[budaya_tionghua] Kirab Toapekong d Tegal-29 Juni 2005

2005-06-24 Thread lin_zonghe
Sorry kalau sudah ada yang posting.
Ini diambil dari forum fotografer.net

Kirab Toapekong d Tegal-29 Juni 2005

Dalam rangka Perayaan HUT Kongco Ceng Gwan Cin Kun Kelenteng Tek Hay
Kiong Tegal ,pada tanggal 29 Juli 2005 akan mengadakan upacara ritual
Kirab Toapekong.
Acara akan dimulai sekitar pukul 13.00 dan akan berlangsung hingga
malam hari.
Sehari sebelumnya (tgl 28 Juli) para utusan dari berbagai kelenteng di
Jateng dan Jabar (14 kelenteng ) mulai berdatangan di Tegal dan malam
harinya akan diperagakan Malam Kesenian Musik Oriental dan lain-lain.

Kongco Ceng Gwan Cin Kun merupakan satu Dewa Lokal yang melindungi
satu daerah di propinsi Fujian,RRC; konon merupakan titisan dari Dewa
Erl Lang Shen yang terkenal memiliki mata tiga dan dapat beralih rupa
sebanyak 72 rupa serta dikawal oleh seekor Anjing Langit.
Di Jawa hanya 2 kelenteng yang memelihara kiemsin (patung) Ceng Gwan
Cin Kun;selain di Tegal juga ada di Kelenteng Toasebio,Jakarta. 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: Kirab Toapekong d Tegal-29 Juni 2005

2005-06-24 Thread lin_zonghe
Maaf, saya lupa mencantumkan penulis aslinya ialah Budiarto
Gondowijoyo dari Tegal.

Saya dulu pernah menanyakan Dashi Gong dari dewa daerah Changtai.
Ternyata Dashi Gong ini sama dengan Cheng Guan Ceng Kun ini
dan kelentengnya di Jakarta ialah Toasebio.

Sayang di Toasebio saya tidak bertemu orang yang masih kenal dengan
keluarga keturunan dari Changtai yang tentunya dulu membawa deity ini
ke Toasebio. Apakah di Tegal masih ada?




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> sdr.Lin ,
> 
> 
> sepanjang yang saya tahu nama lengkap atau julukan Er LangShen 
> adalah QingYuan MiaoDao ZhenJun  Çå Ô´ Ãî µÀ Õæ ¾ý dan sering 
> disingkat menjadi QingYuan ZhenJun Çå Ô´ Õæ ¾ý atau disebut Cheng 
> Guan Chengkun.
> 
> Mohon informasi dari yang lain.
> 
> 
> 
> hormat saya ,
> 
> 
> 
> Xuan Tong
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "lin_zonghe" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Sorry kalau sudah ada yang posting.
> > Ini diambil dari forum fotografer.net
> > 
> > Kirab Toapekong d Tegal-29 Juni 2005
> > 
> > Dalam rangka Perayaan HUT Kongco Ceng Gwan Cin Kun Kelenteng Tek 
> Hay
> > Kiong Tegal ,pada tanggal 29 Juli 2005 akan mengadakan upacara 
> ritual
> > Kirab Toapekong.
> > Acara akan dimulai sekitar pukul 13.00 dan akan berlangsung hingga
> > malam hari.
> > Sehari sebelumnya (tgl 28 Juli) para utusan dari berbagai 
> kelenteng di
> > Jateng dan Jabar (14 kelenteng ) mulai berdatangan di Tegal dan 
> malam
> > harinya akan diperagakan Malam Kesenian Musik Oriental dan lain-
> lain.
> > 
> > Kongco Ceng Gwan Cin Kun merupakan satu Dewa Lokal yang melindungi
> > satu daerah di propinsi Fujian,RRC; konon merupakan titisan dari 
> Dewa
> > Erl Lang Shen yang terkenal memiliki mata tiga dan dapat beralih 
> rupa
> > sebanyak 72 rupa serta dikawal oleh seekor Anjing Langit.
> > Di Jawa hanya 2 kelenteng yang memelihara kiemsin (patung) Ceng 
> Gwan
> > Cin Kun;selain di Tegal juga ada di Kelenteng Toasebio,Jakarta.




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Generation poem Re: Maksud dan kegunaan dari kata kedua dari nama orang Tionghua

2005-06-24 Thread lin_zonghe
Dulu saya pernah baca bahwa nama kedua dalam suatu clan ditentukan
melalui sebuah sajak 'Generation poem' yang ditulis ratusan tahun yang
lalu. Jadi pada clan yang ada sajak ini, tiap generasi ada aturan
harus pakai nama tengah apa.

Di keluarga kami ini kelihatannya sudah putus 5 generasi yang lalu,
mungkin karena tidak lagi memliki copy sajak itu.
Pada generasi gggfather saya yang sama malah nama belakangnya:
Liem Hway Djoen, Liem Tong Djoen dst.

Pada generasi gf saya malah ada yang agak aneh nama adiknya:
Liem Ngo Djie (karena lahir pada saat ggf saya umur 52!)

Mungkin sudah hampir tidak mungkin bagi keluarga kami untuk
mendapatkan sajak ini karena sudah hampir 200 tahun tidak digunakan
lagi. Kalau ada di milis ini yang punya generation poem/generation
names dari clan Liem/Lin dari Changtai xian/Thio Thoa koan, Zhangzhou
fu, tolong saya diberitahu!
:))

FBY/LTH

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Chandra menulis :
> 
> Ini adalah email pertama saya dimilis ini.
> Saya mempunyai sebuah pertanyaan mengenai nama orang tionghua.
> 
> 1. Kenapa kebanyakan nama orang chinese terdiri tiga kata?
> 2. Kenapa kata kedua dari nama tersebut harus sama apabila dilahirkan
> pada generasi yang sama? (Kata kedua dari nama ayah saya sama dengan
> sodaranya. Demikian juga kata kedua dari nama ibu saya sama dengan
> sodaranya)
> 3. Saya pernah dengar kata kedua tersebut memiliki urutan tertentu.
> Apakah benar demikian? Kalau benar demikian, dimana saya bisa
> mendapatkan daftarnya?
> 4. Apa kegunaan dari kata kedua tersebut?
> 
> Semoga bisa ketidaktahuan saya bisa terobati.
> 
> 
> 
> Rinto Jiang :
> 
> Ini harusnya banyak tetua di sini yang bisa menjelaskan, namun saya 
> lancangkan diri untuk menjawab dahulu.
> 
> 1.
> Tiga kata? tidak harus. Saya pernah punya rencana untuk memberikan nama 
> dua kata saja kepada anak saya nanti. Dulu, di zaman Samkok (abad 2 M), 
> menurut catatan literatur sejarah, penduduk di seluruh Tiongkok sekitar 
> 7 juta jiwa. Nama dengan 2 karakter (1 marga 1 nama) itu lazim pada 
> waktu itu, misalnya Cao Cao, Liu Bei, Guan Yu dan lain2. Namun ada 
> kebiasaan mempunyai nama kecil bagi tiap orang, misalnya Guan Yu
bernama 
> kecil Yun-chang, jadi bisa juga dipanggil Guan Yun-chang.
> 
> Di zaman Dinasti Shang (sebelum abad 11 SM), malah orang2 biasanya cuma 
> bernama 1 karakter, soalnya mereka belum mengenal marga.
> 
> Nama 3 karakter mulai populer penggunaannya pada zaman Tang, karena ada 
> ledakan populasi dengan bersatunya suku2 asing di utara dan selatan ke 
> dalam entitas Han (Chinese). Mereka mengadopsi nama2 Han dan oleh 
> karenanya nama 2 karakter harus dikembangkan menjadi 3 karakter. Jadi, 
> ini semata2 karena pertambahan penduduk, kekurangan variasi nama dengan 
> 1 karakter atau 2 karakter. Lalu juga karena sudah ada lebih banyak 
> karakter yang dapat digunakan untuk memberikan nama. Karakter Han pada 
> zaman Qin hanya ada 1, namun sampai Qing (sekarang) sudah lebih
dari 
> 47000 karakter.
> 
> 2.
> Tidak harus. Tergantung masing2 keluarga. Lazimnya, nama dengan 3 
> karakter itu adalah berstruktur marga + generasi + nama. Jadi ada yang 
> menjadikan karakter kedua (tengah) sebagai tingkatan generasi.
Tingkatan 
> generasi ini dibuat untuk memudahkan penentuan tingkat generasi dari 
> garis keturunan yang akan melebar setelah beberapa generasi. Namun ini 
> cuma monopoli orang2 terpelajar biasanya, karena dulu pendidikan tidak 
> merata di seluruh masyarakat Tionghoa.
> 
> 3 dan 4.
> Nama generasi ditentukan sendiri2 oleh leluhur dulu. Lazimnya mereka 
> membuat satu puisi atau sajak yang berkarakter 16 atau 24 terserah lalu 
> digunakan untuk 16 atau 24 generasi. Contoh kecil saja, misalnya 
> keluarga A mengambil puisinya Du Fu yang bait pertamanya adalah Guo Po 
> Shan He Zai. Maka generasi 1 memakai nama tengah Guo, generasi kedua
Po, 
> generasi ketiga Shan dst. Jadi, bila ada keluarga yang masih memegang 
> tradisi ini, mereka dapat mencari urutan nama generasi yang dibuat 
> leluhur mereka dan dapat mengetahui apakah mereka termasuk generasi 
> keberapa.
> 
> Contoh kecil : Wakil walikota Taipei yang sekarang, Jin Pu-chong
bernama 
> tengah Pu, ia adalah saudara satu generasi (sepupu) dari Kaisar
terakhir 
> Dinasti Qing, Aisingiero Pu-yi yang juga bernama tengah Pu. Mereka
orang 
> Manchuria, klan Aisingiero, bermarga Jin.
> 
> Manfaat lain dari nama generasi ini adalah untuk memudahkan
pemanggilan. 
> Misalnya ada famili saya yang seumur dengan saya, namun dari nama 
> generasi dipastikan ia lebih tua satu generasi dari saya, sehingga saya 
> harus memanggilnya sebagai paman/bibi.
> 
> Mudah2an jelas.
> 
> 
> Rinto Jiang




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your g

[budaya_tionghua] Generation poem Re: Maksud dan kegunaan dari kata kedua dari nama orang Tionghua

2005-06-25 Thread lin_zonghe
Hi Piter,

Saya dulu pernah anda kirimi tapi ternyata samasekali tidak mirip
dengan nama-nama yang dipakai di keluarga kami.
Ternyata memang tiap clan punya generation peom sendiri katanya.

BR
FBY

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Piter" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Dear All,
>  
> Berkenaan dengan generation poem, saya kirimkan yang marga Lim untuk
> referensi.
>  
>  
> Piter Lim
>  
>  
>  
> -Original Message-
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of lin_zonghe
> Sent: 25 Juni 2005 9:39
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Generation poem Re: Maksud dan kegunaan dari
> kata kedua dari nama orang Tionghua
>  
> Dulu saya pernah baca bahwa nama kedua dalam suatu clan ditentukan
> melalui sebuah sajak 'Generation poem' yang ditulis ratusan tahun yang
> lalu. Jadi pada clan yang ada sajak ini, tiap generasi ada aturan
> harus pakai nama tengah apa.
> 
> Di keluarga kami ini kelihatannya sudah putus 5 generasi yang lalu,
> mungkin karena tidak lagi memliki copy sajak itu.
> Pada generasi gggfather saya yang sama malah nama belakangnya:
> Liem Hway Djoen, Liem Tong Djoen dst.
> 
> Pada generasi gf saya malah ada yang agak aneh nama adiknya:
> Liem Ngo Djie (karena lahir pada saat ggf saya umur 52!)
> 
> Mungkin sudah hampir tidak mungkin bagi keluarga kami untuk
> mendapatkan sajak ini karena sudah hampir 200 tahun tidak digunakan
> lagi. Kalau ada di milis ini yang punya generation poem/generation
> names dari clan Liem/Lin dari Changtai xian/Thio Thoa koan, Zhangzhou
> fu, tolong saya diberitahu!
> :))
> 
> FBY/LTH
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Chandra menulis :
> > 
> > Ini adalah email pertama saya dimilis ini.
> > Saya mempunyai sebuah pertanyaan mengenai nama orang tionghua.
> > 
> > 1. Kenapa kebanyakan nama orang chinese terdiri tiga kata?
> > 2. Kenapa kata kedua dari nama tersebut harus sama apabila dilahirkan
> > pada generasi yang sama? (Kata kedua dari nama ayah saya sama dengan
> > sodaranya. Demikian juga kata kedua dari nama ibu saya sama dengan
> > sodaranya)
> > 3. Saya pernah dengar kata kedua tersebut memiliki urutan tertentu.
> > Apakah benar demikian? Kalau benar demikian, dimana saya bisa
> > mendapatkan daftarnya?
> > 4. Apa kegunaan dari kata kedua tersebut?
> > 
> > Semoga bisa ketidaktahuan saya bisa terobati.
> > 
> > 
> > 
> > Rinto Jiang :
> > 
> > Ini harusnya banyak tetua di sini yang bisa menjelaskan, namun saya 
> > lancangkan diri untuk menjawab dahulu.
> > 
> > 1.
> > Tiga kata? tidak harus. Saya pernah punya rencana untuk memberikan
> nama 
> > dua kata saja kepada anak saya nanti. Dulu, di zaman Samkok (abad 2
> M), 
> > menurut catatan literatur sejarah, penduduk di seluruh Tiongkok
> sekitar 
> > 7 juta jiwa. Nama dengan 2 karakter (1 marga 1 nama) itu lazim pada 
> > waktu itu, misalnya Cao Cao, Liu Bei, Guan Yu dan lain2. Namun ada 
> > kebiasaan mempunyai nama kecil bagi tiap orang, misalnya Guan Yu
> bernama 
> > kecil Yun-chang, jadi bisa juga dipanggil Guan Yun-chang.
> > 
> > Di zaman Dinasti Shang (sebelum abad 11 SM), malah orang2 biasanya
> cuma 
> > bernama 1 karakter, soalnya mereka belum mengenal marga.
> > 
> > Nama 3 karakter mulai populer penggunaannya pada zaman Tang, karena
> ada 
> > ledakan populasi dengan bersatunya suku2 asing di utara dan selatan ke
> 
> > dalam entitas Han (Chinese). Mereka mengadopsi nama2 Han dan oleh 
> > karenanya nama 2 karakter harus dikembangkan menjadi 3 karakter. Jadi,
> 
> > ini semata2 karena pertambahan penduduk, kekurangan variasi nama
> dengan 
> > 1 karakter atau 2 karakter. Lalu juga karena sudah ada lebih banyak 
> > karakter yang dapat digunakan untuk memberikan nama. Karakter Han pada
> 
> > zaman Qin hanya ada 1, namun sampai Qing (sekarang) sudah lebih
> dari 
> > 47000 karakter.
> > 
> > 2.
> > Tidak harus. Tergantung masing2 keluarga. Lazimnya, nama dengan 3 
> > karakter itu adalah berstruktur marga + generasi + nama. Jadi ada yang
> 
> > menjadikan karakter kedua (tengah) sebagai tingkatan generasi.
> Tingkatan 
> > generasi ini dibuat untuk memudahkan penentuan tingkat generasi dari 
> > garis keturunan yang akan melebar setelah beberapa generasi. Namun ini
> 
> > cuma monopoli orang2 terpelajar biasanya, karena dulu pendidikan tidak
> 
> > merata di seluruh masyarakat Tionghoa.
> > 
> > 3 dan 4.
> > Nama generasi ditentu

[budaya_tionghua] Fwd: CengHo di National Geographic Indonesia Juli

2005-06-25 Thread lin_zonghe
--- In [EMAIL PROTECTED], kadal panjang
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

 

Armada Raksasa dari Timur

Dari bebatuan karang Dondra Head di pesisir paling selatan Sri Lanka,
yang nampak mula-mula hanyalah bayangan besar di cakrawala Samudra
Hindia. Semakin dekat, bayangan itu berubah menjadi layar putih dari
bambu yang terkembang dengan kaku, dan memantulkan warna kemerahan
karena terbakar matahari. Di antara kilauan layarnya, lalu muncul kota
terapung yang belum pernah disaksikan dunia. Tak ada yang sempat
mengabarkan kedatangan armada itu kepada yang lainnya, karena para
pejabat pemerintah, tentara, atau petani berdiri mematung di atas
Dondra Head, menyaksikan pemandangan di bawah mereka. Kapal-kapal
layar berjajar sepanjang beberapa kilometer, begitu agung dan luar
biasa besarnya. Itulah armada angkatan laut kerajaan Ming dari Cina,
yang dipimpin oleh laksamana Cheng Ho.

Pada bulan Juli 600 tahun yang silam, armada raksasa kekaisaran Ming
meninggalkan ibukota Nanjing, untuk melakukan pelayaran pertama dari
tujuh pelayaran akbar hingga mencapai kawasan terjauh di Afrika �
hampir satu abad sebelum Christopher Columbus menjejakkan kakinya di
daratan Amerika dan Vasco da Gama di India. Namun ekspedisi yang
dilakukan orang-orang Eropa tidak ada apa-apanya dibandingkan Ming.
Karena bila seluruh armada kapal Columbus dan da Gama digabungkan,
maka cukup hanya ditempatkan di satu geladak kapal saja, di dalam
barisan armada laut Cheng Ho.

 

Begitulah penggalan kisah Laksamana Muslim dari Dinasti Ming, Cina
yang enam abad lalu memimpin armada kapal-kapal dagang dalam sebuah
ekspedisi yang mencapai Afrika. Ikuti kisah menarik Cheng Ho dalam
National Geographic Indonesia edisi Juli. Dan nikmati karya-karya foto
dari Michael Yamashita, yang kembali menelusuri rute perjalanan sang
Laksamana. 

 

salam,

bayu (national geographic indonesia) 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Generation poem Re: Maksud dan kegunaan dari kata kedua dari nama orang Tionghua

2005-06-26 Thread lin_zonghe
Saya kenal seorang marga 'Ngoei' Hakka/Khek,
ternyata sama juga Wei.
Characternya yang mana ya? 


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jonathangoeij"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Apakah ada yg punya generation poem dari marga wei(mandarin)-gui
> (hokkian)-ngai(cantonese). Itu WEI tulisannya ada sama dengan 
> kerajaan WEI pada SAMKOK.
> 
> JG
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "lin_zonghe" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Hi Piter,
> > 
> > Saya dulu pernah anda kirimi tapi ternyata samasekali tidak mirip
> > dengan nama-nama yang dipakai di keluarga kami.
> > Ternyata memang tiap clan punya generation peom sendiri katanya.
> > 
> > BR
> > FBY
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Piter" <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> > > Dear All,
> > >  
> > > Berkenaan dengan generation poem, saya kirimkan yang marga Lim 
> untuk
> > > referensi.
> > >  
> > >  
> > > Piter Lim
> > >




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Wei (Generation poem Re: Maksud dan kegunaan dari kata kedua dari nama orang Tio

2005-06-27 Thread lin_zonghe
Wah terima kasihatas tanggapan yang begitu mendetail dari rekan-rekan.
Sayang saya tidak bisa melihat characternya sama sekali.
Saya baca melalui web (Mozilla) dan settingny asudah saya ubah UTF-8,
Big5 tetap saja semua tidak keluar.
Mungkin ada yg bisa kirim ke saya dalam bentuk GIF ?
Saya mau sampaikan pada keluarga Wei ini.

If we consider ourselves chinese, should we not at least know how to
spell our surname?
Saya bahkan sudah tanya pada yang tertua di keluarga itu tapi juga
tidak tahu (dutch educated Hakka from Bangka)

Terima kasih lagi RJ, KH dan AT!

FBY/LZH


-- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "kribo1" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> King Hian Xiong,
> 
> Wah, jawaban saya ini dalam Big5, jadi huruf UTF-8 pada rusak semua. 
> Sudah berkali-kali saya cek, walaupun diset ke Big5, koq setelah 
> preview ngaco terus. Makanya coba cek dari linknya saja untuk huruf-
> huruf yang tidak bisa terbaca.
> 
> Terima kasih atas penjelasan cara baca Hakka. Soal Wei yang ada dua 
> cara baca itu, tadinya saya beranggapan bahwa untuk satu huruf dibaca 
> Wei dan yang double yang dibaca Yu. Tapi saya cek ke Guoyu Cidian 
> (Kamus Depdik Taiwan), entrynya begini:�?©m�?¡C�
> ?¦p�?©ú¥N�?¦³½«¯à¡Cdalam entry 
> untuk bunyi Yu. 
> http://140.111.34.46/cgi-bin/dict/GetContent.cgi?
> Database=dict&DocNum=158097&GraphicWord=yes&QueryString=�?½«
> 
> Sedangkan entry dalam bunyi Wei tidak ada entry bahwa huruf itu 
> adalah nama keluarga.
> http://140.111.34.46/cgi-bin/dict/GetContent.cgi?
> Database=dict&DocNum=155124&GraphicWord=yes&QueryString=�?½«
> 
> Cuma saya setuju dengan yang ke-8. Itu tidak ada dalam BJX dalam 
> urutan alfabet, tetapi dalam Kamus Depdik Taiwan ada, seperti dalam 
> entry ini untuk huruf �?ºû:
> 4. �?©m�?¡C�?¦p�?º~�?¥N�?¦³ºûÉú
> http://140.111.34.46/cgi-bin/dict/GetContent.cgi?
> Database=dict&DocNum=154629&GraphicWord=yes&QueryString=�?ºû
> 
> Kalau Wei "belum", ada entrynya:
> �?©m�?¡C�?¦p�?º~�?¥N�?¦³¥¼¥¡.
> http://140.111.34.46/cgi-bin/dict/GetContent.cgi?
> Database=dict&DocNum=154894&GraphicWord=yes&QueryString=�?¥¼
> 
> Daftar yang paling lengkap setahu saya adalah di bukunya Chong Yoon 
> Ngan. Ada 550 marga. Dia banyak menulis di forum Hakka. Mungkin di 
> sana ada.
> 
> Salam,
> 
> Aris.




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: Maksud dan kegunaan dari kata kedua dari nama orang Tionghua

2005-06-27 Thread lin_zonghe
KH:
> Saya kenal satu orang sne Lim generasi ke 7 yang berasal dari
Ciangciu (æ¼³å�) yang berhasil mengurut leluhurnya sampai kepada
leluhurnya yang merantau ke Indonesia.
> ---

FBY/LZH:

Saya Lim generasi ke 7 yang lahir di Indonesia, tapi tidak ada data
tertulis sejak my great-grandfather ke atas. Menurut catatan yang
masih ada (salinan tahun 1940an dari text lama) keluarga kami datang
dari Changtai xian, Zhangzhou fu.
Kalau saya bisa ketemu mereka yang keturunan  daerah yang sama, saya
ingin compare data.
Selama saya mencari belum pernah saya temukan!
Setelah dengar bahwa ada dewa khusus daerah Changtai, saya kemudian
mencari kelentengnya (Toasebio) Saya lantas mencari yang tahu soal
Cheng Goan Ceng Kun, tapi ternyata tidak ada yang tahu hubungannya
dengan Changtai.

My Great-uncle dulu pengurus kelenteng di Magelang, yang katanya
pindahan dari Kutoarjo.
Ternyata tidak ada Ceng Goan Ceng Kun disitu katanya.
Cerita lengkapnya saya dapat dari C. Lombard dan saya posting di
kelenteng.com
http://www.kelenteng.com/lionghokbio-magelang/

Dari online buddy (American) yang ada di Xiamen, saya diberitahu bahwa
di Changtai ada satu desa yang dihuni oleh keluarga Lin/Lim. Namanya
saya mesti cari lagi, (Lin )

BR
FBy/LZH/LTH




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Museum resurrects Chinese history

2005-06-29 Thread lin_zonghe

http://www.thejakartapost.com/detailcity.asp?fileid=20050629.G06&irec=5

Museum resurrects Chinese history

The Jakarta Post, Jakarta

Not many people know why June 22 was chosen as the capital's
anniversary date, but fewer know who actually built the original city.

As Jakarta celebrates its 478th anniversary this year, the Jakarta
Historical Museum on Jl. Taman Fatahillah in Kota, known popularly as
Fatahillah Museum, is exhibiting old documents and artifacts from
Malay-Chinese history.

The historical accounts started after Fatahillah, also known as
Faletehan, was instructed by the king of Cirebon, West Java, to invade
Jakarta on June 22 in the early part of the 16th century, killed many
of the Betawi people (original Jakarta residents) in the attack, and
made it an open port city.

"The museum understands that Jakartans are not familiar with
historical accounts of its communities.

"That's why this year we are focusing on Malay-Chinese history to give
more understanding on how the Chinese interacted with other
communities at that time and that Chinese people have also contributed
a lot in shaping the city's history," Sri Kusumawati, the museum's
head of exhibitions and public education, explained on Monday.

Besides the display of old ceramics and other historical Chinese
artifacts from January until December, the museum has been presenting
plays as a popular way to attract visitors to learn more about
Malay-Chinese history.

Kusumawati cited the story of Souw Siauw Tjiang, a wealthy and
generous merchant who lived in the 19th century on what was then Jl.
Patokean (literally meaning the street of merchants), which is now
named Jl. Perniagaan (the street of trading), in West Jakarta.

"Siauw Tjiang is a member of the Souw family, who was famous for both
being rich and generous," she explained.

According to literature, Siauw Tjiang was one of the few who was
awarded a titular rank of lieutenant from the Dutch Colonial
administration in Batavia in May 1877 for his contribution in setting
up schools for native children, taking care of poor tenants, and
contributing food and building materials when a serious fire damaged
his neighborhood.

Kusumawati said that the museum was preparing to hold a theatrical
performance on Aug. 21 about the life of the Souw family.

To handle the program, the museum has chosen event organizer ACP
Communication to prepare the performances.

The director of ACP Communication, Inanti Diran, said that the most
difficult thing about preparing such plays was to compile historical
sources to formulate short scenarios with minimum dialog.

"We want people to feel the atmosphere of colonial times. Therefore we
need to be really careful in looking for details of the story," she said.

To support the details, she said that she would be looking for
foreigners to cast either as the Dutch or the Chinese people.

"We invited expatriates to get involved in the play, they're so
enthusiastic to join us," she said, adding that she had already
auditioned 15 foreigners.

The play is one of the series of historical performances, which
focuses on Malay-Chinese theme, that the museum had formulated for
over a year.

In April, the museum had presented a play titled Oey Tambasia, which
tells the story of a handsome and rich Chinese man who liked to kidnap
women. Oey was finally hung by the Dutch colonial authorities in the
compound of the administrative office.

"The programs are not merely to entertain people, but also a way to
attract people to visit the museum and introduce them to history in a
popular way," Kusumawati said. (006) 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] The Great Wall, the world's oldest theme park

2005-07-03 Thread lin_zonghe
http://www.thejakartapost.com/detailfeatures.asp?fileid=20050703.L11&irec=10

The Great Wall, the world's oldest theme park

Endy M. Bayuni, The Jakarta Post, Beijing

"Your heart is beating too fast," a doctor at the herbal research
medicine center tells me through an English translator.

"I just climbed up and down the Great Wall, and it nearly killed me.
Could that be the reason my heartbeat is fast?" As usual, the
skepticism in me comes out. Not without a reason: Only a few months
ago, I got a clean bill of health after a general checkup in Jakarta.
And I was not about to be cowed by some Chinese doctor who claims that
he can tell me what is wrong with my health in just a few seconds.

"Your cholesterol is high, and you are overweight," he continues. My
bulging stomach gives it away obviously, and the Peking duck I have
been stuffing myself with these last three days must have raised the
cholesterol level.

"You have too much fat tissue blocking the blood circulation. That is
why your heart is beating too fast."

Now, that kind of doctor-speake really scares the pants off me. My
skeptical barrier is not as strong as the Great Wall. I am listening, doc.

"Your tongue is off color. Your body heat is abnormal because your
liver is not functioning fully."

When the doctor prescribes me with a couple of herbal medicines, I
naturally ask: "Do you take credit cards?"

"Sure we do," the translator-cum-cashier gratefully takes the Visa
card out of my hand.

The visit to the herbal medicine center is part of regular day-long
tours that travel agencies in Beijing offer visitors. My group
consisted of a dozen people of assorted nationalities who were whisked
into a room on the second floor for an overview of Chinese medicine
and its history. It is then followed with a free medical checkup,
which consists of a doctor feeling up your pulse and inspecting your
tongue. The doctors will then happily prescribe you with the proper
medicines, which, coincidentally, conveniently and immediately
available on the premises.

Welcome to the Great Wall tour. *

A visit to the Great Wall is a must for first time visitors to
Beijing. I don't quite buy Chairman Mao's challenge that "you're not a
real man until you get to the Great Wall" printed in most brochures
offering such tours. But I had expected that a visit to this ancient
structure, just one-hour's drive from Beijing, would take me through
the long history of Chinese civilization and its many dynasties.

I have come here expecting a journey back in time and to have some
sort of spiritual experience.

A visit to the Wall will also be helpful in understanding some of the
contemporary thinking among Chinese leaders, Chinawatcher friends tell me.

The wall was built by the Qin dynasty to deter foreign aggression from
the north. Subsequent dynasties added and refined the border, and
built the watchtowers to detect incoming invaders. China's ancient and
modern history is filled with stories about foreign invasions and
occupation, from the Mongols, Manchurians, the Japanese and more
recently the West. Because of that, suspicions, concerns and fears of
foreigners remain strong among most Chinese, at least until recently.

The Great Wall is a symbol of both the greatness of Chinese
civilization (and thus a source of pride) and also of their sentiments
towards foreigners.

But with China's economy now opening up to the rest of the world, and
with Beijing scheduled to host the Olympics in three years' time,
xenophobic sentiments that were echoed in statements by its leaders in
the recent past are rapidly losing ground in China.

Foreigners, including first time visitors like me, feel very much
welcome in Beijing, perhaps even more so than they would in other
Asian capitals. (Jakarta for one is not as friendly to foreigners,
according to a South African friend.) Tourism is booming with this
opening up, and xenophobia will soon no longer have a place in China.

But the rapid growth of China's economy and its tourism sector also
inevitably means the commercialization of some of China's historical
and cultural heritage. The Great Wall, unfortunately, is not spared
this either.

A typical Great Wall tour today consists of not just a visit to the
Great Wall itself, but also brief stops at a jade factory, cloissone
factory, herbal research medicine center, and the Ming Tombs complex.
They were brief stops, but long enough for tourists to decide whether
or not to buy the items on display, and to haggle over prices. A quick
traditional Chinese lunch is usually thrown into the package.

The Chinese are doing what most other nations are doing in selling
their tourist sites: packaging as much as possible into one program.
Such tours are popular for those with a day or two to spare in
Beijing. And for 350 RMB (US$43) it's probably good value for money.

But, as with many package tours in other parts of the world, the
commercialization of historical and cultural sites tends to deprive
visitors of 

[budaya_tionghua] Re: Rekonstruksi Sejarah Masuknya Islam Ke Jawa

2005-07-03 Thread lin_zonghe
http://www.thejakartapost.com/detailfeatures.asp?fileid=20050703.G07&irec=6

Illuminating Chinese role in history of Indonesian Islam

Tasyriq Hifzhillah, Contributor, Yogyakarta

Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa
dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara
(Collapse of Hindu-Javanese Kingdoms
and Emergence of Islamic States in Indonesia)
Prof. Dr. Slamet Muljana
LKiS Yogyakarta
viii + 303pp

Historical reality is often too bitter to swallow or too hot to stand.

History is a large mirror that reflects the facts of the past, and all
that has been etched into the glass of history can never be erased.

If you don't like a particular historical fact, you may try to cover
it up or forget it, but you can never remove it. An historical fact
can be interpreted in a variety of ways, but regardless of the
interpretation, the fact will never change.

In this light, the history of the collapse of the Majapahit kingdom,
followed by the emergence of Islamic states in Indonesia, contains
many interesting facts of note. As the oldest kingdom on Java, the
Majapahit not only represented the historical romanticism of the apex
of Hindu-Javanese civilization, but also served as evidence of its
political struggle during its wane and amid the Islamization of Java.

Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di
Nusantara (Collapse of Hindu-Javanese Kingdoms and Emergence of
Islamic States in Indonesia), written by Slamet Muljana, an historian
and philologist at the University of Indonesia, not only traces the
origin of the fall of the Majapahit kingdom, but also focuses on the
role played by the Chinese in bringing Islam to the country.

Muljana's findings counter and, at the same time, criticize the thesis
generally accepted by many historians that Islam in Indonesia is
another branch of Islam that developed on the Arabian Peninsula.

Muljana believes that Islam in Indonesia, and in Java in particular,
was not the "pure" Islam that originated in Arab countries, but a
hybrid Islam with many variants, and that various elements contributed
to its development.

In his book, Muljana refers considerably to unofficial historical
documents like Babad Tanah Jawi (The Chronicle of Java) and Serat
Kanda, both written during the 17th-century period of the Mataram kingdom.

Several historians have questioned the validity of these two books,
because they contain a mixture of history and tales in such a way that
it is difficult to separate fact from fiction. Moreover, neither book
refers to any reliable historical sources, such as the ancient
inscriptions and historical works on the Majapahit in the
authoritative Pararaton and Negarakertagama.

Muljana's book, divided into nine chapters, also draws upon a number
of archival documents summarizing the Preambule Prasaran, Chinese
documents from Talang Temple, Portuguese sources and documents from
Sam Po Kong Temple in Semarang, written by Poortman and quoted by
Mangaraja Onggang (M.O.) Parlindungan.

Poortman, a neighborhood head during the Dutch colonial era, was
originally assigned in 1928 by the colonial administration to find out
whether Raden Fatah was of Chinese ethnicity. As events developed,
this fact was later politicized when the Chinese were linked with the
1926-1927 uprising staged by the Indonesian Communist Party (PKI).
Poortman searched Sam Po Kong Temple in Semarang and confiscated three
cartloads of documents written in Chinese, some of which were 400 to
500 years old. M.O. Parlindungan, author of the controversial book
Tuanku Rao, referred to Poortman's archives.

Muljana writes, from the basis of these sources, that Raden Rahmad, or
Sunan Ampel -- a Javanese ruler and nobleman -- who lived in the
mid-15th century, was a migrant from Yunnan province, China. His real
name was Bong Swi Hoo and he was the grandson of Bong Tak Keng, the
highest ruler of Campa.

In 1447, Sunan Ampel apparently married a woman of Chinese origin
called Ni Gede Manila. Her Chinese father, Gan Eng Cu, was formerly a
captain in Manila and was transferred to Tuban in 1423. From this
marriage, Sunan Bonang was born, "Bonang" being a derivative of the
Chinese name "Bong Ang".

Another of Gan Eng Cu's sons was Gan Si Cang, who became a captain in
Semarang. In 1481, Gan Si Cang headed the construction of Demak
mosque, employing carpenters from the Semarang dockyards.

Muljana believes that Sunan Kalijaga, who was known in his youth as
Raden Said, was none other than Gan Si Cang. Meanwhile, Sunan Gunung
Jati, or Syarif Hidayatullah, said Muljana, was Toh Bo, the son of
Tung Ka Lo, aka Sultan Trenggana.

Not only these four sunan -- a title given to the wiseman who first
brought Islam to Java -- but also others were, according to Muljana,
of Chinese origin. For example, Sunan Giri, a student of Sunan Ampel,
also came from China. His father, Sayid Ishak, was none other than
Sunan Ampel's uncle, Bong Swi Hoo. Meanwhile, Sunan Kudus, or Jafar
Sidik, was also believed to be Chinese, with the bir

[budaya_tionghua] Re: Zheng He

2005-07-13 Thread lin_zonghe
Thanks Rinto,
jadi tidak ada hubungannya dgn Ho dalam Hokkian ya :)

Lain kali saya search dulu arsipnya...

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> FBY menulis :
> 
> Saya sebetulnya agak bingung soal nama Cheng Ho ini, sebab menurut
> saya mungkin ini campuran antara mandarin/guoyi Cheng/Zheng dan
> hokkian/minnan Ho. Kenapa jadi begini ya?
> Kan seharusnya kalau full hokkian jadinya The(e) Ho(o) atau full
> mandarin Zheng (Cheng, Ceng) He. Sedangkan marga sebenarnya Ma
> (mandarin) atau Be (hokkian).
> Maaf saya bukan ahli bahasa tersebut tapi mungkin ada yang tahu kenapa
> di Indonesia disebut Cheng Ho (ejaannya saja lucu, kenapa tidak Ceng
> Ho?)
> 
> Mungkin ada suhu yang bisa meberi pencerahan?
> 
> 
> Rinto Jiang :
> 
> Ini pernah diulas oleh beberapa sesepuh di sini.
> 
> Pertama kita harus tahu bahwa romanisasi lafal mandarin ada beberapa 
> macam. Yang paling sering digunakan adalah Wade-Giles, Hanyu Pinyin dan 
> Tongyong Pinyin.
> 
> Wade Giles pertama diperkenalkan sekitar abad 19, ini yang paling
sering 
> kita (Indonesia) kenal, sampai digantikan oleh Hanyu Pinyin yang 
> diluncurkan oleh pemerintah Beijing pada tahun 1958. Hanyu Pinyin ini 
> yang sekarang saya gunakan dan resmi digunakan di seluruh dunia sebagai 
> romanisasi mandarin.
> 
> Hanyu Pinyin sebenarnya mengambil dasar dari zhuyin yang merupakan 
> fonetik (vokal konsonan) yang diciptakan pada tahun 1913. Zhuyin sampai 
> sekarang masih digunakan di Taiwan untuk mengajarkan cara melafalkan 
> karakter, sedangkan di Tiongkok, mereka menggunakan pinyin. Sama saja 
> sebenarnya, yang satu menggunakan kode oret2, yang satu menggunakan
alfabet.
> 
> Tongyong Pinyin, digunakan di Taiwan, namun kurang populer walau di 
> Taiwan sendiri. Ini diciptakan untuk membedakan pinyin Taiwan dengan 
> pinyin-nya Tiongkok, ada semacam alasan politik di sini.
> 
> Nah, Cheng Ho ini adalah ejaan wade giles. Cheng = Zheng, Ho = He.
Masih 
> ingat dulu kita mengenal :
> 
> - Sungai Kuning = Hwangho = Huanghe
> - Mao Tse-tung = Mao Zedong
> - Chungkuo = Zhongguo
> 
> 
> Rinto Jiang




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Ancient Chinese Weapons

2005-07-18 Thread lin_zonghe
Foto-foto senjata kuno dari Tiongkok


http://photos.groups.yahoo.com/group/dragonseedlegacy/lst?.dir=/Ancient+Chinese+Weapons&.src=gr&.order=&.view=t&.done=http%3a//briefcase.yahoo.com/




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Ancient Chinese Weapons

2005-07-19 Thread lin_zonghe
Sorry, mudah-mudahan list itu terbuka untuk umum.
Saya member disitu jadi no problem.
Mungkin bisa ke
http://photos.groups.yahoo.com/group/DragonSeedLegacy/lst terus lihat
album kedua.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "kRikil" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "lin_zonghe" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > Foto-foto senjata kuno dari Tiongkok
> > 
> > 
> >
>
http://photos.groups.yahoo.com/group/dragonseedlegacy/lst?.dir=/Ancient+Chinese+Weapons&.src=gr&.order=&.view=t&.done=http%3a//briefcase.yahoo.com/
> 
> 
> *
> Error melulu, enggak bisa diakses. 
> 
> Anyway, saya ada adres lain untuk Ancient Chinese Weapons:
> 
> http://edu.ocac.gov.tw/culture/chinese/cul_kungfu/e/5.htm




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Ancient Chinese Weapons

2005-07-19 Thread lin_zonghe
:))
Padahal seru juga kalau banyak foto marital artsnya
SOL

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ka kawula <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> *
> Ada kesalahan lucu: marTIal arts di situ ditulis marITal arts
> 
 
> >   Anyway, saya ada adres lain untuk Ancient Chinese Weapons:
> >  
> >  http://edu.ocac.gov.tw/culture/chinese/cul_kungfu/e/5.htm





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Fwd: Keturunan Souw Beng Kong

2005-07-28 Thread lin_zonghe

From: Agustina Fandy <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Jul 28, 2005 10:52 PM
Subject: [HUT JAKARTA 478] Keturunan Souw Beng Kong
Reply | Reply to all | Forward | Print | Add sender to Contacts list |
Trash this message | Report phishing | Show original
Yth: Bp, Ibu, Rekans,
 
Salam kenal semua...
Saya ingin berbagi foto-foto ini sebagai bagian dari sejarah?
 
http://community.webshots.com/album/395560693ZxixYM
 
Salam,
Agustina
[EMAIL PROTECTED]




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] PATEKOAN : Kisah 8 Teko Teh

2005-08-04 Thread lin_zonghe
PATEKOAN : Kisah 8 Teko Teh

atu lagi pagelaran rekonstruksi sejarah!
Diperankan oleh pemain-pemain asing sebagai tokoh-tokoh Belanda!!!

Kali ini menggambarkan kehidupan masyarakat Tionghoa di Batavia! Apa
maksud dan tujuan 8 teko teh ini? Siapa yang memberikan? Untuk siapa?

Satu lagi pagelaran rekonstruksi sejarah!
Diperankan oleh pemain-pemain asing sebagai tokoh-tokoh Belanda!!!

Kali ini menggambarkan kehidupan masyarakat Tionghoa di Batavia! Apa
maksud dan tujuan 8 teko teh ini? Siapa yang memberikan? Untuk siapa?

PATEKOAN : Kisah 8 Teko Teh

Minggu, 21 Agustus 2005 | Pukul 14.00 16.00 WIB (atau 10.00 - 12.00 WI

MUSEUM SEJARAH JAKARTA
Jl. Taman Fatahillah No. 1. Jakarta Barat

(dapat dari fotografer.net)




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
http://us.ard.yahoo.com/SIG=12h6f2ren/M=320369.6903865.7846595.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1123178239/A=2896112/R=0/SIG=1107idj9u/*http://www.thanksandgiving.com
">Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children¿s Research 
Hospital.
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Usulan gathering

2005-08-04 Thread lin_zonghe
Kalau ada gathering di Jakarta saya ikutan!
Apalagi kalau sekalian cari makanan enak :))


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Yonathan David"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pengin ikutan juga nihadainnya kalo pas libur besar dong? pas
liburan 
> thn baru gitu apakhan yg ada di LN mungkin bisa ikutan kalo pas
pulang 
> kampung.
> 
> David Yonathan
> 
> >From: "Hartono, Micky (HID)" <[EMAIL PROTECTED]>
> >Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> >To: "'budaya_tionghua@yahoogroups.com'"

> >Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Usulan gathering
> >Date: Thu, 4 Aug 2005 13:26:16 +0700
> >
> >Ikuuutt..
> >
> >-Original Message-
> >From: Lim Wiss [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >Sent: Thursday, August 04, 2005 1:15 PM
> >To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> >Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Usulan gathering
> >
> >Saya sich setuju aja adain acara gathering. Kalau bisa Sabtu atau
minggu,
> >maklum hari biasa kerja.
> >
> >Tolong dikabari tempat & tanggal acara gathering.
> >
> >Terima kasih,
> >Lim Wiss
> >
> >-Original Message-
> >From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> >[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono 
> HADINOTO
> >Sent: Thursday, August 04, 2005 1:01 PM
> >To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> >Subject: [budaya_tionghua] Re: Usulan gathering
> >
> >Wahhh, boleh saya ikut nimbrung kalau sedang di tanah Air? Saya akan
> >hubungi anda via japri. Bagaimana kawan kawan?
> >
> >salam
> >
> >RM D Hadinoto
> >
> >--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, King Hian <[EMAIL PROTECTED]>
> >wrote:
> > > Sekarang member BT udah 1200-an.
> > > Berapa banyak member yang mau ikutan gathering?
> > > Karena jumlah yang mau ikutan akan menentukan tempat yang dipilih.
> > > Trus, acaranya mau ngapain, makan2, kongkouw atau perlu ngadain
> >acara khusus seperti musik tradisional atau membedah buku?
> > >
> > > salam,
> > > KH
> > >
> > > betewe, apa tokoh 'terkenal' seperti JBKT bersedia tampil di
> >gathering?
> > >
> > >
> > > you_qing_long <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > gimana ada nyang mao gathering ?
> > > kalu mo ya kita bikin rencana aje gathering , ngkale pasnye itu
> >tiong
> > > chiu pia ya.
> > >
> > > kalu setuju kite siapin tempat dimana getu , ada seh tempat yang
> >bisa
> > > all u can eat coema Rp.40.000 tapi mulainye jam 9 malem
> > > Adanye di jakarta tuh tempat
> > >
> > > kalu setuju ya kasih pendapat ame nti ngkale diadain pendaftaran.
> >
> >
> >
> >
> >.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> >
> >.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org
> >  :.
> >
> >.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
> >  :.
> >
> >.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
> >
> >
> >
> >   _
> >
> >YAHOO! GROUPS LINKS
> >
> >*  Visit your group "budaya_tionghua
> > " on the web.
> >
> >*  To unsubscribe from this group, send an email to:
> >  [EMAIL PROTECTED]
>
>
> >
> >*  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo!
> >  Terms of Service.
> >
> >   _
> >
> 
> _
> ¥¦¥£¥ë¥¹¶î½ü¤â̵ÎÁ¤Î ¡ÖMSN Hotmail¡×  http://www.hotmail.com/





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hd5hlib/M=323294.6903899.7846637.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1123178324/A=2896129/R=0/SIG=11llkm9tk/*http://www.donorschoose.org/index.php?lc=yahooemail";>DonorsChoose.
 A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in 
public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] PITI to celebrate Chinese New Year

2005-02-04 Thread lin_zonghe


http://www.thejakartapost.com/detailnational.asp?fileid=20050204.D05&irec=11

PITI to celebrate Chinese New Year

YOGYAKARTA: In order to enhance assimilation among different ethnic
groups in Yogyakarta, the Chinese-Indonesian Muslim Brotherhood
Association's (PITI) Yogyakarta chapter will hold a Chinese New Year
celebration at a university mosque here.

Budi Satya Graha, the founder of PITI's Yogyakarta branch, said that
the celebration will be held a week after the Chinese New Year, which
falls on Feb. 9.

He said that the Chinese-Indonesian community and the public in
general, regardless of their religious affiliation, would be invited
to attend the ceremony, which is titled: Imlek: Chinese Tradition or
Religious Ritual?" -- JP 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Sowing seeds of social harmony in Year of the Rooster

2005-02-10 Thread lin_zonghe



http://www.thejakartapost.com/detailheadlines.asp?fileid=20050208.B01&irec=6

Sowing seeds of social harmony in Year of the Rooster

Pandaya, Jakarta

The newfound freedom for ethnic Chinese-Indonesians to openly
celebrate their Lunar New Year (Imlek) seems to have started a new
dazzling tradition over the past couple of years.

This year, as the economically powerful ethnic Chinese minority
anxiously wait for the rooster to crow on Wednesday, new year fever
has already swept the urban community.

Glitzy shopping malls vie with each other for the most elaborate red
and gold displays of Chinese cultural symbols. Customers are spoiled
with holiday discounts and free cultural shows, from lion and dragon
dances and burning-red lanterns to acrobatics.

My eight-year-old son, a Javanese, has already made appointments with
his Chinese-Indonesian buddies for home visits, hoping to get angpao,
that small red envelope with some money in it, and moon cakes from the
host parents. For exchanging pleasantries, he has learned two key
words: Gong Xi Fa Chai and xie xie.

Upscale hotels are also competing for more guests by offering anything
from discounted rates to special Chinese cuisine prepared by the best
Chinese chefs.

Chinese-Indonesians can thank former president Megawati Soekarnoputri
for making Imlek a public holiday in 2002.

The move was a milestone in the long struggle to end the abhorrent
discrimination against Chinese-Indonesians.

The move is one of the best remembered legacies, if not the only
legacy, of Megawati.

The infamous anti-Chinese rioting of May 13 to May 15, 1998, that
preluded the fall of president Soeharto highlighted the plight of
Chinese-Indonesians. There was an outpouring of sympathy from around
the globe, pushing subsequent administrations to revoke some of
discriminatory laws.

Looking further back, anti-Chinese sentiment was fanned by the
anti-Communist propaganda which swept Soeharto to power in 1966. The
Chinese were seen as communist sympathizers and thus public enemy
number one.

Although much still has to be done, Chinese-Indonesians now enjoy
greater freedom than they did seven years ago.

Amid the political euphoria of 1999, ethnic Chinese set up their own
political party. Lately, dreadfully expensive "national plus schools"
have begun using Mandarin as one of the official languages of
instruction along with English. Chinese characters grace public
places. Chinese-language radio stations fill the airwaves. All this
would have been unimaginable in the Soeharto era.

But celebrations may be premature. Beneath the euphoria runs a strong
undercurrent of delicate issues.

Despite the formal scrapping of discriminatory laws, complaints of
extortion persist when ethnic Chinese face the state bureaucracy.
Prejudice and resentment remains among the "indigenous" population. A
reputation of being easy with the wallet when dealing with
bureaucratic procedures further complicates matters.

They have become especially easy targets because of their tendency to
stick together in the same housing and business complexes, while often
maintaining little communication with their pribumi neighbors beyond
business needs.

This "money buys all" perception eclipses all the generosity this
small but wealthy segment of society often shows. Ethnic Chinese
account for six to 10 million of the country's population.
Nevertheless it is believed that they "control" some two-thirds of the
country's economy.

The perception of exclusivity is also harbored by pribumi employees of
companies controlled by Chinese-Indonesian entrepreneurs. It is common
knowledge that many key positions are "reserved" for fellow
Chinese-Indonesians.

No concrete study has been conducted to support these claims. However,
it would be unwise for an ethnic Chinese boss to summarily dismiss
these allegations

Discrimination, nepotism, corruption and collusion are the enemy of
all -- irrespective of ethnicity.

When the rooster starts to crow tomorrow, and you perhaps proclaim
your new year resolutions, put nurturing the seeds of racial harmony
on the list.

A happy and prosperous new year to all!

The author is a staff writer of The Jakarta Post.





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

[budaya_tionghua] OOT: Siapa yg perlu Gmail?

2005-02-11 Thread lin_zonghe


Rekan-rekan yg butuh Gmail, silakan hubungi saya via e-mail.
Saya masih banyak invite nih.

FBY/LTH






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: OOT: Siapa yg perlu Gmail?

2005-02-13 Thread lin_zonghe


Gmail= Google Mail, dgn Mailbox 1 GB, access web dan POP
hanya bisa dapat melalui undangan karena masih beta!
http://gmail.google.com/gmail



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Johannes Leonardo Liemex
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> lin_zonghe <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> Rekan-rekan yg butuh Gmail, silakan hubungi saya via e-mail.
> Saya masih banyak invite nih.
> 
> FBY/LTH
> 
> 
>  
> 
> hi, boleh gak aku tau apa itu gmail???trims
> 
> 
>  Yahoo! Messenger
> - Log on with your mobile phone!





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Silsilah Keluarga Gan Peng

2005-02-26 Thread lin_zonghe


Barusan ditayangkan wawancara dengan J. Gondokusumo mengenai Buku
Silsilah Gan Peng di TV 7, sekitar jam 17.00 tgl 26 Feb 2005







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Mas Handoko:Secodingratan.. Re: Melayu = Mo Lo Yeu->

2005-02-26 Thread lin_zonghe


Satu lagi mengenai Secodiningrat:

Oei Hong Kian-Dokter Gigi Bung Karno
Terbitan Gramedia kalau tidak salah

Ada silsilahnya yang juga masih kerabat Secodiningrat

LZH





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: TIME-LINE SEJARAH INDONESIA => Mang Ucup

2005-03-05 Thread lin_zonghe


Untuk dibandingkan dengan timeline sejarah Tiongkok, bisa dilihat di
http://groups.yahoo.com/group/DragonSeedLegacy/files/1.%20China%20%26%20the%20Chinese%2B/
click on chronology.html



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Wilson K." <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> 
> Link berikut mungkin bisa berguna buat Mang Ucup yg sedang rajin
menulis.
> 
> 
> 
> http://www.londoh.com/pag002a_time-line.htm
> 
> TIME-LINE SEJARAH INDONESIA
> 
> 2000 B.C
> Bangsa Austronesia melakukan imigrasi ke kepulauan Indonesia melalui
> Malaya ke Jawa dan juga Formosa, Filipina ke sebagian Kalimantan dan
> Jawa. Perpindahan ini tidak diketahui penyebabnya. Tetapi yang jelas
> bangsa Austronesia ini yang akan menjadi nenek moyang langsung
> Indonesia. Cara hidup mereka dengan berburu dan meramu "food
> gathering". Alat yang digunakan anak panah dan tombak. Mereka hidup di
> gua-gua untuk sementara dengan mengembara berpindah-pindah tempat.
> Pada masa ini dikenal dengan sebutan jaman batu muda atau Neolithikum.
> 
> 500 B.C
> Terjadi perpindahan gelombang kedua. Perpindahan yang dilakukan sudah
> dengan membawa kebudayaan Dongson melalui jalan barat lewat Malaysia
> barat. Kebudayaan Dongson yaitu kebudayaan yang telah memakai logam
> sebagai alat bantu kehidupan dikenal dengan sebutan jaman perunggu.
> Mereka sudah mulai tinggal menetap.
> 
> 200 B.C - 300 A.D
> Indonesia telah melakukan hubungan dagang dengan India. Hubungan
> dagang ini mulai intensif abad ke 2 M. Memperdagangkan barang-barang
> dalam pasaran Internasional misalnya: logam mulia, perhiasan,
> kerajinan, wangi-wangian, obat-obatan. Dari sebelah timur Indonesia
> diperdagangkan kayu cendana, kapur barus, cengkeh. Hubungan dagang ini
> memberi pengaruh yang besar dalam masyarakat Indonesia, terutama
> dengan masuknya ajaran Hindu dan Budha, pengaruh lainnya terlihat pada
> sistem pemerintahan.  
> 
> 300 - 500 A.D
> Telah dilakukannya hubungan pelayaran niaga yang melintasi Cina.
> Dibuktikan dengan perjalanan dua pendeta Budha yaitu Fa Shien dan
> Gunavarman. Hubungan dagang ini telah lazim dilakukan, barang - barang
> yang diperdagangkan kemenyan, kayu cendana, hasil kerajinan.  
> 
> 400 - 1400
> Hindu dan Budha telah berkembang di Indonesia dilihat dari sejarah
> kerajaan-kerajaan dan peninggalan-peninggalan pada masa itu antara
> lain candi, patung dewa, seni ukir, barang-barang logam.
> 
> 671
> Seorang pendeta Budha dari Cina, bernama I-Tsing berangkat dari Kanton
> ke India. Ia singgah di Sriwijaya untuk belajar tatabahasa sansekerta,
> kemudian ia singgah di Melayu selama dua bulan, dan baru melanjutkan
> perjalanannya ke India.
> 
> 685
> I-Tsing kembali ke Sriwijaya, disini ia tinggal selama empat tahun
> untuk menterjemahkan kitab suci Budha dari bahasa sansekerta ke dalam
> bahasaCina.  
> 
> 692
> Salah satu kerajaan Hindu di Indonesia yaitu Sriwijaya tumbuh dan
> berkembang menjadi besar dan pusat perdagangan yang dikunjungi
> pedagang Arab, Parsi, Cina. Yang diperdagangkan antara lain tekstil,
> kapur barus, mutiara, rempah-rempah, emas, perak. Sebagian dari
> Semenanjung Malaya, Selat Malaka, Sumatera Utara, Sunda, Jambi
> termasuk kekuasaaan Sriwijaya. Pada masa ini perkembangan kerajaan
> Sriwijaya berkaitan dengan masa ekspansi Islam di Indonesia dalam
> periode permulaan. Sriwijaya dikenal juga sebagai
> kerajaan maritim.
> 
> 922
> Dari sebuah laporan tertulis diketahui seorang musafir Cina telah
> datang kekerajaan Kahuripan di Jawa Timur dan maharaja Jawa telah
> menghadiahkan pedang pendek berhulu gading berukur pada kaisar Cina.
> 
> 1292
> Musafir Venesia, Marco Polo singgah di bagian utara Aceh dalam
> perjalanan pulangnya dari Cina ke Persia melalui laut. Marco Polo
> berpendapat bahwa Perlak merupakan sebuah kota Islam.
> 
> 1345 - 1346
> Musafir Maroko, Ibn Battuta melewati Samudra dalam perjalanannya ke
> dan dari Cina. Diketahui juga bahwa Samudra merupakan pelabuhan yang
> sangat penting, tempat kapal-kapal dagang dari India dan Cina. Ibn
> Battuta mendapati bahwa penguasa Samudra adalah seorang pengikut
> Mahzab Syafi'i salah satu ajaran dalam Islam.
> 
> 1350 - 1389
> Puncak kejayaan Majapahit dibawah pimpinan Raja Hayam Wuruk dan
> patihnya Gajah Mada. Majapahit menguasai seluruh kepulauan Indonesia
> bahkan Jazirah Malaka sesuai dengan "sumpah Palapa" Gajah Mada yang
> ingin Nusantara bersatu.
> 
> 1416
> Seorang Muslim Cina Ma huan, mengunjungi daerah pesisir Jawa dan
> memberikan suatu laporan di dalam bukunya yang berjudul Ying-Yai
> Senglan "peninjauan tentang pantai-pantai Samudra". Laporan Ma Huan
> memberi kesan bahwa agama Islam dianut dilingkungan istana di Jawa.
> 
> 1487
> Bortolomeus Diaz mengitari tanjung harapan dan dengan demikian dia
> telah memasuki perairan Samudra Hindia.
> 
> 1510
> Afonso de Albuquerque seorang Portugis berhasil menaklukkan Gowa di
> tepi pantai barat yang kemudian menjadi pangkalan tetap Portugis yaitu
> Ormuz dan Sokotra.
> 
> 1511
> Albuquerque melanjutkan pelayaran dari Gowa ke Malak

[budaya_tionghua] Re: Lupakan jati Tionghoa Anda!

2005-03-10 Thread lin_zonghe


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Mang_Ucup" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Memang harus diakui bahwa masih banyak orang Tionghoa yg lebih
menekankan
> etnis keturunannya daripada sukunya, sebagai contoh kalau orang
nanya: "Lho
> dari suku apa?" Langsung kita jawab Tionghoa, bukannya Sunda seperti
mang
> Ucup ataupun Jawa, tetapi mungkin, hal ini terjadi sebab sejak 
sejak lahir,
> pertanyaan yg ribuan kali diajukan kepada orang Tionghoa selalu sama
saja:
> "Eh lho keturunan Tionghoa ya?" jadi jarang orang yg menanyakan
kepada mang
> Ucup "Eh lho orang Sunda yah?"

Di keluarga kami, biasanya pertanyaannya bukan Tionghoa atau tidak
(it's probably obvious). Mereka yang bertemu ayah saya biasanya
menanyakan "Jawanya dari mana?" karena logat Jawanya yang cukup
kental. Biasanya yang menanyakan "Are you chinese?" itu orang asing
(Chinese or otherwise). 

> 
> Disamping itu jarang sekali orang keturunan Tionghoa yg mau belajar
budaya
> daerah dimana mereka tinggal, anak2 keturunan Tionghoa lebih senang les
> balet daripada belajar menari tarian daerah, lebih senang belajar main
> guitar daripada main gamelan. Pada umumnya mereka baru mau belajar
tarian
> daerah apabila mau studi keluar negeri.
> 

Saya rasa ini asumsi salah. Dalam keluarga kami ada yang ahli main
gamelan, ada yang ahli keris, ada yang ahli wayang kulit. Seingat saya
tidak ada yang mengerti kebudayaan asal Beijing.
Kami hanya mengerti samar-samar tradisi Hokkian, itupun perlu diajari
lagi, tidak diturunkan secara sengaja oleh generasi pendahulu.


> Begitu juga dgn penggunaan bhs daerah, jarang orang Tionghoa yg
menguasai
> bhs daerah secara halus, seperti mang Ucup yg ingin sekali belajar
bhs Sunda
> dgn tutur kata ucapan yg halus, tetapi sayangnya keinginan ini baru
timbul
> setelah saya berada di Jerman, maklum saya dibesarkan di daerah pecinan
> tepatnya di jln Kelenteng - Bdg sehingga lebih senang dgn tutur kata
"sia"
> dan "aing" yg mirip dgn lho gw begitu, daripada bhs Sunda halusnya
"abdi"
> dan "anjeun".

Ini juga tidak berlaku di keluarga kami. Banyak dari keluarga ayah
saya yang dapat berbahasa Jawa tinggi dengan fasih (tapi memang
biasanya diiringi dengan kemampuan berbahasa Belanda, Inggris, Jerman,
Perancis, bahkan Latin buat yang jadi romo). Bahasa Indonesianya
sendiri berbau Jawa seperti Suharto!



> 
> Sebenarnya saya kagum terhadap bule2 yg tinggal di Indonesia, walaupun
> mereka barusan saja tinggal beberapa th, tetapi mereka sudah dapat
menguasai
> bhs daerah dgn baik, beda dgn kita orang Tionghoa walaupun sudah
hidup lebih
> dari setengah abad dikampung halamannya masih tetap saja tidak
menguasai bhs
> daerahnya.
> 

Mungkin ini hypothesa yang perlu diuji. Kita adakan polling yuk?


> Kita orang Tionghoa ingin tetap memelihara dan melestarikan budaya kita,
> tetapi dilain pihak budaya daerah tempat dimana kita dilahirkan dan juga
> hidup s/d saat sekarang ini dilupakan, bahkan tidak mau diakui, memang
> budaya itu mau atau tidak menyangkut masalah selera juga, apabila
s/d saat
> ini kita lebih senang mendengar lagu2 mandarin atau lagu barat, maka
tidak
> akan begitu saja bisa dirubah mulai besok harus mendengarkan lagu Degung
> sunda, ataupun lagu gamelan Jawa.
> 

Atau sebaliknya: bagi yang lebih suka mendengarkan tembang Jawa
daripada lagu mandarin apakah dapat dipaksa supaya suka (karena itu
'kebudayaan leluhur'?). Mertua saya yang ayahnya datang langsung dari
Fujian saja, lebih suka mendengarkan lagu-lagu Minang daripada musik
apapun lainnya.

> Tetapi sebenarnya ada hal yg dgn mudah kita bisa mulai melestarikannya;
> dimana apabila ada orang menanyakan kepada kita dari: "suku apa lho?",
> langsung saja kita jawab: Sunda, Jawa, atau Batak. Sebab walaupun
mang Ucup
> mengakui keturunan Tionghoa sekalipun, ini hanya akan memalukan
nenek moyang
> saya saja, sebab ngakunya sih keturunan Tionghoa, tetapi lebih belegug
> daripada orang kampung, ngomong bhs Mandarin ato Hokkian azah kagak
becus,
> nyarios basa Sunda lemes oge teu tiasa alias ora iso. Apabila saya
mengaku
> bahwa saya ini orang Sunda, apakah ini bisa dinilai sebagai
mengingkari jati
> diri atau leluhur saya?
> 

Kalau jati diri berasal dari bahasa, bagaimana dengan yang
multi-lingual tapi tetap tidak bisa berbahasa mandarin. Cuma
'tampangnya' yang dicap Tionghoa?

> Sebenarnya saya kagum terhadap bule2 yg tinggal di Indonesia, sebab
banyak
> bule menguasai bhs daerah dgn sangat fasih.
> 

Saya juga kagum melihat mereka begitu disegani orang di Indonesia.
Sampai-sampai diperlakukan khusus (dalam konotasi baik) sedangkan
golongan lain diperlakukan juga khusus tapi dalam konotasi jelek.
Mereka begitu cepat diterima dalam masyarakat 'indigenous' sedangkan
yang sudah turun temurun berteman dengan mereka, mengerti budaya
mereka, berbaur dengan mereka, tetap dianggap asing.

LTH





> Apakah pandangan saya ini salah? Mohon pencerahannya.
> 
> Mang Ucup
> Email: [EMAIL PROTECTED]
> Homepage: www.mangucup.org





 Yahoo! Groups Sponsor 

[budaya_tionghua] Silsilah

2008-07-21 Thread lin_zonghe
Dear oom Wie Tiong,

apa masih ingat saya? We communicated in 2001 about our Liem family trees.

We have a new mailing list, full of people interested in finding their
roots and relatives. Most are from Central Java

If you're interested, please send e-mail to
[EMAIL PROTECTED]

By the way, oom saya Liem Bian Kwan sudah meninggal beberapa tahun
yang lalu dan keluarga saya sudah pindah ke Melbourne.

best regards
Frank Yuwono/Liem Tjong Hoo
[EMAIL PROTECTED]



[budaya_tionghua] Re: Silsilah

2008-07-21 Thread lin_zonghe
Whp...sorry semuanya...salah pencett!!
Mestinya japri ke pp;iem


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "lin_zonghe" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear oom Wie Tiong,
>



[budaya_tionghua] Photo hunting Kong Co FAT CU KUNG shejit

2008-08-21 Thread lin_zonghe
-- Forwarded message --  
From: sekarningsih <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 2008/8/22
Subject: [thelightmagz] Photo hunting Kong Co FAT CU KUNG shejit
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]


Sehubungan dengan Yang Mulia Kong Co FAT CU KUNG shejit ( ulang tahun)

akan ada KIRAB ... Nah acara yang di peroleh :

Tgl 23 Agustus 2008
jam 8 pagi ... Sembayang Shejit dan Penerimaan Kim Sin Tamu dari berbagai
tempat.. Dalam dan luar kota
Tempat :
WIHARA /BIO FAT CU KUNG jalan KEMENANGAN VIII no 12 Jakarta Barat
Tlp 6399158 / 6494359
Posisi di depan Sekolah RICI ..

Tgl 24 Agustus 2008
jam 8 pagi...Kim Sin naik Joli
jam 10.30  Kirab dimulai dari Wihara/BIO , melalui Pintu Kecil - Kali
Besar - Fatahilah - HayamWuruk - Olimo
Diperkirakan Kirab sepanjang 2 km...
Terdiri dari 30 buah Joli ... Barong dan Liong 5 buah

Buat Anda2 yang mau mengikuti Prosesi bisa Parkir di Jalan Toko Tiga
atau di
Chandra

Info diperoleh dari Bpk HERU

[Non-text portions of this message have been removed]




[budaya_tionghua] Re: Film "Kita Punya Bendera"... lucu juga

2008-08-21 Thread lin_zonghe
Ada cuplikannya di  YouTuve nggak ya?
Susuah buat yang di luar utk ikut lihat nih

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Kayaknya mesti ntn neh film. Lucu jg dialognya hahaha
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: "Narpati Pradana" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> Date: Thu, 21 Aug 2008 14:09:46 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Film "Kita Punya Bendera"... lucu juga
> 
> 
> Gak OOT kan? Soalnya nyangkut-nyangkut soal budaya juga..
> Sayang, hanya diputar di Blitz Megaplex. Pemainnya antara lain Hengky
> Sulaeman dan Robby Tumewu (gak kenal aktor2 lain.. hiks)
> 
> 



[budaya_tionghua] Re: Film "Kita Punya Bendera"... lucu juga

2008-08-21 Thread lin_zonghe
Horeee ada di YouTube trailernya

http://www.youtube.com/watch?v=mc29H3NyY3Y

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "lin_zonghe" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ada cuplikannya di  YouTuve nggak ya?
> Susuah buat yang di luar utk ikut lihat nih
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote:
> >
> > Kayaknya mesti ntn neh film. Lucu jg dialognya hahaha
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > 
> > -Original Message-
> > From: "Narpati Pradana" 
> > 
> > Date: Thu, 21 Aug 2008 14:09:46 
> > To: 
> > Subject: [budaya_tionghua] Film "Kita Punya Bendera"... lucu juga
> > 
> > 
> > Gak OOT kan? Soalnya nyangkut-nyangkut soal budaya juga..
> > Sayang, hanya diputar di Blitz Megaplex. Pemainnya antara lain Hengky
> > Sulaeman dan Robby Tumewu (gak kenal aktor2 lain.. hiks)
> > 
> >
>




[budaya_tionghua] Peta Dunia Zheng He/Cheng Ho 1418

2006-01-18 Thread lin_zonghe
China beat Columbus to it, perhaps

THE brave seamen whose great voyages of exploration opened up the
world are iconic figures in European history. Columbus found the New
World in 1492; Dias discovered the Cape of Good Hope in 1488; and
Magellan set off to circumnavigate the world in 1519. However, there
is one difficulty with this confident assertion of European mastery:
it may not be true.

It seems more likely that the world and all its continents were
discovered by a Chinese admiral named Zheng He, whose fleets roamed
the oceans between 1405 and 1435. His exploits, which are well
documented in Chinese historical records, were written about in a book
which appeared in China around 1418 called ¡§The Marvellous Visions of
the Star Raft¡¨.

selengkapnya di:


http://www.economist.com/books/displaystory.cfm?story_id=5381851
http://www.1421.tv/pages/maps/1418.htm





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Pribuni Asli (Re: Siauw Liong Lie (Re: [budaya_tionghua] Rencana Pelarangan

2006-01-26 Thread lin_zonghe
Bagi yang percaya dgn adanya Adam dan Hawa,
tentunya percaya semua manusia asalnya dari mereka.
Berarti semua manusia di dunia itu pendatang, tidak ada yang asli dari
daerahnya sendiri kan?

Bagi yang percaya evolusi dan teori 'Out of Africa' sbg asal-usul
manusia Homo sapiens, ya sami mawon! Yang asli mungkin hanya ada di
Afrika dan itu belum terlacak dimana

Gimana ya asal-usulnya manusia menurut budaya Tionghua?

:D
ngumpet lagi

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Assalamualaikum 
>
>   waaa...klo omong2 pribumi asli...saya apaan yahdah campuran
bgtada darah sunda, jawa, madura, arab, bali, bule (sepersekian
persen...mpe g kliatan lagi... )...tinggal tionghoa nih...biar
lengkap.biar jd org Indonesia beneran...he he he...
>
>   Wassalam
>   Achie
>   -org luar yg mulai g penting postingannya (ga ada ide nih)-
>
>   
> 
> Erik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Setuju ABS Heng!
> Kalo ada 'Pribumi ASLI' berarti ada 'Pribumi PALSU' donk! 
> Siapa tuh 'Pribumi PALSU'-nya?
> Lantas, yang keturunan Tionghoa, India, Arab, Jawa, Sunda, Batak, 
> Ambon, Dayak dll, apa statusnya di Indonesia ini?
> Asli ato Palsu?
> 
> Salam, 
> 
> 
> Erik
> -
> In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" wrote:
> Waduh, Steve-heng sudah tempel goanpo di loohoe punya muka!
> Apalagi dibilang "pribumi asli", wah tidak berani, tidak berani...
> Istilah itu kan sebetulnya tidak punya makna. Tidak ada orang yang 
> betul-betul pribumi asli. Kalau diurut 2 - 3 generasi ke belakang 
> saja, hampir semua kita akan sudah kelihatan garis keturunan 
> asingnya...
> > Itulah sebabnya maka kata "Indonesia asli" sebagai persyaratan 
> untuk menjadi Presiden RI dalam UUD 1945, telah di-amendir, dan 
> sekarang menjadi "warganegara Indonesia dari kelahiran".
> > 
> > Wasalam.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
> 
> .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
> 
> .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
> 
> 
> 
> -
>   YAHOO! GROUPS LINKS 
> 
> 
> Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
> 
> To unsubscribe from this group, send an email to:
>  [EMAIL PROTECTED]
> 
> Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service. 
> 
> 
> -
>   
> 
>   
> 
> 
>   
> -
> Do you Yahoo!?
>  With a free 1 GB, there's more in store with Yahoo! Mail.
>






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/