Re: [budaya_tionghua] Penjelasan Gubernur BI Ttg tata cara pemotongan nilai rupiah

2010-08-05 Terurut Topik adiperdanasamuel
Sebetulnya bagi orang yg suka keluar negeri dah gak aneh lagi masalah 
redenominasi...santai aja. Misal: 10 dolar US di kita rp.100rb. Dan bagi 
masyarakat pemerintah pasti punya cara atau solusi buat rakyatnya, misal ketika 
gaji pegawai negeri dinaikkan, lalu harga barang2 dinaikkan... Trus hal ini dah 
ditiru mal-mal, diskon all item : harga jean 200rb diskon 50% jadi 100rb 
(padahal itu jean harga aslinya 70rb)..enyak gue lebih lagi, kalo nawar barang 
dipasar ampe 80%, beda rp 100 aje diperjuangin ampe titik dareh penghabisan.. 
Ini sebetulnya bentuk pemotongan nilai rupiah... Hahaha... Tul gak? 

Jadi dah biase...


Sam


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: hendra_buj...@yahoo.com
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thu, 5 Aug 2010 05:47:09 
To: Grup: Budaya Tionghoa
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Penjelasan Gubernur BI Ttg tata cara pemotongan 
nilai rupiah

Dear Pak JS,

Setuju sekali dgn pendapat anda, jadi supaya bisa "bulat sempurna", harganya 
harus "naik dulu" atau istilah halusnya adalah "penyesuaian" menjadi Rp3000, 
Rp4000 or Rp5000,- supaya jadi" bulat penuh" Rp3, Rp4 or Rp5,-...So? 

Tanpa redenominasi, inflasi riil sudah naik tinggi "diatas" angka inflasi 
BPS..

Paling gampang, hitung aja harga kijang tahun 2008 Vs 2010, sudah naik berapa 
tuh "inflasinya"?

Atau coba dicek lagi dgn harga2 komoditas konsumsi lain, ex: minyak goreng, 
susu, dll.

Secara teknis, itu memang hanya "menghilangkan NOL" tapi secara psikologis, 
NOLnya justru akan naik kelas..

Redenominasi ini mirip dengan istilah "reverse stock split" dalam dunia 
"kangouw saham". Secara nominal berubah ("P"), namun jumlah sahamnya bertambah 
banyak ("Q") sehingga nilainya tetap sama ("P x Q"). 

Nah kalau redenominasi ini apa yg bertambah? Jumlah uang beredar? Bukankah jika 
jumlah uang beredar bertambah, inflasi justru makin kencang karna nafsu 
konsumtif n investasi makin tinggi? 

Peace..





Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: John Siswanto 
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thu, 5 Aug 2010 10:52:22 
To: ; ; 
; 
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Penjelasan Gubernur BI Ttg tata cara pemotongan 
nilai rupiah

 
Dear all,
akhirnya saya bisa bernafas lega ?
Apakah penjelasan Gubernur BI ini valid gak pake bo'ong ?
bingungnya begini, kalau harga Rp.2.750 perbuah/unit, digelindingin nolnya 
tiga, jadi berapa tuh harganya ?
 
John Siswanto
===
 
Redenominasi Rupiah Tuntas 2022

Jakarta, Bank Indonesia (BI) memperkirakan proses redenominasi akan membutuhkan
waktu sekitar 10 tahun. Tahapan pertama yang dilakukan bank sentral yakni
sosialisasi yang dimulai dari tahun 2011 dan tuntas selesai di 2022.

Demikian disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia terpilih Darmin Nasution dalam
konferensi persnya di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa
(3/8/2010).

"Redenominasi adalah proses penyederhanaan penyebutan satuan harga dan nilai.
Rencananya dibutuhkan waktu 10 tahun," jelas Darmin.

Ia memaparkan, redenominasi akan dimulai pada tahun 2011 dimana pada tahap
pertama dilakukan tahapan sosialisasi sampai dengan tahun 2012.

"Kemudian dilakukan redenominasi tersebut pada 2013 yang merupakan masa transisi
sampai 2015," katanya.

Pada masa transisi Darmin menjelaskan akan digunakan dua penilaian atau dua
kuotasi yang tertuang dalam undang-undang.

Misalnya, lanjut Darmin, di toko-toko yang menjual sebuah barang akan tercatat 2
label harga. Yakni dengan rupiah lama dan dengan rupiah baru. Jika nol-nya
disederhanakan 3 digit, lanjut Darmin, kalau harga barangnya Rp 10.000 maka akan
dibuat dua label yakni Rp 10.000 untuk rupiah lama dan Rp 10 untuk rupiah baru.

"Pada masa transisi tersebut maka akan berlaku kedua-duanya rupiah baru dan
rupiah lama. Masyarakat boleh bebas memilih," tutur Darmin.

"Misalkan lagi kalau beli sepatu harga Rp 300.000 maka kita bisa bayar pakai
uang rupiah baru Rp 300 atau tetap rupiah lama Rp 300.000. Nanti pun uang rupiah
baru akan dicetak atau dicap bertandakan rupiah baru," imbuh Darmin.

"Masa transisi ini dilakukan selama 3 tahun dari 2013 sampai 2015.

Setelah masa transisi dilakukan, Darmin kemudian menjelaskan pada tahun
2016-2018 dilakukan penarikan uang rupiah lama sampai habis.

"Dan pada 2019 sampai 2022 tulisan cap 'baru' pada uang rupiah baru akab dihapus
dan nilai rupiah akan semakin tinggi nilainya," tukasnya.
http://www.detikfinance.com/read/2010/08/03/140028/1412604/5/redenominasi-rupiah-tuntas-2022




Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik adiperdanasamuel
Wah pak erik ini suka ngamuk!!!
Mundur ah..
Tar jadi naga lagi...
Salam
Sam


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Erik" 
Date: Wed, 03 Mar 2010 04:53:35 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin!! Bukan cuma gak usah
dibanding-bandingin, bahkan juga jangan  disama-samakan!!

Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan
Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat
Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira
persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan
... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda??

Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya
tuh, dikasih makan apa ya??

Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak
bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang
dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! 
Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon??  Kegalauan
kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan
semakin menjadi-jadi kalau gitu!!



Salam,

Erik

\
-



Salam,.

Erik

\


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote:
>
Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg
orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg
islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek,
orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar
hewan.. Trus yang mau barter silakan...
> Salam
> Sam
>
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -Original Message-
> From: "Erik" rsn...@...
> Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
>
>
> Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon?
>
> Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan
> masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang
> kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar
> dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda.
>
> Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja
> misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon
yang
> merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani?? Itu yang
> harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa "Dalam
> Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan"!!!
>
> Salam,
>
>
>
> Erik
>
>
\
\
> 
>
> In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
> >
> Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada
> hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan
dng
> kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap
> sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang.
> >
> > Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta
> gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong.
> >
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>





Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-03-02 Terurut Topik adiperdanasamuel
Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg orng 
tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg islam piara 
onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek, orang thailand 
piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar hewan.. Trus yang mau 
barter silakan... 
Salam
Sam


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Erik" 
Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?


Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon?

Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan
masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang
kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar
dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda.

Lantas, mengapa tiba-tiba bangsa barat (terutama para pekerja
misionaris) menterjemahkan dan menyamakan Long/Liong dengan Dragon yang
merupakan simbol kejahatan dan setan dalam agama Nasrani??  Itu yang
harus kita kritisi, bukannya ikut-ikutan latah mengatakan bahwa "Dalam
Legenda Agama Kristen Naga Terlanjur Dikaitkan dengan Kejahtan"!!!

Salam,



Erik

\


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
>
Untuk simbol yg lain mungkin ok, tapi khusus utk naga mungkin ada
hambatan. Karena dlm legenda agama kristen naga terlanjur dikaitkan dng
kejahatan. Meski bentuk naganya tdk persis sama, naga barat bersayap
sedangkan naga tiongkok tdk dan badannya lebih panjang.
>
> Ada teman bikin undangan nikah, calon istrinya yg khatolik minta
gambar naga dihilangkan, diganti sepasang burung hong.
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT




Re: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man

2010-02-18 Terurut Topik adiperdanasamuel
Kirim aja.. Kan majalah.. Kalo hadiahnya traktor aku ambil.. Setut???
Sam


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Tjandra Ghozalli 
Date: Thu, 18 Feb 2010 21:33:50 
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man

Anda benar, anda dapat 100!! Silahkan mengambil hadiahnya berupa majalah POST 
di acara Cap Go Meh Pasar Gambir Kemayoran tgl 26 Feb 2010.
RGDS.TG

--- On Fri, 2/19/10, adiperdanasam...@yahoo.com  
wrote:

From: adiperdanasam...@yahoo.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, February 19, 2010, 1:03 AM

Liu bolin di depan ban tractor sebelah kiri.. Keliatan sepatunya.. Benar?
Sam

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Tjandra Ghozalli 
Date: Thu, 18 Feb 2010 02:19:58 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man



--- Dear members,
Ada seniman ahli lukis Liu Bolin dari Beijing yang bisa 'menghilang'. Caranya 
dengan melukis baju dan tubuhnya sesuai dengan motif latar belakang. Coba 
lihat, terutama gambar terakhir di dekat traktor, coba cari dimana Liu Bolin 
berada? RGDS.Tjandra G







--- 



















This guy paints himself, no kidding, 





no trick photography he just paints himself...
 
Last pic is simply brilliant... ..Couldn' t spot him






























      




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links






  


Re: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man

2010-02-18 Terurut Topik adiperdanasamuel
Liu bolin di depan ban tractor sebelah kiri.. Keliatan sepatunya.. Benar?
Sam

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Tjandra Ghozalli 
Date: Thu, 18 Feb 2010 02:19:58 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Liu Bolin... Invisible Man



--- Dear members,
Ada seniman ahli lukis Liu Bolin dari Beijing yang bisa 'menghilang'. Caranya 
dengan melukis baju dan tubuhnya sesuai dengan motif latar belakang. Coba 
lihat, terutama gambar terakhir di dekat traktor, coba cari dimana Liu Bolin 
berada? RGDS.Tjandra G







--- 



















This guy paints himself, no kidding, 





no trick photography he just paints himself...
 
Last pic is simply brilliant... ..Couldn' t spot him






























  




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
budaya_tionghua-dig...@yahoogroups.com 
budaya_tionghua-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
budaya_tionghua-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [budaya_tionghua] Re: Buku "Cina"

2010-02-16 Terurut Topik adiperdanasamuel
Ya.. Semakin didebat..semakin laku deh tu buku.. Beli..ah..

Sam
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Erik" 
Date: Tue, 16 Feb 2010 06:55:56 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Buku "Cina"


Dengan membaca posting di sini bahwa salah satu pakar yang diundang
adalah A. Dahana, saya perkirakan yang dimaksud ahli bahasa adalah para
sinolog dari UI kelompoknya Pak Dahana itu, sampai sekarang jurusan
mereka resminya adalah FIB UI jurusan sastra CINA.

Argumentasi mereka mempertahankan kata CINA yang itu-itu juga, lagu lama
yang klasik. Bahwasanya kata itu sudah lama digunakan, tidak bermaksud
menghina, lebih netral ketimpang Tiongkok yang artinya adalah Negara
Tengah, dll dsb.   Tiada bedanya dengan argumentasi teman-teman di milis
ini yang juga ngotot dengan kata CINA.



Salam,

Erik

\
---

  In budaya_tionghua@yahoogroups.com, lkart...@... wrote:
>
   Cak Akhmad,

Waktu saya tanya kenapa blunder menggunakan kata tersebut, mereka
mengatakan sudah berkonsultasi dengan ahli bahasa. Saya nggak tahu siapa
ahli bahasa yang dipakai sebagai konsultan.
Secara komersial memang tidak menguntungkan.Pada saat launching didiskon
30%.
>
salam
>
loek's




Re: [budaya_tionghua] Curhat RT....need advise pls!!!

2010-01-09 Terurut Topik adiperdanasamuel
Hai bu dewi...
Kalo menurut sy cerai aja!!! Gak usah pikir panjang: gak usah ruet masalah 
komitmen, gak usah pikir dampak pd anak yg masih kecil, gak usah terbelenggu 
takut dosa ato karena takut ama Tuhan, ato lainnya. CERAI!!!
konsekuensinya ada gak setelah cerai? Oh ada! Misal: ternyata setelah cerai 
masalah tambah banyak, seperti disalah-salahkan orang tua atau saudara, masalah 
hak asuh anak, anak stres ato tidak ceria spt sekarang, dll ya jalani aja gak 
usah nyesel... Atao bahkan cerai malah membawa damai.. Wah..beruntung sekali. 
Tapi kalo ibu masih pikir-2 untk cerai atau bahkan memutuskan tidak cerai ya 
gak apa-2. Akibatnya ada? Oya ada. Bahkan sudah dirasakan.. Mertua yg makin 
benci, suami yg tidak syng ama ortu and semua itu bikin jengkel bu dewi, bikin 
bingung bu dewi, dll. Dan saran saya jalani aja.
Ehm.. Apapun yang ibu pilih dan putuskan: jalani aja.. Dan simpanlah semua rasa 
di dalam hati..
Ehm.. Sy merasa persoalan ini berat. Mintalah bantuan sama Kawan Yang Akrab...
Namaste,
Sam
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Dewi Chandra 
Date: Fri, 8 Jan 2010 19:48:11 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Curhat RTneed advise pls!!!

Dear rekan-rekan,
 
Terima kasih atas advise rekan-rekan sekalian.
Saya memang butuh advise...saya harus bgm?
Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa ortu suami tidak menyukai saya..suami 
tidak menyenangi keluarga saya...
Karena suami tidak pernah mau menjawabnya.
 
Saya bingung sekali...terus terang memang sekarang ini saya rapuh seperti kata 
Pak Brian...terima kasih sudah menyemangati saya...tapi saya masih sangat 
berpikir bgm dengan anak saya pr yang masih kecil bila saya memilih bercerai.
 
Saya mohon agar tidak menganggu lalu lintas di milis ini tolong dijapri saja 
yah.
 
Rgds & Many thanks
Dewi


__
Coba Yahoo! Messenger 10 Beta yang baru. Kini dengan update real-time, 
panggilan video, dan banyak lagi! Kunjungi http://id.messenger.yahoo.com/


Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT

2009-12-23 Terurut Topik adiperdanasamuel
Haya emang kagak ada dr budaya tionghoa yang menarik lagi untuk didiskusiin 
di milis BUDAYA TIONGHUA ini, kok jadinya bicara masalah penghancuran gereja, 
pendeta gebleg, pelarangan barongsai lah... Woi denger tu moderator dah 
teriak2..haya... 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "M. Huda" 
Date: Tue, 22 Dec 2009 13:06:40 
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang 
paling berbahaya. OOT

Maaf, ikutan lagi...

I'm a muslim and I would like to say that I feel sorry for some anarchy done by 
some muslims. I know I can;t represent muslim as a whole but
I've seen and believed there are huge number of good peace-loving muslims more 
than those we may call the bad ones. It's just that most of times majority of 
good people do nothing, that's why evil always rules. And I say, that actually 
sometimes, even many times, those people doing misconduct aren't really that 
evil, they're just uneducated and they don't understand.

Dan terus terang saya tidak punya solusi apapun tentang masalah pembangunan 
rumah ibadah, terutama pembangunan gereja, saya tidak benar-benar mengerti apa 
masalahnya. Tapi some muslim people suggested me kalau mereka merasa terancam 
dengan kristenisasi dan, tidak bermaksud buruk, saya beberapa kali mengalami, 
well, semacam marketing agama (saya memang magnet bagi para sales, baik MLM, 
sales asuransi, sales politik maupun sales agama, I don;t know why) . Saya 
beberapa kali  "dipaksa" menerima Yesus, "dipaksa" ikut NII (Negara Islam 
Indonesia), "dipaksa" ikut shiah, "dipaksa"
coblos si A, dan "dipaksa" ikut MLM (hehehe).

But really, hatred are everywhere. Saya sering dikasih tau sama orang "jangan 
pilih partai A, banyak cina-nya!" "Jangan pilih si B, terlalu deket
sama cina", dll. Saya juga sering dikasih tau, "jangan makan di rumah orang 
kristen, nanti elo dikasih daging babi, bilangnya daging kambing", dll.
Saya juga pernah mendengar, "Muhammad tukang (maaf) ngt, napsunya gede. 
Ngapain si lo ikut agama seks maniak", dll. Saya juga sering
dengar, "Orang arab tuh bangsat bangsat. Licik dan penipu." Dan masih banyak 
lagi. Dan pada akhirnya saya banyak menemukan A benci B,
B benci C, C benci D, D benci A, A juga benci C dan D, B benci A, C dan D, dll. 
Pada intinya setiap orang memusuhi setiap orang. Saya berpikir
kalau saya mengikuti mereka saya akan berakhir memiliki banyak musuh dan tak 
punya teman sama sekali.

Dulu saya sekolah di sekolah Islam, ketika saya lulus dan masuk sekolah negeri, 
teman pertama saya seorang kristen dan suatu hari saya terpaksa
ke rumahnya utk mengerjakan tugas dan  dia menyediakan sajadah bagi saya untuk 
sholat di rumahnya. 
Dan waktu itu saya berpikir, "Bukankah seharusnya dia ngasih daging babi diam 
diam ya? " Instead he prepared me sajadah. Rupanya dia sudah sering memiliki 
teman2 muslim yg berkunjung ke rumahnya sehingga dia menyediakan sajadah untuk 
mereka. Dia bahkan menyediakan makanan berbuka ketika saya harus masih berada 
di rumahnya saat maghrib bulan puasa.

It was amazing experience. I used to be affraid of christians for people 
telling me they eat pork and they liked to poison muslims. But my first 
experience
memiliki teman kristen adalah kebalikannya. Sejak itu saya selalu berusaha 
mengenal orang-orang yang dicap "musuh". 

Di kalangan keturunan Arab, orang-orang keturunan Tionghoa disebut sebagai 
"baodeh". Saya dulu sering mendengar orang-orang mencaci
orang-orang yg tidak sholat atau melalukan hal-hal buruk dengan sebutan, "dasar 
baodeh! ngga sunat ente!" atau "mata elo merem kaya baodeh!", dll. Dan 
sepertinya menjadi "baodeh" itu buruk sekali. Di antara pribumi pun keturunan 
Tionghoa sering menjadi bahan olokan seperti (maaf) "penisnya kecil kaya 
kelingking bayi. cina ga sunat". (Tentu saja tidak semua mereka begitu, 
beberapa malah mengagumi kebudayaan Tionghoa dan Cina). Hanya suatu hari saya 
kuliah di mana banyak keturunan Tionghoa dan saya mengenal orang-orang 
keturunan Tionghoa yang ramah dan lucu-lucu. I mean I was like, "wow they're 
not as bad as I've heard".

Dan kejadian-kejadian seperti itu banyak sekali terjadi di mana-mana. Hatred. I 
mean, saya pun pernah waktu kuliah suatu hari utk mengisi waktu bulan puasa dan 
mencari uang jajan tambahan, saya dan teman saya, seorang batak kristen, 
mengantarkan parsel-parsel natal. Kami sampai di rumah
seorang Tionghoa dan ketika saya ingin mengantarkan parselnya dia menyuruh saya 
dengan kasar agar tidak masuk gerbang. Dia bilang, "kamu teroris ya?
Itu kamu bawa bom ya!" dan dia memaki-maki saya dengan kasar mengata-ngatai 
saya terroris. Mungkin karena wajah saya yg agak ketimurtengahan.

Saya berusaha sabar dan ramah dengan meyakinkan diri saya dalam hati, "God is 
good. He is patience". Tapi teman saya yang Batak ini panasan orangnya dan dia 
mengambil parsel itu dan melemparkannya sambil memaki-maki, "dasar cina ga tau 
diri. Gw bakar lo di sini sekarang juga!

Re: [budaya_tionghua] BARONGSAI MASUK GEREJA Re:Barongsai Dilarang Tampil di Aceh

2009-12-21 Terurut Topik adiperdanasamuel
Barongsai masuk gereja! Salut buat Romo "X"... 
Dalam agama atau budaya bahasa yg dipakai tidak hanya verbal atau tulis.. Tapi 
juga ada yg namanya bahasa simbol, gambar seperti ikon dalam katolik, warna 
dalam tahun gerejawi. 
Misal gambar ikan dalam tradisi atau agama yahudi juga sekarang diwarisi 
kekristenan melambangkan "persekutuan dengan Kristus= iktus", salib lambang 
Yesus bangkit, lilin sebagai lambang terang, dalam masa natal Yesus sebagai 
"terang dunia" turun dari sorga.. Malailkat bernyanyi "Gloria Inexcelsis Deo". 
Merpati: Roh Kudus,Dll.
Bahasa simbol ini tujuannya berusaha "menghadirkan" keilahian, kemisterian 
Allah yg bersekutu dengan umatnya dalam ibadah. BUKAN sekedar nilai seni, atau 
sesuatu tanpa makna religius atau pengalaman religius (tentu yg sesuai dengan 
agama yg meyakininya- ex. Kekristenan.).
Barongsai masuk gereja menyimbolkan apa? Mau bicara tentang misteri ilahi yg 
bagaimana? Atau apa makna religiusnya?
Jika hanya mau menghargai budaya tertentu (tionghua) maka Barongsai TIDAK PERLU 
masuk ke gereja, apalagi dalam suasana ibadah (sekalipun dalam rangka imlek).
Di Purwodadi, dimana masih ada klenteng satu-satunya umat kristiani bergabung 
merayakan imlek tampa sedikitpun "kagok" (urang bandung pny omong), ada 
barongsai dan di klenteng keberadaan atraksi barongsai lebih diresapi maknanya 
dan kemeriahannya.. Ehm..

Salam
Samuel 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "ikkyosensei_ym" 
Date: Mon, 21 Dec 2009 07:11:51 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] BARONGSAI MASUK GEREJA Re:Barongsai Dilarang Tampil 
di Aceh

Ha ha ha... saya suka sekali dengan Romo tersebut.
Boleh diperjelas lagi nama Romo tersebut... sangat senang bisa kenal/bersahabat 
dengan orang tersebut.

Salam,

Chen Gui Xin

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "BUD'S 1"  wrote:
>
> Ada suatu pengalaman lucu, Waktu Imlek ada salah satu Gereja di daerah
> Jak-Bar untuk mengadakan atraksi Barongsai setelah Misa ( he he he Ada Juga
> Gereja mengadakan Misa Imlek dan tidak menjelek2kan Budaya Tionghua ). Para
> pegurus ada yang pro dan contra karena itu dianggap ada setannya. Akhirnya
> mereka bekunsultasi dengan Romo B yang asli orang Jawa. tau apa yang
> dilakukan oleh Romo itu ??. Makan Beling didepan mereka sambil tanya apakan
> yang barusan dilakukan itu termasuk Atraksi Setan ?? Akhirnya yang contra
> pada diam deh. dan Happy ending dengan Barongsai masuk Gereja.
> 
> PS : Kalau pemainnya bermarga Tan bukannya ada Se Tan ( Bahasa Hok kien ) ??
> 
> Salam,
> Budiman
> 
> 2009/12/21 ardian_c 
> 
> >
> >
> > lha2 khan dikutip itu pernyataan dari kakanwil depag Aceh,so gini aje dah
> > emangnya kenapa gak boleh ?
> >
> > btw emangnya barongsai setan ya ? hehehehehehehehehe
> >
> >
>





Re: [budaya_tionghua] Re: untk mr chen gX

2009-12-19 Terurut Topik adiperdanasamuel

Yg miskin juga karena berkat.

Salam
Samuel (bukan nama samaran)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: zho...@yahoo.com
Date: Sat, 19 Dec 2009 08:58:33 
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: untk mr chen gX

Yg kaya karena dapat berkat, yg miskin karena apa ya?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "ikkyosensei_ym" 
Date: Sat, 19 Dec 2009 04:39:12 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: untk mr chen gX

Dear Koh Beng:
Tidak penting dengan saya pernah belajar di driyarkara.
Jika anda sadar alasan anda menempeleng (dalam arti sesungguhnya?) pendeta 
berkenaan ajaran "Teologi Kemakmurannya", maka anda mengerti penolakan saya 
terhadap kata "Berkat" ala teologi paradoksal tersebut... uppsss maksud saya 
Teologi Kemakmuran.

Salam,

Chen Gui Xin


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo  
wrote:
>
> betul juga , saudara beng
> 
> menarik sekali , apa itu miskin dari "berkat"
> 
> eh serius beng , atau koh abeng , benarkah anda pernah menempeleng pendeta ?
> 
> saya jadi takut sama anda , gallery anda di gading yah , boleh gak kapan2
> saya yang gembel ini main ke gallery andajust liat2 loh , gak
> sanggup beli ..
> 
> 
> 
> 2009/12/17 beng mazmuri 
> 
> >
> >
> >   Salam..
> >
> >  Menarik mengikuti pernyataan2 , sanggahan anda yg baru, pintar memutar,
> > dan anda menyadari bhw sdr john siswanto seorang lurus, makanya tak bisa
> > menafsirkan pernyataan anda yg pernah kuliah di driyarkara...ah..ah...
> >
> > Tapi tetap saya tak setuju dng pernyataan anda, Yesus miskin bagi saya
> > tidak masalah, saya tak merasa tersinggung...Miskin dari "BERKAT " , tolong
> > jelaskan kpd saya ,pengertian anda baik secara theologi , etika , atau
> > filsafat...? implikasi dan pengertiannya sangat luas...Tolong jelaskan
> > pengertian "berkat" itu sendiri dan kemudian jelaskan kpd saya "miskin dari
> > berkat"
> >
> > Untk hal2 lain2 saya mengerti , pendetanya makmur ada yg menamakan
> > theologi kemakmuranah..ah...Untk pendeta2 makmur yg arogan , saya siap
> > menempeleng mrk, dan saya sudah melakukannya...ah..ah..ini serius
> >
> > Jadi tolong jelaskan pd saya tg "berkat " dan kelanjutan pertanyaan saya
> > itu...
> >
> > Salam,..
> >
> >
> > beng mazmuri
> >
> >  
> >
>





Re: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)

2009-12-16 Terurut Topik adiperdanasamuel
Ehm shinmen... Bener jg ya pendapat anda kalo itu pengalaman sy berarti urusan 
sy...tdk bs digeneralisasi.. Itu tergantung pribadi sy. Tq ya.. Tp mudah-2 
dngan adanya tanggapan anda ini, pengalaman sy tidak mengganggu anda.. Ya 
anggap angin lewat aja ok. Ehm.. Masalah "anjing"? Kayaknya sy gak sebut2 
"anjing" cm sebutan "chino edan" dan chino lainnya ya... Ehm, kalo gitu sy br 
ngerti kalo anda tidak menemukan poin-nya. Apa..anda slh baca ato gak teliti 
baca? Tapi gak apa.. Yg sy kuatirkan anda (baru belajar baca..)tp itu pasti tdk 
mungkin. Krn para miliser disini hebat2 ada yg lulusan driyakarya (sy cm pny 
karya-2 Driyakarya aja).. Kalo misal ada yg panggil anda "anjing" (kalo: spt yg 
anda tulis) sy ikut saran anda deh... Ehm..maksud sy biar itu jd pengalaman 
pribadi anda...dan itu... Maaf ni.. Dan itu... Urusan Anda.. 

Mudah2han sy tidak menyinggung anda ya...

Samuel (bukan nama samaran)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: shinmen takezo 
Date: Thu, 17 Dec 2009 12:48:34 
To: 
Subject: Re: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)

masalah pengalaman pribadi anda , tidak usah di buat seolah2 jadi standar
moral tertinggi , jadi kalau anda di panggil chino edan dan anda merasa
tidak terhina ...APA POINTNYA ..dan itu urusan anda , kalau saya
bilang saya di panggil "anjing" saya merasa tidak terhina , berarti anda
juga tidak terhina?

argumentasi macam apa ini ,



2009/12/17 

>
>
>
> Sy dipanggil "chino edan" "encek" "acong" macem2 lah.. Oke aja. Harkat dan
> martabat sy sama sekali tak sy rasakan menurun dan saya tak merasa "ter-
> hina".
>
> Aneh orang-2 di milis ini.. Selalu membicarakan harga dirinya.. Semakin tau
> budaya tionghua harusnya semakin cinta BT dan semakin dapat membangun hidup
> bersama di Indonesia dengan BT. Bukan semakin individualistik dan arogan.
>
> Gmn BT semakin dicintai dan dirasakan menjadi bagian dari yg universal
> (indonesia)?
>
> Salam
> sam
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> --
> *From: * "Akhmad Bukhari Saleh" 
> *Date: *Thu, 17 Dec 2009 09:59:01 +0700
> *To: *
> *Subject: *Re: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a
> name?)
>
>
>
>  - Original Message -
> *From:* ardian_c 
> *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
> *Sent:* Thursday, December 17, 2009 8:42 AM
> *Subject:* Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)
>
> > yg owe tau itu bukan cina
> > tapi shin-i asal dari kata syna
> 
>
> Betul.
> Sehingga ketika ulama Indonesia, terutama yang berpegang pada kitab kuning
> di pesantren grass-root, menerjemahkannya ke bahasa Indonesia, jadinya
> "cina"...
>
> Wasalam.
>
> ==
>
>
> - Original Message -
> *From:* ardian_c 
> *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
> *Sent:* Thursday, December 17, 2009 8:42 AM
> *Subject:* Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)
>
>
>
> yg owe tau itu bukan cina tapi shin-i asal dari kata syna.
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" 
> wrote:
> >
> > - Original Message -
> > From: younginheart5000
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Wednesday, December 16, 2009 6:46 PM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?
> >
> > > Rasulullah Muhammad saja menghimbau
> > > pengikutnya untuk belajar sampai ke Tiongkok
> >
> > ---
> >
> > Kalimat "Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina" bukanlah
> himbauan atau ucapan Muhammad, melainkan sebenarnya suatu proverb budaya
> Arab.
> >
> > Ucapan-ucapan Muhammad, bahkan tindak-tanduk non-verbal-nya pun,
> mempunyai arti penting dalam agama Islam, karena dapat ("dapat", tidak
> "selalu") menjadi penjelasan untuk pelaksanaan praktek dari ayat-ayat Al
> Quran.
> >
> > Karena itu di lingkungan Islam ada ilmu hadits, ilmu yang secara
> komprehensif membahas ucapan dan tindakan Muhammad.
> > Yaitu untuk mengklasifikasikan mana ucapannya yang merupakan penjelasan
> atas Al Quran, mana yang bersangkutan dengan Islam secara umum sebagai
> perintah, himbauan maupun larangan, mana yang cuma ucapan sehari-hari biasa
> saja, mana yang cuma lelucon dia atau ucapan waktu dia lagi marah saja, dsb.
> >
> > Dan ada uraian yang panjang lebar dalam ilmu hadits yang secara kategoris
> membantah bahwa "Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina" merupakan
> ucapan Muhammad sendiri.
> > Argumen yang mengatakan ini ucapan Muhammad klasifikasinya "dhaif"
> (lemah), atau "dhaif jiddan" (lemah sekali), atau bahkan "batil" (tidak
> berdasar).
> >
> > Tentu membuang-buang bandwith budaya tionghoa kalau uraian itu saya
> cantumkan di sini, namun secara singkat dapat disebutkan bahwa argumen yang
> kuat untuk membantah bahwa itu ucapan Muhammad adalah keterbatasan
> pengetahuan umum seorang Muhammad pada waktu itu, sehingga dia tahu pun
> tidak bahwa ada sebuah negeri j

Re: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)

2009-12-16 Terurut Topik adiperdanasamuel

Sy dipanggil "chino edan" "encek" "acong" macem2 lah.. Oke aja. Harkat dan 
martabat sy sama sekali tak sy rasakan menurun dan saya tak merasa "ter- hina". 

Aneh orang-2 di milis ini.. Selalu membicarakan harga dirinya.. Semakin tau 
budaya tionghua harusnya semakin cinta BT dan semakin dapat membangun hidup 
bersama di Indonesia dengan BT. Bukan semakin individualistik dan arogan.

Gmn BT semakin dicintai dan dirasakan menjadi bagian dari yg universal 
(indonesia)? 

Salam 
sam
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Akhmad Bukhari Saleh" 
Date: Thu, 17 Dec 2009 09:59:01 
To: 
Subject: Re: Bukan Muhammad   (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)

- Original Message - 
From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, December 17, 2009 8:42 AM
Subject: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)

> yg owe tau itu bukan cina
> tapi shin-i asal dari kata syna



Betul.
Sehingga ketika ulama Indonesia, terutama yang berpegang pada kitab kuning di 
pesantren grass-root, menerjemahkannya ke bahasa Indonesia, jadinya "cina"...

Wasalam.

==

  - Original Message - 
  From: ardian_c 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, December 17, 2009 8:42 AM
  Subject: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)



  yg owe tau itu bukan cina tapi shin-i asal dari kata syna.

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"  
wrote:
  >
  > - Original Message - 
  > From: younginheart5000 
  > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  > Sent: Wednesday, December 16, 2009 6:46 PM
  > Subject: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?
  > 
  > > Rasulullah Muhammad saja menghimbau
  > > pengikutnya untuk belajar sampai ke Tiongkok
  > 
  > ---
  > 
  > Kalimat "Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina" bukanlah himbauan 
atau ucapan Muhammad, melainkan sebenarnya suatu proverb budaya Arab.
  > 
  > Ucapan-ucapan Muhammad, bahkan tindak-tanduk non-verbal-nya pun, mempunyai 
arti penting dalam agama Islam, karena dapat ("dapat", tidak "selalu") menjadi 
penjelasan untuk pelaksanaan praktek dari ayat-ayat Al Quran.
  > 
  > Karena itu di lingkungan Islam ada ilmu hadits, ilmu yang secara 
komprehensif membahas ucapan dan tindakan Muhammad.
  > Yaitu untuk mengklasifikasikan mana ucapannya yang merupakan penjelasan 
atas Al Quran, mana yang bersangkutan dengan Islam secara umum sebagai 
perintah, himbauan maupun larangan, mana yang cuma ucapan sehari-hari biasa 
saja, mana yang cuma lelucon dia atau ucapan waktu dia lagi marah saja, dsb.
  > 
  > Dan ada uraian yang panjang lebar dalam ilmu hadits yang secara kategoris 
membantah bahwa "Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina" merupakan 
ucapan Muhammad sendiri.
  > Argumen yang mengatakan ini ucapan Muhammad klasifikasinya "dhaif" (lemah), 
atau "dhaif jiddan" (lemah sekali), atau bahkan "batil" (tidak berdasar).
  > 
  > Tentu membuang-buang bandwith budaya tionghoa kalau uraian itu saya 
cantumkan di sini, namun secara singkat dapat disebutkan bahwa argumen yang 
kuat untuk membantah bahwa itu ucapan Muhammad adalah keterbatasan pengetahuan 
umum seorang Muhammad pada waktu itu, sehingga dia tahu pun tidak bahwa ada 
sebuah negeri jauh yang bernama Cina. Karenanya tidak mungkin dia mengucapkan 
kalimat itu.
  > 
  > Tetapi Muhammad memang banyak bicara tentang kewajiban untuk belajar secara 
sungguh-sungguh serta dengan pengorbanan pribadi yang maksimal demi mendapat 
ilmu.
  > Bahkan dia mengatakan keharusan untuk belajar secara all-out itu merupakan 
perintah Tuhan dalam Al Quran.
  > 
  > Ucapan-ucapannya untuk belajar secara all-out inilah yang lalu berkembang 
menjadi proverb budaya Arab "Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina" 
tersebut.
  > 
  > Di jaman itu, ketika Amerika belum 'diketemukan' dan Eropa dalam jaman Dark 
Ages, bagi budaya Arab hanya terdapat komparasi dengan budaya-budaya tinggi di 
Mesir, di India yang jaraknya lebih jauh, dan di Cina yang paling jauh jaraknya 
dari negeri Arab.
  > Maka itu ukuran untuk "all-out" bagi budaya Arab jaman itu, dalam konteks 
menuntut ilmu, adalah "walaupun sampai ke negeri Cina".
  > 
  > Baru kemudian, sementara tokoh ilmuwan Arab, untuk menambah wibawa dan 
otoritas proverb tersebut, mengatakan bahwa itu adalah ucapan Muhammad.
  > Tetapi ada analisis yang komprehensif yang membuktikan bahwa klaim tersebut 
(bahwa itu adalah ucapan Muhammad) merupakan klaim yang dhaief, dhaief jiddan, 
atau batil.
  > 
  > Uraian saya ini mungkin terlalu panjang bagi suatu milis budaya tionghoa.
  > Tetapi kalau mau lebih 'nyangkut' lagi dengan milis ini, tanpa mau ikut 
ribut soal kata "cina", bisa saya sampaikan bahwa kelihatannya dalam pembahasan 
ilmu hadits tentang apakah kalimat itu ucapan Muhammad atau bukan, selalu 
dipakai kata "Cina", bukan "Tiongko

Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!

2009-12-14 Terurut Topik adiperdanasamuel
Makasih infonya..sy salut sama anda bro.. Waktu tsunami aceh saya di aceh 1 
bulan..ehm tugas sy wkt itu mendistribusi kantong mayat pagi-siang, sore-malam 
ehm..ditenda menjadi lampiasan tangis, dan berusaha menidurkan beberapa anak 
spy mereka mimpi indah...(Sy jago dongeng loh bro..gr saya butet wkt di jogja) 
Ehm wkt itu sy cm bawa 6 bj, 2 bj dan 1 celana panjang eiger kebangaan yg biasa 
sy pake menjelajahi tubuh sang gunung bersama teman diGAPALA, 4 kaos yg dua 
kuberi pd 2 pemuda aceh..dan satu celana pendek. Celana dalam sy bw 8 ya.. 
Semuanya kucuci dengan air sumur yg sudah asin krn bertemu dengan air laut... 
Setelah itu sy pergi ke nias 20hari tepatnya di afulu jauh dari 
kota..perjalanan 1malam..ke dsn afulu. Kalo gak salah inget (maaf ni sy sering 
lupa kalo sdh berbuat bg sesama-krn sy sering mimpi buruk shbs di aceh sy cb 
lpkan)huh... Sy di nias distribusi kayu dan bahan bangunan lainnya...lewat 
sungai.. Oya saat ini ransel saya sdh sy kubur di nias.. Yahobu..
Hai bro siapapun anda di milis ini yg terluka oleh tulisan dan ujar saya.. Saya 
adiperdanasamuel (bukan nama samaran) MINTA MAAF atas nama persaudaraan umat 
manusia... Syalom.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "ikkyosensei_ym" 
Date: Mon, 14 Dec 2009 11:52:24 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di 
milis 

Sekedar tambahan info buat Adi Perdana Samuel, ini bbrp track record saya dalam 
ranah sosial dulu.Siapa tahu bisa membuat anda sedikit terbuka pikirannya:
* sukarelawan di Institut Sosial Jakarta (ISJ)pendampingan korban gusuran di 
bawah tol teluk gong, pembersihan becak daerah kramat.  Anda pernah merasa 
rahang geser dijotos preman?
* sukarelawan SAR untuk wilayah Lawu dan gua2 di Wonosari Yogya. 
* sukarelawan korban gempa Yogya. Pernah kaos anda kotor campuran darah& debu, 
abis narik2 mayat dari puing rumah?

Tidak perlu bangga tentang ngurus KTP sendiri, kayak anak baru lulus SMP saja, 
bro.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote:
>
> Maju kemana Chen? pernah buat ktp? Ato pernah ikut kerja bakti di rt gak? Apa 
> suruhan orang/ hansip gitu.. Ato buat sendiri... Antri buat ktp, trus suruh 
> balik lagi besok, eh besok pak lurahnya pegi.. Trus suruh dateng lagi besok.. 
> Ato pas kerja bakti di rt panas-2, ngorekin got, kecipratan air got, 
> keringetan... Kalo belom pernah... Ehm... Apa yg bs lu buat? Bekoar2 doang. 
> Main duit? Biasa? sy prihatin dengan MBT ini... Huahhh... Moderator diem 
> aja...
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: ayen 
> Date: Mon, 14 Dec 2009 15:42:29 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
>   Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan 
> cuma di 
>   milis 
> 
> soal rekaman saat ini setau saya masih menjadi kontroversi apakah bisa
> dijadikan alat bukti atau tidak. rekaman saat ini hanya bisa dijadikan
> sebagai petunjuk, jadi rada berat untuk jadi pembuktian.
> 
> 2009/12/14 djoko santoso 
> 
> >
> >
> > memang mencari musuh itu gampang sekali, mencari sahabat sejati itu sangat
> > susah
> >
> >
> > --
> > *From:* ikkyosensei_ym 
> >
> > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > *Sent:* Mon, 14 December, 2009 14:52:39
> > *Subject:* [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen
> > Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan
> > cuma di milis 
> >
> >
> >
> > Dear Tantono:
> >
> > Saya sangat senang dengan komentar anda ini.
> >
> > Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan
> > pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti,
> > bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut
> > ke pengadilan. Mohon petunjuknya.
> >
> > Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon
> > petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap
> > untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun
> > yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan
> > segala keterbatasan saya.
> >
> > Maaf, sekali lagi saya berucap.. "SAYA BERANI MAJU" untuk kasus ini.
> >
> > Salam,
> >
> > Chen Gui Xin
> >
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com,
> > Tantono Subagyo  wrote:
> > >
> > > Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di
> > > pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini
> > saja
> > > ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?.
> > > Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam,
> > Tanlookay
> > >
> >
> >
> >  
> >
>





Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!

2009-12-14 Terurut Topik adiperdanasamuel
Stu kata jg: sama.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "ikkyosensei_ym" 
Date: Mon, 14 Dec 2009 11:06:38 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di 
milis 

Samuel, 
Satu kata.. Ngelantur.
Saran.. belajar membaca dulu, biar tahu wacana yang sedang dibicarakan.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote:
>
> Maju kemana Chen? pernah buat ktp? Ato pernah ikut kerja bakti di rt gak? Apa 
> suruhan orang/ hansip gitu.. Ato buat sendiri... Antri buat ktp, trus suruh 
> balik lagi besok, eh besok pak lurahnya pegi.. Trus suruh dateng lagi besok.. 
> Ato pas kerja bakti di rt panas-2, ngorekin got, kecipratan air got, 
> keringetan... Kalo belom pernah... Ehm... Apa yg bs lu buat? Bekoar2 doang. 
> Main duit? Biasa? sy prihatin dengan MBT ini... Huahhh... Moderator diem 
> aja...
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: ayen 
> Date: Mon, 14 Dec 2009 15:42:29 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
>   Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan 
> cuma di 
>   milis 
> 
> soal rekaman saat ini setau saya masih menjadi kontroversi apakah bisa
> dijadikan alat bukti atau tidak. rekaman saat ini hanya bisa dijadikan
> sebagai petunjuk, jadi rada berat untuk jadi pembuktian.
> 
> 2009/12/14 djoko santoso 
> 
> >
> >
> > memang mencari musuh itu gampang sekali, mencari sahabat sejati itu sangat
> > susah
> >
> >
> > --
> > *From:* ikkyosensei_ym 
> >
> > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > *Sent:* Mon, 14 December, 2009 14:52:39
> > *Subject:* [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen
> > Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan
> > cuma di milis 
> >
> >
> >
> > Dear Tantono:
> >
> > Saya sangat senang dengan komentar anda ini.
> >
> > Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan
> > pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti,
> > bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut
> > ke pengadilan. Mohon petunjuknya.
> >
> > Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon
> > petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap
> > untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun
> > yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan
> > segala keterbatasan saya.
> >
> > Maaf, sekali lagi saya berucap.. "SAYA BERANI MAJU" untuk kasus ini.
> >
> > Salam,
> >
> > Chen Gui Xin
> >
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com,
> > Tantono Subagyo  wrote:
> > >
> > > Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di
> > > pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini
> > saja
> > > ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?.
> > > Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam,
> > Tanlookay
> > >
> >
> >
> >  
> >
>





Re: [budaya_tionghua] Re:

2009-12-14 Terurut Topik adiperdanasamuel
Edy Lim ini orang tionghua sejati... Salut.. Kagum.. Bener... 
Salam
Samuel (bukan nama samaran).
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Edy Lim 
Date: Mon, 14 Dec 2009 00:54:37 
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re:

Pepatah Cina Kuno
"Da she hua xiao, xiao she hua wu"
artinya : "Masalah besar dikecilkan, masalah kecil dihilangkan"..
Begitu kira-kira terjemahannya.

Cheers,

Edy Lim
Lim Mui Leng (林美龙)





From: ikkyosensei_ym 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, December 14, 2009 2:44:34 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re:

  
Dear, Andrew:
Saya kira, mendengar sendiri lebih jelas daripada 1000 kata.

Coba anda datang ke gereja kristen di mall2 di jkt spt CL, JACC, Semanggi, 
dll.. atau ke gereja2 abbalove ... atau ke acara2 KKR kristen di Senayan yang 
besar itu loh.
Ujilah, apakah perkataan saya benar adanya.
Apakah anda berani berjanji di forum ini, saat ini ... akan bilang seperti yang 
anda saksikan sendiri nanti saat hadir di sana?
Ingat, Yesus sendiri pernah berkata, "Jika ya katakan ya, jika tidak katakan 
tidak... selebihnya adalah iblis"

Salam, 

Chen Gui Xin

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Andrew Mulianto"  wrote:
>
> Waduh waduh, penyamarataan yang benar benar aneh, apa anda Kristen dan sudah 
> bener dengar langsung.
> Mungkin saja ada bbrp pdt yang juga sama pandangnnya sempit sehingga men 
> jelek2an dll. Tapi gak bisa di 'generalisasi' . 
> Tapi semangat ganyang mengganyang dimilis ini sangat kuat dan menyeramkan.
> 
> Regards
> Andrew M
> Sent from my BlackBerry® wireless device
> 
> -Original Message-
> From: jackson_yahya@ ...
> Date: Sun, 13 Dec 2009 04:16:56 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re:
> 
> Bagaimana kalau kita sama2 kegereja pada saat topik kotbah lagi membahas 
> budaya china?
> 
> Saya memang sering dengar di gereja kristen berbahasa roh 
> - menjelek2an budaya china, agama lainnya, kristen yang tidak ada bahasa roh 
> pun juga di jelek2an, katolik juga dijelek2an.
> 
> Jadi menurut saya harus lebih detail menilainya. Karena gereja2 katolik dan 
> /gereja2 kristen non kharismatik (yang tidak ada bahasa roh) tidak 
> menjelek2an yang lainnya dan ajaran mereka lumayan bagus dan lurus.
> 
> 
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss... !
> 
> -Original Message-
> From: "als" 
> Date: Sun, 13 Dec 2009 07:49:41 
> To: 
> Subject: RE: [budaya_tionghua] Re:
> 
> Jangan buru-buru setuju dulu Pak Samuel, apalagi sampai 200%.  Beberapa
> pemilis (spt saya, misalnya) membuka isi pesan berdasarkan minat pada
> Subyeknya. Daripada Subyeknya dikosongkan seperti contoh posting pak Djoko
> ini, saya secara pribadi memilih judul menarik sebelumnya, meskipun yang
> Anda permasalahkan mengenai "cacat" judul tsb benar juga adanya. :-) Mungkin
> Pak Djoko belum pernah mendengarkan cara Pendeta Kristen tertentu (tidak
> semuanya) memburuk-burukkan kebudayaan Tionghoa (terkadang
> menyetan-nyetankan) di forum umum atau di hadapan para penganut Kristen yang
> gampang percaya (tentu tidak semuanya) dan menyebarkan fitnah ini kepada
> teman-teman, saudara-saudara, dan ORANGTUAnya dengan nada kurang ajar. Kalau
> ada sebagian Tionghpa yang berang karena mendapatkan perlakuan ngawur
> demikian ya maklum sajalah kita. Coba kalau kebudayaan, tradisi, dan
> kepercayaan pak Djoko sendiri diiblis-ibliskan, apa perut pak Djoko tidak
> ikut eneg? Kalau soal sejarah animisme dsb sih silakan aja dibahas sampai
> tuntas, tapi lha mbok ya jangan lantas memfitnah aktifitas klenteng sebagai
> pengaruh setan, dsb. Lah wong sama-sama kepercayaan kok menjelek-jelekkan
> kepercayaan lainnya demi memperoleh tambahan para pengikut yang memang
> perpuluhannya lumayan sih (terutama dari golongan pedagang yang percaya).
> Para pendeta yang semacam ini (tidak semuanya loh) terkadang memakai segala
> cara untuk mencapai tujuannya. Padahal "berita baik" kalau disampaikan
> dengan cara-cara buruk demikian ya jadinya kabar buruk yang menghantui
> beberapa orangtua yang dianggap oleh anak kandungnya sendiri telah sesat,
> dipengaruhi setan, dan sebagainya, Cobalah kita renungkan hal ini secara
> jernih dan tidak memihak. :-)
> 
> 
> 
> als (yang tidak pernah dikurangajari anak-anaknya) :-) 
> 
> 
> 
>_ 
> 
> From: adiperdanasamuel@ ... [mailto:adiperdanas am...@... ] 
> Sent: Sunday, December 13, 2009 5:42 AM
> To: djoko santoso; budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re:
> 
> 
> 
> 
> 
> Setuju pak 200%.
> 
> Sent from my BlackBerryR
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
>_ 
> 
> From

Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

2009-12-14 Terurut Topik adiperdanasamuel
Setuju pak bukhari... Milis ini jd payah! Salam
Sam
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Akhmad Bukhari Saleh" 
Date: Mon, 14 Dec 2009 15:45:21 
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

- Original Message - 
From: ikkyosensei_ym 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Sunday, December 13, 2009 7:58 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?


> Bukhari,
> Jika saya mengejek2 agama Islam
> atau suku Ibu anda... 
> apa anda juga akan berpendapat yang sama?

-

Chen Gui Xin, saya ini anggota milis ini sejak awal yang sudah proven.

Ketika tempo hari ada member Islam yang mengacau ngajak perang agama juga dari 
sudut pandang Islam, saya yang paling depan 'hajar' dia.
Kalau tidak salah dia sudah di-banned moderator, atau keluar sendiri, mokal 
abis!

Jadi kalau Chen-heng mengira bisa dengan mudah mengacau, memprovokasi perang 
agama, agama apa saja, di milis ini, seperti yang mungkin lauwtee mudah 
dilakukan di milis lain, pikir-pikir 1000 kali dulu, ingat bahwa ada saya di 
sini...

Karena Chen-heng sudah bukan anak kecil, tentunya sudah tahu bedanya antara 
bikin posting yang isinya kepedulian terhadap pelecehan budaya tionghoa, dan 
dengan bikin JUDUL POSTING PROVOKASI PERANG AGAMA!!
Jangan anggap member milis ini anak kecil semua atau orang bodoh semua...

Jadi tidak usah muter-muter, ke agama Islam lah, ke suku Ibu saya lah, akui 
saja kesilapan lauwtee yang mau coba-coba mengacau dengan judul posting 
provokatif tersebut.
Terserah silapnya disengaja atau tidak disengaja.

Wasalam.

==
  - Original Message - 
  From: ikkyosensei_ym 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, December 13, 2009 7:58 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
  Bukhari,
  Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda juga akan 
berpendapat yang sama? Pikir dulu baru bicara. Hanya karena suku/agama anda 
tidak terimbas, bukan berarti orang Tionghoa harus juga tidak peduli dengan 
kebudayaannya yang dilecehkan.

  Bukhari & Samuel,
  Jika memang Anda sendiri atau ada orang Tionghoa yang kebetulan kristen... 
berani mengambil langkah tegas kepada pendeta-pendeta kristen tersebut..barulah 
pantas anggapan bahwa perbuatan tersebut tidak dibenarkan dalam komunitas 
kristen.
  Kenyataannya! Datanglah dulu ke gereja2 di mall2 Jakarta, dan perankan diri 
anda sebagai seorang Tionghoa yang menghormati/meninggikan adat budayanya 
secara cukup memadai... jika memang anda "konsekuen".

  Salam,

  Chen Gui Xin

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"  
wrote:
  >
  > Nggak usah berargumen muter-muter lah!
  > 
  > Saya bukan orang Kristen dan bukan pula orang Manado, tetapi dari sudut 
pandang mana saja, tanpa perlu dilihat lagi isi posting-nya, sudah jelas sekali 
bahwa barang siapa yang bikin judul diskusi seperti ini, pastilah dia hanya mau 
mengacau saja di milis ini.
  > 
  > Mau dibahas isinya dengan cara bagaimanapun sudah bertahun-tahun terbukti, 
sejak awal milis ini sampai sekarang, bahwa urusan begini tidak pernah barang 
satu kali pun selesai dengan baik. Senantiasa berakhir dengan teguran moderator.
  > 
  > Sudah terlalu banyak bandwith dan suasana baik milis ini yang terhamburkan 
oleh perang agama (dan perang suku) yang disulut oknum-onum yang pindah-pindah 
dari satu milis ke milis lain hanya untuk mengacau.
  > 
  > Maka bagi moderator sederhana sekali, tiada pilihan lain kecuali menghapus 
keanggotaan pengacau macam begini.
  > 
  > Wasalam.
  > 
  > ===
  > 
  > 
  > - Original Message - 
  > From: iwan kustiawan 
  > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  > Sent: Saturday, December 12, 2009 8:55 PM
  > Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang 
Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
  > 
  > 
  > 
  > Saudaraku Samuel, 
  > sebenarnaya secara konteks memang tempatnya disini membahas budaya 
tionghoa, kalau ada issue berhubungan dengan budaya tionghoa misalnya budaya 
tionghoa dilecehkan oleh pihak pihak tertentu yah saya rasa wajar kalau 
dibicarakan disini...coba dibandingkan dengan pendeta kristen yang melecehkan 
budaya tionghoa di telivisi ( yang nota bene dtonton semua orang ) jelas jelas 
ngawur dan tidak dalam konteks dan tempat yang benar..
  > kalau masalah arti dari huana (wana ) sendiri sudah pernah dibahas 
sebelumnya tolong di lihat arsip sebelumnya sehingga meski saudara Samuel 
mungkin sudah tidak ada lagi hubungannya dengan daratan tiongkok tapi rasanya 
perlu belajar juga loh dari mailing list ini dan memperbaiki kesalah pengertian 
yang ada selama ini mengenai budaya tionghoa dan juga iss

Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!

2009-12-14 Terurut Topik adiperdanasamuel
Maju kemana Chen? pernah buat ktp? Ato pernah ikut kerja bakti di rt gak? Apa 
suruhan orang/ hansip gitu.. Ato buat sendiri... Antri buat ktp, trus suruh 
balik lagi besok, eh besok pak lurahnya pegi.. Trus suruh dateng lagi besok.. 
Ato pas kerja bakti di rt panas-2, ngorekin got, kecipratan air got, 
keringetan... Kalo belom pernah... Ehm... Apa yg bs lu buat? Bekoar2 doang. 
Main duit? Biasa? sy prihatin dengan MBT ini... Huahhh... Moderator diem aja...
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ayen 
Date: Mon, 14 Dec 2009 15:42:29 
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan 
cuma di 
milis 

soal rekaman saat ini setau saya masih menjadi kontroversi apakah bisa
dijadikan alat bukti atau tidak. rekaman saat ini hanya bisa dijadikan
sebagai petunjuk, jadi rada berat untuk jadi pembuktian.

2009/12/14 djoko santoso 

>
>
> memang mencari musuh itu gampang sekali, mencari sahabat sejati itu sangat
> susah
>
>
> --
> *From:* ikkyosensei_ym 
>
> *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
> *Sent:* Mon, 14 December, 2009 14:52:39
> *Subject:* [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen
> Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan
> cuma di milis 
>
>
>
> Dear Tantono:
>
> Saya sangat senang dengan komentar anda ini.
>
> Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan
> pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti,
> bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut
> ke pengadilan. Mohon petunjuknya.
>
> Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon
> petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap
> untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun
> yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan
> segala keterbatasan saya.
>
> Maaf, sekali lagi saya berucap.. "SAYA BERANI MAJU" untuk kasus ini.
>
> Salam,
>
> Chen Gui Xin
>
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com,
> Tantono Subagyo  wrote:
> >
> > Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di
> > pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini
> saja
> > ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?.
> > Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam,
> Tanlookay
> >
>
>
>  
>



Re: [budaya_tionghua] Re:

2009-12-12 Terurut Topik adiperdanasamuel
Kenapa hanya als? 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "als" 
Date: Sun, 13 Dec 2009 07:49:41 
To: 
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re:

Jangan buru-buru setuju dulu Pak Samuel, apalagi sampai 200%.  Beberapa
pemilis (spt saya, misalnya) membuka isi pesan berdasarkan minat pada
Subyeknya. Daripada Subyeknya dikosongkan seperti contoh posting pak Djoko
ini, saya secara pribadi memilih judul menarik sebelumnya, meskipun yang
Anda permasalahkan mengenai "cacat" judul tsb benar juga adanya. :-) Mungkin
Pak Djoko belum pernah mendengarkan cara Pendeta Kristen tertentu (tidak
semuanya) memburuk-burukkan kebudayaan Tionghoa (terkadang
menyetan-nyetankan) di forum umum atau di hadapan para penganut Kristen yang
gampang percaya (tentu tidak semuanya) dan menyebarkan fitnah ini kepada
teman-teman, saudara-saudara, dan ORANGTUAnya dengan nada kurang ajar. Kalau
ada sebagian Tionghpa yang berang karena mendapatkan perlakuan ngawur
demikian ya maklum sajalah kita. Coba kalau kebudayaan, tradisi, dan
kepercayaan pak Djoko sendiri diiblis-ibliskan, apa perut pak Djoko tidak
ikut eneg? Kalau soal sejarah animisme dsb sih silakan aja dibahas sampai
tuntas, tapi lha mbok ya jangan lantas memfitnah aktifitas klenteng sebagai
pengaruh setan, dsb. Lah wong sama-sama kepercayaan kok menjelek-jelekkan
kepercayaan lainnya demi memperoleh tambahan para pengikut yang memang
perpuluhannya lumayan sih (terutama dari golongan pedagang yang percaya).
Para pendeta yang semacam ini (tidak semuanya loh) terkadang memakai segala
cara untuk mencapai tujuannya. Padahal "berita baik" kalau disampaikan
dengan cara-cara buruk demikian ya jadinya kabar buruk yang menghantui
beberapa orangtua yang dianggap oleh anak kandungnya sendiri telah sesat,
dipengaruhi setan, dan sebagainya, Cobalah kita renungkan hal ini secara
jernih dan tidak memihak. :-)

 

als (yang tidak pernah dikurangajari anak-anaknya) :-)  

 

  _  

From: adiperdanasam...@yahoo.com [mailto:adiperdanasam...@yahoo.com] 
Sent: Sunday, December 13, 2009 5:42 AM
To: djoko santoso; budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re:

 

  

Setuju pak 200%.

Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

  _  

From: djoko santoso  

Date: Sat, 12 Dec 2009 07:44:26 + (GMT)

To: 

Subject: [budaya_tionghua] Re:

 

  

Maaf saya beri komentar mengenai, masalah Agama, saya juga beragama
Katholik, dulu saya pernah belajar mulai dari SR mengenai sejarah, Agama itu
mula2 manusia memeluk agama yang disebut animisme, lalu dinamisme,
selanjutnya berkembang menjadi agama politheis, dan yang terahir monotheis,
yang mengenal cuma 1 Allah yg disembah, tetapi jangan salah banyak umat yang
masih bertahan dengan kepercayaannya masing2, dan jangan kita terbawa
memperdebatkannya di milis ini, marilah kita saling menghormati, dan milis
BT kita ini sebenarnya tidak mempersoalkan agama, tujuannya dapat saling
mengenal diantara yg merasa dirinya tertarik, saling memberi dan mempelajari
mengenai sejarah, budaya tionghua dan saling membagi informasi yang berguna,
saling bantu untuk kehidupan kita semua, baik yang tinggal di Indonesia dan
tinggal dimana saja dimuka bumi ini.  Maaf kalau pendapat saya salah, salam
hangat yodjoko. maju terus BT 

 







Re: [budaya_tionghua] Re:

2009-12-12 Terurut Topik adiperdanasamuel
Setuju pak 200%.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: djoko santoso 
Date: Sat, 12 Dec 2009 07:44:26 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re:

Maaf saya beri komentar mengenai, masalah Agama, saya juga beragama Katholik, 
dulu saya pernah belajar mulai dari SR mengenai sejarah, Agama itu mula2 
manusia memeluk agama yang disebut animisme, lalu dinamisme, selanjutnya 
berkembang menjadi agama politheis, dan yang terahir monotheis, yang mengenal 
cuma 1 Allah yg disembah, tetapi jangan salah banyak umat yang masih bertahan 
dengan kepercayaannya masing2, dan jangan kita terbawa memperdebatkannya di 
milis ini, marilah kita saling menghormati, dan milis BT kita ini sebenarnya 
tidak mempersoalkan agama, tujuannya dapat saling mengenal diantara yg merasa 
dirinya tertarik, saling memberi dan mempelajari mengenai sejarah, budaya 
tionghua dan saling membagi informasi yang berguna, saling bantu untuk 
kehidupan kita semua, baik yang tinggal di Indonesia dan tinggal dimana saja 
dimuka bumi ini.  Maaf kalau pendapat saya salah, salam hangat yodjoko. maju 
terus BT 



  


Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

2009-12-12 Terurut Topik adiperdanasamuel
Saudarku Iwan Kustiawan, sy senang mendengar nasehat saudara. Justru saya ikit 
ML budaya tionghua pingin tahu issue2 ketionghua-an..dan saya senang. Apalagi 
ada diskusinya saya senang. Tapi masalah ada pendeta kristen (tertentu) di TV 
yg melecehkan budaya tionghua, sy usul judul diskusinya gini: "pendeta 
anu...(Sebut namanya aja) di TV tgl... Jam...mengatakan ini itu tentang budaya 
tionghua" gimana tanggapan teman-2? (Giti dong) jangan bilang "Bagaimana Cara 
Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?" Disatu 
sisi saudara benar bahwa acara tersebut ditonton banyak orang, tp saudara perlu 
sadar bahwa disaat yg sama yg ngomong di TV itu satu orang kristen (pendeta) 
bukan semua orang kristen... Kalo topik pakai istilah "orang kristen" saudara 
atau siapapun ya seperti pendeta itu posisinya, yaitu "kurang ajar juga" 
maaf.juga. Saudaraku.. Jk pendapat saya melukai budaya tionghua... Tendang saja 
saya dari forum ini... Namaste.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: iwan kustiawan 
Date: Sat, 12 Dec 2009 05:55:31 
To: 
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen 
Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

Saudaraku Samuel,sebenarnaya secara konteks memang tempatnya disini membahas 
budaya tionghoa, kalau ada issue berhubungan dengan budaya tionghoa misalnya 
budaya tionghoa dilecehkan oleh pihak pihak tertentu yah saya rasa wajar kalau 
dibicarakan disini...coba dibandingkan dengan pendeta kristen yang melecehkan 
budaya tionghoa di telivisi ( yang nota bene dtonton semua orang ) jelas jelas 
ngawur dan tidak dalam konteks dan tempat yang benar..kalau masalah arti dari 
huana (wana ) sendiri sudah pernah dibahas sebelumnya tolong di lihat arsip 
sebelumnya sehingga meski saudara Samuel mungkin sudah tidak ada lagi 
hubungannya dengan daratan tiongkok tapi rasanya perlu belajar juga loh dari 
mailing list ini dan memperbaiki kesalah pengertian yang ada selama ini 
mengenai budaya tionghoa dan juga issue issue seperti sebutan cabo dan huana 
itu sendirisaya rasa itu saja dari saya...terima kasih, mohon maaf kalau 
tidak berkenan. 
salam

--- On Sat, 12/12/09, adiperdanasam...@yahoo.com  
wrote:

From: adiperdanasam...@yahoo.com 
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen 
Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, December 12, 2009, 6:22 AM















 
 



  



  
  
  












Tolonglah moderator hal seperti pertanyaan "Bagaimana Cara Membuat Orang 
Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi Terhadap Budaya Tionghoa" diperingatkan yg 
melontarkan isu ini... Siapa orang kristen yg dimaksud? Kita yg ada di grup ini 
kan jg bnyk orng kristen...Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom:  adiperdanasamuel@ yahoo.com
Date: Fri, 11 Dec 2009 22:44:44 +To: Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang 
Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

 




  
  
  












Sdr. orang tionghoa bukan? Tanya aja ama mpek  atau ama orangtuamu.. . Ya... 
Harus belajar mandiri ya saudaraku...Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom:  "ardian_c" 
Date: Fri, 11 Dec 2009 14:14:54 -To: Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen 
Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

 




  
  
  emang apa arti wanna seh ? bisa kasih tauk gak ?



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, adiperdanasamuel@ ... wrote:

>

> Orang Tionghoa bisa gak menghilangkan istilah "wana" pd orng indonesia? Kl 
> gak bisa, pertanyaannya orang tionghoa bs dibilang "kurang ajar" gak? Masak 
> ciptaan Tuhan jg dibilang "wana"..

> Sent from my BlackBerry®

> powered by Sinyal Kuat INDOSAT

> 

> -Original Message-

> From: liy_yaa 

> Date: Fri, 11 Dec 2009 21:35:42 

> To: 

> Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen 
> Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

> 

> sori yah.. saya ga setuju dengan pertanyaan ini "Apakah kita bisa melakukan 
> gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara, agar tidak berkembang terjadi 
> kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama kristen ini?"dalam dokma agama 
> tidak pernah ada kok ajaran untuk menjelekkan sebuah budaya. menurut saya, 
> yang ada adalah salah penafsiran dan fanatisme yang berlebihan dari beberapa 
> pemeluknya lah yang harus diurus. saya sendiri seorang kristen (katolik) dan 
> tidak pernah saya temukan saat homili, pastur menjelekkan budaya pun agama 
> lain. mudah-mudahan pendeta yang Anda maksud itu segera disadarkan oleh 
> Tuhan bahwa ia telah s

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

2009-12-11 Terurut Topik adiperdanasamuel
Tolonglah moderator hal seperti pertanyaan "Bagaimana Cara Membuat Orang 
Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi Terhadap Budaya Tionghoa" diperingatkan yg 
melontarkan isu ini... Siapa orang kristen yg dimaksud? Kita yg ada di grup ini 
kan jg bnyk orng kristen...
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: adiperdanasam...@yahoo.com
Date: Fri, 11 Dec 2009 22:44:44 
To: 
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen 
Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

Sdr. orang tionghoa bukan? Tanya aja ama mpek  atau ama orangtuamu... Ya... 
Harus belajar mandiri ya saudaraku...
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "ardian_c" 
Date: Fri, 11 Dec 2009 14:14:54 
To: 
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

emang apa arti wanna seh ? bisa kasih tauk gak ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote:
>
> Orang Tionghoa bisa gak menghilangkan istilah "wana" pd orng indonesia? Kl 
> gak bisa, pertanyaannya orang tionghoa bs dibilang "kurang ajar" gak? Masak 
> ciptaan Tuhan jg dibilang "wana"..
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: liy_yaa 
> Date: Fri, 11 Dec 2009 21:35:42 
> To: 
> Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen 
> Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
> 
> sori yah.. saya ga setuju dengan pertanyaan ini "Apakah kita bisa melakukan 
> gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara, agar tidak berkembang terjadi 
> kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama kristen ini?"dalam dokma agama 
> tidak pernah ada kok ajaran untuk menjelekkan sebuah budaya. menurut saya, 
> yang ada adalah salah penafsiran dan fanatisme yang berlebihan dari beberapa 
> pemeluknya lah yang harus diurus. saya sendiri seorang kristen (katolik) dan 
> tidak pernah saya temukan saat homili, pastur menjelekkan budaya pun agama 
> lain. mudah-mudahan pendeta yang Anda maksud itu segera disadarkan oleh 
> Tuhan bahwa ia telah salah menafsirkan firmannya. lalu dia menyesali 
> perbuatannya.salam damai,Amalia P. ^^(jadi ingat bhineka tunggal ika tan hana 
> dharma mangrwa. kurang nyambung ya?) 
> 
> 
> 
> 
> Ada cerita untuk dibaca di...
> 
> http://www.liazhang.wordpress.com
> 
> --- Pada Jum, 11/12/09, Kawaii_no_Shogetsu  menulis:
> 
> Dari: Kawaii_no_Shogetsu 
> Judul: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
> Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
> Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Tanggal: Jumat, 11 Desember, 2009, 3:34 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>Gak usah buang waktu buat orang begituan. Mereka kan gak punya budaya 
> alias bar-bar. 
> 
>  Pengennya balik ke jaman jahiliah yang kagak ada budaya, kagak ada kesenian, 
> kagak ada apa-apa 
> 
> 
> 
> Hahaha
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Chen Gui Xin  
> wrote:
> 
> >
> 
> > Banyak sekali orang Kristen, terutama dari suku selain Tionghoa, yang
> 
> > menjelek2kan budaya Tionghoa. Yang paling sering saya amati adalah para
> 
> > pendeta yang berasal dari Manado.
> 
> > Bagaimana menyadarkan mereka agar mengerti bahwa merusak simbol-simbol
> 
> > budaya suku/agama lain tersebut bukanlah pertaruhan mulut semata, tetapi
> 
> > bisa menjadi perselisihan yang lebih besar?
> 
> > Apakah kita bisa melakukan gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara,
> 
> > agar tidak berkembang terjadi kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama
> 
> > kristen ini?
> 
> > 
> 
> > Salam,
> 
> > 
> 
> > Chen Gui Xin
> 
> > 
> 
> > -- 
> 
> > Aut Inveniam Viam Aut Vaciam
> 
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser 
> ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
> http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
>





Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

2009-12-11 Terurut Topik adiperdanasamuel
Sdr. orang tionghoa bukan? Tanya aja ama mpek  atau ama orangtuamu... Ya... 
Harus belajar mandiri ya saudaraku...
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "ardian_c" 
Date: Fri, 11 Dec 2009 14:14:54 
To: 
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

emang apa arti wanna seh ? bisa kasih tauk gak ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, adiperdanasam...@... wrote:
>
> Orang Tionghoa bisa gak menghilangkan istilah "wana" pd orng indonesia? Kl 
> gak bisa, pertanyaannya orang tionghoa bs dibilang "kurang ajar" gak? Masak 
> ciptaan Tuhan jg dibilang "wana"..
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: liy_yaa 
> Date: Fri, 11 Dec 2009 21:35:42 
> To: 
> Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen 
> Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
> 
> sori yah.. saya ga setuju dengan pertanyaan ini "Apakah kita bisa melakukan 
> gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara, agar tidak berkembang terjadi 
> kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama kristen ini?"dalam dokma agama 
> tidak pernah ada kok ajaran untuk menjelekkan sebuah budaya. menurut saya, 
> yang ada adalah salah penafsiran dan fanatisme yang berlebihan dari beberapa 
> pemeluknya lah yang harus diurus. saya sendiri seorang kristen (katolik) dan 
> tidak pernah saya temukan saat homili, pastur menjelekkan budaya pun agama 
> lain. mudah-mudahan pendeta yang Anda maksud itu segera disadarkan oleh 
> Tuhan bahwa ia telah salah menafsirkan firmannya. lalu dia menyesali 
> perbuatannya.salam damai,Amalia P. ^^(jadi ingat bhineka tunggal ika tan hana 
> dharma mangrwa. kurang nyambung ya?) 
> 
> 
> 
> 
> Ada cerita untuk dibaca di...
> 
> http://www.liazhang.wordpress.com
> 
> --- Pada Jum, 11/12/09, Kawaii_no_Shogetsu  menulis:
> 
> Dari: Kawaii_no_Shogetsu 
> Judul: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
> Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
> Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Tanggal: Jumat, 11 Desember, 2009, 3:34 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>Gak usah buang waktu buat orang begituan. Mereka kan gak punya budaya 
> alias bar-bar. 
> 
>  Pengennya balik ke jaman jahiliah yang kagak ada budaya, kagak ada kesenian, 
> kagak ada apa-apa 
> 
> 
> 
> Hahaha
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Chen Gui Xin  
> wrote:
> 
> >
> 
> > Banyak sekali orang Kristen, terutama dari suku selain Tionghoa, yang
> 
> > menjelek2kan budaya Tionghoa. Yang paling sering saya amati adalah para
> 
> > pendeta yang berasal dari Manado.
> 
> > Bagaimana menyadarkan mereka agar mengerti bahwa merusak simbol-simbol
> 
> > budaya suku/agama lain tersebut bukanlah pertaruhan mulut semata, tetapi
> 
> > bisa menjadi perselisihan yang lebih besar?
> 
> > Apakah kita bisa melakukan gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara,
> 
> > agar tidak berkembang terjadi kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama
> 
> > kristen ini?
> 
> > 
> 
> > Salam,
> 
> > 
> 
> > Chen Gui Xin
> 
> > 
> 
> > -- 
> 
> > Aut Inveniam Viam Aut Vaciam
> 
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser 
> ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
> http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
>





Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

2009-12-11 Terurut Topik adiperdanasamuel
Orang Tionghoa bisa gak menghilangkan istilah "wana" pd orng indonesia? Kl gak 
bisa, pertanyaannya orang tionghoa bs dibilang "kurang ajar" gak? Masak ciptaan 
Tuhan jg dibilang "wana"..
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: liy_yaa 
Date: Fri, 11 Dec 2009 21:35:42 
To: 
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

sori yah.. saya ga setuju dengan pertanyaan ini "Apakah kita bisa melakukan 
gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara, agar tidak berkembang terjadi 
kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama kristen ini?"dalam dokma agama 
tidak pernah ada kok ajaran untuk menjelekkan sebuah budaya. menurut saya, yang 
ada adalah salah penafsiran dan fanatisme yang berlebihan dari beberapa 
pemeluknya lah yang harus diurus. saya sendiri seorang kristen (katolik) dan 
tidak pernah saya temukan saat homili, pastur menjelekkan budaya pun agama 
lain. mudah-mudahan pendeta yang Anda maksud itu segera disadarkan oleh Tuhan 
bahwa ia telah salah menafsirkan firmannya. lalu dia menyesali 
perbuatannya.salam damai,Amalia P. ^^(jadi ingat bhineka tunggal ika tan hana 
dharma mangrwa. kurang nyambung ya?) 




Ada cerita untuk dibaca di...

http://www.liazhang.wordpress.com

--- Pada Jum, 11/12/09, Kawaii_no_Shogetsu  menulis:

Dari: Kawaii_no_Shogetsu 
Judul: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang 
Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 11 Desember, 2009, 3:34 PM















 
 



  



  
  
   Gak usah buang waktu buat orang begituan. Mereka kan gak punya budaya 
alias bar-bar. 

 Pengennya balik ke jaman jahiliah yang kagak ada budaya, kagak ada kesenian, 
kagak ada apa-apa 



Hahaha



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Chen Gui Xin  wrote:

>

> Banyak sekali orang Kristen, terutama dari suku selain Tionghoa, yang

> menjelek2kan budaya Tionghoa. Yang paling sering saya amati adalah para

> pendeta yang berasal dari Manado.

> Bagaimana menyadarkan mereka agar mengerti bahwa merusak simbol-simbol

> budaya suku/agama lain tersebut bukanlah pertaruhan mulut semata, tetapi

> bisa menjadi perselisihan yang lebih besar?

> Apakah kita bisa melakukan gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara,

> agar tidak berkembang terjadi kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama

> kristen ini?

> 

> Salam,

> 

> Chen Gui Xin

> 

> -- 

> Aut Inveniam Viam Aut Vaciam

>






 





 



  











  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer


Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal

2009-12-02 Terurut Topik adiperdanasamuel
Hai lam kenal sy samuel.
Papaku dulu pny pertimbangan saat kasih sy nama. Akhirnya ia mengurungkan 
niatnya untk memberi nama tionghoa pd sy dan saudara2 saya akhirnya memberi 
nama indonesia tp berbau kristen spt samuel adi, anton budi, yesyurun adi, 
camalia fitri karena lahir saat idul fitri.. Alasannya spy anak2nya mudah 
mendapat pelayanan publik di negeri ini. Kenyataannya tidak seperti yg 
dibayangkan. Mau kuliah di univ kristen yg myortas tionghoa aja saya diminta 
srt ganti nama papa dan saat sy urus paspor.. Sy jengkel dng situasi ini tp 
lama kemaan saya kebal dan sering menjadikan hal diskriminasi ini sbg 
tantangan... Lama kelamaan saya tdk lagi persoalkan apa sy didiskriminasi atau 
tdk, krn dalam pengalaman sy tdk semua pejabat pemerintah yg pikiran sempitn 
paling dimintaain duit. Selama wajar kasih aja. Kehidupan keseharian kita yg 
saling menghargai, mengenal dan saling bantu lebih penting. Menyadari 
kemanusiaan kita dan menyadarkan orang lain tentang kemanusiaannya adalah lebih 
utama lebih luhur.. Sy berjuang disisi ini. Masalah sebutan cina saat orde 
baru, atau tionghoa setelah orde baru tak masalah.. Dibilang keturunan jg gak 
masalah.. Apa arti semua itu? Pernah teman menyusuri silsilahnya sampai ke RRC, 
tapi sampe di sana dia sudah digolongkan orang ciausen (peranakan). Salam.  
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "David Kwa" 
Date: Thu, 03 Dec 2009 04:59:22 
To: 
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] salam kenal

Encoding: Unicode (UTF-8)

Pak Beni Tan yth,

Pertama-tama perkenankanlah owe mengoreksi penggunaan istilah usang zaman orde 
babe “warga keturunan� vs “pribumi�. Istilah berbau diskriminatif 
itu―memangnya siapa seh yang bukan “keturunan�, dan lagian kita ini 
“keturunan� apa?―sekarang sepertinya sudah ditinggalkan deh; yang ada 
tinggal istilah “Tionghoa/Tionghua� vs “non-Tionghoa/ Tionghua�…

Kedua, ada baiknya foto bongpay yang dimaksud disertakan sebagai lampiran 
sehingga teman-teman dan owe bisa membaca tulisan Tionghoanya. Namun, dari 
penuturan Anda tentang bongpay Tan Kek Tjiang, sekilas owe bisa memperkirakan 
bahwa kongcou (kakek buyut) Anda Tan Tjeng Lok berasal dari Kabupaten Tang-wna 
�安 (Man. Tong’an), di dekat Emui 廈門 (Man. Xiamen). Memang, dalam 
dialek Hokkian selatan, dialek yang dibawa kakek-moyang mayoritas orang 
Tionghoa di Jawa, aksara �安 bisa dilafalkan Tang-wna dan Tong-an, namun 
sebagai nama tempat lebih sering Tang-wna (baca: tang dan ua dengan bunyi 
sengau). Dan ema Anda sne (marga) Yo 楊 (Man. Yang).

Tanpa melihat huruf Tionghoanya, bongpay ngkong Anda Tan Kek Tjiang kira-kira 
bertulisan: 
Kanan (kuburan ngkong, dalam ejaan lama): Hian Kho Kek Tjiang Tan Hoe Koen Tjie 
Bong 顯考□□陳夫å�›ä¹‹å¢", artinya ‘Kuburan almarhumah ayah kami Tuan 
Tan Kek Tjiang’.
Kiri (kuburan ema, dalam ejaan lama): Hian Pie Wie Poen Leng Tan Boen Yo Sie 
Bong 顯妣□□□陳門楊æ°�之å¢", artinya ‘Kuburan almarhumah ibu kami 
Nyonya Tan Kek Tjiang, terlahir Yo xxx xxx. 

â–¡ dan xxx menyatakan huruf Tionghoa yang harus dilihat dari foto di bongpay.

Mungkin Acek Liang U, King Hian-te mau menambahkan? Sumangga pisan…

Kiongchiu,
DK


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Benianto Thanjoyo  
wrote:

Salam kenal buat seluruh anggota milis budaya tionghua, semoga semuanya dalam 
keadaan baik-baik saja.
Pertama-tama saya sangat senang dengan adanya milis ini karena walaupun tidak 
saling kenal kita bisa saling berbagi informasi di milis ini.
Kedua sebagai warga keturunan yang sering mendapat perlakuan "diskriminasi" 
dari oknum pejabat/pegawai pemerintahan, kita bisa saling mencurahkan 
"unek-unek" di milis ini.
Ketiga, saya mohon bantuan dari teman-teman milis untuk menginformasikan 
asal-usul dari keluarga saya sebagai berikut:
Kakek buyut saya datang dari Tiongkok (kemungkinan daerah Amoy) dan tinggal di 
daerah Cirebon tepatnya di Jamblang bernama Tan Tjeng Lok (kata papa saya alm. 
dia adalah seorang sinshe), kakek buyut saya ini punya anak laki-laki 2 orang 
bernama Tan Tjong Siang dan Tan Tjong Liat dan ada anak perempuan katanya 
kembali ke Tiongkok tapi sudah putus hubungan.
Tan Tjong Liat punya anak laki-laki 4 orang bernama Tan Kek Tjiang, Tan Kek Im, 
Tan Kek An dan Tan Kek Ho. Tan Kek Ho ini punya 11 orang anak salah satunya 
papah saya alm. Jadi dari kakek buyut saya Tan Tjeng Lok sampai saya sudah lima 
generasi.
Saya ingin sekali mengetahui daerah asal usul kakek buyut saya dari pihak papah 
alm. Satu pertanda awal mungkin bacaan di bongpay kakek saya Tan Kek Tjiang 
dalam huruf kanji, saya sudah konsultasi di kelenteng daerah Glodok Jakarta 
Barat katanya bunyi Hok Kiannya sebagai berikut:
"Hiang Koh Kek Tjiang Tan Hu Kun Ci Bong dan Hiang Pie Wie Poen Leng Tan Bun Yo 
Sie Bong" kemudian di sisi kiri ada tulisan "Tong" dan di sisi kanan ada 
tulisan "Wan".
Kemudian saya tanya ke apek-apek di kelenteng situ apakah Tong Wan itu nam

[budaya_tionghua] Renungan Minggu ini

2009-08-25 Terurut Topik adiperdanasamuel
Kenapa "Bila" dan "Bilamana" harusnya "Aku telah mengasihi keluargaku, aku 
bahagia, dan aku berdoa semua orang telah melakukannya. dunia bahagia!"
namaste
samtin

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Teng Aina  wrote:
>
> " Bila dalam keluarga saling mengasihi niscaya seluruh negara akan di dalam 
> Cinta Kasih. Bila dalam tiap keluarga saling mengalah, niscaya seluruh negara 
> akan di dalam suasana saling mengalah. Tetapi bilamana orang tamak dan 
> curang, niscaya seluruh negara akan terjerumus ke dalam kekalutan; 
> demikianlah semuanya itu beperan. Maka dikatakan, sepatah kata dapat merusak 
> perkara dan saru orang dapat berperan menentramkan negara. " ( Ajaran Besar 
> IX ; 3 )
> 
> Sojah,
> 
> Teng Aina
>