Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Libur taon baru 1 januari terkait yg mana? Libur keagamaan atau kebangsaan? -Original Message- From: Erik rsn...@yahoo.com Date: Tue, 02 Mar 2010 04:02:52 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Benar kata Robby, de fackto kenyataan dalam masyarakat Tionghoa Sin Cia adalah peristiwa sosial budaya (berdimensi religius) yang tidak pernah dan tidak perlu dikaitkan dengan agama tertentu. Sama halnya dengan tahun baru Suro dan tahun baru Saka, tidak ada masalah selagi cuma dirayakan dalam lingkungan masing-masing. Tapi, begitu ingin diresmikan menjadi hari libur nasional di Indonesia, timbul masalah. Karena hari libur nasional di Indonesia hanya ada 2 kategori, yakni yang berkaitan dengan peristiwa kenegaraan/kebangsaan dan yang berkaitan dengan peristiwa keagamaan. Maka pada waktu Sin Cia ingin ditingkatkan dari hari libur fakultatif menjadi hari libur nasional, para pengambil kebijakan harus mencari-cari dalih untuk itu. Diakui sebagai hari raya suku/etnis terbentur masalah hukum yang tidak memungkinkan, pun pula terlalu banyak etnis/suku di Indonesia yang memiliki hari raya masing-masing. Namun, keperluan untuk menyesuaikan diri dengan derap langkah internasional (terutama Asia dan Asia Tenggara) serta dorongan dalam masyarakat sudah begitu mendesaknya, terobsan pun diambil, yang paling bisa diterima adalah menjadikannya sebagai hari raya agama (Konghucu) maka jadilah sekarang di Indonesia Sin Cia secara de jure adalah Tahun Baru mereka yang mengaku diri umat Konghucu. Absurd? Edan atau gendheng?? Entahlah, tapi itulah kenyataan di Indonesia. Salam, Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo wrw@... wrote: adalah patut memandang dengan bijaksana bahwa pijakan yang sah untuk kondisi dan situasi di Indonesia. Imlek di anggap sebagai perayaan agama (Kong Hu Cu). Walau pada prakteknya merupakan hari raya etnis , sebab akan menjadi sulit bagi etnis tionghoa sendiri kalau imlek di posisikan sebagai tanggal merah etnis. Hal berbeda dengan tahun baru internasional yang mengambil patokan Anno Domini atau Before Christ.karena itu dianggap kalender internasional (sama seperti alasan bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa internasional ) itu semacam konsensus yang pada gilirannya akan berubah tergantung kekuatan politis dari budaya yang mendasarinya. Jadi anggap saja Imlek itu de jure hari raya keagamaan walau de facto merupakan CHINESE new year
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Setiap etnis tionghoa langsung ga langsung, sedikit n banyak, sadar ga sadar, ngaku gak ngaku tetap terpengaruh ama ajaran KHC, so dengan jd hari raya KHC maka setiap etnis tionghoa apa pun latar belakangnya bisa n berhak merayakannya. Gimana kira2? -Original Message- From: shinmen takezo wrw@gmail.com Date: Tue, 2 Mar 2010 09:18:13 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? adalah patut memandang dengan bijaksana bahwa pijakan yang sah untuk kondisi dan situasi di Indonesia . Imlek di anggap sebagai perayaan agama (Kong Hu Cu) Walau pada prakteknya merupakan hari raya etnis , sebab akan menjadi sulit bagi etnis tionghoa sendiri kalau imlek di posisikan sebagai tanggal merah etnis Hal berbeda dengan tahun baru internasional yang mengambil patokan Anno Domini atau Before Christ.karena itu dianggap kalender internasional (sama seperti alasan bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa internasional ) itu semacam konsensus yang pada gilirannya akan berubah tergantung kekuatan politis dari budaya yang mendasarinya. Jadi anggap saja Imlek itu de jure hari raya keagamaan walau de facto merupakan CHINESE new year -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of east_road Sent: Monday, March 01, 2010 5:23 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Boleh saya tanya pak Chandra Sejak kapan Imlek itu Diposisikan sebagai hari Raya Umat Kong Fu Cu?. Setau saya imlek tidak ada kaitannya dengan kegiatan agama. Apa ini acara klaim klaiman agama lagi ?. Kalau di Tiongkok, Hongkong, taiwan, dan Singapura Imlek itu cuman tradisi bukan AGAMA. Bisa dirayakan oleh siapapun --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... wrote: Dear member, Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan sebagai hari raya agama Konghucu. Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa. Sebab tidak mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu, banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga. Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Ajaran ajaran besar sangat mempengaruhi kehidupan manusia, terutama dimasa sekarang yang komunikasi sangat cepat. Menjadi atau tidak menjadi hari raya Kong Hu Cu setiap orang bisa saja merayakan tahun baru Imlek, baik secara tertutup maupun terbuka. Baik diijinkan maupun tidak diijinkan. Salam, Anton W --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote: Setiap etnis tionghoa langsung ga langsung, sedikit n banyak, sadar ga sadar, ngaku gak ngaku tetap terpengaruh ama ajaran KHC, so dengan jd hari raya KHC maka setiap etnis tionghoa apa pun latar belakangnya bisa n berhak merayakannya. Gimana kira2?
Bls: [budaya_tionghua] Huruf Kunci Kong Hu Cu
akuratan yang baik, setahu saya tidak ada istilah huruf kunci Kong hu cu. tapi dari apa yang ditulis oleh sdr. akuratan, mungkin yang dimaksud adalah : Ba De 八德 dengan detail nya adalah : xiao 孝 ti 悌 zhong 忠 xin 信 li 礼 yi 义 lian 廉 chi 耻 mudah-mudahan bermanfaat. --- Pada Sen, 1/3/10, akuratan akura...@yahoo.com menulis: Dari: akuratan akura...@yahoo.com Judul: [budaya_tionghua] Huruf Kunci Kong Hu Cu Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 1 Maret, 2010, 11:49 AM Ada yg dpt membagikan Intisari Ajaran Kong Hu Cu berdasarkan Huruf Kunci Kong Hu Cu? Saya pernah baca, contohnya: 1. Siau (hormat/takut dalam arti menghormati) . Hormat kepada orang tua. Ini yang utama dan pertama. Siau Sun Fu Mu. 2. Etika/moral. Limau te Li. Dasar/tonggak keberhasilan seseorang di tengah-tengah keluarga/masyarakat wajib/harus memiliki Etika/moral. Kong Hu Cu lebih menekankan Li (etika), artinya pola tatakrama (sopan-santun) . 3. Tau (Tau Li te Tau) = Kebenaran. 4. sudah lupa. Seingat saya ada 6 atau 8 huruf kunci. ada yg dpt membantu? Xie Xie catatan: Maaf saya menulis tidak berdasarkan Hanyu Pinyin/Taiwan Pinyin karena saya lebih terbiasa memakai pe phe me fe dilafalkan bunyi bahasa Indonesia, spt: Sie seharusnya berdasarkan Hanyu Pinyin harus ditulis Xie, dst... Sekarang baru mau belajar Hanyu Pinyin. Akur Atan Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Tabe Looheng :) Pan owe soeda ada kataken bahwa itoe negeri kita Indonesch memang banjak salah kaprahnja. Jah, apa maoe dikata? Kaloe soeda kaprah ya soedalah :) Kiongchiu, Hian Goan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erik rsn...@... wrote: Benar kata Robby, de fackto kenyataan dalam masyarakat Tionghoa Sin Cia adalah peristiwa sosial budaya (berdimensi religius) yang tidak pernah dan tidak perlu dikaitkan dengan agama tertentu. Sama halnya dengan tahun baru Suro dan tahun baru Saka, tidak ada masalah selagi cuma dirayakan dalam lingkungan masing-masing. Tapi, begitu ingin diresmikan menjadi hari libur nasional di Indonesia, timbul masalah. Karena hari libur nasional di Indonesia hanya ada 2 kategori, yakni yang berkaitan dengan peristiwa kenegaraan/kebangsaan dan yang berkaitan dengan peristiwa keagamaan. Maka pada waktu Sin Cia ingin ditingkatkan dari hari libur fakultatif menjadi hari libur nasional, para pengambil kebijakan harus mencari-cari dalih untuk itu. Diakui sebagai hari raya suku/etnis terbentur masalah hukum yang tidak memungkinkan, pun pula terlalu banyak etnis/suku di Indonesia yang memiliki hari raya masing-masing. Namun, keperluan untuk menyesuaikan diri dengan derap langkah internasional (terutama Asia dan Asia Tenggara) serta dorongan dalam masyarakat sudah begitu mendesaknya, terobsan pun diambil, yang paling bisa diterima adalah menjadikannya sebagai hari raya agama (Konghucu) maka jadilah sekarang di Indonesia Sin Cia secara de jure adalah Tahun Baru mereka yang mengaku diri umat Konghucu. Absurd? Edan atau gendheng?? Entahlah, tapi itulah kenyataan di Indonesia. Salam, Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo wrw.hzh@ wrote: adalah patut memandang dengan bijaksana bahwa pijakan yang sah untuk kondisi dan situasi di Indonesia. Imlek di anggap sebagai perayaan agama (Kong Hu Cu). Walau pada prakteknya merupakan hari raya etnis , sebab akan menjadi sulit bagi etnis tionghoa sendiri kalau imlek di posisikan sebagai tanggal merah etnis. Hal berbeda dengan tahun baru internasional yang mengambil patokan Anno Domini atau Before Christ.karena itu dianggap kalender internasional (sama seperti alasan bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa internasional ) itu semacam konsensus yang pada gilirannya akan berubah tergantung kekuatan politis dari budaya yang mendasarinya. Jadi anggap saja Imlek itu de jure hari raya keagamaan walau de facto merupakan CHINESE new year
RE: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Koh Erik dan Agung Tahun Baru Internasional dalam kalender internasional adalah merujuk pada tahun awal ( kelahiran Yesus) , masalah apa betul yesus lahir tepat di tahun itu itu lain soal. Jadi awal mulanya berdasar dari agama . Masalah kenapa itu menjadi kalender internasional , kenapa tahun baru internasional itu bukan tahun baru Chinese , India , Jawa dll itu adalah masalah kombinasi (budaya , politik , agama dll). Singkat kata Might Has Right.(Kekuatan yang menentukan ) Harus ada konsensus bersama (ataupun terpaksa) untuk suatu standard internasional , mulai dari mata uang , bahasa dll , ukuran panjang , luas , waktu ,istilah ilmiah dll . Hal ini mempermudahkan komunikasi . Bayangkan kalau setiap negara memakai kalender masing-masing dalam dunia yang semakin global ini. Bagaimana cara Mr Chen yang berada di Beijing untuk berkomunikasi dengan lancar dengan rekan bisnisnya di NewYork , kalau masing2 menggunakan kalender sendiri2. Atau kondisi lain , misalkan bawahan di kantor dari Jawa dan ngotot memakai sistem kalender Jawa , atasan memakai kalender Tiongkok . Dan keduanya tidak mengenal kalender internasional. Bagaimana atasan memberi perintah bahwa di hari sekian (di kalender tiongkok) , bawahan harus siap mengerjakan tugas di hari sekian (di kalender jawa) . Begitu juga dengan ukuran internasional. Anggap ada suatu project , dengan sebuah gambar kerja , dan asumsikan tidak ada standard internasional , si tukang kayu dan batu pake satuan tumbak , yang lain pake satuan inchi , yang lain lagi pake satuan metric. Jadi fungsi standard internasional adalah untuk memudahkan komunikasi dalam dunia global sekarang ini . Menguasai standard internasional atau mengadopsi standard internasional akan pengaruh terhadap nilai kompetitif. Konsensus itu di tentukan oleh nilai2 pragmatis , hampir seluruhnya . (istilah simplenya , siapa yang lebih kuat dan dominan di masa sekarang, dan yang lain dengan sukarela atau terpaksa mengikuti) nantinya standard internasional entah satu dekade , satu abad ke depan , dstnya akan berubah sesuai perubahan kekuatan . Ambil contoh misalkan , perumpamaan , Tiongkok menjadi adidaya baru , terjadi revolusi ilmu , ekonomi, teknologi dan lain hal . Singkat kata Tiongkok menjadi pusat dunia (seperti posisi USA sekarang) . Yang lain didorong secara pragmatis untuk mengikuti standard Tiongkok , baik bahasanya akan ramai2 di pelajari di seluruh dunia , kebudayaannya juga , atau mata uangnya juga ...klo gak belajar , yg rugi sendiri , karena akan berkurang nilai kompetitifnya . Makanya kalau di perhatikan sekarang , seiring dengan pertumbuhan Tiongkok . Di sini ajah banyak sekali anak2 dari berbagai etnis yang oleh orang tuanya di tekankan untuk belajar bahasa mandarin. Kembali ke masalah imlek , mustinya tidak menjadi polemik berkepanjangan , Entah di anggap sebagai tahun baru keagamaan atau etnis , alasan2nya sudah saya sampaikan dan di tambahkan oleh ko erik sendiri. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of agoeng_...@yahoo.com Sent: Tuesday, March 02, 2010 12:37 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Libur taon baru 1 januari terkait yg mana? Libur keagamaan atau kebangsaan? _ From: Erik rsn...@yahoo.com Date: Tue, 02 Mar 2010 04:02:52 - To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Benar kata Robby, de fackto kenyataan dalam masyarakat Tionghoa Sin Cia adalah peristiwa sosial budaya (berdimensi religius) yang tidak pernah dan tidak perlu dikaitkan dengan agama tertentu. Sama halnya dengan tahun baru Suro dan tahun baru Saka, tidak ada masalah selagi cuma dirayakan dalam lingkungan masing-masing. Tapi, begitu ingin diresmikan menjadi hari libur nasional di Indonesia, timbul masalah. Karena hari libur nasional di Indonesia hanya ada 2 kategori, yakni yang berkaitan dengan peristiwa kenegaraan/kebangsaan dan yang berkaitan dengan peristiwa keagamaan. Maka pada waktu Sin Cia ingin ditingkatkan dari hari libur fakultatif menjadi hari libur nasional, para pengambil kebijakan harus mencari-cari dalih untuk itu. Diakui sebagai hari raya suku/etnis terbentur masalah hukum yang tidak memungkinkan, pun pula terlalu banyak etnis/suku di Indonesia yang memiliki hari raya masing-masing. Namun, keperluan untuk menyesuaikan diri dengan derap langkah internasional (terutama Asia dan Asia Tenggara) serta dorongan dalam masyarakat sudah begitu mendesaknya, terobsan pun diambil, yang paling bisa diterima adalah menjadikannya sebagai hari raya agama (Konghucu) maka jadilah sekarang di Indonesia Sin Cia secara de jure adalah Tahun Baru mereka yang mengaku diri umat Konghucu. Absurd? Edan atau gendheng?? Entahlah, tapi itulah kenyataan di Indonesia. Salam, Erik
[budaya_tionghua] FWD: Wisata Kuliner dan Nonton Film Tempo Doeloe di GELAR DAPUR NUSANTARA 2010 [1 Attachment]
Wisata Kuliner dan Nonton Film Tempo Doeloe di GELAR DAPUR NUSANTARA 2010 Dear All, Nikmati serunya icip-icip dan makan-makan ala Kuliner Heritage Indonesia dalam Gelar Dapur Nusantara, 5,6,7 Maret 2010 di Parkir Gelangang Renang Senayan Jakarta. Ayo ajak-ajak keluarga sekampung :P hehehhee Informasi Lengkap, silahkan Hubungi: Radio Kayu Manis (RKM) PT. BAHANA SANADA DUNIA Jl. Lembah III No. 100, Cirendeu, Tangerang 15419, Telp. (021) 7440991, Fax. (021) 7424776, Email : rkm99...@yahoo.com Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com
[budaya_tionghua] Undangan: Spiritualitas Relief dan Arsitektur Borobudur
Salam, Candi Borobudur, salah satu warisan peninggalan budaya yang agung, mengandung berbagai makna dan filosofi yang mendalam. Makna dan filosofi ini mencerminkan nilai-nilai luhur yang menjadi pegangan nenek moyang bangsa Indonesia pada masa itu, dan sekaligus merupakan pesan bagi anak-cucu mereka. Sungguh disayangkan, bahwa pada masa kini, makna dari arsitektural dan relief Candi Borobudur ini tidak dipelajari secara meluas. Oleh karena itu, dalam suatu kesempatan yang baik untuk mempertemukan para pakar di bidangnya, kami mengajak Bapak/Ibu/Sdr untuk menambah pengetahuan memahami spiritualitas relief dan arsitektur Candi Borobudur. STUDIUM GENERAL: SPIRITUALITAS RELIEF DAN ARSITEKTUR CANDI BOROBUDUR Pembicara: Prof. Kathy Cheng-mei Ku, Ph.D (Adjunct Professor di The Hongkong University, Ph.D dalam Buddhist Studies, 20 Tahun meneliti tentang Kerajaan-Kerajaan Buddhis di Asia ) Marco Kusumawijaya (Arsitek, Peneliti Kota dan Lingkungan) Minggu, 7 Maret 2010 14.00 - 17.00 WIB Auditorium PT. Winalite Indonesia, Diamond Room Senayan Trade Center (STC) Lt. 3, No. 168 Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Informasi: (021) 320 70 577, 714 914 74 Kami yang mengundang: 1. Institut Nagarjuna 2. Pagar Budaya-HIKMAHBUDHI 3. Konferensi Agung Sangha Indonesia Salam, Eddy Setiawan Hidup yang tidak pernah dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan. APPAMADENA SAMPADETHA - INSTITUT NAGARJUNA
Re: [budaya_tionghua] KTP
Siang all, Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non tionghoa. Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa. Thanks atas penjelasannya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: djoko santoso yodj...@yahoo.co.uk Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] KTP Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar dan bisa memanfaat-kan potensi setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang dianutnya. Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan suwandi/ Indonesia Media) salam djoko santoso
Re: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya?
Menurut saya, Semua perayaan itu dibentuk untuk kebaikan, hanya saja ego (dpt berupa doktrin2 keyakinan dan arogansi manusia) yang membuatnya terisikan kesan tertentu.. Cheers, Poz Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: shinmen takezo wrw@gmail.com Date: Tue, 2 Mar 2010 09:20:16 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya? Coba anda pelajari Rites Controversy di Tiongkok beberapa abad lalu -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of yuan...@yahoo.com Sent: Monday, March 01, 2010 12:36 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya? Pertanyaannya adalah apakah tak mungkin jubah pastor bersulam naga mas? Rasanya selama naga diartikan sebagai simbul kebaikan, tak ada masalah. Hal ini senberapa jauh si seniman bisa secara kreatif memadukan unsur-unsur budaya dengan unsur-unsur ritual keagamaan. Misalnya mengganti mustika naga dengan hosti, merpati dengan hong, dan tentu yang paling aman motif ikan. Jangan lupa bila kita melihat ornamen gereja Notredame di Perancis terdapat ornamen naga dalam bentuk gorgonite. Sent from my BlackBerryR powered by Sinyal Kuat INDOSAT _ From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com Date: Sun, 28 Feb 2010 23:10:33 -0800 (PST) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya? Dear member, Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan sebagai hari raya agama Konghucu. Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa. Sebab tidak mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu, banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga. Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal kalender Imlek)
Benar memang ada hitungan bulan. Tapi di sini bulan dalam kalender Barat tidak sesuai dengan peredaran bulan yang sebenarnya. Ini beda dengan kalendar lunar, dimana setiap tanggal 15 pasti purnama atau mendekati purnama. Perhitungan bulan dalam kalender Barat itu seolah2 hanya formalitas saja. Karena itu, kita tidak bisa mengatakan bahwa kalender Romawi adalah lunisolar. Masyarakat Romawi lebih mementingkan matahari, yang merupakan penentu musim. Ingat bahwa empat musim ditentukan oleh posisi bumi terhadap matahari dan tak ada hubungannya dengan bulan. Sesungguhnya kalender bulan (lunar) itu menurut saya lebih cocok bagi kaum nelayan dan bukannya kaum agraris, karena pasang surut air laut ditentukan oleh bulan. Tetapi anehnya mengapa bangsa2 timur malah banyak menggunakan lunar? Apakah karena bulan gampang dilihat perubahannya? Ataukah pada zaman dahulu ada suatu peradaban maritim luas di zaman purba yang mencakup hampir seluruh Asia Timur (semacam Atlantis)? Ini masih misteri. Ada yang punya ide lain? Salam hangat, Ivan Taniputera --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, yuan...@... wrote: Awalnya kalender romawi juga adalah lunar-solar. Hal ini terbukti dengan konsep 1 bulan yang mengacu pada peredaran bulan. Berbeda dengan kalender Tiongkok yang mengoreksi kalender dengan menciptakan bulan kabisat yang muncul setiap 3 tahun sekali. Kalender romawi melakukan koreksi hari-hari ini setiap tahun di akhir tahun sebagai hari-hari libur (Fiesta). Reformasi perubahan dilakukan pada masa Kaisar Julius dengan menyebar kelebihan selisih hari pada setiap bulan kecuali di akhir tahun (Februari). Akibat dimasukkannya hari-hari tersebut pada setiap bulan, maka konsep lunar dalam sistem kaender romawi menjadi tak lagi terkait dengan peredaran bulan dan menjadi murni sistem solar. Pada masyarakat yang primitif, kalendar didasarkan pada sistem lunar, karena itu adalah benda langit yang paling mudah diamati. Semakin maju ilmu kosmologi suatu peradaban mak sistem solar mulai dimasukkan karean sudah mulai menghitung kedudukan matahari terhadap bintang-bintang dan pengaruhnya terhadap iklim. Yang lebih rumit adalah sistem kalender Maya yang memperhitungkan rasi-rasi bintang tertentu yang lebih lebih jauh dari matahari. Saat ini para ahli belum memahami mengapa siklus itu yang dipakai dan apa pengaruh siklus itu pada suatu peradaban, mungkin saja nenek moyang bangsa Maya adalah alien yang berasal dari bintang tersebut. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ivan ivan_taniput...@... Date: Sun, 28 Feb 2010 06:14:41 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal kalender Imlek) Mohon maaf, Saya mau mengkoreksi sedikit. Sepengetahuan saya kalender Romawi dan kalender Tiongkok (baca Imlek) berangkat dari filosofi yang berbeda. Kalender Romawi itu patokannya adalah peredaran matahari (solar), sedangkan kalender Tiongkok adalah perpaduan antara matahari (solar) dan bulan (lunar). Kendati demikian menurut sejarah yang saya tahu, kalender Tiongkok zaman Shang dan Chou lebih menitik beratkan pada peredaran rembulan. Oleh karena itu, untuk mengimbangi peredaran antara kedua benda langit itu ditambahkan bulan kabisat (lunyue atau Hokkian: Lun Gwee). Jadi kabisatnya berupa satu bulan. Beda dengan kalender Romawi (baca Barat) yang kabisatnya hanya berupa sehari tiap empat tahun, karena memang peredaran bumi mengelilingi matahari adalah sekitar 365 1/4 tahun. Kalender Tiongkok dahulunya lebih menitik beratkan pada bulan dan demikian pula halnya dengan kalender2 Asia Timur lainnya (contoh India). Oleh karenanya itu terhadap 28 xiu yang di Barat dikenal sebagai moon sign alias tanda2 yang dilewati rembulan. Memang 28 xiu ini sebagian besar identik dengan zodiak, hanya saja peredaran rembulan itu berbeda sudutnya kalau tidak salah 6 - 10 derajat dibandingkan dengan ekliptika (garis edar khayal matahari di langit). Mungkin menarik sekali kalau kita bisa tulis buku tentang sejarah kalender Imlek dari sudut ilmiah. Saya bisa bantu. Demikian semoga bermanfaat. kalau ada yang salah mohon saya dikoreksi kembali. Salam hormat, Ivan Taniputera --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, yuana_k@ wrote: Pada awalnya kalender romawi mirip dengan kalender imlek. Awal tahun dimulai dari awal pemerintahan seorang kaisar, serta ada bulan khusus untuk mengkoreksi perbedaan antara siklus bulan mengelilingi bumi dan siklus bumi mengelilingi matahari. Koreksi besar-besaran terhadap kalender romawi terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Julius. Sistem kalender sudah seperti yang kita kenal saat ini, dimana satu tahun terbagi menjadi 12 bulan, 1 bulan yang berumur 28 hari, diubah menjadi 30 atau 31 dengan menghilangkan 1 bulan extra yang awalnya berisi libur pergantian tahun, bulan terakhir (Februari) tetap 28
[budaya_tionghua] Re: KTP
Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah. Salam hangat dan salam persatuan, Ivan Taniputera --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, grazi...@... wrote: Siang all, Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non tionghoa. Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa. Thanks atas penjelasannya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: djoko santoso yodj...@... Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] KTP Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar dan bisa memanfaat-kan potensi setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang dianutnya. Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan suwandi/ Indonesia Media) salam djoko santoso
Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal kalender Imlek)
Yang kita kenal saat ini dari kalender romawi adalah kalender solar, akan tetapi benar seperti yang dikatakan Sdr. Andreas bahwa asal mula kalender adalah lunar, karena perubahan bulan paling mudah diamati. Tetapi dengan diketahuinya kedudukan matahari pada suatu rasi bintang terkait dengan perubahan iklim, maka terjadi pergeseran ke luni-solar dan kalender romawi awal adalah luni-solar sebelum diubah menjadi full solar pada saat Kaisar Julius. Itulah maka kalender gregorian yang kita kenal sekarang yang merupakan penyempurnaan dari kalender Julian didasarkan pada full solar dan ini berbeda dengan kalender imlek yang masih luni-solar. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ivan ivan_taniput...@yahoo.com Date: Tue, 02 Mar 2010 11:53:50 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal kalender Imlek) Benar memang ada hitungan bulan. Tapi di sini bulan dalam kalender Barat tidak sesuai dengan peredaran bulan yang sebenarnya. Ini beda dengan kalendar lunar, dimana setiap tanggal 15 pasti purnama atau mendekati purnama. Perhitungan bulan dalam kalender Barat itu seolah2 hanya formalitas saja. Karena itu, kita tidak bisa mengatakan bahwa kalender Romawi adalah lunisolar. Masyarakat Romawi lebih mementingkan matahari, yang merupakan penentu musim. Ingat bahwa empat musim ditentukan oleh posisi bumi terhadap matahari dan tak ada hubungannya dengan bulan. Sesungguhnya kalender bulan (lunar) itu menurut saya lebih cocok bagi kaum nelayan dan bukannya kaum agraris, karena pasang surut air laut ditentukan oleh bulan. Tetapi anehnya mengapa bangsa2 timur malah banyak menggunakan lunar? Apakah karena bulan gampang dilihat perubahannya? Ataukah pada zaman dahulu ada suatu peradaban maritim luas di zaman purba yang mencakup hampir seluruh Asia Timur (semacam Atlantis)? Ini masih misteri. Ada yang punya ide lain? Salam hangat, Ivan Taniputera --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, yuan...@... wrote: Awalnya kalender romawi juga adalah lunar-solar. Hal ini terbukti dengan konsep 1 bulan yang mengacu pada peredaran bulan. Berbeda dengan kalender Tiongkok yang mengoreksi kalender dengan menciptakan bulan kabisat yang muncul setiap 3 tahun sekali. Kalender romawi melakukan koreksi hari-hari ini setiap tahun di akhir tahun sebagai hari-hari libur (Fiesta). Reformasi perubahan dilakukan pada masa Kaisar Julius dengan menyebar kelebihan selisih hari pada setiap bulan kecuali di akhir tahun (Februari). Akibat dimasukkannya hari-hari tersebut pada setiap bulan, maka konsep lunar dalam sistem kaender romawi menjadi tak lagi terkait dengan peredaran bulan dan menjadi murni sistem solar. Pada masyarakat yang primitif, kalendar didasarkan pada sistem lunar, karena itu adalah benda langit yang paling mudah diamati. Semakin maju ilmu kosmologi suatu peradaban mak sistem solar mulai dimasukkan karean sudah mulai menghitung kedudukan matahari terhadap bintang-bintang dan pengaruhnya terhadap iklim. Yang lebih rumit adalah sistem kalender Maya yang memperhitungkan rasi-rasi bintang tertentu yang lebih lebih jauh dari matahari. Saat ini para ahli belum memahami mengapa siklus itu yang dipakai dan apa pengaruh siklus itu pada suatu peradaban, mungkin saja nenek moyang bangsa Maya adalah alien yang berasal dari bintang tersebut. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ivan ivan_taniput...@... Date: Sun, 28 Feb 2010 06:14:41 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal kalender Imlek) Mohon maaf, Saya mau mengkoreksi sedikit. Sepengetahuan saya kalender Romawi dan kalender Tiongkok (baca Imlek) berangkat dari filosofi yang berbeda. Kalender Romawi itu patokannya adalah peredaran matahari (solar), sedangkan kalender Tiongkok adalah perpaduan antara matahari (solar) dan bulan (lunar). Kendati demikian menurut sejarah yang saya tahu, kalender Tiongkok zaman Shang dan Chou lebih menitik beratkan pada peredaran rembulan. Oleh karena itu, untuk mengimbangi peredaran antara kedua benda langit itu ditambahkan bulan kabisat (lunyue atau Hokkian: Lun Gwee). Jadi kabisatnya berupa satu bulan. Beda dengan kalender Romawi (baca Barat) yang kabisatnya hanya berupa sehari tiap empat tahun, karena memang peredaran bumi mengelilingi matahari adalah sekitar 365 1/4 tahun. Kalender Tiongkok dahulunya lebih menitik beratkan pada bulan dan demikian pula halnya dengan kalender2 Asia Timur lainnya (contoh India). Oleh karenanya itu terhadap 28 xiu yang di Barat dikenal sebagai moon sign alias tanda2 yang dilewati rembulan. Memang 28 xiu ini sebagian besar identik dengan zodiak, hanya saja peredaran rembulan itu berbeda sudutnya kalau tidak salah 6 - 10 derajat dibandingkan dengan ekliptika (garis edar khayal matahari di
Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
Sekarang model KTP sudah seragam, tidak dibedakan lagi. Dulu memang benar ada perbedaannya, dari dua jenis : cap besar dan cap kecil.(saya sdh agak lupa, cap atau bulatan hasil cetakan ) From: Ivan ivan_taniput...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, March 2, 2010 7:02:26 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: KTP Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah. Salam hangat dan salam persatuan, Ivan Taniputera --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, grazi...@... wrote: Siang all, Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non tionghoa. Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa. Thanks atas penjelasannya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: djoko santoso yodj...@... Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] KTP Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar dan bisa memanfaat-kan potensi setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang dianutnya. Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan suwandi/ Indonesia Media) salam djoko santoso
Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
Lebih tepat logo daerah. Misal kalau DKI gambar monas. Ada dua KTP dengan monas kecil dan Monas besar. Tapi itu masa lalu. Dalam beberapa tahun ke depan sedang diupayakan KTP Nasional yang tak lagi memakai logo daerah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Fy Zhou zho...@yahoo.com Date: Tue, 2 Mar 2010 21:46:38 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Sekarang model KTP sudah seragam, tidak dibedakan lagi. Dulu memang benar ada perbedaannya, dari dua jenis : cap besar dan cap kecil.(saya sdh agak lupa, cap atau bulatan hasil cetakan ) From: Ivan ivan_taniput...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, March 2, 2010 7:02:26 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: KTP Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah. Salam hangat dan salam persatuan, Ivan Taniputera --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, grazi...@... wrote: Siang all, Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non tionghoa. Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa. Thanks atas penjelasannya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: djoko santoso yodj...@... Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] KTP Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar dan bisa memanfaat-kan potensi setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang dianutnya. Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan suwandi/ Indonesia Media) salam djoko santoso
Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
Bagaimana dengan Akter lahir yang masih mengandung kode Ras(jawa, india, cina.. dll)? dan perbedaan pembuatan akte lahir untuk pri dan non pri, hal ini masih berlaku paling tidak dari pengalaman pribadi di tahun 2008. Walaupun akte dari anak yang baru lahir sekarang ini sudah(cmiiw) tidak menganut penomoran berdasarkan kode ras, tetapi tetap ada rujukan bahwa akte tersebut dibuat berdasarkan akte dari orang tuanya yang masih menggunakan kode-kode tertentu Jadi mungkin KTP sudah tidak, tetapi Akte masih dan perbedaan biaya tetap ada Salam FX From: yuan...@yahoo.com yuan...@yahoo.com To: Fy Zhou zho...@yahoo.com; budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, March 3, 2010 6:10:54 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Lebih tepat logo daerah. Misal kalau DKI gambar monas. Ada dua KTP dengan monas kecil dan Monas besar. Tapi itu masa lalu. Dalam beberapa tahun ke depan sedang diupayakan KTP Nasional yang tak lagi memakai logo daerah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Fy Zhou zho...@yahoo. com Date: Tue, 2 Mar 2010 21:46:38 +0800 (SGT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Sekarang model KTP sudah seragam, tidak dibedakan lagi. Dulu memang benar ada perbedaannya, dari dua jenis : cap besar dan cap kecil.(saya sdh agak lupa, cap atau bulatan hasil cetakan ) From: Ivan ivan_taniputera@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, March 2, 2010 7:02:26 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: KTP Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah. Salam hangat dan salam persatuan, Ivan Taniputera --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, grazi...@... wrote: Siang all, Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non tionghoa. Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa. Thanks atas penjelasannya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: djoko santoso yodj...@... Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] KTP Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar dan bisa memanfaat-kan potensi setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang dianutnya. Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan suwandi/ Indonesia Media) salam djoko santoso
[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Kalo Pastornya pake jubah sulaman naga ntar dikira kaizar Tiongkok lage, ana itu naga be kepala 7 menurut alkitab naga itu adalah jelmaan seiton. peng adul2 dunia. Tapi seandainya boleh dikasih sulaman naga. pasti rame deh, kwkwkwk --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... wrote: Wah, ntar klo Pastornya pake jubah bersulam naga gitu, yang ada malah keliatan kayak Tosu ato Saikong donk Hehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ wrote: Dear member, Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan sebagai hari raya agama Konghucu. Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa. Sebab tidak mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu, banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga. Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Ah itu kan cuma propaganda aja. Emang ada naga versi timur yg kepalanya 7? Binatangnya aja beda banget. Disono naga = dinosaurus bersayap klo disini naga mirip ular getu. Jd penasaran sapa seh yg nyebut leung = dragon pertama kali? Kok bisa2 ngaco gitu. Sama aja nyebut sapi = dog. Sama2 kaki 4, punya buntut n bisa lari. -Original Message- From: djoko yodj...@yahoo.co.uk Date: Wed, 03 Mar 2010 01:38:09 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Kalo Pastornya pake jubah sulaman naga ntar dikira kaizar Tiongkok lage, ana itu naga be kepala 7 menurut alkitab naga itu adalah jelmaan seiton. peng adul2 dunia. Tapi seandainya boleh dikasih sulaman naga. pasti rame deh, kwkwkwk --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... wrote: Wah, ntar klo Pastornya pake jubah bersulam naga gitu, yang ada malah keliatan kayak Tosu ato Saikong donk Hehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ wrote: Dear member, Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan sebagai hari raya agama Konghucu. Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa. Sebab tidak mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu, banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga. Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda. Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!! Salam, Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang. Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal kalender Imlek)
Dear Ivan, perkenankan saya memberi sedikit tambahan tentang pasang surut air laut. Pasut air laut tidak hanya ditentukan oleh gaya tarik bulan namun juga oleh gaya tarik matahari. Salam, Petrus Paryono petrusparyono.wordpress.com From: Ivan ivan_taniput...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, March 2, 2010 6:53:50 PM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal kalender Imlek) Benar memang ada hitungan bulan. Tapi di sini bulan dalam kalender Barat tidak sesuai dengan peredaran bulan yang sebenarnya. Ini beda dengan kalendar lunar, dimana setiap tanggal 15 pasti purnama atau mendekati purnama. Perhitungan bulan dalam kalender Barat itu seolah2 hanya formalitas saja. Karena itu, kita tidak bisa mengatakan bahwa kalender Romawi adalah lunisolar. Masyarakat Romawi lebih mementingkan matahari, yang merupakan penentu musim. Ingat bahwa empat musim ditentukan oleh posisi bumi terhadap matahari dan tak ada hubungannya dengan bulan. Sesungguhnya kalender bulan (lunar) itu menurut saya lebih cocok bagi kaum nelayan dan bukannya kaum agraris, karena pasang surut air laut ditentukan oleh bulan. Tetapi anehnya mengapa bangsa2 timur malah banyak menggunakan lunar? Apakah karena bulan gampang dilihat perubahannya? Ataukah pada zaman dahulu ada suatu peradaban maritim luas di zaman purba yang mencakup hampir seluruh Asia Timur (semacam Atlantis)? Ini masih misteri. Ada yang punya ide lain? Salam hangat, Ivan Taniputera --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, yuan...@... wrote: Awalnya kalender romawi juga adalah lunar-solar. Hal ini terbukti dengan konsep 1 bulan yang mengacu pada peredaran bulan. Berbeda dengan kalender Tiongkok yang mengoreksi kalender dengan menciptakan bulan kabisat yang muncul setiap 3 tahun sekali. Kalender romawi melakukan koreksi hari-hari ini setiap tahun di akhir tahun sebagai hari-hari libur (Fiesta). Reformasi perubahan dilakukan pada masa Kaisar Julius dengan menyebar kelebihan selisih hari pada setiap bulan kecuali di akhir tahun (Februari). Akibat dimasukkannya hari-hari tersebut pada setiap bulan, maka konsep lunar dalam sistem kaender romawi menjadi tak lagi terkait dengan peredaran bulan dan menjadi murni sistem solar. Pada masyarakat yang primitif, kalendar didasarkan pada sistem lunar, karena itu adalah benda langit yang paling mudah diamati. Semakin maju ilmu kosmologi suatu peradaban mak sistem solar mulai dimasukkan karean sudah mulai menghitung kedudukan matahari terhadap bintang-bintang dan pengaruhnya terhadap iklim. Yang lebih rumit adalah sistem kalender Maya yang memperhitungkan rasi-rasi bintang tertentu yang lebih lebih jauh dari matahari. Saat ini para ahli belum memahami mengapa siklus itu yang dipakai dan apa pengaruh siklus itu pada suatu peradaban, mungkin saja nenek moyang bangsa Maya adalah alien yang berasal dari bintang tersebut. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ivan ivan_taniputera@ ... Date: Sun, 28 Feb 2010 06:14:41 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal kalender Imlek) Mohon maaf, Saya mau mengkoreksi sedikit. Sepengetahuan saya kalender Romawi dan kalender Tiongkok (baca Imlek) berangkat dari filosofi yang berbeda. Kalender Romawi itu patokannya adalah peredaran matahari (solar), sedangkan kalender Tiongkok adalah perpaduan antara matahari (solar) dan bulan (lunar). Kendati demikian menurut sejarah yang saya tahu, kalender Tiongkok zaman Shang dan Chou lebih menitik beratkan pada peredaran rembulan. Oleh karena itu, untuk mengimbangi peredaran antara kedua benda langit itu ditambahkan bulan kabisat (lunyue atau Hokkian: Lun Gwee). Jadi kabisatnya berupa satu bulan. Beda dengan kalender Romawi (baca Barat) yang kabisatnya hanya berupa sehari tiap empat tahun, karena memang peredaran bumi mengelilingi matahari adalah sekitar 365 1/4 tahun. Kalender Tiongkok dahulunya lebih menitik beratkan pada bulan dan demikian pula halnya dengan kalender2 Asia Timur lainnya (contoh India). Oleh karenanya itu terhadap 28 xiu yang di Barat dikenal sebagai moon sign alias tanda2 yang dilewati rembulan. Memang 28 xiu ini sebagian besar identik dengan zodiak, hanya saja peredaran rembulan itu berbeda sudutnya kalau tidak salah 6 - 10 derajat dibandingkan dengan ekliptika (garis edar khayal matahari di langit). Mungkin menarik sekali kalau kita bisa tulis buku tentang sejarah kalender Imlek dari sudut ilmiah. Saya bisa bantu. Demikian semoga bermanfaat. kalau ada yang salah mohon saya dikoreksi kembali. Salam hormat, Ivan Taniputera --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, yuana_k@ wrote: Pada awalnya kalender romawi mirip dengan kalender imlek. Awal tahun dimulai dari awal pemerintahan seorang kaisar, serta ada bulan khusus untuk
[budaya_tionghua] Se Ciau Hau Ma
Sy sdg mencari via google utk mencari huruf-huruf bahasa Han (Mandarin) dg metode Se Ciau Hau Ma karena sy mencari huruf di kamus Mandarin lebih banyak menggunakan cara ini secara manual. Waktu beralih via MS Word/kamus online, cara ini belum ketemu. Ada yg dpt membagikan pengalaman khusus metode Se Ciau Hau Ma via online/internet/google. Maaf Se Ciau Hau Ma tidak memakai Hanyu Pinyin, saya eja memakai bahasa Indonesia krna sdh terbiasa. Trim Akur Atan
Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
Terima kasih banyak atas jawaban rekan-rekan semua. Kalau ktp mungkin sudah distandardisasi semua kali ya? Sy kurang tahu untuk pengkodean akte dan semacamnya. Tp kalau biaya, saya jg merasakan bahwa ada perbedaan perlakuan biaya untuk pri maupun non pri. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Franz Widjojo franzwidj...@yahoo.com Date: Tue, 2 Mar 2010 18:15:45 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Bagaimana dengan Akter lahir yang masih mengandung kode Ras(jawa, india, cina.. dll)? dan perbedaan pembuatan akte lahir untuk pri dan non pri, hal ini masih berlaku paling tidak dari pengalaman pribadi di tahun 2008. Walaupun akte dari anak yang baru lahir sekarang ini sudah(cmiiw) tidak menganut penomoran berdasarkan kode ras, tetapi tetap ada rujukan bahwa akte tersebut dibuat berdasarkan akte dari orang tuanya yang masih menggunakan kode-kode tertentu Jadi mungkin KTP sudah tidak, tetapi Akte masih dan perbedaan biaya tetap ada Salam FX From: yuan...@yahoo.com yuan...@yahoo.com To: Fy Zhou zho...@yahoo.com; budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, March 3, 2010 6:10:54 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Lebih tepat logo daerah. Misal kalau DKI gambar monas. Ada dua KTP dengan monas kecil dan Monas besar. Tapi itu masa lalu. Dalam beberapa tahun ke depan sedang diupayakan KTP Nasional yang tak lagi memakai logo daerah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Fy Zhou zho...@yahoo. com Date: Tue, 2 Mar 2010 21:46:38 +0800 (SGT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Sekarang model KTP sudah seragam, tidak dibedakan lagi. Dulu memang benar ada perbedaannya, dari dua jenis : cap besar dan cap kecil.(saya sdh agak lupa, cap atau bulatan hasil cetakan ) From: Ivan ivan_taniputera@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, March 2, 2010 7:02:26 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: KTP Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah. Salam hangat dan salam persatuan, Ivan Taniputera --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, grazi...@... wrote: Siang all, Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non tionghoa. Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa. Thanks atas penjelasannya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: djoko santoso yodj...@... Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] KTP Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar dan bisa memanfaat-kan potensi setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang dianutnya. Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan suwandi/ Indonesia Media) salam djoko santoso
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Di jepang ada cerita naga berkepala 7/8 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: agoeng_...@yahoo.com Date: Wed, 3 Mar 2010 02:24:35 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Ah itu kan cuma propaganda aja. Emang ada naga versi timur yg kepalanya 7? Binatangnya aja beda banget. Disono naga = dinosaurus bersayap klo disini naga mirip ular getu. Jd penasaran sapa seh yg nyebut leung = dragon pertama kali? Kok bisa2 ngaco gitu. Sama aja nyebut sapi = dog. Sama2 kaki 4, punya buntut n bisa lari. -Original Message- From: djoko yodj...@yahoo.co.uk Date: Wed, 03 Mar 2010 01:38:09 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Kalo Pastornya pake jubah sulaman naga ntar dikira kaizar Tiongkok lage, ana itu naga be kepala 7 menurut alkitab naga itu adalah jelmaan seiton. peng adul2 dunia. Tapi seandainya boleh dikasih sulaman naga. pasti rame deh, kwkwkwk --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... wrote: Wah, ntar klo Pastornya pake jubah bersulam naga gitu, yang ada malah keliatan kayak Tosu ato Saikong donk Hehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ wrote: Dear member, Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan sebagai hari raya agama Konghucu. Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa. Sebab tidak mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu, banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga. Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
[budaya_tionghua] Fwd: 扬州梦 [1 Attachment]
Dream in Yang Zhou
Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral
Tenang saja Koh Erik, saya tidak marah2 kok, rugi kalau saya sampe marah =). komentar mengenai orang yang merasa paling benar, dan menggangap orang lain itu salah, pasti orang ini banyak salahnya ini sebenarnya saya tulis bukan ditujukan untuk Pak Erik, karena saya posting di forum ini toh dibaca oleh semua orang, jadi tentu saja ditujukan untuk semua orang, dalam hal ini terutama untuk yang suka menghakimi keyakinan orang lain, karena semangat untuk menghakimi ini masih tumbuh subur di negara yang agamis sepeti Indonesia ini. Maaf kalo Koh Erik merasa terusik dengan komentar saya. Adakalanya saya hanya mengungkapkan pendapat saya secara umum dan singkat karena keterbatasan waktu dan pengetahuan saya yang masih dangkal, terkadang saya juga membatasi diri untuk berkomentar karena saya takut melukai perasaan orang lain karena kurang bisa mengontrol kekuatan kata2 saya. Setelah saya sedikit menyimak pendapat mengenai Imlek disini, kesimpulannya banyak berpendapat Imlek adalah perayaan budaya dan tidak tepat dijadikan perayaan suatu agama. Karena disini temanya mengenai Misa Imlek di Cathedral, saya sebetulnya juga ingin bertanya Misa sebetulnya itu acara agama atau budaya? Agama, budaya, politik, dan ekonomi adalah elemen-elemen kehidupan yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sepertinya di milis masih kebingungan dengan istilah budaya agama. Bagi orang Tionghua SinCia memang merupakan hari perayaan budaya yang bisa diterima oleh seluruh etnis Tionghua dari berbagai kalangan Agama keyakinan. Namun bagi umat Ru sendiri SinCia tidak sekedar hari raya budaya, didalamnya terdapat nilai2 spiritual / agamis, kemudian apa salahnya kalau Sincia disebut sebagai hari raya agama BAGI umat Khonghucu. Agama Khonghucu toh tidak mengklaim sebagai HARI RAYA NYA SAJA, lalu yang lain tidak boleh merayakannya. Suatu hal yang kelihatan aneh kalau ada yang berupaya menyerang keyakinan RuJiao melalui momen SinCia ini, seolah-olah menunjukan ketidak PD an karena dirinya / Agamanya juga merayakan SinCia , maka tidak ada yang boleh menggunakan SinCia sebagai hari raya agama. Saya rasa masalahnya adalah banyak orang Indo masih terkungkung dengan yang dinamakan agama sepertinya kalau sudah digunakan / dimiliki satu agama tertentu lalu yang beragama lain pantang untuk memiliki atau menggunakannya. Kalau seperti ini apa perlunya agama kalau cuma untuk mengkotak-kotakkan saja, kenapa kalau sudah berbicara mengenai agama selalu saja ego nya yang muncul, saling serang satu sama lain tidak ada habisnya, bahkan yang lebih parah terkadang sampe hubungan orang tua dan anak saja menjadi kurang harmonis gara-gara berbeda agama. 君子以文会友,以友辅仁 (Seorang Bijaksana menggunakan pengetahuan untuk memupuk persahabatan dan dengan persahabatan mengembangkan Cinta Kasih) 心不在焉,视而不见,听而不闻,食而不知其味 (Hati yang tidak pada tempatnya, sekalipun melihat takkan tampak, meski mendengar takkan terdengar, meski makan takkan merasakan) 做人饮水要思源 (Menjadi orang meminum air tidak lupa akan sumbernya) 道不同,不相为谋 (Berlainan Jalan Suci, tidak usah saling berdebat) Didalam mencintai dan tidak mencintai / membenci biasanya orang akan menyebelah. salam, HH Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
tak kenal maka ta sayang, tak mau maka ta dapet, tak tau maka ta paham, ada nomer2 ajaib seperti angka2 168, 888, 666, dlst. Maka dari nomer2 ajaib itu biayanya jadi laen2, kan Semoga saja pada saatnya nanti, akan tidak ada beda nomer, dan biayanya From: grazi...@yahoo.com grazi...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, 3 March, 2010 9:33:16 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Terima kasih banyak atas jawaban rekan-rekan semua. Kalau ktp mungkin sudah distandardisasi semua kali ya? Sy kurang tahu untuk pengkodean akte dan semacamnya. Tp kalau biaya, saya jg merasakan bahwa ada perbedaan perlakuan biaya untuk pri maupun non pri. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Franz Widjojo franzwidjojo@ yahoo.com Date: Tue, 2 Mar 2010 18:15:45 -0800 (PST) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Bagaimana dengan Akter lahir yang masih mengandung kode Ras(jawa, india, cina.. dll)? dan perbedaan pembuatan akte lahir untuk pri dan non pri, hal ini masih berlaku paling tidak dari pengalaman pribadi di tahun 2008. Walaupun akte dari anak yang baru lahir sekarang ini sudah(cmiiw) tidak menganut penomoran berdasarkan kode ras, tetapi tetap ada rujukan bahwa akte tersebut dibuat berdasarkan akte dari orang tuanya yang masih menggunakan kode-kode tertentu Jadi mungkin KTP sudah tidak, tetapi Akte masih dan perbedaan biaya tetap ada Salam FX From: yuan...@yahoo. com yuan...@yahoo. com To: Fy Zhou zho...@yahoo. com; budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, March 3, 2010 6:10:54 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Lebih tepat logo daerah. Misal kalau DKI gambar monas. Ada dua KTP dengan monas kecil dan Monas besar. Tapi itu masa lalu. Dalam beberapa tahun ke depan sedang diupayakan KTP Nasional yang tak lagi memakai logo daerah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Fy Zhou zho...@yahoo. com Date: Tue, 2 Mar 2010 21:46:38 +0800 (SGT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Sekarang model KTP sudah seragam, tidak dibedakan lagi. Dulu memang benar ada perbedaannya, dari dua jenis : cap besar dan cap kecil.(saya sdh agak lupa, cap atau bulatan hasil cetakan ) From: Ivan ivan_taniputera@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, March 2, 2010 7:02:26 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: KTP Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah. Salam hangat dan salam persatuan, Ivan Taniputera --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, grazi...@... wrote: Siang all, Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non tionghoa. Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa. Thanks atas penjelasannya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: djoko santoso yodj...@... Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] KTP Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar dan bisa memanfaat-kan potensi setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang dianutnya. Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan suwandi/ Indonesia Media) salam djoko santoso
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Yang jahat bukan naganya bung !!! Tapi orangnya yang suka plintar plintir From: Erik rsn...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, 3 March, 2010 10:22:38 Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda. Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!! Salam, Erik - - - - - - - - - --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang. Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek, orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar hewan.. Trus yang mau barter silakan... Salam Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Erik rsn...@yahoo.com Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda. Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!! Salam, Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang. Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Naga apapun dan bagaimanapun bersifat baik atau jahat tergantung 'Manusia'nya. Hahaha.. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Wed, 3 Mar 2010 02:26:39 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Di jepang ada cerita naga berkepala 7/8 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: agoeng_...@yahoo.com Date: Wed, 3 Mar 2010 02:24:35 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Ah itu kan cuma propaganda aja. Emang ada naga versi timur yg kepalanya 7? Binatangnya aja beda banget. Disono naga = dinosaurus bersayap klo disini naga mirip ular getu. Jd penasaran sapa seh yg nyebut leung = dragon pertama kali? Kok bisa2 ngaco gitu. Sama aja nyebut sapi = dog. Sama2 kaki 4, punya buntut n bisa lari. -Original Message- From: djoko yodj...@yahoo.co.uk Date: Wed, 03 Mar 2010 01:38:09 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Kalo Pastornya pake jubah sulaman naga ntar dikira kaizar Tiongkok lage, ana itu naga be kepala 7 menurut alkitab naga itu adalah jelmaan seiton. peng adul2 dunia. Tapi seandainya boleh dikasih sulaman naga. pasti rame deh, kwkwkwk --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... wrote: Wah, ntar klo Pastornya pake jubah bersulam naga gitu, yang ada malah keliatan kayak Tosu ato Saikong donk Hehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ wrote: Dear member, Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan sebagai hari raya agama Konghucu. Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa. Sebab tidak mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu, banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga. Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral
Ko Hoey Hin Kalau misa kudus memang telah menjadi ritual ibadat agama Katolik. Kira2 sama seperti kebaktian di agama lain. Thanks Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Hoey Hin hoey_...@yahoo.co.id Date: Wed, 3 Mar 2010 02:27:32 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral Tenang saja Koh Erik, saya tidak marah2 kok, rugi kalau saya sampe marah =). komentar mengenai orang yang merasa paling benar, dan menggangap orang lain itu salah, pasti orang ini banyak salahnya ini sebenarnya saya tulis bukan ditujukan untuk Pak Erik, karena saya posting di forum ini toh dibaca oleh semua orang, jadi tentu saja ditujukan untuk semua orang, dalam hal ini terutama untuk yang suka menghakimi keyakinan orang lain, karena semangat untuk menghakimi ini masih tumbuh subur di negara yang agamis sepeti Indonesia ini. Maaf kalo Koh Erik merasa terusik dengan komentar saya. Adakalanya saya hanya mengungkapkan pendapat saya secara umum dan singkat karena keterbatasan waktu dan pengetahuan saya yang masih dangkal, terkadang saya juga membatasi diri untuk berkomentar karena saya takut melukai perasaan orang lain karena kurang bisa mengontrol kekuatan kata2 saya. Setelah saya sedikit menyimak pendapat mengenai Imlek disini, kesimpulannya banyak berpendapat Imlek adalah perayaan budaya dan tidak tepat dijadikan perayaan suatu agama. Karena disini temanya mengenai Misa Imlek di Cathedral, saya sebetulnya juga ingin bertanya Misa sebetulnya itu acara agama atau budaya? Agama, budaya, politik, dan ekonomi adalah elemen-elemen kehidupan yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sepertinya di milis masih kebingungan dengan istilah budaya agama. Bagi orang Tionghua SinCia memang merupakan hari perayaan budaya yang bisa diterima oleh seluruh etnis Tionghua dari berbagai kalangan Agama keyakinan. Namun bagi umat Ru sendiri SinCia tidak sekedar hari raya budaya, didalamnya terdapat nilai2 spiritual / agamis, kemudian apa salahnya kalau Sincia disebut sebagai hari raya agama BAGI umat Khonghucu. Agama Khonghucu toh tidak mengklaim sebagai HARI RAYA NYA SAJA, lalu yang lain tidak boleh merayakannya. Suatu hal yang kelihatan aneh kalau ada yang berupaya menyerang keyakinan RuJiao melalui momen SinCia ini, seolah-olah menunjukan ketidak PD an karena dirinya / Agamanya juga merayakan SinCia , maka tidak ada yang boleh menggunakan SinCia sebagai hari raya agama. Saya rasa masalahnya adalah banyak orang Indo masih terkungkung dengan yang dinamakan agama sepertinya kalau sudah digunakan / dimiliki satu agama tertentu lalu yang beragama lain pantang untuk memiliki atau menggunakannya. Kalau seperti ini apa perlunya agama kalau cuma untuk mengkotak-kotakkan saja, kenapa kalau sudah berbicara mengenai agama selalu saja ego nya yang muncul, saling serang satu sama lain tidak ada habisnya, bahkan yang lebih parah terkadang sampe hubungan orang tua dan anak saja menjadi kurang harmonis gara-gara berbeda agama. 君子以文会友,以友辅仁 (Seorang Bijaksana menggunakan pengetahuan untuk memupuk persahabatan dan dengan persahabatan mengembangkan Cinta Kasih) 心不在焉,视而不见,听而不闻,食而不知其味 (Hati yang tidak pada tempatnya, sekalipun melihat takkan tampak, meski mendengar takkan terdengar, meski makan takkan merasakan) 做人饮水要思源 (Menjadi orang meminum air tidak lupa akan sumbernya) 道不同,不相为谋 (Berlainan Jalan Suci, tidak usah saling berdebat) Didalam mencintai dan tidak mencintai / membenci biasanya orang akan menyebelah. salam, HH Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Mungkin yg hrs diprotes adalah penggunaan istilah: dragon dan naga. Supaya tdk rancu, mungkinkah dipakai istilah est dragon dan west dragon? Naga timur dan naga barat? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Erik rsn...@yahoo.com Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda. Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!! Salam, Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang. Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin!! Bukan cuma gak usah dibanding-bandingin, bahkan juga jangan disama-samakan!! Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan ... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda?? Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya tuh, dikasih makan apa ya?? Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon?? Kegalauan kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan semakin menjadi-jadi kalau gitu!! Salam, Erik \ - Salam,. Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote: Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek, orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar hewan.. Trus yang mau barter silakan... Salam Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Erik rsn...@... Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda. Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!! Salam, Erik \ \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang. Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Ini masalah bahasa. Long telah terlanjur diterjemahkan menjadi dragon dan naga. Kalau yg dimaksud ternyata adalah dua mahluk yg berlainan, hanya ada dua pilihan utk mengkoreksi: menambahkan keterangan tambahan atau mengganti dng istilah baru. Apakah anda memilih mempopulerkan istilah Long utk menggantikan dragon dan naga? Shg muncul judul film Year of The Long, atau kalimat: dia lahir di tahun Long. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Erik rsn...@yahoo.com Date: Wed, 03 Mar 2010 04:53:35 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin!! Bukan cuma gak usah dibanding-bandingin, bahkan juga jangan disama-samakan!! Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan ... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda?? Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya tuh, dikasih makan apa ya?? Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon?? Kegalauan kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan semakin menjadi-jadi kalau gitu!! Salam, Erik \ - Salam,. Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote: Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek, orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar hewan.. Trus yang mau barter silakan... Salam Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Erik rsn...@... Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda. Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!! Salam, Erik \ \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang. Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Klo naga yg asli atau lokal sebenernya yg seperti apa? Long apa dragon? Klo sama ama long yah dragon yg harus dipopularkan istilah baru tp klo sama ama dragon yah long yang bikin popular istilah baru. Hal begini dah jelas salah kaprah jgn diteruskan. Mau ga peduli gpp tp jgn ikut memperburuk salah kaprahnya. -Original Message- From: zho...@yahoo.com Date: Wed, 3 Mar 2010 05:06:02 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Ini masalah bahasa. Long telah terlanjur diterjemahkan menjadi dragon dan naga. Kalau yg dimaksud ternyata adalah dua mahluk yg berlainan, hanya ada dua pilihan utk mengkoreksi: menambahkan keterangan tambahan atau mengganti dng istilah baru. Apakah anda memilih mempopulerkan istilah Long utk menggantikan dragon dan naga? Shg muncul judul film Year of The Long, atau kalimat: dia lahir di tahun Long. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Erik rsn...@yahoo.com Date: Wed, 03 Mar 2010 04:53:35 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin!! Bukan cuma gak usah dibanding-bandingin, bahkan juga jangan disama-samakan!! Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan ... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda?? Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya tuh, dikasih makan apa ya?? Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon?? Kegalauan kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan semakin menjadi-jadi kalau gitu!! Salam, Erik \ - Salam,. Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote: Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek, orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar hewan.. Trus yang mau barter silakan... Salam Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Erik rsn...@... Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda. Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!! Salam, Erik \ \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang. Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral
Kawan2 yb, Wah , akhirnya topik ini jadi melebar kemana2 malah terkesan menuai perdebatan sengit , asal jangan sampai take personally saja yah. Saya sendiri terus terang tidak ikuti semuanya jalannya perdebatan ini , tapi saya pernah dengar Imlek itu jadi hari libur nasional berdasarkan agama, tapi pihak lainnya ada yang bilang ini mau dibawa ke kesukuan , dan kalau kesukuan itu maka tak layak jadi hari libur nasional dlsbgnya . Saya yang tinggal di LN melihatnya mungkin ada sedikit berlainan, dan saya mau mencoba menganalisanya dari sudut pandang masyarakat di US . Karena perayaan hari agama apa saja pada dasarnya belum pernah ada pelarangan disini di US, tentunya saya bicara pasca Martin Luther King Jr. di tahun 60 an, . Hari besar resmi di US sebenarnya banyak , tapi yang jadi hari libur utama adalah Tahun Baru 1 Jan, Christmas , Thanksgiving, Labor, July 4 Independence day, dan Memorial day. Ini adalah sebagian dari hari libur nasional yang menjadikan cliniic saya tutup ,,, hahahaha. Tentu saja masih ada lagi hari2 seperti president day, Martin Luther King Jr , Columbus day dan ada beberapa hari lagi yang saya lupa , tapi clinic saya buka pada hari lainnya itu , hanya Bank dan kantor pos tutup serta kantor2 state dan federal . Yang saya mau sampaikan disini adalah Hari Lebaran /idul fitri dan hari Imlek mayoritas mereka buka, termasuk clinic saya, anak2 juga sekolah. Perayaan Imlek cenderung dirayakan pada week end yang paling dekat. Contoh pada Sin Chia yang lalu tanggal 14 Feb jatuh pada hari minggu , tapi perayaannya lebih banyak dilakukan pada tanggal 20 yaitu hari Sabtu , alasannya karena memang lebih convenient dilakukan pada hari sabtu. Karena hari minggu nya masih bisa istirahat , setelah pesta habis2an di hari Sabtu. Di New York kalau nggak salah hari Sin Chia telah diterima menjadi hari libur negara bagian, para organisasi Chinese pernah berusaha untuk mengajukan ke legislatif negara bagian California untuk membuat libur state California pada saat Sin Chia , tapi waktu itu belum berhasil rasanya. Mungkin kalau sekarang diajukan bisa berhasil barangkali , pasalnya memang state sedang Bokek , jadi lebih baik lebih banyak libur yang nggak dibayar , barangkali lho ... Kembali kepada soal libur atau tidaknya sebenarnya tidak jadi soal , kalau sejarahnya belum pernah ada pelarangan perayaan hari raya Tionghoa. Maka jangan lagi terjadi hal2 seperti ini pada agama apapun atau pada suku apapun di Indonesia, dampaknya sangat jelek sekali, makanya diskusinya sampai merembet ke KTP segala yang ditandan . Mari kita tinjau dari segi ekonominya. Kalau ada Sin Chia dan cap goh meh , itu 'kan mendorong roda perekonomian, karena dipasar rame orang belanja buat persiapan perayaan, Mall yang mengadakan pertunjukan barongsay lebih ramai orang datang belanja , belum lagi sirkulasi uang dari jualan pernak pernik imlek. Anak2 yang dapat angpao 'kan pada dibelanjain , jadi perputaran ekonomi kenceng gitu. Nah ada satu lagi tradisi yang belum dibahas disini yang berkaitan dengan Sin Chia . Dulu waktu zaman saya disana , kalau Sin Chia itu anak2 dapet angpao biasanya pada main Ji It atau Kiu kiu dan orang2 yang lebih tua biasanya diatas meja sibuk mengocok Mahyong (atau dipanggilnya saat itu Maciok). Biasanya acara ini menjadi keterusan sampai lewat Cap Goh Me . Berhentinya kalau sudah ada yang kena jewer kupingnya atau di sabet rotan . hahahah. Masih Ingat nggak ? salam, Dr.Irawan. 2010/3/2 grazi...@yahoo.com Ko Hoey Hin Kalau misa kudus memang telah menjadi ritual ibadat agama Katolik. Kira2 sama seperti kebaktian di agama lain. Thanks Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Hoey Hin hoey_...@yahoo.co.id *Date: *Wed, 3 Mar 2010 02:27:32 +0800 (SGT) *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral Tenang saja Koh Erik, saya tidak marah2 kok, rugi kalau saya sampe marah =). komentar mengenai orang yang merasa paling benar, dan menggangap orang lain itu salah, pasti orang ini banyak salahnya ini sebenarnya saya tulis bukan ditujukan untuk Pak Erik, karena saya posting di forum ini toh dibaca oleh semua orang, jadi tentu saja ditujukan untuk semua orang, dalam hal ini terutama untuk yang suka menghakimi keyakinan orang lain, karena semangat untuk menghakimi ini masih tumbuh subur di negara yang agamis sepeti Indonesia ini. Maaf kalo Koh Erik merasa terusik dengan komentar saya. Adakalanya saya hanya mengungkapkan pendapat saya secara umum dan singkat karena keterbatasan waktu dan pengetahuan saya yang masih dangkal, terkadang saya juga membatasi diri untuk berkomentar karena saya takut melukai perasaan orang lain karena kurang bisa mengontrol kekuatan kata2 saya. Setelah saya sedikit menyimak pendapat mengenai Imlek disini, kesimpulannya banyak berpendapat Imlek adalah perayaan budaya dan tidak tepat dijadikan perayaan suatu agama. Karena disini temanya mengenai Misa Imlek di Cathedral,
Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral
Nah ada satu lagi tradisi yang belum dibahas disini yang berkaitan dengan Sin Chia . Dulu waktu zaman saya disana , kalau Sin Chia itu anak2 dapet angpao biasanya pada main Ji It atau Kiu kiu dan orang2 yang lebih tua biasanya diatas meja sibuk mengocok Mahyong (atau dipanggilnya saat itu Maciok). Biasanya acara ini menjadi keterusan sampai lewat Cap Goh Me . Berhentinya kalau sudah ada yang kena jewer kupingnya atau di sabet rotan . hahahah. Masih Ingat nggak ? (Dr. Irawan) Itu bukan tradisi pak, makanya jadi orang harus yang jelek dibuang dan yang salah diperbaiki da, kenapa nga sekalian aja sambil isep candu, pasti lebih seru we kekekekekk From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, 3 March, 2010 13:11:15 Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral Kawan2 yb, Wah , akhirnya topik ini jadi melebar kemana2 malah terkesan menuai perdebatan sengit , asal jangan sampai take personally saja yah. Saya sendiri terus terang tidak ikuti semuanya jalannya perdebatan ini , tapi saya pernah dengar Imlek itu jadi hari libur nasional berdasarkan agama, tapi pihak lainnya ada yang bilang ini mau dibawa ke kesukuan , dan kalau kesukuan itu maka tak layak jadi hari libur nasional dlsbgnya . Saya yang tinggal di LN melihatnya mungkin ada sedikit berlainan, dan saya mau mencoba menganalisanya dari sudut pandang masyarakat di US . Karena perayaan hari agama apa saja pada dasarnya belum pernah ada pelarangan disini di US, tentunya saya bicara pasca Martin Luther King Jr. di tahun 60 an, . Hari besar resmi di US sebenarnya banyak , tapi yang jadi hari libur utama adalah Tahun Baru 1 Jan, Christmas , Thanksgiving, Labor, July 4 Independence day, dan Memorial day. Ini adalah sebagian dari hari libur nasional yang menjadikan cliniic saya tutup ,,, hahahaha. Tentu saja masih ada lagi hari2 seperti president day, Martin Luther King Jr , Columbus day dan ada beberapa hari lagi yang saya lupa , tapi clinic saya buka pada hari lainnya itu , hanya Bank dan kantor pos tutup serta kantor2 state dan federal . Yang saya mau sampaikan disini adalah Hari Lebaran /idul fitri dan hari Imlek mayoritas mereka buka, termasuk clinic saya, anak2 juga sekolah. Perayaan Imlek cenderung dirayakan pada week end yang paling dekat. Contoh pada Sin Chia yang lalu tanggal 14 Feb jatuh pada hari minggu , tapi perayaannya lebih banyak dilakukan pada tanggal 20 yaitu hari Sabtu , alasannya karena memang lebih convenient dilakukan pada hari sabtu. Karena hari minggu nya masih bisa istirahat , setelah pesta habis2an di hari Sabtu. Di New York kalau nggak salah hari Sin Chia telah diterima menjadi hari libur negara bagian, para organisasi Chinese pernah berusaha untuk mengajukan ke legislatif negara bagian California untuk membuat libur state California pada saat Sin Chia , tapi waktu itu belum berhasil rasanya. Mungkin kalau sekarang diajukan bisa berhasil barangkali , pasalnya memang state sedang Bokek , jadi lebih baik lebih banyak libur yang nggak dibayar , barangkali lho ... Kembali kepada soal libur atau tidaknya sebenarnya tidak jadi soal , kalau sejarahnya belum pernah ada pelarangan perayaan hari raya Tionghoa. Maka jangan lagi terjadi hal2 seperti ini pada agama apapun atau pada suku apapun di Indonesia, dampaknya sangat jelek sekali, makanya diskusinya sampai merembet ke KTP segala yang ditandan . Mari kita tinjau dari segi ekonominya. Kalau ada Sin Chia dan cap goh meh , itu 'kan mendorong roda perekonomian, karena dipasar rame orang belanja buat persiapan perayaan, Mall yang mengadakan pertunjukan barongsay lebih ramai orang datang belanja , belum lagi sirkulasi uang dari jualan pernak pernik imlek. Anak2 yang dapat angpao 'kan pada dibelanjain , jadi perputaran ekonomi kenceng gitu. Nah ada satu lagi tradisi yang belum dibahas disini yang berkaitan dengan Sin Chia . Dulu waktu zaman saya disana , kalau Sin Chia itu anak2 dapet angpao biasanya pada main Ji It atau Kiu kiu dan orang2 yang lebih tua biasanya diatas meja sibuk mengocok Mahyong (atau dipanggilnya saat itu Maciok). Biasanya acara ini menjadi keterusan sampai lewat Cap Goh Me . Berhentinya kalau sudah ada yang kena jewer kupingnya atau di sabet rotan . hahahah. Masih Ingat nggak ? salam, Dr.Irawan. 2010/3/2 grazi...@yahoo. com Ko Hoey Hin Kalau misa kudus memang telah menjadi ritual ibadat agama Katolik. Kira2 sama seperti kebaktian di agama lain. Thanks Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Hoey Hin hoey_...@yahoo. co.id Date: Wed, 3 Mar 2010 02:27:32 +0800 (SGT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral Tenang saja Koh Erik, saya tidak marah2 kok, rugi kalau saya sampe marah =). komentar mengenai orang yang merasa paling benar, dan menggangap orang lain
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Naga Bonar kepalanya ada berapa ??? Salam, Bud's 2010/3/3 jackson_ya...@yahoo.com Di jepang ada cerita naga berkepala 7/8 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: *agoeng_...@yahoo.com *Date: *Wed, 3 Mar 2010 02:24:35 + *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Ah itu kan cuma propaganda aja. Emang ada naga versi timur yg kepalanya 7? Binatangnya aja beda banget. Disono naga = dinosaurus bersayap klo disini naga mirip ular getu. Jd penasaran sapa seh yg nyebut leung = dragon pertama kali? Kok bisa2 ngaco gitu. Sama aja nyebut sapi = dog. Sama2 kaki 4, punya buntut n bisa lari. -- *From: *djoko yodj...@yahoo.co.uk *Date: *Wed, 03 Mar 2010 01:38:09 - *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Kalo Pastornya pake jubah sulaman naga ntar dikira kaizar Tiongkok lage, ana itu naga be kepala 7 menurut alkitab naga itu adalah jelmaan seiton. peng adul2 dunia. Tapi seandainya boleh dikasih sulaman naga. pasti rame deh, kwkwkwk --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... wrote: Wah, ntar klo Pastornya pake jubah bersulam naga gitu, yang ada malah keliatan kayak Tosu ato Saikong donk Hehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ wrote: Dear member, Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan sebagai hari raya agama Konghucu. Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa. Sebab tidak mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu, banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga. Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG http://rgds.tg/
[budaya_tionghua] LIONG Bangka Belitung Masuk Daftar Rekor MURI 2010
Rekan-rekan sekalian, Liong Bangka Masuk Daftar Rekor MURI 2010 merupakan bagian dari Festival Ceria Ko Ngian (ko nyan) 2561 di Propinsi Bangka Belitung (BABEL). Lokasi Desa Kenanga Sungailiat, Liong sepanjang 312m dengan 20.000 kue Thiam Pan (kue keranjang) menempel pada badan Liong. lihat tulisan BUKJAM dan kumpulan foto berikut ini. Karakter Gong warna hijau dan karakter yang lainnya semua dari Thiam Pan (kue keranjang). http://bukjam.wordpress.com/2010/03/03/liong-bangka-belitung-masuk-daftar-rekor-muri/ cheers, BUKJAM -- Forwarded message -- From: bukjam buk...@bukjam.com Date: 2010/2/17 Subject: Kue Khas Bangka Belitung, Tahun Macan Makan Kue Macan??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Kiong Hie ! Kiong Hie ! Xin Nian Kuai Le ikuti tulisan BUKJAM mengenai Kue Macan atau *Lo Fu Pan*老虎粄. http://bit.ly/dijOoG . Mengapa dinamakan *Lo Fu Pan*老虎粄 atau *kue macan*? Apa kaitannya dengan *tahun macan*? Mengapa makan kue macan di tahun macan? apa ada mitos orang suku hakka(khek) dibalik itu? Apa saja yang menjadi ciri-ciri kue macan atau *Lo Fu Pan*? Silahkan ikuti voting tentang *makanan khas bangka belitung *dibawah tulisan tersebut dan ikuti tulisan *BUKJAM*mengenai *makanan khas bangka belitung *yang lainnya.* *Kiong Hie Sin Ngian*..*Met *Ko Ngian* (*Ko Nyan*) *BUKJAM* 2010/2/15 bukjam buk...@bukjam.com Kiong Hie ! Kiong Hie ! Xin Nian Kuai Le.. Sambut *Ko Ngian* (*Ko Nyan*) tulisan singkat *BUKJAM* mengenai *Thiam Pan * / *Kue Keranjang* / *Nian Gao *bisa diklik http://ow.ly/16LK5 . Mengapa *orang suku khek (hakka) bangka belitung* baru makan *Thiam Pan* / *Kue Keranjang* / *Nian Gao *tidak tanggal 1 tahun yang baru???Apa ada kisah atau mitos dibalik itu? Apa itu Thian Chon Ngit? silahkan ikuti voting tentang *makanan khas bangka belitung *dibawah tulisan tersebut dan ikuti tulisan *BUKJAM* mengenai *makanan khas bangka belitung *yang lainnya.* *Kiong Hie Sin Ngian*..*Met *Ko Ngian* (*Ko Nyan*) *BUKJAM*
[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Tidak ada masalah Long diterjemahkan sebagai Naga, kata itu memang sudah lama dikenal sebagai padanan kata Long. Dalam banyak literatur Buddhis kata Long dan Naga memang identik. Misalnya Long Shu diterjemahkan sebagai Nagaryuna, Deva naga diterjemahkan menjadi Long Tian dll sebagainya. (Bahkan ada pendapat beberapa ahli bahwa totem Long memang berasal dari tradisi India, tapi ini masih kontroversial!) Tetapi kalau diterjemahkan sebagai Dragon? Itu bukan cuma sekedar masalah bahasa, tidak sesederhana itu!! Anda biasanya kritis, kok dalam hal ini tidak melihat adanya bau busuk di balik penterjemahan Long menjadi Dragon ini? Sama halnya dengan kamus Tionghoa -- Indonesia terbitan pasca tahun 1965 yang mengganti kata Tiongkok/Tionghoa menjadi Cina, ada tersembunyi motif tertentu di sana. Demikian pula, Long yang sudah ada padanannya yakni NAGA (yang berasal dari bahasa Sanskerta) kok bisa-bisanya tiba-tiba diterjemahkan sebagai Dragon oleh para misionaris Nasrani waktu itu. Padahal mereka sangat tahu bahwa Dragon adalah simbol setan dan kejahatan yang dihujat, sedangkan Long adalah totem yang dihormati (bahkan dipuja) oleh masyarakat Tionghoa. Apa motifnya, kalau bukan penghinaan atau pelecehan terhadap budaya Tionghoa lewat penyamaan totem Long dengan setan?? Kalau berdalih Terlanjur, kata CINA pun sudah terlanjut dan sangat memasyarakat di Indonesia!! Kenapa sikap anda jadi mendua menghadapi istilah CINA dan istilah DRAGON ini?? Salam, Erik \ --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Ini masalah bahasa. Long telah terlanjur diterjemahkan menjadi dragon dan naga. Kalau yg dimaksud ternyata adalah dua mahluk yg berlainan, hanya ada dua pilihan utk mengkoreksi: menambahkan keterangan tambahan atau mengganti dng istilah baru. Apakah anda memilih mempopulerkan istilah Long utk menggantikan dragon dan naga? Shg muncul judul film Year of The Long, atau kalimat: dia lahir di tahun Long. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Kalau saya baca komik2 Indonesia, yg banyak muncul adalah siluman ular atau ular sakti. Ular2 ini tidak berkaki, tapi bisa bertanduk bisa tidak, dan tdk bisa terbang. Mengenai wataknya ya bisa baik bisa jahat, tidak mutlak. saya tdk tahu persis, apakah semua ular sakti ini dijuluki naga. Mohon yg ahli budaya Jawa memberi petromak. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: agoeng_...@yahoo.com Date: Wed, 3 Mar 2010 05:23:27 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Klo naga yg asli atau lokal sebenernya yg seperti apa? Long apa dragon? Klo sama ama long yah dragon yg harus dipopularkan istilah baru tp klo sama ama dragon yah long yang bikin popular istilah baru. Hal begini dah jelas salah kaprah jgn diteruskan. Mau ga peduli gpp tp jgn ikut memperburuk salah kaprahnya. -Original Message- From: zho...@yahoo.com Date: Wed, 3 Mar 2010 05:06:02 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Ini masalah bahasa. Long telah terlanjur diterjemahkan menjadi dragon dan naga. Kalau yg dimaksud ternyata adalah dua mahluk yg berlainan, hanya ada dua pilihan utk mengkoreksi: menambahkan keterangan tambahan atau mengganti dng istilah baru. Apakah anda memilih mempopulerkan istilah Long utk menggantikan dragon dan naga? Shg muncul judul film Year of The Long, atau kalimat: dia lahir di tahun Long. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Erik rsn...@yahoo.com Date: Wed, 03 Mar 2010 04:53:35 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin!! Bukan cuma gak usah dibanding-bandingin, bahkan juga jangan disama-samakan!! Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan ... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda?? Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya tuh, dikasih makan apa ya?? Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon?? Kegalauan kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan semakin menjadi-jadi kalau gitu!! Salam, Erik \ - Salam,. Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote: Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek, orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar hewan.. Trus yang mau barter silakan... Salam Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Erik rsn...@... Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda. Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!! Salam, Erik \ \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang. Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
[budaya_tionghua] Re: KTP
Yang saya tahu pasti adalah Akte Pernikahan ditandai. Saat mengurus akte kelahiran anak dan dimintai persyaratan, saya bilang kalau saya pribumi nggak punya surat WNI (kulit saya hitam). Petugas itu tertawa, nggak mungkin pak. Akte pernikahan Bapak nomornya ini nomor untuk orang Cina. Dia menjelaskan, kalau orang Cina pakai nomor sekian, kalau pribumi non muslim nomornya sekian. Akhirnya besok saya datang lagi menyerahkan surat WNI hehehe Salam, Ardjo --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, djoko santoso yodj...@... wrote: tak kenal maka ta sayang, tak mau maka ta dapet, tak tau maka ta paham, ada nomer2 ajaib seperti angka2 168, 888, 666, dlst. Maka dari nomer2 ajaib itu biayanya jadi laen2, kan Semoga saja pada saatnya nanti, akan tidak ada beda nomer, dan biayanya From: grazi...@... grazi...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, 3 March, 2010 9:33:16 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Terima kasih banyak atas jawaban rekan-rekan semua. Kalau ktp mungkin sudah distandardisasi semua kali ya? Sy kurang tahu untuk pengkodean akte dan semacamnya. Tp kalau biaya, saya jg merasakan bahwa ada perbedaan perlakuan biaya untuk pri maupun non pri. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Franz Widjojo franzwidjojo@ yahoo.com Date: Tue, 2 Mar 2010 18:15:45 -0800 (PST) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Bagaimana dengan Akter lahir yang masih mengandung kode Ras(jawa, india, cina.. dll)? dan perbedaan pembuatan akte lahir untuk pri dan non pri, hal ini masih berlaku paling tidak dari pengalaman pribadi di tahun 2008. Walaupun akte dari anak yang baru lahir sekarang ini sudah(cmiiw) tidak menganut penomoran berdasarkan kode ras, tetapi tetap ada rujukan bahwa akte tersebut dibuat berdasarkan akte dari orang tuanya yang masih menggunakan kode-kode tertentu Jadi mungkin KTP sudah tidak, tetapi Akte masih dan perbedaan biaya tetap ada Salam FX From: yuan...@yahoo. com yuan...@yahoo. com To: Fy Zhou zho...@yahoo. com; budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, March 3, 2010 6:10:54 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Lebih tepat logo daerah. Misal kalau DKI gambar monas. Ada dua KTP dengan monas kecil dan Monas besar. Tapi itu masa lalu. Dalam beberapa tahun ke depan sedang diupayakan KTP Nasional yang tak lagi memakai logo daerah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Fy Zhou zho...@yahoo. com Date: Tue, 2 Mar 2010 21:46:38 +0800 (SGT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP Sekarang model KTP sudah seragam, tidak dibedakan lagi. Dulu memang benar ada perbedaannya, dari dua jenis : cap besar dan cap kecil.(saya sdh agak lupa, cap atau bulatan hasil cetakan ) From: Ivan ivan_taniputera@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, March 2, 2010 7:02:26 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: KTP Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah. Salam hangat dan salam persatuan, Ivan Taniputera --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, graziazz@ wrote: Siang all, Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non tionghoa. Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa. Thanks atas penjelasannya. Powered by Telkomsel BlackBerryî -Original Message- From: djoko santoso yodjoko@ Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] KTP Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar dan bisa memanfaat-kan potensi setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang dianutnya. Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan suwandi/ Indonesia Media) salam djoko santoso
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Wah pak erik ini suka ngamuk!!! Mundur ah.. Tar jadi naga lagi... Salam Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Erik rsn...@yahoo.com Date: Wed, 03 Mar 2010 04:53:35 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin!! Bukan cuma gak usah dibanding-bandingin, bahkan juga jangan disama-samakan!! Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan ... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda?? Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya tuh, dikasih makan apa ya?? Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon?? Kegalauan kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan semakin menjadi-jadi kalau gitu!! Salam, Erik \ - Salam,. Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote: Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek, orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar hewan.. Trus yang mau barter silakan... Salam Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Erik rsn...@... Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda. Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!! Salam, Erik \ \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang. Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Dlm hal ini saya tidak melihat unsur kesengajaan dalam menerjemahkan long menjadi dragon, Karena mereka2 ini hanya berusaha mencari padanan kata yg familiar bagi mereka. Coba perhatikan: Dragon dlm bhs inggris meski asalnya merujuk ke mahluk jahat tetap saja diterjemahkan ke bhs Indonesia menjadi Naga, sama persis dng long yg mewakili kebaikan. jika anda terima naga adalah Long, berarti dragon adalah identik dng Long. Dan perhatikan terjemahan legenda2 barat ke dalam bhs mandarin, dragon tetap diterjemahkan menjadi Long, kadang2 perlu ditambahkan kata 'E' di depannya yg berarti jahat. Pola ini saya kira juga bisa dipakai untuk istilah Dragon, tinggal diimbuhi awalan Great atau istilah lain yg adiluhung. Dan meski Long menjadi totem bangsa tionghoa, dalam legenda2 Tiongkok kuno tetap dimungkinkan muncul Long yg berulah jahat dan membuat petaka seperti banjir dsb. Mestinya ingat legenda Naga hitam yg menjadi cikal bakal nama Hei Long jiang? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Erik rsn...@yahoo.com Date: Wed, 03 Mar 2010 07:35:39 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Tidak ada masalah Long diterjemahkan sebagai Naga, kata itu memang sudah lama dikenal sebagai padanan kata Long. Dalam banyak literatur Buddhis kata Long dan Naga memang identik. Misalnya Long Shu diterjemahkan sebagai Nagaryuna, Deva naga diterjemahkan menjadi Long Tian dll sebagainya. (Bahkan ada pendapat beberapa ahli bahwa totem Long memang berasal dari tradisi India, tapi ini masih kontroversial!) Tetapi kalau diterjemahkan sebagai Dragon? Itu bukan cuma sekedar masalah bahasa, tidak sesederhana itu!! Anda biasanya kritis, kok dalam hal ini tidak melihat adanya bau busuk di balik penterjemahan Long menjadi Dragon ini? Sama halnya dengan kamus Tionghoa -- Indonesia terbitan pasca tahun 1965 yang mengganti kata Tiongkok/Tionghoa menjadi Cina, ada tersembunyi motif tertentu di sana. Demikian pula, Long yang sudah ada padanannya yakni NAGA (yang berasal dari bahasa Sanskerta) kok bisa-bisanya tiba-tiba diterjemahkan sebagai Dragon oleh para misionaris Nasrani waktu itu. Padahal mereka sangat tahu bahwa Dragon adalah simbol setan dan kejahatan yang dihujat, sedangkan Long adalah totem yang dihormati (bahkan dipuja) oleh masyarakat Tionghoa. Apa motifnya, kalau bukan penghinaan atau pelecehan terhadap budaya Tionghoa lewat penyamaan totem Long dengan setan?? Kalau berdalih Terlanjur, kata CINA pun sudah terlanjut dan sangat memasyarakat di Indonesia!! Kenapa sikap anda jadi mendua menghadapi istilah CINA dan istilah DRAGON ini?? Salam, Erik \ --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Ini masalah bahasa. Long telah terlanjur diterjemahkan menjadi dragon dan naga. Kalau yg dimaksud ternyata adalah dua mahluk yg berlainan, hanya ada dua pilihan utk mengkoreksi: menambahkan keterangan tambahan atau mengganti dng istilah baru. Apakah anda memilih mempopulerkan istilah Long utk menggantikan dragon dan naga? Shg muncul judul film Year of The Long, atau kalimat: dia lahir di tahun Long. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT