Re: [budaya_tionghua] Penjelasan Gubernur BI Ttg tata cara pemotongan nilai rupiah
Sebetulnya bagi orang yg suka keluar negeri dah gak aneh lagi masalah redenominasi...santai aja. Misal: 10 dolar US di kita rp.100rb. Dan bagi masyarakat pemerintah pasti punya cara atau solusi buat rakyatnya, misal ketika gaji pegawai negeri dinaikkan, lalu harga barang2 dinaikkan... Trus hal ini dah ditiru mal-mal, diskon all item : harga jean 200rb diskon 50% jadi 100rb (padahal itu jean harga aslinya 70rb)..enyak gue lebih lagi, kalo nawar barang dipasar ampe 80%, beda rp 100 aje diperjuangin ampe titik dareh penghabisan.. Ini sebetulnya bentuk pemotongan nilai rupiah... Hahaha... Tul gak? Jadi dah biase... Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: hendra_buj...@yahoo.com Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thu, 5 Aug 2010 05:47:09 To: Grup: Budaya Tionghoa Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Penjelasan Gubernur BI Ttg tata cara pemotongan nilai rupiah Dear Pak JS, Setuju sekali dgn pendapat anda, jadi supaya bisa "bulat sempurna", harganya harus "naik dulu" atau istilah halusnya adalah "penyesuaian" menjadi Rp3000, Rp4000 or Rp5000,- supaya jadi" bulat penuh" Rp3, Rp4 or Rp5,-...So? Tanpa redenominasi, inflasi riil sudah naik tinggi "diatas" angka inflasi BPS.. Paling gampang, hitung aja harga kijang tahun 2008 Vs 2010, sudah naik berapa tuh "inflasinya"? Atau coba dicek lagi dgn harga2 komoditas konsumsi lain, ex: minyak goreng, susu, dll. Secara teknis, itu memang hanya "menghilangkan NOL" tapi secara psikologis, NOLnya justru akan naik kelas.. Redenominasi ini mirip dengan istilah "reverse stock split" dalam dunia "kangouw saham". Secara nominal berubah ("P"), namun jumlah sahamnya bertambah banyak ("Q") sehingga nilainya tetap sama ("P x Q"). Nah kalau redenominasi ini apa yg bertambah? Jumlah uang beredar? Bukankah jika jumlah uang beredar bertambah, inflasi justru makin kencang karna nafsu konsumtif n investasi makin tinggi? Peace.. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: John Siswanto Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thu, 5 Aug 2010 10:52:22 To: ; ; ; Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Penjelasan Gubernur BI Ttg tata cara pemotongan nilai rupiah Dear all, akhirnya saya bisa bernafas lega ? Apakah penjelasan Gubernur BI ini valid gak pake bo'ong ? bingungnya begini, kalau harga Rp.2.750 perbuah/unit, digelindingin nolnya tiga, jadi berapa tuh harganya ? John Siswanto === Redenominasi Rupiah Tuntas 2022 Jakarta, Bank Indonesia (BI) memperkirakan proses redenominasi akan membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Tahapan pertama yang dilakukan bank sentral yakni sosialisasi yang dimulai dari tahun 2011 dan tuntas selesai di 2022. Demikian disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia terpilih Darmin Nasution dalam konferensi persnya di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (3/8/2010). "Redenominasi adalah proses penyederhanaan penyebutan satuan harga dan nilai. Rencananya dibutuhkan waktu 10 tahun," jelas Darmin. Ia memaparkan, redenominasi akan dimulai pada tahun 2011 dimana pada tahap pertama dilakukan tahapan sosialisasi sampai dengan tahun 2012. "Kemudian dilakukan redenominasi tersebut pada 2013 yang merupakan masa transisi sampai 2015," katanya. Pada masa transisi Darmin menjelaskan akan digunakan dua penilaian atau dua kuotasi yang tertuang dalam undang-undang. Misalnya, lanjut Darmin, di toko-toko yang menjual sebuah barang akan tercatat 2 label harga. Yakni dengan rupiah lama dan dengan rupiah baru. Jika nol-nya disederhanakan 3 digit, lanjut Darmin, kalau harga barangnya Rp 10.000 maka akan dibuat dua label yakni Rp 10.000 untuk rupiah lama dan Rp 10 untuk rupiah baru. "Pada masa transisi tersebut maka akan berlaku kedua-duanya rupiah baru dan rupiah lama. Masyarakat boleh bebas memilih," tutur Darmin. "Misalkan lagi kalau beli sepatu harga Rp 300.000 maka kita bisa bayar pakai uang rupiah baru Rp 300 atau tetap rupiah lama Rp 300.000. Nanti pun uang rupiah baru akan dicetak atau dicap bertandakan rupiah baru," imbuh Darmin. "Masa transisi ini dilakukan selama 3 tahun dari 2013 sampai 2015. Setelah masa transisi dilakukan, Darmin kemudian menjelaskan pada tahun 2016-2018 dilakukan penarikan uang rupiah lama sampai habis. "Dan pada 2019 sampai 2022 tulisan cap 'baru' pada uang rupiah baru akab dihapus dan nilai rupiah akan semakin tinggi nilainya," tukasnya. http://www.detikfinance.com/read/2010/08/03/140028/1412604/5/redenominasi-rupiah-tuntas-2022
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Wah pak erik ini suka ngamuk!!! Mundur ah.. Tar jadi naga lagi... Salam Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Erik" Date: Wed, 03 Mar 2010 04:53:35 To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin!! Bukan cuma gak usah dibanding-bandingin, bahkan juga jangan disama-samakan!! Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan ... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda?? Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya tuh, dikasih makan apa ya?? Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon?? Kegalauan kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan semakin menjadi-jadi kalau gitu!! Salam, Erik \ - Salam,. Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote: > Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek, orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar hewan.. Trus yang mau barter silakan... > Salam > Sam > > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "Erik" rsn...@... > Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? > > > Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? > > Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan > masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang > kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar > dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda. > > Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja > misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang > merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang > harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa "Dalam > Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan"!!! > > Salam, > > > > Erik > > \ \ > > > In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: > > > Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada > hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng > kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap > sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang. > > > > Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta > gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong. > > > > Sent from my BlackBerry® > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT >
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek, orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar hewan.. Trus yang mau barter silakan... Salam Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Erik" Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda. Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa "Dalam Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan"!!! Salam, Erik \ In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: > Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang. > > Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong. > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man
Kirim aja.. Kan majalah.. Kalo hadiahnya traktor aku ambil.. Setut??? Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Tjandra Ghozalli Date: Thu, 18 Feb 2010 21:33:50 To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man Anda benar, anda dapat 100!! Silahkan mengambil hadiahnya berupa majalah POST di acara Cap Go Meh Pasar Gambir Kemayoran tgl 26 Feb 2010. RGDS.TG --- On Fri, 2/19/10, adiperdanasam...@yahoo.com wrote: From: adiperdanasam...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, February 19, 2010, 1:03 AM Liu bolin di depan ban tractor sebelah kiri.. Keliatan sepatunya.. Benar? Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Tjandra Ghozalli Date: Thu, 18 Feb 2010 02:19:58 To: Subject: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man --- Dear members, Ada seniman ahli lukis Liu Bolin dari Beijing yang bisa 'menghilang'. Caranya dengan melukis baju dan tubuhnya sesuai dengan motif latar belakang. Coba lihat, terutama gambar terakhir di dekat traktor, coba cari dimana Liu Bolin berada? RGDS.Tjandra G --- This guy paints himself, no kidding, no trick photography he just paints himself... Last pic is simply brilliant... ..Couldn' t spot him .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man
Liu bolin di depan ban tractor sebelah kiri.. Keliatan sepatunya.. Benar? Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Tjandra Ghozalli Date: Thu, 18 Feb 2010 02:19:58 To: Subject: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man --- Dear members, Ada seniman ahli lukis Liu Bolin dari Beijing yang bisa 'menghilang'. Caranya dengan melukis baju dan tubuhnya sesuai dengan motif latar belakang. Coba lihat, terutama gambar terakhir di dekat traktor, coba cari dimana Liu Bolin berada? RGDS.Tjandra G --- This guy paints himself, no kidding, no trick photography he just paints himself... Last pic is simply brilliant... ..Couldn' t spot him .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: budaya_tionghua-dig...@yahoogroups.com budaya_tionghua-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: budaya_tionghua-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Buku "Cina"
Ya.. Semakin didebat..semakin laku deh tu buku.. Beli..ah.. Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Erik" Date: Tue, 16 Feb 2010 06:55:56 To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Buku "Cina" Dengan membaca posting di sini bahwa salah satu pakar yang diundang adalah A. Dahana, saya perkirakan yang dimaksud ahli bahasa adalah para sinolog dari UI kelompoknya Pak Dahana itu, sampai sekarang jurusan mereka resminya adalah FIB UI jurusan sastra CINA. Argumentasi mereka mempertahankan kata CINA yang itu-itu juga, lagu lama yang klasik. Bahwasanya kata itu sudah lama digunakan, tidak bermaksud menghina, lebih netral ketimpang Tiongkok yang artinya adalah Negara Tengah, dll dsb. Tiada bedanya dengan argumentasi teman-teman di milis ini yang juga ngotot dengan kata CINA. Salam, Erik \ --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, lkart...@... wrote: > Cak Akhmad, Waktu saya tanya kenapa blunder menggunakan kata tersebut, mereka mengatakan sudah berkonsultasi dengan ahli bahasa. Saya nggak tahu siapa ahli bahasa yang dipakai sebagai konsultan. Secara komersial memang tidak menguntungkan.Pada saat launching didiskon 30%. > salam > loek's
Re: [budaya_tionghua] Curhat RT....need advise pls!!!
Hai bu dewi... Kalo menurut sy cerai aja!!! Gak usah pikir panjang: gak usah ruet masalah komitmen, gak usah pikir dampak pd anak yg masih kecil, gak usah terbelenggu takut dosa ato karena takut ama Tuhan, ato lainnya. CERAI!!! konsekuensinya ada gak setelah cerai? Oh ada! Misal: ternyata setelah cerai masalah tambah banyak, seperti disalah-salahkan orang tua atau saudara, masalah hak asuh anak, anak stres ato tidak ceria spt sekarang, dll ya jalani aja gak usah nyesel... Atao bahkan cerai malah membawa damai.. Wah..beruntung sekali. Tapi kalo ibu masih pikir-2 untk cerai atau bahkan memutuskan tidak cerai ya gak apa-2. Akibatnya ada? Oya ada. Bahkan sudah dirasakan.. Mertua yg makin benci, suami yg tidak syng ama ortu and semua itu bikin jengkel bu dewi, bikin bingung bu dewi, dll. Dan saran saya jalani aja. Ehm.. Apapun yang ibu pilih dan putuskan: jalani aja.. Dan simpanlah semua rasa di dalam hati.. Ehm.. Sy merasa persoalan ini berat. Mintalah bantuan sama Kawan Yang Akrab... Namaste, Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Dewi Chandra Date: Fri, 8 Jan 2010 19:48:11 To: Subject: [budaya_tionghua] Curhat RTneed advise pls!!! Dear rekan-rekan, Terima kasih atas advise rekan-rekan sekalian. Saya memang butuh advise...saya harus bgm? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa ortu suami tidak menyukai saya..suami tidak menyenangi keluarga saya... Karena suami tidak pernah mau menjawabnya. Saya bingung sekali...terus terang memang sekarang ini saya rapuh seperti kata Pak Brian...terima kasih sudah menyemangati saya...tapi saya masih sangat berpikir bgm dengan anak saya pr yang masih kecil bila saya memilih bercerai. Saya mohon agar tidak menganggu lalu lintas di milis ini tolong dijapri saja yah. Rgds & Many thanks Dewi __ Coba Yahoo! Messenger 10 Beta yang baru. Kini dengan update real-time, panggilan video, dan banyak lagi! Kunjungi http://id.messenger.yahoo.com/
Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT
Haya emang kagak ada dr budaya tionghoa yang menarik lagi untuk didiskusiin di milis BUDAYA TIONGHUA ini, kok jadinya bicara masalah penghancuran gereja, pendeta gebleg, pelarangan barongsai lah... Woi denger tu moderator dah teriak2..haya... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "M. Huda" Date: Tue, 22 Dec 2009 13:06:40 To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT Maaf, ikutan lagi... I'm a muslim and I would like to say that I feel sorry for some anarchy done by some muslims. I know I can;t represent muslim as a whole but I've seen and believed there are huge number of good peace-loving muslims more than those we may call the bad ones. It's just that most of times majority of good people do nothing, that's why evil always rules. And I say, that actually sometimes, even many times, those people doing misconduct aren't really that evil, they're just uneducated and they don't understand. Dan terus terang saya tidak punya solusi apapun tentang masalah pembangunan rumah ibadah, terutama pembangunan gereja, saya tidak benar-benar mengerti apa masalahnya. Tapi some muslim people suggested me kalau mereka merasa terancam dengan kristenisasi dan, tidak bermaksud buruk, saya beberapa kali mengalami, well, semacam marketing agama (saya memang magnet bagi para sales, baik MLM, sales asuransi, sales politik maupun sales agama, I don;t know why) . Saya beberapa kali "dipaksa" menerima Yesus, "dipaksa" ikut NII (Negara Islam Indonesia), "dipaksa" ikut shiah, "dipaksa" coblos si A, dan "dipaksa" ikut MLM (hehehe). But really, hatred are everywhere. Saya sering dikasih tau sama orang "jangan pilih partai A, banyak cina-nya!" "Jangan pilih si B, terlalu deket sama cina", dll. Saya juga sering dikasih tau, "jangan makan di rumah orang kristen, nanti elo dikasih daging babi, bilangnya daging kambing", dll. Saya juga pernah mendengar, "Muhammad tukang (maaf) ngt, napsunya gede. Ngapain si lo ikut agama seks maniak", dll. Saya juga sering dengar, "Orang arab tuh bangsat bangsat. Licik dan penipu." Dan masih banyak lagi. Dan pada akhirnya saya banyak menemukan A benci B, B benci C, C benci D, D benci A, A juga benci C dan D, B benci A, C dan D, dll. Pada intinya setiap orang memusuhi setiap orang. Saya berpikir kalau saya mengikuti mereka saya akan berakhir memiliki banyak musuh dan tak punya teman sama sekali. Dulu saya sekolah di sekolah Islam, ketika saya lulus dan masuk sekolah negeri, teman pertama saya seorang kristen dan suatu hari saya terpaksa ke rumahnya utk mengerjakan tugas dan dia menyediakan sajadah bagi saya untuk sholat di rumahnya. Dan waktu itu saya berpikir, "Bukankah seharusnya dia ngasih daging babi diam diam ya? " Instead he prepared me sajadah. Rupanya dia sudah sering memiliki teman2 muslim yg berkunjung ke rumahnya sehingga dia menyediakan sajadah untuk mereka. Dia bahkan menyediakan makanan berbuka ketika saya harus masih berada di rumahnya saat maghrib bulan puasa. It was amazing experience. I used to be affraid of christians for people telling me they eat pork and they liked to poison muslims. But my first experience memiliki teman kristen adalah kebalikannya. Sejak itu saya selalu berusaha mengenal orang-orang yang dicap "musuh". Di kalangan keturunan Arab, orang-orang keturunan Tionghoa disebut sebagai "baodeh". Saya dulu sering mendengar orang-orang mencaci orang-orang yg tidak sholat atau melalukan hal-hal buruk dengan sebutan, "dasar baodeh! ngga sunat ente!" atau "mata elo merem kaya baodeh!", dll. Dan sepertinya menjadi "baodeh" itu buruk sekali. Di antara pribumi pun keturunan Tionghoa sering menjadi bahan olokan seperti (maaf) "penisnya kecil kaya kelingking bayi. cina ga sunat". (Tentu saja tidak semua mereka begitu, beberapa malah mengagumi kebudayaan Tionghoa dan Cina). Hanya suatu hari saya kuliah di mana banyak keturunan Tionghoa dan saya mengenal orang-orang keturunan Tionghoa yang ramah dan lucu-lucu. I mean I was like, "wow they're not as bad as I've heard". Dan kejadian-kejadian seperti itu banyak sekali terjadi di mana-mana. Hatred. I mean, saya pun pernah waktu kuliah suatu hari utk mengisi waktu bulan puasa dan mencari uang jajan tambahan, saya dan teman saya, seorang batak kristen, mengantarkan parsel-parsel natal. Kami sampai di rumah seorang Tionghoa dan ketika saya ingin mengantarkan parselnya dia menyuruh saya dengan kasar agar tidak masuk gerbang. Dia bilang, "kamu teroris ya? Itu kamu bawa bom ya!" dan dia memaki-maki saya dengan kasar mengata-ngatai saya terroris. Mungkin karena wajah saya yg agak ketimurtengahan. Saya berusaha sabar dan ramah dengan meyakinkan diri saya dalam hati, "God is good. He is patience". Tapi teman saya yang Batak ini panasan orangnya dan dia mengambil parsel itu dan melemparkannya sambil memaki-maki, "dasar cina ga tau diri. Gw bakar lo di sini sekarang juga!
Re: [budaya_tionghua] BARONGSAI MASUK GEREJA Re:Barongsai Dilarang Tampil di Aceh
Barongsai masuk gereja! Salut buat Romo "X"... Dalam agama atau budaya bahasa yg dipakai tidak hanya verbal atau tulis.. Tapi juga ada yg namanya bahasa simbol, gambar seperti ikon dalam katolik, warna dalam tahun gerejawi. Misal gambar ikan dalam tradisi atau agama yahudi juga sekarang diwarisi kekristenan melambangkan "persekutuan dengan Kristus= iktus", salib lambang Yesus bangkit, lilin sebagai lambang terang, dalam masa natal Yesus sebagai "terang dunia" turun dari sorga.. Malailkat bernyanyi "Gloria Inexcelsis Deo". Merpati: Roh Kudus,Dll. Bahasa simbol ini tujuannya berusaha "menghadirkan" keilahian, kemisterian Allah yg bersekutu dengan umatnya dalam ibadah. BUKAN sekedar nilai seni, atau sesuatu tanpa makna religius atau pengalaman religius (tentu yg sesuai dengan agama yg meyakininya- ex. Kekristenan.). Barongsai masuk gereja menyimbolkan apa? Mau bicara tentang misteri ilahi yg bagaimana? Atau apa makna religiusnya? Jika hanya mau menghargai budaya tertentu (tionghua) maka Barongsai TIDAK PERLU masuk ke gereja, apalagi dalam suasana ibadah (sekalipun dalam rangka imlek). Di Purwodadi, dimana masih ada klenteng satu-satunya umat kristiani bergabung merayakan imlek tampa sedikitpun "kagok" (urang bandung pny omong), ada barongsai dan di klenteng keberadaan atraksi barongsai lebih diresapi maknanya dan kemeriahannya.. Ehm.. Salam Samuel Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "ikkyosensei_ym" Date: Mon, 21 Dec 2009 07:11:51 To: Subject: [budaya_tionghua] BARONGSAI MASUK GEREJA Re:Barongsai Dilarang Tampil di Aceh Ha ha ha... saya suka sekali dengan Romo tersebut. Boleh diperjelas lagi nama Romo tersebut... sangat senang bisa kenal/bersahabat dengan orang tersebut. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "BUD'S 1" wrote: > > Ada suatu pengalaman lucu, Waktu Imlek ada salah satu Gereja di daerah > Jak-Bar untuk mengadakan atraksi Barongsai setelah Misa ( he he he Ada Juga > Gereja mengadakan Misa Imlek dan tidak menjelek2kan Budaya Tionghua ). Para > pegurus ada yang pro dan contra karena itu dianggap ada setannya. Akhirnya > mereka bekunsultasi dengan Romo B yang asli orang Jawa. tau apa yang > dilakukan oleh Romo itu ??. Makan Beling didepan mereka sambil tanya apakan > yang barusan dilakukan itu termasuk Atraksi Setan ?? Akhirnya yang contra > pada diam deh. dan Happy ending dengan Barongsai masuk Gereja. > > PS : Kalau pemainnya bermarga Tan bukannya ada Se Tan ( Bahasa Hok kien ) ?? > > Salam, > Budiman > > 2009/12/21 ardian_c > > > > > > > lha2 khan dikutip itu pernyataan dari kakanwil depag Aceh,so gini aje dah > > emangnya kenapa gak boleh ? > > > > btw emangnya barongsai setan ya ? hehehehehehehehehe > > > > >
Re: [budaya_tionghua] Re: untk mr chen gX
Yg miskin juga karena berkat. Salam Samuel (bukan nama samaran) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: zho...@yahoo.com Date: Sat, 19 Dec 2009 08:58:33 To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: untk mr chen gX Yg kaya karena dapat berkat, yg miskin karena apa ya? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "ikkyosensei_ym" Date: Sat, 19 Dec 2009 04:39:12 To: Subject: [budaya_tionghua] Re: untk mr chen gX Dear Koh Beng: Tidak penting dengan saya pernah belajar di driyarkara. Jika anda sadar alasan anda menempeleng (dalam arti sesungguhnya?) pendeta berkenaan ajaran "Teologi Kemakmurannya", maka anda mengerti penolakan saya terhadap kata "Berkat" ala teologi paradoksal tersebut... uppsss maksud saya Teologi Kemakmuran. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo wrote: > > betul juga , saudara beng > > menarik sekali , apa itu miskin dari "berkat" > > eh serius beng , atau koh abeng , benarkah anda pernah menempeleng pendeta ? > > saya jadi takut sama anda , gallery anda di gading yah , boleh gak kapan2 > saya yang gembel ini main ke gallery andajust liat2 loh , gak > sanggup beli .. > > > > 2009/12/17 beng mazmuri > > > > > > > Salam.. > > > > Menarik mengikuti pernyataan2 , sanggahan anda yg baru, pintar memutar, > > dan anda menyadari bhw sdr john siswanto seorang lurus, makanya tak bisa > > menafsirkan pernyataan anda yg pernah kuliah di driyarkara...ah..ah... > > > > Tapi tetap saya tak setuju dng pernyataan anda, Yesus miskin bagi saya > > tidak masalah, saya tak merasa tersinggung...Miskin dari "BERKAT " , tolong > > jelaskan kpd saya ,pengertian anda baik secara theologi , etika , atau > > filsafat...? implikasi dan pengertiannya sangat luas...Tolong jelaskan > > pengertian "berkat" itu sendiri dan kemudian jelaskan kpd saya "miskin dari > > berkat" > > > > Untk hal2 lain2 saya mengerti , pendetanya makmur ada yg menamakan > > theologi kemakmuranah..ah...Untk pendeta2 makmur yg arogan , saya siap > > menempeleng mrk, dan saya sudah melakukannya...ah..ah..ini serius > > > > Jadi tolong jelaskan pd saya tg "berkat " dan kelanjutan pertanyaan saya > > itu... > > > > Salam,.. > > > > > > beng mazmuri > > > > > > >
Re: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)
Ehm shinmen... Bener jg ya pendapat anda kalo itu pengalaman sy berarti urusan sy...tdk bs digeneralisasi.. Itu tergantung pribadi sy. Tq ya.. Tp mudah-2 dngan adanya tanggapan anda ini, pengalaman sy tidak mengganggu anda.. Ya anggap angin lewat aja ok. Ehm.. Masalah "anjing"? Kayaknya sy gak sebut2 "anjing" cm sebutan "chino edan" dan chino lainnya ya... Ehm, kalo gitu sy br ngerti kalo anda tidak menemukan poin-nya. Apa..anda slh baca ato gak teliti baca? Tapi gak apa.. Yg sy kuatirkan anda (baru belajar baca..)tp itu pasti tdk mungkin. Krn para miliser disini hebat2 ada yg lulusan driyakarya (sy cm pny karya-2 Driyakarya aja).. Kalo misal ada yg panggil anda "anjing" (kalo: spt yg anda tulis) sy ikut saran anda deh... Ehm..maksud sy biar itu jd pengalaman pribadi anda...dan itu... Maaf ni.. Dan itu... Urusan Anda.. Mudah2han sy tidak menyinggung anda ya... Samuel (bukan nama samaran) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: shinmen takezo Date: Thu, 17 Dec 2009 12:48:34 To: Subject: Re: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?) masalah pengalaman pribadi anda , tidak usah di buat seolah2 jadi standar moral tertinggi , jadi kalau anda di panggil chino edan dan anda merasa tidak terhina ...APA POINTNYA ..dan itu urusan anda , kalau saya bilang saya di panggil "anjing" saya merasa tidak terhina , berarti anda juga tidak terhina? argumentasi macam apa ini , 2009/12/17 > > > > Sy dipanggil "chino edan" "encek" "acong" macem2 lah.. Oke aja. Harkat dan > martabat sy sama sekali tak sy rasakan menurun dan saya tak merasa "ter- > hina". > > Aneh orang-2 di milis ini.. Selalu membicarakan harga dirinya.. Semakin tau > budaya tionghua harusnya semakin cinta BT dan semakin dapat membangun hidup > bersama di Indonesia dengan BT. Bukan semakin individualistik dan arogan. > > Gmn BT semakin dicintai dan dirasakan menjadi bagian dari yg universal > (indonesia)? > > Salam > sam > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > -- > *From: * "Akhmad Bukhari Saleh" > *Date: *Thu, 17 Dec 2009 09:59:01 +0700 > *To: * > *Subject: *Re: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a > name?) > > > > - Original Message - > *From:* ardian_c > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > *Sent:* Thursday, December 17, 2009 8:42 AM > *Subject:* Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?) > > > yg owe tau itu bukan cina > > tapi shin-i asal dari kata syna > > > Betul. > Sehingga ketika ulama Indonesia, terutama yang berpegang pada kitab kuning > di pesantren grass-root, menerjemahkannya ke bahasa Indonesia, jadinya > "cina"... > > Wasalam. > > == > > > - Original Message - > *From:* ardian_c > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > *Sent:* Thursday, December 17, 2009 8:42 AM > *Subject:* Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?) > > > > yg owe tau itu bukan cina tapi shin-i asal dari kata syna. > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" > wrote: > > > > - Original Message - > > From: younginheart5000 > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > > Sent: Wednesday, December 16, 2009 6:46 PM > > Subject: [budaya_tionghua] Re: What's in a name? > > > > > Rasulullah Muhammad saja menghimbau > > > pengikutnya untuk belajar sampai ke Tiongkok > > > > --- > > > > Kalimat "Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina" bukanlah > himbauan atau ucapan Muhammad, melainkan sebenarnya suatu proverb budaya > Arab. > > > > Ucapan-ucapan Muhammad, bahkan tindak-tanduk non-verbal-nya pun, > mempunyai arti penting dalam agama Islam, karena dapat ("dapat", tidak > "selalu") menjadi penjelasan untuk pelaksanaan praktek dari ayat-ayat Al > Quran. > > > > Karena itu di lingkungan Islam ada ilmu hadits, ilmu yang secara > komprehensif membahas ucapan dan tindakan Muhammad. > > Yaitu untuk mengklasifikasikan mana ucapannya yang merupakan penjelasan > atas Al Quran, mana yang bersangkutan dengan Islam secara umum sebagai > perintah, himbauan maupun larangan, mana yang cuma ucapan sehari-hari biasa > saja, mana yang cuma lelucon dia atau ucapan waktu dia lagi marah saja, dsb. > > > > Dan ada uraian yang panjang lebar dalam ilmu hadits yang secara kategoris > membantah bahwa "Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina" merupakan > ucapan Muhammad sendiri. > > Argumen yang mengatakan ini ucapan Muhammad klasifikasinya "dhaif" > (lemah), atau "dhaif jiddan" (lemah sekali), atau bahkan "batil" (tidak > berdasar). > > > > Tentu membuang-buang bandwith budaya tionghoa kalau uraian itu saya > cantumkan di sini, namun secara singkat dapat disebutkan bahwa argumen yang > kuat untuk membantah bahwa itu ucapan Muhammad adalah keterbatasan > pengetahuan umum seorang Muhammad pada waktu itu, sehingga dia tahu pun > tidak bahwa ada sebuah negeri j
Re: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)
Sy dipanggil "chino edan" "encek" "acong" macem2 lah.. Oke aja. Harkat dan martabat sy sama sekali tak sy rasakan menurun dan saya tak merasa "ter- hina". Aneh orang-2 di milis ini.. Selalu membicarakan harga dirinya.. Semakin tau budaya tionghua harusnya semakin cinta BT dan semakin dapat membangun hidup bersama di Indonesia dengan BT. Bukan semakin individualistik dan arogan. Gmn BT semakin dicintai dan dirasakan menjadi bagian dari yg universal (indonesia)? Salam sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Akhmad Bukhari Saleh" Date: Thu, 17 Dec 2009 09:59:01 To: Subject: Re: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?) - Original Message - From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 17, 2009 8:42 AM Subject: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?) > yg owe tau itu bukan cina > tapi shin-i asal dari kata syna Betul. Sehingga ketika ulama Indonesia, terutama yang berpegang pada kitab kuning di pesantren grass-root, menerjemahkannya ke bahasa Indonesia, jadinya "cina"... Wasalam. == - Original Message - From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 17, 2009 8:42 AM Subject: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?) yg owe tau itu bukan cina tapi shin-i asal dari kata syna. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" wrote: > > - Original Message - > From: younginheart5000 > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Sent: Wednesday, December 16, 2009 6:46 PM > Subject: [budaya_tionghua] Re: What's in a name? > > > Rasulullah Muhammad saja menghimbau > > pengikutnya untuk belajar sampai ke Tiongkok > > --- > > Kalimat "Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina" bukanlah himbauan atau ucapan Muhammad, melainkan sebenarnya suatu proverb budaya Arab. > > Ucapan-ucapan Muhammad, bahkan tindak-tanduk non-verbal-nya pun, mempunyai arti penting dalam agama Islam, karena dapat ("dapat", tidak "selalu") menjadi penjelasan untuk pelaksanaan praktek dari ayat-ayat Al Quran. > > Karena itu di lingkungan Islam ada ilmu hadits, ilmu yang secara komprehensif membahas ucapan dan tindakan Muhammad. > Yaitu untuk mengklasifikasikan mana ucapannya yang merupakan penjelasan atas Al Quran, mana yang bersangkutan dengan Islam secara umum sebagai perintah, himbauan maupun larangan, mana yang cuma ucapan sehari-hari biasa saja, mana yang cuma lelucon dia atau ucapan waktu dia lagi marah saja, dsb. > > Dan ada uraian yang panjang lebar dalam ilmu hadits yang secara kategoris membantah bahwa "Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina" merupakan ucapan Muhammad sendiri. > Argumen yang mengatakan ini ucapan Muhammad klasifikasinya "dhaif" (lemah), atau "dhaif jiddan" (lemah sekali), atau bahkan "batil" (tidak berdasar). > > Tentu membuang-buang bandwith budaya tionghoa kalau uraian itu saya cantumkan di sini, namun secara singkat dapat disebutkan bahwa argumen yang kuat untuk membantah bahwa itu ucapan Muhammad adalah keterbatasan pengetahuan umum seorang Muhammad pada waktu itu, sehingga dia tahu pun tidak bahwa ada sebuah negeri jauh yang bernama Cina. Karenanya tidak mungkin dia mengucapkan kalimat itu. > > Tetapi Muhammad memang banyak bicara tentang kewajiban untuk belajar secara sungguh-sungguh serta dengan pengorbanan pribadi yang maksimal demi mendapat ilmu. > Bahkan dia mengatakan keharusan untuk belajar secara all-out itu merupakan perintah Tuhan dalam Al Quran. > > Ucapan-ucapannya untuk belajar secara all-out inilah yang lalu berkembang menjadi proverb budaya Arab "Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina" tersebut. > > Di jaman itu, ketika Amerika belum 'diketemukan' dan Eropa dalam jaman Dark Ages, bagi budaya Arab hanya terdapat komparasi dengan budaya-budaya tinggi di Mesir, di India yang jaraknya lebih jauh, dan di Cina yang paling jauh jaraknya dari negeri Arab. > Maka itu ukuran untuk "all-out" bagi budaya Arab jaman itu, dalam konteks menuntut ilmu, adalah "walaupun sampai ke negeri Cina". > > Baru kemudian, sementara tokoh ilmuwan Arab, untuk menambah wibawa dan otoritas proverb tersebut, mengatakan bahwa itu adalah ucapan Muhammad. > Tetapi ada analisis yang komprehensif yang membuktikan bahwa klaim tersebut (bahwa itu adalah ucapan Muhammad) merupakan klaim yang dhaief, dhaief jiddan, atau batil. > > Uraian saya ini mungkin terlalu panjang bagi suatu milis budaya tionghoa. > Tetapi kalau mau lebih 'nyangkut' lagi dengan milis ini, tanpa mau ikut ribut soal kata "cina", bisa saya sampaikan bahwa kelihatannya dalam pembahasan ilmu hadits tentang apakah kalimat itu ucapan Muhammad atau bukan, selalu dipakai kata "Cina", bukan "Tiongko
Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!
Makasih infonya..sy salut sama anda bro.. Waktu tsunami aceh saya di aceh 1 bulan..ehm tugas sy wkt itu mendistribusi kantong mayat pagi-siang, sore-malam ehm..ditenda menjadi lampiasan tangis, dan berusaha menidurkan beberapa anak spy mereka mimpi indah...(Sy jago dongeng loh bro..gr saya butet wkt di jogja) Ehm wkt itu sy cm bawa 6 bj, 2 bj dan 1 celana panjang eiger kebangaan yg biasa sy pake menjelajahi tubuh sang gunung bersama teman diGAPALA, 4 kaos yg dua kuberi pd 2 pemuda aceh..dan satu celana pendek. Celana dalam sy bw 8 ya.. Semuanya kucuci dengan air sumur yg sudah asin krn bertemu dengan air laut... Setelah itu sy pergi ke nias 20hari tepatnya di afulu jauh dari kota..perjalanan 1malam..ke dsn afulu. Kalo gak salah inget (maaf ni sy sering lupa kalo sdh berbuat bg sesama-krn sy sering mimpi buruk shbs di aceh sy cb lpkan)huh... Sy di nias distribusi kayu dan bahan bangunan lainnya...lewat sungai.. Oya saat ini ransel saya sdh sy kubur di nias.. Yahobu.. Hai bro siapapun anda di milis ini yg terluka oleh tulisan dan ujar saya.. Saya adiperdanasamuel (bukan nama samaran) MINTA MAAF atas nama persaudaraan umat manusia... Syalom. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "ikkyosensei_ym" Date: Mon, 14 Dec 2009 11:52:24 To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Sekedar tambahan info buat Adi Perdana Samuel, ini bbrp track record saya dalam ranah sosial dulu.Siapa tahu bisa membuat anda sedikit terbuka pikirannya: * sukarelawan di Institut Sosial Jakarta (ISJ)pendampingan korban gusuran di bawah tol teluk gong, pembersihan becak daerah kramat. Anda pernah merasa rahang geser dijotos preman? * sukarelawan SAR untuk wilayah Lawu dan gua2 di Wonosari Yogya. * sukarelawan korban gempa Yogya. Pernah kaos anda kotor campuran darah& debu, abis narik2 mayat dari puing rumah? Tidak perlu bangga tentang ngurus KTP sendiri, kayak anak baru lulus SMP saja, bro. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote: > > Maju kemana Chen? pernah buat ktp? Ato pernah ikut kerja bakti di rt gak? Apa > suruhan orang/ hansip gitu.. Ato buat sendiri... Antri buat ktp, trus suruh > balik lagi besok, eh besok pak lurahnya pegi.. Trus suruh dateng lagi besok.. > Ato pas kerja bakti di rt panas-2, ngorekin got, kecipratan air got, > keringetan... Kalo belom pernah... Ehm... Apa yg bs lu buat? Bekoar2 doang. > Main duit? Biasa? sy prihatin dengan MBT ini... Huahhh... Moderator diem > aja... > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: ayen > Date: Mon, 14 Dec 2009 15:42:29 > To: > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak > Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan > cuma di > milis > > soal rekaman saat ini setau saya masih menjadi kontroversi apakah bisa > dijadikan alat bukti atau tidak. rekaman saat ini hanya bisa dijadikan > sebagai petunjuk, jadi rada berat untuk jadi pembuktian. > > 2009/12/14 djoko santoso > > > > > > > memang mencari musuh itu gampang sekali, mencari sahabat sejati itu sangat > > susah > > > > > > -- > > *From:* ikkyosensei_ym > > > > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > > *Sent:* Mon, 14 December, 2009 14:52:39 > > *Subject:* [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen > > Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan > > cuma di milis > > > > > > > > Dear Tantono: > > > > Saya sangat senang dengan komentar anda ini. > > > > Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan > > pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, > > bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut > > ke pengadilan. Mohon petunjuknya. > > > > Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon > > petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap > > untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun > > yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan > > segala keterbatasan saya. > > > > Maaf, sekali lagi saya berucap.. "SAYA BERANI MAJU" untuk kasus ini. > > > > Salam, > > > > Chen Gui Xin > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, > > Tantono Subagyo wrote: > > > > > > Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di > > > pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini > > saja > > > ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. > > > Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, > > Tanlookay > > > > > > > > > > > >
Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!
Stu kata jg: sama. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "ikkyosensei_ym" Date: Mon, 14 Dec 2009 11:06:38 To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Samuel, Satu kata.. Ngelantur. Saran.. belajar membaca dulu, biar tahu wacana yang sedang dibicarakan. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote: > > Maju kemana Chen? pernah buat ktp? Ato pernah ikut kerja bakti di rt gak? Apa > suruhan orang/ hansip gitu.. Ato buat sendiri... Antri buat ktp, trus suruh > balik lagi besok, eh besok pak lurahnya pegi.. Trus suruh dateng lagi besok.. > Ato pas kerja bakti di rt panas-2, ngorekin got, kecipratan air got, > keringetan... Kalo belom pernah... Ehm... Apa yg bs lu buat? Bekoar2 doang. > Main duit? Biasa? sy prihatin dengan MBT ini... Huahhh... Moderator diem > aja... > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: ayen > Date: Mon, 14 Dec 2009 15:42:29 > To: > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak > Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan > cuma di > milis > > soal rekaman saat ini setau saya masih menjadi kontroversi apakah bisa > dijadikan alat bukti atau tidak. rekaman saat ini hanya bisa dijadikan > sebagai petunjuk, jadi rada berat untuk jadi pembuktian. > > 2009/12/14 djoko santoso > > > > > > > memang mencari musuh itu gampang sekali, mencari sahabat sejati itu sangat > > susah > > > > > > -- > > *From:* ikkyosensei_ym > > > > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > > *Sent:* Mon, 14 December, 2009 14:52:39 > > *Subject:* [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen > > Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan > > cuma di milis > > > > > > > > Dear Tantono: > > > > Saya sangat senang dengan komentar anda ini. > > > > Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan > > pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, > > bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut > > ke pengadilan. Mohon petunjuknya. > > > > Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon > > petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap > > untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun > > yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan > > segala keterbatasan saya. > > > > Maaf, sekali lagi saya berucap.. "SAYA BERANI MAJU" untuk kasus ini. > > > > Salam, > > > > Chen Gui Xin > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, > > Tantono Subagyo wrote: > > > > > > Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di > > > pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini > > saja > > > ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. > > > Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, > > Tanlookay > > > > > > > > > > > >
Re: [budaya_tionghua] Re:
Edy Lim ini orang tionghua sejati... Salut.. Kagum.. Bener... Salam Samuel (bukan nama samaran). Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Edy Lim Date: Mon, 14 Dec 2009 00:54:37 To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pepatah Cina Kuno "Da she hua xiao, xiao she hua wu" artinya : "Masalah besar dikecilkan, masalah kecil dihilangkan".. Begitu kira-kira terjemahannya. Cheers, Edy Lim Lim Mui Leng (林美龙) From: ikkyosensei_ym To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, December 14, 2009 2:44:34 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Dear, Andrew: Saya kira, mendengar sendiri lebih jelas daripada 1000 kata. Coba anda datang ke gereja kristen di mall2 di jkt spt CL, JACC, Semanggi, dll.. atau ke gereja2 abbalove ... atau ke acara2 KKR kristen di Senayan yang besar itu loh. Ujilah, apakah perkataan saya benar adanya. Apakah anda berani berjanji di forum ini, saat ini ... akan bilang seperti yang anda saksikan sendiri nanti saat hadir di sana? Ingat, Yesus sendiri pernah berkata, "Jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak... selebihnya adalah iblis" Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Andrew Mulianto" wrote: > > Waduh waduh, penyamarataan yang benar benar aneh, apa anda Kristen dan sudah > bener dengar langsung. > Mungkin saja ada bbrp pdt yang juga sama pandangnnya sempit sehingga men > jelek2an dll. Tapi gak bisa di 'generalisasi' . > Tapi semangat ganyang mengganyang dimilis ini sangat kuat dan menyeramkan. > > Regards > Andrew M > Sent from my BlackBerry® wireless device > > -Original Message- > From: jackson_yahya@ ... > Date: Sun, 13 Dec 2009 04:16:56 > To: > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: > > Bagaimana kalau kita sama2 kegereja pada saat topik kotbah lagi membahas > budaya china? > > Saya memang sering dengar di gereja kristen berbahasa roh > - menjelek2an budaya china, agama lainnya, kristen yang tidak ada bahasa roh > pun juga di jelek2an, katolik juga dijelek2an. > > Jadi menurut saya harus lebih detail menilainya. Karena gereja2 katolik dan > /gereja2 kristen non kharismatik (yang tidak ada bahasa roh) tidak > menjelek2an yang lainnya dan ajaran mereka lumayan bagus dan lurus. > > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss... ! > > -Original Message- > From: "als" > Date: Sun, 13 Dec 2009 07:49:41 > To: > Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: > > Jangan buru-buru setuju dulu Pak Samuel, apalagi sampai 200%. Beberapa > pemilis (spt saya, misalnya) membuka isi pesan berdasarkan minat pada > Subyeknya. Daripada Subyeknya dikosongkan seperti contoh posting pak Djoko > ini, saya secara pribadi memilih judul menarik sebelumnya, meskipun yang > Anda permasalahkan mengenai "cacat" judul tsb benar juga adanya. :-) Mungkin > Pak Djoko belum pernah mendengarkan cara Pendeta Kristen tertentu (tidak > semuanya) memburuk-burukkan kebudayaan Tionghoa (terkadang > menyetan-nyetankan) di forum umum atau di hadapan para penganut Kristen yang > gampang percaya (tentu tidak semuanya) dan menyebarkan fitnah ini kepada > teman-teman, saudara-saudara, dan ORANGTUAnya dengan nada kurang ajar. Kalau > ada sebagian Tionghpa yang berang karena mendapatkan perlakuan ngawur > demikian ya maklum sajalah kita. Coba kalau kebudayaan, tradisi, dan > kepercayaan pak Djoko sendiri diiblis-ibliskan, apa perut pak Djoko tidak > ikut eneg? Kalau soal sejarah animisme dsb sih silakan aja dibahas sampai > tuntas, tapi lha mbok ya jangan lantas memfitnah aktifitas klenteng sebagai > pengaruh setan, dsb. Lah wong sama-sama kepercayaan kok menjelek-jelekkan > kepercayaan lainnya demi memperoleh tambahan para pengikut yang memang > perpuluhannya lumayan sih (terutama dari golongan pedagang yang percaya). > Para pendeta yang semacam ini (tidak semuanya loh) terkadang memakai segala > cara untuk mencapai tujuannya. Padahal "berita baik" kalau disampaikan > dengan cara-cara buruk demikian ya jadinya kabar buruk yang menghantui > beberapa orangtua yang dianggap oleh anak kandungnya sendiri telah sesat, > dipengaruhi setan, dan sebagainya, Cobalah kita renungkan hal ini secara > jernih dan tidak memihak. :-) > > > > als (yang tidak pernah dikurangajari anak-anaknya) :-) > > > >_ > > From: adiperdanasamuel@ ... [mailto:adiperdanas am...@... ] > Sent: Sunday, December 13, 2009 5:42 AM > To: djoko santoso; budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: > > > > > > Setuju pak 200%. > > Sent from my BlackBerryR > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > >_ > > From
Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
Setuju pak bukhari... Milis ini jd payah! Salam Sam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Akhmad Bukhari Saleh" Date: Mon, 14 Dec 2009 15:45:21 To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? - Original Message - From: ikkyosensei_ym To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, December 13, 2009 7:58 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? > Bukhari, > Jika saya mengejek2 agama Islam > atau suku Ibu anda... > apa anda juga akan berpendapat yang sama? - Chen Gui Xin, saya ini anggota milis ini sejak awal yang sudah proven. Ketika tempo hari ada member Islam yang mengacau ngajak perang agama juga dari sudut pandang Islam, saya yang paling depan 'hajar' dia. Kalau tidak salah dia sudah di-banned moderator, atau keluar sendiri, mokal abis! Jadi kalau Chen-heng mengira bisa dengan mudah mengacau, memprovokasi perang agama, agama apa saja, di milis ini, seperti yang mungkin lauwtee mudah dilakukan di milis lain, pikir-pikir 1000 kali dulu, ingat bahwa ada saya di sini... Karena Chen-heng sudah bukan anak kecil, tentunya sudah tahu bedanya antara bikin posting yang isinya kepedulian terhadap pelecehan budaya tionghoa, dan dengan bikin JUDUL POSTING PROVOKASI PERANG AGAMA!! Jangan anggap member milis ini anak kecil semua atau orang bodoh semua... Jadi tidak usah muter-muter, ke agama Islam lah, ke suku Ibu saya lah, akui saja kesilapan lauwtee yang mau coba-coba mengacau dengan judul posting provokatif tersebut. Terserah silapnya disengaja atau tidak disengaja. Wasalam. == - Original Message - From: ikkyosensei_ym To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, December 13, 2009 7:58 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Bukhari, Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda juga akan berpendapat yang sama? Pikir dulu baru bicara. Hanya karena suku/agama anda tidak terimbas, bukan berarti orang Tionghoa harus juga tidak peduli dengan kebudayaannya yang dilecehkan. Bukhari & Samuel, Jika memang Anda sendiri atau ada orang Tionghoa yang kebetulan kristen... berani mengambil langkah tegas kepada pendeta-pendeta kristen tersebut..barulah pantas anggapan bahwa perbuatan tersebut tidak dibenarkan dalam komunitas kristen. Kenyataannya! Datanglah dulu ke gereja2 di mall2 Jakarta, dan perankan diri anda sebagai seorang Tionghoa yang menghormati/meninggikan adat budayanya secara cukup memadai... jika memang anda "konsekuen". Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" wrote: > > Nggak usah berargumen muter-muter lah! > > Saya bukan orang Kristen dan bukan pula orang Manado, tetapi dari sudut pandang mana saja, tanpa perlu dilihat lagi isi posting-nya, sudah jelas sekali bahwa barang siapa yang bikin judul diskusi seperti ini, pastilah dia hanya mau mengacau saja di milis ini. > > Mau dibahas isinya dengan cara bagaimanapun sudah bertahun-tahun terbukti, sejak awal milis ini sampai sekarang, bahwa urusan begini tidak pernah barang satu kali pun selesai dengan baik. Senantiasa berakhir dengan teguran moderator. > > Sudah terlalu banyak bandwith dan suasana baik milis ini yang terhamburkan oleh perang agama (dan perang suku) yang disulut oknum-onum yang pindah-pindah dari satu milis ke milis lain hanya untuk mengacau. > > Maka bagi moderator sederhana sekali, tiada pilihan lain kecuali menghapus keanggotaan pengacau macam begini. > > Wasalam. > > === > > > - Original Message - > From: iwan kustiawan > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Sent: Saturday, December 12, 2009 8:55 PM > Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? > > > > Saudaraku Samuel, > sebenarnaya secara konteks memang tempatnya disini membahas budaya tionghoa, kalau ada issue berhubungan dengan budaya tionghoa misalnya budaya tionghoa dilecehkan oleh pihak pihak tertentu yah saya rasa wajar kalau dibicarakan disini...coba dibandingkan dengan pendeta kristen yang melecehkan budaya tionghoa di telivisi ( yang nota bene dtonton semua orang ) jelas jelas ngawur dan tidak dalam konteks dan tempat yang benar.. > kalau masalah arti dari huana (wana ) sendiri sudah pernah dibahas sebelumnya tolong di lihat arsip sebelumnya sehingga meski saudara Samuel mungkin sudah tidak ada lagi hubungannya dengan daratan tiongkok tapi rasanya perlu belajar juga loh dari mailing list ini dan memperbaiki kesalah pengertian yang ada selama ini mengenai budaya tionghoa dan juga iss
Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!
Maju kemana Chen? pernah buat ktp? Ato pernah ikut kerja bakti di rt gak? Apa suruhan orang/ hansip gitu.. Ato buat sendiri... Antri buat ktp, trus suruh balik lagi besok, eh besok pak lurahnya pegi.. Trus suruh dateng lagi besok.. Ato pas kerja bakti di rt panas-2, ngorekin got, kecipratan air got, keringetan... Kalo belom pernah... Ehm... Apa yg bs lu buat? Bekoar2 doang. Main duit? Biasa? sy prihatin dengan MBT ini... Huahhh... Moderator diem aja... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ayen Date: Mon, 14 Dec 2009 15:42:29 To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis soal rekaman saat ini setau saya masih menjadi kontroversi apakah bisa dijadikan alat bukti atau tidak. rekaman saat ini hanya bisa dijadikan sebagai petunjuk, jadi rada berat untuk jadi pembuktian. 2009/12/14 djoko santoso > > > memang mencari musuh itu gampang sekali, mencari sahabat sejati itu sangat > susah > > > -- > *From:* ikkyosensei_ym > > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > *Sent:* Mon, 14 December, 2009 14:52:39 > *Subject:* [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen > Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan > cuma di milis > > > > Dear Tantono: > > Saya sangat senang dengan komentar anda ini. > > Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan > pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, > bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut > ke pengadilan. Mohon petunjuknya. > > Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon > petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap > untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun > yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan > segala keterbatasan saya. > > Maaf, sekali lagi saya berucap.. "SAYA BERANI MAJU" untuk kasus ini. > > Salam, > > Chen Gui Xin > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, > Tantono Subagyo wrote: > > > > Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di > > pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini > saja > > ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. > > Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, > Tanlookay > > > > > >
Re: [budaya_tionghua] Re:
Kenapa hanya als? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "als" Date: Sun, 13 Dec 2009 07:49:41 To: Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Jangan buru-buru setuju dulu Pak Samuel, apalagi sampai 200%. Beberapa pemilis (spt saya, misalnya) membuka isi pesan berdasarkan minat pada Subyeknya. Daripada Subyeknya dikosongkan seperti contoh posting pak Djoko ini, saya secara pribadi memilih judul menarik sebelumnya, meskipun yang Anda permasalahkan mengenai "cacat" judul tsb benar juga adanya. :-) Mungkin Pak Djoko belum pernah mendengarkan cara Pendeta Kristen tertentu (tidak semuanya) memburuk-burukkan kebudayaan Tionghoa (terkadang menyetan-nyetankan) di forum umum atau di hadapan para penganut Kristen yang gampang percaya (tentu tidak semuanya) dan menyebarkan fitnah ini kepada teman-teman, saudara-saudara, dan ORANGTUAnya dengan nada kurang ajar. Kalau ada sebagian Tionghpa yang berang karena mendapatkan perlakuan ngawur demikian ya maklum sajalah kita. Coba kalau kebudayaan, tradisi, dan kepercayaan pak Djoko sendiri diiblis-ibliskan, apa perut pak Djoko tidak ikut eneg? Kalau soal sejarah animisme dsb sih silakan aja dibahas sampai tuntas, tapi lha mbok ya jangan lantas memfitnah aktifitas klenteng sebagai pengaruh setan, dsb. Lah wong sama-sama kepercayaan kok menjelek-jelekkan kepercayaan lainnya demi memperoleh tambahan para pengikut yang memang perpuluhannya lumayan sih (terutama dari golongan pedagang yang percaya). Para pendeta yang semacam ini (tidak semuanya loh) terkadang memakai segala cara untuk mencapai tujuannya. Padahal "berita baik" kalau disampaikan dengan cara-cara buruk demikian ya jadinya kabar buruk yang menghantui beberapa orangtua yang dianggap oleh anak kandungnya sendiri telah sesat, dipengaruhi setan, dan sebagainya, Cobalah kita renungkan hal ini secara jernih dan tidak memihak. :-) als (yang tidak pernah dikurangajari anak-anaknya) :-) _ From: adiperdanasam...@yahoo.com [mailto:adiperdanasam...@yahoo.com] Sent: Sunday, December 13, 2009 5:42 AM To: djoko santoso; budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Setuju pak 200%. Sent from my BlackBerryR powered by Sinyal Kuat INDOSAT _ From: djoko santoso Date: Sat, 12 Dec 2009 07:44:26 + (GMT) To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Maaf saya beri komentar mengenai, masalah Agama, saya juga beragama Katholik, dulu saya pernah belajar mulai dari SR mengenai sejarah, Agama itu mula2 manusia memeluk agama yang disebut animisme, lalu dinamisme, selanjutnya berkembang menjadi agama politheis, dan yang terahir monotheis, yang mengenal cuma 1 Allah yg disembah, tetapi jangan salah banyak umat yang masih bertahan dengan kepercayaannya masing2, dan jangan kita terbawa memperdebatkannya di milis ini, marilah kita saling menghormati, dan milis BT kita ini sebenarnya tidak mempersoalkan agama, tujuannya dapat saling mengenal diantara yg merasa dirinya tertarik, saling memberi dan mempelajari mengenai sejarah, budaya tionghua dan saling membagi informasi yang berguna, saling bantu untuk kehidupan kita semua, baik yang tinggal di Indonesia dan tinggal dimana saja dimuka bumi ini. Maaf kalau pendapat saya salah, salam hangat yodjoko. maju terus BT
Re: [budaya_tionghua] Re:
Setuju pak 200%. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: djoko santoso Date: Sat, 12 Dec 2009 07:44:26 To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Maaf saya beri komentar mengenai, masalah Agama, saya juga beragama Katholik, dulu saya pernah belajar mulai dari SR mengenai sejarah, Agama itu mula2 manusia memeluk agama yang disebut animisme, lalu dinamisme, selanjutnya berkembang menjadi agama politheis, dan yang terahir monotheis, yang mengenal cuma 1 Allah yg disembah, tetapi jangan salah banyak umat yang masih bertahan dengan kepercayaannya masing2, dan jangan kita terbawa memperdebatkannya di milis ini, marilah kita saling menghormati, dan milis BT kita ini sebenarnya tidak mempersoalkan agama, tujuannya dapat saling mengenal diantara yg merasa dirinya tertarik, saling memberi dan mempelajari mengenai sejarah, budaya tionghua dan saling membagi informasi yang berguna, saling bantu untuk kehidupan kita semua, baik yang tinggal di Indonesia dan tinggal dimana saja dimuka bumi ini. Maaf kalau pendapat saya salah, salam hangat yodjoko. maju terus BT
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
Saudarku Iwan Kustiawan, sy senang mendengar nasehat saudara. Justru saya ikit ML budaya tionghua pingin tahu issue2 ketionghua-an..dan saya senang. Apalagi ada diskusinya saya senang. Tapi masalah ada pendeta kristen (tertentu) di TV yg melecehkan budaya tionghua, sy usul judul diskusinya gini: "pendeta anu...(Sebut namanya aja) di TV tgl... Jam...mengatakan ini itu tentang budaya tionghua" gimana tanggapan teman-2? (Giti dong) jangan bilang "Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?" Disatu sisi saudara benar bahwa acara tersebut ditonton banyak orang, tp saudara perlu sadar bahwa disaat yg sama yg ngomong di TV itu satu orang kristen (pendeta) bukan semua orang kristen... Kalo topik pakai istilah "orang kristen" saudara atau siapapun ya seperti pendeta itu posisinya, yaitu "kurang ajar juga" maaf.juga. Saudaraku.. Jk pendapat saya melukai budaya tionghua... Tendang saja saya dari forum ini... Namaste. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: iwan kustiawan Date: Sat, 12 Dec 2009 05:55:31 To: Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Saudaraku Samuel,sebenarnaya secara konteks memang tempatnya disini membahas budaya tionghoa, kalau ada issue berhubungan dengan budaya tionghoa misalnya budaya tionghoa dilecehkan oleh pihak pihak tertentu yah saya rasa wajar kalau dibicarakan disini...coba dibandingkan dengan pendeta kristen yang melecehkan budaya tionghoa di telivisi ( yang nota bene dtonton semua orang ) jelas jelas ngawur dan tidak dalam konteks dan tempat yang benar..kalau masalah arti dari huana (wana ) sendiri sudah pernah dibahas sebelumnya tolong di lihat arsip sebelumnya sehingga meski saudara Samuel mungkin sudah tidak ada lagi hubungannya dengan daratan tiongkok tapi rasanya perlu belajar juga loh dari mailing list ini dan memperbaiki kesalah pengertian yang ada selama ini mengenai budaya tionghoa dan juga issue issue seperti sebutan cabo dan huana itu sendirisaya rasa itu saja dari saya...terima kasih, mohon maaf kalau tidak berkenan. salam --- On Sat, 12/12/09, adiperdanasam...@yahoo.com wrote: From: adiperdanasam...@yahoo.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, December 12, 2009, 6:22 AM Tolonglah moderator hal seperti pertanyaan "Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi Terhadap Budaya Tionghoa" diperingatkan yg melontarkan isu ini... Siapa orang kristen yg dimaksud? Kita yg ada di grup ini kan jg bnyk orng kristen...Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: adiperdanasamuel@ yahoo.com Date: Fri, 11 Dec 2009 22:44:44 +To: Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Sdr. orang tionghoa bukan? Tanya aja ama mpek atau ama orangtuamu.. . Ya... Harus belajar mandiri ya saudaraku...Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: "ardian_c" Date: Fri, 11 Dec 2009 14:14:54 -To: Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? emang apa arti wanna seh ? bisa kasih tauk gak ? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, adiperdanasamuel@ ... wrote: > > Orang Tionghoa bisa gak menghilangkan istilah "wana" pd orng indonesia? Kl > gak bisa, pertanyaannya orang tionghoa bs dibilang "kurang ajar" gak? Masak > ciptaan Tuhan jg dibilang "wana".. > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: liy_yaa > Date: Fri, 11 Dec 2009 21:35:42 > To: > Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen > Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? > > sori yah.. saya ga setuju dengan pertanyaan ini "Apakah kita bisa melakukan > gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara, agar tidak berkembang terjadi > kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama kristen ini?"dalam dokma agama > tidak pernah ada kok ajaran untuk menjelekkan sebuah budaya. menurut saya, > yang ada adalah salah penafsiran dan fanatisme yang berlebihan dari beberapa > pemeluknya lah yang harus diurus. saya sendiri seorang kristen (katolik) dan > tidak pernah saya temukan saat homili, pastur menjelekkan budaya pun agama > lain. mudah-mudahan pendeta yang Anda maksud itu segera disadarkan oleh > Tuhan bahwa ia telah s
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
Tolonglah moderator hal seperti pertanyaan "Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi Terhadap Budaya Tionghoa" diperingatkan yg melontarkan isu ini... Siapa orang kristen yg dimaksud? Kita yg ada di grup ini kan jg bnyk orng kristen... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: adiperdanasam...@yahoo.com Date: Fri, 11 Dec 2009 22:44:44 To: Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Sdr. orang tionghoa bukan? Tanya aja ama mpek atau ama orangtuamu... Ya... Harus belajar mandiri ya saudaraku... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "ardian_c" Date: Fri, 11 Dec 2009 14:14:54 To: Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? emang apa arti wanna seh ? bisa kasih tauk gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote: > > Orang Tionghoa bisa gak menghilangkan istilah "wana" pd orng indonesia? Kl > gak bisa, pertanyaannya orang tionghoa bs dibilang "kurang ajar" gak? Masak > ciptaan Tuhan jg dibilang "wana".. > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: liy_yaa > Date: Fri, 11 Dec 2009 21:35:42 > To: > Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen > Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? > > sori yah.. saya ga setuju dengan pertanyaan ini "Apakah kita bisa melakukan > gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara, agar tidak berkembang terjadi > kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama kristen ini?"dalam dokma agama > tidak pernah ada kok ajaran untuk menjelekkan sebuah budaya. menurut saya, > yang ada adalah salah penafsiran dan fanatisme yang berlebihan dari beberapa > pemeluknya lah yang harus diurus. saya sendiri seorang kristen (katolik) dan > tidak pernah saya temukan saat homili, pastur menjelekkan budaya pun agama > lain. mudah-mudahan pendeta yang Anda maksud itu segera disadarkan oleh > Tuhan bahwa ia telah salah menafsirkan firmannya. lalu dia menyesali > perbuatannya.salam damai,Amalia P. ^^(jadi ingat bhineka tunggal ika tan hana > dharma mangrwa. kurang nyambung ya?) > > > > > Ada cerita untuk dibaca di... > > http://www.liazhang.wordpress.com > > --- Pada Jum, 11/12/09, Kawaii_no_Shogetsu menulis: > > Dari: Kawaii_no_Shogetsu > Judul: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak > Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? > Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Tanggal: Jumat, 11 Desember, 2009, 3:34 PM > > > > > > > > > > > > > > > > >  > > > > > > > > > >Gak usah buang waktu buat orang begituan. Mereka kan gak punya budaya > alias bar-bar. > > Pengennya balik ke jaman jahiliah yang kagak ada budaya, kagak ada kesenian, > kagak ada apa-apa > > > > Hahaha > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Chen Gui Xin > wrote: > > > > > > Banyak sekali orang Kristen, terutama dari suku selain Tionghoa, yang > > > menjelek2kan budaya Tionghoa. Yang paling sering saya amati adalah para > > > pendeta yang berasal dari Manado. > > > Bagaimana menyadarkan mereka agar mengerti bahwa merusak simbol-simbol > > > budaya suku/agama lain tersebut bukanlah pertaruhan mulut semata, tetapi > > > bisa menjadi perselisihan yang lebih besar? > > > Apakah kita bisa melakukan gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara, > > > agar tidak berkembang terjadi kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama > > > kristen ini? > > > > > > Salam, > > > > > > Chen Gui Xin > > > > > > -- > > > Aut Inveniam Viam Aut Vaciam > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser > ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! > http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer >
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
Sdr. orang tionghoa bukan? Tanya aja ama mpek atau ama orangtuamu... Ya... Harus belajar mandiri ya saudaraku... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "ardian_c" Date: Fri, 11 Dec 2009 14:14:54 To: Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? emang apa arti wanna seh ? bisa kasih tauk gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote: > > Orang Tionghoa bisa gak menghilangkan istilah "wana" pd orng indonesia? Kl > gak bisa, pertanyaannya orang tionghoa bs dibilang "kurang ajar" gak? Masak > ciptaan Tuhan jg dibilang "wana".. > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: liy_yaa > Date: Fri, 11 Dec 2009 21:35:42 > To: > Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen > Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? > > sori yah.. saya ga setuju dengan pertanyaan ini "Apakah kita bisa melakukan > gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara, agar tidak berkembang terjadi > kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama kristen ini?"dalam dokma agama > tidak pernah ada kok ajaran untuk menjelekkan sebuah budaya. menurut saya, > yang ada adalah salah penafsiran dan fanatisme yang berlebihan dari beberapa > pemeluknya lah yang harus diurus. saya sendiri seorang kristen (katolik) dan > tidak pernah saya temukan saat homili, pastur menjelekkan budaya pun agama > lain. mudah-mudahan pendeta yang Anda maksud itu segera disadarkan oleh > Tuhan bahwa ia telah salah menafsirkan firmannya. lalu dia menyesali > perbuatannya.salam damai,Amalia P. ^^(jadi ingat bhineka tunggal ika tan hana > dharma mangrwa. kurang nyambung ya?) > > > > > Ada cerita untuk dibaca di... > > http://www.liazhang.wordpress.com > > --- Pada Jum, 11/12/09, Kawaii_no_Shogetsu menulis: > > Dari: Kawaii_no_Shogetsu > Judul: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak > Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? > Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Tanggal: Jumat, 11 Desember, 2009, 3:34 PM > > > > > > > > > > > > > > > > >  > > > > > > > > > >Gak usah buang waktu buat orang begituan. Mereka kan gak punya budaya > alias bar-bar. > > Pengennya balik ke jaman jahiliah yang kagak ada budaya, kagak ada kesenian, > kagak ada apa-apa > > > > Hahaha > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Chen Gui Xin > wrote: > > > > > > Banyak sekali orang Kristen, terutama dari suku selain Tionghoa, yang > > > menjelek2kan budaya Tionghoa. Yang paling sering saya amati adalah para > > > pendeta yang berasal dari Manado. > > > Bagaimana menyadarkan mereka agar mengerti bahwa merusak simbol-simbol > > > budaya suku/agama lain tersebut bukanlah pertaruhan mulut semata, tetapi > > > bisa menjadi perselisihan yang lebih besar? > > > Apakah kita bisa melakukan gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara, > > > agar tidak berkembang terjadi kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama > > > kristen ini? > > > > > > Salam, > > > > > > Chen Gui Xin > > > > > > -- > > > Aut Inveniam Viam Aut Vaciam > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser > ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! > http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer >
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
Orang Tionghoa bisa gak menghilangkan istilah "wana" pd orng indonesia? Kl gak bisa, pertanyaannya orang tionghoa bs dibilang "kurang ajar" gak? Masak ciptaan Tuhan jg dibilang "wana".. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: liy_yaa Date: Fri, 11 Dec 2009 21:35:42 To: Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? sori yah.. saya ga setuju dengan pertanyaan ini "Apakah kita bisa melakukan gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara, agar tidak berkembang terjadi kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama kristen ini?"dalam dokma agama tidak pernah ada kok ajaran untuk menjelekkan sebuah budaya. menurut saya, yang ada adalah salah penafsiran dan fanatisme yang berlebihan dari beberapa pemeluknya lah yang harus diurus. saya sendiri seorang kristen (katolik) dan tidak pernah saya temukan saat homili, pastur menjelekkan budaya pun agama lain. mudah-mudahan pendeta yang Anda maksud itu segera disadarkan oleh Tuhan bahwa ia telah salah menafsirkan firmannya. lalu dia menyesali perbuatannya.salam damai,Amalia P. ^^(jadi ingat bhineka tunggal ika tan hana dharma mangrwa. kurang nyambung ya?) Ada cerita untuk dibaca di... http://www.liazhang.wordpress.com --- Pada Jum, 11/12/09, Kawaii_no_Shogetsu menulis: Dari: Kawaii_no_Shogetsu Judul: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 11 Desember, 2009, 3:34 PM Gak usah buang waktu buat orang begituan. Mereka kan gak punya budaya alias bar-bar. Pengennya balik ke jaman jahiliah yang kagak ada budaya, kagak ada kesenian, kagak ada apa-apa Hahaha --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Chen Gui Xin wrote: > > Banyak sekali orang Kristen, terutama dari suku selain Tionghoa, yang > menjelek2kan budaya Tionghoa. Yang paling sering saya amati adalah para > pendeta yang berasal dari Manado. > Bagaimana menyadarkan mereka agar mengerti bahwa merusak simbol-simbol > budaya suku/agama lain tersebut bukanlah pertaruhan mulut semata, tetapi > bisa menjadi perselisihan yang lebih besar? > Apakah kita bisa melakukan gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara, > agar tidak berkembang terjadi kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama > kristen ini? > > Salam, > > Chen Gui Xin > > -- > Aut Inveniam Viam Aut Vaciam > Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal
Hai lam kenal sy samuel. Papaku dulu pny pertimbangan saat kasih sy nama. Akhirnya ia mengurungkan niatnya untk memberi nama tionghoa pd sy dan saudara2 saya akhirnya memberi nama indonesia tp berbau kristen spt samuel adi, anton budi, yesyurun adi, camalia fitri karena lahir saat idul fitri.. Alasannya spy anak2nya mudah mendapat pelayanan publik di negeri ini. Kenyataannya tidak seperti yg dibayangkan. Mau kuliah di univ kristen yg myortas tionghoa aja saya diminta srt ganti nama papa dan saat sy urus paspor.. Sy jengkel dng situasi ini tp lama kemaan saya kebal dan sering menjadikan hal diskriminasi ini sbg tantangan... Lama kelamaan saya tdk lagi persoalkan apa sy didiskriminasi atau tdk, krn dalam pengalaman sy tdk semua pejabat pemerintah yg pikiran sempitn paling dimintaain duit. Selama wajar kasih aja. Kehidupan keseharian kita yg saling menghargai, mengenal dan saling bantu lebih penting. Menyadari kemanusiaan kita dan menyadarkan orang lain tentang kemanusiaannya adalah lebih utama lebih luhur.. Sy berjuang disisi ini. Masalah sebutan cina saat orde baru, atau tionghoa setelah orde baru tak masalah.. Dibilang keturunan jg gak masalah.. Apa arti semua itu? Pernah teman menyusuri silsilahnya sampai ke RRC, tapi sampe di sana dia sudah digolongkan orang ciausen (peranakan). Salam. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "David Kwa" Date: Thu, 03 Dec 2009 04:59:22 To: Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal Encoding: Unicode (UTF-8) Pak Beni Tan yth, Pertama-tama perkenankanlah owe mengoreksi penggunaan istilah usang zaman orde babe “warga keturunanâ€� vs “pribumiâ€�. Istilah berbau diskriminatif itu―memangnya siapa seh yang bukan “keturunanâ€�, dan lagian kita ini “keturunanâ€� apa?―sekarang sepertinya sudah ditinggalkan deh; yang ada tinggal istilah “Tionghoa/Tionghuaâ€� vs “non-Tionghoa/ Tionghuaâ€�… Kedua, ada baiknya foto bongpay yang dimaksud disertakan sebagai lampiran sehingga teman-teman dan owe bisa membaca tulisan Tionghoanya. Namun, dari penuturan Anda tentang bongpay Tan Kek Tjiang, sekilas owe bisa memperkirakan bahwa kongcou (kakek buyut) Anda Tan Tjeng Lok berasal dari Kabupaten Tang-wna å�Œå®‰ (Man. Tong’an), di dekat Emui 廈門 (Man. Xiamen). Memang, dalam dialek Hokkian selatan, dialek yang dibawa kakek-moyang mayoritas orang Tionghoa di Jawa, aksara å�Œå®‰ bisa dilafalkan Tang-wna dan Tong-an, namun sebagai nama tempat lebih sering Tang-wna (baca: tang dan ua dengan bunyi sengau). Dan ema Anda sne (marga) Yo 楊 (Man. Yang). Tanpa melihat huruf Tionghoanya, bongpay ngkong Anda Tan Kek Tjiang kira-kira bertulisan: Kanan (kuburan ngkong, dalam ejaan lama): Hian Kho Kek Tjiang Tan Hoe Koen Tjie Bong 顯考□□陳夫å�›ä¹‹å¢", artinya ‘Kuburan almarhumah ayah kami Tuan Tan Kek Tjiang’. Kiri (kuburan ema, dalam ejaan lama): Hian Pie Wie Poen Leng Tan Boen Yo Sie Bong 顯妣□□□陳門楊æ°�之å¢", artinya ‘Kuburan almarhumah ibu kami Nyonya Tan Kek Tjiang, terlahir Yo xxx xxx. â–¡ dan xxx menyatakan huruf Tionghoa yang harus dilihat dari foto di bongpay. Mungkin Acek Liang U, King Hian-te mau menambahkan? Sumangga pisan… Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Benianto Thanjoyo wrote: Salam kenal buat seluruh anggota milis budaya tionghua, semoga semuanya dalam keadaan baik-baik saja. Pertama-tama saya sangat senang dengan adanya milis ini karena walaupun tidak saling kenal kita bisa saling berbagi informasi di milis ini. Kedua sebagai warga keturunan yang sering mendapat perlakuan "diskriminasi" dari oknum pejabat/pegawai pemerintahan, kita bisa saling mencurahkan "unek-unek" di milis ini. Ketiga, saya mohon bantuan dari teman-teman milis untuk menginformasikan asal-usul dari keluarga saya sebagai berikut: Kakek buyut saya datang dari Tiongkok (kemungkinan daerah Amoy) dan tinggal di daerah Cirebon tepatnya di Jamblang bernama Tan Tjeng Lok (kata papa saya alm. dia adalah seorang sinshe), kakek buyut saya ini punya anak laki-laki 2 orang bernama Tan Tjong Siang dan Tan Tjong Liat dan ada anak perempuan katanya kembali ke Tiongkok tapi sudah putus hubungan. Tan Tjong Liat punya anak laki-laki 4 orang bernama Tan Kek Tjiang, Tan Kek Im, Tan Kek An dan Tan Kek Ho. Tan Kek Ho ini punya 11 orang anak salah satunya papah saya alm. Jadi dari kakek buyut saya Tan Tjeng Lok sampai saya sudah lima generasi. Saya ingin sekali mengetahui daerah asal usul kakek buyut saya dari pihak papah alm. Satu pertanda awal mungkin bacaan di bongpay kakek saya Tan Kek Tjiang dalam huruf kanji, saya sudah konsultasi di kelenteng daerah Glodok Jakarta Barat katanya bunyi Hok Kiannya sebagai berikut: "Hiang Koh Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong dan Hiang Pie Wie Poen Leng Tan Bun Yo Sie Bong" kemudian di sisi kiri ada tulisan "Tong" dan di sisi kanan ada tulisan "Wan". Kemudian saya tanya ke apek-apek di kelenteng situ apakah Tong Wan itu nam
[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini
Kenapa "Bila" dan "Bilamana" harusnya "Aku telah mengasihi keluargaku, aku bahagia, dan aku berdoa semua orang telah melakukannya. dunia bahagia!" namaste samtin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Teng Aina wrote: > > " Bila dalam keluarga saling mengasihi niscaya seluruh negara akan di dalam > Cinta Kasih. Bila dalam tiap keluarga saling mengalah, niscaya seluruh negara > akan di dalam suasana saling mengalah. Tetapi bilamana orang tamak dan > curang, niscaya seluruh negara akan terjerumus ke dalam kekalutan; > demikianlah semuanya itu beperan. Maka dikatakan, sepatah kata dapat merusak > perkara dan saru orang dapat berperan menentramkan negara. " ( Ajaran Besar > IX ; 3 ) > > Sojah, > > Teng Aina >