RE: [iagi-net-l] PGCE di Kuala Lumpur - Pandangan Mata

2004-12-20 Terurut Topik Darman, Herman H BSP-TSX/4
Untuk info anda saja, bahwa biasanya Brunei Shell ikut program-program GSM. 
Tapi beberapa tahun terakhir panitia yang didominasi oleh Petronas menolak 
paper dari Brunei, karena sudah penuh (demikian alasannya). Termasuk academic 
paper yang disampaikan oleh dosen-doesen UBD. Kami perhatikan conference juga 
dipenuhi oleh Petronas. 

Jadi saya tawarkan IPA. Selama 3 tahun terakhir ini Brunei Shell cenderung ikut 
program IPA. Karena juga mereka sadari presentation, poster dan exhibition-nya 
jauh lebih bagus. Selain itu mereka bisa belajar banyak dari operator di 
Indonesia (yang jumlahnya jauh lebih banyak dari operator di Malaysia). 

Teguh, jangan berkecil hati dengan schedule paling belakang. Dari segi skill, 
orang Malaysia memang minder sama orang Indonesia. 

Kalau dengar dari SEAPEX ceritanya lain lagi. Kelihatannya mereka merasa 'tidak 
disukai' oleh Petronas karena tidak pernah buat conference di KL, yang menurut 
Petronas, adalah pusat dari Southeast Asia. SEAPEX tidak bisa berbuat banyak 
karena sebagian besar anggotanya lebih senang buat conference di Singapore 
(termasuk operator di Malaysia). Jadi dibuatlah KL chapter untuk SEAPEX. Tapi 
itu tidak menyelesaikan masalah. 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 21 December 2004 12:01
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] PGCE di Kuala Lumpur - Pandangan Mata






PGCE adalah singkatan dari Petroleum Geology Conference and Exhibition,
yang diselenggarakan oleh
GSM (Geological Society of Malaysia), yang diselenggarakan setahun sekali
dan mengkhususkan di bidang
petroleum. Acara ini biasanya cuman 2 hari saja, dan baru saja selesai
minggu lalu, 15-16 Desember.
GSM sendiri setiap tahun mengadakan conference sendiri yang sifatnya lebih
umum, mirip dengan
IAGI annual convention, yang panitianya dari segala bidang ilmu geologi
(tapi kelihatannya malah minus/sedikit
partisipasi dari orang-orang Petronas). Sedangkan PGCE, semua panitianya
adalah dari Petronas. Dan yang
agak unik menurut saya adalah, walaupun event ini utk petroleum tetapi
tidak ada satupun panitia yang berasal dari PSC yang
beroperasi di Malaysia. Sangat berbeda sekali dengan IAGI, yang banyak
melibatkan personel dari PSC.
Saya belum pernah melihat suatu acara yang sebesar IPA disini.

Tahun lalu di PGCE, saya lihat ada tiga nama Indonesia di Poster session,
saya sendiri, Sugeng Suryono (program
Phd di University Malaysia) dan Herman Darman. Tahun kemarin paper yang
dipresentasikan ada sekitar 38 paper,
dgn poster session ada sekitar 18 poster. Sehingga presentasinya diadakan
di dua ruangan. Shell dan ExxonMobil
sangat mendominasi paper presentation. Belum ada nama Indonesia yang muncul
di oral presentation.

Tahun ini PGCE-nya menurut saya sedikit sepi. Oral presentation cuma ada 23
paper, dan posternya masih bertahan,
yaitu sekitar 17 poster. Saya lihat sudah mulai banyak nama Indonesia
sekarang, ada Aris Setiawan, Gunawan Taslim,
Sugeng Suryono, saya sendiri, di Oral paper presentation dan ada Agus
Widjiastono di Poster session. Utk oral presentation
tahun ini, dari PSC sangat sedikit, Shell cuman keluar 1 paper, ExxonMobil
2 paper, dan Murphy 1 paper.

Yang buat saya agak sedih (ini kalau berpikir negatif lho), dari dua
orang Indonesia yang maju oral presentation yaitu saya dan Sugeng,
dua-duanya ditaruh di presentation yang paling akhir, yang satu di hari
pertama , yang satunya lagi di hari kedua.
Kalau mau berpikir positif dan nyenengin hati sih, dua paper orang
Indonesia ini ditaruh paling akhir, untuk nahan orang-orang supaya
nggak bubar sebelum conference berakhir.he he he...

Yang menurut saya agak unik juga adalah souvenir yang diberikan kepada
peserta. Tahun lalu diberikan 'ransel' yang bentuknya seperti
ransel utk terjun payung, sangat bagus. Tahun ini dikasih jaket, jadi tidak
melulu tas tangan tipis, yang biasanya begitu habis conference
langsung nggak dipakai lagi.
Secara umum, menurut saya IPA lebih meriah. Acara seperti PGCE ini, OK-lah
utk negara kecil seperti Malaysia yang penduduknya cuman
sekitar 23 jutaan.

Salam,
Teguh P.


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


---

[iagi-net-l] Nasib UU Migas Ditentukan Hari Ini

2004-12-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Selasa 21 Desember 2004 06:14:16 WIB 
Nasib UU Migas Ditentukan Hari Ini 

MinergyNews.Com, Jakarta--Setelah membatalkan UU No. 20 Tahun 2002
tentang Ketenagalistrikan, hari ini (21/12) Mahkamah Konstitusi (MK)
bakal memastikan nasib UU Migas.

Menurut sumber, sejak hari Sabtu (18/12) lalu sebenarnya kalangan
pengusaha migas resah. Pasalnya, mereka mendapat khabar tak sedap
bahwa MK bakal membatalkan UU Migas. Karuan saja rumors ini membuat
mereka harap-harap cemas supaya rumors tersebut tidak benar dan MK
meloloskan UU tersebut.

Kekhawatiran seperti itu terutama dirasakan oleh mereka yang telah
meneken kontrak berdasarkan UU Migas. "Mereka khawatir, kontrak yang
telah mereka teken akan dibatalkan atau paling tidak tak ada pegangan
hukumnya," kata si sumber yang terus mewanti-wanti agar namanya tak
disebut.

Perasaan seperti itu tak hanya dialami para pengusaha migas yang telah
meneken kontrak, tetapi juga dirasakan para pejabat di kedua Badan
yang dibentuk pemerintah berdasarkan UU Migas, yaitu Badan Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Migas (BPMigas) dan Badan Pengatur Kegiatan Hilir
Migas (BPH Migas). Sebab, jika UU itu batal, maka kedua Badan itu pun
harus bubar.

Sebaliknya, sebagian orang Pertamina senang dengan rumors itu.
Alasannya, karena UU Migas-lah Pertamina "dibonsai" seperti saat ini.
Di satu sisi perusahaan itu dijadikan persero sehingga harus
mendatangkan profit, namun di sisi lain masih diwajibkan memenuhi
kebutuhan BBM bagi masyarakat. "Meski harga BBM masih disubsidi, namun
pembayarannya terus molor. Akibatnya, cash flow Pertamina terganggu."

Tak hanya itu, untuk bahan bakar lain seperti LPG yang tak disubsidi,
Pertamina selama ini menderita kerugian yang relatif cukup besar.
"Karena itu Pertamina kemudian menaikkan harga LPG. Paling tidak, ini
untuk memberitahu MK bahwa karena UU Migas mengamanatkan perusahaan
harus mendatangkan untung, maka dia (Pertamina âred) pun harus
menaikkan harga LPG, terserah apakah masyarakat akan keberatan atau
tidak."

Sementara itu, para pengusaha migas juga berusaha mengingatkan MK
bahwa pembatalan UU Migas akan membawa konsekuensi yang cukup besar
bagi pemerintah. Para investor akan memandang tidak adanya kepastian
hukum di pemerintah. Selain itu bagi para peneken kontrak, pembatalan
ini akan membuat mereka merasa kehilangan legal basis. "Bahkan
sebagian lagi mengancam akan membawa masalah ini ke arbitrase
internasional seperti kasus Karaha Bodas (KBC)."

Pemerintah Pasrah

Bagaimana sikap pemerintah? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengaku, pihaknya akan mengikuti apa pun
keputusan MK soal UU Migas ini. "Apapun keputusan MK, kita akan
ikuti," katanya hari Senin (20/12) kemarin.

Meski demikian, Purnomo mengatakan, keputusan MK sangat tergantung
dari interpretasi soal Pasal 33 UUD 1945, terutama makna "dikuasai
Negara". "Pemerintah secara keseluruhan juga memiliki intepretasi soal
Pasal 33 UUD 1945. Jadi, kalau nanti berbeda, kami berharap MK mau
menjabarkan intepretasinya. Karena pemerintah kan juga punya
pakar-pakar hukum juga. Alangkah baiknya jika ada penjabaran yang baku
antara pemerintah, pakar hukum dan MK mengenai makna Pasal 33."
(MNC-6)



-- 
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik Donny Miraza
Return Receipt
   
   Your   RE: [iagi-net-l] harga elpiji
   document:   
   
   wasDonny Miraza/FD/QGPC 
   received
   by: 
   
   at:21/12/2004 07:08:19 AM   
   





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] PGCE di Kuala Lumpur - Pandangan Mata

2004-12-20 Terurut Topik Teguh_Prasetyo




PGCE adalah singkatan dari Petroleum Geology Conference and Exhibition,
yang diselenggarakan oleh
GSM (Geological Society of Malaysia), yang diselenggarakan setahun sekali
dan mengkhususkan di bidang
petroleum. Acara ini biasanya cuman 2 hari saja, dan baru saja selesai
minggu lalu, 15-16 Desember.
GSM sendiri setiap tahun mengadakan conference sendiri yang sifatnya lebih
umum, mirip dengan
IAGI annual convention, yang panitianya dari segala bidang ilmu geologi
(tapi kelihatannya malah minus/sedikit
partisipasi dari orang-orang Petronas). Sedangkan PGCE, semua panitianya
adalah dari Petronas. Dan yang
agak unik menurut saya adalah, walaupun event ini utk petroleum tetapi
tidak ada satupun panitia yang berasal dari PSC yang
beroperasi di Malaysia. Sangat berbeda sekali dengan IAGI, yang banyak
melibatkan personel dari PSC.
Saya belum pernah melihat suatu acara yang sebesar IPA disini.

Tahun lalu di PGCE, saya lihat ada tiga nama Indonesia di Poster session,
saya sendiri, Sugeng Suryono (program
Phd di University Malaysia) dan Herman Darman. Tahun kemarin paper yang
dipresentasikan ada sekitar 38 paper,
dgn poster session ada sekitar 18 poster. Sehingga presentasinya diadakan
di dua ruangan. Shell dan ExxonMobil
sangat mendominasi paper presentation. Belum ada nama Indonesia yang muncul
di oral presentation.

Tahun ini PGCE-nya menurut saya sedikit sepi. Oral presentation cuma ada 23
paper, dan posternya masih bertahan,
yaitu sekitar 17 poster. Saya lihat sudah mulai banyak nama Indonesia
sekarang, ada Aris Setiawan, Gunawan Taslim,
Sugeng Suryono, saya sendiri, di Oral paper presentation dan ada Agus
Widjiastono di Poster session. Utk oral presentation
tahun ini, dari PSC sangat sedikit, Shell cuman keluar 1 paper, ExxonMobil
2 paper, dan Murphy 1 paper.

Yang buat saya agak sedih (ini kalau berpikir negatif lho), dari dua
orang Indonesia yang maju oral presentation yaitu saya dan Sugeng,
dua-duanya ditaruh di presentation yang paling akhir, yang satu di hari
pertama , yang satunya lagi di hari kedua.
Kalau mau berpikir positif dan nyenengin hati sih, dua paper orang
Indonesia ini ditaruh paling akhir, untuk nahan orang-orang supaya
nggak bubar sebelum conference berakhir.he he he...

Yang menurut saya agak unik juga adalah souvenir yang diberikan kepada
peserta. Tahun lalu diberikan 'ransel' yang bentuknya seperti
ransel utk terjun payung, sangat bagus. Tahun ini dikasih jaket, jadi tidak
melulu tas tangan tipis, yang biasanya begitu habis conference
langsung nggak dipakai lagi.
Secara umum, menurut saya IPA lebih meriah. Acara seperti PGCE ini, OK-lah
utk negara kecil seperti Malaysia yang penduduknya cuman
sekitar 23 jutaan.

Salam,
Teguh P.


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik Pangestu, Sonny T
yah
asalkan terjamin minimal 2 hal:
- iklim investasi yang baik & menarik
- kepastian hukum dalam berusaha & berinvestasi
selama ini kan hal-hal itu sudah dilupakan pempus-pemprop-pemkab/pemkot.


-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 21 Desember 2004 10:33
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] harga elpiji


Dari satu tempat di sumatera saja kita ini sebenarnya melakukan "pembuangan" 
LPG sekitar  350an ribu ton per tahun, asal mau investasi barang satu trilyun 
rupiah "saja". Belum dari banyak tempat lain, mungkin percepatan permintaan 
juga cepat ditangani oleh suplai, wong gas (C3/C4) kita bejibun kok, jadi impor 
elpiji juga bisa cepat diminimalisir dan akang Vicky gak cepet kaget2.
 
lam-salam,
ar-.


Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:On Tue, 21 Dec 2004 07:26:34 
+0700, Tangkalalo, Darwin

wrote:

Ini yang ngga bias...
Buat temen-temen mungkin ada bisa klarifikasi berita ini. Ini aku
dapet sebelum keputusan kenaikan LPG kemaren ini ?
Yg bikin kaget ... kita mengimpor LPG 

RDP
==
KURANGI KERUGIAN : PERTAMINA SESUAIKAN HARGA ELPIJI 



-
Do you Yahoo!?
 Take Yahoo! Mail with you! Get it on your mobile phone.

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalk an UU Migas

2004-12-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On Tue, 21 Dec 2004 09:11:09 +0700, Parlaungan (RTI)
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Barangkali Pertamina keberatan dengan konsep ring fencing, yang
> mengharuskannya untuk membentuk satu perusahaan (Badan Hukum) tersendiri
> untuk setiap wilayah kerja KKS yang tentu akan menambah beban biaya
> overhead.
> 
> Laung

Namun dari sisi legal  biasanya pembuatan anak atau cucu cabang
perusahaan ini lebih "aman" dari resiko hukum yg mungkin timbul.
Misalnya kasus geothermal dimana perusahaan besar bermain dalam kolam
kecil yg berbuntut panjang dab kalah dalam arbitrase ...

Selain itu anak cucu perusahaan bisa memberikan dampak bagus buat
pegawainya supaya tidak lari keluar ...
kan GMnya jadi banyak ... upst !!

RDP

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik yrsnki
>  >> -Original Message-
>> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> Sent: Tuesday, 21 December 2004 8:32 AM
>> To: [EMAIL PROTECTED]
>> Subject: Re: [iagi-net-l] harga elpiji
>>
>> Masih buat Abah Yanto ...
>> Ini detilnya LPG saat ini ... nah terbaca bahwa saat ini LPG
>> sudah tidak ada monopoli dan tidak ada tataniaganya 
>> Abah mau ikutan bisnis membuat dan menjual LPG ?
>> Kan sudah banyak mini plan utk marginal gas field ... :)
>>
>> RDP


   Saya sih tidak , tapi ada kawan mau terjun  , tapi ndak jadi direcokin
   sama Oknum oknum Pemda dengan segala "money in front".

   Si Abah

>>


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik Ariadi Subandrio
Dari satu tempat di sumatera saja kita ini sebenarnya melakukan "pembuangan" 
LPG sekitar  350an ribu ton per tahun, asal mau investasi barang satu trilyun 
rupiah "saja". Belum dari banyak tempat lain, mungkin percepatan permintaan 
juga cepat ditangani oleh suplai, wong gas (C3/C4) kita bejibun kok, jadi impor 
elpiji juga bisa cepat diminimalisir dan akang Vicky gak cepet kaget2.
 
lam-salam,
ar-.


Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:On Tue, 21 Dec 2004 07:26:34 
+0700, Tangkalalo, Darwin

wrote:

Ini yang ngga bias...
Buat temen-temen mungkin ada bisa klarifikasi berita ini. Ini aku
dapet sebelum keputusan kenaikan LPG kemaren ini ?
Yg bikin kaget ... kita mengimpor LPG 

RDP
==
KURANGI KERUGIAN : PERTAMINA SESUAIKAN HARGA ELPIJI 



-
Do you Yahoo!?
 Take Yahoo! Mail with you! Get it on your mobile phone.

RE: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik mail
 Tadi pagi di radio Trijaya Manager Gas domestiknya Pertamina 
 mengatkan bahwa LPG diIndonesia masih lebih murah dg Malaysia,
 Singapura, Tahiland dan Vietnam.Sebelum keputusan ini diambil
 Pertamina sudah melakukan kajian banding di Malaysia (
 petronas) dan yg lain, begitu kira kira .Beliau juga bilang kalau harga 
pokoknya ( dg harga minyak 55 $
) maka dg harga tsb masih merugi Pertamina sebagai produsen,
makanya tidak ada stupun produsen selain Pertamina yg teretarik
inves di LPG, padahal kran sudah dibuka lebar lebar,Juga
dikatakan yg masih diimpor itu kira kira 30 an %
ISM


> Ada informasi nggak, berapa sih harga LPG per kg di Malaysia
> (kalau bisa sekalian dengan Thailand dan Vietnam.
> Hampir semua negara ASEAN punya cadangan gas yang cukup
> lumayan (kecuali Singapura tentunya), jadi mestinya harga
> LPG di semua negara tidak akan beda terlalu jauh.
> Oki
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, 21 December 2004 8:32 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [iagi-net-l] harga elpiji
>
> Masih buat Abah Yanto ...
> Ini detilnya LPG saat ini ... nah terbaca bahwa saat ini LPG
> sudah tidak ada monopoli dan tidak ada tataniaganya 
> Abah mau ikutan bisnis membuat dan menjual LPG ?
> Kan sudah banyak mini plan utk marginal gas field ... :)
>
> RDP
> ==Jakarta, 18 December 2004 18:00
> :: HARGA LPG, PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS NAIK
>
> Jakarta, Terhitung mulai 19 Desember 2004 pukul 00.00, PT
> Pertamina (Persero) menaikkan harga jual LPG (Liquified
> Petroleum Gas), Pertamax dan Pertamax Plus. Harga LPG dari
> Rp. 3.000/kg menjadi Rp. 4.250/kg, khusus untuk Batam dari
> Rp. 3.500/kg menjadi Rp. 4.800/kg. Harga
> Pertamax mengalami kenaikan dari Rp. 2.450/liter menjadi Rp.
> 4.000/liter, dan Pertamax Plus dari harga Rp. 2.750/liter
> menjadi Rp. 4.200/liter. Kenaikan harga ini tertuang dalam
> surat keputusan
> Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No.
> Kpts-063/C0/2004-S3
> tentang Harga Jual Elpiji untuk Rumah Tangga dan Industri
> dan No.
> Kpts-066/C0/2004-S3 tentang Harga Jual Pertamax dan
> Pertamax Plus.
>
> LPG, Pertamax dan Pertamax Plus merupakan bisnis Non BBM
> Pertamina yang sudah tidak lagi diregulasi oleh Pemerintah
> sehingga diharapkan Pertamina dapat menuai profit dari
> bisnis ini dan memberikan
> kontribusi keuntungan yang berupa deviden kepada negara.
> Tingginya harga minyak dunia menjadi penyebab utama perlunya
> dilakukan
> penyesuaian harga jual LPG, Pertamax dan Pertamax Plus.
> Kenaikan
> menuju harga keekonomian ini juga diharapkan memberikan
> peluang kepada investor lain untuk masuk ke bisnis bahan
> bakar ramah lingkungan ini dengan memberikan keuntungan yang
> wajar untuk produsen.
>
>
> Elpiji Pertamina
>
> Bisnis LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan bisnis yang
> tidak di tata niagakan, tidak ada monopoli LPG dan siapa
> saja bisa bermain di bisnis ini. Hal ini perlu diketahui
> masyarakat luas mengingat LPG
> bukan merupakan bahan bakar yang tidak disubsidi Pemerintah
> dan
> Pertamina menjalankan bisnis LPG bukan karena penugasan
> Pemerintah atau Public Service Obligation (PSO) tetapi murni
> berdasarkan
> pertimbangan bisnis.
>
> LPG sebagai bahan bakar alternatif dan ramah lingkungan
> sudah
> seharusnya dikembangkan secara luas penggunaannya di
> Indonesia. Oleh karena itu dengan kenaikan harga ini
> menghilangkan barrier to entry dari investor untuk memasuki
> bisnis LPG di Indonesia sehingga
> masyarakat luas dapat memilih produsen yang memberikan
> layanan
> terbaik. Konsumen LPG sebagian besar di dominasi oleh sektor
> rumah tangga menengah keatas dengan tingkat konsumsi
> mencapai 69%, hotel berbintang dan restauran mewah
> mengkonsumsi 13%, dan sektor industri mengkonsumsi 18%.
> Angka ini juga mengindikasikan bahwa pemakai LPG merupakan
> konsumen kalangan menengah atas yang sangat tidak adil bila
> kelompok ini mendapat subsidi dari Pertamina sebagai
> perusahaan milik bangsa.
>
> Pertamina sebagai pelaku utama bisnis LPG di Indonesia tetap
> akan
> berkiprah di pasar domestik dengan terus memperbaiki tingkat
> layanan dan efisiensi. Harga pokok LPG ditentukan
> berdasarkan komposisi harga sesuai sumber produksi LPG,
> yakni dari produksi kilang Pertamina
> sebesar 73% dengan harga USD 298/Metrik ton, 17% dipenuhi
> dari
> produksi KPS dengan harga USD 352/Metrik ton dan 10% impor
> dengan
> harga USD 383/Metrik ton. Harga pokok produksi tersebut juga
> menunjukkan bahwa LPG yang diproduksi Pertamina jauh lebih
> rendah dari harga international berdasarkan Crude Price (CP)
> Aramco dan juga lebih rendah dari biaya pokok LPG yang
> dikeluarkan Kontraktor Production Sharing (KPS). Hal ini
> berarti bahwa tingkat efisiensi Pertamina lebih baik
> dibanding kedua pemasok tersebut. Upaya efisiensi lainnya
> yang dilakukan adalah pengurangan biaya dengan penghapusan
> supply point untuk memotong jalur distribusi, pengalihan
> transportasi laut menjadi transportasi darat yan

RE: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalk an UU Migas

2004-12-20 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Barangkali Pertamina keberatan dengan konsep ring fencing, yang
mengharuskannya untuk membentuk satu perusahaan (Badan Hukum) tersendiri
untuk setiap wilayah kerja KKS yang tentu akan menambah beban biaya
overhead.

Laung

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, December 20, 2004 2:52 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak
Batalk an UU Migas

>


Jangan jangan Pak Rus sudah dapat bocoran , kalau UU - Migas mau di
batalkan oleh MK , makanya memerintahkan Pertamina jangan mentangani
KKS (Hu gosip 

Si Abah





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik Musakti, Oki

Ada informasi nggak, berapa sih harga LPG per kg di Malaysia (kalau bisa
sekalian dengan Thailand dan Vietnam.
Hampir semua negara ASEAN punya cadangan gas yang cukup lumayan (kecuali
Singapura tentunya), jadi mestinya harga LPG di semua negara tidak akan
beda terlalu jauh.
Oki

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, 21 December 2004 8:32 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] harga elpiji

Masih buat Abah Yanto ...
Ini detilnya LPG saat ini ... nah terbaca bahwa saat ini LPG sudah
tidak ada monopoli dan tidak ada tataniaganya 
Abah mau ikutan bisnis membuat dan menjual LPG ?
Kan sudah banyak mini plan utk marginal gas field ... :)

RDP
===
Jakarta, 18 December 2004 18:00
:: HARGA LPG, PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS NAIK

Jakarta, Terhitung mulai 19 Desember 2004 pukul 00.00, PT Pertamina
(Persero) menaikkan harga jual LPG (Liquified Petroleum Gas), Pertamax
dan Pertamax Plus. Harga LPG dari Rp. 3.000/kg menjadi Rp. 4.250/kg,
khusus untuk Batam dari Rp. 3.500/kg menjadi Rp. 4.800/kg. Harga
Pertamax mengalami kenaikan dari Rp. 2.450/liter menjadi Rp.
4.000/liter, dan Pertamax Plus dari harga Rp. 2.750/liter menjadi Rp.
4.200/liter. Kenaikan harga ini tertuang dalam surat keputusan
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. Kpts-063/C0/2004-S3
tentang Harga Jual Elpiji untuk Rumah Tangga dan Industri dan No.
Kpts-066/C0/2004-S3 tentang Harga Jual Pertamax dan Pertamax Plus.

LPG, Pertamax dan Pertamax Plus merupakan bisnis Non BBM Pertamina
yang sudah tidak lagi diregulasi oleh Pemerintah sehingga diharapkan
Pertamina dapat menuai profit dari bisnis ini dan memberikan
kontribusi keuntungan yang berupa deviden kepada negara. Tingginya
harga minyak dunia menjadi penyebab utama perlunya dilakukan
penyesuaian harga jual LPG, Pertamax dan Pertamax Plus. Kenaikan
menuju harga keekonomian ini juga diharapkan memberikan peluang kepada
investor lain untuk masuk ke bisnis bahan bakar ramah lingkungan ini
dengan memberikan keuntungan yang wajar untuk produsen.


Elpiji Pertamina

Bisnis LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan bisnis yang tidak di
tata niagakan, tidak ada monopoli LPG dan siapa saja bisa bermain di
bisnis ini. Hal ini perlu diketahui masyarakat luas mengingat LPG
bukan merupakan bahan bakar yang tidak disubsidi Pemerintah dan
Pertamina menjalankan bisnis LPG bukan karena penugasan Pemerintah
atau Public Service Obligation (PSO) tetapi murni berdasarkan
pertimbangan bisnis.

LPG sebagai bahan bakar alternatif dan ramah lingkungan sudah
seharusnya dikembangkan secara luas penggunaannya di Indonesia. Oleh
karena itu dengan kenaikan harga ini menghilangkan barrier to entry
dari investor untuk memasuki bisnis LPG di Indonesia sehingga
masyarakat luas dapat memilih produsen yang memberikan layanan
terbaik. Konsumen LPG sebagian besar di dominasi oleh sektor rumah
tangga menengah keatas dengan tingkat konsumsi mencapai 69%, hotel
berbintang dan restauran mewah mengkonsumsi 13%, dan sektor industri
mengkonsumsi 18%. Angka ini juga mengindikasikan bahwa pemakai LPG
merupakan konsumen kalangan menengah atas yang sangat tidak adil bila
kelompok ini mendapat subsidi dari Pertamina sebagai perusahaan milik
bangsa.

Pertamina sebagai pelaku utama bisnis LPG di Indonesia tetap akan
berkiprah di pasar domestik dengan terus memperbaiki tingkat layanan
dan efisiensi. Harga pokok LPG ditentukan berdasarkan komposisi harga
sesuai sumber produksi LPG, yakni dari produksi kilang Pertamina
sebesar 73% dengan harga USD 298/Metrik ton, 17% dipenuhi dari
produksi KPS dengan harga USD 352/Metrik ton dan 10% impor dengan
harga USD 383/Metrik ton. Harga pokok produksi tersebut juga
menunjukkan bahwa LPG yang diproduksi Pertamina jauh lebih rendah dari
harga international berdasarkan Crude Price (CP) Aramco dan juga lebih
rendah dari biaya pokok LPG yang dikeluarkan Kontraktor Production
Sharing (KPS). Hal ini berarti bahwa tingkat efisiensi Pertamina lebih
baik dibanding kedua pemasok tersebut. Upaya efisiensi lainnya yang
dilakukan adalah pengurangan biaya dengan penghapusan supply point
untuk memotong jalur distribusi, pengalihan transportasi laut menjadi
transportasi darat yang lebih murah, standarisasi sistem pengecetan
dan perawatan tabung hingga pengadaan tabung sesuai permintaan pasar.

Beberapa tahapan peningkatan pelayanan yang telah dilakukan berupa
jaminan ketepatan isi, kelengkapan tabung, pemasangan plastik wrap dan
tampilan yang lebih baik serta penambahan petugas pengawas di
lapangan. Peningkatan pelayanan juga diupayakan dilakukan melalui
kerjasama dengan sistem distribusi outlet sehingga LPG yang sampai ke
masyarakat dapat dijamin ketepatan isi dan penyeragaman harga jual
retail sesuai harga jual Pertamina. Intervensi Pertamina di distribusi
outlet ini juga memberikan alternatif lain kepada masyarakat untuk
memperoleh LPG secara mudah, murah, aman dengan jaminan ketepatan isi.
Hal ini juga mendorong para agen dan pengecer untuk per

RE: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
opss  salah kirimbiar enggak bias jangan dimasukin hati

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/G&G 
0542- 533852






"Tangkalalo, Darwin" <[EMAIL PROTECTED]>
21/12/2004 08:26 AM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] harga elpiji


Wah jadi bias nih..saya pikir nggak ada hubungannya antara harga elpiji 
dengan pembuatan ktp atau sim ataupun surat2 lainnya..

Disini kan ada indikator2 ekonomi yang digunakan untuk penentuan harga. 
Misalnya iklim investasi..kalau mau bandingkan kenapa toyota kijang itu 
lebih laku, salah satunya harga jual bekasnya relatif masih lebih tinggi 
dari merk lainnya..

Lagian apakah harga minyak mentah di dunia saat ini di bawah tangan??? 
Jangan berprasangka buruk dulu mas..

Salam

Darwin Tangkalalo
Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung)



-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, December 21, 2004 7:10 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji


kalau ngurus sim resmi 50.000, kalau mau cepet 3 hari 100.000,  kalau satu 

hari 250.000...
nah akhirnya kalau bisa 250.000 kenapa mesti 50.000jadilah yang nekat 
ngurus sendiri jadi bisa sebulan baru jadi
dan gilenya lagi  itu di bawah tangan jadinya orang enggak tahu , 
kebingungan, bolak balik dan harus bayar mahal...

Beda dengan kecamatan buat ktp
di kecamatan memang ditulis pada saat ngisi applikasi permohonan mau yang 
cepat atau lambat dan di form itu ditulis biaya buat tiap service mis :1 
minggu 19.000, 3 hari 100.000, 1 hari 250.000, 
1 jam 350.000...jadi kita bisa milih sendiri seberapa cepat kita mau 
ganti ktp berdasarkan keuangan dan kebutuhan kita
saya ambil waktu itu yang standar 1 minggu bayar murah dan dalam seminggu 
memang jadi tanpa bolak balik ke kecamatan

nah sebenarnya walaupun kalau butuh cepat sama mahal antara sim dan 
ktp...saya lebih senang dengan sistem di ktp karena lebih fair...kita tahu 

mau beli apa, harga berapa dan apa yang kita dapat..
bukannya di bawah tangan dan enggak jelas


Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/G&G 
0542- 533852






"Tangkalalo, Darwin" <[EMAIL PROTECTED]>
21/12/2004 07:50 AM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] harga elpiji


Pertanyaan Si Abah mirip dengan pertanyaan dari YLKI. Pertanyaan saya :
Kalau cost/barrel minyak mentah 5 dollar, apakah kalau dijual 6 dollar 
menguntungkan? kalau menguntungkan, apakah harus dijual 6 dollar? Lalu 
kenapa harga di pasaran bisa mencapai 50 dollar?  Jawabannya mungkin bisa 
jadi sama ?

Salam

Darwin Tangkalalo
Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung)

 

-Original Message-
From: Franciscus Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, December 20, 2004 8:35 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji


Hei menarik juga pertanyaan Abah.
Pak, tolong dikasih lagi data yang kurang.
elpiji yang dijual dipasaran itu berapa kadar MMBTU per kg.
supaya kita bisa tahu berapa subsidi atau masih untung ya?

fbs


>From: [EMAIL PROTECTED]
>Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: [iagi-net-l] harga elpiji
>Date: Mon, 20 Dec 2004 11:51:13 +0700 (WIT)
>
>
>Reakan rekan
>
>Berangkali ada yang dapat menernagkan kalau harga
>jual elpiji Rp. 4.250,- per kg kira kir raw materialnya harus berapa ?
>Dalam MMBTU , tanpa melihat processing costnya.(artinya di well head )
>
>Si Abah.
>
>
>-
>To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
>To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
>Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
>Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
>Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
>Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
>Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), 
>Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
>Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>-
>

_
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! 
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi S

Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan U U Migas

2004-12-20 Terurut Topik MANWAR
Saya jadi inget, di tahun 1966 saya pernah bertanya ke pakYuwono Sudarsono
(Menhan dan mantan Gubernus Lermhannas) perihal pengertian "dikuasi oleh
negara" pada pasal 33 UUD 45. Menurut beliau, masalah itu sudah menjadi
perdebatan panjang dari berbagai kalangan (dan pernah mencuat ke permukaan
ketika bisnis keluarga Cendana merambah ke bidang SDA).
Minimal ada 3 pihak yang punya kepentingan yaitu rakyat (LSM), negara
(pemerintah) dan pengusaha (penambang, pedagang, dll) dan masing-masing
pihak ingin mendefinisikan pengertian "dikuasai" berdasarkan kepentingannya.
Ada yang ingin mengambangkan pengertiannya (pengusaha), sementara yang lain
ingin mengabsolutkannya (LSM). Pak Yuwono (waktu itu) cenderung mengartikan
"dikuasai" sama dengan "dikendalikan" dan bukan "dimiliki". Sebagai contoh,
pemerintah tidak memiliki air tanah tetapi mengendalikannya. Hal serupa juga
bisa diterapkan untuk minyak bumi.
Dalam pelaksanaannya negara dapat menunjuk (menguasakan) lembaga milik
pemerintah (contohnya BP Migas) sebagai pengendali SDA. Dalam UU Migas,
batas penguasaannya diatur sampai di titik penyerahan (well head). Setelah
itu menjadi komoditi dagangan (bisa dijual bebas). Padahal, menurut UUD
penguasaan tersebut adalah untuk tujuan kemakmuran rakyat, yang berarti
pengendaliannya harus sampai di tangan rakyat (konsumen akhir). Barangkali
rantai penguasaan inilah yang masih menjadi bahan perdebatan. Hal serupa
mungkin juga terjadi pada SDA yang lain.
Kita tunggu saja bagaimana sikap MK.

MA (bukan singkatan mahkamah agung)

- Original Message -
From: "ismail" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, December 20, 2004 8:43 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak
Batalkan U U Migas


> Dua UU ( Migas , listrik) tsb yang dimasalahkan bahwa dua UU itu
> bertentangan dg UUD, seharusnya kedua komoditi tsb dikuasai oleh negara
> karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
> Sebetulnya yg dinamakan "Dikuasai" oleh Negara"itu bagaimana to ? Apakah
> Negara harus mengambilnya sendiri dari dalam tanah, kemudian menjual atau
> memproses dan menjual hasilnya kepada rakyat dg harga yang murah ( kalau
> ongkos produksinya lebih mahal maka negara hrs mensubsidi.)
> Apakah memberikan Kuasa Pertambangan (KP) itu juga tdk bertentangan dg
UUD,
> mengingat Kekuasaan yg dimiliki  negara dialihkan kepada pihak lain.
> Kalau kita amati felosofi dari UU tsb adalah memberikan fungsi masing
masing
> kepada setiap stikholder SDA, bagaimana seharusnya fungsi Negara sebagai
> "Penguasa SDA", Bagaimana fungsi pemerintah sebagai "alat Negara" dan
> Bagaimana fungsi pedagang bid SDA. yang sebelumnya fungsi fungsi tsb
saling
> dirangkap, ibaratnya pemain tapi juga merangkap wasitnya.
>
> ISM
>
>
> ISM
>
> -
> Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak
> Batalkan U U Migas
>
>
> > > Adakah yg tahu sisi lemah dari UU Migas ?
> > > Saya kok malah curiga adanya perebutan kepentingan pribadi/kelompok
> > > ketimbang kepentingan negara secara utuh ya
> > > ah suudzon kali ya ... :(
> > >
> > > Moga2 tidak ada yg berusaha membatalkannya. Sehingga kita dapat
> > > langsung konsentrasi meningkatkan usaha penemuan ladang-ladang baru.
> >
> > > RDP
> > > ===
> >
> >
> >   Menurut saya secara UU , UU no 21 itu sudah memadai dalam arti kata
> > bahwa memang Negara melalui BP Migas sudah sangat menentukan arah dari
> > kegiatan sektor hulu Migas.
> > BP Migas bukan hanya saham (??? mungkin istilahnya ndak tepat ya)
dikuasai
> > secara mayoritas oleh Negara , tetapi dia memang adlah "negara".
> > Memang kemudian terjadi komplikasi komplikasi akibat BP - Migas bukanlah
> > suatu entity bisnis.
> > Hal lain yang dilupakan () adalah suatu kenyaatan bahwa untuk
memiliki
> > suatu posisi tawar yang tinggi Pemerintah harus memiliki suatu entity
> > bisnis yang kuat dibidang hulu migas (baca Pertamina yang kuat).
> > Sehingga kalau Kontraktor agak "ndablek" , BUMN inilah yang menjadi alat
> > pemerintah untuk melakukan aktifitas.
> > Dus Pertamina harus mendapatkan perlakuan khusus yang positip tentu saja
!
> > Hanya kenyataan pahit yang ada didepan mata, contoh soal CEPU yang
memang
> > sejak awal adalah WKP Pertamina , malahan kebijakan   Pemerintah
kayaknya
> > ndak jelas dan tidak mendukung BUMN-nya sendiri.
> > Apakah ada trade off dibelakang layar saya tidak tahu kontrak TAC dengan
> > apa mungkin dg Exxonmobil diperpanjang , tapi embargo senjata dilepas .
Ya
> > kalau ini sih namanya politik 
> > Tentu saja dengan catatan bahwa Pertamina harus mau berubah dan menjadi
> > suatu entity bisnis yang didukung oleh  direksi dan karyawan yang sudah
> > "tahu bisnis".
> > Amandemen 
> > Mungkin saja , ditolak dan Pemerintah mengamandemen UU tsb, tapi apakah
> > kalau itu ditolak , lalu kegiatan hulu menjadi kacau , kayaknya tidak
juga
> > ya .
> > Kan  pengaturan akan kembali ke UU . No 8 thn 1971 (Cwiiiw).
> >
> > Si Abah
> >
> >
> > > BP Migas Berharap Mahkamah Konstitus

Re: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Masih buat Abah Yanto ...
Ini detilnya LPG saat ini ... nah terbaca bahwa saat ini LPG sudah
tidak ada monopoli dan tidak ada tataniaganya 
Abah mau ikutan bisnis membuat dan menjual LPG ?
Kan sudah banyak mini plan utk marginal gas field ... :)

RDP
===
Jakarta, 18 December 2004 18:00
:: HARGA LPG, PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS NAIK 

Jakarta, Terhitung mulai 19 Desember 2004 pukul 00.00, PT Pertamina
(Persero) menaikkan harga jual LPG (Liquified Petroleum Gas), Pertamax
dan Pertamax Plus. Harga LPG dari Rp. 3.000/kg menjadi Rp. 4.250/kg,
khusus untuk Batam dari Rp. 3.500/kg menjadi Rp. 4.800/kg. Harga
Pertamax mengalami kenaikan dari Rp. 2.450/liter menjadi Rp.
4.000/liter, dan Pertamax Plus dari harga Rp. 2.750/liter menjadi Rp.
4.200/liter. Kenaikan harga ini tertuang dalam surat keputusan
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. Kpts-063/C0/2004-S3
tentang Harga Jual Elpiji untuk Rumah Tangga dan Industri dan No.
Kpts-066/C0/2004-S3 tentang Harga Jual Pertamax dan Pertamax Plus.

LPG, Pertamax dan Pertamax Plus merupakan bisnis Non BBM Pertamina
yang sudah tidak lagi diregulasi oleh Pemerintah sehingga diharapkan
Pertamina dapat menuai profit dari bisnis ini dan memberikan
kontribusi keuntungan yang berupa deviden kepada negara. Tingginya
harga minyak dunia menjadi penyebab utama perlunya dilakukan
penyesuaian harga jual LPG, Pertamax dan Pertamax Plus. Kenaikan
menuju harga keekonomian ini juga diharapkan memberikan peluang kepada
investor lain untuk masuk ke bisnis bahan bakar ramah lingkungan ini
dengan memberikan keuntungan yang wajar untuk produsen.


Elpiji Pertamina 

Bisnis LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan bisnis yang tidak di
tata niagakan, tidak ada monopoli LPG dan siapa saja bisa bermain di
bisnis ini. Hal ini perlu diketahui masyarakat luas mengingat LPG
bukan merupakan bahan bakar yang tidak disubsidi Pemerintah dan
Pertamina menjalankan bisnis LPG bukan karena penugasan Pemerintah
atau Public Service Obligation (PSO) tetapi murni berdasarkan
pertimbangan bisnis.

LPG sebagai bahan bakar alternatif dan ramah lingkungan sudah
seharusnya dikembangkan secara luas penggunaannya di Indonesia. Oleh
karena itu dengan kenaikan harga ini menghilangkan barrier to entry
dari investor untuk memasuki bisnis LPG di Indonesia sehingga
masyarakat luas dapat memilih produsen yang memberikan layanan
terbaik. Konsumen LPG sebagian besar di dominasi oleh sektor rumah
tangga menengah keatas dengan tingkat konsumsi mencapai 69%, hotel
berbintang dan restauran mewah mengkonsumsi 13%, dan sektor industri
mengkonsumsi 18%. Angka ini juga mengindikasikan bahwa pemakai LPG
merupakan konsumen kalangan menengah atas yang sangat tidak adil bila
kelompok ini mendapat subsidi dari Pertamina sebagai perusahaan milik
bangsa.

Pertamina sebagai pelaku utama bisnis LPG di Indonesia tetap akan
berkiprah di pasar domestik dengan terus memperbaiki tingkat layanan
dan efisiensi. Harga pokok LPG ditentukan berdasarkan komposisi harga
sesuai sumber produksi LPG, yakni dari produksi kilang Pertamina
sebesar 73% dengan harga USD 298/Metrik ton, 17% dipenuhi dari
produksi KPS dengan harga USD 352/Metrik ton dan 10% impor dengan
harga USD 383/Metrik ton. Harga pokok produksi tersebut juga
menunjukkan bahwa LPG yang diproduksi Pertamina jauh lebih rendah dari
harga international berdasarkan Crude Price (CP) Aramco dan juga lebih
rendah dari biaya pokok LPG yang dikeluarkan Kontraktor Production
Sharing (KPS). Hal ini berarti bahwa tingkat efisiensi Pertamina lebih
baik dibanding kedua pemasok tersebut. Upaya efisiensi lainnya yang
dilakukan adalah pengurangan biaya dengan penghapusan supply point
untuk memotong jalur distribusi, pengalihan transportasi laut menjadi
transportasi darat yang lebih murah, standarisasi sistem pengecetan
dan perawatan tabung hingga pengadaan tabung sesuai permintaan pasar.

Beberapa tahapan peningkatan pelayanan yang telah dilakukan berupa
jaminan ketepatan isi, kelengkapan tabung, pemasangan plastik wrap dan
tampilan yang lebih baik serta penambahan petugas pengawas di
lapangan. Peningkatan pelayanan juga diupayakan dilakukan melalui
kerjasama dengan sistem distribusi outlet sehingga LPG yang sampai ke
masyarakat dapat dijamin ketepatan isi dan penyeragaman harga jual
retail sesuai harga jual Pertamina. Intervensi Pertamina di distribusi
outlet ini juga memberikan alternatif lain kepada masyarakat untuk
memperoleh LPG secara mudah, murah, aman dengan jaminan ketepatan isi.
Hal ini juga mendorong para agen dan pengecer untuk perbaikan
pelayanan dengan menciptakan kompetisi retail yang lebih sehat.

Potensi pasar LPG di Indonesia cukup menjanjikan dengan kecenderungan
konsumsi yang terus meningkat. Konsumsi LPG telah mengalami
peningkatan dari 83 ribu Metrik ton per bulan pada 2003 menjadi 100
ribu Metrik ton pada 2004. Meskipun mengalami kenaikan, angka konsumsi
per kapita penduduk masih jauh lebih rendah dibanding negara tetangga.
Malaysia mengkonsumsi LPG 5 % dari jumlah penduduk

Re: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On Tue, 21 Dec 2004 07:26:34 +0700, Tangkalalo, Darwin
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Wah jadi bias nih..saya pikir nggak ada hubungannya antara harga elpiji 
> dengan pembuatan ktp atau sim ataupun surat2 lainnya..
> 

Ini yang ngga bias...
Buat temen-temen mungkin ada bisa klarifikasi berita ini. Ini aku
dapet sebelum keputusan kenaikan LPG kemaren ini ?
Yg bikin kaget ... kita mengimpor LPG 

RDP
==
KURANGI KERUGIAN : PERTAMINA SESUAIKAN HARGA ELPIJI 

 Pertamina akan menyesuaikan harga jual Elpiji dalam waktu dekat
secara bertahap. Disamping untuk mempercepat masuknya investor baru di
bisnis Elpiji dalam negeri, kenaikan harga tersebut dimaksudkan untuk
mengurangi kerugian Pertamina.

Demikian dikatakan GM Gas Domestik Pertamina A. Faisal kepada wartawan
di Jakarta, Senin (22/11). Dalam kesempatan tersebut GM menjelaskan
bahwa biaya impor elpiji mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Pada bulan Juli Pertamina mengimpor Elpji dengan biaya sebesar 371
dollar AS per metrik ton. Pada September naik menjadi 425 dollar AS
per metrik ton, Oktober 443,50 dollar AS per metrik ton dan terakhir
512 dollar AS per metrik ton. Lebih lanjut A. Faisal menjelaskan bahwa
sampai dengan bulan November biaya impor elpiji sampai di pelabuhan
sudah mencapai Rp 5000 per kilogram. "Ini belum termasuk biaya
distribusi dan penimbunan. Barangkali apabila dijual pada harga Rp
7000 pun belum untung karena ada PPN dan lain sebagainya," ujarnya.
GM Gas Domestik menjelaskan bahwa menurut PP Hilir, Elpiji mengacu
pada harga pasar apabila sudah terjadi persaingan di pasar. "Saat ini
ada dua pemain lain di dalam negeri tapi masih dalam volume kecil dan
harganya tidak jauh beda dengan Pertamina," ungkapnya.

A. Faisal juga menegaskan bahwa Elpiji bukan barang yang disubsidi
oleh pemerintah. "Elpiji merupakan barang yang diperdagangkan bebas.
Tetapi karena harga belum menarik belum ada pemain asing yang masuk,"
ungkapnya.

KONDISI HARGA 
A. Faisal menjelaskan bahwa untuk memenuhi konsumsi Elpiiji dalam
negeri dari kilang Pertamina sebesar 73%, dari KPS 16,9% dan impor
10%. Dengan asumsi harga minyak 36 dollar AS per barelnya, lanjut
Faisal, maka harga Elpiji eks kilang Pertamina mencapai 297,66 dollar
AS per metrik ton. Sedangkan harga Elpiji eks KPS mencapai rata-rata
332,86 dollar AS per metrik ton dan harga Elpiji impor rata-rata
383,14 dollar AS per metrik ton.

Harga jual Elpiji di negara-negara tetangga berada di atas harga
Elpiji di Indonesia. Sebagai contoh Pakistan Rp 6.141/kg, Filipina Rp
5.073/kg, Malaysia Rp 3.293/kg (harga ini dengan subsidi pemerintah Rp
1.000/kg. Dengan demikian harga riilnya sebesar Rp 4.293/kg, red),
Vietnam Rp 5.000/kg. "Ini pun pada saat harga crude masih di bawah 30
dollar AS per barel. Sedangkan harga crude saat ini sudah di atas 50
dollar AS," imbuh Faisal.

PENINGKATAN PELAYANAN 
Dalam hal pelayanan, A.Faisal menegaskan bahwa Pertamina tetap akan
terus melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan penjualan
Elpiji. Beberapa waktu lalu Pertamina bekerjasama dengan Indomaret.
Sistem distribusi outlet ini dimaksudkan supaya Elpiji yang sampai ke
masyarakat dapat dijamin ketepatan isi dan penyeragaman harga jual
retail sesuai harga jual Pertamina. Intervensi Pertamina pada saluran
distribusi outlet ini juga memberikan alternatif lain kepada
masyarakat untuk memperoleh Elpiji secara mudah, murah, aman dengan
jaminan ketepatan isi. Hal ini juga mendorong para agen dan pengecer
untuk perbaikan pelayanan dengan menciptakan kompetisi retail yang
lebih sehat. "Penjualan via Indomaret dimaksudkan agar elpiji yang
dijual di toko tersebut sesuai dengan timbangan yang tertera dan
sesuai dengan harga yang telah ditentukan. Jika ditentukan oleh
Pertamina harganya Rp 36.000 per tabung maka harga itulah yang
digunakan," tegas A. Faisal. Ia menambahkan apabila terjadi
penyimpangan harga kualitas dan ketepatan isi maka dapat dilaporkan
kepada Pertamina.
Ke depan, Pertamina juga merencanakan untuk menyeragamkan berat
tabung. A. Faisal menegaskan bahwa nantinya berat tabung diseragamkan
menjadi 15,2 kilogram. "Mulai akhir 2004 berat tabung Elpiji akan kita
standarkan. Selain itu kita juga telah menempelkan stiker penggunaan
elpiji dan ada nomor pelayanan Elpiji di setiap tabung," ujarnya.

Upaya peningkatan pelayanan dan harga Elpiji didalam negeri sudah
dilakukan sejak tahun 2000, tetapi karena tingginya harga minyak dunia
memaksa Pertamina kembali menyesuaikan ke nilai keekonomiannya.
Beberapa tahapan peningkatan pelayanan yang telah dilakukan berupa
jaminan ketepatan isi, kelengkapan tabung, pemasangan plastik wrap dan
tampilan yang lebih baik serta penambahan petugas pengawas di
lapangan. Upaya efisiensi juga terus dilakukan dengan penghapusan
supply point untuk memotong jalur distribusi, pengalihan transportasi
laut menjadi transportasi darat yang lebih murah, standarisasi sistem
pengecetan dan perawatan tabung hingga pengadaan tabung sesuai
permintaan pasar.

Dari sisi pengawasan khusu

RE: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik Tangkalalo, Darwin
Wah jadi bias nih..saya pikir nggak ada hubungannya antara harga elpiji dengan 
pembuatan ktp atau sim ataupun surat2 lainnya..

Disini kan ada indikator2 ekonomi yang digunakan untuk penentuan harga. 
Misalnya iklim investasi..kalau mau bandingkan kenapa toyota kijang itu lebih 
laku, salah satunya harga jual bekasnya relatif masih lebih tinggi dari merk 
lainnya..

Lagian apakah harga minyak mentah di dunia saat ini di bawah tangan??? Jangan 
berprasangka buruk dulu mas..

Salam

Darwin Tangkalalo
Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung)



-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, December 21, 2004 7:10 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji


kalau ngurus sim resmi 50.000, kalau mau cepet 3 hari 100.000,  kalau satu 
hari 250.000...
nah akhirnya kalau bisa 250.000 kenapa mesti 50.000jadilah yang nekat 
ngurus sendiri jadi bisa sebulan baru jadi
dan gilenya lagi  itu di bawah tangan jadinya orang enggak tahu , 
kebingungan, bolak balik dan harus bayar mahal...

Beda dengan kecamatan buat ktp
di kecamatan memang ditulis pada saat ngisi applikasi permohonan mau yang 
cepat atau lambat dan di form itu ditulis biaya buat tiap service mis :1 
minggu 19.000, 3 hari 100.000, 1 hari 250.000, 
1 jam 350.000...jadi kita bisa milih sendiri seberapa cepat kita mau 
ganti ktp berdasarkan keuangan dan kebutuhan kita
saya ambil waktu itu yang standar 1 minggu bayar murah dan dalam seminggu 
memang jadi tanpa bolak balik ke kecamatan

nah sebenarnya walaupun kalau butuh cepat sama mahal antara sim dan 
ktp...saya lebih senang dengan sistem di ktp karena lebih fair...kita tahu 
mau beli apa, harga berapa dan apa yang kita dapat..
bukannya di bawah tangan dan enggak jelas


Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/G&G 
0542- 533852






"Tangkalalo, Darwin" <[EMAIL PROTECTED]>
21/12/2004 07:50 AM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] harga elpiji


Pertanyaan Si Abah mirip dengan pertanyaan dari YLKI. Pertanyaan saya :
Kalau cost/barrel minyak mentah 5 dollar, apakah kalau dijual 6 dollar 
menguntungkan? kalau menguntungkan, apakah harus dijual 6 dollar? Lalu 
kenapa harga di pasaran bisa mencapai 50 dollar?  Jawabannya mungkin bisa 
jadi sama ?

Salam

Darwin Tangkalalo
Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung)

 

-Original Message-
From: Franciscus Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, December 20, 2004 8:35 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji


Hei menarik juga pertanyaan Abah.
Pak, tolong dikasih lagi data yang kurang.
elpiji yang dijual dipasaran itu berapa kadar MMBTU per kg.
supaya kita bisa tahu berapa subsidi atau masih untung ya?

fbs


>From: [EMAIL PROTECTED]
>Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: [iagi-net-l] harga elpiji
>Date: Mon, 20 Dec 2004 11:51:13 +0700 (WIT)
>
>
>Reakan rekan
>
>Berangkali ada yang dapat menernagkan kalau harga
>jual elpiji Rp. 4.250,- per kg kira kir raw materialnya harus berapa ?
>Dalam MMBTU , tanpa melihat processing costnya.(artinya di well head )
>
>Si Abah.
>
>
>-
>To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
>To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
>Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
>Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
>Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
>Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
>Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), 
>Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
>Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>-
>

_
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! 
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Da

RE: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
kalau ngurus sim resmi 50.000, kalau mau cepet 3 hari 100.000,  kalau satu 
hari 250.000...
nah akhirnya kalau bisa 250.000 kenapa mesti 50.000jadilah yang nekat 
ngurus sendiri jadi bisa sebulan baru jadi
dan gilenya lagi  itu di bawah tangan jadinya orang enggak tahu , 
kebingungan, bolak balik dan harus bayar mahal...

Beda dengan kecamatan buat ktp
di kecamatan memang ditulis pada saat ngisi applikasi permohonan mau yang 
cepat atau lambat dan di form itu ditulis biaya buat tiap service mis :1 
minggu 19.000, 3 hari 100.000, 1 hari 250.000, 
1 jam 350.000...jadi kita bisa milih sendiri seberapa cepat kita mau 
ganti ktp berdasarkan keuangan dan kebutuhan kita
saya ambil waktu itu yang standar 1 minggu bayar murah dan dalam seminggu 
memang jadi tanpa bolak balik ke kecamatan

nah sebenarnya walaupun kalau butuh cepat sama mahal antara sim dan 
ktp...saya lebih senang dengan sistem di ktp karena lebih fair...kita tahu 
mau beli apa, harga berapa dan apa yang kita dapat..
bukannya di bawah tangan dan enggak jelas


Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/G&G 
0542- 533852






"Tangkalalo, Darwin" <[EMAIL PROTECTED]>
21/12/2004 07:50 AM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] harga elpiji


Pertanyaan Si Abah mirip dengan pertanyaan dari YLKI. Pertanyaan saya :
Kalau cost/barrel minyak mentah 5 dollar, apakah kalau dijual 6 dollar 
menguntungkan? kalau menguntungkan, apakah harus dijual 6 dollar? Lalu 
kenapa harga di pasaran bisa mencapai 50 dollar?  Jawabannya mungkin bisa 
jadi sama ?

Salam

Darwin Tangkalalo
Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung)

 

-Original Message-
From: Franciscus Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, December 20, 2004 8:35 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji


Hei menarik juga pertanyaan Abah.
Pak, tolong dikasih lagi data yang kurang.
elpiji yang dijual dipasaran itu berapa kadar MMBTU per kg.
supaya kita bisa tahu berapa subsidi atau masih untung ya?

fbs


>From: [EMAIL PROTECTED]
>Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: [iagi-net-l] harga elpiji
>Date: Mon, 20 Dec 2004 11:51:13 +0700 (WIT)
>
>
>Reakan rekan
>
>Berangkali ada yang dapat menernagkan kalau harga
>jual elpiji Rp. 4.250,- per kg kira kir raw materialnya harus berapa ?
>Dalam MMBTU , tanpa melihat processing costnya.(artinya di well head )
>
>Si Abah.
>
>
>-
>To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
>To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
>Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
>Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
>Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
>Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
>Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), 
>Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
>Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>-
>

_
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! 
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PR

RE: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik Tangkalalo, Darwin
Pertanyaan Si Abah mirip dengan pertanyaan dari YLKI. Pertanyaan saya :
Kalau cost/barrel minyak mentah 5 dollar, apakah kalau dijual 6 dollar 
menguntungkan? kalau menguntungkan, apakah harus dijual 6 dollar? Lalu kenapa 
harga di pasaran bisa mencapai 50 dollar?  Jawabannya mungkin bisa jadi sama ?

Salam

Darwin Tangkalalo
Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung)

  

-Original Message-
From: Franciscus Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, December 20, 2004 8:35 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji


Hei menarik juga pertanyaan Abah.
Pak, tolong dikasih lagi data yang kurang.
elpiji yang dijual dipasaran itu berapa kadar MMBTU per kg.
supaya kita bisa tahu berapa subsidi atau masih untung ya?

fbs


>From: [EMAIL PROTECTED]
>Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: [iagi-net-l] harga elpiji
>Date: Mon, 20 Dec 2004 11:51:13 +0700 (WIT)
>
>
>Reakan rekan
>
>Berangkali ada yang dapat menernagkan kalau harga
>jual elpiji Rp. 4.250,- per kg kira kir raw materialnya harus berapa ?
>Dalam MMBTU , tanpa melihat processing costnya.(artinya di well head )
>
>Si Abah.
>
>
>-
>To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
>To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
>Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
>Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
>Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
>Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
>Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
>Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
>Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>-
>

_
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! 
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] SubWay di jakarta ... ?

2004-12-20 Terurut Topik Franciscus Sinartio
Nah ini dia salah satu yang bisa dibuat dalam SimCity.
apa semua calon walikota testnya harus bisa main SimCity yah?
boleh juga usul ke Mendagri, setiap calon bikin proposal 4 tahun (100 hari 
mah kependekan), lalu di run di SimCity, tetapi systemnya disimulasi dulu 
melalui history match. kalau sudah dapat maka dibuat plan dan prediksi nya.
Paul jadi pingin tahu Club manager itu apa, siapa  tahu saya bisa apply jadi 
ngatur suatu hobby club atau sejenisnya.

fbs
From: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] SubWay di jakarta ... ?
Date: Mon, 20 Dec 2004 11:06:24 +0800
wahh...yah sama saja Pras...
kerjasama dgn pihak swasta maksudnya
pembangunan infrastruktur dilakukan oleh pihak swasta,
nanti sbg gantinya, uang yg didapat akan dibagi antara swasta dgn
pemerintah dalam jangka waktu tertentu.
yah ngutang juga dong namanya :)
--
paulus
On Mon, 20 Dec 2004 09:13:15 +0700, Prasiddha Hestu Narendra
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalau soal biaya bisa diotak-atik sama orang yg jago ekonomi, ndak perlu
> ngutang tetapi kerjasama sama pihak swasta sebagai penyandang dana, 
seperti
> jalan tol yg sering kita lewati. Asalkan harganya tidak pakai main mata 
shg
> menggelembung..
>
> PR

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

_
FREE pop-up blocking with the new MSN Toolbar - get it now! 
http://toolbar.msn.click-url.com/go/onm00200415ave/direct/01/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


RE: [iagi-net-l] FW: [PP-IAGI] Fw: RSGISForum: unt para praktisi...mohon disebarluaskan - Masalah Sertifikasi KONSULTAN

2004-12-20 Terurut Topik Franciscus Sinartio
He. . .  he... ramai jadinya..
kalau lihat dari segi positip, kita calonkan aja KETUM IAGI jadi ketua 
bidang geology.

fbs
-Original Message-
From: aria anugraha m. [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 17, 2004 10:02 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [PP-IAGI] Fw: RSGISForum: unt para praktisi...mohon
disebarluaskan - Masalah Sertifikasi KONSULTAN
Salam rekans, PP - IAGI

thanks,
Aria
- Original Message -
From: "Tono Saksono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, December 14, 2004 11:03 AM
Subject: RSGISForum: unt para praktisi...mohon disebarluaskan
>
>
> Unt masing-masing bidang kehalian dari 42 kelompok
> ini, kami memerlukan satu orang "Ketua Keahlian" yang
> nantinya akan mengepalai kelompok keahlian tersebut,
> yg kami perkirakan akan merupakan organisasi besar
> juga.
>
> Nah, barangkali ada yg berminat unt bersama-sama
> membangun organisasi ini dan mempersiapkan SDM
> Indonesia memiliki kompetensi (termasuk reciprocal
> recognition) dr dunia internasional, silahkan
> bergabung dg kami.
>
>
>
> Salam,
> Dr. Ir. Tono Saksono
> Ketua Umum, NACPI

-
Any question? Send email to : [EMAIL PROTECTED]
-
-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

_
Don't just search. Find. Check out the new MSN Search! 
http://search.msn.com/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan U U Migas

2004-12-20 Terurut Topik Franciscus Sinartio
He.. he.. jadi ingat Petronas.
di MY ada block yang dikerjain oleh Petronas Carigali tanpa ada kontrak PSC.
jadi Carigali nya kayak service co. untuik ngerjain block tsb. mulai dari 
seis acq., studies, drilling, bikin FDP dst.  Kalau hasilnya tidak 
"ekonomis" maka tidak ada commitment dari Carigali untuk keluarin duit untuk 
aktifitas.  Jadi duit yang dipakai duit kerajaan(pemerintah) bukan duit Sdn 
Bhd(PT).
Ini biasanya untuk proyek yang resikonya tinggi atau proyek yang perlu 
komitmen pemerintah misalnya gas field yang belum ada fasilitas nya.
kalau kita malah sebaliknya yah?

fbs
From: [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
Dus Pertamina harus mendapatkan perlakuan khusus yang positip tentu saja !
Hanya kenyataan pahit yang ada didepan mata, contoh soal CEPU yang memang
sejak awal adalah WKP Pertamina , malahan kebijakan   Pemerintah kayaknya
ndak jelas dan tidak mendukung BUMN-nya sendiri.
 (>sengaja di potong.)

Si Abah

_
FREE pop-up blocking with the new MSN Toolbar - get it now! 
http://toolbar.msn.click-url.com/go/onm00200415ave/direct/01/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


Re: [iagi-net-l] energy alternatif : [iagi-net-l] Nasib industri

2004-12-20 Terurut Topik Franciscus Sinartio
Nah itulah Paul,  SimCity adalah salah satu program simulasi pengaturan 
kota.
kalau kita lihat kebijakan pemerintah sejak jaman kemerdekaan itu banyak 
yang harus dipaksakan walaupun sikon nya belum memungkinkan.  dulu banyak 
yang protes loh waktu pemerintah beli satelit palapa, salah satu contohnya.

banyak proyek yang  harus diberanikan  jadi proyek "pioneer".
salah satu contoh sederhana . . .  dari pada buat subway.  pindahin saja 
dept ESDM dan semua dirjen dibawahnya dan Pertamina di BSD, maka perusahaan 
minyak yang lain dan perusahaan penunjang nya akan pindah juga pelan2 
kesana.  Lumayan banyak kemacetan di hindari.
BSD kan macetnya satu arah setiap pagi dan arah yang lain setiap malam.

terus dept perindustrian ke Cikarang dst.  (eh saya tidak ada pesan sponsor 
loh)

he.. he.. benar juga kayak main SimCity ya.
Paul,  SimCity jadi salah satu mata kuliah di UBD yah?  atau itu hasil 
jalan2 ke Imbi?

best regards,
fbs

From: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] energy alternatif : [iagi-net-l] Nasib industri
Date: Sat, 18 Dec 2004 17:46:32 -0800
aduhh...kalau baca paragraf ini,
kok mirip2 waktu main Sim City yah?
sengaja bikin power plant deket border, trus tinggal tunggu aja,
biasanya "tetangga" akan tanya, itu listriknya mau dijual sebagian gak?
mulai deh tawar-menawar... :)
--
pta
"andai saja mengatur kota semudah di Sim City..."
_
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! 
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan U U Migas

2004-12-20 Terurut Topik ismail
Dua UU ( Migas , listrik) tsb yang dimasalahkan bahwa dua UU itu
bertentangan dg UUD, seharusnya kedua komoditi tsb dikuasai oleh negara
karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
Sebetulnya yg dinamakan "Dikuasai" oleh Negara"itu bagaimana to ? Apakah
Negara harus mengambilnya sendiri dari dalam tanah, kemudian menjual atau
memproses dan menjual hasilnya kepada rakyat dg harga yang murah ( kalau
ongkos produksinya lebih mahal maka negara hrs mensubsidi.)
Apakah memberikan Kuasa Pertambangan (KP) itu juga tdk bertentangan dg UUD,
mengingat Kekuasaan yg dimiliki  negara dialihkan kepada pihak lain.
Kalau kita amati felosofi dari UU tsb adalah memberikan fungsi masing masing
kepada setiap stikholder SDA, bagaimana seharusnya fungsi Negara sebagai
"Penguasa SDA", Bagaimana fungsi pemerintah sebagai "alat Negara" dan
Bagaimana fungsi pedagang bid SDA. yang sebelumnya fungsi fungsi tsb saling
dirangkap, ibaratnya pemain tapi juga merangkap wasitnya.

ISM


ISM

-
Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak
Batalkan U U Migas


> > Adakah yg tahu sisi lemah dari UU Migas ?
> > Saya kok malah curiga adanya perebutan kepentingan pribadi/kelompok
> > ketimbang kepentingan negara secara utuh ya
> > ah suudzon kali ya ... :(
> >
> > Moga2 tidak ada yg berusaha membatalkannya. Sehingga kita dapat
> > langsung konsentrasi meningkatkan usaha penemuan ladang-ladang baru.
>
> > RDP
> > ===
>
>
>   Menurut saya secara UU , UU no 21 itu sudah memadai dalam arti kata
> bahwa memang Negara melalui BP Migas sudah sangat menentukan arah dari
> kegiatan sektor hulu Migas.
> BP Migas bukan hanya saham (??? mungkin istilahnya ndak tepat ya) dikuasai
> secara mayoritas oleh Negara , tetapi dia memang adlah "negara".
> Memang kemudian terjadi komplikasi komplikasi akibat BP - Migas bukanlah
> suatu entity bisnis.
> Hal lain yang dilupakan () adalah suatu kenyaatan bahwa untuk memiliki
> suatu posisi tawar yang tinggi Pemerintah harus memiliki suatu entity
> bisnis yang kuat dibidang hulu migas (baca Pertamina yang kuat).
> Sehingga kalau Kontraktor agak "ndablek" , BUMN inilah yang menjadi alat
> pemerintah untuk melakukan aktifitas.
> Dus Pertamina harus mendapatkan perlakuan khusus yang positip tentu saja !
> Hanya kenyataan pahit yang ada didepan mata, contoh soal CEPU yang memang
> sejak awal adalah WKP Pertamina , malahan kebijakan   Pemerintah kayaknya
> ndak jelas dan tidak mendukung BUMN-nya sendiri.
> Apakah ada trade off dibelakang layar saya tidak tahu kontrak TAC dengan
> apa mungkin dg Exxonmobil diperpanjang , tapi embargo senjata dilepas . Ya
> kalau ini sih namanya politik 
> Tentu saja dengan catatan bahwa Pertamina harus mau berubah dan menjadi
> suatu entity bisnis yang didukung oleh  direksi dan karyawan yang sudah
> "tahu bisnis".
> Amandemen 
> Mungkin saja , ditolak dan Pemerintah mengamandemen UU tsb, tapi apakah
> kalau itu ditolak , lalu kegiatan hulu menjadi kacau , kayaknya tidak juga
> ya .
> Kan  pengaturan akan kembali ke UU . No 8 thn 1971 (Cwiiiw).
>
> Si Abah
>
>
> > BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan UU Migas
> > Sabtu, 18 Desember 2004 | 05:27 WIB
> >
> > TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP
> > Migas) berharap,Mahkamah Konstitusi tidak membatalkan (mencabut)
> > Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
> >
> > "Semestinya UU Migas tidak mengalami nasib yang sama seperti
> > Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 Ketenagalistrikan" kata Kepala BP
> > Migas Rachmat Sudibjo di Bogor.
> >
> > Menurut dia, UU Nomor 21 Tahun 2001 itu merupakan penyempurnaan dari
> > undang-undang yang lama. UU Migas yang baru itu lebih rinci mengatur
> > berbagai hal seperti kewajiban pasokan gas untuk kebutuhan dalam
> > negeri bagi para kontraktor, mempertegas aturan-aturan perpajakan
> > serta kewajiban kontraktor dalam kontrak bagi hasil, dan juga mengatur
> > kontrak-kontrak gas secara lebih detail.
> >
> > "Dalam undang-undang yang lama hanya disebutkan bahwa hanya Pertamina
> > yang diperbolehkan mengadakan kontrak bagi hasil dengan mitra swasta.
> > Tapi hanya itu saja, sama sekali tidak diatur hal-hal lain," katanya.
> >
> > BP Migas saat ini tengah menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi yang
> > akan menilai apakah UU Migas yang baru bertentangan dengan
> > Undang-Undang Dasar 1945. Menurut rencana, Mahkamah Konstitusi akan
> > membacakan putusan pada Selasa (21/12).
> >
> > Rachmat menjelaskan, berbagai permasalahan di industri minyak dan gas
> > bumi merupakan warisan undang-undang yang lama seperti masalah
> > kelanjutan kontrak gas alam cair di Arun (Aceh) dan Bontang
> > (Kalimantan Timur).
> >
> > "Kalau hanya melihat kulitnya, memang akan gampang memperoleh
> > kesimpulan yang salah," Rachmat, "Tapi saya pikir Mahkamah Konstitusi
> > dapat melihat secara lebih luas permasalahan di industri migas ini."
> >
> > Dia mengakui, dalam undang-undang yang baru diatur ketentuan
> > perpajakan sepe

RE: [iagi-net-l] harga elpiji

2004-12-20 Terurut Topik Franciscus Sinartio
Hei menarik juga pertanyaan Abah.
Pak, tolong dikasih lagi data yang kurang.
elpiji yang dijual dipasaran itu berapa kadar MMBTU per kg.
supaya kita bisa tahu berapa subsidi atau masih untung ya?
fbs

From: [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] harga elpiji
Date: Mon, 20 Dec 2004 11:51:13 +0700 (WIT)
Reakan rekan
Berangkali ada yang dapat menernagkan kalau harga
jual elpiji Rp. 4.250,- per kg kira kir raw materialnya harus berapa ?
Dalam MMBTU , tanpa melihat processing costnya.(artinya di well head )
Si Abah.
-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

_
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! 
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


[iagi-net-l] FW: [PP-IAGI] Fw: RSGISForum: unt para praktisi...mohon disebarluaskan - Masalah Sertifikasi KONSULTAN

2004-12-20 Terurut Topik IAGI Pusat
FYI

-Original Message-
From: aria anugraha m. [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 17, 2004 10:02 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [PP-IAGI] Fw: RSGISForum: unt para praktisi...mohon
disebarluaskan - Masalah Sertifikasi KONSULTAN


Salam rekans, PP - IAGI

FYI,
Saya forwar-kan email dari salah seorang paktisi konsultan mengenai 
serifikasi,
Saya sudah komen kebeiau supaya bisa sinergi (mungkin)
daripada harus tumpang tindih.

thanks,
Aria

- Original Message - 
From: "Tono Saksono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, December 14, 2004 11:03 AM
Subject: RSGISForum: unt para praktisi...mohon disebarluaskan


>
> Halo semua,
>
> Pada 27-September lalu, di Jakarta kami telah
> mendeklarasikan sebuah organisasi profesi "the
> National Association of Consulting Professionals
> Indonesia (NACPI)". Salah satu aim yg paling dekat
> kami adl melakukan sertifikasi pada sekitar 65,000
> tenaga ahli (mungkin lebih) yg telah bekerja sebagai
> konsultan di seluruh Indonesia, dalam rangka
> menghadapai pasar bebas 2010 (APEC) dan 2020 (WTO)
> yad.
>
> Ini kami lakukan, karena organisasi profesi yg ada
> kelihatannya tidak punya komitmen (kesulitan)
> menyelesaikan sertifikasi tenaga ahli Indonesia ini
> meskipun era pasar bebas sudah di ambang pintu.
>
> Unt melakukan tugas sertifikasi 65,000 tenaga ahli
> Indonesia ini, kami telah memiliki infrastruktur di 31
> provinsi (kepemilikan kantor sendiri, staf profesional
> & full time), peralatan kantor termasuk koneksi ke
> internet. Dua propinsi lagi sedang dalam persiapan unt
> melengkapi 33 propinsi yg ada. Infrastruktur lain spt
> database, sednag kami persiapkan pula.
>
> Unt klasifikasi keahlian, kami mengacu pada "Data on
> Individual Consultants" (DICON) nya ADB (Asian
> Development Bank), atau "Central Product
> Classification" (CPC) nya WTO.
>
> Unt itu, telah kami kelompokan sekitar 42 bidang
> keahlian (condensed) seperti: Akuntan, Biologi,
> Pertanian, Sipil & Industri Konstruksi, Arsitek,
> Lingkungan, dsb. Ini adl kelompok keahlian utama, yg
> cabang-cabang spesialisasinya sangat rinci sekali,
> sehingga seluruh spesialisasi keahlian tsb sebetulnya
> ada sekitar 40-50 halaman (dapat dilihat di websitenya
> ADB).
>
> Unt masing-masing bidang kehalian dari 42 kelompok
> ini, kami memerlukan satu orang "Ketua Keahlian" yang
> nantinya akan mengepalai kelompok keahlian tersebut,
> yg kami perkirakan akan merupakan organisasi besar
> juga.
>
> Nah, barangkali ada yg berminat unt bersama-sama
> membangun organisasi ini dan mempersiapkan SDM
> Indonesia memiliki kompetensi (termasuk reciprocal
> recognition) dr dunia internasional, silahkan
> bergabung dg kami.
>
> Perlu diketahui, bahwa NACPI adl organisasi bagi para
> praktisi, jadi "competency measure" bukan didasarkan
> pada "academic achievement" tapi berdasarkan pada
> "hands-on experience" dalam melakukan pekerjaan yg
> real (bukan akademis). Contohnya: bila tugas para
> akademisi adl mendevelop algoritma baru di bidang
> RS/GIS agar, misalnya, software Arc/Info, MapInfo,
> dll. terus berkembang versatilitynya, maka NACPI
> mengukur kompetensi para praktisi dari berapa tahun
> seseorang telah menggunakan software ArcInfo/MapInfo
> tsb. Lebih lama dan lebih besar proyek yg sudah dia
> tangani (real projects), maka kompetensinya dianggap
> lebih baik.
>
> Kami mngharapkan pengurus NACPI benar-benar colorful
> (gender, alumni dalam maupun luar negeri, etnis, dsb)
> sehingga kami menginginkan ada wara Jerman, Jepang,
> Australia, dsb di sana.
>
> Bagi yg berminat unt bergabung, silahkan menghubungi
> saya melalui japri, unt mendiskusikan lebih jauh Ketua
> Keahlian apa yang tersedia, bagaimana mekanisme kerja
> dsb. Kami merencanakan MUNAS pertama NACPI pada bulan
> Januari 2005 yad.
>
> Maaf kalau email saya terlalu panjang, mohon
> disebarkan pada kolega-2 Ibu/Bapak sekalian.
>
> Salam,
> Dr. Ir. Tono Saksono
> Ketua Umum, NACPI



-
Any question? Send email to : [EMAIL PROTECTED]
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Nasib industri ketika gas 'menguap' ke luar negeri (1 of 2)

2004-12-20 Terurut Topik Donny Miraza
Return Receipt
   
   Your   RE: [iagi-net-l] Nasib industri ketika gas 'menguap' ke luar 
   document:  negeri (1  of 2) 
   
   wasDonny Miraza/FD/QGPC 
   received
   by: 
   
   at:20/12/2004 01:32:49 PM   
   





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalk an UU Migas

2004-12-20 Terurut Topik yrsnki
>


Jangan jangan Pak Rus sudah dapat bocoran , kalau UU - Migas mau di
batalkan oleh MK , makanya memerintahkan Pertamina jangan mentangani
KKS (Hu gosip 

Si Abah





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan U U Migas

2004-12-20 Terurut Topik yrsnki
> Adakah yg tahu sisi lemah dari UU Migas ?
> Saya kok malah curiga adanya perebutan kepentingan pribadi/kelompok
> ketimbang kepentingan negara secara utuh ya
> ah suudzon kali ya ... :(
>
> Moga2 tidak ada yg berusaha membatalkannya. Sehingga kita dapat
> langsung konsentrasi meningkatkan usaha penemuan ladang-ladang baru.

> RDP
> ===


  Menurut saya secara UU , UU no 21 itu sudah memadai dalam arti kata
bahwa memang Negara melalui BP Migas sudah sangat menentukan arah dari
kegiatan sektor hulu Migas.
BP Migas bukan hanya saham (??? mungkin istilahnya ndak tepat ya) dikuasai
secara mayoritas oleh Negara , tetapi dia memang adlah "negara".
Memang kemudian terjadi komplikasi komplikasi akibat BP - Migas bukanlah
suatu entity bisnis.
Hal lain yang dilupakan () adalah suatu kenyaatan bahwa untuk memiliki
suatu posisi tawar yang tinggi Pemerintah harus memiliki suatu entity
bisnis yang kuat dibidang hulu migas (baca Pertamina yang kuat).
Sehingga kalau Kontraktor agak "ndablek" , BUMN inilah yang menjadi alat
pemerintah untuk melakukan aktifitas.
Dus Pertamina harus mendapatkan perlakuan khusus yang positip tentu saja !
Hanya kenyataan pahit yang ada didepan mata, contoh soal CEPU yang memang
sejak awal adalah WKP Pertamina , malahan kebijakan   Pemerintah kayaknya
ndak jelas dan tidak mendukung BUMN-nya sendiri.
Apakah ada trade off dibelakang layar saya tidak tahu kontrak TAC dengan
apa mungkin dg Exxonmobil diperpanjang , tapi embargo senjata dilepas . Ya
kalau ini sih namanya politik 
Tentu saja dengan catatan bahwa Pertamina harus mau berubah dan menjadi
suatu entity bisnis yang didukung oleh  direksi dan karyawan yang sudah
"tahu bisnis".
Amandemen 
Mungkin saja , ditolak dan Pemerintah mengamandemen UU tsb, tapi apakah
kalau itu ditolak , lalu kegiatan hulu menjadi kacau , kayaknya tidak juga
ya .
Kan  pengaturan akan kembali ke UU . No 8 thn 1971 (Cwiiiw).

Si Abah


> BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan UU Migas
> Sabtu, 18 Desember 2004 | 05:27 WIB
>
> TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP
> Migas) berharap,Mahkamah Konstitusi tidak membatalkan (mencabut)
> Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
>
> "Semestinya UU Migas tidak mengalami nasib yang sama seperti
> Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 Ketenagalistrikan" kata Kepala BP
> Migas Rachmat Sudibjo di Bogor.
>
> Menurut dia, UU Nomor 21 Tahun 2001 itu merupakan penyempurnaan dari
> undang-undang yang lama. UU Migas yang baru itu lebih rinci mengatur
> berbagai hal seperti kewajiban pasokan gas untuk kebutuhan dalam
> negeri bagi para kontraktor, mempertegas aturan-aturan perpajakan
> serta kewajiban kontraktor dalam kontrak bagi hasil, dan juga mengatur
> kontrak-kontrak gas secara lebih detail.
>
> "Dalam undang-undang yang lama hanya disebutkan bahwa hanya Pertamina
> yang diperbolehkan mengadakan kontrak bagi hasil dengan mitra swasta.
> Tapi hanya itu saja, sama sekali tidak diatur hal-hal lain," katanya.
>
> BP Migas saat ini tengah menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi yang
> akan menilai apakah UU Migas yang baru bertentangan dengan
> Undang-Undang Dasar 1945. Menurut rencana, Mahkamah Konstitusi akan
> membacakan putusan pada Selasa (21/12).
>
> Rachmat menjelaskan, berbagai permasalahan di industri minyak dan gas
> bumi merupakan warisan undang-undang yang lama seperti masalah
> kelanjutan kontrak gas alam cair di Arun (Aceh) dan Bontang
> (Kalimantan Timur).
>
> "Kalau hanya melihat kulitnya, memang akan gampang memperoleh
> kesimpulan yang salah," Rachmat, "Tapi saya pikir Mahkamah Konstitusi
> dapat melihat secara lebih luas permasalahan di industri migas ini."
>
> Dia mengakui, dalam undang-undang yang baru diatur ketentuan
> perpajakan seperti mewajibkan kontraktor bagi hasil membayar langsung
> pajak penghasilan pada pemerintah. Pasal ini diberlakukan karena di
> masa lalu, biasanya kontraktor mengelak dari kewajiban itu dan meminta
> pemerintah untuk menagih pada pemerintah negara asal kontraktor
> tersebut.
>
> Kebijakan ini akhirnya menimbulkan efek domino pada kebijakan
> perpajakan yang lain. "Departemen Keuangan meminta pajak pertambahan
> nilai dibayar dimuka, tidak lagi ditunda setelah kegiatan produksi.
> Sedangkan Bea dan Cukai juga meminta bea masuk impor alat-alat berat
> juga dibayar di muka," kata Rachmat.
>
> Akibat dari kebijakan itu, kontraktor menuding pemerintah melanggar
> kesepakatan dalam kontrak, karena pajak pertambahan nilai dan bea
> masuk dianggap sudah termasuk dalam penerimaan pemerintah dari pola
> bagi hasil yang disepakati.
>
> Pemerintah kemudian berjanji untuk mengembalikan dana pajak
> pertambahan nilai dan bea masuk yang telah dibayarkan. Kenyataannya,
> pengembalian itu memakan waktu jauh lebih lama daripada yang
> dijanjikan, sehingga jumlahnya terus membengkak.
>
> Seperti diberitakan sebelumnya, Mahkamah Konstitusi telah mencabut UU
> Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan. Alasannya, paradigma