Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik agoeng_set
Libur taon baru 1 januari terkait yg mana? Libur keagamaan atau kebangsaan? 
-Original Message-
From: Erik rsn...@yahoo.com
Date: Tue, 02 Mar 2010 04:02:52 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


Benar kata Robby,  de fackto kenyataan dalam masyarakat Tionghoa Sin Cia
adalah peristiwa sosial budaya (berdimensi religius) yang tidak pernah
dan tidak perlu dikaitkan dengan agama tertentu. Sama halnya dengan
tahun baru Suro dan tahun baru Saka, tidak ada masalah selagi cuma
dirayakan dalam lingkungan masing-masing.

Tapi, begitu ingin diresmikan menjadi hari libur nasional di Indonesia,
timbul masalah. Karena hari libur nasional di Indonesia hanya ada 2
kategori, yakni yang berkaitan dengan peristiwa kenegaraan/kebangsaan
dan yang berkaitan dengan peristiwa keagamaan. Maka pada waktu Sin Cia
ingin ditingkatkan dari hari libur fakultatif menjadi hari libur
nasional, para pengambil kebijakan harus mencari-cari dalih untuk itu.
Diakui sebagai hari raya suku/etnis terbentur masalah hukum yang tidak
memungkinkan, pun pula terlalu banyak etnis/suku di Indonesia yang
memiliki hari raya masing-masing. Namun, keperluan untuk menyesuaikan
diri dengan derap langkah internasional (terutama Asia dan Asia
Tenggara) serta dorongan dalam masyarakat sudah begitu mendesaknya,
terobsan pun diambil, yang paling bisa diterima adalah menjadikannya
sebagai hari raya agama (Konghucu) maka jadilah sekarang di Indonesia
Sin Cia secara de jure adalah Tahun Baru mereka yang mengaku diri umat
Konghucu.

Absurd? Edan atau gendheng?? Entahlah, tapi itulah kenyataan di
Indonesia.

Salam,

Erik

\


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo wrw@...
wrote:
adalah patut memandang dengan bijaksana bahwa pijakan yang sah untuk
kondisi dan situasi di Indonesia. Imlek di anggap sebagai perayaan agama
(Kong Hu Cu). Walau pada prakteknya merupakan hari raya etnis , sebab
akan menjadi sulit bagi etnis tionghoa sendiri kalau imlek di posisikan
sebagai tanggal merah etnis.
Hal berbeda dengan tahun baru internasional yang mengambil patokan Anno
Domini atau Before Christ.karena itu dianggap kalender internasional
(sama seperti alasan bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa
internasional ) itu semacam konsensus yang pada gilirannya akan
berubah tergantung kekuatan politis dari budaya yang mendasarinya.
Jadi anggap saja Imlek itu de jure hari raya keagamaan walau de facto
merupakan CHINESE new year




Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik agoeng_set
Setiap etnis tionghoa langsung ga langsung, sedikit n banyak, sadar ga sadar, 
ngaku gak ngaku  tetap  terpengaruh ama ajaran KHC, so dengan jd hari raya KHC 
maka setiap etnis tionghoa apa pun latar belakangnya bisa n berhak  
merayakannya. Gimana kira2?
-Original Message-
From: shinmen takezo wrw@gmail.com
Date: Tue, 2 Mar 2010 09:18:13 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

adalah patut memandang dengan bijaksana bahwa pijakan yang sah untuk
kondisi dan situasi di Indonesia . 
Imlek di anggap sebagai perayaan agama (Kong Hu Cu) 
Walau pada prakteknya merupakan hari raya etnis , sebab akan menjadi
sulit bagi etnis tionghoa sendiri kalau imlek di posisikan sebagai
tanggal merah etnis
Hal berbeda dengan tahun baru internasional yang mengambil patokan Anno
Domini atau Before Christ.karena itu dianggap kalender internasional
(sama seperti alasan bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa
internasional ) itu semacam konsensus yang pada gilirannya akan
berubah tergantung kekuatan politis dari budaya yang mendasarinya. 
 
Jadi anggap saja Imlek itu de jure hari raya keagamaan 
walau de facto merupakan CHINESE new year 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of east_road
Sent: Monday, March 01, 2010 5:23 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


  

Boleh saya tanya pak Chandra Sejak kapan Imlek itu Diposisikan sebagai
hari Raya Umat Kong Fu Cu?. Setau saya imlek tidak ada kaitannya dengan
kegiatan agama. Apa ini acara klaim klaiman agama lagi ?. Kalau di
Tiongkok, Hongkong, taiwan, dan Singapura Imlek itu cuman tradisi bukan
AGAMA. Bisa dirayakan oleh siapapun

--- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com
yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... wrote:

 Dear member,
 Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek
diposisikan sebagai hari raya agama Konghucu.  Kelompok PSMTI maupun
INTI tidak bisa mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa.
Sebab tidak mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri.
Ingat di Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain
juga boleh, celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun
bagi kami, umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya
Tionghoa oleh sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi
Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur,
interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main
di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina Caeli) anak
anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu,
 banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju
naga.  Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin
saja Pastur kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG









[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik pempekd9
Ajaran ajaran besar sangat mempengaruhi kehidupan manusia, terutama dimasa  
sekarang yang komunikasi sangat cepat. Menjadi atau tidak menjadi hari raya 
Kong Hu Cu setiap orang bisa saja merayakan tahun baru Imlek, baik secara 
tertutup maupun terbuka. Baik diijinkan maupun tidak diijinkan. 

Salam,
Anton W

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote:

 Setiap etnis tionghoa langsung ga langsung, sedikit n banyak, sadar ga sadar, 
 ngaku gak ngaku  tetap  terpengaruh ama ajaran KHC, so dengan jd hari raya 
 KHC maka setiap etnis tionghoa apa pun latar belakangnya bisa n berhak  
 merayakannya. Gimana kira2?



Bls: [budaya_tionghua] Huruf Kunci Kong Hu Cu

2010-03-02 Terurut Topik budi tamtomo
akuratan yang baik,
setahu saya tidak ada istilah huruf kunci Kong hu cu. tapi dari apa yang 
ditulis oleh sdr. akuratan, mungkin yang dimaksud adalah : Ba De  八德 dengan 
detail nya adalah :
xiao 孝
ti 悌
zhong 忠
xin 信
li 礼
yi 义
lian 廉
chi 耻
 
mudah-mudahan bermanfaat.

--- Pada Sen, 1/3/10, akuratan akura...@yahoo.com menulis:


Dari: akuratan akura...@yahoo.com
Judul: [budaya_tionghua] Huruf Kunci Kong Hu Cu
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 1 Maret, 2010, 11:49 AM


  




Ada yg dpt membagikan Intisari Ajaran Kong Hu Cu berdasarkan Huruf Kunci Kong 
Hu Cu?

Saya pernah baca, contohnya:
1. Siau (hormat/takut dalam arti menghormati) . Hormat kepada orang tua. Ini 
yang utama dan pertama. Siau Sun Fu Mu.
2. Etika/moral. Limau te Li. Dasar/tonggak keberhasilan seseorang di 
tengah-tengah keluarga/masyarakat wajib/harus memiliki Etika/moral. Kong Hu Cu 
lebih menekankan Li (etika), artinya pola tatakrama (sopan-santun) .
3. Tau (Tau Li te Tau) = Kebenaran.
4. sudah lupa.

Seingat saya ada 6 atau 8 huruf kunci.

ada yg dpt membantu?
Xie Xie

catatan: Maaf saya menulis tidak berdasarkan Hanyu Pinyin/Taiwan Pinyin karena 
saya lebih terbiasa memakai pe phe me fe dilafalkan bunyi bahasa Indonesia, 
spt: Sie seharusnya berdasarkan Hanyu Pinyin harus ditulis Xie, dst...
Sekarang baru mau belajar Hanyu Pinyin.

Akur Atan










  Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari 
email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik Kawaii_no_Shogetsu
 Tabe Looheng :)

 Pan owe soeda ada kataken bahwa itoe negeri kita Indonesch memang banjak salah 
kaprahnja.

 Jah, apa maoe dikata? Kaloe soeda kaprah ya soedalah :)

Kiongchiu,
Hian Goan



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erik rsn...@... wrote:

 
 Benar kata Robby,  de fackto kenyataan dalam masyarakat Tionghoa Sin Cia
 adalah peristiwa sosial budaya (berdimensi religius) yang tidak pernah
 dan tidak perlu dikaitkan dengan agama tertentu. Sama halnya dengan
 tahun baru Suro dan tahun baru Saka, tidak ada masalah selagi cuma
 dirayakan dalam lingkungan masing-masing.
 
 Tapi, begitu ingin diresmikan menjadi hari libur nasional di Indonesia,
 timbul masalah. Karena hari libur nasional di Indonesia hanya ada 2
 kategori, yakni yang berkaitan dengan peristiwa kenegaraan/kebangsaan
 dan yang berkaitan dengan peristiwa keagamaan. Maka pada waktu Sin Cia
 ingin ditingkatkan dari hari libur fakultatif menjadi hari libur
 nasional, para pengambil kebijakan harus mencari-cari dalih untuk itu.
 Diakui sebagai hari raya suku/etnis terbentur masalah hukum yang tidak
 memungkinkan, pun pula terlalu banyak etnis/suku di Indonesia yang
 memiliki hari raya masing-masing. Namun, keperluan untuk menyesuaikan
 diri dengan derap langkah internasional (terutama Asia dan Asia
 Tenggara) serta dorongan dalam masyarakat sudah begitu mendesaknya,
 terobsan pun diambil, yang paling bisa diterima adalah menjadikannya
 sebagai hari raya agama (Konghucu) maka jadilah sekarang di Indonesia
 Sin Cia secara de jure adalah Tahun Baru mereka yang mengaku diri umat
 Konghucu.
 
 Absurd? Edan atau gendheng?? Entahlah, tapi itulah kenyataan di
 Indonesia.
 
 Salam,
 
 Erik
 
 \
 
 
 In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo wrw.hzh@
 wrote:
 adalah patut memandang dengan bijaksana bahwa pijakan yang sah untuk
 kondisi dan situasi di Indonesia. Imlek di anggap sebagai perayaan agama
 (Kong Hu Cu). Walau pada prakteknya merupakan hari raya etnis , sebab
 akan menjadi sulit bagi etnis tionghoa sendiri kalau imlek di posisikan
 sebagai tanggal merah etnis.
 Hal berbeda dengan tahun baru internasional yang mengambil patokan Anno
 Domini atau Before Christ.karena itu dianggap kalender internasional
 (sama seperti alasan bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa
 internasional ) itu semacam konsensus yang pada gilirannya akan
 berubah tergantung kekuatan politis dari budaya yang mendasarinya.
 Jadi anggap saja Imlek itu de jure hari raya keagamaan walau de facto
 merupakan CHINESE new year





RE: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik shinmen takezo
Koh Erik dan Agung
 
Tahun Baru Internasional dalam kalender internasional adalah merujuk
pada tahun awal ( kelahiran Yesus) , masalah apa betul yesus lahir tepat
di tahun itu itu lain soal. Jadi awal mulanya berdasar dari agama .
Masalah kenapa itu menjadi kalender internasional , kenapa tahun baru
internasional itu bukan tahun baru Chinese , India , Jawa dll itu adalah
masalah kombinasi (budaya , politik , agama dll). 
 
Singkat kata Might Has Right.(Kekuatan yang menentukan )  Harus ada
konsensus bersama (ataupun terpaksa) untuk suatu standard
internasional , mulai dari mata uang , bahasa dll , ukuran panjang ,
luas , waktu ,istilah ilmiah  dll  . Hal ini mempermudahkan komunikasi .

 
Bayangkan kalau setiap negara memakai kalender masing-masing dalam dunia
yang semakin global ini. Bagaimana cara Mr Chen yang berada di Beijing
untuk berkomunikasi dengan lancar dengan rekan bisnisnya di NewYork ,
kalau masing2 menggunakan kalender sendiri2. Atau kondisi lain ,
misalkan bawahan di kantor dari Jawa dan ngotot memakai sistem kalender
Jawa , atasan memakai kalender Tiongkok . Dan keduanya tidak mengenal
kalender internasional. Bagaimana atasan memberi perintah bahwa di hari
sekian (di kalender tiongkok) , bawahan harus siap mengerjakan tugas di
hari sekian (di kalender jawa) . Begitu juga dengan ukuran
internasional. Anggap ada suatu project , dengan sebuah gambar kerja ,
dan asumsikan tidak ada standard internasional , si tukang kayu dan batu
pake satuan tumbak , yang lain pake satuan inchi , yang lain lagi pake
satuan metric. 
 
Jadi fungsi standard internasional adalah untuk memudahkan komunikasi
dalam dunia global sekarang ini . Menguasai standard internasional atau
mengadopsi standard internasional akan pengaruh terhadap nilai
kompetitif. 
 
Konsensus itu di tentukan oleh nilai2 pragmatis , hampir seluruhnya .
(istilah simplenya , siapa yang lebih kuat dan dominan di masa sekarang,
dan yang lain dengan sukarela atau terpaksa mengikuti) nantinya standard
internasional entah satu dekade , satu abad ke depan , dstnya akan
berubah sesuai perubahan kekuatan . 
 
Ambil contoh misalkan , perumpamaan , Tiongkok menjadi adidaya baru ,
terjadi revolusi ilmu , ekonomi, teknologi  dan lain hal . Singkat kata
Tiongkok menjadi pusat dunia (seperti posisi USA sekarang) . Yang lain
didorong secara pragmatis untuk mengikuti standard Tiongkok , baik
bahasanya akan ramai2 di pelajari di seluruh dunia , kebudayaannya juga
, atau mata uangnya juga ...klo gak belajar , yg rugi sendiri , karena
akan berkurang nilai kompetitifnya . 
 
Makanya kalau di perhatikan sekarang , seiring dengan pertumbuhan
Tiongkok . Di sini ajah banyak sekali anak2 dari berbagai etnis yang
oleh orang tuanya di tekankan untuk belajar bahasa mandarin. 
 
Kembali ke masalah imlek , mustinya tidak menjadi polemik berkepanjangan
, Entah di anggap sebagai tahun baru keagamaan atau etnis , alasan2nya
sudah saya sampaikan dan di tambahkan oleh ko erik sendiri. 
 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of
agoeng_...@yahoo.com
Sent: Tuesday, March 02, 2010 12:37 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


  

Libur taon baru 1 januari terkait yg mana? Libur keagamaan atau
kebangsaan? 

  _  

From: Erik rsn...@yahoo.com 
Date: Tue, 02 Mar 2010 04:02:52 -
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

  


Benar kata Robby,  de fackto kenyataan dalam masyarakat Tionghoa Sin Cia
adalah peristiwa sosial budaya (berdimensi religius) yang tidak pernah
dan tidak perlu dikaitkan dengan agama tertentu. Sama halnya dengan
tahun baru Suro dan tahun baru Saka, tidak ada masalah selagi cuma
dirayakan dalam lingkungan masing-masing. 

Tapi, begitu ingin diresmikan menjadi hari libur nasional di Indonesia,
timbul masalah. Karena hari libur nasional di Indonesia hanya ada 2
kategori, yakni yang berkaitan dengan peristiwa kenegaraan/kebangsaan
dan yang berkaitan dengan peristiwa keagamaan. Maka pada waktu Sin Cia
ingin ditingkatkan dari hari libur fakultatif menjadi hari libur
nasional, para pengambil kebijakan harus mencari-cari dalih untuk itu.
Diakui sebagai hari raya suku/etnis terbentur masalah hukum yang tidak
memungkinkan, pun pula terlalu banyak etnis/suku di Indonesia yang
memiliki hari raya masing-masing. Namun, keperluan untuk menyesuaikan
diri dengan derap langkah internasional (terutama Asia dan Asia
Tenggara) serta dorongan dalam masyarakat sudah begitu mendesaknya,
terobsan pun diambil, yang paling bisa diterima adalah menjadikannya
sebagai hari raya agama (Konghucu) maka jadilah sekarang di Indonesia
Sin Cia secara de jure adalah Tahun Baru mereka yang mengaku diri umat
Konghucu. 

Absurd? Edan atau gendheng?? Entahlah, tapi itulah kenyataan di
Indonesia.

Salam,

Erik



[budaya_tionghua] FWD: Wisata Kuliner dan Nonton Film Tempo Doeloe di GELAR DAPUR NUSANTARA 2010 [1 Attachment]

2010-03-02 Terurut Topik Asep Kambali
Wisata Kuliner dan Nonton Film Tempo Doeloe di 
GELAR DAPUR NUSANTARA 2010


Dear All,

Nikmati serunya icip-icip dan makan-makan ala Kuliner Heritage Indonesia dalam 
Gelar Dapur Nusantara, 5,6,7 Maret 2010 di Parkir Gelangang Renang Senayan 
Jakarta. 

Ayo ajak-ajak keluarga sekampung :P hehehhee

Informasi Lengkap, silahkan Hubungi:

Radio Kayu Manis (RKM)
PT. BAHANA SANADA DUNIA
Jl. Lembah III No. 100, Cirendeu, Tangerang 15419, 
Telp. (021) 7440991, Fax. (021) 7424776, 
Email : rkm99...@yahoo.com


  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[budaya_tionghua] Undangan: Spiritualitas Relief dan Arsitektur Borobudur

2010-03-02 Terurut Topik Eddy Setiawan
 Salam,



Candi Borobudur, salah satu warisan peninggalan budaya
yang agung, mengandung berbagai makna dan filosofi yang mendalam. Makna dan
filosofi ini mencerminkan nilai-nilai luhur yang menjadi pegangan nenek moyang
bangsa Indonesia pada masa itu, dan sekaligus merupakan pesan bagi anak-cucu
mereka.
Sungguh disayangkan, bahwa pada masa kini, makna dari
arsitektural dan relief Candi Borobudur ini tidak dipelajari secara meluas. 
Oleh karena
itu, dalam suatu kesempatan yang baik untuk mempertemukan para pakar di
bidangnya, kami mengajak Bapak/Ibu/Sdr untuk menambah pengetahuan memahami 
spiritualitas relief dan arsitektur Candi Borobudur.

STUDIUM GENERAL:

SPIRITUALITAS RELIEF DAN ARSITEKTUR

CANDI BOROBUDUR


Pembicara:

Prof. Kathy Cheng-mei Ku, Ph.D

(Adjunct Professor di The Hongkong University, Ph.D dalam Buddhist Studies, 20 
Tahun meneliti tentang Kerajaan-Kerajaan Buddhis di Asia )


Marco Kusumawijaya

(Arsitek, Peneliti Kota dan Lingkungan)


Minggu, 7 Maret 2010

14.00 - 17.00 WIB


Auditorium PT. Winalite Indonesia, Diamond Room

Senayan Trade Center (STC) Lt. 3, No. 168

Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta


Informasi: (021) 320 70 577, 714 914 74


Kami yang mengundang:

1. Institut Nagarjuna

2. Pagar Budaya-HIKMAHBUDHI
3. Konferensi Agung Sangha Indonesia

 
Salam,
Eddy Setiawan

Hidup yang tidak pernah dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan.
APPAMADENA SAMPADETHA - INSTITUT NAGARJUNA


  


Re: [budaya_tionghua] KTP

2010-03-02 Terurut Topik graziazz
Siang all,

Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp 
sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non tionghoa. 

Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan sih 
di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa.

Thanks atas penjelasannya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: djoko santoso yodj...@yahoo.co.uk
Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] KTP

Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar  dan bisa memanfaat-kan potensi 
setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang 
dianutnya. 
Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan 
mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan 
suwandi/ Indonesia Media)

salam djoko santoso



  


Re: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik pozzzmo
Menurut saya,
Semua perayaan itu dibentuk untuk kebaikan, hanya saja ego (dpt berupa doktrin2 
keyakinan dan arogansi manusia) yang membuatnya terisikan kesan tertentu..

Cheers,
Poz
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: shinmen takezo wrw@gmail.com
Date: Tue, 2 Mar 2010 09:20:16 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya?

Coba anda pelajari Rites Controversy di Tiongkok beberapa abad lalu
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of yuan...@yahoo.com
Sent: Monday, March 01, 2010 12:36 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya?


  

Pertanyaannya adalah apakah tak mungkin jubah pastor bersulam naga mas?
Rasanya selama naga diartikan sebagai simbul kebaikan, tak ada masalah.
Hal ini senberapa jauh si seniman bisa secara kreatif memadukan
unsur-unsur budaya dengan unsur-unsur ritual keagamaan. Misalnya
mengganti mustika naga dengan hosti, merpati dengan hong, dan tentu yang
paling aman motif ikan. Jangan lupa bila kita melihat ornamen gereja
Notredame di Perancis terdapat ornamen naga dalam bentuk gorgonite. 


Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

  _  

From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com 
Date: Sun, 28 Feb 2010 23:10:33 -0800 (PST)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Imlek Agama atau Budaya?

  




Dear member,
Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek
diposisikan sebagai hari raya agama Konghucu.  Kelompok PSMTI maupun
INTI tidak bisa mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa.
Sebab tidak mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri.
Ingat di Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain
juga boleh, celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun
bagi kami, umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya
Tionghoa oleh sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi
Tionghoa, diadakan acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur,
interior gereja digubah ala oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main
di halaman gereja. Bukan itu saja di gereja kami (Regina Caeli) anak
anak dikasih angpao dan sewaktu Imlek lalu, banyak umat yang datang
pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga.  Kalau saja Vatican
kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur kami berjubah
merah bersulam naga emas. RGDS.TG










Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal kalender Imlek)

2010-03-02 Terurut Topik Ivan
Benar memang ada hitungan bulan. Tapi di sini bulan dalam kalender Barat tidak 
sesuai dengan peredaran bulan yang sebenarnya. Ini beda dengan kalendar lunar, 
dimana setiap tanggal 15 pasti purnama atau mendekati purnama. Perhitungan 
bulan dalam kalender Barat itu seolah2 hanya formalitas saja. Karena itu, 
kita tidak bisa mengatakan bahwa kalender Romawi adalah lunisolar. Masyarakat 
Romawi lebih mementingkan matahari, yang merupakan penentu musim. Ingat bahwa 
empat musim ditentukan oleh posisi bumi terhadap matahari dan tak ada 
hubungannya dengan bulan.
Sesungguhnya kalender bulan (lunar) itu menurut saya lebih cocok bagi kaum 
nelayan dan bukannya kaum agraris, karena pasang surut air laut ditentukan oleh 
bulan. Tetapi anehnya mengapa bangsa2 timur malah banyak menggunakan lunar? 
Apakah karena bulan gampang dilihat perubahannya? Ataukah pada zaman dahulu ada 
suatu peradaban maritim luas di zaman purba yang mencakup hampir seluruh Asia 
Timur (semacam Atlantis)? Ini masih misteri. Ada yang punya ide lain?

Salam hangat,

Ivan Taniputera

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, yuan...@... wrote:

 Awalnya kalender romawi juga adalah lunar-solar. Hal ini terbukti dengan 
 konsep 1 bulan yang mengacu pada peredaran bulan.
 
 Berbeda dengan kalender Tiongkok yang mengoreksi kalender dengan menciptakan 
 bulan kabisat yang muncul setiap 3 tahun sekali. Kalender romawi melakukan 
 koreksi hari-hari ini setiap tahun di akhir tahun sebagai hari-hari libur 
 (Fiesta). Reformasi perubahan dilakukan pada masa Kaisar Julius dengan 
 menyebar kelebihan selisih hari pada setiap bulan kecuali di akhir tahun 
 (Februari). Akibat dimasukkannya hari-hari tersebut pada setiap bulan, maka 
 konsep lunar dalam sistem kaender romawi menjadi tak lagi terkait dengan 
 peredaran bulan dan menjadi murni sistem solar.
 
 Pada masyarakat yang primitif, kalendar didasarkan pada sistem lunar, karena 
 itu adalah benda langit yang paling mudah diamati. Semakin maju ilmu 
 kosmologi suatu peradaban mak sistem solar mulai dimasukkan karean sudah 
 mulai menghitung kedudukan matahari terhadap bintang-bintang dan pengaruhnya 
 terhadap iklim.
 
 Yang lebih rumit adalah sistem kalender Maya yang memperhitungkan rasi-rasi 
 bintang tertentu yang lebih lebih jauh dari matahari. Saat ini para ahli 
 belum memahami mengapa siklus itu yang dipakai dan apa pengaruh siklus itu 
 pada suatu peradaban, mungkin saja nenek moyang bangsa Maya adalah alien yang 
 berasal dari bintang tersebut.
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: Ivan ivan_taniput...@...
 Date: Sun, 28 Feb 2010 06:14:41 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal 
 kalender Imlek)
 
 Mohon maaf,
 
 Saya mau mengkoreksi sedikit. Sepengetahuan saya kalender Romawi dan kalender 
 Tiongkok (baca Imlek) berangkat dari filosofi yang berbeda.
 Kalender Romawi itu patokannya adalah peredaran matahari (solar), sedangkan 
 kalender Tiongkok adalah perpaduan antara matahari (solar) dan bulan (lunar). 
 Kendati demikian menurut sejarah yang saya tahu, kalender Tiongkok zaman 
 Shang dan Chou lebih menitik beratkan pada peredaran rembulan. Oleh karena 
 itu, untuk mengimbangi peredaran antara kedua benda langit itu ditambahkan 
 bulan kabisat (lunyue atau Hokkian: Lun Gwee). Jadi kabisatnya berupa satu 
 bulan.
 Beda dengan kalender Romawi (baca Barat) yang kabisatnya hanya berupa sehari 
 tiap empat tahun, karena memang peredaran bumi mengelilingi matahari adalah 
 sekitar 365 1/4 tahun.
 Kalender Tiongkok dahulunya lebih menitik beratkan pada bulan dan demikian 
 pula halnya dengan kalender2 Asia Timur lainnya (contoh India).
 Oleh karenanya itu terhadap 28 xiu yang di Barat dikenal sebagai moon sign 
 alias tanda2 yang dilewati rembulan. Memang 28 xiu ini sebagian besar identik 
 dengan zodiak, hanya saja peredaran rembulan itu berbeda sudutnya kalau tidak 
 salah 6 - 10 derajat dibandingkan dengan ekliptika (garis edar khayal 
 matahari di langit).
 Mungkin menarik sekali kalau kita bisa tulis buku tentang sejarah kalender 
 Imlek dari sudut ilmiah. Saya bisa bantu.
 Demikian semoga bermanfaat. kalau ada yang salah mohon saya dikoreksi kembali.
 
 Salam hormat,
 
 Ivan Taniputera
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, yuana_k@ wrote:
 
  Pada awalnya kalender romawi mirip dengan kalender imlek. Awal tahun 
  dimulai dari awal pemerintahan seorang kaisar, serta ada bulan khusus untuk 
  mengkoreksi perbedaan antara siklus bulan mengelilingi bumi dan siklus bumi 
  mengelilingi matahari. Koreksi besar-besaran terhadap kalender romawi 
  terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Julius. Sistem kalender sudah seperti 
  yang kita kenal saat ini, dimana satu tahun terbagi menjadi 12 bulan, 1 
  bulan yang berumur 28 hari, diubah menjadi 30 atau 31 dengan menghilangkan 
  1 bulan extra yang awalnya berisi libur pergantian tahun, bulan terakhir 
  (Februari) tetap 28 

[budaya_tionghua] Re: KTP

2010-03-02 Terurut Topik Ivan
Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan 
perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah.

Salam hangat dan salam persatuan,

Ivan Taniputera

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, grazi...@... wrote:

 Siang all,
 
 Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp 
 sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non 
 tionghoa. 
 
 Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan 
 sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa.
 
 Thanks atas penjelasannya.
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: djoko santoso yodj...@...
 Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] KTP
 
 Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar  dan bisa memanfaat-kan potensi 
 setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang 
 dianutnya. 
 Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan 
 mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan 
 suwandi/ Indonesia Media)
 
 salam djoko santoso





Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal kalender Imlek)

2010-03-02 Terurut Topik yuana_k
Yang kita kenal saat ini dari kalender romawi adalah kalender solar, akan 
tetapi benar seperti yang dikatakan Sdr. Andreas bahwa asal mula kalender 
adalah lunar, karena perubahan bulan paling mudah diamati. Tetapi dengan 
diketahuinya kedudukan matahari pada suatu rasi bintang terkait dengan 
perubahan iklim, maka terjadi pergeseran ke luni-solar dan kalender romawi awal 
adalah luni-solar sebelum diubah menjadi full solar pada saat Kaisar Julius. 
Itulah maka kalender gregorian yang kita kenal sekarang yang merupakan 
penyempurnaan dari kalender Julian didasarkan pada full solar dan ini berbeda 
dengan kalender imlek yang masih luni-solar.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Ivan ivan_taniput...@yahoo.com
Date: Tue, 02 Mar 2010 11:53:50 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal 
kalender Imlek)

Benar memang ada hitungan bulan. Tapi di sini bulan dalam kalender Barat tidak 
sesuai dengan peredaran bulan yang sebenarnya. Ini beda dengan kalendar lunar, 
dimana setiap tanggal 15 pasti purnama atau mendekati purnama. Perhitungan 
bulan dalam kalender Barat itu seolah2 hanya formalitas saja. Karena itu, 
kita tidak bisa mengatakan bahwa kalender Romawi adalah lunisolar. Masyarakat 
Romawi lebih mementingkan matahari, yang merupakan penentu musim. Ingat bahwa 
empat musim ditentukan oleh posisi bumi terhadap matahari dan tak ada 
hubungannya dengan bulan.
Sesungguhnya kalender bulan (lunar) itu menurut saya lebih cocok bagi kaum 
nelayan dan bukannya kaum agraris, karena pasang surut air laut ditentukan oleh 
bulan. Tetapi anehnya mengapa bangsa2 timur malah banyak menggunakan lunar? 
Apakah karena bulan gampang dilihat perubahannya? Ataukah pada zaman dahulu ada 
suatu peradaban maritim luas di zaman purba yang mencakup hampir seluruh Asia 
Timur (semacam Atlantis)? Ini masih misteri. Ada yang punya ide lain?

Salam hangat,

Ivan Taniputera

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, yuan...@... wrote:

 Awalnya kalender romawi juga adalah lunar-solar. Hal ini terbukti dengan 
 konsep 1 bulan yang mengacu pada peredaran bulan.
 
 Berbeda dengan kalender Tiongkok yang mengoreksi kalender dengan menciptakan 
 bulan kabisat yang muncul setiap 3 tahun sekali. Kalender romawi melakukan 
 koreksi hari-hari ini setiap tahun di akhir tahun sebagai hari-hari libur 
 (Fiesta). Reformasi perubahan dilakukan pada masa Kaisar Julius dengan 
 menyebar kelebihan selisih hari pada setiap bulan kecuali di akhir tahun 
 (Februari). Akibat dimasukkannya hari-hari tersebut pada setiap bulan, maka 
 konsep lunar dalam sistem kaender romawi menjadi tak lagi terkait dengan 
 peredaran bulan dan menjadi murni sistem solar.
 
 Pada masyarakat yang primitif, kalendar didasarkan pada sistem lunar, karena 
 itu adalah benda langit yang paling mudah diamati. Semakin maju ilmu 
 kosmologi suatu peradaban mak sistem solar mulai dimasukkan karean sudah 
 mulai menghitung kedudukan matahari terhadap bintang-bintang dan pengaruhnya 
 terhadap iklim.
 
 Yang lebih rumit adalah sistem kalender Maya yang memperhitungkan rasi-rasi 
 bintang tertentu yang lebih lebih jauh dari matahari. Saat ini para ahli 
 belum memahami mengapa siklus itu yang dipakai dan apa pengaruh siklus itu 
 pada suatu peradaban, mungkin saja nenek moyang bangsa Maya adalah alien yang 
 berasal dari bintang tersebut.
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: Ivan ivan_taniput...@...
 Date: Sun, 28 Feb 2010 06:14:41 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal 
 kalender Imlek)
 
 Mohon maaf,
 
 Saya mau mengkoreksi sedikit. Sepengetahuan saya kalender Romawi dan kalender 
 Tiongkok (baca Imlek) berangkat dari filosofi yang berbeda.
 Kalender Romawi itu patokannya adalah peredaran matahari (solar), sedangkan 
 kalender Tiongkok adalah perpaduan antara matahari (solar) dan bulan (lunar). 
 Kendati demikian menurut sejarah yang saya tahu, kalender Tiongkok zaman 
 Shang dan Chou lebih menitik beratkan pada peredaran rembulan. Oleh karena 
 itu, untuk mengimbangi peredaran antara kedua benda langit itu ditambahkan 
 bulan kabisat (lunyue atau Hokkian: Lun Gwee). Jadi kabisatnya berupa satu 
 bulan.
 Beda dengan kalender Romawi (baca Barat) yang kabisatnya hanya berupa sehari 
 tiap empat tahun, karena memang peredaran bumi mengelilingi matahari adalah 
 sekitar 365 1/4 tahun.
 Kalender Tiongkok dahulunya lebih menitik beratkan pada bulan dan demikian 
 pula halnya dengan kalender2 Asia Timur lainnya (contoh India).
 Oleh karenanya itu terhadap 28 xiu yang di Barat dikenal sebagai moon sign 
 alias tanda2 yang dilewati rembulan. Memang 28 xiu ini sebagian besar identik 
 dengan zodiak, hanya saja peredaran rembulan itu berbeda sudutnya kalau tidak 
 salah 6 - 10 derajat dibandingkan dengan ekliptika (garis edar khayal 
 matahari di 

Re: [budaya_tionghua] Re: KTP

2010-03-02 Terurut Topik Fy Zhou
Sekarang model KTP sudah seragam, tidak dibedakan lagi. 
Dulu memang benar ada perbedaannya, dari dua jenis : cap besar dan cap 
kecil.(saya sdh agak lupa, cap atau bulatan hasil cetakan )






From: Ivan ivan_taniput...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, March 2, 2010 7:02:26 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: KTP

  
Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan 
perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah.

Salam hangat dan salam persatuan,

Ivan Taniputera

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, grazi...@... wrote:

 Siang all,
 
 Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp 
 sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non 
 tionghoa. 
 
 Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan 
 sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa.
 
 Thanks atas penjelasannya.
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: djoko santoso yodj...@... 
 Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] KTP
 
 Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar  dan bisa memanfaat-kan potensi 
 setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang 
 dianutnya. 
 Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan 
 mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan 
 suwandi/ Indonesia Media)
 
 salam djoko santoso



 


  

Re: [budaya_tionghua] Re: KTP

2010-03-02 Terurut Topik yuana_k
Lebih tepat logo daerah. Misal kalau DKI gambar monas. Ada dua KTP dengan monas 
kecil dan Monas besar. Tapi itu masa lalu. Dalam beberapa tahun ke depan sedang 
diupayakan KTP Nasional yang tak lagi memakai logo daerah.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Fy Zhou zho...@yahoo.com
Date: Tue, 2 Mar 2010 21:46:38 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP

Sekarang model KTP sudah seragam, tidak dibedakan lagi. 
Dulu memang benar ada perbedaannya, dari dua jenis : cap besar dan cap 
kecil.(saya sdh agak lupa, cap atau bulatan hasil cetakan )






From: Ivan ivan_taniput...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, March 2, 2010 7:02:26 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: KTP

  
Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan 
perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah.

Salam hangat dan salam persatuan,

Ivan Taniputera

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, grazi...@... wrote:

 Siang all,
 
 Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp 
 sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non 
 tionghoa. 
 
 Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan 
 sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa.
 
 Thanks atas penjelasannya.
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: djoko santoso yodj...@... 
 Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] KTP
 
 Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar  dan bisa memanfaat-kan potensi 
 setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang 
 dianutnya. 
 Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan 
 mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan 
 suwandi/ Indonesia Media)
 
 salam djoko santoso



 


  


Re: [budaya_tionghua] Re: KTP

2010-03-02 Terurut Topik Franz Widjojo
Bagaimana dengan Akter lahir yang masih mengandung kode Ras(jawa, india, 
cina.. dll)?
dan perbedaan pembuatan akte lahir untuk pri dan non pri, hal ini masih berlaku 
paling tidak dari pengalaman pribadi di tahun 2008.
Walaupun akte dari anak yang baru lahir sekarang ini sudah(cmiiw) tidak 
menganut penomoran berdasarkan kode ras, tetapi tetap ada rujukan bahwa akte 
tersebut dibuat berdasarkan akte dari orang tuanya yang masih menggunakan 
kode-kode tertentu


Jadi mungkin KTP sudah tidak, tetapi Akte masih dan perbedaan biaya tetap ada
Salam
FX





From: yuan...@yahoo.com yuan...@yahoo.com
To: Fy Zhou zho...@yahoo.com; budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, March 3, 2010 6:10:54 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP

   
Lebih tepat logo daerah. Misal kalau DKI gambar monas. Ada dua KTP dengan monas 
kecil dan Monas besar. Tapi itu masa lalu. Dalam beberapa tahun ke depan sedang 
diupayakan KTP Nasional yang tak lagi memakai logo daerah.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Fy Zhou zho...@yahoo. com 
Date: Tue, 2 Mar 2010 21:46:38 +0800 (SGT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
  
Sekarang model KTP sudah seragam, tidak dibedakan lagi. 
Dulu memang benar ada perbedaannya, dari dua jenis : cap besar dan cap 
kecil.(saya sdh agak lupa, cap atau bulatan hasil cetakan )






From: Ivan ivan_taniputera@ yahoo.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, March 2, 2010 7:02:26 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: KTP

  
Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan 
perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah.

Salam hangat dan salam persatuan,

Ivan Taniputera

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, grazi...@... wrote:

 Siang all,
 
 Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp 
 sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non 
 tionghoa. 
 
 Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan 
 sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa.
 
 Thanks atas penjelasannya.
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: djoko santoso yodj...@... 
 Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] KTP
 
 Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar  dan bisa memanfaat-kan potensi 
 setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang 
 dianutnya. 
 Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan 
 mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan 
 suwandi/ Indonesia Media)
 
 salam djoko santoso




 


  

[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik djoko

Kalo Pastornya pake jubah sulaman naga ntar dikira kaizar Tiongkok lage, ana 
itu naga be kepala 7 menurut alkitab naga itu adalah jelmaan seiton. peng adul2 
dunia. 
Tapi seandainya boleh dikasih sulaman naga. pasti rame deh, kwkwkwk

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... 
wrote:

  Wah, ntar klo Pastornya pake jubah bersulam naga gitu, yang ada malah 
 keliatan kayak Tosu ato Saikong donk Hehehe
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 wrote:
 
  Dear member,
  Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan 
  sebagai hari raya agama Konghucu.  Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa 
  mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa.  Sebab tidak 
  mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di 
  Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, 
  celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, 
  umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh 
  sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan 
  acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala 
  oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu 
  saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu 
  Imlek lalu,
   banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga.  
  Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur 
  kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik agoeng_set
Ah itu kan cuma propaganda aja. Emang ada naga versi timur yg kepalanya 7? 
Binatangnya aja beda banget. Disono naga = dinosaurus bersayap klo disini naga 
mirip ular getu. Jd penasaran sapa seh yg nyebut leung = dragon pertama kali? 
Kok bisa2 ngaco gitu. Sama aja nyebut sapi = dog. Sama2 kaki 4, punya buntut n 
bisa lari. 
-Original Message-
From: djoko yodj...@yahoo.co.uk
Date: Wed, 03 Mar 2010 01:38:09 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


Kalo Pastornya pake jubah sulaman naga ntar dikira kaizar Tiongkok lage, ana 
itu naga be kepala 7 menurut alkitab naga itu adalah jelmaan seiton. peng adul2 
dunia. 
Tapi seandainya boleh dikasih sulaman naga. pasti rame deh, kwkwkwk

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... 
wrote:

  Wah, ntar klo Pastornya pake jubah bersulam naga gitu, yang ada malah 
 keliatan kayak Tosu ato Saikong donk Hehehe
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 wrote:
 
  Dear member,
  Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan 
  sebagai hari raya agama Konghucu.  Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa 
  mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa.  Sebab tidak 
  mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di 
  Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, 
  celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, 
  umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh 
  sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan 
  acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala 
  oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu 
  saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu 
  Imlek lalu,
   banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga.  
  Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur 
  kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
 






[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik Erik

Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon?

Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan
masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang
kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar
dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda.

Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja
misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang
merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani??  Itu yang
harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam
Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!!

Salam,



Erik

\


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada
hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng
kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap
sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang.

 Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta
gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT



Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal kalender Imlek)

2010-03-02 Terurut Topik Petrus Paryono
Dear Ivan,

perkenankan saya memberi sedikit tambahan tentang pasang surut air laut. Pasut 
air laut tidak hanya ditentukan oleh gaya tarik bulan namun juga oleh gaya 
tarik matahari.

Salam,
Petrus Paryono
petrusparyono.wordpress.com




From: Ivan ivan_taniput...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, March 2, 2010 6:53:50 PM
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal 
kalender Imlek)

  
Benar memang ada hitungan bulan. Tapi di sini bulan dalam kalender Barat tidak 
sesuai dengan peredaran bulan yang sebenarnya. Ini beda dengan kalendar lunar, 
dimana setiap tanggal 15 pasti purnama atau mendekati purnama. Perhitungan 
bulan dalam kalender Barat itu seolah2 hanya formalitas saja. Karena itu, 
kita tidak bisa mengatakan bahwa kalender Romawi adalah lunisolar. Masyarakat 
Romawi lebih mementingkan matahari, yang merupakan penentu musim. Ingat bahwa 
empat musim ditentukan oleh posisi bumi terhadap matahari dan tak ada 
hubungannya dengan bulan.
Sesungguhnya kalender bulan (lunar) itu menurut saya lebih cocok bagi kaum 
nelayan dan bukannya kaum agraris, karena pasang surut air laut ditentukan oleh 
bulan. Tetapi anehnya mengapa bangsa2 timur malah banyak menggunakan lunar? 
Apakah karena bulan gampang dilihat perubahannya? Ataukah pada zaman dahulu ada 
suatu peradaban maritim luas di zaman purba yang mencakup hampir seluruh Asia 
Timur (semacam Atlantis)? Ini masih misteri. Ada yang punya ide lain?

Salam hangat,

Ivan Taniputera

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, yuan...@... wrote:

 Awalnya kalender romawi juga adalah lunar-solar. Hal ini terbukti dengan 
 konsep 1 bulan yang mengacu pada peredaran bulan.
 
 Berbeda dengan kalender Tiongkok yang mengoreksi kalender dengan menciptakan 
 bulan kabisat yang muncul setiap 3 tahun sekali. Kalender romawi melakukan 
 koreksi hari-hari ini setiap tahun di akhir tahun sebagai hari-hari libur 
 (Fiesta). Reformasi perubahan dilakukan pada masa Kaisar Julius dengan 
 menyebar kelebihan selisih hari pada setiap bulan kecuali di akhir tahun 
 (Februari). Akibat dimasukkannya hari-hari tersebut pada setiap bulan, maka 
 konsep lunar dalam sistem kaender romawi menjadi tak lagi terkait dengan 
 peredaran bulan dan menjadi murni sistem solar.
 
 Pada masyarakat yang primitif, kalendar didasarkan pada sistem lunar, karena 
 itu adalah benda langit yang paling mudah diamati. Semakin maju ilmu 
 kosmologi suatu peradaban mak sistem solar mulai dimasukkan karean sudah 
 mulai menghitung kedudukan matahari terhadap bintang-bintang dan pengaruhnya 
 terhadap iklim.
 
 Yang lebih rumit adalah sistem kalender Maya yang memperhitungkan rasi-rasi 
 bintang tertentu yang lebih lebih jauh dari matahari. Saat ini para ahli 
 belum memahami mengapa siklus itu yang dipakai dan apa pengaruh siklus itu 
 pada suatu peradaban, mungkin saja nenek moyang bangsa Maya adalah alien yang 
 berasal dari bintang tersebut.
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: Ivan ivan_taniputera@ ...
 Date: Sun, 28 Feb 2010 06:14:41 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral (asal muasal 
 kalender Imlek)
 
 Mohon maaf,
 
 Saya mau mengkoreksi sedikit. Sepengetahuan saya kalender Romawi dan kalender 
 Tiongkok (baca Imlek) berangkat dari filosofi yang berbeda.
 Kalender Romawi itu patokannya adalah peredaran matahari (solar), sedangkan 
 kalender Tiongkok adalah perpaduan antara matahari (solar) dan bulan (lunar). 
 Kendati demikian menurut sejarah yang saya tahu, kalender Tiongkok zaman 
 Shang dan Chou lebih menitik beratkan pada peredaran rembulan. Oleh karena 
 itu, untuk mengimbangi peredaran antara kedua benda langit itu ditambahkan 
 bulan kabisat (lunyue atau Hokkian: Lun Gwee). Jadi kabisatnya berupa satu 
 bulan.
 Beda dengan kalender Romawi (baca Barat) yang kabisatnya hanya berupa sehari 
 tiap empat tahun, karena memang peredaran bumi mengelilingi matahari adalah 
 sekitar 365 1/4 tahun.
 Kalender Tiongkok dahulunya lebih menitik beratkan pada bulan dan demikian 
 pula halnya dengan kalender2 Asia Timur lainnya (contoh India).
 Oleh karenanya itu terhadap 28 xiu yang di Barat dikenal sebagai moon sign 
 alias tanda2 yang dilewati rembulan. Memang 28 xiu ini sebagian besar identik 
 dengan zodiak, hanya saja peredaran rembulan itu berbeda sudutnya kalau tidak 
 salah 6 - 10 derajat dibandingkan dengan ekliptika (garis edar khayal 
 matahari di langit).
 Mungkin menarik sekali kalau kita bisa tulis buku tentang sejarah kalender 
 Imlek dari sudut ilmiah. Saya bisa bantu.
 Demikian semoga bermanfaat. kalau ada yang salah mohon saya dikoreksi kembali.
 
 Salam hormat,
 
 Ivan Taniputera
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, yuana_k@ wrote:
 
  Pada awalnya kalender romawi mirip dengan kalender imlek. Awal tahun 
  dimulai dari awal pemerintahan seorang kaisar, serta ada bulan khusus untuk 
  

[budaya_tionghua] Se Ciau Hau Ma

2010-03-02 Terurut Topik akuratan
Sy sdg mencari via google utk mencari huruf-huruf bahasa Han (Mandarin) dg 
metode Se Ciau Hau Ma karena sy mencari huruf di kamus Mandarin lebih banyak 
menggunakan cara ini secara manual. Waktu beralih via MS Word/kamus online, 
cara ini belum ketemu.

Ada yg dpt membagikan pengalaman khusus metode Se Ciau Hau Ma via 
online/internet/google.

Maaf Se Ciau Hau Ma tidak memakai Hanyu Pinyin, saya eja memakai bahasa 
Indonesia krna sdh terbiasa.

Trim
Akur Atan





Re: [budaya_tionghua] Re: KTP

2010-03-02 Terurut Topik graziazz
Terima kasih banyak atas jawaban rekan-rekan semua.

Kalau ktp mungkin sudah distandardisasi semua kali ya? Sy kurang tahu untuk 
pengkodean akte dan semacamnya. Tp kalau biaya, saya jg merasakan bahwa ada 
perbedaan perlakuan biaya untuk pri maupun non pri.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Franz Widjojo franzwidj...@yahoo.com
Date: Tue, 2 Mar 2010 18:15:45 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP

Bagaimana dengan Akter lahir yang masih mengandung kode Ras(jawa, india, 
cina.. dll)?
dan perbedaan pembuatan akte lahir untuk pri dan non pri, hal ini masih berlaku 
paling tidak dari pengalaman pribadi di tahun 2008.
Walaupun akte dari anak yang baru lahir sekarang ini sudah(cmiiw) tidak 
menganut penomoran berdasarkan kode ras, tetapi tetap ada rujukan bahwa akte 
tersebut dibuat berdasarkan akte dari orang tuanya yang masih menggunakan 
kode-kode tertentu


Jadi mungkin KTP sudah tidak, tetapi Akte masih dan perbedaan biaya tetap ada
Salam
FX





From: yuan...@yahoo.com yuan...@yahoo.com
To: Fy Zhou zho...@yahoo.com; budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, March 3, 2010 6:10:54 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP

   
Lebih tepat logo daerah. Misal kalau DKI gambar monas. Ada dua KTP dengan monas 
kecil dan Monas besar. Tapi itu masa lalu. Dalam beberapa tahun ke depan sedang 
diupayakan KTP Nasional yang tak lagi memakai logo daerah.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Fy Zhou zho...@yahoo. com 
Date: Tue, 2 Mar 2010 21:46:38 +0800 (SGT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
  
Sekarang model KTP sudah seragam, tidak dibedakan lagi. 
Dulu memang benar ada perbedaannya, dari dua jenis : cap besar dan cap 
kecil.(saya sdh agak lupa, cap atau bulatan hasil cetakan )






From: Ivan ivan_taniputera@ yahoo.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, March 2, 2010 7:02:26 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: KTP

  
Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan 
perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah.

Salam hangat dan salam persatuan,

Ivan Taniputera

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, grazi...@... wrote:

 Siang all,
 
 Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp 
 sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non 
 tionghoa. 
 
 Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan 
 sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa.
 
 Thanks atas penjelasannya.
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: djoko santoso yodj...@... 
 Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] KTP
 
 Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar  dan bisa memanfaat-kan potensi 
 setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang 
 dianutnya. 
 Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan 
 mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan 
 suwandi/ Indonesia Media)
 
 salam djoko santoso




 


  


Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik jackson_yahya
Di jepang ada cerita naga berkepala 7/8
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: agoeng_...@yahoo.com
Date: Wed, 3 Mar 2010 02:24:35 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

Ah itu kan cuma propaganda aja. Emang ada naga versi timur yg kepalanya 7? 
Binatangnya aja beda banget. Disono naga = dinosaurus bersayap klo disini naga 
mirip ular getu. Jd penasaran sapa seh yg nyebut leung = dragon pertama kali? 
Kok bisa2 ngaco gitu. Sama aja nyebut sapi = dog. Sama2 kaki 4, punya buntut n 
bisa lari. 
-Original Message-
From: djoko yodj...@yahoo.co.uk
Date: Wed, 03 Mar 2010 01:38:09 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


Kalo Pastornya pake jubah sulaman naga ntar dikira kaizar Tiongkok lage, ana 
itu naga be kepala 7 menurut alkitab naga itu adalah jelmaan seiton. peng adul2 
dunia. 
Tapi seandainya boleh dikasih sulaman naga. pasti rame deh, kwkwkwk

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... 
wrote:

  Wah, ntar klo Pastornya pake jubah bersulam naga gitu, yang ada malah 
 keliatan kayak Tosu ato Saikong donk Hehehe
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 wrote:
 
  Dear member,
  Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan 
  sebagai hari raya agama Konghucu.  Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa 
  mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa.  Sebab tidak 
  mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di 
  Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, 
  celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, 
  umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh 
  sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan 
  acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala 
  oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu 
  saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu 
  Imlek lalu,
   banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga.  
  Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur 
  kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
 






[budaya_tionghua] Fwd: 扬州梦 [1 Attachment]

2010-03-02 Terurut Topik Winsa Husin








Dream in Yang Zhou


  

Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral

2010-03-02 Terurut Topik Hoey Hin
Tenang saja Koh Erik, saya tidak marah2 kok, rugi kalau saya sampe marah =). 
komentar mengenai orang yang merasa paling benar, dan menggangap orang lain 
itu salah, pasti orang ini banyak salahnya ini sebenarnya saya tulis bukan 
ditujukan untuk Pak Erik,  karena saya posting di forum ini toh dibaca oleh 
semua orang, jadi tentu saja ditujukan untuk semua orang, dalam hal ini 
terutama untuk yang suka menghakimi keyakinan orang lain, karena semangat untuk 
menghakimi ini masih tumbuh subur di negara yang agamis sepeti Indonesia ini. 
Maaf kalo Koh Erik merasa terusik dengan komentar saya. Adakalanya saya hanya 
mengungkapkan pendapat saya secara umum dan singkat karena keterbatasan waktu 
dan pengetahuan saya yang masih dangkal, terkadang saya juga membatasi diri 
untuk berkomentar karena saya takut melukai perasaan orang lain karena kurang 
bisa mengontrol kekuatan kata2 saya. 

Setelah saya sedikit menyimak pendapat mengenai Imlek disini, kesimpulannya 
banyak berpendapat Imlek adalah perayaan budaya dan tidak tepat dijadikan 
perayaan suatu agama.
Karena disini temanya mengenai Misa Imlek di Cathedral, saya sebetulnya juga 
ingin bertanya Misa sebetulnya itu acara agama atau budaya? 

Agama, budaya, politik, dan ekonomi adalah elemen-elemen kehidupan yang saling 
mempengaruhi satu sama lainnya, sepertinya di milis masih kebingungan dengan 
istilah budaya  agama. Bagi orang Tionghua SinCia memang merupakan hari 
perayaan budaya yang bisa diterima oleh seluruh etnis Tionghua dari berbagai 
kalangan Agama  keyakinan. Namun bagi umat Ru sendiri SinCia tidak sekedar 
hari raya budaya, didalamnya terdapat nilai2 spiritual / agamis, kemudian apa 
salahnya kalau Sincia disebut sebagai hari raya agama BAGI umat Khonghucu. 
Agama Khonghucu toh tidak mengklaim sebagai HARI RAYA NYA SAJA, lalu yang lain 
tidak boleh merayakannya. Suatu hal yang kelihatan aneh kalau ada yang berupaya 
menyerang keyakinan RuJiao melalui momen SinCia ini, seolah-olah menunjukan 
ketidak PD an karena dirinya / Agamanya juga merayakan SinCia , maka tidak ada 
yang boleh menggunakan SinCia sebagai hari raya agama.  

Saya rasa masalahnya adalah banyak orang Indo masih terkungkung dengan yang 
dinamakan agama sepertinya kalau sudah digunakan / dimiliki satu agama 
tertentu lalu yang beragama lain pantang untuk memiliki atau menggunakannya. 
Kalau seperti ini apa perlunya agama kalau cuma untuk mengkotak-kotakkan saja, 
kenapa kalau sudah berbicara mengenai agama selalu saja ego nya yang muncul, 
saling serang satu sama lain tidak ada habisnya, bahkan yang lebih parah 
terkadang sampe hubungan orang tua dan anak saja menjadi kurang harmonis 
gara-gara berbeda agama.

君子以文会友,以友辅仁 (Seorang Bijaksana menggunakan pengetahuan untuk memupuk 
persahabatan dan dengan persahabatan mengembangkan Cinta Kasih)

心不在焉,视而不见,听而不闻,食而不知其味 (Hati yang tidak pada tempatnya, sekalipun melihat takkan 
tampak, meski mendengar takkan terdengar, meski makan takkan merasakan)

做人饮水要思源 (Menjadi orang meminum air tidak lupa akan sumbernya)

道不同,不相为谋 (Berlainan Jalan Suci, tidak usah saling berdebat) 

Didalam mencintai dan tidak mencintai / membenci biasanya orang akan menyebelah.

salam,
HH


  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Re: [budaya_tionghua] Re: KTP

2010-03-02 Terurut Topik djoko santoso
tak kenal maka ta sayang, tak mau maka ta dapet, tak tau maka ta paham, ada 
nomer2 ajaib seperti angka2 168, 888, 666, dlst.

Maka dari nomer2 ajaib itu biayanya jadi laen2, kan 

Semoga saja pada saatnya nanti, akan tidak ada beda nomer, dan biayanya






From: grazi...@yahoo.com grazi...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, 3 March, 2010 9:33:16
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP

  
Terima kasih banyak atas jawaban rekan-rekan semua.

Kalau ktp mungkin sudah distandardisasi semua kali ya? Sy kurang tahu untuk 
pengkodean akte dan semacamnya. Tp kalau biaya, saya jg merasakan bahwa ada 
perbedaan perlakuan biaya untuk pri maupun non pri.


Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Franz Widjojo franzwidjojo@ yahoo.com 
Date: Tue, 2 Mar 2010 18:15:45 -0800 (PST)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
  
Bagaimana dengan Akter lahir yang masih mengandung kode Ras(jawa, india, 
cina.. dll)?
dan perbedaan pembuatan akte lahir untuk pri dan non pri, hal ini masih berlaku 
paling tidak dari pengalaman pribadi di tahun 2008.
Walaupun akte dari anak yang baru lahir sekarang ini sudah(cmiiw) tidak 
menganut penomoran berdasarkan kode ras, tetapi tetap ada rujukan bahwa akte 
tersebut dibuat berdasarkan akte dari orang tuanya yang masih menggunakan 
kode-kode tertentu


Jadi mungkin KTP sudah tidak, tetapi Akte masih dan perbedaan biaya tetap ada
Salam
FX





From: yuan...@yahoo. com yuan...@yahoo. com
To: Fy Zhou zho...@yahoo. com; budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, March 3, 2010 6:10:54 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP

  
Lebih tepat logo daerah. Misal kalau DKI gambar monas. Ada dua KTP dengan monas 
kecil dan Monas besar. Tapi itu masa lalu. Dalam beberapa tahun ke depan sedang 
diupayakan KTP Nasional yang tak lagi memakai logo daerah.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Fy Zhou zho...@yahoo. com 
Date: Tue, 2 Mar 2010 21:46:38 +0800 (SGT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
  
Sekarang model KTP sudah seragam, tidak dibedakan lagi. 
Dulu memang benar ada perbedaannya, dari dua jenis : cap besar dan cap 
kecil.(saya sdh agak lupa, cap atau bulatan hasil cetakan )






From: Ivan ivan_taniputera@ yahoo.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, March 2, 2010 7:02:26 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: KTP

  
Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan 
perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah belah.

Salam hangat dan salam persatuan,

Ivan Taniputera

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, grazi...@... wrote:

 Siang all,
 
 Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. Tp 
 sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non 
 tionghoa. 
 
 Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan 
 sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa.
 
 Thanks atas penjelasannya.
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: djoko santoso yodj...@... 
 Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] KTP
 
 Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar  dan bisa memanfaat-kan potensi 
 setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang 
 dianutnya. 
 Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga keterangan 
 mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. SEMOGA!(iwan 
 suwandi/ Indonesia Media)
 
 salam djoko santoso





 


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik djoko santoso
Yang jahat bukan naganya bung !!!
Tapi orangnya yang suka plintar plintir





From: Erik rsn...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, 3 March, 2010 10:22:38
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

   
Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? 
Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan 
masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang kejahatan dan 
setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar dari tradisi dan budaya 
yang sama sekali berbeda. 
Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja misionaris) 
menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang merupakan simbol 
kejahatan dan setan dalam agama Nasrani??  Itu yang harus kita kritisi, 
bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam Legenda Agama Kristen Naga 
Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!!
Salam,
 
Erik
 - - - - - - 
- - - ---
In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:

Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada hambatan. 
Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng kejahatan. Meski 
bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap sedangkan naga tiongkok tdk 
dan badannya lebih panjang. 
 
 Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta gambar naga 
 dihilangkan, diganti sepasang burung hong. 
 
 Sent from my BlackBerry® 
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT 
 


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik adiperdanasamuel
Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg orng 
tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg islam piara 
onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek, orang thailand 
piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar hewan.. Trus yang mau 
barter silakan... 
Salam
Sam


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Erik rsn...@yahoo.com
Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon?

Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan
masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang
kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar
dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda.

Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja
misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang
merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani??  Itu yang
harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam
Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!!

Salam,



Erik

\


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada
hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng
kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap
sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang.

 Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta
gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT




Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik pozzzmo
Naga apapun dan bagaimanapun bersifat baik atau jahat tergantung 'Manusia'nya. 
Hahaha..
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: jackson_ya...@yahoo.com
Date: Wed, 3 Mar 2010 02:26:39 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

Di jepang ada cerita naga berkepala 7/8
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: agoeng_...@yahoo.com
Date: Wed, 3 Mar 2010 02:24:35 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

Ah itu kan cuma propaganda aja. Emang ada naga versi timur yg kepalanya 7? 
Binatangnya aja beda banget. Disono naga = dinosaurus bersayap klo disini naga 
mirip ular getu. Jd penasaran sapa seh yg nyebut leung = dragon pertama kali? 
Kok bisa2 ngaco gitu. Sama aja nyebut sapi = dog. Sama2 kaki 4, punya buntut n 
bisa lari. 
-Original Message-
From: djoko yodj...@yahoo.co.uk
Date: Wed, 03 Mar 2010 01:38:09 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


Kalo Pastornya pake jubah sulaman naga ntar dikira kaizar Tiongkok lage, ana 
itu naga be kepala 7 menurut alkitab naga itu adalah jelmaan seiton. peng adul2 
dunia. 
Tapi seandainya boleh dikasih sulaman naga. pasti rame deh, kwkwkwk

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... 
wrote:

  Wah, ntar klo Pastornya pake jubah bersulam naga gitu, yang ada malah 
 keliatan kayak Tosu ato Saikong donk Hehehe
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 wrote:
 
  Dear member,
  Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek diposisikan 
  sebagai hari raya agama Konghucu.  Kelompok PSMTI maupun INTI tidak bisa 
  mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa.  Sebab tidak 
  mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di 
  Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh, 
  celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, 
  umat Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh 
  sebab itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan 
  acara bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala 
  oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu 
  saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu 
  Imlek lalu,
   banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju naga.  
  Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja Pastur 
  kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG
 






Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral

2010-03-02 Terurut Topik graziazz
Ko Hoey Hin

Kalau misa kudus memang telah menjadi ritual ibadat agama Katolik. Kira2 sama 
seperti kebaktian di agama lain.

Thanks
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Hoey Hin hoey_...@yahoo.co.id
Date: Wed, 3 Mar 2010 02:27:32 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral

Tenang saja Koh Erik, saya tidak marah2 kok, rugi kalau saya sampe marah =). 
komentar mengenai orang yang merasa paling benar, dan menggangap orang lain 
itu salah, pasti orang ini banyak salahnya ini sebenarnya saya tulis bukan 
ditujukan untuk Pak Erik,  karena saya posting di forum ini toh dibaca oleh 
semua orang, jadi tentu saja ditujukan untuk semua orang, dalam hal ini 
terutama untuk yang suka menghakimi keyakinan orang lain, karena semangat untuk 
menghakimi ini masih tumbuh subur di negara yang agamis sepeti Indonesia ini. 
Maaf kalo Koh Erik merasa terusik dengan komentar saya. Adakalanya saya hanya 
mengungkapkan pendapat saya secara umum dan singkat karena keterbatasan waktu 
dan pengetahuan saya yang masih dangkal, terkadang saya juga membatasi diri 
untuk berkomentar karena saya takut melukai perasaan orang lain karena kurang 
bisa mengontrol kekuatan kata2 saya. 

Setelah saya sedikit menyimak pendapat mengenai Imlek disini, kesimpulannya 
banyak berpendapat Imlek adalah perayaan budaya dan tidak tepat dijadikan 
perayaan suatu agama.
Karena disini temanya mengenai Misa Imlek di Cathedral, saya sebetulnya juga 
ingin bertanya Misa sebetulnya itu acara agama atau budaya? 

Agama, budaya, politik, dan ekonomi adalah elemen-elemen kehidupan yang saling 
mempengaruhi satu sama lainnya, sepertinya di milis masih kebingungan dengan 
istilah budaya  agama. Bagi orang Tionghua SinCia memang merupakan hari 
perayaan budaya yang bisa diterima oleh seluruh etnis Tionghua dari berbagai 
kalangan Agama  keyakinan. Namun bagi umat Ru sendiri SinCia tidak sekedar 
hari raya budaya, didalamnya terdapat nilai2 spiritual / agamis, kemudian apa 
salahnya kalau Sincia disebut sebagai hari raya agama BAGI umat Khonghucu. 
Agama Khonghucu toh tidak mengklaim sebagai HARI RAYA NYA SAJA, lalu yang lain 
tidak boleh merayakannya. Suatu hal yang kelihatan aneh kalau ada yang berupaya 
menyerang keyakinan RuJiao melalui momen SinCia ini, seolah-olah menunjukan 
ketidak PD an karena dirinya / Agamanya juga merayakan SinCia , maka tidak ada 
yang boleh menggunakan SinCia sebagai hari raya agama.  

Saya rasa masalahnya adalah banyak orang Indo masih terkungkung dengan yang 
dinamakan agama sepertinya kalau sudah digunakan / dimiliki satu agama 
tertentu lalu yang beragama lain pantang untuk memiliki atau menggunakannya. 
Kalau seperti ini apa perlunya agama kalau cuma untuk mengkotak-kotakkan saja, 
kenapa kalau sudah berbicara mengenai agama selalu saja ego nya yang muncul, 
saling serang satu sama lain tidak ada habisnya, bahkan yang lebih parah 
terkadang sampe hubungan orang tua dan anak saja menjadi kurang harmonis 
gara-gara berbeda agama.

君子以文会友,以友辅仁 (Seorang Bijaksana menggunakan pengetahuan untuk memupuk 
persahabatan dan dengan persahabatan mengembangkan Cinta Kasih)

心不在焉,视而不见,听而不闻,食而不知其味 (Hati yang tidak pada tempatnya, sekalipun melihat takkan 
tampak, meski mendengar takkan terdengar, meski makan takkan merasakan)

做人饮水要思源 (Menjadi orang meminum air tidak lupa akan sumbernya)

道不同,不相为谋 (Berlainan Jalan Suci, tidak usah saling berdebat) 

Didalam mencintai dan tidak mencintai / membenci biasanya orang akan menyebelah.

salam,
HH


  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/


Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik zhoufy
Mungkin yg hrs diprotes adalah penggunaan istilah: dragon dan naga.

Supaya tdk rancu, mungkinkah dipakai istilah est dragon dan west dragon? Naga 
timur dan naga barat?


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Erik rsn...@yahoo.com
Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon?

Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan
masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang
kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar
dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda.

Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja
misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang
merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani??  Itu yang
harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam
Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!!

Salam,



Erik

\


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada
hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng
kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap
sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang.

 Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta
gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT




[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik Erik

Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin!! Bukan cuma gak usah
dibanding-bandingin, bahkan juga jangan  disama-samakan!!

Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan
Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat
Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira
persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan
... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda??

Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya
tuh, dikasih makan apa ya??

Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak
bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang
dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! 
Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon??  Kegalauan
kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan
semakin menjadi-jadi kalau gitu!!



Salam,

Erik

\
-



Salam,.

Erik

\


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote:

Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg
orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg
islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek,
orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar
hewan.. Trus yang mau barter silakan...
 Salam
 Sam


 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: Erik rsn...@...
 Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


 Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon?

 Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan
 masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang
 kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar
 dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda.

 Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja
 misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon
yang
 merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang
 harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam
 Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!!

 Salam,



 Erik


\
\
 

 In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
 Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada
 hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan
dng
 kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap
 sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang.
 
  Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta
 gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong.
 
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT





Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik zhoufy
Ini masalah bahasa. Long telah terlanjur diterjemahkan menjadi dragon dan naga. 
Kalau yg dimaksud ternyata adalah dua mahluk yg berlainan, hanya ada dua 
pilihan utk mengkoreksi: menambahkan keterangan tambahan atau mengganti dng 
istilah baru.  
Apakah anda memilih mempopulerkan istilah Long utk menggantikan dragon dan 
naga? Shg muncul judul film Year of The Long, atau kalimat: dia lahir di tahun 
Long.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Erik rsn...@yahoo.com
Date: Wed, 03 Mar 2010 04:53:35 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin!! Bukan cuma gak usah
dibanding-bandingin, bahkan juga jangan  disama-samakan!!

Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan
Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat
Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira
persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan
... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda??

Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya
tuh, dikasih makan apa ya??

Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak
bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang
dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! 
Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon??  Kegalauan
kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan
semakin menjadi-jadi kalau gitu!!



Salam,

Erik

\
-



Salam,.

Erik

\


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote:

Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg
orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg
islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek,
orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar
hewan.. Trus yang mau barter silakan...
 Salam
 Sam


 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: Erik rsn...@...
 Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


 Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon?

 Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan
 masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang
 kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar
 dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda.

 Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja
 misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon
yang
 merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang
 harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam
 Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!!

 Salam,



 Erik


\
\
 

 In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
 Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada
 hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan
dng
 kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap
 sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang.
 
  Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta
 gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong.
 
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT






Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik agoeng_set
Klo naga yg asli atau lokal sebenernya  yg seperti apa? Long apa dragon? Klo 
sama ama long yah dragon yg harus dipopularkan istilah baru tp klo sama ama 
dragon yah long yang bikin popular istilah baru. Hal begini dah jelas salah 
kaprah jgn diteruskan. Mau ga peduli gpp tp jgn ikut memperburuk salah 
kaprahnya. 
-Original Message-
From: zho...@yahoo.com
Date: Wed, 3 Mar 2010 05:06:02 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

Ini masalah bahasa. Long telah terlanjur diterjemahkan menjadi dragon dan naga. 
Kalau yg dimaksud ternyata adalah dua mahluk yg berlainan, hanya ada dua 
pilihan utk mengkoreksi: menambahkan keterangan tambahan atau mengganti dng 
istilah baru.  
Apakah anda memilih mempopulerkan istilah Long utk menggantikan dragon dan 
naga? Shg muncul judul film Year of The Long, atau kalimat: dia lahir di tahun 
Long.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Erik rsn...@yahoo.com
Date: Wed, 03 Mar 2010 04:53:35 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin!! Bukan cuma gak usah
dibanding-bandingin, bahkan juga jangan  disama-samakan!!

Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan
Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat
Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira
persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan
... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda??

Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya
tuh, dikasih makan apa ya??

Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak
bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang
dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! 
Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon??  Kegalauan
kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan
semakin menjadi-jadi kalau gitu!!



Salam,

Erik

\
-



Salam,.

Erik

\


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote:

Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg
orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg
islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek,
orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar
hewan.. Trus yang mau barter silakan...
 Salam
 Sam


 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: Erik rsn...@...
 Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


 Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon?

 Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan
 masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang
 kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar
 dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda.

 Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja
 misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon
yang
 merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang
 harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam
 Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!!

 Salam,



 Erik


\
\
 

 In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
 Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada
 hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan
dng
 kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap
 sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang.
 
  Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta
 gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong.
 
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT






Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral

2010-03-02 Terurut Topik Dr. Irawan
Kawan2 yb,
Wah , akhirnya topik ini jadi melebar kemana2 malah terkesan menuai
perdebatan sengit , asal jangan sampai take personally saja yah.
Saya sendiri terus terang tidak ikuti semuanya jalannya perdebatan ini ,
tapi saya pernah dengar Imlek itu jadi hari libur nasional berdasarkan
agama, tapi pihak lainnya ada yang bilang ini mau dibawa ke kesukuan , dan
kalau kesukuan itu maka tak layak jadi hari libur nasional dlsbgnya .

Saya yang tinggal di LN melihatnya mungkin ada sedikit berlainan, dan saya
mau mencoba menganalisanya dari sudut pandang masyarakat di US . Karena
perayaan hari agama apa saja pada dasarnya belum pernah ada pelarangan
disini di US, tentunya saya bicara pasca Martin Luther King Jr. di tahun 60
an, . Hari besar resmi di US sebenarnya banyak , tapi yang jadi hari libur
utama adalah Tahun Baru 1 Jan, Christmas , Thanksgiving, Labor, July 4
Independence day,  dan Memorial day. Ini adalah sebagian dari hari libur
nasional yang menjadikan cliniic saya tutup ,,, hahahaha. Tentu saja masih
ada lagi hari2 seperti president day, Martin Luther King Jr , Columbus day
dan ada beberapa hari lagi yang saya lupa , tapi clinic saya buka pada hari
lainnya itu , hanya Bank dan kantor pos tutup serta kantor2 state dan
federal .

Yang saya mau sampaikan disini adalah  Hari Lebaran /idul fitri dan hari
Imlek mayoritas mereka buka, termasuk clinic saya, anak2 juga sekolah.
Perayaan Imlek cenderung dirayakan pada week end yang paling dekat. Contoh
pada Sin Chia yang lalu tanggal 14 Feb jatuh pada hari minggu , tapi
perayaannya lebih banyak dilakukan pada tanggal 20 yaitu hari Sabtu ,
alasannya karena memang lebih convenient dilakukan pada hari sabtu. Karena
hari minggu nya masih bisa istirahat , setelah pesta habis2an di hari Sabtu.


Di New York kalau nggak salah hari Sin Chia telah diterima menjadi hari
libur negara bagian, para organisasi Chinese pernah berusaha untuk
mengajukan ke legislatif negara bagian California untuk membuat libur state
California pada saat Sin Chia , tapi waktu itu belum berhasil rasanya.
Mungkin kalau sekarang diajukan bisa berhasil barangkali , pasalnya memang
state sedang Bokek , jadi lebih baik lebih banyak libur yang nggak dibayar ,
barangkali  lho ...

Kembali kepada soal libur atau tidaknya sebenarnya tidak jadi soal , kalau
sejarahnya belum pernah ada pelarangan perayaan hari raya Tionghoa. Maka
jangan lagi terjadi hal2 seperti ini pada agama apapun atau pada suku apapun
di Indonesia, dampaknya sangat jelek sekali, makanya diskusinya sampai
merembet ke KTP segala yang ditandan .

Mari kita tinjau dari segi ekonominya. Kalau ada Sin Chia dan cap goh meh ,
itu 'kan mendorong roda perekonomian, karena dipasar rame orang belanja buat
persiapan perayaan, Mall yang mengadakan pertunjukan barongsay lebih ramai
orang datang belanja , belum lagi sirkulasi uang dari jualan pernak pernik
imlek. Anak2 yang dapat angpao 'kan pada dibelanjain , jadi perputaran
ekonomi kenceng gitu.

Nah ada satu lagi tradisi yang belum dibahas disini yang berkaitan dengan
Sin Chia . Dulu waktu zaman saya disana , kalau Sin Chia itu anak2 dapet
angpao biasanya pada main Ji It atau Kiu kiu dan orang2 yang lebih tua
biasanya diatas meja sibuk mengocok Mahyong (atau dipanggilnya saat itu
Maciok). Biasanya acara ini menjadi keterusan sampai lewat Cap Goh Me .
Berhentinya kalau sudah ada yang kena jewer kupingnya atau di sabet rotan .
hahahah. Masih Ingat nggak ?

salam,
Dr.Irawan.



2010/3/2 grazi...@yahoo.com



 Ko Hoey Hin

 Kalau misa kudus memang telah menjadi ritual ibadat agama Katolik. Kira2
 sama seperti kebaktian di agama lain.

 Thanks

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Hoey Hin hoey_...@yahoo.co.id
 *Date: *Wed, 3 Mar 2010 02:27:32 +0800 (SGT)
 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject: *Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral



 Tenang saja Koh Erik, saya tidak marah2 kok, rugi kalau saya sampe marah
 =). komentar mengenai orang yang merasa paling benar, dan menggangap orang
 lain itu salah, pasti orang ini banyak salahnya ini sebenarnya saya tulis
 bukan ditujukan untuk Pak Erik,  karena saya posting di forum ini toh dibaca
 oleh semua orang, jadi tentu saja ditujukan untuk semua orang, dalam hal ini
 terutama untuk yang suka menghakimi keyakinan orang lain, karena semangat
 untuk menghakimi ini masih tumbuh subur di negara yang agamis sepeti
 Indonesia ini. Maaf kalo Koh Erik merasa terusik dengan komentar saya.
 Adakalanya saya hanya mengungkapkan pendapat saya secara umum dan singkat
 karena keterbatasan waktu dan pengetahuan saya yang masih dangkal, terkadang
 saya juga membatasi diri untuk berkomentar karena saya takut melukai
 perasaan orang lain karena kurang bisa mengontrol kekuatan kata2 saya.

 Setelah saya sedikit menyimak pendapat mengenai Imlek disini, kesimpulannya
 banyak berpendapat Imlek adalah perayaan budaya dan tidak tepat dijadikan
 perayaan suatu agama.
 Karena disini temanya mengenai Misa Imlek di Cathedral, 

Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral

2010-03-02 Terurut Topik djoko santoso
Nah ada satu lagi tradisi yang belum dibahas disini yang berkaitan 
dengan Sin Chia . Dulu waktu zaman saya disana , kalau Sin Chia itu 
anak2 dapet angpao biasanya pada main Ji It atau Kiu kiu dan orang2 
yang lebih tua biasanya diatas meja sibuk mengocok Mahyong (atau 
dipanggilnya saat itu Maciok). Biasanya acara ini menjadi keterusan 
sampai lewat Cap Goh Me . Berhentinya kalau sudah ada yang kena jewer 
kupingnya atau di sabet rotan . hahahah. Masih Ingat nggak ? (Dr. Irawan)

Itu bukan tradisi pak, makanya jadi orang harus yang jelek dibuang dan yang 
salah diperbaiki
 

da, kenapa nga sekalian aja sambil isep candu, pasti lebih seru we kekekekekk





From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, 3 March, 2010 13:11:15
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral

  
Kawan2 yb,
Wah , akhirnya topik ini jadi melebar kemana2 malah terkesan menuai perdebatan 
sengit , asal jangan sampai take personally saja yah. 
Saya sendiri terus terang tidak ikuti semuanya jalannya perdebatan ini , tapi 
saya pernah dengar Imlek itu jadi hari libur nasional berdasarkan agama, tapi 
pihak lainnya ada yang bilang ini mau dibawa ke kesukuan , dan kalau kesukuan 
itu maka tak layak jadi hari libur nasional dlsbgnya .

Saya yang tinggal di LN melihatnya mungkin ada sedikit berlainan, dan saya mau 
mencoba menganalisanya dari sudut pandang masyarakat di US . Karena perayaan 
hari agama apa saja pada dasarnya belum pernah ada pelarangan disini di US, 
tentunya saya bicara pasca Martin Luther King Jr. di tahun 60 an, . Hari besar 
resmi di US sebenarnya banyak , tapi yang jadi hari libur utama adalah Tahun 
Baru 1 Jan, Christmas , Thanksgiving, Labor, July 4 Independence day,  dan 
Memorial day. Ini adalah sebagian dari hari libur nasional yang menjadikan 
cliniic saya tutup ,,, hahahaha. Tentu saja masih ada lagi hari2 seperti 
president day, Martin Luther King Jr , Columbus day dan ada beberapa hari lagi 
yang saya lupa , tapi clinic saya buka pada hari lainnya itu , hanya Bank dan 
kantor pos tutup serta kantor2 state dan federal . 

Yang saya mau sampaikan disini adalah  Hari Lebaran /idul fitri dan hari Imlek 
mayoritas mereka buka, termasuk clinic saya, anak2 juga sekolah. Perayaan Imlek 
cenderung dirayakan pada week end yang paling dekat. Contoh pada Sin Chia yang 
lalu tanggal 14 Feb jatuh pada hari minggu , tapi perayaannya lebih banyak 
dilakukan pada tanggal 20 yaitu hari Sabtu , alasannya karena memang lebih 
convenient dilakukan pada hari sabtu. Karena hari minggu nya masih bisa 
istirahat , setelah pesta habis2an di hari Sabtu. 

Di New York kalau nggak salah hari Sin Chia telah diterima menjadi hari libur 
negara bagian, para organisasi Chinese pernah berusaha untuk mengajukan ke 
legislatif negara bagian California untuk membuat libur state California pada 
saat Sin Chia , tapi waktu itu belum berhasil rasanya. Mungkin kalau sekarang 
diajukan bisa berhasil barangkali , pasalnya memang state sedang Bokek , jadi 
lebih baik lebih banyak libur yang nggak dibayar , barangkali  lho ...

Kembali kepada soal libur atau tidaknya sebenarnya tidak jadi soal , kalau 
sejarahnya belum pernah ada pelarangan perayaan hari raya Tionghoa. Maka jangan 
lagi terjadi hal2 seperti ini pada agama apapun atau pada suku apapun di 
Indonesia, dampaknya sangat jelek sekali, makanya diskusinya sampai merembet ke 
KTP segala yang ditandan . 

Mari kita tinjau dari segi ekonominya. Kalau ada Sin Chia dan cap goh meh , itu 
'kan mendorong roda perekonomian, karena dipasar rame orang belanja buat 
persiapan perayaan, Mall yang mengadakan pertunjukan barongsay lebih ramai 
orang datang belanja , belum lagi sirkulasi uang dari jualan pernak pernik 
imlek. Anak2 yang dapat angpao 'kan pada dibelanjain , jadi perputaran ekonomi 
kenceng gitu. 

Nah ada satu lagi tradisi yang belum dibahas disini yang berkaitan dengan Sin 
Chia . Dulu waktu zaman saya disana , kalau Sin Chia itu anak2 dapet angpao 
biasanya pada main Ji It atau Kiu kiu dan orang2 yang lebih tua biasanya 
diatas meja sibuk mengocok Mahyong (atau dipanggilnya saat itu Maciok). 
Biasanya acara ini menjadi keterusan sampai lewat Cap Goh Me . Berhentinya 
kalau sudah ada yang kena jewer kupingnya atau di sabet rotan . hahahah. Masih 
Ingat nggak ?

salam,
Dr.Irawan. 

  


2010/3/2 grazi...@yahoo. com















  


 
  
 












Ko Hoey Hin

Kalau misa kudus memang telah menjadi ritual ibadat agama Katolik. Kira2 sama 
seperti kebaktian di agama lain.

Thanks
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Hoey Hin hoey_...@yahoo. co.id

Date: Wed, 3 Mar 2010 02:27:32 +0800 (SGT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Misa Imlek di Cathedral

  

 
  
 
Tenang saja Koh Erik, saya tidak marah2 kok, rugi kalau saya sampe marah =). 
komentar mengenai orang yang merasa paling benar, dan menggangap orang lain 

Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik BUD'S 1
Naga Bonar kepalanya ada berapa ???

Salam,
Bud's

2010/3/3 jackson_ya...@yahoo.com



 Di jepang ada cerita naga berkepala 7/8

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 --
 *From: *agoeng_...@yahoo.com
 *Date: *Wed, 3 Mar 2010 02:24:35 +
  *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject: *Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?



 Ah itu kan cuma propaganda aja. Emang ada naga versi timur yg kepalanya 7?
 Binatangnya aja beda banget. Disono naga = dinosaurus bersayap klo disini
 naga mirip ular getu. Jd penasaran sapa seh yg nyebut leung = dragon pertama
 kali? Kok bisa2 ngaco gitu. Sama aja nyebut sapi = dog. Sama2 kaki 4, punya
 buntut n bisa lari.
 --
 *From: *djoko yodj...@yahoo.co.uk
 *Date: *Wed, 03 Mar 2010 01:38:09 -
 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?




 Kalo Pastornya pake jubah sulaman naga ntar dikira kaizar Tiongkok lage,
 ana itu naga be kepala 7 menurut alkitab naga itu adalah jelmaan seiton.
 peng adul2 dunia.
 Tapi seandainya boleh dikasih sulaman naga. pasti rame deh, kwkwkwk

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... wrote:
 
  Wah, ntar klo Pastornya pake jubah bersulam naga gitu, yang ada malah
 keliatan kayak Tosu ato Saikong donk Hehehe
 
 
 
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ wrote:
  
   Dear member,
   Memang benar ketika diajukan sebagai hari raya nasional, Imlek
 diposisikan sebagai hari raya agama Konghucu.  Kelompok PSMTI maupun INTI
 tidak bisa mengajukannya sebagai hari raya budaya ethnis Tionghoa.  Sebab
 tidak mungkin suatu ethnis memiliki hari libur sendiri sendiri. Ingat di
 Indonesia ada ratusan ethnis, kalau satu dikasih izin yg lain juga boleh,
 celakalah kita yang setiap hari libur, kapan kerjanya? Namun bagi kami, umat
 Katholik, kami menganggap Imlek sebagai hari raya budaya Tionghoa oleh sebab
 itu gereja Katholik yang mempunyai umat dominasi Tionghoa, diadakan acara
 bagi jeruk yang telah diberkati pastur, interior gereja digubah ala
 oriental, bahkan dahulu barongsai boleh main di halaman gereja. Bukan itu
 saja di gereja kami (Regina Caeli) anak anak dikasih angpao dan sewaktu
 Imlek lalu,
   banyak umat yang datang pakai baju merah dan anak anak pakai baju
 naga.  Kalau saja Vatican kasih izin Pastur pakai baju naga, mungkin saja
 Pastur kami berjubah merah bersulam naga emas. RGDS.TG http://rgds.tg/
  
 



[budaya_tionghua] LIONG Bangka Belitung Masuk Daftar Rekor MURI 2010

2010-03-02 Terurut Topik bukjam
Rekan-rekan sekalian,

Liong Bangka Masuk Daftar Rekor MURI 2010 merupakan bagian dari Festival
Ceria Ko Ngian (ko nyan) 2561 di Propinsi Bangka Belitung (BABEL). Lokasi
Desa Kenanga Sungailiat, Liong sepanjang 312m dengan 20.000 kue Thiam Pan
(kue keranjang) menempel pada badan Liong. lihat tulisan BUKJAM dan kumpulan
foto berikut ini. Karakter Gong warna hijau dan karakter yang lainnya semua
dari Thiam Pan (kue keranjang).

http://bukjam.wordpress.com/2010/03/03/liong-bangka-belitung-masuk-daftar-rekor-muri/

cheers,
BUKJAM












-- Forwarded message --
From: bukjam buk...@bukjam.com
Date: 2010/2/17
Subject: Kue Khas Bangka Belitung, Tahun Macan Makan Kue Macan???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com


Kiong Hie ! Kiong Hie ! Xin Nian Kuai Le

ikuti tulisan BUKJAM mengenai Kue Macan atau *Lo Fu Pan*老虎粄.
http://bit.ly/dijOoG . Mengapa dinamakan *Lo Fu Pan*老虎粄 atau *kue macan*?
Apa kaitannya dengan *tahun macan*? Mengapa makan kue macan di tahun macan?
apa ada mitos orang suku hakka(khek) dibalik itu? Apa saja yang menjadi
ciri-ciri kue macan atau *Lo Fu Pan*? Silahkan ikuti voting tentang *makanan
khas bangka belitung *dibawah tulisan tersebut dan ikuti tulisan
*BUKJAM*mengenai
*makanan khas bangka belitung *yang lainnya.* *Kiong Hie Sin Ngian*..*Met *Ko
Ngian* (*Ko Nyan*)

*BUKJAM*









2010/2/15 bukjam buk...@bukjam.com

 Kiong Hie ! Kiong Hie ! Xin Nian Kuai Le..

 Sambut *Ko Ngian* (*Ko Nyan*) tulisan singkat *BUKJAM* mengenai *Thiam Pan
 * / *Kue Keranjang* / *Nian Gao *bisa diklik http://ow.ly/16LK5 .  Mengapa
 *orang suku khek (hakka) bangka belitung* baru makan *Thiam Pan* / *Kue
 Keranjang* / *Nian Gao *tidak tanggal 1 tahun yang baru???Apa ada kisah
 atau mitos dibalik itu? Apa itu Thian Chon Ngit? silahkan ikuti voting
 tentang *makanan khas bangka belitung *dibawah tulisan tersebut dan ikuti
 tulisan *BUKJAM* mengenai *makanan khas bangka belitung *yang lainnya.* *Kiong
 Hie Sin Ngian*..*Met *Ko Ngian* (*Ko Nyan*)

 *BUKJAM*





[budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik Erik
Tidak ada masalah Long diterjemahkan sebagai Naga,  kata itu memang
sudah lama dikenal sebagai padanan kata Long. Dalam banyak literatur
Buddhis kata Long dan Naga memang identik. Misalnya Long Shu
diterjemahkan sebagai Nagaryuna, Deva naga diterjemahkan menjadi Long
Tian dll sebagainya. (Bahkan ada pendapat beberapa ahli bahwa totem Long
memang berasal dari tradisi India, tapi ini masih kontroversial!)

Tetapi kalau diterjemahkan sebagai Dragon? Itu bukan cuma  sekedar
masalah bahasa, tidak sesederhana itu!!
Anda biasanya kritis, kok dalam hal ini tidak melihat adanya bau busuk
di balik penterjemahan Long menjadi Dragon ini?
Sama halnya dengan  kamus Tionghoa -- Indonesia terbitan pasca tahun
1965 yang mengganti kata Tiongkok/Tionghoa menjadi Cina, ada tersembunyi
motif tertentu di sana. Demikian pula, Long yang sudah ada padanannya
yakni NAGA (yang berasal dari bahasa Sanskerta) kok bisa-bisanya
tiba-tiba diterjemahkan sebagai Dragon oleh para misionaris Nasrani
waktu itu.  Padahal mereka sangat tahu bahwa Dragon adalah simbol setan
dan kejahatan yang dihujat, sedangkan Long adalah totem yang dihormati
(bahkan dipuja) oleh masyarakat Tionghoa. Apa motifnya, kalau bukan
penghinaan atau pelecehan terhadap budaya Tionghoa lewat penyamaan totem
Long dengan setan??
Kalau berdalih Terlanjur, kata CINA pun sudah terlanjut dan sangat
memasyarakat di Indonesia!!
Kenapa sikap anda jadi mendua menghadapi istilah CINA dan istilah DRAGON
ini??

Salam,

Erik
\



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Ini masalah bahasa. Long telah terlanjur diterjemahkan menjadi dragon
dan naga. Kalau yg dimaksud ternyata adalah dua mahluk yg berlainan,
hanya ada dua pilihan utk mengkoreksi: menambahkan keterangan tambahan
atau mengganti dng istilah baru.
 Apakah anda memilih mempopulerkan istilah Long utk menggantikan dragon
dan naga? Shg muncul judul film Year of The Long, atau kalimat: dia
lahir di tahun Long.


 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik zhoufy
Kalau saya baca komik2 Indonesia, yg banyak muncul adalah siluman ular atau 
ular sakti. Ular2 ini tidak berkaki, tapi bisa bertanduk bisa tidak, dan tdk 
bisa terbang. 
Mengenai wataknya ya bisa baik bisa jahat, tidak mutlak.
saya tdk tahu persis, apakah semua ular sakti ini dijuluki naga. Mohon yg ahli 
budaya Jawa memberi petromak.
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: agoeng_...@yahoo.com
Date: Wed, 3 Mar 2010 05:23:27 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

Klo naga yg asli atau lokal sebenernya  yg seperti apa? Long apa dragon? Klo 
sama ama long yah dragon yg harus dipopularkan istilah baru tp klo sama ama 
dragon yah long yang bikin popular istilah baru. Hal begini dah jelas salah 
kaprah jgn diteruskan. Mau ga peduli gpp tp jgn ikut memperburuk salah 
kaprahnya. 
-Original Message-
From: zho...@yahoo.com
Date: Wed, 3 Mar 2010 05:06:02 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

Ini masalah bahasa. Long telah terlanjur diterjemahkan menjadi dragon dan naga. 
Kalau yg dimaksud ternyata adalah dua mahluk yg berlainan, hanya ada dua 
pilihan utk mengkoreksi: menambahkan keterangan tambahan atau mengganti dng 
istilah baru.  
Apakah anda memilih mempopulerkan istilah Long utk menggantikan dragon dan 
naga? Shg muncul judul film Year of The Long, atau kalimat: dia lahir di tahun 
Long.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Erik rsn...@yahoo.com
Date: Wed, 03 Mar 2010 04:53:35 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin!! Bukan cuma gak usah
dibanding-bandingin, bahkan juga jangan  disama-samakan!!

Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan
Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat
Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira
persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan
... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda??

Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya
tuh, dikasih makan apa ya??

Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak
bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang
dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! 
Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon??  Kegalauan
kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan
semakin menjadi-jadi kalau gitu!!



Salam,

Erik

\
-



Salam,.

Erik

\


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote:

Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg
orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg
islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek,
orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar
hewan.. Trus yang mau barter silakan...
 Salam
 Sam


 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: Erik rsn...@...
 Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


 Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon?

 Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan
 masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang
 kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar
 dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda.

 Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja
 misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon
yang
 merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang
 harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam
 Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!!

 Salam,



 Erik


\
\
 

 In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
 Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada
 hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan
dng
 kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap
 sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang.
 
  Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta
 gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong.
 
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT






[budaya_tionghua] Re: KTP

2010-03-02 Terurut Topik Ardjo
Yang saya tahu pasti adalah Akte Pernikahan ditandai. Saat mengurus akte 
kelahiran anak dan dimintai persyaratan, saya bilang kalau saya pribumi nggak 
punya surat WNI (kulit saya hitam). Petugas itu tertawa,
nggak mungkin pak. Akte pernikahan Bapak nomornya ini nomor untuk orang Cina. 
Dia menjelaskan, kalau orang Cina pakai nomor sekian, kalau pribumi non muslim 
nomornya sekian.
Akhirnya besok saya datang lagi menyerahkan surat WNI hehehe


Salam,


Ardjo






--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, djoko santoso yodj...@... wrote:

 tak kenal maka ta sayang, tak mau maka ta dapet, tak tau maka ta paham, ada 
 nomer2 ajaib seperti angka2 168, 888, 666, dlst.
 
 Maka dari nomer2 ajaib itu biayanya jadi laen2, kan 
 
 Semoga saja pada saatnya nanti, akan tidak ada beda nomer, dan biayanya
 
 
 
 
 
 
 From: grazi...@... grazi...@...
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Wed, 3 March, 2010 9:33:16
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
 
   
 Terima kasih banyak atas jawaban rekan-rekan semua.
 
 Kalau ktp mungkin sudah distandardisasi semua kali ya? Sy kurang tahu untuk 
 pengkodean akte dan semacamnya. Tp kalau biaya, saya jg merasakan bahwa ada 
 perbedaan perlakuan biaya untuk pri maupun non pri.
 
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 
 From:  Franz Widjojo franzwidjojo@ yahoo.com 
 Date: Tue, 2 Mar 2010 18:15:45 -0800 (PST)
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
   
 Bagaimana dengan Akter lahir yang masih mengandung kode Ras(jawa, india, 
 cina.. dll)?
 dan perbedaan pembuatan akte lahir untuk pri dan non pri, hal ini masih 
 berlaku paling tidak dari pengalaman pribadi di tahun 2008.
 Walaupun akte dari anak yang baru lahir sekarang ini sudah(cmiiw) tidak 
 menganut penomoran berdasarkan kode ras, tetapi tetap ada rujukan bahwa akte 
 tersebut dibuat berdasarkan akte dari orang tuanya yang masih menggunakan 
 kode-kode tertentu
 
 
 Jadi mungkin KTP sudah tidak, tetapi Akte masih dan perbedaan biaya tetap ada
 Salam
 FX
 
 
 
 
 
 From: yuan...@yahoo. com yuan...@yahoo. com
 To: Fy Zhou zho...@yahoo. com; budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Sent: Wed, March 3, 2010 6:10:54 AM
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
 
   
 Lebih tepat logo daerah. Misal kalau DKI gambar monas. Ada dua KTP dengan 
 monas kecil dan Monas besar. Tapi itu masa lalu. Dalam beberapa tahun ke 
 depan sedang diupayakan KTP Nasional yang tak lagi memakai logo daerah.
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 
 From:  Fy Zhou zho...@yahoo. com 
 Date: Tue, 2 Mar 2010 21:46:38 +0800 (SGT)
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KTP
   
 Sekarang model KTP sudah seragam, tidak dibedakan lagi. 
 Dulu memang benar ada perbedaannya, dari dua jenis : cap besar dan cap 
 kecil.(saya sdh agak lupa, cap atau bulatan hasil cetakan )
 
 
 
 
 
 
 From: Ivan ivan_taniputera@ yahoo.com
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Sent: Tue, March 2, 2010 7:02:26 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: KTP
 
   
 Saya juga sudah pernah membandingkan hal ini. Tetapi tak menemukan 
 perbedaannya. Menurut saya ini hanya mitos yang dihembuskan untuk memecah 
 belah.
 
 Salam hangat dan salam persatuan,
 
 Ivan Taniputera
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, graziazz@ wrote:
 
  Siang all,
  
  Saya sering dengar jg kalo ktp utk wn tionghoa dibedakan dgn kode khusus. 
  Tp sampai skrg sy belum bs liat perbedaannya antara ktp tionghoa dgn non 
  tionghoa. 
  
  Mgk ada dr antara suhu2 disini bs memberi pencerahan, sebenarnya kode apaan 
  sih di ktp yg membedakan tionghoa dgn non tionghoa.
  
  Thanks atas penjelasannya.
  
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  
  -Original Message-
  From: djoko santoso yodjoko@ 
  Date: Tue, 2 Mar 2010 02:55:18 
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Subject: [budaya_tionghua] KTP
  
  Kita doakan agar pemerintah Indonesia sadar  dan bisa memanfaat-kan potensi 
  setiap warga negara, tanpa mengungkit asal usul, ras, etnik dan agama yang 
  dianutnya. 
  Semoga KTP baru tidak memuat segala kode untuk keturunan dan juga 
  keterangan mengenai agama, yang akhirnya digunakan untuk menyulitkan warga. 
  SEMOGA!(iwan suwandi/ Indonesia Media)
  
  salam djoko santoso
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik adiperdanasamuel
Wah pak erik ini suka ngamuk!!!
Mundur ah..
Tar jadi naga lagi...
Salam
Sam


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Erik rsn...@yahoo.com
Date: Wed, 03 Mar 2010 04:53:35 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin!! Bukan cuma gak usah
dibanding-bandingin, bahkan juga jangan  disama-samakan!!

Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan
Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat
Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira
persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan
... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda??

Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya
tuh, dikasih makan apa ya??

Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak
bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang
dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! 
Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon??  Kegalauan
kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan
semakin menjadi-jadi kalau gitu!!



Salam,

Erik

\
-



Salam,.

Erik

\


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote:

Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg
orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg
islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek,
orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar
hewan.. Trus yang mau barter silakan...
 Salam
 Sam


 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: Erik rsn...@...
 Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


 Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon?

 Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan
 masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang
 kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar
 dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda.

 Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja
 misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon
yang
 merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang
 harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Dalam
 Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan!!!

 Salam,



 Erik


\
\
 

 In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
 Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada
 hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan
dng
 kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap
 sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang.
 
  Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta
 gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong.
 
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT






Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik zhoufy
Dlm hal ini saya tidak melihat unsur kesengajaan dalam menerjemahkan long 
menjadi dragon, Karena mereka2 ini hanya berusaha mencari padanan kata yg 
familiar bagi mereka.

Coba perhatikan: Dragon dlm bhs inggris meski asalnya merujuk ke mahluk jahat 
tetap saja diterjemahkan ke bhs Indonesia menjadi Naga, sama persis dng long yg 
mewakili kebaikan.  jika anda terima naga adalah Long, berarti dragon adalah 
identik dng Long. 

Dan perhatikan terjemahan legenda2 barat ke dalam bhs mandarin, dragon tetap 
diterjemahkan menjadi Long, kadang2 perlu ditambahkan kata 'E' di depannya yg 
berarti jahat. Pola ini saya kira juga bisa dipakai untuk istilah Dragon, 
tinggal diimbuhi awalan Great atau istilah lain yg adiluhung.

Dan meski Long menjadi totem bangsa tionghoa, dalam legenda2 Tiongkok kuno 
tetap dimungkinkan muncul Long yg berulah jahat dan membuat petaka seperti 
banjir dsb. Mestinya ingat legenda Naga hitam yg menjadi cikal bakal nama Hei 
Long jiang?

   
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Erik rsn...@yahoo.com
Date: Wed, 03 Mar 2010 07:35:39 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

Tidak ada masalah Long diterjemahkan sebagai Naga,  kata itu memang
sudah lama dikenal sebagai padanan kata Long. Dalam banyak literatur
Buddhis kata Long dan Naga memang identik. Misalnya Long Shu
diterjemahkan sebagai Nagaryuna, Deva naga diterjemahkan menjadi Long
Tian dll sebagainya. (Bahkan ada pendapat beberapa ahli bahwa totem Long
memang berasal dari tradisi India, tapi ini masih kontroversial!)

Tetapi kalau diterjemahkan sebagai Dragon? Itu bukan cuma  sekedar
masalah bahasa, tidak sesederhana itu!!
Anda biasanya kritis, kok dalam hal ini tidak melihat adanya bau busuk
di balik penterjemahan Long menjadi Dragon ini?
Sama halnya dengan  kamus Tionghoa -- Indonesia terbitan pasca tahun
1965 yang mengganti kata Tiongkok/Tionghoa menjadi Cina, ada tersembunyi
motif tertentu di sana. Demikian pula, Long yang sudah ada padanannya
yakni NAGA (yang berasal dari bahasa Sanskerta) kok bisa-bisanya
tiba-tiba diterjemahkan sebagai Dragon oleh para misionaris Nasrani
waktu itu.  Padahal mereka sangat tahu bahwa Dragon adalah simbol setan
dan kejahatan yang dihujat, sedangkan Long adalah totem yang dihormati
(bahkan dipuja) oleh masyarakat Tionghoa. Apa motifnya, kalau bukan
penghinaan atau pelecehan terhadap budaya Tionghoa lewat penyamaan totem
Long dengan setan??
Kalau berdalih Terlanjur, kata CINA pun sudah terlanjut dan sangat
memasyarakat di Indonesia!!
Kenapa sikap anda jadi mendua menghadapi istilah CINA dan istilah DRAGON
ini??

Salam,

Erik
\



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Ini masalah bahasa. Long telah terlanjur diterjemahkan menjadi dragon
dan naga. Kalau yg dimaksud ternyata adalah dua mahluk yg berlainan,
hanya ada dua pilihan utk mengkoreksi: menambahkan keterangan tambahan
atau mengganti dng istilah baru.
 Apakah anda memilih mempopulerkan istilah Long utk menggantikan dragon
dan naga? Shg muncul judul film Year of The Long, atau kalimat: dia
lahir di tahun Long.


 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT