[iagi-net-l] Re: Apa strategi IAGI-HAGI ?

2005-04-12 Thread ismail
Kalau dulu  IAGI berhasil membuat Peta Sumberdaya Energi Nasional  yang
cukup dikenal baik dikalangan IAGI maupun diluar IAGI dan menjadi acuan bagi
mereka yang bergerak di bidang energi ( Peta tsb banyak terpampang dimana
mana  waktu itu ), Maka dalam era "bencana" ini ada baiknya barangkali IAGI
bikin Peta Daerah Bencana Alam ( khususnya Gempa Dan Tsunami ) dg disertai
ulasan singkat,taktis dan praktis.serta langkah darurat untuk
menghindarinya.(dg bahasa awam.), Untuk data bisa mengkoleksi dari institusi
institusi terkait sedangkan untuk dana d mungkin bisa melalui sponsor
sponsor yg nantinya "logo" kampeninya/institusinya ada di peta tsb.Seperti
halnya pada waktu membuat Peta Sumberdaya Energi dulu.

ISM


- Original Message -
From: "Batara Sakti Simanjuntak" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>;
"Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, April 12, 2005 1:39 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Apa strategi IAGI-HAGI ? --> was Khabar dariPadang


> Memang benar IAGI/HAGI bergerak pada tataran moral. Hanya saja sekarang
ini
> kita melihat mendesaknya kebutuhan agar masyarakat sekitar Mentawai (atau
> beberapa tempat lain di sepanjang pantai barat Sumatera) disiapkan jalur
> evakuasinya dll. Ini memerlukan kerja beragam pihak, dan seyogyanya
> dikoordinasi pemerintah, bahkan mestinya nampak hal ini di inisiasi
> pemerintah. Kalau jalur road show dll yg sudah dilakukan nampaknya tidak
> cukup juga (seperti yg terindikasikan dalam tulisan Ketum IAGI), maka kita
> tidka bisa berkata "pokoknya kita sudah beritahu", lalu "selanjutnya
> terserah anda".
>
> Tidaklah salah kalau kita memastikan semua pendapat / anjuran / desakan
> berdasarkan kaidah ilmiah itu tiba disemua tempat yang dituju, termasuk
> pengambil keputusan publik di republik ini. Disinilah saya melihat
perlunya
> disampaikan ke masyarakat umum (termasuk lembaga eksekutip negara) melalui
> lembaga yang formal dan dihormati. Gunanya agar pendapat / anjuran /
desakan
> tadi mendapat tambahan bobot sehingga semoga diperhatikan.
>
> Mohon maaf, saya tak hendak berdebat soal ini. Karenanya tulisan saya ttg
> hal ini saya cukupkan disini.
> Rasanya malu, para pakar sedang sibuk berpikir teknis dll, saya malah
> bersoal dgn hal komunikasi.
> Semoga kita semua selamat.
>
> bat
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id, "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)"
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Cc: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
> Date: Tue, 12 Apr 2005 11:55:01 +0800
> Subject: [iagi-net-l] Apa strategi IAGI-HAGI ? --> was Khabar dari Padang
>
> > On Apr 12, 2005 8:24 AM, Batara Sakti Simanjuntak <[EMAIL PROTECTED]>
> > wrote:
> > > DI ujung perjalanan keputusan publik, maka lapangan politiklah yang
> > bicara.
> > > Segala desakan kaum profesi tidaklah akan bergema kecuali desakan itu
> > > diterjemahkan dalam lapangan politik. IAGI masuk partai ?...tak
> > usahlah.
> > > Tapi IAGI & HAGI bisa bolak balik ke DPR, bolak balik omong ke alumni
> > yang
> > > sekarang duduk disana.kita bisa juga turun ke jalan sekedar
> > membuat
> > > concern kita masuk ke media massa, supaya tiba di telinga otoritas
> > dengan
> > > disertai sedikit pembebanan publik. Sementara jalur "dalam" lewat
> > rancangan
> > > kang Djedi dkk jalan terus. Ini masanya ambil tindakan kawan.
> > >
> > > bat
> >
> > Perlu diingat bahwa IAGI dan HAGI merupakan organisasi profesi yg lebih
> > diutamakan utk "bergerak" dalam tataran *moral*, bukan tataran
> > *praktis*.
> > Namun seperti yg ditulis oleh Mar'ie Mohammad di koran Kompas kemaren,
> > bahwa
> > saat ini masyarakat sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap
> > pemerintah,
> > krisis kehilangan kepercayaan pada pejabat formal serta instansi2
> > resmi. Ini
> > yg perlu diperbaiki.
> > Tentunya bukan IAGI terus mengambil alih tugas-tugas pemerintah, bukan
> > pula
> > berperan menjadi pejabat, dan bukan menyaingi pekerjaan instansi.
> > Justru
> > tugas berat IAGI-HAGI harus dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat
> > kepada pemerintah beserta instansinya. Krisis kepercayaan ini yg harus
> > kita
> > coba kembalikan ke arah yg benar.
> >  Memang ada bebrapa jalan pemikiran ketika sebuah fenomena ini muncul
> > yaitu
> > misalnya membagi dua antara pemikiran dalam konsisi normal dan dalam
> > kondisi
> > darurat (misal ketika terjadi bencana). Dalam kondisi normal tentunya
> > pemerintah dan jajaran instansi terkaitlah yg harus bergerak. Namun
> > dalam
> > kondisi darurat siapa saja bisa bergerak lebih dulu karena yg berlaku
> > sepertinya hanyalah "menyelamatkan diri". Proses penyelamatan diri yg
> > tidak
> > terkoordinir tentunya merupakan bencana sekunder yg tidak kalah besar
> > korban
> > harta dan nyawa yg harus ditanggung.
> >  Nah jalur-jalur mana saja yg perlu dilakukan HAGI-IAGI ?
> > Ada beberapa media yg dapat dipakai untuk mengkomunikasi

[iagi-net-l] Ternyata mereka tidak tuli --> was Khabar dari Padang

2005-04-12 Thread Musakti, Oki



Dari detik diberitakan bahwa pemerintah akan mengadakan pelatihan untuk
warga agar siap menghadapi bencana.

http://jkt2.detiknews.com/indexfr.php?url=http://jkt2.detiknews.com/inde
x.php/detik.read/tahun/2005/bulan/04/tgl/12/time/16170/idnews/339597/idk
anal/10

Yang kurangajar, di entry lain diberitakan bahwa puluhan mobil mewah
diselundupkan dengan cara membonceng bantuan tsunami di Aceh

http://jkt2.detiknews.com/indexfr.php?url=http://jkt2.detiknews.com/inde
x.php/detik.read/tahun/2005/bulan/04/tgl/12/time/162354/idnews/339600/id
kanal/10

Oki

Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923
Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the 
use of the
person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain
privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby
notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly
prohibited.  If you have received this email in error please immediately
advise us by return email and delete the email without making a copy.

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Khabar dari Padang " Sosialisasi Kiat Hidup Bersama Gempa"

2005-04-12 Thread Andri SSM
Kawan-kawan sekalian, gempa-gempa besar yang estafet di wilayah Barat
Sumatra serta Indonesia Timur dengan korban ratusan ribu jiwa dan ratusan
miliaran juta rupiah harta benda, membuat kita terkesima, dan seperti tidak
berdaya menghadapi gempa. Padahal negara kita adalah negara "yang terkaya
dengan gempa dan bencana alam geologi" di dunia. Saya sependapat dengan Bung
Andang, "Seberapa Siap" kita dapat bergaul dengan Gempa ? Di Jepang
kondisisi geologinya mirip dengan Indonesia, hampir tiap hari ada gempa,
namun teknologi secanggih apapun tidak bisa memastikan kapan terjadinya
gempa! Yang pasti "rakyat Jepang" sejak usia dini hingga profesor " diajak
bergaul dengan gempa melalui berbagai media sosia;isasi dari TK (termasuk TK
di DPR..he..he) hingga tempat-tempat kerja. Hasilnya, rakyat Jepak telah
"pandai" dan "biasa" bagaimana menyelematkan diri dari gempa. Bangunan pun
demikian, diberi bantalan "per" atau pegas mungkin "karet" supaya cukup
"goyang ngebor seperti INUL" namun tidak perlu ambruk amburadul, retak
pinggang sedikit okelah! Jadi sebenarnya yang diperlukan adalah "sikap siap"
dalam menghadapi gempa.

Namun demikian "SOSIALISASI" bukanlah masalah yang mudah, apalagi banyak
masyarakan yang lebih suka informasi GAMBAR dari pada TULISAN, karena umumny
GAMBAR lebih mudah dicerna dan maknanya lebih dari 1000 kata! Sehubungan
dengan"SOSIALISASI KIAT HIDUP BERSAMA GEMPA"  kami Departemen Teknik Geologi
ITB bekerja sama dengan Departemen Komunikasi Visual" (DKV) akan mengadakan
pameran poster karya 60 Mahasiswa DKV di Selasar Dept. Teknik Geologi FIKTM
ITB. Karya-karya poster, komik, leaflet, stiker dan multi media  tentang
Gempa & Tsunami ini berawal dari kuliah seminar yang dibawakan oleh Dr.
Danny Hilman dan Ir. Bambang Widoyoko Msc dari Geoteknologi LIPI dihadapan
mahasiswa DKV pada awal Maret yang lalu.

Pameran ini akan diselenggarakan dalam rangka memperingati HARI BUMI
SEDUNIA" yang jatuh pada tanggal 22 April 2005. Pameran akan diselenggaran
pada tanggal 18 hingga 23 April 2005, mulai jam 09-12.00 dan 13.00-16.00.
Penyelenggaran pameran didukung oleh kerjasama Himpunan Teknik Geologi dan
Ikatan Pemuda Pemudi Desain Grafis FRSD ITB. Tiket masuknya "cukup komitmen"
anda, jadi gratis! Selamat menghadirkan "komitmen" di pameran ini.

Wassallam wr wb

Andri S. S. Mubandi
Dept Geologi ITM
> Kawan-kawan,
> Nampaknya segala macam himbauan, usulan, tekanan, dan sejenisnya kepada
> penanggung-jawab kehidupan kolektif kita di level negara, provinsi,
> kabupaten/kota tentang keharusan untuk segera ACTION dg mitigasi bencana
> (khususnya gempa) tidak kunjung bisa MERASUK ke jiwa (bahkan
> himbauan/tulisan-tulisan itu sudah dilakukan sejak sebelum Gempa Aceh).
> Diperlukan ritual dengan korban besar dari Nabire, Alor, Aceh dan Nias,
> ditambah dengan tarian kepanikan dari Palu, Jawa Timur, Medan, Mentawai,
> Padang, Bengkulu... itupun masih belum membuat kita semua TRANCE,.
> Buktinya apa? Kita semua masih sibuk dengan pertanyaan: KAPAN terjadi
Gempa
> dan Tsunami lagi? Padahal seharusnya pertanyaannya adalah SEBERAPA SIAP
kita
> semua menghadapinya. Karena Gempa (dan Tsunami) di seluruh daerah pantai
> barat Sumatra, selatan Jawa, Nusatenggara, Banda, Sulawesi, dan Irian
tengah
> dan utara,... adalah suatu KENISCAYAAN, seperti halnya keniscayaan bahwa
> kita semua akan MATI. Seberapa siap kita mengahadapi MATI? "Sholat,
beramal,
> berzakat, tawakkal, berbuat kebaikan" itu adalah bagian2 dari persiapan
> menghadapi mati. Apakah kita sibuk dengan prediksi-prediksi kapan kita
akan
> mati? Tidak, khan? Kita sudah tahu bahwa umur kita normalnya berakhir dari
> 70-100 tahunan; and that's it. Yang kita butuhkan persiapan-persiapannya.
> Sama juga dengan gempa-gempa dan tsunami-tsunami besar itu: umur
siklusnnya
> untuk tiap segmen berbeda-beda tapi berkisar dari 150-300 tahunan. Hanya
> saja karena saat ini kita sedang berada di UJUNG dari siklus-siklus itu di
> segmen-segmen barat Sumatra, maka menjadi sangat kritislah
> persiapan-persiapan yg kita lakukan. Sama saja dengan kalau kita sudah
> berumur sekitar 60an mustinya kita makin bersiap menghadapi
kematian...
> nah, seharusnya saat ini KITA SEMUA musti cepat-cepat mengubah paradigma
> hidup berkegiatan didaerah gemap-gempa ini. MITIGAS!! MITIGASI!!MITIGASI!!
> (sama dengan Sholatlah!! Beramallah!! Berbuatlah Kebajikan!!!).
>
> Boleh saja kita semua berkonsentrasi untuk membangun Aceh, menyelamatkan
> Nias, blue-print, proyek-proyek, dsbnya, tapi itu bukan berarti
> melupakan persiapan HAJARAN dari gempa-gempa dan tsunami-tsunami
berikutnya
> di daerah-daerah lainnya. Apakah kita mau mengulangi kesalahan yang sama
> dengan ketidaksiapan Aceh dan Nias? Tentu semua akan menjawab TIDAK!!!
Oleh
> karenanya, wahai SBY, Kalla, Alwi, Poernomo, Agung Laksono, dengarkanlah
> kami, selamatkan Indonesia, MITIGASIkan gempa dan tsunami!!!
>
> 1. Review dan revisi segera Rencana Tata Ruang Wilayah daerah Potensi
> Gempa/Tsunami.
> 2. Petakan segera secara rin

[iagi-net-l] Koruptor Indonesia

2005-04-12 Thread arissetiawan

Kejutan (MW+BP+KP)K


Oleh Teten Masduki

MENGEJUTKAN! Itulah perasaan saya, atau mungkin yang lainnya juga, begitu
mendengar berita Jumat (8/4) malam lalu Mulyana W Kusumah ditangkap oleh
Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK di kamar 609 Hotel Ibis, Slipi,
Jakarta.

Seperti dalam sebuah film spy produk Hollywood, anggota Komisi Pemilihan
Umum (KPU) itu dengan mudah masuk ke dalam bubu KPK, sesuai dengan desain
skenario bersama Badan Pengawas Keuangan (BPK) sebulan lalu.

Dalam adegan tersebut, Mulyana (MWK) petang itu memenuhi janjinya menemui
petugas BPK yang sudah menunggunya di kamar hotel dan seketika petugas KPK
lengkap dengan surat penangkapannya mencokok MWK. Barang bukti yang
ditemukan, berupa uang sebesar Rp 50 juta dan dua lembar cek perjalanan
senilai Rp 100 juta, menjadi alasan yang cukup untuk menahannya di Rutan
Salemba.

Katanya, BPK telah lama mengendus adanya dugaan korupsi dalam pengadaan
barang di KPU dalam pemilu legislatif dan presiden tahun lalu, yang
menghabiskan anggaran Rp 3,5 triliun. Dan BPK meneruskannya ke audit
investigasi. Hampir semua anggota KPU terlibat dalam pengadaan barang.
Antara lain, MWK menjadi penanggung jawab pengadaan kotak suara (Rp 361,5
miliar) dan bilik suara (Rp 220 miliar). Chusnul Mar'iyah dalam pengadaan
surat suara (Rp 247,256 miliar), kertas kraft (Rp 4,124 miliar), dan
teknologi informasi (TI) (Rp 295,332 miliar). Hamid Awaludin dalam
pengadaan kartu pemilih (Rp 70 miliar). Ramlan Surbakti untuk validasi
surat suara (Rp 18 miliar).

Mengejutkan! Karena MWK dikenal orang kebanyakan sebagai seorang
kriminolog, dosen UI, dan aktivis perjuangan demokrasi dan HAM yang cukup
gigih melawan pemerintahan otoriter Soeharto. Kariernya tumbuh dan
berkembang di dalam lingkungan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
(YLBHI). Bahkan pernah memimpin dewan eksekutif lembaga tersebut,
mendirikan dan memimpin Komisi Independen Pemantau Pemilu (KIPP), dan
akhirnya terpilih oleh DPR menjadi anggota KPU. Ketika di YLBHI, sangat
dekat dan mengayomi aktivis mahasiswa. Bersama Hendardi dan Luhut
Pangaribuan ia juga mendirikan Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI)
seusai "konflik" dengan kubu Adnan Buyung Nasution dan Bambang Widjoyanto.
Dan bersama almarhum Munir mendirikan Kontras.

Para aktivis sering diidealisasikan dan diidolakan oleh mereka yang tidak
puas dengan perilaku penguasa yang kotor dan sewenang-wenang. Ketika
terjadi perubahan politik sejak jatuhnya Soeharto, setidaknya ada 11
lembaga/komisi baru yang dibentuk di Jakarta atau di daerah diisi oleh para
aktivis. Sejumlah kalangan aktivis juga memasuki dunia partai politik dan
menjadi anggota DPR. Mereka mendapat tempat di wilayah publik karena
sejarah perjuangannya bagi kepentingan umum dan realitas ketidakpercayaan
masyarakat terhadap penguasa.

PERISTIWA penangkapan figur MWK bisa berimplikasi dan dikapitalisasi bahwa
kalangan aktivis tidaklah seideal yang diharapkan. Pesimisme masyarakat
terhadap kalangan aktivis dan LSM, yang sudah mulai muncul sejak banyak
kalangan aktivis di DPR dan lembaga-lembaga publik lainnya, tidak membawa
perubahan, bahkan menjadi masalah, bisa- bisa bergeser ke arah sinisme.
Korupsi hanya masalah kesempatan. Saya sendiri menerima banyak SMS yang
bernada sinis dan mengutuk aktivis. Semakin sulit kerja aktivis karena
kekuatannya telah semakin menipis, yaitu kepercayaan masyarakat.

Tidak hanya itu, ini juga bisa dikapitalisasi untuk mendelegitimasi
keberadaan state auxialary body hasil reformasi. Citra KPU yang independen,
terbuka, dan bersih kini mengarah bopeng dan kotor laksana Lembaga
Pemilihan Umum di bawah Mendagri yang digantikannya. Keinginan Depdagri
untuk mengambil alih pelaksanaan pemilu, seperti telah berhasil dalam
pemilihan kepala daerah dan dibenarkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi,
menjadi punya alasan pembenar. Orang bisa tidak peduli dan lupa pada masa
Orde Baru, kemenangan Golkar dan Soeharto sudah diperoleh sebelum pemilu
usai.

Mengejutkan! Seorang (yang diduga) penyuap pejabat masuk bubu. Ini nyaris
tak pernah ada riwayatnya dalam penegakan hukum di Tanah Air. Periode
keemasan penegakan hukum antara tahun 1950-1959 sepertinya akan terulang.
Saat itu, di bawah tiga pendekar hukum kebal suap, yang dipimpin Jaksa
Agung Mr Soeprapto, Kepala Kepolisian Negara Said Soekanto, dan Ketua
Mahkamah Agung Wirjono Projodikoro, tak ada penjahat atau koruptor yang
lolos dari jerat hukum. Entah itu seorang menteri senior yang dekat dengan
Presiden Soekarno, pemimpin partai politik, perwira berpengaruh, atau
pengusaha kroni penguasa, semua diperlakukan sama: ditahan dan dihukum.
Sekecil apa pun kejahatannya atau nilai uang yang dikorupsinya.

Biasanya kasus-kasus penyuapan atau transactive corruption sulit dibongkar
karena menguntungkan dan membahayakan penyuap dan yang disuapnya. Juga
tidak meninggalkan jejak karena tidak pernah ada suap-menyuap yang
menggunakan kuitansi. Ini kemajuan strategi investigasi korupsi: ada
koordinasi antara BPK dan KPK dan menggunakan tekno

Re: [iagi-net-l] Ternyata mereka tidak tuli --> was Khabar dari Padang

2005-04-12 Thread Amir . AL-AMIN
baru akan??

Regards,

=
AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO 
TOTAL E&P INDONESIE
BALIKPAPAN
(62-542)-534283 - (62)-811592277
=





"Musakti, Oki" <[EMAIL PROTECTED]>
12/04/2005 05:46 PM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Ternyata mereka tidak tuli --> was Khabar 
dari Padang





Dari detik diberitakan bahwa pemerintah akan mengadakan pelatihan untuk
warga agar siap menghadapi bencana.

http://jkt2.detiknews.com/indexfr.php?url=http://jkt2.detiknews.com/inde
x.php/detik.read/tahun/2005/bulan/04/tgl/12/time/16170/idnews/339597/idk
anal/10

Yang kurangajar, di entry lain diberitakan bahwa puluhan mobil mewah
diselundupkan dengan cara membonceng bantuan tsunami di Aceh

http://jkt2.detiknews.com/indexfr.php?url=http://jkt2.detiknews.com/inde
x.php/detik.read/tahun/2005/bulan/04/tgl/12/time/162354/idnews/339600/id
kanal/10

Oki

Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923
Disclaimer: The information contained in this email is intended only for 
the use of the
person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain
privileged information. If you are not the intended recipient you are 
hereby
notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is 
strictly
prohibited.  If you have received this email in error please immediately
advise us by return email and delete the email without making a copy.

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





[iagi-net-l] Nasib Jawa

2005-04-12 Thread Eko Prasetyo
Berapa kemungkinan Double Catastroph seperti yang terjadi di sumatra terjadi di 
Jawa?

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Ternyata mereka tidak tuli --> was Khabar dari Padang

2005-04-12 Thread Musakti, Oki
Ya baru lahwong bencana gempa Nias nya juga baru 1 minggu
Kaya' gak ngerti kerja birokrasi aja ente.
Kan mesti bentuk badan khusus yang nangani, minta restu ke DPR masalah
anggarannya, fit and proper test ketua  badan pelaksana, pers
conference, bikin agenda sosialisasi, carter transportaside el
elyah moga2 bisa terrealisasi sebelum bencana berikutnya lah

Oki

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, 13 April 2005 7:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ternyata mereka tidak tuli --> was Khabar dari
Padang

baru akan??

Regards,

=
AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO 
TOTAL E&P INDONESIE
BALIKPAPAN
(62-542)-534283 - (62)-811592277
=





"Musakti, Oki" <[EMAIL PROTECTED]>
12/04/2005 05:46 PM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Ternyata mereka tidak tuli --> was
Khabar dari Padang





Dari detik diberitakan bahwa pemerintah akan mengadakan pelatihan untuk
warga agar siap menghadapi bencana.

http://jkt2.detiknews.com/indexfr.php?url=http://jkt2.detiknews.com/inde
x.php/detik.read/tahun/2005/bulan/04/tgl/12/time/16170/idnews/339597/idk
anal/10

Yang kurangajar, di entry lain diberitakan bahwa puluhan mobil mewah
diselundupkan dengan cara membonceng bantuan tsunami di Aceh

http://jkt2.detiknews.com/indexfr.php?url=http://jkt2.detiknews.com/inde
x.php/detik.read/tahun/2005/bulan/04/tgl/12/time/162354/idnews/339600/id
kanal/10

Oki

Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923
Disclaimer: The information contained in this email is intended only for

the use of the
person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain
privileged information. If you are not the intended recipient you are 
hereby
notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is 
strictly
prohibited.  If you have received this email in error please immediately
advise us by return email and delete the email without making a copy.

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Nasib Jawa

2005-04-12 Thread Musakti, Oki

Bukan hanya double catastrophe, tapi bisa triple, quadruple dan
seterusnya:
- Gempa--> jelas sering terjadi di bagian selatan Jawa
- Tsunami sejarah moderennya ada, Anyer di luluhlantakkan oleh tsunami
krakatau.
- Erupsi--> Banyak, masih ingat letusan Galunggung..?
- Tanah longsor sering
- Banjir tiap tahun
- Polusi nggak ketahan
- korupsi merajalela..

-Original Message-
From: Eko Prasetyo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, 13 April 2005 7:55 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Nasib Jawa

Berapa kemungkinan Double Catastroph seperti yang terjadi di sumatra
terjadi di Jawa?

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923
Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the 
use of the
person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain
privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby
notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly
prohibited.  If you have received this email in error please immediately
advise us by return email and delete the email without making a copy.

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Khabar dari Padang

2005-04-12 Thread arissetiawan

Pak Andang Yth.

Permasalahan seperti ini tidak akan ada hasilnya kalau pendekatan yang
dilakukan sifatnya ad-hoc dan bersifat proyek semata. Ini memang sudah
sindrom bangsa Indonesia, bila ada masalah atau pun opportunity, maka yang
dilakukan adalah membuat tim ad-hoc dan memperlakukannya sebagai proyek.
Dimana dengan adanya proyek2 tersebut, maka akan banyak keuntungan
substansial baik finansial atau pun opportunity lain, bagi pihak2 yang
melaksanakannya. Hal lain yang tersirat adalah tidak adanya pemerintahan
yang efektif untuk memberikan layanan pada masyarakat.

Dengan demikian, tidak ada gunanya kita membuat sesuatu yang baru, lebih
baik kita memberdayakan instansi yang sudah ada. Untuk peringatan dini
sudah ada BMG dengan pencatatan seismiknya, tinggal hal ini dikomunikasikan
pada jajaran pemerintah dari pusat ke daerah dan media massa sehingga
kewaspadaan bencana gempa bisa tersalur pada masyarakat dengan tepat waktu.

Begitu juga dengan tata ruang, sudah ada Direktorat Geologi Tata Lingkungan
dengan seluruh jajaran geologistnya dan para doktor-doktornya. Mereka lah
seharusnya tulang punggung perencaan ulang tata ruang di Aceh dan Nias.
Untuk pembagian tanahnya sudah ada BPN yang sepatutnya bekerja bersama
pemerintah daerah untuk menyelesaikan hal ini. Pemetaan daerah rawan
bencana sudah seharusnya dijalankan Direktorat Volkanologi dlsb.
Jalur-jalur evakuasi, pembangunan jalan dan jembatan sudah menjadi
kewajiban Departemen PU atau apalah sekarang namanya. Mereka bertanggung
jawab untuk membuat prasarana jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya,
bukan hanya untuk evakuasi tapi untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Yang menjadi masalah adalah tidak adanya pemerintahan yang efektif di
Indonesia, kalau pun ada, maka Indonesia tidak akan sengsara seperti
sekarang ini. Pembangunan berjalan lancar dan ekonomi berdenyut untuk
seluruh rakyat.. Belum lagi ditambah dengan rakusnya orang-orang yang duduk
di pemerintahan, bahkan aktivis hukum semacam Mulyana W Kusuma pun tidak
kurang ganasnya menggerogoti uang rakyat..

Salah satu masalahnya adalah negara Indonesia ini terlalu besar, terlalu
luas, dan terlalu banyak penduduknya. Seharusnya kita realistis dengan hal
ini, dan kita harus sadar kemampuan kita bahwa kita tidak mampu mengurusi
negara sebesar Indonesia ini. Kalau pun dibuat otonomi, itu hanya menjadi
ajang pertarungan policy antara pusat dan daerah saja. Mungkin sudah
saatnya kita berpikir untuk memecah saja Indonesia menjadi beberapa negara,
sehingga negara-negara baru tersebut lebih kecil, lebih sedikit penduduknya
sehingga lebih bagus untuk diatur dan pemerintah menjadi lebih efektif
untuk menyejahterakan rakyat. Ini akan lebih bagus daripada kita
mempertahankan negara besar tetapi tidak mampu mengurusinya. Nah, dengan
pemerintahan baru yang lebih kecil tapi efektif, tentunya
persoalan-persoalan bangsa ini bisa diselesaikan tuntas.

Salam -




  
  "Andang   
  
  Bachtiar"To:  <[EMAIL PROTECTED]>, 
,  
  <[EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL 
PROTECTED]>,
  et.id>   <[EMAIL PROTECTED]>  
 
   cc:  
  
  11/04/2005 11:53 Subject: [iagi-net-l] Khabar 
dari Padang   
  AM
  
  Please respond
  
  to iagi-net   
  

  

  



Kawan-kawan,
Nampaknya segala macam himbauan, usulan, tekanan, dan sejenisnya kepada
penanggung-jawab kehidupan kolektif kita di level negara, provinsi,
kabupaten/kota tentang keharusan untuk segera ACTION dg mitigasi bencana
(khususnya gempa) tidak kunjung bisa MERASUK ke jiwa (bahkan
himbauan/tulisan-tulisan itu sudah dilakukan sejak sebelum Gempa Aceh).
Diperlukan ritual dengan korban besar dari Nabire, Alor, Aceh dan Nias,
ditambah dengan tarian kepanikan dari Palu, Jawa Timur, Medan, Mentawai,
Padang, Bengkulu... itupun masih belum membuat kita semua TRANCE,.
Buktinya apa? Kita semua masih sibuk dengan pertanyaan: KAPAN terjadi Gempa
dan Tsunami lagi? Padahal seharusnya pertanyaannya adalah SEBERAPA SIAP
kita
semua

[iagi-net-l] Gn. Marapi - Bukit Tinggi

2005-04-12 Thread Subiyantoro, Gantok (gantoks)
Rekan-rekan,
Saya dengar dari kawan bahwa Gn. Marapi Bukit Tinggi telah aktif dan
mengeluarkan lava sekitar jam 10.30, hal ini terlihat di desa Batipuah
Atas, Padang Panjang. Mohon konfirmasinya. Saluran telepon sudah
terputus.


> Gantok Subiyantoro, 
> 
> 


Re: [iagi-net-l] Apa strategi IAGI-HAGI ? --> was Khabar dari Padang

2005-04-12 Thread yrsnki
> Memang benar IAGI/HAGI bergerak pada tataran moral. Hanya saja sekarang
> ini
> kita melihat mendesaknya kebutuhan agar masyarakat sekitar Mentawai (atau
> beberapa tempat lain di sepanjang pantai barat Sumatera) disiapkan jalur
> evakuasinya dll. Ini memerlukan kerja beragam pihak, dan seyogyanya
> dikoordinasi pemerintah, bahkan mestinya nampak hal ini di inisiasi
> pemerintah. Kalau jalur road show dll yg sudah dilakukan nampaknya tidak
> cukup juga (seperti yg terindikasikan dalam tulisan Ketum IAGI), maka kita
> tidka bisa berkata "pokoknya kita sudah beritahu", lalu "selanjutnya
> terserah anda".
>
> Tidaklah salah kalau kita memastikan semua pendapat / anjuran / desakan
> berdasarkan kaidah ilmiah itu tiba disemua tempat yang dituju, termasuk
> pengambil keputusan publik di republik ini. Disinilah saya melihat
> perlunya
> disampaikan ke masyarakat umum (termasuk lembaga eksekutip negara) melalui
> lembaga yang formal dan dihormati. Gunanya agar pendapat / anjuran /
> desakan
> tadi mendapat tambahan bobot sehingga semoga diperhatikan.
>
> Mohon maaf, saya tak hendak berdebat soal ini. Karenanya tulisan saya ttg
> hal ini saya cukupkan disini.
> Rasanya malu, para pakar sedang sibuk berpikir teknis dll, saya malah
> bersoal dgn hal komunikasi.
> Semoga kita semua selamat.
>
> bat
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id, "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)"
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Cc: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
> Date: Tue, 12 Apr 2005 11:55:01 +0800
> Subject: [iagi-net-l] Apa strategi IAGI-HAGI ? --> was Khabar dari Padang
>
>> On Apr 12, 2005 8:24 AM, Batara Sakti Simanjuntak <[EMAIL PROTECTED]>
>> wrote:
>> > DI ujung perjalanan keputusan publik, maka lapangan politiklah yang
>> bicara.
>> > Segala desakan kaum profesi tidaklah akan bergema kecuali desakan itu
>> > diterjemahkan dalam lapangan politik. IAGI masuk partai ?...tak
>> usahlah.
>> > Tapi IAGI & HAGI bisa bolak balik ke DPR, bolak balik omong ke alumni
>> yang
>> > sekarang duduk disana.kita bisa juga turun ke jalan sekedar
>> membuat
>> > concern kita masuk ke media massa, supaya tiba di telinga otoritas
>> dengan
>> > disertai sedikit pembebanan publik. Sementara jalur "dalam" lewat
>> rancangan
>> > kang Djedi dkk jalan terus. Ini masanya ambil tindakan kawan.
>> >
>> > bat
>>
>> Perlu diingat bahwa IAGI dan HAGI merupakan organisasi profesi yg lebih
>> diutamakan utk "bergerak" dalam tataran *moral*, bukan tataran
>> *praktis*.
>> Namun seperti yg ditulis oleh Mar'ie Mohammad di koran Kompas kemaren,
>> bahwa
>> saat ini masyarakat sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap
>> pemerintah,
>> krisis kehilangan kepercayaan pada pejabat formal serta instansi2
>> resmi. Ini
>> yg perlu diperbaiki.
>> Tentunya bukan IAGI terus mengambil alih tugas-tugas pemerintah, bukan
>> pula
>> berperan menjadi pejabat, dan bukan menyaingi pekerjaan instansi.
>> Justru
>> tugas berat IAGI-HAGI harus dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat
>> kepada pemerintah beserta instansinya. Krisis kepercayaan ini yg harus
>> kita
>> coba kembalikan ke arah yg benar.
>>  Memang ada bebrapa jalan pemikiran ketika sebuah fenomena ini muncul
>> yaitu
>> misalnya membagi dua antara pemikiran dalam konsisi normal dan dalam
>> kondisi
>> darurat (misal ketika terjadi bencana). Dalam kondisi normal tentunya
>> pemerintah dan jajaran instansi terkaitlah yg harus bergerak. Namun
>> dalam
>> kondisi darurat siapa saja bisa bergerak lebih dulu karena yg berlaku
>> sepertinya hanyalah "menyelamatkan diri". Proses penyelamatan diri yg
>> tidak
>> terkoordinir tentunya merupakan bencana sekunder yg tidak kalah besar
>> korban
>> harta dan nyawa yg harus ditanggung.
>>  Nah jalur-jalur mana saja yg perlu dilakukan HAGI-IAGI ?
>> Ada beberapa media yg dapat dipakai untuk mengkomunikasikan suara
>> IAGI-HAGI.
>> Misalnya jalur suara media publik (koran, TV, Internet, Radio dsb).
>> Jalur
>> politik melalui DPR, jalur instansional melalui P3G, Bakosurtanal, VSI,
>> BMG
>> dll. Juga salah satu pengungkapan aspirasi adalah melalui demonstrasi
>> (tentunya bukan demo teriak-teriak di jalan-jalan, eh tapi siapa tahu
>> ya ?


Rekan rekan

Setelah melihat betapa lambannya Pemerintah melakukan sikap dalam
mengatasi (bukan daari segi mitigasinya krn dalm hal ini kelihatannya
sudah lumayan) , akan tetapi langkah langkah strategis dalam hal
berikut :
1. Sosialisasi kpd masyarakat mengenai persiapan menghadapi bencana
   geologi.
2. Penyiapan data teknis yang seyogyanya dihasilkan oleh penelitian /
   dalam meneliti sebab musabanya bencana.
   Saya kira kita harus "malu" bahwa sinyalemen mengenai bencana yang
   diekspos oleh media datang dari LN. Hal ini seolah - olah para ahli
   kebumian kita tidak mengetahui kondisi rumahnya sendiri.
   Padahal sebenarnya tidak demikian , yang benar adalah media kita
   (dulu pre tsunami) tidak pernah at

[iagi-net-l] Drowned Carbonate Platform

2005-04-12 Thread Suryadi_Wibowo
Rekan-rekan IAGI,

Adakah yang pernah bekerja di suatu "drowned carbonate platform" ?

Dalam  suatu "drowned platform", perkembangan build up umumnya cenderung ke
arah  vertikal  sebagai  respon  atas naiknya muka air laut. Oleh sebab itu
bentukan  build  up-nya  pun  cenderung  menyempit  ke atas. Secara logika,
potensi reservoir ada di bagian yang tinggi dimana diharapkan akan ada reef
yang   berkembang  (late  growth  reef)  dan  dengan  diagenesa  bisa  jadi
reservoir.
Teori  ini  lumayan  terbukti,  tapi  di  beberapa tempat, dalam hal ini di
puncak2 build up, facies yang ada malah didominasi algae.
Sulit  juga untuk memprediksi kemungkinan hadirnya  "rim reef"  pada bagian
tepi,  yang  didapat  seringnya malah mudstone..(yang ini berdasarkan log +
cutting, ga da core-nya sih..)

Kira-kira di bagian mana selain itu yang memiliki potensi yang bagus
sebagai reservoir ?


Salam,
 -sw-



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-