RE: [iagi-net-l] PGCE di Kuala Lumpur - Pandangan Mata
Untuk info anda saja, bahwa biasanya Brunei Shell ikut program-program GSM. Tapi beberapa tahun terakhir panitia yang didominasi oleh Petronas menolak paper dari Brunei, karena sudah penuh (demikian alasannya). Termasuk academic paper yang disampaikan oleh dosen-doesen UBD. Kami perhatikan conference juga dipenuhi oleh Petronas. Jadi saya tawarkan IPA. Selama 3 tahun terakhir ini Brunei Shell cenderung ikut program IPA. Karena juga mereka sadari presentation, poster dan exhibition-nya jauh lebih bagus. Selain itu mereka bisa belajar banyak dari operator di Indonesia (yang jumlahnya jauh lebih banyak dari operator di Malaysia). Teguh, jangan berkecil hati dengan schedule paling belakang. Dari segi skill, orang Malaysia memang minder sama orang Indonesia. Kalau dengar dari SEAPEX ceritanya lain lagi. Kelihatannya mereka merasa 'tidak disukai' oleh Petronas karena tidak pernah buat conference di KL, yang menurut Petronas, adalah pusat dari Southeast Asia. SEAPEX tidak bisa berbuat banyak karena sebagian besar anggotanya lebih senang buat conference di Singapore (termasuk operator di Malaysia). Jadi dibuatlah KL chapter untuk SEAPEX. Tapi itu tidak menyelesaikan masalah. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 21 December 2004 12:01 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] PGCE di Kuala Lumpur - Pandangan Mata PGCE adalah singkatan dari Petroleum Geology Conference and Exhibition, yang diselenggarakan oleh GSM (Geological Society of Malaysia), yang diselenggarakan setahun sekali dan mengkhususkan di bidang petroleum. Acara ini biasanya cuman 2 hari saja, dan baru saja selesai minggu lalu, 15-16 Desember. GSM sendiri setiap tahun mengadakan conference sendiri yang sifatnya lebih umum, mirip dengan IAGI annual convention, yang panitianya dari segala bidang ilmu geologi (tapi kelihatannya malah minus/sedikit partisipasi dari orang-orang Petronas). Sedangkan PGCE, semua panitianya adalah dari Petronas. Dan yang agak unik menurut saya adalah, walaupun event ini utk petroleum tetapi tidak ada satupun panitia yang berasal dari PSC yang beroperasi di Malaysia. Sangat berbeda sekali dengan IAGI, yang banyak melibatkan personel dari PSC. Saya belum pernah melihat suatu acara yang sebesar IPA disini. Tahun lalu di PGCE, saya lihat ada tiga nama Indonesia di Poster session, saya sendiri, Sugeng Suryono (program Phd di University Malaysia) dan Herman Darman. Tahun kemarin paper yang dipresentasikan ada sekitar 38 paper, dgn poster session ada sekitar 18 poster. Sehingga presentasinya diadakan di dua ruangan. Shell dan ExxonMobil sangat mendominasi paper presentation. Belum ada nama Indonesia yang muncul di oral presentation. Tahun ini PGCE-nya menurut saya sedikit sepi. Oral presentation cuma ada 23 paper, dan posternya masih bertahan, yaitu sekitar 17 poster. Saya lihat sudah mulai banyak nama Indonesia sekarang, ada Aris Setiawan, Gunawan Taslim, Sugeng Suryono, saya sendiri, di Oral paper presentation dan ada Agus Widjiastono di Poster session. Utk oral presentation tahun ini, dari PSC sangat sedikit, Shell cuman keluar 1 paper, ExxonMobil 2 paper, dan Murphy 1 paper. Yang buat saya agak sedih (ini kalau berpikir negatif lho), dari dua orang Indonesia yang maju oral presentation yaitu saya dan Sugeng, dua-duanya ditaruh di presentation yang paling akhir, yang satu di hari pertama , yang satunya lagi di hari kedua. Kalau mau berpikir positif dan nyenengin hati sih, dua paper orang Indonesia ini ditaruh paling akhir, untuk nahan orang-orang supaya nggak bubar sebelum conference berakhir.he he he... Yang menurut saya agak unik juga adalah souvenir yang diberikan kepada peserta. Tahun lalu diberikan 'ransel' yang bentuknya seperti ransel utk terjun payung, sangat bagus. Tahun ini dikasih jaket, jadi tidak melulu tas tangan tipis, yang biasanya begitu habis conference langsung nggak dipakai lagi. Secara umum, menurut saya IPA lebih meriah. Acara seperti PGCE ini, OK-lah utk negara kecil seperti Malaysia yang penduduknya cuman sekitar 23 jutaan. Salam, Teguh P. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - ---
[iagi-net-l] Nasib UU Migas Ditentukan Hari Ini
Selasa 21 Desember 2004 06:14:16 WIB Nasib UU Migas Ditentukan Hari Ini MinergyNews.Com, Jakarta--Setelah membatalkan UU No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan, hari ini (21/12) Mahkamah Konstitusi (MK) bakal memastikan nasib UU Migas. Menurut sumber, sejak hari Sabtu (18/12) lalu sebenarnya kalangan pengusaha migas resah. Pasalnya, mereka mendapat khabar tak sedap bahwa MK bakal membatalkan UU Migas. Karuan saja rumors ini membuat mereka harap-harap cemas supaya rumors tersebut tidak benar dan MK meloloskan UU tersebut. Kekhawatiran seperti itu terutama dirasakan oleh mereka yang telah meneken kontrak berdasarkan UU Migas. "Mereka khawatir, kontrak yang telah mereka teken akan dibatalkan atau paling tidak tak ada pegangan hukumnya," kata si sumber yang terus mewanti-wanti agar namanya tak disebut. Perasaan seperti itu tak hanya dialami para pengusaha migas yang telah meneken kontrak, tetapi juga dirasakan para pejabat di kedua Badan yang dibentuk pemerintah berdasarkan UU Migas, yaitu Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (BPMigas) dan Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas (BPH Migas). Sebab, jika UU itu batal, maka kedua Badan itu pun harus bubar. Sebaliknya, sebagian orang Pertamina senang dengan rumors itu. Alasannya, karena UU Migas-lah Pertamina "dibonsai" seperti saat ini. Di satu sisi perusahaan itu dijadikan persero sehingga harus mendatangkan profit, namun di sisi lain masih diwajibkan memenuhi kebutuhan BBM bagi masyarakat. "Meski harga BBM masih disubsidi, namun pembayarannya terus molor. Akibatnya, cash flow Pertamina terganggu." Tak hanya itu, untuk bahan bakar lain seperti LPG yang tak disubsidi, Pertamina selama ini menderita kerugian yang relatif cukup besar. "Karena itu Pertamina kemudian menaikkan harga LPG. Paling tidak, ini untuk memberitahu MK bahwa karena UU Migas mengamanatkan perusahaan harus mendatangkan untung, maka dia (Pertamina âred) pun harus menaikkan harga LPG, terserah apakah masyarakat akan keberatan atau tidak." Sementara itu, para pengusaha migas juga berusaha mengingatkan MK bahwa pembatalan UU Migas akan membawa konsekuensi yang cukup besar bagi pemerintah. Para investor akan memandang tidak adanya kepastian hukum di pemerintah. Selain itu bagi para peneken kontrak, pembatalan ini akan membuat mereka merasa kehilangan legal basis. "Bahkan sebagian lagi mengancam akan membawa masalah ini ke arbitrase internasional seperti kasus Karaha Bodas (KBC)." Pemerintah Pasrah Bagaimana sikap pemerintah? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengaku, pihaknya akan mengikuti apa pun keputusan MK soal UU Migas ini. "Apapun keputusan MK, kita akan ikuti," katanya hari Senin (20/12) kemarin. Meski demikian, Purnomo mengatakan, keputusan MK sangat tergantung dari interpretasi soal Pasal 33 UUD 1945, terutama makna "dikuasai Negara". "Pemerintah secara keseluruhan juga memiliki intepretasi soal Pasal 33 UUD 1945. Jadi, kalau nanti berbeda, kami berharap MK mau menjabarkan intepretasinya. Karena pemerintah kan juga punya pakar-pakar hukum juga. Alangkah baiknya jika ada penjabaran yang baku antara pemerintah, pakar hukum dan MK mengenai makna Pasal 33." (MNC-6) -- my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] harga elpiji
Return Receipt Your RE: [iagi-net-l] harga elpiji document: wasDonny Miraza/FD/QGPC received by: at:21/12/2004 07:08:19 AM - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] PGCE di Kuala Lumpur - Pandangan Mata
PGCE adalah singkatan dari Petroleum Geology Conference and Exhibition, yang diselenggarakan oleh GSM (Geological Society of Malaysia), yang diselenggarakan setahun sekali dan mengkhususkan di bidang petroleum. Acara ini biasanya cuman 2 hari saja, dan baru saja selesai minggu lalu, 15-16 Desember. GSM sendiri setiap tahun mengadakan conference sendiri yang sifatnya lebih umum, mirip dengan IAGI annual convention, yang panitianya dari segala bidang ilmu geologi (tapi kelihatannya malah minus/sedikit partisipasi dari orang-orang Petronas). Sedangkan PGCE, semua panitianya adalah dari Petronas. Dan yang agak unik menurut saya adalah, walaupun event ini utk petroleum tetapi tidak ada satupun panitia yang berasal dari PSC yang beroperasi di Malaysia. Sangat berbeda sekali dengan IAGI, yang banyak melibatkan personel dari PSC. Saya belum pernah melihat suatu acara yang sebesar IPA disini. Tahun lalu di PGCE, saya lihat ada tiga nama Indonesia di Poster session, saya sendiri, Sugeng Suryono (program Phd di University Malaysia) dan Herman Darman. Tahun kemarin paper yang dipresentasikan ada sekitar 38 paper, dgn poster session ada sekitar 18 poster. Sehingga presentasinya diadakan di dua ruangan. Shell dan ExxonMobil sangat mendominasi paper presentation. Belum ada nama Indonesia yang muncul di oral presentation. Tahun ini PGCE-nya menurut saya sedikit sepi. Oral presentation cuma ada 23 paper, dan posternya masih bertahan, yaitu sekitar 17 poster. Saya lihat sudah mulai banyak nama Indonesia sekarang, ada Aris Setiawan, Gunawan Taslim, Sugeng Suryono, saya sendiri, di Oral paper presentation dan ada Agus Widjiastono di Poster session. Utk oral presentation tahun ini, dari PSC sangat sedikit, Shell cuman keluar 1 paper, ExxonMobil 2 paper, dan Murphy 1 paper. Yang buat saya agak sedih (ini kalau berpikir negatif lho), dari dua orang Indonesia yang maju oral presentation yaitu saya dan Sugeng, dua-duanya ditaruh di presentation yang paling akhir, yang satu di hari pertama , yang satunya lagi di hari kedua. Kalau mau berpikir positif dan nyenengin hati sih, dua paper orang Indonesia ini ditaruh paling akhir, untuk nahan orang-orang supaya nggak bubar sebelum conference berakhir.he he he... Yang menurut saya agak unik juga adalah souvenir yang diberikan kepada peserta. Tahun lalu diberikan 'ransel' yang bentuknya seperti ransel utk terjun payung, sangat bagus. Tahun ini dikasih jaket, jadi tidak melulu tas tangan tipis, yang biasanya begitu habis conference langsung nggak dipakai lagi. Secara umum, menurut saya IPA lebih meriah. Acara seperti PGCE ini, OK-lah utk negara kecil seperti Malaysia yang penduduknya cuman sekitar 23 jutaan. Salam, Teguh P. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] harga elpiji
yah asalkan terjamin minimal 2 hal: - iklim investasi yang baik & menarik - kepastian hukum dalam berusaha & berinvestasi selama ini kan hal-hal itu sudah dilupakan pempus-pemprop-pemkab/pemkot. -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 21 Desember 2004 10:33 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] harga elpiji Dari satu tempat di sumatera saja kita ini sebenarnya melakukan "pembuangan" LPG sekitar 350an ribu ton per tahun, asal mau investasi barang satu trilyun rupiah "saja". Belum dari banyak tempat lain, mungkin percepatan permintaan juga cepat ditangani oleh suplai, wong gas (C3/C4) kita bejibun kok, jadi impor elpiji juga bisa cepat diminimalisir dan akang Vicky gak cepet kaget2. lam-salam, ar-. Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:On Tue, 21 Dec 2004 07:26:34 +0700, Tangkalalo, Darwin wrote: Ini yang ngga bias... Buat temen-temen mungkin ada bisa klarifikasi berita ini. Ini aku dapet sebelum keputusan kenaikan LPG kemaren ini ? Yg bikin kaget ... kita mengimpor LPG RDP == KURANGI KERUGIAN : PERTAMINA SESUAIKAN HARGA ELPIJI - Do you Yahoo!? Take Yahoo! Mail with you! Get it on your mobile phone. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalk an UU Migas
On Tue, 21 Dec 2004 09:11:09 +0700, Parlaungan (RTI) <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Barangkali Pertamina keberatan dengan konsep ring fencing, yang > mengharuskannya untuk membentuk satu perusahaan (Badan Hukum) tersendiri > untuk setiap wilayah kerja KKS yang tentu akan menambah beban biaya > overhead. > > Laung Namun dari sisi legal biasanya pembuatan anak atau cucu cabang perusahaan ini lebih "aman" dari resiko hukum yg mungkin timbul. Misalnya kasus geothermal dimana perusahaan besar bermain dalam kolam kecil yg berbuntut panjang dab kalah dalam arbitrase ... Selain itu anak cucu perusahaan bisa memberikan dampak bagus buat pegawainya supaya tidak lari keluar ... kan GMnya jadi banyak ... upst !! RDP - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] harga elpiji
> >> -Original Message- >> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] >> Sent: Tuesday, 21 December 2004 8:32 AM >> To: [EMAIL PROTECTED] >> Subject: Re: [iagi-net-l] harga elpiji >> >> Masih buat Abah Yanto ... >> Ini detilnya LPG saat ini ... nah terbaca bahwa saat ini LPG >> sudah tidak ada monopoli dan tidak ada tataniaganya >> Abah mau ikutan bisnis membuat dan menjual LPG ? >> Kan sudah banyak mini plan utk marginal gas field ... :) >> >> RDP Saya sih tidak , tapi ada kawan mau terjun , tapi ndak jadi direcokin sama Oknum oknum Pemda dengan segala "money in front". Si Abah >> - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] harga elpiji
Dari satu tempat di sumatera saja kita ini sebenarnya melakukan "pembuangan" LPG sekitar 350an ribu ton per tahun, asal mau investasi barang satu trilyun rupiah "saja". Belum dari banyak tempat lain, mungkin percepatan permintaan juga cepat ditangani oleh suplai, wong gas (C3/C4) kita bejibun kok, jadi impor elpiji juga bisa cepat diminimalisir dan akang Vicky gak cepet kaget2. lam-salam, ar-. Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:On Tue, 21 Dec 2004 07:26:34 +0700, Tangkalalo, Darwin wrote: Ini yang ngga bias... Buat temen-temen mungkin ada bisa klarifikasi berita ini. Ini aku dapet sebelum keputusan kenaikan LPG kemaren ini ? Yg bikin kaget ... kita mengimpor LPG RDP == KURANGI KERUGIAN : PERTAMINA SESUAIKAN HARGA ELPIJI - Do you Yahoo!? Take Yahoo! Mail with you! Get it on your mobile phone.
RE: [iagi-net-l] harga elpiji
Tadi pagi di radio Trijaya Manager Gas domestiknya Pertamina mengatkan bahwa LPG diIndonesia masih lebih murah dg Malaysia, Singapura, Tahiland dan Vietnam.Sebelum keputusan ini diambil Pertamina sudah melakukan kajian banding di Malaysia ( petronas) dan yg lain, begitu kira kira .Beliau juga bilang kalau harga pokoknya ( dg harga minyak 55 $ ) maka dg harga tsb masih merugi Pertamina sebagai produsen, makanya tidak ada stupun produsen selain Pertamina yg teretarik inves di LPG, padahal kran sudah dibuka lebar lebar,Juga dikatakan yg masih diimpor itu kira kira 30 an % ISM > Ada informasi nggak, berapa sih harga LPG per kg di Malaysia > (kalau bisa sekalian dengan Thailand dan Vietnam. > Hampir semua negara ASEAN punya cadangan gas yang cukup > lumayan (kecuali Singapura tentunya), jadi mestinya harga > LPG di semua negara tidak akan beda terlalu jauh. > Oki > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, 21 December 2004 8:32 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [iagi-net-l] harga elpiji > > Masih buat Abah Yanto ... > Ini detilnya LPG saat ini ... nah terbaca bahwa saat ini LPG > sudah tidak ada monopoli dan tidak ada tataniaganya > Abah mau ikutan bisnis membuat dan menjual LPG ? > Kan sudah banyak mini plan utk marginal gas field ... :) > > RDP > ==Jakarta, 18 December 2004 18:00 > :: HARGA LPG, PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS NAIK > > Jakarta, Terhitung mulai 19 Desember 2004 pukul 00.00, PT > Pertamina (Persero) menaikkan harga jual LPG (Liquified > Petroleum Gas), Pertamax dan Pertamax Plus. Harga LPG dari > Rp. 3.000/kg menjadi Rp. 4.250/kg, khusus untuk Batam dari > Rp. 3.500/kg menjadi Rp. 4.800/kg. Harga > Pertamax mengalami kenaikan dari Rp. 2.450/liter menjadi Rp. > 4.000/liter, dan Pertamax Plus dari harga Rp. 2.750/liter > menjadi Rp. 4.200/liter. Kenaikan harga ini tertuang dalam > surat keputusan > Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. > Kpts-063/C0/2004-S3 > tentang Harga Jual Elpiji untuk Rumah Tangga dan Industri > dan No. > Kpts-066/C0/2004-S3 tentang Harga Jual Pertamax dan > Pertamax Plus. > > LPG, Pertamax dan Pertamax Plus merupakan bisnis Non BBM > Pertamina yang sudah tidak lagi diregulasi oleh Pemerintah > sehingga diharapkan Pertamina dapat menuai profit dari > bisnis ini dan memberikan > kontribusi keuntungan yang berupa deviden kepada negara. > Tingginya harga minyak dunia menjadi penyebab utama perlunya > dilakukan > penyesuaian harga jual LPG, Pertamax dan Pertamax Plus. > Kenaikan > menuju harga keekonomian ini juga diharapkan memberikan > peluang kepada investor lain untuk masuk ke bisnis bahan > bakar ramah lingkungan ini dengan memberikan keuntungan yang > wajar untuk produsen. > > > Elpiji Pertamina > > Bisnis LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan bisnis yang > tidak di tata niagakan, tidak ada monopoli LPG dan siapa > saja bisa bermain di bisnis ini. Hal ini perlu diketahui > masyarakat luas mengingat LPG > bukan merupakan bahan bakar yang tidak disubsidi Pemerintah > dan > Pertamina menjalankan bisnis LPG bukan karena penugasan > Pemerintah atau Public Service Obligation (PSO) tetapi murni > berdasarkan > pertimbangan bisnis. > > LPG sebagai bahan bakar alternatif dan ramah lingkungan > sudah > seharusnya dikembangkan secara luas penggunaannya di > Indonesia. Oleh karena itu dengan kenaikan harga ini > menghilangkan barrier to entry dari investor untuk memasuki > bisnis LPG di Indonesia sehingga > masyarakat luas dapat memilih produsen yang memberikan > layanan > terbaik. Konsumen LPG sebagian besar di dominasi oleh sektor > rumah tangga menengah keatas dengan tingkat konsumsi > mencapai 69%, hotel berbintang dan restauran mewah > mengkonsumsi 13%, dan sektor industri mengkonsumsi 18%. > Angka ini juga mengindikasikan bahwa pemakai LPG merupakan > konsumen kalangan menengah atas yang sangat tidak adil bila > kelompok ini mendapat subsidi dari Pertamina sebagai > perusahaan milik bangsa. > > Pertamina sebagai pelaku utama bisnis LPG di Indonesia tetap > akan > berkiprah di pasar domestik dengan terus memperbaiki tingkat > layanan dan efisiensi. Harga pokok LPG ditentukan > berdasarkan komposisi harga sesuai sumber produksi LPG, > yakni dari produksi kilang Pertamina > sebesar 73% dengan harga USD 298/Metrik ton, 17% dipenuhi > dari > produksi KPS dengan harga USD 352/Metrik ton dan 10% impor > dengan > harga USD 383/Metrik ton. Harga pokok produksi tersebut juga > menunjukkan bahwa LPG yang diproduksi Pertamina jauh lebih > rendah dari harga international berdasarkan Crude Price (CP) > Aramco dan juga lebih rendah dari biaya pokok LPG yang > dikeluarkan Kontraktor Production Sharing (KPS). Hal ini > berarti bahwa tingkat efisiensi Pertamina lebih baik > dibanding kedua pemasok tersebut. Upaya efisiensi lainnya > yang dilakukan adalah pengurangan biaya dengan penghapusan > supply point untuk memotong jalur distribusi, pengalihan > transportasi laut menjadi transportasi darat yan
RE: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalk an UU Migas
Barangkali Pertamina keberatan dengan konsep ring fencing, yang mengharuskannya untuk membentuk satu perusahaan (Badan Hukum) tersendiri untuk setiap wilayah kerja KKS yang tentu akan menambah beban biaya overhead. Laung -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 20, 2004 2:52 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalk an UU Migas > Jangan jangan Pak Rus sudah dapat bocoran , kalau UU - Migas mau di batalkan oleh MK , makanya memerintahkan Pertamina jangan mentangani KKS (Hu gosip Si Abah - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] harga elpiji
Ada informasi nggak, berapa sih harga LPG per kg di Malaysia (kalau bisa sekalian dengan Thailand dan Vietnam. Hampir semua negara ASEAN punya cadangan gas yang cukup lumayan (kecuali Singapura tentunya), jadi mestinya harga LPG di semua negara tidak akan beda terlalu jauh. Oki -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 21 December 2004 8:32 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] harga elpiji Masih buat Abah Yanto ... Ini detilnya LPG saat ini ... nah terbaca bahwa saat ini LPG sudah tidak ada monopoli dan tidak ada tataniaganya Abah mau ikutan bisnis membuat dan menjual LPG ? Kan sudah banyak mini plan utk marginal gas field ... :) RDP === Jakarta, 18 December 2004 18:00 :: HARGA LPG, PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS NAIK Jakarta, Terhitung mulai 19 Desember 2004 pukul 00.00, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga jual LPG (Liquified Petroleum Gas), Pertamax dan Pertamax Plus. Harga LPG dari Rp. 3.000/kg menjadi Rp. 4.250/kg, khusus untuk Batam dari Rp. 3.500/kg menjadi Rp. 4.800/kg. Harga Pertamax mengalami kenaikan dari Rp. 2.450/liter menjadi Rp. 4.000/liter, dan Pertamax Plus dari harga Rp. 2.750/liter menjadi Rp. 4.200/liter. Kenaikan harga ini tertuang dalam surat keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. Kpts-063/C0/2004-S3 tentang Harga Jual Elpiji untuk Rumah Tangga dan Industri dan No. Kpts-066/C0/2004-S3 tentang Harga Jual Pertamax dan Pertamax Plus. LPG, Pertamax dan Pertamax Plus merupakan bisnis Non BBM Pertamina yang sudah tidak lagi diregulasi oleh Pemerintah sehingga diharapkan Pertamina dapat menuai profit dari bisnis ini dan memberikan kontribusi keuntungan yang berupa deviden kepada negara. Tingginya harga minyak dunia menjadi penyebab utama perlunya dilakukan penyesuaian harga jual LPG, Pertamax dan Pertamax Plus. Kenaikan menuju harga keekonomian ini juga diharapkan memberikan peluang kepada investor lain untuk masuk ke bisnis bahan bakar ramah lingkungan ini dengan memberikan keuntungan yang wajar untuk produsen. Elpiji Pertamina Bisnis LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan bisnis yang tidak di tata niagakan, tidak ada monopoli LPG dan siapa saja bisa bermain di bisnis ini. Hal ini perlu diketahui masyarakat luas mengingat LPG bukan merupakan bahan bakar yang tidak disubsidi Pemerintah dan Pertamina menjalankan bisnis LPG bukan karena penugasan Pemerintah atau Public Service Obligation (PSO) tetapi murni berdasarkan pertimbangan bisnis. LPG sebagai bahan bakar alternatif dan ramah lingkungan sudah seharusnya dikembangkan secara luas penggunaannya di Indonesia. Oleh karena itu dengan kenaikan harga ini menghilangkan barrier to entry dari investor untuk memasuki bisnis LPG di Indonesia sehingga masyarakat luas dapat memilih produsen yang memberikan layanan terbaik. Konsumen LPG sebagian besar di dominasi oleh sektor rumah tangga menengah keatas dengan tingkat konsumsi mencapai 69%, hotel berbintang dan restauran mewah mengkonsumsi 13%, dan sektor industri mengkonsumsi 18%. Angka ini juga mengindikasikan bahwa pemakai LPG merupakan konsumen kalangan menengah atas yang sangat tidak adil bila kelompok ini mendapat subsidi dari Pertamina sebagai perusahaan milik bangsa. Pertamina sebagai pelaku utama bisnis LPG di Indonesia tetap akan berkiprah di pasar domestik dengan terus memperbaiki tingkat layanan dan efisiensi. Harga pokok LPG ditentukan berdasarkan komposisi harga sesuai sumber produksi LPG, yakni dari produksi kilang Pertamina sebesar 73% dengan harga USD 298/Metrik ton, 17% dipenuhi dari produksi KPS dengan harga USD 352/Metrik ton dan 10% impor dengan harga USD 383/Metrik ton. Harga pokok produksi tersebut juga menunjukkan bahwa LPG yang diproduksi Pertamina jauh lebih rendah dari harga international berdasarkan Crude Price (CP) Aramco dan juga lebih rendah dari biaya pokok LPG yang dikeluarkan Kontraktor Production Sharing (KPS). Hal ini berarti bahwa tingkat efisiensi Pertamina lebih baik dibanding kedua pemasok tersebut. Upaya efisiensi lainnya yang dilakukan adalah pengurangan biaya dengan penghapusan supply point untuk memotong jalur distribusi, pengalihan transportasi laut menjadi transportasi darat yang lebih murah, standarisasi sistem pengecetan dan perawatan tabung hingga pengadaan tabung sesuai permintaan pasar. Beberapa tahapan peningkatan pelayanan yang telah dilakukan berupa jaminan ketepatan isi, kelengkapan tabung, pemasangan plastik wrap dan tampilan yang lebih baik serta penambahan petugas pengawas di lapangan. Peningkatan pelayanan juga diupayakan dilakukan melalui kerjasama dengan sistem distribusi outlet sehingga LPG yang sampai ke masyarakat dapat dijamin ketepatan isi dan penyeragaman harga jual retail sesuai harga jual Pertamina. Intervensi Pertamina di distribusi outlet ini juga memberikan alternatif lain kepada masyarakat untuk memperoleh LPG secara mudah, murah, aman dengan jaminan ketepatan isi. Hal ini juga mendorong para agen dan pengecer untuk per
RE: [iagi-net-l] harga elpiji
opss salah kirimbiar enggak bias jangan dimasukin hati Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 "Tangkalalo, Darwin" <[EMAIL PROTECTED]> 21/12/2004 08:26 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] harga elpiji Wah jadi bias nih..saya pikir nggak ada hubungannya antara harga elpiji dengan pembuatan ktp atau sim ataupun surat2 lainnya.. Disini kan ada indikator2 ekonomi yang digunakan untuk penentuan harga. Misalnya iklim investasi..kalau mau bandingkan kenapa toyota kijang itu lebih laku, salah satunya harga jual bekasnya relatif masih lebih tinggi dari merk lainnya.. Lagian apakah harga minyak mentah di dunia saat ini di bawah tangan??? Jangan berprasangka buruk dulu mas.. Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 21, 2004 7:10 AM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji kalau ngurus sim resmi 50.000, kalau mau cepet 3 hari 100.000, kalau satu hari 250.000... nah akhirnya kalau bisa 250.000 kenapa mesti 50.000jadilah yang nekat ngurus sendiri jadi bisa sebulan baru jadi dan gilenya lagi itu di bawah tangan jadinya orang enggak tahu , kebingungan, bolak balik dan harus bayar mahal... Beda dengan kecamatan buat ktp di kecamatan memang ditulis pada saat ngisi applikasi permohonan mau yang cepat atau lambat dan di form itu ditulis biaya buat tiap service mis :1 minggu 19.000, 3 hari 100.000, 1 hari 250.000, 1 jam 350.000...jadi kita bisa milih sendiri seberapa cepat kita mau ganti ktp berdasarkan keuangan dan kebutuhan kita saya ambil waktu itu yang standar 1 minggu bayar murah dan dalam seminggu memang jadi tanpa bolak balik ke kecamatan nah sebenarnya walaupun kalau butuh cepat sama mahal antara sim dan ktp...saya lebih senang dengan sistem di ktp karena lebih fair...kita tahu mau beli apa, harga berapa dan apa yang kita dapat.. bukannya di bawah tangan dan enggak jelas Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 "Tangkalalo, Darwin" <[EMAIL PROTECTED]> 21/12/2004 07:50 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] harga elpiji Pertanyaan Si Abah mirip dengan pertanyaan dari YLKI. Pertanyaan saya : Kalau cost/barrel minyak mentah 5 dollar, apakah kalau dijual 6 dollar menguntungkan? kalau menguntungkan, apakah harus dijual 6 dollar? Lalu kenapa harga di pasaran bisa mencapai 50 dollar? Jawabannya mungkin bisa jadi sama ? Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: Franciscus Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 20, 2004 8:35 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji Hei menarik juga pertanyaan Abah. Pak, tolong dikasih lagi data yang kurang. elpiji yang dijual dipasaran itu berapa kadar MMBTU per kg. supaya kita bisa tahu berapa subsidi atau masih untung ya? fbs >From: [EMAIL PROTECTED] >Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: [iagi-net-l] harga elpiji >Date: Mon, 20 Dec 2004 11:51:13 +0700 (WIT) > > >Reakan rekan > >Berangkali ada yang dapat menernagkan kalau harga >jual elpiji Rp. 4.250,- per kg kira kir raw materialnya harus berapa ? >Dalam MMBTU , tanpa melihat processing costnya.(artinya di well head ) > >Si Abah. > > >- >To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan >Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), >Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) >- > _ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi S
Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan U U Migas
Saya jadi inget, di tahun 1966 saya pernah bertanya ke pakYuwono Sudarsono (Menhan dan mantan Gubernus Lermhannas) perihal pengertian "dikuasi oleh negara" pada pasal 33 UUD 45. Menurut beliau, masalah itu sudah menjadi perdebatan panjang dari berbagai kalangan (dan pernah mencuat ke permukaan ketika bisnis keluarga Cendana merambah ke bidang SDA). Minimal ada 3 pihak yang punya kepentingan yaitu rakyat (LSM), negara (pemerintah) dan pengusaha (penambang, pedagang, dll) dan masing-masing pihak ingin mendefinisikan pengertian "dikuasai" berdasarkan kepentingannya. Ada yang ingin mengambangkan pengertiannya (pengusaha), sementara yang lain ingin mengabsolutkannya (LSM). Pak Yuwono (waktu itu) cenderung mengartikan "dikuasai" sama dengan "dikendalikan" dan bukan "dimiliki". Sebagai contoh, pemerintah tidak memiliki air tanah tetapi mengendalikannya. Hal serupa juga bisa diterapkan untuk minyak bumi. Dalam pelaksanaannya negara dapat menunjuk (menguasakan) lembaga milik pemerintah (contohnya BP Migas) sebagai pengendali SDA. Dalam UU Migas, batas penguasaannya diatur sampai di titik penyerahan (well head). Setelah itu menjadi komoditi dagangan (bisa dijual bebas). Padahal, menurut UUD penguasaan tersebut adalah untuk tujuan kemakmuran rakyat, yang berarti pengendaliannya harus sampai di tangan rakyat (konsumen akhir). Barangkali rantai penguasaan inilah yang masih menjadi bahan perdebatan. Hal serupa mungkin juga terjadi pada SDA yang lain. Kita tunggu saja bagaimana sikap MK. MA (bukan singkatan mahkamah agung) - Original Message - From: "ismail" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, December 20, 2004 8:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan U U Migas > Dua UU ( Migas , listrik) tsb yang dimasalahkan bahwa dua UU itu > bertentangan dg UUD, seharusnya kedua komoditi tsb dikuasai oleh negara > karena menyangkut hajat hidup orang banyak. > Sebetulnya yg dinamakan "Dikuasai" oleh Negara"itu bagaimana to ? Apakah > Negara harus mengambilnya sendiri dari dalam tanah, kemudian menjual atau > memproses dan menjual hasilnya kepada rakyat dg harga yang murah ( kalau > ongkos produksinya lebih mahal maka negara hrs mensubsidi.) > Apakah memberikan Kuasa Pertambangan (KP) itu juga tdk bertentangan dg UUD, > mengingat Kekuasaan yg dimiliki negara dialihkan kepada pihak lain. > Kalau kita amati felosofi dari UU tsb adalah memberikan fungsi masing masing > kepada setiap stikholder SDA, bagaimana seharusnya fungsi Negara sebagai > "Penguasa SDA", Bagaimana fungsi pemerintah sebagai "alat Negara" dan > Bagaimana fungsi pedagang bid SDA. yang sebelumnya fungsi fungsi tsb saling > dirangkap, ibaratnya pemain tapi juga merangkap wasitnya. > > ISM > > > ISM > > - > Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak > Batalkan U U Migas > > > > > Adakah yg tahu sisi lemah dari UU Migas ? > > > Saya kok malah curiga adanya perebutan kepentingan pribadi/kelompok > > > ketimbang kepentingan negara secara utuh ya > > > ah suudzon kali ya ... :( > > > > > > Moga2 tidak ada yg berusaha membatalkannya. Sehingga kita dapat > > > langsung konsentrasi meningkatkan usaha penemuan ladang-ladang baru. > > > > > RDP > > > === > > > > > > Menurut saya secara UU , UU no 21 itu sudah memadai dalam arti kata > > bahwa memang Negara melalui BP Migas sudah sangat menentukan arah dari > > kegiatan sektor hulu Migas. > > BP Migas bukan hanya saham (??? mungkin istilahnya ndak tepat ya) dikuasai > > secara mayoritas oleh Negara , tetapi dia memang adlah "negara". > > Memang kemudian terjadi komplikasi komplikasi akibat BP - Migas bukanlah > > suatu entity bisnis. > > Hal lain yang dilupakan () adalah suatu kenyaatan bahwa untuk memiliki > > suatu posisi tawar yang tinggi Pemerintah harus memiliki suatu entity > > bisnis yang kuat dibidang hulu migas (baca Pertamina yang kuat). > > Sehingga kalau Kontraktor agak "ndablek" , BUMN inilah yang menjadi alat > > pemerintah untuk melakukan aktifitas. > > Dus Pertamina harus mendapatkan perlakuan khusus yang positip tentu saja ! > > Hanya kenyataan pahit yang ada didepan mata, contoh soal CEPU yang memang > > sejak awal adalah WKP Pertamina , malahan kebijakan Pemerintah kayaknya > > ndak jelas dan tidak mendukung BUMN-nya sendiri. > > Apakah ada trade off dibelakang layar saya tidak tahu kontrak TAC dengan > > apa mungkin dg Exxonmobil diperpanjang , tapi embargo senjata dilepas . Ya > > kalau ini sih namanya politik > > Tentu saja dengan catatan bahwa Pertamina harus mau berubah dan menjadi > > suatu entity bisnis yang didukung oleh direksi dan karyawan yang sudah > > "tahu bisnis". > > Amandemen > > Mungkin saja , ditolak dan Pemerintah mengamandemen UU tsb, tapi apakah > > kalau itu ditolak , lalu kegiatan hulu menjadi kacau , kayaknya tidak juga > > ya . > > Kan pengaturan akan kembali ke UU . No 8 thn 1971 (Cwiiiw). > > > > Si Abah > > > > > > > BP Migas Berharap Mahkamah Konstitus
Re: [iagi-net-l] harga elpiji
Masih buat Abah Yanto ... Ini detilnya LPG saat ini ... nah terbaca bahwa saat ini LPG sudah tidak ada monopoli dan tidak ada tataniaganya Abah mau ikutan bisnis membuat dan menjual LPG ? Kan sudah banyak mini plan utk marginal gas field ... :) RDP === Jakarta, 18 December 2004 18:00 :: HARGA LPG, PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS NAIK Jakarta, Terhitung mulai 19 Desember 2004 pukul 00.00, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga jual LPG (Liquified Petroleum Gas), Pertamax dan Pertamax Plus. Harga LPG dari Rp. 3.000/kg menjadi Rp. 4.250/kg, khusus untuk Batam dari Rp. 3.500/kg menjadi Rp. 4.800/kg. Harga Pertamax mengalami kenaikan dari Rp. 2.450/liter menjadi Rp. 4.000/liter, dan Pertamax Plus dari harga Rp. 2.750/liter menjadi Rp. 4.200/liter. Kenaikan harga ini tertuang dalam surat keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No. Kpts-063/C0/2004-S3 tentang Harga Jual Elpiji untuk Rumah Tangga dan Industri dan No. Kpts-066/C0/2004-S3 tentang Harga Jual Pertamax dan Pertamax Plus. LPG, Pertamax dan Pertamax Plus merupakan bisnis Non BBM Pertamina yang sudah tidak lagi diregulasi oleh Pemerintah sehingga diharapkan Pertamina dapat menuai profit dari bisnis ini dan memberikan kontribusi keuntungan yang berupa deviden kepada negara. Tingginya harga minyak dunia menjadi penyebab utama perlunya dilakukan penyesuaian harga jual LPG, Pertamax dan Pertamax Plus. Kenaikan menuju harga keekonomian ini juga diharapkan memberikan peluang kepada investor lain untuk masuk ke bisnis bahan bakar ramah lingkungan ini dengan memberikan keuntungan yang wajar untuk produsen. Elpiji Pertamina Bisnis LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan bisnis yang tidak di tata niagakan, tidak ada monopoli LPG dan siapa saja bisa bermain di bisnis ini. Hal ini perlu diketahui masyarakat luas mengingat LPG bukan merupakan bahan bakar yang tidak disubsidi Pemerintah dan Pertamina menjalankan bisnis LPG bukan karena penugasan Pemerintah atau Public Service Obligation (PSO) tetapi murni berdasarkan pertimbangan bisnis. LPG sebagai bahan bakar alternatif dan ramah lingkungan sudah seharusnya dikembangkan secara luas penggunaannya di Indonesia. Oleh karena itu dengan kenaikan harga ini menghilangkan barrier to entry dari investor untuk memasuki bisnis LPG di Indonesia sehingga masyarakat luas dapat memilih produsen yang memberikan layanan terbaik. Konsumen LPG sebagian besar di dominasi oleh sektor rumah tangga menengah keatas dengan tingkat konsumsi mencapai 69%, hotel berbintang dan restauran mewah mengkonsumsi 13%, dan sektor industri mengkonsumsi 18%. Angka ini juga mengindikasikan bahwa pemakai LPG merupakan konsumen kalangan menengah atas yang sangat tidak adil bila kelompok ini mendapat subsidi dari Pertamina sebagai perusahaan milik bangsa. Pertamina sebagai pelaku utama bisnis LPG di Indonesia tetap akan berkiprah di pasar domestik dengan terus memperbaiki tingkat layanan dan efisiensi. Harga pokok LPG ditentukan berdasarkan komposisi harga sesuai sumber produksi LPG, yakni dari produksi kilang Pertamina sebesar 73% dengan harga USD 298/Metrik ton, 17% dipenuhi dari produksi KPS dengan harga USD 352/Metrik ton dan 10% impor dengan harga USD 383/Metrik ton. Harga pokok produksi tersebut juga menunjukkan bahwa LPG yang diproduksi Pertamina jauh lebih rendah dari harga international berdasarkan Crude Price (CP) Aramco dan juga lebih rendah dari biaya pokok LPG yang dikeluarkan Kontraktor Production Sharing (KPS). Hal ini berarti bahwa tingkat efisiensi Pertamina lebih baik dibanding kedua pemasok tersebut. Upaya efisiensi lainnya yang dilakukan adalah pengurangan biaya dengan penghapusan supply point untuk memotong jalur distribusi, pengalihan transportasi laut menjadi transportasi darat yang lebih murah, standarisasi sistem pengecetan dan perawatan tabung hingga pengadaan tabung sesuai permintaan pasar. Beberapa tahapan peningkatan pelayanan yang telah dilakukan berupa jaminan ketepatan isi, kelengkapan tabung, pemasangan plastik wrap dan tampilan yang lebih baik serta penambahan petugas pengawas di lapangan. Peningkatan pelayanan juga diupayakan dilakukan melalui kerjasama dengan sistem distribusi outlet sehingga LPG yang sampai ke masyarakat dapat dijamin ketepatan isi dan penyeragaman harga jual retail sesuai harga jual Pertamina. Intervensi Pertamina di distribusi outlet ini juga memberikan alternatif lain kepada masyarakat untuk memperoleh LPG secara mudah, murah, aman dengan jaminan ketepatan isi. Hal ini juga mendorong para agen dan pengecer untuk perbaikan pelayanan dengan menciptakan kompetisi retail yang lebih sehat. Potensi pasar LPG di Indonesia cukup menjanjikan dengan kecenderungan konsumsi yang terus meningkat. Konsumsi LPG telah mengalami peningkatan dari 83 ribu Metrik ton per bulan pada 2003 menjadi 100 ribu Metrik ton pada 2004. Meskipun mengalami kenaikan, angka konsumsi per kapita penduduk masih jauh lebih rendah dibanding negara tetangga. Malaysia mengkonsumsi LPG 5 % dari jumlah penduduk
Re: [iagi-net-l] harga elpiji
On Tue, 21 Dec 2004 07:26:34 +0700, Tangkalalo, Darwin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Wah jadi bias nih..saya pikir nggak ada hubungannya antara harga elpiji > dengan pembuatan ktp atau sim ataupun surat2 lainnya.. > Ini yang ngga bias... Buat temen-temen mungkin ada bisa klarifikasi berita ini. Ini aku dapet sebelum keputusan kenaikan LPG kemaren ini ? Yg bikin kaget ... kita mengimpor LPG RDP == KURANGI KERUGIAN : PERTAMINA SESUAIKAN HARGA ELPIJI Pertamina akan menyesuaikan harga jual Elpiji dalam waktu dekat secara bertahap. Disamping untuk mempercepat masuknya investor baru di bisnis Elpiji dalam negeri, kenaikan harga tersebut dimaksudkan untuk mengurangi kerugian Pertamina. Demikian dikatakan GM Gas Domestik Pertamina A. Faisal kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/11). Dalam kesempatan tersebut GM menjelaskan bahwa biaya impor elpiji mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada bulan Juli Pertamina mengimpor Elpji dengan biaya sebesar 371 dollar AS per metrik ton. Pada September naik menjadi 425 dollar AS per metrik ton, Oktober 443,50 dollar AS per metrik ton dan terakhir 512 dollar AS per metrik ton. Lebih lanjut A. Faisal menjelaskan bahwa sampai dengan bulan November biaya impor elpiji sampai di pelabuhan sudah mencapai Rp 5000 per kilogram. "Ini belum termasuk biaya distribusi dan penimbunan. Barangkali apabila dijual pada harga Rp 7000 pun belum untung karena ada PPN dan lain sebagainya," ujarnya. GM Gas Domestik menjelaskan bahwa menurut PP Hilir, Elpiji mengacu pada harga pasar apabila sudah terjadi persaingan di pasar. "Saat ini ada dua pemain lain di dalam negeri tapi masih dalam volume kecil dan harganya tidak jauh beda dengan Pertamina," ungkapnya. A. Faisal juga menegaskan bahwa Elpiji bukan barang yang disubsidi oleh pemerintah. "Elpiji merupakan barang yang diperdagangkan bebas. Tetapi karena harga belum menarik belum ada pemain asing yang masuk," ungkapnya. KONDISI HARGA A. Faisal menjelaskan bahwa untuk memenuhi konsumsi Elpiiji dalam negeri dari kilang Pertamina sebesar 73%, dari KPS 16,9% dan impor 10%. Dengan asumsi harga minyak 36 dollar AS per barelnya, lanjut Faisal, maka harga Elpiji eks kilang Pertamina mencapai 297,66 dollar AS per metrik ton. Sedangkan harga Elpiji eks KPS mencapai rata-rata 332,86 dollar AS per metrik ton dan harga Elpiji impor rata-rata 383,14 dollar AS per metrik ton. Harga jual Elpiji di negara-negara tetangga berada di atas harga Elpiji di Indonesia. Sebagai contoh Pakistan Rp 6.141/kg, Filipina Rp 5.073/kg, Malaysia Rp 3.293/kg (harga ini dengan subsidi pemerintah Rp 1.000/kg. Dengan demikian harga riilnya sebesar Rp 4.293/kg, red), Vietnam Rp 5.000/kg. "Ini pun pada saat harga crude masih di bawah 30 dollar AS per barel. Sedangkan harga crude saat ini sudah di atas 50 dollar AS," imbuh Faisal. PENINGKATAN PELAYANAN Dalam hal pelayanan, A.Faisal menegaskan bahwa Pertamina tetap akan terus melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan penjualan Elpiji. Beberapa waktu lalu Pertamina bekerjasama dengan Indomaret. Sistem distribusi outlet ini dimaksudkan supaya Elpiji yang sampai ke masyarakat dapat dijamin ketepatan isi dan penyeragaman harga jual retail sesuai harga jual Pertamina. Intervensi Pertamina pada saluran distribusi outlet ini juga memberikan alternatif lain kepada masyarakat untuk memperoleh Elpiji secara mudah, murah, aman dengan jaminan ketepatan isi. Hal ini juga mendorong para agen dan pengecer untuk perbaikan pelayanan dengan menciptakan kompetisi retail yang lebih sehat. "Penjualan via Indomaret dimaksudkan agar elpiji yang dijual di toko tersebut sesuai dengan timbangan yang tertera dan sesuai dengan harga yang telah ditentukan. Jika ditentukan oleh Pertamina harganya Rp 36.000 per tabung maka harga itulah yang digunakan," tegas A. Faisal. Ia menambahkan apabila terjadi penyimpangan harga kualitas dan ketepatan isi maka dapat dilaporkan kepada Pertamina. Ke depan, Pertamina juga merencanakan untuk menyeragamkan berat tabung. A. Faisal menegaskan bahwa nantinya berat tabung diseragamkan menjadi 15,2 kilogram. "Mulai akhir 2004 berat tabung Elpiji akan kita standarkan. Selain itu kita juga telah menempelkan stiker penggunaan elpiji dan ada nomor pelayanan Elpiji di setiap tabung," ujarnya. Upaya peningkatan pelayanan dan harga Elpiji didalam negeri sudah dilakukan sejak tahun 2000, tetapi karena tingginya harga minyak dunia memaksa Pertamina kembali menyesuaikan ke nilai keekonomiannya. Beberapa tahapan peningkatan pelayanan yang telah dilakukan berupa jaminan ketepatan isi, kelengkapan tabung, pemasangan plastik wrap dan tampilan yang lebih baik serta penambahan petugas pengawas di lapangan. Upaya efisiensi juga terus dilakukan dengan penghapusan supply point untuk memotong jalur distribusi, pengalihan transportasi laut menjadi transportasi darat yang lebih murah, standarisasi sistem pengecetan dan perawatan tabung hingga pengadaan tabung sesuai permintaan pasar. Dari sisi pengawasan khusu
RE: [iagi-net-l] harga elpiji
Wah jadi bias nih..saya pikir nggak ada hubungannya antara harga elpiji dengan pembuatan ktp atau sim ataupun surat2 lainnya.. Disini kan ada indikator2 ekonomi yang digunakan untuk penentuan harga. Misalnya iklim investasi..kalau mau bandingkan kenapa toyota kijang itu lebih laku, salah satunya harga jual bekasnya relatif masih lebih tinggi dari merk lainnya.. Lagian apakah harga minyak mentah di dunia saat ini di bawah tangan??? Jangan berprasangka buruk dulu mas.. Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 21, 2004 7:10 AM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji kalau ngurus sim resmi 50.000, kalau mau cepet 3 hari 100.000, kalau satu hari 250.000... nah akhirnya kalau bisa 250.000 kenapa mesti 50.000jadilah yang nekat ngurus sendiri jadi bisa sebulan baru jadi dan gilenya lagi itu di bawah tangan jadinya orang enggak tahu , kebingungan, bolak balik dan harus bayar mahal... Beda dengan kecamatan buat ktp di kecamatan memang ditulis pada saat ngisi applikasi permohonan mau yang cepat atau lambat dan di form itu ditulis biaya buat tiap service mis :1 minggu 19.000, 3 hari 100.000, 1 hari 250.000, 1 jam 350.000...jadi kita bisa milih sendiri seberapa cepat kita mau ganti ktp berdasarkan keuangan dan kebutuhan kita saya ambil waktu itu yang standar 1 minggu bayar murah dan dalam seminggu memang jadi tanpa bolak balik ke kecamatan nah sebenarnya walaupun kalau butuh cepat sama mahal antara sim dan ktp...saya lebih senang dengan sistem di ktp karena lebih fair...kita tahu mau beli apa, harga berapa dan apa yang kita dapat.. bukannya di bawah tangan dan enggak jelas Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 "Tangkalalo, Darwin" <[EMAIL PROTECTED]> 21/12/2004 07:50 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] harga elpiji Pertanyaan Si Abah mirip dengan pertanyaan dari YLKI. Pertanyaan saya : Kalau cost/barrel minyak mentah 5 dollar, apakah kalau dijual 6 dollar menguntungkan? kalau menguntungkan, apakah harus dijual 6 dollar? Lalu kenapa harga di pasaran bisa mencapai 50 dollar? Jawabannya mungkin bisa jadi sama ? Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: Franciscus Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 20, 2004 8:35 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji Hei menarik juga pertanyaan Abah. Pak, tolong dikasih lagi data yang kurang. elpiji yang dijual dipasaran itu berapa kadar MMBTU per kg. supaya kita bisa tahu berapa subsidi atau masih untung ya? fbs >From: [EMAIL PROTECTED] >Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: [iagi-net-l] harga elpiji >Date: Mon, 20 Dec 2004 11:51:13 +0700 (WIT) > > >Reakan rekan > >Berangkali ada yang dapat menernagkan kalau harga >jual elpiji Rp. 4.250,- per kg kira kir raw materialnya harus berapa ? >Dalam MMBTU , tanpa melihat processing costnya.(artinya di well head ) > >Si Abah. > > >- >To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan >Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), >Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) >- > _ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Da
RE: [iagi-net-l] harga elpiji
kalau ngurus sim resmi 50.000, kalau mau cepet 3 hari 100.000, kalau satu hari 250.000... nah akhirnya kalau bisa 250.000 kenapa mesti 50.000jadilah yang nekat ngurus sendiri jadi bisa sebulan baru jadi dan gilenya lagi itu di bawah tangan jadinya orang enggak tahu , kebingungan, bolak balik dan harus bayar mahal... Beda dengan kecamatan buat ktp di kecamatan memang ditulis pada saat ngisi applikasi permohonan mau yang cepat atau lambat dan di form itu ditulis biaya buat tiap service mis :1 minggu 19.000, 3 hari 100.000, 1 hari 250.000, 1 jam 350.000...jadi kita bisa milih sendiri seberapa cepat kita mau ganti ktp berdasarkan keuangan dan kebutuhan kita saya ambil waktu itu yang standar 1 minggu bayar murah dan dalam seminggu memang jadi tanpa bolak balik ke kecamatan nah sebenarnya walaupun kalau butuh cepat sama mahal antara sim dan ktp...saya lebih senang dengan sistem di ktp karena lebih fair...kita tahu mau beli apa, harga berapa dan apa yang kita dapat.. bukannya di bawah tangan dan enggak jelas Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 "Tangkalalo, Darwin" <[EMAIL PROTECTED]> 21/12/2004 07:50 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] harga elpiji Pertanyaan Si Abah mirip dengan pertanyaan dari YLKI. Pertanyaan saya : Kalau cost/barrel minyak mentah 5 dollar, apakah kalau dijual 6 dollar menguntungkan? kalau menguntungkan, apakah harus dijual 6 dollar? Lalu kenapa harga di pasaran bisa mencapai 50 dollar? Jawabannya mungkin bisa jadi sama ? Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: Franciscus Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 20, 2004 8:35 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji Hei menarik juga pertanyaan Abah. Pak, tolong dikasih lagi data yang kurang. elpiji yang dijual dipasaran itu berapa kadar MMBTU per kg. supaya kita bisa tahu berapa subsidi atau masih untung ya? fbs >From: [EMAIL PROTECTED] >Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: [iagi-net-l] harga elpiji >Date: Mon, 20 Dec 2004 11:51:13 +0700 (WIT) > > >Reakan rekan > >Berangkali ada yang dapat menernagkan kalau harga >jual elpiji Rp. 4.250,- per kg kira kir raw materialnya harus berapa ? >Dalam MMBTU , tanpa melihat processing costnya.(artinya di well head ) > >Si Abah. > > >- >To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan >Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), >Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) >- > _ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PR
RE: [iagi-net-l] harga elpiji
Pertanyaan Si Abah mirip dengan pertanyaan dari YLKI. Pertanyaan saya : Kalau cost/barrel minyak mentah 5 dollar, apakah kalau dijual 6 dollar menguntungkan? kalau menguntungkan, apakah harus dijual 6 dollar? Lalu kenapa harga di pasaran bisa mencapai 50 dollar? Jawabannya mungkin bisa jadi sama ? Salam Darwin Tangkalalo Unit Bisnis Pertamina EP (Tanjung) -Original Message- From: Franciscus Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 20, 2004 8:35 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji Hei menarik juga pertanyaan Abah. Pak, tolong dikasih lagi data yang kurang. elpiji yang dijual dipasaran itu berapa kadar MMBTU per kg. supaya kita bisa tahu berapa subsidi atau masih untung ya? fbs >From: [EMAIL PROTECTED] >Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: [iagi-net-l] harga elpiji >Date: Mon, 20 Dec 2004 11:51:13 +0700 (WIT) > > >Reakan rekan > >Berangkali ada yang dapat menernagkan kalau harga >jual elpiji Rp. 4.250,- per kg kira kir raw materialnya harus berapa ? >Dalam MMBTU , tanpa melihat processing costnya.(artinya di well head ) > >Si Abah. > > >- >To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan >Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), >Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) >- > _ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] SubWay di jakarta ... ?
Nah ini dia salah satu yang bisa dibuat dalam SimCity. apa semua calon walikota testnya harus bisa main SimCity yah? boleh juga usul ke Mendagri, setiap calon bikin proposal 4 tahun (100 hari mah kependekan), lalu di run di SimCity, tetapi systemnya disimulasi dulu melalui history match. kalau sudah dapat maka dibuat plan dan prediksi nya. Paul jadi pingin tahu Club manager itu apa, siapa tahu saya bisa apply jadi ngatur suatu hobby club atau sejenisnya. fbs From: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]> Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] SubWay di jakarta ... ? Date: Mon, 20 Dec 2004 11:06:24 +0800 wahh...yah sama saja Pras... kerjasama dgn pihak swasta maksudnya pembangunan infrastruktur dilakukan oleh pihak swasta, nanti sbg gantinya, uang yg didapat akan dibagi antara swasta dgn pemerintah dalam jangka waktu tertentu. yah ngutang juga dong namanya :) -- paulus On Mon, 20 Dec 2004 09:13:15 +0700, Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > kalau soal biaya bisa diotak-atik sama orang yg jago ekonomi, ndak perlu > ngutang tetapi kerjasama sama pihak swasta sebagai penyandang dana, seperti > jalan tol yg sering kita lewati. Asalkan harganya tidak pakai main mata shg > menggelembung.. > > PR - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - _ FREE pop-up blocking with the new MSN Toolbar - get it now! http://toolbar.msn.click-url.com/go/onm00200415ave/direct/01/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] FW: [PP-IAGI] Fw: RSGISForum: unt para praktisi...mohon disebarluaskan - Masalah Sertifikasi KONSULTAN
He. . . he... ramai jadinya.. kalau lihat dari segi positip, kita calonkan aja KETUM IAGI jadi ketua bidang geology. fbs -Original Message- From: aria anugraha m. [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, December 17, 2004 10:02 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [PP-IAGI] Fw: RSGISForum: unt para praktisi...mohon disebarluaskan - Masalah Sertifikasi KONSULTAN Salam rekans, PP - IAGI thanks, Aria - Original Message - From: "Tono Saksono" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, December 14, 2004 11:03 AM Subject: RSGISForum: unt para praktisi...mohon disebarluaskan > > > Unt masing-masing bidang kehalian dari 42 kelompok > ini, kami memerlukan satu orang "Ketua Keahlian" yang > nantinya akan mengepalai kelompok keahlian tersebut, > yg kami perkirakan akan merupakan organisasi besar > juga. > > Nah, barangkali ada yg berminat unt bersama-sama > membangun organisasi ini dan mempersiapkan SDM > Indonesia memiliki kompetensi (termasuk reciprocal > recognition) dr dunia internasional, silahkan > bergabung dg kami. > > > > Salam, > Dr. Ir. Tono Saksono > Ketua Umum, NACPI - Any question? Send email to : [EMAIL PROTECTED] - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - _ Don't just search. Find. Check out the new MSN Search! http://search.msn.com/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan U U Migas
He.. he.. jadi ingat Petronas. di MY ada block yang dikerjain oleh Petronas Carigali tanpa ada kontrak PSC. jadi Carigali nya kayak service co. untuik ngerjain block tsb. mulai dari seis acq., studies, drilling, bikin FDP dst. Kalau hasilnya tidak "ekonomis" maka tidak ada commitment dari Carigali untuk keluarin duit untuk aktifitas. Jadi duit yang dipakai duit kerajaan(pemerintah) bukan duit Sdn Bhd(PT). Ini biasanya untuk proyek yang resikonya tinggi atau proyek yang perlu komitmen pemerintah misalnya gas field yang belum ada fasilitas nya. kalau kita malah sebaliknya yah? fbs From: [EMAIL PROTECTED] Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> Dus Pertamina harus mendapatkan perlakuan khusus yang positip tentu saja ! Hanya kenyataan pahit yang ada didepan mata, contoh soal CEPU yang memang sejak awal adalah WKP Pertamina , malahan kebijakan Pemerintah kayaknya ndak jelas dan tidak mendukung BUMN-nya sendiri. (>sengaja di potong.) Si Abah _ FREE pop-up blocking with the new MSN Toolbar - get it now! http://toolbar.msn.click-url.com/go/onm00200415ave/direct/01/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] energy alternatif : [iagi-net-l] Nasib industri
Nah itulah Paul, SimCity adalah salah satu program simulasi pengaturan kota. kalau kita lihat kebijakan pemerintah sejak jaman kemerdekaan itu banyak yang harus dipaksakan walaupun sikon nya belum memungkinkan. dulu banyak yang protes loh waktu pemerintah beli satelit palapa, salah satu contohnya. banyak proyek yang harus diberanikan jadi proyek "pioneer". salah satu contoh sederhana . . . dari pada buat subway. pindahin saja dept ESDM dan semua dirjen dibawahnya dan Pertamina di BSD, maka perusahaan minyak yang lain dan perusahaan penunjang nya akan pindah juga pelan2 kesana. Lumayan banyak kemacetan di hindari. BSD kan macetnya satu arah setiap pagi dan arah yang lain setiap malam. terus dept perindustrian ke Cikarang dst. (eh saya tidak ada pesan sponsor loh) he.. he.. benar juga kayak main SimCity ya. Paul, SimCity jadi salah satu mata kuliah di UBD yah? atau itu hasil jalan2 ke Imbi? best regards, fbs From: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]> Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] energy alternatif : [iagi-net-l] Nasib industri Date: Sat, 18 Dec 2004 17:46:32 -0800 aduhh...kalau baca paragraf ini, kok mirip2 waktu main Sim City yah? sengaja bikin power plant deket border, trus tinggal tunggu aja, biasanya "tetangga" akan tanya, itu listriknya mau dijual sebagian gak? mulai deh tawar-menawar... :) -- pta "andai saja mengatur kota semudah di Sim City..." _ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan U U Migas
Dua UU ( Migas , listrik) tsb yang dimasalahkan bahwa dua UU itu bertentangan dg UUD, seharusnya kedua komoditi tsb dikuasai oleh negara karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Sebetulnya yg dinamakan "Dikuasai" oleh Negara"itu bagaimana to ? Apakah Negara harus mengambilnya sendiri dari dalam tanah, kemudian menjual atau memproses dan menjual hasilnya kepada rakyat dg harga yang murah ( kalau ongkos produksinya lebih mahal maka negara hrs mensubsidi.) Apakah memberikan Kuasa Pertambangan (KP) itu juga tdk bertentangan dg UUD, mengingat Kekuasaan yg dimiliki negara dialihkan kepada pihak lain. Kalau kita amati felosofi dari UU tsb adalah memberikan fungsi masing masing kepada setiap stikholder SDA, bagaimana seharusnya fungsi Negara sebagai "Penguasa SDA", Bagaimana fungsi pemerintah sebagai "alat Negara" dan Bagaimana fungsi pedagang bid SDA. yang sebelumnya fungsi fungsi tsb saling dirangkap, ibaratnya pemain tapi juga merangkap wasitnya. ISM ISM - Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan U U Migas > > Adakah yg tahu sisi lemah dari UU Migas ? > > Saya kok malah curiga adanya perebutan kepentingan pribadi/kelompok > > ketimbang kepentingan negara secara utuh ya > > ah suudzon kali ya ... :( > > > > Moga2 tidak ada yg berusaha membatalkannya. Sehingga kita dapat > > langsung konsentrasi meningkatkan usaha penemuan ladang-ladang baru. > > > RDP > > === > > > Menurut saya secara UU , UU no 21 itu sudah memadai dalam arti kata > bahwa memang Negara melalui BP Migas sudah sangat menentukan arah dari > kegiatan sektor hulu Migas. > BP Migas bukan hanya saham (??? mungkin istilahnya ndak tepat ya) dikuasai > secara mayoritas oleh Negara , tetapi dia memang adlah "negara". > Memang kemudian terjadi komplikasi komplikasi akibat BP - Migas bukanlah > suatu entity bisnis. > Hal lain yang dilupakan () adalah suatu kenyaatan bahwa untuk memiliki > suatu posisi tawar yang tinggi Pemerintah harus memiliki suatu entity > bisnis yang kuat dibidang hulu migas (baca Pertamina yang kuat). > Sehingga kalau Kontraktor agak "ndablek" , BUMN inilah yang menjadi alat > pemerintah untuk melakukan aktifitas. > Dus Pertamina harus mendapatkan perlakuan khusus yang positip tentu saja ! > Hanya kenyataan pahit yang ada didepan mata, contoh soal CEPU yang memang > sejak awal adalah WKP Pertamina , malahan kebijakan Pemerintah kayaknya > ndak jelas dan tidak mendukung BUMN-nya sendiri. > Apakah ada trade off dibelakang layar saya tidak tahu kontrak TAC dengan > apa mungkin dg Exxonmobil diperpanjang , tapi embargo senjata dilepas . Ya > kalau ini sih namanya politik > Tentu saja dengan catatan bahwa Pertamina harus mau berubah dan menjadi > suatu entity bisnis yang didukung oleh direksi dan karyawan yang sudah > "tahu bisnis". > Amandemen > Mungkin saja , ditolak dan Pemerintah mengamandemen UU tsb, tapi apakah > kalau itu ditolak , lalu kegiatan hulu menjadi kacau , kayaknya tidak juga > ya . > Kan pengaturan akan kembali ke UU . No 8 thn 1971 (Cwiiiw). > > Si Abah > > > > BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan UU Migas > > Sabtu, 18 Desember 2004 | 05:27 WIB > > > > TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP > > Migas) berharap,Mahkamah Konstitusi tidak membatalkan (mencabut) > > Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. > > > > "Semestinya UU Migas tidak mengalami nasib yang sama seperti > > Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 Ketenagalistrikan" kata Kepala BP > > Migas Rachmat Sudibjo di Bogor. > > > > Menurut dia, UU Nomor 21 Tahun 2001 itu merupakan penyempurnaan dari > > undang-undang yang lama. UU Migas yang baru itu lebih rinci mengatur > > berbagai hal seperti kewajiban pasokan gas untuk kebutuhan dalam > > negeri bagi para kontraktor, mempertegas aturan-aturan perpajakan > > serta kewajiban kontraktor dalam kontrak bagi hasil, dan juga mengatur > > kontrak-kontrak gas secara lebih detail. > > > > "Dalam undang-undang yang lama hanya disebutkan bahwa hanya Pertamina > > yang diperbolehkan mengadakan kontrak bagi hasil dengan mitra swasta. > > Tapi hanya itu saja, sama sekali tidak diatur hal-hal lain," katanya. > > > > BP Migas saat ini tengah menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi yang > > akan menilai apakah UU Migas yang baru bertentangan dengan > > Undang-Undang Dasar 1945. Menurut rencana, Mahkamah Konstitusi akan > > membacakan putusan pada Selasa (21/12). > > > > Rachmat menjelaskan, berbagai permasalahan di industri minyak dan gas > > bumi merupakan warisan undang-undang yang lama seperti masalah > > kelanjutan kontrak gas alam cair di Arun (Aceh) dan Bontang > > (Kalimantan Timur). > > > > "Kalau hanya melihat kulitnya, memang akan gampang memperoleh > > kesimpulan yang salah," Rachmat, "Tapi saya pikir Mahkamah Konstitusi > > dapat melihat secara lebih luas permasalahan di industri migas ini." > > > > Dia mengakui, dalam undang-undang yang baru diatur ketentuan > > perpajakan sepe
RE: [iagi-net-l] harga elpiji
Hei menarik juga pertanyaan Abah. Pak, tolong dikasih lagi data yang kurang. elpiji yang dijual dipasaran itu berapa kadar MMBTU per kg. supaya kita bisa tahu berapa subsidi atau masih untung ya? fbs From: [EMAIL PROTECTED] Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] harga elpiji Date: Mon, 20 Dec 2004 11:51:13 +0700 (WIT) Reakan rekan Berangkali ada yang dapat menernagkan kalau harga jual elpiji Rp. 4.250,- per kg kira kir raw materialnya harus berapa ? Dalam MMBTU , tanpa melihat processing costnya.(artinya di well head ) Si Abah. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - _ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] FW: [PP-IAGI] Fw: RSGISForum: unt para praktisi...mohon disebarluaskan - Masalah Sertifikasi KONSULTAN
FYI -Original Message- From: aria anugraha m. [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, December 17, 2004 10:02 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [PP-IAGI] Fw: RSGISForum: unt para praktisi...mohon disebarluaskan - Masalah Sertifikasi KONSULTAN Salam rekans, PP - IAGI FYI, Saya forwar-kan email dari salah seorang paktisi konsultan mengenai serifikasi, Saya sudah komen kebeiau supaya bisa sinergi (mungkin) daripada harus tumpang tindih. thanks, Aria - Original Message - From: "Tono Saksono" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, December 14, 2004 11:03 AM Subject: RSGISForum: unt para praktisi...mohon disebarluaskan > > Halo semua, > > Pada 27-September lalu, di Jakarta kami telah > mendeklarasikan sebuah organisasi profesi "the > National Association of Consulting Professionals > Indonesia (NACPI)". Salah satu aim yg paling dekat > kami adl melakukan sertifikasi pada sekitar 65,000 > tenaga ahli (mungkin lebih) yg telah bekerja sebagai > konsultan di seluruh Indonesia, dalam rangka > menghadapai pasar bebas 2010 (APEC) dan 2020 (WTO) > yad. > > Ini kami lakukan, karena organisasi profesi yg ada > kelihatannya tidak punya komitmen (kesulitan) > menyelesaikan sertifikasi tenaga ahli Indonesia ini > meskipun era pasar bebas sudah di ambang pintu. > > Unt melakukan tugas sertifikasi 65,000 tenaga ahli > Indonesia ini, kami telah memiliki infrastruktur di 31 > provinsi (kepemilikan kantor sendiri, staf profesional > & full time), peralatan kantor termasuk koneksi ke > internet. Dua propinsi lagi sedang dalam persiapan unt > melengkapi 33 propinsi yg ada. Infrastruktur lain spt > database, sednag kami persiapkan pula. > > Unt klasifikasi keahlian, kami mengacu pada "Data on > Individual Consultants" (DICON) nya ADB (Asian > Development Bank), atau "Central Product > Classification" (CPC) nya WTO. > > Unt itu, telah kami kelompokan sekitar 42 bidang > keahlian (condensed) seperti: Akuntan, Biologi, > Pertanian, Sipil & Industri Konstruksi, Arsitek, > Lingkungan, dsb. Ini adl kelompok keahlian utama, yg > cabang-cabang spesialisasinya sangat rinci sekali, > sehingga seluruh spesialisasi keahlian tsb sebetulnya > ada sekitar 40-50 halaman (dapat dilihat di websitenya > ADB). > > Unt masing-masing bidang kehalian dari 42 kelompok > ini, kami memerlukan satu orang "Ketua Keahlian" yang > nantinya akan mengepalai kelompok keahlian tersebut, > yg kami perkirakan akan merupakan organisasi besar > juga. > > Nah, barangkali ada yg berminat unt bersama-sama > membangun organisasi ini dan mempersiapkan SDM > Indonesia memiliki kompetensi (termasuk reciprocal > recognition) dr dunia internasional, silahkan > bergabung dg kami. > > Perlu diketahui, bahwa NACPI adl organisasi bagi para > praktisi, jadi "competency measure" bukan didasarkan > pada "academic achievement" tapi berdasarkan pada > "hands-on experience" dalam melakukan pekerjaan yg > real (bukan akademis). Contohnya: bila tugas para > akademisi adl mendevelop algoritma baru di bidang > RS/GIS agar, misalnya, software Arc/Info, MapInfo, > dll. terus berkembang versatilitynya, maka NACPI > mengukur kompetensi para praktisi dari berapa tahun > seseorang telah menggunakan software ArcInfo/MapInfo > tsb. Lebih lama dan lebih besar proyek yg sudah dia > tangani (real projects), maka kompetensinya dianggap > lebih baik. > > Kami mngharapkan pengurus NACPI benar-benar colorful > (gender, alumni dalam maupun luar negeri, etnis, dsb) > sehingga kami menginginkan ada wara Jerman, Jepang, > Australia, dsb di sana. > > Bagi yg berminat unt bergabung, silahkan menghubungi > saya melalui japri, unt mendiskusikan lebih jauh Ketua > Keahlian apa yang tersedia, bagaimana mekanisme kerja > dsb. Kami merencanakan MUNAS pertama NACPI pada bulan > Januari 2005 yad. > > Maaf kalau email saya terlalu panjang, mohon > disebarkan pada kolega-2 Ibu/Bapak sekalian. > > Salam, > Dr. Ir. Tono Saksono > Ketua Umum, NACPI - Any question? Send email to : [EMAIL PROTECTED] - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Nasib industri ketika gas 'menguap' ke luar negeri (1 of 2)
Return Receipt Your RE: [iagi-net-l] Nasib industri ketika gas 'menguap' ke luar document: negeri (1 of 2) wasDonny Miraza/FD/QGPC received by: at:20/12/2004 01:32:49 PM - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalk an UU Migas
> Jangan jangan Pak Rus sudah dapat bocoran , kalau UU - Migas mau di batalkan oleh MK , makanya memerintahkan Pertamina jangan mentangani KKS (Hu gosip Si Abah - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan U U Migas
> Adakah yg tahu sisi lemah dari UU Migas ? > Saya kok malah curiga adanya perebutan kepentingan pribadi/kelompok > ketimbang kepentingan negara secara utuh ya > ah suudzon kali ya ... :( > > Moga2 tidak ada yg berusaha membatalkannya. Sehingga kita dapat > langsung konsentrasi meningkatkan usaha penemuan ladang-ladang baru. > RDP > === Menurut saya secara UU , UU no 21 itu sudah memadai dalam arti kata bahwa memang Negara melalui BP Migas sudah sangat menentukan arah dari kegiatan sektor hulu Migas. BP Migas bukan hanya saham (??? mungkin istilahnya ndak tepat ya) dikuasai secara mayoritas oleh Negara , tetapi dia memang adlah "negara". Memang kemudian terjadi komplikasi komplikasi akibat BP - Migas bukanlah suatu entity bisnis. Hal lain yang dilupakan () adalah suatu kenyaatan bahwa untuk memiliki suatu posisi tawar yang tinggi Pemerintah harus memiliki suatu entity bisnis yang kuat dibidang hulu migas (baca Pertamina yang kuat). Sehingga kalau Kontraktor agak "ndablek" , BUMN inilah yang menjadi alat pemerintah untuk melakukan aktifitas. Dus Pertamina harus mendapatkan perlakuan khusus yang positip tentu saja ! Hanya kenyataan pahit yang ada didepan mata, contoh soal CEPU yang memang sejak awal adalah WKP Pertamina , malahan kebijakan Pemerintah kayaknya ndak jelas dan tidak mendukung BUMN-nya sendiri. Apakah ada trade off dibelakang layar saya tidak tahu kontrak TAC dengan apa mungkin dg Exxonmobil diperpanjang , tapi embargo senjata dilepas . Ya kalau ini sih namanya politik Tentu saja dengan catatan bahwa Pertamina harus mau berubah dan menjadi suatu entity bisnis yang didukung oleh direksi dan karyawan yang sudah "tahu bisnis". Amandemen Mungkin saja , ditolak dan Pemerintah mengamandemen UU tsb, tapi apakah kalau itu ditolak , lalu kegiatan hulu menjadi kacau , kayaknya tidak juga ya . Kan pengaturan akan kembali ke UU . No 8 thn 1971 (Cwiiiw). Si Abah > BP Migas Berharap Mahkamah Konstitusi Tidak Batalkan UU Migas > Sabtu, 18 Desember 2004 | 05:27 WIB > > TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP > Migas) berharap,Mahkamah Konstitusi tidak membatalkan (mencabut) > Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. > > "Semestinya UU Migas tidak mengalami nasib yang sama seperti > Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 Ketenagalistrikan" kata Kepala BP > Migas Rachmat Sudibjo di Bogor. > > Menurut dia, UU Nomor 21 Tahun 2001 itu merupakan penyempurnaan dari > undang-undang yang lama. UU Migas yang baru itu lebih rinci mengatur > berbagai hal seperti kewajiban pasokan gas untuk kebutuhan dalam > negeri bagi para kontraktor, mempertegas aturan-aturan perpajakan > serta kewajiban kontraktor dalam kontrak bagi hasil, dan juga mengatur > kontrak-kontrak gas secara lebih detail. > > "Dalam undang-undang yang lama hanya disebutkan bahwa hanya Pertamina > yang diperbolehkan mengadakan kontrak bagi hasil dengan mitra swasta. > Tapi hanya itu saja, sama sekali tidak diatur hal-hal lain," katanya. > > BP Migas saat ini tengah menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi yang > akan menilai apakah UU Migas yang baru bertentangan dengan > Undang-Undang Dasar 1945. Menurut rencana, Mahkamah Konstitusi akan > membacakan putusan pada Selasa (21/12). > > Rachmat menjelaskan, berbagai permasalahan di industri minyak dan gas > bumi merupakan warisan undang-undang yang lama seperti masalah > kelanjutan kontrak gas alam cair di Arun (Aceh) dan Bontang > (Kalimantan Timur). > > "Kalau hanya melihat kulitnya, memang akan gampang memperoleh > kesimpulan yang salah," Rachmat, "Tapi saya pikir Mahkamah Konstitusi > dapat melihat secara lebih luas permasalahan di industri migas ini." > > Dia mengakui, dalam undang-undang yang baru diatur ketentuan > perpajakan seperti mewajibkan kontraktor bagi hasil membayar langsung > pajak penghasilan pada pemerintah. Pasal ini diberlakukan karena di > masa lalu, biasanya kontraktor mengelak dari kewajiban itu dan meminta > pemerintah untuk menagih pada pemerintah negara asal kontraktor > tersebut. > > Kebijakan ini akhirnya menimbulkan efek domino pada kebijakan > perpajakan yang lain. "Departemen Keuangan meminta pajak pertambahan > nilai dibayar dimuka, tidak lagi ditunda setelah kegiatan produksi. > Sedangkan Bea dan Cukai juga meminta bea masuk impor alat-alat berat > juga dibayar di muka," kata Rachmat. > > Akibat dari kebijakan itu, kontraktor menuding pemerintah melanggar > kesepakatan dalam kontrak, karena pajak pertambahan nilai dan bea > masuk dianggap sudah termasuk dalam penerimaan pemerintah dari pola > bagi hasil yang disepakati. > > Pemerintah kemudian berjanji untuk mengembalikan dana pajak > pertambahan nilai dan bea masuk yang telah dibayarkan. Kenyataannya, > pengembalian itu memakan waktu jauh lebih lama daripada yang > dijanjikan, sehingga jumlahnya terus membengkak. > > Seperti diberitakan sebelumnya, Mahkamah Konstitusi telah mencabut UU > Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan. Alasannya, paradigma