CiKEAS Generasi Penyusu, Generasi Penumpang
= THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] Seri : Membangun spirit, demokrasi, konservasi sumber daya, nasionalisme, kebangsaan dan pruralisme Indonesia. = [Spiritualism, Nationalism, Resources, Democration Pruralism Indonesia Quotient] Menyambut Pesta Demokrasi 5 Tahunan - PEMILU 2009. Belajar menyelamatkan sumberdaya negara untuk kebaikan rakyat Indonesia. Generasi Penyusu, Generasi Penumpang Rabu, 29 April 2009 | 04:48 WIB Oleh : AHMAD SYAFII MAARIF Salah satu gejala sosiologis politik yang luput dari perhatian publik adalah munculnya generasi penyusu atau generasi penumpang. Apa itu, siapa itu? Tidak lain dari sosok si anak, adik, atau kemenakan yang maju sebagai calon anggota legislatif dengan menyusu atau menumpang pada kewibawaan dan popularitas orangtua atau keluarga dekatnya, sementara dia sendiri secara politik masih belum punya apa-apa untuk ditawarkan kepada bangsa dan negara. Generasi yang ”dipaksa” tampil ini tentu tidak dapat diharapkan agar menjadi politisi dengan mental merdeka dan mandiri untuk bersaing secara wajar dan sehat dengan warga negara yang memang dari awal muncul atas kemampuan dan kekuatan sendiri tanpa bayangan orangtua atau keluarganya. Anda bisa bayangkan akan betapa rapuhnya kultur politik kita pada masa depan jika pemimpin yang tampil adalah para penyusu belaka. Semifeodal Generasi penyusu jika tidak cepat dan sigap melepaskan diri dari pengaruh patronnya sudah dapat dipastikan akan menjadi sasaran bisik-bisik berkepanjangan. Dan itu pasti menyakitkan. Publik yang siuman akan mengatakan bahwa fenomena perpolitikan Indonesia ternyata sampai batas-batas tertentu masih melekat pada kultur dinastik semifeodal, sesuatu yang dulu ingin dilumpuhkan oleh cita-cita pergerakan nasional dan revolusi kemerdekaan. Dalam perkembangan sejarah, unsur-unsur semifeodal itu masih bertahan, justru mendapat perlindungan dari mereka yang mengaku sebagai demokrat dengan kibaran panji-panji egalitarianisme. Demokrasi sejati tidak mungkin tegak secara sehat dalam kepungan sisa-sisa budaya feodalisme dinastik itu. Saya tidak perlu menyebut identitas mereka itu sebab orang yang aktif membaca pergerakan peta politik Indonesia akan dengan mudah memahami ke mana ujung tombak tulisan ini mengarah. Kita punya beberapa contoh terbuka tentang mulai merebaknya kemunculan generasi penumpang ini. Bagi saya, orang tidak perlu terlalu risau dengan gejala ini. Sebab, siapa pun yang muncul ke panggung politik, dalam perjalanan waktu pasti akan dibenturkan pada ujian-ujian sejarah yang adakalanya sangat kejam. Dalam ujian itu nanti akan terlihat mana yang emas mana pula yang tembaga. Generasi penyusu jika tidak awas dalam menyiapkan diri menjadi politisi merdeka, lebih baik siap-siap dari sekarang untuk hanya mengejar posisi tembaga. Biarkanlah warga lain yang dari semula memang tidak bergantung pada patron mana pun, tidak juga pada orangtuanya. Mereka inilah yang diharapkan untuk memimpin Indonesia pada masa depan: generasi merdeka dan mandiri! Budaya pragmatisme Sistem demokrasi yang sehat pasti akan melahirkan masyarakat meritokratik: posisi terhormat hanya diberikan kepada mereka yang memang layak untuk itu dengan sederet persyaratannya. Sebenarnya gerakan reformasi sejak 11 tahun lalu punya slogan yang bagus dalam format anti-KKN. Ironisnya, dalam perjalanan waktu yang belum lama justru telah disiapkan pula generasi penyusu yang menorpedo cita-cita mulia reformasi itu. Dengan demikian, demokrasi Indonesia yang memberikan peluang sama kepada semua warga dalam politik masih harus dihadapkan pada tantangan-tantangan aneh yang sengaja disu- supkan oleh pertimbangan-pertimbangan pragmatisme politik tunanilai dan tunavisi. Selama beberapa tahun pada era pascaproklamasi, tercatatlah beberapa partai politik yang anti-feodalisme dalam teori dan praktik, tetapi semuanya telah menghilang dengan suratan tangannya masing-masing. Partai-partai itu adalah Masyumi, PKI, Partai Katolik, dan PSI. Adapun keturunan mereka yang telah putus rantai dengan pendahulunya akan menemukan kesulitan besar untuk meneruskan sikap antifeodalisme itu karena dua kemungkinan sebab. Pertama, mereka memang sudah tidak berminat lagi membuka lembaran sejarah pendahulunya. Kedua, budaya pragmatisme telah menutup mata kalbu mereka untuk tidak merasa malu melahirkan generasi penyusu dengan segala akibat buruknya di kemudian hari. ”Sungguh, pada kisah-kisah mereka,” tegas Al Quran, ”terdapat pelajaran moral (’ibrah) bagi mereka yang punya visi tajam.” (Surat Yusuf: 111) Dalam kultur yang serba instan, tentu suara Langit ini tidak banyak lagi yang menghiraukan. [Ahmad Syafii Maarif Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah - Kompas] --- Menuju Indonesia sejahtera, maju dan bermartabat! Best Regards, Retno Kintoko The Flag Air minum COLDA - Higienis n Fresh !
CiKEAS Hidup Penuh Cinta
Hidup Penuh Cinta By: agussyafii Hidup penuh cinta menjadikan dunia semakin indah. Itulah yang saya rasakan sebagai sebuah kebahagiaan ketika saya mengantarkan istri saya untuk periksa ke bidan mengabarkan bahwa dirinya positif hamil. Terbayang wajah Hana waktu masih bayi, disaat bermain dengan saya dan ibunya. Bercanda, tertawa menikmati kebersamaan ditengah keluarga dan kini sebentar lagi Hana memiliki adik. Saya masih teringat gerakan tangan Hana sambil memegang jempol saya dengan memanggil-manggil 'ayah..ayah..'Hana terlihat begitu senangnya melihat ayah dan ibunya saling mencintai. Inilah cinta. Cinta yang membahagiakan, lembut dan tulus dengan bertahap cinta menjadi lebih arif, memaklumi dan ingin selalu memberi. Ketulusan dalam cinta akan membuat kita selalu memaklumi apapun keadaan orang yang kita cinta sebab memahami pasangan hidup kita, anak-anak kita dengan segenap perasaan dan keinginannya cinta menjadi sebuah kecerdasan. Kecerdasan itu kita butuhkan disaat merawat anak-anak kita disetiap detiknya, hidup bersamanya, disaat mereka mentuntut seolah tiada habisnya, pusing deh. Dunia berputar tiada henti, tak ada jeda. Hanya menyisakan sedikit ruang dan waktu untuk kita sejenak berpikir dalam kesendirian. Hari demi hari terasa berlarian, bekerja, pulang, sudah disambut dengan Hana, 'yah, bawa apa?' Tidur, bangun, berangkat kerja lagi, berkumpul dengan anak-anak Amalia, mengaji, semua menggerus dalam keletihan, waktu, gelak tawa, tangis. Lantas untuk apa semua itu dilakukan? Semua itu dilakukan untuk cinta, tanpa ada cinta yang tulus hidup menjadi hampa dan sia-sia. Cinta dengan segala keindahannya mampu menciptakan keajaiban sebuah penderitaan menjadi kebahagiaan, sakit menjadi sehat, duka menjadi gembira. Ditengah Hana terlelap dalam tidurnya, saya mencium keningnya nampak mamahnya tersenyum melihat tingkah laku saya. 'Sebentar lagi Hana punya adek ya yah..'ucapnya. --- 'Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.' (QS Maryam 19:96). Wassalam, agussyafii -- Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431
CiKEAS IMB Gereja HKBP Depok Dicabut
DEPOK, KOMPAS.com Persekutuan Gereja-gereja Setempat (PGIS) Kota Depok menolak pencabutan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Tempat Ibadah dan Gedung Serbaguna atas nama Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Jalan Pesanggrahan Cinere, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat. Umat Kristen di Kota Depok sangat prihatin dan menolak atas keluarnya keputusan Pencabutan IMB pembangunan Gereja HKBP di Cinere yang hanya mendengar pendapat sebagian warga yang menolak, kata Ketua Umum PGIS Kota Depok, Pendeta Simon Todingallo, di Gereja HKBP Depok I, Jalan Cendrawasih, Rabu (29/4). Pada 27 Maret 2009, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail melalui keputusannya Nomor 645.8/144/Kpts/Sos/Huk/2009 menyatakan mencabut IMB Tempat Ibadah dan Gedung Serbaguna atas nama HKBP Pangakalan Jati Gandul yang beralamat di Jalan Puri Pesanggarahan IV Kav NT-24 Kelurahan Cinere Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat. Sebelumnya HKBP telah mendapatkan IMB yang diterbitkan Pemerintah Kabupaten Bogor dengan Nomor 453.2/229/TKB/1998 tanggal 13 Juni 1998. Pendeta Simon Todingallo menjelaskan, penolakan tersebut karena dasar pencabutan IMB tidak mengacu kepada Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksana Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah dalam kerukunan Umat Beragama, pemberdayaan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Pendirian Rumah Ibadah. Seyogyanya rekomendasi penolakan harusnya dari FKUB Kota Depok dan bukan dari Wali Kota Depok, jelasnya. Sementara itu, Ketua Pembangunan Gereja HKBP Cinere Betty Sitompul mengatakan, pencabutan IMB tersebut merupakan suatu keputusan yang mengejutkan karena pada tahun 1998, HKBP telah berhasil memperoleh IMB dengan No 453.2/229.TKB/1998 dari Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor untuk membangun tempat ibadah dan ruang serbaguna. Betty menjelaskan pada tahun 1997 membeli tanah seluas 5.000 di daerah tersebut untuk dibangun gereja dan ruang serbaguna. Setelah mendapatkan IMB tersebut maka mulai melakukan pembangunan, karena terbatasnya dana maka pembangunan dihentikan. Akan tetapi, ketika akan mulai pembangunan kembali pada tahun 2008 ada sekelompok warga yang memprotes pembangunan gereja tersebut, dan meminta untuk dihentikan. Warga yang protes sebagian besar justru bukan warga di sekitar gereja, melainkan warga dari daerah lainnya seperti Pondok Cabe, ujarnya. Karena situasi memanas maka Wali Kota Depok pada saat itu, Badrul Kamal, memutuskan untuk menghentikan sementara pembangunan gereja. Penundaan tersebut berjalan terus-menerus tanpa adanya penyelesaian yang jelas. Oleh karena itu, pada Oktober 2007 pihak panitia pembangunan gereja berupaya untuk melanjutkan pembangunan gereja. Salah satu upaya yang ditempuh adalah mengirim surat kepada Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang isinya menyatakan bahwa HKBP berniat untuk melanjutkan pembangunan. Surat tersebut dikirim pada Januari 2008. Kami tunggu 6 bulan ternyata tidak digubris, kami kirim lagi pada bulan Juni. Ternyata surat yang kedua itu pun tidak mendapat tanggapan dari wali kota, katanya. Pada Februari 2009, pihak HKBP kembali mengirim surat ke wali kota yang intinya meminta berdialog agar menemukan solusi atas kasus ini. Ternyata pada 19 Februari, pihak masyarakat yang menolak juga mengirim surat kepada wali kota yang intinya agar IMB pembangunan gereja dicabut. Puncaknya adalah pada 27 Maret 2009, Wali Kota Depok mengeluarkan surat yang intinya mencabut IMB pembangunan gereja atas nama HKBP Pangkalan Jati Gandul. Kami menyesalkan keputusan wali kota tersebut, katanya. http://regional.kompas.com/read/xml/2009/04/29/1227410/IMB.Gereja.HKBP.Depok.Dicabut
CiKEAS Perundingan yang Alot
--- Maaf bila terjadi pengiriman ganda --- Perundingan yang Alot Akhirnya, Senin 20 April 2009 lalu terjadilah untuk yang pertama kalinya upaya mediasi multi-pihak itu. Melalui undangan kedua Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional Sumatera Utara [BPN SU] bernomor 570-500 tanggal 15 April 2009, terjadilah pertemuan yang bertujuan menangani masalah sengketa tanah Kelompok Tani Padang Halaban Sekitarnya [KTPH-S] dan PT. SMART Tbk. Namun pertemuan yang diadakan di aula Kanwil BPN SU deadlock dan tidak memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan petani korban. KTPHS sangat menyesalkannya. Demikian tutur Maulana Syafi’i, SHI selaku salah satu juru bicara KTPHS. Ia hadir bersama jajaran pengurus KTPHS lainnya, Hadi Sudaryanto dan Sumardi Syam. Dalam pertemuan tersebut tidak terdapat kesepahaman bersama tentang skema penyelesaian konflik. Lebih lanjut, klik dan baca di http://serikat-tani-nasional.blogspot.com/2009/04/perundingan-yang-alot.html Salam, /donny pradana wr -- --- Komite Pimpinan Pusat - Serikat Tani Nasional [Sementara] Jl. Pustaka Jaya II No. 3, Rawamangun Jakarta Timur, Indonesia 13220. Fax: +62-21-4757281 M-phone +62 856 8075066 Email : serikat.tani.nasio...@gmail.com Blog : http://serikat-tani-nasional.blogspot.com --- __ officical site: http://www.solusikini.com CiKeas anti KorupSi | Lwan Laporkan: pengad...@kpk.go.id 02123508389 |SMS: 0811959KPK-08558KPK | Po.Box 575,Jkt 10120. * Share with Pure Social-Politic Groups, send an email to: cikeas-subscr...@yahoogroups.com Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/CIKEAS/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/CIKEAS/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:cikeas-dig...@yahoogroups.com mailto:cikeas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: cikeas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
CiKEAS Seluk-beluk dan hiruk-pikuk Pemilu 2009 (7)
Seluk-beluk dan hiruk-pikuk Pemilu 2009 (7) Berhubung dengan banyaknya persoalan-persoalan yang « rumit » dan parah yang berkaitan dengan pemilu 2009, dan untuk memberi kesempatan kepada banyak kalangan mengikuti sekedarnya perkembangan hal-hal itu, maka disajikan di bawah ini kumpulan berita tulisan atau analisa (pendapat) yang terbaru tentang pemilu lesgislatif dan pemilu presiden 2009. Biasanya, kumpulan berita dan tulisan ini disajikan juga di website http://kontak.club.fr/index.htm,Tetapi berhubung dengan kesulitan teknis, maka untuk sementara waktu website tersebut tidak bisa diperbarui, sampai kesulitan teknis itu dapat diatasi. Harap maklum, dan mohon ma'af. A. Umar Said = === Media Indonesia, 30 April 2009 Pemilu yang Melanggar Tenggat PERNYATAAN berbagai kalangan bahwa Pemilu Legislatif 2009 merupakan pemilihan umum terburuk sejak era reformasi bukanlah isapan jempol. Fakta bahwa penyelenggaraan pemilu sangat amburadul juga kian benderang. Bukti empiris paling mutakhir adalah ditabraknya tenggat rekapitulasi hasil suara di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, yakni 19 provinsi atau lebih dari 50%, dan 81 kabupaten dan kota. Padahal, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu jelas-jelas menegaskan batas akhir rekapitulasi hasil suara tersebut. Pasal 201 UU Pemilu menyatakan penetapan hasil perolehan suara untuk calon anggota legislatif di tingkat kabupaten/kota paling lambat 12 hari setelah pemungutan suara, sedangkan untuk provinsi adalah 15 hari. Pemungutan suara digelar pada 9 April 2009. Itu artinya tenggat penetapan di kabupaten/kota adalah 21 April, sedangkan di provinsi pada 24 April. Kenyataannya batas itu dilewati. Aturan tinggal aturan. Tanggal-tanggal yang dipatok undang-undang tersebut ditabrak Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota dan provinsi tanpa ada perasaan bersalah. Lebih celaka lagi, KPU pusat membiarkan aksi menabrak batas waktu itu dan memakluminya sebagai sebuah kewajaran. Amat gamblang bahwa logika berpikir dan bertindak dari penyelenggara pemilu kali ini adalah 'asal selesai', 'asal terselenggara', dan 'asal selamat'. Rakyat di seluruh negeri terus-menerus diminta memaklumi logika sesat tersebut dengan alasan banyak hal baru dan aturan baru pada pemilu kali ini. Bukankah UU telah memberikan ancang-ancang waktu yang baru pula kepada KPU? Sebuah ancang-ancang waktu yang mestinya lebih memberikan keleluasaan kepada kerja KPU kali ini jika dibandingkan dengan kerja KPU pada Pemilu 2004. Tapi semua itu tidak ada gunanya. KPU tetap berjalan dengan sesukanya dan yakin bahwa jalan sesat yang ditempuhnya benar. Semua kenyataan itu kian mengukuhkan kebenaran pendapat bahwa amburadulnya pemilu kali ini berlangsung sistematis, masif, dan eksesif. Sistematis karena ia dibiarkan meskipun melanggar undang-undang. Masif ditunjukkan dari luasnya wilayah yang melanggar batas waktu. Eksesif dibuktikan dari dampak beruntun yang disebabkan pelanggaran-pelanggaran tersebut. Kalau tidak ada upaya keras untuk menghentikan kerusakan sistematis itu, bukan hanya legitimasi pemilu legislatif yang tergerogoti, melainkan juga legitimasi pemerintahan hasil pemilu presiden mendatang akan dipertanyakan. Bukan tidak mungkin, tenggat proses pemilihan presiden yang dimulai pada 10 Mei mendatang pun akan ditabrak. Karena itu, berbagai upaya memulihkan legitimasi yang rusak harus segera dijalankan. Badan Pengawas Pemilu harus merekomendasikan pembentukan dewan kehormatan untuk meminta pertanggungjawaban penyelenggara pemilu. Membiarkan kerusakan sistemis terhadap pemilu sama saja dengan upaya sistematis mengubur kembali demokrasi yang sudah dibangun susah payah. Jangan sampai sejarah mencatat demokrasi di negeri ini dimakan anaknya sendiri, yakni pemerintahan yang dibentuk pemilu yang demokratis. * * * Rabu, 29 April 2009 JK Akan Mendeklarasikan Pencalonannya pada 3 Mei JAKARTA - Jusuf Kalla semakin percaya diri (pede) pada langkahnya yang siap maju menjadi calon presiden (capres) bagi Partai Golkar. Bahkan, dia berjanji mendeklarasikan pencalonannya, termasuk cawapres yang akan digandeng, pada 3 Mei mendatang. Padahal, sejauh ini belum terdeteksi secara jelas seberapa konkret komitmen koalisi antara Golkar dengan partai-partai lain, termasuk dengan PDIP. Meski, Kalla sudah terlibat pembicaraan serius dengan Megawati Soekarnoputri (ketua umum DPP PDIP). Soal itu, Kalla menyatakan, salah satu pasal paling alot dalam pembicaraan koalisi adalah penentuan siapa yang menjadi capres dan siapa yang menjadi cawapres. Itu terjadi karena seluruh parpol sudah memiliki capres. Namun, Kalla yakin, dalam sehari-dua hari ke depan sudah diperoleh satu nama capres-cawapres yang akan diusung bersama oleh sejumlah partai. Dia yakin tokoh-tokoh dari sejumlah parpol yang berkoalisi nanti menurunkan tuntutannya (dari capres ke cawapres) dan akan sepakat mengajukannya sebagai capres. ''Sekarang sedang ada pembicaraan
CiKEAS Bagaimana Caranya Mengharamkan Flu Babi ???
Bagaimana Caranya Mengharamkan Flu Babi ??? Umat Islam yang terinfeksi Flu Babi bisa disamakan dengan dipaksa makan daging babi. Tetapi siapa yang memaksakannya ??? tentu saja Allah si pencipta. Penderita flu babi di Amerika berasal dari penularan orang2 Mexico dan sama sekali bukan ditularkan dari babi. Tetapi tetap dinamakan flu babi karena virus flu ini tersusun dari protein2 yang berasal dari babi. Padahal, seluruh peternakan babi di Amerika sudah diperiksa, tidak satupun ditemukan adanya flu babi, lalu kenapa para penderita yang jelas2 ditularkan oleh orang Mexico ternyata sipenderita itu tetap saja dinamakan tertular flu babi Jawabnya jelas karena protein yang menyusun virus itu berasal dari protein babi yang menyatu berkembang biak bersama sel2 manusianya. Dalam agama Islam diharamkan makan daging babi, bukan cuma dimakan bahkan tersentuh juga haram dan diharamkan dan harus dicuci dengan pasir dicampur rinso sebanyak 7x setiap hari selama 7 hari. Ini juga merupakan bukti bahwa rinso itu ciptaan Islam dan orang2 Barat menjiplaknya dari Quran. Begitu banyaknya aliran Islam tentunya juga ber-beda2 caranya mengharamkan daging babi, ada yang menganggap bukan cuma dagingnya yang diharamkan juga bulu2nya haram, kulitnya juga haram, dlsb, dlsb. Namun ada aliran yang menganggap bahwa kalo dimakan tidak disengaja tidak dianggap haram, atau karena terpaksa makan daging babi karena tidak ada makanan lainnya juga dianggap tidak haram, apalagi tersentuh secara tidak sengaja tentu tidak haram. Banyak juga imam2 yang menganggap bahwa barang2 yang sudah disentuh babi akan jadi haram dan harus dianggap haram. Sikat gigi masih banyak yang dibuat dari bulu babi terutama sikat gigi yang berkualitas tinggi yang mahal harganya karena semua sikat gigi yang murahan terbuat dari plastik. Babi ini dalam sejarah kedokteran sangat dibutuhkan manusia diseluruh dunia bukan cuma dibutuhkan untuk tusuk gigi saja tetapi juga untuk pengobatan kencing manis atau Diabetes Mellitus yang hingga saat sekarang masih digunakan Insulin yang berasal dari pancreas babi. Insulin yang harganya murah memang berasal dari babi, tetapi sekarang sudah ada Insulin yang berasal dari manusia yang jauh lebih baik dan berkualitas tinggi karena lebih alamiah effeknya, sayangnya harganya terlalu mahal dan sangat langka di-negara2 berkembang seperti di Indonesia yang miskin. Karena tingginya dan pentingnya kebutuhan manusia akan babi, maka wajar kalo hampir semua aliran Islam akhirnya sependapat bahwa kalo terpaksa tentu babi tidak diharamkan. Padahal dizaman nabi Muhammad sendiri, haramnya babi tidak bisa di-tawar2, tidak ada istilah terpaksa atau tidak sengaja. Disini terbukti lagi, ilmu pengetahuan bisa merubah hukum Islam dan ajaran2 Islam. Sekarang dunia dikagetkan dengan adanya Flu Babi yang ditularkan kepada manusia, dan celakanya kalo Flu Babi ini ditularkan kepada imam atau kepada muslimin yang beriman yang menjauhkan segala yang berasal dari babi tetapi ternyata tidak mampu menghindari ketularan Flu Babi. Kalo kesenggol babi bisa dicuci dengan pasir rinso, lalu gimana kalo ketularan Flu Babi Apakah harus makan pasir dan minum rinso Jelas virus Flu Babi tidak bisa disingkirkan dengan pasir atau dengan rinso. Pada hakekatnya, semua jenis Flu itu penyebabnya virus dan semua virus itu bukanlah mahluk hidup karena virus tidak bernapas seperti bakteri. Bakteri yang bernafas dengan Oksigen dinamakan bakteri aerob, sebaliknya bakteri yang bernafas dengan CO2 dinamakan bakteri anaerob. Keduanya, baik bakteri aerob maupun anaerob adalah mahluk hidup atau sel2 hidup karena bisa berkembang biak. Sebaliknya virus tidak bisa berkembang biak, tidak ada virus yang bisa beranak, tidak ada virus yang bisa bertelur, tidak ada jenis virus perempuan atau laki2, virus hanyalah gumpalan protein. Virus itu bukanlah sel karena semua sel dibentuk dari susunan rantai protein, sedangkan virus itu hanya protein saja bukan rantai protein. Karena virus itu bukan barang hidup, maka tentunya tidak bisa mati, karena yang bisa mati itu hanyalah yang hidup dan yang tidak hidup tentunya juga tidak bisa mati. Demikianlah hakekatnya ciri2 virus yang sebenarnya yang banyak tidak dipahami oleh umat Islam karena tidak diajarkan dalam Quran. Virus yang hanya setitik protein ini ternyata bisa (tidak selalu) mempengaruhi sel2 tubuh manusia ataupun binatang untuk memproduksi dirinya sendiri. Jadi virus itu tidak bisa berkembang biak, tidak bisa hamil, tidak bisa punya anak, dan untuk bisa berkembang biak virus ini mempengaruhi sel2 tsb untuk memproduksi virus baru dari bahan2 yang dimiliki sel itu sendiri dengan kode yang sama dengan virusnya. Begitulah, virus Flu Babi berasal dari virus Flu burung. Karena virus Flu burung ini menulari babi berarti sel2 dalam tubuh babi memproduksi virus baru yang sama kode genetiknya dengan virus burung
CiKEAS Janji
Janji adalah refleksi sosial manusia dalam kehidupan berinteraksi atau muamalah dengan yang lain, Dalam kehidupan ini kita akan banyak sekali berjanji baik yang memang benar kita ucapkan karena kita akan memenuhinya, atau janji yang hanya untuk menyenangkan seseorang secara sepintas, padahal kita tak ingin memenuhinya, atau bahkan janji yang kita tahu tak akan bisa memenuhinya. Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditepati. Betapa banyak orang yang dengan entengnya berjanji untuk bertemu namun tak pernah menepatinya. Membuat janji tidak bisa dianggap remeh. Janji adalah sebuah komitmen, dan kita bisa dikejar perasaan bersalah - walau banyak yang tidak merasa - gara gara wanprestasi atau ingkar janji. Mereka yang selalu menepati janji adalah pribadi yang memiliki integritas, karena menjadi barang langka di kehidupan hedonis ini. Janji menurut wikipedia adalah sebuah kontrak psikologis yang menandakan transaksi antara 2 orang di mana orang pertama mengatakan pada orang kedua untuk memberikan layanan maupun pemberian yang berharga baginya sekarang dan akan digunakan maupun tidak. Janji juga bisa berupa sumpah atau jaminan.Janji dapat diucapkan maupun ditulis sebagai sebuah kontrak. Melanggar janji tak hanya sering dianggap sebagai perbuatan tercela, malahan juga ilegal, seperti kontrak yang tidak dipegang teguh. Pasti kita ingat bahwa Sejak kecil kita diajar bahwa janji adalah sesuatu yang suci. Jangan berjanji bila kamu tidak dapat menepatinya adalah nasihat yang diturunkan dari generasi ke generasi. Mengapa? Tidak menepati janji dapat membuat kita kehilangan kepercayaan dari orang-orang yang mengandalkan kita. Kita cenderung untuk tidak memercayai kata-kata seseorang yang tidak dapat atau tidak mau mewujudkan kata-kata dalam tindakan. Menepati janji adalah bagian dari iman. Barangsiapa yang tidak menjaga perjanjiannya maka tidak termasuk tanda kemunafikan dan bukti atas serta rusaknya hati. Sikap mengingkari janji terhadap siapapun tidak dibenarkan , meskipun terhadap anak kecil. Jika ini yang terjadi, disadari atau tidak, kita telah mengajarkan kejelekan dan menanamkan pada diri mereka perangai yang tercela. Orang tua sering mengungkapkan janji pada anak-anak kecil ketika menangis seperti kalimat janji yang tidak ditepati atau menakut-nakuti dengan sesuatu yang tidak ada adalah sangat tidak diperbolehkan.Ketika kita melaksana Bisnis, Rumah Tangga, Kehidupan bermasyrakat di lakukan dalam suasana atau kebiasaan ingkar janji, maka yang ada kita tidak akan dipercaya lagi. Siapapun orangnya tidak akan suka kepada orang yang ingkar janji. Karenanya, dia akan dijauhi di tengah-tengah masyarakat dan tidak ada nilainya di mata mereka.Namun anehnya ternyata masih banyak orang yang jika berjanji hanya sekedar igauan belaka. Dia tidak peduli dengan kehinaan yang disandangnya, karena orang yang punya mental suka dengan kerendahan tidak akan risih dengan kotoran yang menyelimuti dirinya. hal tersebut sering kita dengar ketika Para pemimpin memperebutkan kekuasaan mereka sering mengobral janji-janji kosong. Mengingkari janji mempunyai konsekwensi hukum Janji yang mengandung tanggung jawab materi, seperti janji membeli suatu produk atau menjualnya, atau janji memberi sejumlah uang yang akan digunakan untuk kebutuhan tertentu, bila diingkari selain dosa, oleh pendapat mazhab Maliki, juga boleh dituntut di pengadilan untuk dimintai ganti rugi. Ini terutama bila ingkar janji tersebut menimbulkan kerugian yang sifatnya materi. dan hal ini masuk kedalam Kitap Undang-undang Hukum Perdata dan atau Pidana. Memang berusaha menepati janji, sepertinya hal yg selalu ingin kita lakukan, tetapi terkadang banyak hal yang membuat kita berat untuk berusaha tetap memenuhi janji yang kita buat sendiri. terkdang sebuah janji bukan sekedar hutang yang perlu dilunasi, tetapi terkandung jaminan kepastian yang menimbulkan harapan bagi insan dunia. Menepati janji adalah cerminan kedewasaan hati dan pikiran. Maka ada petuah bijak yg bilang jangan berjanji jika tak sanggup menepati., jadi janganlah membuat janji bila kita memang tidak bisa/tidak ingin menepatinya.(EA) Tidak ada yang harus ditepati selama kita tidak pernah berjanji... Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya. (Al-Isra`: 34) Salam Sukses Bahagaia Depok, 29 April 2009 http://erwin-arianto.blogspot.com -- Best Regard Erwin Arianto,SE エルイン アリアント (内部監査事務局) - SINCERITY, SPEED, INOVATION INDEPENDENCY -- Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir. - Terus mengharapkan yang terbaik, maka kita akan menghasilkan yang terbaik. - Jangan bersungut-sungut tetapi mengucap syukurlah senantiasa.
CiKEAS Re: PERS RELEASE KOALISI MERAK SERTA JEND. NAGA BONAR / JEND KANCIL TOLAK PILEG 2009
Sorry, koalisi Merak bukanlah suara rakyat melainkan hanya segelintir suara calo2 yang sama sekali tidak digubris oleh rakyat. Jadi enggak perlu ditulis dengan huruf2 besar agar dikira sebagai kekuatan yang besar. Apalagi dunia politik di Indonesia sama sekali enggak ada yang tertarik kepada koalisi ini. Ny. Muslim binti Muskitawati. --- In CIKEAS@yahoogroups.com, alfaqirilmi alfaqiri...@... wrote: PRESS RELEASE KOALISI MERAK PARTAI-PARTAI JAWA TIMUR BERSAMA DESA MERAK(DEddy SAurip MEngutamakan RAKyat) UNTUK TOLAK HASIL PILEG, ULANGI PILEG ATAU DUKUNG SBY TANPA PILPRES Surabaya, 19 April 2009 Jam 19.00 1. KOALISI MERAK PARTAI-PARTAI JAWA TIMUR mengundang DESA MERAK untuk bersama-sama menyuarakan TOLAK HASIL PILEG dan menuntut ULANGI PILEG atau DUKUNG MUTLAK SBY TANPA PILPRES dengan semangat untuk penyelamatan bangsa dengan dasar sbb: 2. SALAM DARI TANAH SUCI Salam dari Jenderal Nagabonar Deddy Mizwar dari Tanah Suci kepada Rakyat Indonesia, diiringi pesan kepada Elite Penguasa sbb: Dalam kesemrawutan sistem kenegaraan yang membelenggu negeri ini, seyogyanya kawan-kawan para elit penguasa dan partai-partai bersedia untuk bersatu-padu mengesampingkan kepentingan golongan dan kelompok, serta berani meletakkan dasar pembaharuan negeri ini berangkat dari Pemilu yang bersih, transparan sehingga legitimasi pemerintah ke depan kuat untuk kemudian menata kembali negara secara rasional, sistemik, dan berdasar akhlak. Sebagai syarat dalam berpacu di era globalisasi sebagai bangsa yang berbudaya dan setara dengan bangsa-bangsa lain. 3. PULUHAN JUTA WARGA BANGSA KEHILANGAN HAK MEMILIH MEMBUAT PILEG 9 APRIL MELANGGAR UUD. · Prinsip dasar dalam Negara demokrasi adalah kedaulatan ditangan Rakyat dan penggunaan hak tersebut yang paling mendasar adalah dalam Pemilu. Dalam kenyataannya Pemilu Legislatif 9 April yang lalu ditemukan bukti dimana puluhan juta Rakyat yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya. · Kalau benar seperti yang diwartakan media massa bahwa penyimpangan DPT yang begitu signifikan (hingga puluhan juta), maka Pileg yang lalu nyata-nyata telah melanggar UUD, karena mengabaikan hak kedaulatan rakyat. · Persoalan fundamental ini tidak bisa diatasi hanya sekedar dengan memperbaiki DPT untuk PILPRES yang hanya tinggal 2 bulan, sementara tetap memberlakukan hasil PILEG yang jelas-jelas amburadul dan sarat kontroversi ini. Apabila ini dibiarkan, maka legitimasi pemerintah ke depan menjadi amat rawan. · Resiko dan betapa besarnya biaya politik yang harus dibayar kalau proses Pemilu ketahapan berikutnya tetap dilanjutkan. Tertutupnya saluran politik akibat rendahnya legitimasi DPR dan juga pemerintah, akan membuat rakyat menggunakan caranya sendiri diluar mekanisme demokrasi. · Jangan lah kita bicara besarnya biaya yang harus disiapkan untuk mengulangi PILEG. Karena biaya tersebut sangatlah kecil bila dibandingkan dengan resiko yang bakal dipikul oleh anak bangsa bila Pileg yang lalu tidak diulangi. Biaya ini juga jauh lebih kecil dibandingkan dengan kebocoran APBN tiap tahun, dan apalagi kalau dibandingkan dengan kasus dana BLBI yang jumlahnya mencapai Rp. 660 Trilyun lebih. · Elit bangsa ini juga tidak boleh dibelenggu oleh sistem hukum yang ada. Karena Undang-undang yang mengatur Pemilu juga buatan kita sendiri, lagi pula dalam UUD kita memberi kuasa kepada Presiden untuk mengambil langkah-langkah darurat demi keselamatan dan kesinambungan demokrasi dan juiga nasib bangsa kita. 4. SISTEM PEMILU SUDAH DINILAI PUBLIK SEBAGAI SISTEM YANG CURANG. Dalam era telematika dimana negara lain memanfaatkannya untuk memperbaiki kinerja sistem sehingga jujur, adil, transparan, efisien, murah, di Indonesia justru sebaliknya, rancangan sistem pemilu yang menggabungkan proses manual dan komputerisasi telah menyebabkan kecurangan dan manipulasi di berbagai titik yang mudah sekali dilakukan sebagaimana temuan di banyak daerah sbb: · Daftar DPT yang tidak sesuai dengan realitas penduduk seperti bayi, orang mati, banyak dobel, alamat tidak lengkap, jumlah lebih banyak dari jumlah penduduk di wilayah tersebut, dll. Ini untuk dicontreng oleh petugas penguasa. · Pemilih walau tercantum dalam DPT namun tidak mendapat undangan sehingga tidak bisa mencontreng. Ini untuk dicontreng oleh petugas penguasa. · Banyaknya TPS fiktif (plus DPT fiktif) yang dicontreng oleh petugas penguasa. · Karena pelaksanaan PILEG rata-rata hingga sore hari, maka kotak suara menginap di kelurahan. Ini jelas rawan penukaran tanpa ada kontrol. Banyak temuan keterlibatan aparat pemerintah di tingkat desa (tidak mungkin tanpa instruksi) · Jual beli suara juga amat mudah dilakukan sebelum data entry ke komputer. Apalagi kotak suara tidak akan dibuka kalau tidak ada gugatan. Istilah di
CiKEAS Re: PATALOGI KANKER EPISTEMOLOGIS
suhana032003 suhana032...@... wrote: Dalam kedokteran dikenal penyakit kanker, penyakit ganas yang mematikan yang menyebar dan merusak jaringan tubuh. Namun ada yang lebih dahsyat dari itu, yang disebut kanker epistemologis Dalam dunia kedokteran tidak pernah kanker itu disebut sebagai penyakit (disease). Karena penyakit (disease) itu etiologinya berasal dari luar tubuh sipenderita, SEBALIKNYA, kanker itu berasal dari dalam tubuhnya sendiri. Berbeda antara penyakit dan kanker, karena penyakit itu menular sebaliknya kanker itu tidak menular dan tidak ditularkan. Sama halnya dengan seorang yang buta atau buntung kaki atau tangannya tidak dianggap sebagai penyakit melainkan dinamakan sebagai cacat. Orang Cacat berbeda dari orang sakit, memang orang cacat bisa sakit dan sebaliknya orang sakit belum tentu cacat. Secara epistemology, kanker artinya pertumbuhan abnormal yang berada diluar kontrol tubuh. Jadi enggak ada istilah yang berarti lebih dahsyat atau kurang dahsyat. Sebagaimana disinyalir dalam al-Qur'an: ula'ika l-ladzina hadallah, fa-bihudahum iqtadih! (al-An'am 90). karena cenderung ngeyel (merasa tahu tetapi tidak tahu merasa). Kepada golongan ini kita sarankan cukup berkata: salamun 'alaykum la nabtaghi l-jahilin (al-Qashash 55). Kanker itu merupakan istilah kedokteran bukan istilah keimanan, bukan juga ajaran Islam dan tidak ada istilah ini disebut dalam Quran karena istilah ini bukan dari bahasa Arab. Ny. Muslim binti Muskitawati.