CiKEAS> Statuta Bangsa

2008-07-22 Thread Zenzi Aekido
Bangsa Ini Hanya melalui proses Proklamasi dari jajahan teretorial menjadi 
wilayah merdeka tetapi terkendalikan.




  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

CiKEAS> Benarkah Bentuk Republik itu kehendak Bangsa?

2008-07-22 Thread Zenzi Aekido
NKRI. Hanyalah kumpulan daerah daerah bekas jajahan Belanda. Dan dipertahankan 
dalam bentuk Republik. untuk menjamin kepatuhan bangsa dalam aturan kolonial.



  
___
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

CiKEAS> Bagaimana caranya menghidupkan nurani?

2008-07-22 Thread agussyafii
Bagaimana caranya menghidupkan nurani? 


sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com


secara umum jawabannya adalah menjauhi perbuatan dosa, baik dosa 
kepada Tuhan maupun dosa kepada manusia, karena perbuatan dosa 
merupakan daki yang mengotori cermin hati. Secara lebih spesifik, 
sebagai terapi, berdoa di tempat suci , di Multazam misalnya juga 
dapat menjadi shock therapy terhadap hati nurani. Mengapa di Ka`bah 
banyak orang bisa menangis tersedu-sedu, karena disana ia tidak bisa 
tidak kecuali harus jujur kepada Tuhan. Di sana terbayang semua 
kesalahan yang pernah dilakukan tanpa sedikitpun bisa mencari-cari 
alasan pembenar. 

Jika psikologi schok therapy ini berhasil dipertahankan lama, maka 
selanjutnya nuraninya akan hidup, dan itulah yang disebut haji 
mabrur. Berakrab-akrab dengan problem kemanusiaan juga bisa 
menajamkan nurani. Orang yang selalu bergelut langsung membantu 
kesulitan orang kecil, rakyat kebanyakan, maka nuraninya sedikit demi 
sedikit akan bercahaya. Hatinya menjadi lembut, rasa syukurnya 
meningkat. Ia akan memiliki kepekaan yang kuat terhadap hal-hal yang 
berdampak  buruk kepada kehidupan riil manusia. Apa hubungannya 
dengan menghidupkan nurani? Sudah barang tentu ada hubungannya, 
karena orang kecil relatif jujur, maka menyayangi orang kecil 
bermakna menggosok-gosok kejujuran, dan hal itu mendatangkan rahmat 
Tuhan. Sayangilah yang di bumi, niscaya kalian akan disayang Tuhan, 
irhamu man fi al ardhi yarhamukum man fi as sama. Demikian firman 
Allah dalam hadis qudsiy. 

Adapun orang yang menunjukkan kepedulian kepada orang kecil tetapi 
dimaksud untuk publikasi politik, maka hal itu termasuk bentuk 
kebohongan, bohong kepada manusia dan bohong kepada Tuhan, apalagi 
jika menjadikan kesulitan orang kecil sebagai proyek mencari 
keuntungan sendiri. Dalam keadaan seperti itu seberapapun banyaknya 
kontribusi yang diberikan, tidak akan membuat nuraninya bercahaya. 
Wallohu a`lam bis sawab. 

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Salam Cinta,
agussyafii

Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
[EMAIL PROTECTED] atau http://mubarok-institute.blogspot.com






Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
Dalam ajaran Islam, Anak Haram artinya adalah anak yang tidak
seharusnya lahir, tidak seharusnya dilahirkan, dan karena itulah,
disemua negara2 yang menegakkan Syariah Islam tidak pernah ada anak
haram karena semua anak haram yang lahir atau dilahirkan dikembalikan
kepada Allah !!!  Demikianlah, dalam syariah Islam anak haram tidak
diperkenankan untuk eksist karena bagaimana boleh eksist kalo ibu yang
melahirkannyapun sudah diwajibkan menghadap Allah untuk mempertanggung
jawabkan perbuatannya.  Logikanya, kalo ibunya harus dirajam sebelum
menghadap kepada Allah, tentu tidak memungkinkan si Anak dibolehkan
bisa hidup tanpa ibu yang menyusukan dan membesarkannya.  Sebaliknya,
keluarga2 Islam diharamkan untuk memelihara anak haram karena haram
hukumnya.

Di Indonesia yang mayoritas Islam juga mengharamkan anak haram, namun
karena Indonesia sudah menanda tangani Deklarasi HAM dari PBB, maka
anak2 haram tidak boleh dibunuh meskipun banyak yang dibunuh secara
diam2.  Tetapi Departement Agama telah menetapkan melalui UU, semua
anak2 Haram dalam akte kelahirannya harus dituliskan pada kolom nama
bapaknya yang bukan diisi nama sang bapak tetapi ditulis Anak Haram.

Sebenarnya, agama Kristen dan yahudi sama halnya dengan agama Islam,
yaitu mengharamkan anak haram meskipun Ibrahim sendiri membuat anak
haram dengan mensetubuhi pembantunya yang dalam agama Islam dan
Kristen justru tidak diharamkan.

Meskipun demikian, agama Yahudi dan Kristen sekarang sudah melarang
pembunuhan anak2 haram bahkan sekarang justru sebaliknya, anak2 haram
itu dipelihara dengan penuh kasih sayang.

Berbeda dengan agama Islam, umat Islam memelihara hukum2 Islam seperti
adanya dizaman dahulu kala sehingga pembunuhan anak2 haram dizaman
modern ini hanya dilakukan oleh negara2 berSyariah biadab ini. 
Meskipun negara2 Syariah juga menandatangani Deklarasi HAM, namun
pembunuhan anak2 haram ini tetap dilakukan secara diam2 dan tidak
dilaporkan dalam media sehingga tidak bisa dilakukan tindakan secara
Internasional.

Dalam negara Syariah, dilarang melakukan abortus, apabila ada seorang
wanita mengandung anak haram, prosedurnya adalah sang wanita dipenjara
dulu, setelah anaknya lahir, barulah ibunya dihukum rajam dan bayinya
kemudian dibunuh.  Jadi tidak boleh dibunuh selama masih dalam kandungan.

Syariah Islam sangatlah biadab, banyak umat Islam sendiri tidak
mengetahuinya, namun mereka yang mengetahuinya banyak yang menolak
praktek2 agama seperti ini dan menyangkalnya bahwa kekejian ini
sebagai ajaran Islam, sehingga praktek2 begini terus bisa berlangsung
dibawah perlindungan Syariah tanpa harus diumumkan kepada umat Islam
yang hanya memahami Islam diluarnya saja.  Kalopun ketahuan praktek2
seperti ini dan banyak umat Islam yang memprotesnya, biasanya
dituduhkan mereka2 itu tidak memahami ajaran Islam dan mengatakan
bahwa Islam tidak pernah membunuh bayi.  Padahal sebenarnya anak haram
atau bayi haram bukanlah dianggap bayi, bukan dianggap manusia.

Ny. Muslim binti Muskitawati.











--- In CIKEAS@yahoogroups.com, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Konon yang haram bukan anaknya.. tapi prosesnya.. :-(
> Jadi pertanyaan di bawah tidak perlu diteruskan..
> 
> AFAIK, tiap anak manusia dilahirkan suci.. peran ortu & lingkungan
> lah (tentu saja si anak itu sendiri) yang membentuk akan menjadi
> apa si anak kelak..
> 
> CMIIW..
> 
> -- 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K
> "Better team works could lead us to better results"
> http://irwank.blogspot.com/
> 
> ---
> Pada 21 Juli 2008 14:05, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> 
> >
> >
> > Temen2 .. aku tuh .. gi mikirin soal istilah ANAK HARAM .. ..
> > padahal .. gini ya .. kenapa harus disebut "anak haram ?" sementara
> > prosesnya sama .lagian .. bibit nya juga sama .. kenapa yg
satu harus
> > disebut ANAK HARAM n yg laen ANAK SAH ? Apakah kita segitu hebat n
saktinya
> > dan juga segitu sucinya.. hingga bisa dan boleh mengatakan ini
anak haram ..
> > n itu anak sah .. siapa yg memberi kita hak ...? Bukankah tidak
adil anaknya
> > yang disebut ANAK HARAM..? dan memikul beban itu sepanjang
hidupnya ???
> > menjadi  bahan hinaan n di kucilkan ... ??? lalu perrnahkah kita
bertanya
> > didiri kita ..  APAKAH KITA LEBIH BAIK DR ANAK HARAM ITU ..?
> >
> >
> > rgds
> > ivonn
> >
>




CiKEAS> Pembunuhan Anak2 Haram Yang Halal !!!

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
Pembunuhan Anak2 Haram Yang Halal !!!

Cara membunuh anak2 Haram yang halal adalah, bayi haram itu harus
ditunggu sampai lahir dulu, barulah kemudian ibunya dirajam setelah
melahirkan dan bayinya dipenggal setelah lahir.  Islam melarang
pembunuhan bayi yang masih dalam kandungan, karena bayi haram wajib
dibunuh setelah diluar kandungan.  Disinilah sebabnya, abortus
dilarang dalam Islam karena termasuk pembunuhan bayi yang diharamkan
dalam Islam.  Namun pembunuhan anak haram bukanlah pembunuhan bayi.

Dalam ajaran Islam, Anak Haram artinya adalah anak yang tidak
seharusnya lahir, tidak seharusnya dilahirkan, dan karena itulah,
disemua negara2 yang menegakkan Syariah Islam tidak pernah ada anak
haram karena semua anak haram yang lahir atau dilahirkan dikembalikan
kepada Allah !!!  Demikianlah, dalam syariah Islam anak haram tidak
diperkenankan untuk eksist karena bagaimana boleh eksist kalo ibu yang
melahirkannyapun sudah diwajibkan menghadap Allah untuk mempertanggung
jawabkan perbuatannya.  Logikanya, kalo ibunya harus dirajam sebelum
menghadap kepada Allah, tentu tidak memungkinkan si Anak dibolehkan
bisa hidup tanpa ibu yang menyusukan dan membesarkannya.  Sebaliknya,
keluarga2 Islam diharamkan untuk memelihara anak haram karena haram
hukumnya.

Di Indonesia yang mayoritas Islam juga mengharamkan anak haram, namun
karena Indonesia sudah menanda tangani Deklarasi HAM dari PBB, maka
anak2 haram tidak boleh dibunuh meskipun banyak yang dibunuh secara
diam2.  Tetapi Departement Agama telah menetapkan melalui UU, semua
anak2 Haram dalam akte kelahirannya harus dituliskan pada kolom nama
bapaknya yang bukan diisi nama sang bapak tetapi ditulis Anak Haram.

Sebenarnya, agama Kristen dan yahudi sama halnya dengan agama Islam,
yaitu mengharamkan anak haram meskipun Ibrahim sendiri membuat anak
haram dengan mensetubuhi pembantunya yang dalam agama Islam dan
Kristen justru tidak diharamkan.

Meskipun demikian, agama Yahudi dan Kristen sekarang sudah melarang
pembunuhan anak2 haram bahkan sekarang justru sebaliknya, anak2 haram
itu dipelihara dengan penuh kasih sayang.

Berbeda dengan agama Islam, umat Islam memelihara hukum2 Islam seperti
adanya dizaman dahulu kala sehingga pembunuhan anak2 haram dizaman
modern ini hanya dilakukan oleh negara2 berSyariah biadab ini. 
Meskipun negara2 Syariah juga menandatangani Deklarasi HAM, namun
pembunuhan anak2 haram ini tetap dilakukan secara diam2 dan tidak
dilaporkan dalam media sehingga tidak bisa dilakukan tindakan secara
Internasional.

Dalam negara Syariah, dilarang melakukan abortus, apabila ada seorang
wanita mengandung anak haram, prosedurnya adalah sang wanita dipenjara
dulu, setelah anaknya lahir, barulah ibunya dihukum rajam dan bayinya
kemudian dibunuh.  Jadi tidak boleh dibunuh selama masih dalam kandungan.

Syariah Islam sangatlah biadab, banyak umat Islam sendiri tidak
mengetahuinya, namun mereka yang mengetahuinya banyak yang menolak
praktek2 agama seperti ini dan menyangkalnya bahwa kekejian ini
sebagai ajaran Islam, sehingga praktek2 begini terus bisa berlangsung
dibawah perlindungan Syariah tanpa harus diumumkan kepada umat Islam
yang hanya memahami Islam diluarnya saja.  Kalopun ketahuan praktek2
seperti ini dan banyak umat Islam yang memprotesnya, biasanya
dituduhkan mereka2 itu tidak memahami ajaran Islam dan mengatakan
bahwa Islam tidak pernah membunuh bayi.  Padahal sebenarnya anak haram
atau bayi haram bukanlah dianggap bayi, bukan dianggap manusia.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Re: CiKEAS> Benarkah Bentuk Republik itu kehendak Bangsa?++kk Zenzi

2008-07-22 Thread vonny vitawati


wahh welcome home kk  wah dah lama rasanya ga baca tulisan kk .. dd kangen 
pisan ma kk ...wah snnnnng euy .

rgds
ivonne


--- On Tue, 7/22/08, Zenzi Aekido <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Zenzi Aekido <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: CiKEAS> Benarkah Bentuk Republik itu kehendak Bangsa?
To: "group cikeas" , "cumakita WALHI" <[EMAIL 
PROTECTED]>
Cc: "lingkungan milis" <[EMAIL PROTECTED]>, "prp group" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, July 22, 2008, 3:05 AM











NKRI. Hanyalah kumpulan daerah daerah bekas jajahan Belanda. Dan 
dipertahankan dalam bentuk Republik. untuk menjamin kepatuhan bangsa dalam 
aturan kolonial.


   Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman yang luas.  Coba Y! 
Messenger 9 Indonesia sekarang.
  




 

















  

Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????++mbak Hafsah

2008-07-22 Thread vonny vitawati

excellent  bagus .. tepat n jelas .. aku jadi ngerti sekarang  thx ya ...

rgds
ivonne


--- On Tue, 7/22/08, Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 22, 2008, 5:35 AM











Dalam ajaran Islam, Anak Haram artinya adalah anak yang tidak

seharusnya lahir, tidak seharusnya dilahirkan, dan karena itulah,

disemua negara2 yang menegakkan Syariah Islam tidak pernah ada anak

haram karena semua anak haram yang lahir atau dilahirkan dikembalikan

kepada Allah !!!  Demikianlah, dalam syariah Islam anak haram tidak

diperkenankan untuk eksist karena bagaimana boleh eksist kalo ibu yang

melahirkannyapun sudah diwajibkan menghadap Allah untuk mempertanggung

jawabkan perbuatannya.  Logikanya, kalo ibunya harus dirajam sebelum

menghadap kepada Allah, tentu tidak memungkinkan si Anak dibolehkan

bisa hidup tanpa ibu yang menyusukan dan membesarkannya.  Sebaliknya,

keluarga2 Islam diharamkan untuk memelihara anak haram karena haram

hukumnya.



Di Indonesia yang mayoritas Islam juga mengharamkan anak haram, namun

karena Indonesia sudah menanda tangani Deklarasi HAM dari PBB, maka

anak2 haram tidak boleh dibunuh meskipun banyak yang dibunuh secara

diam2.  Tetapi Departement Agama telah menetapkan melalui UU, semua

anak2 Haram dalam akte kelahirannya harus dituliskan pada kolom nama

bapaknya yang bukan diisi nama sang bapak tetapi ditulis Anak Haram.



Sebenarnya, agama Kristen dan yahudi sama halnya dengan agama Islam,

yaitu mengharamkan anak haram meskipun Ibrahim sendiri membuat anak

haram dengan mensetubuhi pembantunya yang dalam agama Islam dan

Kristen justru tidak diharamkan.



Meskipun demikian, agama Yahudi dan Kristen sekarang sudah melarang

pembunuhan anak2 haram bahkan sekarang justru sebaliknya, anak2 haram

itu dipelihara dengan penuh kasih sayang.



Berbeda dengan agama Islam, umat Islam memelihara hukum2 Islam seperti

adanya dizaman dahulu kala sehingga pembunuhan anak2 haram dizaman

modern ini hanya dilakukan oleh negara2 berSyariah biadab ini. 

Meskipun negara2 Syariah juga menandatangani Deklarasi HAM, namun

pembunuhan anak2 haram ini tetap dilakukan secara diam2 dan tidak

dilaporkan dalam media sehingga tidak bisa dilakukan tindakan secara

Internasional.



Dalam negara Syariah, dilarang melakukan abortus, apabila ada seorang

wanita mengandung anak haram, prosedurnya adalah sang wanita dipenjara

dulu, setelah anaknya lahir, barulah ibunya dihukum rajam dan bayinya

kemudian dibunuh.  Jadi tidak boleh dibunuh selama masih dalam kandungan.



Syariah Islam sangatlah biadab, banyak umat Islam sendiri tidak

mengetahuinya, namun mereka yang mengetahuinya banyak yang menolak

praktek2 agama seperti ini dan menyangkalnya bahwa kekejian ini

sebagai ajaran Islam, sehingga praktek2 begini terus bisa berlangsung

dibawah perlindungan Syariah tanpa harus diumumkan kepada umat Islam

yang hanya memahami Islam diluarnya saja.  Kalopun ketahuan praktek2

seperti ini dan banyak umat Islam yang memprotesnya, biasanya

dituduhkan mereka2 itu tidak memahami ajaran Islam dan mengatakan

bahwa Islam tidak pernah membunuh bayi.  Padahal sebenarnya anak haram

atau bayi haram bukanlah dianggap bayi, bukan dianggap manusia.



Ny. Muslim binti Muskitawati.



--- In [EMAIL PROTECTED] com, IrwanK <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote:

>

> Konon yang haram bukan anaknya.. tapi prosesnya.. :-(

> Jadi pertanyaan di bawah tidak perlu diteruskan..

> 

> AFAIK, tiap anak manusia dilahirkan suci.. peran ortu & lingkungan

> lah (tentu saja si anak itu sendiri) yang membentuk akan menjadi

> apa si anak kelak..

> 

> CMIIW..

> 

> -- 

> Wassalam,

> 

> Irwan.K

> "Better team works could lead us to better results"

> http://irwank. blogspot. com/

> 

> ---

> Pada 21 Juli 2008 14:05, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] .> menulis:

> 

> >

> >

> > Temen2 .. aku tuh .. gi mikirin soal istilah ANAK HARAM .. ..

> > padahal .. gini ya .. kenapa harus disebut "anak haram ?" sementara

> > prosesnya sama .lagian .. bibit nya juga sama .. kenapa yg

satu harus

> > disebut ANAK HARAM n yg laen ANAK SAH ? Apakah kita segitu hebat n

saktinya

> > dan juga segitu sucinya.. hingga bisa dan boleh mengatakan ini

anak haram ..

> > n itu anak sah .. siapa yg memberi kita hak ...? Bukankah tidak

adil anaknya

> > yang disebut ANAK HARAM..? dan memikul beban itu sepanjang

hidupnya ???

> > menjadi  bahan hinaan n di kucilkan ... ??? lalu perrnahkah kita

bertanya

> > didiri kita ..  APAKAH KITA LEBIH BAIK DR ANAK HARAM ITU ..?

> >

> >

> > rgds

> > ivonn

> >

>




  




 

















  

CiKEAS> Re: Bagaimana caranya menghidupkan nurani? Nurani Biadab atau Beradab?

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
> "agussyafii" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Bagaimana caranya menghidupkan nurani? 
> sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com
> secara umum jawabannya adalah menjauhi perbuatan dosa, baik dosa 
> kepada Tuhan maupun dosa kepada manusia, karena perbuatan dosa 
> merupakan daki yang mengotori cermin hati.


Membunuh orang2 murtad, membunuh pezinah, membunuh orang kafir,
membunuh penyembah berhala, dan membunuh orang Yahudi kesemuanya tetap
dinamakan pembunuhan yang dalam Islam dihalalkan, tetapi dalam HAM
justru dilarang dan merupakan pelanggaran yang dikutuk.

Lalu yang disebut nurani itu apa ???  Apakah kebiadaban membunuh
diatas termasuk nurani yang beradab ???  Mungkin kita harus membedakan
ada nurani beradab dan ada nurani yang biadab !!!

Sejujurnya kita haruslah mengakui, nurani Islam adalah nurani yang
biadab, dan kita haruslah mengemban nurani dari HAM.

> Jika psikologi schok therapy ini berhasil dipertahankan lama, maka 
> selanjutnya nuraninya akan hidup, dan itulah yang disebut haji 
> mabrur. Berakrab-akrab dengan problem kemanusiaan juga bisa 
> menajamkan nurani.

Schock Therapi memang dilakukan dokter2 didunia barat dizaman dulu,
namun dizaman sekarang shock terapi ini dilarang dan dikutuk, bahkan
HAM dengan jelas melarang penggunaan shock terapi.

Shock terapi masih digunakan disemua negara2 bersyariah meskipun sudah
ditinggalkan dunia kedokteran modern.

DiAmerika sendiri masih sering ada dokter atau pemuka agama yang
mempraktekan shock terapi, namun kalo sampai tertangkap, maka tidak
ampun, bisa dihukum selama 15 tahun.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????++mbak Hafsah

2008-07-22 Thread IrwanK
See, Neng Ivonne jangan mau kemakan 'bullsh*t'-nya si mus..
Lihatlah tudingan dia soal anak haram yang seolah" benar itu..
Soal dirajam dsb, harus dilihat secara utuh.. bagaimana konteksnya..
dsb.. bukan menelan bulat" ocehan si mus yang kaya gitu..

Ini koq malah memberi penilaian excellent, jelas, ngerti.. :-(
CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

Pada 22 Juli 2008 16:45, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

>
> excellent  bagus .. tepat n jelas .. aku jadi ngerti sekarang  thx ya
> ...
>
> rgds
> ivonne
>
>
> --- On *Tue, 7/22/08, Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>
> From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?
> To: CIKEAS@yahoogroups.com
> Date: Tuesday, July 22, 2008, 5:35 AM
>
>  Dalam ajaran Islam, Anak Haram artinya adalah anak yang tidak
> seharusnya lahir, tidak seharusnya dilahirkan, dan karena itulah,
> disemua negara2 yang menegakkan Syariah Islam tidak pernah ada anak
> haram karena semua anak haram yang lahir atau dilahirkan dikembalikan
> kepada Allah !!! Demikianlah, dalam syariah Islam anak haram tidak
> diperkenankan untuk eksist karena bagaimana boleh eksist kalo ibu yang
> melahirkannyapun sudah diwajibkan menghadap Allah untuk mempertanggung
> jawabkan perbuatannya. Logikanya, kalo ibunya harus dirajam sebelum
> menghadap kepada Allah, tentu tidak memungkinkan si Anak dibolehkan
> bisa hidup tanpa ibu yang menyusukan dan membesarkannya. Sebaliknya,
> keluarga2 Islam diharamkan untuk memelihara anak haram karena haram
> hukumnya.
>
> Di Indonesia yang mayoritas Islam juga mengharamkan anak haram, namun
> karena Indonesia sudah menanda tangani Deklarasi HAM dari PBB, maka
> anak2 haram tidak boleh dibunuh meskipun banyak yang dibunuh secara
> diam2. Tetapi Departement Agama telah menetapkan melalui UU, semua
> anak2 Haram dalam akte kelahirannya harus dituliskan pada kolom nama
> bapaknya yang bukan diisi nama sang bapak tetapi ditulis Anak Haram.
>
> Sebenarnya, agama Kristen dan yahudi sama halnya dengan agama Islam,
> yaitu mengharamkan anak haram meskipun Ibrahim sendiri membuat anak
> haram dengan mensetubuhi pembantunya yang dalam agama Islam dan
> Kristen justru tidak diharamkan.
>
> Meskipun demikian, agama Yahudi dan Kristen sekarang sudah melarang
> pembunuhan anak2 haram bahkan sekarang justru sebaliknya, anak2 haram
> itu dipelihara dengan penuh kasih sayang.
>
> Berbeda dengan agama Islam, umat Islam memelihara hukum2 Islam seperti
> adanya dizaman dahulu kala sehingga pembunuhan anak2 haram dizaman
> modern ini hanya dilakukan oleh negara2 berSyariah biadab ini.
> Meskipun negara2 Syariah juga menandatangani Deklarasi HAM, namun
> pembunuhan anak2 haram ini tetap dilakukan secara diam2 dan tidak
> dilaporkan dalam media sehingga tidak bisa dilakukan tindakan secara
> Internasional.
>
> Dalam negara Syariah, dilarang melakukan abortus, apabila ada seorang
> wanita mengandung anak haram, prosedurnya adalah sang wanita dipenjara
> dulu, setelah anaknya lahir, barulah ibunya dihukum rajam dan bayinya
> kemudian dibunuh. Jadi tidak boleh dibunuh selama masih dalam kandungan.
>
> Syariah Islam sangatlah biadab, banyak umat Islam sendiri tidak
> mengetahuinya, namun mereka yang mengetahuinya banyak yang menolak
> praktek2 agama seperti ini dan menyangkalnya bahwa kekejian ini
> sebagai ajaran Islam, sehingga praktek2 begini terus bisa berlangsung
> dibawah perlindungan Syariah tanpa harus diumumkan kepada umat Islam
> yang hanya memahami Islam diluarnya saja. Kalopun ketahuan praktek2
> seperti ini dan banyak umat Islam yang memprotesnya, biasanya
> dituduhkan mereka2 itu tidak memahami ajaran Islam dan mengatakan
> bahwa Islam tidak pernah membunuh bayi. Padahal sebenarnya anak haram
> atau bayi haram bukanlah dianggap bayi, bukan dianggap manusia.
>
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>
> --- In [EMAIL PROTECTED] com , IrwanK
> <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote:
> >
> > Konon yang haram bukan anaknya.. tapi prosesnya.. :-(
> > Jadi pertanyaan di bawah tidak perlu diteruskan..
> >
> > AFAIK, tiap anak manusia dilahirkan suci.. peran ortu & lingkungan
> > lah (tentu saja si anak itu sendiri) yang membentuk akan menjadi
> > apa si anak kelak..
> >
> > CMIIW..
> >
> > --
> > Wassalam,
> >
> > Irwan.K
> > "Better team works could lead us to better results"
> > http://irwank. blogspot. com/ 
> >
> > ---
> > Pada 21 Juli 2008 14:05, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] .> menulis:
> >
> > >
> > >
> > > Temen2 .. aku tuh .. gi mikirin soal istilah ANAK HARAM .. ..
> > > padahal .. gini ya .. kenapa harus disebut "anak haram ?" sementara
> > > prosesnya sama .lagian .. bibit nya juga sama .. kenapa yg
> satu harus
> > > disebut ANAK HARAM n yg laen ANAK SAH ? Apakah kita segitu hebat n
> saktinya
> > > dan juga segitu sucinya.. hingga bisa dan boleh mengatakan ini
> anak haram ..
> > > n itu anak sah .. siapa yg memberi kita hak ...? Bukankah tidak
> adil anaknya
> > > yang disebut ANAK HARAM..? dan memikul b

Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
> "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Tidak ada anak haram, yang ada ialah anak yang
> lahir diluar pernikahan resmi. Istilah anak haram
> itu saya yakin salah sebab, menurut orang-orang
> pandai agama surgawi baahwa manusia adalah  mahluk
> ciptaan Sang Penguasa Surga Yang Maha Segala Baik..
> Jadi tidak mungkin Sang Penguasa Surga menciptakan
> manusia haram.
> 



Kalo ada pendeta yang pandai memutar balik kebiadaban ajaran2 agamanya
menjadi se-olah2 beradab, maka tidak pernah kita namakan sebagai orang
yang pandai agama, biasanya mereka dinamakan pendeta murtad.

Sama halnya, Gus Dur itu pun pandai memutar kebiadaban2 Islam menjadi
se-olah2 Islam itu agama yang beradab, dan akibatnya kita sama2 tahu,
dalam dunia Islam di Indonesia, Gus Dur itu dianggap kiyai murtad, dan
dia tidak lagi dianggap Islam dan darahnya halal ditumpahkan.  Itulah
sebabnya FPI memberi hadiah besar kepada siapapun yang bisa membunuh
Gus Dur.

Demikianlah, masih banyak umat Islam yang tidak mau atau menolak
mengharamkan anak2 haram, akibatnya dituduh Islam Liberal atau Islam
murtad yang bukan Islam sebenarnya melainkan menyesatkan ajaran2 Islam
yang sebenarnya.

Bagaimana seharusnya kita sendiri bersikap???

Gampang saja, anak2 haram tetap harus dianggap haram, yang salah bukan
anak haramnya tetapi ajaran agamanya.  Jadi untuk memperbaikinya
bukanlah memutar balik ajaran agamanya sehingga mana yang salah dan
mana yang benar jadi kabur.

Jadi kita tak perlu menggunakan dogma agama untuk menjadikan anak
haram menjadi se-olah2 tidak haram karena hal ini cuma mengundang
debat kusir yang berakhirnya cuma konflik saling membunuh.

Biarkanlah anak haram itu tetap diharamkan, selama Syariah Islam itu
kita tolak, kita larang, dan kita tumpas, maka anak2 haram itu tidak
lagi haram.  Karena Syariah Islam itulah yang harusnya diharamkan
sehingga anak haram tidak lagi diharamkan.

Ny. Muslim binti Muskitawati.








Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????++mbak Hafsah

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
> IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> See, Neng Ivonne jangan mau kemakan 'bullsh*t'-nya si mus..
> Lihatlah tudingan dia soal anak haram yang seolah" benar itu..
> Soal dirajam dsb, harus dilihat secara utuh.. bagaimana konteksnya..
> dsb.. bukan menelan bulat" ocehan si mus yang kaya gitu..


Berbohong itu perlu banyak kata2, namun kebenaran tak perlu banyak
kata2 !!!

Kalo mau membantah tak perlu banyak kata2, tunjukkan bahwa Syariah
Islam melarang hukum rajam.  Tunjukkan ayat Syariah yang menghalalkan
bagi muslimin untuk memelihara anak2 haram ???

Dalam HAM sudah sangat jelas, dilarang mengharamkan "anak haram".  Dan
dizaman sekarang hanya agama Islam saja yang masih membedakan anak
haram dan anak halal.

Dulu khan ada TKI yang bernama "Kartika" yang dihukum mati pancung
karena berzinah dan mengandung bayi haram, namun RI berhasil
menyelamatkannya dengan bantuan UN.  Sang TKI berhasil balik kembali
ke tanah airnya, tapi kemana bayinya setelah dilahirkan ???  Bayi
itulah barang bukti sehingga Kartika tidak langsung dirajam tetapi
dipenjara dulu sampai bayinya lahir dan bayi inilah sebagai barang
bukti yang menghalalkan si Kartika untuk dirajam, namun karena UN
berhasil menyelamatkannya, maka barang buktinya dimusnahkan dan
kasusnya ditutup selesai.

Sebenarnya enggak banyak bedanya, apabila ada penyelundup kokain dari
Australia tertangkap di Indonesia, maka sipenyelundup ditangkap,
dipenjara, diadili, dan dihukum.  Tetapi bukan tidak mungkin ada lobby
politik dan siterhukum bisa bebas dan pulang ke Australia, tentunya
kokain itu khan enggak mungkin dibawa bersama pulang ke Australia,
karena kokain itu adalah barang bukti pelanggaran sitertuduh yang
setelah kasusnya ditutup, maka barang buktinya dimusnahkan.  Begitulah
hukum yang berlaku.

Tidak beda dengan hukum syariah, yang membedakannya hanyalah, kita
manusia modern menganggap bayi haram itu tidak haram, sedangkan dalam
Syariah Islam, bayi haram adalah barang haram yang sama haramnya
seperti kokain.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






CiKEAS> HAM Melindungi Semua Yang Diharamkan Syariah !!!

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
HAM Melindungi Semua Yang Diharamkan Syariah !!!

Tinggal pilih:
Menegakkan Syariah = Melanggar HAM.
Menegakkan HAM = Melarang Praktek Syariah.

Makanan haram, barang haram, bayi haram, perbuatan haram, dan juga
ajaran haram, kesemuanya yang haram itu dilarang dalam Syariah Islam
yang halal.

Contohnya, babi adalah makanan haram, kokain aalah barang haram, bayi
adalah sama dengan barang haram bukan dianggap manusia, perbuatan
haram adalah perbuatan yang dilarang, dan ajaran haram adalah ajaran
yang tidak boleh diajarkan dan disebarkan seperti ajaran islam Ahmadiah.


> IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> See, Neng Ivonne jangan mau kemakan 'bullsh*t'-nya si mus..
> Lihatlah tudingan dia soal anak haram yang seolah" benar itu..
> Soal dirajam dsb, harus dilihat secara utuh.. bagaimana konteksnya..
> dsb.. bukan menelan bulat" ocehan si mus yang kaya gitu..


Berbohong itu perlu banyak kata2, namun kebenaran tak perlu banyak
kata2 !!!

Kalo mau membantah tak perlu banyak kata2, tunjukkan bahwa Syariah
Islam melarang hukum rajam.  Tunjukkan ayat Syariah yang menghalalkan
bagi muslimin untuk memelihara anak2 haram ???

Dalam HAM sudah sangat jelas, dilarang mengharamkan "anak haram".  Dan
dizaman sekarang hanya agama Islam saja yang masih membedakan anak
haram dan anak halal.

Dulu khan ada TKI yang bernama "Kartika" yang dihukum mati pancung
karena berzinah dan mengandung bayi haram, namun RI berhasil
menyelamatkannya dengan bantuan UN.  Sang TKI berhasil balik kembali
ke tanah airnya, tapi kemana bayinya setelah dilahirkan ???  Bayi
itulah barang bukti sehingga Kartika tidak langsung dirajam tetapi
dipenjara dulu sampai bayinya lahir dan bayi inilah sebagai barang
bukti yang menghalalkan si Kartika untuk dirajam, namun karena UN
berhasil menyelamatkannya, maka barang buktinya dimusnahkan dan
kasusnya ditutup selesai.

Sebenarnya enggak banyak bedanya, apabila ada penyelundup kokain dari
Australia tertangkap di Indonesia, maka sipenyelundup ditangkap,
dipenjara, diadili, dan dihukum.  Tetapi bukan tidak mungkin ada lobby
politik dan siterhukum bisa bebas dan pulang ke Australia, tentunya
kokain itu khan enggak mungkin dibawa bersama pulang ke Australia,
karena kokain itu adalah barang bukti pelanggaran sitertuduh yang
setelah kasusnya ditutup, maka barang buktinya dimusnahkan.  Begitulah
hukum yang berlaku.

Tidak beda dengan hukum syariah, yang membedakannya hanyalah, kita
manusia modern menganggap bayi haram itu tidak haram, sedangkan dalam
Syariah Islam, bayi haram adalah barang haram yang sama haramnya
seperti kokain.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






CiKEAS> HAM Melindungi Semua Yang Diharamkan Syariah !!!

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
HAM Melindungi Semua Yang Diharamkan Syariah !!!

Tinggal pilih:
Menegakkan Syariah = Melanggar HAM.
Menegakkan HAM = Melarang Praktek Syariah.

Makanan haram, barang haram, bayi haram, perbuatan haram, dan juga
ajaran haram, kesemuanya yang haram itu dilarang dalam Syariah Islam
yang halal.

Contohnya, babi adalah makanan haram, kokain aalah barang haram, bayi
adalah sama dengan barang haram bukan dianggap manusia, perbuatan
haram adalah perbuatan yang dilarang, dan ajaran haram adalah ajaran
yang tidak boleh diajarkan dan disebarkan seperti ajaran islam Ahmadiah.


> IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> See, Neng Ivonne jangan mau kemakan 'bullsh*t'-nya si mus..
> Lihatlah tudingan dia soal anak haram yang seolah" benar itu..
> Soal dirajam dsb, harus dilihat secara utuh.. bagaimana konteksnya..
> dsb.. bukan menelan bulat" ocehan si mus yang kaya gitu..


Berbohong itu perlu banyak kata2, namun kebenaran tak perlu banyak
kata2 !!!

Kalo mau membantah tak perlu banyak kata2, tunjukkan bahwa Syariah
Islam melarang hukum rajam.  Tunjukkan ayat Syariah yang menghalalkan
bagi muslimin untuk memelihara anak2 haram ???

Dalam HAM sudah sangat jelas, dilarang mengharamkan "anak haram".  Dan
dizaman sekarang hanya agama Islam saja yang masih membedakan anak
haram dan anak halal.

Dulu khan ada TKI yang bernama "Kartika" yang dihukum mati pancung
karena berzinah dan mengandung bayi haram, namun RI berhasil
menyelamatkannya dengan bantuan UN.  Sang TKI berhasil balik kembali
ke tanah airnya, tapi kemana bayinya setelah dilahirkan ???  Bayi
itulah barang bukti sehingga Kartika tidak langsung dirajam tetapi
dipenjara dulu sampai bayinya lahir dan bayi inilah sebagai barang
bukti yang menghalalkan si Kartika untuk dirajam, namun karena UN
berhasil menyelamatkannya, maka barang buktinya dimusnahkan dan
kasusnya ditutup selesai.

Sebenarnya enggak banyak bedanya, apabila ada penyelundup kokain dari
Australia tertangkap di Indonesia, maka sipenyelundup ditangkap,
dipenjara, diadili, dan dihukum.  Tetapi bukan tidak mungkin ada lobby
politik dan siterhukum bisa bebas dan pulang ke Australia, tentunya
kokain itu khan enggak mungkin dibawa bersama pulang ke Australia,
karena kokain itu adalah barang bukti pelanggaran sitertuduh yang
setelah kasusnya ditutup, maka barang buktinya dimusnahkan.  Begitulah
hukum yang berlaku.

Tidak beda dengan hukum syariah, yang membedakannya hanyalah, kita
manusia modern menganggap bayi haram itu tidak haram, sedangkan dalam
Syariah Islam, bayi haram adalah barang haram yang sama haramnya
seperti kokain.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






CiKEAS> Melindungi Anak Haram Harus Juga Melindungi Ibunya !!!

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
Melindungi Anak Haram Harus Juga Melindungi Ibunya !!!

Islam tidak pernah mengajarkan seorang anak untuk durhaka, tidak
pernah mengajarkan seorang anak untuk membenci ibunya, tidak pernah
mengajarkan seorang anak untuk mencelakai apalagi membunuh ibunya.

Islam mengajarkan agar seorang anak mencintai ibunya, mengajarkan
seorang anak untuk menyayangi dan melindungi ibunya.  Dan begitulah
Islam mengajarkan bagaimana seorang anak harus mengabdi kepada ibunya.

Itulah sebabnya, tidak ada jalan yang lebih baik bagi kita dalam
melindungi anak2 haram dengan cara yang sama juga melindungi ibunya. 
Bagaimana mungkin bisa kita merajam ibunya yang berzinah bersama
dengan melindungi anaknya yang haram ???

Itulah sebabnya, Syariah Islam merajam ibu pezinah, dan memusnahkan
anak2 haramnya.  Karena anak2 haram juga harus mengabdi, menyayangi
dan melindungi ibunya.


> Mulyanto Dipo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sa ena e dewe bacot lu ye.gua 
> aja org Islam ga pernah dpt ajaran spt komentar lu 
> ini.seorg bayi itu siapapun dia
> dan bagaimanapun dia adalah suci, tdk ada alasan 
> membunuhnya..dasar tukang fitnah...
> 


Kalo anda tidak setuju membunuh anak2 haram, syukur.
Saya sebagai umat Islam juga tidak setuju.

Namun bukan tempatnya anda caci maki saya, karena saya sama seperti
anda yang juga tidak setuju mengharamkan anak haram.  Saya tidak
pernah mengharamkan anak haram maupun mengharamkan pezinah.

Marilah kita ber-sama2 mengutuk tegaknya Syariah Islam di-negara2
islam seperti Arab Saudia yang masih membunuhi bayi2 haram.  Dan
kesanalah caci maki anda itu harusnya ditujukan bukan kepada saya.

Apa salahnya saya sehingga harus dicaci maki padahal saya sangat
menyayangi anak2 haram yang tidak pernah saya anggap haram 

Setuju sekali, janganlah membunuh anak haram karena anak2 haram itupun
sangan menyayangi ibunya yang melahirkannya.  Kalo kita mau membela
anak2 haram, maka kita juga harus membela perasaannya yang menyayangi
ibunya yang melahirkannya.  Anak2 haram tidak boleh kita didiki untuk
membenci ibu kandungnya.

Wajar kalo anak2 haram ini harus kita lindungi, dan cara melindungi
anak2 haram ini tidak ada yang lebih baik daripada juga melindungi ibunya.

Lalu gimana dong, kalo ibunya halal dirajam bukankah hati nurani anak2
haram ini akan menangis melihat ibunya dirajam 

Demikianlah, Syariah Islam adalah adil, kalo ibunya dirajam, wajark
anak haramnya dibunuh mengikuti ibunya menghadap Allah.  Biarpun
Syariah Islam itu sangat maha biadab, namun tetap ADIL.  Sebaliknya
dalam HAM semua kebiadaban bukanlah keadilan.

Ny. Muslim binti Muskitawati.










CiKEAS> Langkah Pertama Melindungi Anak Haram Jangan Diharamkan !!!

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
Langkah Pertama Melindungi Anak Haram Jangan Diharamkan !!!

Cara terbaik untuk melindungi anak2 haram dari pembunuhan adalah
dengan langkah menghalalkan anak haram, jadi anak yang haram itu
jangan disebut sebagai "anak haram".

Makanan haram harus dimusnahkan, barang haram juga harus dimusnahkan,
oleh karena itu sama halnya anak haram itu pun harus dimusnahkan.

Sebagai umat Islam, kita tidak setuju pembunuhan anak2 haram, oleh
karena itu marilah kita ber-sama2 jangan lagi menggunakan istilah anak
haram, jangan lagi mengenal kata2 anak haram.  Semua anak dan bayi
adalah suci tidak ada yang haram.

Konsekuensinya, mana mungkin anak yang suci ini dilahirkan oleh ibu
yang diharamkan oleh Syariah Islam ???

Kalo ibunya yang diharamkan karena melahirkan anak yang suci, maka
yang salah bukanlah ibunya tetapi ajaran yang mengharamkannya itulah
yangg salah.

Sudah waktunya kita mengubah Syariah Islam, yaitu, ibu2 pezinah yang
harusnya dirajam ditunda dulu perajamannya apabila dia hamil dan
melahirkan bayinya yang suci ini.  Kemudian si ibu ini diwajibkan
dalam sisa2 hidupnya untuk merawat dan membesarkan bayinya yang suci
ini hingga umur 18 tahun atau sampai mampu mencari nafkahnya sendiri.

Barulah setelah anaknya bisa hidup tanpa tunjangan dari ibunya lagi,
maka sang ibu dihukum rajam.  Dan anaknyalah yang diwajibkan oleh
Syariah untuk merajamnya.  Apakah cara2 ini lebih baik dibandingkan
Syariah Islam yang langsung merajam ibunya yang berzinah ???

Mari kita renungkan dan memperdebatkannya dengan hati nurani yang
bersih bebas dari kebencian kepada anak2 haram meskipun akibat dari
perbuatan2 yang diharamkan 

Ny. Muslim binti Muskitawati.







Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????++mas Irwank

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
> IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ini artinya harus ada yang menjelaskan ke lingkungan
> kita.. di mulai dari yang bisa dilakukan saja.. 
> kalau ada yang keliru dalam bersikap, jangan dicemooh
> (apalagi model si mus menyalahkan Islam), tapi rekan/
> saudara kita yang keliru itu tinggal diarahkan saja..
> 


Lhooo  kalo keliru wajar harus dicemoh, bahkan dikutuk, bayangin
dong, ibunya dirajam sudah jelas keliru, bayinya dibunuh jelas keliru,
bagaimana tidak boleh dicemoh???

Apanya yang harus diarahkan kalo membunuh anak haram itu sudah sama2
kita akui keliru ???  Arahkan kepenjara harusnya.

Yang jelas, perbuatan keliru bukan diarahkan membunuhi bayi2 haram,
disinilah buktinya bahwa mengharamkan pezinah itu adalah keliru karena
setiap ibu yang berzinah punya alasannya sendiri yang tidak perlu kita
ketahui.  Dan HAM sudah jelas melarang Syariah yang merajam pezinah.

HAM itu sudah jelas dan tegas tak usah gunakan Syariah, karena sudah
juga jelas, SYARIAH MELANGGAR HAM.

Indonesia juga melindungi TKI-nya yang mau dirajam di Arab Saudia. 
Meskipun kita juga Islam, tapi jelas kita mengutuk dan menolak Syariah.

Kalo ada saudara kita yang keliru, seperti umat Islam Ahmadiah, mau
diarahkan kemana ???  Bakar mesjidnya, jarah harta benda umatnya, dan
siapkan pembunuhan massal kalo aparat nantinya lengah.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







CiKEAS> Marilah Kita Perbanyak Anak2 Haram Karena Anak2 Itu Suci

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
Marilah Kita Perbanyak Anak2 Haram Karena Anak2 Itu Suci 

Anak2 Haram itu tidak boleh dianggap haram, dan kalo ada umat Islam
yang masih menganggap anak2 haram itu suci, bagaimana kalo kita
perbanyak anak2 suci ini ???

Kita sebarkan di-mana2 agar semua wanita melahirkan anak2 haram karena
anak2 haram ini suci adanya.

Tapi untuk bisa menghasilkan anak2 haram, haruslah wanita2 itu
berzinah padahal berzinah itu diharamkan bukan perbuatan suci.

> IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ini artinya harus ada yang menjelaskan ke lingkungan
> kita.. di mulai dari yang bisa dilakukan saja.. 
> kalau ada yang keliru dalam bersikap, jangan dicemooh
> (apalagi model si mus menyalahkan Islam), tapi rekan/
> saudara kita yang keliru itu tinggal diarahkan saja..
> 


Lhooo  kalo keliru wajar harus dicemoh, bahkan dikutuk, bayangin
dong, ibunya dirajam sudah jelas keliru, bayinya dibunuh jelas keliru,
bagaimana tidak boleh dicemoh???

Apanya yang harus diarahkan kalo membunuh anak haram itu sudah sama2
kita akui keliru ???  Arahkan kepenjara harusnya.

Yang jelas, perbuatan keliru bukan diarahkan membunuhi bayi2 haram,
disinilah buktinya bahwa mengharamkan pezinah itu adalah keliru karena
setiap ibu yang berzinah punya alasannya sendiri yang tidak perlu kita
ketahui.  Dan HAM sudah jelas melarang Syariah yang merajam pezinah.

HAM itu sudah jelas dan tegas tak usah gunakan Syariah, karena sudah
juga jelas, SYARIAH MELANGGAR HAM.

Indonesia juga melindungi TKI-nya yang mau dirajam di Arab Saudia. 
Meskipun kita juga Islam, tapi jelas kita mengutuk dan menolak Syariah.

Kalo ada saudara kita yang keliru, seperti umat Islam Ahmadiah, mau
diarahkan kemana ???  Bakar mesjidnya, jarah harta benda umatnya, dan
siapkan pembunuhan massal kalo aparat nantinya lengah.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????++mas Sunny

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
> vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> MAs Sunny,
> Iya akhirnya mas Sunny ikut ngomong .. jadi itu sebutan
> yang salah ya .. so mestinya anak tidak sah .. tp.. 
> kenapa mesti disebut anak tidak sah ... ? apa sebabnya ?
> would u like to explain it to me ..?
> 



Kalo anda bikin ktp kekelurahan, sampai dirumah baru anda lihat bahwa
ktp anda itu belum ada tanda tangan lurah, atau belum ada stempel dari
kelurahan.

Biarpun ktp ini sebetulnya aseli dari DKI, tapi karena belum ada tanda
tangan lurah atau belum ada stempelnya, maka kita katakan "KTP anda
tidak Syah".

KTP yang belum di syahkan gampang ngurusnya, balik saja ke kelurahan
dan minta kepada lurahnya untuk menanda tanganinya atau memberi
stempelnya.

Sebaliknya, kalo KTP itu lengkap dengan tanda tangan aseli lurahnya
dan aseli stempelnya namun tidak terdaftar di DKI karena KTP itu
dipalsukan oleh lurahnya, maka KTP ini biasa dinamakan sebagai KTP
Aspal yaitu aseli tapi palsu.  Tapi orang2 yang beriman menyebutnya
KTP seperti ini adalah KTP haram.  KTP haram ini tidak bisa menjadi
halal apabila anda minta distempel lagi atau ditanda tangani lagi oleh
lurahnya, bahkan ke DKI juga tidak bisa diminta nomor atau diberikan
nomor agar tidak lagi diharamkan.  KTP haram harus dimusnahkan dan
pembuatnya atau penciptanya harus ditangkap dan dipenjara.

Demikianlah system Syariah berlaku sama.  Anak haram sama harus
dimusnahkan seperti KTP haram dan pelakunya atau penciptanya dirajam.

Anak haram tidak bisa diputihkan jadi tidak haram sama haramnya
seperti ktp haram.

Beda sekali kalo ada anak diculik dan dijual atau dibeli oleh orang
yang butuh anak.  Meskipun anak ini ada dibuatkan akte kelahirannya
se-olah2 anak dari kedua orang tua yang memeliharanya, tetap anak ini
kita namakan "Anak yang tidak Syah" bukan "Anak Haram".

Anak yang tidak Syah bisa disyahkan cukup ke pengadilan dan mengajukan
adopsi anak, dan jadilah anak yang Syah.

Beda kasusnya dengan anak haram, meskipun bisa diadopsi jadi anak yang
syah tetapi tetap merupakan anak haram.

Kalo ktp haram harus dimusnahkan, maka anak haram cukup kita
kembalikan kepada Allah si penciptanya bersama juga dengan mengirimkan
ibunya dengan kendaraan perajaman kembali kepada Allahnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






































CiKEAS> Anak Bisa Diadopsi Jadi Anak Yang Syah, tapi tetap haram

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
Anak Bisa Diadopsi Jadi Anak Yang Syah, tapi tetap haram

Kalo anak haram bisa diadopsi sehingga menjadi anak syah, hukum
Syariahnya tetap anak itu haram.

Karena kalo ibunya pezinah kemudian bisa nikah untuk dianggap tidak
lagi pezinah sehingga tidak perlu dirajam, maka tentunya tidak lagi
perlu hukum rajam, semua pezinah cukup dipaksa nikah tak perlu dipaksa
untuk dirajam.

Kesimpulannya, anak haram bukan masalah syah atau tidaknya karena
istilah haram bukanlah istilah hukum melainkan istilah Syariah biadab.

Buktinya, anak haram bisa jadi Syah kalo diadopsi, kenapa pezinah
tidak bisa dianggap halal kalo habis berzinah dia menikah lagi
meskipun bukan menikahi teman zinahnya tetapi menikahi nabi Muhammad
misalnya.


> vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> MAs Sunny,
> Iya akhirnya mas Sunny ikut ngomong .. jadi itu sebutan
> yang salah ya .. so mestinya anak tidak sah .. tp.. 
> kenapa mesti disebut anak tidak sah ... ? apa sebabnya ?
> would u like to explain it to me ..?
> 



Kalo anda bikin ktp kekelurahan, sampai dirumah baru anda lihat bahwa
ktp anda itu belum ada tanda tangan lurah, atau belum ada stempel dari
kelurahan.

Biarpun ktp ini sebetulnya aseli dari DKI, tapi karena belum ada tanda
tangan lurah atau belum ada stempelnya, maka kita katakan "KTP anda
tidak Syah".

KTP yang belum di syahkan gampang ngurusnya, balik saja ke kelurahan
dan minta kepada lurahnya untuk menanda tanganinya atau memberi
stempelnya.

Sebaliknya, kalo KTP itu lengkap dengan tanda tangan aseli lurahnya
dan aseli stempelnya namun tidak terdaftar di DKI karena KTP itu
dipalsukan oleh lurahnya, maka KTP ini biasa dinamakan sebagai KTP
Aspal yaitu aseli tapi palsu.  Tapi orang2 yang beriman menyebutnya
KTP seperti ini adalah KTP haram.  KTP haram ini tidak bisa menjadi
halal apabila anda minta distempel lagi atau ditanda tangani lagi oleh
lurahnya, bahkan ke DKI juga tidak bisa diminta nomor atau diberikan
nomor agar tidak lagi diharamkan.  KTP haram harus dimusnahkan dan
pembuatnya atau penciptanya harus ditangkap dan dipenjara.

Demikianlah system Syariah berlaku sama.  Anak haram sama harus
dimusnahkan seperti KTP haram dan pelakunya atau penciptanya dirajam.

Anak haram tidak bisa diputihkan jadi tidak haram sama haramnya
seperti ktp haram.

Beda sekali kalo ada anak diculik dan dijual atau dibeli oleh orang
yang butuh anak.  Meskipun anak ini ada dibuatkan akte kelahirannya
se-olah2 anak dari kedua orang tua yang memeliharanya, tetap anak ini
kita namakan "Anak yang tidak Syah" bukan "Anak Haram".

Anak yang tidak Syah bisa disyahkan cukup ke pengadilan dan mengajukan
adopsi anak, dan jadilah anak yang Syah.

Beda kasusnya dengan anak haram, meskipun bisa diadopsi jadi anak yang
syah tetapi tetap merupakan anak haram.

Kalo ktp haram harus dimusnahkan, maka anak haram cukup kita
kembalikan kepada Allah si penciptanya bersama juga dengan mengirimkan
ibunya dengan kendaraan perajaman kembali kepada Allahnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????++mbak Hafsah

2008-07-22 Thread Zenzi Aekido

tidak ada anak haram..., yang ada itu anak yang lahir degan cara yang haram.
jangan perdebatkan agama..., 
bagi yang bisa ikut aturan islam... jadikanlah islam pedoman hidup..
bagi yang tidak bisa,.. ikutlah pedoman yang lain...

agama tidak salah, yang salah itu manusia,,,

--- Pada Sel, 22/7/08, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?++mbak Hafsah
Kepada: CIKEAS@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 22 Juli, 2008, 4:45 PM












excellent  bagus .. tepat n jelas .. aku jadi ngerti sekarang  thx ya ...

rgds
ivonne


--- On Tue, 7/22/08, Hafsah Salim  wrote:
From: Hafsah Salim 
Subject: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?
To: [EMAIL PROTECTED] com
Date: Tuesday, July 22, 2008, 5:35 AM








Dalam ajaran Islam, Anak Haram artinya adalah anak yang tidak

seharusnya lahir, tidak seharusnya dilahirkan, dan karena itulah,

disemua negara2 yang menegakkan Syariah Islam tidak pernah ada anak

haram karena semua anak haram yang lahir atau dilahirkan dikembalikan

kepada Allah !!!  Demikianlah, dalam syariah Islam anak haram tidak

diperkenankan untuk eksist karena bagaimana boleh eksist kalo ibu yang

melahirkannyapun sudah diwajibkan menghadap Allah untuk mempertanggung

jawabkan perbuatannya.  Logikanya, kalo ibunya harus dirajam sebelum

menghadap kepada Allah, tentu tidak memungkinkan si Anak dibolehkan

bisa hidup tanpa ibu yang menyusukan dan membesarkannya.  Sebaliknya,

keluarga2 Islam diharamkan untuk memelihara anak haram karena haram

hukumnya.



Di Indonesia yang mayoritas Islam juga mengharamkan anak haram, namun

karena Indonesia sudah menanda tangani Deklarasi HAM dari PBB, maka

anak2 haram tidak boleh dibunuh meskipun banyak yang dibunuh secara

diam2.  Tetapi Departement Agama telah menetapkan melalui UU, semua

anak2 Haram dalam akte kelahirannya harus dituliskan pada kolom nama

bapaknya yang bukan diisi nama sang bapak tetapi ditulis Anak Haram.



Sebenarnya, agama Kristen dan yahudi sama halnya dengan agama Islam,

yaitu mengharamkan anak haram meskipun Ibrahim sendiri membuat anak

haram dengan mensetubuhi pembantunya yang dalam agama Islam dan

Kristen justru tidak diharamkan.



Meskipun demikian, agama Yahudi dan Kristen sekarang sudah melarang

pembunuhan anak2 haram bahkan sekarang justru sebaliknya, anak2 haram

itu dipelihara dengan penuh kasih sayang.



Berbeda dengan agama Islam, umat Islam memelihara hukum2 Islam seperti

adanya dizaman dahulu kala sehingga pembunuhan anak2 haram dizaman

modern ini hanya dilakukan oleh negara2 berSyariah biadab ini. 

Meskipun negara2 Syariah juga menandatangani Deklarasi HAM, namun

pembunuhan anak2 haram ini tetap dilakukan secara diam2 dan tidak

dilaporkan dalam media sehingga tidak bisa dilakukan tindakan secara

Internasional.



Dalam negara Syariah, dilarang melakukan abortus, apabila ada seorang

wanita mengandung anak haram, prosedurnya adalah sang wanita dipenjara

dulu, setelah anaknya lahir, barulah ibunya dihukum rajam dan bayinya

kemudian dibunuh.  Jadi tidak boleh dibunuh selama masih dalam kandungan.



Syariah Islam sangatlah biadab, banyak umat Islam sendiri tidak

mengetahuinya, namun mereka yang mengetahuinya banyak yang menolak

praktek2 agama seperti ini dan menyangkalnya bahwa kekejian ini

sebagai ajaran Islam, sehingga praktek2 begini terus bisa berlangsung

dibawah perlindungan Syariah tanpa harus diumumkan kepada umat Islam

yang hanya memahami Islam diluarnya saja.  Kalopun ketahuan praktek2

seperti ini dan banyak umat Islam yang memprotesnya, biasanya

dituduhkan mereka2 itu tidak memahami ajaran Islam dan mengatakan

bahwa Islam tidak pernah membunuh bayi.  Padahal sebenarnya anak haram

atau bayi haram bukanlah dianggap bayi, bukan dianggap manusia.



Ny. Muslim binti Muskitawati.



--- In [EMAIL PROTECTED] com, IrwanK <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote:

>

> Konon yang haram bukan anaknya.. tapi prosesnya.. :-(

> Jadi pertanyaan di bawah tidak perlu diteruskan..

> 

> AFAIK, tiap anak manusia dilahirkan suci.. peran ortu & lingkungan

> lah (tentu saja si anak itu sendiri) yang membentuk akan menjadi

> apa si anak kelak..

> 

> CMIIW..

> 

> -- 

> Wassalam,

> 

> Irwan.K

> "Better team works could lead us to better results"

> http://irwank. blogspot. com/

> 

> ---

> Pada 21 Juli 2008 14:05, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] .> menulis:

> 

> >

> >

> > Temen2 .. aku tuh .. gi mikirin soal istilah ANAK HARAM .. ..

> > padahal .. gini ya .. kenapa harus disebut "anak haram ?" sementara

> > prosesnya sama .lagian .. bibit nya juga sama .. kenapa yg

satu harus

> > disebut ANAK HARAM n yg laen ANAK SAH ? Apakah kita segitu hebat n

saktinya

> > dan juga segitu sucinya.. hingga bisa dan boleh mengatakan ini

anak haram ..

> > n itu anak sah .. siapa yg memberi kita hak ...? Bukankah tidak

adil anaknya

> > yang disebut ANAK HARAM..? dan memikul beban itu 

Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????++mbak Hafsah++kk Zenzi

2008-07-22 Thread vonny vitawati

aloo kk chayank ... hem kk ku gi marah euy .. hehehehe cini kk .. dd peluk 
hehehehehe 


--- On Tue, 7/22/08, Zenzi Aekido <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Zenzi Aekido <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?++mbak Hafsah
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 22, 2008, 10:48 AM












tidak ada anak haram..., yang ada itu anak yang lahir degan cara yang haram.
jangan perdebatkan agama..., 
bagi yang bisa ikut aturan islam... jadikanlah islam pedoman hidup..
bagi yang tidak bisa,.. ikutlah pedoman yang lain...

agama tidak salah, yang salah itu manusia,,,

--- Pada Sel, 22/7/08, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] com> menulis:
Dari: vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] com>
Topik: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?++mbak Hafsah
Kepada: [EMAIL PROTECTED] com
Tanggal: Selasa, 22 Juli, 2008, 4:45 PM









excellent  bagus .. tepat n jelas .. aku jadi ngerti sekarang  thx ya ...

rgds
ivonne


--- On Tue, 7/22/08, Hafsah Salim  wrote:
From: Hafsah Salim 
Subject: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?
To: [EMAIL PROTECTED] com
Date: Tuesday, July 22, 2008, 5:35 AM








Dalam ajaran Islam, Anak Haram artinya adalah anak yang tidak

seharusnya lahir, tidak seharusnya dilahirkan, dan karena itulah,

disemua negara2 yang menegakkan Syariah Islam tidak pernah ada anak

haram karena semua anak haram yang lahir atau dilahirkan dikembalikan

kepada Allah !!!  Demikianlah, dalam syariah Islam anak haram tidak

diperkenankan untuk eksist karena bagaimana boleh eksist kalo ibu yang

melahirkannyapun sudah diwajibkan menghadap Allah untuk mempertanggung

jawabkan perbuatannya.  Logikanya, kalo ibunya harus dirajam sebelum

menghadap kepada Allah, tentu tidak memungkinkan si Anak dibolehkan

bisa hidup tanpa ibu yang menyusukan dan membesarkannya.  Sebaliknya,

keluarga2 Islam diharamkan untuk memelihara anak haram karena haram

hukumnya.



Di Indonesia yang mayoritas Islam juga mengharamkan anak haram, namun

karena Indonesia sudah menanda tangani Deklarasi HAM dari PBB, maka

anak2 haram tidak boleh dibunuh meskipun banyak yang dibunuh secara

diam2.  Tetapi Departement Agama telah menetapkan melalui UU, semua

anak2 Haram dalam akte kelahirannya harus dituliskan pada kolom nama

bapaknya yang bukan diisi nama sang bapak tetapi ditulis Anak Haram.



Sebenarnya, agama Kristen dan yahudi sama halnya dengan agama Islam,

yaitu mengharamkan anak haram meskipun Ibrahim sendiri membuat anak

haram dengan mensetubuhi pembantunya yang dalam agama Islam dan

Kristen justru tidak diharamkan.



Meskipun demikian, agama Yahudi dan Kristen sekarang sudah melarang

pembunuhan anak2 haram bahkan sekarang justru sebaliknya, anak2 haram

itu dipelihara dengan penuh kasih sayang.



Berbeda dengan agama Islam, umat Islam memelihara hukum2 Islam seperti

adanya dizaman dahulu kala sehingga pembunuhan anak2 haram dizaman

modern ini hanya dilakukan oleh negara2 berSyariah biadab ini. 

Meskipun negara2 Syariah juga menandatangani Deklarasi HAM, namun

pembunuhan anak2 haram ini tetap dilakukan secara diam2 dan tidak

dilaporkan dalam media sehingga tidak bisa dilakukan tindakan secara

Internasional.



Dalam negara Syariah, dilarang melakukan abortus, apabila ada seorang

wanita mengandung anak haram, prosedurnya adalah sang wanita dipenjara

dulu, setelah anaknya lahir, barulah ibunya dihukum rajam dan bayinya

kemudian dibunuh.  Jadi tidak boleh dibunuh selama masih dalam kandungan.



Syariah Islam sangatlah biadab, banyak umat Islam sendiri tidak

mengetahuinya, namun mereka yang mengetahuinya banyak yang menolak

praktek2 agama seperti ini dan menyangkalnya bahwa kekejian ini

sebagai ajaran Islam, sehingga praktek2 begini terus bisa berlangsung

dibawah perlindungan Syariah tanpa harus diumumkan kepada umat Islam

yang hanya memahami Islam diluarnya saja.  Kalopun ketahuan praktek2

seperti ini dan banyak umat Islam yang memprotesnya, biasanya

dituduhkan mereka2 itu tidak memahami ajaran Islam dan mengatakan

bahwa Islam tidak pernah membunuh bayi.  Padahal sebenarnya anak haram

atau bayi haram bukanlah dianggap bayi, bukan dianggap manusia.



Ny. Muslim binti Muskitawati.



--- In [EMAIL PROTECTED] com, IrwanK <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote:

>

> Konon yang haram bukan anaknya.. tapi prosesnya.. :-(

> Jadi pertanyaan di bawah tidak perlu diteruskan..

> 

> AFAIK, tiap anak manusia dilahirkan suci.. peran ortu & lingkungan

> lah (tentu saja si anak itu sendiri) yang membentuk akan menjadi

> apa si anak kelak..

> 

> CMIIW..

> 

> -- 

> Wassalam,

> 

> Irwan.K

> "Better team works could lead us to better results"

> http://irwank. blogspot. com/

> 

> ---

> Pada 21 Juli 2008 14:05, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] .> menulis:

> 

> >

> >

> > Temen2 .. aku tuh .. gi mikirin soal istilah ANAK HARAM .. ..

> > padahal .. gini ya .. kenapa harus disebut "anak haram ?" sementara

> > prosesnya sama .lagian

Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????++mbak Hafsah++kk Zenzi

2008-07-22 Thread Zenzi Aekido
ha ha ha dasarr!!. ++vonvon
ga mempan.. dah marah besar..!!!

--- Pada Sel, 22/7/08, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?++mbak Hafsah++kk Zenzi
Kepada: CIKEAS@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 22 Juli, 2008, 10:37 PM












aloo kk chayank ... hem kk ku gi marah euy .. hehehehe cini kk .. dd peluk 
hehehehehe 


--- On Tue, 7/22/08, Zenzi Aekido  wrote:
From: Zenzi Aekido 
Subject: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?++mbak Hafsah
To: [EMAIL PROTECTED] com
Date: Tuesday, July 22, 2008, 10:48 AM









tidak ada anak haram..., yang ada itu anak yang lahir degan cara yang haram.
jangan perdebatkan agama..., 
bagi yang bisa ikut aturan islam... jadikanlah islam pedoman hidup..
bagi yang tidak bisa,.. ikutlah pedoman yang lain...

agama tidak salah, yang salah itu manusia,,,

--- Pada Sel, 22/7/08, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] com> menulis:
Dari: vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] com>
Topik: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?++mbak Hafsah
Kepada: [EMAIL PROTECTED] com
Tanggal: Selasa, 22 Juli, 2008, 4:45 PM









excellent  bagus .. tepat n jelas .. aku jadi ngerti sekarang  thx ya ...

rgds
ivonne


--- On Tue, 7/22/08, Hafsah Salim  wrote:
From: Hafsah Salim 
Subject: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?
To: [EMAIL PROTECTED] com
Date: Tuesday, July 22, 2008, 5:35 AM








Dalam ajaran Islam, Anak Haram artinya adalah anak yang tidak

seharusnya lahir, tidak seharusnya dilahirkan, dan karena itulah,

disemua negara2 yang menegakkan Syariah Islam tidak pernah ada anak

haram karena semua anak haram yang lahir atau dilahirkan dikembalikan

kepada Allah !!!  Demikianlah, dalam syariah Islam anak haram tidak

diperkenankan untuk eksist karena bagaimana boleh eksist kalo ibu yang

melahirkannyapun sudah diwajibkan menghadap Allah untuk mempertanggung

jawabkan perbuatannya.  Logikanya, kalo ibunya harus dirajam sebelum

menghadap kepada Allah, tentu tidak memungkinkan si Anak dibolehkan

bisa hidup tanpa ibu yang menyusukan dan membesarkannya.  Sebaliknya,

keluarga2 Islam diharamkan untuk memelihara anak haram karena haram

hukumnya.



Di Indonesia yang mayoritas Islam juga mengharamkan anak haram, namun

karena Indonesia sudah menanda tangani Deklarasi HAM dari PBB, maka

anak2 haram tidak boleh dibunuh meskipun banyak yang dibunuh secara

diam2.  Tetapi Departement Agama telah menetapkan melalui UU, semua

anak2 Haram dalam akte kelahirannya harus dituliskan pada kolom nama

bapaknya yang bukan diisi nama sang bapak tetapi ditulis Anak Haram.



Sebenarnya, agama Kristen dan yahudi sama halnya dengan agama Islam,

yaitu mengharamkan anak haram meskipun Ibrahim sendiri membuat anak

haram dengan mensetubuhi pembantunya yang dalam agama Islam dan

Kristen justru tidak diharamkan.



Meskipun demikian, agama Yahudi dan Kristen sekarang sudah melarang

pembunuhan anak2 haram bahkan sekarang justru sebaliknya, anak2 haram

itu dipelihara dengan penuh kasih sayang.



Berbeda dengan agama Islam, umat Islam memelihara hukum2 Islam seperti

adanya dizaman dahulu kala sehingga pembunuhan anak2 haram dizaman

modern ini hanya dilakukan oleh negara2 berSyariah biadab ini. 

Meskipun negara2 Syariah juga menandatangani Deklarasi HAM, namun

pembunuhan anak2 haram ini tetap dilakukan secara diam2 dan tidak

dilaporkan dalam media sehingga tidak bisa dilakukan tindakan secara

Internasional.



Dalam negara Syariah, dilarang melakukan abortus, apabila ada seorang

wanita mengandung anak haram, prosedurnya adalah sang wanita dipenjara

dulu, setelah anaknya lahir, barulah ibunya dihukum rajam dan bayinya

kemudian dibunuh.  Jadi tidak boleh dibunuh selama masih dalam kandungan.



Syariah Islam sangatlah biadab, banyak umat Islam sendiri tidak

mengetahuinya, namun mereka yang mengetahuinya banyak yang menolak

praktek2 agama seperti ini dan menyangkalnya bahwa kekejian ini

sebagai ajaran Islam, sehingga praktek2 begini terus bisa berlangsung

dibawah perlindungan Syariah tanpa harus diumumkan kepada umat Islam

yang hanya memahami Islam diluarnya saja.  Kalopun ketahuan praktek2

seperti ini dan banyak umat Islam yang memprotesnya, biasanya

dituduhkan mereka2 itu tidak memahami ajaran Islam dan mengatakan

bahwa Islam tidak pernah membunuh bayi.  Padahal sebenarnya anak haram

atau bayi haram bukanlah dianggap bayi, bukan dianggap manusia.



Ny. Muslim binti Muskitawati.



--- In [EMAIL PROTECTED] com, IrwanK <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote:

>

> Konon yang haram bukan anaknya.. tapi prosesnya.. :-(

> Jadi pertanyaan di bawah tidak perlu diteruskan..

> 

> AFAIK, tiap anak manusia dilahirkan suci.. peran ortu & lingkungan

> lah (tentu saja si anak itu sendiri) yang membentuk akan menjadi

> apa si anak kelak..

> 

> CMIIW..

> 

> -- 

> Wassalam,

> 

> Irwan.K

> "Better team works could lead us to better re

Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????++mbak Hafsah

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
> Zenzi Aekido <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> tidak ada anak haram..., yang ada itu anak yang 
> lahir degan cara yang haram. jangan perdebatkan
> agama..., bagi yang bisa ikut aturan islam... 
> jadikanlah islam pedoman hidup..bagi yang tidak
> bisa,.. ikutlah pedoman yang lain...
> 


Anak haram cara lahirnya sama saja dengan anak yang enggak haram!
Kalo pakai pedoman Islam, anak haram dilahirkan oleh pezinah !
Kalo pakai pedoman lain tidak dikenal anak yang haram.
Bahkan dalam pedoman lain tidak pernah digunakan kata HARAM.

Marilah tak usah pakai pedoman untuk mem-beda2kan anak ataupun
manusia, karena HAM juga melarang mem-beda2kan manusia dari keimanan
atau dari agamanya.

Cuma Islam saja yang membedakan manusia dari keimanannya bahwa hanya
muslim yang paling tinggi derajat kemanusiaannya sedangkan yang bukan
muslim bukan dianggap manusia tetapi lebih rendah daripada manusia.

Biadab bukan ajaran begitu ???
Sejak lahir sebagai muslimah saya sudah diajarkan bahwa hanya muslim
sajalah yang merupakan manusia yang derajatnya ditinggikan Allah.

Biadab sekali Allah seperti itu bukan ???
Kita cuma perlu jujur mengakui yang salah adalah salah, dan yang benar
jangan disalahkan.

Sebagai umat Islam saya juga harus menghargai sama derajatnya semua
orang2 kafir, menyayangin orang2 murtad, menghormati orang murtad sama
seperti juga menghormati ulama.  Orang murtad dan ulama dan muslim
derajatnya sama yaitu sama2 manusia dengan kemuliaan yang sama.

Setuju ???  Meskipun Quran sebaliknya mengutuk pendapat ini.

Ny. Muslim binti Muskitawati.











CiKEAS> Cara Lahir Anak Haram Tidak Ada Bedanya Dengan Anak Halal !!

2008-07-22 Thread Hafsah Salim
Cara Lahir Anak Haram Tidak Ada Bedanya Dengan Anak Halal !!

Di Amerika banyak sekali anak2 yang lahirnya dari orang tua yang tidak
menikah, tetapi tidak ada satupun dianggap anak Haram.  Anak2 ini
lahir kedunia dengan cara yang sama seperti cara anak2 lain yang orang
tuanya menikah.

Anak haram tidak dibedakan dari anak halal, bahkan tidak bisa
dibedakan sama sekali, haknya sama, juga dihargai sama, karena gimana
mau dibedakan kalo kata2 "Haram" saja tidak pernah digunakan disini?

Anak haram hanya dikenal dalam kominitas agama saja, terutama sekali
agama Islam.  Agama Kristen, katolik dan Yahudi sudah lama
meninggalkan bahkan melarang kata2 haram ini digunakan meskipun mereka
yang fanatik masih juga menggunakannya.

Mayoritas masyarakat Indonesia yang Islam sekalipun terenyuh dengan
kata2 haram ini, sehingga banyak yayasan2 Islam di Indonesia
memelihara anak2 haram yang dimanfaatkan untuk menarik infaq paqsa
di-pengkolan2 jalan.  Karena bangsa Indonesia ini memiliki budaya yang
luhur sehingga tidak bisa dipaqsa untuk mengharamkan anak haram. 
Akhirnya Islam di Indonesia jadi beda dari yang di Arab, untuk
membedakannya itulah di Indonesia dikenal sebagai Islam Kejawen. 
Yaitu ajaran Islam yang halal hanya di Indonesia dan diharamkan di
negara2 Islam lainnya.


> Zenzi Aekido <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> tidak ada anak haram..., yang ada itu anak yang 
> lahir degan cara yang haram. jangan perdebatkan
> agama..., bagi yang bisa ikut aturan islam... 
> jadikanlah islam pedoman hidup..bagi yang tidak
> bisa,.. ikutlah pedoman yang lain...
> 


Anak haram cara lahirnya sama saja dengan anak yang enggak haram!
Kalo pakai pedoman Islam, anak haram dilahirkan oleh pezinah !
Kalo pakai pedoman lain tidak dikenal anak yang haram.
Bahkan dalam pedoman lain tidak pernah digunakan kata HARAM.

Marilah tak usah pakai pedoman untuk mem-beda2kan anak ataupun
manusia, karena HAM juga melarang mem-beda2kan manusia dari keimanan
atau dari agamanya.

Cuma Islam saja yang membedakan manusia dari keimanannya bahwa hanya
muslim yang paling tinggi derajat kemanusiaannya sedangkan yang bukan
muslim bukan dianggap manusia tetapi lebih rendah daripada manusia.

Biadab bukan ajaran begitu ???
Sejak lahir sebagai muslimah saya sudah diajarkan bahwa hanya muslim
sajalah yang merupakan manusia yang derajatnya ditinggikan Allah.

Biadab sekali Allah seperti itu bukan ???
Kita cuma perlu jujur mengakui yang salah adalah salah, dan yang benar
jangan disalahkan.

Sebagai umat Islam saya juga harus menghargai sama derajatnya semua
orang2 kafir, menyayangin orang2 murtad, menghormati orang murtad sama
seperti juga menghormati ulama.  Orang murtad dan ulama dan muslim
derajatnya sama yaitu sama2 manusia dengan kemuliaan yang sama.

Setuju ???  Meskipun Quran sebaliknya mengutuk pendapat ini.

Ny. Muslim binti Muskitawati.



CiKEAS> Banyak Penyiksaan, Presiden Digugat ke Pengadilan

2008-07-22 Thread Sunny
http://www.kompas.com:80/read/xml/2008/07/22/08590472/banyak.penyiksaan.presiden.digugat.ke.pengadilan


Banyak Penyiksaan, Presiden Digugat ke Pengadilan

 
TPGIMAGES
/Selasa, 22 Juli 2008 | 08:59 WIB
JAKARTA, SELASA - Empat lembaga swadaya masyarakat (LSM) akan menggugat 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Andi 
Mattalatta, serta Kapolri Jenderal Sutanto. Gugatan ini dilayangkan terkait 
kasus penyiksaan terhadap warga berperkara yang acap kali terjadi. 

Anggota Tim Advokasi Antipenyiksaan Gatot mengatakan, saat ini Indonesia telah 
memiliki ratifikasi undang-undang hak asasi manusia yang di dalamnya mencakup 
tentang antipenyiksaan, tapi belum diimplikasikan secara nyata. 

"Empat LSM akan menggugat Presiden, Menhuk dan HAM, dan Kapolri. Pukul 09.00 
ini sidang perdananya di Pengadilan Jakarta Pusat. Empat LSM itu adalah YLBHI, 
PBHI, ELSAM, dan Kontras. Sebab, penyiksaan terhadap orang yang terlilit 
masalah hukum masih merebak. Ini terbukti dalam penelitian LBH Jakarta terhadap 
367 napi di Jabodetabek (Rutan Salemba, Rutan Cipinang, Rutan Pondok Bambu, dan 
Lapas Tangerang)," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (22/7). 

Menurut penelitian tersebut, 83 persen dari 367 napi mendapat penyiksaan selama 
berada di tahanan. Bentuk penyiksaannya bermacam-macam, baik penyiksaan fisik 
maupun nonfisik. Gatot mencontohkan penyiksaan fisik yang sering dilaporkan 
pada keempat ormas tersebut, antara lain jari dijepit, cambuk, mengepel lantai 
dengan  badan, pukulan, hingga masturbasi. 

Sementara itu, penyiksaan nonfisik berupa bentakan atau memengaruhi seseorang 
untuk mengaku. "Padahal, belum tentu dia salah," jelasnya. 

Oleh karena itu, keempat ormas itu akan menuntut perubahan terhadap substansi 
KUHP yang tidak mengatur tentang pelaku penyiksaan. Mereka juga menuntut agar 
ketiga tergugat memperbanyak kunjungan di tempat tahanan. Sebab, lanjutnya, 
masyarakat internasional sangat percaya semakin banyak frekuensi kunjungan akan 
memperkecil jumlah penyiksaan. 

Empat ormas tersebut juga meminta Presiden, Menhuk dan HAM, dan Kapolri tidak 
memberikan toleransi terhadap siapa pun yang melakukan penyiksaan kepada orang 
berperkara, termasuk polisi sekalipun.


BOB 
Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network <<094242p.jpg>>

Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????++mas Sunny

2008-07-22 Thread Sunny

Tidak ada anak yang haram dan tidak ada anak yang tidak sah! Mungkin saja 
perhububungan orang tua tidak atau belum disahkan sesuai undang-undang negara, 
tetapi anak yang lahir adalah manusia yang mempunyai hak sebagai warganegera.

  - Original Message - 
  From: vonny vitawati 
  To: CIKEAS@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, July 22, 2008 6:08 AM
  Subject: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?++mas Sunny


MAs Sunny,

Iya akhirnya mas Sunny ikut ngomong .. jadi itu sebutan yang salah ya 
.. so mestinya anak tidak sah .. tp.. kenapa mesti disebut anak tidak sah ... ? 
apa sebabnya ? would u like to explain it to me ..?

rgds
ivonne


--- On Tue, 7/22/08, Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  From: Sunny <[EMAIL PROTECTED]>
  Subject: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?
  To: CIKEAS@yahoogroups.com
  Date: Tuesday, July 22, 2008, 12:18 PM



  Tidak ada anak haram, yang ada ialah anak yang lahir diluar 
pernikahan resmi. Istilah anak haram itu saya yakin salah sebab, menurut 
orang-orang pandai agama surgawi baahwa manusia adalah  mahluk ciptaan Sang 
Penguasa Surga Yang Maha Segala Baik.. Jadi tidak mungkin Sang Penguasa Surga 
menciptakan manusia haram.

- Original Message - 
From: vonny vitawati 
To: [EMAIL PROTECTED] com 
Sent: Monday, July 21, 2008 9:05 AM
Subject: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?




  Temen2 .. aku tuh .. gi mikirin soal istilah ANAK HARAM .. ..
  padahal .. gini ya .. kenapa harus disebut "anak haram ?" 
sementara prosesnya sama .lagian .. bibit nya juga sama .. kenapa yg satu 
harus disebut ANAK HARAM n yg laen ANAK SAH ? Apakah kita segitu hebat n 
saktinya dan juga segitu sucinya.. hingga bisa dan boleh mengatakan ini anak 
haram .. n itu anak sah .. siapa yg memberi kita hak ...? Bukankah tidak adil 
anaknya yang disebut ANAK HARAM..? dan memikul beban itu sepanjang hidupnya ??? 
menjadi  bahan hinaan n di kucilkan ... ??? lalu perrnahkah kita bertanya 
didiri kita ..  APAKAH KITA LEBIH BAIK DR ANAK HARAM ITU ..?


  rgds 
  ivonne
 


   



   

CiKEAS> The Saudi Guide To Piety

2008-07-22 Thread Sunny
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2008/07/21/AR2008072102357.html?wpisrc=newsletter&wpisrc=newsletter

The Saudi Guide To Piety
By Anne Applebaum
Tuesday, July 22, 2008; Page A21 

Because they are so clearly designed for the convenience of large testing 
companies, I had always assumed that multiple-choice exams, the bane of any 
fourth-grader's existence, were a quintessentially American phenomenon. But 
apparently I was wrong. According to a report last week by the Hudson 
Institute's Center for Religious Freedom, it seems that the Saudi Arabian 
Ministry of Education finds them useful, too. Here, for example, is a 
multiple-choice question from a recent edition of a Saudi fourth-grade 
textbook, "Monotheism and Jurisprudence," in a section that attempts to teach 
children to distinguish between "true" and "false" belief in God: 

Q. "Is belief true in the following instances: 

(a) A man prays but hates those who are virtuous. 

(b) A man professes that there is no deity other than God but loves the 
unbelievers. 

(c) A man worships God alone, loves the believers, and hates the unbelievers." 

The correct answer, of course, is (c): According to the Wahhabi imams who wrote 
this textbook, it isn't enough to simply worship God or just to love other 
believers; it is important to hate unbelievers, too. By the same token, (b) is 
wrong as well: Even a man who worships God cannot be said to have "true belief" 
if he also loves unbelievers. 

"Unbelievers," in this context, are Christians and Jews. In fact, any child who 
attends Saudi schools until ninth grade will eventually be taught outright that 
"Jews and Christians are enemies of believers." They will also be taught that 
Jews conspire to "gain sole control over the world," that the Christian 
crusades never ended, and that on Judgment Day "the rocks or the trees" will 
call out to Muslims to kill Jews. 

These passages, it should be noted, are from new, "revised" Saudi textbooks, 
designed to be less harsh on the infidels. After an analysis of earlier 
textbooks caused an outcry in 2006, American diplomats approached their Saudi 
counterparts about modifying the more disturbing passages, and the Saudis 
agreed to conduct a "comprehensive revision . . . to weed out disparaging 
remarks toward religious groups." 

The promised revision -- hailed at the time as a great diplomatic success -- 
was supposed to be finished by the beginning of the 2008-09 school year and was 
accompanied by a Saudi public relations campaign. Among other things, the 
Saudis sponsored an interfaith dialogue this week, one that all participants 
hailed as a great breakthrough -- despite the fact that the meetings took place 
in Spain, apparently because it would be too embarrassing for Saudi Arabia to 
host Christian and Jewish religious leaders on its own soil. But now the 
beginning of the 2008-09 school year is nearly upon us, the only textbook 
revisions have been superficial and the most disturbing part of the books' 
message -- that faithful Muslims should hate Jews and Christians -- remains. 

Normally, the contents of another country's textbooks would be of no interest, 
and, indeed, I'm sure that there are plenty of American textbooks that contain 
insane, incorrect or otherwise unacceptable information. Saudi schoolbooks, 
however, are a special case. They are written and produced by the Saudi 
government and are distributed, free, to Saudi-sponsored Muslim schools as far 
afield as Lagos and Buenos Aires. This doesn't mean every child who reads them 
will hate non-Muslims, but Americans are not the only ones who worry about the 
influence of these books: In Britain, a small political storm broke out last 
year when Saudi books calling on Muslims to kill all apostates were found in 
mosques there. 

Still, even if U.S. diplomacy is a legitimate response to this peculiarly 
insidious form of propaganda, it clearly isn't a sufficient response. Far more 
significant, and surely more effective, would be a unified response from the 
rest of the world's Muslims, the vast majority of whom do not share Saudi views 
and occasionally say so. It would be useful, for us but especially for them, if 
they would say so more often and more loudly. 

The United States, of course, is not a Muslim nation, and Americans cannot by 
themselves orchestrate a meaningful Muslim response to Saudi extremism. But we 
do have a large Muslim population, we do have friends in the moderate Muslim 
world and we do have some money -- mostly wasted -- to spend on public 
diplomacy. We also have two presidential candidates who are arguing hard about 
the best way to combat terrorism, the best way to deploy guns and aid, the best 
uses of American military power. 

Here is a novel idea for both of them: Make sure that children in Iraq, 
Afghanistan, Saudi Arabia and in Islamic schools all around the world have 
decent fourth-grade textbooks. Help persuade the Muslim world to write and

CiKEAS> RIYADH: An Asian housemaid has taken shelter at her embassy after being abducted and gang-raped by seven men in Riyadh last week.

2008-07-22 Thread Sunny
http://www.arabnews.com/?page=1§ion=0&article=112009&d=22&m=7&y=2008


  The Middle East's Leading English Language Daily 
 

Tuesday 22 July 2008 (18 Rajab 1429

RIYADH: An Asian housemaid has taken shelter at her embassy after 
being abducted and gang-raped by seven men in Riyadh last week.



"The 22-year old maid ... was forced into a car, taken to an 
undisclosed location and later dropped off at the same place from where she was 
picked up," said a spokesman for the embassy.

"The housemaid left her employer's home to throw garbage into the 
municipality's garbage bin when the men overpowered her and abducted her," he 
said, adding that the men invited their friends to rape the woman until she 
bled and became unconscious.

"The men repeatedly raped her and left her in a battered and 
bleeding state," he said.

On June 27, Arab News reported the story of another maid who was 
also gang-raped and is now being cared for at a maids' shelter run by her 
embassy.

The embassy spokesman said the victim of the first rape would be 
repatriated to her country. "No arrests have been made in both cases so far... 
A number of similar cases are being reported by different embassies on a more 
frequent basis now," he added.

Over the past year, local newspapers have reported incidents of 
maids giving birth to babies after falling pregnant in sexual assaults. 

The problem of maids being abused has become a major issue for some 
embassies, which are forced to devote a substantial amount of their time, 
effort and money in dealing with the problem.

Meanwhile, Waleed Al- Soweidan, chairman of the Saudi Recruitment 
Committee at the Riyadh Chamber of Commerce and Industry, said the Kingdom 
started directly recruiting housemaids from Nepal following an agreement 
between the two countries several months ago. Due to the absence of a Saudi 
diplomatic mission in Katmandu, Nepalese maids come to the Kingdom via India or 
Bangladesh.

Al-Soweidan said that the National Recruitment Committee has agreed 
that the monthly salary for a housemaid from Nepal should be no less than SR500 
and that Katmandu should train the maids before sending them to the Kingdom. 
   
 
<><>

CiKEAS> Women's rights in Kingdom

2008-07-22 Thread Sunny
http://www.arabnews.com/?page=7§ion=0&article=112032&d=22&m=7&y=2008

  Tuesday 22 July 2008 (18 Rajab 1429) 


 
  Women's rights in Kingdom 
  Samar Fatany, Arab News -
 

  THERE are conflicting reports about the participation of women in the 
2009 municipal elections. According to some government officials, there are 
still many challenges that make it difficult for Saudi women to participate in 
the decision-making process of their country.

  This sorry situation is due to several major factors that continue to 
harm Saudi women and deprive them of the right to manage and lead 
organizations. The most obvious ones are the long absence of any resistance 
toward blatant discrimination and women's sad acceptance and resignation to 
their unfortunate fate. They make no demands to take charge of their lives or 
to reject the continued abuse and unjust policies. Moreover, the indifference 
of the educated elite and acquiescence of the more moderate religious scholars 
who remained silent for decades contributed to ignorant and shortsighted 
restrictions that have excluded women from all spheres of public life.

  However, this is no longer the case. I have been following with great 
interest and enthusiasm the calls and activities of women leaders in Saudi 
society. Some of them who are associated with Human Rights Organization have 
been very critical of the judiciary for its blatant bias toward men and its 
failure to provide justice for women who suffer from domestic abuse. Women 
writers have also boldly defied those who argue that driving for women is not a 
priority. They have asserted that the ban is another form of misogynistic 
control over women and a means to restrict their movement.

  The board members of the Jeddah Chamber of Commerce and Industry also 
have played a vital role in addressing the segregation laws and other obstacles 
that limit the success of women in business and the work force.

  ACADEMICS and women in media have contributed by conducting scientific 
studies and exposing the violations and social problems facing women as well as 
recommending solutions to raise the status of women in Saudi society.

  Today, the educated elite, who had abandoned their intellectual role and 
whose only interest in the past was personal gain, is taking a more active role 
to confront the hegemony of tribal culture and is working hard toward changing 
the social fabric of this male domination that is hobbling the progress and 
development of this country.

  A national campaign has already begun to address the challenges that 
impede women's participation in government and managerial positions. King Abdul 
Aziz National Dialogue Center should be commended for leading this campaign to 
raise awareness among women and address the major obstacles that stand in the 
way of their empowerment. The center invited researchers and social scientists 
to participate in several conferences throughout the Kingdom and, for the first 
time, has succeeded in creating a culture of dialogue in our society to discuss 
matters that were taboo in the past - mainly discrimination against women in 
the name of Islam. All the debates were televised, and the media covered in 
detail many bold and transparent studies that expose the unjust policies that 
control women and marginalize their role, such as the imposed rule of a male 
guardian licensed to manage all legal aspects of women in Saudi Arabia. These 
rules keep women entirely under the mercy of people who prey on their legal 
vulnerability. Issues like these need to be raised, as they constitute a clear 
violation of human rights by all world standards and any religious belief.

  The initiatives of the National Dialogue Center provide us with hopes for 
a better future. The center recently endorsed a new plan to launch an awareness 
campaign that will reach 45,000 citizens within six months. Three categories of 
people will be selected for a national study of Saudi culture and lifestyle. 
Each category will consist of 15,000 people including imams in mosques, 
elementary school teachers, university professors and parents. One of the main 
objectives of this initiative is to emphasize the importance of social 
responsibility and positive and transparent interaction between community 
members. I hope and pray that one day the initiatives of our activists, social 
scientists and women in media will pave the way for Saudi women to assume 
leadership positions in government and business.

  Women here have suffered in silence for decades; it is time we heard them 
speak out and demand their legal rights as equal citizens of this country. 
However, women must understand that in order to succeed and gain these rights, 
they must stand up for themselves while learning from the experience of others.

  In more advanced societies, women had to work hard to get to where they 
are today. Some struggled fo

CiKEAS> Editorial: Madrid shows the way forward

2008-07-22 Thread Sunny
http://www.arabnews.com/?page=7§ion=0&article=112031&d=22&m=7&y=2008&pix=opinion.jpg&category=Opinion

  Tuesday 22 July 2008 (18 Rajab 1429) 


 
  Editorial: Madrid shows the way forward 
  22 July 2008 -
 

  Back in the 1960s, when asked for his assessment of the 1789 French 
Revolution, Chinese Prime Minister Chou en-Lai, famously said, "It is too early 
to say." So too with last week's world dialogue in Madrid which brought 
together representatives of Islam, Christianity, Judaism, Hinduism, Buddhism 
and other faiths. Just days after the event, it is too early to say what the 
long-term international impact will be, although hopefully it will be much less 
than 200 years before the conference is seen to have been what Custodian of the 
Two Holy Mosques King Abdullah (whose idea it was), the participants there and 
a host of religious and political figures the world over all want it to be: a 
turning point in relations between faiths and cultures. 

  Certain results, however, are already clear. 

  It was no vain hope that those who attended would leave with changed 
minds. "Historic", "a landmark", and "a new dawn": Such were the terms used by 
participant after participant to describe the event. For them, its supreme 
value was not its recommendations - among them calls for the UN to take up the 
issue of interfaith dialogue and for an international agreement to combat 
terrorism - but that the meetings took place at all. The sight of different 
faiths talking to each other, of imams and bishops and rabbis and scholars 
embracing each other, laughing with each other, sharing meals with each other, 
is potentially momentous. If religious leaders can work in harmony, then so can 
everyone else. 

  No one left with their own faith diminished but there was a shared 
acceptance that faith (as opposed to a particular faith) has a powerful role to 
play in our world - that it can help combat poverty, end discrimination and 
racism, work to safeguard the environment, fight injustice and more - and that, 
therefore, it is to be supported, not abused and attacked. 

  The other common sentiment expressed by all at the conference was 
gratitude to King Abdullah for opening a door which they believe will not 
easily close; interfaith dialogue is now going to figure firmly on the agenda 
worldwide, in Muslim countries as much as in non-Muslim ones. The thanks were 
in no way perfunctory. They were genuine. That is of major importance in 
helping change perceptions, particularly about Islam. 

  The sad truth is there are some people in the West and elsewhere who 
cling to the view that Islam is intolerant and a threat. Similarly, there are 
some in the Muslim world who believe the same of Christianity and other 
religions. The conference obliterated any basis for such thinking but it is 
Islam that particularly benefits - because it is Islam that has been 
particularly vilified in this respect. The discovery that it is a religion of 
tolerance and peace and that Muslims want dialogue with Christians, Jews and 
others, and to live in harmony with them, came almost as a revelation to some 
at the conference; but a revelation that they took to their hearts. 
Relationships were formed in Madrid that will undoubtedly result in individual 
efforts at dialogue. Welcome though that is, the real goal was to start a 
process that breaks down the barriers of religious intolerance and ignorance 
and puts respect at the center of relations between peoples and societies. 

  For much of this decade, the political initiative in so many corners of 
the world seems to have passed into the hands of bigots whose agenda is 
offensive (in both senses of the term: attack and insult) and whose vision is 
firmly stuck in the notion, "If you are not with us, you are against us." The 
Madrid dialogue is only the start of a process but it enables those who believe 
in tolerance to regain the initiative.
 


CiKEAS> Megawati Tantang Tifatul Maju Jadi Capres

2008-07-22 Thread wahyudi yudi

JAKARTA, SELASA - Secara khusus, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan,
Megawati Soekarnoputri menantang Presiden Partai Keadilan Sejahtera
(PKS), Tifatul Sembiring untuk maju sebagai calon presiden pada 2009.
Megawati berpesan kepada Tifatul untuk tidak takut bila ingin maju,
bersaing dalam pertarungan mendatang.

"Kalau ada dan memang ada, ya silakan, maju dong. Yang ada sekarang
kan, hanya media yang membuat terwacanakan saja. Pasar selalu
memberikan wacana seperti itu. Memang disukai, tapi tidak kemudian
dijadikan bahan polemik," tegas Megawati usai memberikan orasi
politiknya di depan ratusan kader dalam acara kaderisasi nasional
kader muda PDI Perjuangan, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Raya
Lenteng Agung, Selasa (22/7).

"Kalau memang berani, silakan maju, jangan berwacana saja. Pak Tifatul
kalau mau maju, monggo. Makanya saya bilang, yang mau maju dari partai
politik, mau dari independen, ya ayo," tegasnya lagi.

Apa yang diungkapkan Megawati ini sekaligus menjawab pernyataan
Tifatul Sembiring dalam acara mukernas PKS di Makassar. Tifatul dalam
acara itu sedikit menyindir kepada para politisi uzur untuk segera
pensiun dalam dunia perpolitikan. Menurut Tifatul, sudah waktunya para
politisi gaek untuk pensiun. "Pemimpin 2009 adalah pemimpin muda dan
enerjik serta berani mengambil risiko," katanya.

"Ada yang pernah gagal tapi kepingin lagi maju. No way. Silahkan
minggir. Pemimpin baru itu balita dibawah lima puluh tahun. Dan
jadilah bangsa yang siap pada perubahan karena perubahan adalah
keniscayaan," tegas Tifatul dalam pidato politiknya, di Hotel Clarion,
Jl AP Pettarani, Makassar, Senin (21/7).

Kalau saja Tifatul berani menyambut tantangan Megawati untuk bertarung
pada Pilpres 2009 nanti tentu akan menjadi hal yang menarik. Menurut
analisa politik dari Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicated
(SSS), Sukardi Rinakit, PKS belum akan berani mengumumkan calon
presidennya pada 2009.

PKS, kata Sukardi, akan bersikap realistis melihat perolehan suaranya
terlebih dahulu pada pemilu legislatif nanti. Sikap PKS ini sekaligus
memberikan jawaban mengapa PKS menyatakan sikap hanya akan mendukung
pemerintahan sampai tahun 2008 saja.

"Untuk sementara ini, PKS saya pikir akan pilih figur lain. Termasuk
mencari figur lain selain Presiden SBY. Namun semuanya, memang
tergantung dari situasi perubahan politik yang tak terduga," kata
Sukardi Rinakit.

Ia tidak sepakat bila dikatakan keinginan PKS yang bersikap hanya akan
mengawal pemerintahan SBY-JK sebagai bentuk dari ketakutan politik PKS
mendukung hingga akhir 2009.

"Akan tetapi, PKS sudah semakin yakin dengan kandidat yang ada
sekarang yang sudah mereka temukan. Dengan demikian, paling tidak di
2009 mereka (PKS) sudah bisa berkampanye untuk figurnya itu.
Harapannya tentu, akan bisa mendongkrak suara PKS dalam memperoleh
kursi di DPR. Antara figur yang diusung dengan PKS harus saling
menguntungkan," jelas Sukardi Rinakit.

Kini, menarik ditunggu, apakah Tifatul akan menerima tantangan
Megawati untuk maju dalam pertarungan di 2009. Tapi, bila mengacu pada
survei terkini yang dirilis Indobarometer beberapa waktu lalu,
Megawati adalah yang terkuat. Capres terkuat masih didominasi calon
yang pernah jadi presiden (Megawati, SBY, dan Gus Dur) atau pernah
jadi capres (Wiranto, Amien Rais). Nama Tifatul Sembiring, tak muncul
dalam hasil survei ini. (Persda Network/yat)

http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/07/22/19495188/megawati.tantang.ti\
fatul.maju.jadi.capres.


[EMAIL PROTECTED]
http://groups.yahoo.com/group/santrikiri
 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

CiKEAS> Debt capitalism self-destructs (2/4)

2008-07-22 Thread Sunny
http://www.atimes.com/atimes/Global_Economy/JG22Dj06.html
Jul 22, 2008 

Debt capitalism self-destructs   (2/4)
By Henry C K Liu 

Fannie Mae is another story. Many of the innovative mortgage options introduced 
during the early 1980s to revive the weak housing market in a recession were 
exploited to fuel a housing bubble with excessive liquidity provided by the 
Federal Reserve, helping low- and middle-income buyer to buy homes their 
stagnant income could not afford. Fannie continues to operate under a 
congressional charter that directs it to channel its efforts into increasing 
the availability and affordability of home ownership for low-, moderate- and 
middle-income Americans. Yet Fannie Mae receives no government funding or 
backing, and it is one of the nation's largest taxpayers as well as one of the 
most consistently profitable corporations until now. 

The company has evolved to become a shareholder-owned, privately managed 
corporation supporting the secondary market for conventional loans. Its 
congressional mandate of keeping homes affordable has since been largely 
forgotten in favor of an unprecedented boom in the housing market. Yet it 
continues to operate under a congressional charter that provides it with 
low-cost funds with only perfunctory oversight from the US Department of 
Housing and Urban Development and the US Treasury. 

Fannie Mae has two primary lines of business: Portfolio investment, in which 
the company buys mortgages and mortgage-backed securities (MBSs) as 
investments, funding those purchases with debt, and credit guaranty, which 
involves guaranteeing for a fee the credit performance of single-family and 
multi-family loans. 

Overseas debt holders
During the housing bubble which it essentially helped create with the Fed easy 
money, Fannie was highly profitable, with high returns for happy shareholders 
and lucrative compensation for its executives. Above all, it provided a 
continuous stream of income and profit for Wall Street and central banks around 
the world while US homeowners were led down a treachery path of eventual 
foreclosure. According to data from the Council on Foreign Relations, foreign 
central banks own $925 billion of debt in the two GSEs. China tops the list 
with $420 billion in Freddie and Fannie debt; Russia and Japan come in second 
with a combined $407 billion in GSE debt. Others countries that hold the debt 
include Singapore, Taiwan, and several cash-rich countries in the Persian Gulf. 

Fannie's portfolio investment business includes mortgage loans purchased 
throughout the US from approved mortgage lending institutions. It also 
purchases MBSs, structured mortgage products and other assets in the open 
market. The corporation derives income from the difference between the yield on 
these investments and the low subsidized costs to fund the purchase of these 
investments, usually from issuing debt in the domestic and international 
markets. Fannie Mae has $3.46 trillion in MBSs outstanding today, held by a 
dispersed network of investors, including foreign central banks, topped by 
China's. 

The GSEs now only pay lip service to accomplishing its mission to provide 
products and services that increase the availability and the affordability of 
housing for low-, moderate- and middle-income buyers by operating in the 
secondary rather than the primary mortgage market. 

Fannie Mae purchases mortgage loans from mortgage lenders such as mortgage 
companies, savings institutions, credit unions and commercial banks, thereby 
replenishing those institutions' supply of mortgage funds. It either packages 
these loans into MBSs, which it guarantees for full and timely payment of 
principal and interest, or purchases these loans for cash and retains the 
mortgages in its own portfolio. Yet Fannie's role in recent years has been to 
supply the housing bubble with excess liquidity released by a wayward central 
bank, by buying at a profit economically unsound mortgages that depended on a 
continuing spiral of rising home prices way beyond reasonable projection of 
home buyer income growth. It has turned the US from a nation of homeowners into 
a nation of foreclosed homes. 

Fannie Mae is now one of the world's largest issuers of debt securities, the 
leader in the $14 trillion US home-mortgage market. Fannie Mae's debt 
obligations are treated as US agency securities in the marketplace, which is 
just below US Treasuries and above AAA corporate debt. This agency status is 
due in part to the creation and existence of the corporation pursuant to a 
federal law, the public mission that it allegedly serves, and the corporation's 
continuing ties to the US government through a weak oversight link. It benefits 
from an appearance, though not the essence, of being backed by sovereign credit 
that borders on outright fraud and protected by the doctrine of too big to 
fail. 

Fannie Mae debt obligations receive favorable treatment from a regulatory 
persp

CiKEAS> Debt capitalism self-destructs (1/4)

2008-07-22 Thread Sunny
http://www.atimes.com/atimes/Global_Economy/JG22Dj06.html

Jul 22, 2008 

Debt capitalism self-destructs   (1/4)
By Henry C K Liu 

In a period of less than a year, what had been described by US authorities as a 
temporary financial problem related to the bursting the housing bubble has 
turned into a fully fledged crisis at the very core of free-market capitalism. 

A handful of analysts have been warning for years that the wholesale 
deregulation of financial markets and the wrong-headed privatization of the 
public sector during the past two decades would threaten the viability of 
free-market capitalism. Yet ideological neoliberal fixation remain firmly 
imbedded in US ruling circles, fertilized by irresistible campaign 
contributions from profiteers on Wall Street, methodically purging regulatory 
agencies of all who tried to maintain a sense of financial reality. 

This ideology of "market knows best" has allowed the nation to slip into an 
unsustainable joyride on massive debt giddily assumed by all market 
participants, ranging from supposedly conservative banks, investment banks and 
other non-bank financial institutions, to industrial corporations, government 
sponsored enterprises (GSEs) and individuals. 

The once-dynamic US economy has turned itself into a system in which it is 
difficult to find any institution, company or individual not over their head in 
speculative debt. Undercapitalized capitalism, also known as debt capitalism, 
has been the engine of growth for the US debt bubble in the last two decades. 
This debt capitalism cancer is caused by a failure of central banking. 

In the face of a broad systemic collapse of debt capitalism, where capital has 
become dangerously inadequate and new capital hazardously and prohibitively 
scarce, having been crowded out by massive debt collateralized by overblown 
assets of declining value and with a credit crisis that clearly requires 
systemic restructuring and comprehensive intensive care, those in the US 
responsible for the financial well-being of the nation seem to have been 
reacting tactically from crisis to crisis with a script of adamant denial of 
obvious facts, symptoms and trends, with no signs of any coherent grand 
strategy or plan to save the cancerous system from structural self-destruction. 

This band-aid short-term approach to artificially pop up share prices in the 
collapsing equity market and to maintain insolvent financial institutions with 
technical life-support will lead only to long-term disaster for the whole 
economy. 

Yet this approach is preferred by those in authority, trapped in self deception 
about unregulated market capitalism being still fundamentally sound. They try 
to calm markets by asserting that the current turmoil is merely a minor 
liquidity bottleneck that can be handled by the central bank releasing more 
liquidity against the full face value of collaterals of declining worth. 

The message is that somehow, if easy money in the form of debt is made 
endlessly available, the economy will recover from this credit crunch, 
notwithstanding that excessive debt has been the cause of the problem; or bad 
loans can be made good by Congress giving the US Treasury authority to buy up 
bad loans with unlimited amounts of taxpayer money. 

Yet these incremental measures taken so far by the Treasury and the Federal 
Reserve make the two government units with direct responsibility on the 
nation's long-term financial health look like panicky rogue traders trading for 
the national account in desperate hope to score a win in the next quarter by 
upping the ante, to contain allegedly isolated crisis hot points. The aggregate 
effect adds up to a broad stealth nationalization of the insolvent financial 
sector. Their prescription for stabilizing a debt-destabilized market is more 
public debt to support corporation socialism. 

For years, anyone warning that the government sponsored enterprises (GSEs), 
namely Fannie Mae and Freddie Mac, should be held to normal capitalization 
requirements was ridiculed as a fear monger by the powerful lobbying machines 
these GSEs employed. Capital is considered as superfluous in the new game of 
debt capitalism held up by complex circular hedging. As a result, the GSEs have 
become the monstrous tail that wags the dog of housing finance. 

The current talk about the need to curb speculation in the commodities and 
financial markets to stabilize prices is off target, especially for believers 
of market capitalism. All market transactions are speculative in nature. 
Speculation can stabilize prices as well as to destabilize them, but only in 
the short term. Long-term price levels (inflation or deflation), as Milton 
Friedman aptly observed, are always monetary phenomena. The current turmoil in 
the financial system, the subprime mortgage implosion, the credit crisis from 
the seizure in the asset-backed commercial papers market, the 
undercapitalization of commercial and inves

CiKEAS> Debt capitalism self-destructs (3/4)

2008-07-22 Thread Sunny
http://www.atimes.com/atimes/Global_Economy/JG22Dj06.html

Jul 22, 2008 


Debt capitalism self-destructs (3/4)
By Henry C K Liu 

Still, the Office of Federal Housing Enterprise Oversight (OFHEO), the 
regulator of these GSEs, declared them as adequately capitalized in regulatory 
terms. The companies' existing congressional charters give the Treasury the 
authority to buy as much as $2.25 billion in each of their securities in the 
event of possible default, against a total liability of over $5 trillion. The 
works out as an equity injection of less than half-a-cent on each dollar of 
liability. 

Credit-default swaps tied to the senior debt of Fannie Mae and Freddie Mac have 
climbed 35 basis points to 70 basis points since May 1, 2008. A basis point is 
0.01 percentage point. The cost to protect the companies' subordinated debt 
from default 

  
rose at a faster rate. That debt is rated Aa2 by Moody's. Credit-default swaps 
on Fannie Mae's subordinated notes jumped 103 basis points to 190 basis points 
since May 1, while contracts on Freddie Mac's subordinated notes rose 102 basis 
points to 190 basis points. 

The median credit-default swap on debt rated Aaa by Moody's was 26 basis points 
as of July 8. It was 76 basis points for debt rated A2, and 180 basis points 
for debt rated Baa3, the lowest investment-grade ranking. The costs likely 
reflect counterparty risk, or the risk that the bank or securities firm on the 
other end of the contract fails. For most companies, the counterparty risk 
embedded in credit-default swap costs would not be as pronounced because the 
risk of a default on the underlying debt would be greater than that of the bank 
backing the protection. In the case of Fannie Mae, Freddie Mac and other 
companies with Aaa ratings, the default risk for lower-rated banks is greater. 

Credit-default swaps are financial instruments based on bonds and loans that 
are used to speculate on a company's ability to repay debt. They pay the buyer 
face value in exchange for the underlying securities or the cash equivalent 
should a borrower fail to adhere to its debt agreements. A rise indicates 
deterioration in the perception of credit quality; a decline, the opposite. A 
basis point on a contract protecting $10 million of debt for five years is 
equivalent to $1,000 a year. 

On January 11, 2006, in Asia Times Online I wrote in Of debt, deflation and 
rotten apples: 
In the US, where loan securitization is widespread, banks are tempted to push 
risky loans by passing on the long-term risk to non-bank investors through debt 
securitization. Credit-default swaps, a relatively novel form of derivative 
contract, allow investors to hedge against securitized mortgage pools. This 
type of contract, known as asset-back securities, has been limited to the 
corporate bond market, conventional home mortgages, and auto and credit-card 
loans. Last June [2005], a new standard contract began trading by hedge funds 
that bets on home-equity securities backed by adjustable-rate loans to 
sub-prime borrowers, not as a hedge strategy but as a profit center. When 
bearish trades are profitable, their bets can easily become self-fulfilling 
prophesies by kick-starting a downward vicious cycle.
The US charter and the GSEs' role in guaranteeing about 46% of the $12 trillion 
US mortgages outstanding led to expectations that the government would stand 
behind the agencies' debt. Standard & Poor's assigned the debt top ratings, 
citing the agencies' "explicit and implicit support" from the government. 

Moral hazard effect
The bailout of Bear Stearns Cos arranged by the Federal Reserve in March 
signaled to the market that the government would not allow the GSEs to fail or 
default on their debts. It is clear evidence of the moral hazard effect on the 
financial market from bailing out one institution. With all the exposure that 
all banks and non-bank institutions and central banks have to Fannie and 
Freddie debt default, the ripple effect through the whole financial system 
would be unbelievable if they were allowed to fail. It was also clear evidence 
of the "too big to fail" doctrine. 

The risk surrounding Fannie Mae was reflected in the GSE's latest sale of $3 
billion of two-year benchmark notes at higher yields over benchmark rates than 
in previous offerings. The 3.25% notes, which mature August 12, 2010, priced to 
yield 3.27%, or 74 basis points more than comparable US Treasuries. The company 
in June 2008 sold $4 billion of 3% notes maturing July 12, 2010, that priced to 
yield 3.036%, or 65 basis points more than Treasuries. 

The government has been leaning on the GSEs to help revive the home mortgage 
market. Congress lifted growth restrictions on the companies, eased their 
capital requirements and allowed them to buy bigger, so-called jumbo mortgages, 
to spur demand for home loans as private lenders fled the market. The decision 
to use Fannie Mae and Freddie Mac as part of a $300 billion hou

CiKEAS> EDUCATION IN CUBA

2008-07-22 Thread Sunny
http://www.granma.cu/INGLES/2008/julio/lun21/Reflections-21julio.html

  Havana.  July 21, 2008
 

 
  Reflections of Fidel
  EDUCATION IN CUBA

  (Translated by ESTI)

  IT would seem our country has the most educational problems in the world. 
All of the cables that reach us report the many and difficult challenges we 
face: a deficit of over 8,000 teachers, disrespectful and ill-mannered 
students, lack of training, in short: problems of all sorts.

  I don't believe, to begin with, that we're in such bad shape. Not one 
developed country shares our schooling indices and the educational 
opportunities open to all citizens, which we maintain in spite of the unjust 
blockade and the shameless plundering of arms, muscles and brains Cuba endures.

  The United States and other wealthy countries cannot even compare 
themselves to us. They do have many more automobiles, use more fuel, consume 
more drugs, buy more cosmetics and benefit from pillaging our countries, as 
they have done for centuries.

  Imperialism seeks to return Cuban women to the condition of merchandise, 
pleasure objects and servants for the rich. They do not forgive countries for 
their struggle for liberation. It yearns to return to the time when black 
Cubans were barred from using recreational facilities. Then, many citizens 
lacked employment, social security and medical services.

  To Martí, freedom was very dear and one had to pay the price for it or 
resign oneself to a life without it. That is the question all Cubans must ask 
themselves each day.

  How feasible are the aspirations of our enemies? Only we have the answer, 
within each of us. In terms of education, should we not ask ourselves if our 
educational system employs a bureaucratic method which teaches science without 
conscience? I don't believe we have regressed that much. In any event, each one 
of us must ask these questions to avoid having our dignity spat on. We should 
expect no mercy from our enemies.

  There are tens of thousands of people who think, speak, act and make 
decisions. The measures that are adopted every day are in their hands.

  Let us keep a watchful eye on our enemies and let us do exactly the 
opposite of what they want from us to continue being who we are.

  This is an appeal to our conscience. The Revolution justifiably demands 
from us that we work more, that is to say, that we work! We have held our 
ground for 50 years. The new generations are much better educated to face the 
challenges; we have the right to demand from them much more. Let us not become 
discouraged by the news spread by our enemies, which distorts the meaning of 
our words and paints our self-criticisms as tragedies. The wellspring of our 
revolutionary ethics is inexhaustible.

  Fidel Castro Ruz

  July 19, 2008 

  12:14 p.m.
 


CiKEAS> Buntut Aksi Pengeroyokan Pengunjung

2008-07-22 Thread Sunny
Galamedia

23/07/2008 Buntut Aksi Pengeroyokan Pengunjung
  Ratusan Warga Bakar Kafe
 

PARONGPONG, (GM).-
Sebanyak 100 warga Kp. Cihideung, Desa Cihideung, Kec. Parongpong, Kab. Bandung 
Barat (KBB), membakar bangunan "saung rangon" milik Kafe Lembah Curug (LC). Hal 
itu dilakukan sebagai reaksi kekesalan warga atas keberadaan kafe yang dinilai 
sering dijadikan ajang mabuk-mabuk dan keributan.

Keterangan yang dihimpun "GM" menyebutkan, aksi pembakaran yang berlangsung 
pada Senin (21/7) pukul 20.00 WIB itu, dipicu pengeroyokan yang dilakukan empat 
orang pengunjung kafe terhadap salah seorang warga bernama Davi. 

Aksi pemukulan tersebut terjadi pada Minggu (19/7) pukul 23.00 WIB. Kejadian 
tersebut membuat berang warga sekitar, hingga akhirnya mereka menuntut agar 
kafe tersebut ditutup karena sering menimbulkan perkelahian. 

Klimaks kemarahan warga terjadi pada Senin malam. Saat itu warga datang meminta 
pertanggungjawaban pengelola kafe atas aksi pemukulan tersebut. Massa akhirnya 
tidak terkendali. Mereka membakar saung rangon berukuran 6x14 meter tersebut. 

Aksi pembakaran itu dilakukan menggunakan obor. Kejadian tersebut membuat panik 
para pekerja dan pengunjung di kafe. Mereka berebut keluar dari kafe. Aksi 
massa ternyata tak berhenti sampai di situ, mereka pun merusak tanaman hias 
yang berada di sekitar halaman kafe. 

Karena bangunan itu dibuat dari bilik dan bambu, api dengan mudah melalapnya. 
Setelah itu, massa pun meninggalkan api yang terus berkobar di lokasi kejadian. 
Petugas dari Polsek Cisarua dan Polresta Cimahi, langsung meluncur ke lokasi 
kejadian setelah menerima laporan. 

"Saat kita datang ke TKP, situasi sudah sepi. Bahkan api pun sudah padam," kata 
Kapolsek Cisarua, AKP Djumangin.

Kapolsek membenarkan, aksi pembakaran dipicu pengeroyokan yang dilakukan 
pengunjung terhadap salah seorang warga. Sehingga akhirnya warga berang dan 
melakukan aksi anarkis. 

"Untuk kasusnya sendiri ditangani polres. Sampai sejauh ini situasi aman. Saya 
hanya meminta kepada pengelola kafe agar jangan beroperasi dulu," kata Kapolsek 
yang saat itu datang ke lokasi bersama Danramil, Kapten Rahmat dan Camat 
Parongpong, Drs. Rasnyah M. Ilyas.

Menurut Djumangin, setelah adanya kejadian pembakaran tersebut pihaknya terus 
melakukan pemantauan untuk mengantisipasi terjadinya aksi susulan. Bahkan 
Kapolsek menegaskan agar pengelola untuk sementara menuntup aktivitas kafenya. 

Minta pertanggungjawaban

Sementara itu, Ketua RW 06, Desa Cihideung, Aep Saepudin mengatakan, kedatangan 
warga ke lokasi tersebut, awalnya hanya untuk meminta pertanggungjawaban kepada 
pihak pengelola atas kejadian pengeroyokan tersebut. 

"Sebelumnya warga sempat kita tenangkan, karena kita sedang berbicara dengan 
pihak pengelola," katanya. 

Namun pembicaraan dengan pengelola pun terhenti, setelah salah satu saung yang 
berada di bagian dalam kafe dibakar. Untuk menghindari tindakan anarkis yang 
lebih besar, aparat setempat langsung membubarkan warga. 

Sedangkan pengelola kafe, Ny. Nur Cahaya (47) mengatakan, persoalan antara 
pihaknya dengan warga sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan serta 
melibatkan RT/RW dan desa.

"Sudah tidak ada masalah lagi. Semuanya sudah diselesaikan secara 
kekeluargaan," katanya. Ia mengatakan, kejadian pemukulan tersebut terjadi di 
luar kehendaknya. Sebab itu, pihaknya menempuh penyelesaian dengan cara 
kekeluargaan. Saat terjadi aksi pembakaran, wanita yang mengaku sudah mengelola 
kafe tersebut selama delapan tahun sedang berada di rumah. (B.68

CiKEAS> Sindrom Pelupa DPRD Badung

2008-07-22 Thread Sunny
Refleksi: Bukan saja di Bandung, tetapi juga di lain tempat termasuk  di pusat 
kekuasaan, DPR  adalah Dewan Pelupa Rakyat yang pada dasarnya adalah Dewan 
Penipu Rakyat!

Jawa Pos
[ Selasa, 22 Juli 2008 ] 


Sindrom Pelupa DPRD Badung 

Ditanya Kontroversi Revisi Perda, Kompak Menjawab Tidak Tahu 

BADUNG - Anggota DPRD Badung, Bali, tidak hanya kompak dalam menyelewengkan 
kewenangannya dalam pembuatan perda, namun juga kompak mengaku ''tidak tahu'' 
setelah tindakan mereka terbongkar. Itu terjadi dalam kasus revisi perda proyek 
besar menara seluler.

Perda tersebut direvisi secara sembunyi-sembunyi demi memenangkan investor 
tertentu dengan menggugurkan kemenangan lelang tender investor lain. Padahal, 
perda tersebut sudah disahkan dalam rapat paripurna.

Ketika revisi siluman tersebut terbongkar, anggota dewan yang terlibat langsung 
kompak berpura-pura menjadi pelupa dan berlagak tidak tahu. "Saya lupa. Ikut 
atau tidak ya dalam revisi perda itu,'' jawab Ketua Fraksi Kebangkitan 
Persatuan Demokrat (FKPD) AA Putu Gede Wiranatha ketika ditanya soal itu.

Alasan yang sama dilontarkan Ketua Fraksi Perhimpunan Pelopor Peduli Badung 
(FK3B) I Gusti Rai Putrayasa. Kepada media yang mendesaknya agar berterus 
terang, dewan asal Dalung, Kuta Utara, itu bersikap sama dengan koleganya. 
"Waduh saya lupa, ikut atau tidak waktu itu," kelit anggota dewan yang juga 
pengusaha tersebut.

Bahkan, ketua pansus perda tersebut, Wayan Sudiana, juga ikut-ikutan. Dia 
mengaku tidak tahu-menahu soal itu. 

''Saya malah tahu dari Anda," kilah Sudiana. Uniknya, meski mengaku tidak tahu, 
dia menegaskan bahwa revisi tersebut sah.

Perda tersebut sebenarnya sudah disahkan Maret lalu. Namun, diam-diam direvisi 
secara sepihak oleh DPRD Badung, dengan tidak melibatkan semua anggota. 

Revisi itu terutama diberlakukan pada pasal yang menetapkan 40 dan pasal 42 PT 
Bali Towerindo sebagai pemenang lelang proyek tersebut. Dengan revisi tersebut, 
kemenangan investor tersebut digagalkan.

Semula, Ketua DPRD Badung Gede Adnyana membantah adanya revisi perda itu. 
Namun, ketika beritanya semakin menyebar, dia tidak bisa lagi mengelak. Dia 
berdalih revisi dilakukan sebagai pembetulan. (fer/jpnn

CiKEAS> Megawati: Golput Itu Paham Individualistis

2008-07-22 Thread Sunny
Refleksi:  Bagi pemuka non-individulaistis tak perlu kuatir pada  Golput, kalau 
menang berkerja atas dasar kolektif  demi kepentingan kolektif!
Jawa Pos

[ Rabu, 23 Juli 2008 ] 

Megawati: Golput Itu Paham Individualistis 

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik tajam 
aksi golput (golongan putih) dalam pemilu. Dia menilai ajakan untuk bersikap 
tidak memberikan suara dalam pemilu itu merupakan ekspresi paham 
individualistis.

''Golput itu sikap yang individualistis. Sejak kapan Indonesia menjadi negara 
yang menganut (paham, Red) individualisme?'' katanya ketika membuka Kaderisasi 
Nasional Taruna Merah Putih (TMP) Angkatan I di Kantor DPP PDI Perjuangan, 
Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin (22/7).

Menurut capres dari PDIP itu, Pancasila mengajarkan, selain memiliki hak, 
setiap warga negara juga mempunyai kewajiban. ''Jadi, kalau rakyat disuruh 
golput, lantas bilang ini hak saya, ya sudah, jangan di sini. Silakan cari 
negara lain yang bisa seperti itu,'' tegasnya. 

Megawati menilai ajakan golput itu kontraproduktif dengan semangat pemilu 
langsung yang diamanatkan UUD 1945. Sebab, pemilu langsung mengharuskan adanya 
partisipasi rakyat. ''Kalau sampai ada 80 persen warga yang golput, terus mau 
diapakan negara dan bangsa ini,'' ujarnya.

''Kalau memang tidak senang dengan figur-figur yang ada, munculkan tokoh yang 
lain. Jangan hanya berdiam diri,'' imbuhnya lagi.

Namun, dia mengingatkan agar figur alternatif itu memang memiliki kemampuan 
yang mumpuni untuk memimpin negara. ''Jangan sekadar ditokoh-tokohkan,'' kata 
istri Taufiq Kiemas itu.

Karena itu, Mega menantang keberanian tokoh-tokoh muda sebagai pemimpin 
alternatif untuk tampil. ''Jangan hanya diwacanakan. Coba dong kalau memang 
ada, majulah.''

CiKEAS> Pecah Bila Bahas Pemimpin

2008-07-22 Thread Sunny
Jawa Pos
 Selasa, 22 Juli 2008 ] 

Pecah Bila Bahas Pemimpin 

JAKARTA - Keinginan beberapa pihak menghidupkan poros Islam partai-partai 
politik peserta Pemilu 2009 sulit diwujudkan. Selain pengalaman sejarah, 
persepsi mayoritas masyarakat yang cenderung sekuler dalam berpolitik menjadi 
faktor penghambat.

"Saat mulai bicara kepemimpinan, parpol-parpol Islam selalu pecah," ujar Wakil 
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Hamdan Zoelva saat menjadi pembicara 
diskusi Membangun Poros Islam dalam Pemilu 2009 di Jakarta kemarin (21/7). 
Menurut dia, saat mengusung figur pemimpin, kekuatan parpol-parpol berbasis 
Islam selalu tidak bisa disatukan untuk mengusung satu calon saja.

Tapi, kata Hamdan, mengusung kepentingan strategis tertentu terkait umat tidak 
sesulit mengusung calon pemimpin. "Kondisi seperti ini berlangsung cukup lama, 
sejak pemilu pertama diadakan di Indonesia," katanya. 

Menurut dia, poros Islam masih cukup penting untuk dibangun. Dengan demikian, 
kekuatan sejumlah parpol Islam akan menjadi besar. "Tidak seperti saat ini yang 
masih kecil karena tersebar di mana-mana," ujarnya.

Dia pun mencontohkan kasus di Bali. Hanya satu kursi DPRD yang diraih parpol 
Islam. Sebab, suara umat muslim yang juga cukup besar telah tersebar ke 
sejumlah partai sejenis. "Kalau ada poros Islam, nanti setiap parpol bisa 
dibagi, dapil mana yang lebih diutamakan," harapnya. 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Mustasyar Partai Kebangkitan Nasional 
Ulama (PKNU) KH Ma'ruf Amin menganggap kesulitan membentuk poros Islam di 
Indonesia disebabkan persepsi masyarakat yang masih salah. Kampanye 'Islam Yes, 
Politik No' yang disampaikan cendekiawan muslim Nurcholis Madjid dianggap 
menjadi biang keladinya. "Pernyataan itu racun, harus kita lawan dengan 
membangun persepsi baru di publik," tegasnya, yang juga menjadi salah seorang 
pembicara. 

Selain kedua tokoh politik partai berbasis Islam tersebut, diskusi itu 
menghadirkan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto. Ketua 
Umum DPP PPP Suryadharma Ali berhalangan hadir.

Menurut Ismail, pembentukan poros Islam sudah menjadi kebutuhan bangsa ini. 
Sebab, kata dia, Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim masih kesulitan 
menegakkan syariat Islam. "Termasuk, sulit mencari kepemimpinan yang amanah," 
tegasnya

CiKEAS> Megawati Tantang Tifatul Maju Jadi Capres

2008-07-22 Thread Sunny
http://www.kompas.com:80/index.php/read/xml/2008/07/22/19495188/megawati.tantang.tifatul.maju.jadi.capres.


Megawati Tantang Tifatul Maju Jadi Capres 

 
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring (kiri) saat menerima 
kunjungan Sekjen Partai Fretilin Timor Leste Mari Alkatiri beserta rombongan di 
Kantor DPP PKS, Mampang, Jakarta, 10 September 2007.
/Selasa, 22 Juli 2008 | 19:49 WIB
JAKARTA, SELASA - Secara khusus, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati 
Soekarnoputri menantang Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul 
Sembiring  untuk maju sebagai calon presiden pada 2009. Megawati berpesan 
kepada Tifatul untuk tidak takut bila ingin maju, bersaing dalam pertarungan 
mendatang.

"Kalau ada dan memang ada, ya silakan, maju dong. Yang ada sekarang kan, hanya 
media yang membuat terwacanakan saja. Pasar selalu memberikan wacana seperti 
itu. Memang disukai, tapi tidak kemudian dijadikan bahan polemik," tegas 
Megawati usai memberikan orasi politiknya di depan ratusan kader dalam acara 
kaderisasi nasional kader muda PDI Perjuangan, di Kantor DPP PDI Perjuangan, 
Jalan Raya Lenteng Agung,  Selasa (22/7).

"Kalau memang berani, silakan maju, jangan berwacana saja. Pak Tifatul kalau 
mau maju, monggo. Makanya saya bilang, yang mau maju dari partai politik, mau 
dari independen, ya ayo," tegasnya lagi.

Apa yang diungkapkan Megawati ini sekaligus menjawab pernyataan Tifatul 
Sembiring dalam acara mukernas PKS di Makassar. Tifatul dalam acara itu sedikit 
menyindir kepada para politisi uzur untuk segera pensiun dalam dunia 
perpolitikan. Menurut Tifatul, sudah waktunya para politisi gaek untuk pensiun. 
"Pemimpin 2009 adalah pemimpin muda dan enerjik serta berani mengambil risiko," 
katanya.

"Ada yang pernah gagal tapi kepingin lagi maju. No way. Silahkan minggir. 
Pemimpin baru itu balita dibawah lima puluh tahun. Dan jadilah bangsa yang siap 
pada perubahan karena perubahan adalah keniscayaan," tegas Tifatul dalam pidato 
politiknya, di Hotel Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar, Senin (21/7).

Kalau saja Tifatul berani menyambut tantangan Megawati untuk bertarung pada 
Pilpres 2009 nanti tentu akan menjadi hal yang menarik. Menurut analisa politik 
dari Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicated (SSS), Sukardi Rinakit, PKS 
belum akan berani mengumumkan calon presidennya pada 2009.

PKS, kata Sukardi, akan bersikap realistis melihat perolehan suaranya terlebih 
dahulu pada pemilu legislatif nanti. Sikap PKS ini sekaligus memberikan jawaban 
mengapa PKS menyatakan sikap hanya akan mendukung pemerintahan sampai tahun 
2008 saja.

"Untuk sementara ini, PKS saya pikir akan pilih figur lain. Termasuk mencari 
figur lain selain Presiden SBY. Namun semuanya, memang tergantung dari situasi 
perubahan politik yang tak terduga," kata Sukardi Rinakit.

Ia tidak sepakat bila dikatakan keinginan PKS yang bersikap hanya akan mengawal 
pemerintahan SBY-JK sebagai bentuk dari ketakutan politik PKS mendukung hingga 
akhir 2009.

"Akan tetapi, PKS sudah semakin yakin dengan kandidat yang ada sekarang yang 
sudah mereka temukan. Dengan demikian, paling tidak di 2009 mereka (PKS) sudah 
bisa berkampanye untuk figurnya itu. Harapannya tentu, akan bisa mendongkrak 
suara PKS dalam memperoleh kursi di DPR. Antara figur yang diusung dengan PKS 
harus saling menguntungkan," jelas Sukardi Rinakit.

Kini, menarik ditunggu, apakah Tifatul akan menerima tantangan Megawati untuk 
maju dalam pertarungan di 2009. Tapi, bila mengacu pada survei terkini yang 
dirilis Indobarometer beberapa waktu lalu, Megawati adalah yang terkuat. Capres 
terkuat masih didominasi calon yang pernah jadi presiden (Megawati, SBY, dan 
Gus Dur) atau pernah jadi capres (Wiranto, Amien Rais). Nama Tifatul Sembiring, 
tak muncul dalam hasil survei ini
<<091741p.jpg>>

CiKEAS> [OOT] Mau Punya Bakat Bisnis ?

2008-07-22 Thread malwa
[OOT] Mau Punya Bakat Bisnis ?
**Thanks to Mods atas approval nya :)
Rekans, Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat yaa..

Mau Punya Bakat Bisnis ?

Ada pembaca DI mengeluh, ia merasa tidak bisa berbisnis karena tak punya bakat. 
Menurutnya, tak satu pun dari orang tua, kakek nenek atau buyutnya yang jadi 
pebisnis, asli karyawan semua. 

Apakah karena keturunan karyawan, bisa dipastikan kita jadi karyawan seumur 
hidup ?  Benarkah kita perlu bakat untuk bisa berbisnis?

Sebenarnya istilah "bakat" itu lebih bisa diartikan sebagai lingkungan daripada 
genetika atau keturunan pebisnis. Kenyataannya, lingkungan memang punya 
kekuatan yang sangat besar dalam membentuk karakter atau kemampuan seseorang. 

Bukan gara-gara orangtua berstatus karyawan maka sekarang pun anda jadi 
karyawan. Tapi lebih karena lingkungan yang mengkondisikan anda menjadi 
karyawan sejak kecil. Kalau hanya mengandalkan bakat atau keturunan, mestinya 
kita tidak mengenal nama-nama seperti Bob Sadino, Martha Tilaar, Kolonel 
Sanders (KFC) dll

Jika sekarang anda merasa tak punya bakat bisnis, itu karena anda memang belum 
pernah bersentuhan dengan lingkungan bisnis. Jangankan mencoba berbisnis, 
mendengar kata "bisnis" saja serasa alergi :) 

Kadang alasan ini juga sering dipakai untuk berkelit menolak tawaran bisnis 
yang datang. Anda lebih suka bilang "saya nggak punya bakat bisnis" daripada 
"saya nggak ngerti sama sekali soal bisnis". 

Mulai gali potensi diri anda semaksimal mungkin. Cari informasi 
sebanyak-banyaknya tentang bisnis dari orang-orang yang terbukti sukses. 
Perluaslah jejaring dengan bergabung dalam komunitas bisnis yang penuh semangat 
dan pikiran positif untuk berbisnis. 

Dan, yang paling penting, mulailah sekarang juga!!

Baca juga artikel:  
- Lipatgandakan Profit dengan SWOT
http://www.dexton.adexindo.com/artikel-juli4-lipatgandakan-profit-swot.html
- Sering Lupa? Ini Dia Tipsnya…
http://www.dexton.adexindo.com/artikel-juli3-sering-lupa.html
- Agar Mudah Naik Jabatan
http://www.dexton.adexindo.com/artikel-juli3-agar-mudah-naik-jabatan.html


Tetap SEMANGAT!
Rosa S Rustam

NB: PS: Buat rekan-rekan yang mau sharing soal bisnis atau sekedar say hello, 
kontak langsung aja yaa ke [EMAIL PROTECTED] atau YM ochafelix





CiKEAS> Ekspor LNG Tangguh RI Rugi US$ 5 Miliar

2008-07-22 Thread Sunny
Reflekisi.  Tentunya ekspor MIGAS akan selalu rugi, karena begitulah cara 
penipuan petinggi penguasa NKRI. Dalam arti lokal bagi rakyat Papua hanya bisa 
gigit jari.

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/07/22/Ekonomi/eko01.htm

SUARA PEMBARUAN DAILY 



Ekspor LNG Tangguh RI Rugi US$ 5 Miliar
 
[JAKARTA] Akibat harga ekspor LNG Tangguh yang dipatok US$ 3,5 per mmbtu selama 
25 tahun, Indonesia mengalami kerugian sebesar US$ 5 miliar per tahun. 

Dengan patokan harga itu, pemerintah hanya memperoleh devisa dari ekspor LNG 
Tangguh sebesar 1 miliar per tahun. 

"Jika pemerintah menggunakan formula "cerdas", yaitu harga ekspor LNG mengikuti 
harga minyak, pemerintah bisa memperoleh pendapatan mencapai US$ 6 milliar 
setahun," kata pengamat perminyakan Kurtubi dalam seminar Migas Untuk Sebesar- 
Besarnya Kemakmuran Rakyat di Jakarta, Senin (21/7). 

Harga minyak saat ini telah mencapai US$ 130 per barel, harga LNG senilai US$ 
20 per mmbtu. Sementara itu, harga ekspor LNG Tangguh hanya US$ 3,5 per mmbtu 
selama 25 tahun dengan harga minyak dipatok maksimal US$ 38 per barel. 

"Akibatnya, pemerintah mengalami kerugian milliar-an rupiah setiap tahun. Ini 
harus dikoreksi dan segera me-lakukan negosiasi ulang," katanya. 

Kurtubi juga mengomentari tim negosiator kontrak ekspor LNG Tangguh yang 
dikirim oleh pemerintah yaitu, BP Migas. Dia menilai tim negosiator yang 
dikirim pemerintah tidak kredibel. 

"Tim negosiasi merupakan orang yang sama menjual dan menyetujui kontrak ekspor 
LNG Tangguh tersebut. Mereka juga yang menyetujui formula harga ekspor LNG 
dengan harga flat," katanya. 

Dia menegaskan, dengan mengirim kembali BP Migas ke Tiongkok dan Korea Selatan 
untuk negosiasi ulang tidak akan mendapatkan hasil maksimal. 

Kurtubi meminta pemerintah membatalkan kontrak ekspor LNG Tangguh. Di dalam 
kontrak dinyatakan, jika pemerintah membatalkan kontrak dan dinyatakan default 
pemerintah harus membayar ganti rugi sebesar US$ 300 juta. 

"Lebih baik bayar denda US$ 300 juta daripada rugi puluhan milliar dolar. LNG 
Tangguh bisa diberikan kepada PLN. PLN sanggup mem- bayar US$ 5,6 per mmbtu," 
ujarnya. 

Sementara itu, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance 
(INDEF) Ikhsan Modjo mengatakan, sudah saatnya negosiasi kontrak ekspor Tangguh 
ditangani langsung oleh Presiden. 

"Negosiasi awal dilakukan pemerintah dengan pemerintah maka harus diselesaikan 
antara pemerintah dengan pemerintah juga. Ini merupakan keputusan eksekutif 
dengan izin dari presiden," katanya. 

Dia juga menegaskan, kontrak ekspor gas Tangguh seharusnya sudah sejak dahulu 
diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kontraknya merugikan 
negara. Namun, karena ketika itu pelaku adalah penguasa negara dan memiliki 
indikasi po- litik sehingga tidak bisa di- gugat. 


Keadaan Darurat 

Ekonom Universitas Indonesia Renald Kasali mengatakan, kondisi pemerintah saat 
ini dalam keadaan darurat akibat krisis energi. Umumnya dalam setiap perjanjian 
jika keadaan darurat bisa dilakukan negosiasi ulang. 

"Dengan harga yang sudah melonjak tinggi harga gas tidak adil jika harga ekspor 
LNG Tangguh lebih rendah dari harga dalam negeri. Kita bisa mengundang mereka 
untuk menegosiasi ulang kontrak, yang menjadi permasalahannya pemerintahan kita 
sudah dikendalikan oleh orang luar," ujarnya. 

Saat ini pemerintah memiliki 72 kontrak gas sejak 2001 hingga kini. Ke-72 
kontrak gas tersebut terdiri atas 54 kontrak dengan harga tetap, 10 kontrak 
dengan harga eskalasi, dan delapan kontrak dengan formula harga. [DLS/M-6] 




Last modified: 22/7/08 

Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?????++mbak Hafsah++kk Zenzi

2008-07-22 Thread vonny vitawati


KK chayank .. kapan balik ..? nulis lagi ya kk ... hem aku tau dah .. klo kk ga 
bakal bisa marah ma dd ... hehhehehheehe 

rgds
ivonne


--- On Tue, 7/22/08, Zenzi Aekido <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Zenzi Aekido <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?++mbak Hafsah++kk Zenzi
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 22, 2008, 12:07 PM











ha ha ha dasarr! !. ++vonvon
ga mempan.. dah marah besar..!!!

--- Pada Sel, 22/7/08, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] com> menulis:
Dari: vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] com>
Topik: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?++mbak Hafsah++kk Zenzi
Kepada: [EMAIL PROTECTED] com
Tanggal: Selasa, 22 Juli, 2008, 10:37 PM









aloo kk chayank ... hem kk ku gi marah euy .. hehehehe cini kk .. dd peluk 
hehehehehe 


--- On Tue, 7/22/08, Zenzi Aekido  wrote:
From: Zenzi Aekido 
Subject: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?++mbak Hafsah
To: [EMAIL PROTECTED] com
Date: Tuesday, July 22, 2008, 10:48 AM









tidak ada anak haram..., yang ada itu anak yang lahir degan cara yang haram.
jangan perdebatkan agama..., 
bagi yang bisa ikut aturan islam... jadikanlah islam pedoman hidup..
bagi yang tidak bisa,.. ikutlah pedoman yang lain...

agama tidak salah, yang salah itu manusia,,,

--- Pada Sel, 22/7/08, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] com> menulis:
Dari: vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] com>
Topik: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?++mbak Hafsah
Kepada: [EMAIL PROTECTED] com
Tanggal: Selasa, 22 Juli, 2008, 4:45 PM









excellent  bagus .. tepat n jelas .. aku jadi ngerti sekarang  thx ya ...

rgds
ivonne


--- On Tue, 7/22/08, Hafsah Salim  wrote:
From: Hafsah Salim 
Subject: Re: CiKEAS> TEMEN2 .. ANAK HARAM ..?
To: [EMAIL PROTECTED] com
Date: Tuesday, July 22, 2008, 5:35 AM








Dalam ajaran Islam, Anak Haram artinya adalah anak yang tidak

seharusnya lahir, tidak seharusnya dilahirkan, dan karena itulah,

disemua negara2 yang menegakkan Syariah Islam tidak pernah ada anak

haram karena semua anak haram yang lahir atau dilahirkan dikembalikan

kepada Allah !!!  Demikianlah, dalam syariah Islam anak haram tidak

diperkenankan untuk eksist karena bagaimana boleh eksist kalo ibu yang

melahirkannyapun sudah diwajibkan menghadap Allah untuk mempertanggung

jawabkan perbuatannya.  Logikanya, kalo ibunya harus dirajam sebelum

menghadap kepada Allah, tentu tidak memungkinkan si Anak dibolehkan

bisa hidup tanpa ibu yang menyusukan dan membesarkannya.  Sebaliknya,

keluarga2 Islam diharamkan untuk memelihara anak haram karena haram

hukumnya.



Di Indonesia yang mayoritas Islam juga mengharamkan anak haram, namun

karena Indonesia sudah menanda tangani Deklarasi HAM dari PBB, maka

anak2 haram tidak boleh dibunuh meskipun banyak yang dibunuh secara

diam2.  Tetapi Departement Agama telah menetapkan melalui UU, semua

anak2 Haram dalam akte kelahirannya harus dituliskan pada kolom nama

bapaknya yang bukan diisi nama sang bapak tetapi ditulis Anak Haram.



Sebenarnya, agama Kristen dan yahudi sama halnya dengan agama Islam,

yaitu mengharamkan anak haram meskipun Ibrahim sendiri membuat anak

haram dengan mensetubuhi pembantunya yang dalam agama Islam dan

Kristen justru tidak diharamkan.



Meskipun demikian, agama Yahudi dan Kristen sekarang sudah melarang

pembunuhan anak2 haram bahkan sekarang justru sebaliknya, anak2 haram

itu dipelihara dengan penuh kasih sayang.



Berbeda dengan agama Islam, umat Islam memelihara hukum2 Islam seperti

adanya dizaman dahulu kala sehingga pembunuhan anak2 haram dizaman

modern ini hanya dilakukan oleh negara2 berSyariah biadab ini. 

Meskipun negara2 Syariah juga menandatangani Deklarasi HAM, namun

pembunuhan anak2 haram ini tetap dilakukan secara diam2 dan tidak

dilaporkan dalam media sehingga tidak bisa dilakukan tindakan secara

Internasional.



Dalam negara Syariah, dilarang melakukan abortus, apabila ada seorang

wanita mengandung anak haram, prosedurnya adalah sang wanita dipenjara

dulu, setelah anaknya lahir, barulah ibunya dihukum rajam dan bayinya

kemudian dibunuh.  Jadi tidak boleh dibunuh selama masih dalam kandungan.



Syariah Islam sangatlah biadab, banyak umat Islam sendiri tidak

mengetahuinya, namun mereka yang mengetahuinya banyak yang menolak

praktek2 agama seperti ini dan menyangkalnya bahwa kekejian ini

sebagai ajaran Islam, sehingga praktek2 begini terus bisa berlangsung

dibawah perlindungan Syariah tanpa harus diumumkan kepada umat Islam

yang hanya memahami Islam diluarnya saja.  Kalopun ketahuan praktek2

seperti ini dan banyak umat Islam yang memprotesnya, biasanya

dituduhkan mereka2 itu tidak memahami ajaran Islam dan mengatakan

bahwa Islam tidak pernah membunuh bayi.  Padahal sebenarnya anak haram

atau bayi haram bukanlah dianggap bayi, bukan dianggap manusia.



Ny. Muslim binti Muskitawati.



--- In [EMAIL PROTECTED] com, IrwanK

CiKEAS> Re: Ekspor LNG Tangguh RI Rugi US$ 5 Miliar

2008-07-22 Thread IrwanK
Quote:
"..
Kurtubi juga mengomentari tim negosiator kontrak ekspor LNG Tangguh yang
dikirim oleh pemerintah yaitu, BP Migas. Dia menilai tim negosiator yang
dikirim
pemerintah tidak kredibel.

"Tim negosiasi merupakan orang yang sama menjual dan menyetujui kontrak
ekspor LNG Tangguh tersebut. Mereka juga yang menyetujui formula harga
ekspor LNG dengan harga flat," katanya.

Dia menegaskan, dengan mengirim kembali BP Migas ke Tiongkok dan Korea
Selatan untuk negosiasi ulang tidak akan mendapatkan hasil maksimal.

Kurtubi meminta pemerintah membatalkan kontrak ekspor LNG Tangguh.
Di dalam kontrak dinyatakan, jika pemerintah membatalkan kontrak dan
dinyatakan *default *pemerintah harus membayar ganti rugi sebesar US$ 300
juta.

"Lebih baik bayar denda US$ 300 juta daripada rugi puluhan milliar dolar.
LNG Tangguh bisa diberikan kepada PLN. PLN sanggup mem- bayar US$ 5,6
per mmbtu," ujarnya.
.."
Kerugian negara di atas dimulai sejak jaman pemerintahan presiden siapa?
Siapa yang menjadi jajaran ekonomi kabinetnya?

FYI, di bawah ini solusinya.. sudah menjadi bahasa minimal sejak 2 tahun
lalu.. Sementara soal Freeport menjadi bahasan (minimal) menjelang tahun
2000-an.. itu yang 'tertangkap' media online.. saya ada arsipnya dan sudah
dikirim ke beberapa milis juga..

"..
"Sudah waktunya pemerintah Indonesia meminta revisi kontrak karya yang
merugikan bangsa dan negara itu," jelas mantan Ketua MPR Amien Rais
sebelum rapat dengar pendapat dengan Panja PT Freeport Komisi VII DPR,
di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2006).
.."

Sayangnya kebencian terhadap suatu kaum/seseorang telah menutup mata
sebagian besar rakyat Indonesia.. Yang benar" menyuarakan & membela
kepentingan nasional malah dicemooh dan ditinggalkan..

Sementara yang lemah (tidak mengerti?) & tunduk kepada kepentingan asing
malah terpilih sebagai penguasa.. Makanya, pilih yang benar.. :-)
jangan cuma karena sentimen pribadi atau paham feodalisme.. atau mitos
ratu adil..

CMIIW..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com/

-- Forwarded message --
From: RedTOLERANSI
Date: Feb 8, 2006 1:53 AM
Subject: Sarang Korupsi, RI Harus Merevisi Kontrak Karya PT Freeport

RRR
REFLEKSI:
=
Bravo, Pak Amien Rais !
Agak gembira juga kami karena Anda mulai jelas dan terang-terangan
mengungkap
salahsatu penyebab terpokok keterpurukan Negeri dan Bangsa Indonesia.

Dan Freeport McMoran Enterprise ini masih berapa puluh tahun lagi diberi
konsesi
menyedot kekayaan Negeri Kita berupa emas, perak dan tembaga yang konon
terkaya
di dunia ?! - - - Kekayaan tambang dibawa keluar, rimbahujan dihancurkan,
tanah dan
kampunghalamannya orang-orang Papua dicemari-diracuni
. . .

Korupsi, korupsi, korupsi . . .  di Negeri Kita, di segala bidang !
Khan aneh juga, di seluruh Indonesia tersebar tambang-tambang Minyak, Emas,
Perak, Tembaga, Batubara, Bauksit, Besi, Timah, . . . namun negeri melarat,
hutang luarnegeri bertumpuk-tumpuk, penduduk penyakitan, busunglapar,  . . .


Sayang sekali Anda masih sendirian, Pak Amien Rais . . .
Yang lain-lainnya masih takut-takut dan pura-pura tidak tahu. Atau memang
masih "belum mengerti keadaan".  - - - Tapi, teruskanlah menunjukkan apa-apa
yang "keliru" dan dikelirukan di Negeri Kita ini.

RedTOLERANSI.
RRR

Sarang Korupsi, RI Harus Merevisi Kontrak Karya PT Freeport
 M. Rizal Maslan - detikcom
   *Jakarta* - Pemerintah Indonesia harus merevisi kontrak karya dengan PT
Freeport McMoran. PT Freeport dinilai telah melakukan kejahatan lingkungan
dan menjadi sarang korupsi di sektor pertambangan.

"Sudah waktunya pemerintah Indonesia meminta revisi kontrak karya yang
merugikan bangsa dan negara itu," jelas mantan Ketua MPR Amien Rais sebelum
rapat dengar pendapat dengan Panja PT Freeport Komisi VII DPR, di Gedung DPR
RI, Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2006).

Rapat Panja Freeport digelar Komisi VII malam ini. Rapat dipimpin oleh
Rafiuddin Hamarung, dari fraksi Bintang Pelopor Demokrasi.

Menurut Amien, dirinya yakin bahwa sarangnya korupsi itu berada di
pertambangan
khususnya yang dikelola oleh PT Freeport sejak .

Amien meyakini ada tiga kejahatan yang dilakukan oleh Freeport, pertama
merusak
lingkungan di mana perusahaan itu telah membuang limbah 6 miliar ton atau
sama
besarnya dengan dua kali kerukan Terusan Panama.

Kedua melakukan penjarahan kekayaan bangsa. Hal ini terjadi karena
pemerintah
tidak pernah sempat menghitung volume konsentrat emas, perak dan tembaga.
Selama ini pengerukan kekayaan itu dilakukan dengan menggunakan pipa
sepanjang
100 km yang membentang dari Grasberg, Tembagapura sampai pelabuhan Amamapare

di laut Arafuru. Dan kemungkinan produk itu dibawa ke Australia, Spanyol
atau Jepang.

Ketiga kejahatan penggelapan pajak. Bila revisi kontrak dilakukan maka hal
ini bisa
juga dilakukan dengan perusahaan asing lainnya seperti PT NMR, PT Newmont
NTB,
PT Tangguh dan lain-lain.

Amien menambahkan berda

CiKEAS> Salam Cinta Untuk Hana, Putriku..

2008-07-22 Thread agussyafii
Salam Cinta Untuk Hana, Putriku..



Hana sayang..
hari ini ayah baru tau, kalo tanggal 23 juli adalah hari anak.
buat ayah setiap hari adalah hari buat hana, putri ayah.
Tadi malam ayah lagi pulang hana sudah bobo,
ayah tau hana nunggu ayah untuk kelanjutan cerita bimbim dan bombom. 


Hana sayang..
Sebenarnya tadi malam ayah berharap hana belum bobo,
sebab ayah bawain kelengkeng, buah kesukaan hana.
semalem mamah bilang, "ayah, kelengkengnya jangan dimakan,
besok buat hana."

Hana sayang..
Tadi ayah berangkat hana masih bobo, ayah tidak tega
membangun hana yang lagi bobo indah. waktu hana bobo,
ayah sempat bilang "ayah sayang hana.."
Ntar malam sehabis ngaji ama mamah,
ayah mau lanjutin cerita ayah bimbim & bombom ya..

Salam Cinta untuk Hana,
Dari Ayah,


Sumber, http://agussyafii.blogspot.com



Salam cinta,
agussyafii

===
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye "Keluargaku, Surgaku"
silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72