[budaya_tionghua] Re: UIGHUR was: mo nanya ttg suku uygur

2006-02-03 Terurut Topik dewa mabuk
Achie,
   
  Suku Uighur itu memang ada, dengan populasi kurang lebih 19 juta jiwa, 
tinggal di Xin Jiang (Sin Kiang), mempunyai hubungan kultural yang dekat dengan 
Turki.
   
  Untuk memberikan sedikit gambaran, dibawah ini saya kutipkan dua tulisan 
tentang suku Uighur, satu versi Turki, satu versi  Bookrag.com.
   
  Jika tertarik cerita silat dengan latar belakang Sin Kiang dan tokoh dari 
Uighur, silahkan baca Pendekar Padang Gurun, karangan Liang Yu Shen, 
diceritakan kembali oleh alm. Gan KL. 
   
  Untuk info selanjutnya, silahkan search Uighur, maka ada banyak tulisan 
mengenai hal itu.
   
  Semoga bermanfaat.
   
  Salam,
   
  Tjoei Sian
   
   
Name of Uighur   

   
 
 Within the Orhun inscriptions, the Uighur people have been mentioned 
in relation with the rebellions in the year of 717. However, they have been 
cited in the form of various names within the Chinese resources from of old. 
The meaning of the name of Uighur was explained as the person that attacks and 
raids with the speed of a falcon in the Chinese work titled as Kiu Wu Tai that 
was completed in the year of 974. However, it was stated that this word was 
derived in the form of uy (follow up) + gur (like Sal-gur) on the other hand. 

   
   
Origin of Uighur people  

   

   In the Chinese resources, it has been cited that the Uighur people had 
come from the Asian Hun people. According to a legend of origination pertaining 
to Uighur people, their ancestors had reproduced from the daughter of one of 
the Hun rulers and a wolf.Uighur people were observed under the name of Kao-kü 
(Kao-che) in the period of Tabgaç people (386-534) and they had established a 
bey principality in the second half of the 5th century. Afterwards, they had 
constituted one group of Töles people that had expanded towards nearly the 
entire Central Asia. In the period of 1st Gok-Turk Khanate, the Uighur people 
maintained their situations and they dwelled within the environs of Selenga 
River in those periods. 
 In the first quarter of the 7th century, the Uighur people joined the 
union of Sir-Tarduþ people that was composed of 6 tribes. Then, the tribes of 
P'u-ku, Tongra, Bayýrku and Fu-lo-pu gathered around the Uighur tribe and they 
had been named as Uighur people. Their beys would bear the title of Erkin. 
Meanwhile, it has been known that they had 50 thousands of warriors in this 
period.
 In the years of decline of the 1st Gok-Turk Khanate, the Uighur 
Principality came into existence and this bey principality was governed by 
Erkin T'ekien. The Uighur people became much more powerful in the period of 
P'u-se who defeated the Gok-Turk army under the command of Kie'li's son (in the 
years of 630s). Then, the principality was arranged totally in a regular manner 
by means of the solemn attitudes of particularly P'u-se's mother, Vu-ho-hun and 
her fastidiousness in respect of the application of the legal provisions 
(töre). Then, the title of Il-teber (the title of Hie-li-fa in the Chinese 
language) replaced the title of Erkin. The capital city of the Il-Teberlik 
(Il-Teber's country) was located within the environs of the Tola River.
 Il-Teber (Ruler) T'u-mi-tu defeated the commander of Tarduþ people and 
he expanded his lands. Then, he organised an attack to the south that extended 
towards Huang-ho. As a result of these movements, he was recognised by the 
Chinese emperor (646). He declared himself as Kagan (Great Ruler) and he 
organised and arranged his country in accordance with the style of the Gok-Turk 
State. China tried to impose pressure on him and T'u-mi-tu was killed as a 
result o the provocation of China in the year of 647. Then, P'o-çu who was the 
son of T'u-mi-tu (648) defeated Holu that was declared as the kagan (ruler) 
of On-Ok people by China. Afterwards, he advanced towards the environs of 
Tashkent (656). In the period of his sister that replaced him, the Uighur 
Principality started to lose power on the verge of decline. Finally, this 
principality was subdued to the government of the Gok-Turk State by Kapagan 
Kagan.

   
   
   
   
Uighur -Chinese Relations 

   
  
In the year of 759, he was replaced by Bögü Kaðan (759-779) (Tanrýda 
bolmuþ il tutmuþ Alp Külüg Bilge Kagan= endowed with State by the God). He had 
also paid great attention to China where some civil turmoil and conflicts went 
on. His main purpose was to establish domination in China where the T'ang 
dynasty was not so influential any more. Upon the appearance of Uighur army in 
China (762), the Chinese commander P'u-ku (Buku, a Turkish title) Hua-ien, a 
commander of Töles origin who had been a relative of the ruler annihilated the 
renegades and the advance of the Uighur people were prevented thereof. However, 
the Turkish influence had increased in China to an extreme degree. 
   
  

Re: [budaya_tionghua] Re: mohon bantuan info tentang belajar putonghua

2006-02-03 Terurut Topik Ambon
Banyak terimakasih untuk info.

Salam dan hormat,

- Original Message - 
From: liang u [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, February 03, 2006 3:19 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: mohon bantuan info tentang belajar 
putonghua


 Nimbrung,
 Sebaiknya cari sekolah yang orang Indonesianya
 sedikit, lebih bagus kalau temannya juga tak bisa
 Inggeris, seperti orang Korea dan Jepang. Sehingga di
 antara siswa terpaksa menggunakan Mandarin saja.
 Jangan malu salah berkata, lihat banyak sekali orang
 hitam di sana yang berbahasa Mandarin dengan bagus
 sekali.
 Salah satu tempat yang demikian adalah di Beihang
 University. Cari lengkapnya di internet.
 Salam
 LU

 --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kira-kira berapa ongkos hidup per bulan [sewa kamar
 asrama + makan + uang transport]

 Banyak terimakasih untuk info.

 Salam,

   - Original Message - 
   From: xy
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
   Sent: Wednesday, December 28, 2005 1:32 PM
   Subject: [budaya_tionghua] Re: mohon bantuan info
 tentang belajar putonghua


   saya saat ini sedang belajar di beijing.
   setahu saya biaya sekolah sekitar US$ 2800/tahun,
 karna dengar2 ketentuan biaya untuk belajar mandarin
 per tahunnya ga melebihi USD 2800.
   beijing ada banyak macam sekolah bahasa, ga
 semuanya harganya USD 2800/th. mungkin kalo mau yg
 lebih murah lagi, bisa ikut yg semacam kursus
 gitu...disini banyak prang yang setelah blajar 1
 semester trus lanjut di tempat kursus, karna mereka
 pikir biayanya ga terlalu mahal  buku yg dipakai
 juga sama dengan yg dipakai di sekolah/univ.
   kalau mau menguasai putonghua, yaa saya sarankan
 mending ke beijing aja, putonghua mendekati
 bahasa/dialek bahasa beijing.
   waktu belajar 1th cukup untuk percakapan sehari2.
 ya seperti yg  Rinto bilang, tergantung dari diri
 sendiri, harus banyak praktek bahasa. kalo anda ada
 basic mungkin lebih cepat menguasainya.
   mungkin itu sedikit info dari saya, semoga bisa
 membantu.

   -gxy-

   harialim [EMAIL PROTECTED] menulis:
 rinto heng,

 karena sesuatu sebab yg tak jelas (bouncing)
 saya tak menerima message

 milis ini nomor 16009 sd 16039 sehingga baru
 lihat ada jawaban dari
 rinto heng ttg subyek diatas (nomor 16021)

 juga terimaksih atas pendapat adipranata.

 memang saya pribadi pernah kursus mandarin di
 jakarta sekitar th 97'an
 pada waktu itu huruf yg apal sekitar 600 - 700
 an, tetapi pelan pelan
 itu semua hilang terlupa, hanya gramatika yg
 tidak lupa tetapi
 vocabulary banyak yg lupa. terutama karena tidak
 dipakai.

 kalo kebetulan ke mainland, dan disana beberapa
 hari memang gradually
 beberapa vocab kembali lagi.

 karena itu saya pikir untuk bisa tetap ingat
 mungkin dengan tinggal
 setahun di mainland (beijing misalnya) bisa
 membantu banyak.

 tetapi memang kaget juga waktu browsing ke
 internet melihat berapa
 biaya yg dibutuhkan untuk study bahasa selama
 setahun, tetapi ini
 memang sesuatu yg ditawarkan sangat mudah di
 internet karena semua
 bisa dilakukan online. tetapi ya itu biaya nya
 bisa mencapai usd
 20,000 (bukan rmb tetapi pasti usd)

 karena itu saya pikir mungkin ada nara sumber
 (netters) disini yang
 bisa memberi tambahan informasi

 agaknya sangat menantang kalau kita bisa spend
 tidak lebih dari
 sekitar usd 10,000 di taiwan selama setahun
 untuk belajar bahasa.

 saya sendiri merasa kalo tinggal selama setahun
 di beijing (atau di
 tempat lain di mainland atau taiwan) dan
 menggunakan putonghua sehari
 hari akan bisa menggunakan nya dengan cukup ok
 untuk berkomunikasi
 terutama karena sudah ada dasar yg saya miliki
 sebelumnya.

 memang yg jadi pertanyaan adalah apakah saya
 bisa hapal 2000 huruf
 dalam waktu setahun. memang karena pernah hapal
 lebih dari 500'an
 beberapa karakter sekarang juga sudah tak bisa
 lupa.( seperti bei nan
 dong si dll).

 mungkin rinto heng ada informasi tambahan yg
 mungkin berguna bisa jadi
 tidak untuk saya saja.

 terima kasih sebelumnya.


 salam,

 harry alim


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rinto
 Jiang [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Harry-heng,
 
  Bila mau belajar mandarin yang dianggap
 standar tentu pilihan pertama
  adalah ke Beijing karena logat Beijing (dialek
 Utara) juga merupakan
  logat standar bahasa mandarin sekarang ini.
 
  1 tahun saya kira cukup untuk belajar
 putonghua buat fasih
 berkomunikasi
  sehari2, artinya tidak untuk menjadi linguis
 atau ahli bahasa klasik.
  Namun juga sangat tergantung bagaimana
 aplikasi dan praktik di sana
  sehari2. Sebagai contoh, kasus saya di Taiwan,
 banyak teman saya
 tamatan
  universitas (4 tahun) masih punya kesulitan
 membaca koran, karena
  selepas kuliah mereka cuma memilih berkumpul
 bersama anak2 Indonesia
  lainnya.
 
  USD 20,000 koq sepertinya 

RE: [budaya_tionghua] Re: Kombinasi atau cocktail menuju huru hara kekerasan.(AlmProf Amy Chua)

2006-02-03 Terurut Topik Min Hui

Bung Thangoubheng yg baik,

Saya kok masih penasaran, tidak ketemu berita kematian Amy Chua. Saya sudah
obok2 internet dgn berbagai search-engines kagak ketemu juga. Masa penulis
best seller tidak ada berita kematiannya hehehe.

Malah yg ketemu, beliau dinobatkan sebagai salah satu dari 26 hotspeaker
tahun 2006:
http://www.successmtgs.com/mimegasite/articles/article_display.jsp?vnu_conte
nt_id=1001736285

Bagi dong kalo ada link underground-nya hehehe.


MH



 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of thangoubheng
 Sent: Wednesday, February 01, 2006 8:17 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Kombinasi atau cocktail menuju huru hara
 kekerasan.(AlmProf Amy Chua)
 
 Thangoubheng co selama gentayangan di banyak milis tidak pernah
 ingin bersinggungan dengan sans-culotte ini, walau dia ngomongnya
 selalu minir, sebab nubuatan sudah menuliskan, cepat atau lambat,
 sans-culotte ini akan tercerahkan. Yaa, anda benar Master Harry, Amy
 Chua memang dibunuh oleh The Shadow Government, The One World Order,
 sebab dia membuka satu ujung dari The Coming Anarchy nya Kaplan
 secara praecox.
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: play Xiang Qi

2006-02-03 Terurut Topik you_qing_long
sorry bung Agoeng, aye salah inget.

Nyang bung Agoeng sebut itu mah namanya XiangQi heeheehehehehe
Tapi boekan diciptain ama Xiang Yu tapi catur itu ngelambangin 
perang antara Xiang Yu ame Liu Bang, nah di tengah2 catur itu ada 
sungai nyang jadi perbatasen wilayah Chu ame Han.

Nti dah kalu malem ngai cari lage sejarahnye tjatoer itoe.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agung setiawan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 trus yg mirip catur beneran itu apa? yg diciptain ama
 xiang yu. mirip2 catur biasa ada raja, kuda, menteri
 dllnya. bukannya itu xiang qi?
 
 --- you_qing_long [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  namanye itu xiang qi.
  
  cara maennya ya itu bidak ditaro diposisi mana aja
  di papan trus 
  sistemnye dikepung ama bidak2 lawan ampe gak dapet
  posisi gerak 
  bebas.
  
  mestinye ente ikutan gathering tuh, soalnye ada
  diajarin tuh cara 
  maennye en dapet cdnye jg !
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agung
  setiawan 
  agoeng_set@ wrote:
  
   kalo di film2 silat ada catur yg biji item putih
  mirip
   otello, itu namanya apa yah? cara maennya gimana?
  thx
   
   --- Jimmy Okberto jimmy.okberto@ wrote:
   
sayang banget kemarin ada bukunya ga langsung
  aku
beli ...
padahal bagus banget ...
 
Salam,
Jimmy

.: [Joko] :.

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On
  Behalf
Of Ambon



 
  http://www.thejakartapost.com/caption/CHESS.jpg 
LUNAR CHESS: Chinese-Indonesians play Xiang Qi,
  or
Chinese Chess, as
part of the Lunar New Year celebrations at
  Mangga
Dua Square in West
Jakarta. The two-day tournament, which began
Saturday, is being played
under Swiss play format over 19 rounds.
  JP/Mulkan
Salmona 




   
   
   __
   Do You Yahoo!?
   Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
  protection around 
   http://mail.yahoo.com
  
  
  
  
  
  
  
  
 
 
 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
 http://mail.yahoo.com











.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Makasi -- Re: UIGHUR

2006-02-03 Terurut Topik you_qing_long
mbak Achie nyang maniz kayak gula heehheeheh

Ini ngai tulis seingetnya ya.

Kalu suku Hui itu mah bisa dibilank asimilasi antara suku Han ame 
org2 Islam disana.
Mesjid nyang konon ke 2 tertua didunia itu mah namanya GuangTa Si 
ame QiLin Si. 22nye ada di GuangZhou tjoema kalu gak salah njank 
sekarang ada itu tinggal GuangTa Si. Pemberontakan HuangChao itu 
bikin mesjid QiLin kena rusak jg.

Njang ngebangun itu kalu gak salah inget Said ibnu Lubaid.
Kalu nurut penuturan haji Ma TianYing ,ahli sejarah muslim di 
Tiongkok sono asal Taiwan , itu nyang ngembangin agama Islam pertama 
kali di Tiongkok namanya Said ibnu Lubaid.
Konon katanye waktu nabi Muhamad SAW hijrah ada 2 jalur nyang 1 via 
laut. Nah katanye jg Said ibnu Lubaid itu hijrahnya ke GuangZhou.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, astri rahadi [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Assalamualaikum 

   waa...makasi bgt yah infonya..saya juga ngumpulin info2 dr link 
yg laen..
   makasi bgt buat tjoei sian n hai jininfonya lengkap bgt...

   sbenernya g enak sih nanya mulu..pengen skali2 ngasi info 
jg...tp saya buta bgt ttg budaya tionghoa walopun suangat2 
tertarik...so...temans mudah2an g bosen ngebagi pengetahuannya..

   kl g salah ada suku hui jg yah yg beragama Islam n katanya punya 
mesjid tertua d cina (ada yg bilang d asia)...dah nyari d wikipedia, 
tp kurang lengkap..ada yg punya info?

   trus..ada yg tau dmn bs nemuin buku memories of a nonya? 
penulisnya Queeny Chang (klo g salah gini nulisnya)..dia anaknya 
Tjong A Fie..dermawan dr medan...saya nyari d gramedia n toko buku 
bekas g ada...

   makasi infonya

   Wassalam
   Achie
 
 dewa mabuk [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Achie,

   Suku Uighur itu memang ada, dengan populasi kurang lebih 19 juta 
jiwa, tinggal di Xin Jiang (Sin Kiang), mempunyai hubungan kultural 
yang dekat dengan Turki.

   Untuk memberikan sedikit gambaran, dibawah ini saya kutipkan dua 
tulisan tentang suku Uighur, satu versi Turki, satu versi  
Bookrag.com.

   Jika tertarik cerita silat dengan latar belakang Sin Kiang dan 
tokoh dari Uighur, silahkan baca Pendekar Padang Gurun, karangan 
Liang Yu Shen, diceritakan kembali oleh alm. Gan KL. 

   Untuk info selanjutnya, silahkan search Uighur, maka ada banyak 
tulisan mengenai hal itu.

   Semoga bermanfaat.

   Salam,

   Tjoei Sian
(dipotong)
 
   
 -
  Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]











.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: Kombinasi atau cocktail menuju huru hara kekerasan.(AlmProf Amy Chua)

2006-02-03 Terurut Topik thangoubheng
Bung Min Hui yang baik.
Amy Chua, secara social, academic, economi dan karir sudah di bunuh 
oleh The Shadow Government, One World Order secara perlahan sejak 
2004, sebab dia menyuarakan sisi pesimistis Globalisasi yg sangat 
kontradiktif dibandingkan pandangan Thomas L Friedman yg optimistis. 
Dia melawan mainstream, dia melawan pasar. Dan bagi kaum pencerah 
seperti Amy Chua ini, tiada pembunuhan yang lebih kejam daripada  
pembunuhan social dan academic. Kematian social dan academic ini 
sudah kami diskusikan dengan Empu Supo dan Arwah Perwira Alengka 
sejak tahun lalu. 

Silahkan anda browsing di banyak search engine, berita ttg Amy Chua 
umumnya berhenti di 2004. Kalaupun ada setelah itu, dia hanya muncul 
di media alternatif atau media independent. Terdaftar di HOTspeaker 
2006? Yaa, dia harus dan mesti. Pernah bertemu Amy Chua? Jika belum, 
untuk informasi anda, Amy Chua ini cantiknya melebihi Lin Chin Shia 
dan kecerdasan nya membuat para lelaki penikmat ratio academica akan 
ejaculatio praecox tiga kali, sebelum dialog academic itu selesai. 
Thangoubheng yang dengar dari Empu Supo saja sampai mimpi basah, 
membayangkan nya.   

Thangoubheng
in
Wonderland

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Min Hui [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Bung Thangoubheng yg baik,
 
 Saya kok masih penasaran, tidak ketemu berita kematian Amy Chua. 
Saya sudah
 obok2 internet dgn berbagai search-engines kagak ketemu juga. Masa 
penulis
 best seller tidak ada berita kematiannya hehehe.
 
 Malah yg ketemu, beliau dinobatkan sebagai salah satu dari 26 
hotspeaker
 tahun 2006:
 http://www.successmtgs.com/mimegasite/articles/article_display.jsp?
vnu_conte
 nt_id=1001736285
 
 Bagi dong kalo ada link underground-nya hehehe.
 
 
 MH
 
 
 
  -Original Message-
  From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
thangoubheng
  Sent: Wednesday, February 01, 2006 8:17 PM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Kombinasi atau cocktail menuju 
huru hara
  kekerasan.(AlmProf Amy Chua)
  
  Thangoubheng co selama gentayangan di banyak milis tidak pernah
  ingin bersinggungan dengan sans-culotte ini, walau dia ngomongnya
  selalu minir, sebab nubuatan sudah menuliskan, cepat atau lambat,
  sans-culotte ini akan tercerahkan. Yaa, anda benar Master Harry, 
Amy
  Chua memang dibunuh oleh The Shadow Government, The One World 
Order,
  sebab dia membuka satu ujung dari The Coming Anarchy nya Kaplan
  secara praecox.
 










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Panitia Khusus DPR Upayakan Kewarganegaraan Ganda

2006-02-03 Terurut Topik skala selaras
Tak usah ragu, bela yang benar!! zaman sekarang nilai kemanusiaan harus
lebih dijunjung tinggi daripada nilai kebangsaan. kalau saja pemimpin negeri
kita seperti hitler yang berperang dengan negeri lain, apa kita harus
membela dia?

ZFy


- Original Message -
From: agung setiawan [EMAIL PROTECTED]



 hmmm, kalo diantara kedua negara tersebut perang trus
 kita harus bela yg mana biar ga dibilang penghianat?
 trus kayaknya mulai sekarang harus mulai cari2 nih
 tunjangan pengangguran dll di negara mana yg paling
 bagus. hehehehhee


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: UIGHUR was: mo nanya ttg suku uygur

2006-02-03 Terurut Topik kRikil
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dewa mabuk [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Achie,

   Suku Uighur itu memang ada, dengan populasi kurang lebih 19 juta
jiwa, tinggal di Xin Jiang (Sin Kiang), mempunyai hubungan kultural
yang dekat dengan Turki.

   Untuk memberikan sedikit gambaran, dibawah ini saya kutipkan dua
tulisan tentang suku Uighur, satu versi Turki, satu versi  Bookrag.com.

   Jika tertarik cerita silat dengan latar belakang Sin Kiang dan
tokoh dari Uighur, silahkan baca Pendekar Padang Gurun, karangan
Liang Yu Shen, diceritakan kembali oleh alm. Gan KL. 



*

Mungkin enggak Tjoei-heng sedang terpengaruh air kata-kata? ;-)

Judulnya kan 'Pahlawan padang rumput' (kalau karya LYS yang Tjoei-heng
maksudkan adalah 'Tjau guan enghiong toan'). Memang sih, cerita
berawal di gurun Takli(Takla)-makan di Sinkiang yang dibatasi di Utara
oleh Thian-san dan di Selatan oleh Kunlun-san.


http://serialsilat.tungning.com/portal/modules/smartsection/

(harus register(free) dulu)


Saya check lewat internet, data-datanya menunjukkan bahwa ternyata
daerah pegunungan Thian-san (yang merupakan dataran tinggi dan lembab)
memiliki padang rumput yang seluas Nevada (state di Amrik).Jadi agak
logis juga-lah penggantian judul asli (Sai wai qi xia chuan - Pendekar
khas dari luar perbatasan) yang dilakukan oleh GanKL.







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Spanduk berbau SARA di Bogor

2006-02-03 Terurut Topik henry dharmawan
Kalau bener kejadian ini ,saya hanya merasa Kasihan
kepada manusia manusia yang seperti itu,karena kita
semua sedang sibuk bagaimana mencari kehidupan yang
lebih baik dengan bekerja,belajar,berbuat baik dan
mengendalikan diri,ehhh sementara dia masih sibuk
mengurus SARA. benar benar manusia Primitif
apa jangan jangan masih banyak yang primitif kaya
begitu,cuma pura pura sopan karena berpendidikan
tinggi  ???




--- King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote:

 DK:
   Di bawahnya ada tulisan kecil: Nyabut Tanpa Izin
 Stroke / Muntah Darah !
 Namun, hari Senin 30 Januari 2006, spanduk sudah
 tidak kelihatan lagi!

   KH:
   Berarti yang nyabut spanduk, sudah minta ijin dulu
 kali ya?
   
 
 
 david_kwa2003 [EMAIL PROTECTED] wrote:
   RRS,
 
 Hari Minggu 29 Januari 2006, bertepatan dengan hari
 Tahun Baru Imlek 1 
 Chiagwe 2557, di Tugu Kujang Bogor terpampang sebuah
 spanduk 
 bertulisan putih di atas dasar kain merah berbau
 SARA dari Front 
 Pribumi, bertulisan:
 
 SELAMAT IMLEK ORANG CINA ! Nikmati Kekayaan di
 Indonesia Sepuasmu
 
 Terus terang, spanduk provokatif ini sangat mengusik
 ketenangan warga 
 Bogor yang selama ini hidup rukun dan damai tanpa
 konflik apapun! 
 
 Di bawahnya ada tulisan kecil: Nyabut Tanpa Izin
 Stroke / Muntah 
 Darah !
 
 Namun, hari Senin 30 Januari 2006, spanduk sudah
 tidak kelihatan lagi!
 
 Kiongchiu,
 DK

 
   
 -
 Do you Yahoo!?
  With a free 1 GB, there's more in store with Yahoo!
 Mail.
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Larung

2006-02-03 Terurut Topik gatot arifianto

Sore sunkist dan sedikit lembab oleh gerimis

mengantar Sobron dan Paris :

Pada langkah cemas sepanjang etalase, trotoar

serta selasar tanah surga yang mengekalkan civitas diaboli

lewat turis dipicis teroris, senyum erotis kapitalis 

hingga kalifah akar rumput di ranjang bordil birokrasi

yang jauh dari testimoni lagu nostalgi kolam susu koes plus!

 

 

Langit metropolis tua

Bayangan tumbuh semacam panjipanji dan derap kurusetra

Di laut bernama lonely

nyiur dan kesiur meniupkan uterus Maria

Gairah yang tak juga tergiur Extravaganza,

Komedi Nakal atau dana konpensasi BBM

Melecut alif invansi kesal, lelah dan lelap

dengan dingin betina sundal

memenggal ruh, menghapus aib!

Ada keruh yang luruh oleh debur trubadur 

tausyiyah kudus nabinabi dan filsuf

Menuntut Wibisana menuju jantung Rama ketika Alengka 

tak lagi menyisakan ratus serta ruang kudus

: Sujud dikedalaman-Nya

Tahbiskan mata hati insomnia! 


Indonesia, 2005

 


-
Brings words and photos together (easily) with
 PhotoMail  - it's free and works with Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] undangan peluncuran dan diskusi buku Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa

2006-02-03 Terurut Topik King Hian
  --- In [EMAIL PROTECTED], Kartum Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  

  UNDANGAN PELUNCURAN DAN DISKUSI BUKU
  RIWAYAT TIONGHOA PERANAKAN DI JAWA 
  KARYA ONG HOK HAM
  
  Menyambut hari besar masyarakat Tionghoa yaitu Imlek (29/1) dan perayaan Cap 
Go Meh (12/2), kami dari penerbit Komunitas Bambu pada Januari 2006 ini telah 
menerbitkan buku Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa karya Ong Hok Ham, 
sejarawan terkemuka kita. 
  
  Buku ini ditulis dengan gaya yang populer tetapi serius dan bernuansa 
akademis isinya karena didukung oleh riset lapangan maupun arsip Ong Hok Ham 
mengulas dan menganalisis segi sosial-budaya-politik yang terkait dengan 
masalah orang Tionghoa di Nusantara, terutama mereka yang di Jawa dan Madura 
sejak kira-kira tahun 1750-an sampai dengan awal 1960-an, ketika pecah polemik 
mengenai asimilasi atau integrasi masyarakat Tionghoa ke dalam masyarakat 
Indonesia. 
  
  Membaca Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa kita bukan saja dibawa oleh Ong 
Hok Ham untuk mengenali tetapi juga memahami siapakah dan bagaimanakah 
masyarakat Tionghoa di Indonesia, sehingga dapatlah kita menyusun pandangan 
yang lebih jernih ihwal etnis ini. Lebih menarik lagi adalah melalui buku 
Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa ini dapat pula dilihat landasan intelektual 
dasar dari pandangan Ong Hok Ham sebagai sejarawan sekaligus seorang Tionghoa 
peranakan selama ini terhadap kedudukan, baik masa lalu, kini dan masa depan 
orang Tionghoa dalam masyarakat Indonesia. 
  
  Peluncuran dan diskusi buku akan dilaksanakan pada:
  
  Hari/Tanggal:  Saptu, 11 Februari 2006
  Jam: 15.00 – 17.00 WIB
  Tempat  : Museum Bank Mandiri 
Jl. Lap. Stasiun No 1 Kota, Jakarta Barat
  Pembicara: 1. David Reeve (Associate Professor
 Departement of Chinesse and 
Indonesian,
 School of Modern Language Studies,
 UNSW, Sidney, Australia.
 2. Mona Lohanda, Pengajar di Jurusan
 Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan
 Budaya UI dan penulis buku The Kapitan
 Cina of Batavia 1837 – 1942.
  
  Kami mengundang dan berharap Anda untuk menghadiri acara ini. 
  
  Tabik serta hormat.
  
  Penerbit Komunitas Bambu
  Komunitas Jelajah Budaya
  
  Informasi: Astri  Kartum (6902000 ext. 2003). Dan buku sudah bisa Anda 
dapatkan di toko-toko buku terdekat di tempat Anda.


-
Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses!

[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] undangan peluncuran dan diskusi buku Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa

2006-02-03 Terurut Topik FBY
Sekalian buat kumpul-kumpul yuk
kita lunch dulu sekitar situ terus ke Museumnya?


On 2/3/06, King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote:
   --- In [EMAIL PROTECTED], Kartum Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:


   UNDANGAN PELUNCURAN DAN DISKUSI BUKU
   RIWAYAT TIONGHOA PERANAKAN DI JAWA
   KARYA ONG HOK HAM

   Menyambut hari besar masyarakat Tionghoa yaitu Imlek (29/1) dan perayaan 
 Cap Go Meh (12/2), kami dari penerbit Komunitas Bambu pada Januari 2006 ini 
 telah menerbitkan buku Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa karya Ong Hok Ham, 
 sejarawan terkemuka kita.

   Buku ini ditulis dengan gaya yang populer tetapi serius dan bernuansa 
 akademis isinya karena didukung oleh riset lapangan maupun arsip Ong Hok Ham 
 mengulas dan menganalisis segi sosial-budaya-politik yang terkait dengan 
 masalah orang Tionghoa di Nusantara, terutama mereka yang di Jawa dan Madura 
 sejak kira-kira tahun 1750-an sampai dengan awal 1960-an, ketika pecah 
 polemik mengenai asimilasi atau integrasi masyarakat Tionghoa ke dalam 
 masyarakat Indonesia.

   Membaca Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa kita bukan saja dibawa oleh Ong 
 Hok Ham untuk mengenali tetapi juga memahami siapakah dan bagaimanakah 
 masyarakat Tionghoa di Indonesia, sehingga dapatlah kita menyusun pandangan 
 yang lebih jernih ihwal etnis ini. Lebih menarik lagi adalah melalui buku 
 Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa ini dapat pula dilihat landasan 
 intelektual dasar dari pandangan Ong Hok Ham sebagai sejarawan sekaligus 
 seorang Tionghoa peranakan selama ini terhadap kedudukan, baik masa lalu, 
 kini dan masa depan orang Tionghoa dalam masyarakat Indonesia.

   Peluncuran dan diskusi buku akan dilaksanakan pada:

   Hari/Tanggal:  Saptu, 11 Februari 2006
   Jam: 15.00 – 17.00 WIB
   Tempat  : Museum Bank Mandiri
 Jl. Lap. Stasiun No 1 Kota, Jakarta Barat
   Pembicara: 1. David Reeve (Associate Professor
  Departement of Chinesse and 
 Indonesian,
  School of Modern Language 
 Studies,
  UNSW, Sidney, Australia.
  2. Mona Lohanda, Pengajar di Jurusan
  Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan
  Budaya UI dan penulis buku The Kapitan
  Cina of Batavia 1837 – 1942.

   Kami mengundang dan berharap Anda untuk menghadiri acara ini.

   Tabik serta hormat.

   Penerbit Komunitas Bambu
   Komunitas Jelajah Budaya

   Informasi: Astri  Kartum (6902000 ext. 2003). Dan buku sudah bisa Anda 
 dapatkan di toko-toko buku terdekat di tempat Anda.


 -
 Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses!

 [Non-text portions of this message have been removed]



 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
 Yahoo! Groups Links









--
Jual foto digital anda di internet!
http://submit.shutterstock.com/?ref=6953


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[budaya_tionghua] What is fu?

2006-02-03 Terurut Topik Ambon
http://english.people.com.cn/200601/25/eng20060125_238295.html

  What is fu? 
   


   
A big decoration bearing Chinese character Fu, meaning blessing 
or good fortune, is suspended in a shopping center in Shenyang, capital of 
northeast China's Liaoning Province, Jan. 15, 2006. 

   
  When it comes to the Chinese lunar New Year big, red Chinese characters 
of fu (which means happiness and blessings) are posted outside each house 
whether in the bustling cities or remote villages. So what is fu? Several 
interpretations can be given. 

  Fu is being affluent 

  People look forward to being affluent and loathe being poor and this has 
been the case from of old. Liu Xi of the Eastern Han Dynasty (25-220) explained 
in the book Shiming (explanation of terms) that fu is being rich. 

  The character fu was once regarded as a family's amulet to keep clear of 
the god of poverty in folklore. It is said Jiang Taigong (Lu Wang) who had the 
power to apotheosize people had been snubbed and abandoned by his wife for 
being poor. She then came back to him after Jiang ascended to power not for 
reunion but for a place among the deities. Jiang made her the god of poverty 
and forbade her from visiting houses posted with the character fu. Learning 
this on the eve of New Year people posted fu outside each house to keep her 
from entering the house. 

  In more recent times people tried to derive the meaning of affluence from 
the structure of the character. A breakdown of the character into several parts 
can mean well clothed, well housed, employed, not worried by clothing and food, 
which together make for affluence or happiness. In this sense, the standard of 
fu (happiness) is that those wishing for shelter have the house, those wishing 
to cultivate have the field; that people have enough clothing and food, living 
a well-off life. Now that people have basically reached or surpassed the 
well-off level and can be said to have fu. 

  Fu is being able to avoid misfortunes 

  Another intention of posting the character fu is to ward off misfortunes. 
This custom can be traced back to the first emperor of Ming Dynasty Zhu 
Yuanzhang. 

  When traveling incognito in plain clothes one day Zhu spotted a crowd 
surrounding a painting. Looking at the painting closely he saw a bare-feet 
woman holding a big watermelon. For some reason he suspected people in the town 
were mocking his empress Ma and ordered a town-wide investigation on returning 
to his palace. 

  The painter as well as those watching the painting must be registered and 
were to be arrested for execution. To distinguish them he ordered fu be 
posted on the houses of those who did not watch and laugh at the painting. 

  The kind-hearted empress Ma learned of this and let all households in the 
town post fu on the door. A massacre was thus avoided. From then on people 
began to post fu when it is the lunar New Year not only on the door but also on 
the windows, trees and barns for luck. 

  Fu is health 

  The custom of posting fu has much to do with wishing for the arrival of 
wu fu (five kinds of fu). According to the Book of History fu means 
longevity, wealth, health and safety, belief in virtue and good end of life. So 
the so-called wu fu, in the final analysis, is health. 

  The saying that health is not all, but the loss of health is the loss of 
all is absolutely right. Without health anything else, no matter how many one 
has them, is meaningless. Only those with a healthy body and mind can have a 
good start and good end of life. 

  Fu is having wine 

  According to some textual research the character fu is an associative 
compound. The oracle inscription form of the character fu is that of a man 
holding a vessel of wine with two hands. It is perhaps hard nowadays for people 
to understand why fu is having wine. However, in ancient times wine was very 
precious that only the high officials could afford to drink it. 

  Moreover, wine is closely related to festivals and celebrations, 
something festive. So when was the wine invented? Archeologists discovered 
4,000-year-old raw material and vessels for brewing beer in the Egyptian 
pyramid. China's Book of Songs records the ancestors brewing rice wine and 
drinking in celebration of harvest and longevity. Therefore, wine has taken a 
very important place in people's life and it makes sense that having wine is 
regarded as happiness. 

  By People's Daily Online 
 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:

[budaya_tionghua] OOT: Who are the Indonesians?

2006-02-03 Terurut Topik Ambon
The Jakarta Post
http://www.thejakartapost.com/community/ina3.asp

  
Who are the Indonesians?

Meidyatama Suryodiningrat

Since early childhood, Indonesians have been, and continue to be, taught that 
their country is a huge archipelago comprised of thousands of islands and 
hundreds of ethnic groups. It is also common knowledge that the Javanese are 
the largest ethnic group in the country and, not surprisingly, that the island 
of Java is the most populated in the country. 

Beyond these facts few actually know the exact ethnic composition and 
distribution of these groups. 

The 2000 Population Census conducted by the Central Statistics Bureau provided 
much insight into the make up of the Indonesian population. Further invaluable 
analysis was provided by Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) when in 
2003 it published Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing 
Political Landscape, which was planned as the first in a series of publications 
on the Indonesian population. 

The findings of these two reports, both of which complement each other, has 
provided some striking knowledge about the people who inhabit the world's 
biggest archipelago. 

What is interesting about the methodology of the BPS census is that ethnicity 
is defined by the respondents themselves. That it is people themselves actually 
choosing which ethnicity they self-identify with. Those who do not respond or 
cannot make up their mind are classified according to their father's bloodline. 

The diversity of this country was confirmed with the finding of about 1,000 
ethnic and sub-ethnic groups in the country. However most are very small. In 
fact only 15 of the ethnic groups have a population of over 1 million. 

Omnipresent 

There is no surprise that the Javanese continue to be the predominant ethnic 
group (Graph. 1). Combined with the Sundanese, these two ethnicities make up 
over 57 percent of the Indonesian population. 

Such is the preponderance of the Javanese that they have a high concentration 
in almost all provinces. Javanese comprised of at least 15 percent of local 
populations in 13 of the 30 provinces surveyed by BPS in 2000. 

Even outside of the island of Java, Javanese make up the largest single ethnic 
group in the provinces of Bengkulu, Lampung and East Kalimantan. In many other 
provinces they are usually only second or third to the local indigenous 
population in terms of size. For example, they are the second biggest ethnic 
group in North Sumatra comprising 32 percent of the provincial population, in 
Riau with 25 percent, Jambi with 27 percent, Central and South Kalimantan with 
18 and 13 percent respectively. 

The demographic shifts can be attributed to several factors such as 
transmigration, greater mobility as a result of intensified transportation 
infrastructure and the search for economic opportunities. 

The high concentration of Javanese in many provinces supports the increased 
diversification of the Indonesian population. It would be a simplification 
nowadays to say that a particular province simply belongs to a certain ethnic 
group. The facts simply do not support it. 

In only six provinces did the perceived indigenous population comprise more 
than three-quarters of the total provincial population: West Sumatra 
(Minangkabau); South Kalimantan (Banjarese); Yogyakarta along with Central and 
East Java (Javanese); and Bali (Balinese). 

In other words, there is greater diversity within the peoples of any given 
province. 

In terms of religion the numbers have generally remained consistent over the 
last three decades with the Muslim population accounting for 87 to 88 percent 
of the population. In the 2000 census over 88 percent of Indonesians chose 
Islam as their declared faith, followed by Christians with 8.9 percent, Hindus 
1.8 percent and Buddhists with just under 1 percent. 

The caveat however, is that the government only formally recorded and 
recognized five religions: Islam, Protestanism, Catholicism, Hinduism and 
Buddhism. 

There little room for deviation if one prescribes to an alternative faith. Up 
until 1971, Confucianism was still listed in the census with a record of 0.82 
percent. Since then consequent censuses have not officially recorded the 
numbers of those following Confucianism. In the 2000 census, those who did not 
prescribe to the five recognized religions were categorized as 'others' and 
accounted for 0.8 percent of the population. 

Ethnic Chinese 

Despite being so prevalent on the economic stage, repeated surveys have 
consistently shown that ethnic Chinese constitute a tiny minority of the 
population, in fact less than 1 percent. 

In Indonesia's Population... by Leo Suryadinata et al, it is suggested that 
because the survey was based on self-identification by the respondents, many 
second and third generation ethnic Chinese (peranakan) considered themselves to 
be part the local indigenous population. Furthermore, despite the 

[budaya_tionghua] RE: [t-net] Re: Kombinasi atau cocktail menuju huru hara kekerasan.(AlmProf Amy Chua)

2006-02-03 Terurut Topik Min Hui












Bung Thangoubheng yg baik,



Oh, rupanya bukan mati beneran toh. Hehe,
berarti Bung Harry salah baca tuh TIME-nya ;-)

Ketemu langsung belon, cuma fotonya aja.
Soal cantiknya, setuju deh. BTW, kemarin searching sempet nyasar ke Amy Yip; yg
buat saya wet-dream saat SMA ;-)



Kembali ke topik, Apa sih pengaruhnya Amy
Chua sehingga The Shadow Government sampe ketar-ketir? Tapi sebelum kesana,
terus-terang sampai hari ini saya masih ragu apakah memang ada secret
organization yg dimaksud. Saya punya dan masih menyimpan ratusan artikel
tentang hal ini sejak lama. 



Begitu banyak teori dan hayalan eksotis
dari penulis2 The Shadow Government. Coba saja bagaimana kita harus memahami
teori David Icke yang menghubungkannya dengan apa yang disebut reptilian
connection, yaitu tentang elit tertentu yang memiliki kemampuan
mengubah bentuk dari reptil menjadi manusia dan menutupi kedoknya
berabad-abad untuk tujuan akhir memperhamba umat manusia di bawah penguasaan
mutlaknya. Atau teori yang lain tentang adanya kekuatan di samudra Atlantik, di
wilayah segitiga Bermuda, yang memiliki
teknologi jauh di atas yang diketahui manusia pada umumnya untuk mengambil alih
penguasaan dunia pada saatnya. Kekuatan ini dikaitkan dengan upaya Yahudi untuk
membangun kerajaan Tata Dunia Baru. Yang seragam, semua akhirnya
menunjuk ke satu negara berkuasa sebagai dalang utamanya.



Sebagai penguat tentang Illuminati, entah
kebetulan apa tidak, banyak penulis merujuk pada lembaran uang satu dollar
Amerika. Lambang piramida dengan mata Isis,
Dewi Mesir kuno, yang bercahaya di puncak yang mengawasi segalanya. Simbol ini
memiliki pesan dan makna tertentu seperti halnya banyak dikupas dalam berbagai
teori konspirasi tingkat dunia. Lalu ditambah lagi bahwa adanya kesamaan dengan
lambang resmi MI5, Britain's
internal security service. Belum lagi kalo ditambah kutipan dari buku
Rules of Evils sampai apa yang kita ketahui tentang The Real
Vatican? (Maaf, tidak saya tulis disini, karena menyinggung agama tertentu)



Bagi saya, malah jadinya terkesan akhirnya
menjadi bahan hayalan penulis2 ybs. Setiap kejadian besar, selalu
dihubung-hubungkan dengan grand designnya One World mulai dari WTC 9/11, Perang
Irak, sampai Tsunami Asia. Bahkan penulis2 dari Indonesia
tidak mau ketinggalan meluapkan hayalan eksotisnya, mulai dari dugaan orang2 Indonesia dari
mantan presiden hingga jenderal adalah bagian dari Illuminati sampai2 Guruh
Soekarnoputra yang dapat bini dari pecahan Uni Sovyet juga dipersoalkan.



Apakah bual-bual yg tidak mempunyai bukti
kuat ini harus terus didengungkan? Apakah tidak membuat kondisi lebih berbahaya
bila ilusi2 liar ini terus berkembang tanpa juntrungan? Kemarin saya cerita
soal HAARP, SARS  Flu Burung dengan teman2 plus saya tunjukkan gambar2 yg
ada di internet. Belum dikasih tau lebih lengkap, udah muncul celotehan:
Wah, pantas ya gempa di Pakistan  Afghan itu pagi hari jadi orang2
belum nampak warna2 aneh di langit!, Oh, loe baca Kompas ga, 2
hari sebelum Nias gempa, langit di Nias berwarna merah!, Iya ya,
aneh juga, kok yang kerja di ternak ayam ga ada yg kena flu burung, malah
auditor BPK yg koit; baru berhenti ketika Bentley duluan mencetak gol
utk Blackburn, kaget karena semua pada megang MU hehe.











MH





















From: tionghoa-net@yahoogroups.com [mailto:tionghoa-net@yahoogroups.com] On Behalf Of thangoubheng
Sent: Friday, February 03, 2006
6:23 PM
To: tionghoa-net@yahoogroups.com
Subject: [t-net] Re: Kombinasi
atau cocktail menuju huru hara kekerasan.(AlmProf Amy Chua)





Bung Min Hui yang baik.

Amy Chua, secara social, academic, economi dan
karir sudah di bunuh 
oleh The Shadow Government, One World Order secara
perlahan sejak 
2004, sebab dia menyuarakan sisi pesimistis
Globalisasi yg sangat 
kontradiktif dibandingkan pandangan Thomas L
Friedman yg optimistis. 
Dia melawan mainstream, dia melawan pasar. Dan
bagi kaum pencerah 
seperti Amy Chua ini, tiada pembunuhan yang lebih
kejam daripada 
pembunuhan social dan academic. Kematian social
dan academic ini 
sudah kami diskusikan dengan Empu Supo dan Arwah
Perwira Alengka 
sejak tahun lalu. 

Silahkan anda browsing di banyak search engine,
berita ttg Amy Chua 
umumnya berhenti di 2004. Kalaupun ada setelah
itu, dia hanya muncul 
di media alternatif atau media independent.
Terdaftar di HOTspeaker 
2006? Yaa, dia harus dan mesti. Pernah bertemu Amy
Chua? Jika belum, 
untuk informasi anda, Amy Chua ini cantiknya
melebihi Lin Chin Shia 
dan kecerdasan nya membuat para lelaki penikmat
ratio academica akan 
ejaculatio praecox tiga kali, sebelum dialog
academic itu selesai. 
Thangoubheng yang dengar dari Empu Supo saja
sampai mimpi basah, 
membayangkan nya. 

Thangoubheng
in
Wonderland



--- In tionghoa-net@yahoogroups.com,
Min Hui [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung Thangoubheng yg baik,
 
 
 
 Saya kok masih penasaran, tidak ketemu berita
kematian Amy Chua. 
Saya sudah
 obok2 internet dgn berbagai search-engines
kagak ketemu juga. Masa 

Re: [budaya_tionghua]Lo Ban Teng (Riwayat Singkat)

2006-02-03 Terurut Topik andre susanto
Mau tanya, kalau toko obat Lo Ban Teng yang ada di
jalan Tanjung Duren Raya apa ada hubungan dengan Lo
Ban Teng  yang dibicarakan ?

--- FBY-YC0UVO [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Di Pluit ada toko yang katanya milik cucu  Lo Ban
 Teng.
 Ada yang di Megamall dan ada yang di Pluit Barat
 dulu.
 
 On 1/31/06, Arifin Tanzil [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
 
 
  Lo Ban Teng lahir di kampung Tang-Ua-Bee-Kee, kota
 Cio-bee, propinsi Hok-kian, Tiongkok Tengah pada
 tanggal 1 bulan keenam tahun 2437 (Masehi 1886).
 Ayahnya bernama Lo Ka Liong yang memiliki toko arak
  Kim Oen Hap, Ia sendiri berasal dari
 Eng-teng,sebuah kota lain dalam propinsi Hok-kian
  Ban Teng yang perawakannya kokoh-kekar semenjak
 kecil, seorang anak yang 'nakal'. Ketika Ia berusia
 kira-kira 17 tahun, ayahnya mengirimnya ke Indonesia
 untuk tinggal di rumah saudara misannya (chin-thong)
 di kampung Selan, Semarang. Ban Teng tidak kerasan
 dan hanya berdiam 7 bulan, Ia kembali ke Tiongkok.
  Pada usia 19 tahun Ban Teng dikawinkan ayahnya
 dengan seorang gadis dari Eng-Teng bernama Lie Hong
 Lan. Dari perkawinan ini ia memperoleh seorang
 puteri yang dinamakannya Lo Lee Hoa. Ia juga
 mengangkat seorang anak lelaki untuk menyambung
 marganya dan dinamakan Lo Siauw Eng.
  Ayah dan Ibunya meninggal dunia ketika  Ban Teng
 berusia 23 tahun
  Guru silat Ban Teng bernama Yoe Tjoen Gan, seorang
 antara 5 murid terbaik dari  ahli silat Tjoa Giok
 Beng dari Coan-ciu, pemimpin cabang silat Siauw Lim
 Ho Yang Pay. Yoe Tjoen Gan adalah seorang pembuat
 bongpay. Ia meninggal ketika Ban Teng berusia 27
 tahun dan mewarisan kepada BanTeng sejilid buku
 resep-resep obat dan sejilid buku tentang ilmu silat
 Ho Yang Pay serta sebuah ban pinggang dari kulit
 yang sampai sekarang masih disimpan para ahli waris
 Ban Teng).
  Ban Teng juga dikenal dengan julukan Pek Bin Kim
 Kong (Malaikat berwajah putih).
  Pek Bin Kim Kong Lo Ban Teng datang kembali ke
 Semarang - Indonesia di tahun 1927 saat ia berusia
 kira2 41 tahun.Ia mengajak seorang kemenakannya
 Bernama Lim Tjioe Kang (belakangan namanya juga
 terkenal dalam kalangan kun-thao di Indonesia) yg
 dititipkan pada Su-siok Lo Ban Teng yaitu sin-she
 Sim Yang Tek di Singapura (Sampai sekarang dalam
 kalangan persilatan disana)
  Belum lama bermukim di Semarang Ban Teng kecantol
 Go Bin Nio seorang gadis yg ramah halus budi
 bahasanya. Kemudian nona ini menjadi nyonya Lo yg
 kedua. Di Tiongkok Ban Teng punya seorang istri dan
 seorang anak perempuan bernama Lee Hwa.
  Setahun kemudian lahir anak pertama dan diberi
 nama Siauw Hong. Ban Teng bersembahyang kepada arwah
 gurunya Yoe Tjoen Gan bahwa anak pertamanya diberi
 marga sesuai gurunya Yoe. Yoe Siauw Hong kemudian
 hari diserahkan kepada istri pertama Ban Teng di
 Tiongkok.Lo Ban Teng dari istrinya Go Bin Nio
 memiliki 12 anak tidak termasuk Lee Hwa dan Siauw
 Eng .Anak ke 2 Lo Siauw Gok (1931), ke3 Siauw Bok
 (1934) ke 4 Siauw Tiauw. Tahun 1938 Ban Teng pindah
 ke Jakarta dan tinggal bersama sin she Lo Boen Lioe
 (juga jago kun-thao) di Kongsi Besar. anak ke 5
 Siauw Loan , ke 6 Siauw Gim, ke 7 Siauw Tjoen, ke 8
 Siauw Ling (1943), ke 9 Siauw Tjiok (1947), ke 10
 Siauw Tjioe (1949) , ke 11 Siauw Koan (1952), ke 12
 Siauw Nyo (1955).
  Lo Ban Teng meninggal dunia pada tanggal 27 Juli
 1958 dalam usia 72 tahun.
  Lo Siauw Gok menjadi ahli waris dan penerus
 kemahiran silat dan pengobatan dari ayahnya.
 Informasi terakhir sebagian anak cucu Lo Ban Teng
 tinggal di pinggiran Jakarta di perumahan
 Modernland - Tangerang.
 
  makasih,
 
  AT
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

   Meet your soulmate!
  Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of
 singles gather
 

   YAHOO! GROUPS LINKS
 
 
   Visit your group budaya_tionghua on the web.
 
   To unsubscribe from this group, send an email to:
   [EMAIL PROTECTED]
 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the
 Yahoo! Terms of Service.
 

 
 
 
 
 
  
 
What are the most popular cars? Find out at
 Yahoo! Autos
 
.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah
 Tiongkok :.
 
   .: Kunjungi website global :
 http://www.budaya-tionghoa.org :.
 
   .: Untuk bergabung :
 http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
 
   .: Jaringan pertemanan Friendster :
 [EMAIL PROTECTED] :.
 
 
 
 
   SPONSORED LINKS
Indonesia   
Culture  
 Chinese
 
 
YAHOO! GROUPS LINKS
 
 
   Visit your group budaya_tionghua on the web.
 
   To unsubscribe from this group, send an email to:
   [EMAIL PROTECTED]
 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the
 Yahoo! Terms of Service.
 
 
 
 
 
 
 
 
 --
 Jual foto digital anda di internet!
 http://submit.shutterstock.com/?ref=6953
 



Re: [budaya_tionghua]Lo Ban Teng (Riwayat Singkat)

2006-02-03 Terurut Topik FBY
Dari leaflet yg saya dapat kemarin,
yang di Megamal Pluit itu Sinshe Lo Hak Seng (Ferry Setiawan)
tapi nama tokonya Toko Obat Lo Siauw Giok, anak Lo Ban Teng.

Mungkin bisa ditanyakan langsung di 6684765, 661 8035, 662 3163
(Harmoni Mas Jembatan II)
atau 66670181, HP 0816 867731

On 2/4/06, andre susanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mau tanya, kalau toko obat Lo Ban Teng yang ada di
 jalan Tanjung Duren Raya apa ada hubungan dengan Lo
 Ban Teng  yang dibicarakan ?

 --- FBY-YC0UVO [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Di Pluit ada toko yang katanya milik cucu  Lo Ban
  Teng.
  Ada yang di Megamall dan ada yang di Pluit Barat
  dulu.
 
  On 1/31/06, Arifin Tanzil [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
  
  
  
   Lo Ban Teng lahir di kampung Tang-Ua-Bee-Kee, kota
  Cio-bee, propinsi Hok-kian, Tiongkok Tengah pada
  tanggal 1 bulan keenam tahun 2437 (Masehi 1886).
  Ayahnya bernama Lo Ka Liong yang memiliki toko arak
   Kim Oen Hap, Ia sendiri berasal dari
  Eng-teng,sebuah kota lain dalam propinsi Hok-kian
   Ban Teng yang perawakannya kokoh-kekar semenjak
  kecil, seorang anak yang 'nakal'. Ketika Ia berusia
  kira-kira 17 tahun, ayahnya mengirimnya ke Indonesia
  untuk tinggal di rumah saudara misannya (chin-thong)
  di kampung Selan, Semarang. Ban Teng tidak kerasan
  dan hanya berdiam 7 bulan, Ia kembali ke Tiongkok.
   Pada usia 19 tahun Ban Teng dikawinkan ayahnya
  dengan seorang gadis dari Eng-Teng bernama Lie Hong
  Lan. Dari perkawinan ini ia memperoleh seorang
  puteri yang dinamakannya Lo Lee Hoa. Ia juga
  mengangkat seorang anak lelaki untuk menyambung
  marganya dan dinamakan Lo Siauw Eng.
   Ayah dan Ibunya meninggal dunia ketika  Ban Teng
  berusia 23 tahun
   Guru silat Ban Teng bernama Yoe Tjoen Gan, seorang
  antara 5 murid terbaik dari  ahli silat Tjoa Giok
  Beng dari Coan-ciu, pemimpin cabang silat Siauw Lim
  Ho Yang Pay. Yoe Tjoen Gan adalah seorang pembuat
  bongpay. Ia meninggal ketika Ban Teng berusia 27
  tahun dan mewarisan kepada BanTeng sejilid buku
  resep-resep obat dan sejilid buku tentang ilmu silat
  Ho Yang Pay serta sebuah ban pinggang dari kulit
  yang sampai sekarang masih disimpan para ahli waris
  Ban Teng).
   Ban Teng juga dikenal dengan julukan Pek Bin Kim
  Kong (Malaikat berwajah putih).
   Pek Bin Kim Kong Lo Ban Teng datang kembali ke
  Semarang - Indonesia di tahun 1927 saat ia berusia
  kira2 41 tahun.Ia mengajak seorang kemenakannya
  Bernama Lim Tjioe Kang (belakangan namanya juga
  terkenal dalam kalangan kun-thao di Indonesia) yg
  dititipkan pada Su-siok Lo Ban Teng yaitu sin-she
  Sim Yang Tek di Singapura (Sampai sekarang dalam
  kalangan persilatan disana)
   Belum lama bermukim di Semarang Ban Teng kecantol
  Go Bin Nio seorang gadis yg ramah halus budi
  bahasanya. Kemudian nona ini menjadi nyonya Lo yg
  kedua. Di Tiongkok Ban Teng punya seorang istri dan
  seorang anak perempuan bernama Lee Hwa.
   Setahun kemudian lahir anak pertama dan diberi
  nama Siauw Hong. Ban Teng bersembahyang kepada arwah
  gurunya Yoe Tjoen Gan bahwa anak pertamanya diberi
  marga sesuai gurunya Yoe. Yoe Siauw Hong kemudian
  hari diserahkan kepada istri pertama Ban Teng di
  Tiongkok.Lo Ban Teng dari istrinya Go Bin Nio
  memiliki 12 anak tidak termasuk Lee Hwa dan Siauw
  Eng .Anak ke 2 Lo Siauw Gok (1931), ke3 Siauw Bok
  (1934) ke 4 Siauw Tiauw. Tahun 1938 Ban Teng pindah
  ke Jakarta dan tinggal bersama sin she Lo Boen Lioe
  (juga jago kun-thao) di Kongsi Besar. anak ke 5
  Siauw Loan , ke 6 Siauw Gim, ke 7 Siauw Tjoen, ke 8
  Siauw Ling (1943), ke 9 Siauw Tjiok (1947), ke 10
  Siauw Tjioe (1949) , ke 11 Siauw Koan (1952), ke 12
  Siauw Nyo (1955).
   Lo Ban Teng meninggal dunia pada tanggal 27 Juli
  1958 dalam usia 72 tahun.
   Lo Siauw Gok menjadi ahli waris dan penerus
  kemahiran silat dan pengobatan dari ayahnya.
  Informasi terakhir sebagian anak cucu Lo Ban Teng
  tinggal di pinggiran Jakarta di perumahan
  Modernland - Tangerang.
  
   makasih,
  
   AT
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 
Meet your soulmate!
   Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of
  singles gather
  
 
YAHOO! GROUPS LINKS
  
  
Visit your group budaya_tionghua on the web.
  
To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
Your use of Yahoo! Groups is subject to the
  Yahoo! Terms of Service.
  
 
 
  
  
  
  
   
 
 What are the most popular cars? Find out at
  Yahoo! Autos
  
 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah
  Tiongkok :.
  
.: Kunjungi website global :
  http://www.budaya-tionghoa.org :.
  
.: Untuk bergabung :
  http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
  
.: Jaringan pertemanan Friendster :
  [EMAIL PROTECTED] :.
  
  
  
  
SPONSORED LINKS
 Indonesia
 Culture
  Chinese