RE: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-21 Terurut Topik Edy Wijaya
ah kaya saya tidak pernah jadi anak2 aja :-))
teman saya sampe SMP hampir tidak ada yang chinese, di
SMA ada tapi tidak banyak.
Lingkungan saya memang sedikit chinesenya, dan memang
dikeluarga tidak diajarkan mandarin, walaupun bokap
nyokap bisa baca, ngomong dan nulis. malahan bokap
sering diminta nulis kalau ada perayaan di klenteng.

soal di cina-cina, atau di haiya haiya mah sering,
selama mereka gak maen fisik, saya sih gak peduli juga
:-)
nyokap saya malah bilang, haiya haiya apaan? wong
waktu magrib bukannya di tipi juga pake haiya ? ;-)
perhatiin aja.

gara-gara kerusuhan mei 1998 saya jadi lain, walaupun
dari keluarga atau sanak keluarga tidak ada yang kena,
tapi saya ikut merasakan aja.Bayangkan, tidak ada
satupun orang pribumi(dari
Polisi,Tentara,politisi,etc) yang mau jadi saksi atau
penggerak untuk memperkarakan dalang kerusuhan
ini.Padahal kita tahu mereka ngedompleng enaknya
pada pengusaha Tionghoa.
Saya pernah ketemu eks ketua LBH Pak Bambang
Widjajanto sehabis kejadian mei 1998, dia ngakunya kan
getol mau bawa kasus ini, dan dia ngaku juga istrinya
chinese, tapi mana ?


Apakah benar Pak Kwik, Rudy hartono, Liem swie king
SDnya dulu di sekolah negeri? ada juga sekolahnya
dijarah pemerintah soeharto sehabis pembantaian PKI. 
Kalo sodaranya pak Kwik emang pernah sekolah di
sekolah negri.
setahu saya alvin Lie yang sekolahnya di negeri, dan
sering berkelahi (saya pernah baca pengakuannya
sendiri)

saya mah say good luck aja, lebih baik masukin sekolah
yang membaur, seperti sekolah swasta katolik.


--- ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ah, jangan menyepelekan anak-anak. Pada nakut
 nakutin ortu yang mau
 nyekolahin anak aja. 
 
 Banyak kok pengalaman anak yang tidak ambil pusing
 masalah di cina-cina
 kan di jawa-jawa kan atau apalah, anak kecil juga
 sudah punya kemampuan
 survive. Boro sampe depresi segala. Yang penting
 ortu terus mendampingi
 dan mendukung anak lah, komunikasi jangan berenti,
 tapi jangan sampai
 juga masalah kecil dibikin besar, nanti anak curiga
 malah. Anak yang
 belum tahu diskriminasi nanti malah terpupuk
 kecurigaan akan
 diskriminasi, udah gede jadi paranoid, h.  
 
 Bagi pengalaman, tiga teman dekat saya, satu muslim,
 sekolahnya di
 sekolah swasta yang mayoritas Kristen melulu, sudah
 besar berwawasan
 luas, sampai detik ini saya masih kagum keputusan
 ortunya yang tidak
 takut anaknya tertekan sebagai minoritas. Satu lagi
 Kristen, jawa,
 sekolah di sekolah swasta yang mayoritas tionghua,
 jadi minoritas, tapi
 dia belajar melihat yang tionghua enggak semuanya
 brengsek dan enggak
 semuanya baik, sama aja kayak semua orang di muka
 bumi ga peduli ras nya
 ada yang baik ada yang brengsek, satu lagi tionghua
 tulen, sekolahnya di
 negri melulu, sama, dia juga melihat jadi minoritas
 enggak selamanya
 jelek. 
 
 Kesimpulan, yang terbiasa jadi minoritas wawasannya
 lebih luas daripada
 yang ngumpet dalam lingkungan mayoritas melulu, bisa
 mengarah kepada
 chauvinist :P bahaya.
 
 Perkembangan anak-anak, yang penting orang tua
 mendampingi, sementara
 cari jalan supaya anak belajar menghadapi segala
 rintangan dalam
 hidupnya, begitu sajalah.
 
 -Original Message-
 From: Edy Wijaya [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Wednesday, July 20, 2005 7:33 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
 
 yoi, kalau sekolah di swasta dijamin tidak ada
 resiko
 ttg hal beginian yang bisa bikin anak depresi,
 kenapa
 harus ambil resiko?
 
 iklan salah beli minyak kayu putih aja sampe
 mertua
 bilang: bikin anak kok coba-coba.
 
 sama tuh, sekolahin anak kok coba-coba :D
 
 kalao anaknya badan gede, kelihatan berani dan
 bandel,
 silahkan aja dicoba, kalau mau jadi pahlawan
 (mungkin
 jadi) tentu harus ada pengorbanan dong, misalnya
 dari
 kecil sudah dicina-cinakan selama sekitar 6 jam x 5
 (hari) x 52 (minggu) x 6 (taon) - sampe kelas 6 SD
 
 
 --- hadi_pranoto2001 [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Lihat situasi dan kondisi juga lah, jangan sampai
  terlalu parah 
  hingga anak sendiri despresi terganggu jiwanya
  
 
 
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-21 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
05 7:33 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan  yoi, kalau sekolah di swasta dijamin tidak ada resiko ttg hal beginian yang
 bisa bikin anak depresi, kenapa harus ambil resiko?  iklan "salah" beli minyak kayu putih aja sampe mertua bilang: bikin anak kok coba-coba.  sama tuh, sekolahin anak kok coba-coba :D  kalao anaknya badan gede, kelihatan berani dan bandel, silahkan aja dicoba, kalau mau jadi pahlawan (mungkin jadi) tentu harus ada pengorbanan dong, misalnya dari kecil sudah dicina-cinakan selama sekitar 6 jam x 5 (hari) x 52 (minggu) x 6 (taon) - sampe kelas 6 SD   --- hadi_pranoto2001 [EMAIL PROTECTED] wrote:   Lihat situasi dan kondisi juga lah, jangan sampai  terlalu parah   hingga anak sendiri despresi terganggu jiwanya 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









RE: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-21 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA



Kita jangan memban dia tetapi jangan perhatikan dia. Melarang malah dia akan lebih bersuka ria sebab dia menang. Do not pay attention to him 
AndreasMichael Lee [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saudara2 milis, sejak dulu saya perhatikan Jeritan Bisu selalu posting artikel2 dan komentar2 yang berbau sara, lebih spesifiknya yang anti-cina. Tidak ada alasan dibalik posting2 tersebut kecuali untuk memancing amarah dan dialog yang tidak berguna dan tidak ada ujungnya. Mungkin moderator bisa mempertimbangkan supaya Jeritan Bisu bisa di-ban dari milis iniMikeFrom: Fredy Alimin [EMAIL PROTECTED]Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.comTo: budaya_tionghua@yahoogroups.comSubject: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kanDate: Wed, 20 Jul 2005 19:13:56 -0700 (PDT)Dear Moderator,Kalau menurut saya email spt dibawah ini sdh masuk kategori HATE MAIL. dan seharusnya tdk perlu diloloskan di milis.Tksfa=Message: 3Date: Wed, 20 Jul 2005
 05:01:40 -0700 (PDT)From: Jeritan BisuSubject: Re: Di-cina-cina-kan==deleted===Apa yang akan anda lakukan? Pindahkan? Lawan? Kobarkan perang fisik? Apakah menyelesaikan persoalan? Atau lawan segala bentuk diskriminasi tersebut sambil tidak melakukan diskriminasi juga? Apakah anda didukung oleh komunitas anda? Meskipun banyak, anda tetap sendiri. Itulah komunitas Tionghoa Indonesia. Udah disumpahin, dicaci maki, diludahin, digebukin, dipalak, dijarah, diperkosa, dibunuh, bahkan dibakar, tetap ga efek. Ga jera juga. Kalau udah gini, lantas salah siapa?Salam DamaiJeritan Bisu Kaum Tersisih





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-21 Terurut Topik Andi Tan
 Pak mod, idealis anda untuk membuat milis menjadi jembatan antara 
 non tionghoa dan tionghoa, tidak berlaku buat sdr jeritan bisu(yang 
 bersembunyi tanpa identitas(Chickenayam) ), lebih membuat milis 
 menjadi tidak sehat. Dan sebetulnya saya pun mulai enggan membaca 
 posting di milis ini.
 terlebih posting dari sdr tsb, sekiranya mod harus mulai bertindak 
 tegas...

Santai saja pak Hadi, tidak perlu emosi.
Milis kan tempat orang berdiskusi di dunia maya.
Kita sebagai orang yang bisa berbicara (tidak bisu), seharusnya bisa
memberi pelajaran yang baik kepada orang yang menjerit-jerit
dalam kebisuannya.
Beri orang yang menjerit - jerit itu pencerahan sehingga dia tidak bisu dan
tidak tersisih lagi.


Rgds,
Andi Tan





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-21 Terurut Topik ChanCT





Ya, maklumlah yang namanya seorang bisu itu 
orang yangtidak bisa ngomong, jadi cuman bisa menjerit-jerit yang sangat 
tidak enak didengar dikuping itu. Kalau sudah bisu, masih juga harus dibungkam 
suaranya, kan kasihan juga ya. 

Biarlah dia menyampaikan pendapatnya dengan 
menjerit-jerit, sedikit melengking yang menusuk kuping itu. Dan, ... kita 
sedapat mungkin dengan kesabaran tinggi menangkis pendapat-pendapat absurdnya 
saja. Sekadar meluruskan, biar tidak dipandang sebagai orang yang 
petantang-petentang hanya karena bisa bicara.

Sekali lagi, maklumilah orang yang bisu 
tentu sedikit tidak normal. Tidak usah emosi dan marah hanya karena jeritannya 
yang melengking dan nusuk kuping.

Sabr, deh.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: 
  Andi Tan 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  
  Sent: Thursday, July 21, 2005 3:52 
PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: 
  Di-cina-cina-kan
   Pak mod, idealis anda untuk membuat milis menjadi jembatan 
  antara  non tionghoa dan tionghoa, tidak berlaku buat sdr jeritan 
  bisu(yang  bersembunyi tanpa identitas(Chickenayam) ), lebih 
  membuat milis  menjadi tidak sehat. Dan sebetulnya saya pun mulai 
  enggan membaca  posting di milis ini. terlebih posting dari 
  sdr tsb, sekiranya mod harus mulai bertindak  
  tegas...Santai saja pak Hadi, tidak perlu 
  emosi.Milis kan tempat orang berdiskusi di dunia maya.Kita sebagai 
  orang yang bisa berbicara (tidak bisu), seharusnya bisamemberi pelajaran 
  yang baik kepada orang yang menjerit-jeritdalam kebisuannya.Beri orang 
  yang menjerit - jerit itu pencerahan sehingga dia tidak bisu dantidak 
  tersisih lagi.Rgds,Andi Tan.: Forum 
  Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :..: Kunjungi website 
  global : http://www.budaya-tionghoa.org 
  :..: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua 
  :..: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
  Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go 
  to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/* 
  To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED]* 
  Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-21 Terurut Topik Andi Tan






Ada baiknya milis ini mengadakan kursus penguatan bahasa Indonesia untuk 
beberapa kawan di sini sehingga mereka bisa membaca dan memahami makna yang 
tersirat dan tersurat dalam tulisan orang secara baik dan benar.

Kalau tidak, kasihan kawan-kawan ini, hanya bisa jadi penghujat 
reaksioner kelas teri yang seakan ngerti apa yang dimaksud orang lain 
padahal jauh panggang dari api.
==He .. he .. he ..saya rasa yang mana 
panggang dan yang mana api mungkin anda juga tidak bisa membedakan.
Karena anda selalu meng-generalisir sesuatu, 
sehingga panggang dan api pasti akan terlihat sama.

Kawanku, saya ambilakan kutipan dari postingan anda 
:
Apa yang akan anda lakukan? Pindahkan? Lawan? Kobarkan perang fisik? 
Apakah menyelesaikan persoalan? Atau lawan segala bentuk diskriminasi 
tersebut sambil tidak melakukan diskriminasi juga? Apakah anda didukung oleh 
komunitas anda? Meskipun banyak, anda tetap sendiri. Itulah komunitas 
Tionghoa Indonesia.Udah disumpahin, dicaci maki, diludahin, digebukin, 
dipalak, dijarah, diperkosa, dibunuh, bahkan dibakar, tetap ga efek. Ga jera 
juga. Kalau udah gini, lantas salah siapa?

Komunitas yang mana yang anda maksudkan kawan ?
Jera karena apa kawanku ?
Salah siapa ? Ya jelas yang salah orang yang suka mengenarilisir sesuatu, 
karena mereka tidak tau yang mana panggang dan yang mana api. Taunya hanya 
komunitas Tionghoa yang jelek.
Banyak juga koq Tionghoa yang berprestasi.
Kawanku tahukah dikau siapa peraih medali emas pertama untuk Indonesia di 
olimpiade ?
Itu hanya salah satu contoh pertanyaan yang mungkin bisa membuka pikiran 
anda agar jangan mengenaralisirkan sesuatu. Karena cara berpikir seperti anda 
ini yang berbahaya, kawanku. Salah sasaran nanti kita.
Taunya komunitas Tionghoa Indonesia itu jelek, maka akan menyumpahin, 
mencaci maki, meludahi, menggebuki, memalak, menjarah memperkosa, membunuh dan 
bahkan membakar Tionghoa.

Cukup dulu ya kawanku, tidak pernah lho saya nulis 
di milis ini. Apalagi sampai satu layar monitor penuh.
Biasanya saya hanya membaca saja ulasan dari semua 
suhu di sini, abis asik sih.
Cuma kali ini gatel aja, penginnya nggaruk 
aja.
He... he... he...


Rgds
Andi Tan

Diawali dan diakhiri dengan He... he... 
he...





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-21 Terurut Topik adipranata . suryadi




Dear Pak Bisu,

Dalam forum terbuka seperti milist ini,
diskusi sampai perdebatan sengit bahkan sampai debat kusir bisa saja terjadi.
Dalam pemakaian bahasa pun (tidak hanya di milist ini tetapi di semua milist),
ada yang santun, ada yang blak2an, bahkan ada yang kasar sekalipun, semua
bisa saja ada karena ini khan forum terbuka, semua orang ada. Walaupun
dari postingan Pak Bisu yang rata-rata itu tidak fair dan punya tendensius
menjelek2kan kaum Tionghua, toh tidak semua orang menghujat Pak Bisu khan,
ada yang ngebalasnya secara halus dan dengan bahasa yang sopan dan santun
juga. Bahkan saat ada yang mulai emosi dalam menanggapi postingan Pak Bisu,
ada yang malah berusaha mendinginkan suasana.

Jadi rasanya semuanya masih dalam taraf
yang cukup wajar untuk sebuah forum terbuka seperti milist ini.

Salam,
Suryadi







Jeritan Bisu [EMAIL PROTECTED]

Sent by: budaya_tionghua@yahoogroups.com
21/07/2005 03:25 PM



Please respond to
budaya_tionghua@yahoogroups.com





To
budaya_tionghua@yahoogroups.com


cc



Subject
[budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan








Kawan Moderator,


Ada baiknya milis ini mengadakan kursus penguatan bahasa
Indonesia untuk beberapa kawan di sini sehingga mereka bisa membaca dan
memahami makna yang tersirat dan tersurat dalam tulisan orang secara baik
dan benar.

Kalau tidak, kasihan kawan-kawan ini, hanya bisa jadi
penghujat reaksioner kelas teri yang seakan ngerti apa yang dimaksud
orang lain padahal jauh panggang dari api.


Salam Damai

Jeritan Bisu Kaum Tersisih

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com,
Andi Tan [EMAIL PROTECTED]...
wrote:
  Pak mod, idealis anda untuk membuat milis menjadi jembatan antara

  non tionghoa dan tionghoa, tidak berlaku buat sdr jeritan bisu(yang

  bersembunyi tanpa identitas(Chickenayam) ), lebih membuat
milis 
  menjadi tidak sehat. Dan sebetulnya saya pun mulai enggan membaca

  posting di milis ini.
  terlebih posting dari sdr tsb, sekiranya mod harus mulai bertindak

  tegas...
 
 Santai saja pak Hadi, tidak perlu emosi.
 Milis kan tempat orang berdiskusi di dunia maya.
 Kita sebagai orang yang bisa berbicara (tidak bisu), seharusnya bisa
 memberi pelajaran yang baik kepada orang yang menjerit-jerit
 dalam kebisuannya.
 Beri orang yang menjerit - jerit itu pencerahan sehingga dia tidak
bisu dan
 tidak tersisih lagi.
 
 
 Rgds,
 Andi Tan

Start
your day with Yahoo! - make it your home page 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org
:.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
:.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





YAHOO! GROUPS LINKS



Visit your group budaya_tionghua
on the web.
 
To unsubscribe from this group, send an email
to:
 [EMAIL PROTECTED]
 
Your use of Yahoo! Groups is subject to the
Yahoo!
Terms of Service.








Disclaimer:
This email may contain privileged and/or confidential information intended only for the use of the addressee.  If you are not the addressee, or the person responsible for delivering it to the addressee, you may not use, copy or deliver this to anyone else. If you receive this email by mistake, please immediately notify us.

Opinions contained herein may be the personal opinion of the sender and do not necessarily represent the views of the Company.  If you are in any doubt as to whether the opinions are officially endorsed by the Company, please contact our Compliance Dept at (+65) 6225 1228 for clarification.







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-20 Terurut Topik Edy Wijaya
yoi, kalau sekolah di swasta dijamin tidak ada resiko
ttg hal beginian yang bisa bikin anak depresi, kenapa
harus ambil resiko?

iklan salah beli minyak kayu putih aja sampe mertua
bilang: bikin anak kok coba-coba.

sama tuh, sekolahin anak kok coba-coba :D

kalao anaknya badan gede, kelihatan berani dan bandel,
silahkan aja dicoba, kalau mau jadi pahlawan (mungkin
jadi) tentu harus ada pengorbanan dong, misalnya dari
kecil sudah dicina-cinakan selama sekitar 6 jam x 5
(hari) x 52 (minggu) x 6 (taon) - sampe kelas 6 SD


--- hadi_pranoto2001 [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Lihat situasi dan kondisi juga lah, jangan sampai
 terlalu parah 
 hingga anak sendiri despresi terganggu jiwanya
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Setuju dengan Ulysee, dan satu usul yang sangat
 bijaksana. Ber-
 Bhineka Tungal Ika, beraneka ragam warna-warni
 kulit, beraneka ragam 
 adat-istiadat suku-suku, etnis yang berbeda, akan
 memperindah taman 
 Nusantara ini. Hendaknya bu guru sejak dari taman
 kanak-kanak juga 
 sudah memulai mengajarkan budaya Bhineka Tunggal Ika
 ini, tidak 
 saling ejek-mengejek diantara anak sekolah hanya
 karena beda suku 
 dan beda etnis. Dan, ... kalau anak-anak sejak taman
 kanak-kanak 
 sudah biasa bermain bersama, belajar bersama,
 besarnya juga tidak 
 canggung dan risih untuk hidup bersama didalam
 masyarakat.
  
  Bagi orang-tua yang menghadapi anak-anaknya diejek
 disekolah 
 maupun dijalan, hendaknya juga bisa mendidik
 anak-anak untuk tetap 
 berbesar hati dan sabar, tak perlu jadi adu jotos
 dan dendam hati. 
 Perlakukanlah anak yang mengejek itu secara
 baik-baik, agar mereka 
 tidak lagi selalu mengejek orang dengan
 mencina-cinakan. Apa 
 salahnya lahir sebagai cina?! Seandainya tidak juga
 mendengar, 
 adukanlah secara baik-baik pada bu guru, kepala klas
 atau kepala 
 sekolah. Agar sekolah itu, apalagi sekolah negeri,
 bisa mendidik 
 anak muridnya secara baik mentrapkan semboyan negara
 ini yang sudah 
 60 tahun, Bhineka Tunggal Ika.
  
  Mudah-mudahan bisa mendapatkan penyelesaian secara
 baik dan tidak 
 membuat si anak trauma, takut masuk sekolah.
  
  Salam,
  ChanCT
- Original Message - 
From: ulysee 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, July 20, 2005 1:37 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Di-cina-cina-kan
  
  
Mindahin ke skolah swasta itu memang cara yang
 instant, cara 
 yang
mudah dan cepat, tapi bukan solusi, sebab
 dicina-cina kan itu 
 nggak
cuman disekolah, di jalan juga bisa di-cina-cina
 kan. Dan jangan-
 jangan
di sekolah baru dia bingung di pribumi-
 pribumikan hihihi.
  
Mengingat anak baru kelas 1 SD diberi pengertian
 yang nyata 
 kali
sulit, mendingan berbasis Bhinneka Tunggal Ika
 saja, bilang oh 
 iya,
negeri Indonesia memang kaya ragam suku bangsa
 bahasa dan 
 budaya, ada
jawa, batak, bali de es be termasuk tionghua
 atau cina. Terus 
 beliin
buku itu tuh yang ada gambar2 pakaian dan rumah
 adat, biarkan dia
mengerti bahwa satu taman itu indah kalau banyak
 bunga aneka 
 warna, kalo
satu warna aja pan bosen dunks. Siapa tahu
 sambil dia pamer buku 
 baru
sama teman2nya tanpa sadar menularkan acara ber
 bhinneka ria 
 sama yang
lain. 
  
Terutama sih tanamkan sama anak, bahwa diejek
 itu perasaan dia
bagaimana? Biar dia bisa menceritakan, kalau dia
 bilang tidak 
 enak,
ajarkan, kalau kamu tidak mau diejek, kalau tahu
 diejek 
 menyakitkan,
kelak jangan pernah mengejek orang lain. Gitu
 kali usul dari 
 saya. 
  
  
 
  
  
-Original Message-
From: Edy Wijaya [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 20, 2005 6:55 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Di-cina-cina-kan
  
maaf, sekolah ngeri ya? eh negri maksud saya.
 pindahin
aja ke sekolah swasta, mahal dikit ya ndak
 apalah,
masih kecil baru via mulut, ntar agak gede sampe
 pake
fisik kan berabe, di indonesia namanya bentrok
 fisik
sangat dominan ;-)
  
  
--- yasuaki_kurata05 [EMAIL PROTECTED]
wrote:
  
 Saya boleh dibilang 100% Cina. Artinya, kakek
 dan
 nenek saya datang 
 dari daratan Cina. Tampang saya juga tampang
 Cina.
 Istri saya ibunya 
 Cina tapi ayahnya bukan. Dari segi tampang
 istri
 saya mewarisi 
 Papanya (termasuk family name-nya) sehingga
 tidak
 seorangpun yang 
 mengira dia berdarah Cina. 
 
 Masalahnya, anak-anak saya cukup kental
 tampang
 cinanya. Nah, salah 
 satu anak saya (laki-laki) yang baru masuk SD
 kelas
 I sering di-cina-
 cina-kan oleh temannya. Saya merasa kasihan
 dan
 tampak bahwa anak 
 saya sendiri bingung. Mungkin, dia sendiri
 belum
 tahu bahwa dia 
 cina. 
 
 Pertanyaan saya kepada rekan-rekan sekalian,
 bagaimana sebaiknya 
 saya bersikap atau mendidik anak saya untuk
 menerima
 kenyataan 
 dan ejekan ini. Saya tidak mau 

Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-20 Terurut Topik Eddy Tlessh



Secara psikologis, trauma sejak kecil, bisa sangat berbekas... bahkan sampai dewasa.
jika si anak tidak terlalu stres, misal cuma di-cina2 kan doang, lewat panggilan..
masalah itu lumrah, meskipun dia pindah ke sekolah swasta mungkin dia juga dapat panggilan lain...
anak2 pasti sering panggil2 julukan , bahkan 1 kelas bisa isinya kebun binatang, atau dipanggilin nama ayahnya...

bahkan bila anak itu berprestasi, malah2 cina bisa menjadi semacam sebutan kebanggaan...
itu dialami saya juga :p,

dan enaknya, ketika dewasa, wawasannya jadi luas, dan banyak teman2 yg berbhineka tunggal ika...

Eddy
On 7/20/05, hadi_pranoto2001 [EMAIL PROTECTED] wrote:




Lihat situasi dan kondisi juga lah, jangan sampai terlalu parah 
hingga anak sendiri despresi terganggu jiwanya

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Setuju dengan Ulysee, dan satu usul yang sangat bijaksana. Ber-
Bhineka Tungal Ika, beraneka ragam warna-warni kulit, beraneka ragam 
adat-istiadat suku-suku, etnis yang berbeda, akan memperindah taman 
Nusantara ini. Hendaknya bu guru sejak dari taman kanak-kanak juga 
sudah memulai mengajarkan budaya Bhineka Tunggal Ika ini, tidak 
saling ejek-mengejek diantara anak sekolah hanya karena beda suku 
dan beda etnis. Dan, ... kalau anak-anak sejak taman kanak-kanak 
sudah biasa bermain bersama, belajar bersama, besarnya juga tidak 
canggung dan risih untuk hidup bersama didalam masyarakat.
 
 Bagi orang-tua yang menghadapi anak-anaknya diejek disekolah 
maupun dijalan, hendaknya juga bisa mendidik anak-anak untuk tetap 
berbesar hati dan sabar, tak perlu jadi adu jotos dan dendam hati. 
Perlakukanlah anak yang mengejek itu secara baik-baik, agar mereka 
tidak lagi selalu mengejek orang dengan mencina-cinakan. Apa 
salahnya lahir sebagai cina?! Seandainya tidak juga mendengar, 
adukanlah secara baik-baik pada bu guru, kepala klas atau kepala 
sekolah. Agar sekolah itu, apalagi sekolah negeri, bisa mendidik 
anak muridnya secara baik mentrapkan semboyan negara ini yang sudah 
60 tahun, Bhineka Tunggal Ika.
 
 Mudah-mudahan bisa mendapatkan penyelesaian secara baik dan tidak 
membuat si anak trauma, takut masuk sekolah.
 
 Salam,
 ChanCT
 - Original Message - 
 From: ulysee 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
 Sent: Wednesday, July 20, 2005 1:37 PM
 Subject: RE: [budaya_tionghua] Di-cina-cina-kan
 
 
 Mindahin ke skolah swasta itu memang cara yang instant, cara 
yang
 mudah dan cepat, tapi bukan solusi, sebab dicina-cina kan itu 
nggak
 cuman disekolah, di jalan juga bisa di-cina-cina kan. Dan jangan-
jangan
 di sekolah baru dia bingung di pribumi- pribumikan hihihi.
 
 Mengingat anak baru kelas 1 SD diberi pengertian yang nyata 
kali
 sulit, mendingan berbasis Bhinneka Tunggal Ika saja, bilang oh 
iya,
 negeri Indonesia memang kaya ragam suku bangsa bahasa dan 
budaya, ada
 jawa, batak, bali de es be termasuk tionghua atau cina. Terus 
beliin
 buku itu tuh yang ada gambar2 pakaian dan rumah adat, biarkan dia
 mengerti bahwa satu taman itu indah kalau banyak bunga aneka 
warna, kalo
 satu warna aja pan bosen dunks. Siapa tahu sambil dia pamer buku 
baru
 sama teman2nya tanpa sadar menularkan acara ber bhinneka ria 
sama yang
 lain. 
 
 Terutama sih tanamkan sama anak, bahwa diejek itu perasaan dia
 bagaimana? Biar dia bisa menceritakan, kalau dia bilang tidak 
enak,
 ajarkan, kalau kamu tidak mau diejek, kalau tahu diejek 
menyakitkan,
 kelak jangan pernah mengejek orang lain. Gitu kali usul dari 
saya. 
 
 
 
 
 
 -Original Message-
 From: Edy Wijaya [mailto:[EMAIL PROTECTED]...] 
 Sent: Wednesday, July 20, 2005 6:55 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Di-cina-cina-kan
 
 maaf, sekolah ngeri ya? eh negri maksud saya. pindahin
 aja ke sekolah swasta, mahal dikit ya ndak apalah,
 masih kecil baru via mulut, ntar agak gede sampe pake
 fisik kan berabe, di indonesia namanya bentrok fisik
 sangat dominan ;-)
 
 
 --- yasuaki_kurata05 [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Saya boleh dibilang 100% Cina. Artinya, kakek dan
  nenek saya datang 
  dari daratan Cina. Tampang saya juga tampang Cina.
  Istri saya ibunya 
  Cina tapi ayahnya bukan. Dari segi tampang istri
  saya mewarisi 
  Papanya (termasuk family name-nya) sehingga tidak
  seorangpun yang 
  mengira dia berdarah Cina. 
  
  Masalahnya, anak-anak saya cukup kental tampang
  cinanya. Nah, salah 
  satu anak saya (laki-laki) yang baru masuk SD kelas
  I sering di-cina-
  cina-kan oleh temannya. Saya merasa kasihan dan
  tampak bahwa anak 
  saya sendiri bingung. Mungkin, dia sendiri belum
  tahu bahwa dia 
  cina. 
  
  Pertanyaan saya kepada rekan-rekan sekalian,
  bagaimana sebaiknya 
  saya bersikap atau mendidik anak saya untuk menerima
  kenyataan 
  dan ejekan ini. Saya tidak mau anak saya
  menyalahkan saya atas 
  kondisi ini. Saya sendiri bisa membayangkan nggak
  enaknya diejek 
  seperti ini krn waktu kecil saya hidup di kampung.
  Barangkali ada 
  rekan yang bisa 

RE: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-20 Terurut Topik Michael Lee
Saudara2 milis, sejak dulu saya perhatikan Jeritan Bisu selalu posting 
artikel2 dan komentar2 yang berbau sara, lebih spesifiknya yang anti-cina.  
Tidak ada alasan dibalik posting2 tersebut kecuali untuk memancing amarah 
dan dialog yang tidak berguna dan tidak ada ujungnya.  Mungkin moderator 
bisa mempertimbangkan supaya Jeritan Bisu bisa di-ban dari milis ini

Mike


From: Fredy Alimin [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
Date: Wed, 20 Jul 2005 19:13:56 -0700 (PDT)


Dear Moderator,

Kalau menurut saya email spt dibawah ini sdh masuk kategori HATE MAIL. dan 
seharusnya tdk perlu diloloskan di milis.

Tks

fa

=

Message: 3
Date: Wed, 20 Jul 2005 05:01:40 -0700 (PDT)
From: Jeritan Bisu
Subject: Re: Di-cina-cina-kan


==deleted===
Apa yang akan anda lakukan? Pindahkan? Lawan? Kobarkan perang fisik? Apakah 
menyelesaikan persoalan? Atau lawan segala bentuk diskriminasi tersebut 
sambil tidak melakukan diskriminasi juga? Apakah anda didukung oleh 
komunitas anda? Meskipun banyak, anda tetap sendiri. Itulah komunitas 
Tionghoa Indonesia. Udah disumpahin, dicaci maki, diludahin, digebukin, 
dipalak, dijarah, diperkosa, dibunuh, bahkan dibakar, tetap ga efek. Ga jera 
juga. Kalau udah gini, lantas salah siapa?

Salam Damai

Jeritan Bisu Kaum Tersisih




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-20 Terurut Topik Jimmy Okberto












-Original
Message-
From: Jeritan Bisu
[mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Apa
yang akan anda lakukan? Pindahkan? Lawan? Kobarkan
perang fisik? Apakah menyelesaikan persoalan? Atau lawan segala bentuk
diskriminasi tersebut sambil tidak melakukan diskriminasi juga? Apakah anda
didukung oleh komunitas anda? Meskipun banyak, anda tetap sendiri. Itulah
komunitas Tionghoa Indonesia.Udah
disumpahin, dicaci maki, diludahin, digebukin, dipalak, dijarah, diperkosa,
dibunuh, bahkan dibakar, tetap ga efek. Ga jera juga. 







Kalau udah gini, lantas salah siapa?







  Salah siapa?

  Yang
Jelas Diskriminasi banyak dan gencar di Tanah Pulau Jawa.

 Sedangkan untuk
di Sumatra, Kalimantan dan
lain-lain tidak begitu bersuara.

 Walaupun ada itu
juga pengaruh Orang Jawa yang ada disana.

 Diskriminasi
sebenarnya berasal dari Peradaban Hindu di pulau Jawa.

 Banyak
sekali Orang Jawa terutama Kasta terendah, sedangkan Orang Tionghua 

yang sebagai pendatang banyak berdagang di Tanah Jawa menjadi dan
memiliki 

Kasta yang lebih tinggi dari Orang Jawa itu sendiri.

Ini adalah pemberian penghargaan dari Raja-Raja Jawa untuk Pedagang
dari Tionghua.

Kenapa hanya Orang Tionghua terasa kuat di Diskriminasi.

Karena pola hidup Orang Tionghua yang ulet bersosialisasi, berpegang
pada adat leluhurnya dan 

jarang untuk langsung kawin campur dengan
penduduk Pribumi.

Hal ini beda dengan
pedagang pendatang dari Gujarat, Arab dan lain-lain.

Dan lebih-lebih
mendapat perlakuan yang sama di Masa Kolonial di
Tanah Jawa.

Beda lho perlakuan pada Masa Kolonial ; 

Orang Tionghua yang ada di Sumatra, Kalimantan dengan yang ada di Tanah
Jawa.



Maka dari itu ubah pulalah pola pikir anda untuk meniadakan
diskriminasi,

Karena Diskriminasi adalah warisan dari Kaum rendah Orang Jawa.









Salam Damai











Jeritan Bisu Kaum Tersisih
























.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesian languages
  
  
Indonesian language learn
  
  
Indonesian
  
  


Dari
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











RE: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-20 Terurut Topik ulysee










Bertanya siapa mah enggak akan ada ujungnya. Mempertanyakan
harus bagaimana? Itu juga buany jawabannya.
Yang penting mah intinya pertama bisa survive, kedua mau berusaha, ketiga dan
seterusnya baru memikirkan segala macem eksistensi de el el. 

Di diskriminasi bisa
dilihat sebagai hambatan atau tantangan, tergantung mau lihat dari sudut mana. Enakan dianggap tantangan aja, sejak kecil anak
diajak berusaha khan bagus, kalo enggak ntar gedenya jadi pesimis, lebih
kasihan.



BTW ini si bisu belakangan mulai banyak menjerit
jerit. Bisunya sudah sembuh tah?



-Original Message-
From: Jeritan Bisu
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 20, 2005
7:02 PM
To:
budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re:
Di-cina-cina-kan





Kawan Yaskur,











anda meminta, kami menjawab, demikian judul sebuah
acara.











Ini mah persoalan klasik umat manusia, ga peduli apa
latar belakang suku, ras, agama, ataupun bangsa anda.











Ga enakan jadi korban diskriminasi? Jadi Tionghoa di
tengah lautan pribumi, jelas bukan persoalan mudah kawan, terutama
jika Tionghoa itu sudah mempunyai stigma dan memang belum pandai
apalagisadar diri untuk menempatkan diri secara selayaknya. Begitu juga
menjadi pribumi di tengah lautan Tionghoa. Sami mawon kawan. Malah
bisa jadi lebih parah! 











Kasihan. Anak-anak yang selalu jadi korban paling
empuk! Sakitkan jadi target diskriminasi?











Diskriminasi adalah pedang bermata dua. Saya
diskriminasi, anda pun diskriminasi. Tapi kenapa selalu jadi bulan-bulanan
diskriminasi? Ini yang perlu dicari hingga tuntas oleh orang Tionghoa sendiri.
Melihat karakteristik Tionghoa negeri ini, saya agak pesimiskelompokini
bisa sadar diri. 











Kasihan anak anda kawan. Kasihan anak-anak yang selalu
jadi korban diskriminasi.











Apa yang akan anda lakukan? Pindahkan? Lawan? Kobarkan
perang fisik? Apakah menyelesaikan persoalan? Atau lawan segala bentuk
diskriminasi tersebut sambil tidak melakukan diskriminasi juga? Apakah anda
didukung oleh komunitas anda? Meskipun banyak, anda tetap sendiri. Itulah
komunitas Tionghoa Indonesia.Udah disumpahin, dicaci maki, diludahin,
digebukin, dipalak, dijarah, diperkosa, dibunuh, bahkan dibakar, tetap ga efek.
Ga jera juga. Kalau udah gini, lantas salah siapa?











Salam Damai











Jeritan Bisu Kaum Tersisih

















--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com,
yasuaki_kurata05 [EMAIL PROTECTED]...
wrote:
 Saya boleh dibilang 100% Cina. Artinya, kakek dan nenek saya datang 
 dari daratan Cina. Tampang saya juga tampang Cina. Istri saya ibunya 
 Cina tapi ayahnya bukan. Dari segi tampang istri saya mewarisi 
 Papanya (termasuk family name-nya) sehingga tidak seorangpun yang 
 mengira dia berdarah Cina. 
 
 Masalahnya, anak-anak saya cukup kental tampang cinanya. Nah, salah 
 satu anak saya (laki-laki) yang baru masuk SD kelas I sering di-cina-
 cina-kan oleh temannya. Saya merasa kasihan dan tampak bahwa anak 
 saya sendiri bingung. Mungkin, dia sendiri belum tahu bahwa dia 
 cina. 
 
 Pertanyaan saya kepada rekan-rekan sekalian, bagaimana sebaiknya 
 saya bersikap atau mendidik anak saya untuk menerima kenyataan 
 dan ejekan ini. Saya tidak mau anak saya
menyalahkan saya atas 
 kondisi ini. Saya sendiri bisa membayangkan nggak enaknya diejek 
 seperti ini krn waktu kecil saya hidup di kampung. Barangkali ada 
 rekan yang bisa memberi saran ? Ingat lho, anak saya baru masuk 
 kelas I SD. Kalau sudah SMP saya bisa tunjukin prestasi Rudy 
 Hartono, Liem Swie King, Kwik Kian Gie, dan juara-juara TOFI supaya 
 dia nggak minder jadi Cina.
 
 Bung ABS dan Jeritan Bisu juga boleh kasih saran supaya ada 
 perspektif dari dunia lain he...he...he... kaya cerita horor aja.
 
 YasKur



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











RE: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

2005-07-20 Terurut Topik ulysee
Ah, jangan menyepelekan anak-anak. Pada nakut nakutin ortu yang mau
nyekolahin anak aja. 

Banyak kok pengalaman anak yang tidak ambil pusing masalah di cina-cina
kan di jawa-jawa kan atau apalah, anak kecil juga sudah punya kemampuan
survive. Boro sampe depresi segala. Yang penting ortu terus mendampingi
dan mendukung anak lah, komunikasi jangan berenti, tapi jangan sampai
juga masalah kecil dibikin besar, nanti anak curiga malah. Anak yang
belum tahu diskriminasi nanti malah terpupuk kecurigaan akan
diskriminasi, udah gede jadi paranoid, h.  

Bagi pengalaman, tiga teman dekat saya, satu muslim, sekolahnya di
sekolah swasta yang mayoritas Kristen melulu, sudah besar berwawasan
luas, sampai detik ini saya masih kagum keputusan ortunya yang tidak
takut anaknya tertekan sebagai minoritas. Satu lagi Kristen, jawa,
sekolah di sekolah swasta yang mayoritas tionghua, jadi minoritas, tapi
dia belajar melihat yang tionghua enggak semuanya brengsek dan enggak
semuanya baik, sama aja kayak semua orang di muka bumi ga peduli ras nya
ada yang baik ada yang brengsek, satu lagi tionghua tulen, sekolahnya di
negri melulu, sama, dia juga melihat jadi minoritas enggak selamanya
jelek. 

Kesimpulan, yang terbiasa jadi minoritas wawasannya lebih luas daripada
yang ngumpet dalam lingkungan mayoritas melulu, bisa mengarah kepada
chauvinist :P bahaya.

Perkembangan anak-anak, yang penting orang tua mendampingi, sementara
cari jalan supaya anak belajar menghadapi segala rintangan dalam
hidupnya, begitu sajalah.

-Original Message-
From: Edy Wijaya [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 20, 2005 7:33 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan

yoi, kalau sekolah di swasta dijamin tidak ada resiko
ttg hal beginian yang bisa bikin anak depresi, kenapa
harus ambil resiko?

iklan salah beli minyak kayu putih aja sampe mertua
bilang: bikin anak kok coba-coba.

sama tuh, sekolahin anak kok coba-coba :D

kalao anaknya badan gede, kelihatan berani dan bandel,
silahkan aja dicoba, kalau mau jadi pahlawan (mungkin
jadi) tentu harus ada pengorbanan dong, misalnya dari
kecil sudah dicina-cinakan selama sekitar 6 jam x 5
(hari) x 52 (minggu) x 6 (taon) - sampe kelas 6 SD


--- hadi_pranoto2001 [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Lihat situasi dan kondisi juga lah, jangan sampai
 terlalu parah 
 hingga anak sendiri despresi terganggu jiwanya
 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/