[budaya_tionghua] nama marga di depan

2007-10-29 Terurut Topik yekonia
Salam kenal, saya anggota baru..jadi banyak ketinggalan berita. Dan mungkin 
masalah ini pernah di bahas di milis dan saya tidak tahu.
  Mohon bantuan sharing nya untuk :
   
  1. Nama saya di Akta Lahir dan KTP ( termasuk semua dokumen yg ada sebelum   
menikah ) menggunakan Anton Adi Wijaya.  Ayah saya ganti nama dan membuat SBKRI 
pada saat saya umur 15 tahun dari nama China ke nama Indonesia menjadi Liem 
Joni. Pada saat saya menikah tahun 2004, nama saya di Akta perkawinan oleh 
petugas catatan sipil ditambahkan nama Liem didepan nya sehingga menjadi " 
Liem, Anton Adi Wijaya ". Karena hal penambahan ini maka KTP dan KK saya 
akhirnya saya ubah juga dengan ada tambahan Liem didepan ( atas inisiatif saya 
sendiri untuk tujuan kesamaan data, walaupun di Akta tidak saya ubah juga )
  Namun pada saya perpanjang SIM dengan data nama terbaru, kenapa nama Liem nya 
tidak muncul ? Demikian juga di pasport ?
  Maka saya mau bertanya atas dasar hukum apa petugas catatan sipil itu 
menambahkan nama Liem didepan nama saya ? Karena ini membuat saya bingung jika 
akan membuat dokumen dokumen baru lainnya seperti Buku tabungan bank, 
pencantuman nama lengkap saya di akta lahir anak saya, dll.
   
  2. Sehingga saat anak laki laki saya lahir thn 2005 saya sengaja menambahakan 
sendiri nama Liem didepan nama anak saya "Liem Rafael Justin Wijaya", dengan 
maksud kasus seperti saya tidak terjadi saat anak laki laki saya menikah di 
kemudian hari ( menghindari penambahan nama marga di depan, padahal nama di 
akta lahir tdk ada nama tsb,)
   
  3. Sebenarnya apakah bijaksana tindakan saya terhadap penambahan nama marga 
anak saya didepan ( seperti terurai di no 2 )
   
   
  4. Dalam susunan nama saya dan ayah saya seharusnya nya nama marga 
dicantumkan di belakang, tapi kenapa oleh petugas ditaruh didepan. karena 
pasport saya pun yg menjadi Surname adalah WIJAYA bukan LIEM. Karena setahu 
saya Indonesia menganut sistem barat dalam hal Surname. ( susunan nama ayah 
saya di ganti nama seharusnya JONI LIEM )
   
  5. Sampai sekarang saya masih simpang siur mengenai masalah ini, apalagi anak 
ke dua juga mau lahir, apakah perlu lagi saya tambahkan nama marga di depan dgn 
maksud menghindari penambahan nama marga di depan yg sebenarnya tidak ada di 
akta lahir.
  Karena bagaimanapun yg dianggap sah ( lebih kuat secara hukum ) kan Akta Lahir
   
  Note : Ayah saya memiliki SBKRI dan saya tidak. Jadi saya masih ikut SBKRI 
ayah.
   Apakah karena saya secara pribadi tidak memiliki sendiri SBKRI 
makanya terjadiseperti ini.Saya kelahiran tahun 1977.
   
  Maaf jika terlalu panjang.
  Terima kasih atas bantuannya.
   
   
   
   

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Budaya tersinggung, OOT

2007-10-29 Terurut Topik melani chia
Mr.Liang U,
   
  Org diluar tdk meragukan bahwa Indonesia negara yg demokrasi
  tetapi,sayang sekali disana,aturan tdk dipake,hukum tdk jelas,saipa
  aja bisa menjd undang2,asal punya jabatan,bisa menangkap,or mem-
  bebaskan orang dll,yg lebih menyedihkan lagi orang disana tdk suka
  mempraktekan apa itu demokrasi yg sesunguhnya,hak org lain dilanggar
  liat saja zebra cross,wah...mau nyebrang juga jantung empot2an,...ya
  alias tidak tau aturanlah,...yg lebih halus lagi belum mengerti apa itu 
disiplin
   
  Jadi belum waktunya berbicara mau bersaing dg tiongkok atau Singapore yg 
mungil
  sebelum displin dijalani.
  Mat pagi, and have a nice day

liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Rekan-rekan,
Rupanya bangsa kita mempunyai masalah "mudah tersinggung". Dulu, saya lupa 
tahunnya, kalau tak salah perdana menteri Singapora masih Lee Kuan Yew atau 
sudah Goh Chok Tong. Pernah ada wartawan luar negeri memuat foto lima orang 
pemimpin Asean yang baru rapat plus seorang berpakaian buruh di sampingnya. 
Jadi potret 6 orang. Potret itu dimuat di koran Singapura. Saya masih bekerja 
di Indonesia. Di negara lain tak ada yang protes, tapi kita mencak-mencak, tak 
kurang dari Yang Mulia Bapak Menteri Penerangan Harmoko yang memprotes keras, 
mensejajarkan Bapak Presiden dengan seorang buruh adalah penghinaan bagi bangsa 
Indonesia. Demikian juga DPR, kalau tak salah bahkan ada yang minta hubungan 
diplomatik dengan Singapura diputuskan hanya karena itu. 
Saya bingung, apakah hinanya seorang buruh? Mereka adalah manusia juga, yang 
kebetulan posisi dalam masyarakat tidak setinggi presiden. Bukankah semua orang 
sama di depan hukum?
Di kita kalau ada sedikit saja kritik dari luar, terutama dari negara tetangga 
Singapura dan Malaysia, langsung kita marah, protes, DPR minta memutuskan 
hubungan diplomatik, para pemuda demonstrasi dsb. Kita hanya ingin dipuji tak 
mau dikritik. Kuman diseberang lautan tampak, dipelupuk mata sendiri tak 
kelihatan. Bagaimana kita mampu bersaing? Apa memang tujuan kita ingin terpuruk 
terus?
Belum lama Lee Kuan Yew mengkritik kelambanan DPR menangani SEZ (Special 
Economic Zones) di Batam dan Bintan. Para anggota DPR tersinggung mereka 
mengkritik Singapura habis-habisan, what next?
SEZ yang dimulai di RRT, sekarang mau dicontoh di berbagai negera termasuk 
India, Russia dn Indonesia, telah berhasil berubah Shenzhen kampung yang sepi, 
gersang dan miskin, menjadi salah satu kota modern di dunia. Mengapa Indonesia 
takut mencontohnya?
Kita lihat RRT sebelum reformasi, juga mempunyai sifat yang mirip. Siapa saja, 
terutama wartawan, yang menulis keadaan negatif tentang negerinya, lalu masuk 
black list dan tak diberi izin masuk lagi. Akibatnya seperti kita, bahkan lebih 
buruk lagi, ekonomi terpuruk hampir ambruk. Tapi dengan cepat mereka reformasi, 
sekarang orang yang suka menulis macam-macam kritikan di koran, kalau mau 
datang ke sana boleh saja, tak ada black list. Di Singapura konsulat RRT tak 
dijaga, pintu depan terbuka lebar , pertama saya mau minta visa, jadi bingung 
celingukan sendiri. Masa harus nyelonong masuk, nanti bahkan ditahan. Ternyata 
melihat ada tamu yang baru datang masuk begitu saja, saya ikut masuk, jauh ke 
dalam bangunan langsung sampai ke tempat bagian visa. Tanpa ditanya, tanpa 
meninggalkan KTP, tanpa menulis nama, masuk saja seperti ke rumah sendiri. Itu 
menandakan mereka sudah percaya diri, tak takut ada yang mensabot, sebab tak 
punya musuh. Akibatnya turis
membludak, ekonomi melonjak-lonjak, meskipun tentu ada effek negatifnya, 
terutama perbedaan kaya dan miskin, yang pernah saya uraikan pada kesempatan 
yang lalu. Di sana anda ngomong apapun tak ada yang mengganggu, tak ada yang 
lapor, asal jangan menggerakkan masa untuk demonstrasi tanpa izin.
Saya pernah tinggal di US selama tiga tahun. Saya mengakui di sana demokrasi 
berjalan baik, anda boleh melakukan apa saja yang anda sukai, tapi hukum tetap 
dijaga ketat. Bawa mobil harus ekstra hati-hati, takut menubruk orang, karena 
hukumannya luar biasa beratnya. Di Indonesia kita bebas parkir, bebas 
mengemudi, mau motong, mau ke jalur kanan, mau menyerobot lampu merah, 
akibatnya macet di mana-mana. Apakah itu lebih demokrasi? 
Tapi jangan lupa kedalam US demokrasi keluar mereka tidak demokrasi lagi. Tidak 
mendapat dukungan di PBB, Irak diserang terus. Siapa tidak ikut mereka adalah 
musuh. "With us or again us" kata Bush. Turut saya atau jadi musuh saya. Turut 
saya berarti ke mana tentara US menyerang harus ikut, kalau tidak anda adalah 
musuh. Ini bukan diktator kata mereka, hanya unilateral.
Sadarlah, terutama para bapak di atas, terutama di DPR, tugas anda bukan 
mengganggu jalannya pemerintahan, tapi mendorong lajunya pemerintahan dengan 
membuat perundang-undangan yang dapat memajukan ekonomi dan keamanan. Jangan 
hanya berpolitik, agar terpilih lagi dalam pemilu yad.
Dulu Tiongkok diberi gelar si sakit dari Timur, gelar itu jangan kita ambil 
alih, kasihan rakyat.
Salam 
Liang U

- 

[budaya_tionghua] dear all member

2007-10-29 Terurut Topik Purnama Sucipto Gunawan
Saya membutuhkan informasi mengenai 
biografi Bpk Haji Karim oei
sejarah yayasannya.
sejarah
Mesjid jami yang ada di jalam hayam muruk.
menurut kabat mesjid ini adalah yang tertua di Jakarta ini didirikan 
oleh suku tionghoa sendiri.
tokoh tokoh islam tionghoa yang mempengaruhi tionghoa Indonesia.

(karena adanya pengaruh dari asimilasi suku tionghoa dengan Indonesia)
Terima kasih atas bantuanya
Purnama
PS: 
Bung sandal jempit nanti anda bisa dicari polisi loh !!!. 
Karena anda telah menyebarkan isu SARA di negeri ini loh !!!
Satu hal lagi menghina agama orang lain sama saja menghina agama 
sendiri.



Re: [budaya_tionghua] Budaya tersinggung, OOT

2007-10-29 Terurut Topik liang u
Rekan-rekan,
Rupanya bangsa kita mempunyai masalah "mudah tersinggung". Dulu, saya lupa 
tahunnya, kalau tak salah perdana menteri Singapora masih Lee Kuan Yew atau 
sudah Goh Chok Tong. Pernah ada wartawan  luar negeri memuat foto lima orang 
pemimpin Asean yang baru rapat plus seorang berpakaian buruh di sampingnya. 
Jadi potret 6 orang. Potret itu dimuat di koran Singapura. Saya masih bekerja 
di Indonesia. Di negara lain tak ada yang protes, tapi kita mencak-mencak, tak 
kurang dari Yang Mulia Bapak Menteri Penerangan Harmoko yang memprotes keras, 
mensejajarkan Bapak Presiden dengan seorang buruh adalah penghinaan bagi bangsa 
Indonesia. Demikian juga DPR, kalau tak salah bahkan ada yang minta hubungan 
diplomatik dengan Singapura diputuskan hanya karena itu. 
Saya bingung, apakah hinanya seorang buruh? Mereka adalah manusia juga, yang 
kebetulan posisi dalam masyarakat tidak setinggi presiden. Bukankah semua orang 
sama di depan hukum?
Di kita kalau ada sedikit saja kritik dari luar,  terutama dari negara tetangga 
Singapura dan Malaysia, langsung kita marah, protes, DPR minta memutuskan 
hubungan diplomatik, para pemuda demonstrasi dsb. Kita hanya ingin dipuji tak 
mau dikritik. Kuman diseberang lautan tampak, dipelupuk mata sendiri tak 
kelihatan. Bagaimana kita mampu bersaing? Apa memang tujuan kita ingin terpuruk 
terus?
Belum lama Lee Kuan Yew mengkritik kelambanan DPR menangani SEZ (Special 
Economic Zones) di Batam dan Bintan. Para anggota DPR tersinggung mereka 
mengkritik Singapura habis-habisan, what next?
SEZ yang dimulai di RRT, sekarang mau dicontoh di berbagai negera termasuk 
India, Russia dn Indonesia, telah berhasil berubah Shenzhen kampung yang sepi, 
gersang dan miskin, menjadi salah satu kota modern di dunia.  Mengapa Indonesia 
takut mencontohnya?
Kita lihat RRT sebelum reformasi, juga mempunyai sifat yang mirip. Siapa saja, 
terutama wartawan, yang menulis keadaan negatif tentang negerinya, lalu masuk 
black list dan tak diberi izin masuk lagi. Akibatnya seperti kita, bahkan lebih 
buruk lagi, ekonomi terpuruk hampir ambruk. Tapi dengan cepat mereka reformasi, 
sekarang orang yang suka menulis macam-macam kritikan di koran, kalau mau 
datang ke sana boleh saja, tak ada black list. Di Singapura konsulat RRT tak 
dijaga, pintu depan terbuka lebar , pertama saya mau minta visa, jadi bingung 
celingukan sendiri. Masa harus nyelonong masuk, nanti bahkan ditahan. Ternyata 
melihat ada tamu yang baru datang masuk begitu saja, saya ikut masuk, jauh ke 
dalam bangunan langsung sampai ke tempat bagian visa. Tanpa ditanya, tanpa 
meninggalkan KTP, tanpa menulis nama, masuk saja seperti ke rumah sendiri. Itu 
menandakan mereka sudah percaya diri, tak takut ada yang mensabot, sebab tak 
punya musuh. Akibatnya turis
 membludak, ekonomi melonjak-lonjak, meskipun tentu ada effek negatifnya, 
terutama perbedaan kaya dan miskin, yang pernah saya uraikan pada kesempatan 
yang lalu. Di sana anda ngomong apapun tak ada yang mengganggu, tak ada yang 
lapor, asal jangan menggerakkan masa untuk demonstrasi tanpa izin.
Saya pernah tinggal di US selama tiga tahun. Saya mengakui di sana demokrasi 
berjalan baik, anda boleh melakukan apa saja yang anda sukai, tapi hukum tetap 
dijaga ketat. Bawa mobil harus ekstra hati-hati, takut menubruk orang, karena 
hukumannya luar biasa beratnya. Di Indonesia kita bebas parkir, bebas 
mengemudi, mau motong, mau ke jalur kanan, mau menyerobot lampu merah, 
akibatnya macet di mana-mana. Apakah itu lebih demokrasi? 
Tapi jangan lupa kedalam US demokrasi keluar mereka tidak demokrasi lagi. Tidak 
mendapat dukungan di PBB, Irak diserang terus. Siapa tidak ikut mereka adalah 
musuh. "With us or again us" kata Bush. Turut saya atau jadi musuh saya. Turut 
saya berarti ke mana tentara US menyerang harus ikut, kalau tidak anda adalah 
musuh. Ini bukan diktator kata mereka, hanya unilateral.
Sadarlah, terutama para bapak di atas, terutama di DPR, tugas anda bukan 
mengganggu jalannya pemerintahan, tapi mendorong lajunya pemerintahan dengan 
membuat perundang-undangan yang dapat memajukan ekonomi dan keamanan. Jangan 
hanya berpolitik, agar terpilih lagi dalam pemilu yad.
Dulu Tiongkok diberi gelar si sakit dari Timur, gelar itu jangan kita ambil 
alih, kasihan rakyat.
Salam 
Liang U



- Original Message 
From: PK Lim <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, October 30, 2007 3:10:02 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Parlemen Malaysia Bahas Kata "Indon"

Membaca berita pembahasan parlemen Malaysia, saya jadi teringat yang di sebut2 
pembahasan kelompok angkatan darat di tahun 67, yang pada ahirnya menelurkan 
usulan menggunakan istilah "Cina" sebagai pengganti istilah Tiongkok/Tionghoa. 
Kok ya rasanya memalukan. Negara yang lebih besar, berpenduduk lebih banyak, 
yang katanya lebih hebat dikarenakan "merebut" kemerdekaannya dibandingkan 
dengan Malaysia, yang kemerdekaannya "diberikan" oleh Inggris. Tapi sikap para 
pemmimpinnya sedemikian

Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT PROTES KERAS.

2007-10-29 Terurut Topik liang u
Sdr. Danardono,
Terima kasih atas bantuan anda. Tapi hal demikian tidak bijak. Lihat saja, yang 
mengirim email adalah Sunny bukan moderator, Isinya membawa peringatan 
moderator dan cuplikan kalimat yang diberi peringatan. Lalu disusul Original 
message dari Liang U. Apakah itu bukan dari Sunny sbg moderator yang memberi 
peringatan kepada saya?
Sebaiknya kalau moderator memberi catatan atau peringatan, disebut siapa yang 
dituju, pada email tgl. berapa, peringatan bisa terpisah khusus dari moderator, 
jangan ditebengkan pada sembarang email orang lain, yang akan membuat kisruh 
yang membaca. Email di atas bukan dari moderator pada Sunny, tapi dari Sunny 
kepada Budaya Tionghoa.
Tapi biarlah, asal sudah ada beberapa rekan-rekan yang mengerti masalah tak 
apa. Terima kasih atas bantuan rekan-rekan yang mengklarifikasi, hanya saya 
tetap mohon adanya sistem peringatan yang harus menyebut yang dikecam dan bukti 
email atau cuplikan kalimat yang dikecam, lalu terpisah dari moderator, jangan 
ditebengkan kepada email orang lain. Tidak sulit kan?
Salam
Liang U



- Original Message 
From: RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, October 29, 2007 9:55:12 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT PROTES KERAS.

Betul, catatan Moderator ditujukan pada sdr Sunny

Salam

Danardono

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED] > 
wrote:
>
> Pak Liang U,
> 
> Protes anda salah alamat. Catatan moderator di bawah ditujukan 
kepada
> saudara Sunny sebagai teguran halus. Bukan ditujukan untuk tulisan 
anda.
> 
> Hormat saya,
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u  wrote:
> >
> > Para moderator yang selama ini saya hormati, 
> > Untuk catatan moderator dan alinea di bawahnya dari :
> Agaknya. sampai daging masyarakat, itu semua bukan tulisan saya.
> Tapi koq dilampirkan bersama email saya. Untuk yang membaca catatan
> moderator dan alinea di atas seolah tulisan saya, karena tidak 
disebut
> sumbernya. Tindakan ini TIDAK ETIS dan MERUPAKAN FITNAH, saya paling
> menentang mempertentangkan agama maupun ras, semua yang mengikuti
> tulisan saya akan tahu itu. Kutipan harus disebut siapa yang 
menulis.
> Saya PROTES KERAS pada moderator maupun sdr. Sunny. Saya harap
> sesepuh moderator Sdr. Xuan Tong, sdr. Adrian, sdr. Keng Hian dan
> lain-lain mengambil tindakan tegas. Saya harap juga teman-teman 
senior
> seperti Pak ABS, Pak Peter Liem, Pak Han Hwie Siong, Pak Indarto 
Tan,
> memberikan tanggapan serius atas kasus ini, kalau tidak akan menjadi
> preseden untuk memfitnah orang.
> > Salam demi keadilan
> > Liang U
> > 
> > - Original Message 
> > From: Sunny 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Sent: Monday, October 29, 2007 4:48:04 PM
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT
> > 
> > Catatan moderator:
> > Jangan memancing di air keruh. Ingatlah selalu bahwa
> > "Di seluruh penjuru dunia, semuanya adalah bersaudara."
> > "Sesama penganut jalan suci, janganlah saling mencela."
> >  = = = = = ===
> > 
> > Agaknya Indonesia susah makmur sebab kemakmuran adalah bahagian 
dari
> keadilan. Ketidakadilan telah tersurat dalam Kitab agama mayoritas.
> Dikatakan tidak boleh bersahabat dengan orang Yahudi dan Nasrani, 
dan
> mengangkat mereka menjadi pemimpin. Dengan begitu berarti dari segi
> demokrasi itu sudah pincang. Kalau demokrasi pincang berarti
> kemakmuran pun sama pincangnya atau malah lebih pincanglagi bila
> ditambah lagi dengan korupsi yang telah mendarah daging 
dimasyarakat. 
> > 
> > - Original Message - 
> > From: liang u 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> > Sent: Monday, October 29, 2007 7:39 AM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT
> > 
> > Rekan-rekan, 
> > Sebetulnya Indonesia sudah punya arah: Masyarakat Adil dan Makmur.
> Hanya tidak tahu caranya. Akibatnya Adil dan Makmur hanya jadi
> semboyan, tak dapat dilaksanakan, bahkan menurut sebagian kawan-
kawan,
> rakyat merasakan makin lama makin jauh ke Masyarakat Adil dan Makmur
> ini. Sekarang orang bahkan mulai melupakannya. Kita perlu mempunyai
> konsep jangka panjang, yang tidak tambal sulam, belajar dari negara
> yang berhasil, jangan terlalu mudah tersinggung kalau dikritik 
orang.
> Tanpa mau dikritik, yah kita tak tahu kesalahan kita, rasanya benar
> semua, koq terpuruk terus. 
> > Kalau dipuji senangnya bukan main, misalnya dulu ada yang 
mengatakan
> Bandung kota teraman di dunia, waduh senangnya bukan main, padahal
> saya yang dari kecil sampai tua di Bandung tak merasakan itu. 
Jakarta?
> Lebih lagi, menyeberang di jembatan penyeberangan saja mikir dulu,
> takut ditodong di atas.
> > Sekarang kalau disebut sudah demokrasi, senang bukan main, padahal
> arti demokrasi adalah kekuasaan rakyat. Sekarang rakyat tak punya
> rumah, tak punya kerja, tak mampu mengajukan usulan, apakah itu 
demokrasi?
> > Seorang Filipina

Re: [budaya_tionghua] Parlemen Malaysia Bahas Kata "Indon"

2007-10-29 Terurut Topik PK Lim
Membaca berita pembahasan parlemen Malaysia, saya jadi teringat yang di sebut2 
pembahasan kelompok angkatan darat di tahun 67, yang pada ahirnya menelurkan 
usulan menggunakan istilah "Cina" sebagai pengganti istilah Tiongkok/Tionghoa.  
Kok ya rasanya memalukan.  Negara yang lebih besar, berpenduduk lebih banyak, 
yang katanya lebih hebat dikarenakan "merebut" kemerdekaannya dibandingkan 
dengan Malaysia, yang kemerdekaannya "diberikan" oleh Inggris.  Tapi sikap para 
pemmimpinnya sedemikian dewasa dalam menyikapi hal yang serupa.  Sehingga 
menghasilkan kesimpulan yang berbeda laksana langit dan bumi.  Betul2 sangat 
memprihatinkan.

salam,
PK Lim

ChanCT <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Bagaimana 
jadinya kalau Pemerintah Malaysia justru berkeras menggunakan sebutan INDON, ya?
 
 Itulah, bukti bahwa masalah penyebutan seseorang apalagi satu bangsa dan 
negara sepenuhnya adalah hak orang bersangkutan, sepenuhnya adalah hak bangsa 
dan negara itu ingin disebut dengan nama apa. Kita sebagai bangsa dan orang 
yang beradab, sudah seharusnya menerima dan menghormati permintaan orang, 
bangsa dan negara itu ingin dan lebih suka disebut apa.
 
 Jadi, janganlah berkeras menggunakan sebutan Cina pada orang, bangsa dan 
negara yang tidak suka dengan sebutan Cina, apapun alasannya. Apalagi tak dapat 
disangkal perubahan sebutan Tiongkok/Tionghoa menjadi CINA ditahun 67 itu 
didorong oleh politik anti-Tiongkok dan bermaksud melecehkan Tionghoa di 
Indodnesia, bagian warga yang tak terpisahkan dari rumpun bangsa Indonesia 
sendiri.
 
 Salam,
 
 ChanCT
 
 24/10/07 08:44
 
 Parlemen Malaysia Bahas Kata "Indon"
 
 Kuala Lumpur (ANTARA News) - Panggilan "Indon" bagi WNI di Malaysia mencuat di 
Parlemen Malaysia, Selasa malam (23/10), ketika sedang membahas anggaran 
kegiatan parlemen negara jiran ini.
 
 Anggota parlemen Sri Aman, Jimmy Donald, mencuatkan isu ini karena Indonesia 
merasa terhina dan dipermalukan dengan panggilan Indon, padahal panggilan itu 
tidak ada maksud dan prasangka apa pun. 
 
 "Rakyat Malaysia tidak berniat merendahkan martabat dengan panggilan seperti 
itu," katanya sebagai dikutip Berita Harian, Rabu. 
 
 "Rakyat Malaysia tidak prejudis (berprasangka, buruk red) terhadap warga 
Indonesia," kata Jimmy. 
 
 "Saya diinformasikan bahwa rakyat Indonesia, termasuk pemimpin dan menterinya 
sangat sensitif dan tidak suka dipanggil Indon," tambah dia. 
 
 "Ada tidak usulan anggaran untuk memberi pengertian supaya mereka (Indonesia) 
menyadari kita bukan prejudis dan merendah-rendahkan mereka?" katanya.
 
 Dr Rahman Ismail, anggota parlemen dari Barisan Nasional untuk wilayah Gombak, 
mengatakan perlu adanya anggaran untuk menjelaskan hal itu kepada rakyat 
Indonesia terkait panggilan Indon.
 
 Dr Rahman turut mendesak Kerajaan Malaysia untuk segera bertindak membendung 
prejudis rakyat Indonesia terhadap Malaysia yang dianggap sebagai sombong. 
 
 Tuduh media RI 
 
 Rahman menuduh media massa di Indonesia sering melakukan provokasi terhadap 
rakyatnya dan menuduh Malaysia tidak akan maju atau tidak bisa memiliki 
lapangan terbang KLIA, Sepang, jika tidak ada pekerja Indonesia.
 
 "Malaysia sering dikecam dan diputarbelitkan media di Indonesia dengan isu 
remeh dan kecil. Jika perkembangan ini tidak dipantau, ini akan mewujudkan 
kebencian di kalangan rakyat Indonesia," katanya. Bagaimanapun, hubungan kedua 
negara berjiran itu masih baik. 
 
 Sehubungan itu, Dr Rahman mengusulkan supaya Parlemen Malaysia turut berusaha 
memperkukuhkan hubungan dua negara ini dengan lebih sering mengadakan pertemuan 
dengan anggota parlemen Indonesia. (*)
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
   

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Muslim di China

2007-10-29 Terurut Topik Rembun Setyaningsih
Tulisan sandal jepit ini benar-benar menghina ummat Muslim. Hal-hal 
yang dikemukakan hanya sepihak saja.
Saya heran, tulisan seperti itu bisa lolos dalam milis ini. 

Fakta-fakta yang dikemukakan barangkali memang ada sebagian yang benar. 
Tapi perlu diketahui bahwa peristiwa2 anarkis yang terjadi di beberapa 
tempat tersebut dilakukan oleh ummat Muslim yang pengetahuan ke-Islaman-
nya terbatas.
Seperti agama-agama lainnya, Islam sangat menjunjung tinggi toleransi. 
Bahkan Alloh pun memerintahkan hal itu dalam Al Quran. 
LAKUM DINUKUM WALIYADIIN - bagiku agamaku, dan bagimu agamamu. Ini 
adalah salah satu hal yang disebutkan dalam Al Qiuran
Nabi Muhammad sendiri (selaku pemimpin Muslim) adalah orang yang sangat 
toleran. Tapi fakta-fakta tersebut sering diputarbalikkan oleh pihak-
pihak yang tidak menyukai Islam dan ummat Muslim.

Setiap ummat Muslim memang mengakui seluruh ummat muslim di seluruh 
dunia sebagai saudaranya, sispa puin, dari bangsa mana pun. Sebab rasa 
persaudaraan akan sangat menunjang kerja sama yang baik untuk melakukan 
semua kebaikan; baik bagi ummat Muslim sendiri maupun untuk ummat non-
Muslim.
Hal itu bukan berarti bahwa ummat non-Muslim adalah musuh. Sebab 
kedudukan manusia semuanya sama di mata Alloh.
Sayangnya ajaran mulia seperti itu seringkali dikotori oleh ummat 
Muslim sendiri (yang pengetahuan ke-Islaman-nya terbatas dan memiliki 
pandangan sempit).

Tulisan-tulisan berbau sara hendaknya tidak lagi diloloskan dalam milis 
ini.



Re: [budaya_tionghua] OOT Fwd: Sejarah Gedung Sumpah Pemuda 281028

2007-10-29 Terurut Topik drirawan
 
Mengapa dalam teks literaturnya tidak dibilang bahwa Gedung Soempah Pemoeda  
ini adalah didapatkan dari hibah Keluarga Sie Kong Liong (Liang) kepada  
pergerakan pemoeda ??
Juga dalam situs museum Soempah Pemoeda tidak ada kata "hibah" itu, atau  
memang tidak pernah di hibahkan ?? Saya pernah baca didua majalah yang  
mengatakan bahwa gedung ini adalah hibah dari Sie Kong Liong. Kalau  tidak 
salah pernah 
ada prasastinya. Mohon kejelasannya.
salam,
Dr.Irawan. 
 
In a message dated 10/29/2007 7:28:43 AM Pacific Standard Time,  
[EMAIL PROTECTED] writes:

Dari  Milis tetangga, semoga bisa menambah wawasan.

Budiman
- Original  Message - 
From: sastrowardoyo



oleh: Dwi Irwanti  

http://www.museumsumpahpemuda.go.id/Sejarah_gdg.htm

Menurut  catatan yang ada, Museum Sumpah Pemuda pada 
awalnya
adalah rumah  tinggal milik Sie Kong Liang. Gedung didirikan pada 
permulaan
abad  ke-20. Sejak 1908 Gedung Kramat disewa pelajar Stovia (School  
tot
Opleiding van Inlandsche Artsen) dan RS (Rechtsschool) sebagai  
tempat tinggal
dan belajar. Saat itu dikenal dengan nama Commensalen  Huis. 
Mahasiswa
yang pernah tinggal adalah Muhammad Yamin, Amir  Sjarifoedin, 
Soerjadi
(Surabaya), Soerjadi (Jakarta), Assaat, Abu  Hanifah, Abas, 
Hidajat, Ferdinand
Lumban Tobing, Soenarko, Koentjoro  Poerbopranoto, Mohammad Amir, 
Roesmali,
Mohammad Tamzil, Soemanang,  Samboedjo Arif, Mokoginta, Hassan, dan
Katjasungkana

Sejak tahun  1927 Gedung Kramat 106 digunakan oleh berbagai
organisasi pergerakan pemuda  untuk melakukan kegiatan pergerakan. 
Bung Karno
dan tokoh-tokoh  Algemeene Studie Club Bandung sering hadir di 
Gedung Kramat
106 untuk  membicarakan format perjuangan dengan para penghuni 
Gedung Kramat
106.  Di gedung ini pernah diselenggarakan kongres Sekar Roekoen, 
Pemuda  Indonesia,
PPPI. Gedung ini juga menjadi sekretariat PPPI dan sekretariat  
majalah Indonesia
Raja yang dikeluarkan PPPI. Mengingat digunakan  berbagai 
organisasi, maka
sejak tahun 1927 Gedung Kramat 106 yang  semula bernama Langen Siswo
diberi nama Indonesische Clubhuis atau  Clubgebouw (gedung
pertemuan). 

Pada 15 Agustus 1928, di gedung ini  diputuskan akan
diselenggarakan Kongres Pemuda Kedua pada Oktober 1928.  Soegondo
Djojopuspito, ketua PPPI, terpilih sebagai ketua kongres. Kalau  
pada Kongres
Pemuda Pertama telah berhasil diselesaikan  perbedaan-perbedaan 
sempit
berdasarkan kedaerahan dan tercipta  persatuan bangsa Indonesia,
Kongres Pemuda Kedua diharapkan akan  menghasilkan keputusan yang 
lebih maju.
Di gedung ini memang dihasilkan  keputusan yang lebih maju, yang 
kemudian
dikenal sebagai sumpah pemuda.  

Setelah peristiwa Sumpah Pemuda banyak penghuninya yang  
meninggalkan
gedung Indonesische Clubgebouw karena sudah lulus belajar.  Setelah 
para
pelajar tidak melanjutkan sewanya pada tahun 1934, gedung  kemudian 
disewakan
kepada Pang Tjem Jam selama tahun 1934 - 1937. Pang  Tjem Jam 
menggunakan
gedung itu sebagai rumah tinggal. Kemudian pada  tahun 1937 - 1951 
gedung ini
disewa Loh Jing Tjoe yang menggunakannya  sebagai toko bunga (1937-
1948) dan
hotel Hersia (1948-1951). Pada tahun  1951 - 1970, Gedung Kramat 
106 disewa
Inspektorat Bea dan Cukai untuk  perkantoran dan penampungan 
karyawannya. 

Tiada kata akhir untuk  belajar seperti juga tiada kata akhir untuk 
kehidupan.

(Annemarie  Schimmel)







** See what's new at http://www.aol.com


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok dan Cina di Wikipedia Indonesia ==...

2007-10-29 Terurut Topik Skalaras
Betul, Pak Danar, saya yang masa kecilnya hidup di Solo, tidak pernah merasa 
tersinggung saat dipanggil Cino, tapi menjadi sangat marah saat orba dng 
sengaja mempopulerkan kata Cina untuk mengganti kata Tionghoa. Bahasa memang 
unik, hanya beda satu huruf, kandungan sosialnya sudah sedemikian jauh.

Salam,

  - Original Message - 
  From: RM Danardono HADINOTO 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, October 28, 2007 8:27 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok dan Cina di Wikipedia 
Indonesia ==...


  Pak Irawan, penggunaan kata Cina oleh Sindhunata memang sudah di 
  akordir dengan pihak Angkatan Darat dan seluruh jajaran orde baru, 
  untuk meraih posisi anak emas. Ini dilakukan oleh seluruh groupnya di 
  CSIS, dengan pemain2 utamanya, Harry Tjan dan the Wanandi boys..

  Arif Budiman, yang awalnya juga jagoan orde baru, mempunyai kesadaran 
  politis yang lain dan lebih ber-naluri kebangsaan, menurut pengamatan 
  saya pribadi.

  Bagi kami, komunitas Jawa, kata Wong Cino, sama isinya dengan Wong 
  Londo (orang Belanda), wong Padang, Wong mBatak, Wong Meduro dan in 
  general, Wong Sabrang (semua yang berasal dari luar Jawa). Kata ini 
  TIDAK mengandung arti merendahkan, sekedar membatasi lingkar budaya, 
  they are all not Javanese. 

  Tetapi masyarakat lain, mungkin mempunyai nilai lain, dan saya tahu, 
  banyak yang menggunakan kata ini untuk merendahkan. 

  Sudah waktunya kita tak memakai kata ini, walau Sindhunata seribu 
  kali mengatakan ini adalah kata yang OK. We are Indonesians, that's 
  it!

  Salam nasional

  Danardono


  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok dan Cina di Wikipedia Indonesia ==...

2007-10-29 Terurut Topik Skalaras
Saya cukup kenal dengan Pak Leo, dia tak pernah senang dng istilah cina, 
buktinya jelas kok, dalam naskah kata pengantar yang dia tulis untuk buku saya, 
dia menggunakan istilah Tionghoa dan Tiongkok.

Salam,
ZFy


  - Original Message - 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, October 28, 2007 7:33 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok dan Cina di Wikipedia 
Indonesia ==...


  Terimakasih Pak Chan yang telah mem Fw kan artikle ini . Saya rasa artikel 
  ini yang paling lengkap dan jelas. 
  Saya pribadi juga percaya bahwa Prof. Leo Suryadinata di Singapore 
  berpendapat demikian. Saya hanya ingin share saja , bahwa pada suatu ketika 
beberapa 
  tahun yang lalu datang di LA , seorang anak muda yang bernama Benny yang 
  mengaku sebagai murid dari Leo Suryadunata , dia bilang bahwa Leo Suryadinata 
  tidak menganggap istilah Cina itu adalah penghinaan. Bahkan anak muda ini 
  bersikeras menggunakan istilah Cina, benar2 kepala batu. Lain halnya dengan 
Arief 

  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok dan Cina di Wikipedia Indonesia==>...

2007-10-29 Terurut Topik eki yesi
terima kasih bung peter
ini adalah berkaitan dengan epistemologi pengetahuan berikut ilmu semantik dari 
setiap kata. jelas walaupun menulis tesis dalam bahasa inggris ataupun belanda, 
tetap tidak bisa menghindar dari kata tionghoa, karena dalam penulisan ilmiah 
ada beberapa kata yang harus ditulis asli dari kultur kata itu berasal. dan 
kita tahu perhimpunan tionghoa tetap sebuatkan tionghoa dalam kepanjangannya 
tidak mungkin PITI misalnya diingriskan menjadi (PI[c]I). apalagi nanti bila 
mengutip sumber daari artikel kong Yuanzi, tentu banyak kata tionghoa yang 
dikutip, nah di sini kita bedakan kata sebagai sebuah disiplin akademik suatu 
ilmu dengan kata dalam fungsinya sebagai alat komunikasi. kata sebagai alat 
komunikasi bisa diterjemahkan ke dalam bahasa apapun, sedangkan kata dalam satu 
disiplin tertentu kadang harus kita kutip dari kata aslinya bukan terjemahnya, 
ini adalah problem semantika kata. thanks
- Original Message 
From: peter liem <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, October 28, 2007 8:42:03 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok dan Cina di Wikipedia 
Indonesia==>...










  



Bung Eki Yesi dan Bung Chan yang budiman:

Persoalan istilah  Tiongkok dan Cina , Tionghua dan

Cina adalah persoalah di Indonesia saja. Di Nederland

( dalam bahasa Belanda)seperti dalam bahasa Inggeris

tidak ada persoalan.  Tiongkok(N)ialah China (baca

shina) dalam bahasa Belanda. Tionghua( adj) adalah

Chinees(baca shinees) Orang Tionghua : Chinees (laki

laki), Chinese (perempuan), plural:Chinezen. Bahasa

Tionghua: Het ChineesPeter Liem

--- eki yesi  wrote:



> ya untung dibahas..

> saya mahasiswa s2 di belanda. saat ini sedang

> persiapan penulisan tesis. berkaitan dengan

> permasalahan penyebutan cina dan tionghoa, saya

> berterima kasih diingatkan disini jd tmbah semangat.

> rencana saya ngangkat tesis `KONTRIBUSI TIONGHOA

> TERHADAP MASYARAKAT MUSLIM DALAM PERGERAKAN

> SOSIO-RELIGIO ABAD 20`. alasan utama ngangkat itu

> berawal dari tema tempo tentang kurang

> diperhatikannya peran muslim tionghoa abad 20, untuk

> itu sudah menjadi kwajiban ni untuk nulis hal yang

> mungkin bisa memberi sedikit yang berarti untuk

> masyarkat, agar mereka semua mengerti bahwa siapapun

> kita, sedikit banyak telah berbuat untuk masyarakat

> ini. so jangan ada yang disembunyikan dong. he he

> nah masalahnya, ada sedikit masalah (ya tp sebentar

> lagi beres) untuk kata tionghoa , prof di belanda

> (supervisor sini) kayaknya lebih familier dengan

> sematik kata China, nah itu gua harus jelasin bahwa

> secara sematik cina dan tionghoa jelas lain. OK,

> kawan kawan aku butuh info tentang data2 untuk itu.

> thank.

> 

> 

>  _ _ _ _ __

> Do You Yahoo!?

> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam

> protection around 

> http://mail. yahoo.com 

> 

> [Non-text portions of this message have been

> removed]

> 

> 






  























__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT

2007-10-29 Terurut Topik Dada
Setelah melihat berulang - ulang , bolak balik , berkali - kali , tulisan
Sunny ini selain kalimatnya kacau dan tidak beraturan , juga tidak jelas apa
yang ingin dia sampaikan ...

Kata "Kemakmuran" , "Keadilan", "Kitab Suci" , "Demokrasi" lantas ke
"Korupsi" ...

 

 

  _  

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Sunny
Sent: Monday, October 29, 2007 3:48 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT

 

Catatan moderator:
Jangan memancing di air keruh. Ingatlah selalu bahwa
"Di seluruh penjuru dunia, semuanya adalah bersaudara."
"Sesama penganut jalan suci, janganlah saling mencela."


Agaknya Indonesia susah makmur sebab kemakmuran adalah bahagian dari
keadilan. Ketidakadilan telah tersurat dalam Kitab agama mayoritas.
Dikatakan tidak boleh bersahabat dengan orang Yahudi dan Nasrani, dan
mengangkat mereka menjadi pemimpin. Dengan begitu berarti dari segi
demokrasi itu sudah pincang. Kalau demokrasi pincang berarti kemakmuran pun
sama pincangnya atau malah lebih pincanglagi bila ditambah lagi dengan
korupsi yang telah mendarah daging dimasyarakat. 

- Original Message - 
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ 
yahoogroups.com 
Sent: Monday, October 29, 2007 7:39 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT

Rekan-rekan, 
Sebetulnya Indonesia sudah punya arah: Masyarakat Adil dan Makmur. Hanya
tidak tahu caranya. Akibatnya Adil dan Makmur hanya jadi semboyan, tak dapat
dilaksanakan, bahkan menurut sebagian kawan-kawan, rakyat merasakan makin
lama makin jauh ke Masyarakat Adil dan Makmur ini. Sekarang orang bahkan
mulai melupakannya. Kita perlu mempunyai konsep jangka panjang, yang tidak
tambal sulam, belajar dari negara yang berhasil, jangan terlalu mudah
tersinggung kalau dikritik orang. Tanpa mau dikritik, yah kita tak tahu
kesalahan kita, rasanya benar semua, koq terpuruk terus. 
Kalau dipuji senangnya bukan main, misalnya dulu ada yang mengatakan Bandung
kota teraman di dunia, waduh senangnya bukan main, padahal saya yang dari
kecil sampai tua di Bandung tak merasakan itu. Jakarta? Lebih lagi,
menyeberang di jembatan penyeberangan saja mikir dulu, takut ditodong di
atas.
Sekarang kalau disebut sudah demokrasi, senang bukan main, padahal arti
demokrasi adalah kekuasaan rakyat. Sekarang rakyat tak punya rumah, tak
punya kerja, tak mampu mengajukan usulan, apakah itu demokrasi?
Seorang Filipina yang kerja di Singapura, marah ketika disebut Singapura
negara tidak demokrasi. Ia bilang di Filipina kita bebas, demonstrasi anti
presiden, bahkan menurunkan presiden, buat partai apa saja, ngomong apa
saja, tak ada yang melarang, tapi rakyat makin lama makin miskin. Apa itu
demokrasi? Di Singapura saya kerja, bisa menghidupi keluarga di Filipina,
bisa membuat rumah di sana, bisa beli tanah. Apakah ini tidak demokrasi?
Kapan kita bisa berpikir begitu?
Mudah-mudahan saya yang salah
Liang U

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.  yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

--

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.15.12/1097 - Release Date: 10/28/2007
1:58 PM

[Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] OOT Fwd: Sejarah Gedung Sumpah Pemuda 281028

2007-10-29 Terurut Topik BUD'S
Dari Milis tetangga, semoga bisa menambah wawasan.

Budiman
- Original Message - 
From: sastrowardoyo



oleh: Dwi Irwanti 

http://www.museumsumpahpemuda.go.id/Sejarah_gdg.htm

Menurut catatan yang ada, Museum Sumpah Pemuda pada 
awalnya
adalah rumah tinggal milik Sie Kong Liang. Gedung didirikan pada 
permulaan
abad ke-20. Sejak 1908 Gedung Kramat disewa pelajar Stovia (School 
tot
Opleiding van Inlandsche Artsen) dan RS (Rechtsschool) sebagai 
tempat tinggal
dan belajar. Saat itu dikenal dengan nama Commensalen Huis. 
Mahasiswa
yang pernah tinggal adalah Muhammad Yamin, Amir Sjarifoedin, 
Soerjadi
(Surabaya), Soerjadi (Jakarta), Assaat, Abu Hanifah, Abas, 
Hidajat, Ferdinand
Lumban Tobing, Soenarko, Koentjoro Poerbopranoto, Mohammad Amir, 
Roesmali,
Mohammad Tamzil, Soemanang, Samboedjo Arif, Mokoginta, Hassan, dan
Katjasungkana

Sejak tahun 1927 Gedung Kramat 106 digunakan oleh berbagai
organisasi pergerakan pemuda untuk melakukan kegiatan pergerakan. 
Bung Karno
dan tokoh-tokoh Algemeene Studie Club Bandung sering hadir di 
Gedung Kramat
106 untuk membicarakan format perjuangan dengan para penghuni 
Gedung Kramat
106. Di gedung ini pernah diselenggarakan kongres Sekar Roekoen, 
Pemuda Indonesia,
PPPI. Gedung ini juga menjadi sekretariat PPPI dan sekretariat 
majalah Indonesia
Raja yang dikeluarkan PPPI. Mengingat digunakan berbagai 
organisasi, maka
sejak tahun 1927 Gedung Kramat 106 yang semula bernama Langen Siswo
diberi nama Indonesische Clubhuis atau Clubgebouw (gedung
pertemuan). 

Pada 15 Agustus 1928, di gedung ini diputuskan akan
diselenggarakan Kongres Pemuda Kedua pada Oktober 1928. Soegondo
Djojopuspito, ketua PPPI, terpilih sebagai ketua kongres. Kalau 
pada Kongres
Pemuda Pertama telah berhasil diselesaikan perbedaan-perbedaan 
sempit
berdasarkan kedaerahan dan tercipta persatuan bangsa Indonesia,
Kongres Pemuda Kedua diharapkan akan menghasilkan keputusan yang 
lebih maju.
Di gedung ini memang dihasilkan keputusan yang lebih maju, yang 
kemudian
dikenal sebagai sumpah pemuda. 

Setelah peristiwa Sumpah Pemuda banyak penghuninya yang 
meninggalkan
gedung Indonesische Clubgebouw karena sudah lulus belajar. Setelah 
para
pelajar tidak melanjutkan sewanya pada tahun 1934, gedung kemudian 
disewakan
kepada Pang Tjem Jam selama tahun 1934 - 1937. Pang Tjem Jam 
menggunakan
gedung itu sebagai rumah tinggal. Kemudian pada tahun 1937 - 1951 
gedung ini
disewa Loh Jing Tjoe yang menggunakannya sebagai toko bunga (1937-
1948) dan
hotel Hersia (1948-1951). Pada tahun 1951 - 1970, Gedung Kramat 
106 disewa
Inspektorat Bea dan Cukai untuk perkantoran dan penampungan 
karyawannya. 

Tiada kata akhir untuk belajar seperti juga tiada kata akhir untuk 
kehidupan.

(Annemarie Schimmel)


. 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Fwd: Israel gets 'Chinese' admiral

2007-10-29 Terurut Topik Sunny
Di museum  Diaspora di Tel Aviv ada dicantumkan peta dalam mana  di Shanghai 
dulu terdapat Synagog.

  - Original Message - 
  From: Golden Horde 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, October 29, 2007 1:49 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Fwd: Israel gets 'Chinese' admiral


  The Israel Navy's new commander is of Chinese descent, a first for 
  the military top brass in the Jewish state.

  Admiral Eli Marom -- nicknamed "Chiney" -- took over as navy chief 
  this month after his predecessor, David Ben-Bassat, quit amid 
  criticism of his conduct during the Lebanon war.

  Marom's mother was a member of the Chinese Jewish community, born to 
  a local man and a Russian emigre woman. She married Marom's father 
  after he fled his native Germany for China during World War Two. 

  In 1955, the couple moved to Israel, where Marom was born.
  Marom's asiatic appearance may have helped him advance in the Israel 
  Navy.

  "The fact that Chiney looked different forced him constantly to show 
  that he was better. He became one of the very best very quickly," one 
  former comrade told the weekend Yediot Acharonot, which ran a profile 
  of the new admiral.

  Marom, 52, trained as an engineer and ascended through the ranks, 
  overseeing major naval operations such as the 2002 capture of an 
  Iranian-supplied weapons ship en route to Gaza.

  http://www.jta.org/cgi-bin/iowa/breaking/104918.html
  http://www.israelated.com/node/26732
  http://dover.idf.il/NR/rdonlyres/B5CEA6AE-47FD-47D9-9162-
  49C4C4FAD8E0/0/dotzsmall_cropped_big.jpg
  ---

  Eli Marom yang keturunan dari keluarga Jahudi yang pernah tinggal di 
  Tiongkok sebelum diangkat sebagai Panglima Angkatan Laut Israel ini 
  adalah seorang atase militer Israel di Singapura. Orang tua dan kakek 
  PM Israel Ehud Olmert diketahui juga berasal dari keluarga imigran 
  Jahudi yang pernah tinggal dan hidup di Harbin, Heilongjiang.

  G.H.



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.15.12/1097 - Release Date: 10/28/2007 
1:58 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT

2007-10-29 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Begitulah, Ahmad heng. Negara negara adidaya mempunyai kekuatan dan 
kelemahan, seperti kita semua. USA disatu pihak sering melanggar HAM, 
namun juga sangat berupaya menegakkan HAM dan demokrasi. Dalam 
penegakan HAM dan demokrasi, kita bukanlah apa apa dibandingkan USA 
dalam sejarahnya. Tidakkah Abraham Lincoln seorang bapak HAM yang 
harus menebus karyanya dengan nyawa? Demikian juga Martin Luther 
King, yang juga bagian dari masyarakat USA?

Benar sekali. Untuk menjadi besar, tak usah sebesar USA, cukup 
sebesar Singapura, kita masih harus berkerja keras. Juga untuk tak 
dihina oleh negara yang lebih muda dan lebih kecil, Malaysia.

USA telah berhasil mengesampingkan semua rivalnya dalam Perang 
Dingin, dan kini, berkat kejawaraannya, menjadi Sole Ruler (Jerman 
juga iri dan sering maki maki, tapi tak uk uk ya?)

Salam

Danardono




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> - Original Message - 
> From: @}PurPLe;[EMAIL PROTECTED];->-- 
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Monday, October 29, 2007 4:27 PM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT
> 
> > Negara yang selama ini membusungkan dadanya sebagai negara
> > paling demokratis dan pemuja demokrasi ternyata tak lebih baik
> > dari negara-negara yang menjadi pelanggar HAM terbesar.
> > Inilah abad globalisasi yang Kita hidupi saat ini.
> > Kedepan trend yang diprediksikan akan muncul adalah semakin
> > menguatnya militerisme.
> 
> --
> 
> Kita punya kebiasaan memaki-maki negara adidaya, bukan karena apa-
apa, 
> melainkan karena sirik saja, sebab kita tidak mampu seperti mereka.
> 
> Pepatah Cina yang mengatakan "yang menang menjadi raja negara, yang 
kalah 
> menjadi raja gunung", bukan hanya berlaku untuk perang saudara 
saja, tetapi 
> juga untuk dominasi global.
> 
> Tetapi dominasi, atau bahkan hegemoni, itu bukan dicapai dengan 
> berkeluh-kesah dan memaki-maki yang sukses, tetapi dengan bekerja 
keras, 
> berjuang tuntas di semua sektor kehidupan. Itulah yang dilakukan 
bangsa 
> Amerika, sehingga menjadi the sole ruler of the world sekarang.
> 
> Wasalam.
>




[budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT PROTES KERAS.

2007-10-29 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Betul, catatan Moderator ditujukan pada sdr Sunny

Salam

Danardono


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Pak Liang U,
> 
> Protes anda salah alamat. Catatan moderator di bawah ditujukan 
kepada
> saudara Sunny sebagai teguran halus. Bukan ditujukan untuk tulisan 
anda.
> 
> Hormat saya,
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u  wrote:
> >
> > Para moderator yang selama ini saya hormati, 
> > Untuk catatan moderator dan alinea di bawahnya dari :
> Agaknya.sampai daging masyarakat, itu semua bukan tulisan saya.
> Tapi koq dilampirkan bersama email saya. Untuk yang membaca catatan
> moderator dan alinea di atas seolah tulisan saya, karena tidak 
disebut
> sumbernya. Tindakan ini TIDAK ETIS dan MERUPAKAN FITNAH, saya paling
> menentang mempertentangkan agama maupun ras, semua yang mengikuti
> tulisan saya akan tahu itu. Kutipan harus disebut siapa yang 
menulis.
> Saya PROTES KERAS pada moderator maupun sdr. Sunny.  Saya harap
> sesepuh moderator Sdr. Xuan Tong, sdr. Adrian, sdr. Keng Hian dan
> lain-lain mengambil tindakan tegas. Saya harap juga teman-teman 
senior
> seperti Pak ABS, Pak Peter Liem, Pak Han Hwie Siong, Pak Indarto 
Tan,
> memberikan tanggapan serius atas kasus ini, kalau tidak akan menjadi
> preseden untuk memfitnah orang.
> > Salam demi keadilan
> > Liang U
> > 
> > - Original Message 
> > From: Sunny 
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Monday, October 29, 2007 4:48:04 PM
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT
> > 
> > Catatan moderator:
> > Jangan memancing di air keruh. Ingatlah selalu bahwa
> > "Di seluruh penjuru dunia, semuanya adalah bersaudara."
> > "Sesama penganut jalan suci, janganlah saling mencela."
> >  = = = = = ===
> > 
> > Agaknya Indonesia susah makmur sebab kemakmuran adalah bahagian 
dari
> keadilan. Ketidakadilan telah tersurat dalam Kitab agama mayoritas.
> Dikatakan tidak boleh bersahabat dengan orang Yahudi dan Nasrani, 
dan
> mengangkat mereka menjadi pemimpin. Dengan begitu berarti dari segi
> demokrasi itu sudah pincang. Kalau demokrasi pincang berarti
> kemakmuran pun sama pincangnya atau malah lebih pincanglagi bila
> ditambah lagi dengan korupsi yang telah mendarah daging 
dimasyarakat. 
> > 
> > - Original Message - 
> > From: liang u 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> > Sent: Monday, October 29, 2007 7:39 AM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT
> > 
> > Rekan-rekan, 
> > Sebetulnya Indonesia sudah punya arah: Masyarakat Adil dan Makmur.
> Hanya tidak tahu caranya. Akibatnya Adil dan Makmur hanya jadi
> semboyan, tak dapat dilaksanakan, bahkan menurut sebagian kawan-
kawan,
> rakyat merasakan makin lama makin jauh ke Masyarakat Adil dan Makmur
> ini. Sekarang orang bahkan mulai melupakannya. Kita perlu mempunyai
> konsep jangka panjang, yang tidak tambal sulam, belajar dari negara
> yang berhasil, jangan terlalu mudah tersinggung kalau dikritik 
orang.
> Tanpa mau dikritik, yah kita tak tahu kesalahan kita, rasanya benar
> semua, koq terpuruk terus. 
> > Kalau dipuji senangnya bukan main, misalnya dulu ada yang 
mengatakan
> Bandung kota teraman di dunia, waduh senangnya bukan main, padahal
> saya yang dari kecil sampai tua di Bandung tak merasakan itu. 
Jakarta?
> Lebih lagi, menyeberang di jembatan penyeberangan saja mikir dulu,
> takut ditodong di atas.
> > Sekarang kalau disebut sudah demokrasi, senang bukan main, padahal
> arti demokrasi adalah kekuasaan rakyat. Sekarang rakyat tak punya
> rumah, tak punya kerja, tak mampu mengajukan usulan, apakah itu 
demokrasi?
> > Seorang Filipina yang kerja di Singapura, marah ketika disebut
> Singapura negara tidak demokrasi. Ia bilang di Filipina kita bebas,
> demonstrasi anti presiden, bahkan menurunkan presiden, buat partai 
apa
> saja, ngomong apa saja, tak ada yang melarang, tapi rakyat makin 
lama
> makin miskin. Apa itu demokrasi? Di Singapura saya kerja, bisa
> menghidupi keluarga di Filipina, bisa membuat rumah di sana, bisa 
beli
> tanah. Apakah ini tidak demokrasi?
> > Kapan kita bisa berpikir begitu?
> > Mudah-mudahan saya yang salah
> > Liang U
> > 
> >  _ _ _ _ __
> > Do You Yahoo!?
> > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> > http://mail. yahoo.com 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> > 
> >  - - - - - -
> > 
> > No virus found in this incoming message.
> > Checked by AVG Free Edition. 
> > Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.15.12/1097 - Release Date:
> 10/28/2007 1:58 PM
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> > 
> > 
> > 
> > 
> > __
> > Do You Yahoo!?
> > Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> > http://mail.yahoo.com 
> > 
> > [Non-text portions of

[budaya_tionghua] OOT Re: Kapitalisme a.k.a Globalisasi dan Tionghoa sebagai bagian dari dan komunitas yg tinggal di Indonesia

2007-10-29 Terurut Topik @}PurPLe;[EMAIL PROTECTED];->--
Dear all,

Ingin menambah sedikit lagi soal diskusi ttg kapitalisme yg mengambil
bungkus baru bernama globalisasi (ato dikenal jg dengan neo-liberalisme). 
Sangat disarankan utk melihat film dokumenter yang sudah saya sertakan link
nya sebelumnya.
Dari sana Kita akan diperlihatkan bagaimana Mata rantai agenda global yang
berpengaruh langsung terhadap nasib Tionghoa di Indonesia dan kehidupan yang
Kita alami saat ini. Misalnya pembantaian massal "komunis" tahun 65 yang
sesungguhnya merupakan salah satu dampak dari perang antara sistim
kapitalisme dan komunisme, yang kemudian berlanjut sampai ke proses
pemiskinan (dampak globalisasi) yang saat ini terjadi (selain diperparah
oleh mentalitas pejabat negara yang korup...spineless menurut istilah yang
dipakai oleh Pramoedya Ananta Toer). 

Proses pemiskinan yang saat ini terjadi di Indonesia (seperti dalam surat
pernyataan INFID yg saya forwardkan sebelumnya), juga berarti proses
pemiskinan utk tionghoa. Malah utk tionghoa, ibarat udah jatuh ketimpa
tangga (walau sekarang Kita bisa bernapas sedikit lebih lega), krn ditambah
peraturan2 diskriminatif yg membuat tionghoa tidak bisa bergerak leluasa utk
kegiatan pemertahanan hidupnya. Saudara2 Tionghoa yang miskin yang paling
merasakan dampak dari sistem yg tidak adil (baik itu globalisasi maupun
kebijakan dalam negeri). 

Dengan informasi2 yang saya forwardkan sebelumnya, semoga kawan2 bisa
melihat lebih banyak lagi Mata rantai-Mata rantai yang berkait langsung
dengan nasib tionghoa di Indonesia khususnya, dan masyarakat Indonesia pada
umumnya. Proses pemiskinan dari praktek tidak adil kapitalisme ini tidak
hanya menjadi masalah komunitas etnis lain di Indonesia, tapi juga menjadi
masalah komunitas tionghoa yg merupakan bagian komunitas di Indonesia.
Karena itu, proses pemecahan masalah ini tidak bisa dilakukan
sendiri-sendiri, tapi harus bersama2. 

Julia   

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Fw: Amandemen Konstitusi PKT (Pemerhati)

2007-10-29 Terurut Topik HKSIS

- Original Message - 
From: BDG KUSUMO 
To: [EMAIL PROTECTED] ; HKSIS-Group ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, October 29, 2007 5:29 PM
Subject: [HKSIS] Amandemen Konstitusi PKT (Pemerhati)


Ulasan singkat seorang kawan, pemerhati RRT

"Hanya komentar kecil dibawah ini yang bisa saya berikan. . Disini saya ingin 
memberikan sedikit pemahaman saya tentang apa yang diartikan dengan “sistem 
sosialisme” dimasa lalu, dan apa yang diartikan sekarang dengan “sistem 
sosialisme berkepribadian Tiongkok” dan “perkembangan secara ilmiah” oleh 
resolusi kongres."

Amandemen Konstitusi PKT

 

Tanggal 21 Oktober 2007, kongres nasional ke- 17 PKT telah menerima baik dan 
mengesahkan amandemen konstitusi partai.  Isi pokok amandemen ini adalah 
dimasukkannya pengertian “perkembangan secara ilmiah” dan “sistem teori 
sosialisme yang berkepribadian Tiongkok” kedalam konstitusi. 

 
Setelah RRT berdiri, pemerintah melaksanakan sosialisasi bertahap terhadap 
kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi. Mula-mula dilaksanakan penyertaan 
modal pemerintah pada perusahaan dan pabrik-pabrik milik kapitalis untuk 
akhirnya semua saham perusahaan tersebut dibeli seluruhnya oleh pemerintah. Di 
pedesaan, dilaksanakan kolektivisasi kepemilikan tanah kaum tani yang kemudian 
ditingkatkan menjadi milik komune rakyat. Sehingga alat-alat produksi hanya 
dimiliki oleh pemerintah, koperasi dan komune rakyat. Hal ini memungkinkan 
pemerintah RRT menjalankan suatu rencana pembangunan ekonomi secara terpusat. 
Dengan demikian, terdapat syarat bagi pemerintah RRT melakukan pembagian hasil 
kerja masyarakat secara lebih adil. Sistem masyarakat dengan kepemilikan 
kolektif atas alat-alat produksi dan perencanaan terpusat inilah yang dimasa 
lalu dianggap sebagai “sistem sosialisme”.

 

Stagnasi ekonomi sosialis Tiongkok setelah RBKP (Revolusi Besar Kebudayaan 
Proletar), terjadinya reformasi di Uni Sovyet dan Blok Timur, dan mulai 
berakhirnya perang dingin, telah mendorong terjadinya reformasi dan keterbukaan 
di Tiongkok. 

 

Komune rakyat dibubarkan, tanah dibagikan kembali kepada para petani, 
perusahaan negara yang merugi diswastakan, perseorangan diperbolehkan 
mendirikan usaha milik pribadi, modal asing diusahakan masuk ke Tiongkok. 
Sistem kepemilikan alat-alat produksi yang tadinya semuanya sudah bersifat 
kolektif berubah menjadi 3 jenis kepemilikan, yaitu milik negara, milik 
kapitalis nasional besar maupun kecil dan kapitalis asing. Pemerintah RRT 
menyusun regulasi ekonomi agar ketiga sistem kepemilikan ini dapat bersinergi 
secara maksimal dalam sistem ekonomi pasar demi mendorong maju ekonomi nasional 
Tiongkok. Sistem masyarakat Tiongkok sekarang dengan kepemilikan campuran atas 
alat-alat produksi yang berinteraksi dalam ekonomi pasar mengikuti serangkaian 
regulasi yang dibuat oleh pemerintah inilah yang sekarang disebut secara resmi 
sebagai “sistem sosialisme berkepribadian Tiongkok”.

 

Diantara peserta kongres mengatakan bahwa dimasukkannya “pembangunan secara 
ilmiah” menunjukkan tingkat pengetahuan PKT terhadap hukum perkembangan 
masyarakat umat manusia (Zeng Qinghong, anggota dewan harian politbiro CC PKT 
kongres ke-16). Peserta Kongres Qi Zhala berpendapat dicantumkannya konsep 
pandangan pembangunan ilmiah kedalam konstitusi partai dapat “mengurangi jalan 
memutar” serta “dapat lebih menguasai hukum perkembangan” masyarakat. 



Dalam pendapat tersebut diatas tersirat pengertian bahwa langkah ‘sosialisasi 
atas semua kepemilikan alat-alat produksi’ dan menjalankan perencanaan terpusat 
dimasa lalu (sebelum reformasi Deng Siaoping) merupakan suatu 
“kekurangpengertian” terhadap hukum perkembangan masyarakat, atau “suatu jalan 
memutar” dalam mencapai tujuan. 



Dan dengan mengembalikan sistem kepemilikan campuran atas alat-alat produksi 
(kepemilikan negara, kapitalis nasional dan kapitalis asing) yang berinteraksi 
dalam ekonomi pasar dibawah suatu regulasi negara dalam masyarakat Tiongkok 
sekarang ini dianggap bahwa PKT telah lebih menguasai hukum perkembangan 
masyarakat umat manusia. Dan kenyataan memang menunjukkan bahwa pertumbuhan 
ekonomi nasional Tiongkok sekarang jauh lebih cepat dan lebih mantap daripada 
sebelum reformasi dan keterbukaan dilaksanakan. 

 

27 Oktober 2007



   





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.15.12/1096 - Release Date: 2007/10/27 
$W$H 11:02


[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/b

Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT

2007-10-29 Terurut Topik @}PurPLe;[EMAIL PROTECTED];->--
Sebelum anda berkomentar lebih jauh, silahkan melihat dulu film dokumenter
yang telah saya sertakan link nya. Baru anda memutuskan apakah memang benar
itu sebuah makian hanya karena sirik tidak mampu ataukah sebuah gugatan utk
memperoleh keadilan. 

Maksudnya sukses dan bekerja keras dengan menghalalkan segala cara? Bahkan
dengan mengamini pembunuhan massal, penghancuran, dan perebutan sumber daya
kehidupan yg dilakukan dengan tangan orang lain, ataupun bahkan tangannya
sendiri? 

Julia
---Original Message---
 
From: Akhmad Bukhari Saleh
Date: 10/29/2007 6:32:00 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT
 
- Original Message - 
From: @}PurPLe;[EMAIL PROTECTED];->-- 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, October 29, 2007 4:27 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT

> Negara yang selama ini membusungkan dadanya sebagai negara
> paling demokratis dan pemuja demokrasi ternyata tak lebih baik
> dari negara-negara yang menjadi pelanggar HAM terbesar.
> Inilah abad globalisasi yang Kita hidupi saat ini.
> Kedepan trend yang diprediksikan akan muncul adalah semakin
> menguatnya militerisme.

--

Kita punya kebiasaan memaki-maki negara adidaya, bukan karena apa-apa, 
melainkan karena sirik saja, sebab kita tidak mampu seperti mereka.

Pepatah Cina yang mengatakan "yang menang menjadi raja negara, yang kalah 
menjadi raja gunung", bukan hanya berlaku untuk perang saudara saja, tetapi 
juga untuk dominasi global.

Tetapi dominasi, atau bahkan hegemoni, itu bukan dicapai dengan 
berkeluh-kesah dan memaki-maki yang sukses, tetapi dengan bekerja keras, 
berjuang tuntas di semua sektor kehidupan. Itulah yang dilakukan bangsa 
Amerika, sehingga menjadi the sole ruler of the world sekarang.

Wasalam. 


 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT PROTES KERAS.

2007-10-29 Terurut Topik Hendri Irawan
Pak Liang U,

Protes anda salah alamat. Catatan moderator di bawah ditujukan kepada
saudara Sunny sebagai teguran halus. Bukan ditujukan untuk tulisan anda.

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Para moderator yang selama ini saya hormati, 
> Untuk catatan moderator dan alinea di bawahnya dari :
Agaknya.sampai daging masyarakat, itu semua bukan tulisan saya.
Tapi koq dilampirkan bersama email saya. Untuk yang membaca catatan
moderator dan alinea di atas seolah tulisan saya, karena tidak disebut
sumbernya. Tindakan ini TIDAK ETIS dan MERUPAKAN FITNAH, saya paling
menentang mempertentangkan agama maupun ras, semua yang mengikuti
tulisan saya akan tahu itu. Kutipan harus disebut siapa yang menulis.
Saya PROTES KERAS pada moderator maupun sdr. Sunny.  Saya harap
sesepuh moderator Sdr. Xuan Tong, sdr. Adrian, sdr. Keng Hian dan
lain-lain mengambil tindakan tegas. Saya harap juga teman-teman senior
seperti Pak ABS, Pak Peter Liem, Pak Han Hwie Siong, Pak Indarto Tan,
memberikan tanggapan serius atas kasus ini, kalau tidak akan menjadi
preseden untuk memfitnah orang.
> Salam demi keadilan
> Liang U
> 
> - Original Message 
> From: Sunny <[EMAIL PROTECTED]>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Monday, October 29, 2007 4:48:04 PM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT
> 
> Catatan moderator:
> Jangan memancing di air keruh. Ingatlah selalu bahwa
> "Di seluruh penjuru dunia, semuanya adalah bersaudara."
> "Sesama penganut jalan suci, janganlah saling mencela."
>  = = = = = ===
> 
> Agaknya Indonesia susah makmur sebab kemakmuran adalah bahagian dari
keadilan. Ketidakadilan telah tersurat dalam Kitab agama mayoritas.
Dikatakan tidak boleh bersahabat dengan orang Yahudi dan Nasrani, dan
mengangkat mereka menjadi pemimpin. Dengan begitu berarti dari segi
demokrasi itu sudah pincang. Kalau demokrasi pincang berarti
kemakmuran pun sama pincangnya atau malah lebih pincanglagi bila
ditambah lagi dengan korupsi yang telah mendarah daging dimasyarakat. 
> 
> - Original Message - 
> From: liang u 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> Sent: Monday, October 29, 2007 7:39 AM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT
> 
> Rekan-rekan, 
> Sebetulnya Indonesia sudah punya arah: Masyarakat Adil dan Makmur.
Hanya tidak tahu caranya. Akibatnya Adil dan Makmur hanya jadi
semboyan, tak dapat dilaksanakan, bahkan menurut sebagian kawan-kawan,
rakyat merasakan makin lama makin jauh ke Masyarakat Adil dan Makmur
ini. Sekarang orang bahkan mulai melupakannya. Kita perlu mempunyai
konsep jangka panjang, yang tidak tambal sulam, belajar dari negara
yang berhasil, jangan terlalu mudah tersinggung kalau dikritik orang.
Tanpa mau dikritik, yah kita tak tahu kesalahan kita, rasanya benar
semua, koq terpuruk terus. 
> Kalau dipuji senangnya bukan main, misalnya dulu ada yang mengatakan
Bandung kota teraman di dunia, waduh senangnya bukan main, padahal
saya yang dari kecil sampai tua di Bandung tak merasakan itu. Jakarta?
Lebih lagi, menyeberang di jembatan penyeberangan saja mikir dulu,
takut ditodong di atas.
> Sekarang kalau disebut sudah demokrasi, senang bukan main, padahal
arti demokrasi adalah kekuasaan rakyat. Sekarang rakyat tak punya
rumah, tak punya kerja, tak mampu mengajukan usulan, apakah itu demokrasi?
> Seorang Filipina yang kerja di Singapura, marah ketika disebut
Singapura negara tidak demokrasi. Ia bilang di Filipina kita bebas,
demonstrasi anti presiden, bahkan menurunkan presiden, buat partai apa
saja, ngomong apa saja, tak ada yang melarang, tapi rakyat makin lama
makin miskin. Apa itu demokrasi? Di Singapura saya kerja, bisa
menghidupi keluarga di Filipina, bisa membuat rumah di sana, bisa beli
tanah. Apakah ini tidak demokrasi?
> Kapan kita bisa berpikir begitu?
> Mudah-mudahan saya yang salah
> Liang U
> 
>  _ _ _ _ __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail. yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
>  - - - - - -
> 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition. 
> Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.15.12/1097 - Release Date:
10/28/2007 1:58 PM
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] Fwd: Israel gets 'Chinese' admiral

2007-10-29 Terurut Topik Golden Horde
The Israel Navy's new commander is of Chinese descent, a first for 
the military top brass in the Jewish state.

Admiral Eli Marom -- nicknamed "Chiney" -- took over as navy chief 
this month after his predecessor, David Ben-Bassat, quit amid 
criticism of his conduct during the Lebanon war.

Marom's mother was a member of the Chinese Jewish community, born to 
a local man and a Russian emigre woman. She married Marom's father 
after he fled his native Germany for China during World War Two. 

In 1955, the couple moved to Israel, where Marom was born.
Marom's asiatic appearance may have helped him advance in the Israel 
Navy.

"The fact that Chiney looked different forced him constantly to show 
that he was better. He became one of the very best very quickly," one 
former comrade told the weekend Yediot Acharonot, which ran a profile 
of the new admiral.

Marom, 52, trained as an engineer and ascended through the ranks, 
overseeing major naval operations such as the 2002 capture of an 
Iranian-supplied weapons ship en route to Gaza.

http://www.jta.org/cgi-bin/iowa/breaking/104918.html
http://www.israelated.com/node/26732
http://dover.idf.il/NR/rdonlyres/B5CEA6AE-47FD-47D9-9162-
49C4C4FAD8E0/0/dotzsmall_cropped_big.jpg
---


Eli Marom yang keturunan dari keluarga Jahudi yang pernah tinggal di 
Tiongkok  sebelum  diangkat sebagai Panglima Angkatan Laut Israel ini 
adalah seorang atase militer Israel di Singapura. Orang tua dan kakek 
PM Israel Ehud Olmert diketahui juga  berasal  dari keluarga  imigran 
Jahudi yang pernah tinggal dan hidup di Harbin, Heilongjiang.

G.H.




Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT PROTES KERAS.

2007-10-29 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
He he he... sabar saja Liang U sianseng.
Satu boe beng siauw pwee seperti Sunny itu dengan analisis ceteknya tidak 
akan membuat saya (yang Muslim) kebakaran jenggot. Bahkan bersyukur jadi 
tahu bagaimana kelasnya itu orang.

Dalam satu kelompok memang musti ada pithoe-nya seperti Sunny ini.
Kalau tidak ada pithoe di suatu kumpulan orang, mana koentjoe akan 
kelihatan...

Wasalam.



- Original Message - 
From: liang u
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, October 29, 2007 6:20 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT PROTES KERAS.

> Para moderator yang selama ini saya hormati,
> Untuk catatan moderator dan alinea di bawahnya dari :
> Agaknya.sampai daging masyarakat, itu semua bukan tulisan saya.
>  Tapi koq dilampirkan bersama email saya.
> Untuk yang membaca catatan moderator dan alinea di atas
> seolah tulisan saya, karena tidak disebut sumbernya.
> Tindakan ini TIDAK ETIS dan MERUPAKAN FITNAH,
> saya paling menentang mempertentangkan agama maupun ras,
> semua yang mengikuti tulisan saya akan tahu itu.
> Kutipan harus disebut siapa yang menulis.
> Saya PROTES KERAS pada moderator maupun sdr. Sunny.
> Saya harap sesepuh moderator Sdr. Xuan Tong, sdr. Adrian,
> sdr. Keng Hian dan lain-lain mengambil tindakan tegas.
> Saya harap juga teman-teman senior seperti Pak ABS,
> Pak Peter Liem, Pak Han Hwie Siong, Pak Indarto Tan,
> memberikan tanggapan serius atas kasus ini, kalau tidak
> akan menjadi preseden untuk memfitnah orang.
> Salam demi keadilan
> Liang U

- - - - - - - - - - - - - - - -

> - Original Message 
> From: Sunny <[EMAIL PROTECTED]>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Monday, October 29, 2007 4:48:04 PM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT
> >
> > Catatan moderator:
> > Jangan memancing di air keruh. Ingatlah selalu bahwa
> > "Di seluruh penjuru dunia, semuanya adalah bersaudara."
> > "Sesama penganut jalan suci, janganlah saling mencela."
> >
> >  = = = ===
> >
> > Agaknya Indonesia susah makmur sebab kemakmuran adalah
> > bahagian dari keadilan.
> > Ketidakadilan telah tersurat dalam Kitab agama mayoritas.
> > Dikatakan tidak boleh bersahabat dengan orang Yahudi
> > dan Nasrani, dan mengangkat mereka menjadi pemimpin.
> > Dengan begitu berarti dari segi demokrasi itu sudah pincang.
> > Kalau demokrasi pincang berarti kemakmuran pun sama
> > pincangnya atau malah lebih pincang lagi bila ditambah lagi
> > dengan korupsi yang telah mendarah daging dimasyarakat.

- - - - - - - - - - - - - -

> > - Original Message - 
> > From: liang u
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Sent: Monday, October 29, 2007 7:39 AM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT
> > >
> > > Rekan-rekan,
> > > Sebetulnya Indonesia sudah punya arah: Masyarakat Adil
> > > dan Makmur. Hanya tidak tahu caranya.
> > > Akibatnya Adil dan Makmur hanya jadi semboyan,
> > > tak dapat dilaksanakan, bahkan menurut sebagian
> > > kawan-kawan, rakyat merasakan makin lama makin jauh
> > > ke Masyarakat Adil dan Makmur ini.
> > > Sekarang orang bahkan mulai melupakannya.
> > > Kita perlu mempunyai konsep jangka panjang, yang tidak
> > > tambal sulam, belajar dari negara yang berhasil, jangan
> > > terlalu mudah tersinggung kalau dikritik orang.
> > > Tanpa mau dikritik, yah kita tak tahu kesalahan kita,
> > > rasanya benar semua, koq terpuruk terus. 



Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT

2007-10-29 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: @}PurPLe;[EMAIL PROTECTED];->-- 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, October 29, 2007 4:27 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT

> Negara yang selama ini membusungkan dadanya sebagai negara
> paling demokratis dan pemuja demokrasi ternyata tak lebih baik
> dari negara-negara yang menjadi pelanggar HAM terbesar.
> Inilah abad globalisasi yang Kita hidupi saat ini.
> Kedepan trend yang diprediksikan akan muncul adalah semakin
> menguatnya militerisme.

--

Kita punya kebiasaan memaki-maki negara adidaya, bukan karena apa-apa, 
melainkan karena sirik saja, sebab kita tidak mampu seperti mereka.

Pepatah Cina yang mengatakan "yang menang menjadi raja negara, yang kalah 
menjadi raja gunung", bukan hanya berlaku untuk perang saudara saja, tetapi 
juga untuk dominasi global.

Tetapi dominasi, atau bahkan hegemoni, itu bukan dicapai dengan 
berkeluh-kesah dan memaki-maki yang sukses, tetapi dengan bekerja keras, 
berjuang tuntas di semua sektor kehidupan. Itulah yang dilakukan bangsa 
Amerika, sehingga menjadi the sole ruler of the world sekarang.

Wasalam. 



Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT PROTES KERAS.

2007-10-29 Terurut Topik liang u
Para moderator yang selama ini saya hormati, 
Untuk catatan moderator dan alinea di bawahnya dari : Agaknya.sampai daging 
masyarakat, itu semua bukan tulisan saya. Tapi koq dilampirkan bersama email 
saya. Untuk yang membaca catatan moderator dan alinea di atas seolah tulisan 
saya, karena tidak disebut sumbernya. Tindakan ini TIDAK ETIS dan MERUPAKAN 
FITNAH, saya paling menentang mempertentangkan agama maupun ras, semua yang 
mengikuti tulisan saya akan tahu itu. Kutipan harus disebut siapa yang menulis. 
Saya PROTES KERAS pada moderator maupun sdr. Sunny.  Saya harap sesepuh 
moderator Sdr. Xuan Tong, sdr. Adrian, sdr. Keng Hian dan lain-lain mengambil 
tindakan tegas. Saya harap juga teman-teman senior seperti Pak ABS, Pak Peter 
Liem, Pak Han Hwie Siong, Pak Indarto Tan, memberikan tanggapan serius atas 
kasus ini, kalau tidak akan menjadi preseden untuk memfitnah orang.
Salam demi keadilan
Liang U

- Original Message 
From: Sunny <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, October 29, 2007 4:48:04 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT

Catatan moderator:
Jangan memancing di air keruh. Ingatlah selalu bahwa
"Di seluruh penjuru dunia, semuanya adalah bersaudara."
"Sesama penganut jalan suci, janganlah saling mencela."
 = = = = = ===

Agaknya Indonesia susah makmur sebab kemakmuran adalah bahagian dari keadilan. 
Ketidakadilan telah tersurat dalam Kitab agama mayoritas. Dikatakan tidak boleh 
bersahabat dengan orang Yahudi dan Nasrani, dan mengangkat mereka menjadi 
pemimpin. Dengan begitu berarti dari segi demokrasi itu sudah pincang. Kalau 
demokrasi pincang berarti kemakmuran pun sama pincangnya atau malah lebih 
pincanglagi bila ditambah lagi dengan korupsi yang telah mendarah daging 
dimasyarakat. 

- Original Message - 
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Monday, October 29, 2007 7:39 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT

Rekan-rekan, 
Sebetulnya Indonesia sudah punya arah: Masyarakat Adil dan Makmur. Hanya tidak 
tahu caranya. Akibatnya Adil dan Makmur hanya jadi semboyan, tak dapat 
dilaksanakan, bahkan menurut sebagian kawan-kawan, rakyat merasakan makin lama 
makin jauh ke Masyarakat Adil dan Makmur ini. Sekarang orang bahkan mulai 
melupakannya. Kita perlu mempunyai konsep jangka panjang, yang tidak tambal 
sulam, belajar dari negara yang berhasil, jangan terlalu mudah tersinggung 
kalau dikritik orang. Tanpa mau dikritik, yah kita tak tahu kesalahan kita, 
rasanya benar semua, koq terpuruk terus. 
Kalau dipuji senangnya bukan main, misalnya dulu ada yang mengatakan Bandung 
kota teraman di dunia, waduh senangnya bukan main, padahal saya yang dari kecil 
sampai tua di Bandung tak merasakan itu. Jakarta? Lebih lagi, menyeberang di 
jembatan penyeberangan saja mikir dulu, takut ditodong di atas.
Sekarang kalau disebut sudah demokrasi, senang bukan main, padahal arti 
demokrasi adalah kekuasaan rakyat. Sekarang rakyat tak punya rumah, tak punya 
kerja, tak mampu mengajukan usulan, apakah itu demokrasi?
Seorang Filipina yang kerja di Singapura, marah ketika disebut Singapura negara 
tidak demokrasi. Ia bilang di Filipina kita bebas, demonstrasi anti presiden, 
bahkan menurunkan presiden, buat partai apa saja, ngomong apa saja, tak ada 
yang melarang, tapi rakyat makin lama makin miskin. Apa itu demokrasi? Di 
Singapura saya kerja, bisa menghidupi keluarga di Filipina, bisa membuat rumah 
di sana, bisa beli tanah. Apakah ini tidak demokrasi?
Kapan kita bisa berpikir begitu?
Mudah-mudahan saya yang salah
Liang U

 _ _ _ _ __
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail. yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

 - - - - - -

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.15.12/1097 - Release Date: 10/28/2007 
1:58 PM

[Non-text portions of this message have been removed]




__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Muslim di China

2007-10-29 Terurut Topik agung setiawan
lha emang cuma muslim doank? agama laen juga kok.
posisi agama emang diatas segalanya buat bagi sebagian
org, apalagi kalo dijanjikan masuk surga, apapun
dilakukan.

--- sandaljepit88 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>
http://www.news.faithfreedom.org/index.php?name=News&file=article&sid=
> 1132
> by Passionate Conscience on Mar 05, 2007 - 10:00 AM
> 
> Ada alasan kuat untuk berjaga-jaga menghadapi
> serangan Islam di China.
> Islam bukan hanya sekedar kepercayaan saja, bukan
> sekedar agama
> belaka. Islam adalah program komputer, lebih
> tepatnya: program virus
> komputer.
> 
> Seperti yang kau katakan sendiri (yang ditulis oleh
> Captain X), Islam
> adalah tata cara hidup yang ketat aturannya. Islam
> punya segala macam
> jurus untuk menghancurkan kehidupan secara diam2.
> 
> Bagi kami warga nasionalis China, kepercayaan
> semacam ini adalah bibit
> dari kehancuran.
> 
> Islam merubah seorang China yang percaya Qur'an
> menjadi seorang Arab
> dalam waktu semalam saja. Kesetiaan orang China ini
> tidak lagi bagi
> negara China tapi bagi negara Arab. Dia menyembah ke
> Mekah, menyatakan
> diri sebagai saudara orang2 Arab. Ketertarikan
> utamanya hanya tertuju
> pada hal2 yang berbau Arab melulu. Dia akan menolak
> budaya negara
> sendiri dan malah menganut budaya Arab secara
> fanatik.
> 
> Ketika virus komputer yang tertanam di kepalanya ini
> semakin
> berkembang, dia akhirnya akan menolak hukum2 dan
> aturan2 negara China
> sendiri. Jika jumlah umat Muslim seperti dirinya ini
> semakin banyak,
> maka mereka nantinya akan menuntut hukum tersendiri
> yakni Sharia
> Islam. Umat Islam ini tidak akan mau lagi bercampur
> dengan saudara2
> Chinanya sendiri dan malah memandang mereka sebagai
> kafir musuh Allah,
> si tuhan Arab.
> 
> Dia tidak lagi berjuang untuk kemakmuran dan
> kejayaan China, tapi
> lebih peduli dengan kepentingan hidupnya sendiri
> setelah mati. Semua
> yang dilakukannya adalah untuk tujuan demi dapat
> hadiah di surga
> khayalan Muslim sendiri. Bukannya semakin rajin
> kerja, tapi dia malah
> lebih banyak menghabiskan waktu sembahyang lima kali
> sehari.
> Produktivitas kerjanya jadi kalah penting
> dibandingkan "kewajiban
> ibadah" terhadap tuhan Arabnya. Karena itu pula dia
> bersama golongan
> Muslim lainnya akan semakin terperosok ke lembah
> kemiskinan yang
> semakin dalam.
> 
> Rasa simpatinya hanya ditujukan kepada orang2 Arab
> Timur Tengah yang
> sekarang dipanggilkan sebagai "saudara2" seiman.
> Pada kenyataannya,
> untuk membuktikan kesetiaannya, dia bahkan tidak
> sungkan2 membunuh
> sesama saudaranya sendiri yakni orang2 China kafir.
> 
> Kalian lihat hal ini dengan jelas terjadi di India.
> Para Muslim India
> membunuh saudara2 India mereka yang kafir. Hal ini
> terjadi pula di
> Thailand di mana Muslim Thai membunuhi dan meneror
> saudara2 sekandung
> Thai yang kafir. Kalian lihat pula kejadian yang
> sama terjadi di
> Filipina di mana para Muslim Filipina memotongi
> kepala saudara2
> sekandung Filipina mereka yang kafir. Di Indonesia,
> para Muslim
> Indonesia meledakkan saudara2 sekandung mereka
> sendiri pakai bom hanya
> gara2 mereka berada di tempat di mana banyak turis
> bule. Para Muslim
> non-Arab ini tidak segan2 membunuhi saudara2
> sekandung mereka sendiri.
> Kenyataan bahwa mereka sedarah, berasal dari
> kandungan yang sama,
> tidak berarti apa2 sama sekali bagi mereka.
> 
> Jikalau Muslim China ini merasa dirinya sudah kuat,
> dia akan
> menyebarkan kekacauan dan menuntut demi kepentingan
> tuhan Arabnya. Dia
> akan menyingkirkan segala warisan China dari dirinya
> dan merubahnya
> jadi Arachin (Arab-China). Tepatnya dia bukanlah
> orang China lagi.
> 
> Kalian lihat kecenderungan ini di India di mana para
> Muslim India
> tanpa malu2 lagi menghancurkan bangunan2 kuno mereka
> demi untuk
> kepentingan Islam. Mereka bahkan membuang nama2
> India asli mereka yang
> diwariskan dari nenek moyang mereka sejak dahulu
> kala. Mereka
> memisahkan diri dari saudara2 sedarah mereka dan
> menamakan diri mereka
> sebagai "Paki" – (Pakistan) yang adalah nama suku
> Arab baru ciptaan
> mereka sendiri. Dengan begitu, sempurnalah sudah
> tranformasi Islam
> yang terjadi dalam diri mereka.
> 
> Mereka jadi orang2 baru dengan budaya2 baru setelah
> mengkhianati
> budaya mereka sendiri. Mereka jadi bagian dari
> Kerajaan Arabia.
> 
> Apakah kami orang2 China harus menunggu sampai
> semuanya terlambat dan
> melihat bagaimana nantinya kakek moyang kami akan
> dikhianati padahal
> mereka telah memberikan pada kami tanah China yang
> jaya?
> 
> Kalau melihat dengan apa yang dilakukan Muslim China
> di Xin Jiang,
> maka sebenarnya masalah Islam sudah dimulai.
> Haruskah kami membiarkan
> saja masalah ini dengan pura2 tidak tahu? Kami
> bukanlah teroris, tapi
> kami adalah nasionalis yang bertanggung jawab.
> 
> 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Re: [budaya_tionghua] Telah meninggal Shin She Bong Tjin Khiong

2007-10-29 Terurut Topik BUD'S
Saudara Ferry,

Kami sekeluarga mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya Kakekanda, 
Semoga arwahnya diterima di sisi yang Maha Kuasa.

Salam,

Budiman

  - Original Message - 
  From: liang u 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, October 29, 2007 12:09 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Telah meninggal Shin She Bong Tjin Khiong


  Sdr. Ferry, 
  Saya menyatakan turut berduka cita, semoga yang ditinggal tabah dan kuat, 
merubah kesedihan jadi kekuatan.
  Maaf karena tidak berada di Indonesia, saya tak dapat datang.
  Liang U

  - Original Message 
  From: WongMindHealthTherapist <[EMAIL PROTECTED]>
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Monday, October 29, 2007 1:48:09 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Telah meninggal Shin She Bong Tjin Khiong

  Pada hari ini 28 Oktober 2007 telah meninggal Shin She Bong Tjin
  Khiong , kakekanda F.X. Ferry Wong . Mohon doa semua pihak agar
  semuanya berjalan lancar .
  Jenazah di semayamkan di rumah duka Jelambar , Jakarta Barat ...
  Mohon maaf bila ada kesalahan .

  Salam
  F.X. Ferry Wong

  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT

2007-10-29 Terurut Topik @}PurPLe;[EMAIL PROTECTED];->--
Saya sertakan link dibawah ini film dokumenter ttg dampak globalisasi di
Indonesia. Globalisasi, jargon indah yg selama ini dijadikan alat utk
meninabobokan sebagian besar penduduk dunia. 
Judul film ini adalah the new rulers of the world, yg membongkar dgn cukup
gamblang topeng globalisasi yang sesungguhnya, dan peran negara2 "maju"
serta institusi2 tingkat dunia dalam skenario ekonomi global (baca:
pemiskinan global). Termasuk pelanggaran-pelanggaran kemanusiaan massal yang
"diamini" oleh para negara2 "maju" ini. Negara yang selama ini membusungkan
dadanya sebagai negara paling demokratis dan pemuja demokrasi ternyata tak
lebih baik dari negara-negara yang menjadi pelanggar HAM terbesar. 
Inilah abad globalisasi yang Kita hidupi saat ini. Kedepan trend yang
diprediksikan akan muncul adalah semakin menguatnya militerisme.

 
Julia
 
 
-Part 1
http://www.youtube.com/watch?v=8firb73r67g

 
- Part 2
 
http://www.youtube.com/watch?v=kYaDY-xTzZ0

 
- Part 3
 
http://www.youtube.com/watch?v=4se4jYI9KAc

 
- Part 4
 
http://www.youtube.com/watch?v=4se4jYI9KAc

 
- Part 5
 
http://www.youtube.com/watch?v=h0tIB9m_BBg

 
- Part 6
 
http://www.youtube.com/watch?v=Yf2CSUoxyOk

 
- Part 7
 
http://www.youtube.com/watch?v=BUmyevPS2cY

 
 
---Original Message---
 
From: liang u
Date: 10/29/2007 1:39:49 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT
 
Rekan-rekan, 
Sebetulnya Indonesia sudah punya arah: Masyarakat Adil dan Makmur. Hanya
tidak tahu caranya. Akibatnya Adil dan Makmur hanya jadi semboyan, tak dapat
dilaksanakan, bahkan menurut sebagian kawan-kawan, rakyat merasakan makin
lama makin jauh ke Masyarakat Adil dan Makmur ini. Sekarang orang bahkan
mulai melupakannya. Kita perlu mempunyai konsep jangka panjang, yang tidak
tambal sulam, belajar dari negara yang berhasil, jangan terlalu mudah
tersinggung kalau dikritik orang. Tanpa mau dikritik, yah kita tak tahu
kesalahan kita, rasanya benar semua, koq terpuruk terus. 
Kalau dipuji senangnya bukan main, misalnya dulu ada yang mengatakan Bandung
kota teraman di dunia, waduh senangnya bukan main, padahal saya yang dari
kecil sampai tua di Bandung tak merasakan itu. Jakarta? Lebih lagi,
menyeberang di jembatan penyeberangan saja mikir dulu, takut ditodong di
atas.
Sekarang kalau disebut sudah demokrasi, senang bukan main, padahal arti
demokrasi adalah kekuasaan rakyat. Sekarang rakyat tak punya rumah, tak
punya kerja, tak mampu mengajukan usulan, apakah itu demokrasi?
Seorang Filipina yang kerja di Singapura, marah ketika disebut Singapura
negara tidak demokrasi. Ia bilang di Filipina kita bebas, demonstrasi anti
presiden, bahkan menurunkan presiden, buat partai apa saja, ngomong apa saja
 tak ada yang melarang, tapi rakyat makin lama makin miskin. Apa itu
demokrasi? Di Singapura saya kerja, bisa menghidupi keluarga di Filipina,
bisa membuat rumah di sana, bisa beli tanah. Apakah ini tidak demokrasi?
Kapan kita bisa berpikir begitu?
Mudah-mudahan saya yang salah
Liang U

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]


 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT

2007-10-29 Terurut Topik Sunny
Catatan moderator:
Jangan memancing di air keruh. Ingatlah selalu bahwa
"Di seluruh penjuru dunia, semuanya adalah bersaudara."
"Sesama penganut jalan suci, janganlah saling mencela."


 Agaknya Indonesia susah makmur sebab kemakmuran adalah bahagian dari keadilan. 
Ketidakadilan telah tersurat dalam Kitab agama mayoritas. Dikatakan tidak boleh 
bersahabat dengan orang Yahudi dan Nasrani, dan  mengangkat mereka menjadi 
pemimpin. Dengan begitu berarti  dari segi demokrasi itu sudah pincang. Kalau 
demokrasi pincang berarti kemakmuran pun sama pincangnya atau malah lebih 
pincanglagi bila ditambah lagi dengan korupsi yang telah mendarah daging 
dimasyarakat. 

  - Original Message - 
  From: liang u 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, October 29, 2007 7:39 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Kapitalisme? OOT


  Rekan-rekan, 
  Sebetulnya Indonesia sudah punya arah: Masyarakat Adil dan Makmur. Hanya 
tidak tahu caranya. Akibatnya Adil dan Makmur hanya jadi semboyan, tak dapat 
dilaksanakan, bahkan menurut sebagian kawan-kawan, rakyat merasakan makin lama 
makin jauh ke Masyarakat Adil dan Makmur ini. Sekarang orang bahkan mulai 
melupakannya. Kita perlu mempunyai konsep jangka panjang, yang tidak tambal 
sulam, belajar dari negara yang berhasil, jangan terlalu mudah tersinggung 
kalau dikritik orang. Tanpa mau dikritik, yah kita tak tahu kesalahan kita, 
rasanya benar semua, koq terpuruk terus. 
  Kalau dipuji senangnya bukan main, misalnya dulu ada yang mengatakan Bandung 
kota teraman di dunia, waduh senangnya bukan main, padahal saya yang dari kecil 
sampai tua di Bandung tak merasakan itu. Jakarta? Lebih lagi, menyeberang di 
jembatan penyeberangan saja mikir dulu, takut ditodong di atas.
  Sekarang kalau disebut sudah demokrasi, senang bukan main, padahal arti 
demokrasi adalah kekuasaan rakyat. Sekarang rakyat tak punya rumah, tak punya 
kerja, tak mampu mengajukan usulan, apakah itu demokrasi?
  Seorang Filipina yang kerja di Singapura, marah ketika disebut Singapura 
negara tidak demokrasi. Ia bilang di Filipina kita bebas, demonstrasi anti 
presiden, bahkan menurunkan presiden, buat partai apa saja, ngomong apa saja, 
tak ada yang melarang, tapi rakyat makin lama makin miskin. Apa itu demokrasi? 
Di Singapura saya kerja, bisa menghidupi keluarga di Filipina, bisa membuat 
rumah di sana, bisa beli tanah. Apakah ini tidak demokrasi?
  Kapan kita bisa berpikir begitu?
  Mudah-mudahan saya yang salah
  Liang U

  __
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
  http://mail.yahoo.com 

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.15.12/1097 - Release Date: 10/28/2007 
1:58 PM


[Non-text portions of this message have been removed]