CiKEAS [Konsultasi Hukum Gratis] HAK CIPTA FHOTO : Pemegang Hak Cipta vs Pemilik Fhoto

2009-07-17 Terurut Topik NM. WAHYU KUNCORO, SH
saya ingin bertanya, kasusnya: si A mengadakan acara pernikahannya,
dia menyewa jasa I Foto untuk mengabadikan foto2nya, salah satunya
adalah foto kamar di hotel Q. Foto ini gambarnya tempat tidur di
salah satu kamar hotel Q yg disewa A untuk malam pernikahannya. Isi
kamar didesain oleh event organizer G. dalam foto itu tidak terdapat
gambar/wajah orang.
Beberapa hari kemudian, hotel Q meminta foto2 dari I FOTO untuk dia
pilih lalu dibikin brosur dan banner (dipublikasikan) untuk
kepentingan hotel Q. I FOTO pun memberi foto2 kamar, panggung yg
pernah diadakan oleh hotel Q, salah satunya adalah foto dari kamar
si A. Kemudian suatu saat si A melihat di suatu mall, banner yg
berisi foto kamar tersebut, dan si A menyatakan keberatan dan minta
kompensasi kepada hotel Q dan I FOTO karena tanpa seijinnya, hotel
Q telah mempublikasikan ke umum dan I foto yg telah mendistribusikan
foto kamar tersebut ke hotel Q.
Dalam kasus ini, saya dipihak I FOTO. ertanyaannya,bila kasus ini
masuk di meja hijau, apakah si A memang bisa menuntut hotel Q
dan I foto ?[mengingat bahwa isi foto tersebut adalah gambar
dr kamar hotel Q, di dekorasi oleh EO G dan di foto oleh I?]
terimakasih JAWAB : Terima kasih telah menghubungi saya ...
Pasal 20 UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta menyatakan :
Pemegang Hak Cipta atas Potret tidak boleh mengumumkan potret yang
dibuat:a. tanpa persetujuan dari orang yang dipotret;b. tanpa
persetujuan orang lain atas nama yang dipotret; atauc. tidak untuk
kepentingan yang dipotret,apabila Pengumuman itu bertentangan dengan
kepentingan yang wajar dariorang yangdipotret, atau dari salah seorang
ahli warisnya apabila orang yangdipotret sudah meninggaldunia.
Penjelasan Pasal 20 UU di atas menjelaskan :
Dalam suatu pemotretan dapat terjadi bahwa seseorang telah
dipotrettanpa diketahuinyadalam keadaan yang dapat merugikan dirinya.
Dalam Pasal 21-nya dikatakan :
Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta, pemotretan untukdiumumkan
atas seorangPelaku atau lebih dalam suatu pertunjukan umum walaupun
yang bersifatkomersial, kecualidinyatakan lain oleh orang yang
berkepentingan.
Berdasarkan ketentuan hukum di atas, meskipun pemegang hak cipta
darifoto itu adalah Anda dan dalam fhoto tersebut tidak ada gambar dari
siA, karena si A adalah pihak yang berkepentingan pula terkait
denganfoto tersebut tentunya dan sudah seharusnya Anda meminta ijin
terlebihdahulu dari si A sebelum mempublikasikan dalam bentuk apa pun.
Pasal 72 ayat (5) UU Hak Cipta menyatakan :
Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal49
ayat (3) dipidanadengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun
dan/atau denda paling banyakRp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta
rupiah)

--
Posting oleh NM. WAHYU KUNCORO, SH ke Konsultasi Hukum Gratis pada
7/17/2009 01:01:00 AM

CiKEAS Socrates tentang Keadilan - Hakiki

2009-07-17 Terurut Topik Retno Kintoko
 = = = =  
THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] 
Seri : Membangun spirit, demokrasi, konservasi sumber daya, 
   nasionalisme, kebangsaan dan pruralisme bangsa Indonesia.  
 = = = =  
[Spiritualism, Nationalism, Resources, Democration  Pruralism Indonesia 
Quotient] 
Mensyukuri Pesta Demokrasi 5 Tahunan - PEMILU 2009. 
Belajar menyelamatkan sumberdaya negara untuk kebaikan rakyat Indonesia. 
Socrates tentang Keadilan
Jumat, 17 Juli 2009 
Oleh : TJIPTA LESMANA
Pemilihan presiden sudah berlangsung tertib dan aman. Siapa pemenangnya pun 
sudah bisa dipastikan.
Meski demikian, semua orang tahu bahwa pemilu presiden kali ini dicederai oleh 
berbagai penyimpangan dan kecurangan. Kecurangan-kecurangan itu antara lain 
daftar pemilih tetap (DPT) yang karut-marut (satu NIK dipakai banyak nama, 
surat suara yang sudah dicontreng) sampai kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) 
yang buruk (sosialisasi pemilu yang mengarah kepada pasangan tertentu, 
misalnya).
Ketua KPU sendiri mengakui, ada 11,2 juta nama yang bermasalah dalam DPT. 
Sayang, pernyataan itu keluar hanya dua hari sebelum pencontrengan. Setelah 
mendapat tekanan dari Tim Sukses pasangan capres-cawapres Megawati-Prabowo dan 
Jusuf Kalla-Wiranto, KPU mengizinkan mereka untuk bersama-sama ”menyisir” DPT 
yang kacau itu.
KPU juga mengakui jumlah 11,2 pemilih bermasalah itu baru ditemukan di Pulau 
Jawa. Di luar Jawa, KPU tidak sempat lagi menyisir karena waktu yang sudah 
mendesak.
Cacat lain dari pemilihan presiden kali ini adalah KPU baru bersedia menyatakan 
berlakunya KTP bagi mereka yang namanya tidak terdaftar dalam DPT. Pernyataan 
KPU dilakukan atas perintah Mahkamah Konstitusi, dua hari sebelum 
pencontrengan. Keputusan ini jelas terlambat. Sosialisasi perubahan kebijakan 
itu sulit dilaksanakan dalam waktu dua hari!
Pihak Megawati-Prabowo dan Jusuf Kalla-Wiranto tidak bisa menerima segala 
bentuk kecurangan ini. Mereka merasa dizalimi pihak tertentu. Sebuah Tim 
Investigasi bersama telah dibentuk untuk meneliti apa yang sesungguhnya terjadi 
dalam proses pilpres itu.
Pendapat Socrates
Bicara soal keadilan, marilah kita mencermati pendapat Socrates, filsuf ulung 
dari Yunani kuno yang hidup sekitar 2.400 tahun silam.
Saat itu, tahun 400-an SM (Sebelum Masehi) kehidupan politik di Yunani diwarnai 
segala macam kezaliman. Penguasa kerap bertindak sewenang-wenang, para politisi 
banyak yang korup. Mereka bekerja lebih untuk kepentingan pribadi. Di tengah 
suasana kebatinan yang jelek, para filsuf berjuang keras untuk menyebarluaskan 
kebajikan di kalangan rakyat. Upaya mereka tidak begitu mulus.
Pada tahun 399 SM, Socrates diseret ke pengadilan oleh penguasa dengan tudingan 
meracuni pikiran rakyat dengan khotbah-khotbahnya yang melawan kebijakan 
penguasa. Selama di dalam tahanan—menunggu pelaksanaan eksekusi mati—Socrates 
mendapat kunjungan dari banyak kawannya yang merasa simpati dan berupaya keras 
menyelamatkan nyawanya.
Suatu saat terjadilah percakapan di penjara antara Socrates, Glaucon, dan 
Thrasymachus. Masalah keadilan menjadi salah satu tema sentralnya.
Menurut Thrasymachus, kehidupan orang yang menginjak-injak keadilan (the 
unjust) ternyata lebih bahagia daripada mereka yang menegakkan keadilan (the 
just). Bukan hanya itu. ”Perfect injustice is more gainful than perfect 
justice,” kilah Thrasymachus mencoba meyakinkan Socrates. Intinya, the just 
justru kian tersudut di masyarakat, dikalahkan yang zalim.
Dengan gayanya yang khas dan tenang, Socrates berusaha keras mengubah pikiran 
Thrasymachus. Untuk sementara the unjust memang unggul dalam pertarungan dengan 
the just. Mereka tampak bahagia dan bebas.
Orang yang menegakkan keadilan dan menempuh jalan lurus diakui Socrates sering 
dilecehkan oleh masyarakat. Namun, kita tidak boleh berhenti sampai di situ. 
Yang namanya keadilan tidak boleh dikompromikan; sebab keadilan merupakan 
sebuah kebajikan, sedangkan ketidakadilan merupakan tindak kriminal. Pada 
saatnya nanti, jawab Socrates, percayalah the unjust akan mendapat hukuman dari 
alam. Sebaliknya, the just akan memperoleh apa yang menjadi haknya.
Yang tidak kalah hebat adalah pendirian Socrates bahwa keadilan tidak selalu 
dicerminkan oleh penguasa. Keadilan adakalanya justru datang dari rakyat 
jelata, dari pihak yang dikuasai. Jika penguasa berbicara keadilan, yang 
sebenarnya terjadi adalah ketidakadilan atau kebatilan.
Penguasa lalim
Dalam sejarah modern kita menyaksikan sejumlah penguasa lalim yang nasibnya 
berakhir mengenaskan. Marcos dan Shah Iran mati di pengasingan. Presiden Somoza 
dari Nikaragua mati diseret-seret di jalan raya. Sejarah pun mencatat bagaimana 
nasib pemimpin lalim lainnya pada hari-hari terakhirnya.
Jika ada pihak-pihak yang bermain curang dalam pemilihan presiden yang baru 
lalu, biarkan saja. Biarkan mereka untuk berpesta pora, ucap Socrates. 
Kebenaran pada saatnya pasti akan bertakhta sebab 

CiKEAS Sepotong Roti

2009-07-17 Terurut Topik muhamad agus syafii
Sepotong Roti 

By: agussyafii

Pernah pada suatu malam saya bercerita kepada anak-anak Amalia bahwa ada 
seorang ahli ibadah masuk surga karena sepotong roti. Ahli ibadah ini telah 
menghabiskan hidupnya untuk ibadah selama 60 tahun, kemudian pada suatu hari ia 
keluar dari tempat ibadahnya dan ia bertemu dengan seorang wanita. Ia pun jatuh 
cinta kepada wanita tersebut dan, akhirnya, ia berbuat dosa.

Setelah melakukan perbuatan tersebut, ia menyesal hingga ia pingsan. Tiba-tiba 
datang seorang pengemis, maka ia pun memberikan kepada pengemis sepotong roti 
miliknya. Kemudian ia meninggal dunia, maka ditimbanglah ibadah yang telah 
dilakukannya selama 60 tahun dengan perbuatan dosa itu, ternyata perbuatan dosa 
itu lebih berat daripada Ibadahnya selama 60 tahun. Dan pahala sepotong roti 
itu menjadi lebih berat daripada perbuatan dosanya, maka dosa-dosanya pun 
diampuni dan ahli ibadah itu masuk surga karena sepotong roti.

Beberapa malam kemudian ada salah satu anak Amalia yang memberikan sepotong 
roti yang harga 500 rupiah. 'Untuk siapa roti ini Reka?' tanya saya. 'Untuk Kak 
Agus, biar saya kalo mati masuk surga..'kata Reka. Saya tersenyum mendengar 
penuturannya. 'Wah, kebetulan nih saya lagi lapar, yuk kita makan berdua.' 
jawab saya.

Kami berdua makan roti sambil minum air putih yang segar. Sesegar wajahnya Reka 
yang penuh kegembiraan. Sepotong roti telah menguatkan keyakinannya bahwa 
perbuatan baik sekecil apapun yang berguna bagi orang lain mendatang 
kebahagiaan didalam hidupnya dan bisa membuatnya masuk surga.

---
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) 
perbuatan-perbuatan yang buruk. [QS. Huud: 114]

Wassalam,
agussyafii
--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, 
tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan 
mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( 
ISLAMI),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program 
kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok 
ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari 
dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 
8777 12431

 




  

CiKEAS Re: Siapa Pelaku Terror Pemboman Ini ??? -Kasihan Pak Presiden dunk

2009-07-17 Terurut Topik setyawan_abe
Selayaknya sebelum justifikasi perlu klarifikasi, bukti dll terlebih
dulu. Apalagi sampai mengklaim ke organisasi, agama atau kelompok
tertentu.

Dan yang lebih mengejutkan saya, bagaimana dengan tanggapan Presiden
dengan masalah tersebut. Apalagi sampai ada kata revolusi, kemudian
menyampaikan beberapa data intellijen dll, yang menurut saya itu
selayaknya menjadi rahasia pemerintah, yang kemudian ditindaklanjuti
dengan solusi. Bukan di press release khan, karena dengan itu malah
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru bagi masyarakat. Bukankah
masyarakat selayaknya dilayani? bukan dibebani dengan masalah.

Kasian banget Pak Presiden ya, belum selesai dengan masalah ini-itu
sudah dibebani dengan masalah baru, kita do'akan semoga tidak sakit.
Kita do'akan juga buat para gelandangan, fakir miskin, anak terlantar
dkk. Do'akan aku juga ya. ^_^

--- In CIKEAS@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitaw...@... wrote:

 Siapa Pelaku Terror Pemboman Ini ???

 Syariah Islam itu penuh kekerasan, penuh ketidak adilan, penuh dengan
pengkhianatan2, oleh karena itu dari zaman dulu setiap caliph selalu
mengalami pembunuhan karena akibat dari kekerasan, ketidak adilan, dan
pengkhianatan2 yang berlangsung ini hanya mewariskan dendam2 turun
temurun hingga saat ini dendam antara sesama nya seperti Syiah dan Sunny
tidak akan pernah luntur.

 Dendam mendendam ini bukan hanya berlangsung antara Syiah dan sunni,
tetapi juga dengan banyak sekte2 Islam lainnya yang bahkan sudah ada
yang punah akibat kalah dalam adu kebiadaban ini.

 Dizaman sekarang, seorang caliph atau seorang raja, hanya bisa
berhasil menegakkan Syariah Islam apabila ada backing kekuatan dari
luar.  Contohnya, Syariah Islam sudah lama rontok di Arab Saudia kalo
tidak dibackingi Amerika.  Dengan kekuatan senjata Amerika itulah Caliph
Saudi Arabia ini mampu menegakkan Syariah Islam versinya sendiri yang
disebutnya Wahabi.

 Bukan cuma Saudi Arabia saja, tetapi juga Iran, Kuwait, Yaman, Bahrain
dan banyak lagi negara2 Syariah yang kesemuanya memiliki backing
masing2.  Kalo saja kita bertumpu kepada ajaran Islam masing2nya, maka
Syariah Islam itu cuma satu, atau cuma boleh satu dan yang lainnya
ditumpas.  Tetapi dizaman sekarang kita bisa menyaksikan Syariah Islam
yang banyak versinya karena para backingnya itu sendiri cuma membackingi
tegaknya bukan membackingi untuk menghancurkan yang lainnya.  Dengan
kata2 lain, para backing itu sebenarnya juga saling bekerja sama untuk
mendulang untung masing2 tanpa mengganggu satu kepada yang lainnya.

 Demikianlah jawaban yang tepat untuk memahami siapa yang meledakkan
bomb2 baru2 ini di kuningan.  Mereka semuanya adalah para pendukung
Syariah Islam yang satu aliran dengan MUI, dan mereka memang punya
backingnya dan backingnya ini tentu harus punya kekuatan.  Para backing
ini juga punya agenda tawar menawar yang pada saatnya bisa jadi para
pelaku pemboman ini akhirnya dikorbankan dan sambil melatih pelaku2
baru.

 Ny. Muslim binti Muskitawati.





CiKEAS Golkar Masuk Kabinet, PKS Pasrah

2009-07-17 Terurut Topik sunny
Jawa Pos
[ Jum'at, 17 Juli 2009 ] 


Golkar Masuk Kabinet, PKS Pasrah 

JAKARTA - Jajaran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) gundah karena kritiknya soal 
manuver Golkar masuk kabinet menjadi blunder. Mereka menegaskan bahwa kritik 
tersebut berangkat dari kesadaran akan pentingnya menguatkan sistem 
presidensial, bukan takut jatah kursi menteri yang menjadi kompensasi berkurang.

Kami menolak persepsi bahwa PKS takut kehilangan kemewahan dalam koalisi, 
kata Wakil Sekjen DPP PKS Zulkifliemansyah dalam diskusi di pressroom DPR, 
Senayan, kemarin (16/7).

Menurut Zulkifli, PKS menghendaki koalisi didasari nilai-nilai kebersamaan dan 
ketulusan. Itu jauh dari logika oportunisme bagi-bagi kekuasaan. Alangkah 
indah parpol besar seperti Golkar membawa ide besar untuk memperkuat sis­tem 
presidensial melalui oposisi, tegas dia. 

Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan bahwa PKS tidak per­lu 
resah. Sebab, partai berlogo pohon beringin tersebut ti­dak berada dalam posisi 
meminta atau menyerobot kursi ka­binet jatah PKS. Dia berharap tidak muncul 
kesan bahwa Golkar seolah-olah dilarang berhubungan dengan SBY.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan bahwa presiden terpilih 
memiliki wewenang penuh untuk me­ngambil anggota kabinet dari partai mana pun, 
termasuk par­tai di luar koalisi. Tawaran menteri kepada Golkar, imbuh dia, 
tidak saja diputuskan oleh SBY. Tapi, juga harus ada sikap dari Partai Golkar. 
(pri/agm)


CiKEAS Mari kita doakan untuk keselamatan Presiden SBY

2009-07-17 Terurut Topik Awal Anugerah
Jakarta (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku menjadi sasaran 
aksi sekelompok teroris yang telah menyusun rencana sejak Pemilu Legislatif 
2009.


if(window.yzq_d==null)window.yzq_d=new Object();
window.yzq_d['MwxBE3xsfDI-']='U=13ggm9v48%2fN%3dMwxBE3xsfDI-%2fC%3d738061.13485212.13604861.12823904%2fD%3dLREC%2fB%3d5768256%2fV%3d1';


Pada konferensi pers merespon ledakan di kawasan Mega Kuningan, Presiden 
Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat, mengatakan, pihak intelijen 
telah mendapatkan informasi bahwa ada sekelompok teroris yang berlatih tembak 
dengan sasaran foto dirinya.
Ini intelijen, bukan gosip, bukan rumor, ujar Presiden sambil menunjukkan 
foto-foto bergambar kelompok teroris bertopeng hitam yang berlatih tembak 
dengan sasaran foto dirinya.
Informasi intelijen yang didapatkan sejak Pemilu Legislatif 2009 itu baru 
pertama kali dibuka oleh Presiden Yudhoyono kepada publik.
Namun, Presiden mengaku belum mendapatkan petunjuk dari laporan lebih lanjut 
apakah aksi peledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlon itu berkaitan dengan 
hasil pemilu maupun dirinya sebagai aksi sasaran terorisme.
Berkaitan dengan Pemilu 2009, Presiden mengungkapkan, pihak intelijen telah 
mendapatkan informasi akan ada sekelompok teroris yang melakukan tindakan 
kekerasan dan melawan hukum untuk menolak hasil Pemilu 2009.
Akan ada rencana pendudukan KPU pada saat hasil pemungutan suara, ada 
pernyataan akan ada revolusi kalau SBY menang, kita bikin Indonesia seperti 
Iran, dan terakhir ada pernyataan bagaimanapun SBY tidak boleh dan tidak bisa 
dilantik, tuturnya.
Presiden secara tegas mengutuk aksi ledakan di dua hotel berbintang yang 
menyebabkan sembilan orang tewas itu. Ia juga mengatakan aksi peledakan yang 
terjadi lagi di Jakarta itu dilakukan oleh kelompok teroris.
Aksi teror ini diperkirakan dilakukan oleh kelompok teroris meskipun belum 
tentu jaringan yang kita kenal selama ini, ujarnya.
Seperti keberhasilan kepolisian di waktu lalu dalam mengungkap aksi terorisme, 
Presiden meyakini kepolisian kini dapat kembali menangkap dan mengadili para 
pelaku peledakan.
Presiden bersumpah sebagai kepala negara ia akan memerintah para penegak hukum 
untuk melakukan tindakan tegas dan meminta seluruh jajaran Polri, TNI, dan 
intelijen negara serta para kepala daerah untuk meningkatkan kewaspadaan.
Barangkali ada di antara kita di waktu yang lalu melakukan kejahatan, membunuh 
dan menghilangkan orang dan para pelaku itu lolos dari jeratan hukum. Kali ini 
negara tidak boleh membiarkan mereka menjadi drakula dan penyebar maut di 
negeri kita, demikian Presiden.



FirmanMU itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah 
dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum hukumMU yang adil (Mazmur 
119:105 -106)
 
Your word is a lamp to my feet and a light for my path. I have taken an oath 
and confirmed it, that I will follow your righteous laws (Psalm 119: 105 - 106)


  

CiKEAS Home-grown terrorists prime Jakarta suspects

2009-07-17 Terurut Topik sunny
http://www.ft.com/cms/s/0/50164fa6-72dd-11de-ad98-00144feabdc0.html?nclick_check=1

Home-grown terrorists prime Jakarta suspects 
By John Aglionby in Jakarta 

Published: July 17 2009 15:55 | Last updated: July 17 2009 15:55



Home-grown Islamist terrorists, probably with ties to the Al-Qaeda-linked group 
Jemaah Islamiyah, were the prime suspects for the bombing on Friday of two 
luxury hotels in the country's capital. 

The national police chief, General Bambang Danuri, declared that the attacks on 
the JW Marriot and Ritz-Carlton hotels were both carried out by suicide bombers 
using bombs identical to two homemade devices seized earlier this week during 
a raid on Islamists in Central Java.

EDITOR'S CHOICE
Audio slideshow: John Aglionby on whether the bombings will hit investment - 
Jul-17
Hotel explosions weigh on Indonesia stocks - Jul-17
Indonesia rising - Jul-09
JI's stated goal has long been to establish an Islamist caliphate in south-east 
Asia, and purge the world's most populous Muslim majority nation of its 
moderate and tolerate tendencies. It was blamed for the two Bali bombings, in 
2002 and 2005, as well as the 2003 attack on the same JW Marriott hotel and the 
2004 bombing outside the Australian embassy in Jakarta.

Since then, however, experts say it has splintered into several factions and 
offshoots. 

A report published by the Australian Strategic Policy Institute on Thursday 
said leadership tensions and the recent release from jail of some 100 radicals 
who were imprisoned over the last seven years raise the possibility that 
splinter factions might now seek to re-energise the movement through violent 
attacks.

President Susilo Bambang Yudhoyono who was re-elected earlier this month 
suggested none too subtly in an emotional speech at the presidential palace 
that his political opponents might have been involved. 

While he did not name anyone, he left little doubt he was referring to Prabowo 
Subianto, the one-time son-in-law of the former strongman Suharto who was the 
running mate of Mr Yudhoyono's rival and predecessor, Megawati Sukarnoputri, in 
this month's presidential election.

Mr Prabowo, a former general who has admitted to dirtry tricks including 
kidnapping student activists during the dying days of the Suharto regime, has 
refused to acknowledge Mr Yudhoyono's election victory, citing numerous voting 
irregularities. But he quickly and vehemently denied any involvement in 
Friday's bombings. 

According to Sidney Jones, an expert on Indonesia and south-east Asian radical 
Islam with the International Crisis Group think-tank, a politically-driven 
attack would be a radical departure for Indonesia. She said there was a wide 
cast of Islamist suspects to choose from. 

There are about 12 dangerous figures involved in radical activities who are 
fugitives and have nothing to lose by doing something like this attack, she 
said. 

Top of the list of potential plotters of Friday's attacks is Noordin Top, aged 
40, a Malaysian explosives expert and JI's military commander who led a 
terrorist cell with compatriot Azahari Husein until security forces shot the 
latter in November 2005. 

Close behind him are Dulmatin, a bombmaker who is one of the few involved in 
the 2002 Bali bombing still at large, and Umar Patek, a terrorist who is now 
thought to be in the southern Philippines.

Abu Bakar Bashir, JI's joint founder and spiritual leader, who was widely 
believed by many foreigners to have been involved in the 2002 Bali attacks, 
formed a new group, Jamaah Anshorut Tauhid in 2008. He continues to preach 
virulently anti-Western sermons but is not thought to be orchestrating 
terrorist attacks.

Indonesia's counter terrorist campaign has won high marks from governments 
around the world in the last five years. This is partly due to its ability to 
detect plots and arrest militants before they become active.

But it is also thanks to officers' success in persuading radicals to change 
their ways, mainly through offering incentives such as funding children's 
schooling. This has exacerbated the divisions within the radical movement, with 
some groups turning away from violence at any price and willing to work with 
the authorities and others remaining committed to violent jihad.

The ASPI report, by Noor Huda Ismail and Carl Ungerer, says these divisions 
have made it harder to track some of the most hardened terrorists.

The profile of the would-be radical as young, male, religiously-devout, 
alienated, angry, disenfranchised, and living on the edges of society is 
outdated and not reflective of the broader JI membership.

The authors believe militants are recruited from myriad backgrounds and 
radicalised, often by seeking religious justification for their struggle. Some 
admit to 'shopping' on-line for religious edicts that would support violence 
jihad, the report said.

These groups' capability is considered variable. The International Crisis 
Group's Ms Jones believes 

CiKEAS Indonesia wakes up to terror

2009-07-17 Terurut Topik sunny
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/KG18Ae01.html

Jul 18, 2009


Indonesia wakes up to terror
By Gary LaMoshi 


DENPASAR, Bali - Experts have written the obituary of extremist violence in 
Indonesia, but the violent extremists keep refusing to read the script. Friday 
morning's deadly twin bombings of Western-branded hotels in Jakarta are proof 
that complacency in the fight against terrorism in Indonesia remains misplaced. 

Restaurant areas at the JW Marriott, site of a car bombing in 2003, and Ritz 
Carlton were hit by suicide bombers at breakfast time, according to Indonesian 
police, with the death toll climbing to nine in the first hours after the 
attacks. Dozens were injured, and hundreds of guests evacuated. 

The bombings spoil a seemingly triumphant moment for Indonesia. After veering 
toward chaos a decade ago, the country with the world's largest Muslim 
population had become the world's third largest democracy. This is a blow to 
us, presidential spokesperson Dino Patti Djalal said in a broadcast interview. 

Spare drill, spoil fill 
The attacks also highlight shortcomings in President Susilo Bambang Yudhoyono's 
nuanced approach to fighting radicalism and violence. 

The Friday morning explosions shattered a lull in terror attacks in Indonesia 
that lasted nearly four years. They came a week after a successful, peaceful 
election that appears to have given Yudhoyono, a moderate former general with a 
speak softly but carry a big stick reputation, a second term by a landslide 
margin. The attacks hit after many Western governments lifted their travel 
restrictions on Indonesia, boosting the tourism trade to record levels. 

Things were considered so safe that English Premier League football champions 
Manchester United were due to stay at the Ritz Carlton from Saturday during a 
four-day visit to Jakarta, including a scheduled match on Monday against an 
Indonesian all-star team. A few hours after the bombing, Manchester United 
announced it would cancel that leg of its Asian tour. 

Indonesia has been the target of terrorism dating back to Christmas Eve 2000, 
when churches were bombed across the archipelago. The attacks were part of 
widespread Christian-Muslim clashes with shadowy military backing, aimed at 
undermining reformist president Abdurrahman Wahid. He was ousted in July 2001, 
but the military's Frankenstein monster took on a life of its own, gaining 
strength from anti-Western sentiment in the wake of the US-led wars in 
Afghanistan and then in Iraq. 

In October 2002, bombs destroyed a pair of popular nightclubs in Bali, 
accompanied by a calling card blast at the US Consular Agency on the popular 
resort island. The Marriott attack in August 2003 killed 12. In September 2004, 
a car bomb targeted the Australian Embassy in Jakarta, leaving nine dead. In 
October 2005, suicide bombers hit a pair of popular restaurants in Bali. 

Back to the future 
The attacks on Bali and beyond were attributed to Jemaah Islamiyah (JI), a 
Muslim extremist group that seeks to create a caliphate linking Muslim areas 
across Southeast Asia. JI has alleged links to al-Qaeda, but operates 
independently. 

Experts say Friday's attacks bear the hallmarks of JI, including coordinated 
attacks on multiple targets frequented by Westerners. But, after many arrests 
of its top leadership, the group has reportedly splintered into factions, not 
all retaining the JI name. So far no one has claimed responsibility for the 
attacks. 

After the second Bali bombings, the first confirmed suicide bombings in 
Indonesia, Yudhoyono rallied Muslim clerics and other religious leaders to 
denounce sectarian violence and extremism, declaring unequivocally that 
Indonesia should not be a battleground for jihad. That high-profile 
declaration, and revulsion at suicide bomber videos, helped turn the tide of 
public opinion against extremist violence. The momentum held seemingly until 
Friday morning. 

But Yudhoyono's administration has walked a fine line in fighting homegrown 
terrorism, balancing ties with the West against radical elements at home. It 
has accepted support from the Australian and US governments, helping Indonesian 
police crack down on terrorists. Much of the JI leadership has been arrested, 
and its top bombing mastermind Azahari Husin, a Malaysian with a PhD from 
Britain, was killed in a 2006 raid. We've had a number of preventive successes 
in Sumatra, in Java, and other places, presidential spokesman Djalal said. We 
always knew there are terrorist cells out there. You can never fully eradicate 
them. 

Yudhoyono even welcomed George W Bush for a very unpopular visit in 2006 that 
avoided Jakarta and entailed a virtual lockdown (and cell phone blackout) 
around the suburban presidential palace in Bogor. The inauguration of US 
President Barack Obama, who spent part of his childhood living in Jakarta and 
opposed the war in Iraq, promises even closer ties between the US and 
Indonesian 

CiKEAS Korban Luka Bom Jakarta Dirawat di Singapura

2009-07-17 Terurut Topik sunny
Refleksi : Apakah perawatan  korban bom  harus dilakukan di Singapura tidak 
membuktikan keterbelakangan ilmu pengetahuan [kedokteran] di NKRI?.

http://www.antaranews.com/view/?i=1247847505c=NASs=HUK

Korban Luka Bom Jakarta Dirawat di Singapura
Jumat, 17 Juli 2009 23:18 WIB | 

Batam (ANTARA News) - Dua korban luka pecahan material ledakan bom Jumat pagi 
di dua hotel Jakarta Selatan, tiba di National University Singapore, dan 
beberapa lain dijadwalkan datang pada tengah malam.

Channel NewsAsia pada Jumat malam memberitakan, kedua orang yang telah tiba 
diyakini seorang Indonesia dan seorang dari ras Kaukasus yang sama-sama bekerja 
di perusahaan pertambangan Indonesia.

Seorang lagi akan tiba pada tengah malam ke Singapore General Hospital, dan 
beberapa yang lain kemungkinan juga diterbangkan dari Jakarta untuk dirawat di 
Singapura.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah mengirim surat ucapan duka cita 
kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas peristiwa yang mengejutkan dan 
telah menewaskan sembilan orang di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta.

Lee menegaskan Singapura sangat mengutuk tindakan sewenang-wenang dengan 
kekerasan, yang dalam hal ini mengingatkan bahwa kelompok teroris masih 
merupakan ancaman bagi keselamatan umum.

Singapura, katanya, siap membantu semampu mungkin, dan mendukung penuh upaya 
Indonesia untuk menyeret para pelaku ke pengadilan. 

Kementerian Luar Negeri Singapura menyampaikan rasa simpati kepada semua korban 
dan keluarga mereka, serta menyatakan setia kawan pada berbagai tindakan 
Indonesia dalam melawan terorisme.

Bagi warga Singapura yang tidak dapat menghindari kunjungan ke Jakarta atau ke 
daerah lain di Indonesia diminta waspada dan memantau perkembangan daerah 
tujuan melalui media lokal, serta harus mendaftar pada situs web Kemlu 
Singapura.

Kemlu Singapura mendorong warga yang melawat ke luar negeri untuk membeli 
asuransi medis dan perjalanan secara komprehensif.(*)

CiKEAS Arrahmah.Com - Berita Dunia Islam dan Berita Jihad Terdepan = http://arrahmah.c

2009-07-17 Terurut Topik Merapi 08
Arrahmah.Com - Berita Dunia Islam dan Berita Jihad Terdepan  =
http://arrahmah.com/

- JIHAD ANALYSIS = http://www.arrahmah.com/index.php/blog/analysis

- TERSANGKA DAN DETIK2 LEDAKAN DI  Hotel  JW MARRIOT  = VIDEO:
http://www.arrahmah.com/index.php/video/watch/5045/tersangka-dan-detik-detik-ledakan-di-jw-marriot
:
VIDEO: Raw Video: Suicide blast caught on tape =
http://cosmos.bcst.yahoo.com/up/player/popup/?rn=3906861cl=14558670ch=4226714src=news

- INI DIA WAJAH SANG BOMBER =
http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/5047/paska-ledakan-jw-marriott-ritz-carlton-ini-dia-wajah-sang-bomber1

- INILAH CARA PELAKU MEMBAWA BOM KE MARRIOT =
http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/5044/inilah-cara-pelaku-membawa-bom-ke-marriott

SLIDES SHOW  OF JAKARTA BLAST =
http://news.yahoo.com/nphotos/Explosions-rock-Jakarta-hotels/ss/events/wl/071709jakartabombing


- ETC ETC




CiKEAS Menkominfo: Kasus Bom Membuat Citra Indonesia Buruk

2009-07-17 Terurut Topik sunny
Rfleksi: Kalau penguasa negara teridiri dari kaum penipu rakyat maka tentu saja 
citra buruk tidak dapat disembunyikan.

http://www.antaranews.com/view/?i=1247847291c=NASs=HUK

Menkominfo: Kasus Bom Membuat Citra Indonesia Buruk

Jumat, 17 Juli 2009 23:14 WIB | 

Jakarta (ANTARA News) - Menkominfo, Muhammad Nuh, mengungkapkan, adanya kasus 
ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta dapat 
membuat citra bangsa Indonesia buruk di mata internasional.

Citra Indonesia yang sudah semakin membaik menjadi buruk akibat kasus bom 
Marriot, katanya usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di RS 
Metropolitan Medical Centre (MMC), Jakarta, Jumat.

Ia juga mengutuk pelaku bom yang telah membunuh dan membuat warga Indonesia dan 
warga asing terluka.

Menkominfo menyebutkan Presiden SBY merasa empati kepada para korban bom dan 
akan memberikan pengobatan kepada para korban, khusus warga Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menyatakan, berduka 
cita kepada para korban bom yang telah menewaskan sembilan orang.

Ia meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan memberikan waktu kepada polisi 
untuk melakukan investigasi dalam kasus ini.

Saya yakin dan percaya, polisi akan memberikan yang terbaik. Mudah-mudahan 
dalam waktu dekat kasus ini dapat terungkap, katanya.(*)
COPYRIGHT © 2009


Baca Juga
  a.. Korban Luka Bom Jakarta Dirawat di Singapura 
  b.. Tamu JW Marriott Dilarang Ambil Barangnya 
  c.. Artis Minta Pemerintah Usut Tuntas Peledakan Bom 
  d.. Warga AS Diminta Perbaruhi Kontak Terkait Bom Jakarta 
  e.. Empat Korban Tewas Bom Kuningan Belum Teridentifikasi


CiKEAS Pengamat: Ada Keterkaitan Pilpres dan Unjuk Gigi Teroris

2009-07-17 Terurut Topik sunny
http://www.detiknews.com/read/2009/07/18/013420/1167475/10/pengamat-ada-keterkaitan-pilpres-dan-unjuk-gigi-teroris

Sabtu, 18/07/2009 01:34 WIB


Bom JW Marriott dan Ritz Carlton
Pengamat: Ada Keterkaitan Pilpres dan Unjuk Gigi Teroris
M. Rizal Maslan - detikNews


Jakarta - Peledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, 
Jakarta, diduga terkait pelaksanaan Pilpres 2009. Selain itu, ledakan bom ini 
juga untuk unjuk gigi bahwa di Indonesia masih ada kelompok teroris.

Ini ada keterkaitan dengan Pilpres, karena itu mereka memberikan indikasi atau 
sign (tanda) bahwa teroris masih eksis secara nasional dan bisa sewaktu-waktu 
hadir, kata pengamat intelijen, AC Manullang kepada detikcom via telepon di 
Jakarta, Jumat (17/7/2009).

Manullang menjelaskan akan adanya ancaman itu sejak April 2008. Pasalnya, sejak 
peledakan bom terakhir di Bali pada 1 Oktober 2005 dan sebelumnya Kedubes 
Australia pada Agustus 2004, tidak ada aksi terorisme di Indonesia. 

Sejak itu sampai 2009 tidak ada aksi terorisme, nah sekarang ada
lagi, jelasnya.

Manullang mengatakan, pelaku peledakan bom JW Marriott dan Ritz Carlton diduga 
merupakan jaringan dari kelompok yang sama dengan kelompok Nurdin M Top. Dalam 
era globalisasi saat ini yang paling penting perannya adalah adaya grand 
strategi AS tentang Neo-Liberalisme dan Neo-Kapitalisme.

Selain itu ada gerakan Islamisasi dan ingin menciptakan kekerasan yang
dilakukan dunia Islam. Ini yang aparat keamanan dan intelijen kita kecolongan, 
ungkap mantan Direktur Litbang Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN, 
sekarang BIN) ini.

Mestinya, lanjut Manullang, pihak intelijen mampu 'menanam' orang-orangnya di 
dalam kelompok terorisme itu. 

Itu yang tidak ada di kita. Beda dengan intelijen asing, ujarnya lagi.

Manulang pun menganalisa tentang peristiwa peledakan bom saat ini bisa terjadi.

Pertama, apapun, siapapun dan bagaimanapun peristiwa akhir-akhir ini terkait 
dengan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, khususnya Pemilu Legislatif dan 
Pilpres, ucapnya.

Pelaksanaan Pemilu dan Pilpres di Indonesia sangat menarik perhatian dunia
internasional. 

Kita semua lihat, Pilpres yang berjalan satu putaran, itu sangat luar biasa 
dan tidak ada di dunia, di Amerika Serikat saja tidak bisa dan dua putaran. 
Jadi aksi ini cuma cari-cari dan cari gara-gara saja, tegasnya.

Kedua, belakangan ini terjadi aksi kekisruhan sosial, agama termasuk kasus di 
Papua, ini dalam waktu dekat juga akan terjadi lagi. Ketiga, terkait kedatangan 
orang asing, seperti para pemain sepakbola MU ke Indonesia.

Manullang menambahkan, isu-isu kemiskinan rakyat Indonesia juga masih
dimanfaatkan para kelompok teroris di Indonesia. 

Termasuk memanfaatkan isu Pilpres, imbuhnya.

CiKEAS Pemuda Islam Kutuk Aksi Pemboman Marriott Ritz Carlton

2009-07-17 Terurut Topik sunny
Refleksi :MUI, FPI, MMI, HT, JI, NII?

http://www.detiknews.com/read/2009/07/18/031356/1167480/10/pemuda-islam-kutuk-aksi-pemboman-marriott-ritz-carlton


Sabtu, 18/07/2009 03:13 WIB
Pemuda Islam Kutuk Aksi Pemboman Marriott  Ritz Carlton
Laurencius Simanjuntak - detikNews


Jakarta - Belasungkawa dan keprihatinan terus berdatangan atas tragedi bom di 
hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Kali ini, giliran PP Pemuda Muhammadiyah 
dan PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengutuk keras segala bentuk aksi 
kekerasan dengan alasan apapun.

Perbuatan tersebut sangat biadab dan bertentangan dengan nilai-nilai 
kemanusiaan dan agama manapun, kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah M Izzul 
Muslimin dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (18/7/2009). 

Izzul pun meminta, agar semua pihak tidak berspekulasi dengan mengaitkan petaka 
pagi hari itu pada pihak tertentu sebelum ada pegusutan secara tuntas oleh 
kepolisian.

Sementara itu, HMI, juga lewat kerangan persnya, meminta kepada Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono untuk mengevaluasi kinerja Kepala Badan Intelejen Negara 
(BIN) yang dinilai lalai dalam mengantisipasi aksi pengeboman.

Kami juga mendesak pemeritah, khususnya aparat kepolisian untuk segera 
melakukan langkah-langkah taktis dan strategis untuk mengungkap dan menangkap 
pelaku dan dalang di balik aksi pengeboman ini, ujar Ketua PB HMI Chozin 
Amirullah.

CiKEAS Kepala BIN: Negara Super Power Saja Bisa Kebobolan

2009-07-17 Terurut Topik sunny
Refleksi : Tidak usah repot-repot karena di negara super power pun bisa 
kebobolan?

http://www.gatra.com/artikel.php?id=128396


Kepala BIN: Negara Super Power Saja Bisa Kebobolan

Jakarta, 17 Juli 2009 17:06
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar mengatakan, peristiwa 
ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, 
Jakarta, Jumat pagi (17/7), bisa saja terjadi di negara mana pun termasuk 
negara super power.

Kapan saja bisa kebobolan, negara yang super power saja bisa kebobolan, ujar 
Kepala BIN Syamsir Siregar saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
menjenguk korban ledakan di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC), 
Jakarta, Jumat.

Pasca ledakan yang menyebabkan sembilan orang tewas dan 52 luka-luka itu, 
Syamsir menilai kondisi keamanan di Jakarta cukup bagus meski masih terdapat 
hal-hal mencurigakan.

Ia membantah bahwa selain dua ledakan di hotel berbintang lima itu, masih ada 
titik sasaran lain yang dijadikan sasaran kelompok terorisme.

Sedangkan mengenai informasi intelijen yang diungkapkan Presiden Yudhoyono 
bahwa sejak Pemilu Legislatif 2009 sudah ditengarai sekelompok terorisme yang 
ingin melakukan aksi kekerasan terkait hasil pemilu, Syamsir menolak untuk 
berkomentar lebih jauh.

Cukup Presiden lah yang mengatakan itu, ujar Syamsir.

Ia juga menolak untuk mengatakan sejak kapan intelijen mendapatkan informasi 
tentang potensi kekerasan setelah Pemilu dan menyerahkan informasi itu kepada 
Presiden.

Setelah terjadi ledakan bom di kawasan Mega Kuningan, atas alasan keamanan 
Presiden Yudhoyono membatalkan kunjungan ke lokasi kejadian.

Presiden langsung menggelar rapat di Kantor Kepresidenan dengan Kapolri Bambang 
Hendarso Danuri, Kepala BIN Syamsir Siregar, dan Menko Polhukam Widodo AS.

Setelah memberikan keterangan pers, Presiden lalu mengunjungi korban luka-luka 
yang dirawat di RS MMC, Jakarta.

Dengan pengawalan yang tidak terlalu mencolok, Presiden Yudhoyono pada Jumat 
sore lalu pulang ke rumahnya di Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat. [TMA, 
Ant] 

CiKEAS Kepala BIN: Negara Super Power Saja Bisa Kebobolan

2009-07-17 Terurut Topik sunny
Refleksi : Tidak usah repot-repot karena di negara super power pun bisa 
kebobolan?

http://www.gatra.com/artikel.php?id=128396


Kepala BIN: Negara Super Power Saja Bisa Kebobolan

Jakarta, 17 Juli 2009 17:06
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar mengatakan, peristiwa 
ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, 
Jakarta, Jumat pagi (17/7), bisa saja terjadi di negara mana pun termasuk 
negara super power.

Kapan saja bisa kebobolan, negara yang super power saja bisa kebobolan, ujar 
Kepala BIN Syamsir Siregar saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
menjenguk korban ledakan di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC), 
Jakarta, Jumat.

Pasca ledakan yang menyebabkan sembilan orang tewas dan 52 luka-luka itu, 
Syamsir menilai kondisi keamanan di Jakarta cukup bagus meski masih terdapat 
hal-hal mencurigakan.

Ia membantah bahwa selain dua ledakan di hotel berbintang lima itu, masih ada 
titik sasaran lain yang dijadikan sasaran kelompok terorisme.

Sedangkan mengenai informasi intelijen yang diungkapkan Presiden Yudhoyono 
bahwa sejak Pemilu Legislatif 2009 sudah ditengarai sekelompok terorisme yang 
ingin melakukan aksi kekerasan terkait hasil pemilu, Syamsir menolak untuk 
berkomentar lebih jauh.

Cukup Presiden lah yang mengatakan itu, ujar Syamsir.

Ia juga menolak untuk mengatakan sejak kapan intelijen mendapatkan informasi 
tentang potensi kekerasan setelah Pemilu dan menyerahkan informasi itu kepada 
Presiden.

Setelah terjadi ledakan bom di kawasan Mega Kuningan, atas alasan keamanan 
Presiden Yudhoyono membatalkan kunjungan ke lokasi kejadian.

Presiden langsung menggelar rapat di Kantor Kepresidenan dengan Kapolri Bambang 
Hendarso Danuri, Kepala BIN Syamsir Siregar, dan Menko Polhukam Widodo AS.

Setelah memberikan keterangan pers, Presiden lalu mengunjungi korban luka-luka 
yang dirawat di RS MMC, Jakarta.

Dengan pengawalan yang tidak terlalu mencolok, Presiden Yudhoyono pada Jumat 
sore lalu pulang ke rumahnya di Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat. [TMA, 
Ant] 

CiKEAS CCTV recording

2009-07-17 Terurut Topik sunny
CCTV recording of Jakarta hotels bombing suspect prior to the explosion (17th 
July 2009)


http://www.youtube.com/watch?v=WxbCFTbOikc

CiKEAS Iran in crisis, Rafsanjani tells Friday worshippers

2009-07-17 Terurut Topik sunny
http://www.gulfnews.com/region/Iran/10332285.html

AP
Rafsanajni also called on all Iranians to abide by the law in order to find a 
solution to the current political crisis.


  Iran in crisis, Rafsanjani tells Friday worshippers 
  Reuters
  Published: July 17, 2009, 14:22
 

  Tehran:  In apparent defiance of Iran's supreme leader, a powerful cleric 
declared his country in crisis after a disputed poll, and tens of thousands of 
protesters used Friday prayers yesterday to stage the biggest show of dissent 
for weeks.

  Former President Akbar Hashemi Rafsanjani, a moderate who backed 
Mousavi's election campaign, said many Iranians had doubts about the official 
result of the June 12 vote.

  I hope with this sermon we can pass through this period of hardships 
that can be called a crisis, said the influential cleric, leading prayers for 
the first time since the poll.

  Clashes erupted later in central Tehran between police and followers of 
opposition leader Mir Hussain Mousavi, who still contests the election result 
that showed hardline President Mahmoud Ahmadinejad had been re-elected by a 
wide margin. 



  Police fired tear gas and beat supporters of Mousavi in Keshavarz 
Boulevard, a witness said, adding that protesters were carrying hundreds of 
green banners - Mousavi's campaign colour - and chanting Ahmadinejad, resign, 
resign.
  Defeated Iranian presidential candidate Mehdi Karroubi was attacked by 
men in plainclothes on his way to the mosque. The former parliament speaker 
nevertheless attended the weekly prayers.

  No senior establishment figure has previously described the post-election 
turmoil as a crisis for Iran. Rafsanjani's remarks posed a clear challenge to 
Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei, who has upheld the election result and 
accused foreign powers of fomenting the unrest. In the streets outside Tehran 
University, police used tear gas and batons to disperse Mousavi supporters who 
had flocked to the prayers.

  How significant is Rafsanjani's speech in impacting the situation in 
Iran? Do you expect any action from the authorities on those imprisoned during 
the protests, following Rafsanjani's appeal for their release?


--
  Send us your comments 
17_rg_Rafsanajni_ap_1_4.jpg

CiKEAS No TNT residue found at the bombing sites: Police

2009-07-17 Terurut Topik sunny
Refleksi: Kalau tidak ditemukan residu TNT, memungkinkan ada yang mengatakan 
ledakan micro-nuke. Pada pemboman pertama di Bali, banyak sekali spekulasi  
teori konspirasi  dengan maksud memberi gambaran luarbiasa kepandaian para 
pelaku pemboman.  Salah seorang petinggi NKRI bertitel profesor mengatakan 
bahwa teman-temannya yang bertitel doktor tak sanggup menciptakan bahan peledak 
yang peledak yang membuat kerusakan besar. Masih ingatkah Anda  nama sang 
profesor tsb?

http://www.gulfnews.com/nation/Environment/10332377.html

No TNT residue found at the bombing sites: Police
The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Fri, 07/17/2009 7:07 PM  |  National 

The police said they found no TNT residue at both the JW Marriott and 
Ritz-Carlton hotels that came under bomb attacks on Friday.

We only found a black powder residue from debris at the two sites. There was 
no TNT. The bombs that went off were low explosives, National Police spokesman 
Insp. Gen. Nanan Sukarna said.

TNT, the abbreviation of Trinitrotoluene, is a chemical ingredient used to make 
high explosive bombs.

Preliminary investigations had concluded that the blasts resulted from high 
explosive bombs, which were used in the 2003 attack on the JW Marriott Hotel in 
2003. (bbs)


CiKEAS Editorial: Who killed Munir?

2009-07-17 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartapost.com/news/2009/07/17/editorial-who-killed-munir.html

Editorial: Who killed Munir?
The Jakarta Post   |  Fri, 07/17/2009 10:37 AM  |  Opinion 



In November 2004, the newly elected President Susilo Bambang Yudhoyono promised 
to bring the killer of human rights activist Munir Said Thalib to justice, a 
killing he once referred to as a test case on how much Indonesia has changed. 

But to this day, people are still asking, who killed the country's most 
fearless and prominent human rights activist?


It is clear that SBY has not kept his promise and has failed the test to change 
Indonesia. 


The clearest sign of failure came last week when the Supreme Court said it 
supported the South Jakarta District Court verdict, which acquitted army major 
general, Muchdi Purwopranjono, the alleged mastermind of the killing from all 
charges.  Court spokesman Hatta Ali said that it found no mistake in an earlier 
district court decision, but refused to elaborate on considerations used by the 
justices to reject the prosecutors' appeal request.


The public's disappointment over the unresolved murder not withstanding, we 
have to respect the June 15, 2009 Supreme Court decision. We side with those 
who wish to see justice being served, particularly Munir's widow and children. 
On the other hand, Muchdi's name should be rehabilitated, as the court found 
him not guilty.  


The public's frustration is understandable. As the case has dragged on slowly 
over the last five years, human rights activists have highlighted the strong 
culture of impunity cultivated during the 32 years of military dictatorship 
under Soeharto. There is no reason to believe, they say, that this kind of 
killing will not happen again. 


Munir was poisoned on board a Garuda airliner when it was approaching Schiphol 
Airport in the Netherlands on Sept. 7, 2004. In his short but fruitful life, 
Munir was behind the successful probing of numerous past human rights abuses by 
the military. His widow Suciwati and his two children had also secured 
Yudhoyono's personal promise to find the killer immediately following his 
death.  


Since then, a dark cloud has hovered over the trial after attempts to find the 
mastermind of the killer have failed. 


Muchdi, the former State Intelligence Agency (BIN) deputy head, was the fourth 
person brought to court in Munir's case. His superior, then the intelligence 
chief, Hendropriyono, did not appear in court.


An off-duty Garuda pilot, Pollycarpus Budhari Priyanto, was found guilty of 
putting arsenic poisoning into a glass of orange juice offered to Munir. He was 
found guilty, but was later acquitted by the Supreme Court. He is now 
languishing in jail for using a forged letter of recommendation from the BIN 
that enabled him to join Munir's flight as part of the airline's security 
staff.  Former Garuda secretary, Rohainil Aini, was acquitted over legal 
technicalities, while former Garuda president director, Indra Setiawan, was 
sentenced to 16 months for his role in the murder. 


It is time to turn to SBY and ask him to fulfill his promise. Can he deliver it 
in three months time before his tenure comes to an end? Or will he make another 
promise if he is re-elected come October? Otherwise, he will only reinforce 
what people think about politicians: They are only good at making promises.


CiKEAS Minister denies TNI played role in Freeport attacks + Papua Council wants ....+ Indonesia to boost police at Freeport mine

2009-07-17 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartapost.com/news/2009/07/16/minister-denies-tni-played-role-freeport-attacks.html

Minister denies TNI played role in Freeport attacks
Dicky Christanto ,  The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Thu, 07/16/2009 11:26 PM  
|  National 

Defense Minister Juwono Sudarsono has denied the Indonesian Military (TNI) was 
involved in the recent armed attacks on US gold and copper mining giant PT 
Freeport Indonesia in Papua.

That is just wild speculation, he said Thursday.

Juwono however said he was uncertain as to whether the secessionist Free Papua 
Movement (OPM) was involved in the series of shootings, that left three people 
dead. 

Let's just wait for the police investigation, he said, adding that many 
parties might want to attack a company as profitable as Freeport for various 
reasons. 

Every business managing strategic commodities such as copper are attractive 
targets to various parties, he said.

He added it was possible the wide social and economic gap in the region had 
triggered the incidents.

Spokesman for the National Police, Brig Gen Sulistyo Ishak, said 700 officers 
have been deployed in the wake of the recent incidents.


http://www.thejakartapost.com/news/2009/07/16/papua-council-wants-independent-investigation-freeport-incident.html

Papua Council wants independent investigation into Freeport incident 
The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Thu, 07/16/2009 7:50 AM  |  National 

The Papua Council Presidium (PDP) has called on the central government to form 
an independent team to investigate a series of shooting incidents near a gold 
and copper mine in Papua.

PDP secretary general Thaha M. Alhamid said on Thursday the team probing the 
shootings on the road to Freeport Indonesia's Gresberg mine could include 
people from the government, security authorities and members of civil society 
strongly committed to disclosing the truth behind the incidents.

Let's support an independent investigation to find facts, what and who are 
behind this incident, Thoha told Antara news agency on Thursday. 

Five shooting incidents occurred in the past few days along the road between 
the town of Timika and the Grasberg mine, killing three people: an Australian 
working for Freeport, a Freeport security guard and a police officer, as well 
as injuring several other security officers.

Authorities initially named Free Papua Organization (OPM) leader Kelly Kwalik 
as the suspected mastermind of the attacks, but official statements now refer 
to an armed group of professional marksmen.

The National Police and the Army have deployed officers to investigate the 
series of shootings and have started to comb the area around the site of the 
attacks.

Several analysts have suggested the violence is likely to be the result of a 
long-standing rivalry between paramilitary police units and soldiers competing 
for control of the illegal multimillion-dollar protection and gold mining 
businesses around Freeport.

Indonesian Defense Minister Juwono Sudarsono asked people to refrain from 
speculating on police rivalry in comments to the Jakarta Foreign 
Correspondent's Club Wednesday, as quoted by the Associated Press. But he noted 
that rouge elements in the military might have had a hand in the unrest.


http://www.thejakartapost.com/news/2009/07/16/indonesia-boost-police-freeport-mine.html

Indonesia to boost police at Freeport mine 
Niniek Karmini ,  The Associated Press ,  Jakarta   |  Thu, 07/16/2009 1:19 PM  
|  National 

Indonesia is deploying police special forces to end a wave of deadly shootings 
at the world's largest gold mine run by U.S.-based Freeport in the remote 
Indonesian province of Papua, a police official said Thursday.

A wave of attacks since Saturday along a road to the mine has marked the worst 
violence to hit Freeport's operations in the restive province since the murder 
of three teachers, including two Americans, in August 2002.

At least 15 people, most of them police officers, have been killed or wounded 
along the 40-mile (65-kilometer) road from Freeport's sprawling Grasberg mining 
complex to the mountain mining town of Timika.

National Police spokesman Brig. Gen. Sulistyo Ishak said we have decided to 
increase enforcement measures to restore security.

Police special forces would be sent, along with army soldiers, but he did not 
say how many.

Mindo Pangaribuan, a spokesman for the Indonesian subsidiary of Freeport 
McMoRan Copper  Gold, Inc., said the road has been declared off limits to 
Freeport workers - numbering around 20,000 excluding on site family members - 
because of security reasons.

It was unclear how long the travel ban would last, but the company said it 
would not affect its business operations.

On Wednesday, five police officers were injured by gunfire and taken to a 
Freeport-owned hospital, raising the number of wounded to 12, Papua's chief 
detective, Bambang Rudi, said Thursday.

They were shot in the stomach, hand and thigh when they were 

CiKEAS Are women with headscarves the 'other' of Islamic men?

2009-07-17 Terurut Topik sunny
http://www.hurriyetdailynews.com/n.php?n=are-women-with-headscarves-the-8216other8217of-islamic-men-2009-07-17

Are women with headscarves the 'other' of Islamic men?
Friday, July 17, 2009
Isil Egrikavuk
ISTANBUL- Hürriyet Daily News

Debate over why Islamist men are marrying uncovered women has opened a 
Pandora's box, with some saying the matches are simply made for love, while 
others point to political interventions that have re-positioned women in 
Turkish society.

Ahmet Hakan, a columnist for daily Hürriyet, made headlines last week by 
drawing attention to recent marriages between women who do not wear headscarves 
and Islamist men. Hakan gave as examples the sons of Istanbul Mayor Kadir 
Topbas and Vice-Prime Minister Bülent Arinç, both of whom have partners who do 
not cover their heads.

If conservative men do not marry headscarfed women, who is going to marry 
them? Hakan asked, saying that Islamist men do not want to bring a black 
woman with them. They do not want to be seen in public with someone who will 
be a burden for them.

Political or sensual?

Hakan's argument was not a new one; another Islamist columnist, Ismail 
Kiliçarslan, asked the same question four years ago. Yet Hokan's column 
prompted several other journalists, writers and intellectuals to take up the 
subject again.

Ismet Berkan from daily Radikal was the first to respond, arguing that marriage 
decisions are individual and based on love, rather than political arguments.

The decision between wearing a headscarf or not is an individual one, Berkan 
wrote. When we bring such arguments into political debates, we open up a door 
for sociological analyses that are worth nothing.

Some agreed with Berkan, saying that such debates were useless. Conservative 
writer Abdurrahman Dilipak sounded a similar note, saying, Such debates are 
not grounded in any sociological analysis. They are just filling up the 
headlines.

Yet some see other motives behind the trend. Writer Cihan Aktas believes that 
one main reason for such marriages is men's desire to build a career. Women 
who do not wear the headscarf are seen as a symbol of modernity, she said. In 
one of my stories, I wrote about a governor who started seeing his 
[headscarfed] wife as a burden on his political career.

Indeed, the wife of former Istanbul Mayor Ali Müfit Gürtuna has been the focus 
of such debate. After her husband left his post and jumped back into politics 
in 2007, Reyhan Gürtuna removed her headscarf, saying, Everyone should be free 
in their choice of dress.

Others point to recent political interventions as the real crux of the matter. 
In an interview with Tempo24, Ayse Böhürler from the ruling Justice and 
Development Party, or AKP, traces the trend all the way back to a military 
memorandum issued Feb. 28, 1997, in which Turkey's National Security Council 
announced its decisions in response to what it saw as growing Islamic support.

Before Feb. 28, the situation was very different. Muslim men and women could 
work together in an office comfortably. After Feb. 28, headscarfed women were 
seen as the symbols of a conservative look, she said. Now conservative men 
think that headscarfed women expose men as conservative. So, either in their 
private or professional lives, men do not want to be seen with women who wear a 
headscarf.

Gül's case

Useless or not, the headscarf has been the subject of many heated debates in 
Turkey. When Abdullah Gül was chosen as the president in 2007, his wife's 
headscarf made more news than his own views on religion.

Academic Nilufer Göle writes frequently about the position of women in both 
public and private spaces in Muslim society. The difference between the West 
and the East declares itself in the position of women in society, she said. 
The Turkish modernization movement has tried to overcome this difference by 
grounding itself in female rights. Yet Islamic movements today display this 
difference by putting the women in the foreground.

So is showing the hair a symbol of modernity? Canan Aritman, a deputy from the 
Republican People's Party, or CHP, said she definitely thinks it is. Being 
modern is not just a way of thinking, it is also about our image. It is about 
how we dress, she said. Before President Abdullah Gül was married to his 
wife, she did not wear a headscarf either. In the male-dominated Islamist 
community, it is a matter of pride to cover up the women. I believe that those 
newlyweds will also cover their heads soon.





CiKEAS Militants Eyed in Indonesian Bombings

2009-07-17 Terurut Topik sunny
http://www.nytimes.com/2009/07/18/world/asia/18indo.html?_r=1ref=global-homepagewanted=print

July 18, 2009
Militants Eyed in Indonesian Bombings 
By NORIMITSU ONISHI
JAKARTA, Indonesia - The nearly simultaneous suicide bomb attacks at two 
American hotels on Friday showed that Islamic terrorist groups, though 
significantly weakened in Indonesia in recent years, still had the means to 
mount deadly assaults in one of the most heavily secured areas here in 
Indonesia's capital.

Indonesian officials said it was too early to identify those behind the attacks 
at the JW Marriott and Ritz-Carlton hotels, which killed eight people and 
wounded at least 50. But they appeared to be focusing on domestic militants, 
possibly individuals or splinter groups loosely tied to Jemaah Islamiyah, the 
Southeast Asian terrorist network linked to Al Qaeda.

The attacks were a blow to the Indonesian government, which had been credited 
with cracking down on Jemaah Islamiyah and for keeping Indonesia free of 
terrorist attacks since late 2005. The explosions took place nine days after 
President Susilo Bambang Yudhoyono was overwhelmingly re-elected to a second 
term, riding a wave of popularity for fighting corruption and restoring a 
measure of stability.

Mr. Yudhoyono said at a news conference that the bombings were perpetrated by 
terrorist groups, but that he could not say whether these groups are the same 
ones behind previous attacks. He said the attacks may have been linked to the 
electoral campaign, during which threats were made against him.

Jemaah Islamiyah led several attacks against Western-linked sites in Indonesia 
this decade, including one in 2003 against the same Marriott that was struck 
Friday. A bombing at a nightclub in Bali killed 202 people in 2002; two years 
later, a car bomb at the Australian Embassy here killed 9 people.

Many of Jemaah Islamiyah's leaders and foot soldiers have been arrested or 
executed in recent years, not only in Indonesia, but also in other Southeast 
Asian countries. But one leader, Noordin Muhammad Top, a Malaysian-born 
extremist said to be leading a splinter group, remains free and is believed to 
be in Indonesia.

A senior Indonesian counterterrorism official said that although Jemaah 
Islamiyah was no longer the force it once was, small groups of militants, some 
with ties to Mr. Noordin, still operated inside the country. Some had been 
arrested in the last month, most recently in Cilacap in Central Java, he said.

They're not linked in a hierarchical way with J. I., the official said of 
Jemaah Islamiyah, speaking on the condition of anonymity because he was not 
authorized to talk to the news media. But they exchange information and 
expertise. They all maintain the same belief: that there should be an Islamic 
state with Shariah law in Indonesia.

Some experts said that the Indonesian authorities had underestimated the 
resilience of Islamic militants, regardless of whether they were officially 
linked with Jemaah Islamiyah. 

In an opinion article published, by coincidence, on Friday in the newspaper The 
Australian, Noor Huda Ismail, executive director of the International Institute 
for Peacebuilding in Jakarta, a private organization focusing on security 
issues, warned that the Indonesian authorities were growing complacent.

Writing with an official at the Australian Strategic Policy Institute, Mr. Noor 
said the splintering of Jemaah Islamiyah's leadership, as well as the recent 
release from prison of former members who had not been properly rehabilitated, 
had increased the risk of attacks.

In an interview, Mr. Noor said: At this point, we can't say who was behind 
today's attacks. But we can say that there was a new pattern today. Before, 
attacks were carried out by cars containing explosive materials. Today, they 
attacked from inside the hotels. The terrorists have become more efficient and 
sophisticated.

In 2003, a car exploded outside the Marriott here, killing 12 people. Since 
then, most luxury hotels in Jakarta have erected barricades; guards stationed 
at hotel entrances typically check inside and underneath cars, while guests 
usually go through metal detectors. The Marriott and Ritz-Carlton, in a 
relatively quiet neighborhood of luxury hotels, apartment buildings and 
embassies, were considered among the safest hotels.

But the suspects behind Friday's attacks registered as guests at the Marriott 
on Wednesday, occupying Room 1808, where a bomb was found and defused after the 
morning explosions, Indonesian officials said. The authorities said they had 
located the bodies of the two suicide bombers but had not identified them yet.

Six people were killed at the Marriott, and two at the Ritz-Carlton, officials 
said. At least one foreigner, Timothy David Mackay, 62, a New Zealander who was 
the chief executive of a cement and concrete maker, Holcim Indonesia, was among 
the dead. Eight Americans were among the more than 50 wounded, 

Re: CiKEAS KidsFfest 2009 l Parents Workshop untuk Pendidikan Sex Remaja l Selasa 21 Juli 09 l Gratis!

2009-07-17 Terurut Topik toimacho
Jumat, 17/07/2009 08:52 WIBLobi Hotel JW Marriott Hancur Berantakan Jakarta - 
Ledakan juga terjadi di hotel JW Marriott yang terletak sekitar 50 meter dari 
Hotel Ritz Carlton.  Lobi hancur berantakan. Darah berceceran.Petugas 
kepolisian menyisir lokasi ledakan. Tidak seorang pun diizinkan masuk. 
Sementara seluruh karyawan telah dievakuasi.Sementara itu di Hotel Ritz 
Carlton, tim gegana terus melakukan penyisiran di restoran. Bangunan di sekitar 
restoran juga hancur. Lobi utama Ritz Carlton tampak kaca berhamburan.Police 
line pun telah dipasang di sekitar lingkar Mega Kuningan.Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi kejadian 
ledakan di Hotel Riz Carlton dan JW Marriott, Mega Kuningan, 
Jakarta.Berdasarkan informasi yang detikcom himpun dari Biro Pers dan Media 
Istana Kepresidenan, Jumat (17/7/2009), SBY dan rombongan pagi ini akan segera 
menuju ke lokasi.Ledakan ini terjadi sekitar 08.00 WIB. Belum diketahui secara 
pasti sumber ledakan tersebut.(anw/rdf)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: vivian idris karang_su...@yahoo.com

Date: Thu, 16 Jul 2009 19:36:56 
To: Detikcomreda...@detiknot.com; A. Mufied Duta 
Masyarakatabdullah_mufi...@yahoo.com; DWadwiyapascah...@hotmail.com; 
DyviaComy...@dnet.net.id; edwin.irva...@fhm.co.id; heru 
hendratmokoh...@isai.or.id; Koran Kompaskom...@kompas.com; Koran Suara 
Pembaruankora...@suarapembaruan.com; Koran Minggu Jakarta 
Postsundayp...@thejakartapost.com; Majalah Hersnata6...@cbn.net.id; Majalah 
Provokesi...@simple-indonesia.com; Radio 68Hreda...@kbr68h.com; Radio 
Indikafm9...@indika.co.id; Reza Pusponegororeza.pu...@mediasatu.com; febe 
riri siahaanf...@harpersbazaar.co.id; Ida Sinar Harapandalin...@yahoo.com; 
Benny Suara Merdekabennybe...@yahoo.com; seno joko 
suyonos...@mail.tempo.com; Totot Indrartoto...@ad-diction.org; 
zaldyjournal...@yahoo.com; ac...@yahoogroups.com; 
akub...@yahoogroups.com; baca bacabacab...@yahoogroups.com; 
belajardes...@yahoogroups.com; bungamatah...@yahoogroups.com; 
cikeas@yahoogroups.com; d...@yahoogroups.comd...@yahoogroups.com; 
dunia-f...@yahoogroups.com; eksot...@yahoogroups.com; naratamatv 
groupnaratam...@yahoogroups.com; indomo...@yahoogroups.com; 
jenisudarw...@yahoogroups.comjenisudarw...@yahoogroups.com; 
komik_indone...@yahoogroups.comkomik_indone...@yahoogroups.com; 
mediac...@yahoogroups.com; musyawarah-bur...@yahoogroups.com; 
ppiin...@yahoogroups.comppiin...@yahoogroups.com; 
sastra-pembeba...@yahoogroups.com; 
sayang_a...@yahoogroups.comsayang_a...@yahoogroups.com; 
sukuku...@yahoogroups.com; thebrand...@yahoogroups.com; 
unik-mu...@yahoogroups.comunik-mu...@yahoogroups.com; 
viv...@aksara.comviv...@aksara.com
Subject: CiKEAS KidsFfest 2009 l Parents Workshop untuk Pendidikan Sex Remaja 
l Selasa 21 Juli 09 l Gratis!


Great Moms and Dads,
Kidsffest the 1st international children film festival is here. Taking place 
from July 17-26 2009. Take the whole family to see films for children from all 
over the world for a memorable weekend.
Don’t worry, the screening are concentrated on weekend, starting July 18, 19, 
24, 25, 26 of 2009. Get the ticket in Blitz Megaplex Grand Indonesia  21 
Cinema PI mall 1, first films starts as early as 10am in the morning and 
continues until 5pm.
For complete schedule visit www.kidsffest.org, for more info call me at 
0815-86408712
 
We’d like to invite you to our free Parents Workshop on Sex Education for 
Teenagers
KidsFfest mengaharapkan kehadiran anda dalam acara Parents’ Workshop untuk 
Seksualitas Remaja.
Dalam workshop ini narasumber yang terdiri dari pakar seksualitas remaja, 
pendidik anak, dan media remaja akan membahas dan membagi data dan informasi 
penting seputar seksualitas Remaja dan berdiskusi bersama Anda kasus-kasus dan 
persoalan khas yang dihadapi orang tua dengan anak remaja.
 
Narasumber: 
Ninuk Widiantoro (Yayasan Kesehatan Perempuan)
Lestari P. Handojo (Principal Sekolah CIKAL)
Palupi Ambardini (Pemred majalah Gadis)
Moderator: Ersa Mayori
 
Tanggal  waktu:    21 Juli 2009, jam 15:30
Tempat:   Restoran Palalada, Alun-Alun 
Indonesia, Grand Indonesia
    
Program Acara:
15:30-16:00  Registrasi Tamu  afternoon tea
16:01-16:15  Opening dan perkenalan narasumber oleh moderator Ersa 
Mayori
16:16-16:46  Pemutaran film Education of Shelby Knox 
16.47-17:02  Pembahasan oleh Ninuk Widiantoro (Yayasan Kesehatan 
Perempuan) soal  
    Seksualitas Remaja
17:03-17:18  Pembahasan oleh Lestari P. Handojo (Principal Sekolah 
CIKAL)
17:19-17:34  Berbagi kisah seputar seksualitas remaja oleh Palupi 
Ambardini(Pemred    
   Majalah Gadis)
17:35-19:00 Tanya jawab dan diskusi
Penutup
 
Workshop diberikan secara cuma-cuma dengan kapasitas terbatas. Silakan hubungi 
i...@kidsffest.org atau Sandy di 

Bls: CiKEAS Siapa Pelaku Terror Pemboman Ini ???

2009-07-17 Terurut Topik ag moz
hey hafsah anda lebih kejam dari peneror bom itu
anda begitu mendiskreditkan islam jangan-jangan anda memang orang yang ingin 
memcah belah bangsa ini yang sangat rawan dengan konflik astas dasar sara
 
hati-hati anda 
 
 


--- Pada Kam, 16/7/09, Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com menulis:


Dari: Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com
Judul: CiKEAS Siapa Pelaku Terror Pemboman Ini ???
Kepada: CIKEAS@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 9:25 PM


  



Siapa Pelaku Terror Pemboman Ini ???

Syariah Islam itu penuh kekerasan, penuh ketidak adilan, penuh dengan 
pengkhianatan2, oleh karena itu dari zaman dulu setiap caliph selalu mengalami 
pembunuhan karena akibat dari kekerasan, ketidak adilan, dan pengkhianatan2 
yang berlangsung ini hanya mewariskan dendam2 turun temurun hingga saat ini 
dendam antara sesama nya seperti Syiah dan Sunny tidak akan pernah luntur.

Dendam mendendam ini bukan hanya berlangsung antara Syiah dan sunni, tetapi 
juga dengan banyak sekte2 Islam lainnya yang bahkan sudah ada yang punah akibat 
kalah dalam adu kebiadaban ini.

Dizaman sekarang, seorang caliph atau seorang raja, hanya bisa berhasil 
menegakkan Syariah Islam apabila ada backing kekuatan dari luar. Contohnya, 
Syariah Islam sudah lama rontok di Arab Saudia kalo tidak dibackingi Amerika. 
Dengan kekuatan senjata Amerika itulah Caliph Saudi Arabia ini mampu menegakkan 
Syariah Islam versinya sendiri yang disebutnya Wahabi.

Bukan cuma Saudi Arabia saja, tetapi juga Iran, Kuwait, Yaman, Bahrain dan 
banyak lagi negara2 Syariah yang kesemuanya memiliki backing masing2. Kalo saja 
kita bertumpu kepada ajaran Islam masing2nya, maka Syariah Islam itu cuma satu, 
atau cuma boleh satu dan yang lainnya ditumpas. Tetapi dizaman sekarang kita 
bisa menyaksikan Syariah Islam yang banyak versinya karena para backingnya itu 
sendiri cuma membackingi tegaknya bukan membackingi untuk menghancurkan yang 
lainnya. Dengan kata2 lain, para backing itu sebenarnya juga saling bekerja 
sama untuk mendulang untung masing2 tanpa mengganggu satu kepada yang lainnya.

Demikianlah jawaban yang tepat untuk memahami siapa yang meledakkan bomb2 baru2 
ini di kuningan. Mereka semuanya adalah para pendukung Syariah Islam yang satu 
aliran dengan MUI, dan mereka memang punya backingnya dan backingnya ini tentu 
harus punya kekuatan. Para backing ini juga punya agenda tawar menawar yang 
pada saatnya bisa jadi para pelaku pemboman ini akhirnya dikorbankan dan sambil 
melatih pelaku2 baru.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

















  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

CiKEAS Pelatihan Food Hygiene HACCP di Balikpapan 28-29 Juli 2009 [4 Attachments]

2009-07-17 Terurut Topik Aprilia Budihartini


Pelatihan Food Hygiene HACCP di Balikpapan 28-29 Juli 2009 
   
Yth Direktur, Manajer HRD, Manajer HSE, Manajer Catering, Dokter Perusahaan, 
Paramedik Perusahaan, 
  
Mendirikan perusahaan catering tidak sukar, namun bahaya dan risikonya besar 
sekali. Paling sedikit risiko dikecam makanannya tidak enak. Paling berat 
terjadi keracunan makanan, dan karir catering akan musnah bersamanya. Keracunan 
makanan adalah hal yang sering terjadi di Indonesia . Suhu udara yang hangat 
sangat memudahkan terjadinya keracunan makanan. 
  
Sejak lama dilakukan inspeksi food hygiene. Namun upaya ini tidak efektif. 
Pemeriksaan hanya dilakukan pada satu saat, seperti kita memotret saja. Kini 
dianjurkan menggunakan metode HACCP. Pemeriksaan dilakukan pada proses makanan, 
sejak ditanam sampai di meja makan. 
  
Nah jika mau berdiskusi lebih lanjut mengenai pencegahan keracunan makanan 
kepuasan rasa, silakan mendaftarkan diri pada pelatihan Food Hygiene HACCP di 
Balikpapan 28-29 Juli 2009. Silakan hubungi ibu Indah di HP No 0811 9931 727 
atau ibu Atik di HP 0813 1052 0490, atau telepon di 021 734 3651 dan fax: 021 
735 8966 atau email ke: zsudj...@yahoo.com. 
  
Sampai jumpa di pelatihan, 
  
Salam, 
Dr Sudjoko Kuswadji MSc( OM ) PKK SpOk 
Konsultan dan Fasilitator Kesehatan Kerja


  

Re: CiKEAS Re: Virus Flu Babi Sumber Pemurtadan !!!

2009-07-17 Terurut Topik toimacho
Jumat, 17/07/2009 08:52 WIBLobi Hotel JW Marriott Hancur Berantakan Jakarta - 
Ledakan juga terjadi di hotel JW Marriott yang terletak sekitar 50 meter dari 
Hotel Ritz Carlton.  Lobi hancur berantakan. Darah berceceran.Petugas 
kepolisian menyisir lokasi ledakan. Tidak seorang pun diizinkan masuk. 
Sementara seluruh karyawan telah dievakuasi.Sementara itu di Hotel Ritz 
Carlton, tim gegana terus melakukan penyisiran di restoran. Bangunan di sekitar 
restoran juga hancur. Lobi utama Ritz Carlton tampak kaca berhamburan.Police 
line pun telah dipasang di sekitar lingkar Mega Kuningan.Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi kejadian 
ledakan di Hotel Riz Carlton dan JW Marriott, Mega Kuningan, 
Jakarta.Berdasarkan informasi yang detikcom himpun dari Biro Pers dan Media 
Istana Kepresidenan, Jumat (17/7/2009), SBY dan rombongan pagi ini akan segera 
menuju ke lokasi.Ledakan ini terjadi sekitar 08.00 WIB. Belum diketahui secara 
pasti sumber ledakan tersebut.(anw/rdf)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com

Date: Thu, 16 Jul 2009 13:11:29 
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Subject: CiKEAS Re: Virus Flu Babi Sumber Pemurtadan !!!


Hafsah Salim muskitaw...@... wrote:
 Virus Flu Babi Sumber Pemurtadan !!!   
 Babi itu diharamkan dalam Islam, bukan
 cuma babinya, piring yang dijilat babi
 juga piringnya jadi haram.


Daging ayam yang menempel dengan daging babi, maka daging ayamnya tidak boleh 
dimakan karena sudah menjadi haram.

Flu burung yang menular ke babi, maka flu burung ini berkembang menjadi lebih 
ganas didalam daging babi untuk kemudian ditularkan kepada muslimin.

Umat Kristen yang mem-bagi2kan supermie saja sudah harus menganggap supermie 
itu haram karena supermi itu penyebab murtadnya muslimin.  Dan supermie ini 
menyebarkan pemurtadan dan oleh karenanya supermie ini diharamkan dan wajib 
dilarang dan umat Kristen ini merupakan sumber pemurtadan.

Oleh karena itu sama halnya, muslimin yang menerima dan memakan supermi ini 
membuat si muslim ini menjadi murtad dan dinyatakan murtad.

Tidak bedanya, virus flu burung yang berasal dari babi termakan atau menularkan 
kepada muslimin satu kepad muslimin lain juga merupakan pemurtadan.  Muslimin 
yang terkena flu babi harus dinyatakan murtad dan tidak boleh menyebarkan 
pemurtadan.

Lalu, mana yang lebih murtad?
Muslimin yang makan supermi dari orang kafir atau muslimin yang makan virus flu 
babi yang berasal dari babi???

Tetapi ada unsur lain, yaitu kalo bermanfaat dan memang karena dibutuhkan 
karena tidak ada pilihan lainnya, maka virus flu babi ini boleh dihalalkan.

Tetapi apakah benar flu babi itu bermanfaat dan dapat dimanfaatkan karena tidak 
ada pilihan lain sehingga bisa dianggap halal???

Y.   masalah ini masih harus diseminarkan oleh para ulama di MUI untuk 
menemukan solusinya, dan kalo solusinya tidak bisa dipecahkan, maka sebaiknya 
para ulama melakukan mubahalah.

Ny. Muslim binti Muskitawati.









CiKEAS Bom Mariot Ini Menjamin Peningkatan Pengangguran !!!

2009-07-17 Terurut Topik Hafsah Salim
Bom Mariot Ini Menjamin Peningkatan Pengangguran !!!

Meledaknya lagi bomb2 terrorist memastikan makin banyak investor yang kabur, 
memaksa mereka yang berencana mau investasi di Indonesia malah membatalkannya.

Jangankan investor, cuma kesebalasan MU aja langsung membatalkan kunjungannya 
dan tidak merencanakan akan kembali dimasa depannya.

Pengangguran sudah melebih limit yang bisa ditanggung pemerintah, dengan 
meledaknya bomb2 ini, meledak jugalah pengangguran ini melebihi porsinya.  
Wajar kalo kriminal, seperti perampokan, pencurian, penggangsiran, penipuan, 
bahkan pemerasan juga akan meningkat pesat melebih pesatnya laju pertumbuhan 
ekonomi yang sekarang sedang mandek ini.

Kondisi paling buruk sudah dipastikan dan sudah sama2 kita ketahui nasibnya 
dimasa depan yang dekat ini.  Kewaspadaan anda perlu dipertinggi agar jangan 
sampai kecolongan sementara pertajam mata agar jangan lewatkan kesempatan untuk 
nyolong.

Pilihan anda cuma dua baik anda itu orang kaya ataupun anda orang miskin, anda 
harus nyolong kalo ada kesempatan, dan jangan sampai kecolongan kalo lagi 
lengah.

Yaaa  memang hidup begitu tidak bisa dikatakan enak, tapi semua ini khan 
cuma sementara, justru nanti kalo sudah mati itu anda akan mengenyam enaknya 
karena sudah pengalaman didunia fana ini.

Ny. Muslim binti Muskitawati.