[budaya_tionghua] member milis di Bandung,

2009-07-19 Terurut Topik ibc
Yth  rekan-rekan milis,

Kira-kira ada berapa banyak anggota milis budaya Tionghoa yangn bermukim
sekitar kodya Bandung yah ???  

Saya terpikirkan bila ada peminatnya berniat memprakarsai  menyelengarakan
pertemuan periodic, tempat ber bincang-bincang mengenai budaya Tionghoa
katakana 

tiap bulan sekali di Bandung.

Kita kumpul diskusi dengan ada topic tertentu untuk dibicarakan. Ataupun
mengundang pakar yang mau berbagi pengetahuannya.

Sekalian temu darat  berkenalan .

Yang berminat, atau tinggal di sekitar kodya Bandung mohon ngacung 
??? kita survey dulu

Salam,

Sugiri.



Re: [budaya_tionghua] Re: Diskusi tentang Chinese Valentine

2009-07-19 Terurut Topik zhoufy
lebih menarik melihat 7-7 ini dari sudut legenda , sastra dan romantisme  

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "ivan_taniputera" 

Date: Mon, 20 Jul 2009 04:24:18 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Diskusi tentang Chinese Valentine


Salam,

Wah kalau membicarakan tentang perbintangan saya sangat tertarik. Saya akan 
usahakan datang tanggal 22 Agustus 2009. Apakah ada makalahnya? Kalau 
bahan-bahannya sudah ada, saya juga bisa bantu untuk susun. Ini seminar yang 
sangat menarik. Saya juga ada program simulator untuk melihat kondisi 
perbintangan (kedudukan rasi bintang pada saat-saat tertentu) pada tanggal2 
tertentu. Mungkin dapat pula digabungkan.

I.T.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ardian C  wrote:
>
> RRS,
> 
> diskusi tentang Chinese Valentine akan diadakan pada tanggal 22 Agustus tahun 
> 2009.
> 
> Diskusi ini tidak hanya membicarakan bintang Vega dan Altaire yang mana sudah 
> sering ditulis dimana2. Diskusi ini lebih mengarah latar belakang dan 
> perubahan syair yang membicarakan 2 bintang ini sehingga menjadi kisah yang 
> kita kenal sekarang.
> 
> Selain hal itu juga berbicara masalah gender dan masalah pertentangan kelas 
> yang terjadi selama ribuan tahun hingga saat ini.
> 
> Bagi yang berminat bisa mendaftarkan kepada moderator atau panitia pelaksana.
> 
> Biaya sukarela
> 
> 
>   Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya 
> sekarang! http://id.mail.yahoo.com
>





[budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang

2009-07-19 Terurut Topik ivan_taniputera
Orang-orang dari hidayatullah.com perlu diundang sendiri untuk menyaksikan 
bagaimana kondisi di sana. Apa yang disampaikan oleh para jurnalis Barat itu 
kemungkinan besar mengandung pula bias2 tertentu.

Salam,

IT.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA  wrote:
>
> ?> Memang utk mereka yg tidak mengetahui sejarah Uyghur empire - propaganda 
> semacem yg ditulis oleh hidayatullah.com - seolah?masuk akal. 
> [Uyghur empire besarnya jauh lebih besar dari China -Tang dan hampir sama dgn 
> Mongol empire -Yuan dynasty tanpa China.]
> Jikalau kita perhatikan sejarah dari suku ini - kita tahu yg memusnahkan suku 
> ini adalah suku Mongol yg genocide seluruh suku Uyghur dari bumi ini. Jikalau 
> tidak ada Gengis khan suku ini pasti jumlahnya sudah minimal puluhan dan 
> mungkin ratusan juta.dan bukan hanya max. 10 juta sekarang.?Ingatlah didalam 
> sejarah china ditulis bahwa Xinjiang setelah suku Mongol digenocide oleh 
> tentara Qing merupakan daerah kosong.
> Perhatikan juga jumlah minoritas dari suku Uzbek, Kazak etc yg masih hidup di 
> Xinjiang yg belum ada 1 juta. Penduduk dari negara Uzbekistan, Tajikistan, 
> Turkmenistan, Kazakstan, Kyrgyztan juga tidak banyak sebab mereka juga kena 
> genocide oleh mongol empire. Musuh besar dari Gengis Khan adalah suku Uyghur 
> yg memperbudak suku mongol incl dia sendiri.
> ?> Hidayatullah readers lupa bahwa sebelum jaman Gengiskhan ini daerah adalah 
> central perkembangan agama islam. Agama ini disebar keseluruh dunia melalui 
> kebudayaan daerah ini tanpa kekuatan senjata sampai keIndonesia dan Espagna. 
> Tetapi sewaktu suku Mongol ini menyerbu daerah tsb didalam rangka expansinya 
> kebarat - suku?turkic dan Iran semua musnah. - ingatlah didalam sejarah 
> expansi ini gunung?tengkorak dpt diketemukan disekuruh daerah ini hasil 
> genocide Mongol. Saudi Arabia adalah padang pasir tanpa kebudayaan. Central 
> kingdom ini kaya kebudayaan dan bahan dasar dan sudah memiliki pengetahuan 
> metalurgic.
> ?> Andreas
> 
> --- On Sat, 7/18/09, jip_id  wrote:
> 
> 
> From: jip_id 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Saturday, July 18, 2009, 8:04 PM
> 
> 
> ?
> 
> 
> 
> Rekan2 ada artikel menarik tentang upaya Pemerintah Tiongkok mensubordinasi 
> entis Ughur. Apakah sama dengan program transmigrasi Jawa di Indonesia? Apa 
> pendapat Anda?
> 
> 
> 
> Usaha China Menghapus Identitas Etnis Muslim Uighur
> Monday, 13 July 2009 16:14 usamah
> E-mail Print PDF
> Etnis Han sengaja dipindahtempatkan oleh pemerintah China ke Xinjiang guna 
> menghapus etnis Uighur hingga ke akarnya
> 
> Hidayatullah. com -- Pemerintah China menempatkan jutaan etnis Han China di 
> wilayah mayoritas Muslim, Xinjiang, dengan tujuan utama memaksakan identitas 
> dan kebudayaan Han di sana. Muslim di Xinjiang menjadi seperti orang asing di 
> kampung halaman mereka sendiri.
> 
> "Mereka menghancurkan keseimbangan demografis dengan membawa orang-orang 
> China," kata Qutub, seorang pedagang pakaian di pasar tradisional di kota 
> Urumqi kepada Christian Science Monitor dalam sebuah wawancara yang 
> diterbitkan pada Senin, 28 April.
> 
> "Mereka ingin agar suku kami musnah. Mereka mengeringkan akar-akar kami."
> 
> Pemerintah China telah berkampanye selama puluhan tahun guna menempatkan 
> lebih banyak lagi etnis Han China di Xinjiang, sebuah wilayah yang merupakan 
> kampung halaman dari jutaan etnis minoritas Uighur.
> 
> Pada tahun 1949, ketika pemerintah mengambil alih Xinjiang, etnis Han hanya 
> berjumlah 7% dari total populasi di sana. Sekarang mereka sudah berjumlah 
> lebih dari 40%, dan jumlahnya terus bertambah.
> 
> Uighur mengeluh karena Han membawa serta kebudayaan dan kebiasaan mereka ke 
> dalam wilayah propinsi yang mayoritasnya Muslim.
> 
> Kebanyakan perusahaan dimiliki oleh Han yang sebagian besar mempekerjakan 
> orang-orang dari etnis mereka sendiri. Sementara pekerjaan kasar untuk 
> orang-orang Uighur.
> 
> Uighur diperlakukan sebagai warga kelas dua. Dialek Turki mereka dilarang 
> digunakan di sekolah-sekolah, dan perwakilan di departemen-departem en 
> pemerintahan sangat minim.
> 
> "Kami merasa seperti orang asing di tanah kami sendiri," keluh Batur, seorang 
> guru Uighur di kota Urumqi. "Kami ini seperti orang-orang Indian di Amerika."
> 
> Wilayah barat-laut Xinjiang, rumah bagi sekitar 8 juta etnis minoritas 
> Uighur, telah menjadi wilayah otonomi sejak tahun 1955, namun tetap saja 
> terus-menerus menjadi sasaran kekerasan dengan alasan keamanan.
> 
> Beijing melihat Xinjiang sebagai aset yang tak ternilai karena lokasinya yang 
> sangat strategis, dekat dengan Asia Tengah, dan jumlah kandungan minyak dan 
> gasnya yang besar.
> 
> Agama
> 
> Satu hal yang menjadi perhatian utama etnis Uighur adalah agama mereka, 
> Islam, yang terus menghadapi tekanan. "Tidak ada kebebasan beragama di sini," 
> kata seorang petani kapas di sebuah desa yang berjarak 50 mil ke selatan dari 
> kota Kuch

[budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang

2009-07-19 Terurut Topik ivan_taniputera
Benar sekali,

Pemerintah RRT sudah menghormati budaya etnis minoritas. Saya pernah juga 
menonton salah satu channel yang sepenuhnya menggunakan bahasa Tibet. Inti 
masalah ini adalah gerakan separatisme yang ditunggangi keyakinan tertentu.

Salam,

IT.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c"  wrote:
>
> Jadi teringat waktu dalam perjalanan dari ShiYan ke Wuhan, saya sempat 
> berbincang2 dgn bbrp etnis Han yang kebetulan satu ruangan ( KA disana ada KA 
> yg berisi kamar tidur ), salah satu yg dibahas itu adalah masalah suku 
> minoritas di Tiongkok itu jauh lebih enak dibanding dengan etnis Han.
> Dan apa yang mereka sebut lebih enak, mendapat prioritas lebih sudah menjadi 
> rahasia umum dan mrk yg satu gerbong dgn saya itu mengatakan bahwa RRT sudah 
> menegakkan HAM dgn prioriotas2 lebih kpd etnis minoritas. Bagi saya itu 
> bukanlah penegakan HAM tapi lebih kearah toleransi dan keinginan RRT utk 
> merangkul etnis minoritas.
> 
> Bagi etnis Han, merasa tidak adil ketika mereka hanya boleh beranak 1, tidak 
> mendapat prioritas tambahan nilai utk ujian masuk universitas, bantuan utk 
> penggerakan ekonomi, masalah hukum yg lebih memihak kepada kaum minoritas 
> dsbnya.
> Tentunya tentang masalah pembatasan kelahiran, ujian masuk, bantuan ekonomi 
> adalah FAKTA yang bisa kita tanyakan kepada siapapun yg mengetahui PERATURAN 
> TENTANG ETNIS MINORITAS.
> 
> Bicara masalah bahasa, TV Xinjiang yg bisa ditangkap melalui parabola 
> menggunakan bahasa Uighur sebagai bahasa utama bukan bahasa Han.
> 
> Masalah kegiatan keagamaan yang legal, adalah UU RRT tentanga pasal keagamaan 
> yang MENGHARUSKAN semua kegiatan agama apapun HARUS MELAPORKAN kepada 
> institusi keamanana setempat. Dan itu berlaku juga utk TAOISM, BUDDHISME yang 
> nota bene agama yang dipeluk oleh mayoritas etnis Han.
> Salah satu isi UU itu berbicara masalah PERSATUAN dan KESATUAN NEGARA serta 
> ketertiban masyarakat yang WAJIB ditaati oleh semua umat beragama di RRT.
> 
> UU PERLINDUNGAN ETNIS MINORITAS juga mencakup kepercayaan atau agama yang 
> dianut.
> Bbrp tahun yg lalu, ada 2 penyebar agama asing yang memasuki wilayah etnis 
> Miao dan menyebarkan ajarannya, pemerintah RRT tanpa perduli protes 
> pemerintah negara asal 2 penyebar agama asing itu yaitu USA, mendeportasi 
> ke2nya. Jelas2 ke2nya menyalahi aturan atau juga tidak mau menghormati aturan 
> negara lain.
> 
> Juga jangan lupa ketika tahun babi atau 2 tahun yang lalu, pemerintah RRT 
> melarang penggunaan babi sebagai lambang tahun 2007 dengan tujuan menghormati 
> kaum Muslimin.
> 
> Di Guangzhou terdapat kantong2 komunitas etnis Hui yang jg beragama Islam. 
> Mereka ada yang membuka restoran dengan label HALAL yang disahkan oleh 
> lembaga yg mengurus masalah halal tidaknya restoran Muslim dan lembaga itu 
> dipimpin oleh etnis Hui. Kebetulan salah satu warung favorit saya itu 
> pemiliknya etnis Hui. Mereka tidak memiliki masalah utk beribadat, bahkan 
> salah satu anggota keluarga mereka ada anak SMP yang juga sudah memeluk agama 
> Islam sejak lahir.
> 
> Ada satu hal yg mungkin luput dari perhatian adalah exodus etnis Han yang 
> membanjiri banyak wilayah minoritas sejak era reformasi Deng.
> Etnis Han ini berjuang mencari kehidupan ekonomi yang layak diberbagai tempat 
> yang memungkinkan utk maju.
> 
> Jangankan antara etnis Han dan minoritas, sesama etnis Han sendiri yg berasal 
> dari daerah2 berbeda terjadi kecemburuan sosial.
> Org Hubei dengan org daerah lain juga sering memiliki gesekan2.
> Antara orang selatan dgn org utara jg terjadi pergesekan, terutama karena 
> masalah ekonomi.
> 
> Mungkin ini yg melatari adalah masalah ekonomi, seperti yg ditulis dalam bbrp 
> surat kabar, para pelaku kerusuhan itu adalah etnis Uighur yg berasal dari 
> selatan.
> Dari permasalahan ekonomi berkembang menjadi masalah2 budaya dan agama.
> Ada mirip2 dgn di Indonesia ?
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jip_id"  wrote:
> >
> > Rekan2 ada artikel menarik tentang upaya Pemerintah Tiongkok mensubordinasi 
> > entis Ughur. Apakah sama dengan program transmigrasi Jawa di Indonesia? Apa 
> > pendapat Anda?
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Usaha China Menghapus Identitas Etnis Muslim Uighur
> > Monday, 13 July 2009 16:14 usamah
> > E-mail Print PDF
> > Etnis Han sengaja dipindahtempatkan oleh pemerintah China ke Xinjiang guna 
> > menghapus etnis Uighur hingga ke akarnya
> > 
> > Hidayatullah.com -- Pemerintah China menempatkan jutaan etnis Han China di 
> > wilayah mayoritas Muslim, Xinjiang, dengan tujuan utama memaksakan 
> > identitas dan kebudayaan Han di sana. Muslim di Xinjiang menjadi seperti 
> > orang asing di kampung halaman mereka sendiri.
> > 
> > "Mereka menghancurkan keseimbangan demografis dengan membawa orang-orang 
> > China," kata Qutub, seorang pedagang pakaian di pasar tradisional di kota 
> > Urumqi kepada Christian Science Monitor dalam sebuah wawancara yang 
> > diterbitkan pada Senin, 28 April.
> > 
> > "Mereka ingin agar suku

[budaya_tionghua] Re: Diskusi tentang Chinese Valentine

2009-07-19 Terurut Topik ivan_taniputera
Salam,

Wah kalau membicarakan tentang perbintangan saya sangat tertarik. Saya akan 
usahakan datang tanggal 22 Agustus 2009. Apakah ada makalahnya? Kalau 
bahan-bahannya sudah ada, saya juga bisa bantu untuk susun. Ini seminar yang 
sangat menarik. Saya juga ada program simulator untuk melihat kondisi 
perbintangan (kedudukan rasi bintang pada saat-saat tertentu) pada tanggal2 
tertentu. Mungkin dapat pula digabungkan.

I.T.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ardian C  wrote:
>
> RRS,
> 
> diskusi tentang Chinese Valentine akan diadakan pada tanggal 22 Agustus tahun 
> 2009.
> 
> Diskusi ini tidak hanya membicarakan bintang Vega dan Altaire yang mana sudah 
> sering ditulis dimana2. Diskusi ini lebih mengarah latar belakang dan 
> perubahan syair yang membicarakan 2 bintang ini sehingga menjadi kisah yang 
> kita kenal sekarang.
> 
> Selain hal itu juga berbicara masalah gender dan masalah pertentangan kelas 
> yang terjadi selama ribuan tahun hingga saat ini.
> 
> Bagi yang berminat bisa mendaftarkan kepada moderator atau panitia pelaksana.
> 
> Biaya sukarela
> 
> 
>   Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya 
> sekarang! http://id.mail.yahoo.com
>




[budaya_tionghua] Re: Foto-foto Peringatan Kongco Baosheng Dadi di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang

2009-07-19 Terurut Topik ivan_taniputera
Salam,

Harusnya ada Bang. Nanti saya cari lagi. Masih ada beberapa foto lain yang 
belum di upload. Kalau pake blog, upload gambar sangat mudah. Karena itu, blog 
biasa dipakai untuk album foto yang mau dishare untuk banyak orang. Tinggal 
klik aja icon untuk upload image. Waktu itu, foto2nya memang agak gelap, jadi 
ada beberapa orang yang tidak nampak jelas. Nanti kalau ada acara2 lagi akan 
saya liput. Sebentar lagi kalau tidak salah akan berlangsung kembali acara 
peringatan Kongco Sanbao Daren, tetapi tidak tahu apakah ada acara besar2an.

Ivan T.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c"  wrote:
>
> hiks kok gw gak keliatan ?
> 
> hehehehe just joke bang.
> 
> btw gimana seh cara masukin gambar ? soale banyak gambar yg mau dimasukin tp 
> gak isa.
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ivan_taniputera"  
> wrote:
> >
> > Rekan2
> > 
> > Bagi yang berminat melihat foto-foto peringatan ulang tahun Kongco Baosheng 
> > Dadi pada tanggal 14 Juni 2007 di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang silakan 
> > kunjungi blog saya di:
> > 
> > sejarahastrologimetafisika.blogspot.com 
> > 
> > atau
> > 
> > sejarah-astrologi-metafisika.co.cc
> > 
> > Terima kasih.
> > 
> > Salam,
> > 
> > Ivan Taniputera
> >
>




Re: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan

2009-07-19 Terurut Topik ChanCT
Ya, tentu saja kalau gunakan no Hp sudah lama dipakai atau bisa juga Hp 
digunakan untuk meledakan bom setelah menyingkir beberapa menit saja, atau 
gunakan jam alarm yang dipasang juga bisa, kan, ... bahkan katanya gunakan 
remote-control mobil-mobilan yang berjarak ratusan meter juga bisa, kok. Kenapa 
mesti bunuh diri untuk meledakan bom yang sudah berhasil ditaroh di tempat yang 
akan diledakan???

Bagaimana sesungguhnya saya juga tidak mengerti, bukan ahli bom. Saya ajukan 
pertanyaan begitu hanya ikut meragukan isu bom yang diletakkan di restauran 
Hotel itu diledakkan dengan bunuh diri. Sepertinya, isu itu hanya untuk 
menghilangkan diri pelaku, biar tidak dikejar saja. Sudah mampus.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: keshaandrea 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, July 19, 2009 3:04 AM
  Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan





  Bom di indonesia susah di remote pake HP, soalnya banyak SMS dari perusahan2 
konten yg suka sms ga pake waktu dan tempat ( jam 2 malam aja, masih sms iklan 
ring tone gratis hehe), itu bom bisa meledak sewaktu2 kalo dapat sms atau 
telpon.

   

  From: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ChanCT
  Sent: Saturday, July 18, 2009 9:07 PM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan

   



  Seandainya benar bom itu dirakit oleh penghuni kamar 1808, yang katanya 
suami-istri itu, kenapa harus diledakan deengan bunuh diri, ya? Bukankah 
setelah bom diletakkan di kantin/restaurant, bisa diledakan bom itu dengan 
telpon Hp, dari jarak jauh, ...

   

  Atau bom sengaja diletakkan tidak jauh dari 2 orang, setelah meledak 
disiarkan bom bunuh diri, biar tidak ada lagi orang yang perlu dikejar dan 
dituntut bertanggungjawab atas peledakan bom?

   

  Salam,

  ChanCT

   

- Original Message - 

From: Akhmad Bukhari Saleh 

To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 

Sent: Saturday, July 18, 2009 1:44 AM

Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan

 

Yang membom lebih-lebih bencinya pada Nurdin Halid, jadi begitu tahu team 
PSSI sudah menginap di situ, langsung dia bom, tidak menunggu lagi menginapnya 
team MU! He he he...

 

Ini tentunya kebalikan teori konspirasi yang mengatakan justru Nurdin Halid 
yang menyuruh membom, supaya team PSSI menang 5-0 karena MU kalah WO! He he he 
lagi...

 

Wasalam.

 

==

 

  - Original Message - 

  From: agoeng_...@yahoo.com 

  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 

  Sent: Saturday, July 18, 2009 12:20 AM

  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan

   



  Cuma bingung apa motif sebenernya ledakin bom skrg? Kenapa engga nunggu 
pas MU nginep? Kan lebih heboh n menggemparkan, apa yg bom fans MU jg jadi 
takut lukai pemain fav dia? 


--

  From: "Akhmad Bukhari Saleh" 
  Date: Sat, 18 Jul 2009 00:13:38 +0700
  To: 
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan



  Betul sekali Tan Lookay, memang itu yang terjadi.

   

  Para pemb om sudah menginap sekitar 4-6 hari sebelumnya di 
setidak-tidaknya satu kamar, kamar 1808, dan bolak-balik ke kamar itu untuk 
memasukkan bahan peledak berangsur-angsur sedikit-sedikit.

  Lalu sehari sebelumnya merakit bom itu di kamar tersebut.

  Akhirnya tadi pagi membawa bom itu ke restoran dalam tas dan koper kecil 
yang di lingkungan hotel nampak biasa dibawa-bawa tamu hotel, dan meledakannya 
secara bunuh diri.

   

  Standar sistem pengamanan anti pemboman di hotel-hotel kita memang belum 
dirancang untuk mendeteksi pembawaan bom ke dalam suatu hotel secara 'halus' 
seperti itu.

   

  Wasalam.

   

  =

   

- Original Message - 

From: Tantono Subagyo 

To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 

Sent: Friday, July 17, 2009 11:05 PM

Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan

 

  

Hal ini tidak benar juga, karena bagi yang menginap disitu pengamanan 
tidak ketat sama sekali (saya perna h mengawal tamu disitu) jadi ada 
kemungkinan si bomber bunuh diri tersebut menginap disitu

2009/7/17 keshaandrea 

  

Pengamanan di Hotel Ritz dan Marriot sangat ketat, tidak mudah menembus 
pengamanan mereka, kecuali yang bawa masuk bom ke dalam hotel tsb adalah orang 
yg sangat berpengaruh dan barang bawaannya tidak di periksa.

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of B.H. Jo
Sent: Friday, July 17, 2009 11:34 AM 


To: budaya_tionghu

[budaya_tionghua] Re: U.P. Ivan T. naskah Cirebon ??

2009-07-19 Terurut Topik Ivan Taniputera
Bapak Sugiri yth,
 
Benar sekali, saya sangat tertarik dengan sejarah Cirebon. Apakah Bapak 
mempunyai literaturnya? Saya bersedia membeli atau mengganti ongkos 
fotokopinya. Sebelumnya beribu-ribu terima kasih.
 
Salam hormat,
 
Ivan T.

--- On Mon, 7/20/09, ibc  wrote:


From: ibc 
Subject: U.P. Ivan T. naskah Cirebon ??
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Cc: "'ivan_taniputera'" 
Date: Monday, July 20, 2009, 10:27 AM


Pak Ivan,

Apakah anda minat dengan bahan sejarah kerajaan Cirebonan ??


Salam,

Sugiri




  

[budaya_tionghua] U.P. Ivan T. naskah Cirebon ??

2009-07-19 Terurut Topik ibc
Pak Ivan,

Apakah anda minat dengan bahan sejarah kerajaan Cirebonan ??


Salam,

Sugiri



[budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang

2009-07-19 Terurut Topik ardian_c
Jadi teringat waktu dalam perjalanan dari ShiYan ke Wuhan, saya sempat 
berbincang2 dgn bbrp etnis Han yang kebetulan satu ruangan ( KA disana ada KA 
yg berisi kamar tidur ), salah satu yg dibahas itu adalah masalah suku 
minoritas di Tiongkok itu jauh lebih enak dibanding dengan etnis Han.
Dan apa yang mereka sebut lebih enak, mendapat prioritas lebih sudah menjadi 
rahasia umum dan mrk yg satu gerbong dgn saya itu mengatakan bahwa RRT sudah 
menegakkan HAM dgn prioriotas2 lebih kpd etnis minoritas. Bagi saya itu 
bukanlah penegakan HAM tapi lebih kearah toleransi dan keinginan RRT utk 
merangkul etnis minoritas.

Bagi etnis Han, merasa tidak adil ketika mereka hanya boleh beranak 1, tidak 
mendapat prioritas tambahan nilai utk ujian masuk universitas, bantuan utk 
penggerakan ekonomi, masalah hukum yg lebih memihak kepada kaum minoritas 
dsbnya.
Tentunya tentang masalah pembatasan kelahiran, ujian masuk, bantuan ekonomi 
adalah FAKTA yang bisa kita tanyakan kepada siapapun yg mengetahui PERATURAN 
TENTANG ETNIS MINORITAS.

Bicara masalah bahasa, TV Xinjiang yg bisa ditangkap melalui parabola 
menggunakan bahasa Uighur sebagai bahasa utama bukan bahasa Han.

Masalah kegiatan keagamaan yang legal, adalah UU RRT tentanga pasal keagamaan 
yang MENGHARUSKAN semua kegiatan agama apapun HARUS MELAPORKAN kepada institusi 
keamanana setempat. Dan itu berlaku juga utk TAOISM, BUDDHISME yang nota bene 
agama yang dipeluk oleh mayoritas etnis Han.
Salah satu isi UU itu berbicara masalah PERSATUAN dan KESATUAN NEGARA serta 
ketertiban masyarakat yang WAJIB ditaati oleh semua umat beragama di RRT.

UU PERLINDUNGAN ETNIS MINORITAS juga mencakup kepercayaan atau agama yang 
dianut.
Bbrp tahun yg lalu, ada 2 penyebar agama asing yang memasuki wilayah etnis Miao 
dan menyebarkan ajarannya, pemerintah RRT tanpa perduli protes pemerintah 
negara asal 2 penyebar agama asing itu yaitu USA, mendeportasi ke2nya. Jelas2 
ke2nya menyalahi aturan atau juga tidak mau menghormati aturan negara lain.

Juga jangan lupa ketika tahun babi atau 2 tahun yang lalu, pemerintah RRT 
melarang penggunaan babi sebagai lambang tahun 2007 dengan tujuan menghormati 
kaum Muslimin.

Di Guangzhou terdapat kantong2 komunitas etnis Hui yang jg beragama Islam. 
Mereka ada yang membuka restoran dengan label HALAL yang disahkan oleh lembaga 
yg mengurus masalah halal tidaknya restoran Muslim dan lembaga itu dipimpin 
oleh etnis Hui. Kebetulan salah satu warung favorit saya itu pemiliknya etnis 
Hui. Mereka tidak memiliki masalah utk beribadat, bahkan salah satu anggota 
keluarga mereka ada anak SMP yang juga sudah memeluk agama Islam sejak lahir.

Ada satu hal yg mungkin luput dari perhatian adalah exodus etnis Han yang 
membanjiri banyak wilayah minoritas sejak era reformasi Deng.
Etnis Han ini berjuang mencari kehidupan ekonomi yang layak diberbagai tempat 
yang memungkinkan utk maju.

Jangankan antara etnis Han dan minoritas, sesama etnis Han sendiri yg berasal 
dari daerah2 berbeda terjadi kecemburuan sosial.
Org Hubei dengan org daerah lain juga sering memiliki gesekan2.
Antara orang selatan dgn org utara jg terjadi pergesekan, terutama karena 
masalah ekonomi.

Mungkin ini yg melatari adalah masalah ekonomi, seperti yg ditulis dalam bbrp 
surat kabar, para pelaku kerusuhan itu adalah etnis Uighur yg berasal dari 
selatan.
Dari permasalahan ekonomi berkembang menjadi masalah2 budaya dan agama.
Ada mirip2 dgn di Indonesia ?



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jip_id"  wrote:
>
> Rekan2 ada artikel menarik tentang upaya Pemerintah Tiongkok mensubordinasi 
> entis Ughur. Apakah sama dengan program transmigrasi Jawa di Indonesia? Apa 
> pendapat Anda?
> 
> 
> 
> 
> Usaha China Menghapus Identitas Etnis Muslim Uighur
> Monday, 13 July 2009 16:14 usamah
> E-mail Print PDF
> Etnis Han sengaja dipindahtempatkan oleh pemerintah China ke Xinjiang guna 
> menghapus etnis Uighur hingga ke akarnya
> 
> Hidayatullah.com -- Pemerintah China menempatkan jutaan etnis Han China di 
> wilayah mayoritas Muslim, Xinjiang, dengan tujuan utama memaksakan identitas 
> dan kebudayaan Han di sana. Muslim di Xinjiang menjadi seperti orang asing di 
> kampung halaman mereka sendiri.
> 
> "Mereka menghancurkan keseimbangan demografis dengan membawa orang-orang 
> China," kata Qutub, seorang pedagang pakaian di pasar tradisional di kota 
> Urumqi kepada Christian Science Monitor dalam sebuah wawancara yang 
> diterbitkan pada Senin, 28 April.
> 
> "Mereka ingin agar suku kami musnah. Mereka mengeringkan akar-akar kami."
> 
> Pemerintah China telah berkampanye selama puluhan tahun guna menempatkan 
> lebih banyak lagi etnis Han China di Xinjiang, sebuah wilayah yang merupakan 
> kampung halaman dari jutaan etnis minoritas Uighur.
> 
> Pada tahun 1949, ketika pemerintah mengambil alih Xinjiang, etnis Han hanya 
> berjumlah 7% dari total populasi di sana. Sekarang mereka sudah berjumlah 
> lebih dari 40%, dan jumlahnya terus bertambah.
> 
> Uighur mengeluh karena Han m

[budaya_tionghua] Re: Foto-foto Peringatan Kongco Baosheng Dadi di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang

2009-07-19 Terurut Topik ardian_c
hiks kok gw gak keliatan ?

hehehehe just joke bang.

btw gimana seh cara masukin gambar ? soale banyak gambar yg mau dimasukin tp 
gak isa.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ivan_taniputera"  
wrote:
>
> Rekan2
> 
> Bagi yang berminat melihat foto-foto peringatan ulang tahun Kongco Baosheng 
> Dadi pada tanggal 14 Juni 2007 di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang silakan 
> kunjungi blog saya di:
> 
> sejarahastrologimetafisika.blogspot.com 
> 
> atau
> 
> sejarah-astrologi-metafisika.co.cc
> 
> Terima kasih.
> 
> Salam,
> 
> Ivan Taniputera
>




[budaya_tionghua] Re: San Guan Shangdi 三官上 帝 adalah Tuhan ????????????? ??

2009-07-19 Terurut Topik ardian_c
ehem emang beda seh , apalagi kalu ditarik sejarahnbya jaman Song noh nama 
Yuhuang Shangdi baru nongol.

hmmm dalam hirarki tingkat Xian, ada 5 tingkat. but ya namanya jg dongeng 
canggih itu Fengshen bang.

kalu liat terms jaman dulu, org mati bisa jadi gui or jadi shen hehehehehehehe

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, tony hui  wrote:
>
> pusing deh jadinya. San Guan Shang Di beda lagi dengan Yu Huang Da Di ya. 
> Padahal Yu Huang Da Di kan penguasa San Jie /三界(神,鬼,人)。
> 
> Pernah nonton 封神榜/penganugerahan dewa. 仙xian yang meninggal di 
> angugerahkan sebagai 神/dewa (仙-->神 turun satu tingkat)
> 
> 人ren meninggal jadi 鬼/gui. dalam penganugerahan 108 dewa banyak 
> diantaranya yang dari 鬼 diangkat jadi 神。
> 
> --- On Fri, 7/10/09, ardian_c  wrote:
> 
> From: ardian_c 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: San Guan Shangdi 三官上帝 adalah Tuhan 
> ???
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Friday, July 10, 2009, 10:11 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
>   istilah sebutan supreme being dah ada di kalangan Tionghoa dari jaman 
> dulu, dari mulai sebutan Tai Yi, Tian Huang dsbnya.
> 
> 
> 
> Konsepsinya yg mesti dimengerti adalah bagaimana melihat yg disebut supreme 
> being itu seperti apa, jgn selalu meliat dari kacamata samawi selalu.
> 
> 
> 
> Sebutan Gui atau hantu yg seolah2 selalu jahat huehehehe atau jg sebutan shen 
> atau dewa yg seolah2 selalu baik.
> 
> Kosmologi dewa dan hantu itu seolah ada diluar tubuh kita, tapi berkaitan dgn 
> kondisi kesehatan, psikologi, kejiwaan dsbnya.
> 
> 
> 
> di kitab Daxue or Zhongyong ya owe lupa, itu jg membahas GUISHEN sebagai satu 
> kesatuan huehehehehehehe.
> 
> Dan diartiin dalam bahasa indonesia adalah Tuhan Maha Roh.
> 
> 
> 
> Nah gimana tuh ?
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "kwaihiap@ ."  wrote:
> 
> >
> 
> > Bung David,
> 
> > Thni itu mbacanya piye?(pronunciation )
> 
> > apakah pin yin? Soewandi? Ophuishen?
> 
> > Juga budaya asli Tionghoa bukan kah tidak kenal TUHAN, yg dikenal hanya 
> > HANTU dan DEWA.(kalangan manusia, kalangan dewa, kalangan hantu.
> 
> > Paling2 menurut almarhum Buya Hamka, suhunya Yusuf Hamka(adiknya Agie Cece) 
> > Allah SWT itulah DAO.
> 
> > Sojah Wushu,
> 
> > Koay Hiap.
> 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "David Kwa"  
> > wrote:
> 
> > >
> 
> > > RRS,
> 
> > > 
> 
> > > Rupanya itulah sebabnya, menurut literatur yang owe baca, ritus 
> > > sembahyang pernikahan Tionghoa disebut Sembahyang Sam Kai 三界 ya? Sam 
> > > Kai Kong 三界公 (artinya ‘Paduka Tiga Alam’) adalah gelar lain 
> > > dari Sam Koan Tayte 三官大帝 (artinya ‘Penguasa Tiga Alam’). 
> > > Sebutan itu menunjukkan bahwa dalam prosesi pernikahan tradisional 
> > > Tionghoa sepasang mempelai hanya perlu bersembahyang kepada Sam Koan 
> > > Tayte 三官大帝 (Sam Kai Kong 三界公), bukan kepada Thni Kong 
> > > 天公 ya? Kedua mempelai tidak perlu bersembahyang kepada Thni Kong 
> > > 天公, sebab sudah ada Sam Koan Tayte 三官大帝 (Sam Kai Kong 
> > > 三界公) yang merupakan representasi Tuhan, benarkah begitu? Lagipula, 
> > > urusan pernikahan kan bukan urusan Thni Kong? Benarkah begitu?
> 
> > > 
> 
> > > Bagi yang belum mengetahui, Sembahyang Sam Kai dilakukan dengan sebuah 
> > > meja altar temporer berukuran tinggi yang diletakkan di sebelah dalam 
> > > pintu utama, menghadap ke luar.
> 
> > > 
> 
> > > Dan itulah pula sebabnya di kelenteng-kelenteng tua sejatinya hanya ada 
> > > altar kepada Sam Koan Tayte 三官大帝 (Sam Kai Kong 三界公)? 
> > > Seingat saya, di kelenteng Ban Tek Ie 萬德院, Banten, dan Kim Tek Ie 
> > > �`德院, Jakarta, asalnya pun hanya ada altar Sam Koan Tayte 
> > > 三官大帝 (Sam Kai Kong 三界公), sebelum kemudian ditambah-tambah 
> > > oleh pengurus kelenteng, karena ketidakpahaman pengurus. Kerancuan mana 
> > > kemudian menular ke mana-mana, termasuk ke kelenteng-kelenteng yang 
> > > dibangun kemudian. Benarkah sebuah kelenteng “kurang lengkap” 
> > > bilamana tidak ada altar Thni Kong, hanya ada altar Sam Koan Tayte 
> > > 三官大帝 (Sam Kai Kong 三界公)? Mohon pencerahan.
> 
> > > 
> 
> > > Banyak kelenteng baru―bahkan kelenteng lama yang dipugar―di wilayah 
> > > Jabodetabek yang sengaja menambahkan altar Thni Kong 天公―bahkan 
> > > sengaja membuatkan bangunan tambahan (pai teng 拜亭) khusus di bagian 
> > > depan―yang sejatinya tidak ada, karena dulu “kurang pede” sewaktu 
> > > orba, “takut dikatakan ateis”, dlsb, yang terus menurun hingga kini. 
> > > Padahal konsepsi Ketuhanan Tionghoa berbeda dari apa yang diinginkan 
> > > pemerintah. Akibatnya, sampai sekarang kerancuan tersebut masih 
> > > berlangsung: di bagian depan kelenteng―utamanya kelenteng baru―selalu 
> > > saja ada pai teng 拜亭, tempat meletakkan altar Thni Kong 天公. 
> > > Rancunya lagi, entah siapa yang memulai, al

[budaya_tionghua] Diskusi tentang Chinese Valentine [1 Attachment]

2009-07-19 Terurut Topik Ardian C
RRS,

diskusi tentang Chinese Valentine akan diadakan pada tanggal 22 Agustus tahun 
2009.

Diskusi ini tidak hanya membicarakan bintang Vega dan Altaire yang mana sudah 
sering ditulis dimana2. Diskusi ini lebih mengarah latar belakang dan perubahan 
syair yang membicarakan 2 bintang ini sehingga menjadi kisah yang kita kenal 
sekarang.

Selain hal itu juga berbicara masalah gender dan masalah pertentangan kelas 
yang terjadi selama ribuan tahun hingga saat ini.

Bagi yang berminat bisa mendaftarkan kepada moderator atau panitia pelaksana.

Biaya sukarela


  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

Re: [budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang

2009-07-19 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
 
Memang utk mereka yg tidak mengetahui sejarah Uyghur empire - propaganda 
semacem yg ditulis oleh hidayatullah.com - seolah² masuk akal. 
[Uyghur empire besarnya jauh lebih besar dari China -Tang dan hampir sama dgn 
Mongol empire -Yuan dynasty tanpa China.]
Jikalau kita perhatikan sejarah dari suku ini - kita tahu yg memusnahkan suku 
ini adalah suku Mongol yg genocide seluruh suku Uyghur dari bumi ini. Jikalau 
tidak ada Gengis khan suku ini pasti jumlahnya sudah minimal puluhan dan 
mungkin ratusan juta.dan bukan hanya max. 10 juta sekarang.  Ingatlah didalam 
sejarah china ditulis bahwa Xinjiang setelah suku Mongol digenocide oleh 
tentara Qing merupakan daerah kosong.
Perhatikan juga jumlah minoritas dari suku Uzbek, Kazak etc yg masih hidup di 
Xinjiang yg belum ada 1 juta. Penduduk dari negara Uzbekistan, Tajikistan, 
Turkmenistan, Kazakstan, Kyrgyztan juga tidak banyak sebab mereka juga kena 
genocide oleh mongol empire. Musuh besar dari Gengis Khan adalah suku Uyghur yg 
memperbudak suku mongol incl dia sendiri.
 
Hidayatullah readers lupa bahwa sebelum jaman Gengiskhan ini daerah adalah 
central perkembangan agama islam. Agama ini disebar keseluruh dunia melalui 
kebudayaan daerah ini tanpa kekuatan senjata sampai keIndonesia dan Espagna. 
Tetapi sewaktu suku Mongol ini menyerbu daerah tsb didalam rangka expansinya 
kebarat - suku² turkic dan Iran semua musnah. - ingatlah didalam sejarah 
expansi ini gunung² tengkorak dpt diketemukan disekuruh daerah ini hasil 
genocide Mongol. Saudi Arabia adalah padang pasir tanpa kebudayaan. Central 
kingdom ini kaya kebudayaan dan bahan dasar dan sudah memiliki pengetahuan 
metalurgic.
 
Andreas

--- On Sat, 7/18/09, jip_id  wrote:


From: jip_id 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, July 18, 2009, 8:04 PM


  



Rekan2 ada artikel menarik tentang upaya Pemerintah Tiongkok mensubordinasi 
entis Ughur. Apakah sama dengan program transmigrasi Jawa di Indonesia? Apa 
pendapat Anda?



Usaha China Menghapus Identitas Etnis Muslim Uighur
Monday, 13 July 2009 16:14 usamah
E-mail Print PDF
Etnis Han sengaja dipindahtempatkan oleh pemerintah China ke Xinjiang guna 
menghapus etnis Uighur hingga ke akarnya

Hidayatullah. com -- Pemerintah China menempatkan jutaan etnis Han China di 
wilayah mayoritas Muslim, Xinjiang, dengan tujuan utama memaksakan identitas 
dan kebudayaan Han di sana. Muslim di Xinjiang menjadi seperti orang asing di 
kampung halaman mereka sendiri.

"Mereka menghancurkan keseimbangan demografis dengan membawa orang-orang 
China," kata Qutub, seorang pedagang pakaian di pasar tradisional di kota 
Urumqi kepada Christian Science Monitor dalam sebuah wawancara yang diterbitkan 
pada Senin, 28 April.

"Mereka ingin agar suku kami musnah. Mereka mengeringkan akar-akar kami."

Pemerintah China telah berkampanye selama puluhan tahun guna menempatkan lebih 
banyak lagi etnis Han China di Xinjiang, sebuah wilayah yang merupakan kampung 
halaman dari jutaan etnis minoritas Uighur.

Pada tahun 1949, ketika pemerintah mengambil alih Xinjiang, etnis Han hanya 
berjumlah 7% dari total populasi di sana. Sekarang mereka sudah berjumlah lebih 
dari 40%, dan jumlahnya terus bertambah.

Uighur mengeluh karena Han membawa serta kebudayaan dan kebiasaan mereka ke 
dalam wilayah propinsi yang mayoritasnya Muslim.

Kebanyakan perusahaan dimiliki oleh Han yang sebagian besar mempekerjakan 
orang-orang dari etnis mereka sendiri. Sementara pekerjaan kasar untuk 
orang-orang Uighur.

Uighur diperlakukan sebagai warga kelas dua. Dialek Turki mereka dilarang 
digunakan di sekolah-sekolah, dan perwakilan di departemen-departem en 
pemerintahan sangat minim.

"Kami merasa seperti orang asing di tanah kami sendiri," keluh Batur, seorang 
guru Uighur di kota Urumqi. "Kami ini seperti orang-orang Indian di Amerika."

Wilayah barat-laut Xinjiang, rumah bagi sekitar 8 juta etnis minoritas Uighur, 
telah menjadi wilayah otonomi sejak tahun 1955, namun tetap saja terus-menerus 
menjadi sasaran kekerasan dengan alasan keamanan.

Beijing melihat Xinjiang sebagai aset yang tak ternilai karena lokasinya yang 
sangat strategis, dekat dengan Asia Tengah, dan jumlah kandungan minyak dan 
gasnya yang besar.

Agama

Satu hal yang menjadi perhatian utama etnis Uighur adalah agama mereka, Islam, 
yang terus menghadapi tekanan. "Tidak ada kebebasan beragama di sini," kata 
seorang petani kapas di sebuah desa yang berjarak 50 mil ke selatan dari kota 
Kucha, kota Uighur yang dihuni oleh 200 ribu orang, kepada Monitor.

Muslim di Xinjiang mengeluhkan penutupan masjid dan sekolah agama dengan alasan 
tidak memiliki izin sebagaimana yang diharuskan.

Peraturan pemerintah melarang pemuda Muslim di bawah umur 18 tahun shalat di 
masjid. Peraturan terakhir yang baru saja dikenalkan, melarang pegawai 
pemerintah lokal pergi ke masjid, melarang guru-guru memelihara jenggot, dan 
melarang mahasiswa membawa Al-Qur'an ke kampus. Demikian d

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-07-19 Terurut Topik Teng Aina
" Siapa menuntut aliran sesat, akan membahayakan diri sendiri " ( Confucius )

Sojah,

Teng Aina


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang

2009-07-19 Terurut Topik keshaandrea
hidayahtulah.com masa dipercaya...

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "jip_id" 

Date: Sun, 19 Jul 2009 03:04:39 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang


Rekan2 ada artikel menarik tentang upaya Pemerintah Tiongkok mensubordinasi 
entis Ughur. Apakah sama dengan program transmigrasi Jawa di Indonesia? Apa 
pendapat Anda?




Usaha China Menghapus Identitas Etnis Muslim Uighur
Monday, 13 July 2009 16:14 usamah
E-mail Print PDF
Etnis Han sengaja dipindahtempatkan oleh pemerintah China ke Xinjiang guna 
menghapus etnis Uighur hingga ke akarnya

Hidayatullah.com -- Pemerintah China menempatkan jutaan etnis Han China di 
wilayah mayoritas Muslim, Xinjiang, dengan tujuan utama memaksakan identitas 
dan kebudayaan Han di sana. Muslim di Xinjiang menjadi seperti orang asing di 
kampung halaman mereka sendiri.

"Mereka menghancurkan keseimbangan demografis dengan membawa orang-orang 
China," kata Qutub, seorang pedagang pakaian di pasar tradisional di kota 
Urumqi kepada Christian Science Monitor dalam sebuah wawancara yang diterbitkan 
pada Senin, 28 April.

"Mereka ingin agar suku kami musnah. Mereka mengeringkan akar-akar kami."

Pemerintah China telah berkampanye selama puluhan tahun guna menempatkan lebih 
banyak lagi etnis Han China di Xinjiang, sebuah wilayah yang merupakan kampung 
halaman dari jutaan etnis minoritas Uighur.

Pada tahun 1949, ketika pemerintah mengambil alih Xinjiang, etnis Han hanya 
berjumlah 7% dari total populasi di sana. Sekarang mereka sudah berjumlah lebih 
dari 40%, dan jumlahnya terus bertambah.

Uighur mengeluh karena Han membawa serta kebudayaan dan kebiasaan mereka ke 
dalam wilayah propinsi yang mayoritasnya Muslim.

Kebanyakan perusahaan dimiliki oleh Han yang sebagian besar mempekerjakan 
orang-orang dari etnis mereka sendiri. Sementara pekerjaan kasar untuk 
orang-orang Uighur.

Uighur diperlakukan sebagai warga kelas dua. Dialek Turki mereka dilarang 
digunakan di sekolah-sekolah, dan perwakilan di departemen-departemen 
pemerintahan sangat minim.

"Kami merasa seperti orang asing di tanah kami sendiri," keluh Batur, seorang 
guru Uighur di kota Urumqi. "Kami ini seperti orang-orang Indian di Amerika."

Wilayah barat-laut Xinjiang, rumah bagi sekitar 8 juta etnis minoritas Uighur, 
telah menjadi wilayah otonomi sejak tahun 1955, namun tetap saja terus-menerus 
menjadi sasaran kekerasan dengan alasan keamanan.

Beijing melihat Xinjiang sebagai aset yang tak ternilai karena lokasinya yang 
sangat strategis, dekat dengan Asia Tengah, dan jumlah kandungan minyak dan 
gasnya yang besar.

Agama

Satu hal yang menjadi perhatian utama etnis Uighur adalah agama mereka, Islam, 
yang terus menghadapi tekanan. "Tidak ada kebebasan beragama di sini," kata 
seorang petani kapas di sebuah desa yang berjarak 50 mil ke selatan dari kota 
Kucha, kota Uighur yang dihuni oleh 200 ribu orang, kepada Monitor.

Muslim di Xinjiang mengeluhkan penutupan masjid dan sekolah agama dengan alasan 
tidak memiliki izin sebagaimana yang diharuskan.

Peraturan pemerintah melarang pemuda Muslim di bawah umur 18 tahun shalat di 
masjid. Peraturan terakhir yang baru saja dikenalkan, melarang pegawai 
pemerintah lokal pergi ke masjid, melarang guru-guru memelihara jenggot, dan 
melarang mahasiswa membawa Al-Qur'an ke kampus. Demikian dikatakan oleh seorang 
aktivis.

Di Kucha, 50 pemuda belakangan ini ditangkap karena belajar di sekolah agama 
swasta. Pada dinding masjid peninggalan abad 16 di kota itu, ada spanduk merah 
pemerintah yang bertuliskan "Perang Melawan Aktivitas Keagamaan Ilegal."

Di dinding dalam masjid ada papan pengumuman yang memuat daftar aktivitas 
"ilegal" yang dimaksud, dengan urutan pertama, yaitu "mengobarkan jihad" atau 
"pan-Islamisme."

Pemerintah membenarkan tindakan yang menekan Uighur tanpa henti itu dengan 
alasan anti-separatis dan melawan terorisme. "Jika Anda terlalu relijius, 
pemerintah menjadi takut," kata si petani kapas.

Nicholas Bequelin, peneliti pada Human Rights Watch membenarkannya. Ia 
mengatakan bahwa pemerintah menyamakan aktivitas keagamaan --di luar apa yang 
telah ditetapkan-- dengan terorisme dan separatisme.

Kelompok HAM telah lama menuduh Beijing melakukan penekanan atas agama Muslim 
di Uighur. Pada saat Olimpiade Beijing, pemerintah menuduh ada rencana teroris 
yang ingin mengacaukan acara tersebut, yang berasal dari Xinjiang.

Mereka juga mengatakan, sebuah penerbangan dari Urumqi hampir saja meloloskan 
sebuah usaha pembajakan.

Namun, pakar dan aktivis HAM mengatakan, pernyataan pemerintah itu -- yang 
tidak bisa diverifikasi secara independen -- kelihatan sangat berlebihan dan 
hanya dimaksudkan sebagai alasan lain guna kembali menekan Muslim Xinjiang.

Kasar

Kerusuhan sosial di Xinjiang itu, disesalkan Pemerintah Indonesia. Namun, kata 
juru bicara Departemen Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, Pemerintah Indonesia 
juga menyatakan bahwa upaya menciptak

[budaya_tionghua] Teater Koma: Pameran Memorabilia KIRDJOMULYO

2009-07-19 Terurut Topik paulus mangunsong
Pameran Memorabilia KIRDJOMULYO

Bersamaan dengan pementasan PENGGALI INTAN, tanggal 1 dan 2 Agustus di Teater 
Kecil - TIM. Teater Koma juga menyelenggarakan pameran kecil tentang 
Kirdjomulyo berupa lukisan dan karya-karya lainnya.

Bertempat di lobby Teater Kecil, pameran terbuka untuk umum. Pameran diadakan 
sebagai acara pendukung pementasan Penggali Intan, yang juga merupakan karya 
Kirdjomulyo.

Pameran juga akan menampilkan beberapa materi pementasan Teater Koma yang 
berhubungan dengan proses regenerasi. 

Dalam sejarah Teater Koma, terdapat 5 produksi yang merupakan wujud regenerasi. 
Antara lain: Raja Ubu (1993), Rampok (1993), Kala (1997), Sampek Engtay 2005 
(2006), dan Festival Topeng (2006). Materi-materi tersebut ditampilkan sebagai 
pengingat bahwa regenerasi adalah sesuatu yang penting dan perlu. Dan Teater 
Koma sudah melakukannya sejak lama.

Sekali lagi diinformasikan bahwa pameran akan dibuka untuk umum, di Lobby 
Teater Kecil - Taman Ismail Marzuki pada 1 & 2 Agustus 2009.

 

Salam Budaya,
TEATER KOMA




  

Re: [budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang

2009-07-19 Terurut Topik ChanCT
Berita dibawah "Usaha China Menghapuskan Identitas Etnis Muslim Uighur" adalah 
kebohongan yang tidak bertanggungjawab. Sebagai satu usaha untuk membenar aksi 
kerusuhan yang dilancarkan komplotan Xinjiang-Merdeka, 5 Juli yl.

Justru sebaliknya, pemerintah Tiongkok yang kuatir suku Han, penduduk yang 
mayoritas mutlak (nyaris 90%) di Tiongkok itu akhirnya bisa melebur hilangkan 
semua suku minoritas, dan untuk melindungi eksistensi suku minoritas, termasuk 
suku Uighur tentunya, dibuat ketentuan peria suku Han tidak boleh menikahi 
pemudi minoritas. Sebaliknya, pemuda suku minoritas boleh menikahi pemudi Han. 
Dengan sudut pandang garis keturunan dari lelaki, jadi pemerintah sejak awal 
tahun 50 sudah keluarkan ketentuan demikian.

Kebudayaan suku minoritas, termasuk bahasa dan tradisi adat-istiadat bukan saja 
tetap diperkenankan berlangsung sebagaimana kehendak suku-suku minoritas 
bersangkutan, pemerintah pusat juga ikut memberikan bantuan untuk 
mempertahankan, khusus mengenai bahasa dan budaya suku minoritas itu. Jangan 
sampai musnah. Disekolah-sekolah tetap diajarkan itu bahasa suku minoritas, 
juga budaya kesenian tipikal suku mereka dipelihara dengan baik dan 
dikembangkan. Dipentaskan dalam setiap upacara nasional, sebagai satu bagian 
dan memperkaya budaya nasional, ... 

Bahkan disaat berbenturan dengan UU yang dikeluarkan Pemerintah pusat, yang 
dimenangkan suku minoritas, boleh diperkecualikan dan tidak diberlakukan bagi 
suku minoritas. Ambil misalnya, ketentuan Keluarga Berencana anak hanya boleh 
satu, itu tidak diberlakukan pada suku minoritas. Lagi, UU perkawinan di 
Tiongkok hanya hanya perkenankan sepasang suami-istri, tidak boleh polygami, 
itu bagi suku Uighur yang ber-Agama Islam bisa beristri lebih dari 1. Juga ada 
bahkan suku minoritas, lupa suku apa (Mulao?) yang diceritakan di TV-HK, dimana 
adat istiadat mereka tidak ada perkawinan resmi kehidupan suami-istri, sampai 
sekarang si lelaki boleh saja nangkring bermalam kerumah siperempuan sesusai 
kehendak mereka berdua. Anak ikut ibu, menjadi tugas ibu untuk menghidupi dan 
membesarkan anak yang lahir, sedang pihak lelaki tidak ada tanggungjawab untuk 
menghidupi keluarga, istri dan anak. Sampai sekarang adat-istiadat begitu masih 
berlangsung, sekalipun Tiongkok sudah 60 tahun merdeka.

Untuk meningkatkan lebih cepat budaya pendidikan mereka, penerimaan masuk 
mahasiswa di Universitas pusat ternama, seperti di Beijing dan Shanghai, itu 
setiap tahun yang saya ketahui ada perioritas khusus untuk suku minoritas. 
Artinya, mereka yang diajukan oleh sekolah suku-minoritas, sekalipun nilai 
sekolahnya berada dibawah standar, tetap bisa diterima masuk di Universsitas 
Beijing, Univ. Tsing Hua di Beijing atau Univ. Fu Dan dan TongJi di Shanghai. 
Tentu begitu juga dalam penerimaan masuk mahasiswa di Universitas Propinsi 
dimana mereka hidup.

Sedang kehadiran suku Han yang dikatakan "membanjiri" Xinjing sehingga 
berjumlah hampir separoh penduduk, ... itu juga merupakan perkembangan wajar 
dari kebutuhan perkembangan ekonomi disana. Dengan masuknya kapitalis 
menanamkan modal untuk usaha perkebunan dan pabrik-pabrik disana, ... kehidupan 
penduduk Xinjiang termasuk terbaik dibelahan barat laut Tiongkok. Maju sangat 
pesat belasan tahun terakhir ini. Dan kecepatan pertumbuhan ekonomi di Xinjiang 
inilah yang tidak dikehendaki kelompok Xinjiang-merdeka, mereka kuatir makin 
tinggi kesejahteraan rakyat disana, makin sulit bagi mereka untuk bangkitkan 
ketidak puasan dan tuntut Xinjiang-merdeka. 

Dan itulah yang terjadi dengan kerusuhan 5 Juli, yang dibangkitkan kelompok 
Xinjiang-Merdeka untuk merusak persahabatan dan kehidupan harmonis yang selama 
puluhan tahun tergalang dengan baik di Xinjiang antara suku Uighur dan suku 
Han. 

Mudah-mudahan saja aparat keamanan Pemerintah berhasil menyeret keluar 
tokoh/dalang yang bangkitkan kerusuhan, menumpas organisasi Xinjiang-Merdeka, 
dengan demikian menjamin tidak akan terjadi lagi kerusuhan yang merusak dan 
jatuhkan korban rakyat tidak berdosa.

Salam,
ChanCT


- Original Message - 
  From: jip_id 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, July 19, 2009 11:04 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang


  Rekan2 ada artikel menarik tentang upaya Pemerintah Tiongkok mensubordinasi 
entis Ughur. Apakah sama dengan program transmigrasi Jawa di Indonesia? Apa 
pendapat Anda?


  

  Usaha China Menghapus Identitas Etnis Muslim Uighur
  Monday, 13 July 2009 16:14 usamah
  E-mail Print PDF
  Etnis Han sengaja dipindahtempatkan oleh pemerintah China ke Xinjiang guna 
menghapus etnis Uighur hingga ke akarnya

  Hidayatullah.com -- Pemerintah China menempatkan jutaan etnis Han China di 
wilayah mayoritas Muslim, Xinjiang, dengan tujuan utama memaksakan identitas 
dan kebudayaan Han di sana. Muslim di Xinjiang menjadi seperti orang asing di 
kampung halaman mereka sendiri.

  "Mereka menghancurkan keseimbangan demografis dengan membawa orang-orang 
China," kata Q

[budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang

2009-07-19 Terurut Topik jip_id
Rekan2 ada artikel menarik tentang upaya Pemerintah Tiongkok mensubordinasi 
entis Ughur. Apakah sama dengan program transmigrasi Jawa di Indonesia? Apa 
pendapat Anda?




Usaha China Menghapus Identitas Etnis Muslim Uighur
Monday, 13 July 2009 16:14 usamah
E-mail Print PDF
Etnis Han sengaja dipindahtempatkan oleh pemerintah China ke Xinjiang guna 
menghapus etnis Uighur hingga ke akarnya

Hidayatullah.com -- Pemerintah China menempatkan jutaan etnis Han China di 
wilayah mayoritas Muslim, Xinjiang, dengan tujuan utama memaksakan identitas 
dan kebudayaan Han di sana. Muslim di Xinjiang menjadi seperti orang asing di 
kampung halaman mereka sendiri.

"Mereka menghancurkan keseimbangan demografis dengan membawa orang-orang 
China," kata Qutub, seorang pedagang pakaian di pasar tradisional di kota 
Urumqi kepada Christian Science Monitor dalam sebuah wawancara yang diterbitkan 
pada Senin, 28 April.

"Mereka ingin agar suku kami musnah. Mereka mengeringkan akar-akar kami."

Pemerintah China telah berkampanye selama puluhan tahun guna menempatkan lebih 
banyak lagi etnis Han China di Xinjiang, sebuah wilayah yang merupakan kampung 
halaman dari jutaan etnis minoritas Uighur.

Pada tahun 1949, ketika pemerintah mengambil alih Xinjiang, etnis Han hanya 
berjumlah 7% dari total populasi di sana. Sekarang mereka sudah berjumlah lebih 
dari 40%, dan jumlahnya terus bertambah.

Uighur mengeluh karena Han membawa serta kebudayaan dan kebiasaan mereka ke 
dalam wilayah propinsi yang mayoritasnya Muslim.

Kebanyakan perusahaan dimiliki oleh Han yang sebagian besar mempekerjakan 
orang-orang dari etnis mereka sendiri. Sementara pekerjaan kasar untuk 
orang-orang Uighur.

Uighur diperlakukan sebagai warga kelas dua. Dialek Turki mereka dilarang 
digunakan di sekolah-sekolah, dan perwakilan di departemen-departemen 
pemerintahan sangat minim.

"Kami merasa seperti orang asing di tanah kami sendiri," keluh Batur, seorang 
guru Uighur di kota Urumqi. "Kami ini seperti orang-orang Indian di Amerika."

Wilayah barat-laut Xinjiang, rumah bagi sekitar 8 juta etnis minoritas Uighur, 
telah menjadi wilayah otonomi sejak tahun 1955, namun tetap saja terus-menerus 
menjadi sasaran kekerasan dengan alasan keamanan.

Beijing melihat Xinjiang sebagai aset yang tak ternilai karena lokasinya yang 
sangat strategis, dekat dengan Asia Tengah, dan jumlah kandungan minyak dan 
gasnya yang besar.

Agama

Satu hal yang menjadi perhatian utama etnis Uighur adalah agama mereka, Islam, 
yang terus menghadapi tekanan. "Tidak ada kebebasan beragama di sini," kata 
seorang petani kapas di sebuah desa yang berjarak 50 mil ke selatan dari kota 
Kucha, kota Uighur yang dihuni oleh 200 ribu orang, kepada Monitor.

Muslim di Xinjiang mengeluhkan penutupan masjid dan sekolah agama dengan alasan 
tidak memiliki izin sebagaimana yang diharuskan.

Peraturan pemerintah melarang pemuda Muslim di bawah umur 18 tahun shalat di 
masjid. Peraturan terakhir yang baru saja dikenalkan, melarang pegawai 
pemerintah lokal pergi ke masjid, melarang guru-guru memelihara jenggot, dan 
melarang mahasiswa membawa Al-Qur'an ke kampus. Demikian dikatakan oleh seorang 
aktivis.

Di Kucha, 50 pemuda belakangan ini ditangkap karena belajar di sekolah agama 
swasta. Pada dinding masjid peninggalan abad 16 di kota itu, ada spanduk merah 
pemerintah yang bertuliskan "Perang Melawan Aktivitas Keagamaan Ilegal."

Di dinding dalam masjid ada papan pengumuman yang memuat daftar aktivitas 
"ilegal" yang dimaksud, dengan urutan pertama, yaitu "mengobarkan jihad" atau 
"pan-Islamisme."

Pemerintah membenarkan tindakan yang menekan Uighur tanpa henti itu dengan 
alasan anti-separatis dan melawan terorisme. "Jika Anda terlalu relijius, 
pemerintah menjadi takut," kata si petani kapas.

Nicholas Bequelin, peneliti pada Human Rights Watch membenarkannya. Ia 
mengatakan bahwa pemerintah menyamakan aktivitas keagamaan --di luar apa yang 
telah ditetapkan-- dengan terorisme dan separatisme.

Kelompok HAM telah lama menuduh Beijing melakukan penekanan atas agama Muslim 
di Uighur. Pada saat Olimpiade Beijing, pemerintah menuduh ada rencana teroris 
yang ingin mengacaukan acara tersebut, yang berasal dari Xinjiang.

Mereka juga mengatakan, sebuah penerbangan dari Urumqi hampir saja meloloskan 
sebuah usaha pembajakan.

Namun, pakar dan aktivis HAM mengatakan, pernyataan pemerintah itu -- yang 
tidak bisa diverifikasi secara independen -- kelihatan sangat berlebihan dan 
hanya dimaksudkan sebagai alasan lain guna kembali menekan Muslim Xinjiang.

Kasar

Kerusuhan sosial di Xinjiang itu, disesalkan Pemerintah Indonesia. Namun, kata 
juru bicara Departemen Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, Pemerintah Indonesia 
juga menyatakan bahwa upaya menciptakan ketertiban masyarakat sudah dilakukan 
oleh Pemerintah China.

''Kita berharap upaya itu memang cepat dilakukan, sehingga tak terjadi masalah 
yang berkepanjangan di Xinjiang,'' kata Faizasyah.

Pengamat China dari Baptist University, Hong Kong, Je

RE: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan

2009-07-19 Terurut Topik keshaandrea
Bom di indonesia susah di remote pake HP, soalnya banyak SMS dari perusahan2
konten yg suka sms ga pake waktu dan tempat ( jam 2 malam aja, masih sms
iklan ring tone gratis hehe), itu bom bisa meledak sewaktu2 kalo dapat sms
atau telpon.

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ChanCT
Sent: Saturday, July 18, 2009 9:07 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan

 

  

Seandainya benar bom itu dirakit oleh penghuni kamar 1808, yang katanya
suami-istri itu, kenapa harus diledakan deengan bunuh diri, ya? Bukankah
setelah bom diletakkan di kantin/restaurant, bisa diledakan bom itu dengan
telpon Hp, dari jarak jauh, ...

 

Atau bom sengaja diletakkan tidak jauh dari 2 orang, setelah meledak
disiarkan bom bunuh diri, biar tidak ada lagi orang yang perlu dikejar dan
dituntut bertanggungjawab atas peledakan bom?

 

Salam,

ChanCT

 

- Original Message - 

From: Akhmad Bukhari   Saleh 

To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 

Sent: Saturday, July 18, 2009 1:44 AM

Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan

 

Yang membom lebih-lebih bencinya pada Nurdin Halid, jadi begitu tahu team
PSSI sudah menginap di situ, langsung dia bom, tidak menunggu lagi
menginapnya team MU! He he he...

 

Ini tentunya kebalikan teori konspirasi yang mengatakan justru Nurdin Halid
yang menyuruh membom, supaya team PSSI menang 5-0 karena MU kalah WO! He he
he lagi...

 

Wasalam.

 

==

 

- Original Message - 

From: agoeng_...@yahoo.com 

To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 

Sent: Saturday, July 18, 2009 12:20 AM

Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan

 

  

Cuma bingung apa motif sebenernya ledakin bom skrg? Kenapa engga nunggu pas
MU nginep? Kan lebih heboh n menggemparkan, apa yg bom fans MU jg jadi takut
lukai pemain fav dia? 

  _  

From: "Akhmad Bukhari Saleh" 
Date: Sat, 18 Jul 2009 00:13:38 +0700
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan

  

Betul sekali Tan Lookay, memang itu yang terjadi.

 

Para pemb om sudah menginap sekitar 4-6 hari sebelumnya di setidak-tidaknya
satu kamar, kamar 1808, dan bolak-balik ke kamar itu untuk memasukkan bahan
peledak berangsur-angsur sedikit-sedikit.

Lalu sehari sebelumnya merakit bom itu di kamar tersebut.

Akhirnya tadi pagi membawa bom itu ke restoran dalam tas dan koper kecil
yang di lingkungan hotel nampak biasa dibawa-bawa tamu hotel, dan
meledakannya secara bunuh diri.

 

Standar sistem pengamanan anti pemboman di hotel-hotel kita memang belum
dirancang untuk mendeteksi pembawaan bom ke dalam suatu hotel secara 'halus'
seperti itu.

 

Wasalam.

 

=

 

- Original Message - 

From: Tantono Subagyo   

To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 

Sent: Friday, July 17, 2009 11:05 PM

Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan

 

  

Hal ini tidak benar juga, karena bagi yang menginap disitu pengamanan tidak
ketat sama sekali (saya perna h mengawal tamu disitu) jadi ada kemungkinan
si bomber bunuh diri tersebut menginap disitu

2009/7/17 keshaandrea 

  

Pengamanan di Hotel Ritz dan Marriot sangat ketat, tidak mudah menembus
pengamanan mereka, kecuali yang bawa masuk bom ke dalam hotel tsb adalah
orang yg sangat berpengaruh dan barang bawaannya tidak di periksa.

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of B.H. Jo
Sent: Friday, July 17, 2009 11:34 AM 


To: budaya_tionghua@yahoogroups.com

Subject: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan 

 

Berita ini cepat sekali beredar dan telah sampai disini/LN dan diberitakan
oleh
CNN:

Quote:
I found inside the body of of what appears to be a suicide bomber, it looked
like someone who had been a suicide bomber or someone who had been very,
very close to the explosion.

He added, "It's obviously targeted establishments where there are Westerners
and expats ... I can only assume it's something to try and send a message."

http://www.cnn.com/2009/WORLD/asiapcf/07/16/indonesia.hotel.explosion/index.
html?eref=rss_topstories

BH Jo

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 , "keshaandrea" 
wrote:
>
> Katanya ada 2 bom mobil lagi yg meledak di muara angke?
> 
> Di pintu tol dan di tempat pelelangan ikan?
> 
> 
> 
> Bom nya lagi dalam perjalanan ke TPK, tp meledak duluan di jalan kali ya?
>




-- 
Best regards, Tantono Subagyo

  _  


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.387 / Virus Database: 270.13.17/2242 - Release Date: 07/16/09
18:00:00

  _  


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.387 / Virus Database: 270.13.17/2242 - Release Date: 07/16/09
18:00:00

  _