Re: [iagi-net-l] Randublatung Zone : a Triangle Zone
Pak Awang Menarik sekali memang pembagian fisiografis yang dilakukan oleh van Bemellen,1949 di Jawa (dari mulai pembagian di Jawa bagian Barat sampai dengan Jawa Timur).Selalu dapat disesuaikan dengan konsep geologi dinamis yang dianut saat ini ( walaupun van Bemellen sendiri sering mengkritik konsep ini , Van Bemellen , 1972). Kalau bicara thrust belt Papua memang menggelitik , karena diwilayah New Giunea (Papua NG) kita melihat banyak discoveries. Sedangkan beberapa sumur Conoco di Warim dry , kira apa yang alasan geologinya ? Terima kasih. Si Abah. Untuk rekan2 netters yang biasa bekerja dengan geologi Jawa, terutama bagian tengah-timurnya, atau rekan2 yang masih ingat dengan zone fisiografi Jawa dari van Bemmelen (1949), tentu tak aneh lagi dengan sebuah zone sempit memanjang sekitar 250 km lebar 10 km dari Semarang sampai Surabaya. Van Bemmelen (1949) menyebutnya Zone Randublatung (belakangan nama ini populer karena sukses Pertamina menemukan gas dalam jumlah besar di dua sumur Randublatung-1 2). Secara struktur, ternyata Zone Randublatung adalah sebuah triangle zone, sebuah zone berbentuk segitiga dengan kedua kakinya merupakan zone2 sesar yang saling berlawanan kemiringan dan arahnya dan bertemu di puncak segitiga (tetapi kemudian tentu tererosi karena akan sangat terangkat). Dan, di Jawa Tengah-Timur ini, Zone Randublatung merupakan wilayah pertemuan dua buah zone besar : Zone Rembang vs. Zone Kendeng. Zone Rembang merupakan daerah paparan dan slope yang dicirikan dengan dominasi sesar naik mengarah (vergency) ke selatan. Zone Kendeng merupakan daerah slope dan bathyal dengan dominasi sesar naik mengarah ke utara. Akibatnya, di daerah pertemuan ini, terbentuk sebuah zone sangat sempit, memanjang, dan sangat dalam, inilah Zone Randublatung - sebuah triangle zone yang ideal. Apa implikasi hidrokarbon sebuah triangle zone ? Secara konseptual, zone yang secara isostatik tenggelam untuk mengkompensasi pengangkatan di kedua kakinya ini akan menjadi kitchen y ang baik, selama ada suplai sedimen kaya organik yang diendapkan di dalamnya. Pematangan batuan induk adalah implikasi utama sebuah subsided triangle zone. Perangkap ? Semua sub-thrust structures di bawah zone sesar naik di kedua kaki segitiga. Reservoirnya tentu akan bergantung kepada suplai sedimen berkualitas reservoir dari tempat yang lebih dangkal. Apakah ada proven oil fields dari suatu triangle zone ? Yang paling dekat, ada di thrust and foldbelt belt Papua Nugini. Tetapi banyak terjadi di seluruh thrust foldbelt lain di tepi2 lempeng aktif (Appalachia, Zagros, dsb.). Tetapi, kendalanya juga banyak. Kedalamannya lumayan, dan deformasi di permukaan kompleks yang bisa mengurangi resolusi data seismik, belum lagi ancaman dari overpressured zones. Tetapi kalau teridentifikasi trap yang besar, follow up patut dipertimbangkan. Dan, tak mudah mengebor sebuah sub-thrust play. Pengalaman menunjukkan bahwa kita sering salah terlalu menganggap simpel zone sesar di atasnya, akibatnya, obkjektif di subthrust tak pernah tercapai akibat repetitive beds oleh sesar naik yang bisa ribuan kaki... Tetapi, di Randublatung Zone ini, tak jauh dari sekitar Gunung Ungaran ada pasir kuarsa Formasi Kerek/Merawu (mid-Miocene) dan ke timur ada debris sedimen kuarsaan asal Ngrayong (mid-Miocene juga) yang diendapkan ke Zone Randublatung dan Kendeng yang tenggelam. Source-nya, banyak serpih napalan dan sedimen calcareous lainnya. Sealing rock berlimpah. Maturation pasti terjadi dari oil window sampai overmature pun ada. Tinggal mencari subthrust play. Ini yang tidak mudah, sebab tak ada data seismik dengan resolusi cukup baik untuk melihat sampai ke subthrust structure di bawah Kendeng dan Rembang fault zone. Randublatung discoveries dan temuan Pertamina lainnya di karbonat Kujung di wilayah ini menunjukkan bagaimana prospeknya Zone Randublatung. Tetapi, triangle zone-associated traps-nya sama sekali belum tersentuh... Salam, awang __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[Fwd: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ?]
Original Message Subject: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ? From:[EMAIL PROTECTED] Date:Tue, September 7, 2004 10:12 am To: Zulhelmi U. Iska [EMAIL PROTECTED] -- Wah wah Jangan salah mengaplikasikan pepatah dooong , Guru kencing berdiri murid kencing berlari hanya dipakai dalam hal yang negatip. Umpamnaya bapaknya maling 10 juta maka anaknya akan menjadi pencuri 10 milyard. Jadi malahan jangan terjadi dong dalam kasu Pertamina. Akh , selain les Inggris rupanya kita harus les bahasa Indonesia juga ya ! Si Abah Selamat pagi Pak Ismail, Pepatahnya benar juga kali, kalau gurunya kencing berdiri berarti penyebaran outputnya (hasilnya) sangat terbatas sehingga tidak begitu berkembang, sementara murid kencing berlari maka terjadilah penyebaran yang sangat luas. Punya terobosan baru gitu lo... Maaf, just joke pagi2.. Helmi - Original Message - From: ismail [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, September 06, 2004 9:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ? : Jadi dalam hal ini sudah benar pepatah Guru kencing Bediri , Murid Kencing : Berlari : : ISM : : : Setuju banget , tidak ada orang tua yang pasti lebih pintar dari : yang muda. : Kalau istilah Kang ouw : Gelombang Yangtze yang belakang mendorong : gelombang didepan. : Kalau ada yang berkata : Wah jaman saya dulu sih ...etc, : biasanya orang yang terobsesi masa lalunya , dan sudah merasa masa : depan sudah bukan bagiannya. : : : : Si Abah. : : Kalau namanya belajar dari orang lain apalagi dari beberapa orang, yah : mestinya lebih pintar dari gurunya. : malah banyak guru2/dosen2 yang bilang kalau muridnya lebih bodoh dari : gurunya/dosennya maka guru/dosen tsb telah gagal melakukan pekerjaannya. : : jadi moral of the story: jangan takut belajar sama orang lain walaupun : orang tsb lebih muda, kata orang dulunya lebih bodoh dst. : : dari seseorang yang masih belajar terus, : fbs : : : From: Taufik Manan [EMAIL PROTECTED] : Reply-To: [EMAIL PROTECTED] : To: [EMAIL PROTECTED] : Subject: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ? : Date: Wed, 1 Sep 2004 23:37:11 -0700 (PDT) : : Pak Rovicky, : : Setahu saya tidak hanya PERTAMINA saja yang dulu : menjadi sasaran belajar dari negeri jiran Malaysia. : Hampir seluruh PT Indonesia saat tsb (ITB, UI, UGM : dll) menjadi sasaran belajar dari mereka. : : Sehingga sekarang mereka sudah maju dan ada istilah : bahwa muridnya berlari sedangkan gurunya berjalan kaki : pelan-pelan. Ada berita yang hangat sekitar tahun : lalu, dimana ada kecendrungan para Doktor Indonesia : ingin mendapat kesempatan bekerja pada institusi di : Malaysia. : : Semoga nantinya nasib mereka tidak seperti TKI yang : akan dipulangkan dari Malaysia. Tetapi mereka akan : membuktikan kualitas intelektual bangsa Indonesia. : : Ya kita sadari kondisi riel saat ini Malaysia lebih : maju dari Indonesia. Hanya ada satu kebanggaan tersisa : : dari Indonesia, yaitu sampai saat ini Malaysia belum : pernah mendapatkan Emas Olimpiade. : : Bibit-bibit intelektual muda dari Indonesia terbukti : lebih unggul dari mereka, terbukti dari banyaknya : siswa Indonesia yang mendapatkan Medali Emas Olimpiade : Sains (Fisika, Kimia, Biologi dan Matematika) : dibandingkan dengan siswa Malaysia. : : Hanya kekurangan bangsa kita adalah rendahnya : apresiasi terhadap prestasi rakyat kita sendiri. Juga : kurangnya dukungan dari pemerintah untuk mensupport : bibit terbaiknya untuk maju dan mendapatkan pendidikan : dan kerja yang memadai masih kurang. : : Just a though : : dari salah seorang putra bangsa kita : : --- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] : wrote: : :Ekonomi : : : _ : Protect your PC - get McAfee.com VirusScan Online : http://clinic.mcafee.com/clinic/ibuy/campaign.asp?cid=3963 : : : - : To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] : Visit IAGI Website: http://iagi.or.id : IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ : IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi : Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan : Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id : Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) : Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) : Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) : Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau : [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) : Komisi Database
[iagi-net-l] Workshop on Paleogene Stratigraphy of Jawa
From: Akmaluddin - [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 7 Sep 2004 19:47:19 -0700 (PDT) Subject: WORKSHOP PALEOGENE To: [EMAIL PROTECTED] Yth. Pak Rovicky Mohon berita ini disebarluaskan ke milis alumni, saya sudah coba beberapa kali ngirim ke milis tapi gagal. Terima kasih sebelumnya. Diberitahukan dengan hormat dan mengharapkan keikutsertaannya Pada semua geoscientist dalam acara : - Hide quoted text - Acara: Workshop on Paleogene Stratigraphy of Jawa Tanggal : 28 September 2004 Tempat : Gedung Pasca Sarjana UGM, Lt 5 Dengan pembicara utama DR Peter Lunt dan Prof. Suyono Mertodjojo kemudian dilanjutkan dengan field trip ke Bayat dan Kulon Progo dengan dipandu oleh Wartono Rahardjo dan Prihardjo Sanyoto. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Teknik Geologi UGM dan P3G. Sebagai informasi batas waktu pengiriman abstrak dan full paper diperpanjang sampai 15 september 2004. Informasi selengkapnya tentang kegiatan ini dapat dilihat melalui brosur yang kami lampirkan, atau dapat menghubungi sekretariat melalui [EMAIL PROTECTED] Atas Perhatiannya kami ucapkan terima kasih Akmal - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] RE: [geounpad] Randublatung Zone : a Triangle Zone
Curious dengan Zona Randublatung yang Mas Awang sebutkan sebgai zone yang sangat sempit, memanjang, dan dalam, maka di sini bahwa menarik untuk dicermati bahwa sepanjang yang saya tahu dari evolusi tektonik regional Jateng-Jatim, zone Randublatung ini justru merupakan tinggian tua yang memanjang relatif berarah W-E hingga sumur Randublatung, kemudian berbelok berarah SW-NE ke arah lapangan Sukowati, mudi, dan terkespose (present day) di zone RMK di pesisir utara Jatim, dan terus ke arah Camar high. Singkatnya, zona Randublatung di onshore Jateng-Jatim ini menjadi dalam adalah karena preservasi yang relatif menerus dari section Late Miocene hingga recent deposits. Spt. Mas Awang sebutkan bahwa Zona Rembang merupakan paleo shelf atau paparan (utaranya) dan slope (selatannya) dari sistem Sunda land semasa Paleogen hingga Early Neogen. Mengikutsertakan zona Randublatung di sini cukup menarik karena sepertinya pada saat antara Paleogen ke awal Neogen zona ini masih merupakan paleo high yang memanjang W-E belok SW-NE tsb. di atas, terbukti dari adanya zona2 pertumbuhan karbonat secara setempat di saat terjadi subsidence yang membuat lingkungan pengendapan di zona Rambang selatan hingga Kendeng selama Neogen akhir berangsur menjadi endapan laut dalam. Karena subsidence inilah, maka terjadi kompetisi seleksi alam bagi pertumbuhan karbonat (reefal carbonate) di sepanjang zona Randbltung paleo high, yang sekarang kita kenal dengan discoveries early miocene carbonate RDB, SUK, BURIP, MUDI, dll yang skalanya lebih kecil. Di lain pihak banyak literatur menyebutkan bahwa di utara paleo high Randublatung ini sudah merupakan paleo slope tempat dimana diendapkan endapan laut dalam (Lower Tawun Fm. Di bbrp peta geologi permukaan lembar Jatim skala detil, dapat diperkirakan bahwa garis batas antara Early Miocene Prupuh paparan dan Prupuh laut dalam terdapat di lepas pantai utara Jatim, terbukti dengan tersingkapnya deep water carbonate Prupuh di jalur pantura. Jadi ringkasnya: Zona Rembang Utara (=paparan Paleo-Neogen awal), Rembang Selatan (=slope Paleo-Neogen awal), Randublatung (=remnant of Paleogene High), Kendeng (deep water Paleo-Neogen awal), terlihat zona Rdblatung diapit endapan laut dalam?? Zona fisiografi dari Bemmelen tdk bisa dipungkiri sangat menarik untuk melihat present day tectonic features (triggered sejak Late Mio-Pliosen), namun dengan mencermati data subsurface yang menceritakan pre Late Miocene features mungkin akan menambah hal ini lebih menarik lagi. Satu lagi point menarik yang bisa direnungkan adalah karena kompleksnya fault system di pertemuan antar zona in, maka pengaruh volkanik terhadap kandungan CO2 yang berlebih menjadi penting. Yang lebih menarik lagi adalah source rock dari hydrocarbon (thermogenik) yang terdapat di RDB, BURIP, SUKOW ini apakah hanya dari Tawun shale yang interfingering dengan si tubuh reefal carbonate? ataukah ada juga kontribusi dari deeper formations (Prupuh/Kujung/Eocene), yang notabene menurut banyak literatur didominasi oleh endapan laut dalam...? Salam, Kuntadi -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 07, 2004 11:43 AM To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [geounpad] Randublatung Zone : a Triangle Zone Untuk rekan2 netters yang biasa bekerja dengan geologi Jawa, terutama bagian tengah-timurnya, atau rekan2 yang masih ingat dengan zone fisiografi Jawa dari van Bemmelen (1949), tentu tak aneh lagi dengan sebuah zone sempit memanjang sekitar 250 km lebar 10 km dari Semarang sampai Surabaya. Van Bemmelen (1949) menyebutnya Zone Randublatung (belakangan nama ini populer karena sukses Pertamina menemukan gas dalam jumlah besar di dua sumur Randublatung-1 2). Secara struktur, ternyata Zone Randublatung adalah sebuah triangle zone, sebuah zone berbentuk segitiga dengan kedua kakinya merupakan zone2 sesar yang saling berlawanan kemiringan dan arahnya dan bertemu di puncak segitiga (tetapi kemudian tentu tererosi karena akan sangat terangkat). Dan, di Jawa Tengah-Timur ini, Zone Randublatung merupakan wilayah pertemuan dua buah zone besar : Zone Rembang vs. Zone Kendeng. Zone Rembang merupakan daerah paparan dan slope yang dicirikan dengan dominasi sesar naik mengarah (vergency) ke selatan. Zone Kendeng merupakan daerah slope dan bathyal dengan dominasi sesar naik mengarah ke utara. Akibatnya, di daerah pertemuan ini, terbentuk sebuah zone sangat sempit, memanjang, dan sangat dalam, inilah Zone Randublatung - sebuah triangle zone yang ideal. Apa implikasi hidrokarbon sebuah triangle zone ? Secara konseptual, zone yang secara isostatik tenggelam untuk mengkompensasi pengangkatan di kedua kakinya ini akan menjadi kitchen yang baik, selama ada suplai sedimen kaya organik yang diendapkan di dalamnya. Pematangan batuan induk adalah implikasi utama sebuah subsided triangle zone. Perangkap ? Semua sub-thrust structures di bawah zone sesar naik di kedua kaki segitiga. Reservoirnya tentu akan
Re: [iagi-net-l] RE: [geounpad] Randublatung Zone : a Triangle Zone
Kuntadi, Kelihatannya ada salah persepsi antara Randublatung Zone dan East Cepu High. Randublatung bukanlah high dan tak pernah jadi high. Yang dimaksud dengan menyebut Randublatung High mungkin adalah East Cepu High, yaitu salah satu dari sekian banyak horst block atau isolated platforms Paleogen di Jawa Tengah-Timur (yang lain : West Cepu High, Kemandung, BD, XX High) tempat Kujung-Prupuh pinnacle reefs tumbuh (termasuk kompleks Randublatung, Kedung Tuban, Banyu Urip, Sukowati, Mudi, Porong, KE-11, BD reefs). Dan horst blocks ini memang memanjang SW-NE sampai ke garis pantai Jawa Timur kemudian sebagian bersatu dengan horst block yang lebih besar di offshore East Java Sea sekarang (mis : JS-1 Ridge tempat reef Camar berlokasi). Di batas garis pantai ini memang banyak dipengaruhi RMK wrench zone sehingga uplifted dan sebagian tersingkap seperti di sekitar Tuban dan beberapa tempat di Pulau Madura. Betul, horst blocks ini semuanya kemudian tenggelam di Neogen saat sedimen ekivalen Tuban atau Wonocolo Miosen Awal-Miosen Tengah diendapkan. Hubungannya dengan Randublatung Zone ? Sebagian lidah atau splay ridge ini, terutama yang di East Cepu High masuk ke tempat zone penenggelaman Randublatung Triangle Zone saat north-verging Kendeng thrust vs. south-verging Rembang thrust terjadi di Plio-Pleistosen. Akibatnya, banyak reef Kujung/Prupuh terutama yang tumbuh di flank2 East Cepu High menjadi ikut tenggelam sebab Randublatung Zone tenggelam karena kompensasi isostatik atas thrustloads di Kendeng maupun Rembang. Dan, betul, ini telah mematangkan sedimen ekivalen Kujung yang karbonatan sampai ke batas overmature, sehingga CO2 terlepas dan mencemari seluruh reefs di bagian updip East Cepu High dengan konsentrasi CO2 40-70an %. Saya pernah mengecek isotop karbon CO2 ini dan memang CO2-nya berasal dari thermal breakdown karbonat. Dari data geokimia minyak di reef2 di East Cepu High, Ngimbang source masih yang paling dominan berperan sebagai source, dan bukan tipe marin, sangat khas fluvio-deltaik, memang tak se-lakustrin seperti brown-shales Pematang di Central Sumatra. Ada perkiraan Lower Kujung shales/coals dan Early-Miocene Tuban shales mengkontribusi juga, tetapi tidak signifikan. Kalau dari maturation modeling, keduanya sudah matang, juga Early-Middle Tawun shales. Jadi, tinggian di Randublatung bukanlah Randublatung High, melainkan East Cepu High. East Cepu High adalah isolated platform yang keluar dari sistem land-attached platform ala Rembang Zone. Shelf-edge Paleogen ada di bagian utara Rembang Zone. Sehingga sangat wajar pola pertumbuhan karbonatnya akan pinnacle. Salam, awang Kuntadi, Nugrahanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Curious dengan Zona Randublatung yang Mas Awang sebutkan sebgai zone yang sangat sempit, memanjang, dan dalam, maka di sini bahwa menarik untuk dicermati bahwa sepanjang yang saya tahu dari evolusi tektonik regional Jateng-Jatim, zone Randublatung ini justru merupakan tinggian tua yang memanjang relatif berarah W-E hingga sumur Randublatung, kemudian berbelok berarah SW-NE ke arah lapangan Sukowati, mudi, dan terkespose (present day) di zone RMK di pesisir utara Jatim, dan terus ke arah Camar high. Singkatnya, zona Randublatung di onshore Jateng-Jatim ini menjadi dalam adalah karena preservasi yang relatif menerus dari section Late Miocene hingga recent deposits. Spt. Mas Awang sebutkan bahwa Zona Rembang merupakan paleo shelf atau paparan (utaranya) dan slope (selatannya) dari sistem Sunda land semasa Paleogen hingga Early Neogen. Mengikutsertakan zona Randublatung di sini cukup menarik karena sepertinya pada saat antara Paleogen ke awal Neogen zona ini masih merupakan paleo high yang memanjang W-E belok SW-NE tsb. di atas, terbukti dari adanya zona2 pertumbuhan karbonat secara setempat di saat terjadi subsidence yang membuat lingkungan pengendapan di zona Rambang selatan hingga Kendeng selama Neogen akhir berangsur menjadi endapan laut dalam. Karena subsidence inilah, maka terjadi kompetisi seleksi alam bagi pertumbuhan karbonat (reefal carbonate) di sepanjang zona Randbltung paleo high, yang sekarang kita kenal dengan discoveries early miocene carbonate RDB, SUK, BURIP, MUDI, dll yang skalanya lebih kecil. Di lain pihak banyak literatur menyebutkan bahwa di utara paleo high Randublatung ini sudah merupakan paleo slope tempat dimana diendapkan endapan laut dalam (Lower Tawun Fm. Di bbrp peta geologi permukaan lembar Jatim skala detil, dapat diperkirakan bahwa garis batas antara Early Miocene Prupuh paparan dan Prupuh laut dalam terdapat di lepas pantai utara Jatim, terbukti dengan tersingkapnya deep water carbonate Prupuh di jalur pantura. Jadi ringkasnya: Zona Rembang Utara (=paparan Paleo-Neogen awal), Rembang Selatan (=slope Paleo-Neogen awal), Randublatung (=remnant of Paleogene High), Kendeng (deep water Paleo-Neogen awal), terlihat zona Rdblatung diapit endapan laut dalam?? Zona fisiografi dari Bemmelen tdk bisa dipungkiri sangat menarik