Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???++ms Theo

2008-07-15 Terurut Topik vonny vitawati


Mas Theo,


Apalagi klo di baca ama mas Irwank .. mana siy beliau itu koq dah lama  ga 
keliatan .. ? secara mas irwank itu rajin sholat .. bisa di kemplang mbak 
Hafsah huahahhhaha 

rgds
ivonne


--- On Tue, 7/15/08, theo berto [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: theo berto [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 15, 2008, 9:14 AM











Iya lo...lucu... ..ha..ha. ..




- Original Message 
From: vonny vitawati [EMAIL PROTECTED] com
To: [EMAIL PROTECTED] com
Sent: Tuesday, July 15, 2008 8:48:34 PM
Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???








Mbak Hafsah ... huahahahahha .. koq segitunya .. 


--- On Tue, 7/15/08, Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com wrote:

From: Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com
Subject: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???
To: [EMAIL PROTECTED] com
Date: Tuesday, July 15, 2008, 8:31 AM




Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???

Kalo anda ingin membangun sekolah Ilmu Matematika, maka modalnya cuma
papan tulis dan kapur, dan urusan uang bangku cukup setiap murid
disuruh bawa bangku sendiri2 atau anda kenakan biaya bangku yang
paling murah dengan harga bangku yang paling mahal.

Tetapi untuk dosen-nya kalo anda sendiri ahli matematika maka tak
perlu menggaji dosen lagi, cukup anda mengajarnya sendiri dan uang
kuliahnya bisa berapapun anda kenakan kepada murid2 yang kesemuanya
sudah merupakan keuntungan karena tidak ada modal apapun yang keluar
karena harga papan tulis dan kapurnya cukup dibeli sekali bisa untuk 2
tahun.

Tetapi ada lagi sekolah yang lebih murah dan untungnya lebih besar
lagi, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam. Modal yang dikeluarkan justru
lebih murah lagi, tidak perlu papan tulis, tidak perlu kapur, cukup
sajadah saja yang diwajibkan murid2nya membawanya
 sendiri.

Meskipun tidak perlu bangku, tetapi setiap murid wajib membayar uang
bangku karena bangku disini mempunyai arti yang lebih luas. Dan
jangan lupa, selain uang bangku juga uang kuliahnya yang meskipun
tanpa modal tetap butuh AlQuran yang bisa dipaksa agar murid2
membelinya dari toko buku disekolah yang tentunya harganya dilipat
sampai lima kali.

Kuliah agama Islam juga tidak susah, cukup murid2 disuruh bergantian
membaca Quran dan kemudian dirujuk ke Hadisnya untuk dibaca oleh murid
lainnya, kemudian setiap murid dilakukan tanya jawab, satu murid
disuruh bertanya dan lainnya dipaksa menjawab, demikianlah seterusnya
sang pengajar boleh ngelamun saja dan digaji setiap bulan oleh
murid2nya yang tetap tolol dan dungu karena tidak akan pernah bisa
dipekerjakan dipabrik dengan pengetahuan AlQuran maupun Hadist-nya.

Setelah 3-5 tahun meng-ulang2 Quran dan Hadist yang sama, akhirnya
dibuatkan pesta
 untuk menganugerahkan gelar kesarjanaan, bisa gelarnya
S1, S2, ataupun S3 yang kesemuanya biarpun sama biayanya tetapi bisa
dihargakan lebih tinggi untuk tingkat kesarjanaan yang lebih tinggi.

Setelah para es2 ini lulus, kerjaannya sama yaitu bangun lagi sekolah
ilmu agama Islam lainnya untuk menipu calon2 lainnya, dan begitulah
seterusnya dan akhirnya negara ambruk dan kolaps karena semuanya
pandai mengaji, pandai baca Quran, namun tak satupun yang pandai
mengatur negara ataupun pandai membuka lapangan kerja bagi para
pengangguran. Lapangan kerja yang tersedia hanyalah membuka lagi
sekolah ilmu agama Islam lainnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





  
  




 

















  

CiKEAS Cita-cita: Bisnis Studio..lalu..Manajemen Artis

2008-07-15 Terurut Topik Yudistira S. Aji
Cita-cita: Bisnis Studio..lalu..Manajemen Artis

Tahun 2004, di daerah Tebet, Jakarta, saya punya teman yang jago ngebengkel. 
Luar biasa! Jago banget! Sebenarnya saya dikenalkan oleh teman beberapa tahun 
sebelumnya, sekitar tahun 1995. Mobil kesayangannya adalah Honda setrikaan. 
Kemudian, sekitar tahun 2001, dia membangun sebuah studio kecil di salah satu 
ruang di bengkelnya. Seingat saya, ruang itu dulu adalah salah satu kamar 
asistennya (mekanik). Kalau tak salah juga, waktu itu tarifnya sekitar Rp 
15.000,- per jamnya.

Beberapa bulan terakhir ini, saya mendapat kabar, bahwa dia sudah tidak lagi 
menjalankan bisnis sebagai Pebengkel, tapi sekarang dia berprofesi sebagai 
MANAJER ARTIS. Rupanya, dia telah merevisi cita-citanya menjadi MANAJER ARTIS.

HUEBAT!
Dari seorang pebengkel, lalu bisnis studio untuk latihan menyanyi dan musik, 
lalu ternyata dia sudah memposisikan diri sebagai MANAJER ARTIS. Ini adalah 
proses Metamorfosis yang sempurna! Beda Banged!

Mengapa bisa begitu?


jawabnya ada di:
http://dreamsmarter.blogspot.com/

sekadar berbagi. trims.
salam hangat



aji 
http://www.DreamSMARTer.blogspot.com/

   

Re: CiKEAS KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE

2008-07-15 Terurut Topik vonny vitawati

hem ini yg namanya tampang udik rejeki kota ya .. ato faktor lucky kali juga ya 
..


--- On Tue, 7/15/08, Yudistira S. Aji [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Yudistira S. Aji [EMAIL PROTECTED]
Subject: CiKEAS KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 15, 2008, 10:13 AM












  KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE


 KANGEN BAND adalah sebuah kisah SUKSES!
Band asal Lampung ini telah memutarbalikkan teori-teori lama, yang hampir 
pasti, yaitu kalau ingin sukses dalam dunia musik Indonesia, harus melalui 
LABEL yang BESAR. Atau setidaknya harus punya Mentor penyanyi atau band yang 
sudah Ngetop dan harus punya TAMPANG cakep.

Konsep, atau lebih tepat, apa yang dijalani (bukan sekadar konsep) oleh KANGEN 
BAND adalah bahwa mereka merangkak dari bawah, sangat bawah
 sekali.


apa kiat sukses mereka?
silakan buka:
http://dreamsmarter .blogspot. com/

sekadar berbagi.
Trims.
Salam hangat





aji 
http://www.DreamSMARTer.blogspot.com/
 

  
  




 

















  

Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???++ms Theo

2008-07-15 Terurut Topik theo berto
Mungkin dah minggat ya,..ee 



- Original Message 
From: vonny vitawati [EMAIL PROTECTED]
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 15, 2008 9:24:23 PM
Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???++ms 
Theo




Mas Theo,


Apalagi klo di baca ama mas Irwank .. mana siy beliau itu koq dah lama  ga 
keliatan .. ? secara mas irwank itu rajin sholat .. bisa di kemplang mbak 
Hafsah huahahhhaha 

rgds
ivonne


--- On Tue, 7/15/08, theo berto theoroberto@ yahoo.com wrote:

From: theo berto theoroberto@ yahoo.com
Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???
To: [EMAIL PROTECTED] com
Date: Tuesday, July 15, 2008, 9:14 AM


Iya lo...lucu... ..ha..ha. .. 



- Original Message 
From: vonny vitawati [EMAIL PROTECTED] com
To: [EMAIL PROTECTED] com
Sent: Tuesday, July 15, 2008 8:48:34 PM
Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???



Mbak Hafsah ... huahahahahha .. koq segitunya .. 


--- On Tue, 7/15/08, Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com wrote:

From: Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com
Subject: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???
To: [EMAIL PROTECTED] com
Date: Tuesday, July 15, 2008, 8:31 AM


Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???

Kalo anda ingin membangun sekolah Ilmu Matematika, maka modalnya cuma
papan tulis dan kapur, dan urusan uang bangku cukup setiap murid
disuruh bawa bangku sendiri2 atau anda kenakan biaya bangku yang
paling murah dengan harga bangku yang paling mahal.

Tetapi untuk dosen-nya kalo anda sendiri ahli matematika maka tak
perlu menggaji dosen lagi, cukup anda mengajarnya sendiri dan uang
kuliahnya bisa berapapun anda kenakan kepada murid2 yang kesemuanya
sudah merupakan keuntungan karena tidak ada modal apapun yang keluar
karena harga papan tulis dan kapurnya cukup dibeli sekali bisa untuk 2
tahun.

Tetapi ada lagi sekolah yang lebih murah dan untungnya lebih besar
lagi, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam. Modal yang dikeluarkan justru
lebih murah lagi, tidak perlu papan tulis, tidak perlu kapur, cukup
sajadah saja yang diwajibkan murid2nya membawanya sendiri.

Meskipun tidak perlu bangku, tetapi setiap murid wajib membayar uang
bangku karena bangku disini mempunyai arti yang lebih luas. Dan
jangan lupa, selain uang bangku juga uang kuliahnya yang meskipun
tanpa modal tetap butuh AlQuran yang bisa dipaksa agar murid2
membelinya dari toko buku disekolah yang tentunya harganya dilipat
sampai lima kali.

Kuliah agama Islam juga tidak susah, cukup murid2 disuruh bergantian
membaca Quran dan kemudian dirujuk ke Hadisnya untuk dibaca oleh murid
lainnya, kemudian setiap murid dilakukan tanya jawab, satu murid
disuruh bertanya dan lainnya dipaksa menjawab, demikianlah seterusnya
sang pengajar boleh ngelamun saja dan digaji setiap bulan oleh
murid2nya yang tetap tolol dan dungu karena tidak akan pernah bisa
dipekerjakan dipabrik dengan pengetahuan AlQuran maupun Hadist-nya.

Setelah 3-5 tahun meng-ulang2 Quran dan Hadist yang sama, akhirnya
dibuatkan pesta untuk menganugerahkan gelar kesarjanaan, bisa gelarnya
S1, S2, ataupun S3 yang kesemuanya biarpun sama biayanya tetapi bisa
dihargakan lebih tinggi untuk tingkat kesarjanaan yang lebih tinggi.

Setelah para es2 ini lulus, kerjaannya sama yaitu bangun lagi sekolah
ilmu agama Islam lainnya untuk menipu calon2 lainnya, dan begitulah
seterusnya dan akhirnya negara ambruk dan kolaps karena semuanya
pandai mengaji, pandai baca Quran, namun tak satupun yang pandai
mengatur negara ataupun pandai membuka lapangan kerja bagi para
pengangguran. Lapangan kerja yang tersedia hanyalah membuka lagi
sekolah ilmu agama Islam lainnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

 

 
 


  

CiKEAS Be nice to maids

2008-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=13section=0article=111643d=15m=7y=2008pix=kingdom.jpgcategory=Local%20Press

  Wednesday 9 July 2008 (05 Rajab 1429) 

 
  Be nice to maids 
  Abdulrahman Al-Sadhan | Al-Watan -
 

  Like many other writers, I have previously written about the unfair 
treatment meted to housemaids in our society. The abuse begins with having 
their salaries delayed for no reason and ends with either verbal or physical 
abuse. I repeat what I have said previously: Such treatment is uncivilized. We 
are indirectly harming the image of our country both morally and politically.

  This is especially the case when the media in some countries view the 
Kingdom negatively and make a big deal out of this issue.

  I am shocked at some of the stories that I hear and read about in the 
press. Such stories prevent people from sleeping soundly; the details are so 
bad that one cannot ascertain whether they are fiction or fact.

  One of the stories that I heard concerns a maid who was verbally and 
physically abused by her employer for several reasons. The family finally 
decided to terminate her contract and deport her. Hours before she was to 
leave, the maid devised a plan to take revenge on her employer.

  As the maid left the home and got into her employer's vehicle to go to 
the airport she claimed she had left something inside and said she needed to 
return to get it. She then went inside and returned a few minutes later. She 
then went to the airport with her employer and his wife, who did not have the 
least inkling that the maid would do something terrible inside the house.

  When the couple returned home, they discovered their young baby missing. 
They asked the child's grandmother, who lived with them, where he was. She told 
them that the maid had told her that the parents wanted to take him to the 
airport. 

  They then searched the house and found the child in the bathtub dead. The 
maid had punished her employers by drowning their child.

  Now let us reflect on this story from the moral perspective and ask some 
serious questions. Would the maid have taken revenge if the mother had not 
abused her? 

  I am not justifying her actions; I believe what she did was cruel. 
However, an important question remains: Would she have done this if the woman 
in the home had been nice to her from the beginning?

  We have some people who believe that slavery still exists. They unjustly 
treat people who were forced to come to serve them because of their 
circumstances back home. They forget that maids are people just like them. The 
poor conditions in their countries have forced them to leave their children and 
loved ones and work abroad as maids. 

  Do they not deserve to be treated nicely? Do they need us to make them 
suffer more? Why do we have to humiliate them?

  The maids who work in the Kingdom are of different backgrounds and 
cultures. How do we expect them to learn when they cannot understand our 
requests simply because they speak a different language? When they fail to 
understand us, we unleash our anger on them.

  When employers are told that maids cannot understand their language, they 
say, Well the dumb maid cannot understand my language, what can I do?

  However, the dumb employer forgets that the maid is human and not an 
animal.
 


CiKEAS Golput Cederai Demokrasi

2008-07-15 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Mengapa justeru Megawati Sukarnoputri mengatakan hal ini di Ambon dan 
bukan di daerah yang banyak penduduknya,  karena bagaimanapun suara daerah 
seperti Maluku, Papua, Nusatenggara Timur, pendeknya daerah Indonesia Timur 
tidak mempunyai  pengaruh yang menentukan dalam politik NKRI. kalau ada yang 
terpilih pun hanya menjadi anak bawang saja. 

+


SUARA PEMBARUAN DAILY 


Golput Cederai Demokrasi
[AMBON] Sikap warga yang tidak menggunakan hak pilih atau yang disebut golongan 
putih (golput) dinilai mencederai demokrasi yang berusaha dikembangkan di 
Indonesia. Oleh karena itu, para elite politik diimbau untuk tidak mendidik 
rakyat untuk melalaikan hak konstitusi dengan ikut golput. 

Penilaian itu disampaikan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 
(PDI-P), Megawati Soekarnoputri, di Ambon, Maluku, akhir pekan lalu. Dia 
mengajak rakyat untuk berperan aktif dalam pesta demokrasi, baik itu di tingkat 
lokal melalui pemilihan kepala daerah (pilkada) atau melalui pemilihan umum 
(pemilu). 

Saya meminta seluruh rakyat untuk tidak melalaikan hak konstitusi, yakni 
dengan berperan aktif dalam pemilihan, termasuk pilkada di Maluku. Jangan pilih 
golput, karena akan mencederai nilai-nilai demokrasi, ujarnya seperti dikutip 
Antara. 

Megawati mengajak masyarakat Maluku untuk memenuhi tempat pemungutan suara dan 
menggunakan hak pilih mereka. Sebab, masa depan bangsa Indonesia sangat 
ditentukan oleh pilihan rakyat. 


Bertentangan 

Dikatakan pula, warga yang memilih golput sebaiknya tidak menjadi warga negara 
Indonesia. Ajakan sebagian kelompok agar masyarakat memilih golput sangat 
bertentangan dengan undang-undang yang berlaku dan menghancurkan sistem tatanan 
demokrasi di Indonesia. 

Megawati mengajak seluruh konstituennya agar tidak terpengaruh dengan ajakan 
untuk menjadi golput pada pilkada Maluku 9 Juli mendatang atau pada Pemilu 
2009. Salurkan aspirasi dan hak politik sesuai dengan undang-undang yang 
berlaku. Jangan mengikuti ajakan sesat untuk menjadi golput, karena dengan 
begitu kalian semua turut menentukan nasib dan masa depan Maluku ataupun bangsa 
Indonesia pada masa mendatang, ujarnya. [O-1] 




Last modified: 7/7/08

CiKEAS Australia's shame over East Timor

2008-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.theage.com.au/opinion/australias-shame-over-east-timor-20080714-3f1p.html


Australia's shame over East Timor
  a.. Daniel Flitton 
  b.. July 15, 2008 
For years, ties with Indonesia were put ahead of the human rights of the 
Timorese.

THE sorry history of violence in East Timor did not begin with the militia 
rampage following the 1999 independence ballot. For more than two decades after 
Indonesia's 1975 invasion, the Timorese suffered. Thousands needlessly died. 
And all the while, the tiny country's powerful southern neighbour did worse 
than stand idly by - instead, successive governments in Canberra supported 
Jakarta's illegal occupation.

Australians are rightly proud of the tremendous role played in establishing and 
leading the international peacekeeping force deployed in September 1999. 
Alexander Downer, foreign minister during the Howard years, ranks it among his 
greatest achievements. But none of this absolves Australia of the 
responsibility of pursuing a shameful and ultimately self-defeating policy over 
many years, one that valued close ties with Indonesia ahead of human rights for 
the Timorese.

Both sides of politics share responsibility for this mistake, and the lessons 
should not be ignored.

Australia was so eager to maintain good relations with Jakarta, that the Howard 
government refused to acknowledge what was plain in the run-up to the 
independence ballot and has once again been demonstrated by the official 
inquiry into the episode - the Indonesian state organised (a) campaign of 
violence to intimidate the local people.

When that effort failed, and the East Timorese voted bravely for independence, 
the military-backed militias forced thousands of people across the border.

The signs of this impending violence were clear to the Australian government 
months before, as was the complicity of the Indonesian military.

As early as March 4, 1999, the Defence Intelligence Organisation sent a 
confidential report, warning the (Indonesian) military in East Timor are 
clearly protecting, and in some instances operating with the militias. It went 
on to claim the military will continue to support intimidation and violence, 
or at least won't prevent it. A few days later, Downer defended Australia's 
refusal to push for international troops to protect the Timorese, saying: We 
hope that there won't be a need for a peacekeeping force because if you need a 
peacekeeping force, you need a peace to keep and peace first has to be 
negotiated and we hope that when the peace is negotiated it will be a peaceful 
peace that won't require a peacekeeping force.

The Australian government put its faith in the Indonesian military to provide 
security, even though it knew those same forces - local commanders with the 
tacit support of senior Indonesian generals, according to DIO - were 
orchestrating a campaign of violence in Timor.

An Australian parliamentary inquiry in late 2000 drew similarly damning 
conclusions: Until the latter part of 1999, all governments have publicly 
played down reports of human rights abuses in the territory. They were prepared 
to accept Indonesian Government assurances and explanations, and support them, 
even in the face of other contradictory evidence.

Downer often cites a letter John Howard sent to Indonesian president B. J. 
Habibie in late 1998 as the turning point in Australia's approach to East 
Timor. This is a partial reading of history. For years, successive Australian 
governments defended inaction on East Timor by claiming it had very little 
influence in Jakarta on the issue, so the significance of the letter is 
debatable. Indeed, the letter actually pushed for an entirely different outcome 
- autonomy for East Timor, under formal Indonesian sovereignty.

In other words, Australia still hoped East Timor would remain part of 
Indonesia. It was Habibie's impulsive gesture to offer the Timorese the choice 
of independence or autonomy almost immediately, a decision that shocked 
Australia.

Howard has previously defended his government's approach to the independence 
ballot, claiming to push for early Australian boots on the ground would have 
been tantamount to an invasion of Indonesia. No doubt this was a delicate 
situation, and in the aftermath of the ballot when the militias unleashed their 
fury, Australia was a leader in putting together a quick response. But the 
genesis of Australia's flawed approach to Timor lay much earlier, in the 
recognition of Indonesia's illegal takeover and occupation of East Timor.

In this, the Australian government was out of step with Australian public 
opinion. More importantly, it ignored the will of the Timorese people.

Daniel Flitton is diplomatic editor.


CiKEAS Menggugat Sekolah Bertaraf Internasional

2008-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=rubrikkid=7id=Debat%20Publik

  Rabu, 16 Juli 2008  
 
  Menggugat Sekolah Bertaraf Internasional 
  Oleh Pudjo Sugito

  SEBUTAN sekolah bertaraf internasional (SBI) kini makin banyak di negeri 
ini. Dulunya hanya terdapat di kota-kota besar, kini telah merambah ke berbagai 
daerah. Biaya pendidikannya sangat mahal. Saking mahalnya, sekelompok 
masyarakat memberikanplesetan dengan kepanjangan sekolah bertarif 
internasional. Memang, digembar-gemborkan bahwa penyelenggaraan SBI bertujuan 
untuk meningkatkan kualitas lulusan. Namun dalam menetapkan tarif pendidikannya 
tidak sejalan dengan prinsip keadilan dan pemerataan masyarakat dalam 
memperoleh akses pendidikan yang murah dan berkualitas. Karena biaya pendidikan 
yang mahal tentu sangat tidak ramah pada kelompok masyarakat miskin. Namun 
sikap pengelola SBI dan pemerintah terus saja menebar janji untuk dan demi 
kepentingan peningkatan kualitas.


  Namun, di balik janji manis tersebut tersirat sebuah dugaan, sangat 
mungkin pendirian SBI bukan semata ingin meningkatkan kualitas, tetapi lebih 
untuk merespons masyarakat yang memiliki fanatisme tinggi pada pendidikan 
dengan label-label internasional. Tidaklah mengherankan manakala kemudian 
diserbu masyarakat, utamanya kalangan the haves untuk menyekolahkan 
putra-putrinya. Bahkan, mereka tidak mempedulikan berapa pun biayanya. Baginya 
yang paling penting prestise, karena anaknya berstatus siswa sekolah 
internasional.

  Selain itu, maraknya penyelenggaraan SBI memunculkan pertanyaan, benarkah 
sekolah-sekolah tersebut berstandar internasional. Berdasarkan hasil 
pengamatan, faktanya sangat mengejutkan. Karena penyelenggaraan sekolah 
internasional kurang mencerminkan standar pendidikan bertaraf internasional. 
Boleh dibilang, sekolah internasional tetapi tetap berstandar lokal. Karena 
realitasnya, penyelenggaraan sekolah internasional tidak lebih dari 
sekolah-sekolah reguler lainnya. Bedanya, media komunikasi dalam proses 
pembelajarannya menggunakan bahasa Inggris. Itu pun masih bilingual.

  Padahal sejatinya, sekolah berstandar internasional adalah sebuah 
penyelenggaraan pendidikan yang memiliki kurikulum berstandar global, 
setidaknya berkurikulum cambridge, dan didukung dengan infrastruktur pendidikan 
lengkap. Mulai dari jejaring internasional, international office, ketersediaan 
pengajar profesional dengan pengalaman internasional, asrama, fasilitas olah 
raga, perpustakaan yang komplit, budaya disiplin tinggi serta masih banyak yang 
lainnya. Bahkan, sebenarnya penyelenggaraan sekolah internasional tidaklah 
harus selalu menggunakan bahasa Inggris dalam pembelajarannya, serta tidak 
mengabaikan pentingnya mengajarkan kearifan budaya lokal yang unik, yang 
memiliki daya tarik tersendiri di kancah global. Tetapi yang lebih 
memprihatinkan, para siswa sekolah internasional ini ternyata kurang kreatif 
dan miskin prestasi.

  Tentu temuan ini benar-benar memprihatinkan dan kian menjadi pembenar, 
penyelenggaraan sekolah internasional selama ini hanya untuk membidik 
masyarakat yang selalu menganggap wah dengan sesuatu yang berlabel 
internasional. Maknanya, penyelenggaraan SBI yang banyak dilaksanakan di daerah 
selama ini lebih banyak bermotifkan bisnis, hanya untuk mendapatkan untung 
besar. Ironisnya, pemerintah daerah juga merasa silau dan over convidence 
dengan label-label internasional. Bahkan, terus berupaya menjadikan semakin 
banyak sekolah penyelenggara SBI, juga dengan dalih meningkatkan kualitas. 
Sehingga, dugaan penyelenggaraan sekolah internasional sengaja membidik segmen 
pasar kalangan menengah atas yang tidak cukup mampu untuk mengirim anaknya 
untuk menempuh pendidikan di luar negeri memanglah benar.

  Sebuah strategi bisnis pendidikan yang cukup jitu. Tetapi fenomena ini 
makin membuktikan bahwa paham liberalisme telah benar-benar merasuk pada hampir 
semua sendi kehidupan bangsa. Imbasnya, suka tidak suka kita semua harus siap 
pula menerima semua akibatnya. Karena liberalisasi pengelolaan pendidikan pasti 
akan melahirkan generasi-generasi baru yang materialistik, yang tidak sejalan 
dengan idealisme pendidikan nasional.

  Bahkan sangat mungkin, sekolah-sekolah dengan predikat SBI hanya akan 
melahirkan generasi-generasi eksklusif, egois dan menganggap dirinya paling 
superior. Hal itu karena jebolan pendidikan ini akan miskin terhadap pemahaman 
pentingnya nilai-nilai dan budaya luhur bangsa, seperti pertalian sosial, 
toleransi, kerja sama, serta berbagai nilai sosial lainnya. Padahal kompetensi 
sosial tersebut jauh lebih superior dan berfungsi sebagai life skill, yang 
menurut hasil riset berperan dominan dalam mengantarkan seseorang pada berbagai 
keberhasilan hidup.

  Belum lagi, penyelenggaraan SBI dilakukan dengan sistem pembelajaran full 
day school. Dampaknya para siswa akan terisolasi dari lingkungan masyarakat 
real dalam masa pertumbuhannya. Padahal 

CiKEAS Tak Satupun Calon Idependen Lolos Verifikasi

2008-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=16439



16 Juli 2008 04:52:15



Tak Satupun Calon Idependen Lolos Verifikasi



Di KPUD Biak Numfor
BIAK-Hasil verifikasi berkas-berkas dukungan bakal calon bupati dan wakil 
bupati yang memilih lewat jalur independent untuk periode 2008 - 2013 ditingkat 
KPU Kabupaten Biak Numfor diplenokan, Selasa (15/7) tadi malam. 


Dari hasil pleno yang dipimpin langsung oleh Ketua KPUD Kabupaten Biak Numfor 
Decky Iwanggin tak satupun dari 13 calon independent yang dinyatakan lolos. 
Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya dukungan berhasil dikumpulkan 
oleh para kandidat calon independent itu. Dari semua kandidat calon 
independent yang kami verifikasi mulai dari tingkat PPS, PPD dan terakhir di 
KPUD Biak Numfor tak satupunyang lolos. Ini disebabkan karena dukungan yang 
dikumpulkan sangat kurang, ujarnya kepada Cenderawasih Pos via hand phone, 
tadi malam. 


Menurutnya, kuota suara dukungan yang diharusnya sebanyak 6941 suara per satu 
pasangan kandidat calon bupati dan wakil bupati lewat jalur independent ini 
sama sekali tidak tercapai. Dari 13 pasangan, hanya paling tinggi memperoleh 
dukungan hanya sebanyak 5000 suara. Ada yang memperoleh dukungan sekitar 5000 
suara, namun itu belum mencukupi kuoata yang diharuskan. Sementara sebagian 
besarnya ada yang hanya mengumpulkan 1000 suara dan 2000 suara, lalu bagaimana 
bisa diloloskan, tandasnya. 


Dikatakan untuk pengumuman secara resminya akan disampaikan kepada para 
kandidat calon independent Rabu (16/7) hari ini dan akan diumumkan lewat media 
elektronik.
Yang pasti hasilnya akan kami sampaikan langsung ke masing-masing kandidat 
calon bupati lewat independen ini. Kami akan menjelaskan lewat surat itu kenapa 
sampai tidak lolos, katanya. 
Seperti yang diberitakan sebelumnya jumlah pemilih di Kabupaten Biak Numfor 
sendiri sekitar 64.000 lebih dan sesuai persyaraatan setiap calon independent 
harus mengumpulkan bukti dukungan dari masyakat minimal 6941 orang.


Sementara jumlah calon independen yang mengambil format formulir untuk dukungan 
dari masyarakat ada 13 pasangan. Ke-13 pasangan itu antara lain, Ir. Muklis dan 
Isak A Rumbarar, ST, John Baikorsyom dan Drs Jacob Morin, Habel Rumbiak dan 
Sarah Arwom, pasangan Drs H.P Kaisepo, MM dan Max Krey, pasangan Adrianus 
Kafiar, SE dan Ir. Joko Wahyudi, J Romsumbre dan John Diaz. 
Selain itu juga ada pasangan Lamech AP/Adrianus Mambobo, M Makmaker/Ruben Topa, 
Yan Korwa/F Sanadi, D.H Wabiser/P Rumaseb, L.S Rumbiak/S. Rumbewas, Womsiwor 
Spenyel/Herman Arwam, DR. Ayub Faidiban, MM/ Ir. Daniel Malute, M.Si, John 
Boekorsjom/ Drs Jack Morin.(ito


CiKEAS Mengambang ?

2008-07-15 Terurut Topik Sunny
Bangka Pos

Mengambang ?

edisi: Kamis, 10 Juli 2008 WIB 

Penulis: Dr Bustami Rahman (Sosiolog/Rektor Universitas Bangka Belitung)
DALAM bahasa Sosiologi Politik, massa mengambang disebut sebagai floating mass 
atau kadang-kadang juga disebut dengan floating voters. Kita tahu artinya 
mengambang, tidak kesana tidak kesini atau tidak kemana-mana. Seperti sebuah 
benda mengambang di air, ia tidak bergerak kemana-mana, diam saja di air yang 
tenang. Kalau di air yang mengalir bukan pula mengambang namanya, tapi disebut 
hanyut. Jadi, massa mengambang maknanya sekelompok orang yang tidak menentukan 
preferensi pilihan mereka kepada suatu partai atau calon pilihan politik 
tertentu. Istilah atau konsep ini digunakan dalam fenomena pemilihan umum baik 
terhadap kepala negara, anggota DPR/DPD/DPRD, maupun kepala daerah.

Kalau kita bertanya kepada salah seorang dari massa mengambang ini, mengapa 
mereka tidak menentukan pilihan atau tidak memilih, maka responnya pun 
bermacam-macam. Ada yang menjawab panjang-panjang, ada yang pendek, ada yang 
hanya tersenyum dan lebih banyak yang tidak bisa menjawab. Banyak orang salah 
sangka atau keliru memaknakan massa mengambang ini. Biasanya pula orang 
dibingungkan dengan istilah Golput yang dengan enteng menyamakan artinya dengan 
massa mengambang. Massa mengambang atau konsep aslinya floating mass berasal 
dari Barat. Oleh sebab itu terkandung dalam dirinya kultur (budaya) dan natur 
(asli sejatinya) Barat. Kalau kita mengacu kepada budaya Amerika misalnya, maka 
di sana massa mengambangnya adalah orang-orang yang paham betul dengan situasi 
politik, pengetahuan yang cukup tentang calon. Mengapa demikian? Karena tradisi 
demokrasi politik mereka telah berlangsung ratusan tahun. Mengambang bagi 
mereka adalah opsi untuk tidak atau belum menentukan pilihan. Dengan kata lain, 
mereka sadar akan keputusan mereka untuk tidak atau belum menentukan pilihan.

Di negara kita ini massa mengambang diartikan untuk menunjukkan sembarang orang 
yang tidak atau belum memiliki pilihan tertentu. Misalnya siapa saja yang 
tinggal di desa, kota atau pada lapisan pendidikan dan status sosial tertentu, 
asal tidak atau belum memiliki pilihan tertentu disebut saja sebagai massa 
mengambang. Mereka ini sebenarnya kebanyakan tidak tahu menahu tentang calon 
dan bahkan tragis bahwa mereka juga tidak tahu apa yang sedang terjadi. 
Misalnya banyak ditemui di desa atau di kampung yang tidak tahu siapa yang akan 
dicoblosnya. Bahkan lucunya lagi mereka sama sekali tidak tahu kalau hari itu 
ada pilkada. Nah orang-orang seperti ini sangat mudah mendapat 'serangan fajar' 
atau apapun namanya. Saya menamakan kelompok ini bukan sebagai massa mengambang 
sebagaimana diartikan dalam konsep floating mass di atas. Saya lebih suka 
menggunakan istilah absent minded mass untuk menunjukkan sekelompok orang yang 
not attentive, blank terhadap apa yang terjadi. 

Di negara kita kelompok seperti ini sangatlah banyaknya, baik yang berada di 
desa maupun di kota. Semakin luas wilayah dan semakin padat penduduknya, 
semakin banyak pula absent minded mass-nya. Di Jawa Timur dan Jawa Barat 
sebagai contohnya. Wilayah yang luas dengan penduduk yang padat diperkirakan 
lebih dari separoh penduduk tidak mengenal secara baik siapa dan bagaimana 
tentang calon yang akan maju dalam pilkada. Orang-orang ini kalau ditanya akan 
memilih siapa, mereka akan menjawab beragam yang menunjukkan ketidaktahuan 
mereka tentang calon. Ada yang bilang akan terserah kepada Pak RT, atau bosnya 
kalau ia bekerja di perusahaan atau dia akan bilang tidak tahu dan mungkin 
tidak memilih, atau cuek sajalah. Kelompok massa yang besar ini akan menjadi 
'ladang perebutan' bagi tim sukses masing-masing calon. Sebaliknya bagi 
kelompok absent minded  ini mereka senang saja didatangi oleh orang yang 
membawa uang atau barang, karena bagi mereka tidak berhitung untung rugi dalam 
kalkulasi politik. Pendek kata, seperti orang yang setengah pingsan atau 
setengah sadar, tidak sulit menuntunnya kemana saja yang kita mau.

Inilah sekilas gambaran tentang realitas sosial politik bangsa kita sekarang 
ini dilirik dari konsep massa mengambang. Saya baru merenungkan konsep dari 
Professor Arendt Lijphart, Guru Besar dari Leeland Stanford Yunior University 
yang menawarkan apa yang disebutnya sebagai Consociational Democracy. Konsep 
ini menggagas power sharing melalui koalisi besar. Dalam masyarakat plural 
hanya ada dua pilihan tepat, kata Lijphart. Pertama adalah pilihan tidak 
langsung melalui perwakilan, sebagaimana diterapkan pada masa rezim Orde Baru, 
dan kedua adalah pilihan langsung melalui pemilu rakyat. Kata orang-orang 
reformis, mereka tidak akan mau lagi balik ke masa Orde Baru. Jadi tetaplah 
pada sistem pilihan langsung. Jika ini yang dipilih, maka tawaran Lijphart 
seharusnya direnungkan sunguh-sungguh. Presiden harus membentuk koalisi besar 
supaya pemerintahan stabil yang sangat mempengaruhi terciptanya pemerintahan 
yang kuat. 

CiKEAS JJM: Banyak 'Misteri' Terkait Kasus Wotulo

2008-07-15 Terurut Topik Sunny
Harian Komentar
16 Juli 2008

JJM: Banyak 'Misteri' Terkait Kasus Wotulo  


Keterlibatan Brigjen (Purn) Erick Wotulo dalam kasus pembelian senjata untuk 
organisasi teroris Macan Tamil, mengundang tanda tanya Anggota Komisi I DPR RI, 
Jeffrey Johanes Massie (JJM). 

Menurut JJM, ada banyak 'misteri' terkait kasus Wotulo yang saat ini sudah 
divonis 2,5 tahun oleh Pengadilan di Baltimore, Amerika Serikat. 
''Hal itu menyangkut penga-kuan dirinya (sewaktu ditang-kap) sebagai agen 
intelijen, maupun akses yang dimiliki-nya sehingga dapat mengon-tak kelompok 
Macan Tamil dan lainnya,'' ungkap JJM ke-pada koran ini di Jakarta, ke-marin 
(15/07). Dia mengha-rapkan, agar TNI tidak tinggal diam terkait persoalan yang 
menimpa Wotulo yang no-tabene adalah mantan ang-gota TNI. 

''Klarifikasi institusi harus disampaikan ke publik dan Deplu RI harus menjamin 
hak Wotulo sebagai seorang WNI dalam mendapatkan pembe-aan hukum,'' tandasnya. 
Seperti diketahui Wotulo divonis 2,5 tahun terkait keter-libatannya sebagai 
broker senjata untuk digunakan Ma-can Tamil, organisasi yang di-cap teroris. 

Senjata-senjata itu antara lain pelontar granat, berbagai senjata mesin, night 
vision googgle atau alat melihat di malam hari dan teropong ho-lografik. Nilai 
senjata menca-pai jutaan dolar. Sebelumnya, TNI membantah terlibat usaha 
pembelian senjata ge-lap ini. Namun begitu, keter-ibatan Wotulo dalam 
perda-angan senjata gelap, meng-ngatkan kita akan penemuan ratusan pucuk 
senjata di rumah Wakil Asisten Logistik Kepala Staf TNI Angkatan Darat, 
Almarhum Brigadir Jenderal Koesmayadi.

Lalu siapa sebenarnya Erick Wotulo? Dia merupakan putera kawanua yang 
dilahirkan di Noongan, Kabupaten Mi-nahasa, 11 Juni 62 tahun lalu. Karir 
militernya dimulai tahun 1966 ketika ia masuk Akademi Militer, Akmil. Di sana, 
ia satu angkatan de-ngan bekas Kepala Staf Ang-katan Laut Bernard Kent 
Son-dakh. Sejak menjabat sebagai letnan dua hingga mayor, Erick bertugas di 
Batalion Kavaleri Resimen Bantuan Tempur Marinir, Karangpilang, Surabaya. Dia 
juga sempat menjabat Kepala Seksi Operasi di batalion tersebut, lalu menjadi 
komandannya.

Pada 1995-1996, Erick menjadi perwira penuntut atau dosen di Sekolah Komando 
ABRI Bandung. Tahun 1996-2002, menjabat Direktur Pengamanan Otorita Batam dan 
sempat menjadi staf ahli Ketua Pengamanan Otorita Batam Bidang Pengamanan. 
Tahun 2000 pangkatnya naik menjadi brigadir jenderal. Menariknya, pada waktu 
itu dia sempat mencoba men-calonkan diri sebagai guber-nur Sulut berpasangan 
dengan Drs Syachrial Damo-polii. Tapi pencalonannya tidak berhasil. 

Istri Erick, Venny Fria Wo-tulo dalam wawancara de-ngan sebuah radio di Jakarta 
mengatakan, Erick gemar berolahraga. Jika tidak ber-main tenis, waktu luang 
Erick diisi dengan bermain bridge. Venny mengaku tidak tahu banyak kegiatan 
suaminya setelah berhenti bekerja dari Otorita Batam. Karena itu ia sangat 
terkejut ketika Erick ditangkap di Guam dan terlibat perdagangan senjata gelap. 
Venny juga menutur-kan, dari acara keluarga di Makassar, Erick pamit ke 
Denpasar, Bali untuk sebuah urusan bisnis. Namun kabar terakhir Erick 
tertangkap di Guam.(rik/sum/zal)  

CiKEAS Daftar Nama Teroris Capai 1 Juta Orang

2008-07-15 Terurut Topik Sunny
Harian Komentar
16 Juli 2008

  Daftar Nama Teroris Capai 1 Juta Orang  

   
 


Nama-nama yang tercatat dalam daftar Amerika Serikat sebagai teroris terus 
mem-bengkak. Lebih dari 1 juta nama tercatat dalam daftar yang disusun 
Departemen Ke-hakiman untuk Pusat Penga-wasan Teroris FBI. Laporan itu 
diumumkan organi-sasi advokasi hak-hak sipil di AS, American Civil Liberties 
Union (ACLU) mengacu pada laporan Inspektur Jenderal De-partemen Kehakiman AS.


Ada lebih dari 700 ribu nama dalam database mereka sejak April 2007. Daftar 
itu terus bertambah, rata-rata meningkat lebih dari 20 ribu nama per bulan, 
kata Direktur ACLU Technology and Liberty Program, Barry Steinhardt seperti 
diberitakan AFP yang turut dilansir detik.com, Selasa (15/07).
Daftar itu kini sudah melewati 1 juta nama, imbuh Stein-hardt.


Di dalam daftar itu, ada sejumlah nama orang-orang yang sudah dihukum. 
Misalnya, mantan diktator Iraq, Saddam Hussein, yang telah menjalani hukuman 
gantung pada 2006. Mantan Presiden Afrika Selatan yang juga peraih Nobel 
Perdamaian, Nelson Mandela, juga berada da-lam daftar itu. Untung saja Kongres 
AS telah memindahkan namanya dari daftar hitam itu. Hanya itu satu-satunya cara 
untuk keluar dari sana.


Daftar itu adalah simbol yang sempurna tentang ada-nya sesuatu yang salah 
dalam cara pandang soal terorisme. Hal itu sungguh tidak adil, di luar kontrol, 
mencerminkan administrasi yang tidak cakap, dan sumber daya sampah. Ini sungguh 
sangat mengganggu kehidupan miliaran pelancong, kata Steinhardt. Namun, Badan 
Keamanan Transportasi AS atau The Transportation Security Ad-ministration (TSA) 
secara tegas membantah pernyataan ACLU. TSA menyebut daftar itu memuat lebih 
dari satu ju-ta nama. TSA bersikukuh daf-tar itu memuat tak lebih dari 450 ribu 
nama. Asumsi tentang daftar itu jelas-jelas salah, kata TSA dalam 
website-nya.(dtc)


CiKEAS Inermezzo [Asmara Kerak Nasi]

2008-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1555ik=32


Asmara Kerak Nasi 

Selasa 15 Juli 2008, Jam: 8:46:00 

Sejak suami masuk tahanan gara-gara narkoba, ekonomi Suryani, 25, bagaikan nasi 
yang tinggal keraknya. Tapi biar intip (kerak) jika digoreng enak juga lho. 
Salah satunya Marwan, 52, mantan anggota DPRD di Palembang. Ada perempuan 
tetangga nganggur langsung dimanfaatkan lewat uang-uang kerokhiman. 

Umur Suryani masih cukup muda, cantik pula. Cuma dia termasuk wanita tak 
beruntung, mahkota kecantikannya justru dinikmati lelaki tak bermasa depan. Dia 
dulu kawin dengan Balyan, 30, memang hanya berfikir tentang ketampanan saja. 
Dan setelah jadi suami istri baru tahu rasa. Suami tak mampu membahagiakan 
lahir batin. Karena tak punya pekerjaan, akhirnya bisnis barang haram pun 
dijalani. Baru beberapa kali jadi pengedar narkotika, Balyan ditangkap polisi 
dan kini mendekap di LP Pakjo, Palembang. 

Nyonya muda yang tinggal Perumahan Azhar Tanah Mas, Talang Kelapa Kecamatan 
Banyuasin ini, betul-betul dalam puncak penderitaan. Dengan ditahannya suami, 
sumber perekonomiannya mampet total. Ketika masih ada Balyan, masih lumayan. 
Tapi kini betul-betul Suryani minus. Ibarat nasi tinggalah keraknya. Padahal 
pasangan itu sudah memiliki anak kecil. Ke mana lagi mencari dana untuk 
membiayai hidupnya, sedangkan utang kepada tetangga kanan kiri sudah berjibun? 
Minta BLT ke pemerintah? Uang Rp 100.000,- bisa bertahan berapa lama? 

Memelas sungguh nasib Suryani. Tapi untungnya, meski tinggal kerak nasi, kalau 
dijemur dan digoreng, masih enak juga dimakan. Nah, lelaki yang doyan kerak itu 
adalah Marwan, tetangga sendiri satu kompleks. Melihat kecantikan wanita muda 
tersebut, dia langsung kontak pendulumnya. Apa lagi setelah tahu kondisi 
Suryani belakangan, dia merasa peluang terbuka untuknya. Kalau masih aktif 
macam Al Amin Nasution, nggak boleh. Tapi kalau sudah mantan macam saya, nggak 
apa-apa dong, kata Marwan saat diingatkan hati nuraninya. 

Asal tahu saja, sebenarnya Marwan tak tinggal menetap di kompleks tersebut, 
karena keluarganya tinggal di tempat lain. Tapi sebagai mantan anggota dewan, 
sah-sah saja berumah banyak. Ibarat kata, rumahnya di Tanah Mas tersebut 
sekadar untuk tetirah atau bungalow, dia tinggali hanya secara priodik, dalam 
rangka melepas lelah dan ganti suasana. Dan semenjak melihat kondisi akhir 
Suryani, Balyan rajin menyinggahi rumah keduanya tersebut, tapi tanpa keluarga, 
tentunya. 

Memang tujuan utamanya untuk pedekate pada si Suryani. Setelah bergaul cukup 
akrab dalam beberapa minggu, tanpa sungkan-sungkan mantan anggota dewan DPRD 
Sumsel ini suka membantu keuangan Suryani. Awalnya wanita itu malu juga, tapi 
karena katanya pemberian itu secara tulus, istri Balyan menerimanya. Tapi apa 
daya, baru beberapa kali membantu, Marwan sudah mulai merayu-rayu. Merasa 
berutang budi, akhirnya Suryani pun bertekuk lutut dan berbuka paha untuk sang 
mantan wakil rakyat. 

Anehnya, meski banyak duit Marwan tak mau membawa tetangga selingkuhan itu ke 
hotel. Mentang-mentang suaminya masih ditahan, kerak nasi itu dimakan 
langsung di rumah si wanita. Awalnya memang gurih-gurih enak. Tapi karena 
keseringan, tetangga pun jadi curiga. Dalam sebuah kesempatan, Marwan diintip 
segala gerak-geriknya. Nah lho, saat dia tengah menindih Suryanti dalam kondisi 
sama-sama bugil, penggerebekan dilakukan. Praktis keduanya tak bisa berkutik. 
Dengan pakaian seadanya Marwan - Suryani digelandang ke Mapolsek Banyuasin. 

Haram jadah, suami kedinginan di penjara, istri cari anget-angetan di luar. 

(Ind/Gunarso TS) 

Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???++ms Theo

2008-07-15 Terurut Topik Hafsah Salim
Pemerintah RI bangkrut karena 75% guru2 diseluruh Indonesia adalah
guru lulusan sekolah agama dan IAIN.

Sarjana Ekonomi memang gagah, tapi setelah diselidiki ijazahnya dia
itu adalah sarjana Ekonomi Syariah Islam.

Ada juga Insinyur yang specialisasinya adalah konstruksi jembatan
keimanan.

Dan kesemuanya lulusan IAIN.  Menteri ekonominya lulusan Ekonomi
Syariah, ahli2 tekniknya lulusan juga IAIN tetapi specialisasinya
adalan konstruksi beton keimanan.

Yang jadi masalah, agama itu kepercayaan, dan kepercayaan itu angan2,
tetapi sekarang mereka yang sarjana2 agama yang ahli jembatan keimanan
harus digajinya bukan gaji angan2.  Menteri2 ekonominya juga digaji
besar dimana tidak mampu meningkatkan pemasukan devisa negara.

Ada demo besar2an yang dilakukan guru2 yang menuntut kenaikan gaji dan
guru2 honorer yang minta diangkat pemerintah karena jutaan banyaknya
dari guru2 itu meskipun tidak digaji 15 tahun tetap rajin mengajar
disekolah dan hal ini dianggap pengabdian dan pengorbanan yang besar,
naah mereka itu guru2 agama yang seringkali mengajar matematika Islam,
mengajar sejarah Islam, mengajar ilmu pengetahuan Quran.

Naaah.  semoga anda lebih mengerti krisis apa yang sebenarnya
sedang melanda Indonesia.

Ny. Muslim binti Muskitawati.











--- In CIKEAS@yahoogroups.com, theo berto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mungkin dah minggat ya,..ee 
 
 
 
 - Original Message 
 From: vonny vitawati [EMAIL PROTECTED]
 To: CIKEAS@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, July 15, 2008 9:24:23 PM
 Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling
Murah ???++ms Theo
 
 
 
 
 Mas Theo,
 
 
 Apalagi klo di baca ama mas Irwank .. mana siy beliau itu koq dah
lama  ga keliatan .. ? secara mas irwank itu rajin sholat .. bisa di
kemplang mbak Hafsah huahahhhaha 
 
 rgds
 ivonne
 
 
 --- On Tue, 7/15/08, theo berto theoroberto@ yahoo.com wrote:
 
 From: theo berto theoroberto@ yahoo.com
 Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling
Murah ???
 To: [EMAIL PROTECTED] com
 Date: Tuesday, July 15, 2008, 9:14 AM
 
 
 Iya lo...lucu... ..ha..ha. .. 
 
 
 
 - Original Message 
 From: vonny vitawati [EMAIL PROTECTED] com
 To: [EMAIL PROTECTED] com
 Sent: Tuesday, July 15, 2008 8:48:34 PM
 Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling
Murah ???
 
 
 
 Mbak Hafsah ... huahahahahha .. koq segitunya .. 
 
 
 --- On Tue, 7/15/08, Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com wrote:
 
 From: Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com
 Subject: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???
 To: [EMAIL PROTECTED] com
 Date: Tuesday, July 15, 2008, 8:31 AM
 
 
 Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???
 
 Kalo anda ingin membangun sekolah Ilmu Matematika, maka modalnya cuma
 papan tulis dan kapur, dan urusan uang bangku cukup setiap murid
 disuruh bawa bangku sendiri2 atau anda kenakan biaya bangku yang
 paling murah dengan harga bangku yang paling mahal.
 
 Tetapi untuk dosen-nya kalo anda sendiri ahli matematika maka tak
 perlu menggaji dosen lagi, cukup anda mengajarnya sendiri dan uang
 kuliahnya bisa berapapun anda kenakan kepada murid2 yang kesemuanya
 sudah merupakan keuntungan karena tidak ada modal apapun yang keluar
 karena harga papan tulis dan kapurnya cukup dibeli sekali bisa untuk 2
 tahun.
 
 Tetapi ada lagi sekolah yang lebih murah dan untungnya lebih besar
 lagi, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam. Modal yang dikeluarkan justru
 lebih murah lagi, tidak perlu papan tulis, tidak perlu kapur, cukup
 sajadah saja yang diwajibkan murid2nya membawanya sendiri.
 
 Meskipun tidak perlu bangku, tetapi setiap murid wajib membayar uang
 bangku karena bangku disini mempunyai arti yang lebih luas. Dan
 jangan lupa, selain uang bangku juga uang kuliahnya yang meskipun
 tanpa modal tetap butuh AlQuran yang bisa dipaksa agar murid2
 membelinya dari toko buku disekolah yang tentunya harganya dilipat
 sampai lima kali.
 
 Kuliah agama Islam juga tidak susah, cukup murid2 disuruh bergantian
 membaca Quran dan kemudian dirujuk ke Hadisnya untuk dibaca oleh murid
 lainnya, kemudian setiap murid dilakukan tanya jawab, satu murid
 disuruh bertanya dan lainnya dipaksa menjawab, demikianlah seterusnya
 sang pengajar boleh ngelamun saja dan digaji setiap bulan oleh
 murid2nya yang tetap tolol dan dungu karena tidak akan pernah bisa
 dipekerjakan dipabrik dengan pengetahuan AlQuran maupun Hadist-nya.
 
 Setelah 3-5 tahun meng-ulang2 Quran dan Hadist yang sama, akhirnya
 dibuatkan pesta untuk menganugerahkan gelar kesarjanaan, bisa gelarnya
 S1, S2, ataupun S3 yang kesemuanya biarpun sama biayanya tetapi bisa
 dihargakan lebih tinggi untuk tingkat kesarjanaan yang lebih tinggi.
 
 Setelah para es2 ini lulus, kerjaannya sama yaitu bangun lagi sekolah
 ilmu agama Islam lainnya untuk menipu calon2 lainnya, dan begitulah
 seterusnya dan akhirnya negara ambruk dan kolaps karena semuanya
 pandai mengaji, pandai baca Quran, namun tak satupun yang pandai
 mengatur negara ataupun pandai membuka 

CiKEAS [OOT] Frank Bettger: Sukses Menjual Sebelum Berjualan

2008-07-15 Terurut Topik malwa
[OOT] Frank Bettger: Sukses Menjual Sebelum Berjualan
**Thanks to Mods atas approval nya :)

Rekans, Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat yaa..

Frank Bettger: Sukses Menjual Sebelum Berjualan

Pernahkah ketika sedang berjalan di mall, anda dihadang antrian sales yang 
bergantian menyodorkan brosur? Atau, penjual yang terus saja mengikuti langkah 
anda sambil membabi buta menawarkan suatu produk?

Apa respon anda? Kecil kemungkinan anda akan tertarik dengan produk mereka, 
melirik pun tidak. Begitu juga dengan prospek anda yang sudah jenuh dengan 
berbagai promosi dan iklan. Mereka sudah kebal dengan cara-cara usang seperti 
itu.

Menurut Bettger, anda harus bisa sukses menjual sebelum berjualan. Lho, belum 
jualan kok sudah ada yang beli? Bagaimana caranya? Fokus pada kepentingan 
prospek, bukan produk anda. Tempatkan diri anda sebagai teman, bukannya penjual.

Apakah anda sering minta saran pada teman sebelum membeli sesuatu? Begitu juga 
dengan prospek anda. Jika anda berhasil memposisikan diri sebagai teman mereka, 
maka anda sudah sukses menjual sebelum berjualan.

Saat itu terjadi, prospek sudah membeli kepercayaan pada diri anda. Karena 
sebagai teman, rekomendasi anda menjadi penting dan diperlukan sebelum mereka 
membeli suatu produk. 

Baca juga artikel:  
- Agar Mudah Naik Jabatan
http://dexton.adexindo.com/artikel-juli3-agar-mudah-naik-jabatan.html
- Info: Detoksifikasi,Singkirkan Racun Dalam Tubuh
http://dexton.adexindo.com/artikel-juli3-detoksifikasi.html
- Nge-Blog, GRATIS Berhadiah Uang
http://dexton.adexindo.com/artikel-juli3-ngeblog-dapet-uang.html

Tetap SEMANGAT!
Rosa S Rustam

NB: PS: Buat rekan-rekan yang mau sharing soal bisnis atau sekedar say hello, 
kontak langsung aja yaa ke [EMAIL PROTECTED] atau YM ochafelix





Re: CiKEAS Inermezzo [Asmara Kerak Nasi]

2008-07-15 Terurut Topik vonny vitawati
Mas Sunny,

Klo menurut aku siy, sah2 aja lagi   ... apa klo suami di penjara .. lalu istri 
mesti ikut menderita lahir batin...? sementara suami juga kalo diluar malah 
masih mencari kehangatan ama yang laen .. tul ga ..? 

rgds
ivonne


--- On Wed, 7/16/08, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
Subject: CiKEAS Inermezzo [Asmara Kerak Nasi]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, July 16, 2008, 6:02 PM














http://www.poskota. co.id/redaksi_ baca.asp? id=1555ik=32


Asmara Kerak Nasi 


Selasa 15 Juli 2008, Jam: 8:46:00 

Sejak suami masuk tahanan 
gara-gara narkoba, ekonomi Suryani, 25, bagaikan nasi yang tinggal keraknya. 
Tapi biar intip (kerak) jika digoreng enak juga lho. Salah satunya Marwan, 52, 
mantan anggota DPRD di Palembang. Ada perempuan tetangga nganggur langsung 
“dimanfaatkan” lewat uang-uang kerokhiman. 

Umur Suryani masih cukup 
muda, cantik pula. Cuma dia termasuk wanita tak beruntung, mahkota 
kecantikannya 
justru dinikmati lelaki tak bermasa depan. Dia dulu kawin dengan Balyan, 30, 
memang hanya berfikir tentang ketampanan saja. Dan setelah jadi suami istri 
baru 
tahu rasa. Suami tak mampu membahagiakan lahir batin. Karena tak punya 
pekerjaan, akhirnya bisnis barang haram pun dijalani. Baru beberapa kali jadi 
pengedar narkotika, Balyan ditangkap polisi dan kini mendekap di LP Pakjo, 
Palembang. 

Nyonya muda yang tinggal Perumahan Azhar Tanah Mas, Talang 
Kelapa Kecamatan Banyuasin ini, betul-betul dalam puncak penderitaan. Dengan 
ditahannya suami, sumber perekonomiannya mampet total. Ketika masih ada Balyan, 
masih lumayan. Tapi kini betul-betul Suryani minus. Ibarat nasi tinggalah 
keraknya. Padahal pasangan itu sudah memiliki anak kecil. Ke mana lagi mencari 
dana untuk membiayai hidupnya, sedangkan utang kepada tetangga kanan kiri sudah 
berjibun? Minta BLT ke pemerintah? Uang Rp 100.000,- bisa bertahan berapa lama? 


Memelas sungguh nasib Suryani. Tapi untungnya, meski tinggal kerak nasi, 
kalau dijemur dan digoreng, masih enak juga dimakan. Nah, lelaki yang doyan 
kerak itu adalah Marwan, tetangga sendiri satu kompleks. Melihat kecantikan 
wanita muda tersebut, dia langsung kontak pendulumnya. Apa lagi setelah tahu 
kondisi Suryani belakangan, dia merasa peluang terbuka untuknya. “Kalau masih 
aktif macam Al Amin Nasution, nggak boleh. Tapi kalau sudah mantan macam saya, 
nggak apa-apa dong,” kata Marwan saat diingatkan hati nuraninya. 

Asal 
tahu saja, sebenarnya Marwan tak tinggal menetap di kompleks tersebut, karena 
keluarganya tinggal di tempat lain. Tapi sebagai mantan anggota dewan, sah-sah 
saja berumah banyak. Ibarat kata, rumahnya di Tanah Mas tersebut sekadar untuk 
tetirah atau bungalow, dia tinggali hanya secara priodik, dalam rangka melepas 
lelah dan ganti suasana. Dan semenjak melihat kondisi akhir Suryani, Balyan 
rajin menyinggahi rumah keduanya tersebut, tapi tanpa keluarga, tentunya. 


Memang tujuan utamanya untuk pedekate pada si Suryani. Setelah bergaul 
cukup akrab dalam beberapa minggu, tanpa sungkan-sungkan mantan anggota dewan 
DPRD Sumsel ini suka membantu keuangan Suryani. Awalnya wanita itu malu juga, 
tapi karena katanya pemberian itu secara tulus, istri Balyan menerimanya. Tapi 
apa daya, baru beberapa kali membantu, Marwan sudah mulai merayu-rayu. Merasa 
berutang budi, akhirnya Suryani pun bertekuk lutut dan berbuka paha untuk sang 
mantan wakil rakyat. 

Anehnya, meski banyak duit Marwan tak mau membawa 
tetangga selingkuhan itu ke hotel. Mentang-mentang suaminya masih ditahan, 
“kerak nasi” itu dimakan langsung di rumah si wanita. Awalnya memang 
gurih-gurih 
enak. Tapi karena keseringan, tetangga pun jadi curiga. Dalam sebuah 
kesempatan, 
Marwan diintip segala gerak-geriknya. Nah lho, saat dia tengah menindih 
Suryanti 
dalam kondisi sama-sama bugil, penggerebekan dilakukan. Praktis keduanya tak 
bisa berkutik. Dengan pakaian seadanya Marwan – Suryani digelandang ke Mapolsek 
Banyuasin. 

Haram jadah, suami kedinginan di penjara, istri cari 
“anget-angetan” di luar. 

(Ind/Gunarso TS) 

  




 

















  

Re: CiKEAS Daftar Nama Teroris Capai 1 Juta Orang

2008-07-15 Terurut Topik vonny vitawati

Mas Sunny,

Klo tuk di Indonesia sendiri berapa jumlahnya ..?

rgds
ivonne


--- On Wed, 7/16/08, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
Subject: CiKEAS Daftar Nama Teroris Capai 1 Juta Orang
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, July 16, 2008, 5:50 PM














Harian Komentar
16 Juli 2008
 


  
  

  Daftar Nama Teroris Capai 1 Juta 
  Orang  
   

Nama-nama 
yang tercatat dalam daftar Amerika Serikat sebagai teroris terus mem-bengkak. 
Lebih dari 1 juta nama tercatat dalam daftar yang disusun Departemen Ke-hakiman 
untuk Pusat Penga-wasan Teroris FBI. Laporan itu diumumkan organi-sasi advokasi 
hak-hak sipil di AS, American Civil Liberties Union (ACLU) mengacu pada laporan 
Inspektur Jenderal De-partemen Kehakiman AS.

“Ada lebih dari 700 ribu nama dalam 
database mereka sejak April 2007. Daftar itu terus bertambah, rata-rata 
meningkat lebih dari 20 ribu nama per bulan,” kata Direktur ACLU Technology and 
Liberty Program, Barry Steinhardt seperti diberitakan AFP yang turut dilansir 
detik.com, Selasa (15/07).
“Daftar itu kini sudah melewati 1 juta nama,” 
imbuh Stein-hardt.

Di dalam 
daftar itu, ada sejumlah nama orang-orang yang sudah dihukum. Misalnya, mantan 
diktator Iraq, Saddam Hussein, yang telah menjalani hukuman gantung pada 2006. 
Mantan Presiden Afrika Selatan yang juga peraih Nobel Perdamaian, Nelson 
Mandela, juga berada da-lam daftar itu. Untung saja Kongres AS telah 
memindahkan 
namanya dari daftar hitam itu. Hanya itu satu-satunya cara untuk keluar dari 
sana.

“Daftar itu 
adalah simbol yang sempurna tentang ada-nya sesuatu yang salah dalam cara 
pandang soal terorisme. Hal itu sungguh tidak adil, di luar kontrol, 
mencerminkan administrasi yang tidak cakap, dan sumber daya sampah. Ini sungguh 
sangat mengganggu kehidupan miliaran pelancong,” kata Steinhardt. Namun, Badan 
Keamanan Transportasi AS atau The Transportation Security Ad-ministration (TSA) 
secara tegas membantah pernyataan ACLU. TSA menyebut daftar itu memuat lebih 
dari satu ju-ta nama. TSA bersikukuh daf-tar itu memuat tak lebih dari 450 ribu 
nama. “Asumsi tentang daftar itu jelas-jelas salah,” kata TSA dalam 
website-nya. (dtc)

  




 

















  

CiKEAS SAUDARAKU .. PLS JGN DILEWATKAN YA !!

2008-07-15 Terurut Topik vonny vitawati


Hai .. saudara saudara ku ..


Kenapa engkau gelisah ..


Mencari  AKU kesana
kemari …?


Teriakan nama AKU kesana kemari ..?


Tidakkah kau sadari .. bahwa …


AKU amat sangat dekat pada dirimu


hanya sehela tarikan nafas saja ..


 


Tak kau sadari … bahwa ….


AKU adalah mata yang kaupakai tuk melihat 


AKU adalah telinga yang kau pakai tuk mendengar


AKU adalah mulut yang kau pakai tuk makan


AKU adalah tangan yang kau pakai tuk memegang


AKU adalah kaki yang kau pakai tuk berjalan


AKU ada disetiap gerak mu saudaraku


 


Saudaraku …..


kenapa tak kaupelihara saja yang ada pada dirimu ..?


Kenapa tak kau sayangi saja apa yang ada pada dirimu


Kenapa tak kau pergunakan apa yang ada padamu


Untuk perbuatan baik .. sesuai dengan citra AKU ?


Bukankah dengan berbuat baik kau telah memuliakan diri AKU


 


 


Saudaraku ..


AKU adalah KAU …..


 


By : ivonne 




16/07/08









  

Re: CiKEAS KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE++mas Yudistira

2008-07-15 Terurut Topik vonny vitawati


iya mas .. ga ada yang pasti di dunia ini .. semuanya ga bisa diprediksi .. so 
jalani aja .. tul ga ..?

rgds
ivonne
. 


--- On Tue, 7/15/08, Yudistira S. Aji [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Yudistira S. Aji [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: CiKEAS KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 15, 2008, 11:22 AM











Mungkin dua-duanya benar...
setidaknya tlah memberi inspirasi..


vonny vitawati [EMAIL PROTECTED] com wrote:  
hem ini yg namanya tampang udik rejeki kota ya .. ato faktor lucky kali juga ya 
..


--- On Tue, 7/15/08, Yudistira S. Aji [EMAIL PROTECTED] com wrote:
From: Yudistira S. Aji [EMAIL PROTECTED] com
Subject: CiKEAS KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE
To: [EMAIL PROTECTED] com
Date: Tuesday, July 15, 2008, 10:13 AM

   
  KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE


 KANGEN BAND adalah sebuah kisah SUKSES!
Band asal Lampung ini telah memutarbalikkan teori-teori lama, yang hampir 
pasti, yaitu kalau ingin sukses dalam dunia musik Indonesia, harus melalui 
LABEL yang BESAR. Atau setidaknya harus punya Mentor penyanyi atau band yang 
sudah Ngetop dan harus punya TAMPANG cakep.

Konsep, atau lebih
 tepat, apa yang dijalani (bukan sekadar konsep) oleh KANGEN BAND adalah bahwa 
mereka merangkak dari bawah, sangat bawah  sekali.


apa kiat sukses mereka?
silakan buka:
http://dreamsmarter .blogspot. com/

sekadar berbagi.
Trims.
Salam hangat





aji 
http://www.DreamSMARTer.blogspot.com/
 
 


aji 
http://www.DreamSMARTer.blogspot.com/
 



  
  




 

















  

CiKEAS Hidup Seindah ini, Jika..

2008-07-15 Terurut Topik agussyafii
Hidup Seindah ini, Jika..


Hidup seindah ini, jika kita mampu sejenak diam untuk mendengarkan 
suara hati kita. Kita melangkah ke dalam diri yang sejati menjadi 
sebuah berkah hidup yang senantiasa disyukuri.

Luangkanlah beberapa menit dipagi hari ini. untuk melihat diri anda 
sedang berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. tengoklah dimana 
anda berada, baik dirumah ataupun dikantor dengan cara yang sederhana 
bahkan terkadang anda mengabaikan. 

Seperti pagi ini saya memandangi hana yang sibuk menyirami bunga 
dengan penuh riang gembira yang hampir terlewatkan. Wajah hana yang 
penuh kegembiraan saya merasakan betapa besarNya keagungan ilahi. 

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali keajaiban dalam cerita-
cerita keseharian  anda, dijalanan, di bus kota, bahkan pada senyuman 
orang yang menjumpai anda pagi ini, bukankah hal itu menunjukkan 
betapa mulianya hidup anda.

Mari kita rayakan keberkahan dipagi hari ini sebab anda dan saya 
adalah keajaiban.


Sumber, http://agussyafii.blogspot.com



Salam cinta,
agussyafii

===
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Keluargaku, Surgaku
silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72




Re: CiKEAS Hidup Seindah ini, Jika..++mas Agussyafii++aloomas Zirvan++mas Adiet

2008-07-15 Terurut Topik vonny vitawati


Iya hidup memang indah mas .. mk marilah kita isi hari hari dengan senyum dan 
perbuatan baik ...

rgds
ivonne


--- On Tue, 7/15/08, agussyafii [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: agussyafii [EMAIL PROTECTED]
Subject: CiKEAS Hidup Seindah ini, Jika..
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 15, 2008, 10:50 PM











Hidup Seindah ini, Jika..



Hidup seindah ini, jika kita mampu sejenak diam untuk mendengarkan 

suara hati kita. Kita melangkah ke dalam diri yang sejati menjadi 

sebuah berkah hidup yang senantiasa disyukuri.



Luangkanlah beberapa menit dipagi hari ini. untuk melihat diri anda 

sedang berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. tengoklah dimana 

anda berada, baik dirumah ataupun dikantor dengan cara yang sederhana 

bahkan terkadang anda mengabaikan. 



Seperti pagi ini saya memandangi hana yang sibuk menyirami bunga 

dengan penuh riang gembira yang hampir terlewatkan. Wajah hana yang 

penuh kegembiraan saya merasakan betapa besarNya keagungan ilahi. 



Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali keajaiban dalam cerita-

cerita keseharian  anda, dijalanan, di bus kota, bahkan pada senyuman 

orang yang menjumpai anda pagi ini, bukankah hal itu menunjukkan 

betapa mulianya hidup anda.



Mari kita rayakan keberkahan dipagi hari ini sebab anda dan saya 

adalah keajaiban.



Sumber, http://agussyafii. blogspot. com



Salam cinta,

agussyafii



===

Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Keluargaku, Surgaku

silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di

http://agussyafii. blogspot. com atau sms 0888 176 48 72




  




 

















  

Re: CiKEAS Hidup Seindah ini, Jika..++mas Agussyafii++aloomas Zirvan++mas Adiet

2008-07-15 Terurut Topik Aditias Suyasninto
iya ivonne :)... hidup akan menjadi indah... ketika kita bisa
mensyukuri apa yg ada pada diri kita...  sebagai pemberian yg terbaik
dari Yang Maha Kuasa... ayojangan bersedih . bangkitlah...
senyumlah... rasakan gairah itu... bergerak... isi hari ini dengan
karya dan semangat..he he he...

salam
-adit-

2008/7/16 vonny vitawati [EMAIL PROTECTED]:


 Iya hidup memang indah mas .. mk marilah kita isi hari hari dengan senyum
 dan perbuatan baik ...

 rgds
 ivonne


 --- On Tue, 7/15/08, agussyafii [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: agussyafii [EMAIL PROTECTED]
 Subject: CiKEAS Hidup Seindah ini, Jika..
 To: CIKEAS@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, July 15, 2008, 10:50 PM

 Hidup Seindah ini, Jika..

 Hidup seindah ini, jika kita mampu sejenak diam untuk mendengarkan
 suara hati kita. Kita melangkah ke dalam diri yang sejati menjadi
 sebuah berkah hidup yang senantiasa disyukuri.

 Luangkanlah beberapa menit dipagi hari ini. untuk melihat diri anda
 sedang berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. tengoklah dimana
 anda berada, baik dirumah ataupun dikantor dengan cara yang sederhana
 bahkan terkadang anda mengabaikan.

 Seperti pagi ini saya memandangi hana yang sibuk menyirami bunga
 dengan penuh riang gembira yang hampir terlewatkan. Wajah hana yang
 penuh kegembiraan saya merasakan betapa besarNya keagungan ilahi.

 Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali keajaiban dalam cerita-
 cerita keseharian anda, dijalanan, di bus kota, bahkan pada senyuman
 orang yang menjumpai anda pagi ini, bukankah hal itu menunjukkan
 betapa mulianya hidup anda.

 Mari kita rayakan keberkahan dipagi hari ini sebab anda dan saya
 adalah keajaiban.

 Sumber, http://agussyafii. blogspot. com

 Salam cinta,
 agussyafii

 ===
 Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Keluargaku, Surgaku
 silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di
 http://agussyafii. blogspot. com atau sms 0888 176 48 72


 


CiKEAS Mengenal Laporan Keuangan BI

2008-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=87944jenis=Opini

  Rabu, 16-07-2008 

 
  Mengenal Laporan Keuangan BI  
 
  Oleh 
  Marsuki 
  Dosen Unhas 

  BI dalam menerapkan sistem akuntansi dan pencatatan laporan keuangannya 
telah berusaha tidak berhenti pada makna-makna akuntansi murni semata, namun 
juga dalam makna yang lebih luas dalam kaitannya dengan kegiatan perekonomian 
nasional 

  Akhir-akhir ini Bank Indonesia (BI) memang banyak dipersoalkan orang, 
tapi tampaknya belum banyak masyarakat Indonesia yang mengenal apalagi memahami 
dengan benar keberadaannya, dibandingkan dengan bank-bank umum, seperti BRI, 
Mandiri, BNI atau BCA. Kemungkinannya disebabkan karena BI tidak berhubungan 
langsung dengan aktivitas masyarakat. Sehingga masih sering timbul kesan BI 
sebagai lembaga eksklusif, sulit terjamah atau kurang merakyat. Padahal, 
sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi terutama setelah UU kebanksentralan 
pertama di Indonesia diamandemen, yaitu UU No 10 Tahun 1968 tentang Bank 
Indonesia, menjadi UU RI No 23 Tahun 1999, yang disempurnakan dengan UU No 3 
Tahun 2004.

  Walaupun UU BI terakhir dengan tegas menetapkan bahwa Bank Indonesia 
adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, 
bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, namun BI diwajibkan 
menginformasikan secara transparan berbagai kegiatannya sebagai 
pertanggungjawabannya ke publik. Dengan cara mempublikasi beberapa laporannya 
mengenai kebijakan moneter, sistem pembayaran dan pengaturan perbankan setelah 
dijelaskan di legislatif (DPR) serta laporan keuangan tahunannya setelah di 
audit BPK. 
  Tapi sayang tampaknya berbagai informasi tersebut belum banyak 
dimanfaatkan masyarakat guna mengenal atau memahami eksistensi, peran, kinerja 
dan prospek peranan BI. Hal ini tercermin dari masih adanya pendapat atau 
pernyataan beberapa pihak yang simpang siur yang sring kurang sesuai referensi 
ilmiah atau praktek yang berlaku di bank sentral umumnya. Misalnya, 
mempersoalkan surplus BI dapat menjadi obyek pajak, atau BI dianggap bukan 
sebagai bank sentralnya perbankan (Banker's Bank). 

  Untuk memahami perihal bank sentral di suatu negara termasuk bank sentral 
di Indonesia, BI sebenarnya dapat dilakukan dengan menelaah berbagai laporannya 
ke publik, diantaranya mealalui laporan keuangannya. Dari laporan keuangan bank 
sentral dapat digali berbagai informasi berkaitan dengan aktivitas, kinerja, 
kondisi keuangan bank sentral, serta peranannya dalam membantu melancarkan 
kegiatan ekonomi dan bisnis dengan fungsinya sebagai pengedar uang, mengatur 
sistem pembayaran, serta mengawal kinerja perbankan. 

  Hanya perlu diakui bahwa sumber pengetahuan untuk memahami hakekat 
kebanksentralan khususnya pemahaman laporan keuangannya masih belum banyak 
ditulis, diungkap apalagi ditelaah secara mendalam dalam buku-buku ilmiah 
maupun bacaan populer. Hal ini dimungkinkan karena adanya beberapa kesulitan 
teknis. Diantaranya praktek akuntansi yang diterapkan bank sentral dalam sistem 
pencatatan dan penyusunan laporan keuangannya sangat spesifik dan berbeda 
secara signifikan dengan lembaga lainnya, perbankan konvensional sekalipun. 
Disebabkan adanya perbedaan mendasar pada tujuan pendirian, fungsi, tugas dan 
tanggungjawab suatu bank sentral. Sehingga pada gilirannya berimplikasi adanya 
perbedaan interpretasi atas laporan keuangan pada bank sentral. 
  Dalam kasus BI misalnya, UU menegaskan bahwa kegiatan BI tidak 
diorientasikan pada kepentingan komersial atau mencari untung semata, namun 
untuk kepentingan publik dengan mengendalikan jumlah uang beredar, memelihara 
sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi sistem perbankan. Untuk itu, BI 
menerapkan sistem akuntansi spesifik dalam pencatatan dan penyusunan laporan 
keuangannya yang didasarkan pada Pedoman Akuntansi Keuangan BI (PAKBI). 
Penyusunan PAKBI mengacu pada prinsip akuntansi berlaku umum dan praktek 
akuntansi yang lazim pada bank sentral lain (IAS) dengan melibatkan lembaga 
kompoten dibidang akuntansi, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Ikatan 
Akuntansi Indonesia (IAI). 

  Tampaknya, BI dalam menerapkan sistem akuntansi dan pencatatan laporan 
keuangannya telah berusaha tidak berhenti pada makna-makna akuntansi murni 
semata, namun juga dalam makna yang lebih luas dalam kaitannya dengan kegiatan 
perekonomian nasional. Sehingga diharapkan informasi-informasi yang terkandung 
dalam laporan keuangan BI tersebut dapat bermanfaat bagi penggunanya dalam 
rangka pengambilan keputusan terbaiknya. 
  Wajib Dipublikasi 

  Secara umum, laporan keuangan BI merupakan salah satu indikator penting 
yang menunjukkan keadaan moneter, keuangan dan perekonomian Indonesia dalam 
waktu tertentu, sebab laporan keuangan BI mengandung berbagai informasi tentang 
posisi keuangan otoritas moneter Indonesia yang ditugaskan negara mengelola 
sektor moneter atau keuangan