Sudah tidak sehat : Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Thread Tantono Subagyo
Mengingat bahwa stamina sudah menurun dan pekerjaan sedang banyak maka saya
mundur dari thread ini.  Apalagi makin tidak sehat dan menjurus ke pribadi.
Selahakan diteruskan dan untuk sdr Danardono kalau ingin diskusi saya layani
secara pribadi.  Kesalahan utama saya adalah melayani sdr Danardono dijalur
umum sehingga menyebabkan apa yang orang sangat terpelajar bilang : Sturm
inthe glass (uanggell-e rek).  Untuk para budayawan Tionghua termasuk
buayawan, terimakasih, seperti anda lihat tidak ada posting saya yang
bermaksud melecehkan, saya bertanya secara benar.  Demikian juga untuk
siutjay Zfy maaf sebesar-besarnya, saya hanya menganjurkan karya nyata,
kalau sudah buannyyaaak ya sudah, silahkan berkotbah terus untuk mengingat.
Salam, Tan Lookay


Sudah tidak sehat : Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Thread danarhadi2000
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mengingat bahwa stamina sudah menurun dan pekerjaan sedang banyak 
maka saya
> mundur dari thread ini.  Apalagi makin tidak sehat dan menjurus ke 
pribadi.
> Selahakan diteruskan dan untuk sdr Danardono kalau ingin diskusi 
saya layani
> secara pribadi.  Kesalahan utama saya adalah melayani sdr Danardono 
dijalur
> umum sehingga menyebabkan apa yang orang sangat terpelajar bilang : 
Sturm
> inthe glass (uanggell-e rek).  Untuk para budayawan Tionghua 
termasuk
> buayawan, terimakasih, seperti anda lihat tidak ada posting saya 
yang
> bermaksud melecehkan, saya bertanya secara benar.  Demikian juga 
untuk
> siutjay Zfy maaf sebesar-besarnya, saya hanya menganjurkan karya 
nyata,
> kalau sudah buannyyaaak ya sudah, silahkan berkotbah terus untuk 
mengingat.
> Salam, Tan Lookay
>

 Berkhotbah untuk mengingat? 

Saya jadi ingat seorang politisi kita dari PDIP yang mengingatkan, 
bahwa kesalahan bangsa ini ialah lekas lupa sejarah. Beliau ini bukan 
anggauta milis kita, tapi kok pemikirannya sama ya?

Memang, kalau "melupakan" adalah sebuah tindakan mulia, mungkin yang 
pikun akan masuk surga dahulu, dan pasien Altzheimer jadi pahlawan 
nasional.

Diskusi pribadi? Untuk apa? Kan themanya thema bersama? Kalau anda 
ingin nasehat mengenai Finance Management boleh konsultasi pribadi, 
tapi ada charge-nya lho.

Bagusnya milis adalah melatih keterbukaan, jadi justru tidak sedikit 
sedikit lari ke jalur pribadi. Pribadi ya pribadi. sya perhatikan 
jalan banyak diskusi disni, hampir semua, yang "berbau" pribadi masih 
tetap menyangkut kepentingan bersama. 

Kalau kita, dimuka umum katakan misalnya "Tuhan  itu hanya satu, 
tidak macam macam", maka dimuka umum juga hendaknya sedia 
menerangkan, apa maksudnya Tuhan itu satu". Satu untuk semua? OK, 
tetapi terangkan bagaimana itu. Misalnya, apakah umat Kristen (ini 
dari sisi budaya lho) juga memuja Brahma, Vishnu dan Shiwa, yang 
dipuja saudara kandung kita di Bali?

Gitu lho, jadi jangan lalu lari ke jalur pribadi. Memangnya ngomongin 
angsuran untuk RT/RW?

Salam diskusi

Danardono






Re: Sudah tidak sehat : Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-09 Thread Fy Zhou
Inilah penyakit masyarakat Indonesia, kalau bicara suka membawa2 nama Tuhan.. 
Dia tak sadar bahwa dng menyebut Tuhan dia telah membawa konsep agamanya. 
Mungkin dia lupa di agama Budha tak mengenal istilah Tuhan. Lantas bagaimana 
kalau orang selalu membawa2 nama Sang Budha dalam setiap pembicaraan? mabok 
tidak?
 
Salam budaya
ZFy



- Original Message 
From: danarhadi2000 <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 9, 2008 4:27:36 AM
Subject: Sudah tidak sehat : Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua 
tentang memaafkan.


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Tantono Subagyo" 
<[EMAIL PROTECTED] > wrote:
>
> Mengingat bahwa stamina sudah menurun dan pekerjaan sedang banyak 
maka saya
> mundur dari thread ini. Apalagi makin tidak sehat dan menjurus ke 
pribadi.
> Selahakan diteruskan dan untuk sdr Danardono kalau ingin diskusi 
saya layani
> secara pribadi. Kesalahan utama saya adalah melayani sdr Danardono 
dijalur
> umum sehingga menyebabkan apa yang orang sangat terpelajar bilang : 
Sturm
> inthe glass (uanggell-e rek). Untuk para budayawan Tionghua 
termasuk
> buayawan, terimakasih, seperti anda lihat tidak ada posting saya 
yang
> bermaksud melecehkan, saya bertanya secara benar. Demikian juga 
untuk
> siutjay Zfy maaf sebesar-besarnya, saya hanya menganjurkan karya 
nyata,
> kalau sudah buannyyaaak ya sudah, silahkan berkotbah terus untuk 
mengingat.
> Salam, Tan Lookay
>

 Berkhotbah untuk mengingat? 

Saya jadi ingat seorang politisi kita dari PDIP yang mengingatkan, 
bahwa kesalahan bangsa ini ialah lekas lupa sejarah. Beliau ini bukan 
anggauta milis kita, tapi kok pemikirannya sama ya?

Memang, kalau "melupakan" adalah sebuah tindakan mulia, mungkin yang 
pikun akan masuk surga dahulu, dan pasien Altzheimer jadi pahlawan 
nasional.

Diskusi pribadi? Untuk apa? Kan themanya thema bersama? Kalau anda 
ingin nasehat mengenai Finance Management boleh konsultasi pribadi, 
tapi ada charge-nya lho.

Bagusnya milis adalah melatih keterbukaan, jadi justru tidak sedikit 
sedikit lari ke jalur pribadi. Pribadi ya pribadi. sya perhatikan 
jalan banyak diskusi disni, hampir semua, yang "berbau" pribadi masih 
tetap menyangkut kepentingan bersama. 

Kalau kita, dimuka umum katakan misalnya "Tuhan itu hanya satu, 
tidak macam macam", maka dimuka umum juga hendaknya sedia 
menerangkan, apa maksudnya Tuhan itu satu". Satu untuk semua? OK, 
tetapi terangkan bagaimana itu. Misalnya, apakah umat Kristen (ini 
dari sisi budaya lho) juga memuja Brahma, Vishnu dan Shiwa, yang 
dipuja saudara kandung kita di Bali?

Gitu lho, jadi jangan lalu lari ke jalur pribadi. Memangnya ngomongin 
angsuran untuk RT/RW?

Salam diskusi

Danardono


.