Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???++ms Theo
Mas Theo, Apalagi klo di baca ama mas Irwank .. mana siy beliau itu koq dah lama ga keliatan .. ? secara mas irwank itu rajin sholat .. bisa di kemplang mbak Hafsah huahahhhaha rgds ivonne --- On Tue, 7/15/08, theo berto [EMAIL PROTECTED] wrote: From: theo berto [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? To: CIKEAS@yahoogroups.com Date: Tuesday, July 15, 2008, 9:14 AM Iya lo...lucu... ..ha..ha. .. - Original Message From: vonny vitawati [EMAIL PROTECTED] com To: [EMAIL PROTECTED] com Sent: Tuesday, July 15, 2008 8:48:34 PM Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? Mbak Hafsah ... huahahahahha .. koq segitunya .. --- On Tue, 7/15/08, Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com wrote: From: Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com Subject: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? To: [EMAIL PROTECTED] com Date: Tuesday, July 15, 2008, 8:31 AM Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? Kalo anda ingin membangun sekolah Ilmu Matematika, maka modalnya cuma papan tulis dan kapur, dan urusan uang bangku cukup setiap murid disuruh bawa bangku sendiri2 atau anda kenakan biaya bangku yang paling murah dengan harga bangku yang paling mahal. Tetapi untuk dosen-nya kalo anda sendiri ahli matematika maka tak perlu menggaji dosen lagi, cukup anda mengajarnya sendiri dan uang kuliahnya bisa berapapun anda kenakan kepada murid2 yang kesemuanya sudah merupakan keuntungan karena tidak ada modal apapun yang keluar karena harga papan tulis dan kapurnya cukup dibeli sekali bisa untuk 2 tahun. Tetapi ada lagi sekolah yang lebih murah dan untungnya lebih besar lagi, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam. Modal yang dikeluarkan justru lebih murah lagi, tidak perlu papan tulis, tidak perlu kapur, cukup sajadah saja yang diwajibkan murid2nya membawanya sendiri. Meskipun tidak perlu bangku, tetapi setiap murid wajib membayar uang bangku karena bangku disini mempunyai arti yang lebih luas. Dan jangan lupa, selain uang bangku juga uang kuliahnya yang meskipun tanpa modal tetap butuh AlQuran yang bisa dipaksa agar murid2 membelinya dari toko buku disekolah yang tentunya harganya dilipat sampai lima kali. Kuliah agama Islam juga tidak susah, cukup murid2 disuruh bergantian membaca Quran dan kemudian dirujuk ke Hadisnya untuk dibaca oleh murid lainnya, kemudian setiap murid dilakukan tanya jawab, satu murid disuruh bertanya dan lainnya dipaksa menjawab, demikianlah seterusnya sang pengajar boleh ngelamun saja dan digaji setiap bulan oleh murid2nya yang tetap tolol dan dungu karena tidak akan pernah bisa dipekerjakan dipabrik dengan pengetahuan AlQuran maupun Hadist-nya. Setelah 3-5 tahun meng-ulang2 Quran dan Hadist yang sama, akhirnya dibuatkan pesta untuk menganugerahkan gelar kesarjanaan, bisa gelarnya S1, S2, ataupun S3 yang kesemuanya biarpun sama biayanya tetapi bisa dihargakan lebih tinggi untuk tingkat kesarjanaan yang lebih tinggi. Setelah para es2 ini lulus, kerjaannya sama yaitu bangun lagi sekolah ilmu agama Islam lainnya untuk menipu calon2 lainnya, dan begitulah seterusnya dan akhirnya negara ambruk dan kolaps karena semuanya pandai mengaji, pandai baca Quran, namun tak satupun yang pandai mengatur negara ataupun pandai membuka lapangan kerja bagi para pengangguran. Lapangan kerja yang tersedia hanyalah membuka lagi sekolah ilmu agama Islam lainnya. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Cita-cita: Bisnis Studio..lalu..Manajemen Artis
Cita-cita: Bisnis Studio..lalu..Manajemen Artis Tahun 2004, di daerah Tebet, Jakarta, saya punya teman yang jago ngebengkel. Luar biasa! Jago banget! Sebenarnya saya dikenalkan oleh teman beberapa tahun sebelumnya, sekitar tahun 1995. Mobil kesayangannya adalah Honda setrikaan. Kemudian, sekitar tahun 2001, dia membangun sebuah studio kecil di salah satu ruang di bengkelnya. Seingat saya, ruang itu dulu adalah salah satu kamar asistennya (mekanik). Kalau tak salah juga, waktu itu tarifnya sekitar Rp 15.000,- per jamnya. Beberapa bulan terakhir ini, saya mendapat kabar, bahwa dia sudah tidak lagi menjalankan bisnis sebagai Pebengkel, tapi sekarang dia berprofesi sebagai MANAJER ARTIS. Rupanya, dia telah merevisi cita-citanya menjadi MANAJER ARTIS. HUEBAT! Dari seorang pebengkel, lalu bisnis studio untuk latihan menyanyi dan musik, lalu ternyata dia sudah memposisikan diri sebagai MANAJER ARTIS. Ini adalah proses Metamorfosis yang sempurna! Beda Banged! Mengapa bisa begitu? jawabnya ada di: http://dreamsmarter.blogspot.com/ sekadar berbagi. trims. salam hangat aji http://www.DreamSMARTer.blogspot.com/
Re: CiKEAS KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE
hem ini yg namanya tampang udik rejeki kota ya .. ato faktor lucky kali juga ya .. --- On Tue, 7/15/08, Yudistira S. Aji [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Yudistira S. Aji [EMAIL PROTECTED] Subject: CiKEAS KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE To: CIKEAS@yahoogroups.com Date: Tuesday, July 15, 2008, 10:13 AM KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE KANGEN BAND adalah sebuah kisah SUKSES! Band asal Lampung ini telah memutarbalikkan teori-teori lama, yang hampir pasti, yaitu kalau ingin sukses dalam dunia musik Indonesia, harus melalui LABEL yang BESAR. Atau setidaknya harus punya Mentor penyanyi atau band yang sudah Ngetop dan harus punya TAMPANG cakep. Konsep, atau lebih tepat, apa yang dijalani (bukan sekadar konsep) oleh KANGEN BAND adalah bahwa mereka merangkak dari bawah, sangat bawah sekali. apa kiat sukses mereka? silakan buka: http://dreamsmarter .blogspot. com/ sekadar berbagi. Trims. Salam hangat aji http://www.DreamSMARTer.blogspot.com/
Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???++ms Theo
Mungkin dah minggat ya,..ee - Original Message From: vonny vitawati [EMAIL PROTECTED] To: CIKEAS@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 15, 2008 9:24:23 PM Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???++ms Theo Mas Theo, Apalagi klo di baca ama mas Irwank .. mana siy beliau itu koq dah lama ga keliatan .. ? secara mas irwank itu rajin sholat .. bisa di kemplang mbak Hafsah huahahhhaha rgds ivonne --- On Tue, 7/15/08, theo berto theoroberto@ yahoo.com wrote: From: theo berto theoroberto@ yahoo.com Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? To: [EMAIL PROTECTED] com Date: Tuesday, July 15, 2008, 9:14 AM Iya lo...lucu... ..ha..ha. .. - Original Message From: vonny vitawati [EMAIL PROTECTED] com To: [EMAIL PROTECTED] com Sent: Tuesday, July 15, 2008 8:48:34 PM Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? Mbak Hafsah ... huahahahahha .. koq segitunya .. --- On Tue, 7/15/08, Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com wrote: From: Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com Subject: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? To: [EMAIL PROTECTED] com Date: Tuesday, July 15, 2008, 8:31 AM Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? Kalo anda ingin membangun sekolah Ilmu Matematika, maka modalnya cuma papan tulis dan kapur, dan urusan uang bangku cukup setiap murid disuruh bawa bangku sendiri2 atau anda kenakan biaya bangku yang paling murah dengan harga bangku yang paling mahal. Tetapi untuk dosen-nya kalo anda sendiri ahli matematika maka tak perlu menggaji dosen lagi, cukup anda mengajarnya sendiri dan uang kuliahnya bisa berapapun anda kenakan kepada murid2 yang kesemuanya sudah merupakan keuntungan karena tidak ada modal apapun yang keluar karena harga papan tulis dan kapurnya cukup dibeli sekali bisa untuk 2 tahun. Tetapi ada lagi sekolah yang lebih murah dan untungnya lebih besar lagi, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam. Modal yang dikeluarkan justru lebih murah lagi, tidak perlu papan tulis, tidak perlu kapur, cukup sajadah saja yang diwajibkan murid2nya membawanya sendiri. Meskipun tidak perlu bangku, tetapi setiap murid wajib membayar uang bangku karena bangku disini mempunyai arti yang lebih luas. Dan jangan lupa, selain uang bangku juga uang kuliahnya yang meskipun tanpa modal tetap butuh AlQuran yang bisa dipaksa agar murid2 membelinya dari toko buku disekolah yang tentunya harganya dilipat sampai lima kali. Kuliah agama Islam juga tidak susah, cukup murid2 disuruh bergantian membaca Quran dan kemudian dirujuk ke Hadisnya untuk dibaca oleh murid lainnya, kemudian setiap murid dilakukan tanya jawab, satu murid disuruh bertanya dan lainnya dipaksa menjawab, demikianlah seterusnya sang pengajar boleh ngelamun saja dan digaji setiap bulan oleh murid2nya yang tetap tolol dan dungu karena tidak akan pernah bisa dipekerjakan dipabrik dengan pengetahuan AlQuran maupun Hadist-nya. Setelah 3-5 tahun meng-ulang2 Quran dan Hadist yang sama, akhirnya dibuatkan pesta untuk menganugerahkan gelar kesarjanaan, bisa gelarnya S1, S2, ataupun S3 yang kesemuanya biarpun sama biayanya tetapi bisa dihargakan lebih tinggi untuk tingkat kesarjanaan yang lebih tinggi. Setelah para es2 ini lulus, kerjaannya sama yaitu bangun lagi sekolah ilmu agama Islam lainnya untuk menipu calon2 lainnya, dan begitulah seterusnya dan akhirnya negara ambruk dan kolaps karena semuanya pandai mengaji, pandai baca Quran, namun tak satupun yang pandai mengatur negara ataupun pandai membuka lapangan kerja bagi para pengangguran. Lapangan kerja yang tersedia hanyalah membuka lagi sekolah ilmu agama Islam lainnya. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Be nice to maids
http://www.arabnews.com/?page=13section=0article=111643d=15m=7y=2008pix=kingdom.jpgcategory=Local%20Press Wednesday 9 July 2008 (05 Rajab 1429) Be nice to maids Abdulrahman Al-Sadhan | Al-Watan - Like many other writers, I have previously written about the unfair treatment meted to housemaids in our society. The abuse begins with having their salaries delayed for no reason and ends with either verbal or physical abuse. I repeat what I have said previously: Such treatment is uncivilized. We are indirectly harming the image of our country both morally and politically. This is especially the case when the media in some countries view the Kingdom negatively and make a big deal out of this issue. I am shocked at some of the stories that I hear and read about in the press. Such stories prevent people from sleeping soundly; the details are so bad that one cannot ascertain whether they are fiction or fact. One of the stories that I heard concerns a maid who was verbally and physically abused by her employer for several reasons. The family finally decided to terminate her contract and deport her. Hours before she was to leave, the maid devised a plan to take revenge on her employer. As the maid left the home and got into her employer's vehicle to go to the airport she claimed she had left something inside and said she needed to return to get it. She then went inside and returned a few minutes later. She then went to the airport with her employer and his wife, who did not have the least inkling that the maid would do something terrible inside the house. When the couple returned home, they discovered their young baby missing. They asked the child's grandmother, who lived with them, where he was. She told them that the maid had told her that the parents wanted to take him to the airport. They then searched the house and found the child in the bathtub dead. The maid had punished her employers by drowning their child. Now let us reflect on this story from the moral perspective and ask some serious questions. Would the maid have taken revenge if the mother had not abused her? I am not justifying her actions; I believe what she did was cruel. However, an important question remains: Would she have done this if the woman in the home had been nice to her from the beginning? We have some people who believe that slavery still exists. They unjustly treat people who were forced to come to serve them because of their circumstances back home. They forget that maids are people just like them. The poor conditions in their countries have forced them to leave their children and loved ones and work abroad as maids. Do they not deserve to be treated nicely? Do they need us to make them suffer more? Why do we have to humiliate them? The maids who work in the Kingdom are of different backgrounds and cultures. How do we expect them to learn when they cannot understand our requests simply because they speak a different language? When they fail to understand us, we unleash our anger on them. When employers are told that maids cannot understand their language, they say, Well the dumb maid cannot understand my language, what can I do? However, the dumb employer forgets that the maid is human and not an animal.
CiKEAS Golput Cederai Demokrasi
Refleksi: Mengapa justeru Megawati Sukarnoputri mengatakan hal ini di Ambon dan bukan di daerah yang banyak penduduknya, karena bagaimanapun suara daerah seperti Maluku, Papua, Nusatenggara Timur, pendeknya daerah Indonesia Timur tidak mempunyai pengaruh yang menentukan dalam politik NKRI. kalau ada yang terpilih pun hanya menjadi anak bawang saja. + SUARA PEMBARUAN DAILY Golput Cederai Demokrasi [AMBON] Sikap warga yang tidak menggunakan hak pilih atau yang disebut golongan putih (golput) dinilai mencederai demokrasi yang berusaha dikembangkan di Indonesia. Oleh karena itu, para elite politik diimbau untuk tidak mendidik rakyat untuk melalaikan hak konstitusi dengan ikut golput. Penilaian itu disampaikan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri, di Ambon, Maluku, akhir pekan lalu. Dia mengajak rakyat untuk berperan aktif dalam pesta demokrasi, baik itu di tingkat lokal melalui pemilihan kepala daerah (pilkada) atau melalui pemilihan umum (pemilu). Saya meminta seluruh rakyat untuk tidak melalaikan hak konstitusi, yakni dengan berperan aktif dalam pemilihan, termasuk pilkada di Maluku. Jangan pilih golput, karena akan mencederai nilai-nilai demokrasi, ujarnya seperti dikutip Antara. Megawati mengajak masyarakat Maluku untuk memenuhi tempat pemungutan suara dan menggunakan hak pilih mereka. Sebab, masa depan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh pilihan rakyat. Bertentangan Dikatakan pula, warga yang memilih golput sebaiknya tidak menjadi warga negara Indonesia. Ajakan sebagian kelompok agar masyarakat memilih golput sangat bertentangan dengan undang-undang yang berlaku dan menghancurkan sistem tatanan demokrasi di Indonesia. Megawati mengajak seluruh konstituennya agar tidak terpengaruh dengan ajakan untuk menjadi golput pada pilkada Maluku 9 Juli mendatang atau pada Pemilu 2009. Salurkan aspirasi dan hak politik sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Jangan mengikuti ajakan sesat untuk menjadi golput, karena dengan begitu kalian semua turut menentukan nasib dan masa depan Maluku ataupun bangsa Indonesia pada masa mendatang, ujarnya. [O-1] Last modified: 7/7/08
CiKEAS Australia's shame over East Timor
http://www.theage.com.au/opinion/australias-shame-over-east-timor-20080714-3f1p.html Australia's shame over East Timor a.. Daniel Flitton b.. July 15, 2008 For years, ties with Indonesia were put ahead of the human rights of the Timorese. THE sorry history of violence in East Timor did not begin with the militia rampage following the 1999 independence ballot. For more than two decades after Indonesia's 1975 invasion, the Timorese suffered. Thousands needlessly died. And all the while, the tiny country's powerful southern neighbour did worse than stand idly by - instead, successive governments in Canberra supported Jakarta's illegal occupation. Australians are rightly proud of the tremendous role played in establishing and leading the international peacekeeping force deployed in September 1999. Alexander Downer, foreign minister during the Howard years, ranks it among his greatest achievements. But none of this absolves Australia of the responsibility of pursuing a shameful and ultimately self-defeating policy over many years, one that valued close ties with Indonesia ahead of human rights for the Timorese. Both sides of politics share responsibility for this mistake, and the lessons should not be ignored. Australia was so eager to maintain good relations with Jakarta, that the Howard government refused to acknowledge what was plain in the run-up to the independence ballot and has once again been demonstrated by the official inquiry into the episode - the Indonesian state organised (a) campaign of violence to intimidate the local people. When that effort failed, and the East Timorese voted bravely for independence, the military-backed militias forced thousands of people across the border. The signs of this impending violence were clear to the Australian government months before, as was the complicity of the Indonesian military. As early as March 4, 1999, the Defence Intelligence Organisation sent a confidential report, warning the (Indonesian) military in East Timor are clearly protecting, and in some instances operating with the militias. It went on to claim the military will continue to support intimidation and violence, or at least won't prevent it. A few days later, Downer defended Australia's refusal to push for international troops to protect the Timorese, saying: We hope that there won't be a need for a peacekeeping force because if you need a peacekeeping force, you need a peace to keep and peace first has to be negotiated and we hope that when the peace is negotiated it will be a peaceful peace that won't require a peacekeeping force. The Australian government put its faith in the Indonesian military to provide security, even though it knew those same forces - local commanders with the tacit support of senior Indonesian generals, according to DIO - were orchestrating a campaign of violence in Timor. An Australian parliamentary inquiry in late 2000 drew similarly damning conclusions: Until the latter part of 1999, all governments have publicly played down reports of human rights abuses in the territory. They were prepared to accept Indonesian Government assurances and explanations, and support them, even in the face of other contradictory evidence. Downer often cites a letter John Howard sent to Indonesian president B. J. Habibie in late 1998 as the turning point in Australia's approach to East Timor. This is a partial reading of history. For years, successive Australian governments defended inaction on East Timor by claiming it had very little influence in Jakarta on the issue, so the significance of the letter is debatable. Indeed, the letter actually pushed for an entirely different outcome - autonomy for East Timor, under formal Indonesian sovereignty. In other words, Australia still hoped East Timor would remain part of Indonesia. It was Habibie's impulsive gesture to offer the Timorese the choice of independence or autonomy almost immediately, a decision that shocked Australia. Howard has previously defended his government's approach to the independence ballot, claiming to push for early Australian boots on the ground would have been tantamount to an invasion of Indonesia. No doubt this was a delicate situation, and in the aftermath of the ballot when the militias unleashed their fury, Australia was a leader in putting together a quick response. But the genesis of Australia's flawed approach to Timor lay much earlier, in the recognition of Indonesia's illegal takeover and occupation of East Timor. In this, the Australian government was out of step with Australian public opinion. More importantly, it ignored the will of the Timorese people. Daniel Flitton is diplomatic editor.
CiKEAS Menggugat Sekolah Bertaraf Internasional
http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=rubrikkid=7id=Debat%20Publik Rabu, 16 Juli 2008 Menggugat Sekolah Bertaraf Internasional Oleh Pudjo Sugito SEBUTAN sekolah bertaraf internasional (SBI) kini makin banyak di negeri ini. Dulunya hanya terdapat di kota-kota besar, kini telah merambah ke berbagai daerah. Biaya pendidikannya sangat mahal. Saking mahalnya, sekelompok masyarakat memberikanplesetan dengan kepanjangan sekolah bertarif internasional. Memang, digembar-gemborkan bahwa penyelenggaraan SBI bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan. Namun dalam menetapkan tarif pendidikannya tidak sejalan dengan prinsip keadilan dan pemerataan masyarakat dalam memperoleh akses pendidikan yang murah dan berkualitas. Karena biaya pendidikan yang mahal tentu sangat tidak ramah pada kelompok masyarakat miskin. Namun sikap pengelola SBI dan pemerintah terus saja menebar janji untuk dan demi kepentingan peningkatan kualitas. Namun, di balik janji manis tersebut tersirat sebuah dugaan, sangat mungkin pendirian SBI bukan semata ingin meningkatkan kualitas, tetapi lebih untuk merespons masyarakat yang memiliki fanatisme tinggi pada pendidikan dengan label-label internasional. Tidaklah mengherankan manakala kemudian diserbu masyarakat, utamanya kalangan the haves untuk menyekolahkan putra-putrinya. Bahkan, mereka tidak mempedulikan berapa pun biayanya. Baginya yang paling penting prestise, karena anaknya berstatus siswa sekolah internasional. Selain itu, maraknya penyelenggaraan SBI memunculkan pertanyaan, benarkah sekolah-sekolah tersebut berstandar internasional. Berdasarkan hasil pengamatan, faktanya sangat mengejutkan. Karena penyelenggaraan sekolah internasional kurang mencerminkan standar pendidikan bertaraf internasional. Boleh dibilang, sekolah internasional tetapi tetap berstandar lokal. Karena realitasnya, penyelenggaraan sekolah internasional tidak lebih dari sekolah-sekolah reguler lainnya. Bedanya, media komunikasi dalam proses pembelajarannya menggunakan bahasa Inggris. Itu pun masih bilingual. Padahal sejatinya, sekolah berstandar internasional adalah sebuah penyelenggaraan pendidikan yang memiliki kurikulum berstandar global, setidaknya berkurikulum cambridge, dan didukung dengan infrastruktur pendidikan lengkap. Mulai dari jejaring internasional, international office, ketersediaan pengajar profesional dengan pengalaman internasional, asrama, fasilitas olah raga, perpustakaan yang komplit, budaya disiplin tinggi serta masih banyak yang lainnya. Bahkan, sebenarnya penyelenggaraan sekolah internasional tidaklah harus selalu menggunakan bahasa Inggris dalam pembelajarannya, serta tidak mengabaikan pentingnya mengajarkan kearifan budaya lokal yang unik, yang memiliki daya tarik tersendiri di kancah global. Tetapi yang lebih memprihatinkan, para siswa sekolah internasional ini ternyata kurang kreatif dan miskin prestasi. Tentu temuan ini benar-benar memprihatinkan dan kian menjadi pembenar, penyelenggaraan sekolah internasional selama ini hanya untuk membidik masyarakat yang selalu menganggap wah dengan sesuatu yang berlabel internasional. Maknanya, penyelenggaraan SBI yang banyak dilaksanakan di daerah selama ini lebih banyak bermotifkan bisnis, hanya untuk mendapatkan untung besar. Ironisnya, pemerintah daerah juga merasa silau dan over convidence dengan label-label internasional. Bahkan, terus berupaya menjadikan semakin banyak sekolah penyelenggara SBI, juga dengan dalih meningkatkan kualitas. Sehingga, dugaan penyelenggaraan sekolah internasional sengaja membidik segmen pasar kalangan menengah atas yang tidak cukup mampu untuk mengirim anaknya untuk menempuh pendidikan di luar negeri memanglah benar. Sebuah strategi bisnis pendidikan yang cukup jitu. Tetapi fenomena ini makin membuktikan bahwa paham liberalisme telah benar-benar merasuk pada hampir semua sendi kehidupan bangsa. Imbasnya, suka tidak suka kita semua harus siap pula menerima semua akibatnya. Karena liberalisasi pengelolaan pendidikan pasti akan melahirkan generasi-generasi baru yang materialistik, yang tidak sejalan dengan idealisme pendidikan nasional. Bahkan sangat mungkin, sekolah-sekolah dengan predikat SBI hanya akan melahirkan generasi-generasi eksklusif, egois dan menganggap dirinya paling superior. Hal itu karena jebolan pendidikan ini akan miskin terhadap pemahaman pentingnya nilai-nilai dan budaya luhur bangsa, seperti pertalian sosial, toleransi, kerja sama, serta berbagai nilai sosial lainnya. Padahal kompetensi sosial tersebut jauh lebih superior dan berfungsi sebagai life skill, yang menurut hasil riset berperan dominan dalam mengantarkan seseorang pada berbagai keberhasilan hidup. Belum lagi, penyelenggaraan SBI dilakukan dengan sistem pembelajaran full day school. Dampaknya para siswa akan terisolasi dari lingkungan masyarakat real dalam masa pertumbuhannya. Padahal
CiKEAS Tak Satupun Calon Idependen Lolos Verifikasi
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=16439 16 Juli 2008 04:52:15 Tak Satupun Calon Idependen Lolos Verifikasi Di KPUD Biak Numfor BIAK-Hasil verifikasi berkas-berkas dukungan bakal calon bupati dan wakil bupati yang memilih lewat jalur independent untuk periode 2008 - 2013 ditingkat KPU Kabupaten Biak Numfor diplenokan, Selasa (15/7) tadi malam. Dari hasil pleno yang dipimpin langsung oleh Ketua KPUD Kabupaten Biak Numfor Decky Iwanggin tak satupun dari 13 calon independent yang dinyatakan lolos. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya dukungan berhasil dikumpulkan oleh para kandidat calon independent itu. Dari semua kandidat calon independent yang kami verifikasi mulai dari tingkat PPS, PPD dan terakhir di KPUD Biak Numfor tak satupunyang lolos. Ini disebabkan karena dukungan yang dikumpulkan sangat kurang, ujarnya kepada Cenderawasih Pos via hand phone, tadi malam. Menurutnya, kuota suara dukungan yang diharusnya sebanyak 6941 suara per satu pasangan kandidat calon bupati dan wakil bupati lewat jalur independent ini sama sekali tidak tercapai. Dari 13 pasangan, hanya paling tinggi memperoleh dukungan hanya sebanyak 5000 suara. Ada yang memperoleh dukungan sekitar 5000 suara, namun itu belum mencukupi kuoata yang diharuskan. Sementara sebagian besarnya ada yang hanya mengumpulkan 1000 suara dan 2000 suara, lalu bagaimana bisa diloloskan, tandasnya. Dikatakan untuk pengumuman secara resminya akan disampaikan kepada para kandidat calon independent Rabu (16/7) hari ini dan akan diumumkan lewat media elektronik. Yang pasti hasilnya akan kami sampaikan langsung ke masing-masing kandidat calon bupati lewat independen ini. Kami akan menjelaskan lewat surat itu kenapa sampai tidak lolos, katanya. Seperti yang diberitakan sebelumnya jumlah pemilih di Kabupaten Biak Numfor sendiri sekitar 64.000 lebih dan sesuai persyaraatan setiap calon independent harus mengumpulkan bukti dukungan dari masyakat minimal 6941 orang. Sementara jumlah calon independen yang mengambil format formulir untuk dukungan dari masyarakat ada 13 pasangan. Ke-13 pasangan itu antara lain, Ir. Muklis dan Isak A Rumbarar, ST, John Baikorsyom dan Drs Jacob Morin, Habel Rumbiak dan Sarah Arwom, pasangan Drs H.P Kaisepo, MM dan Max Krey, pasangan Adrianus Kafiar, SE dan Ir. Joko Wahyudi, J Romsumbre dan John Diaz. Selain itu juga ada pasangan Lamech AP/Adrianus Mambobo, M Makmaker/Ruben Topa, Yan Korwa/F Sanadi, D.H Wabiser/P Rumaseb, L.S Rumbiak/S. Rumbewas, Womsiwor Spenyel/Herman Arwam, DR. Ayub Faidiban, MM/ Ir. Daniel Malute, M.Si, John Boekorsjom/ Drs Jack Morin.(ito
CiKEAS Mengambang ?
Bangka Pos Mengambang ? edisi: Kamis, 10 Juli 2008 WIB Penulis: Dr Bustami Rahman (Sosiolog/Rektor Universitas Bangka Belitung) DALAM bahasa Sosiologi Politik, massa mengambang disebut sebagai floating mass atau kadang-kadang juga disebut dengan floating voters. Kita tahu artinya mengambang, tidak kesana tidak kesini atau tidak kemana-mana. Seperti sebuah benda mengambang di air, ia tidak bergerak kemana-mana, diam saja di air yang tenang. Kalau di air yang mengalir bukan pula mengambang namanya, tapi disebut hanyut. Jadi, massa mengambang maknanya sekelompok orang yang tidak menentukan preferensi pilihan mereka kepada suatu partai atau calon pilihan politik tertentu. Istilah atau konsep ini digunakan dalam fenomena pemilihan umum baik terhadap kepala negara, anggota DPR/DPD/DPRD, maupun kepala daerah. Kalau kita bertanya kepada salah seorang dari massa mengambang ini, mengapa mereka tidak menentukan pilihan atau tidak memilih, maka responnya pun bermacam-macam. Ada yang menjawab panjang-panjang, ada yang pendek, ada yang hanya tersenyum dan lebih banyak yang tidak bisa menjawab. Banyak orang salah sangka atau keliru memaknakan massa mengambang ini. Biasanya pula orang dibingungkan dengan istilah Golput yang dengan enteng menyamakan artinya dengan massa mengambang. Massa mengambang atau konsep aslinya floating mass berasal dari Barat. Oleh sebab itu terkandung dalam dirinya kultur (budaya) dan natur (asli sejatinya) Barat. Kalau kita mengacu kepada budaya Amerika misalnya, maka di sana massa mengambangnya adalah orang-orang yang paham betul dengan situasi politik, pengetahuan yang cukup tentang calon. Mengapa demikian? Karena tradisi demokrasi politik mereka telah berlangsung ratusan tahun. Mengambang bagi mereka adalah opsi untuk tidak atau belum menentukan pilihan. Dengan kata lain, mereka sadar akan keputusan mereka untuk tidak atau belum menentukan pilihan. Di negara kita ini massa mengambang diartikan untuk menunjukkan sembarang orang yang tidak atau belum memiliki pilihan tertentu. Misalnya siapa saja yang tinggal di desa, kota atau pada lapisan pendidikan dan status sosial tertentu, asal tidak atau belum memiliki pilihan tertentu disebut saja sebagai massa mengambang. Mereka ini sebenarnya kebanyakan tidak tahu menahu tentang calon dan bahkan tragis bahwa mereka juga tidak tahu apa yang sedang terjadi. Misalnya banyak ditemui di desa atau di kampung yang tidak tahu siapa yang akan dicoblosnya. Bahkan lucunya lagi mereka sama sekali tidak tahu kalau hari itu ada pilkada. Nah orang-orang seperti ini sangat mudah mendapat 'serangan fajar' atau apapun namanya. Saya menamakan kelompok ini bukan sebagai massa mengambang sebagaimana diartikan dalam konsep floating mass di atas. Saya lebih suka menggunakan istilah absent minded mass untuk menunjukkan sekelompok orang yang not attentive, blank terhadap apa yang terjadi. Di negara kita kelompok seperti ini sangatlah banyaknya, baik yang berada di desa maupun di kota. Semakin luas wilayah dan semakin padat penduduknya, semakin banyak pula absent minded mass-nya. Di Jawa Timur dan Jawa Barat sebagai contohnya. Wilayah yang luas dengan penduduk yang padat diperkirakan lebih dari separoh penduduk tidak mengenal secara baik siapa dan bagaimana tentang calon yang akan maju dalam pilkada. Orang-orang ini kalau ditanya akan memilih siapa, mereka akan menjawab beragam yang menunjukkan ketidaktahuan mereka tentang calon. Ada yang bilang akan terserah kepada Pak RT, atau bosnya kalau ia bekerja di perusahaan atau dia akan bilang tidak tahu dan mungkin tidak memilih, atau cuek sajalah. Kelompok massa yang besar ini akan menjadi 'ladang perebutan' bagi tim sukses masing-masing calon. Sebaliknya bagi kelompok absent minded ini mereka senang saja didatangi oleh orang yang membawa uang atau barang, karena bagi mereka tidak berhitung untung rugi dalam kalkulasi politik. Pendek kata, seperti orang yang setengah pingsan atau setengah sadar, tidak sulit menuntunnya kemana saja yang kita mau. Inilah sekilas gambaran tentang realitas sosial politik bangsa kita sekarang ini dilirik dari konsep massa mengambang. Saya baru merenungkan konsep dari Professor Arendt Lijphart, Guru Besar dari Leeland Stanford Yunior University yang menawarkan apa yang disebutnya sebagai Consociational Democracy. Konsep ini menggagas power sharing melalui koalisi besar. Dalam masyarakat plural hanya ada dua pilihan tepat, kata Lijphart. Pertama adalah pilihan tidak langsung melalui perwakilan, sebagaimana diterapkan pada masa rezim Orde Baru, dan kedua adalah pilihan langsung melalui pemilu rakyat. Kata orang-orang reformis, mereka tidak akan mau lagi balik ke masa Orde Baru. Jadi tetaplah pada sistem pilihan langsung. Jika ini yang dipilih, maka tawaran Lijphart seharusnya direnungkan sunguh-sungguh. Presiden harus membentuk koalisi besar supaya pemerintahan stabil yang sangat mempengaruhi terciptanya pemerintahan yang kuat.
CiKEAS JJM: Banyak 'Misteri' Terkait Kasus Wotulo
Harian Komentar 16 Juli 2008 JJM: Banyak 'Misteri' Terkait Kasus Wotulo Keterlibatan Brigjen (Purn) Erick Wotulo dalam kasus pembelian senjata untuk organisasi teroris Macan Tamil, mengundang tanda tanya Anggota Komisi I DPR RI, Jeffrey Johanes Massie (JJM). Menurut JJM, ada banyak 'misteri' terkait kasus Wotulo yang saat ini sudah divonis 2,5 tahun oleh Pengadilan di Baltimore, Amerika Serikat. ''Hal itu menyangkut penga-kuan dirinya (sewaktu ditang-kap) sebagai agen intelijen, maupun akses yang dimiliki-nya sehingga dapat mengon-tak kelompok Macan Tamil dan lainnya,'' ungkap JJM ke-pada koran ini di Jakarta, ke-marin (15/07). Dia mengha-rapkan, agar TNI tidak tinggal diam terkait persoalan yang menimpa Wotulo yang no-tabene adalah mantan ang-gota TNI. ''Klarifikasi institusi harus disampaikan ke publik dan Deplu RI harus menjamin hak Wotulo sebagai seorang WNI dalam mendapatkan pembe-aan hukum,'' tandasnya. Seperti diketahui Wotulo divonis 2,5 tahun terkait keter-libatannya sebagai broker senjata untuk digunakan Ma-can Tamil, organisasi yang di-cap teroris. Senjata-senjata itu antara lain pelontar granat, berbagai senjata mesin, night vision googgle atau alat melihat di malam hari dan teropong ho-lografik. Nilai senjata menca-pai jutaan dolar. Sebelumnya, TNI membantah terlibat usaha pembelian senjata ge-lap ini. Namun begitu, keter-ibatan Wotulo dalam perda-angan senjata gelap, meng-ngatkan kita akan penemuan ratusan pucuk senjata di rumah Wakil Asisten Logistik Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Almarhum Brigadir Jenderal Koesmayadi. Lalu siapa sebenarnya Erick Wotulo? Dia merupakan putera kawanua yang dilahirkan di Noongan, Kabupaten Mi-nahasa, 11 Juni 62 tahun lalu. Karir militernya dimulai tahun 1966 ketika ia masuk Akademi Militer, Akmil. Di sana, ia satu angkatan de-ngan bekas Kepala Staf Ang-katan Laut Bernard Kent Son-dakh. Sejak menjabat sebagai letnan dua hingga mayor, Erick bertugas di Batalion Kavaleri Resimen Bantuan Tempur Marinir, Karangpilang, Surabaya. Dia juga sempat menjabat Kepala Seksi Operasi di batalion tersebut, lalu menjadi komandannya. Pada 1995-1996, Erick menjadi perwira penuntut atau dosen di Sekolah Komando ABRI Bandung. Tahun 1996-2002, menjabat Direktur Pengamanan Otorita Batam dan sempat menjadi staf ahli Ketua Pengamanan Otorita Batam Bidang Pengamanan. Tahun 2000 pangkatnya naik menjadi brigadir jenderal. Menariknya, pada waktu itu dia sempat mencoba men-calonkan diri sebagai guber-nur Sulut berpasangan dengan Drs Syachrial Damo-polii. Tapi pencalonannya tidak berhasil. Istri Erick, Venny Fria Wo-tulo dalam wawancara de-ngan sebuah radio di Jakarta mengatakan, Erick gemar berolahraga. Jika tidak ber-main tenis, waktu luang Erick diisi dengan bermain bridge. Venny mengaku tidak tahu banyak kegiatan suaminya setelah berhenti bekerja dari Otorita Batam. Karena itu ia sangat terkejut ketika Erick ditangkap di Guam dan terlibat perdagangan senjata gelap. Venny juga menutur-kan, dari acara keluarga di Makassar, Erick pamit ke Denpasar, Bali untuk sebuah urusan bisnis. Namun kabar terakhir Erick tertangkap di Guam.(rik/sum/zal)
CiKEAS Daftar Nama Teroris Capai 1 Juta Orang
Harian Komentar 16 Juli 2008 Daftar Nama Teroris Capai 1 Juta Orang Nama-nama yang tercatat dalam daftar Amerika Serikat sebagai teroris terus mem-bengkak. Lebih dari 1 juta nama tercatat dalam daftar yang disusun Departemen Ke-hakiman untuk Pusat Penga-wasan Teroris FBI. Laporan itu diumumkan organi-sasi advokasi hak-hak sipil di AS, American Civil Liberties Union (ACLU) mengacu pada laporan Inspektur Jenderal De-partemen Kehakiman AS. Ada lebih dari 700 ribu nama dalam database mereka sejak April 2007. Daftar itu terus bertambah, rata-rata meningkat lebih dari 20 ribu nama per bulan, kata Direktur ACLU Technology and Liberty Program, Barry Steinhardt seperti diberitakan AFP yang turut dilansir detik.com, Selasa (15/07). Daftar itu kini sudah melewati 1 juta nama, imbuh Stein-hardt. Di dalam daftar itu, ada sejumlah nama orang-orang yang sudah dihukum. Misalnya, mantan diktator Iraq, Saddam Hussein, yang telah menjalani hukuman gantung pada 2006. Mantan Presiden Afrika Selatan yang juga peraih Nobel Perdamaian, Nelson Mandela, juga berada da-lam daftar itu. Untung saja Kongres AS telah memindahkan namanya dari daftar hitam itu. Hanya itu satu-satunya cara untuk keluar dari sana. Daftar itu adalah simbol yang sempurna tentang ada-nya sesuatu yang salah dalam cara pandang soal terorisme. Hal itu sungguh tidak adil, di luar kontrol, mencerminkan administrasi yang tidak cakap, dan sumber daya sampah. Ini sungguh sangat mengganggu kehidupan miliaran pelancong, kata Steinhardt. Namun, Badan Keamanan Transportasi AS atau The Transportation Security Ad-ministration (TSA) secara tegas membantah pernyataan ACLU. TSA menyebut daftar itu memuat lebih dari satu ju-ta nama. TSA bersikukuh daf-tar itu memuat tak lebih dari 450 ribu nama. Asumsi tentang daftar itu jelas-jelas salah, kata TSA dalam website-nya.(dtc)
CiKEAS Inermezzo [Asmara Kerak Nasi]
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1555ik=32 Asmara Kerak Nasi Selasa 15 Juli 2008, Jam: 8:46:00 Sejak suami masuk tahanan gara-gara narkoba, ekonomi Suryani, 25, bagaikan nasi yang tinggal keraknya. Tapi biar intip (kerak) jika digoreng enak juga lho. Salah satunya Marwan, 52, mantan anggota DPRD di Palembang. Ada perempuan tetangga nganggur langsung dimanfaatkan lewat uang-uang kerokhiman. Umur Suryani masih cukup muda, cantik pula. Cuma dia termasuk wanita tak beruntung, mahkota kecantikannya justru dinikmati lelaki tak bermasa depan. Dia dulu kawin dengan Balyan, 30, memang hanya berfikir tentang ketampanan saja. Dan setelah jadi suami istri baru tahu rasa. Suami tak mampu membahagiakan lahir batin. Karena tak punya pekerjaan, akhirnya bisnis barang haram pun dijalani. Baru beberapa kali jadi pengedar narkotika, Balyan ditangkap polisi dan kini mendekap di LP Pakjo, Palembang. Nyonya muda yang tinggal Perumahan Azhar Tanah Mas, Talang Kelapa Kecamatan Banyuasin ini, betul-betul dalam puncak penderitaan. Dengan ditahannya suami, sumber perekonomiannya mampet total. Ketika masih ada Balyan, masih lumayan. Tapi kini betul-betul Suryani minus. Ibarat nasi tinggalah keraknya. Padahal pasangan itu sudah memiliki anak kecil. Ke mana lagi mencari dana untuk membiayai hidupnya, sedangkan utang kepada tetangga kanan kiri sudah berjibun? Minta BLT ke pemerintah? Uang Rp 100.000,- bisa bertahan berapa lama? Memelas sungguh nasib Suryani. Tapi untungnya, meski tinggal kerak nasi, kalau dijemur dan digoreng, masih enak juga dimakan. Nah, lelaki yang doyan kerak itu adalah Marwan, tetangga sendiri satu kompleks. Melihat kecantikan wanita muda tersebut, dia langsung kontak pendulumnya. Apa lagi setelah tahu kondisi Suryani belakangan, dia merasa peluang terbuka untuknya. Kalau masih aktif macam Al Amin Nasution, nggak boleh. Tapi kalau sudah mantan macam saya, nggak apa-apa dong, kata Marwan saat diingatkan hati nuraninya. Asal tahu saja, sebenarnya Marwan tak tinggal menetap di kompleks tersebut, karena keluarganya tinggal di tempat lain. Tapi sebagai mantan anggota dewan, sah-sah saja berumah banyak. Ibarat kata, rumahnya di Tanah Mas tersebut sekadar untuk tetirah atau bungalow, dia tinggali hanya secara priodik, dalam rangka melepas lelah dan ganti suasana. Dan semenjak melihat kondisi akhir Suryani, Balyan rajin menyinggahi rumah keduanya tersebut, tapi tanpa keluarga, tentunya. Memang tujuan utamanya untuk pedekate pada si Suryani. Setelah bergaul cukup akrab dalam beberapa minggu, tanpa sungkan-sungkan mantan anggota dewan DPRD Sumsel ini suka membantu keuangan Suryani. Awalnya wanita itu malu juga, tapi karena katanya pemberian itu secara tulus, istri Balyan menerimanya. Tapi apa daya, baru beberapa kali membantu, Marwan sudah mulai merayu-rayu. Merasa berutang budi, akhirnya Suryani pun bertekuk lutut dan berbuka paha untuk sang mantan wakil rakyat. Anehnya, meski banyak duit Marwan tak mau membawa tetangga selingkuhan itu ke hotel. Mentang-mentang suaminya masih ditahan, kerak nasi itu dimakan langsung di rumah si wanita. Awalnya memang gurih-gurih enak. Tapi karena keseringan, tetangga pun jadi curiga. Dalam sebuah kesempatan, Marwan diintip segala gerak-geriknya. Nah lho, saat dia tengah menindih Suryanti dalam kondisi sama-sama bugil, penggerebekan dilakukan. Praktis keduanya tak bisa berkutik. Dengan pakaian seadanya Marwan - Suryani digelandang ke Mapolsek Banyuasin. Haram jadah, suami kedinginan di penjara, istri cari anget-angetan di luar. (Ind/Gunarso TS)
Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???++ms Theo
Pemerintah RI bangkrut karena 75% guru2 diseluruh Indonesia adalah guru lulusan sekolah agama dan IAIN. Sarjana Ekonomi memang gagah, tapi setelah diselidiki ijazahnya dia itu adalah sarjana Ekonomi Syariah Islam. Ada juga Insinyur yang specialisasinya adalah konstruksi jembatan keimanan. Dan kesemuanya lulusan IAIN. Menteri ekonominya lulusan Ekonomi Syariah, ahli2 tekniknya lulusan juga IAIN tetapi specialisasinya adalan konstruksi beton keimanan. Yang jadi masalah, agama itu kepercayaan, dan kepercayaan itu angan2, tetapi sekarang mereka yang sarjana2 agama yang ahli jembatan keimanan harus digajinya bukan gaji angan2. Menteri2 ekonominya juga digaji besar dimana tidak mampu meningkatkan pemasukan devisa negara. Ada demo besar2an yang dilakukan guru2 yang menuntut kenaikan gaji dan guru2 honorer yang minta diangkat pemerintah karena jutaan banyaknya dari guru2 itu meskipun tidak digaji 15 tahun tetap rajin mengajar disekolah dan hal ini dianggap pengabdian dan pengorbanan yang besar, naah mereka itu guru2 agama yang seringkali mengajar matematika Islam, mengajar sejarah Islam, mengajar ilmu pengetahuan Quran. Naaah. semoga anda lebih mengerti krisis apa yang sebenarnya sedang melanda Indonesia. Ny. Muslim binti Muskitawati. --- In CIKEAS@yahoogroups.com, theo berto [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin dah minggat ya,..ee - Original Message From: vonny vitawati [EMAIL PROTECTED] To: CIKEAS@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 15, 2008 9:24:23 PM Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ???++ms Theo Mas Theo, Apalagi klo di baca ama mas Irwank .. mana siy beliau itu koq dah lama ga keliatan .. ? secara mas irwank itu rajin sholat .. bisa di kemplang mbak Hafsah huahahhhaha rgds ivonne --- On Tue, 7/15/08, theo berto theoroberto@ yahoo.com wrote: From: theo berto theoroberto@ yahoo.com Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? To: [EMAIL PROTECTED] com Date: Tuesday, July 15, 2008, 9:14 AM Iya lo...lucu... ..ha..ha. .. - Original Message From: vonny vitawati [EMAIL PROTECTED] com To: [EMAIL PROTECTED] com Sent: Tuesday, July 15, 2008 8:48:34 PM Subject: Re: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? Mbak Hafsah ... huahahahahha .. koq segitunya .. --- On Tue, 7/15/08, Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com wrote: From: Hafsah Salim muskitawati@ yahoo.com Subject: CiKEAS Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? To: [EMAIL PROTECTED] com Date: Tuesday, July 15, 2008, 8:31 AM Membangun Sekolah Apa Yang Biayanya Paling Murah ??? Kalo anda ingin membangun sekolah Ilmu Matematika, maka modalnya cuma papan tulis dan kapur, dan urusan uang bangku cukup setiap murid disuruh bawa bangku sendiri2 atau anda kenakan biaya bangku yang paling murah dengan harga bangku yang paling mahal. Tetapi untuk dosen-nya kalo anda sendiri ahli matematika maka tak perlu menggaji dosen lagi, cukup anda mengajarnya sendiri dan uang kuliahnya bisa berapapun anda kenakan kepada murid2 yang kesemuanya sudah merupakan keuntungan karena tidak ada modal apapun yang keluar karena harga papan tulis dan kapurnya cukup dibeli sekali bisa untuk 2 tahun. Tetapi ada lagi sekolah yang lebih murah dan untungnya lebih besar lagi, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam. Modal yang dikeluarkan justru lebih murah lagi, tidak perlu papan tulis, tidak perlu kapur, cukup sajadah saja yang diwajibkan murid2nya membawanya sendiri. Meskipun tidak perlu bangku, tetapi setiap murid wajib membayar uang bangku karena bangku disini mempunyai arti yang lebih luas. Dan jangan lupa, selain uang bangku juga uang kuliahnya yang meskipun tanpa modal tetap butuh AlQuran yang bisa dipaksa agar murid2 membelinya dari toko buku disekolah yang tentunya harganya dilipat sampai lima kali. Kuliah agama Islam juga tidak susah, cukup murid2 disuruh bergantian membaca Quran dan kemudian dirujuk ke Hadisnya untuk dibaca oleh murid lainnya, kemudian setiap murid dilakukan tanya jawab, satu murid disuruh bertanya dan lainnya dipaksa menjawab, demikianlah seterusnya sang pengajar boleh ngelamun saja dan digaji setiap bulan oleh murid2nya yang tetap tolol dan dungu karena tidak akan pernah bisa dipekerjakan dipabrik dengan pengetahuan AlQuran maupun Hadist-nya. Setelah 3-5 tahun meng-ulang2 Quran dan Hadist yang sama, akhirnya dibuatkan pesta untuk menganugerahkan gelar kesarjanaan, bisa gelarnya S1, S2, ataupun S3 yang kesemuanya biarpun sama biayanya tetapi bisa dihargakan lebih tinggi untuk tingkat kesarjanaan yang lebih tinggi. Setelah para es2 ini lulus, kerjaannya sama yaitu bangun lagi sekolah ilmu agama Islam lainnya untuk menipu calon2 lainnya, dan begitulah seterusnya dan akhirnya negara ambruk dan kolaps karena semuanya pandai mengaji, pandai baca Quran, namun tak satupun yang pandai mengatur negara ataupun pandai membuka
CiKEAS [OOT] Frank Bettger: Sukses Menjual Sebelum Berjualan
[OOT] Frank Bettger: Sukses Menjual Sebelum Berjualan **Thanks to Mods atas approval nya :) Rekans, Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat yaa.. Frank Bettger: Sukses Menjual Sebelum Berjualan Pernahkah ketika sedang berjalan di mall, anda dihadang antrian sales yang bergantian menyodorkan brosur? Atau, penjual yang terus saja mengikuti langkah anda sambil membabi buta menawarkan suatu produk? Apa respon anda? Kecil kemungkinan anda akan tertarik dengan produk mereka, melirik pun tidak. Begitu juga dengan prospek anda yang sudah jenuh dengan berbagai promosi dan iklan. Mereka sudah kebal dengan cara-cara usang seperti itu. Menurut Bettger, anda harus bisa sukses menjual sebelum berjualan. Lho, belum jualan kok sudah ada yang beli? Bagaimana caranya? Fokus pada kepentingan prospek, bukan produk anda. Tempatkan diri anda sebagai teman, bukannya penjual. Apakah anda sering minta saran pada teman sebelum membeli sesuatu? Begitu juga dengan prospek anda. Jika anda berhasil memposisikan diri sebagai teman mereka, maka anda sudah sukses menjual sebelum berjualan. Saat itu terjadi, prospek sudah membeli kepercayaan pada diri anda. Karena sebagai teman, rekomendasi anda menjadi penting dan diperlukan sebelum mereka membeli suatu produk. Baca juga artikel: - Agar Mudah Naik Jabatan http://dexton.adexindo.com/artikel-juli3-agar-mudah-naik-jabatan.html - Info: Detoksifikasi,Singkirkan Racun Dalam Tubuh http://dexton.adexindo.com/artikel-juli3-detoksifikasi.html - Nge-Blog, GRATIS Berhadiah Uang http://dexton.adexindo.com/artikel-juli3-ngeblog-dapet-uang.html Tetap SEMANGAT! Rosa S Rustam NB: PS: Buat rekan-rekan yang mau sharing soal bisnis atau sekedar say hello, kontak langsung aja yaa ke [EMAIL PROTECTED] atau YM ochafelix
Re: CiKEAS Inermezzo [Asmara Kerak Nasi]
Mas Sunny, Klo menurut aku siy, sah2 aja lagi ... apa klo suami di penjara .. lalu istri mesti ikut menderita lahir batin...? sementara suami juga kalo diluar malah masih mencari kehangatan ama yang laen .. tul ga ..? rgds ivonne --- On Wed, 7/16/08, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: CiKEAS Inermezzo [Asmara Kerak Nasi] To: [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, July 16, 2008, 6:02 PM http://www.poskota. co.id/redaksi_ baca.asp? id=1555ik=32 Asmara Kerak Nasi Selasa 15 Juli 2008, Jam: 8:46:00 Sejak suami masuk tahanan gara-gara narkoba, ekonomi Suryani, 25, bagaikan nasi yang tinggal keraknya. Tapi biar intip (kerak) jika digoreng enak juga lho. Salah satunya Marwan, 52, mantan anggota DPRD di Palembang. Ada perempuan tetangga nganggur langsung “dimanfaatkan” lewat uang-uang kerokhiman. Umur Suryani masih cukup muda, cantik pula. Cuma dia termasuk wanita tak beruntung, mahkota kecantikannya justru dinikmati lelaki tak bermasa depan. Dia dulu kawin dengan Balyan, 30, memang hanya berfikir tentang ketampanan saja. Dan setelah jadi suami istri baru tahu rasa. Suami tak mampu membahagiakan lahir batin. Karena tak punya pekerjaan, akhirnya bisnis barang haram pun dijalani. Baru beberapa kali jadi pengedar narkotika, Balyan ditangkap polisi dan kini mendekap di LP Pakjo, Palembang. Nyonya muda yang tinggal Perumahan Azhar Tanah Mas, Talang Kelapa Kecamatan Banyuasin ini, betul-betul dalam puncak penderitaan. Dengan ditahannya suami, sumber perekonomiannya mampet total. Ketika masih ada Balyan, masih lumayan. Tapi kini betul-betul Suryani minus. Ibarat nasi tinggalah keraknya. Padahal pasangan itu sudah memiliki anak kecil. Ke mana lagi mencari dana untuk membiayai hidupnya, sedangkan utang kepada tetangga kanan kiri sudah berjibun? Minta BLT ke pemerintah? Uang Rp 100.000,- bisa bertahan berapa lama? Memelas sungguh nasib Suryani. Tapi untungnya, meski tinggal kerak nasi, kalau dijemur dan digoreng, masih enak juga dimakan. Nah, lelaki yang doyan kerak itu adalah Marwan, tetangga sendiri satu kompleks. Melihat kecantikan wanita muda tersebut, dia langsung kontak pendulumnya. Apa lagi setelah tahu kondisi Suryani belakangan, dia merasa peluang terbuka untuknya. “Kalau masih aktif macam Al Amin Nasution, nggak boleh. Tapi kalau sudah mantan macam saya, nggak apa-apa dong,” kata Marwan saat diingatkan hati nuraninya. Asal tahu saja, sebenarnya Marwan tak tinggal menetap di kompleks tersebut, karena keluarganya tinggal di tempat lain. Tapi sebagai mantan anggota dewan, sah-sah saja berumah banyak. Ibarat kata, rumahnya di Tanah Mas tersebut sekadar untuk tetirah atau bungalow, dia tinggali hanya secara priodik, dalam rangka melepas lelah dan ganti suasana. Dan semenjak melihat kondisi akhir Suryani, Balyan rajin menyinggahi rumah keduanya tersebut, tapi tanpa keluarga, tentunya. Memang tujuan utamanya untuk pedekate pada si Suryani. Setelah bergaul cukup akrab dalam beberapa minggu, tanpa sungkan-sungkan mantan anggota dewan DPRD Sumsel ini suka membantu keuangan Suryani. Awalnya wanita itu malu juga, tapi karena katanya pemberian itu secara tulus, istri Balyan menerimanya. Tapi apa daya, baru beberapa kali membantu, Marwan sudah mulai merayu-rayu. Merasa berutang budi, akhirnya Suryani pun bertekuk lutut dan berbuka paha untuk sang mantan wakil rakyat. Anehnya, meski banyak duit Marwan tak mau membawa tetangga selingkuhan itu ke hotel. Mentang-mentang suaminya masih ditahan, “kerak nasi” itu dimakan langsung di rumah si wanita. Awalnya memang gurih-gurih enak. Tapi karena keseringan, tetangga pun jadi curiga. Dalam sebuah kesempatan, Marwan diintip segala gerak-geriknya. Nah lho, saat dia tengah menindih Suryanti dalam kondisi sama-sama bugil, penggerebekan dilakukan. Praktis keduanya tak bisa berkutik. Dengan pakaian seadanya Marwan – Suryani digelandang ke Mapolsek Banyuasin. Haram jadah, suami kedinginan di penjara, istri cari “anget-angetan” di luar. (Ind/Gunarso TS)
Re: CiKEAS Daftar Nama Teroris Capai 1 Juta Orang
Mas Sunny, Klo tuk di Indonesia sendiri berapa jumlahnya ..? rgds ivonne --- On Wed, 7/16/08, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: CiKEAS Daftar Nama Teroris Capai 1 Juta Orang To: [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, July 16, 2008, 5:50 PM Harian Komentar 16 Juli 2008 Daftar Nama Teroris Capai 1 Juta Orang Nama-nama yang tercatat dalam daftar Amerika Serikat sebagai teroris terus mem-bengkak. Lebih dari 1 juta nama tercatat dalam daftar yang disusun Departemen Ke-hakiman untuk Pusat Penga-wasan Teroris FBI. Laporan itu diumumkan organi-sasi advokasi hak-hak sipil di AS, American Civil Liberties Union (ACLU) mengacu pada laporan Inspektur Jenderal De-partemen Kehakiman AS. “Ada lebih dari 700 ribu nama dalam database mereka sejak April 2007. Daftar itu terus bertambah, rata-rata meningkat lebih dari 20 ribu nama per bulan,” kata Direktur ACLU Technology and Liberty Program, Barry Steinhardt seperti diberitakan AFP yang turut dilansir detik.com, Selasa (15/07). “Daftar itu kini sudah melewati 1 juta nama,” imbuh Stein-hardt. Di dalam daftar itu, ada sejumlah nama orang-orang yang sudah dihukum. Misalnya, mantan diktator Iraq, Saddam Hussein, yang telah menjalani hukuman gantung pada 2006. Mantan Presiden Afrika Selatan yang juga peraih Nobel Perdamaian, Nelson Mandela, juga berada da-lam daftar itu. Untung saja Kongres AS telah memindahkan namanya dari daftar hitam itu. Hanya itu satu-satunya cara untuk keluar dari sana. “Daftar itu adalah simbol yang sempurna tentang ada-nya sesuatu yang salah dalam cara pandang soal terorisme. Hal itu sungguh tidak adil, di luar kontrol, mencerminkan administrasi yang tidak cakap, dan sumber daya sampah. Ini sungguh sangat mengganggu kehidupan miliaran pelancong,” kata Steinhardt. Namun, Badan Keamanan Transportasi AS atau The Transportation Security Ad-ministration (TSA) secara tegas membantah pernyataan ACLU. TSA menyebut daftar itu memuat lebih dari satu ju-ta nama. TSA bersikukuh daf-tar itu memuat tak lebih dari 450 ribu nama. “Asumsi tentang daftar itu jelas-jelas salah,” kata TSA dalam website-nya. (dtc)
CiKEAS SAUDARAKU .. PLS JGN DILEWATKAN YA !!
Hai .. saudara saudara ku .. Kenapa engkau gelisah .. Mencari AKU kesana kemari …? Teriakan nama AKU kesana kemari ..? Tidakkah kau sadari .. bahwa … AKU amat sangat dekat pada dirimu hanya sehela tarikan nafas saja .. Tak kau sadari … bahwa …. AKU adalah mata yang kaupakai tuk melihat AKU adalah telinga yang kau pakai tuk mendengar AKU adalah mulut yang kau pakai tuk makan AKU adalah tangan yang kau pakai tuk memegang AKU adalah kaki yang kau pakai tuk berjalan AKU ada disetiap gerak mu saudaraku Saudaraku ….. kenapa tak kaupelihara saja yang ada pada dirimu ..? Kenapa tak kau sayangi saja apa yang ada pada dirimu Kenapa tak kau pergunakan apa yang ada padamu Untuk perbuatan baik .. sesuai dengan citra AKU ? Bukankah dengan berbuat baik kau telah memuliakan diri AKU Saudaraku .. AKU adalah KAU ….. By : ivonne 16/07/08
Re: CiKEAS KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE++mas Yudistira
iya mas .. ga ada yang pasti di dunia ini .. semuanya ga bisa diprediksi .. so jalani aja .. tul ga ..? rgds ivonne . --- On Tue, 7/15/08, Yudistira S. Aji [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Yudistira S. Aji [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: CiKEAS KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE To: CIKEAS@yahoogroups.com Date: Tuesday, July 15, 2008, 11:22 AM Mungkin dua-duanya benar... setidaknya tlah memberi inspirasi.. vonny vitawati [EMAIL PROTECTED] com wrote: hem ini yg namanya tampang udik rejeki kota ya .. ato faktor lucky kali juga ya .. --- On Tue, 7/15/08, Yudistira S. Aji [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: Yudistira S. Aji [EMAIL PROTECTED] com Subject: CiKEAS KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE To: [EMAIL PROTECTED] com Date: Tuesday, July 15, 2008, 10:13 AM KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE KANGEN BAND adalah sebuah kisah SUKSES! Band asal Lampung ini telah memutarbalikkan teori-teori lama, yang hampir pasti, yaitu kalau ingin sukses dalam dunia musik Indonesia, harus melalui LABEL yang BESAR. Atau setidaknya harus punya Mentor penyanyi atau band yang sudah Ngetop dan harus punya TAMPANG cakep. Konsep, atau lebih tepat, apa yang dijalani (bukan sekadar konsep) oleh KANGEN BAND adalah bahwa mereka merangkak dari bawah, sangat bawah sekali. apa kiat sukses mereka? silakan buka: http://dreamsmarter .blogspot. com/ sekadar berbagi. Trims. Salam hangat aji http://www.DreamSMARTer.blogspot.com/ aji http://www.DreamSMARTer.blogspot.com/
CiKEAS Hidup Seindah ini, Jika..
Hidup Seindah ini, Jika.. Hidup seindah ini, jika kita mampu sejenak diam untuk mendengarkan suara hati kita. Kita melangkah ke dalam diri yang sejati menjadi sebuah berkah hidup yang senantiasa disyukuri. Luangkanlah beberapa menit dipagi hari ini. untuk melihat diri anda sedang berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. tengoklah dimana anda berada, baik dirumah ataupun dikantor dengan cara yang sederhana bahkan terkadang anda mengabaikan. Seperti pagi ini saya memandangi hana yang sibuk menyirami bunga dengan penuh riang gembira yang hampir terlewatkan. Wajah hana yang penuh kegembiraan saya merasakan betapa besarNya keagungan ilahi. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali keajaiban dalam cerita- cerita keseharian anda, dijalanan, di bus kota, bahkan pada senyuman orang yang menjumpai anda pagi ini, bukankah hal itu menunjukkan betapa mulianya hidup anda. Mari kita rayakan keberkahan dipagi hari ini sebab anda dan saya adalah keajaiban. Sumber, http://agussyafii.blogspot.com Salam cinta, agussyafii === Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Keluargaku, Surgaku silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72
Re: CiKEAS Hidup Seindah ini, Jika..++mas Agussyafii++aloomas Zirvan++mas Adiet
Iya hidup memang indah mas .. mk marilah kita isi hari hari dengan senyum dan perbuatan baik ... rgds ivonne --- On Tue, 7/15/08, agussyafii [EMAIL PROTECTED] wrote: From: agussyafii [EMAIL PROTECTED] Subject: CiKEAS Hidup Seindah ini, Jika.. To: CIKEAS@yahoogroups.com Date: Tuesday, July 15, 2008, 10:50 PM Hidup Seindah ini, Jika.. Hidup seindah ini, jika kita mampu sejenak diam untuk mendengarkan suara hati kita. Kita melangkah ke dalam diri yang sejati menjadi sebuah berkah hidup yang senantiasa disyukuri. Luangkanlah beberapa menit dipagi hari ini. untuk melihat diri anda sedang berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. tengoklah dimana anda berada, baik dirumah ataupun dikantor dengan cara yang sederhana bahkan terkadang anda mengabaikan. Seperti pagi ini saya memandangi hana yang sibuk menyirami bunga dengan penuh riang gembira yang hampir terlewatkan. Wajah hana yang penuh kegembiraan saya merasakan betapa besarNya keagungan ilahi. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali keajaiban dalam cerita- cerita keseharian anda, dijalanan, di bus kota, bahkan pada senyuman orang yang menjumpai anda pagi ini, bukankah hal itu menunjukkan betapa mulianya hidup anda. Mari kita rayakan keberkahan dipagi hari ini sebab anda dan saya adalah keajaiban. Sumber, http://agussyafii. blogspot. com Salam cinta, agussyafii === Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Keluargaku, Surgaku silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii. blogspot. com atau sms 0888 176 48 72
Re: CiKEAS Hidup Seindah ini, Jika..++mas Agussyafii++aloomas Zirvan++mas Adiet
iya ivonne :)... hidup akan menjadi indah... ketika kita bisa mensyukuri apa yg ada pada diri kita... sebagai pemberian yg terbaik dari Yang Maha Kuasa... ayojangan bersedih . bangkitlah... senyumlah... rasakan gairah itu... bergerak... isi hari ini dengan karya dan semangat..he he he... salam -adit- 2008/7/16 vonny vitawati [EMAIL PROTECTED]: Iya hidup memang indah mas .. mk marilah kita isi hari hari dengan senyum dan perbuatan baik ... rgds ivonne --- On Tue, 7/15/08, agussyafii [EMAIL PROTECTED] wrote: From: agussyafii [EMAIL PROTECTED] Subject: CiKEAS Hidup Seindah ini, Jika.. To: CIKEAS@yahoogroups.com Date: Tuesday, July 15, 2008, 10:50 PM Hidup Seindah ini, Jika.. Hidup seindah ini, jika kita mampu sejenak diam untuk mendengarkan suara hati kita. Kita melangkah ke dalam diri yang sejati menjadi sebuah berkah hidup yang senantiasa disyukuri. Luangkanlah beberapa menit dipagi hari ini. untuk melihat diri anda sedang berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. tengoklah dimana anda berada, baik dirumah ataupun dikantor dengan cara yang sederhana bahkan terkadang anda mengabaikan. Seperti pagi ini saya memandangi hana yang sibuk menyirami bunga dengan penuh riang gembira yang hampir terlewatkan. Wajah hana yang penuh kegembiraan saya merasakan betapa besarNya keagungan ilahi. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali keajaiban dalam cerita- cerita keseharian anda, dijalanan, di bus kota, bahkan pada senyuman orang yang menjumpai anda pagi ini, bukankah hal itu menunjukkan betapa mulianya hidup anda. Mari kita rayakan keberkahan dipagi hari ini sebab anda dan saya adalah keajaiban. Sumber, http://agussyafii. blogspot. com Salam cinta, agussyafii === Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Keluargaku, Surgaku silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii. blogspot. com atau sms 0888 176 48 72
CiKEAS Mengenal Laporan Keuangan BI
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=87944jenis=Opini Rabu, 16-07-2008 Mengenal Laporan Keuangan BI Oleh Marsuki Dosen Unhas BI dalam menerapkan sistem akuntansi dan pencatatan laporan keuangannya telah berusaha tidak berhenti pada makna-makna akuntansi murni semata, namun juga dalam makna yang lebih luas dalam kaitannya dengan kegiatan perekonomian nasional Akhir-akhir ini Bank Indonesia (BI) memang banyak dipersoalkan orang, tapi tampaknya belum banyak masyarakat Indonesia yang mengenal apalagi memahami dengan benar keberadaannya, dibandingkan dengan bank-bank umum, seperti BRI, Mandiri, BNI atau BCA. Kemungkinannya disebabkan karena BI tidak berhubungan langsung dengan aktivitas masyarakat. Sehingga masih sering timbul kesan BI sebagai lembaga eksklusif, sulit terjamah atau kurang merakyat. Padahal, sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi terutama setelah UU kebanksentralan pertama di Indonesia diamandemen, yaitu UU No 10 Tahun 1968 tentang Bank Indonesia, menjadi UU RI No 23 Tahun 1999, yang disempurnakan dengan UU No 3 Tahun 2004. Walaupun UU BI terakhir dengan tegas menetapkan bahwa Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, namun BI diwajibkan menginformasikan secara transparan berbagai kegiatannya sebagai pertanggungjawabannya ke publik. Dengan cara mempublikasi beberapa laporannya mengenai kebijakan moneter, sistem pembayaran dan pengaturan perbankan setelah dijelaskan di legislatif (DPR) serta laporan keuangan tahunannya setelah di audit BPK. Tapi sayang tampaknya berbagai informasi tersebut belum banyak dimanfaatkan masyarakat guna mengenal atau memahami eksistensi, peran, kinerja dan prospek peranan BI. Hal ini tercermin dari masih adanya pendapat atau pernyataan beberapa pihak yang simpang siur yang sring kurang sesuai referensi ilmiah atau praktek yang berlaku di bank sentral umumnya. Misalnya, mempersoalkan surplus BI dapat menjadi obyek pajak, atau BI dianggap bukan sebagai bank sentralnya perbankan (Banker's Bank). Untuk memahami perihal bank sentral di suatu negara termasuk bank sentral di Indonesia, BI sebenarnya dapat dilakukan dengan menelaah berbagai laporannya ke publik, diantaranya mealalui laporan keuangannya. Dari laporan keuangan bank sentral dapat digali berbagai informasi berkaitan dengan aktivitas, kinerja, kondisi keuangan bank sentral, serta peranannya dalam membantu melancarkan kegiatan ekonomi dan bisnis dengan fungsinya sebagai pengedar uang, mengatur sistem pembayaran, serta mengawal kinerja perbankan. Hanya perlu diakui bahwa sumber pengetahuan untuk memahami hakekat kebanksentralan khususnya pemahaman laporan keuangannya masih belum banyak ditulis, diungkap apalagi ditelaah secara mendalam dalam buku-buku ilmiah maupun bacaan populer. Hal ini dimungkinkan karena adanya beberapa kesulitan teknis. Diantaranya praktek akuntansi yang diterapkan bank sentral dalam sistem pencatatan dan penyusunan laporan keuangannya sangat spesifik dan berbeda secara signifikan dengan lembaga lainnya, perbankan konvensional sekalipun. Disebabkan adanya perbedaan mendasar pada tujuan pendirian, fungsi, tugas dan tanggungjawab suatu bank sentral. Sehingga pada gilirannya berimplikasi adanya perbedaan interpretasi atas laporan keuangan pada bank sentral. Dalam kasus BI misalnya, UU menegaskan bahwa kegiatan BI tidak diorientasikan pada kepentingan komersial atau mencari untung semata, namun untuk kepentingan publik dengan mengendalikan jumlah uang beredar, memelihara sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi sistem perbankan. Untuk itu, BI menerapkan sistem akuntansi spesifik dalam pencatatan dan penyusunan laporan keuangannya yang didasarkan pada Pedoman Akuntansi Keuangan BI (PAKBI). Penyusunan PAKBI mengacu pada prinsip akuntansi berlaku umum dan praktek akuntansi yang lazim pada bank sentral lain (IAS) dengan melibatkan lembaga kompoten dibidang akuntansi, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Tampaknya, BI dalam menerapkan sistem akuntansi dan pencatatan laporan keuangannya telah berusaha tidak berhenti pada makna-makna akuntansi murni semata, namun juga dalam makna yang lebih luas dalam kaitannya dengan kegiatan perekonomian nasional. Sehingga diharapkan informasi-informasi yang terkandung dalam laporan keuangan BI tersebut dapat bermanfaat bagi penggunanya dalam rangka pengambilan keputusan terbaiknya. Wajib Dipublikasi Secara umum, laporan keuangan BI merupakan salah satu indikator penting yang menunjukkan keadaan moneter, keuangan dan perekonomian Indonesia dalam waktu tertentu, sebab laporan keuangan BI mengandung berbagai informasi tentang posisi keuangan otoritas moneter Indonesia yang ditugaskan negara mengelola sektor moneter atau keuangan