[budaya_tionghua] Re: UIGHUR was: mo nanya ttg suku uygur
Achie, Suku Uighur itu memang ada, dengan populasi kurang lebih 19 juta jiwa, tinggal di Xin Jiang (Sin Kiang), mempunyai hubungan kultural yang dekat dengan Turki. Untuk memberikan sedikit gambaran, dibawah ini saya kutipkan dua tulisan tentang suku Uighur, satu versi Turki, satu versi Bookrag.com. Jika tertarik cerita silat dengan latar belakang Sin Kiang dan tokoh dari Uighur, silahkan baca Pendekar Padang Gurun, karangan Liang Yu Shen, diceritakan kembali oleh alm. Gan KL. Untuk info selanjutnya, silahkan search Uighur, maka ada banyak tulisan mengenai hal itu. Semoga bermanfaat. Salam, Tjoei Sian Name of Uighur Within the Orhun inscriptions, the Uighur people have been mentioned in relation with the rebellions in the year of 717. However, they have been cited in the form of various names within the Chinese resources from of old. The meaning of the name of Uighur was explained as the person that attacks and raids with the speed of a falcon in the Chinese work titled as Kiu Wu Tai that was completed in the year of 974. However, it was stated that this word was derived in the form of uy (follow up) + gur (like Sal-gur) on the other hand. Origin of Uighur people In the Chinese resources, it has been cited that the Uighur people had come from the Asian Hun people. According to a legend of origination pertaining to Uighur people, their ancestors had reproduced from the daughter of one of the Hun rulers and a wolf.Uighur people were observed under the name of Kao-kü (Kao-che) in the period of Tabgaç people (386-534) and they had established a bey principality in the second half of the 5th century. Afterwards, they had constituted one group of Töles people that had expanded towards nearly the entire Central Asia. In the period of 1st Gok-Turk Khanate, the Uighur people maintained their situations and they dwelled within the environs of Selenga River in those periods. In the first quarter of the 7th century, the Uighur people joined the union of Sir-Tarduþ people that was composed of 6 tribes. Then, the tribes of P'u-ku, Tongra, Bayýrku and Fu-lo-pu gathered around the Uighur tribe and they had been named as Uighur people. Their beys would bear the title of Erkin. Meanwhile, it has been known that they had 50 thousands of warriors in this period. In the years of decline of the 1st Gok-Turk Khanate, the Uighur Principality came into existence and this bey principality was governed by Erkin T'ekien. The Uighur people became much more powerful in the period of P'u-se who defeated the Gok-Turk army under the command of Kie'li's son (in the years of 630s). Then, the principality was arranged totally in a regular manner by means of the solemn attitudes of particularly P'u-se's mother, Vu-ho-hun and her fastidiousness in respect of the application of the legal provisions (töre). Then, the title of Il-teber (the title of Hie-li-fa in the Chinese language) replaced the title of Erkin. The capital city of the Il-Teberlik (Il-Teber's country) was located within the environs of the Tola River. Il-Teber (Ruler) T'u-mi-tu defeated the commander of Tarduþ people and he expanded his lands. Then, he organised an attack to the south that extended towards Huang-ho. As a result of these movements, he was recognised by the Chinese emperor (646). He declared himself as Kagan (Great Ruler) and he organised and arranged his country in accordance with the style of the Gok-Turk State. China tried to impose pressure on him and T'u-mi-tu was killed as a result o the provocation of China in the year of 647. Then, P'o-çu who was the son of T'u-mi-tu (648) defeated Holu that was declared as the kagan (ruler) of On-Ok people by China. Afterwards, he advanced towards the environs of Tashkent (656). In the period of his sister that replaced him, the Uighur Principality started to lose power on the verge of decline. Finally, this principality was subdued to the government of the Gok-Turk State by Kapagan Kagan. Uighur -Chinese Relations In the year of 759, he was replaced by Bögü Kaðan (759-779) (Tanrýda bolmuþ il tutmuþ Alp Külüg Bilge Kagan= endowed with State by the God). He had also paid great attention to China where some civil turmoil and conflicts went on. His main purpose was to establish domination in China where the T'ang dynasty was not so influential any more. Upon the appearance of Uighur army in China (762), the Chinese commander P'u-ku (Buku, a Turkish title) Hua-ien, a commander of Töles origin who had been a relative of the ruler annihilated the renegades and the advance of the Uighur people were prevented thereof. However, the Turkish influence had increased in China to an extreme degree.
Re: [budaya_tionghua] Re: mohon bantuan info tentang belajar putonghua
Banyak terimakasih untuk info. Salam dan hormat, - Original Message - From: liang u [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, February 03, 2006 3:19 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: mohon bantuan info tentang belajar putonghua Nimbrung, Sebaiknya cari sekolah yang orang Indonesianya sedikit, lebih bagus kalau temannya juga tak bisa Inggeris, seperti orang Korea dan Jepang. Sehingga di antara siswa terpaksa menggunakan Mandarin saja. Jangan malu salah berkata, lihat banyak sekali orang hitam di sana yang berbahasa Mandarin dengan bagus sekali. Salah satu tempat yang demikian adalah di Beihang University. Cari lengkapnya di internet. Salam LU --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Kira-kira berapa ongkos hidup per bulan [sewa kamar asrama + makan + uang transport] Banyak terimakasih untuk info. Salam, - Original Message - From: xy To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 28, 2005 1:32 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: mohon bantuan info tentang belajar putonghua saya saat ini sedang belajar di beijing. setahu saya biaya sekolah sekitar US$ 2800/tahun, karna dengar2 ketentuan biaya untuk belajar mandarin per tahunnya ga melebihi USD 2800. beijing ada banyak macam sekolah bahasa, ga semuanya harganya USD 2800/th. mungkin kalo mau yg lebih murah lagi, bisa ikut yg semacam kursus gitu...disini banyak prang yang setelah blajar 1 semester trus lanjut di tempat kursus, karna mereka pikir biayanya ga terlalu mahal buku yg dipakai juga sama dengan yg dipakai di sekolah/univ. kalau mau menguasai putonghua, yaa saya sarankan mending ke beijing aja, putonghua mendekati bahasa/dialek bahasa beijing. waktu belajar 1th cukup untuk percakapan sehari2. ya seperti yg Rinto bilang, tergantung dari diri sendiri, harus banyak praktek bahasa. kalo anda ada basic mungkin lebih cepat menguasainya. mungkin itu sedikit info dari saya, semoga bisa membantu. -gxy- harialim [EMAIL PROTECTED] menulis: rinto heng, karena sesuatu sebab yg tak jelas (bouncing) saya tak menerima message milis ini nomor 16009 sd 16039 sehingga baru lihat ada jawaban dari rinto heng ttg subyek diatas (nomor 16021) juga terimaksih atas pendapat adipranata. memang saya pribadi pernah kursus mandarin di jakarta sekitar th 97'an pada waktu itu huruf yg apal sekitar 600 - 700 an, tetapi pelan pelan itu semua hilang terlupa, hanya gramatika yg tidak lupa tetapi vocabulary banyak yg lupa. terutama karena tidak dipakai. kalo kebetulan ke mainland, dan disana beberapa hari memang gradually beberapa vocab kembali lagi. karena itu saya pikir untuk bisa tetap ingat mungkin dengan tinggal setahun di mainland (beijing misalnya) bisa membantu banyak. tetapi memang kaget juga waktu browsing ke internet melihat berapa biaya yg dibutuhkan untuk study bahasa selama setahun, tetapi ini memang sesuatu yg ditawarkan sangat mudah di internet karena semua bisa dilakukan online. tetapi ya itu biaya nya bisa mencapai usd 20,000 (bukan rmb tetapi pasti usd) karena itu saya pikir mungkin ada nara sumber (netters) disini yang bisa memberi tambahan informasi agaknya sangat menantang kalau kita bisa spend tidak lebih dari sekitar usd 10,000 di taiwan selama setahun untuk belajar bahasa. saya sendiri merasa kalo tinggal selama setahun di beijing (atau di tempat lain di mainland atau taiwan) dan menggunakan putonghua sehari hari akan bisa menggunakan nya dengan cukup ok untuk berkomunikasi terutama karena sudah ada dasar yg saya miliki sebelumnya. memang yg jadi pertanyaan adalah apakah saya bisa hapal 2000 huruf dalam waktu setahun. memang karena pernah hapal lebih dari 500'an beberapa karakter sekarang juga sudah tak bisa lupa.( seperti bei nan dong si dll). mungkin rinto heng ada informasi tambahan yg mungkin berguna bisa jadi tidak untuk saya saja. terima kasih sebelumnya. salam, harry alim --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rinto Jiang [EMAIL PROTECTED] wrote: Harry-heng, Bila mau belajar mandarin yang dianggap standar tentu pilihan pertama adalah ke Beijing karena logat Beijing (dialek Utara) juga merupakan logat standar bahasa mandarin sekarang ini. 1 tahun saya kira cukup untuk belajar putonghua buat fasih berkomunikasi sehari2, artinya tidak untuk menjadi linguis atau ahli bahasa klasik. Namun juga sangat tergantung bagaimana aplikasi dan praktik di sana sehari2. Sebagai contoh, kasus saya di Taiwan, banyak teman saya tamatan universitas (4 tahun) masih punya kesulitan membaca koran, karena selepas kuliah mereka cuma memilih berkumpul bersama anak2 Indonesia lainnya. USD 20,000 koq sepertinya
RE: [budaya_tionghua] Re: Kombinasi atau cocktail menuju huru hara kekerasan.(AlmProf Amy Chua)
Bung Thangoubheng yg baik, Saya kok masih penasaran, tidak ketemu berita kematian Amy Chua. Saya sudah obok2 internet dgn berbagai search-engines kagak ketemu juga. Masa penulis best seller tidak ada berita kematiannya hehehe. Malah yg ketemu, beliau dinobatkan sebagai salah satu dari 26 hotspeaker tahun 2006: http://www.successmtgs.com/mimegasite/articles/article_display.jsp?vnu_conte nt_id=1001736285 Bagi dong kalo ada link underground-nya hehehe. MH -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of thangoubheng Sent: Wednesday, February 01, 2006 8:17 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Kombinasi atau cocktail menuju huru hara kekerasan.(AlmProf Amy Chua) Thangoubheng co selama gentayangan di banyak milis tidak pernah ingin bersinggungan dengan sans-culotte ini, walau dia ngomongnya selalu minir, sebab nubuatan sudah menuliskan, cepat atau lambat, sans-culotte ini akan tercerahkan. Yaa, anda benar Master Harry, Amy Chua memang dibunuh oleh The Shadow Government, The One World Order, sebab dia membuka satu ujung dari The Coming Anarchy nya Kaplan secara praecox. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: play Xiang Qi
sorry bung Agoeng, aye salah inget. Nyang bung Agoeng sebut itu mah namanya XiangQi heeheehehehehe Tapi boekan diciptain ama Xiang Yu tapi catur itu ngelambangin perang antara Xiang Yu ame Liu Bang, nah di tengah2 catur itu ada sungai nyang jadi perbatasen wilayah Chu ame Han. Nti dah kalu malem ngai cari lage sejarahnye tjatoer itoe. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agung setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: trus yg mirip catur beneran itu apa? yg diciptain ama xiang yu. mirip2 catur biasa ada raja, kuda, menteri dllnya. bukannya itu xiang qi? --- you_qing_long [EMAIL PROTECTED] wrote: namanye itu xiang qi. cara maennya ya itu bidak ditaro diposisi mana aja di papan trus sistemnye dikepung ama bidak2 lawan ampe gak dapet posisi gerak bebas. mestinye ente ikutan gathering tuh, soalnye ada diajarin tuh cara maennye en dapet cdnye jg ! --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agung setiawan agoeng_set@ wrote: kalo di film2 silat ada catur yg biji item putih mirip otello, itu namanya apa yah? cara maennya gimana? thx --- Jimmy Okberto jimmy.okberto@ wrote: sayang banget kemarin ada bukunya ga langsung aku beli ... padahal bagus banget ... Salam, Jimmy .: [Joko] :. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ambon http://www.thejakartapost.com/caption/CHESS.jpg LUNAR CHESS: Chinese-Indonesians play Xiang Qi, or Chinese Chess, as part of the Lunar New Year celebrations at Mangga Dua Square in West Jakarta. The two-day tournament, which began Saturday, is being played under Swiss play format over 19 rounds. JP/Mulkan Salmona __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Makasi -- Re: UIGHUR
mbak Achie nyang maniz kayak gula heehheeheh Ini ngai tulis seingetnya ya. Kalu suku Hui itu mah bisa dibilank asimilasi antara suku Han ame org2 Islam disana. Mesjid nyang konon ke 2 tertua didunia itu mah namanya GuangTa Si ame QiLin Si. 22nye ada di GuangZhou tjoema kalu gak salah njank sekarang ada itu tinggal GuangTa Si. Pemberontakan HuangChao itu bikin mesjid QiLin kena rusak jg. Njang ngebangun itu kalu gak salah inget Said ibnu Lubaid. Kalu nurut penuturan haji Ma TianYing ,ahli sejarah muslim di Tiongkok sono asal Taiwan , itu nyang ngembangin agama Islam pertama kali di Tiongkok namanya Said ibnu Lubaid. Konon katanye waktu nabi Muhamad SAW hijrah ada 2 jalur nyang 1 via laut. Nah katanye jg Said ibnu Lubaid itu hijrahnya ke GuangZhou. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, astri rahadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum waa...makasi bgt yah infonya..saya juga ngumpulin info2 dr link yg laen.. makasi bgt buat tjoei sian n hai jininfonya lengkap bgt... sbenernya g enak sih nanya mulu..pengen skali2 ngasi info jg...tp saya buta bgt ttg budaya tionghoa walopun suangat2 tertarik...so...temans mudah2an g bosen ngebagi pengetahuannya.. kl g salah ada suku hui jg yah yg beragama Islam n katanya punya mesjid tertua d cina (ada yg bilang d asia)...dah nyari d wikipedia, tp kurang lengkap..ada yg punya info? trus..ada yg tau dmn bs nemuin buku memories of a nonya? penulisnya Queeny Chang (klo g salah gini nulisnya)..dia anaknya Tjong A Fie..dermawan dr medan...saya nyari d gramedia n toko buku bekas g ada... makasi infonya Wassalam Achie dewa mabuk [EMAIL PROTECTED] wrote: Achie, Suku Uighur itu memang ada, dengan populasi kurang lebih 19 juta jiwa, tinggal di Xin Jiang (Sin Kiang), mempunyai hubungan kultural yang dekat dengan Turki. Untuk memberikan sedikit gambaran, dibawah ini saya kutipkan dua tulisan tentang suku Uighur, satu versi Turki, satu versi Bookrag.com. Jika tertarik cerita silat dengan latar belakang Sin Kiang dan tokoh dari Uighur, silahkan baca Pendekar Padang Gurun, karangan Liang Yu Shen, diceritakan kembali oleh alm. Gan KL. Untuk info selanjutnya, silahkan search Uighur, maka ada banyak tulisan mengenai hal itu. Semoga bermanfaat. Salam, Tjoei Sian (dipotong) - Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Kombinasi atau cocktail menuju huru hara kekerasan.(AlmProf Amy Chua)
Bung Min Hui yang baik. Amy Chua, secara social, academic, economi dan karir sudah di bunuh oleh The Shadow Government, One World Order secara perlahan sejak 2004, sebab dia menyuarakan sisi pesimistis Globalisasi yg sangat kontradiktif dibandingkan pandangan Thomas L Friedman yg optimistis. Dia melawan mainstream, dia melawan pasar. Dan bagi kaum pencerah seperti Amy Chua ini, tiada pembunuhan yang lebih kejam daripada pembunuhan social dan academic. Kematian social dan academic ini sudah kami diskusikan dengan Empu Supo dan Arwah Perwira Alengka sejak tahun lalu. Silahkan anda browsing di banyak search engine, berita ttg Amy Chua umumnya berhenti di 2004. Kalaupun ada setelah itu, dia hanya muncul di media alternatif atau media independent. Terdaftar di HOTspeaker 2006? Yaa, dia harus dan mesti. Pernah bertemu Amy Chua? Jika belum, untuk informasi anda, Amy Chua ini cantiknya melebihi Lin Chin Shia dan kecerdasan nya membuat para lelaki penikmat ratio academica akan ejaculatio praecox tiga kali, sebelum dialog academic itu selesai. Thangoubheng yang dengar dari Empu Supo saja sampai mimpi basah, membayangkan nya. Thangoubheng in Wonderland --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Min Hui [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Thangoubheng yg baik, Saya kok masih penasaran, tidak ketemu berita kematian Amy Chua. Saya sudah obok2 internet dgn berbagai search-engines kagak ketemu juga. Masa penulis best seller tidak ada berita kematiannya hehehe. Malah yg ketemu, beliau dinobatkan sebagai salah satu dari 26 hotspeaker tahun 2006: http://www.successmtgs.com/mimegasite/articles/article_display.jsp? vnu_conte nt_id=1001736285 Bagi dong kalo ada link underground-nya hehehe. MH -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of thangoubheng Sent: Wednesday, February 01, 2006 8:17 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Kombinasi atau cocktail menuju huru hara kekerasan.(AlmProf Amy Chua) Thangoubheng co selama gentayangan di banyak milis tidak pernah ingin bersinggungan dengan sans-culotte ini, walau dia ngomongnya selalu minir, sebab nubuatan sudah menuliskan, cepat atau lambat, sans-culotte ini akan tercerahkan. Yaa, anda benar Master Harry, Amy Chua memang dibunuh oleh The Shadow Government, The One World Order, sebab dia membuka satu ujung dari The Coming Anarchy nya Kaplan secara praecox. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Panitia Khusus DPR Upayakan Kewarganegaraan Ganda
Tak usah ragu, bela yang benar!! zaman sekarang nilai kemanusiaan harus lebih dijunjung tinggi daripada nilai kebangsaan. kalau saja pemimpin negeri kita seperti hitler yang berperang dengan negeri lain, apa kita harus membela dia? ZFy - Original Message - From: agung setiawan [EMAIL PROTECTED] hmmm, kalo diantara kedua negara tersebut perang trus kita harus bela yg mana biar ga dibilang penghianat? trus kayaknya mulai sekarang harus mulai cari2 nih tunjangan pengangguran dll di negara mana yg paling bagus. hehehehhee .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: UIGHUR was: mo nanya ttg suku uygur
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dewa mabuk [EMAIL PROTECTED] wrote: Achie, Suku Uighur itu memang ada, dengan populasi kurang lebih 19 juta jiwa, tinggal di Xin Jiang (Sin Kiang), mempunyai hubungan kultural yang dekat dengan Turki. Untuk memberikan sedikit gambaran, dibawah ini saya kutipkan dua tulisan tentang suku Uighur, satu versi Turki, satu versi Bookrag.com. Jika tertarik cerita silat dengan latar belakang Sin Kiang dan tokoh dari Uighur, silahkan baca Pendekar Padang Gurun, karangan Liang Yu Shen, diceritakan kembali oleh alm. Gan KL. * Mungkin enggak Tjoei-heng sedang terpengaruh air kata-kata? ;-) Judulnya kan 'Pahlawan padang rumput' (kalau karya LYS yang Tjoei-heng maksudkan adalah 'Tjau guan enghiong toan'). Memang sih, cerita berawal di gurun Takli(Takla)-makan di Sinkiang yang dibatasi di Utara oleh Thian-san dan di Selatan oleh Kunlun-san. http://serialsilat.tungning.com/portal/modules/smartsection/ (harus register(free) dulu) Saya check lewat internet, data-datanya menunjukkan bahwa ternyata daerah pegunungan Thian-san (yang merupakan dataran tinggi dan lembab) memiliki padang rumput yang seluas Nevada (state di Amrik).Jadi agak logis juga-lah penggantian judul asli (Sai wai qi xia chuan - Pendekar khas dari luar perbatasan) yang dilakukan oleh GanKL. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Spanduk berbau SARA di Bogor
Kalau bener kejadian ini ,saya hanya merasa Kasihan kepada manusia manusia yang seperti itu,karena kita semua sedang sibuk bagaimana mencari kehidupan yang lebih baik dengan bekerja,belajar,berbuat baik dan mengendalikan diri,ehhh sementara dia masih sibuk mengurus SARA. benar benar manusia Primitif apa jangan jangan masih banyak yang primitif kaya begitu,cuma pura pura sopan karena berpendidikan tinggi ??? --- King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote: DK: Di bawahnya ada tulisan kecil: Nyabut Tanpa Izin Stroke / Muntah Darah ! Namun, hari Senin 30 Januari 2006, spanduk sudah tidak kelihatan lagi! KH: Berarti yang nyabut spanduk, sudah minta ijin dulu kali ya? david_kwa2003 [EMAIL PROTECTED] wrote: RRS, Hari Minggu 29 Januari 2006, bertepatan dengan hari Tahun Baru Imlek 1 Chiagwe 2557, di Tugu Kujang Bogor terpampang sebuah spanduk bertulisan putih di atas dasar kain merah berbau SARA dari Front Pribumi, bertulisan: SELAMAT IMLEK ORANG CINA ! Nikmati Kekayaan di Indonesia Sepuasmu Terus terang, spanduk provokatif ini sangat mengusik ketenangan warga Bogor yang selama ini hidup rukun dan damai tanpa konflik apapun! Di bawahnya ada tulisan kecil: Nyabut Tanpa Izin Stroke / Muntah Darah ! Namun, hari Senin 30 Januari 2006, spanduk sudah tidak kelihatan lagi! Kiongchiu, DK - Do you Yahoo!? With a free 1 GB, there's more in store with Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Larung
Sore sunkist dan sedikit lembab oleh gerimis mengantar Sobron dan Paris : Pada langkah cemas sepanjang etalase, trotoar serta selasar tanah surga yang mengekalkan civitas diaboli lewat turis dipicis teroris, senyum erotis kapitalis hingga kalifah akar rumput di ranjang bordil birokrasi yang jauh dari testimoni lagu nostalgi kolam susu koes plus! Langit metropolis tua Bayangan tumbuh semacam panjipanji dan derap kurusetra Di laut bernama lonely nyiur dan kesiur meniupkan uterus Maria Gairah yang tak juga tergiur Extravaganza, Komedi Nakal atau dana konpensasi BBM Melecut alif invansi kesal, lelah dan lelap dengan dingin betina sundal memenggal ruh, menghapus aib! Ada keruh yang luruh oleh debur trubadur tausyiyah kudus nabinabi dan filsuf Menuntut Wibisana menuju jantung Rama ketika Alengka tak lagi menyisakan ratus serta ruang kudus : Sujud dikedalaman-Nya Tahbiskan mata hati insomnia! Indonesia, 2005 - Brings words and photos together (easily) with PhotoMail - it's free and works with Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] undangan peluncuran dan diskusi buku Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa
--- In [EMAIL PROTECTED], Kartum Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: UNDANGAN PELUNCURAN DAN DISKUSI BUKU RIWAYAT TIONGHOA PERANAKAN DI JAWA KARYA ONG HOK HAM Menyambut hari besar masyarakat Tionghoa yaitu Imlek (29/1) dan perayaan Cap Go Meh (12/2), kami dari penerbit Komunitas Bambu pada Januari 2006 ini telah menerbitkan buku Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa karya Ong Hok Ham, sejarawan terkemuka kita. Buku ini ditulis dengan gaya yang populer tetapi serius dan bernuansa akademis isinya karena didukung oleh riset lapangan maupun arsip Ong Hok Ham mengulas dan menganalisis segi sosial-budaya-politik yang terkait dengan masalah orang Tionghoa di Nusantara, terutama mereka yang di Jawa dan Madura sejak kira-kira tahun 1750-an sampai dengan awal 1960-an, ketika pecah polemik mengenai asimilasi atau integrasi masyarakat Tionghoa ke dalam masyarakat Indonesia. Membaca Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa kita bukan saja dibawa oleh Ong Hok Ham untuk mengenali tetapi juga memahami siapakah dan bagaimanakah masyarakat Tionghoa di Indonesia, sehingga dapatlah kita menyusun pandangan yang lebih jernih ihwal etnis ini. Lebih menarik lagi adalah melalui buku Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa ini dapat pula dilihat landasan intelektual dasar dari pandangan Ong Hok Ham sebagai sejarawan sekaligus seorang Tionghoa peranakan selama ini terhadap kedudukan, baik masa lalu, kini dan masa depan orang Tionghoa dalam masyarakat Indonesia. Peluncuran dan diskusi buku akan dilaksanakan pada: Hari/Tanggal: Saptu, 11 Februari 2006 Jam: 15.00 â 17.00 WIB Tempat : Museum Bank Mandiri Jl. Lap. Stasiun No 1 Kota, Jakarta Barat Pembicara: 1. David Reeve (Associate Professor Departement of Chinesse and Indonesian, School of Modern Language Studies, UNSW, Sidney, Australia. 2. Mona Lohanda, Pengajar di Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI dan penulis buku The Kapitan Cina of Batavia 1837 â 1942. Kami mengundang dan berharap Anda untuk menghadiri acara ini. Tabik serta hormat. Penerbit Komunitas Bambu Komunitas Jelajah Budaya Informasi: Astri Kartum (6902000 ext. 2003). Dan buku sudah bisa Anda dapatkan di toko-toko buku terdekat di tempat Anda. - Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses! [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] undangan peluncuran dan diskusi buku Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa
Sekalian buat kumpul-kumpul yuk kita lunch dulu sekitar situ terus ke Museumnya? On 2/3/06, King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In [EMAIL PROTECTED], Kartum Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: UNDANGAN PELUNCURAN DAN DISKUSI BUKU RIWAYAT TIONGHOA PERANAKAN DI JAWA KARYA ONG HOK HAM Menyambut hari besar masyarakat Tionghoa yaitu Imlek (29/1) dan perayaan Cap Go Meh (12/2), kami dari penerbit Komunitas Bambu pada Januari 2006 ini telah menerbitkan buku Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa karya Ong Hok Ham, sejarawan terkemuka kita. Buku ini ditulis dengan gaya yang populer tetapi serius dan bernuansa akademis isinya karena didukung oleh riset lapangan maupun arsip Ong Hok Ham mengulas dan menganalisis segi sosial-budaya-politik yang terkait dengan masalah orang Tionghoa di Nusantara, terutama mereka yang di Jawa dan Madura sejak kira-kira tahun 1750-an sampai dengan awal 1960-an, ketika pecah polemik mengenai asimilasi atau integrasi masyarakat Tionghoa ke dalam masyarakat Indonesia. Membaca Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa kita bukan saja dibawa oleh Ong Hok Ham untuk mengenali tetapi juga memahami siapakah dan bagaimanakah masyarakat Tionghoa di Indonesia, sehingga dapatlah kita menyusun pandangan yang lebih jernih ihwal etnis ini. Lebih menarik lagi adalah melalui buku Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa ini dapat pula dilihat landasan intelektual dasar dari pandangan Ong Hok Ham sebagai sejarawan sekaligus seorang Tionghoa peranakan selama ini terhadap kedudukan, baik masa lalu, kini dan masa depan orang Tionghoa dalam masyarakat Indonesia. Peluncuran dan diskusi buku akan dilaksanakan pada: Hari/Tanggal: Saptu, 11 Februari 2006 Jam: 15.00 – 17.00 WIB Tempat : Museum Bank Mandiri Jl. Lap. Stasiun No 1 Kota, Jakarta Barat Pembicara: 1. David Reeve (Associate Professor Departement of Chinesse and Indonesian, School of Modern Language Studies, UNSW, Sidney, Australia. 2. Mona Lohanda, Pengajar di Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI dan penulis buku The Kapitan Cina of Batavia 1837 – 1942. Kami mengundang dan berharap Anda untuk menghadiri acara ini. Tabik serta hormat. Penerbit Komunitas Bambu Komunitas Jelajah Budaya Informasi: Astri Kartum (6902000 ext. 2003). Dan buku sudah bisa Anda dapatkan di toko-toko buku terdekat di tempat Anda. - Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses! [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links -- Jual foto digital anda di internet! http://submit.shutterstock.com/?ref=6953 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] What is fu?
http://english.people.com.cn/200601/25/eng20060125_238295.html What is fu? A big decoration bearing Chinese character Fu, meaning blessing or good fortune, is suspended in a shopping center in Shenyang, capital of northeast China's Liaoning Province, Jan. 15, 2006. When it comes to the Chinese lunar New Year big, red Chinese characters of fu (which means happiness and blessings) are posted outside each house whether in the bustling cities or remote villages. So what is fu? Several interpretations can be given. Fu is being affluent People look forward to being affluent and loathe being poor and this has been the case from of old. Liu Xi of the Eastern Han Dynasty (25-220) explained in the book Shiming (explanation of terms) that fu is being rich. The character fu was once regarded as a family's amulet to keep clear of the god of poverty in folklore. It is said Jiang Taigong (Lu Wang) who had the power to apotheosize people had been snubbed and abandoned by his wife for being poor. She then came back to him after Jiang ascended to power not for reunion but for a place among the deities. Jiang made her the god of poverty and forbade her from visiting houses posted with the character fu. Learning this on the eve of New Year people posted fu outside each house to keep her from entering the house. In more recent times people tried to derive the meaning of affluence from the structure of the character. A breakdown of the character into several parts can mean well clothed, well housed, employed, not worried by clothing and food, which together make for affluence or happiness. In this sense, the standard of fu (happiness) is that those wishing for shelter have the house, those wishing to cultivate have the field; that people have enough clothing and food, living a well-off life. Now that people have basically reached or surpassed the well-off level and can be said to have fu. Fu is being able to avoid misfortunes Another intention of posting the character fu is to ward off misfortunes. This custom can be traced back to the first emperor of Ming Dynasty Zhu Yuanzhang. When traveling incognito in plain clothes one day Zhu spotted a crowd surrounding a painting. Looking at the painting closely he saw a bare-feet woman holding a big watermelon. For some reason he suspected people in the town were mocking his empress Ma and ordered a town-wide investigation on returning to his palace. The painter as well as those watching the painting must be registered and were to be arrested for execution. To distinguish them he ordered fu be posted on the houses of those who did not watch and laugh at the painting. The kind-hearted empress Ma learned of this and let all households in the town post fu on the door. A massacre was thus avoided. From then on people began to post fu when it is the lunar New Year not only on the door but also on the windows, trees and barns for luck. Fu is health The custom of posting fu has much to do with wishing for the arrival of wu fu (five kinds of fu). According to the Book of History fu means longevity, wealth, health and safety, belief in virtue and good end of life. So the so-called wu fu, in the final analysis, is health. The saying that health is not all, but the loss of health is the loss of all is absolutely right. Without health anything else, no matter how many one has them, is meaningless. Only those with a healthy body and mind can have a good start and good end of life. Fu is having wine According to some textual research the character fu is an associative compound. The oracle inscription form of the character fu is that of a man holding a vessel of wine with two hands. It is perhaps hard nowadays for people to understand why fu is having wine. However, in ancient times wine was very precious that only the high officials could afford to drink it. Moreover, wine is closely related to festivals and celebrations, something festive. So when was the wine invented? Archeologists discovered 4,000-year-old raw material and vessels for brewing beer in the Egyptian pyramid. China's Book of Songs records the ancestors brewing rice wine and drinking in celebration of harvest and longevity. Therefore, wine has taken a very important place in people's life and it makes sense that having wine is regarded as happiness. By People's Daily Online .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to:
[budaya_tionghua] OOT: Who are the Indonesians?
The Jakarta Post http://www.thejakartapost.com/community/ina3.asp Who are the Indonesians? Meidyatama Suryodiningrat Since early childhood, Indonesians have been, and continue to be, taught that their country is a huge archipelago comprised of thousands of islands and hundreds of ethnic groups. It is also common knowledge that the Javanese are the largest ethnic group in the country and, not surprisingly, that the island of Java is the most populated in the country. Beyond these facts few actually know the exact ethnic composition and distribution of these groups. The 2000 Population Census conducted by the Central Statistics Bureau provided much insight into the make up of the Indonesian population. Further invaluable analysis was provided by Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) when in 2003 it published Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape, which was planned as the first in a series of publications on the Indonesian population. The findings of these two reports, both of which complement each other, has provided some striking knowledge about the people who inhabit the world's biggest archipelago. What is interesting about the methodology of the BPS census is that ethnicity is defined by the respondents themselves. That it is people themselves actually choosing which ethnicity they self-identify with. Those who do not respond or cannot make up their mind are classified according to their father's bloodline. The diversity of this country was confirmed with the finding of about 1,000 ethnic and sub-ethnic groups in the country. However most are very small. In fact only 15 of the ethnic groups have a population of over 1 million. Omnipresent There is no surprise that the Javanese continue to be the predominant ethnic group (Graph. 1). Combined with the Sundanese, these two ethnicities make up over 57 percent of the Indonesian population. Such is the preponderance of the Javanese that they have a high concentration in almost all provinces. Javanese comprised of at least 15 percent of local populations in 13 of the 30 provinces surveyed by BPS in 2000. Even outside of the island of Java, Javanese make up the largest single ethnic group in the provinces of Bengkulu, Lampung and East Kalimantan. In many other provinces they are usually only second or third to the local indigenous population in terms of size. For example, they are the second biggest ethnic group in North Sumatra comprising 32 percent of the provincial population, in Riau with 25 percent, Jambi with 27 percent, Central and South Kalimantan with 18 and 13 percent respectively. The demographic shifts can be attributed to several factors such as transmigration, greater mobility as a result of intensified transportation infrastructure and the search for economic opportunities. The high concentration of Javanese in many provinces supports the increased diversification of the Indonesian population. It would be a simplification nowadays to say that a particular province simply belongs to a certain ethnic group. The facts simply do not support it. In only six provinces did the perceived indigenous population comprise more than three-quarters of the total provincial population: West Sumatra (Minangkabau); South Kalimantan (Banjarese); Yogyakarta along with Central and East Java (Javanese); and Bali (Balinese). In other words, there is greater diversity within the peoples of any given province. In terms of religion the numbers have generally remained consistent over the last three decades with the Muslim population accounting for 87 to 88 percent of the population. In the 2000 census over 88 percent of Indonesians chose Islam as their declared faith, followed by Christians with 8.9 percent, Hindus 1.8 percent and Buddhists with just under 1 percent. The caveat however, is that the government only formally recorded and recognized five religions: Islam, Protestanism, Catholicism, Hinduism and Buddhism. There little room for deviation if one prescribes to an alternative faith. Up until 1971, Confucianism was still listed in the census with a record of 0.82 percent. Since then consequent censuses have not officially recorded the numbers of those following Confucianism. In the 2000 census, those who did not prescribe to the five recognized religions were categorized as 'others' and accounted for 0.8 percent of the population. Ethnic Chinese Despite being so prevalent on the economic stage, repeated surveys have consistently shown that ethnic Chinese constitute a tiny minority of the population, in fact less than 1 percent. In Indonesia's Population... by Leo Suryadinata et al, it is suggested that because the survey was based on self-identification by the respondents, many second and third generation ethnic Chinese (peranakan) considered themselves to be part the local indigenous population. Furthermore, despite the
[budaya_tionghua] RE: [t-net] Re: Kombinasi atau cocktail menuju huru hara kekerasan.(AlmProf Amy Chua)
Bung Thangoubheng yg baik, Oh, rupanya bukan mati beneran toh. Hehe, berarti Bung Harry salah baca tuh TIME-nya ;-) Ketemu langsung belon, cuma fotonya aja. Soal cantiknya, setuju deh. BTW, kemarin searching sempet nyasar ke Amy Yip; yg buat saya wet-dream saat SMA ;-) Kembali ke topik, Apa sih pengaruhnya Amy Chua sehingga The Shadow Government sampe ketar-ketir? Tapi sebelum kesana, terus-terang sampai hari ini saya masih ragu apakah memang ada secret organization yg dimaksud. Saya punya dan masih menyimpan ratusan artikel tentang hal ini sejak lama. Begitu banyak teori dan hayalan eksotis dari penulis2 The Shadow Government. Coba saja bagaimana kita harus memahami teori David Icke yang menghubungkannya dengan apa yang disebut reptilian connection, yaitu tentang elit tertentu yang memiliki kemampuan mengubah bentuk dari reptil menjadi manusia dan menutupi kedoknya berabad-abad untuk tujuan akhir memperhamba umat manusia di bawah penguasaan mutlaknya. Atau teori yang lain tentang adanya kekuatan di samudra Atlantik, di wilayah segitiga Bermuda, yang memiliki teknologi jauh di atas yang diketahui manusia pada umumnya untuk mengambil alih penguasaan dunia pada saatnya. Kekuatan ini dikaitkan dengan upaya Yahudi untuk membangun kerajaan Tata Dunia Baru. Yang seragam, semua akhirnya menunjuk ke satu negara berkuasa sebagai dalang utamanya. Sebagai penguat tentang Illuminati, entah kebetulan apa tidak, banyak penulis merujuk pada lembaran uang satu dollar Amerika. Lambang piramida dengan mata Isis, Dewi Mesir kuno, yang bercahaya di puncak yang mengawasi segalanya. Simbol ini memiliki pesan dan makna tertentu seperti halnya banyak dikupas dalam berbagai teori konspirasi tingkat dunia. Lalu ditambah lagi bahwa adanya kesamaan dengan lambang resmi MI5, Britain's internal security service. Belum lagi kalo ditambah kutipan dari buku Rules of Evils sampai apa yang kita ketahui tentang The Real Vatican? (Maaf, tidak saya tulis disini, karena menyinggung agama tertentu) Bagi saya, malah jadinya terkesan akhirnya menjadi bahan hayalan penulis2 ybs. Setiap kejadian besar, selalu dihubung-hubungkan dengan grand designnya One World mulai dari WTC 9/11, Perang Irak, sampai Tsunami Asia. Bahkan penulis2 dari Indonesia tidak mau ketinggalan meluapkan hayalan eksotisnya, mulai dari dugaan orang2 Indonesia dari mantan presiden hingga jenderal adalah bagian dari Illuminati sampai2 Guruh Soekarnoputra yang dapat bini dari pecahan Uni Sovyet juga dipersoalkan. Apakah bual-bual yg tidak mempunyai bukti kuat ini harus terus didengungkan? Apakah tidak membuat kondisi lebih berbahaya bila ilusi2 liar ini terus berkembang tanpa juntrungan? Kemarin saya cerita soal HAARP, SARS Flu Burung dengan teman2 plus saya tunjukkan gambar2 yg ada di internet. Belum dikasih tau lebih lengkap, udah muncul celotehan: Wah, pantas ya gempa di Pakistan Afghan itu pagi hari jadi orang2 belum nampak warna2 aneh di langit!, Oh, loe baca Kompas ga, 2 hari sebelum Nias gempa, langit di Nias berwarna merah!, Iya ya, aneh juga, kok yang kerja di ternak ayam ga ada yg kena flu burung, malah auditor BPK yg koit; baru berhenti ketika Bentley duluan mencetak gol utk Blackburn, kaget karena semua pada megang MU hehe. MH From: tionghoa-net@yahoogroups.com [mailto:tionghoa-net@yahoogroups.com] On Behalf Of thangoubheng Sent: Friday, February 03, 2006 6:23 PM To: tionghoa-net@yahoogroups.com Subject: [t-net] Re: Kombinasi atau cocktail menuju huru hara kekerasan.(AlmProf Amy Chua) Bung Min Hui yang baik. Amy Chua, secara social, academic, economi dan karir sudah di bunuh oleh The Shadow Government, One World Order secara perlahan sejak 2004, sebab dia menyuarakan sisi pesimistis Globalisasi yg sangat kontradiktif dibandingkan pandangan Thomas L Friedman yg optimistis. Dia melawan mainstream, dia melawan pasar. Dan bagi kaum pencerah seperti Amy Chua ini, tiada pembunuhan yang lebih kejam daripada pembunuhan social dan academic. Kematian social dan academic ini sudah kami diskusikan dengan Empu Supo dan Arwah Perwira Alengka sejak tahun lalu. Silahkan anda browsing di banyak search engine, berita ttg Amy Chua umumnya berhenti di 2004. Kalaupun ada setelah itu, dia hanya muncul di media alternatif atau media independent. Terdaftar di HOTspeaker 2006? Yaa, dia harus dan mesti. Pernah bertemu Amy Chua? Jika belum, untuk informasi anda, Amy Chua ini cantiknya melebihi Lin Chin Shia dan kecerdasan nya membuat para lelaki penikmat ratio academica akan ejaculatio praecox tiga kali, sebelum dialog academic itu selesai. Thangoubheng yang dengar dari Empu Supo saja sampai mimpi basah, membayangkan nya. Thangoubheng in Wonderland --- In tionghoa-net@yahoogroups.com, Min Hui [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Thangoubheng yg baik, Saya kok masih penasaran, tidak ketemu berita kematian Amy Chua. Saya sudah obok2 internet dgn berbagai search-engines kagak ketemu juga. Masa
Re: [budaya_tionghua]Lo Ban Teng (Riwayat Singkat)
Mau tanya, kalau toko obat Lo Ban Teng yang ada di jalan Tanjung Duren Raya apa ada hubungan dengan Lo Ban Teng yang dibicarakan ? --- FBY-YC0UVO [EMAIL PROTECTED] wrote: Di Pluit ada toko yang katanya milik cucu Lo Ban Teng. Ada yang di Megamall dan ada yang di Pluit Barat dulu. On 1/31/06, Arifin Tanzil [EMAIL PROTECTED] wrote: Lo Ban Teng lahir di kampung Tang-Ua-Bee-Kee, kota Cio-bee, propinsi Hok-kian, Tiongkok Tengah pada tanggal 1 bulan keenam tahun 2437 (Masehi 1886). Ayahnya bernama Lo Ka Liong yang memiliki toko arak Kim Oen Hap, Ia sendiri berasal dari Eng-teng,sebuah kota lain dalam propinsi Hok-kian Ban Teng yang perawakannya kokoh-kekar semenjak kecil, seorang anak yang 'nakal'. Ketika Ia berusia kira-kira 17 tahun, ayahnya mengirimnya ke Indonesia untuk tinggal di rumah saudara misannya (chin-thong) di kampung Selan, Semarang. Ban Teng tidak kerasan dan hanya berdiam 7 bulan, Ia kembali ke Tiongkok. Pada usia 19 tahun Ban Teng dikawinkan ayahnya dengan seorang gadis dari Eng-Teng bernama Lie Hong Lan. Dari perkawinan ini ia memperoleh seorang puteri yang dinamakannya Lo Lee Hoa. Ia juga mengangkat seorang anak lelaki untuk menyambung marganya dan dinamakan Lo Siauw Eng. Ayah dan Ibunya meninggal dunia ketika Ban Teng berusia 23 tahun Guru silat Ban Teng bernama Yoe Tjoen Gan, seorang antara 5 murid terbaik dari ahli silat Tjoa Giok Beng dari Coan-ciu, pemimpin cabang silat Siauw Lim Ho Yang Pay. Yoe Tjoen Gan adalah seorang pembuat bongpay. Ia meninggal ketika Ban Teng berusia 27 tahun dan mewarisan kepada BanTeng sejilid buku resep-resep obat dan sejilid buku tentang ilmu silat Ho Yang Pay serta sebuah ban pinggang dari kulit yang sampai sekarang masih disimpan para ahli waris Ban Teng). Ban Teng juga dikenal dengan julukan Pek Bin Kim Kong (Malaikat berwajah putih). Pek Bin Kim Kong Lo Ban Teng datang kembali ke Semarang - Indonesia di tahun 1927 saat ia berusia kira2 41 tahun.Ia mengajak seorang kemenakannya Bernama Lim Tjioe Kang (belakangan namanya juga terkenal dalam kalangan kun-thao di Indonesia) yg dititipkan pada Su-siok Lo Ban Teng yaitu sin-she Sim Yang Tek di Singapura (Sampai sekarang dalam kalangan persilatan disana) Belum lama bermukim di Semarang Ban Teng kecantol Go Bin Nio seorang gadis yg ramah halus budi bahasanya. Kemudian nona ini menjadi nyonya Lo yg kedua. Di Tiongkok Ban Teng punya seorang istri dan seorang anak perempuan bernama Lee Hwa. Setahun kemudian lahir anak pertama dan diberi nama Siauw Hong. Ban Teng bersembahyang kepada arwah gurunya Yoe Tjoen Gan bahwa anak pertamanya diberi marga sesuai gurunya Yoe. Yoe Siauw Hong kemudian hari diserahkan kepada istri pertama Ban Teng di Tiongkok.Lo Ban Teng dari istrinya Go Bin Nio memiliki 12 anak tidak termasuk Lee Hwa dan Siauw Eng .Anak ke 2 Lo Siauw Gok (1931), ke3 Siauw Bok (1934) ke 4 Siauw Tiauw. Tahun 1938 Ban Teng pindah ke Jakarta dan tinggal bersama sin she Lo Boen Lioe (juga jago kun-thao) di Kongsi Besar. anak ke 5 Siauw Loan , ke 6 Siauw Gim, ke 7 Siauw Tjoen, ke 8 Siauw Ling (1943), ke 9 Siauw Tjiok (1947), ke 10 Siauw Tjioe (1949) , ke 11 Siauw Koan (1952), ke 12 Siauw Nyo (1955). Lo Ban Teng meninggal dunia pada tanggal 27 Juli 1958 dalam usia 72 tahun. Lo Siauw Gok menjadi ahli waris dan penerus kemahiran silat dan pengobatan dari ayahnya. Informasi terakhir sebagian anak cucu Lo Ban Teng tinggal di pinggiran Jakarta di perumahan Modernland - Tangerang. makasih, AT Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group budaya_tionghua on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. What are the most popular cars? Find out at Yahoo! Autos .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group budaya_tionghua on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- Jual foto digital anda di internet! http://submit.shutterstock.com/?ref=6953
Re: [budaya_tionghua]Lo Ban Teng (Riwayat Singkat)
Dari leaflet yg saya dapat kemarin, yang di Megamal Pluit itu Sinshe Lo Hak Seng (Ferry Setiawan) tapi nama tokonya Toko Obat Lo Siauw Giok, anak Lo Ban Teng. Mungkin bisa ditanyakan langsung di 6684765, 661 8035, 662 3163 (Harmoni Mas Jembatan II) atau 66670181, HP 0816 867731 On 2/4/06, andre susanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Mau tanya, kalau toko obat Lo Ban Teng yang ada di jalan Tanjung Duren Raya apa ada hubungan dengan Lo Ban Teng yang dibicarakan ? --- FBY-YC0UVO [EMAIL PROTECTED] wrote: Di Pluit ada toko yang katanya milik cucu Lo Ban Teng. Ada yang di Megamall dan ada yang di Pluit Barat dulu. On 1/31/06, Arifin Tanzil [EMAIL PROTECTED] wrote: Lo Ban Teng lahir di kampung Tang-Ua-Bee-Kee, kota Cio-bee, propinsi Hok-kian, Tiongkok Tengah pada tanggal 1 bulan keenam tahun 2437 (Masehi 1886). Ayahnya bernama Lo Ka Liong yang memiliki toko arak Kim Oen Hap, Ia sendiri berasal dari Eng-teng,sebuah kota lain dalam propinsi Hok-kian Ban Teng yang perawakannya kokoh-kekar semenjak kecil, seorang anak yang 'nakal'. Ketika Ia berusia kira-kira 17 tahun, ayahnya mengirimnya ke Indonesia untuk tinggal di rumah saudara misannya (chin-thong) di kampung Selan, Semarang. Ban Teng tidak kerasan dan hanya berdiam 7 bulan, Ia kembali ke Tiongkok. Pada usia 19 tahun Ban Teng dikawinkan ayahnya dengan seorang gadis dari Eng-Teng bernama Lie Hong Lan. Dari perkawinan ini ia memperoleh seorang puteri yang dinamakannya Lo Lee Hoa. Ia juga mengangkat seorang anak lelaki untuk menyambung marganya dan dinamakan Lo Siauw Eng. Ayah dan Ibunya meninggal dunia ketika Ban Teng berusia 23 tahun Guru silat Ban Teng bernama Yoe Tjoen Gan, seorang antara 5 murid terbaik dari ahli silat Tjoa Giok Beng dari Coan-ciu, pemimpin cabang silat Siauw Lim Ho Yang Pay. Yoe Tjoen Gan adalah seorang pembuat bongpay. Ia meninggal ketika Ban Teng berusia 27 tahun dan mewarisan kepada BanTeng sejilid buku resep-resep obat dan sejilid buku tentang ilmu silat Ho Yang Pay serta sebuah ban pinggang dari kulit yang sampai sekarang masih disimpan para ahli waris Ban Teng). Ban Teng juga dikenal dengan julukan Pek Bin Kim Kong (Malaikat berwajah putih). Pek Bin Kim Kong Lo Ban Teng datang kembali ke Semarang - Indonesia di tahun 1927 saat ia berusia kira2 41 tahun.Ia mengajak seorang kemenakannya Bernama Lim Tjioe Kang (belakangan namanya juga terkenal dalam kalangan kun-thao di Indonesia) yg dititipkan pada Su-siok Lo Ban Teng yaitu sin-she Sim Yang Tek di Singapura (Sampai sekarang dalam kalangan persilatan disana) Belum lama bermukim di Semarang Ban Teng kecantol Go Bin Nio seorang gadis yg ramah halus budi bahasanya. Kemudian nona ini menjadi nyonya Lo yg kedua. Di Tiongkok Ban Teng punya seorang istri dan seorang anak perempuan bernama Lee Hwa. Setahun kemudian lahir anak pertama dan diberi nama Siauw Hong. Ban Teng bersembahyang kepada arwah gurunya Yoe Tjoen Gan bahwa anak pertamanya diberi marga sesuai gurunya Yoe. Yoe Siauw Hong kemudian hari diserahkan kepada istri pertama Ban Teng di Tiongkok.Lo Ban Teng dari istrinya Go Bin Nio memiliki 12 anak tidak termasuk Lee Hwa dan Siauw Eng .Anak ke 2 Lo Siauw Gok (1931), ke3 Siauw Bok (1934) ke 4 Siauw Tiauw. Tahun 1938 Ban Teng pindah ke Jakarta dan tinggal bersama sin she Lo Boen Lioe (juga jago kun-thao) di Kongsi Besar. anak ke 5 Siauw Loan , ke 6 Siauw Gim, ke 7 Siauw Tjoen, ke 8 Siauw Ling (1943), ke 9 Siauw Tjiok (1947), ke 10 Siauw Tjioe (1949) , ke 11 Siauw Koan (1952), ke 12 Siauw Nyo (1955). Lo Ban Teng meninggal dunia pada tanggal 27 Juli 1958 dalam usia 72 tahun. Lo Siauw Gok menjadi ahli waris dan penerus kemahiran silat dan pengobatan dari ayahnya. Informasi terakhir sebagian anak cucu Lo Ban Teng tinggal di pinggiran Jakarta di perumahan Modernland - Tangerang. makasih, AT Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group budaya_tionghua on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. What are the most popular cars? Find out at Yahoo! Autos .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese