[iagi-net-l] Fwd: Widya Purnama: Urusan Saya Bukan dengan Wapres
Widya Purnama: Urusan Saya Bukan dengan Wapres WIDYA Purnama berusaha tampil kompak pada konferensi pers di Ruang Perwira, Kantor Pusat Pertamina, Jumat lalu. Widya didampingi oleh Wakil Direktur Utama Pertamina Mustiko Saleh, Direktur Hulu Hari Kustoro, Direktur Keuangan Alfred Rohimone, Direktur Niaga dan Pemasaran Ari Sumarno, serta Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Suprijanto. Hanya wajah Direktur Pengolahan Suroso Atmomartoyo yang tak tampak. Rupanya Suroso sedang ada di kantor Menteri Perdagangan untuk mempersiapkan kunjungan ke Beijing. ''Direksi sangat solid hari ini, bagaimana kita bersatu padu mengamankan BBM, meningkatkan pendapatan, dan menjaga efisiensi,'' ujar Widya dengan mimik bangga. Satu per satu hasil kerja direksi setahun ini dijabarkan dengan sabar oleh Widya. Salah satunya, Pertamina mencatat laba bersih Rp 8,6 trilyun pada semester I 2005. Kami memprediksi, akhir tahun bisa memperoleh Rp 17,7 trilyun. Ini jauh lebih tinggi daripada realisasi 2004, sebesar Rp12,8 trilyun, kata Widya. Tidak ada tanda-tanda Widya sedang pamitan, walaupun sudah santer terdengar bahwa dia akan diganti. ''Ini bukan hanya karya saya. Ini perlu acungan jempol untuk semua teman di hulu dan hilir,'' kata pria kelahiran Pare-pare, Sulawesi Selatan, 26 Juli 1954, itu. Sehari sebelumnya, wartawan Gatra Astari Yanuarti, Irwan Andri Atmanto, dan pewarta foto Wisnu Prabowo mewawancarai Widya di kantornya. Berikut petikannya: Bagaimana kondisi Pertamina sekarang? Pertamina hari-hari ini sudah soft semuanya. Tinggal kita gedein saja. Soal Blok Cepu, mengapa Anda seperti menentang hasil tim negosiasi pemerintah? Anda jangan banding-bandingkan begitu. Saya hanya menjalankan perintah rapat umum pemegang saham. Ini keputusan yang dinotariskan. (Widya menunjukkan buku hasil keputusan RUPS Pertamina pada 30 Juni 2005. RUPS itu memutuskan pembagian saham 55% untuk Pertamina dan pemerintah daerah. Sisanya untuk Mobil Cepu Ltd dan Ampolex, pengelola Blok Cepu). Jadi, sesuai dengan RUPS, Blok Cepu dikelola oleh Pertamina dengan ExxonMobil. Keputusan RUPS adalah keputusan tertinggi untuk Pertamina. Sedangkan memorandum of understanding (MoU) yang memberi saham ke pemerintah daerah itu tidak mengikat. Pertamina hanya tunduk pada hasil RUPS, bukan pada MoU. Bukankah isi MoU sudah diadopsi dalam keputusan RUPS? Isi MoU berbeda dengan keputusan RUPS. MoU bilang, kepemilikan saham di Cepu 50:50. Sedangkan keputusan di RUPS menyebutkan 55:45. Tidak ada kata-kata bahwa saya mesti menyetujui MoU. Yang ada, saya disuruh menindaklanjuti RUPS. Kalau dilihat dari sisi pemerintah, bukankah komposisi saham 45:45:10 sama saja dengan 55:45? Beda dong. Kalau dengan bagian 55%, maka Pertamina yang ngasih ke pemda sebesar 10%. Jadi, Pertamina dan badan usaha milik daerah itu satu keranjang, sedangkan Exxon di pihak lain. Dengan kepemilikan 55%, Pertamina menjadi single majority, penting untuk voting kalau terjadi perbedaan pendapat. Ini berbeda dengan pembagian saham 45:45:10 karena ada tiga pihak. Nanti yang 10% ini ikut siapa? Mengapa Pertamina ngotot ingin menjadi operator di Blok Cepu? Pertamina mesti jadi tuan rumah di negara sendiri. Kami sudah 48 tahun berpengalaman di minyak. Kurang apa lagi? Lagi pula, Blok Cepu itu mudah pengerjaannya, sudah ketahuan tempatnya, tinggal bor saja. Biaya operasi kami pasti akan lebih murah. Mereka kan perlu mendatangkan dari Amerika, sedangkan kami cukup dari Jakarta. Berapa dana untuk mengelola Blok Cepu? Untuk tahap awal kalau kami punya US$ 100 juta yang bisa digunakan. Pokoknya, dalam waktu sesingkat-singkatnya, kami sudah bisa full on stream. Dari mana sumber dananya? Untuk ladang Cepu, cari dananya semudah membalikkan tangan. Sudah banyak bank yang datang ke saya. Juga banyak penasihat keuangan yang mau bantu untuk danai ini. Kita tak perlu khawatir. Jadi, Anda tak tunduk pada keinginan pemerintah? Lho, saya pasti tunduk dong. Kita jelas menghormati republik ini. Tapi MoU ini kan mesti dinegosiasikan lagi. Dan saya ditugasi RUPS untuk menindaklanjuti lagi semua masalah itu. Tapi Jusuf Kalla kan minta Pertamina mengikuti keputusan pemerintah? Anda jangan menyebut-nyebut Pak Jusuf Kalla. Saya tidak mau itu. Sudahlah. Ini kan urusannya sama tim negosiasi pemerintah, bukan dengan wapres. Anda pernah konflik dengan Menteri Keuangan Jusuf Anwar terkait distribusi BBM? Pak Yusuf Anwar itu kan berpegang pada APBN. Pertamina berpegang pada distribusi, stok, penyediaan, dan pembayaran. Ada selisih antara yang harga yang dipatok dalam APBN dan harga realisasinya. Jadi, ada cara pandang yang berbeda. Nah, sekarang ini semuanya sudah lancar. Setelah kasus Cepu, Anda kelihatannya tidak akur dengan para menteri? Sering kok saya rapat dengan Pak Aburizal. Juga dengan Pak Sugiharto, Pak Purnomo, dan Pak Jusuf Anwar. Pertamina itu menjalankan misi pemerintah yang begitu besar. Subsidinya gila-gilaan, sehingga
RE: [iagi-net-l] [JCS2005 NEWS] Pengumuman Lanjutan tentang Abstr ak POSTER yang DITERIMA dalam Acara JCS2005
Terima kasih Ibu Selvi atas partisipasinya di JCS2005. Alamat pengiriman CD ROM bisa dikirim melalui alamat seperti di bawah ini : Nanang Abdul Manaf Exploration of South Sumatera Area Gedung Kwarnas., Lantai 12 Jl. Merdeka Timur 6, Jakarta 10110 Telp. : +62-21-3502150, Ext.1834 Facs.: +62-21-3502966 Mobile : 62-811992551 Kami tunggu kirimannya. Wassalam, -Original Message- From: selvi minin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 26, 2005 4:19 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] [JCS2005 NEWS] Pengumuman Lanjutan tentang Abstrak POSTER yang DITERIMA dalam Acara JCS2005 aww, saya salah seorang peserta oral presentation IAGi nanti di Surabaya, nama saya Selvi Yuminti dari T. Geologi UGM. Saya ingin menanyakan tentang alamat pengiriman full paper (alamat surat) sebab menurut tangkapan saya dari attachment yang BApak kirimkan paper dikirimkan paling lambat 5 September 2005 dalam CD ROM. Oya, email saya di yahoo mungkin agak bermasalah, sebab saya tidak menerima pemberitahuan yang BApak berikan pada Bu DEwi Titisari dan Pak Widiasmoro(saya dapat berita pemberitahuan tsb dari Pak Widi), karena itu jika Bapak sewaktu-waktu memberi tahu lagi, mohon kirimkan ke alamat email ini saja, terima kasih sebelumnya, sekian www On 8/12/05, Taufik Manan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kepada Yth. Seluruh ahli profesional GG dan ahli pertambangan serta asosiasi profesi; HAGI, IAGI dan PERHAPI. Panitia Joint Convention HAGI, IAGI, PERHAPI (JCS2005) menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi dan kontribusinya dengan mengirimkan abstrak untuk dipresentasikan dalam rangkaian acara ini. Sampai batas waktu yang telah ditentukan, Panitia JCS2005 telah menerima lebih dari 220 buah abstrak yang dikirim dari berbagai instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, kelompok industri dan independent. Antusiasme yang begitu besar dari para penulis tidak dapat seluruhnya diakomodasikan dalam acara ini, sehingga perlu diadakan seleksi yang dilakukan oleh beberapa penilai yang ahli di bidangnya masing-masing. Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, maka sejak tanggal 29 Juli 2005 dan beberapa hari selanjutnya, Panitia JCS2005 akan mengumumkan secara bertahap abstrak yang diterima untuk dipresentasikan, baik oral maupun poster, dalam Technical Session yang akan diselenggarakan pada tanggal 29 dan 30 November 2005 di Surabaya. Disamping pengumuman melalui media elektonik, dalam bentuk milis, email dan web site resmi JCS2005, Panitia akan menyampaikan pemberitahuan resmi kepada masing-masing penulis abstrak, baik yang diterima ataupun yang belum terpilih untuk dapat dipresentasikan dalam acara ini, melalui email pribadi, surat dan facsimile. Terlampir adalah bagian ketiga daftar abstrak yang diterima dan selanjutnya kepada para penulis abstrak ini diharapkan untuk segera mengirimkan full paper atau extended abstract paling lambat pada hari Rabu, tanggal 14 September 2005, dengan ketentuan format penulisan yang akan disampaikan kemudian. Korespondensi dapat dilakukan melalui Sekretariat Panitia atau email panitia, yaitu : [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Bagi yang diterima akan diberikan pula surat pernyataan bersedia (acceptance letter), yang harus disi dan diserahkan kembali kepada panitia pelaksana JCS2005. Demikian pemberitahuan ini disampaikan, atas perhatian dan dukungannya kami sampaikan terima kasih. Jakarta, 12 Agustus 2005 Panitia JCS2005 Technical Program Coordinator Nanang Abdul Manaf __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
[iagi-net-l] PLEASE SUBMIT YOUR REGISTRATION NOW : ONE DAY SEMINAR
I A G I (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) Indonesian Association of Geologists ONE DAY SEMINAR ON RECENT ADVANCES OF INDONESIAN GEODYNAMICS: IMPLICATION TO MINERAL HYDROCARBON EXPLORATION THE LAUNCHING OF MGI SPECIAL ISSUE: TERTIARY HIGH PRESSURES METAMORPHISM TECTONIC IMPLICATION IN EASTERN INDONESIA KEYNOTE SPEAKER : R. Soeria Atmadja DATE :Tuesday Sept 6th, 2005 PRESENTERS : 1. Sukendar Asikin 2. Awang H. Satyana 3. Benyamin Sapiie 4. R.P. Koesoemadinata 5. Haryadi Permana 6. Agus Guntoro TIME : 08.00 - 16.00 am VENUE : Puri Asri 2 (Mezzanine level) Le Meridien Hotel Jl. Jend. Sudirman Kav 18-20 Jakarta 10220 MODERATORS : 1. Agus Handoyo 2. Bambang P. Istadi COST : IAGI Member : Rp. 500.000 Non Member : Rp. 700.000 REGISTRATION : Reservations and cancellations will be accepted until 01:00 pm On Monday, Sept 5th, 2005. Please call : Lina / Sutarjo / Ady Phone / Fax. : (021) 83702848, 83702577 or e-mail : [EMAIL PROTECTED] L I M I T E D S E A T NO RESERVATIONS CANCELLATIONS WILL BE ACCEPTED AFTER THIS TIME
[iagi-net-l] Solar power satellite
Menangkap energi di luar angkasa dan mengirimkannya ke bumi. Kalau saja hal ini bisa terjadi dengan mengirimkan energi lewat gelombang microwave. Wah tentunya sumber geothermal indonesia yang sudah terbukti terbesar didunia ini bisa dipakai sebagai sumber energi dunia yg baru. dengan membangun geothermal electric dan mengirimkannya atau mengexportnya. Duh mimpi lagi deh gwe RDP solar power satellite http://www.answers.com/ A solar power satellite, or SPS, is a proposed satellite built in high Earth orbit that uses microwave power transmission to beam solar power to a very large antenna on Earth where it can be used in place of conventional power sources. The advantage to placing the solar collectors in space is the unobstructed view of the Sun, unaffected by the day/night cycle, weather, or seasons. However, the costs of construction are very high, so it is unlikely the SPS will be able to compete with conventional sources unless there is a big reduction in the costs associated with launching massive satellites into space, unless a space-based manufacturing industry develops and they can be built in orbit. History The SPS concept has been around since late 1968, but was considered impractical due to the lack of an efficient method of sending the power down to the Earth for use. Things changed in 1974 when Peter Glaser was granted patent number 3,781,647 for his method of transmitting the power to Earth using microwaves from a small antenna on the satellite to a much larger one on the ground, known as a rectenna. Glasser's work took place at Author D. Little, Inc., who employed Glaser as a vice-president. NASA then became interested and granted them a contract to lead four other companies in a broader study in 1972. They found that while the concept had several major problems, chiefly the expense of putting the required materials in orbit and the lack of experience on projects of this scale in space, it showed enough promise to merit further investigation and research. Most major aerospace companies then became briefly involved in some way, either under NASA grants or on their own money, to preserve a chance at the large contracts that would have been let out had the decision been made to go ahead with this concept. At the time the needs for electricity were booming, and there seemed to be no end in demand. When power use levelled off in the 1970s, the concept was shelved. More recently the concept has again become interesting, generally due to increased energy demands and costs. At some price point the high construction costs of the SPS become favourable due to their low-cost delivery of power, but this price point remains far higher than current rates. Nevertheless continued advances in material science and space transport continue to whittle away at the startup cost of the SPS. Description The SPS essentially consists of three parts: 1. a huge solar collector, typically made up of solar cells 2. a microwave antenna on the satellite, aimed at Earth 3. an antenna occupying a large area on Earth to collect the power The SPS concept arose because space has several major advantages over earth for the collection of solar power. There is no air in space, so the satellites would receive somewhat more intense sunlight, unaffected by weather. In a geosynchronous orbit an SPS would be illuminated over 99% of the time. The SPS would be in Earth's shadow on only a few days at the spring and fall equinoxes; and even then for a maximum of an hour and a half late at night when power demands are at their lowest. This allows expensive storage facilities necessary to earth-based system to be avoided. In most senses the SPS concept is simpler than most power systems here on Earth. This includes the structure needed to hold it together, which in orbit can be considerably lighter due to the lack of gravity. Some early studies looked at solar furnaces to drive conventional turbines, but as the efficiency of the solar cell improved this concept eventually became impractical. In either case another advantage of the design is that waste heat is re-radiated back into space, instead of warming the biosphere as with conventional sources. The Earth-based rectenna is also key to the concept. It consists of a series of short dipole antennas, connected with a diode. Microwaves broadcast from the SPS are received in the dipoles with about 85% efficiency. With a conventional microwave antenna the reception is even better, but the cost and complexity is considerably greater. Rectennas would be about 5 km across, and receive enough microwaves to be a concern. Some have suggested locating them offshore, but this presents problems of its own. For best efficiency the satellite antenna must be between 1 and 1.5 kilometers in diameter and the ground rectenna around 14 kilometers by 10 kilometers. For the desired microwave intensity this allows transfer of between 5 and 10 gigawatts of power. To be cost effective
Re: [iagi-net-l] RE: IAGI : SEMINAR ON INDONESIAN MINERAL COAL DISCOVERIES, BOGOR, 18 - 20 SEPTEMBER 2005
Benz Tolong saya didafarkan untuk seminar dan pembelian buku nya satu copy. Terima kasih. Si - Abah - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] kok minggu tutp?
Mang Okim dan Bu Ai yang baik budi Kemarin teman saya ke Bandung bermaksud untuk lihat warungnya yang di Pajajaran , ekh kok tutup ya. Bukankah mestimya hari sabtu dan minggu itu panen ? Hehehe . Mengingat hari hari itu banyak tamu dari luar Bandung . Si Abah. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] RE: IAGI : SEMINAR ON INDONESIAN MINERAL COAL DISCOVERIES, BOGOR, 18 - 20 SEPTEMBER 2005
I A G I SEMINAR ON INDONESIAN MINERAL COAL DISCOVERIES New Discoveries On Indonesian Mineral Coal Deposits Bogor, 18 - 20 September 2005 BACKGROUND: It has been quite long time that the Indonesian discovery history of mineral and coal deposits and its models have not been published comprehensively. Last publication of the similar topic was in 1994, compiled in the Journal of Geochemical Exploration, Vol. 50, Nos. 1-3, and Special Issues: Mineral Deposits of Indonesia - Discoveries of the Past 25 Years. Currently, although there are still many non-technical issues faced by Indonesian mining industry, the prices of some worldwide commodities have been climbed up triggering the commencement of exploration activities in the country. Therefore, now is the time to document and publish the mineral and coal knowledge during the last ten years through a Seminar on Indonesian Mineral and Coal Discoveries. PROGRAMS: * Field Trip: Pongkor Gold Mine, September 18, 2005 * Seminar, September 19 - 20, 2005 * Launching IAGI Special Issues: Indonesian Mineral Coal Discoveries 2005 TECHNICAL PRESENTATION: 1. Challenges To Develop The Tayan Lateritic Bauxite Deposit, West Kalimantan - ANTAM 2. The Buli Lateritic Nickel Deposit, Halmahera Island - ANTAM 3. The Cibaliung Gold Deposit, Banten, Discovery To Decision To Mine - AUSTINDO 4. Notes On The Discovery, Geology and Mining of The Riska Gold Deposit, North Sulawesi Sulawesi - AVOCET 5. Indonesian Iron Ores: Potential and Challanges To Develop - DIM 6. The Discovery of Wabu Ridge Gold Skam, Papua - FREEPORT 7. The Discovery, Geology, Alteration and Mineralization of Deep MLZ Skam Copper - Gold Deposit, Papua - FREEPORT 8. Pioneering Exploration for VMS Base Metal Deposit in Haruku, Maluku - INGOLD 9. Bengalon Coal Deposit, Kalimantan: Re-Activated Exploration - KPC 10. Martabe Gold Deposit, North Sumatera: A High Sulfidation System - NEWMONT 11. The Elang Porphyry Copper and Gold Mineralization Style, Sumbawa Indonesia - NEWMONT 12. Indonesian Coal Bed Methane - SOLID ENERGY 13. Indonesian Bentonite: Case Study in Western Java - SACN 14. Upgraded Brown Coal (UBC), A Technology To Reduce Moisture Content of Coal - TEKMIRA 15. Indonesian Coking Coal: Occurrences and Properties - TRISAKTI VENUE: Seminar will be held in HOTEL SALAK, Bogor. Jl. Ir. H. Juanda No. 8 Telp: 62 251 350400 REGISTRATION FEE: A. BEFORE : AUGUST 31st, 2005 * Field Trip: Rp. 300.000 (for 30 partisipants only) * Seminar: Rp. 500.000 (for 150 partisipants only) * Purchasing Book of Indonesian Mineral Coal Discoveries: Rp. 300.000 (Limited Copy) B. AFTER: AGUSTUS 31st, 2005 * Field Trip: Rp. 450.000 * Seminar: Rp. 650.000 * Purchasing Book of Indonesian Mineral Coal Discoveries: Rp. 400.000 For Detail Information Please Contact: SECRETARIAT: Indonesian Association of Geologists (IAGI) Mineral Coal Building 6th Floor Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH, No. 10 South Jakarta 128270 Contact Persons: LINA / SUTARJO / IIE / ADY Phone.: (021) 83702848 Fax.: (021) 83702577 E-mail: [EMAIL PROTECTED]
[iagi-net-l] [JCS2005 NEWS] Koreksi Kursus JCS2005 (Seismic Data Processing and Advanced Processing : Case Study for Structural and Stratigraphic Interpretations and Fluid Identification)
Kepada Yth. Ahli GG dan Pertambangan Indonesia Sehubungan dengan flyer kursus yang akan diadakan dalam kegiatan JCS2005, maka terdapat koreksi pada salah satu kursus tersebut, yaitu Seismic Data Processing and Advanced Processing. Koreksinya untuk kata liquid menjadi fluid, selengkapnya kami tuliskan kembali pada badan email di bawah ini. Atas nama panpel JCS2005, kami mohon maaf atas kekeliruan tersebut, khususnya kepada Bapak DR. Awalli Priyono selaku instruktur kursus tersebut. Terima kasih. Panpel JCS2005 Technical Program - Kursus === Pre-Convention Course : Seismic Data Processing and Advanced Processing : Case Study for Structural and Stratigraphic Interpretations and Fluid Identification Instructor : DR. Awalli Priyono November 27 28, 2005 at Hotel Shangri-La, Surabaya About the Course This course will address the fundamentals of seismic data processing, emphasize the problems and provide solution of dealing with the problems of land, marine and transition zone and several kind qualities of seismic data. Several cases will be discussed how to improve the data with the main purpose for structural and/or stratigraphic interpretation. In this course, advanced processing such as inversion of post stack and pre stack data for lithological and fluid identification will be provided. Problems related to the seismic quality and inverted data will also be discussed in this course. The participants will be given some real data examples. This course is more emphasize in application aspects rather than theoretical and workshop will be provided. Who Should Attend The course is recommended for geophysicists, geologists, petroleum/reservoir engineers or engineers. Course Instructors The course instructor is DR. Awali Priyono, senior lecture at Geophysic Program, Departemen of Geophysic and Meteorology, Faculty of Earth Sciences and Mineral Technology, ITB. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] 3D Modeling untuk thin reservoir
Saya kebetulan lagi mengerjakan 3D Geological Modeling dengan menggunakan Petrel. Untuk beberapa reservoir yang relatif tebal (15-25 m) saya tidak mengalami kesulitan untuk membuat facies modeling dan petrophysical modelingnya. Untuk distribusi lateralnya, saya menggunakan metode ( bbrp diantaranya adalah gabungan ) antara object based modeling (stochastic) atau SIS/SGS dengan menggunakan flowline atau 2D/3D trend dari seismic dan beberapa variasi dari variogram range. Dari bbrp reservoir tebal tersebut, saya coba juga menggunakan seismic (attribute) cube (dengan melihat xplot, bbrp diantaranya, saya melihat adanya korelasi positif antara property dan value dari seismic tersebut) untuk mengontrol distribusi facies/petrophysical modeling. Atau dengan menggunakan xplot lainnya, misalnya X=PhieT dan Y=Phie untuk porosity modeling atau X=Phie dan Y=Vclay untuk Vclay modeling (korelasi koefisien). Untuk permeability modeling dan SwJ Func saya ikatkan ke facies dan petrophyical modeling. Dan hasilnya, so far antara modeling dan kalkulasi engineering (dynamic modeling) dalam range yang bisa ditolerir. Permasalahannya adalah, sekitar 70% dari reservoir di field saya (fluvial – marginal marine, di Malay Basin) mempunyai ketebalan sekitar 3-10m, dimana ketebalan ini jauh daripada tuning thickness dari seismic yang ada. Dan saya melihat, uncertainties memodelkan thin reservoirs (distribusi lateralnya, terutama facies modeling) ini sangat besar sekali, akhirnya, metode trial/error dengan bbrp realisasi saya coba lakukan. Dan tetap, hasilnya masih sangat sangat terbuka untuk diskusi. Mohon pencerahan dari rekan2 yang terutama bekerja di thin reservoir ? Terimakasih banyak, Adi Trianto