Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Atasi Macet, DKI Kaji Sistem Ganjil-Genap
Kenapa ya..kok selalu volume kendaraan dan pertumbuhan jalan yg diributin. Kenapa ga public transport yang diperbaiki biar aman dan nyaman, pembenahan trotoar diperlebar dan diperjelas peruntukannya. Kalau public transport aman dan nyaman, banyak orang yang mau naek public transport. Kalau sidewalknya lebar dan ga dipake parkir ojek atau tukang jualan, akan banyak orang mau jalan kaki. Contoh, kawasan mega kuningan di jakarta. Orang mau jalan kaki dari menara rajawali ke mal ambasador karena trotoarnya nyaman. Tapi dari hotel manhatan ke mal ambasador yg notabene jaraknya sama mau ga orang jalan kaki..tentu tidak karena sidewalknya kecil dan susah untuk jalan. Kalau saja seandainya 2 hal tersebut diperbaiki, saya yakin kemacetan bisa berkurang. Rgds//bagus On 4/3/09, Inu Febiana wrote: > Setuju dg pak oni, terlalu banyak kebijakan yg bertele-tele. Maaf bila > tidak berkenan, saya sudah lebih dari 3 taun hampir tidak pernah > bertemu dengan seekor binatang prasejarah bernama "macetus > jakartanensis" alias macet di jakarta :). > > Peraturan bersifat memaksa, paksakan penduduk Jakarta untuk bersepeda, > sediakan sarana pendukungnya.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pajak
Thread ini membuka luka lama...:( Tahun lalu sebenarnya adalah tahun yg baik untuk perusahaan dimana saya bekerja. Kami para karyawan mendapatkan persentase kenaikan gaji yg jauh lebih tinggi dari tahun² sebelumnya. Belum hilang senyum dibibir, kita dapat info lagi bahwa pembagian bonus juga dengan persentase yg tak terkira. Semakin lebarlah senyum dibibir kita. Semua karyawan gembira dan bahagia saat menerima surat resmi tentang hal² tsb. Setelah menerima surat, iseng² saya mampir kemeja finance dan minta dihitung berapa nilai setelah dipotong pajakAlamak..hampir 30% dari angka yg tertera. Sakit sekali hati ini, hasil kerja keras dan jerih payah diambil begitu saja. Dan entah mengapa..selama seminggu penuh setelah itu jalanan luar biasa macet. Yg biasanya 1 jam jadi 2,5 jam...ampun deh makin dongkol lah hati ini. Sepanjang hari ngomel² melulu, sampai istri saya kesel dan bilang "sudahlah pa, emang sudah kewajibannya kok." Lambat laun saya paksa untuk menelan kenyataan ini. Tapi saat membaca thread ini.waduh..pedih hati ini.. *maafjadicurhat* On 3/10/09, Imam wrote: > Karena itu jangan salahkan rakyat bila enggan membayar pajak. Kalau pajak > itu sebanding dengan kompensasi yang diterima rakyat, dalam arti > infrastruktur baik, jaminan sosial memadai, tidak ada masalah. Tapi ini, > sudah pelayanan pajak amburadul, hasilnya malah dijadikan bancakan pejabat > lewat aturan 'upah pungut pajak'. > > Wassalam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PM Lesbian Pertama di Dunia
Saya tau menteri yang anda maksud pak, dan beliau ini diakui dunia internasional. Bahkan bangkok pun pernah mempergunakan jasa beliau sebagai konsultan. Kinerja beliau pun menurut saya adalah yg terbaik untuk bidangnya dibandingkan dengan para penerusnya, terutama yg sedang menjabat sekarang ini. On 1/29/09, Sulaeman_H. wrote: > Di Indonesia sendiri bukankah kita pernah punya menteri di jaman Pak Harto > dikenal menyukai orang sejenis kelamin? Bahkan menteri ini punya prestasi > yang cukup membanggakan dalam pengamatan saya. Saya tidak yakin, tapi kalau > ini benar, maka orang Indonesia yang umumnya sensitif dengan isu > sex sebenarnya sudah selangkah lebih maju. > SH
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
Ibu maya, Kembali ke soal pilihan dan selera. Kalau lawakan tukul bukan selera anda masih ada channel tv yg lain untuk ditonton, pilihan ada ditangan anda untuk pencet remote control tvnya. Perasaan hampir semua lawakan itu menghina kelemahan orang lain deh, slapstik dan kasar, belaga bego dan bersedia di hina. Tidak cuma pelawak indonesia bahkan di amerika pun di acara jimmy kimmel live, dia juga menghina orang. Tidak tanggung tanggung george bush dan obama pun dihina. Namanya juga lawakan, practical joke. Nothing serious about practical joke just to releave the nerves. Jadi..ga usah diambil hati nikmati acaranya, tertawa terbahak kalu ga suka ya ga perlu nonton. Rgds//bagus On 1/29/09, mayapurnamih...@yahoo.com wrote: > Wah ... Saya punya kesempatan curhat nich... > Walau saya tidak sedang membela bung Rudy, bagi saya masalahnya bukan > sekedar persepsi yang bbeda. > > Bagaimanapun melawak secara spontan seperti Tukul membutuhkan kretifitas dan > kecerdasan yang tidak banyak dimiliki pelawak lain. Komentar pak Godlip ini > benar adanya yang jadi masalah adalah tingkat kecerdasan yang bagaimana yang > dimiliki seorang Tukul ? Kecerdasan yang sperti ini rasanya hanya kecerdasan > yang di bwh rata2. Jelas saja tidak banyak dimiliki oleh pelawak lain yang > lebih cerdas. Yang pandai memilih kata2 yg lebih tepat dan lebih berkelas. > Dengan gaya bicara dan penampilan yg ada Tukul malah terkesan over acting. > Ingin tampil berkelas, sayangnya malah sama sekali ga bermutu. > > Jujur aja terkadang saya suka topik acaranya. Tapi terganggu dengan ocehan > ga bermutu dari pembawa acaranya. Lawakan yang memancing tawa itu sebenarnya > sama sekali tidak layak d tertawakan. Bagaimana bisa, orang yang mengatakan > dirinya keturunan hewan lahir di tong sampah lalu melemparkan lagi hinaan > lain pada lawan mainnya dengan hal yg hampir sama di katakan sbg hal yg lucu > ? Bukankah itu penghinaan bagi sang Ibu yang sudah membuatnya spt skrg ? > > Tukul - Vega - pepi tiga serangkai yang saling melontarkan joke yang isinya > penghinaan2. Yang saya tau ketika kita menghina seseorang atau dirinya > sendiri, sengaja atau sekedar bcanda sedang menghina sang PENCIPTA. Ga > peduli itu skedar bcanda atau demi profesionalisme sebuah pkerjaan. Masih > banyak bahan bcandaan lain yang lebih bmutu yang bisa di pilih dan > ditampilkan yang menunjukan bekelas atau tidaknya dia. > > Mari memajukan dan mendukung kreatifitas Anak Bangsa dengan memberi ruang > keluwesan kreatifitas. Saya mendukung pernyataan pak Berthy ini. Dengan > catatan kreatifitas yang bermutu yang akan menunjukan kelas kecerdasan kita. > Tanpa harus menyinggung siapapun, berpotensi menimbulkan masalah sara, dan > tetap memanusiakan kita. Emang enak disamain dgn binatang ? Skalipun bcanda > kayanya ttp aja ga bermutu > > Makanya kak Seto uring - uringan. Empat Mata dan Bukan Empat Mata ga ada > bedanya ! Acaranya sebenarnya cukup menghibur sayang pembawa acara dan > pendukung acaranya ga bermutu ! > Powered by Telkomsel BlackBerry(R)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Homoseksualitas adalah PENYAKIT JIWA
Yth pak wal dan juga yang lainnya, Bersyukurlah anda semua bukan homoseksual sehingga bisa menganalisa (atau menghina) kaum homoseksual. Mudah�an tidak ada sanak saudara anda semua yang homoseksual On 1/19/09, Wal Suparmo wrote: > Salam, > Saya menganggap orang homo itu sakit jiwa atau gila karena tidak dapat > menghargai dan MENIKMATI wanita yang begitu indah dan sedap tetapi memilih > menjadi penumbuk feses. > Tetapi sekali lagi, BUKAN DALAM KONTEKS homoseksualitas,dunia separuh > dikuasai oleh orang gila dan sakit jiwa karena terpuruk seperti sekarang > ini( banyaknya peperangan, kelaparan,kemiskinan dan penindasan yang ada > sekarang). > > Wasalam, > Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tergenang, Jakarta Kacau
Bung totot, Kalu dilingkungan terkecil, yaitu keluarga sendiri saya sudah tanamkan termasuk ke asisten dirumah. Tempat sampah dilapis karung plastik biar memudahkan petugas sampah pada saat pengumpulan. Setiap kamar ada tempat sampah kecil termasuk didalam mobil. Setiap bulan sekali selalu membersihkan got didepan rumah supaya bebas dari sampah. Anak saya pun sudah jadi polisi sampah sekarang, dia yang akan negur kalu ada orang sekitarnya buang sampah sembarangan. Mengomentari mengenai rumah dibantaran kali Kembali lagi bagaimana pemerintah menegakkan disiplin dan peraturan. Kalu memang tidak boleh, dari awal harus ditegaskan tidak boleh. Bukan hanya didiamkan saja malah dikasi aliran pln dan diberi nomer rumah. Begitu penghuninya makin banyak, mulai kebingungan bagaimana mengusir mereka. Itu juga berlaku untuk pasar kaget dan pedagang kakilima. Kalu memang tempatnya bukan untuk berjualan, janganlah dikasih ijin dari awal dan dkutip uang keamanan/kebersihan, karena setengahnya melegitimasi kegiatan tersebut. Contoh, kawasan pasar minggu, saat ini setengah badan jalan udah dipakai jualan, padahal 10 tahun lalu belum. Skrg coba, bisa ga ditertibkan, pasti susah sekali karena pedagang2 itu juga merasa sudah bertahun2 jualan disitu dan merasa membayar uang keamanan/kebersihan. Coba kalu pemda lebih tegas dan disiplin dari awal, hal2 tsb diatas bisa dihindari. > From: "T o T o T" > > Date: Fri, 16 Jan 2009 10:02:33 > To: > Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tergenang, Jakarta Kacau > > > W begitu to pak Riyanto... saya baru sadar, hehehe > Jadi BMG itu membantu tugas protokoler ya... > > Saya kira yg namanya tanggap darurat itu tetep perlu, namun > bahwa kejadiannya berulang2 terus dan makin parah, ini kan > perlu perencanaan dan pelaksanaan program yg jelas dan > konsisten, ya pak? > > Hari ini ada opini yg menarik di Kompas soal BKT. Kata otoritas > DKI, masalah banjir di Jakarta gak akan selesai kalau proyek BKT > juga gak selesai2 > > Apa benar ya? > > Salam, > Totot
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tergenang, Jakarta Kacau
Bung totot, Yang saya prihatinkan adalah, kenapa pejabat² negara kita ini kalau komentar suka seenaknya. Kalau memang pada saat kampanye lalu mengklaim dirinya berpengalaman, seharusnya sudah disiapkan langkah² kongkrit penanggulangannya. termasuk bagaimana mendisiplinkan masyarakat, kalau emang itu salah satu faktor utama penyebab banjir. Bukan lalu berkomentar menyalahkan kebiasaan masyarakat. Proyek bkt sampai sekarang juga ga jelas, kebetulan saya melewati daerah itu tiap pagi dan malam. Untuk ukuran proyek sebesar itu, jumlah pekerjanya sangat sedikit tidak terlihat keseriusan dalam pengerjaannya On 1/15/09, T o T o T wrote: > Bung Bagus, > bahwa adanya kebiasaan sebagian masyarakat > utk buang sampah sembarangan dianggap sbg penyebab banjir, > ini lain soal. Toh di kampung2 dan area perumahan ada yg namanya > kerja bakti yg secara rutin dilakukan. > > Tapi bahwa banjir di Jakarta sudah ada sejak bertahun2 lalu, ini yg > bener2 bikin miris. Banjir kok langganan! > > Kemaren juga ada bbrp acara di TV soal antisipasi banjir yg dilakukan > pemerintah DKI pas SBY berkunjung. Adanya cuma persiapan posko banjir, > pengerukan sampah, dan persiapan satkorlak utk pengamanan/evakuasi. > Terus sampai sejauh mana itu Banjir Kanal Timur-nya yg pernah di klaim akan > mengurangi dampak banjir di DKI? Wong bikin tanggul baru di Banjir Kanal > Barat > aja, yg baru belom jadi, eh yg lama sudah dirobohin duluan, ya banjir makin > parah! > > Kalau tiap awal tahun begini terus, lalu apa guna BMG sudah meramalkan cuaca > dan curah hujan jauh2 hari ya? > > Totot
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tergenang, Jakarta Kacau
Liat banget bung totot, Diacara yg sama juga ditampilkan ibu penjual warteg, waktu ditanya apa persiapan menghadapi banjir jawabannya ,"ya ga ada persiapan apa apa, tiap tahunnya selalu begini." Memprihatinkan. Lain berita di detik.com, bung foke mengunjungi korban banjir dan tertulis bahwa banjir akibat masyarakat suka buang sampah sembarangan. Tsk, yg katanya sudah berpengalaman On 1/14/09, T o T o T wrote: > Tadi pagi liat berita "Selamat Pagi" di Trans7 > dan sempet ada wawancara dgn seorang ibu tua di daerah > Muara Baru yg kata ibu tersebut sejak dia tinggal di daerah > situ tahun 1971 sudah ada rob, dan makin lama malah makin > besar, bukannya menghilang... > > Prihatin gak sih? > > Salam, > Totot > > > - Original Message - > From: Agus Hamonangan > To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Sent: Wednesday, January 14, 2009 5:52 AM > Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tergenang, Jakarta Kacau > > > > http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/01/14/01004055/tergenang.jakarta.kacau > > Jakarta, Kompas - Hujan yang mengguyur Jakarta sejak pukul 04.00, > Selasa (13/1), menggenangi 33 ruas jalan dan menimbulkan kemacetan di > mana-mana. Sementara itu, sebuah bajaj tergencet pohon tumbang dan > sebuah kendaraan boks terbalik. > > > . > > > [Non-text portions of this message have been removed] > >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boycott? Google and Facebook
Alhamdulilah...senior� yang saya hormati di milis fpk ternyata memang bijaksana. Tidak terpancing hasutan picik untuk memboikot dengan membabi buta. Masih banyak cara untuk menunjukkan keprihatinan dengan akal sehat dan pikiran terbuka. Tidak asal turun kejalan demo memboikot produk amerika, dimana peserta demonya pake celana jeans sambil merokok marlboro...begitu capek dan haus karena kepanasan terus minum coca cola ygbr Selamat berakhir pekan, mudah�an ketidakadilan yang terjadi di gaza bisa cepat berakhir dan tidak berlarut larut On 1/10/09, jajang c noer wrote: > jadi gimana dong, kita mesti pindah serve? eh..server..? repot ya. > mesti buang jeans levis, lee. > apalagi barang2 amerika saya yammm > long torso maidenform. (wah, pake stagen deh) > apa lagi ya... havermout Quaker Oats- buatan mana? > stop nonton film2 amerika. tolak undangan2 ke festival2 film disana...? > berteman dengan kawan2 keturunan yahudi? ah. > > tapi apa urusannya amerika? apa hubungannya orang yahudi amerika dengan > israel? > > vitamin suplemen saya kayaknya buatan amerika. sangat cocok buat saya. > > nggak, ah. > > auk ah, gelap.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PPP Tertarik Sepatu Al-Zaidi Si Pelempar Bush
Haduh...kok sepertinya ga ada yg lebih penting untuk diomongin ya selain mau bikin replika sepatu butut? Memprihatinkan On 12/23/08, Agus Hamonangan wrote: > JAKARTA, SENIN — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) > Suryadharma Ali mengatakan, partainya tertarik dengan sepatu wartawan > Irak Al-Zaidi yang beberapa waktu lalu dilemparkan kepada Presiden AS > George W Bush. Tentu saja itu cuma guyonannya saja di atas panggung > untuk menyegarkan suasana. > > "Namun, sepatunya cukup yang duplikat saja. Karena jika yang asli, > tentu tidak mampu," ujar Suryadharma sambil berseloroh ketika membuka > diskusi yang berjudul "Demokrasi, Bush, dan Sepatu Nomor 10", Senin > (22/12) di Kantor DPP PPP, Jakarta. Turut hadir dalam diskusi tersebut > adalah mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dan > Ketua Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Adian Husaini. > > Menteri Koperasi dan UKM ini bahkan sudah menyempatkan diri ke pasar > sepatu di Jakarta dan berpikir untuk membuat duplikatnya. Surya > memperkirakan biaya pembuatan duplikasi sepatu yang saat ini paling > diminati di seluruh dunia mungkin hanya sebesar Rp 200.000. Sementara > harga jualnya bisa lebih tinggi sehingga menghasilkan keuntungan besar. > > "Saya akan menjualnya Rp 1 juta, dan labanya akan saya gunakan sebagai > beasiswa untuk siswa dan mahasiswa berprestasi yang tidak mampu," ujar > Surya sambil tersenyum. Kalau memang prospektif, kenapa enggak dicoba? > Ada yang tahu bentuk, ukuran, merek, dan kondisi sepatu Al-Zaidi? > > HIN > > http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/22/21400811/ppp.tertarik.sepatu.al-zaidi.si.pelempar.bush > > = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.(untuk Samsidar S)
Saya juga perokok cukup berat, sudah lama pingin berhenti tapi selalu gagal mungkin karena niat yg kurang kuat sehingga gampang tergoda. Banyak orang bilang, kalu mau brenti langsung aja brenti total. Tapi yg saya alami bisa brenti 2 hari begitu hari ketiga malah makin banyak ngerokoknya. Sudah sebulan ini saya coba dengan ganti rokok dengan kadar tar dan nikotin serendah mungkin. Saat ini saya merokok (maaf nyebut merk) esse light, dan berhasil mengurangi frekuensi merokok jadi 20 batang per tiga hari. Mudah² an nanti bisa berenti total On 12/19/08, Bambang Riyanto wrote: > Pak Hendra, > > waktu kopdar di Plasa Senayan kebetulan saya duduk bersebelahan dengan Pak > Fuad. Beliau sharing beberapa kasus bagaimana orang bisa berhenti merokok. > Saya juga cerita, kalo dulunya saya juga perokok cukup berat (berhenti > hampir 4th yang lalu). Alasan saya cuma satu, karena sudah mau menikah dan > tidak mau istri saya nantinya terkena dampak negatif rokok (sebagai perokok > pasif). Saudara saya berhenti merokok karena istrinya sudah hamil karena > takut memberi efek jelek pada anaknya. Baru sebulan lalu Pakdhe saya > berhenti merokok setelah dideteksi oleh teman kalo paru-parunya sudah > bermasalah, padahal teman tadi bukan dokter, tapi seorang penyembuh yang > menggunakan daya prana. Pak Fuad lebih banyak punya koleksi cerita yang > sederhana, simple, tapi kok mujarab. > > IMO, perlu adanya trigger yang kuat walopun itu sederhana, seperti cinta > pada istri, pada anak, atau juga pada diri sendiri. Apa trigger itu, ya > tergantung dari masing2 perokok > > riyanto
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PSSI kalah lagi dari Thailand
Bendol emang aneh, pengurus pssi nya pun aneh. 4x bertanding, starting eleven nya sama strateginya pun sama. Meskipun sudah jelas terlihat strateginya tidak berjalan baik untuk menghadapi tim2 kuat, tapi tidak terlihat ada perubahan sedikit pun. Kenapa dari 22 pemain yang dipilih, kok bendol lupa memilih playmaker ya? Pengurus pssi pun aneh bin ajaib, sudah jelas peraturannya, tidak boleh menambah pemain ditengah turnamen kecuali ada yg cedera parah. Eh kok ya tiba2 mau masukin boaz sollosa, sudah jelas ditolak mentah2.ck ck ck memprihatinkan *hanyasupporterbiasabukanpengamat* On 12/17/08, rzain wrote: > > Setelah dikalahkan Thailand pelatih PSSI Bendol aneh mengatakan puas > atas permainan anak asuhannya sedangkan pelatih Thailand yang menang > justru mengatakan tidak puas. Bahkan Bendol mengatakan masih ada kans > menang di leg kedua di Thailand, tentu saja kesempatan ada tetapi hanya > dalam mimpi, karena mereka main di kandang yang tidak sekalipun PSSI > pernah menang di sana. > > Malapetaka sebenarnya terjadi ketika dikalahkan 2-0 ke11an Singapura > yang penduduknya hanya 4 juta dibanding Indonesia yang 215 juta. > > Semua ini karena terlalu banyak pemain asing dalam satu ke11an klub yang > sampai 6 orang sehingga pemain lokal terpinggirkan sehingga kurang > pengalaman. Mereka juga main dengan emosi tidak terkontrol yang lebih > banyak mengalahkan wasit bila kalah. > > > > rzain > > >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sepenggal Terang Natal di Orchad Road
Betul pak, itu promo untuk mengundang wisatawan asing untuk menghamburkan uangnya di negara singa tersebut. Promo apakah yang dilakukan oleh pemerintah kita untuk mengundang wisatawan berkunjung ke negara kita yang katanya lagi program visit indonesia year 2008? On 12/2/08, Lasma siregar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Yang namanya "terang Natal" di Orchad Rd, bandar Singapore ini > kan hanya promosi makan minum, relax sambil belanja (jual beli) > dan ngopi, ngobrol, reunion dengan konco-konco lawas yang lamo > indak basuo atau sue ora ketemu (long time no see)? > > Natal yang lain di Bethlehem, Israel beda kisahnya! > Palestina lagi susah sembako gara-gara boikot, umat Christian > serba takut teroris dan yang mau ziarah serba kacau dan yang > namanya tempat suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi > So, this is Christmas (the real one!) > > Marilah mengenang/merayakan Natal ini dengan lahirnya sebuah > harapan baru di tengah puing-puing krismon yang putus segalanya! > Bagaimana konco-konco di Orchad Rd dan Bethlehem? OK? > > Salam > Las
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kalau PNS masuk jam 06.30 wib
Waduh pak manneke kok sudah mau marah marah. Kalau saya terus terang keberatan kalau masuknya makin pagi. Kasian anaknya kasian orang tuanya juga. Anak saya masih TK besar, masuk jam 730, menurut saya itu waktu yg ideal. Kenapa, karena saya masuk kantor jam 9, pulang sampe rumah rata rata jam 9 malam. Anak saya baru satu dan setengah mati saya selalu berusaha mendampingi anak saya. Jadi bangun jam 6 pagi, (saya dan anak) siap siap jam 7 berangkat anter anak sekolah terus ke kantor. Jam 11 anak saya sampai rumah, main main, terus makan siang, terus tidur siang. Bangun tidur main diluar rumah. Maghrib mandi, makan belajar sampai jam 1930 baru nonton tv sambil nunggu papanya pulang jam 9 biar sempet ngobrol ngobrol dulu sebelum dianter bobo. Saya karyawan biasa yang tidak bisa keluar kantor seenak enaknya. Sering pekerjaan saya menuntut untuk kerja lembur, untungnya bisa diselesaikan dirumah. Jadi sebanyak apapun pekerjaan saya harus pulang jam 7 malam, supaya jam 9 sampai dirumah supaya sempet ketemu anak. Setelah anak tidur baru saya selesaikan pekerjaan yang tertunda. Nah kalau anak saya harus masuk jam 630, saya dan anak mesti bangun jauh lebih pagi, sedangkan waktu tidur tetap sama, jam 10 untuk anak saya dan jam 12 - 1 untuk saya. Jadi yah, terganggulah rutinitas saya dan anak. Ga tau kalu yang lain On 11/25/08, manneke budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Saya tak punya anak yang sekolah di Jakarta saat ini, dan tak punya alasan > buat mengkamuflase apapun karena saya tinggal di negeri lain. Dan saya > sangat menentang kebijakan jangka pendek yang dangkal ini. Eric mau jelaskan > kepada saya apa yang saya kamuflase-kan? > > Mumpung saya belum caci-maki kamu nih karena telah dengan kurang ajar > menuding para orangtua yang protes soal jam sekolah sebagai orang-orang yang > mementingkan dirinya sendiri dan cuma memakai anaknya sebagai alat untuk > memenuhi kepentingan sendiri. > > manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor
Bung ronald baharudin hutagaol yth, Sudah ada 23 e-mail menanggapi balada pengendara motor. Apa komentar anda, apakah anda berani meminta maaf atas kelakuan pengendara motor, seperti ketika anda mengatasnamakan pengendara motor pada saat anda menghiba hiba memohon pengertian dan belas kasihan? Atau memang anda sama dengan pengendara motor lainnya, bergaya sok jagoan di jalan raya, kalau terjadi kecelakaan berusaha kabur, atau kalau tidak bisa kabur berusaha menghiba hiba supaya tidak mengeluarkan ganti rugi? Mana komentar anda selanjutnya? On 11/13/08, Haniwar Syarif <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bu ED , > > saya setuju pandangan bhw aturan membatasi motor bisa tidak adil, dan > tidak melihat akar permasalahan sebenarnya > > > Tapi saya tetap aja gak bisa menerima nada mendayu dayu yg > tercermin ditulisan Ballada itu yg terkesan menyalahkan "orang kaya > bermobil " dan membenarkan yg salah ( jalan melawan arah dan naik ke > tyrotoar) > > lebih sedih lagi..ketika ada yg bereaksi terharu atas tulisan itu.( > apanya ygmengharukan ???) > > Hati saya berontak jadinya, padahal sebelumnya saya gk bereaksi > apapun pada tulisan pengendara motor yg bereaksi pada rencanba > kebijakanpembatasan , ada empati pd mereka > > Tapi, intinya bagi saya yg salah adalah tetap salah. > > lalu kalau mau terharu.. > > mungkin gak ya kita terharu untuk kejadian yg saya ceritakan .. > > bayangkan..menantu saya itu sedang hamil muda... ( ini kejadian bulan > lalu) , ditabrak motor yg berjalan dari arah yg salah ( jalan > melawan arah).., bisa bayngkan ketegangan mengingatnaisb > kandungannya , yg pertama itu ?lhamdullilah kandungannya selamat dan > hanya harus dirawat oleh ahli urut patah tulang haji Nawi.. > > atau > > cerita ttg kakak ipar saya ( ini tahun lalu), umurnya 70 tahun, dia > habis membeli pisang goreng utk istri tercintanya ( manis kan .. > kakek yg maish ingin bahagiakan istrinya yg kebetulan kakakku) , lalu > dia mau menyebrang , mobil sudah berhenti untuk mempersilahkannya > menyeberang, dan melangkahlah dia.. tapi motor dari sisi kanan mobil > itu trerus saja menyambar.., terbantinglah dia.., ada pendarahan > otak, ada saat kritis , dimana hampir saja beliau melepas nyawa, ada > operasi di kepalanya untuk mengambil mengatai pendarahan. Dia > akhirnya smebuh, tapi harus mulaibelajar jalan lagi., Bisa bayangkan > berapa juta yg harus keluar, hanya karena motor yg mestinya mengerti, > kalau mobil berhenti ya kemungkinan dia mau memberi jalan orang liwat. > > > > Lalu yg 3 hari lalu, mobilku di tabrak oleh pengendara motor dari > samping, yg membuat pintu kanan gak bisa terbuka dna chasis mobilku > bengkok, dan serunya ada solidaritas pengendara motor yg ingin > menyalahkanku hanya ktrn aku naik mobil, walau mobil kuno.yg bisa > jadi sama harganya dengan motornya.. > > > > Saya ingin pengendara motor terharu juga untuk tetanggaku yg > meninggal disambar motor dalam kejadian yg mirip kejadian dgn kakak iparku. > > > Jadi pemerintah memang harus memperbaiki moda angkutan umum.. tapi > pengendara motor ..pengendara mobil.. atau pengendara apapun tidak > punya hak untuk mencari cari alasan membenarkan kesalahan perbuatan mereka. > > > dan cobalah empati nya diarahkan pada korban perbuatan anda.. > karena amat tidak tepat jika anda menganggap diri sbg korban.. lha > maish bisa beli motor... gak miskin miskin amat kan.. , dabngak ada > yg maksa kok and aharus melanggar aturan..kalau toh ada ya sesama > teman anda sensiri. Seorang keponakanku ygnaikmotor , aku tanya ., > apa dia bgt juga ( sering melanggar ) , dan jawabnya " Oom, kalau > di lampu merah saya gak ikiu menerabas, maka saya justru di klaksonin > kawan pengendara motor lain..."...sediiihhh kan ? disini kita > mestinya ... terharu..., orang yangmerasa dirinya .."kecil " gak > tahan dgn cobaan jadi ornag kecill... dan ingin memperlihat betapa > kuasanya orang kecil itu.. > > > > > HS,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Pengendara Motor
Maaf ya pak, ini maksudnya mencari pembenaran karena keadaan? Minta dispensasi karena kondisi? Atau minta dikasihani? Trus gimana dengan saya pak, disenggol oleh sepeda motor di trotoar, dikatain "goblok, gw tabrak lu!" di zebra cross Gimana pak? Kalu cuma mencari dalih saya punya 1001 dalih On 11/10/08, Ronal Baharuddin Hutagaol <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > RBH > > > > Sebelumnya saya mohon maaf > bila tulisan berikut kurang berkenan. > Kami hanyalah ingin meminta maaf > kepada bapak ibu pengguna roda empat mengenai perilaku kami di jalan raya. > > Sungguh, > > kami tidak memiliki maksud untuk 'mengganggu' kenyamanan anda. > > Bila kami terlihat suka nyerobot kekanan atau kekiri, > > itu hanyalah karena kami merasa kepanasan. > > Ini tentunya akibat jaket, helm, sarung tangan, masker, > > yang kami gunakan di siang bolong. > > Tentunya rasa kepanasan ini tdk anda rasakan, > > karena dinginnya hembusan AC yang keluar dari kisi kisi dashboard mobil > anda. > > Sedangkan kami hanya mengandalkan kisi kisi ujung jaket, > > ataupun bagian > > bawah helm, he he he. > > Bila anda melihat kami mendaki trotoar, > > ataupun mengambil jalur kanan yang berlawanan, > > itupun bukan karena kami sok jago. > > Tapi kami hanya mencari alternatif jalur, > > sebab seluruh badan jalan tertutup oleh MPV ataupun SUV bapak ibu > ?. > > Rasanya kami nggak kuat jika harus menunggu dibelakang knalpot anda, > > yg belum tentu bebas emisi (maaf ya). > > Belum lagi kami takut di PHK, > hanya karena telat masuk kerja. > > Tentunya khusus hal ini, sebagian dari anda tidak perlu absen kan?, > > kalo masuk kerja? > > Sebab kalo sebagian besar dari kami, > > harus pak-buu... Minimal dipotong uang transport, hiks!! > > Belum lagi, > > kami suka malu bila harus melewati resepsionis nan cantik > > yang menutup hidung kecil mereka, karena mereka mencium aroma knalpot > > dan 'bau matahari' dari jaket lusuh kami. > > Walau deodorant 5 ribuan telah kami > > semprot, > > tentu tidak sebanding dg parfum mobil anda > > yg 50 ribuan plus sejuknya AC mobil anda. > > Kami sadar kok, > > kami jg suka keterlaluan. > > Tapi kami juga gak pernah memprotes roda empat. > > Kami cukup tau diri kok, > > dengan pajak yg super murah kami, > > sehingga > kami harus rela mengalah bila berbicara tentang parkir. > Kami cukup puas dengan areal 150 x 50 cm sebagai tempat parkir kami. > > Tentu berbeda dengan areal parkir bapak-ibu. > > Memang sih,tarif parkirnya aja beda J. > > Hmmm . . . . . , > > kami juga gak pernah protes kok, > > terhadap roda empat yang telah oleh pemerintah di-anak emaskan. > > Jalan tol trilyunan rupiah telah dibangun, > > di atas gusuran tanah dan rumah kami. > > Kami harus putar otak mencari tempat tinggal bagi anak dan keluarga, > > hanya demi bapak-ibu bisa cepat sampai tamasya ke ancol ataupun taman > safari. > > Ngomong2 tentang > > tamasya. > > Memang sih . . . . . . . . . . . . . . . ., > > mungkin anda sering melihat kami > > berboncengan 3 atau 4 dengan putra putri kami pergi ke dufan. > > Tapi kami gak yakin apakah anda melihat kami, > > memijit tangan, kaki dan bahu mereka yang kecil ditempat parkir. > > Ini karena cara duduk > mereka yg sedikit berakrobat di atas motor kami. > > Tentunya berbeda dengan lucunya putra-putri anda > > yang asyik bermain game di dalam mobil, atau tidur pulas di jok belakang. > > Kami juga gak keki kok, > > dengan senyum kecil bapak-ibu, > > bila melihat kami panik saat hujan turun. > > Dimana kami harus buru-buru, > > loncat dari motor, buka jok motor, copot sepatu, dan mengenakan jas hujan. > > Terkadang kami membayangkan, > > bila kami ada di posisi anda. > > Mau gerimis kek, mau hujan gede kek, bodo' amat, > > cukup putar tuas kecil disamping stir, > > maka wiper kaca akan bekerja lembut > > membersihkan air di kaca depan & > belakang. > > Aaaah enaknyaa di mobil. > > Kami juga gak protes kok, > > bila mungkin bapak-ibu yang terbiasa menginstruksikan lembur kepada kami. > > kami cukup mengerti bila anda tidak pernah membayangkan, > > betapa dinginnya pulang kerja di malam hari dengan > motor. > > Kami cuma berharap, > > bahwa petuah orang tua, > > yang mengatakan, kalo kena angin malam bisa kena paru-paru basah, > > adalah isapan jempol semata. > > Amit-amt. > > Kami juga gak protes kok, > > bila jari jemari anda menjentikkan abu rokoknya lewat jendela, > > sehingga mengenai jaket kami. > > Ataupun celana kami harus 'menerima' sampah, > > yang anda buang lewat jendela. > > Mungkin kami dengan jaket hitamnya, > > tampak seperti tong sampah kali yeee. Hi hi hi > > Mohon maaf juga bila, > > kami harus terlihat melotot di depan anda. > > Hmm sungguh, itu gak sengaja kok, > > . > > Sebab selama naik motor, mata kami harus dipicingkan agar tidak kena debu. > > Naaah begitu berhenti, > > secara refleks mata kami terbuka lebar, seperti melotot, he he he > Maaf ya pak-bu. Peace !!! > > Memang siiih, > > kami sering bikin masalah di jalan raya, > > tapi setidaknya, > > kaum
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] obama menang !
Akhirnya ada yang komentar begini juga. Saya sudah gatal pingin nulis tapi kok ya ga sempat2. Kalu obama menang...trus kenapa, kalu dia pernah sekolah di menteng trus kenapa. Kalu bapak tirinya orang indonesia trus kenapa. Malu saya, semua orang kok seolah olah menghamba2 ke amerika. Berharap belas kasihan, berharap kecipratan rejeki, berharap balas budi. Boro boro si barry soetoro itu masih kenal nama guru2nya atau nama temanenya di sd. Kok yang disini pada overacting. Pake bikin pestalah, nonton barenglah *rakyatjelatayangkebingungan* On 11/6/08, jenny tampi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > SBY dulu pernah sekolah di Amrik... > tapi waktu terpilih jadi presiden...Amrik koq gak heboh2 banget...biasa > aja... > apalagi kalo terpilihnya mantan orang yang pernah tinggal di Jakarta > dikaitkan dengan kerja sama bilateral...walah...dia emang presiden negara > adikuasa... > tapi kan kebijakan dia harus disetujui ama senat...emang gampang2 aja? > dengan terpilihnya Obamahilanglah sudah rasialisme... > mungkin gak 100 % hilang...tapi tinggal sedikitlah... > Indonesia juga harus introspeksi diri... > hilangkan perbedaan rasial itu... > kalo mau maju...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] sms : sarana meramal seseorang ?
Bapak Kamaludin yang terhormat. Dari 220juta warga indonesia tidak semuanya seberuntung anda yang bisa mengecap pendidikan tinggi dan mendapatkan pekerjaan yg layak dan terhormat seperti bapak. Dan saya rasa sebagai orang yang berpendidikan tinggi dan berkedudukan seperti bapak, rasanya tidak pantas mengeluarkan kata ² yang merendahkan martabat dan intelijensi orang lain. *jeritanhatiorangbiasa* On 10/31/08, M. Kamaludin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Iya tuh bos budi, > Orang orang yang ngikut primbon itu guoblok banget dech... > Kita semua juga harus ngingetin semuanya agar tidak ikutan keblinger juga... = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Golput--Bapak'e Tjuk Kasturi Sukiadi
Tidak berbuat, juga berarti telah berbuat sesuatu? Maaf pak saya ga mudeng, setau saya yang tidak berbuat sesuatu sama dengan diam/pasif/tidak gerak. Yang diam/pasf/tidak bergerak pasti akan ktinggalan dengan yang sebaliknya.. Setiap pilihan pasti ada resikonya, termasuk memilih untuk menjadi golput. Karena golput maka akan rancu kalau dikemudian hari tidak puas dengan pemimpin yang terpilih oleh orang ² yang memilih, karena tidak memberikan kontribusi pada saat diberikan kesempatan untuk memilih. Kalau tidak puas dan mengingnkan perubahan maka bergabunglah dengan pemilih yang lain, kalau merasa semua pilihan yang ada jelek ² semua, majukan calon yang anda rasa bagus dan tidak jelek. Ajaklah orang ² untuk memilih calon anda yang bagus dan tidak jelek itu, bukan dengan mengajak orang untuk menjadi golput. Di thread yg berbeda ada tersebut bahwa kongres golput dan sarekat golput yang akan mengundang sri sultan dan menyatakan dukungan. Saya langsung membayangkan, GOLPUT: kita dukung Sri Sultan untuk menjadi presiden HB X : terimakasih untuk dukungan anda sekalian, jadi pada pilpres nanti anda akan mencoblos saya? GOLPUT : tentu tidak, kan kita golput HB X : lh...? *cumaskenariodiminggupagi* On 11/2/08, Wal Suparmo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Salam, > Tidak berbuat , juga bisa berarti TELAH BERBUAT SESUATU. > Dulu masih ada kesempatan untuk berbuat yang PALING TIDAK JELEK diantara > yang JELEK.Sekarang tidak mungkin lagi karena SEMUANYA jelek menurut ukuran > kita.Jadi lebih baik GOLPUT saja. > Wasalam, > Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Golput--Bapak'e Tjuk Kasturi Sukiadi
Justru itu pak maksud saya, kenapa ga dari dulu dibentuk sebelum pendaftaran tutup. Kalau sekarang merasa ga puas dengan yang ada dan menyarankan untuk bersikap NETRAL tidak memilih dikemudian hari tidak puas dengan siapa yang menjadi pemimpin trus tindakannya apa? Berarti sama dengan NATO dong pak? Tidak memihak tapi juga tidak berbuat apa ² *hanyapendapatwongcilikyangtidaksetujugolput* On 11/1/08, Wal Suparmo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Salam, > Pembentukan partai baru untuk Pemilu 2009, sudah TUTUP. > Sekarang tinggal seruan MORAL saja untuk bersikap NETRAL dan tidak berfihak > kepada para KOMPRADOR dalam negara ini. > Wasalam, > Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Golput--Bapak'e Tjuk Kasturi Sukiadi
Sekedar pemikiran iseng, daripada bikin partai golput kenapa ga sekalian bikin partai beneran trus didaftarkan. Sama � mau menyampaikan inspirasi dan membela rakyat tho? Mending mana, bikin kelompok golput yg tidak diakui pemerintah dan tidak bisa membawa amanah rakyat atau bikin partai resmi yang isinya 'putih' semua...mudah � an. *cumapemikiranusildiakhirpekan* On 10/31/08, tjuk kasturi sukiadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bung Suhaimi, > terima kasih atas pemahaman dan dukungan Andhika, kami mencoba tetap > berusaha untuk berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negeri ini selama hayat > masih dikandung badan. Salam perjuangan Tjuk KS