Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud
y. yaaa. yaaa.. so sama nt dengan te adian husaini... te moqsith alghazali masih lenggang kangkung di berbagai media... sayangnya media hidayatullah hanya diterima untuk kalangan sendiri... spekulasi paranoia dan tdk menerima keberagaman menjadi pemicunya.. sayang seribu sayang yang ada hanyalah alasan Klasik... jadi, manakah yang usang? klasik atau usang? hm... QV ...Piss... ^_^ --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, VQ [EMAIL PROTECTED] wrote: wit, te richie ini madelo mafia yg selalu berpikir bagmn kehidupan dan usaha mereka selaras ,sesuai dan dapat di terima oleh masyarakat. kebanyakn sasarannya orang awam, dahaga ataw orang yg berada di atas level PINTAR hueheuhe. biasanya lewat undang2, politik, perda, agama, sosial budaya, dll. ibarat orang yg sedang mengurus balik nama sertifikat tanah dan rumah orang yg mereka tumpangi..jadi yg bisa mengerti tindakan mereka hanya orang awam dan orang di atas level PINTAR...kayak te gusdur , ULIL CS..hihihihih.. salam dan sowry BI ADITU PA AMA VQ P.S : ana bukan pengikut FPI, tp ana setuju dengan sebagian sikap dan tindakan FPI..:keras tp tdk anarkis..:) 2008/10/20 suwito [EMAIL PROTECTED] 2008/10/20 Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] kesimpulannya kalo ti amina ini jadi imam di Gorontalo.. ana mau jadi jamaah depe makmum.. so... ^_^ hehehehehe hati-hati eNTe rich... ada reinkarnasi le habib riziq di Gorontalo... ja odito VQ...??? bolo maafkan...!!! -- Salam, Suwito. blog : http://www.suwito.web.id ym : suwitopom
Re: Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Aduk�
wah... nice conclusion... 2008/10/20 VQ [EMAIL PROTECTED] wit, te richie ini madelo mafia yg selalu berpikir bagmn kehidupan dan usaha mereka selaras ,sesuai dan dapat di terima oleh masyarakat. kebanyakn sasarannya orang awam, dahaga ataw orang yg berada di atas level PINTAR hueheuhe. biasanya lewat undang2, politik, perda, agama, sosial budaya, dll. ibarat orang yg sedang mengurus balik nama sertifikat tanah dan rumah orang yg mereka tumpangi..jadi yg bisa mengerti tindakan mereka hanya orang awam dan orang di atas level PINTAR...kayak te gusdur , ULIL CS..hihihihih.. salam dan sowry BI ADITU PA AMA VQ P.S : ana bukan pengikut FPI, tp ana setuju dengan sebagian sikap dan tindakan FPI..:keras tp tdk anarkis..:) 2008/10/20 suwito [EMAIL PROTECTED] 2008/10/20 Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] kesimpulannya kalo ti amina ini jadi imam di Gorontalo.. ana mau jadi jamaah depe makmum.. so... ^_^ hehehehehe hati-hati eNTe rich... ada reinkarnasi le habib riziq di Gorontalo... ja odito VQ...??? bolo maafkan...!!! -- Salam, Suwito. blog : http://www.suwito.web.id ym : suwitopom -- Salam, Suwito. blog : http://www.suwito.web.id ym : suwitopom
Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin S halat Jumat ââ∠âCa mpur Adukâââ¬�
kesimpulannya kalo ti amina ini jadi imam di Gorontalo.. ana mau jadi jamaah depe makmum.. so... ^_^ --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, suwito [EMAIL PROTECTED] wrote: 2008/10/19 iqbal makmur [EMAIL PROTECTED] Te Ritchie ini cuma ada baca2 web lo ISLIB kong dia jaga kase bakalae deng te Mansur pe pendapat. Bole olo bagitu am.. - jadi kesimpulannya.. -- Salam, Suwito. blog : http://www.suwito.web.id ym : suwitopom
Re: Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Aduk�
2008/10/20 Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] kesimpulannya kalo ti amina ini jadi imam di Gorontalo.. ana mau jadi jamaah depe makmum.. so... ^_^ hehehehehe hati-hati eNTe rich... ada reinkarnasi le habib riziq di Gorontalo... ja odito VQ...??? bolo maafkan...!!! -- Salam, Suwito. blog : http://www.suwito.web.id ym : suwitopom
Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat â↚¬Å“Campur Adukââ⠀šÂ¬ï¿½
Richie.. Tidak tako nt Masyarakat Gorontalo mo kebiri? Hihihi... Sorry. --- Pada Sen, 20/10/08, Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] Topik: Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Aduk� Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 20 Oktober, 2008, 11:39 AM kesimpulannya kalo ti amina ini jadi imam di Gorontalo.. ana mau jadi jamaah depe makmum.. so... ^_^ --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, suwito [EMAIL PROTECTED] .. wrote: 2008/10/19 iqbal makmur [EMAIL PROTECTED] .. Te Ritchie ini cuma ada baca2 web lo ISLIB kong dia jaga kase bakalae deng te Mansur pe pendapat. Bole olo bagitu am.. - jadi kesimpulannya. . -- Salam, Suwito. blog : http://www.suwito. web.id ym : suwitopom __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com
Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Aduk â€#65533;
Pertanyaan itu untukmu Richie Dalam masalah ibadah (bukan muamalat), segala bentuk ibadah pada dasarnya terlarang, kecuali ada dalil (dari quran, hadits, ijma, qiyas) yang membolehkannya. Nah, justru saya mau bertanya kepada anda Richie; Adakah dalil (biar cuman remang2) yang membolehkan perempuan menjadi imam salat dan khatib jumat, serta muazzin? Salam --- Pada Sab, 18/10/08, Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] Topik: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 18 Oktober, 2008, 5:02 PM heheheh Kalo bo di gorontalo ana mendukung kegiatan serupa seperti apa yg Aminia bekeng ini.. Mo cari Khotib wanita yg talented, muazinnya kalo ti Debby bole? hehehe.. trus yang jadi jamaahnya ti pak syamsi pe taman2 sekalian dengan ana juga mau jadi depe jamaah..pokoknya baku campur macam di masjidil haram. Nah Ustadz Sur Apakah menurut anda ada larangan yang tegas dalam Qur'an atau Hadis tentang tidak bolehnya perempuan menjadi imam salat?... Atau yang disebut2 sebut sebagai syariat dan tuntunan Nabi itu hanyalah ijtihad para ulama yang boleh diikuti tapi juga boleh ditinggalkan? Salam.. Lulusan Pesantren Kilat ^_^ --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Mansur Martam ibnulkhairaat@ ... wrote: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Setelah aksi sensasinya tahun 2005 memimpin shalat Jumat di gereja Katedral, tokoh kembanggaan kaum liberal membuat sensasi baru mengimami shalat Jumat. Makmumnya pria dan wanita, “campur-adukâ€#65533; Saturday, 18 October 2008 07:08 Hidayatullah. comâ€Meski aksinya tahun 2005 mengundang protes ulama, tokoh kebanggaan kaum liberal, yang juga profesor studi Islam di Virginia Commonwealth University, Amina Wadud, kembali berulah. Setelah pernah yang memelopori shalah Jumat dengan makmum laki-laki dan perempuan, kini, Wadud kembali mengundang kontroversi. Jumat (17/10) kemarin, Wadud kembali menjadi imam dan khatib di Oxford Centre, Oxford. Wadud menjadi imam shalat di Pusat Pendidikan Muslim di Oxford dengan makmum laki-laki dan perempuan, campur-aduk. Aktivis liberal dari Pusat Kependidikan Muslim Oxford (MECO), sebagai pihak pengundang Wadud, menggambarkan peristiwa ini sebagai perlompatan kemajuan untuk takdir teologis. Tidak tidak larangan dalam Al-Quran, “ katanya. Penelitian teologisku dalam intisari agama Islam menunjukkan kebutuhan bagi kami untuk dapat berpindah jauh dari tradisi yang membatasi wanita dari kebiasaan praktek memimpin shalat. Sementara pemuja Amina Wadud menggelar aksi sensasinya, Muslimah Inggris di Oxford, Inggris menggelar aksi unjuk rasa. Apa yang dilakukan (Wadud) bertentangan dengan Islam. Saya tidak sepakat dengan cara-cara seperti itu, kata Maryanne Ramzy sebagaimana dikutip BBC News. Sebelum menjadi imam shalat, Wadud sempat memberi khutbah singkat. Shalat Jumat diimami Amina Wadud ini adalah aksi pembukaan sebelum memulai Konferensi Islam dan Feminisme yang digelar di Wolfson College, Oxford. Bukan Baru Kasus Amina Wadud ini bukanlah kasus baru. Sebab sensasinya sudah pernah dilakukan tiga tahun lalu, di mana ia memimpin shalat Jumat di Synod House, gereja Katedral St. John milik keuskupan di Manhattan, New York dengan mengundang berbagai media massa. Kasus Wadud ini sempat mengundang pertanyaan mendasar dalam masalah fikih. Sebab masalah hukum imam sudah jelas dan tak satupun ulama yang membolehkannya. Sesaat setelah aksi Amina Wadud, Majma' Al-Fiqhi Al-Islami (MFI), rujukan tertinggi dalam masalah hukum fikih Islam di dunia, mengecam keras aksi 'nyeleneh' ini. Kantor Arab Saudi SPA, mengutip MFI, menyebut aksi sensasi Wadud sebagai bid'ah yang menyesatkan dan musibah. Apalagi, shalat ‘gaya liberal’ ini dilakukan secara campur-aduk di mana jamaah wanita dan pria berdiri sejajar dan berdampingan. Senada dengan MFI, ulama besar Syeikh Yusuf Al-Qardhawi juga mengecam keras atas shalat Jum’at versi Wadud itu. Al-Qardhawi menyebutnya sebagai bid'ah yang munkar. Menurutnya, dalam sejarah Muslimin selama 14 abad tak dikenal seorang wanita menjadi khatib Jumâ €™at dan mengimami laki-laki. Bahkan kasus seperti ini pun tak terjadi di saat seorang wanita menjadi penguasa pada era Mamalik di Mesir. Al-Qardhawi menegaskan bahwa terdapat konsensus (ijma') meyakinkan yang menolak tindakan Wadud itu. Pasalnya, mazhab yang empat bahkan yang delapan sepakat bahwa wanita tak boleh menjadi imamnya laki-laki dalam shalat-shalat wajib, meski sebagian membolehkan seorang wanita yang pandai membaca Al-Qur’an untuk menjadi imam di rumahnya saja. Yang mengejutkan, meski para ulama fikih mengecam, beberapa kalangan di Indonesia, bahkan
Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin S halat Jumat ââ¬ÅCampur Aduk ââ¬#65533;
hehehe.. tentu Ustadz Sur tau kan.. kecuali AnNisa mo kase tabubale depe arti baru bole... ok.ok.. tentusaja kalo terjadi Sholat Jumat Imamnya adalah wanita pasti gak mungkin dilaksanakan sebelum tinggodu, taapo dan potepa liyo mai lo Orang2 garis keras...hehehhehe ana sih respect dengan si Amina tentang perjuangannya tentang Gender, soal Rasial di amrik utamanya soal muslimah di sana.. tentang penyelenggaraan ibadah itu negeri kita tidak sebebas negara di sana yang menghormati keimanan setiap individu.. nde back to laptop.. mungkin Ustadz sur pernah dapa dengar kisah Ummu Waraqa nde cirita kamari sup bagimana itu dia.. ana olo masi remang2 soal itu.. ada juga tentang KH. Husein Muhammad so pernah menulis artikel mengenai bolehnya perempuan menjadi imam pada salat,... baik bagi laki2 atau perempuan. dan dia berkesimpulan bahwa soal imamatul mar'ah itu hanyalah soal ijtihadi. kalo bo asumsi enteng2 li ana, sedangkan waktu Rasul sakit, knapa beliau tidak suruh istrinya jadi imam ... atau mungkin masih patriarki skali pada saat itu yah .. bgmana ustadz --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Mansur Martam [EMAIL PROTECTED] wrote: Pertanyaan itu untukmu Richie Dalam masalah ibadah (bukan muamalat), segala bentuk ibadah pada dasarnya terlarang, kecuali ada dalil (dari quran, hadits, ijma, qiyas) yang membolehkannya. Nah, justru saya mau bertanya kepada anda Richie; Adakah dalil (biar cuman remang2) yang membolehkan perempuan menjadi imam salat dan khatib jumat, serta muazzin? Salam --- Pada Sab, 18/10/08, Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] Topik: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat ââ¬ÅCampur Adukââ¬#65533; Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 18 Oktober, 2008, 5:02 PM heheheh Kalo bo di gorontalo ana mendukung kegiatan serupa seperti apa yg Aminia bekeng ini.. Mo cari Khotib wanita yg talented, muazinnya kalo ti Debby bole? hehehe.. trus yang jadi jamaahnya ti pak syamsi pe taman2 sekalian dengan ana juga mau jadi depe jamaah..pokoknya baku campur macam di masjidil haram. Nah Ustadz Sur Apakah menurut anda ada larangan yang tegas dalam Qur'an atau Hadis tentang tidak bolehnya perempuan menjadi imam salat?... Atau yang disebut2 sebut sebagai syariat dan tuntunan Nabi itu hanyalah ijtihad para ulama yang boleh diikuti tapi juga boleh ditinggalkan? Salam.. Lulusan Pesantren Kilat ^_^ --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Mansur Martam ibnulkhairaat@ ... wrote: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat ââ¬ÅCampur Adukââ¬#65533; Setelah aksi sensasinya tahun 2005 memimpin shalat Jumat di gereja Katedral, tokoh kembanggaan kaum liberal membuat sensasi baru mengimami shalat Jumat. Makmumnya pria dan wanita, ââ¬Åcampur-adukâ â¬#65533; Saturday, 18 October 2008 07:08 Hidayatullah. comââ¬Meski aksinya tahun 2005 mengundang protes ulama, tokoh kebanggaan kaum liberal, yang jugaàprofesor studi Islam di Virginia Commonwealth University, Amina Wadud, kembali berulah. Setelah pernah yang memelopori shalah Jumat dengan makmum laki- laki dan perempuan, kini, Wadud kembali mengundang kontroversi. Jumat (17/10) kemarin, Wadud kembali menjadi imam dan khatib di Oxford Centre, Oxford.àWadud menjadi imam shalat di Pusat Pendidikan Muslim di Oxford dengan makmum laki-laki dan perempuan, campur-aduk. Aktivis liberal dari Pusat Kependidikan Muslim Oxford (MECO), sebagai pihak pengundang Wadud, menggambarkan peristiwa ini sebagai perlompatan kemajuan untuk takdir teologis. Tidak tidak larangan dalam Al-Quran, ââ¬Å katanya. Penelitian teologisku dalam intisari agama Islam menunjukkan kebutuhan bagi kami untuk dapat berpindah jauh dari tradisi yang membatasi wanita dari kebiasaan praktek memimpin shalat. Sementara pemuja Amina Wadud menggelar aksi sensasinya, Muslimah Inggris di Oxford, Inggris menggelar aksi unjuk rasa. Apa yang dilakukan (Wadud) bertentangan dengan Islam. Saya tidakàsepakat dengan cara-cara seperti itu, kata Maryanne Ramzy sebagaimana dikutip BBC News. Sebelum menjadi imam shalat, Wadud sempat memberi khutbah singkat. ShalatàJumat diimami Amina Wadud ini adalah aksi pembukaan sebelum memulai KonferensiàIslam dan Feminisme yang digelar di Wolfson College, Oxford. Bukan Baru Kasus Amina Wadud ini bukanlah kasus baru. Sebab sensasinya sudah pernah dilakukan tiga tahun lalu, di mana ia memimpin shalat Jumat di Synod House, gereja Katedral St. John milik keuskupan di Manhattan, New York dengan mengundang berbagai media massa. Kasus Wadud ini sempat mengundang pertanyaan mendasar dalam masalah fikih.
Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Ca mpur Adukâ€#65533;
[Baku Sedu ON] Ana tidak suka nt pangge ustadz, disamping ana pe ilmu sadiki, juga ana tidak pernah ajar nt dipesantren kilat, lagian kalo ada wartawan yang jadi ana pe maitua, pasti nt pangge dy ustadzah. daaa ma molito loma'o tiyo. Bomalalieee.. [Baku Sedu OF] Salam, Richie... Kisah Ummu Waraqah itulah yang dijadikan dalil oleh beberapa ulama, bahwa bolehnya perempuan mengimami lelaki, tetapi pendapat ini dinilai ganjil bin aneh (sazd) oleh mayoritas ulama. Sebabnya: 1. Teks hadits, Rasulullah membolehkan Ummu Waraqah agar mengimami kerabatnya dirumah. Kerabatnya dirumah bisa bermakna, bahwa salat mengimami perempuan. Atau juga yang dimaksud adalah salat sunnah. 2. Kalaupun boleh perempuan mengimami lelaki, maka kisah Ummu Waraqah adalah sebuah kekhususan bagi dia saja dan tidak berlaku untuk semua perempuan. 3. Ulama yang membolehkan perempuan mengimami lelaki juga tidak mutlak membolehkan. Ada catatan, bahwa posisi imam berada dibelakang dan makmumnya didepan. Poin ketiga inilah yang sedikit longgar dan menurutkan pendapat mayoritas ulama, bahwa wanita seharusnya dibelakang menjadi makmum. Semakin kebelakang perempuan dalam Shaf, maka akan semakin bagus. Keberadaan perempuan dalam salat hanya sebagai makmum jangan dipahami sebagai penghinaan terhadap perempuan. Justru sebaliknya, Islam sangat memuliakan perempuan. Karena salat merupakan rangkaian ibadah yang penuh dengan gerakan ruku dan sujud. Betapa Islam sangat memelihara dan mewadahi rasa malu perempuan dihadapan lelaki. Juga, agar lelaki terpelihara dari pamandangan yang akan membuahkan pikiran yang negatif. Salam. yang lagi berduka cita atas meninggalnya Putri Zulfia. Kepada Allah jualah kita semua akan kembali. Semoga Putri beroleh rahmat, magfirah, dan tempat bahagia disisi-Nya. Amieen. Putri... Kamu telah mendahuluiku, esok-esok akupun akan menyusulmu. Kawans... Maafkan segala dosa dan khilafku. Semoga kalian dimaafkan segala dosa oleh Allah. Amieen. --- Pada Sab, 18/10/08, Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] Topik: Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 18 Oktober, 2008, 7:58 PM hehehe.. tentu Ustadz Sur tau kan.. kecuali AnNisa mo kase tabubale depe arti baru bole... ok.ok.. tentusaja kalo terjadi Sholat Jumat Imamnya adalah wanita pasti gak mungkin dilaksanakan sebelum tinggodu, taapo dan potepa liyo mai lo Orang2 garis keras...hehehhehe ana sih respect dengan si Amina tentang perjuangannya tentang Gender, soal Rasial di amrik utamanya soal muslimah di sana.. tentang penyelenggaraan ibadah itu negeri kita tidak sebebas negara di sana yang menghormati keimanan setiap individu.. nde back to laptop.. mungkin Ustadz sur pernah dapa dengar kisah Ummu Waraqa nde cirita kamari sup bagimana itu dia.. ana olo masi remang2 soal itu.. ada juga tentang KH. Husein Muhammad so pernah menulis artikel mengenai bolehnya perempuan menjadi imam pada salat,... baik bagi laki2 atau perempuan. dan dia berkesimpulan bahwa soal imamatul mar'ah itu hanyalah soal ijtihadi. kalo bo asumsi enteng2 li ana, sedangkan waktu Rasul sakit, knapa beliau tidak suruh istrinya jadi imam ... atau mungkin masih patriarki skali pada saat itu yah .. bgmana ustadz --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Mansur Martam ibnulkhairaat@ ... wrote: Pertanyaan itu untukmu Richie Dalam masalah ibadah (bukan muamalat), segala bentuk ibadah pada dasarnya terlarang, kecuali ada dalil (dari quran, hadits, ijma, qiyas) yang membolehkannya. Nah, justru saya mau bertanya kepada anda Richie; Adakah dalil (biar cuman remang2) yang membolehkan perempuan menjadi imam salat dan khatib jumat, serta muazzin? Salam --- Pada Sab, 18/10/08, Richie Octavian richie.octavian@ ... menulis: Dari: Richie Octavian richie.octavian@ ... Topik: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat â€ÅCampur Adukâ€#65533; Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Sabtu, 18 Oktober, 2008, 5:02 PM heheheh Kalo bo di gorontalo ana mendukung kegiatan serupa seperti apa yg Aminia bekeng ini.. Mo cari Khotib wanita yg talented, muazinnya kalo ti Debby bole? hehehe.. trus yang jadi jamaahnya ti pak syamsi pe taman2 sekalian dengan ana juga mau jadi depe jamaah..pokoknya baku campur macam di masjidil haram. Nah Ustadz Sur Apakah menurut anda ada larangan yang tegas dalam Qur'an atau Hadis tentang tidak bolehnya perempuan menjadi imam salat?... Atau yang disebut2 sebut sebagai syariat dan tuntunan Nabi itu hanyalah ijtihad para ulama yang boleh diikuti tapi juga boleh ditinggalkan? Salam.. Lulusan Pesantren Kilat
Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Aduk â€#65533;
Tukang Nongkrong di Master Cafe tdk boleh jadi muazin stow --- Pada Sab, 18/10/08, Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Richie Octavian [EMAIL PROTECTED] Topik: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 18 Oktober, 2008, 5:02 PM heheheh Kalo bo di gorontalo ana mendukung kegiatan serupa seperti apa yg Aminia bekeng ini.. Mo cari Khotib wanita yg talented, muazinnya kalo ti Debby bole? hehehe.. trus yang jadi jamaahnya ti pak syamsi pe taman2 sekalian dengan ana juga mau jadi depe jamaah..pokoknya baku campur macam di masjidil haram. Nah Ustadz Sur Apakah menurut anda ada larangan yang tegas dalam Qur'an atau Hadis tentang tidak bolehnya perempuan menjadi imam salat?... Atau yang disebut2 sebut sebagai syariat dan tuntunan Nabi itu hanyalah ijtihad para ulama yang boleh diikuti tapi juga boleh ditinggalkan? Salam.. Lulusan Pesantren Kilat ^_^ --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Mansur Martam ibnulkhairaat@ ... wrote: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Setelah aksi sensasinya tahun 2005 memimpin shalat Jumat di gereja Katedral, tokoh kembanggaan kaum liberal membuat sensasi baru mengimami shalat Jumat. Makmumnya pria dan wanita, “campur-adukâ€#65533; Saturday, 18 October 2008 07:08 Hidayatullah. comâ€Meski aksinya tahun 2005 mengundang protes ulama, tokoh kebanggaan kaum liberal, yang juga profesor studi Islam di Virginia Commonwealth University, Amina Wadud, kembali berulah. Setelah pernah yang memelopori shalah Jumat dengan makmum laki-laki dan perempuan, kini, Wadud kembali mengundang kontroversi. Jumat (17/10) kemarin, Wadud kembali menjadi imam dan khatib di Oxford Centre, Oxford. Wadud menjadi imam shalat di Pusat Pendidikan Muslim di Oxford dengan makmum laki-laki dan perempuan, campur-aduk. Aktivis liberal dari Pusat Kependidikan Muslim Oxford (MECO), sebagai pihak pengundang Wadud, menggambarkan peristiwa ini sebagai perlompatan kemajuan untuk takdir teologis. Tidak tidak larangan dalam Al-Quran, “ katanya. Penelitian teologisku dalam intisari agama Islam menunjukkan kebutuhan bagi kami untuk dapat berpindah jauh dari tradisi yang membatasi wanita dari kebiasaan praktek memimpin shalat. Sementara pemuja Amina Wadud menggelar aksi sensasinya, Muslimah Inggris di Oxford, Inggris menggelar aksi unjuk rasa. Apa yang dilakukan (Wadud) bertentangan dengan Islam. Saya tidak sepakat dengan cara-cara seperti itu, kata Maryanne Ramzy sebagaimana dikutip BBC News. Sebelum menjadi imam shalat, Wadud sempat memberi khutbah singkat. Shalat Jumat diimami Amina Wadud ini adalah aksi pembukaan sebelum memulai Konferensi Islam dan Feminisme yang digelar di Wolfson College, Oxford. Bukan Baru Kasus Amina Wadud ini bukanlah kasus baru. Sebab sensasinya sudah pernah dilakukan tiga tahun lalu, di mana ia memimpin shalat Jumat di Synod House, gereja Katedral St. John milik keuskupan di Manhattan, New York dengan mengundang berbagai media massa. Kasus Wadud ini sempat mengundang pertanyaan mendasar dalam masalah fikih. Sebab masalah hukum imam sudah jelas dan tak satupun ulama yang membolehkannya. Sesaat setelah aksi Amina Wadud, Majma' Al-Fiqhi Al-Islami (MFI), rujukan tertinggi dalam masalah hukum fikih Islam di dunia, mengecam keras aksi 'nyeleneh' ini. Kantor Arab Saudi SPA, mengutip MFI, menyebut aksi sensasi Wadud sebagai bid'ah yang menyesatkan dan musibah. Apalagi, shalat ‘gaya liberal’ ini dilakukan secara campur-aduk di mana jamaah wanita dan pria berdiri sejajar dan berdampingan. Senada dengan MFI, ulama besar Syeikh Yusuf Al-Qardhawi juga mengecam keras atas shalat Jum’at versi Wadud itu. Al-Qardhawi menyebutnya sebagai bid'ah yang munkar. Menurutnya, dalam sejarah Muslimin selama 14 abad tak dikenal seorang wanita menjadi khatib Jumâ €™at dan mengimami laki-laki. Bahkan kasus seperti ini pun tak terjadi di saat seorang wanita menjadi penguasa pada era Mamalik di Mesir. Al-Qardhawi menegaskan bahwa terdapat konsensus (ijma') meyakinkan yang menolak tindakan Wadud itu. Pasalnya, mazhab yang empat bahkan yang delapan sepakat bahwa wanita tak boleh menjadi imamnya laki-laki dalam shalat-shalat wajib, meski sebagian membolehkan seorang wanita yang pandai membaca Al-Qur’an untuk menjadi imam di rumahnya saja. Yang mengejutkan, meski para ulama fikih mengecam, beberapa kalangan di Indonesia, bahkan yang tidak tahu-menahu masalah hukum Islam justru memberi dukungan. Ade Armando, seorang pengamat media, misalnya sempat menulis di Republika. Dalam artikel berjudul, “Amina Wadudâ€#65533;, ia mengatakan, jika Wadud benar, berarti akan menemukan kebenaran baru. “Itu, kalau Wadud salah.
Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Aduk â€#65533;
Tukang nongkrong dimana saja boleh ba azan, asal dia laki-laki butul. Debby kan cewek, qamat aja dirumah, nanti ana yang ba Imam. Richie, jang baku iko poli ngana. Hehehe... Salam Sory ;) --- Pada Ming, 19/10/08, debby mano [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: debby mano [EMAIL PROTECTED] Topik: Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 19 Oktober, 2008, 12:11 AM Tukang Nongkrong di Master Cafe tdk boleh jadi muazin stow --- Pada Sab, 18/10/08, Richie Octavian richie.octavian@ hasjrat.co. id menulis: Dari: Richie Octavian richie.octavian@ hasjrat.co. id Topik: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Sabtu, 18 Oktober, 2008, 5:02 PM heheheh Kalo bo di gorontalo ana mendukung kegiatan serupa seperti apa yg Aminia bekeng ini.. Mo cari Khotib wanita yg talented, muazinnya kalo ti Debby bole? hehehe.. trus yang jadi jamaahnya ti pak syamsi pe taman2 sekalian dengan ana juga mau jadi depe jamaah..pokoknya baku campur macam di masjidil haram. Nah Ustadz Sur Apakah menurut anda ada larangan yang tegas dalam Qur'an atau Hadis tentang tidak bolehnya perempuan menjadi imam salat?... Atau yang disebut2 sebut sebagai syariat dan tuntunan Nabi itu hanyalah ijtihad para ulama yang boleh diikuti tapi juga boleh ditinggalkan? Salam.. Lulusan Pesantren Kilat ^_^ --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Mansur Martam ibnulkhairaat@ ... wrote: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Setelah aksi sensasinya tahun 2005 memimpin shalat Jumat di gereja Katedral, tokoh kembanggaan kaum liberal membuat sensasi baru mengimami shalat Jumat. Makmumnya pria dan wanita, “campur-adukâ€#65533; Saturday, 18 October 2008 07:08 Hidayatullah. comâ€Meski aksinya tahun 2005 mengundang protes ulama, tokoh kebanggaan kaum liberal, yang juga profesor studi Islam di Virginia Commonwealth University, Amina Wadud, kembali berulah. Setelah pernah yang memelopori shalah Jumat dengan makmum laki-laki dan perempuan, kini, Wadud kembali mengundang kontroversi. Jumat (17/10) kemarin, Wadud kembali menjadi imam dan khatib di Oxford Centre, Oxford. Wadud menjadi imam shalat di Pusat Pendidikan Muslim di Oxford dengan makmum laki-laki dan perempuan, campur-aduk. Aktivis liberal dari Pusat Kependidikan Muslim Oxford (MECO), sebagai pihak pengundang Wadud, menggambarkan peristiwa ini sebagai perlompatan kemajuan untuk takdir teologis. Tidak tidak larangan dalam Al-Quran, “ katanya. Penelitian teologisku dalam intisari agama Islam menunjukkan kebutuhan bagi kami untuk dapat berpindah jauh dari tradisi yang membatasi wanita dari kebiasaan praktek memimpin shalat. Sementara pemuja Amina Wadud menggelar aksi sensasinya, Muslimah Inggris di Oxford, Inggris menggelar aksi unjuk rasa. Apa yang dilakukan (Wadud) bertentangan dengan Islam. Saya tidak sepakat dengan cara-cara seperti itu, kata Maryanne Ramzy sebagaimana dikutip BBC News. Sebelum menjadi imam shalat, Wadud sempat memberi khutbah singkat. Shalat Jumat diimami Amina Wadud ini adalah aksi pembukaan sebelum memulai Konferensi Islam dan Feminisme yang digelar di Wolfson College, Oxford. Bukan Baru Kasus Amina Wadud ini bukanlah kasus baru. Sebab sensasinya sudah pernah dilakukan tiga tahun lalu, di mana ia memimpin shalat Jumat di Synod House, gereja Katedral St. John milik keuskupan di Manhattan, New York dengan mengundang berbagai media massa. Kasus Wadud ini sempat mengundang pertanyaan mendasar dalam masalah fikih. Sebab masalah hukum imam sudah jelas dan tak satupun ulama yang membolehkannya. Sesaat setelah aksi Amina Wadud, Majma' Al-Fiqhi Al-Islami (MFI), rujukan tertinggi dalam masalah hukum fikih Islam di dunia, mengecam keras aksi 'nyeleneh' ini. Kantor Arab Saudi SPA, mengutip MFI, menyebut aksi sensasi Wadud sebagai bid'ah yang menyesatkan dan musibah. Apalagi, shalat ‘gaya liberal’ ini dilakukan secara campur-aduk di mana jamaah wanita dan pria berdiri sejajar dan berdampingan. Senada dengan MFI, ulama besar Syeikh Yusuf Al-Qardhawi juga mengecam keras atas shalat Jum’at versi Wadud itu. Al-Qardhawi menyebutnya sebagai bid'ah yang munkar. Menurutnya, dalam sejarah Muslimin selama 14 abad tak dikenal seorang wanita menjadi khatib Jumâ €™at dan mengimami laki-laki. Bahkan kasus seperti ini pun tak terjadi di saat seorang wanita menjadi penguasa pada era Mamalik di Mesir. Al-Qardhawi menegaskan bahwa terdapat konsensus (ijma') meyakinkan yang menolak tindakan Wadud itu. Pasalnya, mazhab yang empat bahkan yang delapan sepakat bahwa wanita tak boleh menjadi imamnya laki-laki dalam
Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Aduk â€#65533;
Tukang nongkrong dimana saja boleh ba azan, asal dia laki-laki butul. Debby kan cewek, qamat aja dirumah, nanti ana yang ba Imam. Richie, jang baku iko poli ngana. Hehehe... Salam Sory ;) --- Pada Ming, 19/10/08, debby mano [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: debby mano [EMAIL PROTECTED] Topik: Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 19 Oktober, 2008, 12:11 AM Tukang Nongkrong di Master Cafe tdk boleh jadi muazin stow --- Pada Sab, 18/10/08, Richie Octavian richie.octavian@ hasjrat.co. id menulis: Dari: Richie Octavian richie.octavian@ hasjrat.co. id Topik: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Sabtu, 18 Oktober, 2008, 5:02 PM heheheh Kalo bo di gorontalo ana mendukung kegiatan serupa seperti apa yg Aminia bekeng ini.. Mo cari Khotib wanita yg talented, muazinnya kalo ti Debby bole? hehehe.. trus yang jadi jamaahnya ti pak syamsi pe taman2 sekalian dengan ana juga mau jadi depe jamaah..pokoknya baku campur macam di masjidil haram. Nah Ustadz Sur Apakah menurut anda ada larangan yang tegas dalam Qur'an atau Hadis tentang tidak bolehnya perempuan menjadi imam salat?... Atau yang disebut2 sebut sebagai syariat dan tuntunan Nabi itu hanyalah ijtihad para ulama yang boleh diikuti tapi juga boleh ditinggalkan? Salam.. Lulusan Pesantren Kilat ^_^ --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Mansur Martam ibnulkhairaat@ ... wrote: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Setelah aksi sensasinya tahun 2005 memimpin shalat Jumat di gereja Katedral, tokoh kembanggaan kaum liberal membuat sensasi baru mengimami shalat Jumat. Makmumnya pria dan wanita, “campur-adukâ€#65533; Saturday, 18 October 2008 07:08 Hidayatullah. comâ€Meski aksinya tahun 2005 mengundang protes ulama, tokoh kebanggaan kaum liberal, yang juga profesor studi Islam di Virginia Commonwealth University, Amina Wadud, kembali berulah. Setelah pernah yang memelopori shalah Jumat dengan makmum laki-laki dan perempuan, kini, Wadud kembali mengundang kontroversi. Jumat (17/10) kemarin, Wadud kembali menjadi imam dan khatib di Oxford Centre, Oxford. Wadud menjadi imam shalat di Pusat Pendidikan Muslim di Oxford dengan makmum laki-laki dan perempuan, campur-aduk. Aktivis liberal dari Pusat Kependidikan Muslim Oxford (MECO), sebagai pihak pengundang Wadud, menggambarkan peristiwa ini sebagai perlompatan kemajuan untuk takdir teologis. Tidak tidak larangan dalam Al-Quran, “ katanya. Penelitian teologisku dalam intisari agama Islam menunjukkan kebutuhan bagi kami untuk dapat berpindah jauh dari tradisi yang membatasi wanita dari kebiasaan praktek memimpin shalat. Sementara pemuja Amina Wadud menggelar aksi sensasinya, Muslimah Inggris di Oxford, Inggris menggelar aksi unjuk rasa. Apa yang dilakukan (Wadud) bertentangan dengan Islam. Saya tidak sepakat dengan cara-cara seperti itu, kata Maryanne Ramzy sebagaimana dikutip BBC News. Sebelum menjadi imam shalat, Wadud sempat memberi khutbah singkat. Shalat Jumat diimami Amina Wadud ini adalah aksi pembukaan sebelum memulai Konferensi Islam dan Feminisme yang digelar di Wolfson College, Oxford. Bukan Baru Kasus Amina Wadud ini bukanlah kasus baru. Sebab sensasinya sudah pernah dilakukan tiga tahun lalu, di mana ia memimpin shalat Jumat di Synod House, gereja Katedral St. John milik keuskupan di Manhattan, New York dengan mengundang berbagai media massa. Kasus Wadud ini sempat mengundang pertanyaan mendasar dalam masalah fikih. Sebab masalah hukum imam sudah jelas dan tak satupun ulama yang membolehkannya. Sesaat setelah aksi Amina Wadud, Majma' Al-Fiqhi Al-Islami (MFI), rujukan tertinggi dalam masalah hukum fikih Islam di dunia, mengecam keras aksi 'nyeleneh' ini. Kantor Arab Saudi SPA, mengutip MFI, menyebut aksi sensasi Wadud sebagai bid'ah yang menyesatkan dan musibah. Apalagi, shalat ‘gaya liberal’ ini dilakukan secara campur-aduk di mana jamaah wanita dan pria berdiri sejajar dan berdampingan. Senada dengan MFI, ulama besar Syeikh Yusuf Al-Qardhawi juga mengecam keras atas shalat Jum’at versi Wadud itu. Al-Qardhawi menyebutnya sebagai bid'ah yang munkar. Menurutnya, dalam sejarah Muslimin selama 14 abad tak dikenal seorang wanita menjadi khatib Jumâ €™at dan mengimami laki-laki. Bahkan kasus seperti ini pun tak terjadi di saat seorang wanita menjadi penguasa pada era Mamalik di Mesir. Al-Qardhawi menegaskan bahwa terdapat konsensus (ijma') meyakinkan yang menolak tindakan Wadud itu. Pasalnya, mazhab yang empat bahkan yang delapan sepakat bahwa wanita tak boleh menjadi imamnya laki-laki dalam
Re: Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Aduk�
suitsuit deby...ada dapa ;-) dari gurun sahara tuh 2008/10/19 Mansur Martam [EMAIL PROTECTED] Tukang nongkrong dimana saja boleh ba azan, asal dia laki-laki butul. Debby kan cewek, qamat aja dirumah, nanti ana yang ba Imam. Richie, jang baku iko poli ngana. Hehehe... Salam Sory ;) --- Pada *Ming, 19/10/08, debby mano [EMAIL PROTECTED]* menulis: Dari: debby mano [EMAIL PROTECTED] Topik: Bls: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 19 Oktober, 2008, 12:11 AM Tukang Nongkrong di Master Cafe tdk boleh jadi muazin stow --- Pada *Sab, 18/10/08, Richie Octavian richie.octavian@ hasjrat.co. id * menulis: Dari: Richie Octavian richie.octavian@ hasjrat.co. id Topik: [GM2020] Re: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Sabtu, 18 Oktober, 2008, 5:02 PM heheheh Kalo bo di gorontalo ana mendukung kegiatan serupa seperti apa yg Aminia bekeng ini.. Mo cari Khotib wanita yg talented, muazinnya kalo ti Debby bole? hehehe.. trus yang jadi jamaahnya ti pak syamsi pe taman2 sekalian dengan ana juga mau jadi depe jamaah..pokoknya baku campur macam di masjidil haram. Nah Ustadz Sur Apakah menurut anda ada larangan yang tegas dalam Qur'an atau Hadis tentang tidak bolehnya perempuan menjadi imam salat?... Atau yang disebut2 sebut sebagai syariat dan tuntunan Nabi itu hanyalah ijtihad para ulama yang boleh diikuti tapi juga boleh ditinggalkan? Salam.. Lulusan Pesantren Kilat ^_^ --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. comgorontalomaju2020%40yahoogroups.com, Mansur Martam ibnulkhairaat@ ... wrote: Kembali Cari Sensasi, Amina Wadud Pimpin Shalat Jumat “Campur Adukâ€#65533; Setelah aksi sensasinya tahun 2005 memimpin shalat Jumat di gereja Katedral, tokoh kembanggaan kaum liberal membuat sensasi baru mengimami shalat Jumat. Makmumnya pria dan wanita, “campur-adukâ€#65533; Saturday, 18 October 2008 07:08 Hidayatullah. comâ€Meski aksinya tahun 2005 mengundang protes ulama, tokoh kebanggaan kaum liberal, yang juga profesor studi Islam di Virginia Commonwealth University, Amina Wadud, kembali berulah. Setelah pernah yang memelopori shalah Jumat dengan makmum laki-laki dan perempuan, kini, Wadud kembali mengundang kontroversi. Jumat (17/10) kemarin, Wadud kembali menjadi imam dan khatib di Oxford Centre, Oxford. Wadud menjadi imam shalat di Pusat Pendidikan Muslim di Oxford dengan makmum laki-laki dan perempuan, campur-aduk. Aktivis liberal dari Pusat Kependidikan Muslim Oxford (MECO), sebagai pihak pengundang Wadud, menggambarkan peristiwa ini sebagai perlompatan kemajuan untuk takdir teologis. Tidak tidak larangan dalam Al-Quran, “ katanya. Penelitian teologisku dalam intisari agama Islam menunjukkan kebutuhan bagi kami untuk dapat berpindah jauh dari tradisi yang membatasi wanita dari kebiasaan praktek memimpin shalat. Sementara pemuja Amina Wadud menggelar aksi sensasinya, Muslimah Inggris di Oxford, Inggris menggelar aksi unjuk rasa. Apa yang dilakukan (Wadud) bertentangan dengan Islam. Saya tidak sepakat dengan cara-cara seperti itu, kata Maryanne Ramzy sebagaimana dikutip BBC News. Sebelum menjadi imam shalat, Wadud sempat memberi khutbah singkat. Shalat Jumat diimami Amina Wadud ini adalah aksi pembukaan sebelum memulai Konferensi Islam dan Feminisme yang digelar di Wolfson College, Oxford. Bukan Baru Kasus Amina Wadud ini bukanlah kasus baru. Sebab sensasinya sudah pernah dilakukan tiga tahun lalu, di mana ia memimpin shalat Jumat di Synod House, gereja Katedral St. John milik keuskupan di Manhattan, New York dengan mengundang berbagai media massa. Kasus Wadud ini sempat mengundang pertanyaan mendasar dalam masalah fikih. Sebab masalah hukum imam sudah jelas dan tak satupun ulama yang membolehkannya. Sesaat setelah aksi Amina Wadud, Majma' Al-Fiqhi Al-Islami (MFI), rujukan tertinggi dalam masalah hukum fikih Islam di dunia, mengecam keras aksi 'nyeleneh' ini. Kantor Arab Saudi SPA, mengutip MFI, menyebut aksi sensasi Wadud sebagai bid'ah yang menyesatkan dan musibah. Apalagi, shalat ‘gaya liberal’ ini dilakukan secara campur-aduk di mana jamaah wanita dan pria berdiri sejajar dan berdampingan. Senada dengan MFI, ulama besar Syeikh Yusuf Al-Qardhawi juga mengecam keras atas shalat Jum’at versi Wadud itu. Al-Qardhawi menyebutnya sebagai bid'ah yang munkar. Menurutnya, dalam sejarah Muslimin selama 14 abad tak dikenal seorang wanita menjadi khatib Jumâ €™at dan mengimami laki-laki. Bahkan kasus seperti ini pun tak terjadi di saat seorang wanita menjadi penguasa pada era Mamalik di Mesir. Al-Qardhawi menegaskan bahwa terdapat konsensus (ijma') meyakinkan yang menolak tindakan Wadud itu. Pasalnya, mazhab yang empat bahkan yang delapan sepakat