Thread Andy Winata



Dear para Senior,
 
Mau tanya nih mengenai pelaksanaan acara "Kong Tek"(bahasa Hokkian, bahasa mandarin-nya kurang tahu) yaitu acara untuk mengenang leluhur yang sudah meninggal. Umumnya acara ini diadakan secara sangat meriah.
 
Mungkin ada teman2 yang tahu mengenai hal ini dan mau berbagi informasi mengenai hal ini.
 
Thank you.
		 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









RE: [budaya_tionghua] Re: Perkawinan campur

2005-10-10 Thread ulysee
Hihihi, gue bukan sepuh, tapi mau ikut ngomong, boleh ya

Tergantung keluarganya apa menganut garis fundamental atau ngga (hihi
istilah yang baru dipelajari neh). Kalau keluarganya agak-agak liberal
ya nggak ada masalah, kalau keluarganya masih fundamental ya butuh
perjuangan. 

Pengalaman pribadi, keluarga gue menganut garis liberal, tapi family
rata rata menganut fundamental (alias totok gitu). Waktu kejadian mau
kawin campur itu perjuangannya seru. Waktu Acek gue mau nikah
sama wanita muslim dan pindah agama menjadi Islam, dan waktu cici misan
gue mau nikah sama pemuda Batak (yang antero familinya fundamental juga
hihihi) tapi ndak pake masalah agama berhubung sama-sama kristen.

Dua duanya pada mulanya dapet penolakan dari keluarga (catat: keluarga
bukan masyarakat) 
Masyarakat ( tetangga di tempat mereka tinggal) sih kayaknya ngga
masalah tuh. 
Sekarang setelah sekian lama sih sisa-sisa penolakan keluarga itu
tinggal kenangan, gak masyalah lagi.

Saran.. kalau udah yakin sama pasangan bisa rukun saling dukung
sampai aki nini, ga usah pusing sama embel-embel keturunan siapa, suku
apa atau agamanya apa. 
(apalagi agama khan hak asasi pribadi, ortu tidak berhak, pasangan juga
ga berhak maksa pindah agama, kalau rela sih lain urusan) 

Orang bilang sebaiknya yang "sama"-"sama"  itu khan untuk menghindari
konflik, tapi namanya orang kawin, konflik selalu ada ngga peduli kawin
sama anaknya siapa, jadi yang penting adalah komitmen, kemauan untuk
berusaha, bagaimana memanage potensial konflik yang akan timbul. Kalau
udah tahu potensial konfliknya, resikonya dan cara mengatasinya, tancap
sajhh, maju terus pantang bingung, heheh. 

Masalah prasangka/ prejudice seringkali muncul karena stereotype.
Kecenderungan stereotype ada di dalam diri, jadi perjuangannya harus
terus dan terus dan tersss. Seringkali diri sendiri lebih kejam dari
'masyarakat'. Jadi, positip thinking aja terus. Dan berjuanglah terus. 

(ngomong gampang, prakteknya syusyhhh b! Huehuehue)
yang masih berjuang,
*ul


-Original Message-
From: twsoemodinoto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 06, 2005 9:55 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Perkawinan campur

Menyambung ide pru, saya ada suatu pemikiran bagaimana kalo 
sebaliknya, dimana seorang gadis tionghoa menikah dengan putra 
pribumi, sama seperti pandangan pru bahwa penolakan dari masyarakat 
dari dua belah pihak. Terutama kalo gadis tionghoa ingin pindah agama.
Sayapun mohon saran2.

Terima kasih banyak.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "pru239" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> halo semuanya,
> para sesepuh budaya tionghua, mohon tanya tentang bagaimana 
pandangan 
> orang tionghua terhadap kawin campur, terutama bila seorang tionghua 
> menikah dengan putri pribumi. Saya melihat kok sepertinya masih ada 
> rasa penolakan dari masyarakat?
> Mohon saran2 dalam menghadapi semua ini.
> 
> 
> Terimakasih.







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/V8WM1C/EbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





AW: [budaya_tionghua] Re: Perkawinan campur

2005-10-10 Thread MANG UCUP










Aneh bin nyata kalau saya mau kawin sama
bule – mantan istri pertamanya mang Ucup orang Jerman

Tidak pernah dipermasalahkan, bahkan
keluarga turut bangga, karena anaknya bisa ngawinin bule,

Tetapi kebalikannya kalau kita kawin sama
wanita pribumi ini baru menjadi masalah

Padahal berdasarkan pengalaman saya
pribadi saya lebih bahagia mempunyai istri pribumi daripada bule

Si Wied istrinya mang Ucup yg sekarang ini
pribumi 100%

 

Salam 

Mang Ucup

 

 

 

-Ursprüngliche
Nachricht-
Von: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Im
Auftrag von ulysee
Gesendet: maandag 10 oktober 2005
9:32
An:
budaya_tionghua@yahoogroups.com
Betreff: RE: [budaya_tionghua] Re:
Perkawinan campur

 

Hihihi, gue bukan sepuh, tapi
mau ikut ngomong, boleh ya

Tergantung keluarganya apa menganut garis
fundamental atau ngga (hihi
istilah yang baru dipelajari neh). Kalau
keluarganya agak-agak liberal
ya nggak ada masalah, kalau keluarganya masih
fundamental ya butuh
perjuangan. 

Pengalaman pribadi, keluarga gue menganut garis
liberal, tapi family
rata rata menganut fundamental (alias totok gitu).
Waktu kejadian mau
kawin campur itu perjuangannya seru. Waktu
Acek gue mau nikah
sama wanita muslim dan pindah agama menjadi Islam,
dan waktu cici misan
gue mau nikah sama pemuda Batak (yang antero
familinya fundamental juga
hihihi) tapi ndak pake masalah agama berhubung
sama-sama kristen.

Dua duanya pada mulanya dapet penolakan dari
keluarga (catat: keluarga
bukan masyarakat) 
Masyarakat ( tetangga di tempat mereka tinggal)
sih kayaknya ngga
masalah tuh. 
Sekarang setelah sekian lama sih sisa-sisa
penolakan keluarga itu
tinggal kenangan, gak masyalah lagi.

Saran.. kalau udah yakin sama pasangan bisa
rukun saling dukung
sampai aki nini, ga usah pusing sama embel-embel
keturunan siapa, suku
apa atau agamanya apa. 
(apalagi agama khan hak asasi pribadi, ortu tidak
berhak, pasangan juga
ga berhak maksa pindah agama, kalau rela sih lain
urusan) 

Orang bilang sebaiknya yang
"sama"-"sama"  itu khan untuk menghindari
konflik, tapi namanya orang kawin, konflik selalu
ada ngga peduli kawin
sama anaknya siapa, jadi yang penting adalah
komitmen, kemauan untuk
berusaha, bagaimana memanage potensial konflik
yang akan timbul. Kalau
udah tahu potensial konfliknya, resikonya dan cara
mengatasinya, tancap
sajhh, maju terus pantang bingung, heheh. 

Masalah prasangka/ prejudice seringkali muncul
karena stereotype.
Kecenderungan stereotype ada di dalam diri, jadi
perjuangannya harus
terus dan terus dan tersss. Seringkali diri
sendiri lebih kejam dari
'masyarakat'. Jadi, positip thinking aja terus.
Dan berjuanglah terus. 

(ngomong gampang, prakteknya syusyhhh b!
Huehuehue)
yang masih berjuang,
*ul


-Original Message-
From: twsoemodinoto
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 06, 2005 9:55 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Perkawinan campur

Menyambung ide pru, saya ada suatu pemikiran
bagaimana kalo 
sebaliknya, dimana seorang gadis tionghoa menikah
dengan putra 
pribumi, sama seperti pandangan pru bahwa
penolakan dari masyarakat 
dari dua belah pihak. Terutama kalo gadis tionghoa
ingin pindah agama.
Sayapun mohon saran2.

Terima kasih banyak.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com,
"pru239" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> halo semuanya,
> para sesepuh budaya tionghua, mohon tanya
tentang bagaimana 
pandangan 
> orang tionghua terhadap kawin campur,
terutama bila seorang tionghua 
> menikah dengan putri pribumi. Saya melihat
kok sepertinya masih ada 
> rasa penolakan dari masyarakat?
> Mohon saran2 dalam menghadapi semua ini.
> 
> 
> Terimakasih.







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah
Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
:.

.: Jaringan pertemanan Friendster :
[EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links















.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[budaya_tionghua] perkenalkan..

2005-10-10 Thread adi nugroho
kulonuwun, permisi, 
saya adi nugroho mahasiswa desain komunikasi visual itb, tertarik 
dengan budaya tionghoa indonesia, peranakan dan hasil akulturasinya, 
tapi yang terutama adalah, saya tertarik dengan dialog mengenai 
perubahan dan bagaimana membangun bangsa tidak berdasar prasangka, dan 
melihat warna, rambut, mata, dan sebagainya, tapi berdasar kemampuan 
dan karakter individu... 
semoga dengan belajar mengenal satu sama lain, perbedaan itu justru 
bukan dipertajam, tapi malah memperkaya pikiran dan kebudayaan yang 
kita miliki.. : )

salam, tabik...







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 






[budaya_tionghua] aloww all...

2005-10-10 Thread Hendry Antony
hi semua..saya anggota baru neh..Nama saya Hendry, saya masih kuliah 
di Jakarta..ohh ya saya mau tanya neh, ada yang bisa bantu saya 
menelaah karya luxun yang judulnya "yao" (obat) ga? sebab saya pusink 
nga ngerti simbol2 yang diberikan oleh luxun, mohon bantuannya ya..
terima kasih..







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 






[budaya_tionghua] Perkawinan campur

2005-10-10 Thread Fong
hi smua
salam kenal, nama ku Fong
aku tertarik neh ma topiknya perkawinan campur
klo boleh minta saran2 nya dr smua
kenapa seh ada bbrp org tionghua itu yg racist yah? gak mau bergaul ma pribumi, 
bahkan nikah pun hrs ma sesama, padahal kan smua manusia ada kekurangan maupun 
kelebihanya masing2. knp hrs ada penggolongan??? 
 
Fong

 




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/O4u7KD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 






Re: [budaya_tionghua] Tanya mengenai "Kong Tek"

2005-10-10 Thread Rinto Jiang






Andy menulis:


Dear para Senior,
Mau tanya nih mengenai pelaksanaan acara "Kong
Tek"(bahasa Hokkian,
bahasa mandarin-nya kurang tahu) yaitu acara untuk mengenang leluhur
yang sudah meninggal. Umumnya acara ini diadakan secara sangat meriah.

Mungkin ada teman2 yang tahu mengenai hal ini
dan mau berbagi informasi mengenai hal ini.
Thank you.

Rinto Jiang:

Kong Tek (Hokkian) atau Gong De (Mandarin) adalah sebuah sinkretisme
antara kepercayaan tradisional, persepsi Buddhisme dan konsep Taoisme.

Ini dilakukan atas persepsi "pelimpahan jasa kepada yang telah
meninggal" dalam agama Buddhis. Namun di dalamnya juga ada dipengaruhi
oleh kepercayaan tradisional dengan tradisi bakar2an-nya. Satu2nya
kaitan dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.

Pelimpahan jasa ini didasarkan atas kepercayaan bahwa dengan mengadakan
tradisi ini, maka seseorang yang telah meninggal akan hidup bahagia,
berkecukupan di alam baka dan selanjutnya memberikan berkah kepada
keturunannya untuk sukses di dunia.

Tidak semua keluarga mengadakan Kongtek karena biaya yang tak kecil.
Bila mengadakan kongtek, biasanya dilakukan 7 hari setelah hari
meninggal (thau-chit). Ada pula yang keluarga merencanakan mengadakan
kongtek 3 tahun setelah hari meninggal dan ada juga yang mengadakan
bila perlu, misalnya bila sang anak telah sukses dan merasa perlu
membalas jasa sang orang tua.

Namun, saya tetap merasa kesemua bakti kepada orang tua ini apabila
dilakukan semasa orang tua hidup di dunia akan lebih besar nilainya
daripada menunjukkan bakti yang memboroskan uang dan waktu sepeninggal
orang tua.


Rinto Jiang






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  










Re: AW: [budaya_tionghua] Re: Perkawinan campur

2005-10-10 Thread Nasir Tan



Komentar :
heheheitu namanya Mang Ucup kembali ke selera asal...:) karena disaat orang Indon rame2 pengen dapat bule Mang Ucup nyari yang pribumi.
Yah...itu tergantung orangnya juga sih...cuma sayang aja napa Mang Ucup dulunya gak nyoba cari second wife yang bule lagibelum tentu Mang Ucup tidak bahagia bahkan bisa lebih bahagia dari sekarang..hehehe..:)
 
Tapi kalo saya sendiri lebih menyukai Chinese Woman (CW) aja, karena menurut saya CW lebih moderat. Artinya bahwa dia bisa mengkombinasikan antara pola tradisional (adat istiadat) dan dunia modern ( teknologi, rekayasa dan sebagainya), sehingga menurut  "wa", CW lebih serasi untuk jadi  mother di abad ini.
Soal perjuangan untuk merid lintas suku/ras/etnis memang bukan perkara mudah, karena bukan hanya menuntut fleksibilitas dan style tertentu, tetapi juga butuh kesabaran. Kalo ga..hehehe.bisa-bisa layu sebelum berkembang:-). Waktu itu ada keluarga kami ( woman) mau dilamar sama salah seorang dari salah satu suku asli Indonesia (berkulit gelap asli) .Dari awal aja udah mulai alot karena banyak family yang menentang. Bukan hanya koko sepupu saya yang nolak, tapi wa juga nolak, karena dalam hati causin saya yang pretty begitu mau-maunya dilamar sama pri...yah..mending kalo prinya yang punya..wong orangnya juga suka drink pokoknya jeleklah. selain itu causin saya ini juga seorang doktercik cik cik..herannya causin saya koq mau gitso what gitu lho..:))
tapi akhirnya causin saya sendiri yang mendesak  keluarga dan kami semua karena katanya love akhirnya pernikahan terlaksana..yah  love emang buta dan kadang susah ditebak...itulah mungkin jalan hidup cuasin saya.
Eh...sekarang mereka bahagia dan katanya husbandnya baik dan sayang istri...:-) yah gitulah..!!
Jadi intinya bahwa untuk merid lintas ras, diperlukan penanganan khusus oleh kedua belah pihak harus siap korban...asalkan jangan korban BOM Bali  aja...:)
 
...Kalo man (teng lang) melamar gadis pribumi, kesulitannya mungkin tergantung pada daerah masing-masing ato dimana man mau ngelamar gadis, misalnya di Nias, Dayak, Manado, Ambon,Toraja dan lain-lain. Dan kesemuanya itu kecuali Ambon (umumnya imut= item mutlak..:) rata-rata berkulit putih dan mirip-mirip Teng Lang la. Kaya-kayanya kalo di daerah itu no problemla setidak2nya masih bisa menghela napas. Atau mungkin di Jawa ( pada  umumnya ) dimana masyarakatnya lebih liberal/fleksibel dan kadang tidak terlalu mempersoalkan ras+agama yang penting bahagia. 
 
MANG UCUP <[EMAIL PROTECTED]> wrote:





Aneh bin nyata kalau saya mau kawin sama bule – mantan istri pertamanya mang Ucup orang Jerman
Tidak pernah dipermasalahkan, bahkan keluarga turut bangga, karena anaknya bisa ngawinin bule,
Tetapi kebalikannya kalau kita kawin sama wanita pribumi ini baru menjadi masalah
Padahal berdasarkan pengalaman saya pribadi saya lebih bahagia mempunyai istri pribumi daripada bule
Si Wied istrinya mang Ucup yg sekarang ini pribumi 100%
 
Salam 
Mang Ucup
 
 
 
-Ursprüngliche Nachricht-Von: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Im Auftrag von ulyseeGesendet: maandag 10 oktober 2005 9:32An: budaya_tionghua@yahoogroups.comBetreff: RE: [budaya_tionghua] Re: Perkawinan campur
 
Hihihi, gue bukan sepuh, tapi mau ikut ngomong, boleh yaTergantung keluarganya apa menganut garis fundamental atau ngga (hihiistilah yang baru dipelajari neh). Kalau keluarganya agak-agak liberalya nggak ada masalah, kalau keluarganya masih fundamental ya butuhperjuangan. Pengalaman pribadi, keluarga gue menganut garis liberal, tapi familyrata rata menganut fundamental (alias totok gitu). Waktu kejadian maukawin campur itu perjuangannya seru. Waktu
 Acek gue mau nikahsama wanita muslim dan pindah agama menjadi Islam, dan waktu cici misangue mau nikah sama pemuda Batak (yang antero familinya fundamental jugahihihi) tapi ndak pake masalah agama berhubung sama-sama kristen.Dua duanya pada mulanya dapet penolakan dari keluarga (catat: keluargabukan masyarakat) Masyarakat ( tetangga di tempat mereka tinggal) sih kayaknya nggamasalah tuh. Sekarang setelah sekian lama sih sisa-sisa penolakan keluarga itutinggal kenangan, gak masyalah lagi.Saran.. kalau udah yakin sama pasangan bisa
 rukun saling dukungsampai aki nini, ga usah pusing sama embel-embel keturunan siapa, sukuapa atau agamanya apa. (apalagi agama khan hak asasi pribadi, ortu tidak berhak, pasangan jugaga berhak maksa pindah agama, kalau rela sih lain urusan) Orang bilang sebaiknya yang "sama"-"sama"  itu khan untuk menghindarikonflik, tapi namanya orang kawin, konflik selalu ada ngga peduli kawinsama anaknya siapa, jadi yang penting adalah komitmen, kemauan untukberusaha, bagaimana memanage potensial konflik yang akan timbul. Kalauudah tahu potensial konfliknya, resikonya dan cara mengatasinya,
 tancapsajhh, maju terus pantang bingung, heheh. Masalah prasangka/ prejudice seringkali muncul karena stereotype.Kecenderungan stereotype ada di dalam diri, jadi perjuangannya haru

RE: [budaya_tionghua] Perkawinan campur

2005-10-10 Thread ulysee
Hulo Fong, salam kenal. 

Pertama-tama gue mau bilang bahwa nikah harus sama sesama, ngga mau
gaul, itu biasanya disebut eksklusif, hihihi. Ya racist juga kali, tapi
bukan monopoli tionghua lhoh, hamper semua orang secara tidak sadar
punya kecenderungan seperti itu. Kalau Tanya kenapa (kayak iklan aja)
sebabnya buanyk. Bisa dari pendidikan keluarga yang eksklusif itu,
bisa dari lingkungan pergaulan yang itu itu melulu, bisa dari wawasan
yang enggak ditambah, de el el. 

Kalau gue biasanya senang menyorot si 'sebab' dari cara kerja otak yang
agak menyimpang yang dinamakan STEREOTIP (inggrisnya stereotype)
Kira kira penjelasannya begini: 
Otak itu semacem komputernya manusia yang tugasnya menampung data terus
mengolahnya menjadi suatu kesimpulan. Untuk memudahkan kerjanya, si otak
itu memilah milah data dalam kotak kotak penggolongan itulah. 

Jadi misalnya kita ketemu sama si Uly dan misalnya si Uly adalah orang
Antahberantah, maka otak langsung membuka kotak data yang berisi data
data yang pernah dia terima tentang 'Antahberantah'. Misalnya datanya
bilang oh, orang Antahberantah itu eksklusif, mataduitan, sombong, rajin
bekerja, pelit. Ini dinamakan stereotip.
Maka otak pun menghubungkan si Uly dengan data-data Antahberantah itu,
ini namanya prejudice, belon kenal udah sok tahu, hehehe. 

Nah ternyata ketika sudah kenal lama dengan si Uly ternyata si Uly ini
orangnya mau bergaul dengan siapa saja, ramah dan tidak sombong, royal
alias tidak pelit, tapi mualas kalu disuruh kerja, si otak yang sudah
terlanjur punya kotak data, bukannya mengubah isi kotak data
'Antahberantah' tapi malah menggolongkan si Uly sebagai anomali. Ini dia
ngaconya cara kerja otak yang suka menggolongkan berdasarkan stereotip
itu. Dan akhirnya kita berkomentar "si Uly orang antahberantah tapi
tidak begini begitu." 

Jadi gimana donk supaya si otak kerjanya bener? Ya masukin data baru
berjudul 'kesadaran' kesana, bahwa tiap kali si otak ngeluarin data
stereotip, ada tambahan alert bahwa tidak semua seperti itu,
bagaimanapun harus dilihat masing masing pribadinya, bukan stereotip
nya. 
Tapi kita khan ngga bisa ubah cara kerja otak, jadi nangkalnya ya dengan
data baru yang judulnya 'kesadaran' itu. Berhubung errornya ada di dalam
diri setiap orang, sementara data baru 'kesadaran' hanya bisa masuk
kalau ada 'kemauan' jadi peperangan melawan racism, prejudice, dan
stereotip itu tidak dimulai dari luar sana, tapi di dalem sini duluan. 

However kaya sepuh sepuh, daripada mengharapkan dunia berubah, lebih
baik mengubah cara pandang kita dulu. 

Dan kata A'a, mulailah dari dirimu sendiri, dari yang paling kecil dan
dari sekarang.
 
Jadi ceritanya, kita semua pejuang nih, pejuang melawan racism di dalam
diri sendiri, hehehehhe. 

Kesimpulan: kenapa harus ada penggolongan? Sebab ada keterbatasan cara
kerja otak dalam mengolah data yang harus lebih dulu memilah milah/
menggolongkan sebelum mampu mengolah itulah. 

Yang lain ada tambahan? Barangkali menceritakan soal sejarah
penggolongan warisan kumpeni? Hihihihi.


-Original Message-
From: Fong [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, October 11, 2005 8:33 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Perkawinan campur

hi smua
salam kenal, nama ku Fong
aku tertarik neh ma topiknya perkawinan campur
klo boleh minta saran2 nya dr smua
kenapa seh ada bbrp org tionghua itu yg racist yah? gak mau bergaul ma
pribumi, bahkan nikah pun hrs ma sesama, padahal kan smua manusia ada
kekurangan maupun kelebihanya masing2. knp hrs ada penggolongan??? 
 
Fong

 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/