RE: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
ah kaya saya tidak pernah jadi anak2 aja :-)) teman saya sampe SMP hampir tidak ada yang chinese, di SMA ada tapi tidak banyak. Lingkungan saya memang sedikit chinesenya, dan memang dikeluarga tidak diajarkan mandarin, walaupun bokap nyokap bisa baca, ngomong dan nulis. malahan bokap sering diminta nulis kalau ada perayaan di klenteng. soal di cina-cina, atau di haiya haiya mah sering, selama mereka gak maen fisik, saya sih gak peduli juga :-) nyokap saya malah bilang, haiya haiya apaan? wong waktu magrib bukannya di tipi juga pake haiya ? ;-) perhatiin aja. gara-gara kerusuhan mei 1998 saya jadi lain, walaupun dari keluarga atau sanak keluarga tidak ada yang kena, tapi saya ikut merasakan aja.Bayangkan, tidak ada satupun orang pribumi(dari Polisi,Tentara,politisi,etc) yang mau jadi saksi atau penggerak untuk memperkarakan dalang kerusuhan ini.Padahal kita tahu mereka ngedompleng enaknya pada pengusaha Tionghoa. Saya pernah ketemu eks ketua LBH Pak Bambang Widjajanto sehabis kejadian mei 1998, dia ngakunya kan getol mau bawa kasus ini, dan dia ngaku juga istrinya chinese, tapi mana ? Apakah benar Pak Kwik, Rudy hartono, Liem swie king SDnya dulu di sekolah negeri? ada juga sekolahnya dijarah pemerintah soeharto sehabis pembantaian PKI. Kalo sodaranya pak Kwik emang pernah sekolah di sekolah negri. setahu saya alvin Lie yang sekolahnya di negeri, dan sering berkelahi (saya pernah baca pengakuannya sendiri) saya mah say good luck aja, lebih baik masukin sekolah yang membaur, seperti sekolah swasta katolik. --- ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote: Ah, jangan menyepelekan anak-anak. Pada nakut nakutin ortu yang mau nyekolahin anak aja. Banyak kok pengalaman anak yang tidak ambil pusing masalah di cina-cina kan di jawa-jawa kan atau apalah, anak kecil juga sudah punya kemampuan survive. Boro sampe depresi segala. Yang penting ortu terus mendampingi dan mendukung anak lah, komunikasi jangan berenti, tapi jangan sampai juga masalah kecil dibikin besar, nanti anak curiga malah. Anak yang belum tahu diskriminasi nanti malah terpupuk kecurigaan akan diskriminasi, udah gede jadi paranoid, h. Bagi pengalaman, tiga teman dekat saya, satu muslim, sekolahnya di sekolah swasta yang mayoritas Kristen melulu, sudah besar berwawasan luas, sampai detik ini saya masih kagum keputusan ortunya yang tidak takut anaknya tertekan sebagai minoritas. Satu lagi Kristen, jawa, sekolah di sekolah swasta yang mayoritas tionghua, jadi minoritas, tapi dia belajar melihat yang tionghua enggak semuanya brengsek dan enggak semuanya baik, sama aja kayak semua orang di muka bumi ga peduli ras nya ada yang baik ada yang brengsek, satu lagi tionghua tulen, sekolahnya di negri melulu, sama, dia juga melihat jadi minoritas enggak selamanya jelek. Kesimpulan, yang terbiasa jadi minoritas wawasannya lebih luas daripada yang ngumpet dalam lingkungan mayoritas melulu, bisa mengarah kepada chauvinist :P bahaya. Perkembangan anak-anak, yang penting orang tua mendampingi, sementara cari jalan supaya anak belajar menghadapi segala rintangan dalam hidupnya, begitu sajalah. -Original Message- From: Edy Wijaya [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 20, 2005 7:33 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan yoi, kalau sekolah di swasta dijamin tidak ada resiko ttg hal beginian yang bisa bikin anak depresi, kenapa harus ambil resiko? iklan salah beli minyak kayu putih aja sampe mertua bilang: bikin anak kok coba-coba. sama tuh, sekolahin anak kok coba-coba :D kalao anaknya badan gede, kelihatan berani dan bandel, silahkan aja dicoba, kalau mau jadi pahlawan (mungkin jadi) tentu harus ada pengorbanan dong, misalnya dari kecil sudah dicina-cinakan selama sekitar 6 jam x 5 (hari) x 52 (minggu) x 6 (taon) - sampe kelas 6 SD --- hadi_pranoto2001 [EMAIL PROTECTED] wrote: Lihat situasi dan kondisi juga lah, jangan sampai terlalu parah hingga anak sendiri despresi terganggu jiwanya __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
05 7:33 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan yoi, kalau sekolah di swasta dijamin tidak ada resiko ttg hal beginian yang bisa bikin anak depresi, kenapa harus ambil resiko? iklan "salah" beli minyak kayu putih aja sampe mertua bilang: bikin anak kok coba-coba. sama tuh, sekolahin anak kok coba-coba :D kalao anaknya badan gede, kelihatan berani dan bandel, silahkan aja dicoba, kalau mau jadi pahlawan (mungkin jadi) tentu harus ada pengorbanan dong, misalnya dari kecil sudah dicina-cinakan selama sekitar 6 jam x 5 (hari) x 52 (minggu) x 6 (taon) - sampe kelas 6 SD --- hadi_pranoto2001 [EMAIL PROTECTED] wrote: Lihat situasi dan kondisi juga lah, jangan sampai terlalu parah hingga anak sendiri despresi terganggu jiwanya .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
Kita jangan memban dia tetapi jangan perhatikan dia. Melarang malah dia akan lebih bersuka ria sebab dia menang. Do not pay attention to him AndreasMichael Lee [EMAIL PROTECTED] wrote: Saudara2 milis, sejak dulu saya perhatikan Jeritan Bisu selalu posting artikel2 dan komentar2 yang berbau sara, lebih spesifiknya yang anti-cina. Tidak ada alasan dibalik posting2 tersebut kecuali untuk memancing amarah dan dialog yang tidak berguna dan tidak ada ujungnya. Mungkin moderator bisa mempertimbangkan supaya Jeritan Bisu bisa di-ban dari milis iniMikeFrom: Fredy Alimin [EMAIL PROTECTED]Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.comTo: budaya_tionghua@yahoogroups.comSubject: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kanDate: Wed, 20 Jul 2005 19:13:56 -0700 (PDT)Dear Moderator,Kalau menurut saya email spt dibawah ini sdh masuk kategori HATE MAIL. dan seharusnya tdk perlu diloloskan di milis.Tksfa=Message: 3Date: Wed, 20 Jul 2005 05:01:40 -0700 (PDT)From: Jeritan BisuSubject: Re: Di-cina-cina-kan==deleted===Apa yang akan anda lakukan? Pindahkan? Lawan? Kobarkan perang fisik? Apakah menyelesaikan persoalan? Atau lawan segala bentuk diskriminasi tersebut sambil tidak melakukan diskriminasi juga? Apakah anda didukung oleh komunitas anda? Meskipun banyak, anda tetap sendiri. Itulah komunitas Tionghoa Indonesia. Udah disumpahin, dicaci maki, diludahin, digebukin, dipalak, dijarah, diperkosa, dibunuh, bahkan dibakar, tetap ga efek. Ga jera juga. Kalau udah gini, lantas salah siapa?Salam DamaiJeritan Bisu Kaum Tersisih .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
Pak mod, idealis anda untuk membuat milis menjadi jembatan antara non tionghoa dan tionghoa, tidak berlaku buat sdr jeritan bisu(yang bersembunyi tanpa identitas(Chickenayam) ), lebih membuat milis menjadi tidak sehat. Dan sebetulnya saya pun mulai enggan membaca posting di milis ini. terlebih posting dari sdr tsb, sekiranya mod harus mulai bertindak tegas... Santai saja pak Hadi, tidak perlu emosi. Milis kan tempat orang berdiskusi di dunia maya. Kita sebagai orang yang bisa berbicara (tidak bisu), seharusnya bisa memberi pelajaran yang baik kepada orang yang menjerit-jerit dalam kebisuannya. Beri orang yang menjerit - jerit itu pencerahan sehingga dia tidak bisu dan tidak tersisih lagi. Rgds, Andi Tan .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
Ya, maklumlah yang namanya seorang bisu itu orang yangtidak bisa ngomong, jadi cuman bisa menjerit-jerit yang sangat tidak enak didengar dikuping itu. Kalau sudah bisu, masih juga harus dibungkam suaranya, kan kasihan juga ya. Biarlah dia menyampaikan pendapatnya dengan menjerit-jerit, sedikit melengking yang menusuk kuping itu. Dan, ... kita sedapat mungkin dengan kesabaran tinggi menangkis pendapat-pendapat absurdnya saja. Sekadar meluruskan, biar tidak dipandang sebagai orang yang petantang-petentang hanya karena bisa bicara. Sekali lagi, maklumilah orang yang bisu tentu sedikit tidak normal. Tidak usah emosi dan marah hanya karena jeritannya yang melengking dan nusuk kuping. Sabr, deh. Salam, ChanCT - Original Message - From: Andi Tan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 21, 2005 3:52 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan Pak mod, idealis anda untuk membuat milis menjadi jembatan antara non tionghoa dan tionghoa, tidak berlaku buat sdr jeritan bisu(yang bersembunyi tanpa identitas(Chickenayam) ), lebih membuat milis menjadi tidak sehat. Dan sebetulnya saya pun mulai enggan membaca posting di milis ini. terlebih posting dari sdr tsb, sekiranya mod harus mulai bertindak tegas...Santai saja pak Hadi, tidak perlu emosi.Milis kan tempat orang berdiskusi di dunia maya.Kita sebagai orang yang bisa berbicara (tidak bisu), seharusnya bisamemberi pelajaran yang baik kepada orang yang menjerit-jeritdalam kebisuannya.Beri orang yang menjerit - jerit itu pencerahan sehingga dia tidak bisu dantidak tersisih lagi.Rgds,Andi Tan.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :..: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :..: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :..: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links* To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/* To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED]* Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
Ada baiknya milis ini mengadakan kursus penguatan bahasa Indonesia untuk beberapa kawan di sini sehingga mereka bisa membaca dan memahami makna yang tersirat dan tersurat dalam tulisan orang secara baik dan benar. Kalau tidak, kasihan kawan-kawan ini, hanya bisa jadi penghujat reaksioner kelas teri yang seakan ngerti apa yang dimaksud orang lain padahal jauh panggang dari api. ==He .. he .. he ..saya rasa yang mana panggang dan yang mana api mungkin anda juga tidak bisa membedakan. Karena anda selalu meng-generalisir sesuatu, sehingga panggang dan api pasti akan terlihat sama. Kawanku, saya ambilakan kutipan dari postingan anda : Apa yang akan anda lakukan? Pindahkan? Lawan? Kobarkan perang fisik? Apakah menyelesaikan persoalan? Atau lawan segala bentuk diskriminasi tersebut sambil tidak melakukan diskriminasi juga? Apakah anda didukung oleh komunitas anda? Meskipun banyak, anda tetap sendiri. Itulah komunitas Tionghoa Indonesia.Udah disumpahin, dicaci maki, diludahin, digebukin, dipalak, dijarah, diperkosa, dibunuh, bahkan dibakar, tetap ga efek. Ga jera juga. Kalau udah gini, lantas salah siapa? Komunitas yang mana yang anda maksudkan kawan ? Jera karena apa kawanku ? Salah siapa ? Ya jelas yang salah orang yang suka mengenarilisir sesuatu, karena mereka tidak tau yang mana panggang dan yang mana api. Taunya hanya komunitas Tionghoa yang jelek. Banyak juga koq Tionghoa yang berprestasi. Kawanku tahukah dikau siapa peraih medali emas pertama untuk Indonesia di olimpiade ? Itu hanya salah satu contoh pertanyaan yang mungkin bisa membuka pikiran anda agar jangan mengenaralisirkan sesuatu. Karena cara berpikir seperti anda ini yang berbahaya, kawanku. Salah sasaran nanti kita. Taunya komunitas Tionghoa Indonesia itu jelek, maka akan menyumpahin, mencaci maki, meludahi, menggebuki, memalak, menjarah memperkosa, membunuh dan bahkan membakar Tionghoa. Cukup dulu ya kawanku, tidak pernah lho saya nulis di milis ini. Apalagi sampai satu layar monitor penuh. Biasanya saya hanya membaca saja ulasan dari semua suhu di sini, abis asik sih. Cuma kali ini gatel aja, penginnya nggaruk aja. He... he... he... Rgds Andi Tan Diawali dan diakhiri dengan He... he... he... .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
Dear Pak Bisu, Dalam forum terbuka seperti milist ini, diskusi sampai perdebatan sengit bahkan sampai debat kusir bisa saja terjadi. Dalam pemakaian bahasa pun (tidak hanya di milist ini tetapi di semua milist), ada yang santun, ada yang blak2an, bahkan ada yang kasar sekalipun, semua bisa saja ada karena ini khan forum terbuka, semua orang ada. Walaupun dari postingan Pak Bisu yang rata-rata itu tidak fair dan punya tendensius menjelek2kan kaum Tionghua, toh tidak semua orang menghujat Pak Bisu khan, ada yang ngebalasnya secara halus dan dengan bahasa yang sopan dan santun juga. Bahkan saat ada yang mulai emosi dalam menanggapi postingan Pak Bisu, ada yang malah berusaha mendinginkan suasana. Jadi rasanya semuanya masih dalam taraf yang cukup wajar untuk sebuah forum terbuka seperti milist ini. Salam, Suryadi Jeritan Bisu [EMAIL PROTECTED] Sent by: budaya_tionghua@yahoogroups.com 21/07/2005 03:25 PM Please respond to budaya_tionghua@yahoogroups.com To budaya_tionghua@yahoogroups.com cc Subject [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan Kawan Moderator, Ada baiknya milis ini mengadakan kursus penguatan bahasa Indonesia untuk beberapa kawan di sini sehingga mereka bisa membaca dan memahami makna yang tersirat dan tersurat dalam tulisan orang secara baik dan benar. Kalau tidak, kasihan kawan-kawan ini, hanya bisa jadi penghujat reaksioner kelas teri yang seakan ngerti apa yang dimaksud orang lain padahal jauh panggang dari api. Salam Damai Jeritan Bisu Kaum Tersisih --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Andi Tan [EMAIL PROTECTED]... wrote: Pak mod, idealis anda untuk membuat milis menjadi jembatan antara non tionghoa dan tionghoa, tidak berlaku buat sdr jeritan bisu(yang bersembunyi tanpa identitas(Chickenayam) ), lebih membuat milis menjadi tidak sehat. Dan sebetulnya saya pun mulai enggan membaca posting di milis ini. terlebih posting dari sdr tsb, sekiranya mod harus mulai bertindak tegas... Santai saja pak Hadi, tidak perlu emosi. Milis kan tempat orang berdiskusi di dunia maya. Kita sebagai orang yang bisa berbicara (tidak bisu), seharusnya bisa memberi pelajaran yang baik kepada orang yang menjerit-jerit dalam kebisuannya. Beri orang yang menjerit - jerit itu pencerahan sehingga dia tidak bisu dan tidak tersisih lagi. Rgds, Andi Tan Start your day with Yahoo! - make it your home page .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group budaya_tionghua on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. Disclaimer: This email may contain privileged and/or confidential information intended only for the use of the addressee. If you are not the addressee, or the person responsible for delivering it to the addressee, you may not use, copy or deliver this to anyone else. If you receive this email by mistake, please immediately notify us. Opinions contained herein may be the personal opinion of the sender and do not necessarily represent the views of the Company. If you are in any doubt as to whether the opinions are officially endorsed by the Company, please contact our Compliance Dept at (+65) 6225 1228 for clarification. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
yoi, kalau sekolah di swasta dijamin tidak ada resiko ttg hal beginian yang bisa bikin anak depresi, kenapa harus ambil resiko? iklan salah beli minyak kayu putih aja sampe mertua bilang: bikin anak kok coba-coba. sama tuh, sekolahin anak kok coba-coba :D kalao anaknya badan gede, kelihatan berani dan bandel, silahkan aja dicoba, kalau mau jadi pahlawan (mungkin jadi) tentu harus ada pengorbanan dong, misalnya dari kecil sudah dicina-cinakan selama sekitar 6 jam x 5 (hari) x 52 (minggu) x 6 (taon) - sampe kelas 6 SD --- hadi_pranoto2001 [EMAIL PROTECTED] wrote: Lihat situasi dan kondisi juga lah, jangan sampai terlalu parah hingga anak sendiri despresi terganggu jiwanya --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju dengan Ulysee, dan satu usul yang sangat bijaksana. Ber- Bhineka Tungal Ika, beraneka ragam warna-warni kulit, beraneka ragam adat-istiadat suku-suku, etnis yang berbeda, akan memperindah taman Nusantara ini. Hendaknya bu guru sejak dari taman kanak-kanak juga sudah memulai mengajarkan budaya Bhineka Tunggal Ika ini, tidak saling ejek-mengejek diantara anak sekolah hanya karena beda suku dan beda etnis. Dan, ... kalau anak-anak sejak taman kanak-kanak sudah biasa bermain bersama, belajar bersama, besarnya juga tidak canggung dan risih untuk hidup bersama didalam masyarakat. Bagi orang-tua yang menghadapi anak-anaknya diejek disekolah maupun dijalan, hendaknya juga bisa mendidik anak-anak untuk tetap berbesar hati dan sabar, tak perlu jadi adu jotos dan dendam hati. Perlakukanlah anak yang mengejek itu secara baik-baik, agar mereka tidak lagi selalu mengejek orang dengan mencina-cinakan. Apa salahnya lahir sebagai cina?! Seandainya tidak juga mendengar, adukanlah secara baik-baik pada bu guru, kepala klas atau kepala sekolah. Agar sekolah itu, apalagi sekolah negeri, bisa mendidik anak muridnya secara baik mentrapkan semboyan negara ini yang sudah 60 tahun, Bhineka Tunggal Ika. Mudah-mudahan bisa mendapatkan penyelesaian secara baik dan tidak membuat si anak trauma, takut masuk sekolah. Salam, ChanCT - Original Message - From: ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 20, 2005 1:37 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Di-cina-cina-kan Mindahin ke skolah swasta itu memang cara yang instant, cara yang mudah dan cepat, tapi bukan solusi, sebab dicina-cina kan itu nggak cuman disekolah, di jalan juga bisa di-cina-cina kan. Dan jangan- jangan di sekolah baru dia bingung di pribumi- pribumikan hihihi. Mengingat anak baru kelas 1 SD diberi pengertian yang nyata kali sulit, mendingan berbasis Bhinneka Tunggal Ika saja, bilang oh iya, negeri Indonesia memang kaya ragam suku bangsa bahasa dan budaya, ada jawa, batak, bali de es be termasuk tionghua atau cina. Terus beliin buku itu tuh yang ada gambar2 pakaian dan rumah adat, biarkan dia mengerti bahwa satu taman itu indah kalau banyak bunga aneka warna, kalo satu warna aja pan bosen dunks. Siapa tahu sambil dia pamer buku baru sama teman2nya tanpa sadar menularkan acara ber bhinneka ria sama yang lain. Terutama sih tanamkan sama anak, bahwa diejek itu perasaan dia bagaimana? Biar dia bisa menceritakan, kalau dia bilang tidak enak, ajarkan, kalau kamu tidak mau diejek, kalau tahu diejek menyakitkan, kelak jangan pernah mengejek orang lain. Gitu kali usul dari saya. -Original Message- From: Edy Wijaya [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 20, 2005 6:55 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Di-cina-cina-kan maaf, sekolah ngeri ya? eh negri maksud saya. pindahin aja ke sekolah swasta, mahal dikit ya ndak apalah, masih kecil baru via mulut, ntar agak gede sampe pake fisik kan berabe, di indonesia namanya bentrok fisik sangat dominan ;-) --- yasuaki_kurata05 [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya boleh dibilang 100% Cina. Artinya, kakek dan nenek saya datang dari daratan Cina. Tampang saya juga tampang Cina. Istri saya ibunya Cina tapi ayahnya bukan. Dari segi tampang istri saya mewarisi Papanya (termasuk family name-nya) sehingga tidak seorangpun yang mengira dia berdarah Cina. Masalahnya, anak-anak saya cukup kental tampang cinanya. Nah, salah satu anak saya (laki-laki) yang baru masuk SD kelas I sering di-cina- cina-kan oleh temannya. Saya merasa kasihan dan tampak bahwa anak saya sendiri bingung. Mungkin, dia sendiri belum tahu bahwa dia cina. Pertanyaan saya kepada rekan-rekan sekalian, bagaimana sebaiknya saya bersikap atau mendidik anak saya untuk menerima kenyataan dan ejekan ini. Saya tidak mau
Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
Secara psikologis, trauma sejak kecil, bisa sangat berbekas... bahkan sampai dewasa. jika si anak tidak terlalu stres, misal cuma di-cina2 kan doang, lewat panggilan.. masalah itu lumrah, meskipun dia pindah ke sekolah swasta mungkin dia juga dapat panggilan lain... anak2 pasti sering panggil2 julukan , bahkan 1 kelas bisa isinya kebun binatang, atau dipanggilin nama ayahnya... bahkan bila anak itu berprestasi, malah2 cina bisa menjadi semacam sebutan kebanggaan... itu dialami saya juga :p, dan enaknya, ketika dewasa, wawasannya jadi luas, dan banyak teman2 yg berbhineka tunggal ika... Eddy On 7/20/05, hadi_pranoto2001 [EMAIL PROTECTED] wrote: Lihat situasi dan kondisi juga lah, jangan sampai terlalu parah hingga anak sendiri despresi terganggu jiwanya --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju dengan Ulysee, dan satu usul yang sangat bijaksana. Ber- Bhineka Tungal Ika, beraneka ragam warna-warni kulit, beraneka ragam adat-istiadat suku-suku, etnis yang berbeda, akan memperindah taman Nusantara ini. Hendaknya bu guru sejak dari taman kanak-kanak juga sudah memulai mengajarkan budaya Bhineka Tunggal Ika ini, tidak saling ejek-mengejek diantara anak sekolah hanya karena beda suku dan beda etnis. Dan, ... kalau anak-anak sejak taman kanak-kanak sudah biasa bermain bersama, belajar bersama, besarnya juga tidak canggung dan risih untuk hidup bersama didalam masyarakat. Bagi orang-tua yang menghadapi anak-anaknya diejek disekolah maupun dijalan, hendaknya juga bisa mendidik anak-anak untuk tetap berbesar hati dan sabar, tak perlu jadi adu jotos dan dendam hati. Perlakukanlah anak yang mengejek itu secara baik-baik, agar mereka tidak lagi selalu mengejek orang dengan mencina-cinakan. Apa salahnya lahir sebagai cina?! Seandainya tidak juga mendengar, adukanlah secara baik-baik pada bu guru, kepala klas atau kepala sekolah. Agar sekolah itu, apalagi sekolah negeri, bisa mendidik anak muridnya secara baik mentrapkan semboyan negara ini yang sudah 60 tahun, Bhineka Tunggal Ika. Mudah-mudahan bisa mendapatkan penyelesaian secara baik dan tidak membuat si anak trauma, takut masuk sekolah. Salam, ChanCT - Original Message - From: ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 20, 2005 1:37 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Di-cina-cina-kan Mindahin ke skolah swasta itu memang cara yang instant, cara yang mudah dan cepat, tapi bukan solusi, sebab dicina-cina kan itu nggak cuman disekolah, di jalan juga bisa di-cina-cina kan. Dan jangan- jangan di sekolah baru dia bingung di pribumi- pribumikan hihihi. Mengingat anak baru kelas 1 SD diberi pengertian yang nyata kali sulit, mendingan berbasis Bhinneka Tunggal Ika saja, bilang oh iya, negeri Indonesia memang kaya ragam suku bangsa bahasa dan budaya, ada jawa, batak, bali de es be termasuk tionghua atau cina. Terus beliin buku itu tuh yang ada gambar2 pakaian dan rumah adat, biarkan dia mengerti bahwa satu taman itu indah kalau banyak bunga aneka warna, kalo satu warna aja pan bosen dunks. Siapa tahu sambil dia pamer buku baru sama teman2nya tanpa sadar menularkan acara ber bhinneka ria sama yang lain. Terutama sih tanamkan sama anak, bahwa diejek itu perasaan dia bagaimana? Biar dia bisa menceritakan, kalau dia bilang tidak enak, ajarkan, kalau kamu tidak mau diejek, kalau tahu diejek menyakitkan, kelak jangan pernah mengejek orang lain. Gitu kali usul dari saya. -Original Message- From: Edy Wijaya [mailto:[EMAIL PROTECTED]...] Sent: Wednesday, July 20, 2005 6:55 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Di-cina-cina-kan maaf, sekolah ngeri ya? eh negri maksud saya. pindahin aja ke sekolah swasta, mahal dikit ya ndak apalah, masih kecil baru via mulut, ntar agak gede sampe pake fisik kan berabe, di indonesia namanya bentrok fisik sangat dominan ;-) --- yasuaki_kurata05 [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya boleh dibilang 100% Cina. Artinya, kakek dan nenek saya datang dari daratan Cina. Tampang saya juga tampang Cina. Istri saya ibunya Cina tapi ayahnya bukan. Dari segi tampang istri saya mewarisi Papanya (termasuk family name-nya) sehingga tidak seorangpun yang mengira dia berdarah Cina. Masalahnya, anak-anak saya cukup kental tampang cinanya. Nah, salah satu anak saya (laki-laki) yang baru masuk SD kelas I sering di-cina- cina-kan oleh temannya. Saya merasa kasihan dan tampak bahwa anak saya sendiri bingung. Mungkin, dia sendiri belum tahu bahwa dia cina. Pertanyaan saya kepada rekan-rekan sekalian, bagaimana sebaiknya saya bersikap atau mendidik anak saya untuk menerima kenyataan dan ejekan ini. Saya tidak mau anak saya menyalahkan saya atas kondisi ini. Saya sendiri bisa membayangkan nggak enaknya diejek seperti ini krn waktu kecil saya hidup di kampung. Barangkali ada rekan yang bisa
RE: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
Saudara2 milis, sejak dulu saya perhatikan Jeritan Bisu selalu posting artikel2 dan komentar2 yang berbau sara, lebih spesifiknya yang anti-cina. Tidak ada alasan dibalik posting2 tersebut kecuali untuk memancing amarah dan dialog yang tidak berguna dan tidak ada ujungnya. Mungkin moderator bisa mempertimbangkan supaya Jeritan Bisu bisa di-ban dari milis ini Mike From: Fredy Alimin [EMAIL PROTECTED] Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan Date: Wed, 20 Jul 2005 19:13:56 -0700 (PDT) Dear Moderator, Kalau menurut saya email spt dibawah ini sdh masuk kategori HATE MAIL. dan seharusnya tdk perlu diloloskan di milis. Tks fa = Message: 3 Date: Wed, 20 Jul 2005 05:01:40 -0700 (PDT) From: Jeritan Bisu Subject: Re: Di-cina-cina-kan ==deleted=== Apa yang akan anda lakukan? Pindahkan? Lawan? Kobarkan perang fisik? Apakah menyelesaikan persoalan? Atau lawan segala bentuk diskriminasi tersebut sambil tidak melakukan diskriminasi juga? Apakah anda didukung oleh komunitas anda? Meskipun banyak, anda tetap sendiri. Itulah komunitas Tionghoa Indonesia. Udah disumpahin, dicaci maki, diludahin, digebukin, dipalak, dijarah, diperkosa, dibunuh, bahkan dibakar, tetap ga efek. Ga jera juga. Kalau udah gini, lantas salah siapa? Salam Damai Jeritan Bisu Kaum Tersisih .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
-Original Message- From: Jeritan Bisu [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Apa yang akan anda lakukan? Pindahkan? Lawan? Kobarkan perang fisik? Apakah menyelesaikan persoalan? Atau lawan segala bentuk diskriminasi tersebut sambil tidak melakukan diskriminasi juga? Apakah anda didukung oleh komunitas anda? Meskipun banyak, anda tetap sendiri. Itulah komunitas Tionghoa Indonesia.Udah disumpahin, dicaci maki, diludahin, digebukin, dipalak, dijarah, diperkosa, dibunuh, bahkan dibakar, tetap ga efek. Ga jera juga. Kalau udah gini, lantas salah siapa? Salah siapa? Yang Jelas Diskriminasi banyak dan gencar di Tanah Pulau Jawa. Sedangkan untuk di Sumatra, Kalimantan dan lain-lain tidak begitu bersuara. Walaupun ada itu juga pengaruh Orang Jawa yang ada disana. Diskriminasi sebenarnya berasal dari Peradaban Hindu di pulau Jawa. Banyak sekali Orang Jawa terutama Kasta terendah, sedangkan Orang Tionghua yang sebagai pendatang banyak berdagang di Tanah Jawa menjadi dan memiliki Kasta yang lebih tinggi dari Orang Jawa itu sendiri. Ini adalah pemberian penghargaan dari Raja-Raja Jawa untuk Pedagang dari Tionghua. Kenapa hanya Orang Tionghua terasa kuat di Diskriminasi. Karena pola hidup Orang Tionghua yang ulet bersosialisasi, berpegang pada adat leluhurnya dan jarang untuk langsung kawin campur dengan penduduk Pribumi. Hal ini beda dengan pedagang pendatang dari Gujarat, Arab dan lain-lain. Dan lebih-lebih mendapat perlakuan yang sama di Masa Kolonial di Tanah Jawa. Beda lho perlakuan pada Masa Kolonial ; Orang Tionghua yang ada di Sumatra, Kalimantan dengan yang ada di Tanah Jawa. Maka dari itu ubah pulalah pola pikir anda untuk meniadakan diskriminasi, Karena Diskriminasi adalah warisan dari Kaum rendah Orang Jawa. Salam Damai Jeritan Bisu Kaum Tersisih .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian Dari YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
Bertanya siapa mah enggak akan ada ujungnya. Mempertanyakan harus bagaimana? Itu juga buany jawabannya. Yang penting mah intinya pertama bisa survive, kedua mau berusaha, ketiga dan seterusnya baru memikirkan segala macem eksistensi de el el. Di diskriminasi bisa dilihat sebagai hambatan atau tantangan, tergantung mau lihat dari sudut mana. Enakan dianggap tantangan aja, sejak kecil anak diajak berusaha khan bagus, kalo enggak ntar gedenya jadi pesimis, lebih kasihan. BTW ini si bisu belakangan mulai banyak menjerit jerit. Bisunya sudah sembuh tah? -Original Message- From: Jeritan Bisu [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 20, 2005 7:02 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan Kawan Yaskur, anda meminta, kami menjawab, demikian judul sebuah acara. Ini mah persoalan klasik umat manusia, ga peduli apa latar belakang suku, ras, agama, ataupun bangsa anda. Ga enakan jadi korban diskriminasi? Jadi Tionghoa di tengah lautan pribumi, jelas bukan persoalan mudah kawan, terutama jika Tionghoa itu sudah mempunyai stigma dan memang belum pandai apalagisadar diri untuk menempatkan diri secara selayaknya. Begitu juga menjadi pribumi di tengah lautan Tionghoa. Sami mawon kawan. Malah bisa jadi lebih parah! Kasihan. Anak-anak yang selalu jadi korban paling empuk! Sakitkan jadi target diskriminasi? Diskriminasi adalah pedang bermata dua. Saya diskriminasi, anda pun diskriminasi. Tapi kenapa selalu jadi bulan-bulanan diskriminasi? Ini yang perlu dicari hingga tuntas oleh orang Tionghoa sendiri. Melihat karakteristik Tionghoa negeri ini, saya agak pesimiskelompokini bisa sadar diri. Kasihan anak anda kawan. Kasihan anak-anak yang selalu jadi korban diskriminasi. Apa yang akan anda lakukan? Pindahkan? Lawan? Kobarkan perang fisik? Apakah menyelesaikan persoalan? Atau lawan segala bentuk diskriminasi tersebut sambil tidak melakukan diskriminasi juga? Apakah anda didukung oleh komunitas anda? Meskipun banyak, anda tetap sendiri. Itulah komunitas Tionghoa Indonesia.Udah disumpahin, dicaci maki, diludahin, digebukin, dipalak, dijarah, diperkosa, dibunuh, bahkan dibakar, tetap ga efek. Ga jera juga. Kalau udah gini, lantas salah siapa? Salam Damai Jeritan Bisu Kaum Tersisih --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, yasuaki_kurata05 [EMAIL PROTECTED]... wrote: Saya boleh dibilang 100% Cina. Artinya, kakek dan nenek saya datang dari daratan Cina. Tampang saya juga tampang Cina. Istri saya ibunya Cina tapi ayahnya bukan. Dari segi tampang istri saya mewarisi Papanya (termasuk family name-nya) sehingga tidak seorangpun yang mengira dia berdarah Cina. Masalahnya, anak-anak saya cukup kental tampang cinanya. Nah, salah satu anak saya (laki-laki) yang baru masuk SD kelas I sering di-cina- cina-kan oleh temannya. Saya merasa kasihan dan tampak bahwa anak saya sendiri bingung. Mungkin, dia sendiri belum tahu bahwa dia cina. Pertanyaan saya kepada rekan-rekan sekalian, bagaimana sebaiknya saya bersikap atau mendidik anak saya untuk menerima kenyataan dan ejekan ini. Saya tidak mau anak saya menyalahkan saya atas kondisi ini. Saya sendiri bisa membayangkan nggak enaknya diejek seperti ini krn waktu kecil saya hidup di kampung. Barangkali ada rekan yang bisa memberi saran ? Ingat lho, anak saya baru masuk kelas I SD. Kalau sudah SMP saya bisa tunjukin prestasi Rudy Hartono, Liem Swie King, Kwik Kian Gie, dan juara-juara TOFI supaya dia nggak minder jadi Cina. Bung ABS dan Jeritan Bisu juga boleh kasih saran supaya ada perspektif dari dunia lain he...he...he... kaya cerita horor aja. YasKur __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan
Ah, jangan menyepelekan anak-anak. Pada nakut nakutin ortu yang mau nyekolahin anak aja. Banyak kok pengalaman anak yang tidak ambil pusing masalah di cina-cina kan di jawa-jawa kan atau apalah, anak kecil juga sudah punya kemampuan survive. Boro sampe depresi segala. Yang penting ortu terus mendampingi dan mendukung anak lah, komunikasi jangan berenti, tapi jangan sampai juga masalah kecil dibikin besar, nanti anak curiga malah. Anak yang belum tahu diskriminasi nanti malah terpupuk kecurigaan akan diskriminasi, udah gede jadi paranoid, h. Bagi pengalaman, tiga teman dekat saya, satu muslim, sekolahnya di sekolah swasta yang mayoritas Kristen melulu, sudah besar berwawasan luas, sampai detik ini saya masih kagum keputusan ortunya yang tidak takut anaknya tertekan sebagai minoritas. Satu lagi Kristen, jawa, sekolah di sekolah swasta yang mayoritas tionghua, jadi minoritas, tapi dia belajar melihat yang tionghua enggak semuanya brengsek dan enggak semuanya baik, sama aja kayak semua orang di muka bumi ga peduli ras nya ada yang baik ada yang brengsek, satu lagi tionghua tulen, sekolahnya di negri melulu, sama, dia juga melihat jadi minoritas enggak selamanya jelek. Kesimpulan, yang terbiasa jadi minoritas wawasannya lebih luas daripada yang ngumpet dalam lingkungan mayoritas melulu, bisa mengarah kepada chauvinist :P bahaya. Perkembangan anak-anak, yang penting orang tua mendampingi, sementara cari jalan supaya anak belajar menghadapi segala rintangan dalam hidupnya, begitu sajalah. -Original Message- From: Edy Wijaya [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 20, 2005 7:33 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Di-cina-cina-kan yoi, kalau sekolah di swasta dijamin tidak ada resiko ttg hal beginian yang bisa bikin anak depresi, kenapa harus ambil resiko? iklan salah beli minyak kayu putih aja sampe mertua bilang: bikin anak kok coba-coba. sama tuh, sekolahin anak kok coba-coba :D kalao anaknya badan gede, kelihatan berani dan bandel, silahkan aja dicoba, kalau mau jadi pahlawan (mungkin jadi) tentu harus ada pengorbanan dong, misalnya dari kecil sudah dicina-cinakan selama sekitar 6 jam x 5 (hari) x 52 (minggu) x 6 (taon) - sampe kelas 6 SD --- hadi_pranoto2001 [EMAIL PROTECTED] wrote: Lihat situasi dan kondisi juga lah, jangan sampai terlalu parah hingga anak sendiri despresi terganggu jiwanya .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/