[budaya_tionghua] Meninjau Negeri Taili (3)

2009-11-14 Thread liang u






  
[Attachment(s) from liang u included below]
MININJAU “NEGERI TAILI  (3)
 
Meninggalkan Kunming: 
   
 Setelah sarapan pagi, kami
meninggalkan hotel menuju terminal bis luar kota. Tiket bis yang sudah dibeli
adalah untuk jam 10:30 pagi. Kami datang tepat jam 10, sehingga tak usah
tergesah-gesah membawa bawaan. Taksi berhenti di luar terminal, kami harus
berjalan kaki masuk terminal, kalau membawa bagasi besar akan cukup berabe.
Setelah ditunggu-tunggu bis tidak juga berangkat,
biasanya di Tiongkok bis harus tepat berangkat pada waktunya biarpun kosong.
Supir nakal biasanya berhenti lagi di pinggir jalan menunggu muatan. Di Kunming
tak mungkin melakukan hal demikian karena jalan raya sedemikian padatnya. 
Jam bergulir terus, baru ketika ada orang
marah-marah supir datang dan tanpa bicara lagi bis berjalan, jam……..13.30, tiga
jam terlambat tanpa alasan jelas. Ketika mulai masuk highway,  terasa bis 
bergoyang, joint antar batang
kemudi dan bagian bawah rasanya ada yang tidak beres. Sambil mengemudi supir
menelpon seseorang,  karena menggunakan
dialek saya tak mengerti, tapi kelihatannya memang melaporkan keadaan
kendaraan. Kendaraan tidak berhenti, hanya kecepatan dikurangi, kalau sudah
stabil lagi baru tancap gas lagi begitu seterusnya. Saya was-was. Saya khawatir
terjadi sesuatu di jalan, melihat ke pinggir jurang dalamnya luar biasa, di
sebelah kanan gunung menjulang tingggi. Tak kelihatan ada kampung di bawah sana
meskipun jalan raya biaya (bukan highway) kelihatan kecil berbelok-belok. 
Hal kedua yang membuat saya khawatir, perjalanan
dijanjikan 8 jam sampai ke Lijiang, kota turis yang kenamaan, jauhnya 600 km
lebih. Dari Kunming 400 km ke barat akan sampai ke Dali. Dari Dali jalan utama
terpecah dua, ke utara ke Li Jiang terus ke Sangrila atau ke selatan ke Ruili ,
kota kabupaten yang terletak diperbatasan Tiongkok – Myanmar. Karena berangkat
terlambat, sudah jelas kami akan sampai malam hari. Jam 9? Masih lumayan, tapi
kalau bis ada kerusakan di jalan, bisa-bisa sampai tengah malam atau subuh.
Berabelah, datang ke tempat asing tengah malam buta. Saya masih mengharap dari
Lijiang ke Dali yang kurang dari 300 km tidak akan 4 jam, seperti Dali ke
Lijiang yang 400 km.
Perjalanan akan melalui Dali (Taili), tapi kami
tidak singgah dulu di situ, rencana pulangnya akan ke Dali. Kami menunju
Lijiang yang paling jauh dulu, banyak orang bertanya mengapa tidak ke Sangrila.
Sangrila disebut Tibet kecil, karena penduduknya mayoritas etnis Tibet. Jadi
kebudayaan Tibet sudah dominan di situ. Karena waktu tak mengijinkan memang
saya tak mempunyai rencana ke sana. Sampai ke Lijiang balik lagi, singgah di
Dali dan Chuxiong dalam perjalanan kembali ke Kunming. 
Tiga kota keresidenan yang dikunjungi ini, uniknya
merupakan tiga wilayah yang dihuni tiga minoritas yang berbeda. Di Lijiang
etnis Naxi yang dominan, di Dali etnis Bai, sedang di Chuxiong etnis Yi. Kalau
ditambah Sangrila, di sana etnis Tibet yang dominan. Empat keresidenan dengan
empat etnis berbeda yang dominan. Dengan contoh ke empat keresidenan ini saja,
sudah bisa dibayangkan bagaimana komplexnya masalah etnis di Tiongkok. 
Meskipun etnis yang demikian kompleks, tidak pernah
ada perselisihan etnis di daerah ini, apalagi bentrokan. Tangan-tangan hitam
dari luar tidak mempunyai “perwakilan” di sini seperti Dalai Lama di Tibet dan
Rebiya Kadeer di Xinjiang.   
Akhirnya setelah 4 jam, sampailah kami ke Xiaguan.
Xiaguan adalah kota baru Dali. Kota lamanya tidak diganggu, pusat kota pindah
ke Xiaguan, sekitar 20 km  sebelah barat
kota tua Dali.  
Kami turun dulu untuk pergi ke toilet, ketika
kembali supir kelihatan sedang membawa barang-barang saya yang di taruh di
bagasi. Ia bilang, barang anda yang ada di bis segera turunkan bawa ke bis itu,
ia menunjuk bis di dekat bangunan terminal, kalian harus pindah bis. 
“Mengapa?” kata saya.
 “Apa anda
tidak merasa, ada yang tak beres di sana, nanti celaka, saya terlambat karena
menunggu bis pengganti yang tidak datang-datang.”, jawabnya. 
 Kata saya
lagi” Mengapa tidak memberi tahu kami?”
“Kalau diberi tahu, kalian akan turun semua lalu ke
loket minta uang kembali, saya yang akan dimarahi bos!”
 Haha, pantas
terlambat tiga jam tidak dipaksa keluar oleh petugas terminal kalau begitu,
pikir saya. Saya jadi ingat di terminal bis Chengdu, saya pernah dua kali naik
bis di sana. Bis yang akan keluar terminal, di pos penjagaan diperiksa dulu
oleh petugas, lampu, rem, richting, kemudi. Kalau ada yang tak beres tidak
boleh diberangkatkan. Di Kunming pemeriksaan demikian tidak ada. 
Kami pindah ke bis trayek Dali Lijiang, dan jam
pemberangkatan masih setengah jam. Apa boleh buat. 
Perjalanan dari Dali ke Lijiang, melalui jalan
negara, bukan highway, jalan negara bukan highway meskipun kondisinya termasuk
kelas satu. Karena bukan highway maka sulit cepat, setiap melalui kota kecil,
kecamatan maupun desa terpaksa diperlambat, mau menyiap harus menunggu kosong
sebab dua arah. Barulah tahu saya meskipun Dali Lijiang ku

[budaya_tionghua] Marga Nie

2009-11-14 Thread liang u
Untuk rekan yang menanyakan marga Nie.

  Maaf sekali, saya keliru melihat Nie adalah Zhi, hurufnya beda, maklum 
mata tua. Marga Nie sendiri sudah saya cari tapi sampai saat ini belum 
berhasil. Kalau suatu ketika saya temukan, akan saya muat lagi di milis ini.  
Maaf atas kekeliruan saya dan atas ketidak mampuan saya menjawab pertanyaan 
marga Nie tersebut. 
 Coba telusur di kamus Kangxi atau Ciyan 词源。Keduanya saya tak punya.
 Maaf juga karena saya tidak mencatat nama dan alamat email anda, jadi saya 
jawab secara terbuka saja. 
 Keterangan yang saya berikan adalah untuk marga Zhi 挚。
 Salam
Liang U








  

[budaya_tionghua] Re: Membaik dan lebih baik lagi, ...

2009-11-14 Thread ChanCT
Dr. Han yb,

Gembira mengetahui hasil CT-scan terakhir menandakan ada perbaikan, sekalipun 
masih juga harus jalanin chemoterapi. Jangan pesimis, tetap tegar hadapi 
pengobatan yang harus dijalani. Berlibur ke RRT terpaksa dibatalkan, nonton 
ballet juga tidak apa dibatalkan. Tidak apa, semua bisa mengerti dengan baik 
tanpa penyesalan.

Bantuan kasih-sayang seluruh keluarga dirumah, istri tercinta, anak-anak dan 
semua cucu disamping telah memberi kekuatan pada Dr. Han untuk melawan penyakit 
kanker yang diderita, dan tentunya Keluarga Besar-URECA juga merupakan kekuatan 
pendorong kuatkan diri menghadiri Reuni. ... mudah-mudahan keinginan mengikuti 
Reuni URECA di Cirebon bisa menjadi kenyataan. 

Dari jauh saya dan keluarga mengharapkan kesehatan dr. Han bisa maju terus 
lebih baik dan lebih baik lagi, ... sehat-sehat kembali.

Salam sehat,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: H.S. Han 
  To: C.T. Chan 
  Sent: Saturday, November 14, 2009 10:08 PM
  Subject: Re: tolong dilontarkan ke milis-milis juga ke URECA


  Kemarin hari kamis yang baru lalu, saya periksakan CT-scan dan darah, 
ternyata CT menunjukkn pengecilan lagi metastasenya meskipun tidak sebesar dulu 
persentage pengecilannya, tetapi tokh kabar mengembirakan. Darah menunjukkan 
tumor markernya yang menurun (membaik).
  Maka chemoterapinya masih perlu diteruskan. Saya harap nanti pada bulan 
februari tumornya bisa begitu kecil atau baik sehingga bisa dihentikan 
sementara untuk datang ke Ceribon, tetapi ini harus dibicarakan dengan oncolog 
yang mengobati saya. 
  Hari rabu yang lalu saya mendapatkan perdarahan mata kiri, langsung 
mendapatkan pengobatan dan sekarang sudah jauh enakan.
  Nanti tanggal 17 saya mendapatkan vaksinasi Mexican Flu dan tanggal 18/11 
mendapatkan chemoterapi.
  Inilah nasib saya dengan penyakit ini tidak bisa menentukan janji sebelumnya, 
pergi ke RRT bervakansi pada musim panas yang lalu dengan anak-anak kami harus 
dibatalkan, dan kemarin nonton ballet juga dibatalkan.
  Inilah orang yang sudah tua banyak kerewelan organ-organ, seperti mesin yang 
mulai "karatan". perlu service. Ini yang dikatakan "Life is survival, Das Leben 
ist Überleben" Orang Belanda mengatakan: Leven is overleven. Hidup itu harus 
diperjuangkan untuk bisa hidup.
  Trima kasih atas bantuan anda dan salam untuk anda dan keluarga
  Hwie-Song


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - www.avg.com 
  Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.64/2501 - Release Date: 11/14/09 
02:22:00


Yap Thiam Hien Award (Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI)

2009-11-14 Thread younginheart5000
Betul sekali.

Mungkin bisa diterangkan pada Tanaya ini, yang ter-bingung bingung, dan 
menanyakan: 

" Kalau ternyata alasan yang kedua, lalu apa hubungannya mengaitkan nama YTH 
dengan inisiatif "kelompok non-tionghoa"?

Hubungannya adalah, bahwa tetap ada kelompok NON Tionghoa yang menghargai sosok 
terhormat Tionghoa! Ini TIDAK selalu atau otomatis terjadi. Kalau kelompok 
Tionghoa mengusulkan sosok Tionghoa, itu lumrah.

Nama nama jalan di Gelodok dan sekitar, semua memakai nama sosok sejarah NON 
Tionghoa. Mengapa? Ini lumrah. Tetapi kalau ada sosok Tionghoa yang dihargai 
kelompok NON Tionghoa, ini patut kita acungkan jempol. Ini luar biasa. Iya kan?



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Narpati Pradana  wrote:
>
> Seingatku, YTH dipilih karena sepak terjang beliau dalam dunia hukum di
> Indonesia. Konon, beliau juga pernah sampai didakwa 'pencemaran nama baik'
> karena mengungkap proses pemerasan di dalam sidang.
> 
> Penghargaan YTH diberikan untuk mereka yang berjuang untuk Hak Asasi
> Manusia. Kalau tak salah ingat, Wiji Thukul dan Marsinah juga pernah dapat
> (mungkin juga keunikan penghargaan ini, beberapa kali diterima secara
> post-humous).
> 
> 2009/11/13 tanaya.geo 
> 
> >
> >
> > Bung,
> >
> > Apanya yang seru dari "kelompok non-tionghoa" memilih "sosok tionghoa"
> > sebagai nama penghargaan? Apakah nama YTH dipilih hanya karena nama tiga
> > suku tersebut (alias sosok cina)? ataukah, jangan-jangan nama YTH dipilih
> > karena sepak terjang beliau dalam dunia hukum di indonesia?
> >
> > Kalau ternyata alasan yang kedua, lalu apa hubungannya mengaitkan nama YTH
> > dengan inisiatif "kelompok non-tionghoa"? oh ya, omong-omong apa betul pak
> > Jakob Oetomo itu non-tionghoa ya?
> >
> > Silahkan diperjelas letak 'serunya' ya.
> >
> > salam,
> > jimmy
> >
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com ,
> > "younginheart5000"  wrote:
> > >
> > > Bung ABS, anda benar, bukan komunitas Tionghoa yang memunculkan Yap Thiam
> > Hien Award, tetapi kelompok non Tionghoa. Nah, kelompok non Tionghoa ini
> > memilih nama seorang sosok Tionghoa yang dihormati bersama secara nasional,
> > sebagai nama award. Lebih seru ya?
> > >
> > > Bagaimana kalau teman kita yang cari pelopor ikuti saja derap pak Yap?
> > >
> > > Thanks bung ABS!
> >
> >  
> >
> 
> 
> 
> -- 
> 
> 
> --
> "Mereka bilang kita apatis. Mereka SALAH! Kita apatis dan manja!
> Tetapi anak manja suatu hari juga harus mandiri.
> Sampai kapan kita puas memaki guru yang tidak becus mengajar di blog?
> Sampai kapan kita puas memaki di status facebook?
> Atau ingin pindah kewarganegaraan
> karena Indonesia tidak sesuai dengan negara impian lo?" -- Quinita Siregar,
> QUEEN BEE
>




Re: [budaya_tionghua] Pertanyaan :Bahasa leluhur

2009-11-14 Thread alex ferry
Karena gelombang imigran tiongkok yang pertama mendarat di pulau jawa
usianya lebih tua di bandingkan gelombang imigran tiongkok yg kedua
dan ketiga di luar pulau jawa. Gelombang imigran tiongkok terbaru
mungkin setelah tahun 2000, akulturasi dan inkulturasi antar budaya
tionghoa dan budaya jawa sudah sedemikian pesat sehingga terjadi
budaya baru.

Salam
Alex

On 11/12/09, jackson_ya...@yahoo.com  wrote:
> Mengapa keturunan china di pulau jawa (jakarta sampai surabaya ) jarang ada
> yang bisa bahasa leluhur (hokian,khe,tio ciu dll) tetapi untuk keturunan
> china di pulau kalimantan,sumatra (kecuali lampung )dan pulau lainnya bisa
> bahasa leluhur mereka. Mengapa demikian? Ada yang bisa bantu menjelaskan?
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> 
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device


Yap Thiam Hien Award (Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI)

2009-11-14 Thread tanaya.geo
Bung younginheart,

Anda mau belajar soal politik kan? saran pertama saya (sama seperti yg lain) 
adalah, silahkan diskusi hal beginian di milis sebelah (tnet kek, jtm kek, 
proletar kek, dll) lebih pas daripada di milis BT.

Lalu anda menyinggung soal pelopor, yg ternyata juga kebobolan menominasi hans 
gouw sebagai pelopor panutan.

Lalu anda mengambil contoh 'serunya' kelompok non-tionghoa mengambil nama YTH 
sebagai suatu award. Dan menganggap hal tersebut luar biasa.

Maka lalu saran saya yg kedua adalah, anda belajar dulu soal siapa itu YTH 
sebelum mereduksi kualitas beliau. Mengaitkan identitas beliau (hanya sebagai) 
sebagai orang cina yang lalu dipilih oleh non-tionghoa sehingga dianggap seru, 
ini reduksi besar-besaran.

Bung Narpati saja mengerti bahwa YTH dipilih bukan karena identitas cina ybs. 
YTH dipilih karena sepak terjang beliau. Mau dipilih oleh siapapun (komunitas 
cina ataupun komunitas non tionghoa) ya silahkan-silahkan saja.

Lebih lanjut saran ke-dua saya, lebih baik belajar dululah soal untung-ruginya 
bermain politik identitas; sebelum kemana-mana ribut-ribut soal 'kepahlawanan 
orang tionghoa'.

Sudah paham kenapa saya mengatakan "Kalau ternyata alasan yang kedua, lalu apa 
hubungannya mengaitkan nama YTH dengan inisiatif "kelompok non-tionghoa?".

Saya bukan orang yg mengerti politik. Saya bodoh dalam hal politik. Ini saya 
akui. Maka saya tidak berani gegabah berteriak-teriak nan gagah tentang 
"serunya penggunaan nama YTH oleh komunitas non-tionghoa".

Saran ke-3, sebelum belajar politik, belajarlah berani bertanggungjawab atas 
segala macam tulisan anda. Dari mana mulainya? ya mulai dengan menggunakan 
identitas nama asli. Kalau belum berani memikul tanggung jawab, sebaiknya 
jangan main-main politik deh. Bahaya. bisa terbakar tangan anda, dan masalahnya 
yg terbakar bisa jadi bukan hanya anda; tapi juga orang disekeliling anda.

Saran ke-4, silahkan perluas pergaulan anda (jika belum luas lho ya, kalau 
sudah, ya baguslah dan mulai mencerminkan keluasan pergaulan anda hehehehe). 
Mulailah mencari tahu, apa benar di kalangan yg lebih terdidik, mereka masih 
menempatkan faktor 'identitas kesukuan' sebagai faktor utama pemberian 
penghargaan? (lagi-lagi misalnya apa benar sih YTH namanya diambil karena dia 
cina atau karena aktivitas beliau?).

Saran ke-5 dan terakhir, mulailah berhenti menggunakan dikotomi tionghoa dan 
non-tionghoa. Selain sudah jadul banget, juga kebanyakan kontraprodutif. Mau 
tahu alasannya, well, ini tahap awal yg bagus buat anda untuk mencari tahu 
hehehehe.

salam,
jimmy
yg bodoh soal politik (menurutku) 
dan "terbingung-bingung" (menurut anda).

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "younginheart5000"  wrote:
>
> Betul sekali.
> 
> Mungkin bisa diterangkan pada Tanaya ini, yang ter-bingung bingung, dan 
> menanyakan: 
> 
> " Kalau ternyata alasan yang kedua, lalu apa hubungannya mengaitkan nama YTH 
> dengan inisiatif "kelompok non-tionghoa"?
> 
> Hubungannya adalah, bahwa tetap ada kelompok NON Tionghoa yang menghargai 
> sosok terhormat Tionghoa! Ini TIDAK selalu atau otomatis terjadi. Kalau 
> kelompok Tionghoa mengusulkan sosok Tionghoa, itu lumrah.
> 
> Nama nama jalan di Gelodok dan sekitar, semua memakai nama sosok sejarah NON 
> Tionghoa. Mengapa? Ini lumrah. Tetapi kalau ada sosok Tionghoa yang dihargai 
> kelompok NON Tionghoa, ini patut kita acungkan jempol. Ini luar biasa. Iya 
> kan?
> 



[budaya_tionghua] Hans Gouw pelopor??? (WAS: Re: Hingar Bingar...) --> younginheart

2009-11-14 Thread tanaya.geo
Bung younginheart,

saya kutip ulang yg anda tulis sebagai reply kepada bung jackson yahya:

awal kutipan
"Kenapa tunggu tindakan orang? Anda sendiri ngapain dari lahir?
Anda cari pelopor? Anda nggak kenal siapa siapa di komunitas Tionghoa? Pelopor 
sudah banyak, nih daftarnya secara acak, tokoh sejak kemerdekaan RI sampai  
kini:"
akhir kutipan

Kalau benar anda mengenal "siapa siapa di komunitas tionghoa" apa masih bakal 
kebobolan soal Hans Gouw? apalagi diakhir email anda sebelumnya, anda 
mengatakan demikian "Na? masih cari pelopor? asal jangan Artalyta atau 
Anggodo ya?"

Konteks awal diskusi ini adalah ajakan anda untuk berdiskusi politik di milis 
ini. Jadi, bila anda memang tertarik dengan soal politik, ya paling tidak 
usahalah untuk 'filter' lebih ketat dan lebih hati-hati berkomentar. jangan 
minta orang lain yg melakukan 'filter', kurang bertanggungjawab itu namanya 
hehehehehe.

no offence and hard feeling bro :).


salam,
jimmy

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "younginheart5000"  wrote:
>
> Huh, Hans lolos? Sorr dehhh.. saya udah coba filter, model model kayak 
> Bob Hasan, masih lolos juga ya? tolong cariin deh yang lain, yang anda 
> familiar..kayak cari kutu...thanks y?
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "tanaya.geo"  wrote:
> >
> > Bung Younginheart5000,
> > 
> > Tidak salah nih mengambil contoh Hans Gouw sebagai pelopor? pelopor 
> > tindakan kejahatan penipuan maksudnya? Mbok lebih berhati-hati saat 
> > meneruskan informasi.
> > 
> > Sama saja antara Hans Gouw, artalyta ataupun anggodo. Sama-sama pelaku 
> > kejahatan.



[budaya_tionghua] Fw: U.S. House honors ancient Chinese philosopher Confucius

2009-11-14 Thread ChanCT

- Original Message - 
From: H.S. Han 
To: C.T. Chan 
Sent: Sunday, November 15, 2009 6:42 AM
Subject: Re: U.S. House honors ancient Chinese philosopher Confucius



Kawan-kawan yang budiman,
Dengan diberinya penghormatan Guru Besar Tiongkok Kong Fu Zi oleh US house of 
representatives diakui Guru besar ini adalah salah satu pemikir dunia yang 
kenamaan.
Isi dari artikel dari Xin Hua terlampir dibawah ini
Salam,
Han Hwie-Song

U.S. House honors ancient Chinese philosopher Confucius
09:37, October 31, 2009  
The U.S. House of Representatives has adopted a resolution to honor the 2,560th 
anniversary of the birth of ancient Chinese philosopher Confucius. 

The resolution, passed by the House overwhelmingly Wednesday, recognized the 
philosopher's "invaluable contributions to philosophy and social and political 
thought." 

The bill was introduced on Sept. 29, one day after Confucius' birthday, by Al 
Green, a Democratic Congressman from Texas, along with 40 other lawmakers. 

Green said on the House floor that the resolution celebrated the "personal 
introspection" of Confucius and his "respect of social relationships, personal 
and governmental morality." 

"He preached that politicians must always present truth and morality. He taught 
the philosophy of reciprocity, never impose upon others what you would not 
choose for yourself," said Green. 

The resolution said Confucius, "who is one of the greatest thinkers, teachers, 
and social philosophers in history, developed a philosophy that has deeply 
influenced, and continues to influence, the social and political thought of 
countries around the world." 

It also maintained that "Confucius counseled introspection, self-cultivation, 
sincerity, and the observance of respect within social relationships as a means 
of achieving justice and attaining morality in personal and public life, 
reflecting a moral fiber of the highest degree." 

Source: Xinhua






No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.64/2501 - Release Date: 11/14/09 
02:22:00


[budaya_tionghua] UNDANGAN diskusi # 4 , FORUM BUDAYA di Bandung. 20-11-09. Pelukis Tionghoa, 1930 - 1965

2009-11-14 Thread ibcindon
Undangan  Forum Budaya,  diskusi  bulanan ke 4.

 

Thema :  JEJAK  PELUKIS TIONGHOA  INDONESIA dan KARYANYA, PERIODE
1930-1965.

Nara sumber :  Bpk.  Beng Mazmuri.

Waktu :  Jumat  20 Nopember  2009.  Jam 16.00- 19.00.

 

Tempat : Ruang  FSRD, UK Maranatha , 

Jl. Suria Sumantri 65 , Bandung.

Pengunjung masuk dari gerbang  no 1.  

Biaya gratis .

Semua peminat ditunggu   kehadirannya.

Salam erat,

CCDACS

>oo<<<

Invitation from  the Culture Forum, 4th monthly discussion.

 

 

Subject :  TRACES OF  INDONESIAN CHINESE PAINTERS AND THEIR CREATIONS ,
1930-1965

 

Speaker  :  Mr  BENG  MAZMURI

 

Time :   Friday  20th NOVEMBER  2009,  At 4.00 - 7.00  PM.

 

 

Premise : Fine Art and Design  dept.  Maranatha Christian University, 

Jl. Suryasumantri 65. Bandung.  

Entrance through the   gate # 1.

 

Free of charge.

 

All parties are welcome.

 

 

Regards,

 

CCDACS

 

___




Re: [budaya_tionghua] Pertanyaan :Bahasa leluhur

2009-11-14 Thread budi anto
kenapa cenderung yang di pulau jawa tidak bisa berbahasa leluhur? karena :

1. politik di taon 65 yang sangat panas di mana PKI(katanya di back up china, 
yah namanya juga propaganda orde baru buat menghilangkan bukti kejahatannya 
membunuh pahlawan revolusi) yang saat itu di tuding akan melakukan kudeta 
sehingga oleh jenderal saat itu di babat abis
2.saat iitu si jendral menang n gemes karena china sangat dekat dengan sukarno 
yang mungkin membuat gemes akhirnya semua atribut tionghua harus di hilangkan 
mulai dari nama mandarin, tulisan mandarin, hari raya kebesaran, ampe sekolah2 
mandarin pun ditutup
3. konsentrasi militer yang dipulau jawa yang sangat besar yang semuanya konco2 
si jenderal sangat kompak sehingga mewarisi kebencian yang sanagt dalam 
terhadap china di lampiaskan ke tionghua yang ada di pulau jawa
4.banyaknya tionghua yang di jakarta khususnya n di pulau jawa umumnya di 
konsentarsikan di beberapa wilayah yang terpusat seperti yang di glodok, 
palmerah,senen maupun jatinegara (pecinan pada umumnya di pulau jawa) saat itu 
sehingga memudahkan militer untuk mengawasi tionghua saat itu , hal ini 
terbukti seperti di padang dimana tionghuanya juga kebanyakan tidak bisa 
berbahasa leluhur juga karena di konsentrasikan di pecinannya juga (lupa nama 
area tsb yang baru2 ini dikatakan tidak mendapatkan bantuan dr pemerintah 
setempat)
5.karena mereka telah di awasi secara ketat (karena informasi di pulau jawa 
saat itu sangat uptodate dan sanagat cepat), gerak mereka terbatas mau tidak 
mau mereka tidak boleh melakukan aktivitas ketionghuaan mereka , alhasil hampir 
90% dari mereka tidak bisa berbahasa leluhur\
6. lampung mengingat sangat dekat dengan jawa informasi yang di terima juga 
sangat detail propagandanya sehingga juga "keras" dengan tionghua yang disana n 
bener2 di awsi gerak-gerik tionghua di sana.

kenapa di luar pulau jawa cenderung bisa berbahasa leluhur tionghoanya, karena:
1. militer di luar pulau jawa cenderung hanya di jadikan serep sehingga mereka 
hanya menerima informasi yang bersifat perintah tanpa harus ditanya kenapa:  
harus menutup sekolah tionghua , menggantikan nama2 yang berbau tionghoa (shg 
terbit yang namanya SKBRI), membredel koran2 yang berbau tionghoa, melarang 
budaya yang berbau tionghua, 
2.tionghua di daerah cendrung kurang di awasi karena terpecah2, tidak di 
konsentarsi di satu wilayah yang kecil seperti pecinan n militer di luar pulau 
jawa cenderung sangat sedikit sehingga tidak memungkinkan untuk mengawasi gerak 
gerik tionghua yang ada. hal ini dapat di buktikan cenderung pulau jawa lebih 
berkembang di bandingkan yang di luar pulau jawa pada masa orde baru
3.di daerah kebanyakan masih banyak tionghua yang totok sehingga memungkin kan 
tetap bisa berbahasa leluhur
4. ada yang mau nambahin?

semoga informasi di atas dapat membantu jawaban buat kawan2 semua





From: alex ferry 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sat, November 14, 2009 1:21:27 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Pertanyaan :Bahasa leluhur

  
Karena gelombang imigran tiongkok yang pertama mendarat di pulau jawa
usianya lebih tua di bandingkan gelombang imigran tiongkok yg kedua
dan ketiga di luar pulau jawa. Gelombang imigran tiongkok terbaru
mungkin setelah tahun 2000, akulturasi dan inkulturasi antar budaya
tionghoa dan budaya jawa sudah sedemikian pesat sehingga terjadi
budaya baru.

Salam
Alex

On 11/12/09, jackson_yahya@ yahoo.com  wrote:
> Mengapa keturunan china di pulau jawa (jakarta sampai surabaya ) jarang ada
> yang bisa bahasa leluhur (hokian,khe, tio ciu dll) tetapi untuk keturunan
> china di pulau kalimantan,sumatra (kecuali lampung )dan pulau lainnya bisa
> bahasa leluhur mereka. Mengapa demikian? Ada yang bisa bantu menjelaskan?
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss... !
>
>  - - --
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device

 


  

Re: Yap Thiam Hien Award (Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI)

2009-11-14 Thread Nasir Tan

Bung Younginheart, mau mengatakan kalo orang yang mengakui keberadaan kita, 
mengharagai kita dsbnya adalah luar biasa. Kenapa..?? Karena pada dasarnya 
manusia selalu memuji dirinya/kelompoknya sendiri. Kalau orang lain sampai 
melakukannya terhadap kita berarti memang luar biasa. Saya setuju ke Bung 
Younginheart...!!!

--- On Fri, 11/13/09, younginheart5000  wrote:


From: younginheart5000 
Subject: Yap Thiam Hien Award (Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus 
KPK versus POLRI)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, November 13, 2009, 11:36 PM


  



Betul sekali.

Mungkin bisa diterangkan pada Tanaya ini, yang ter-bingung bingung, dan 
menanyakan: 

" Kalau ternyata alasan yang kedua, lalu apa hubungannya mengaitkan nama YTH 
dengan inisiatif "kelompok non-tionghoa" ?

Hubungannya adalah, bahwa tetap ada kelompok NON Tionghoa yang menghargai sosok 
terhormat Tionghoa! Ini TIDAK selalu atau otomatis terjadi. Kalau kelompok 
Tionghoa mengusulkan sosok Tionghoa, itu lumrah.

Nama nama jalan di Gelodok dan sekitar, semua memakai nama sosok sejarah NON 
Tionghoa. Mengapa? Ini lumrah. Tetapi kalau ada sosok Tionghoa yang dihargai 
kelompok NON Tionghoa, ini patut kita acungkan jempol. Ini luar biasa. Iya kan?

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Narpati Pradana  
wrote:
>
> Seingatku, YTH dipilih karena sepak terjang beliau dalam dunia hukum di
> Indonesia. Konon, beliau juga pernah sampai didakwa 'pencemaran nama baik'
> karena mengungkap proses pemerasan di dalam sidang.
> 
> Penghargaan YTH diberikan untuk mereka yang berjuang untuk Hak Asasi
> Manusia. Kalau tak salah ingat, Wiji Thukul dan Marsinah juga pernah dapat
> (mungkin juga keunikan penghargaan ini, beberapa kali diterima secara
> post-humous) .
> 
> 2009/11/13 tanaya.geo 
> 
> >
> >
> > Bung,
> >
> > Apanya yang seru dari "kelompok non-tionghoa" memilih "sosok tionghoa"
> > sebagai nama penghargaan? Apakah nama YTH dipilih hanya karena nama tiga
> > suku tersebut (alias sosok cina)? ataukah, jangan-jangan nama YTH dipilih
> > karena sepak terjang beliau dalam dunia hukum di indonesia?
> >
> > Kalau ternyata alasan yang kedua, lalu apa hubungannya mengaitkan nama YTH
> > dengan inisiatif "kelompok non-tionghoa" ? oh ya, omong-omong apa betul pak
> > Jakob Oetomo itu non-tionghoa ya?
> >
> > Silahkan diperjelas letak 'serunya' ya.
> >
> > salam,
> > jimmy
> >
> >
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com  > com>,
> > "younginheart5000"  wrote:
> > >
> > > Bung ABS, anda benar, bukan komunitas Tionghoa yang memunculkan Yap Thiam
> > Hien Award, tetapi kelompok non Tionghoa. Nah, kelompok non Tionghoa ini
> > memilih nama seorang sosok Tionghoa yang dihormati bersama secara nasional,
> > sebagai nama award. Lebih seru ya?
> > >
> > > Bagaimana kalau teman kita yang cari pelopor ikuti saja derap pak Yap?
> > >
> > > Thanks bung ABS!
> >
> > 
> >
> 
> 
> 
> -- 
> 
> 
> --
> "Mereka bilang kita apatis. Mereka SALAH! Kita apatis dan manja!
> Tetapi anak manja suatu hari juga harus mandiri.
> Sampai kapan kita puas memaki guru yang tidak becus mengajar di blog?
> Sampai kapan kita puas memaki di status facebook?
> Atau ingin pindah kewarganegaraan
> karena Indonesia tidak sesuai dengan negara impian lo?" -- Quinita Siregar,
> QUEEN BEE
>









  

[budaya_tionghua] tanya aturan pindahan

2009-11-14 Thread caecilia krismariana
Numpang tanya, apakah orang tionghoa boleh pindah rumah pada saat sekitar 
Imlek? 

Kris



  

[budaya_tionghua] Fwd: 2010 Shanghai Expo [1 Attachment]

2009-11-14 Thread Dr. Irawan
-- Forwarded message --
From: Dr. Irawan 
Date: Sat, Nov 14, 2009 at 10:49 AM
Subject: 2010 Shanghai Expo
To: Dr Irawan 





Subject: 2010 Shanghai  Expo


Re: [budaya_tionghua] Pertanyaan :Bahasa leluhur<<<

2009-11-14 Thread Nasir Tan
Tapi kalau dilihat dari situs dan peinggalan sejarah, kayaknya luar Jawa lebih 
dahulu kedatangan Imigran dari Tiongkok, ini bisa dlihihat dari salah buku 
berjudul : Budaya Indo China di Persimpangan. Hanya saja tidak dipublikasikan 
sehingga tidak diketahui oleh masyarakat luas. Sehingga yang lebih populer 
justru pendatang yang lebih baru. Harus juga diketahui bahwa persilangan budaya 
antara Tionghoa dan nusantara di Pulau Jawa dan diluar Jawa tidaklah sama. 
 
Kalau kita jeli melihat ( tapi tentu butuh waktu ), kita akan melihat bahwa, 
ada persamaan budaya antara Vietnam ( yang berbatasan dengan  Tiongkok, budaya 
di Pulau Bangka, Poso ( Sulawesi Tengah) dan Bugis ( Sulawesi Selatan). Budaya 
yang ada di daerah yang saya sebut  diatas pada dasarnya berafiliasi ke 
Tiongkok ( misalnya dalam bercocok tanam, kesenian, kekerabatan dan hal-hal 
yang berhubungan larangan/pantangan, sedangkan budaya Pulau Jawa berafiliasi 
dengan Tanah Hindustan/India. Ciri khasnya adalah membuat kasta atau tingkatan 
masyarakat yang kemudian disedernahanakan menjadi wong cilik ( biasanya yang 
tertindas dari masa kemasa ) dan wong tidak cilik  ( penguasa / diktator )  ini 
sebenarnya adopsi dari Budaya Hindustan. Bedanya adalah, kalo di India Wong 
terbagi atas 4 tingkatan ( kasta ) ini lebih parah lagi...:((
 
Kemudian dalam kehidupan sehari-hari kita juga bisa lihat cara membuat masakan 
yang kaya akan rempah2 itu dilakukan di Pulau Jawa pada umumnya dan di kecuali  
Tanah Minang  (??), seperti halnya juga dengan di Tanah Hindustan. Di luar 
Jawa, pola masakannya adalah minimalis sebagaimana yang biasa dilakukan oleh 
masyarakat Tionghoa, tapi tentunya juga sudah dimodifikasi juga sehingga tidak 
terlalu sama betul dengan di Tiongkok. 
 
Tambahan :
Kemudian setelah Islam/Kristen, masuk nusantara dan diterima oleh sebagian 
masyarakat nusantara ( termasuk di Malaysia ), namun mereka tidak semuanya 
mengadopsi ajaran Islam/Kristen. Mereka masih tetap menjalankan atau setidaknya 
mempercayai ajaran/tradisi leluhur misalnya sedekah laut, sedekah gunung dan 
lain-lain yang hingga kini tetap aja berlanjut.istilahnya anjing 
menggonggong kapilah berlalu...hehehe
 
Saya mau mengatakan bahwa kita ini beruntung karena walau mengadopsi budaya 
dari mana-mana, kita tidak pernah diklaim mencuri Budaya Hindustan atau 
Tiongkok. Hanya kita yang sering mengklaim bahwa budaya kita dipatenkan oleh 
Malaysia...nah suatu saat kalau Malaysia bukan mustahil juga akan melarang 
penggunaan/serapan bahasa Melayu kedalam bahasa Indonesia . Termasuk penggunaan 
jenggot yang meniru budaya Arab...hati-hati karena bisa dikomplen ama Orang2 
Timur Tengah...hehehe...=)) =)) 
 
 

--- On Sat, 11/14/09, alex ferry  wrote:

 

From: alex ferry 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Pertanyaan :Bahasa leluhur
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, November 14, 2009, 12:21 AM


  



Karena gelombang imigran tiongkok yang pertama mendarat di pulau jawa
usianya lebih tua di bandingkan gelombang imigran tiongkok yg kedua
dan ketiga di luar pulau jawa. Gelombang imigran tiongkok terbaru
mungkin setelah tahun 2000, akulturasi dan inkulturasi antar budaya
tionghoa dan budaya jawa sudah sedemikian pesat sehingga terjadi
budaya baru.

Salam
Alex

On 11/12/09, jackson_yahya@ yahoo.com  wrote:
> Mengapa keturunan china di pulau jawa (jakarta sampai surabaya ) jarang ada
> yang bisa bahasa leluhur (hokian,khe, tio ciu dll) tetapi untuk keturunan
> china di pulau kalimantan,sumatra (kecuali lampung )dan pulau lainnya bisa
> bahasa leluhur mereka. Mengapa demikian? Ada yang bisa bantu menjelaskan?
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss... !
>
>  - - --
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device








  

[budaya_tionghua] tan dan thung

2009-11-14 Thread alexandra
perkenalkan, nama saya tanty slamet dan selama 23 tahun tinggal di jalan 
suryakencana, bogor. keluarga saya dari pihak nenek adalah anak  dari thung 
tjun ho (yang adalah kakak dari thung tjun pok). nama nenek saya thung giok nio 
atau giriyati. sedangkan kakek saya adalah anak dari tan tek pho. kakek saya 
bernama tan eng taj.
mohon bantuan, saya tahu bahwa saya memiliki sejarah sebagai keturunan dari 
'orang-orang besar'. tetapi, saya merasa kehilangan kontak dengan banyak 
saudara2 saya baik dari tan dan thung.
dengan surat ini, saya ingin berkenalan dengan saudara2 baik tan atau thung dan 
kembali saling mengenal sehingga tidak terjadi putusnya kontak antar generasi.
saya tunggu y




salam manis, 
tanty slamet



Re: [budaya_tionghua] Re: Mao Tanya

2009-11-14 Thread Rosiana
Terima kasih yah semua atas sharingnyaGBU All

Regards 





Rosiana

--- On Thu, 12/11/09, King Hian  wrote:

From: King Hian 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mao Tanya
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, 12 November, 2009, 3:13 PM







 



  



  
  
  Istri saya juga sempat "kosong" dua tahun lebih. 
Kemudian kami berobat di ibu Liliana. Ini adalah Pengobatan Alternatif Romo 
Loogman cabang Bogor, pusatnya di Purworejo.
Sekali berobat diberi obat2an untuk sebulan, dan kembali berobat bulan 
berikutnya. Obat2an yang diberikan berupa jamu dan obat2an Tionghoa. Selain 
itu, istri saya diberikan senam yang harus dilakukan setiap hari.
Sama seperti pengalaman Pak Anton, setelah enam kali berobat berobat, ibu 
Liliana bilang semua sudah bagus, tinggal menunggu saja. Dan ternyata benar, 
bulan berikutnya  istri saya sudah hamil, ini anak kami yang pertama.
Alamat praktik yang sekarang di Jl. Sukajaya VI no 50, Tajur Bogor

kiongchiu,
KH
 

From: pempekd9 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, November 11, 2009 5:53:01 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mao Tanya









 




  
  
  Kami dahulu pernah berobat ke beberapa dokter kandungan dan angka angka 
yang tersaji di hasil laboratorium tidak meningkat. Waktu itu menurut 
pemeriksaan dokter masalahnya adalah rahim terbalik dan sperma aktif kurang 
dari angka minimum. 



Kemudian berobat ke pengobatan alternatif yang berpusat di Purworejo dan 
akhirnya berhasil.  Bahkan pada pemeriksaan terakhir praktisi mengatakan pada 
beberapa orang yang saya kenal bahwa seelah pemeriksaan terakhir ini akan 
berhasil. 



Beberapa praktisi pengobatan alternatif ini ada di Jakarta, Bandung dan Bogor. 



Salam,

Anton W



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Rosiana  wrote:

>

> halo semuanya...salam kenal yah...

> ada yang tau ga yah..ada yang pernah ke sinshe dan dibilang rahimnya dingin 
> ga sih( untuk perempuan) makanya susah punya anak?? ada yang pernah ngalamin 
> ga? thx






 











  


 





 



  






  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/