[budaya_tionghua] Re: Menyambut Tahun BAru Imlek dengan Pandangan Benar By. Suhu Dharmaphala

2010-02-12 Thread Erik


Oh iya,salah! ketahuan yg nulis bkn Muslim. Tentunya saya hrs minta maap sama 
pak Haji Ali Karim, brani2nya mengatas namakan tp salah nulis. dan juga pada 
koh ABS yg ada di sini. Sekali lagi, maaf!



Salam




Erik

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, King Hian  wr nb.
> menurut saya penulisan Allah SAW adalah salah.
> yang benar adalah Allah SWT (subhanahu wa ta'a



[budaya_tionghua] Re: Chun Jie

2010-02-12 Thread H.S. Han
Sdr.sdr.milis yang budiman,

Saya telah menulis panjang lebar tentang Tahun Baru Imlek  setahun yang
lalu, disini saya katakan satu kenyataan kepentingan seremoni pada Chun Jie
untuk keluyarga Tiongkok. Di Taiwan, mungkin juga di Singapore pesta Chun
Jie ini merupakan libur tiga hari, di RRT bahkan satu minggu lamanya, tidak
ada hari besar lainnya yang mendapatkan istirahat begitu panjang

Festival Musim Semi, atau Tahun Baru Imlek Tiongkok (Chun Jie), adalah
festival tradisional yang paling penting untuk reuni keluarga di Tiongkok.
Chun Jie jatuh pada 14 Februari (hari minggu) tahun ini, dan rakyat Tiongkok
mendapatkan hari libur selama seminggu dimulai pada hari Sabtu, atau
menjelang Festival Musim Semi.

The Spring Festival, or the Chinese Lunar New Year, is the most important
traditional festival for family reunion in China. It falls on Feb. 14
(sunday) this year, and the weeklong holiday kicks off Saturday, or the eve
of the Spring Festival.

De Lente Festival, of de Chinese Lunar New Year, is de belangrijkste
traditionele feest voor familie reünie in China. Het valt op 14 februari
(zondag) dit jaar, en een week lange vakantie start zaterdag, of de
vooravond van de voorjaarsbijeenkomst van Festival.

Salam dan sekali lagi "Happy Chun Jie"

Han Hwie-Song



[budaya_tionghua] Hati2 banjir kiriman!!!!

2010-02-12 Thread alex
‎​‎​‎​Sekedar info.. Pintu air bogor JEBOL  Dan di prediksikan -/+ 8 jam 
akan sampai di jakarta Mohon info ke tmn2
http://www.tvone.co.id/berita/view/33052/2010/02/12/katulampa_siaga_1_awas_banjir--
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

[budaya_tionghua] Selamat Tahun Baru Imlek!

2010-02-12 Thread Ophoeng
TTM BT semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Setiap kali ada pergantian tahun - kita sebut tahun baru, saya selalu ingat 
akan cerita yang pernah dimuat di majalah yang sudah almarhum. Lupa persis 
judulnya, mungkin Panca Warna atau Star Weekly.

Waktu itu, saya masih awal-awal SD, baru bisa baca. Jadi bacaan apa-apa saja 
saya 'lalap' habis. Majalah anak-anak, Si Kuntjung, koran - Warta Bhakti, Panca 
Warna, Star Weekly, bahkan Liberty yang dari Surabaya, saya suka ikut baca. 
Umumnya jaman itu koran dan majalah selalu terlambat tiba di Cirebon. 
Kebanyakan media terbitan Jakarta dan kota besar lainnya. Pasokan majalah 
Liberty dari Surabaya saya peroleh dari engku (adik misan mamah) saya.

Apa hebatnya baca koran dan majalah?

Kalau anda bersekolah di sekolah berbasa Indonesia, entah swasta atau negeri, 
tentu itu hal biasa saja. Tapi saya sejak TK sampai SD, cuma sampai SD saja - 
belum sempat tamat, bersekolah di sekolah berbasa Tionghua, THHK - Tiong Hua 
Hwee Kwan, jadi basa Indonesia menjadi basa ke-2. Hanya karena papah saya 
menikahi mamah yang 'asli' kelahiran Cirebon (persisnya sih di udik: Walahar, 
Kuningan, Jawa barat), maka di rumah kami bercakap dalam basa Indonesia.

Back to the story.

Jadi pernah pada edisi Imlek majalah tsb., saya baca ttg persiapan orang-orang 
menyambut Imlek. Tahun baru Imlek tentu saja menyambut tahun baru sesuai 
penanggalan Imlek (tahun ini jatuh pada 14 Februari 2010), atau persisnya sih 
tradisi menyambut pergantian musim, dari musim dingin ke musim semi.

Keluarga Tionghua di Indonesia, pada sekitar tahun 1950-an itu, tentu saja 
masih kental tradisinya, budaya-nya. Saat itu pemerintah baru merdeka 5 tahun, 
mungkin para pejabat dan pemimpin kita masih 'demam' idealisme membangun 
bangsa, jadi mereka tidak peduli anda siapa, asal mendukung NKRI, anda boleh 
bebas melaksanakan tradisi anda, jeh!

Jadi, kalau menjelang Imlek - sekitar seminggu sebelumnya, keluarga Tionghua di 
Indonesia, umumnya bebenah. Rumah dibersihkan, dikapur temboknya (jaman itu 
belum ada cat tembok RTU - Ready to use) dengan cara anda beli kapur di toko 
kapur, campur air dan mengecat tembok rumah anda menggunakan 'kuas' berupa 
ikatan jerami yang dikeprek bagian ujungnya.

Selesai rumah dibereskan dan dikapur putih bersih, perabot yang usang 
diperbaiki atau diganti perabot baru, jendela diberi gorden baru jahitan ibu RT 
sendiri (jaman itu, kalau anda seorang perempuan, mesti bisa menjahit, memasak 
dan membuat kue kalau mau mendapat 'sertifikat' siap nikah), ibu-ibu mestilah 
mulai sibuk menggelepung (membuat tepung dari beras ketan) untuk lantas mulai 
membuat dodol aka kue keranjang berramai-ramai, ada yang nguleni, menyiapkan 
citakan berupa daun pisang yang dipanaskan dulu, atau kertas kaca tarok di 
dalam keranjang kecil, memasukkan adonan ke keranjang, menyalakan kayu bakar, 
memasak air di langseng besar, mengukus adonan dalam keranjang bambu itu.

Yang tinggal di 'kota', mungkin akan mulai menabung membuat kukis semisal 
nastar, katetong (lidah kucing), kue jepit, dan lain-lain. Kami anak-anak mesti 
bantu mamah, atau cide - cici paling gede, paling besar, mengipasi arang 
pemanas oven (belum musim oven gas atau oven listrik).

Begitulah, kami sekeluarga mestilah bergotong royong swa sembada dalam hal apa 
saja. Jaman-nya masih sedikit penduduk, belum musim KB, jadi ada benernya 
banyak anak banyak rejeki - khususnya yang perlu banyak tenaga kerja trampil 
dan murah - gratis, bahkan ya?

Boro-boro mau sewa orang melabur tembok, mendingan uangnya dibungkus kertas 
minyak merah (kertas yang sama untuk menghias tutup toples beling) dijadikan 
angpao untuk anak-anak yang minimum per keluarga punya 5 orang, bahkan ada yang 
12, dari satu mamah dan satu papah!

Kue-kue kering? Beli di supermarket ajah? Atau pesan lewat para ibu bakul 
online yang mesti tambah ongkir - ongkos kirim? Halah, in your dream. 
Supermarket-nya belum juga ada blue print-nya, apalagi internet-nya, mungkin 
masih dipakai militer AS untuk melakukan tugas intelijen mereka, memata-matai 
semua negara demi keuntungan mereka sendiri.

Jadi, kalau tahun baru, semuanya serba baru. Anda berhak mendapat baju baru, 
celana baru - seringnya memakai kain dengan corak seragam untuk semua anak, 
laki perempuan. Sepatu baru, tas sekolah baru. Pokokna mah semuanya serba baru.

Di cerita itu, ada satu yongen (anak muda) yang entah mengapa punya pemikiran 
'aneh'.

Dia tidak mau melabur rumahnya, tidak bercukur rambut maupun janggutnya, tidak 
memakai baju baru, celana baru, sepatu baru. Juga tidak menyiapkan kue kering 
apalagi dodol. Bahkan tidak masak-masakan istimewa di rumahnya untuk 
makan-makan bersama seluruh keluarga.

Miskinkah dia? Tidak. Orangtuanya cukup berada. Dia sendiri sudah bekerja dan 
mendapat gaji. Hanya saja, dia merasa, apa sih bedanya hari kemarin (31 
Desember 2009) dengan hari ini, 1 Januari 2010. Atau kalau Imlek nanti, 13 
Februari 2010 dengan 14 Februari 2010. Toh anda tidak mengalami guncangan 
ke

[budaya_tionghua] GONG XI FA CAI 2561

2010-02-12 Thread deddy hartanto
Dear all members

Sudah mau menjelang Tahun Baru Imlek 2561
Maka kami sekeluarga hendak mengucapkan


GONG XI FA CAI 2561
14.Feb.2010

Have a bright Future and success will follow your ways.



Regard

Deddy Hartanto & Family

http://xdeddyh.blogspot.com/2010/02/happy-chinese-year-2561-and-happy.html



 



  






  

[budaya_tionghua] 恭賀新禧 庚寅年

2010-02-12 Thread stevan_nio
恭賀新禧
添福添壽
大吉大利
æ°`富國強

Saya dan keluarga mengucapkan GongHeXinXi, Selamat Tahun Baru. Semoga di Tahun 
2010 Bahagia, Sehat Selalu dan Segalanya Berjalan dengan Lancar


Stevan Raharjo 梁德增

[budaya_tionghua] 恭賀新禧 庚寅年

2010-02-12 Thread stevan_nio
恭賀新禧
添福添壽
大吉大利
民富國強

Saya dan keluarga mengucapkan GongHeXinXi, Selamat Tahun Baru. Semoga di Tahun 
2010 Bahagia, Sehat Selalu dan Segalanya Berjalan dengan Lancar

Stevan Raharjo 梁德增



[budaya_tionghua] FW: Ba Bao Fan ??? SIN CUN [1 Attachment]

2010-02-12 Thread ibcindon


_
From: ibcindon [mailto:ibcin...@rad.net.id] 
Sent: Friday, February 12, 2010 11:50 AM
To: (budaya_tionghua@yahoogroups.com)
Subject: Ba Bao Fan ??? SIN CUN


Rekan milillis,

Apakah ada yang bisa  cerita kan latar belakang dan makna dari makanan
khusus  Sin Cia : Ba Bao Fan ???  ( saya ragu juga nih ejaaan nya  apa betul
  maaf  ). Cuma ada selama masa  festive ini  saja. Di Singapore popular
sekali, mesti diangkat tinggi tinggi, makin tinggi makin asik, di aduk
sam-sama .

Xie-xie da tjia

Salam Sin Cun.

Sugiri.


[budaya_tionghua] FW: 2010 UNESCO Asia-Pacific Heritage . ?? PENGGANTI NYA . UP Pk Suma Miharja.

2010-02-12 Thread ibcindon
 

 

From: ibcindon [mailto:ibcin...@rad.net.id] 
Sent: Thursday, February 11, 2010 4:14 PM
To: 'budaya_tionghua@yahoogroups.com'
Subject: 2010 UNESCO Asia-Pacific Heritage . ?? PENGGANTI NYA . UP Pk Suma 
Miharja.

 

Yth Pak Suma Miharja  y.b.,

 

Terima kasih untuk penjelasannya serta usulan untuk objek historis yang patut 
diajukan. Saya baru saja sempat baca-baca persyaratan dari UNESCO secara detail.

 

Dari perincian syarat pengajuan UNESCO agaknya yang boleh diajukan adalah objek 
yang telah mengalami prose perbaikan, pekerjaan preservasi.  

Bukan sekedar bernilai sejarah atau berumur sudah tua sekali ( boleh mulai dari 
50 tahun keatas).

 

Maaf, saya tidak familiar dengan objek yang Bapak sebut semuanya, baik untuk 
jenis distinguished  maupun excellent. Hanya pernah baca dan dengar cerita 
mengenai nilai bersejarahnya saja. Juga saya tidak tahu bagaimana criteria 
menetapkan kedua klasifikasi mutu tsb.

 

Mohon penjelasan dari Bapak yang agak lengkap mengenai hal ini. Syarat nya 
UNESCO pekerjaan selesai sesudah tahun 1998 ( jadi batas terlama yang boleh 
diajukan ).

 

Apakah Bapak memiliki data lengkap, gambar site plan , foto sebelum pekerjaan, 
foto sesudah pekerjaan, terlibatkah Bapak selama proses tersebut ?  ( syarat 
syarat ini dicantumkan pada persyaratan dari UNESCO).

 

Agaknya kalau saat ini detail belum ada ;sudah tidak sempat, untuk diajukan. 
Batas pemasukan 31 Maret 2010 diterima  di Bangkok.

 

 

Terima kasih untuk  perhatiannya.

 

 

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] 
On Behalf Of sumamihardja
Sent: Monday, February 08, 2010 3:37 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: 2010 UNESCO Asia-Pacific Heritage . SOWN BENG 
KONG, KLENTENG TALANG ??? PENGGANTI NYA ?

 

  

Dari perjalanan saya selama ini ke seluruh pelosok Jawa (minus daerah bagian 
ujung Timur Jawa terhitung dari Probolinggo), saya merekomendasikan Lasem, 
kelenteng Maco Thian Siang Seng Bo (sekitar 1838). Kelentengnya masih terawat 
baik (dan kondisinya agak berbeda dengan dua kelenteng lainnya). Usianya pun 
tua. Selain itu, ada kegunaan besar lainnya, yaitu mengingat Lasem sebagai 
salah satu pemukiman Tionghoa tertua di nusantara, sehingga bisa menggelorakan 
seamangat untuk menjaga warisan budaya (kelenteng tua dari komunitas tua 
lainnya seperti Ngma Banten, dan bisa dikatakan semua kelenteng tua di Jakarta 
masih perlu penyempurnaan renovasi). Itu untuk tingkat excellent. Bisa juga 
dipertimbangkan Tek Hai Bio Tegal, dengan mengabaikan gedung sekolah di 
sampingnya yang dibangun jauh belakangan.

Kalau untuk distinguish, saya merekomendasikan kelenteng Maco Rembang (namun 
perlu sedikit perbaikan akibat pembongkaran gerbang semasa orba), Kong Tek Su 
Semarang (perlu koordinasi mengenai terjadinya penambahan fungsi dari ruangan 
bekas kantor Ci Lam Cay yang mempengeruhi struktur dan perubahan suasana karena 
renovasi halaman depan Tay Kak Sie yang mempengaruhi lanskap kompleks kedua 
kelenteng itu). Kelenteng Tan dan Lim (sekaligus rumah) di Sebandaran ( LASEM 
??? )  juga menarik, tapi karena rumahan, mungkin terjadi perubahan struktur 
yang saya tidak bisa identifikasi selama kunjungan saya ke sana. Selain itu 
kelenteng Gudo ( dimana ?)juga masih orinisinil, kecuali bagian depan dan 
pinggir (mungkin bisa ditoleransi).

Kalau untuk pertimbangan ke depan, saya merekomendasikan kelenteng Hiap Thian 
kiong (Bandung), karena ada perombakan besar tahun 1971 yang mempengaruhi 
struktur keseluruhan kompleksnya, yang memerlukan sedikit upaya konservasi. 
Bisa juga Tay Kak Sie Semarang, yang mengalami perombakan besar tahun 2000-an 
sehingga lanskapnya sangat berubah (sudah itu perubahan warna atap kelenteng 
dan perombakan bagian sayap), kemudian Poo An Kiong Solo, Tian Kok Si Solo, Bun 
Bio Surabaya, dan Hok Tek Bio Jamblang semuanya bisa dipertimbangkan dengan 
sedikit pengembalian aspek bangunan modern yang sempat dibangun di dalamnya 
atau sebagai akibat pemotongan jalan yang menyebabkan kelentengnya tidak 
lengkap lanskapnya.

Meskipun demikian, saya juga merekomendasikan adanya jalan khas dari suatu 
daerah yang masih bisa dikonservasi (namun konsekuensinya masih harus 
dipertimbangkan mengingat "kegilaan" sejumlah pemkot atas alasan pembangunan 
dan otonomi untuk melebarkan jalan, mengganti bangunan tua yang dianggap kumuh, 
dan juga masyarakat yang umumnya berada di daerah pesisiran yang tergiur untuk 
membuat sarang walet). Kalau ini bisa dilakukan, saya masih berani (namun 
mungkin sebentar lagi berubah) untuk meminta buru-buru dicagarkan beberapa 
daerah di Lasem, Parakan (cirinya lebih indies), Jamblang.

Kalau rumah Tionghoa (atau setidaknya agak indies) bisa ditemukan di berbagai 
kota dan umumnya di tangan generasi ke-3. Moga-moga mereka masih mau menjaganya 
dan tidak tergiur untuk merombaknya dengan alasan ekonomi. Moga-moga ada 
masukan lain mengenai tempat-tempat yang berbeda, atau perubahan kondisi yan