[budaya_tionghua] Fwd: Re: apakah sistem komunis jelek??
--- In tionghoa-...@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: orang2 Tiongkok sana masih banyak yg inget apa itu penghinaan negara oleh negara2 barat di abad ke 19 dan awal abad ke 20. Waktu dinasti Qing dudul duwel, yg disalahin itu ajaran KHC yg sialnya nanti itu nempel dibbrp kepala org Tionghoa Indonesia. Nah mrk itu berasyik masyuk menghujat KHC ampe yg namanya Kang ngelus2 dada, semua pada sontak gembira nyambut namanya REPUBLIK sistem barat yg digembor2in ama Sun Yatsen si pahlawan kesiangan. Ternyata sistem baru itu jg bikin dudul duwel, para tuan tanah yg memeras rakyat jelata makin merajalela apalagi dgn perilaku korup keluarga SONG yg diikuti jejaknya oleh anak Sun Yatsen plus pewarisnya si Chiang Kaisek. Jepang ngeliat negara Tiongkok babak belur trus belajar dari negara2 barat, ya dobrak dan jajah bangsa laen buat buka pasar. Kebetulan yg paling deket ya Korea, Taiwan, Tiongkok itu sendiri. Rakyat yg senen kemis, para mahasiswa yg pusing ngeliat negara itu, ngeliat ada peluang di sistem komunis yg bisa ngebantu negaranya bangkit. Chen Dexiu dll yg mula2 ngedukung sistem komunis yg basis buruh bentrok ama Mao yg ngeliat belakangan kalu ngandenlin buruh mah sama aja tolol, mestinya andelin petani. Ya gak heran soalnya si Mao dah baca abis 24 sejarah Tiongkok bolak balik, jadi dia ngeliat kalu mau dapet dukungan massa mesti ngerangkul kaum petani. Tiongkok setelah perang saudara , 1949 berdiri RRC disitu si Mao sempet tereak bilang disini saatnya bangsa Tiongkok harus bangkit maju dan menghapus penghinaan negara2 barat + jepang. Mao jg bikin kesalahan banyak, tapi rasa melawan penghinaan itu tetep timbul, misalnya waktu USSR dijaman Kurschev ribut2 , Mao langsung perintahkan seluruh rakyatnya melebur besi2 buat bayar hutang ke USSR. Jaman Mao jg ada bbrp perang yg sebenarnya terkait masalah wilayah Tiongkok yg sejak jaman Qing dipotong2 seenaknya ama negara2 barat. Misalnya perang perbatasan Sino India gara2 garis Mc Mohan (CMIIW), perang lawan USSR gara2 Heilong Jiang. Konsep kewilayahan Tiongkok itu seinget owe tetep mengacu pada peta kekuasaan dinasti Qing. Chiang Kaisek biar bego en korup tapi gak setolol itu waktu ditawarin wilayah Indo China sama sekutu menjelang PD 2. Waktu berdirinya RRC, Mao beruntung ada bbrp ahli yg kembali ke Tiongkok dan mrk memegang peranan kunci penting buat fondasi kemajuan iptek nantinya. Waktu Qian kembali ke Tiongkok, dia sempet mangkel waktu dibilang apa mungkin RRC bikin roket ? Kata2 yg merendahkan ini diinget terus dan dijadiin cambuk buat mrk , nah akhirnya terbukti sekarang ini teknologi peroketan mrk jg maju melesat. Abis jaman Mao masuk jaman Deng yg pusing gara2 kebijakan si Mao kayak lompatan jauh kedepan/loncat kodok ala Mao, revolusi kebudayaan. Deng ngeliat tjoema bbrp yg penting, iptek mesti maju, percuma perang massal ala Mao yg maen jumlah kalu senjata masih dudul duwel, makanya si Deng ngerampingin tentara dan duitnya buat riset or beli senjata dulu dah kalu belon bisa bikin. Tentara perlahan2 dikebiri jgn berbisnis huehehehe biar sekarang masih ada aja yg bisnis seh disana. Sistem pertanian kolektif gak efektif buat memajukan pertanian, apalage di jaman Mao ada kegagalan gara2 pertanian kolektif membuat kelaparan luar biasa. Deraan dan terpaan waktu jaman Deng jg ada, misalnya kejadian Tian An Men, itu cambuk buat Deng berhati2. Pasca Deng, kejadian Falun gong, Tibet, Uighur itu malah membuat mayoritas rakyatnya semakin kencang merapatkan barisan. Perbankan sana sangat amat ketat, bank asing boro2 bisa buka cabang seenaknya. Owe aja ada pengalaman ama HSBC disana huehehehe yg ternyata membuka cabang tapi gak bisa apa2. Policy disana masih berlaku US$50.000 itu adalah jumlah maksimal yg bisa ditukar oleh perseorangan. Sejak jaman Deng, korupsi mewabah dan menjamur luar biasa, Zhu Rongji membasmi korupsi. Sampai sekarang masih ada policy utk pegawai negri dan pejabat2 negara yg HARUS MENCEK SUMBER DANA dari mana pegawai negri itu kalau mau keluar negri. Bencana alam, kelaparan, penghinaan, penderitaan mau tidak mau membentuk karakter bangsa Tiongkok menjadi ulet. Ini gak beda kemajuan Jepang yg melesat luar biasa sejak PD I, Jepang merasa dihina negara2 barat setelah perjanjian Versailes,diam2 memendam rasa dendam dan mau menggantikan posisi negara barat jadi pemimpin Asia. Makanya slogan Jepang itu ASIA RAYA yg dibawah kepemimipinan Jepang. Aspek pertahanan itu dipentingin sekarang ini, seinget owe bbrp taon yg lalu itu Wen pernah ditanya ama satu wartawan barat soal otot militernya yg menguat ampe bikin Amrik khawatir. Wen itu ngomongnya gini, ratusan tahun yg lalu bangsa2 eropa menyerbu Tiongkok dan menjarah negri ini seenaknya gara2 militer dinasti Qing itu lemah. Sekarang kita perkuat militer biar kejadian itu tidak terjadi lagi. So intinya kemajuan mereka itu bisa pesat gara2 kejadian dulu yg menurut mrk adalah penghinaan bangsa. Dan jg budaya bangsa Tiongkok sejak ribuan
[budaya_tionghua] The Great Leap forward!
Suatu kesan setelah mengikuti tayangan TV yang mempersembahkan peringatan/perayaan Ultah yang ke 60 Tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, tak terasa ungkapan berasal dari Ketua Mao seperti tersebut diatas terbukti/menjadi kenyataan dini hari. Walaupun pada masa ungkapan itu di jetuskan dan membawa hasil negatip semasa Ketua Mao masih hidup sehingga akibatnya banyak memakan korban rakyat yang mati kelaparan. Maunya acuan ini adalah ,mengubah negara yang agraris waktu itu menjadi negara industri dalam waktu singkat. Tapi selain masa-nya kurang tepat, juga know how-nya dan sarana untuk mencapai revolusi industri ini tidak memadai. Baru setelah di analisa dan diresapi benar2 apa yang salah dan apa yang harus dikerjakan dan juga dengan munculnya DhengXiauPing, pemerintah dan segenap rakyat Tiongkok meng-aplikasikan gagasan baru. Suatu sistim leburan antara sistim kapitalis dan sosialis dikembangkan dan pemerintah membuka pintu bagi masuknya investasi dari luar. Sistim ini banyak disadur sebagai...socialism with Chinese character, bahkan pepatah asal dari Ketua Dheng...ngak peduli tikus itu warna apa, pokoknya bisa nangkap tikus. Jadi pragmatisme adalah pekik perjoangan rakyat Tiongkok untuk maju kedepan. Ngak bisa dibayangin, seratus tahun lalau Tiongkok adalah pariah-nya(si kere) di dunia ini. Tapi semenjak beririnya 60 tahun lalu, setelah mengalami rintangan yang tidak kecil, menelan jiwa banyak bangsa sendiri, banyak kemunduran bagi kemaslahatan rakyat, tapi karena pemimpin yang pro rakyat dan dedikasi yang tinggi achirnya rakyat Tiongkok bangkit kembali. Prestasi Tiongkok saat ini adalah dianggap , diklasipikasi statusnya sebagai negara super power. Cadangan LN-nya berjumlah 2-3 trilyun dollar, terbesar di dunia ini. Ekonominya menempati nomor 3 setelah pertama USA dan kedua Jepang. Tapi diprediksikan oleh para pakar ekonomi, Tiongkok akan menyalip USA ditahun 2020, dan menyalip Jepang tahun 2015. GDP-nya tahun 2020 akan melipat dua kali ketimbang USA. Sekarang angkatan bersenjata-nya adalah salah satu yang tercanggih peralatan senjatanya. Tidak heran karena investasi bagi AB-nya mencapai ,ini rekaan konservatip sebesar 65 milyard dollar, padahal sebenarnya sudah 2X lipat dari rekaan konservatip ini. Yang masih di perbaiki yalah jenjang perbedaan antara kota dan pedalaman, dan juga antara yang kaya dan yang masih miskin. Masih banyak yang hidup dibawah garis poverty line, ini atas hasil sidikan dari NGO LN. Juga universal health care masih perlu di galakkan. Konsolidasi semua kegiatan, pembeayaan ,ya ilmu ya RD akan membawa Tiongkok maju kedepan dalam arena penguasaan angkasa luar. Rekor baru tercapai tahun yakni penangulangan perkara korupsi. Tahun ini diberitakan ada 9000 orang yang telah diadili, diberi ganjaran mulai dari hukuman mati sampai hukuman penjara bagi para koruptor. Semoga hal ini terus digalakkan karena korupsi adalah sebab musabab-nya negara jadi deldel duwel. Rupanya semboyan Ketua Mao...the great leap forward yang semasa hidupnya tidak tercapai, sekarang Ketua Mao tersenyum karena cita2nya terwujut. Mewujutkan bangsa Tionghoa menjadi bangsa yang dihormati setelah jadi paria beberapa dekade yang lalu. Hidup Ketua Mao, Hidup DhengXiauPing Hidup rakyat Tiongkok,Wansui, wansui! Semoga Republik Rakyat Tiongkok menjadi tauladan dan jadi panutan, terutama bagaimana caranya memajukan negara dan meng-gemah ripahkan rakyatnya bagi rakyat sedunia yang cinta damai. Harry Adinegara. Get more done like never before with Yahoo!7 Mail. Learn more. __ Get more done like never before with Yahoo!7 Mail. Learn more: http://au.overview.mail.yahoo.com/
[budaya_tionghua] Re: The Great Leap forward!
bukan tjoema caranya aja memajukan negara tapi jg hidupnya yg sederhana (waktu awal huehehehehehe ). Misalnya waktu Chen JiaGeng yg bingung mau dukung Mao or Chiang. Chen itu ketemu ama Chiang dikasih jamuan mewah, padahal rakyat pada kelaparan. Ketemu ama Mao, si Mao bilang kita lage kondisi prihatin, jadi ini ayam satu ekor aja dah mewah buat lu huehehehehehe akhirnya si Chen ksih seluruh kekayaannya buat dukung Mao, tinggal aja si Chiang gigit jari gak dapet duit ngelimpah. Waktu perang Korea, si Mao selaen perintahin rakyatnya maju buat mati, die jg kirim anaknya yg ternyata mati jg. BTW ini diluar cerita kemajuan RRT ya, doeloe waktu taon 90an ada yg ribut2 kok Judge Bao gemuk seh, mestinya kurus khan soalnya si judge Bao khan gak korupsi hehehehehehehehehe. Saking lurusnya si Bao ini katanya waktu mati aja itu anak2nya gak ada duit buat beli peti mati, syukur ada yg nyumbang. Sebenernya selaen si Mao ama Deng, ada yg keselip terlupakan yaitu si Zhu Rongji yg ngebabat korupsi. Tapi katanya jg, ini issue seh, waktu si Zhu penjarain satu cewe simpenan si Jiang Zemin, mampuslah si Zhu ini. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Harry Adinegara sans_culotte...@... wrote: Suatu kesan setelah mengikuti tayangan TV yang mempersembahkan peringatan/perayaan Ultah yang ke 60 Tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, tak terasa ungkapan berasal dari Ketua Mao seperti tersebut diatas terbukti/menjadi kenyataan dini hari. Walaupun pada masa ungkapan itu di jetuskan dan membawa hasil negatip semasa Ketua Mao masih hidup sehingga akibatnya banyak memakan korban rakyat yang mati kelaparan. Maunya acuan ini adalah ,mengubah negara yang agraris waktu itu menjadi negara industri dalam waktu singkat. Tapi selain masa-nya kurang tepat, juga know how-nya dan sarana untuk mencapai revolusi industri ini tidak memadai. Baru setelah di analisa dan diresapi benar2 apa yang salah dan apa yang harus dikerjakan dan juga dengan munculnya DhengXiauPing, pemerintah dan segenap rakyat Tiongkok meng-aplikasikan gagasan baru. Suatu sistim leburan antara sistim kapitalis dan sosialis dikembangkan dan pemerintah membuka pintu bagi masuknya investasi dari luar. Sistim ini banyak disadur sebagai...socialism with Chinese character, bahkan pepatah asal dari Ketua Dheng...ngak peduli tikus itu warna apa, pokoknya bisa nangkap tikus. Jadi pragmatisme adalah pekik perjoangan rakyat Tiongkok untuk maju kedepan. Ngak bisa dibayangin, seratus tahun lalau Tiongkok adalah pariah-nya(si kere) di dunia ini. Tapi semenjak beririnya 60 tahun lalu, setelah mengalami rintangan yang tidak kecil, menelan jiwa banyak bangsa sendiri, banyak kemunduran bagi kemaslahatan rakyat, tapi karena pemimpin yang pro rakyat dan dedikasi yang tinggi achirnya rakyat Tiongkok bangkit kembali. Prestasi Tiongkok saat ini adalah dianggap , diklasipikasi statusnya sebagai negara super power. Cadangan LN-nya berjumlah 2-3 trilyun dollar, terbesar di dunia ini. Ekonominya menempati nomor 3 setelah pertama USA dan kedua Jepang. Tapi diprediksikan oleh para pakar ekonomi, Tiongkok akan menyalip USA ditahun 2020, dan menyalip Jepang tahun 2015. GDP-nya tahun 2020 akan melipat dua kali ketimbang USA. Sekarang angkatan bersenjata-nya adalah salah satu yang tercanggih peralatan senjatanya. Tidak heran karena investasi bagi AB-nya mencapai ,ini rekaan konservatip sebesar 65 milyard dollar, padahal sebenarnya sudah 2X lipat dari rekaan konservatip ini. Yang masih di perbaiki yalah jenjang perbedaan antara kota dan pedalaman, dan juga antara yang kaya dan yang masih miskin. Masih banyak yang hidup dibawah garis poverty line, ini atas hasil sidikan dari NGO LN. Juga universal health care masih perlu di galakkan. Konsolidasi semua kegiatan, pembeayaan ,ya ilmu ya RD akan membawa Tiongkok maju kedepan dalam arena penguasaan angkasa luar. Rekor baru tercapai tahun yakni penangulangan perkara korupsi. Tahun ini diberitakan ada 9000 orang yang telah diadili, diberi ganjaran mulai dari hukuman mati sampai hukuman penjara bagi para koruptor. Semoga hal ini terus digalakkan karena korupsi adalah sebab musabab-nya negara jadi deldel duwel. Rupanya semboyan Ketua Mao...the great leap forward yang semasa hidupnya tidak tercapai, sekarang Ketua Mao tersenyum karena cita2nya terwujut. Mewujutkan bangsa Tionghoa menjadi bangsa yang dihormati setelah jadi paria beberapa dekade yang lalu. Hidup Ketua Mao, Hidup DhengXiauPing Hidup rakyat Tiongkok,Wansui, wansui! Semoga Republik Rakyat Tiongkok menjadi tauladan dan jadi panutan, terutama bagaimana caranya memajukan negara dan meng-gemah ripahkan rakyatnya bagi rakyat sedunia yang cinta damai. Harry Adinegara. Get more done like never before with Yahoo!7 Mail. Learn more. __ Get more done
[budaya_tionghua] Fwd: Re: apakah sistem komunis jelek??
Masalah Jiang Zemin dan keluarganya yang korup, terutama putranya. Sepertinya masalah ini kebijakan pemerintahan sana mengambil bentuk hukuman lain selain hukuman fisik. Kalau hukuman fisik mungkin mereka takut akan terlalu mengguncang pondasi kekuasaan. Hukuman bentuk lain itu adalah hukuman sosial. Kasus Jiang Zemin ini dibiarkan tersebar luas di masyarakat selama beberapa bulan tanpa adanya penyensoran seperti biasanya. Contohnya yang paling nyata adalah di dunia maya kasus Jiang Zemin bebas dibahas selama beberapa bulan itu. Setelah masa tenggang waktu selesai baru sensor diberlakukan kembali. Namun nama dan citra keluarga Jiang Zemin sudah rusak parah. Mungkin untuk kasus Jiang Zemin, ini satu bentuk hukuman yang lebih mengena daripada hukuman penjara ataupun penggal kepala. Reputasi, citra, nama baik, Mian Zi adalah sesuatu yang konon SANGAT penting di sana. Bisa jadi lebih penting dari nyawa ? Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: --- In tionghoa-...@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@ wrote: orang2 Tiongkok sana masih banyak yg inget apa itu penghinaan negara oleh negara2 barat di abad ke 19 dan awal abad ke 20. Waktu dinasti Qing dudul duwel, yg disalahin itu ajaran KHC yg sialnya nanti itu nempel dibbrp kepala org Tionghoa Indonesia. Nah mrk itu berasyik masyuk menghujat KHC ampe yg namanya Kang ngelus2 dada, semua pada sontak gembira nyambut namanya REPUBLIK sistem barat yg digembor2in ama Sun Yatsen si pahlawan kesiangan. Ternyata sistem baru itu jg bikin dudul duwel, para tuan tanah yg memeras rakyat jelata makin merajalela apalagi dgn perilaku korup keluarga SONG yg diikuti jejaknya oleh anak Sun Yatsen plus pewarisnya si Chiang Kaisek. Jepang ngeliat negara Tiongkok babak belur trus belajar dari negara2 barat, ya dobrak dan jajah bangsa laen buat buka pasar. Kebetulan yg paling deket ya Korea, Taiwan, Tiongkok itu sendiri. Rakyat yg senen kemis, para mahasiswa yg pusing ngeliat negara itu, ngeliat ada peluang di sistem komunis yg bisa ngebantu negaranya bangkit. Chen Dexiu dll yg mula2 ngedukung sistem komunis yg basis buruh bentrok ama Mao yg ngeliat belakangan kalu ngandenlin buruh mah sama aja tolol, mestinya andelin petani. Ya gak heran soalnya si Mao dah baca abis 24 sejarah Tiongkok bolak balik, jadi dia ngeliat kalu mau dapet dukungan massa mesti ngerangkul kaum petani. Tiongkok setelah perang saudara , 1949 berdiri RRC disitu si Mao sempet tereak bilang disini saatnya bangsa Tiongkok harus bangkit maju dan menghapus penghinaan negara2 barat + jepang. Mao jg bikin kesalahan banyak, tapi rasa melawan penghinaan itu tetep timbul, misalnya waktu USSR dijaman Kurschev ribut2 , Mao langsung perintahkan seluruh rakyatnya melebur besi2 buat bayar hutang ke USSR. Jaman Mao jg ada bbrp perang yg sebenarnya terkait masalah wilayah Tiongkok yg sejak jaman Qing dipotong2 seenaknya ama negara2 barat. Misalnya perang perbatasan Sino India gara2 garis Mc Mohan (CMIIW), perang lawan USSR gara2 Heilong Jiang. Konsep kewilayahan Tiongkok itu seinget owe tetep mengacu pada peta kekuasaan dinasti Qing. Chiang Kaisek biar bego en korup tapi gak setolol itu waktu ditawarin wilayah Indo China sama sekutu menjelang PD 2. Waktu berdirinya RRC, Mao beruntung ada bbrp ahli yg kembali ke Tiongkok dan mrk memegang peranan kunci penting buat fondasi kemajuan iptek nantinya. Waktu Qian kembali ke Tiongkok, dia sempet mangkel waktu dibilang apa mungkin RRC bikin roket ? Kata2 yg merendahkan ini diinget terus dan dijadiin cambuk buat mrk , nah akhirnya terbukti sekarang ini teknologi peroketan mrk jg maju melesat. Abis jaman Mao masuk jaman Deng yg pusing gara2 kebijakan si Mao kayak lompatan jauh kedepan/loncat kodok ala Mao, revolusi kebudayaan. Deng ngeliat tjoema bbrp yg penting, iptek mesti maju, percuma perang massal ala Mao yg maen jumlah kalu senjata masih dudul duwel, makanya si Deng ngerampingin tentara dan duitnya buat riset or beli senjata dulu dah kalu belon bisa bikin. Tentara perlahan2 dikebiri jgn berbisnis huehehehe biar sekarang masih ada aja yg bisnis seh disana. Sistem pertanian kolektif gak efektif buat memajukan pertanian, apalage di jaman Mao ada kegagalan gara2 pertanian kolektif membuat kelaparan luar biasa. Deraan dan terpaan waktu jaman Deng jg ada, misalnya kejadian Tian An Men, itu cambuk buat Deng berhati2. Pasca Deng, kejadian Falun gong, Tibet, Uighur itu malah membuat mayoritas rakyatnya semakin kencang merapatkan barisan. Perbankan sana sangat amat ketat, bank asing boro2 bisa buka cabang seenaknya. Owe aja ada pengalaman ama HSBC disana huehehehe yg ternyata membuka cabang tapi gak bisa apa2. Policy disana masih berlaku US$50.000 itu adalah jumlah maksimal yg bisa ditukar oleh perseorangan. Sejak jaman Deng, korupsi mewabah dan menjamur luar biasa, Zhu Rongji membasmi korupsi. Sampai sekarang masih
[budaya_tionghua] Fwd: Re: apakah sistem komunis jelek??
soale gak ada shangfang baojian alias pedang pusaka buat penggel leher pejabat or pemimpin geblek ala si Jiang. Justru gara2 ngebabat kroni si Jiang ini , si Zhu terpental abis dan namanya tenggelam sekarang ini. Tapi inget banyak anak buah si Zhu masih gigit pedang lu. Tinggal tunggu satu masa pasti dikerjain balik kayak Deng Bufang anak si Deng Xiaoping yg dibelejetin. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Masalah Jiang Zemin dan keluarganya yang korup, terutama putranya. Sepertinya masalah ini kebijakan pemerintahan sana mengambil bentuk hukuman lain selain hukuman fisik. Kalau hukuman fisik mungkin mereka takut akan terlalu mengguncang pondasi kekuasaan. Hukuman bentuk lain itu adalah hukuman sosial. Kasus Jiang Zemin ini dibiarkan tersebar luas di masyarakat selama beberapa bulan tanpa adanya penyensoran seperti biasanya. Contohnya yang paling nyata adalah di dunia maya kasus Jiang Zemin bebas dibahas selama beberapa bulan itu. Setelah masa tenggang waktu selesai baru sensor diberlakukan kembali. Namun nama dan citra keluarga Jiang Zemin sudah rusak parah. Mungkin untuk kasus Jiang Zemin, ini satu bentuk hukuman yang lebih mengena daripada hukuman penjara ataupun penggal kepala. Reputasi, citra, nama baik, Mian Zi adalah sesuatu yang konon SANGAT penting di sana. Bisa jadi lebih penting dari nyawa ? Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@ wrote: --- In tionghoa-...@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@ wrote: orang2 Tiongkok sana masih banyak yg inget apa itu penghinaan negara oleh negara2 barat di abad ke 19 dan awal abad ke 20. Waktu dinasti Qing dudul duwel, yg disalahin itu ajaran KHC yg sialnya nanti itu nempel dibbrp kepala org Tionghoa Indonesia. Nah mrk itu berasyik masyuk menghujat KHC ampe yg namanya Kang ngelus2 dada, semua pada sontak gembira nyambut namanya REPUBLIK sistem barat yg digembor2in ama Sun Yatsen si pahlawan kesiangan. Ternyata sistem baru itu jg bikin dudul duwel, para tuan tanah yg memeras rakyat jelata makin merajalela apalagi dgn perilaku korup keluarga SONG yg diikuti jejaknya oleh anak Sun Yatsen plus pewarisnya si Chiang Kaisek. Jepang ngeliat negara Tiongkok babak belur trus belajar dari negara2 barat, ya dobrak dan jajah bangsa laen buat buka pasar. Kebetulan yg paling deket ya Korea, Taiwan, Tiongkok itu sendiri. Rakyat yg senen kemis, para mahasiswa yg pusing ngeliat negara itu, ngeliat ada peluang di sistem komunis yg bisa ngebantu negaranya bangkit. Chen Dexiu dll yg mula2 ngedukung sistem komunis yg basis buruh bentrok ama Mao yg ngeliat belakangan kalu ngandenlin buruh mah sama aja tolol, mestinya andelin petani. Ya gak heran soalnya si Mao dah baca abis 24 sejarah Tiongkok bolak balik, jadi dia ngeliat kalu mau dapet dukungan massa mesti ngerangkul kaum petani. Tiongkok setelah perang saudara , 1949 berdiri RRC disitu si Mao sempet tereak bilang disini saatnya bangsa Tiongkok harus bangkit maju dan menghapus penghinaan negara2 barat + jepang. Mao jg bikin kesalahan banyak, tapi rasa melawan penghinaan itu tetep timbul, misalnya waktu USSR dijaman Kurschev ribut2 , Mao langsung perintahkan seluruh rakyatnya melebur besi2 buat bayar hutang ke USSR. Jaman Mao jg ada bbrp perang yg sebenarnya terkait masalah wilayah Tiongkok yg sejak jaman Qing dipotong2 seenaknya ama negara2 barat. Misalnya perang perbatasan Sino India gara2 garis Mc Mohan (CMIIW), perang lawan USSR gara2 Heilong Jiang. Konsep kewilayahan Tiongkok itu seinget owe tetep mengacu pada peta kekuasaan dinasti Qing. Chiang Kaisek biar bego en korup tapi gak setolol itu waktu ditawarin wilayah Indo China sama sekutu menjelang PD 2. Waktu berdirinya RRC, Mao beruntung ada bbrp ahli yg kembali ke Tiongkok dan mrk memegang peranan kunci penting buat fondasi kemajuan iptek nantinya. Waktu Qian kembali ke Tiongkok, dia sempet mangkel waktu dibilang apa mungkin RRC bikin roket ? Kata2 yg merendahkan ini diinget terus dan dijadiin cambuk buat mrk , nah akhirnya terbukti sekarang ini teknologi peroketan mrk jg maju melesat. Abis jaman Mao masuk jaman Deng yg pusing gara2 kebijakan si Mao kayak lompatan jauh kedepan/loncat kodok ala Mao, revolusi kebudayaan. Deng ngeliat tjoema bbrp yg penting, iptek mesti maju, percuma perang massal ala Mao yg maen jumlah kalu senjata masih dudul duwel, makanya si Deng ngerampingin tentara dan duitnya buat riset or beli senjata dulu dah kalu belon bisa bikin. Tentara perlahan2 dikebiri jgn berbisnis huehehehe biar sekarang masih ada aja yg bisnis seh disana. Sistem pertanian kolektif gak efektif buat memajukan pertanian, apalage di jaman Mao ada kegagalan gara2 pertanian kolektif membuat kelaparan luar biasa. Deraan dan terpaan waktu jaman Deng jg ada, misalnya kejadian Tian An Men, itu cambuk buat Deng
[budaya_tionghua] Re: The Great Leap forward!
Mantaff bro Harry, Mau koreksi dikit, mungkin terlalu semangat ketik Tidak peduli KUCING putih apa hitam (apa warnanya) yang penting bisa nangkap tikus. :-) --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Harry Adinegara sans_culotte...@... wrote: Suatu kesan setelah mengikuti tayangan TV yang mempersembahkan peringatan/perayaan Ultah yang ke 60 Tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, tak terasa ungkapan berasal dari Ketua Mao seperti tersebut diatas terbukti/menjadi kenyataan dini hari. Walaupun pada masa ungkapan itu di jetuskan dan membawa hasil negatip semasa Ketua Mao masih hidup sehingga akibatnya banyak memakan korban rakyat yang mati kelaparan. Maunya acuan ini adalah ,mengubah negara yang agraris waktu itu menjadi negara industri dalam waktu singkat. Tapi selain masa-nya kurang tepat, juga know how-nya dan sarana untuk mencapai revolusi industri ini tidak memadai. Baru setelah di analisa dan diresapi benar2 apa yang salah dan apa yang harus dikerjakan dan juga dengan munculnya DhengXiauPing, pemerintah dan segenap rakyat Tiongkok meng-aplikasikan gagasan baru. Suatu sistim leburan antara sistim kapitalis dan sosialis dikembangkan dan pemerintah membuka pintu bagi masuknya investasi dari luar. Sistim ini banyak disadur sebagai...socialism with Chinese character, bahkan pepatah asal dari Ketua Dheng...ngak peduli tikus itu warna apa, pokoknya bisa nangkap tikus. Jadi pragmatisme adalah pekik perjoangan rakyat Tiongkok untuk maju kedepan. Ngak bisa dibayangin, seratus tahun lalau Tiongkok adalah pariah-nya(si kere) di dunia ini. Tapi semenjak beririnya 60 tahun lalu, setelah mengalami rintangan yang tidak kecil, menelan jiwa banyak bangsa sendiri, banyak kemunduran bagi kemaslahatan rakyat, tapi karena pemimpin yang pro rakyat dan dedikasi yang tinggi achirnya rakyat Tiongkok bangkit kembali. Prestasi Tiongkok saat ini adalah dianggap , diklasipikasi statusnya sebagai negara super power. Cadangan LN-nya berjumlah 2-3 trilyun dollar, terbesar di dunia ini. Ekonominya menempati nomor 3 setelah pertama USA dan kedua Jepang. Tapi diprediksikan oleh para pakar ekonomi, Tiongkok akan menyalip USA ditahun 2020, dan menyalip Jepang tahun 2015. GDP-nya tahun 2020 akan melipat dua kali ketimbang USA. Sekarang angkatan bersenjata-nya adalah salah satu yang tercanggih peralatan senjatanya. Tidak heran karena investasi bagi AB-nya mencapai ,ini rekaan konservatip sebesar 65 milyard dollar, padahal sebenarnya sudah 2X lipat dari rekaan konservatip ini. Yang masih di perbaiki yalah jenjang perbedaan antara kota dan pedalaman, dan juga antara yang kaya dan yang masih miskin. Masih banyak yang hidup dibawah garis poverty line, ini atas hasil sidikan dari NGO LN. Juga universal health care masih perlu di galakkan. Konsolidasi semua kegiatan, pembeayaan ,ya ilmu ya RD akan membawa Tiongkok maju kedepan dalam arena penguasaan angkasa luar. Rekor baru tercapai tahun yakni penangulangan perkara korupsi. Tahun ini diberitakan ada 9000 orang yang telah diadili, diberi ganjaran mulai dari hukuman mati sampai hukuman penjara bagi para koruptor. Semoga hal ini terus digalakkan karena korupsi adalah sebab musabab-nya negara jadi deldel duwel. Rupanya semboyan Ketua Mao...the great leap forward yang semasa hidupnya tidak tercapai, sekarang Ketua Mao tersenyum karena cita2nya terwujut. Mewujutkan bangsa Tionghoa menjadi bangsa yang dihormati setelah jadi paria beberapa dekade yang lalu. Hidup Ketua Mao, Hidup DhengXiauPing Hidup rakyat Tiongkok,Wansui, wansui! Semoga Republik Rakyat Tiongkok menjadi tauladan dan jadi panutan, terutama bagaimana caranya memajukan negara dan meng-gemah ripahkan rakyatnya bagi rakyat sedunia yang cinta damai. Harry Adinegara. Get more done like never before with Yahoo!7 Mail. Learn more. __ Get more done like never before with Yahoo!7 Mail. Learn more: http://au.overview.mail.yahoo.com/
[budaya_tionghua] Fwd: Re: apakah sistem komunis jelek??
Kamsia saudara Chang, Postingan yang bagus atas rangkuman sejarah yang sangat penting!! --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: --- In tionghoa-...@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@ wrote: orang2 Tiongkok sana masih banyak yg inget apa itu penghinaan negara oleh negara2 barat di abad ke 19 dan awal abad ke 20. Waktu dinasti Qing dudul duwel, yg disalahin itu ajaran KHC yg sialnya nanti itu nempel dibbrp kepala org Tionghoa Indonesia. Nah mrk itu berasyik masyuk menghujat KHC ampe yg namanya Kang ngelus2 dada, semua pada sontak gembira nyambut namanya REPUBLIK sistem barat yg digembor2in ama Sun Yatsen si pahlawan kesiangan. Ternyata sistem baru itu jg bikin dudul duwel, para tuan tanah yg memeras rakyat jelata makin merajalela apalagi dgn perilaku korup keluarga SONG yg diikuti jejaknya oleh anak Sun Yatsen plus pewarisnya si Chiang Kaisek. Jepang ngeliat negara Tiongkok babak belur trus belajar dari negara2 barat, ya dobrak dan jajah bangsa laen buat buka pasar. Kebetulan yg paling deket ya Korea, Taiwan, Tiongkok itu sendiri. Rakyat yg senen kemis, para mahasiswa yg pusing ngeliat negara itu, ngeliat ada peluang di sistem komunis yg bisa ngebantu negaranya bangkit. Chen Dexiu dll yg mula2 ngedukung sistem komunis yg basis buruh bentrok ama Mao yg ngeliat belakangan kalu ngandenlin buruh mah sama aja tolol, mestinya andelin petani. Ya gak heran soalnya si Mao dah baca abis 24 sejarah Tiongkok bolak balik, jadi dia ngeliat kalu mau dapet dukungan massa mesti ngerangkul kaum petani. Tiongkok setelah perang saudara , 1949 berdiri RRC disitu si Mao sempet tereak bilang disini saatnya bangsa Tiongkok harus bangkit maju dan menghapus penghinaan negara2 barat + jepang. Mao jg bikin kesalahan banyak, tapi rasa melawan penghinaan itu tetep timbul, misalnya waktu USSR dijaman Kurschev ribut2 , Mao langsung perintahkan seluruh rakyatnya melebur besi2 buat bayar hutang ke USSR. Jaman Mao jg ada bbrp perang yg sebenarnya terkait masalah wilayah Tiongkok yg sejak jaman Qing dipotong2 seenaknya ama negara2 barat. Misalnya perang perbatasan Sino India gara2 garis Mc Mohan (CMIIW), perang lawan USSR gara2 Heilong Jiang. Konsep kewilayahan Tiongkok itu seinget owe tetep mengacu pada peta kekuasaan dinasti Qing. Chiang Kaisek biar bego en korup tapi gak setolol itu waktu ditawarin wilayah Indo China sama sekutu menjelang PD 2. Waktu berdirinya RRC, Mao beruntung ada bbrp ahli yg kembali ke Tiongkok dan mrk memegang peranan kunci penting buat fondasi kemajuan iptek nantinya. Waktu Qian kembali ke Tiongkok, dia sempet mangkel waktu dibilang apa mungkin RRC bikin roket ? Kata2 yg merendahkan ini diinget terus dan dijadiin cambuk buat mrk , nah akhirnya terbukti sekarang ini teknologi peroketan mrk jg maju melesat. Abis jaman Mao masuk jaman Deng yg pusing gara2 kebijakan si Mao kayak lompatan jauh kedepan/loncat kodok ala Mao, revolusi kebudayaan. Deng ngeliat tjoema bbrp yg penting, iptek mesti maju, percuma perang massal ala Mao yg maen jumlah kalu senjata masih dudul duwel, makanya si Deng ngerampingin tentara dan duitnya buat riset or beli senjata dulu dah kalu belon bisa bikin. Tentara perlahan2 dikebiri jgn berbisnis huehehehe biar sekarang masih ada aja yg bisnis seh disana. Sistem pertanian kolektif gak efektif buat memajukan pertanian, apalage di jaman Mao ada kegagalan gara2 pertanian kolektif membuat kelaparan luar biasa. Deraan dan terpaan waktu jaman Deng jg ada, misalnya kejadian Tian An Men, itu cambuk buat Deng berhati2. Pasca Deng, kejadian Falun gong, Tibet, Uighur itu malah membuat mayoritas rakyatnya semakin kencang merapatkan barisan. Perbankan sana sangat amat ketat, bank asing boro2 bisa buka cabang seenaknya. Owe aja ada pengalaman ama HSBC disana huehehehe yg ternyata membuka cabang tapi gak bisa apa2. Policy disana masih berlaku US$50.000 itu adalah jumlah maksimal yg bisa ditukar oleh perseorangan. Sejak jaman Deng, korupsi mewabah dan menjamur luar biasa, Zhu Rongji membasmi korupsi. Sampai sekarang masih ada policy utk pegawai negri dan pejabat2 negara yg HARUS MENCEK SUMBER DANA dari mana pegawai negri itu kalau mau keluar negri. Bencana alam, kelaparan, penghinaan, penderitaan mau tidak mau membentuk karakter bangsa Tiongkok menjadi ulet. Ini gak beda kemajuan Jepang yg melesat luar biasa sejak PD I, Jepang merasa dihina negara2 barat setelah perjanjian Versailes,diam2 memendam rasa dendam dan mau menggantikan posisi negara barat jadi pemimpin Asia. Makanya slogan Jepang itu ASIA RAYA yg dibawah kepemimipinan Jepang. Aspek pertahanan itu dipentingin sekarang ini, seinget owe bbrp taon yg lalu itu Wen pernah ditanya ama satu wartawan barat soal otot militernya yg menguat ampe bikin Amrik khawatir. Wen itu ngomongnya gini, ratusan tahun yg lalu bangsa2 eropa menyerbu Tiongkok dan menjarah negri ini seenaknya gara2
RE: [budaya_tionghua] sejarah perkembangan bahasa Tionghoa di Indonesia
Sdri Sanfransiska, Jangan kaget atau kecewa di member demokratis ini, banyak komentar yang sifatnya frontalheheheh maklum banyak opa dan oom yang udah sepuh.. :-)) jangan tersinggung deh. Jangan menjadi kecil hati. Maksudnya sih apakah judul skripsi benar agar sesuai nanti dengan kontentnya Sesuai keadaan sikon sekarang sebaiknya digunakan istilah yang jelas, bukan kata -kata penghalusan yang ambigue, biasanya ORBA dulu kan maksudnya lebih menyudutkan, menghaluskan yang kejam, misalnya diamankan , maksudnya ditangkap kadang dihilangkan sekalian orangnya. WNI, dimaksudkan keturunan Cina, terserat tapi tidak tertulis, padahal semua juga tahu kata Cina mengandung nuansa menghina pada tahun 1940an sampai 1965-7. Apalagi diresmikan untuk dipakai secara ofisial lengkap dengan surat instruksi cabinet dsb nya. Sekarang sebagian orang yang mengalami pendidikan sampai 1967 an akan lebih nyaman mengunakan kata Tionghoa. Generasi setelah nya sampai 2000 an ORBA tidak dapat merasakan nuansa kata Cina sekarang dibandingkan dulu. Untuk ini Anda bisa baca artikel dari Leo Suryadinata, dalam buku The Chinese Minority in Indonesia. The use of the terms Tjina and Tionghoa in Indonesia, an historical survey. Halaman 113- 128. Dalam buku itu juga ada tulisan, A short history of the Indonesia Chinese press, 129 -141. Sanfransiska, ada baiknya mengikuti juga buku serial buku Kesastraan Melayu Tionghoa dan kebangsaan Indonesia, buku yang berjilid-jilid entah serinya sampai berapa tuh ?? agak menakutkan memang monumental sekali, diterbitkan pleh KPG. Jakarta. Bahasa melayu Tionghoa dari tulisan Koran dan cerita -cerita dulu ini Biasa disebut bahasa Melayu Pasar. Mungkin dari mengikuti sejarah perkembangan kewartawanan dan cerita; Anda akan dapat menyimpulkan sesuatu untuk mengisi judul skripsi itu. Sebab akan terlihat pada masa itu ada opini beberapa golongan masyarakat Tionghoa, pro Belanda, Pro Tiongkok Kou Min Tang, lalu pro RRT., pro nasionalis Indonesia. Awalnya sekitar 1900 an ada gerakan resinifikasi, Konfusius, THHK. HCS, penutupan serkolah Tionghoa setelah kemerdekaan dst . Setelah tahu sejarah lembaga pendidikan dengan bahasa macam-macam ini rasanya Anda pasti akan sudah punya jawaban dan kesimpulan untuk hal yang lagi dicari itu. Demikian juga untuk jawaban pertanyaan ke 1 dan 2. Boleh diperhatikan orang tua totok Hokian di Periangan kalau bicara sama anaknya lebih prefer pakai bahasa Sunda kasar. Kalu dialek Khe bisa bicara dengan anaknya dengan khe lagi. Tapi kondisi berbeda dengan di Medan, Bagansiapi-api, Bangka-Belitung, Pontianak, Kalimantan Barat. Ini akan menjelaskan juga kenapa kemampuan aktif bahasanya menghilang. Boleh baca juga buku Silang budaya Tiongkok Indonesia, Kong YuanZhi. BIP. Loan words in Indonesian and Malay, Russell Jones. YOI. Sementara begitu dulu. Kalau masih tertarik boleh tanya lagi di millis, masih banyak bahan acuannya kalu mau serius. Jangan kecil hati, semoga sukses. Boleh tahu Anda studi di perguruan tinggi mana ?? Salam , Sugiri. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of sanf Sent: Tuesday, September 29, 2009 6:18 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] sejarah perkembangan bahasa Tionghoa di Indonesia salam kenal, saya sanfransiska, mahasiswa semester 7. saya sekarang sedang membuat skripsi mengenai bahasa sebagai alat komunikasi dan pengikat kebudayaan (studi deskriptif bahasa Tionghoa bagi keturunan). Oleh karena itu, saya ingin minta saran dan bertukar pikiran melalui grup budaya Tionghoa ini. Mohon bantuannya,, Pertanyaannya: 1. Apa bedanya bahasa Tionghoa dengan bahasa Melayu Tionghoa? 2. Menurut data yang saya peroleh, generasi keturunan saat ini kebanyakan tidak dapat berbicara bahasa Tionghoa (mandarin ataupun dialek lain). apakah ini merupakan dampak dari sejarah/permainan politik atau yang lain?Dialek2 apa saja yang ada di Indonesia? 3. Minta saran buku2 yang menjelaskan tentang masalah di atas dunk.. terima kasih ya atas bantuannya.. Best regards, Sanfransiska
[budaya_tionghua] Re: Shio yang ciong di tahun harimau 2010
Mau gampang? Liat aja Tongshu he he he --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Yusli Pao paoyu...@... wrote: Dear All, teman teman mungkin ada yang mengetahui mengenai shio yang chiong di tahun harimau 2010 dan tanggal dan bulan brp kira kira yang cocok untuk shio monyet dan tikus untuk melakukan resepsi pernikahan di tahun 2010 mohon infonya. thanks __ Get more done like never before with Yahoo!7 Mail. Learn more: http://au.overview.mail.yahoo.com/
[budaya_tionghua] Re: Cerita Tentang Buah Go Ji ( BIGU)
Bigu? Di Indo sini ada dech kayaknya yang kayak gituan. Ngrowot, makan umbi-umbian bisa dibilang bigu juga ga? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: kalu gak salah tentang Li Qingyun itu ada desas desus itu Chiang Kaisek pernah nyari dia. Jg katanya Li itu belajar dari satu yinshi (pertapa). Btw waktu ke Wuhan, sempet ketemu ama cewe yg marga Wu, nama lengkapnya lupa tapi dipanggil ama Wu Daozhang ama temen. Kita ngobrol2 asik di warung teh, ternyata dia itu dah bigu ( tapa makan biji2an ) selama 5 taon lebih. Dia sambil ngobrol itu minum air putih disertai 2 cemilan yg selalu nempel ditasnya. Nama cemilan itu shoudi dan fuling. Seinget aye shoudi itu buat jaga lever dan stamina tubuh, fuling kalu gak salah inget buat memperlancar peredaran darah. Orgnya dah umur 40an lebih tapi facenya masih kayak 20an, kayaknya gw kalu berdiri bareng gw yg keliatan tua. Nurut dia, kalu org mau diet tanpa merusak organ tubuh, cukup ngemil itu 2 macem, jg harganya gak mahal. Btw gw seh gak berani ah, soalnya waktu diskusi ama satu sinse, itu sinse bilang tubuh tetep perlu karbohidrat, gak isa diisi ama 2 jenis makanan itu. Nah sempet jg iseng tanya ama satu org, die bilang kalu org bigu itu mesti dibarengin ama latian pernafasan yg bagus. So nurutnya bigu itu gak masalah buat org2 awam asal disertai olah pernafasan. Jadi mabok jg ya , mana yg bener neh huyehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ wrote: Buah Goji (Gou Ji atau Wolfberry China) dapat digunakan untuk merawat tubuh yang lemah, memperbaiki penglihatan, dan memperpanjang usia. Ada banyak legenda yang berhubungan dengan buah Goji. Seorang dokter Tiongkok terkenal, Li Shizhen (1518 - 1593) yang hidup pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M), telah menyusun Great Compendium of Herbs (Ringkasan Besar Ramuan Obat), yang menyatakan, Toko obat herbal Bao Shou mencatat adanya obat mujarab yang memperpanjang usia. Seorang pria aneh bertelanjang kaki bernama Zhang mengirimkan formula ramuan ini kepada seorang pria tua di Daerah Yi shi, yang kemudian mengikuti resep tersebut dan hidup lebih dari seratus tahun. Si pria tua itu bisa berjalan sangat cepat seolah-olah ia sedang melayang. Rambut ubannya berubah hitam kembali. Gigi tuanya telah tergantikan oleh gigi baru. Dia sangat jantan di tempat tidur. Ramuan tersebut lembut dan bisa sering dipakai untuk menghilangkan panas yang berlebihan di dalam tubuh, dan juga akan memperbaiki penglihatan. Buah Goji manis dan menyegarkan. Goji baik untuk memelihara ginjal dan hati, bermanfaat bagi paru-paru, dan memperbaiki penglihatan. Pengobatan tradisional Tiongkok menggunakan buah Goji untuk menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan hati, ginjal dan impotensi, otot sakit pada pinggang dan lutut, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, kelebihan air mata, kelelahan, batuk, haus, dan mani encer. Sebuah cerita kuno menyebutkan bahwa dalam masa kejayaan Dinasti Tang (618-907 M), serombongan pengembara Jalur Sutra berhenti untuk beristirahat di sebuah penginapan dan melihat seorang wanita muda mengomeli dan mencambuk seorang lelaki tua. Seorang pedagang mendekati mereka dan bertanya kepada wanita muda itu, Kenapa anda memukul dan menganiaya orang tua ini? Wanita itu menjawab, Saya mendisiplinkan cicit saya. Ini bukan urusan anda. Semua orang di tempat kejadian itu terkejut oleh jawabannya. Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa wanita itu berusia lebih dari tiga ratus tahun! Orang tua itu sedang dihukum karena ia menolak untuk minum ramuan obat dan mulai tua. Tercengang melihat keajaiban ramuan itu, pedagang itu membungkuk kepada wanita tersebut dengan hormat dan bertanya, Maafkan saya begitu berani bertanya kepada nyonya, jenis ramuan ajaib apakah gerangan yang Anda minum? Wanita itu menjawab, Tanaman ini memiliki lima nama. Anda bisa mengambil bagian yang berbeda dari ramuan tersebut setiap musim. Pada musim semi anda ambil daunnya, yang dikenal sebagai inti sari dari ramuan surga. Pada musim panas anda ambil bunganya, yang dikenal sebagai ramuan panjang umur. Pada musim gugur anda ambil buahnya, yang dikenal sebagai Gou ji. Di musim dingin anda ambil kulit akarnya, yang dikenal sebagai kulit dan tulang di bumi, atau tongkat para dewa. Dengan mengambil empat bagian dalam empat musim berturut-turut, akan memberi anda kehidupan semulia langit dan bumi. Buah Goji kemudian diperkenalkan ke Timur Tengah dan negara-negara Barat dan memujinya sebagai tanaman surgawi dari Timur. Ada dukungan modern bagi buah Goji. Pada tahun lima puluhan, majalah Domestik dan Asing di China memberitakan kisah Li Qingyun di provinsi Sichuan, yang meninggal pada usia 250 tahun 1930. Pada bagian ceritanya, Li mengatakan, Ketika saya berumur 139 tahun, dan sebelum saya menemui guru saya,
[budaya_tionghua] Re: sejarah perkembangan bahasa Tionghoa di Indonesia
Di Roemah owe mah kaga ada pake istilah Tjina-tjinaan. Mesih tetep pake kata TENGLANG. wkwkwkwk --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ibc ibcin...@... wrote: Sdri Sanfransiska, Jangan kaget atau kecewa di member demokratis ini, banyak komentar yang sifatnya frontalheheheh maklum banyak opa dan oom yang udah sepuh.. :-)) jangan tersinggung deh. Jangan menjadi kecil hati. Maksudnya sih apakah judul skripsi benar agar sesuai nanti dengan kontentnya Sesuai keadaan sikon sekarang sebaiknya digunakan istilah yang jelas, bukan kata -kata penghalusan yang ambigue, biasanya ORBA dulu kan maksudnya lebih menyudutkan, menghaluskan yang kejam, misalnya diamankan , maksudnya ditangkap kadang dihilangkan sekalian orangnya. WNI, dimaksudkan keturunan Cina, terserat tapi tidak tertulis, padahal semua juga tahu kata Cina mengandung nuansa menghina pada tahun 1940an sampai 1965-7. Apalagi diresmikan untuk dipakai secara ofisial lengkap dengan surat instruksi cabinet dsb nya. Sekarang sebagian orang yang mengalami pendidikan sampai 1967 an akan lebih nyaman mengunakan kata Tionghoa. Generasi setelah nya sampai 2000 an ORBA tidak dapat merasakan nuansa kata Cina sekarang dibandingkan dulu. Untuk ini Anda bisa baca artikel dari Leo Suryadinata, dalam buku The Chinese Minority in Indonesia. The use of the terms Tjina and Tionghoa in Indonesia, an historical survey. Halaman 113- 128. Dalam buku itu juga ada tulisan, A short history of the Indonesia Chinese press, 129 -141. Sanfransiska, ada baiknya mengikuti juga buku serial buku Kesastraan Melayu Tionghoa dan kebangsaan Indonesia, buku yang berjilid-jilid entah serinya sampai berapa tuh ?? agak menakutkan memang monumental sekali, diterbitkan pleh KPG. Jakarta. Bahasa melayu Tionghoa dari tulisan Koran dan cerita -cerita dulu ini Biasa disebut bahasa Melayu Pasar. Mungkin dari mengikuti sejarah perkembangan kewartawanan dan cerita; Anda akan dapat menyimpulkan sesuatu untuk mengisi judul skripsi itu. Sebab akan terlihat pada masa itu ada opini beberapa golongan masyarakat Tionghoa, pro Belanda, Pro Tiongkok Kou Min Tang, lalu pro RRT., pro nasionalis Indonesia. Awalnya sekitar 1900 an ada gerakan resinifikasi, Konfusius, THHK. HCS, penutupan serkolah Tionghoa setelah kemerdekaan dst . Setelah tahu sejarah lembaga pendidikan dengan bahasa macam-macam ini rasanya Anda pasti akan sudah punya jawaban dan kesimpulan untuk hal yang lagi dicari itu. Demikian juga untuk jawaban pertanyaan ke 1 dan 2. Boleh diperhatikan orang tua totok Hokian di Periangan kalau bicara sama anaknya lebih prefer pakai bahasa Sunda kasar. Kalu dialek Khe bisa bicara dengan anaknya dengan khe lagi. Tapi kondisi berbeda dengan di Medan, Bagansiapi-api, Bangka-Belitung, Pontianak, Kalimantan Barat. Ini akan menjelaskan juga kenapa kemampuan aktif bahasanya menghilang. Boleh baca juga buku Silang budaya Tiongkok Indonesia, Kong YuanZhi. BIP. Loan words in Indonesian and Malay, Russell Jones. YOI. Sementara begitu dulu. Kalau masih tertarik boleh tanya lagi di millis, masih banyak bahan acuannya kalu mau serius. Jangan kecil hati, semoga sukses. Boleh tahu Anda studi di perguruan tinggi mana ?? Salam , Sugiri. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of sanf Sent: Tuesday, September 29, 2009 6:18 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] sejarah perkembangan bahasa Tionghoa di Indonesia salam kenal, saya sanfransiska, mahasiswa semester 7. saya sekarang sedang membuat skripsi mengenai bahasa sebagai alat komunikasi dan pengikat kebudayaan (studi deskriptif bahasa Tionghoa bagi keturunan). Oleh karena itu, saya ingin minta saran dan bertukar pikiran melalui grup budaya Tionghoa ini. Mohon bantuannya,, Pertanyaannya: 1. Apa bedanya bahasa Tionghoa dengan bahasa Melayu Tionghoa? 2. Menurut data yang saya peroleh, generasi keturunan saat ini kebanyakan tidak dapat berbicara bahasa Tionghoa (mandarin ataupun dialek lain). apakah ini merupakan dampak dari sejarah/permainan politik atau yang lain?Dialek2 apa saja yang ada di Indonesia? 3. Minta saran buku2 yang menjelaskan tentang masalah di atas dunk.. terima kasih ya atas bantuannya.. Best regards, Sanfransiska
[budaya_tionghua] Fw: Dirgahayu 60 tahun RRT
- Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Thursday, October 01, 2009 9:36 PM Subject: Re: Dirgahayu 60 tahun RRT Zhung Hua Ren Ming Gong He Guo: Wan Sui, wan-sui, wan-wan sui Saya berharap agar rakyat Tiongkok senantiasa bersatu dan membangun satu negara yang demokratis, kuat, sejahtera, rakyat yang beradab dan harmonis dengan perkataan lain satu Negara Socialis yang modern. Memberikan kontribusi pada dunia Han Hwie-Song Internal Virus Database is out of date. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.13.93/2365 - Release Date: 09/12/09 06:37:00
Re: [budaya_tionghua] The Great Leap forward!
Sudah jelas sejarah membuktikan great leap forward-nya Mao adalah great leap toward destruction, lompat masuk sumur derita. Adalah great leap pasca Mao, great leap forward-nya Deng, great leap from socialism toward capitalism, itulah yang membawa Tiongkok pada kemajuannya sekarang ini. Wasalam. - Original Message - From: Harry Adinegara To: hksis hksis ; budaya tionghua Cc: mel dis ; ppi india ; proletar proletar Sent: Thursday, October 01, 2009 1:48 PM Subject: [budaya_tionghua] The Great Leap forward! Suatu kesan setelah mengikuti tayangan TV yang mempersembahkan peringatan/perayaan Ultah yang ke 60 Tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, tak terasa ungkapan berasal dari Ketua Mao seperti tersebut diatas terbukti/menjadi kenyataan dini hari. Walaupun pada masa ungkapan itu di jetuskan dan membawa hasil negatip semasa Ketua Mao masih hidup sehingga akibatnya banyak memakan korban rakyat yang mati kelaparan. Maunya acuan ini adalah ,mengubah negara yang agraris waktu itu menjadi negara industri dalam waktu singkat. Tapi selain masa-nya kurang tepat, juga know how-nya dan sarana untuk mencapai revolusi industri ini tidak memadai. Baru setelah di analisa dan diresapi benar2 apa yang salah dan apa yang harus dikerjakan dan juga dengan munculnya DhengXiauPing, pemerintah dan segenap rakyat Tiongkok meng-aplikasikan gagasan baru. Suatu sistim leburan antara sistim kapitalis dan sosialis dikembangkan dan pemerintah membuka pintu bagi masuknya investasi dari luar. Sistim ini banyak disadur sebagai...socialism with Chinese character, bahkan pepatah asal dari Ketua Dheng...ngak peduli tikus itu warna apa, pokoknya bisa nangkap tikus. Jadi pragmatisme adalah pekik perjoangan rakyat Tiongkok untuk maju kedepan. Ngak bisa dibayangin, seratus tahun lalau Tiongkok adalah pariah-nya(si kere) di dunia ini. Tapi semenjak beririnya 60 tahun lalu, setelah mengalami rintangan yang tidak kecil, menelan jiwa banyak bangsa sendiri, banyak kemunduran bagi kemaslahatan rakyat, tapi karena pemimpin yang pro rakyat dan dedikasi yang tinggi achirnya rakyat Tiongkok bangkit kembali. Prestasi Tiongkok saat ini adalah dianggap , diklasipikasi statusnya sebagai negara super power. Cadangan LN-nya berjumlah 2-3 trilyun dollar, terbesar di dunia ini. Ekonominya menempati nomor 3 setelah pertama USA dan kedua Jepang. Tapi diprediksikan oleh para pakar ekonomi, Tiongkok akan menyalip USA ditahun 2020, dan menyalip Jepang tahun 2015. GDP-nya tahun 2020 akan melipat dua kali ketimbang USA. Sekarang angkatan bersenjata-nya adalah salah satu yang tercanggih peralatan senjatanya. Tidak heran karena investasi bagi AB-nya mencapai ,ini rekaan konservatip sebesar 65 milyard dollar, padahal sebenarnya sudah 2X lipat dari rekaan konservatip ini. Yang masih di perbaiki yalah jenjang perbedaan antara kota dan pedalaman, dan juga antara yang kaya dan yang masih miskin. Masih banyak yang hidup dibawah garis poverty line, ini atas hasil sidikan dari NGO LN. Juga universal health care masih perlu di galakkan. Konsolidasi semua kegiatan, pembeayaan ,ya ilmu ya RD akan membawa Tiongkok maju kedepan dalam arena penguasaan angkasa luar. Rekor baru tercapai tahun yakni penangulangan perkara korupsi. Tahun ini diberitakan ada 9000 orang yang telah diadili, diberi ganjaran mulai dari hukuman mati sampai hukuman penjara bagi para koruptor. Semoga hal ini terus digalakkan karena korupsi adalah sebab musabab-nya negara jadi deldel duwel. Rupanya semboyan Ketua Mao...the great leap forward yang semasa hidupnya tidak tercapai, sekarang Ketua Mao tersenyum karena cita2nya terwujut. Mewujutkan bangsa Tionghoa menjadi bangsa yang dihormati setelah jadi paria beberapa dekade yang lalu. Hidup Ketua Mao, Hidup DhengXiauPing Hidup rakyat Tiongkok,Wansui, wansui! Semoga Republik Rakyat Tiongkok menjadi tauladan dan jadi panutan, terutama bagaimana caranya memajukan negara dan meng-gemah ripahkan rakyatnya bagi rakyat sedunia yang cinta damai. Harry Adinegara. -- Get more done like never before with Yahoo!7 Mail. Learn more. -- Get more done like never before with Yahoo!7 Mail. Learn more. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.14.0/2406 - Release Date: 09/30/09 18:56:00 No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version:
Re: [budaya_tionghua] Fw: Dirgahayu 60 tahun RRT
- Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Thursday, October 01, 2009 9:36 PM Subject: Re: Dirgahayu 60 tahun RRT dengan perkataan lain satu Negara Socialis yang modern. Helaas dr. Han, perkataan lain dari socialisme modern tidak lain tidak bukan adalah kapitalisme! Dan dengan besar hati, bahkan gembira, kita melihat ke situlah RRT sedang menuju dengan cepat... Wasalam. === - Original Message - From: ChanCT To: HKSIS Sent: Thursday, October 01, 2009 8:57 PM Subject: [budaya_tionghua] Fw: Dirgahayu 60 tahun RRT - Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Thursday, October 01, 2009 9:36 PM Subject: Re: Dirgahayu 60 tahun RRT Zhung Hua Ren Ming Gong He Guo: Wan Sui, wan-sui, wan-wan sui Saya berharap agar rakyat Tiongkok senantiasa bersatu dan membangun satu negara yang demokratis, kuat, sejahtera, rakyat yang beradab dan harmonis dengan perkataan lain satu Negara Socialis yang modern. Memberikan kontribusi pada dunia Han Hwie-Song -- Internal Virus Database is out of date. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.13.93/2365 - Release Date: 09/12/09 06:37:00 -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.14.0/2406 - Release Date: 09/30/09 18:56:00 No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.14.1/2407 - Release Date: 10/01/09 06:34:00
Re: [budaya_tionghua] Fw: Dirgahayu 60 tahun RRT
Pesta unjuk gigi megah meriah yang kata BBC memakan biaya USD40 juta ini dapat disaksikan rekaman video menariknya di situs sbb: (klik tombol 'play'): http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/8284087.stm http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/8284087.stm http://news.bbc.co.uk/2/hi/8284334.stm als - Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Thursday, October 01, 2009 9:36 PM Subject: Re: Dirgahayu 60 tahun RRT dengan perkataan lain satu Negara Socialis yang modern. Helaas dr. Han, perkataan lain dari socialisme modern tidak lain tidak bukan adalah kapitalisme! Dan dengan besar hati, bahkan gembira, kita melihat ke situlah RRT sedang menuju dengan cepat... Wasalam.
[budaya_tionghua] Mohon Informasi untuk mengirimkan artikel atau makalah mandarin
Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan, harus ada salah satu tulisan yang diterbitkan dalam bidang pendidikan / kebudayaan. Dan karya tulis tersebut dalam bahasa mandarin. Saya bingung ke mana harus mengirimkannya...mohon informasi dari Anda sekalian. Terima kasih banyak Olive
[budaya_tionghua] Cina dan C(h)ina
Begitu baca judul artikel2 di Kompas kemarin, satu yang menarik perhatian gue adalah judul artikelnya Christine Susana Tjhin. Cara penulisannya itu lhoh. Yang bikin gue langsung nyengir. Pasalnya, pas malem takbiran minggu lalu, ipar gue debat seru sampe jam satu pagi sama bokap gue. Yang dibahas, nggak lain adalah masalah istilah CINA itu. Yayayaya, buat miliser, itu sih bahasan basi, udah sering di bahas dan udah bosen bahasnya. Cape dh. Gue juga nggak berminat mengulangi. Ipar gue bukan miliser, dia baru pulang dari RRC, ngajar bahasa mandarin. Dan kemaren sempet cerita. Di sebuah forum seminar, seorang pembicara membahas soal RRC, dia menyebutnya Republik Rakyat Cina. Dan segera dapat tembakan langsung kontan, seorang yang menegur, supaya menyebut Republik Rakyat Cina dengan betul. Lhah bikin bingung donk, apa nya yang tidak betul dengan Republik Rakyat Cina? Nyebutnya harus China (baca chai-na) pakai H seperti dalam bahasa inggris,bukan Ci-Na. Ipar gue bingung, dan bertanya-tanya, emangnya ada aturan begitu? Sejak kapan? Bukannya dalam bahasa Indonesia yang betul malah Ci-Na dan bukannya Chai-Na? Ya begitulah, kalau ditengok dari segi bahasa, orang bakalan bingung. Sebab fenomena Cina dan C(h)ina, lebih banyak urusan sin li (perasaan) ketimbang logika. Dan bener banget tuh apa yang dikatakan Christine dalam artikelnya, betapa canggungnya kita, bingung sendiri (dan lebih lebih bikin bingung orang lain) antara Cina; China dan Tiongkok, mau nyebut aje refot banget sampe nggak pede harus minjem bahasa Inggris segala supaya jangan sampai ada yang tersinggung. Apa nggak bikin bingung, kalau pake bahasa Inggris kok tidak tersinggung, kalau pakai bahasa Indonesia kok tersinggung, padahal cuman beda ketambahan satu huruf (H) doank. Yep, fenomena menakjubkan... (kalau gue bilang menggelikan nanti ada yang tersungging lagi deh, hihihihi) Butuh satu sesi seminar barangkali untuk meluruskan kerancuan antara Cina, China, dan Tiongkok. Atau barangkali maksudnya begini, kalau nyebut Cina, itu menunjuk WNI keturunan,kalau nyebut China, itu berarti RRC, lha kalau Tiongkok itu apa donk, bedanya dengan China ? Auuw ah, Gelap.
[budaya_tionghua] Re: sejarah perkembangan bahasa Tionghoa di Indonesia
Dear Siska, Bedanya bahasa tionghoa dengan melayu tionghoa mah jauh banget. Kalau mau melihat perbedaan yang nyata, dibandingkan aja antara bahasa Melayu (yang digunakan di daerah Riau n Malaysia) dengan Melayu Tionghoa, nah itu baru nyata bedanya. Menurut gue (berhubung gue bukan pakar bahasa) perbedaan bahasa Melayu dengan bahasa Melayu Tionghoa ( dua duanya pakai timeline sekitar taon 1930 - 1950 an) bedanya ada di tatabahasa. Itu lhoh yang hukum DM-MD (diterangkan - menerangkan, dimana tempat subjek, predikat, objek) itu lhoh. Kalau Siska ambil jurusan Sastra Mandarin, sumpeh deh, jangan ambil bahasan soal Melayu Tionghoa, jauh panggang dari api deh. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of sanf Sent: Tuesday, September 29, 2009 6:18 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] sejarah perkembangan bahasa Tionghoa di Indonesia salam kenal, saya sanfransiska, mahasiswa semester 7. saya sekarang sedang membuat skripsi mengenai bahasa sebagai alat komunikasi dan pengikat kebudayaan (studi deskriptif bahasa Tionghoa bagi keturunan). Oleh karena itu, saya ingin minta saran dan bertukar pikiran melalui grup budaya Tionghoa ini. Mohon bantuannya,, Pertanyaannya: 1. Apa bedanya bahasa Tionghoa dengan bahasa Melayu Tionghoa? 2. Menurut data yang saya peroleh, generasi keturunan saat ini kebanyakan tidak dapat berbicara bahasa Tionghoa (mandarin ataupun dialek lain). apakah ini merupakan dampak dari sejarah/permainan politik atau yang lain?Dialek2 apa saja yang ada di Indonesia? 3. Minta saran buku2 yang menjelaskan tentang masalah di atas dunk.. terima kasih ya atas bantuannya.. Best regards, Sanfransiska
RE: [budaya_tionghua] Mohon Informasi untuk mengirimkan artikel atau makalah mandarin
Sdri Olive, Coba kontak Pak Kiki, alamatnya kiki.suwand...@yahoo.com bilang aja dikenakani dari milis budaya Tionghoa. Semoga sukses. Salam erat, Sugiri. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Olive Sent: Friday, October 02, 2009 12:07 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Mohon Informasi untuk mengirimkan artikel atau makalah mandarin Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan, harus ada salah satu tulisan yang diterbitkan dalam bidang pendidikan / kebudayaan. Dan karya tulis tersebut dalam bahasa mandarin. Saya bingung ke mana harus mengirimkannya...mohon informasi dari Anda sekalian. Terima kasih banyak Olive
[budaya_tionghua] hari ini, diskusi di Bandung, 2-10-2009. Nara sumber Sdr Sutrisno Murtiyoso Demo Chinese painting Sdr. Ryan.
Undangan Diskusi bulanan ke 2, Forum Budaya . Waktu : hari ini Jumat 2 Oktober 2009. Jam 17.00- 20.00. Subjek : Perkembangan rumah Tionghoa, di kota pecinan Parakan. (Perubahan Aspirasi Sosial dan Wujud Arsitektur) Nara sumber : Sdr. Sutrisno Murtiyoso. Demo Chinese painting oleh Sdr. Ryan. Tempat : Ruang FSRD, UK Maranatha , Bandung. Pengunjung masuk dari gerbang no 1. Biaya gratis . Semua peminat ditunggu kehadirannya. Salam erat, CCDACS. ** alangkah baiknya kalau kita ber batik ria hari ini... :-)) _,_._,___
Re: [budaya_tionghua] Mohon Informasi untuk mengirimkan artikel atau makalah mandarin
Kirim saja ke koran mandarin di jkt atau srby, guoji ribao atau qiandao ribao Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Olive oli...@yahoo.com Date: Thu, 1 Oct 2009 10:06:49 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Mohon Informasi untuk mengirimkan artikel atau makalah mandarin Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan, harus ada salah satu tulisan yang diterbitkan dalam bidang pendidikan / kebudayaan. Dan karya tulis tersebut dalam bahasa mandarin. Saya bingung ke mana harus mengirimkannya...mohon informasi dari Anda sekalian. Terima kasih banyak Olive
[budaya_tionghua] Penganugerahan Nabil Award 2009
PRESS RELEASE MALAM PENGANUGERAHAN NABIL AWARD KAMIS 22 OKTOBER 2009 di HOTEL MULIA Yayasan Nation Building (NABIL), adalah suatu lembaga nirlaba yang didirikan tanggal 30 September 2006 dengan tujuan untuk turut serta dalam proses Nation Building Indonesia. Sejak 2007, setiap tahun sekali Yayasan Nabil menganugerahkan NABIL Award kepada ilmuwan sosial yang telah berjasa bagi pengembangan proses Nation Building Indonesia melalui penelitian, penerbitan karya ilmiah dan/atau aktivitas lain yang mampu memberikan pencerahan kepada publik. Mereka yang akan dievaluasi diantaranya adalah orang(-orang) yang mengupayakan perbaikan kedudukan etnis Tionghoa dalam masyarakat Indonesia serta mereka yang bergiat dalam bidang-bidang lain yang berkaitan dengan tantangan yang dihadapi Nation Building Indonesia dari dulu hingga sekarang. Penerima award ditentukan oleh suatu Dewan Pertimbangan, yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat yang andal, terhormat dan terpercaya Pemenang pertama Nabil Award adalah Dr Claudine Salmon (Perancis), disusul oleh Mary Somers-Heidhues (Jerman) dan Leo Suryadinata (Singapura) pada tahun 2008. Penganugerahan Nabil Award akan kembali diadakan pada Hari Kamis, 22 Oktober 2009 di Hotel Mulia, dengan mengusung tema Nation Building melalui Penyerbukan Silang antar Budaya. Tema ini sesuai dengan salah satu maksud dan tujuan Yayasan Nabil, yakni mengembangkan dan melestarikan doktrin Penyerbukan Silang antar Budaya (Cross-Cultural Fertilization), antara budaya Indonesia-Tionghoa dengan semua budaya-budaya suku lainnya, baik yang sudah maupun yang akan tercipta, sehingga melahirkan suatu Budaya Indonesia Baru yang harmonis, makin maju dan makin unggul. Adapun pemenang Nabil Award 2009 adalah Dra Myra Sidharta; Mely G. Tan, Ph.D (keduanya dari Indonesia) dan Assoc. Prof. Charles A. Coppel (Australia). Myra Sidharta (Tanjungpandan, 1927) yang juga dikenal sebagai psikolog, banyak meneliti berbagai aspek kebudayaan dan kaum perempuan Indonesia Tionghoa. Sosiolog senior Mely Tan (Jakarta, 1930) telah menulis berbagai aspek etnis Tionghoa dalam konteks kebangsaan Indonesia. Sedangkan sejarawan Charles Coppel (Melbourne, 1937) telah mengkaji spektrum sosial budaya, agama Konghucu dan kewarganegaraan dari etnis Indonesia-Tionghoa. Dalam proses Nation Building, patut direnungkan peribahasa: Kekuatan Sebuah Rantai, ditentukan oleh Mata Rantai yang Paling Lemah. Agar rantai Nation Building dapat diperkuat semaksimal mungkin, maka Mata Rantai yang relatif paling lemah itulah yang perlu diberdayakan. Hal ini menjelaskan kenapa sampai saat ini, para pemenang NABIL Award adalah ilmuwan-ilmuwan yang berkutat dalam bidang yang menyangkut etnis Tionghoa, yang selama ini memang masih belum sepenuhnya terintegrasikan dengan sebaik-baiknya ke dalam tubuh bangsa Indonesia Dalam penganugerahan tahun ini, untuk pertama kalinya Nabil Award dianugerahkan kepada sarjana Indonesia. Ketiganya memenangkan penghargaan berdasarkan dedikasi dan produktivitas mereka dalam penelitian dan pengkajian etnis Tionghoa di Indonesia. Karya-karya mereka mampu menunjukkan, bahwa sejarah etnis Tionghoa sama sekali tidak terpisahkan dari sejarah masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Bisa disimpulkan, bahwa Myra Sidharta, Mely Tan dan Charles Coppel telah menempatkan etnis Tionghoa sebagai bagian integral dari proses nation building Indonesia. Sejalan dengan situasi kebangsaan yang makin kondusif dewasa ini, maka diharapkan pemberian Nabil Award dimasa yang akan datang tidak hanya diberikan kepada para pemenang-pemenang yang karya ilmiahnya dalam bidang Ilmu Sosial/Humaniora menyangkut memperkuat mata rantai yang terlemah saja, melainkan juga kepada mereka yang kajian-kajiannya mencakup semua peri kehidupan berbangsa dan bernegara, yang lebih luas dan makin beraneka ragam. --- Yayasan Nation Building (Nabil) Jl. Limo No, 40, Permata Hijau, Senayan Jakarta 12220, Indonesia. Tel : (62-21) 7204383, 7200981 Ext 206,207 Fax : (62-21) 7260788 Email: yayasan_na...@yahoo.co.id Web: www.nabilfoundation.org
[budaya_tionghua] Re: sejarah perkembangan bahasa Tionghoa di Indonesia
Idih asuk-asuk pada galak ya. Wehehehehe, khan enggak semua orang tahu bahwa istilah keturunan itu agak agak sensitif buat yang dituju. ( Seperti juga istilah blasteran bikin sepupu gue yang pirang manyun) Lagian, menurut engkong, istilah WNI keturunan (yang kemudian disingkat jadi 'keturunan' doank) itu awal awalnya digunakan untuk memperhalus, Biar orang tidak perlu menggunakan istilah Cina maupun Tionghoa, yang pada masa itu (taon 60 an) dua-duanya dianggap sensitip, Sekarang, saat istilah tionghoa ramai digunakan, malah istilah 'keturunan' yang dianggap sensitip. Muhahahahaha.. lutu lutu aje neh. Persoalan istilah sensitip ini seperti lingkaran yang nggak putus putusnya nih. Yang salah nih istilah nya atau yang sensitip nya sih? Gimana ya cara bikin 'break through', terobosan - biar kaga pake sensi sensi an lagi neh? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, lim kwet hian akwet_2...@... wrote: semoga dosen yang akan meng-approve skripsi itu adalah dosen senior (syukur2 yang berumur diatas 55 th) sehingga ia tahu betul dgn apa yang disebut? keturunan ya !!!? salam: akwet? --- On Wed, 9/30/09, absaleh4 absal...@... wrote: From: absaleh4 absal...@... Subject: [budaya_tionghua] Re: sejarah perkembangan bahasa Tionghoa di Indonesia To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, September 30, 2009, 12:49 AM ? Apalagi kalau judul skripsi itu sudah di-approved dosen pembimbingnya, wah si dosen itu yang keblinger! ? Wasalam. ? = = === ? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, David Kwa david_kwa2003@ ... wrote: Maaf, Sdri Sanfransiska, Anda berkali-kali memakai istilah keturunan, boleh tahu keturunan itu sebenarnya binatang apa? Mohon dijelaskan, sebab owe kurang jelas dengan istilah orde babe yang sudah usang tapi belum direformasi juga. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, sanf san_fransiska@ wrote: salam kenal, saya sanfransiska, mahasiswa semester 7. saya sekarang sedang membuat skripsi mengenai bahasa sebagai alat komunikasi dan pengikat kebudayaan (studi deskriptif bahasa Tionghoa bagi keturunan). Oleh karena itu, saya ingin minta saran dan bertukar pikiran melalui grup budaya Tionghoa ini. Mohon bantuannya,, Pertanyaannya: 1. Apa bedanya bahasa Tionghoa dengan bahasa Melayu Tionghoa? 2. Menurut data yang saya peroleh, generasi keturunan saat ini kebanyakan tidak dapat berbicara bahasa Tionghoa (mandarin ataupun dialek lain). apakah ini merupakan dampak dari sejarah/permainan politik atau yang lain?Dialek2 apa saja yang ada di Indonesia? 3. Minta saran buku2 yang menjelaskan tentang masalah di atas dunk.. terima kasih ya atas bantuannya.. Best regards, Sanfransiska
[budaya_tionghua] Re: Cerita Tentang Buah Go Ji ( BIGU)
Ngomongin Go Ji, jadi mau cerita. Dua taon lalu, di Jakarta lagi rame satu MLM, multilepel marketing made in Amerika, yang salah satu produknya adalah jus Go Ji. Seorang tant, dengan bersemangat menceritakan khasiat Go Ji sama engkong. Yaaa...intinya biar engkong beli, karena jus ini banyak khasiatnya. Lalu engkong tanya, harganya berapa? Harganya ternyata mencapai gopek ceng seliter. Kata tante, sehari cukup minum sedikit aja, tapi makin sering makin bagus kok. Engkong bilang, Tunggu sebentar ya. Lalu engkong menghilang beberapa lama. Tante sudah senang, wajahnya sumringah berseri seri. Disangkanya engkong mau ambil duit ke ATM kali. Enggak tahunya engkong datang lagi, bawa satu bungkusan guedee Goji mentah yang belum di jus. Engkong taroh di depan si tante. Ini segini gak nyampe limapuluh ribu, gue jus sendiri aje deh. Kalu ada yang lebih murah, ngapain beli yang mahal. Dan Tante pun pulang dengan dongkol. Muhahahaha, engkong dilawan. Tebak, habis itu siapa yang disuruh mulangin Goji sebungkusan gede ke toko obat cina di jalanan depan kompleks, hihihii. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Gou-qi-zi / Goji menurut Bencao Gangmu adalah tonik yin, bukan yang. Yang termasuk kategori yin adalah dingin, sejuk, pahit. Cukup menjadi obat, kebanyakan jadi racun falsafah ini berlaku di semua pengobatan mau dari barat, timur, utara, selatan. Jadi yang wajar-wajar saja. Itu segala macam promosi buah Goji adalah bagian dari gerakan kesehatan new age. Secara tradisional juga Goji tidak dikonsumsi tersendiri melainkan merupakan komponen pendukung dalam sebuah resep obat atau pun makanan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ wrote: Bukannya kalo buah Go Ji itu kalo kebanyakan gak bagus juga buat tubuh karena katanya sifatnya panasboleh dimakan tapi gak boleh terlalu sering, karna sifatnya ituKo Ardian, thanks buat doanya yahtetap semangat bagiin ilmu pengetahuan tentang budaya Tionghoa yah...Cia You. salam, San San --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@ wrote: kalu gak salah tentang Li Qingyun itu ada desas desus itu Chiang Kaisek pernah nyari dia. Jg katanya Li itu belajar dari satu yinshi (pertapa). Btw waktu ke Wuhan, sempet ketemu ama cewe yg marga Wu, nama lengkapnya lupa tapi dipanggil ama Wu Daozhang ama temen. Kita ngobrol2 asik di warung teh, ternyata dia itu dah bigu ( tapa makan biji2an ) selama 5 taon lebih. Dia sambil ngobrol itu minum air putih disertai 2 cemilan yg selalu nempel ditasnya. Nama cemilan itu shoudi dan fuling. Seinget aye shoudi itu buat jaga lever dan stamina tubuh, fuling kalu gak salah inget buat memperlancar peredaran darah. Orgnya dah umur 40an lebih tapi facenya masih kayak 20an, kayaknya gw kalu berdiri bareng gw yg keliatan tua. Nurut dia, kalu org mau diet tanpa merusak organ tubuh, cukup ngemil itu 2 macem, jg harganya gak mahal. Btw gw seh gak berani ah, soalnya waktu diskusi ama satu sinse, itu sinse bilang tubuh tetep perlu karbohidrat, gak isa diisi ama 2 jenis makanan itu. Nah sempet jg iseng tanya ama satu org, die bilang kalu org bigu itu mesti dibarengin ama latian pernafasan yg bagus. So nurutnya bigu itu gak masalah buat org2 awam asal disertai olah pernafasan. Jadi mabok jg ya , mana yg bener neh huyehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, San San san.mitradewata@ wrote: Buah Goji (Gou Ji atau Wolfberry China) dapat digunakan untuk merawat tubuh yang lemah, memperbaiki penglihatan, dan memperpanjang usia. Ada banyak legenda yang berhubungan dengan buah Goji. Seorang dokter Tiongkok terkenal, Li Shizhen (1518 - 1593) yang hidup pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M), telah menyusun Great Compendium of Herbs (Ringkasan Besar Ramuan Obat), yang menyatakan, Toko obat herbal Bao Shou mencatat adanya obat mujarab yang memperpanjang usia. Seorang pria aneh bertelanjang kaki bernama Zhang mengirimkan formula ramuan ini kepada seorang pria tua di Daerah Yi shi, yang kemudian mengikuti resep tersebut dan hidup lebih dari seratus tahun. Si pria tua itu bisa berjalan sangat cepat seolah-olah ia sedang melayang. Rambut ubannya berubah hitam kembali. Gigi tuanya telah tergantikan oleh gigi baru. Dia sangat jantan di tempat tidur. Ramuan tersebut lembut dan bisa sering dipakai untuk menghilangkan panas yang berlebihan di dalam tubuh, dan juga akan memperbaiki penglihatan. Buah Goji manis dan menyegarkan. Goji baik untuk memelihara ginjal dan hati, bermanfaat bagi paru-paru, dan memperbaiki penglihatan. Pengobatan tradisional Tiongkok menggunakan buah Goji untuk menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan hati, ginjal dan impotensi, otot sakit pada pinggang
[budaya_tionghua] Re: Cerita Tentang Buah Go Ji ( BIGU)
Biasanya mereka kalau sudah jualan lama, jus Goji-nya dipenuhi dengan embel-embel Organic Wild Tibetan Goji Berries. Dengan plus embel-embel tidak seperti Chinese Goji yang full loaded dengan pestisida. Kalau ada orang yang sedikit teliti dan mau tahu sedikit saja, bakal tahu bahwa Gou-qi-zi terbaik tumbuh di provinsi Ningxia. Lagipula di Tibet sendiri juga sama saja tidak ada yang benar-benar bisa dipastikan organic apalagi wild. Di Ningxia Gou-qi-zi terbaik diproduksi secara massal sejak jaman engkong belum lahir. Dan metode produksinya mayoritas masih mengandalkan lumpur sungai kuning. Ningxia Gouqi sampai mendapatkan julukan intan merah karena kualitasnya. Dari jaman engkong belum lahir juga gak umum tuh Goji dijadiin jus. Dari jaman engkong belum lahir yang namanya zhongyao selalu bersifat komposit dengan empat unsur yaitu obat utama, obat pendukung, obat penghantar / katalis, dan obat pereda efek samping. Kalau gak percaya coba ke sinshe, sangat jarang bakalan kasih obat yang cuma 1 macam. Isi obatnya bisa kayak hutan belantara. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_...@... wrote: Ngomongin Go Ji, jadi mau cerita. Dua taon lalu, di Jakarta lagi rame satu MLM, multilepel marketing made in Amerika, yang salah satu produknya adalah jus Go Ji. Seorang tant, dengan bersemangat menceritakan khasiat Go Ji sama engkong. Yaaa...intinya biar engkong beli, karena jus ini banyak khasiatnya. Lalu engkong tanya, harganya berapa? Harganya ternyata mencapai gopek ceng seliter. Kata tante, sehari cukup minum sedikit aja, tapi makin sering makin bagus kok. Engkong bilang, Tunggu sebentar ya. Lalu engkong menghilang beberapa lama. Tante sudah senang, wajahnya sumringah berseri seri. Disangkanya engkong mau ambil duit ke ATM kali. Enggak tahunya engkong datang lagi, bawa satu bungkusan guedee Goji mentah yang belum di jus. Engkong taroh di depan si tante. Ini segini gak nyampe limapuluh ribu, gue jus sendiri aje deh. Kalu ada yang lebih murah, ngapain beli yang mahal. Dan Tante pun pulang dengan dongkol. Muhahahaha, engkong dilawan. Tebak, habis itu siapa yang disuruh mulangin Goji sebungkusan gede ke toko obat cina di jalanan depan kompleks, hihihii. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Gou-qi-zi / Goji menurut Bencao Gangmu adalah tonik yin, bukan yang. Yang termasuk kategori yin adalah dingin, sejuk, pahit. Cukup menjadi obat, kebanyakan jadi racun falsafah ini berlaku di semua pengobatan mau dari barat, timur, utara, selatan. Jadi yang wajar-wajar saja. Itu segala macam promosi buah Goji adalah bagian dari gerakan kesehatan new age. Secara tradisional juga Goji tidak dikonsumsi tersendiri melainkan merupakan komponen pendukung dalam sebuah resep obat atau pun makanan. Hormat saya, Yongde
Re: [budaya_tionghua] sejarah perkembangan bahasa Tionghoa di Indonesia
Dik Fransiska, Jangan frustrasi email anda banyak yang mengkritik karena menggunakan istilah keturunan. Beberapa waktu yang lalu di milis ini saya pernah memberikan keterangan pendek tentang tak tepatnya menggunakan istilah keturunan, dalam hal ini Keturunan Tionghoa. Menurut pengertian saya, kita ini bukan keturunan Tionghoa tapi orang Tionghoa. Kalau disebut keturunan Tionghoa, kita sudah bukan Tionghoa hanya saja leluhurnya ada yang Tionghoa, kita sendiri bukan. Istilah keturunan Tionghoa memang sengaja dilontarkan agar orang Tionghoa tidak merasa Tionghoa lagi, sengaja atau tidak, ada unsur etnis cleansingnya. Kalau orang mengatakan ia turunan bandit. Ia sendiri bukan bandit hanya leluhurnya ada yang bandit. Jadi tegaslah, kita ini orang Tionghoa, kalau mau diberi keterangan kita adalah orang Tionghoa Indonesia. Itu kalau kita mau menunjukkan ras. Tapi kalau mau menunjukkan dari segi hukum, kita adalah warganegara Indonesia, jadi kita bisa katakan kita orang Indonesia etnis Tionghoa. Kalau kita katakan kita orang Tiongkok, jelas salah, kita keturunan imigran dari Tiongkok. Orang Tiongkok berarti orang yang berwarganegara Tiongkok, belum tentu Tionghoa, banyak orang asing yang menjadi warga negara Tiongkok. Dalam bahasa Mandarin, orang Tionghoa adalah Huaren, orang Tiongkok adalah Zhongguoren, keturunan Tionghoa adalah Huayi. Perhatikan TV Tiongkok sekarang selalu menyebut Huaqiao dan Huaren, istilah Huayi sudah mulai lenyap karena salah kaprah. Yang sering digunakan lagi istilah Zhonghua Minzu, kalau disebut Zhonghua Minzu lazimnya orang Tionghoa secara keseluruhan baik di Tiongkok maupun di luar negeri, karena istilah ini mengandung arti ras maupun hukum, jadi orang Tiongkok semua termasuk Zhonghua Minzu. Semoga tidak menjadi tambah bingung. Ejaan sekarang Tionghoapun harus Tionghua, lihat ejaan Budaya Tionghua. Hanya saya sudah kebiasaan jadi lupa melulu. Kiongchiu Liang U From: sanf san_fransi...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 29, 2009 7:18:17 PM Subject: [budaya_tionghua] sejarah perkembangan bahasa Tionghoa di Indonesia salam kenal, saya sanfransiska, mahasiswa semester 7. saya sekarang sedang membuat skripsi mengenai bahasa sebagai alat komunikasi dan pengikat kebudayaan (studi deskriptif bahasa Tionghoa bagi keturunan). Oleh karena itu, saya ingin minta saran dan bertukar pikiran melalui grup budaya Tionghoa ini. Mohon bantuannya,, Pertanyaannya: 1. Apa bedanya bahasa Tionghoa dengan bahasa Melayu Tionghoa? 2. Menurut data yang saya peroleh, generasi keturunan saat ini kebanyakan tidak dapat berbicara bahasa Tionghoa (mandarin ataupun dialek lain). apakah ini merupakan dampak dari sejarah/permainan politik atau yang lain?Dialek2 apa saja yang ada di Indonesia? 3. Minta saran buku2 yang menjelaskan tentang masalah di atas dunk.. terima kasih ya atas bantuannya.. Best regards, Sanfransiska
Re: [budaya_tionghua] Re: sejarah perkembangan bahasa Tionghoa di Indonesia
ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg wrote: Lagian, menurut engkong, istilah WNI keturunan (yang kemudian disingkat jadi 'keturunan' doank) itu awal awalnya digunakan untuk memperhalus, Wo kurang se-7 dengan pendapat engkongnya ulysee_me2. Istilah keturunan menimbulkan konotasi rasis. Yang dimaksud keturunan di sini pasti mengacu pada keturunan orang Tionghoa; bukannya keturunan orang Arab, India, Pakistan, Bule, dsb. FYI, beberapa cewek di desa sekitar waduk Jatiluhur bermata biru dan berkulit putih karena mereka adalah keturunan bule-bule Perancis yang ngembat para emak mereka ketika sedang menggarap proyek waduk Jatiluhur dulu. Istilah keturunan produk para penguasa orde baru ini sama sekali tidak pernah merujuk ke mereka. :-) Ah, warga keturunan...tentu banyak duitnya...yuuk..kita (isi sendiri)..haahaaahaa. als