[iagi-net-l] Fwd: "PERMISSIVENESS" - By MT Zen
Saya teruskan dari pak Sugeng.. salam, .heru. >"Sugeng Hartono" [EMAIL PROTECTED] wrote: >Bung Heru, >silahkan, semoga berguna. ini baru saya terima dari kompas. >Saya kirim ke IAGI kok mbalik terus. >salam, >sugeng "PERMISSIVENESS", Membiarkan Kejahatan Kecil Menjadi Besar Oleh MT Zen DALAM tulisan Di Pinggir Kegalauan penulis menyebutkan, saat ini bangsa Indonesia berada di pinggir kegalauan (on the brink of chaos). Menjelang Perang Dunia II keadaan di Austria sangat tidak menentu. Suasana putus asa mencengkeram, tetapi tidak ada sesuatu yang terjadi (setidaknya saat itu), hanya putus asa. Seorang wartawan kawakan John Gunther (pengarang Inside Europe) melukiskan, Het volk is hopeloos, het land is reddeloos en de regeering raadeloos (Bangsanya tidak berpengharapan lagi, negerinya tidak lagi dapat diselamatkan, dan pemerintahnya tidak punya ikhtiar apa-apa lagi). [Memang, karena diterjemahkan bunyinya kurang menggigit]. Keadaan di Indonesia kini juga begitu. Pemerintah tak berwibawa, karena tidak ada law and order. Semua orang bertindak semaunya, di mana-mana kecenderungan main hakim sendiri meningkat. Kedapatan mencuri sepeda mot or digebuk, disiram bensin lalu dibakar. Dicurigai maling, dikeroyok sampai mati. Dilarang berbuat sesuatu atau ditegur malah menjadi beringas, unjuk rasa, lempar batu, menghancurkan kantor atau toko, lalu dibakar. Pendek kata, pemerintahan Abdurrahman Wahid tidak berwibawa. Namun, kekacauan ini sudah dimulai sejak berakhirnya Orde Baru. Anggota kepolisian takut ambil tindakan karena takut muncul kerusuhan lebih besar. Setiap pengerahan masa mudah berubah menjadi huru-hara tak terkendali. People power tidak mungkin di Indonesia karena akan berubah menjadi penjarahan besar-besaran, tanpa atau dengan provokator. Sebagaimana pernah disebutkan dalam tulisan terdahulu banyak faktor-faktor psikologi, sosio-kultural, dan sosial-ekonomi ikut berperan, terutama bila terlalu lama menganggur, lapar, dan... jengkel. Ketimpangan sosial melahirkan kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial merupakan waktu yang menunggu penyulut saja."Permissiveness" Kali ini yang mau dibahas adalah salah satu di antara banyak faktor itu dan disebut permissiveness, yakni kebiasaan membiarkan kejahatan kecil berkembang menjadi besar. Perampok atau pembunuh besar biasanya mulai dengan kejahatan kecil. Mencuri uang lima sen, lalu mencuri ayam, mencuri sesuatu yang lebih berharga dari toko swalayan; meminta upeti dari sesama segerombolan, lalu mulai memeras, akhirnya menodong. Kemudian lebih nekat, merampok (bank), kadang (meski semula tidak diniatkan tetapi karena tertangkap basah) disertai penganiayaan bahkan pembunuhan. Di lain pihak, pemerintah turut bersalah, bahkan sangat bersalah. Lihat orang yang semula berjualan di trotoar, lambat-laun mengambil seluruh trotoar, lalu pindah ke pinggir jalan dan lambat-laun ke tengah jalan. Bila mau ditertibkan mereka marah, unjuk rasa, dan membakar. Atau pedagang itu terserempet kendaraan bermotor, mereka naik pitam, timbul perkelahian, memicu kerusuhan besar (membunuh dan mem bakar). Lihat apa yang terjadi pada 13 Mei 2000. Jika hal itu ditangani serius dari awal dan dicari sumbernya, kejadian itu mungkin tidak terjadi. Pokok masalah ialah: masyarakat kehilangan kepercayaan kepada pemerintah, kepada aparat pemerintah dan "wakil-wakil rakyat". Pemerintah atau aparat pemerintah tidak pernah bertindak dari awal. Selalu mebiarkan persoalan berlarut-larut, tidak tanggap. Hampir semua ketegangan dan selisih paham bermula dari membiarkan kesalahan-kesalahan kecil yang tidak dibenahi sejak awal dan lambat laun menjadi perselisihan besar. Orang Perancis mengatakan Le diable vienent dans un petit pat (setan itu datang menghampiri dengan langkah-langkah kecil). Karyawan-karyawan di kantor tidak dibiasakan berhemat dengan kertas, dengan pensil, dengan paper clips. Tidak ada sedikit pun concern, terutama bila menyangkut barang-barang yang merupakan milik kantor (milik umum). Perhatikan keran air yang rusak dan air mengalir terus. B ak atau ember sudah penuh. Tidak ada tangan yang ringan menutup keran itu; atau kalau keran rusak memberitahu yang berwenang agar diperbaiki. Jangan berkata orang Indonesia tidak pandai merawat barang, tetapi harus barang miliknya sendiri. Lihat penggemar Harley Davidson. Harley Davidson dari zaman Majapahit yang berjalan dengan laang masih baik karena dirawat dengan baik. Tetapi, begitu Harley Davidson menjadi milik publik, motor yang megah-bagus itu sekonyong-konyong berubah menjadi besi tua. Perhatikan betapa semrawutnya lalu lintas di Indonesia. Semua orang berkata "semua itu terjadi karena jumlah kendaraan bertambah, sedangkan panjang ruas jalan tidak bertambah". Benar, benar sekali.
RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport)
Bukan pak dia itu pak, dia itu mbak pak ARIEF BUDIMAN Pertamina - Eksplorasi Sumatra Phone : (021) 350 2150 ext.1782 Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 Home: (021) 809 2618 -Original Message- From: Harry Kusna [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 05, 2006 12:14 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport) Iya Pak. Terimakasih Pak Yuriza. Wass. HK Hendrawan Arief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jadi kesimpulannya spheroid sama dengan ellipsoid ya ? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 04, 2006 7:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport) Hallo Arief, System ditempat saya lagi lambat betul . dari tadi ngeclick sesuatu kok yang diclick nggak muncul muncul ... jadi saya bosen dan mending ngurusi iaginet he he he Boleh dong ya bantuin pak Harry . Spheroid alias ellipsoid itu adalah bidang matematis. dia berupa model matematis bumi kita Sementara geoid dibikin berdasarkan gravitasi bumi, dia dibuat untuk merepresentasikan muka laut . Akibatnya kedua barang ini agak berbeda dimana ellipsoid akan smooth permukaannya sementara geoid akan berondulasi , ondulasi yang paling besar ada di lautan hindia sedalam -100 m dan di atlantik pasific setinggi 70 m jadi laut itu tidak smotth ... dan MSL bergantung pada datum yang diambil |-+---> | | "Hendrawan Arief" | | | | | rgi-mp.com> | | | | | | 04/01/2006 08:18 AM | | | Please respond to iagi-net | | | | |-+---> >--- ---| | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport) | >--- ---| Iseng-iseng akh , Pak Harry. Kalo bedanya geoid dan spheroid itu apa ya ? apakah barang yg sama ? atau sama sekali berbeda? Salam, This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/gr
Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport)
Pak Noor, saya juga mau dong... "Noor Syarifuddin" To: <[EMAIL PROTECTED] cc: anadoo.fr>Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport) 01/05/2006 01:43 AM Please respond to iagi-net Kloter ke-3 juga sudah saya dikirim. Sekali lagi maaf untuk rekan-rekan dari KPC, emailnya mental terus. Saya sudah kirim ke email pribadi rekan Zein, silakan minta copy ke beliau. Juga untuk pak Darwin di Tanjung, emailnya mental. Kalau lihat semangatnya para rekan untuk minta salinan makalah, saya optimis masalah ini bisa mendapat perhatian lebih serius di masa mendatang:-) salam, - Original Message - From: "Noor Syarifuddin" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, January 03, 2006 8:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport) > Sudah saya kirim ulang, juga buat kang Ai.. > Rekan-rekan kloter ke-2, juga sudah saya kirim, mudah-mudahan sudah > diterima. Kalau belum juga, tolong saya diberitahu. Khusus rekan-rekan dari > Total Balikpapan (ada 3 orang) silakan unduh langsung di intranet sendiri > (lebih dekat kok sumbernya...:-). > > Ada dua rekan dari KPC (Zein dan Deddy), entah kenapa emailnya mental terus. > Kalau ada email lain, akan saya kirim ulang. > > salam, > > - Original Message - > From: "Hendrawan Arief" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, January 03, 2006 7:17 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need > koordinat tambang freeport) > > > Saya belum terima tuh,.hehe.. > > > -Original Message- > From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 03, 2006 3:37 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need > koordinat tambang freeport) > > Kang, > Sudah tak kirim, juga beberapa teman yang minta via japri. > Kalau ada yang belum terima, tolong saya diberitahu. > > salam, > - Original Message - > From: "Arief Budiman" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Friday, December 30, 2005 5:41 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need > koordinat tambang freeport) > > > Kirim ka urang atuh euy > > > > ARIEF BUDIMAN > Phone : (021) 350 2150 ext.1782 > Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 > Home: (021) 809 2618 > > > -Original Message- > From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, December 29, 2005 4:01 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need > koordinat tambang freeport) > > Yup, berbeda dengan persepsi umum bahwa koordinate lat-long sangat > dipengaruhi oleh system ellipsoid yang dipakai. Hal ini dikarenakan > masing-masing ellipsoidmempunyai karakteristik geometri tersendiri > seperti > disebutkan di bawah. > > Kalau ada yang berminat saya ada paper yang menjelaskan tentang hal ini > (japri). > > salam, > > > - Original Message - > From: "Hendrawan Arief" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Thursday, December 29, 2005 9:16 AM > Subject: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need > koordinat tambang freeport) > > > > Nah, masalah yang saya dapati ternya kalau Saya coba mentransformasikan > scoordiante system , misalnya dari WGS84 ke WGS72 (dua-duanya dalam > bentuk lat long), ada beberapa koreksi parameter (datum shift > parameter), seperti: > - translation along axis tertentu (sya lupa lagi) sekitar minus 4.5 > meter > - rotation dari sumbu tertentu (yg ini saya lupa lagi juga, hehe..) > sekitar > plus 0.554 detik > - kemudian ada juga yg namanya scale factor sekitar 0.2263 ppm > > Artinya dengan adanya parameter shifting ini, tentunya bacaan lat/long > system WGS84 dengan WGS72 berbeda nantinya, walopun perbedaan ini tidak > terlalu signifikan. > > > Mungkin ada rekan lain yang lebih mumpuni, yg bias memberikan > pencerahan.., monggo.. > > > Salam, > > > > -Original Message- > From: R.P. Koesoemadinata [mail
RE: [iagi-net-l] cari info-thin section
Ada tarif mahasiswa dengan surat pengantar dari Jurusan/ Fakultas. Biasanya mahasiswa baik S-1, S-2, maupun S-3 bimbingan saya menggunakan fasilitas ini, di lab SDM (Sumber Daya Mineral) Jl. Sukarno-Hatta Bandung, tarif sangat terjangkau. Yatno (YSY) > ada satu lagi : pak Entu Sukamtu Telp.022 7218709 > kalau yang ini home industri, dia pensiunan p3g yang > punya peralatan standar untuk membuat sayatan, tapi > mungkin blue dye nya tidak bisa.. coba saja di telp > dulu.. > > salam, > heru > > --- "Graha, Satia (grhs)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >> Pak...bapapk bisa coba menghubungi Pak Karyono, dari >> TEKMIRA (dulu >> PPTM), di Jalan Jend Sudirman Bandung. No HP nya >> 08156109342..mudah2an >> bisa pak.. >> >> Salam >> >> Satia Graha >> >> -Original Message- >> From: Soerya Adhi [mailto:[EMAIL PROTECTED] >> Sent: Wednesday, January 04, 2006 1:03 PM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: [iagi-net-l] cari info-thin section >> >> Dear all, >> Maaf mengganggu diskusinya sedikit. >> Dimana ya di Pulau Jawa ini yang bisa membantu >> membuatkan petrographic >> thin section dengan blue-dyed impregnation serta >> staining dengan >> alizarin red-s dan potassium ferrycyanid. >> Dan yang paling penting harganya terjangkau oleh >> mahasiswa atau >> geologist jelata... >> Kalo ke corelab kan mahal banget buat mahasiswa. >> Jika ada yang mengetahui, dengan amat sangat dimohon >> untuk bisa >> membagikan informasinya. >> Bisa lewat milis ataupun japri. >> >> Terimakasih sebelumnya >> -soerya- >> >> >> > - >> To unsubscribe, send email to: >> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >> To subscribe, send email to: >> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >> IAGI-net Archive 1: >> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net Archive 2: >> http://groups.yahoo.com/group/iagi >> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina >> > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id >> Komisi SDM/Pendidikan : Edy >> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) >> Komisi Karst : Hanang >> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) >> Komisi Sertifikasi : M. >> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) >> Komisi OTODA : Ridwan >> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau >> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi >> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) >> Komisi Database Geologi : Aria A. >> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) >> > - >> >> > > > > > __ > Yahoo! DSL Something to write home about. > Just $16.99/mo. or less. > dsl.yahoo.com > > > - To > unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi > SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport)
Iya Pak. Terimakasih Pak Yuriza. Wass. HK Hendrawan Arief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jadi kesimpulannya spheroid sama dengan ellipsoid ya ? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 04, 2006 7:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport) Hallo Arief, System ditempat saya lagi lambat betul . dari tadi ngeclick sesuatu kok yang diclick nggak muncul muncul ... jadi saya bosen dan mending ngurusi iaginet he he he Boleh dong ya bantuin pak Harry . Spheroid alias ellipsoid itu adalah bidang matematis. dia berupa model matematis bumi kita Sementara geoid dibikin berdasarkan gravitasi bumi, dia dibuat untuk merepresentasikan muka laut . Akibatnya kedua barang ini agak berbeda dimana ellipsoid akan smooth permukaannya sementara geoid akan berondulasi , ondulasi yang paling besar ada di lautan hindia sedalam -100 m dan di atlantik pasific setinggi 70 m jadi laut itu tidak smotth ... dan MSL bergantung pada datum yang diambil |-+---> | | "Hendrawan Arief" | | | | | rgi-mp.com> | | | | | | 04/01/2006 08:18 AM | | | Please respond to iagi-net | | | | |-+---> >--- ---| | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport) | >--- ---| Iseng-iseng akh , Pak Harry. Kalo bedanya geoid dan spheroid itu apa ya ? apakah barang yg sama ? atau sama sekali berbeda? Salam, This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less
RE: [iagi-net-l] turn over
Kalau BI lain lagi (Beyond Infinity . ) LL -Original Message- From: Darman, Herman H BSP-TSX/4 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 05, 2006 10:16 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] turn over BP juga singkatan dari Brunei Petroleum. Perusahaan minyak milik pemerintah Brunei. -Original Message- From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 22 December 2005 17:05 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] turn over Jangankan orang diluar BP, employee BP aja banyak yang masih bingung dengan arti BP. Sepengetahuan saya, "Beyond Petroleum" itu adalah Motto atau slogannya BP dan bukan kepanjangan dari BP. Dulunya BP kependekan dari British petroleum tapi setelah merger, BP is BP dan tidak memiliki kepanjangan lagi. Tapi memang diluar BP dikenal sebagai Beyond Petroleum Mudah-mudahan tidak membingungkan edo -Original Message- From: Achmad Luthfi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 22, 2005 2:19 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] turn over Kalo Anda pernah lihat berbagai iklan bp di masmedia luar negeri, bp menyebut dirinya dalam kepanjangan "beyond petroleum" (tentunya ini setelah bergabung bp+Amoco dan setelah punya logo baru) Salam, LTH -Original Message- From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 22, 2005 9:57 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] turn over Saya baru dengar nama perusahaan migas "Beyond Petrolium Indonesia" (lihat nomor 11). Apakah ini bukan British Petroleum Indonesia ? Thanks. Iman -Original Message- From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 22, 2005 8:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] turn over Fer... sebagai information gambaran umum hasil survey di dalam negeri, ...ada beberapa Perusahaan pertambangan dan perminyakan di dalamnya: No. 25, Year: XVII; December 19, 2005 Warta Ekonomi - in Indonesian Profil : Yang menjadi Favorit Para Karyawan === Berikut adalah peringkat 20 besar perusahaan yang paling diidamkan karyawan sebagai tempat bekerja. Pemeringkatan sesuai hasil survey Warta Ekoomi pada 2-14 Oktober 2005 terhadap 1.103 karyawan dari berbagai perusahaan. Tersaji juga peingkat hasil survey yang sama tahun lalu. 1.PT Astra International Tbk. Status : PMDN Sektor Usaha: Otomotif Peringkat 2004: 3 Pamor Astra sebagai salah satu perusahaan favorit tempat bekerja memang tak pernah surut. Kesejahteraan karyawan dan gaji yang lebih baik menjadi dua alasan utama yang membuat Astra terpilih sebagai perusahaan paling diidamkan pada 2005. Ini tentu tak lepas pula dari kinerja Astra yang terus membaik. Dalam periode sembilan bulan pertama 2005 saja, kenaikan laba bersih Astra meningkat sebesar 12,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp.4triliun. 2. PT Pertamina = Status : BUMN Sektor Usaha: Pertambangan minyak & gas Peringkat 2004: 2 Meski didera berbagai persoalan, perusahaan ini tetap menduduki peringkat kedua perusahaan paling diidamkan tahun 2005. Perusahaan yang kini dikomandoi Widya Purnama (mantan dirut Indosat) ini berancang-ancang untuk menjadi perusahaan migas yang unggul, maju dan terpandang. Oleh karena itu, tak heran jika kinerjanya pun terus dipcau dengan peningkatan EBITDA di sector hulu yang mencapai 47,75% pada semester I tahun 2005 lalu. 3. PT Unilever Indonesia Tbk. === Status : PMA Sektor Usaha: Barang-barang konsumsi Peringkat 2004: 1 Jika tahun lalu perusahaan Belanda ini menempati urutan teratas perusahaan paling diidamkan, tahun ini "hanya" menempati urutan ketiga. Sebanyak 5,384% responden memilih Unilever sebagai perusahaan idaman tempat bekerja. Dilihat dari sisi kinerja, prestasi perusahaan ini cenderung stabil. Dengan membukukan laba bersih sebesar Rp.1,199 triliun per September 2005, perusahaan ini masih layak jadi idaman para pekerja. 4. PT Telkom Tbk. == Status : BUMN Sektor Usaha: Telekomunikasi Peringkat 2004: 5 Pertumbuhan layanan fixed wireless access dengan merek TelkomFlexi sebesar 244% memberikan kontribusi pendapatan yang cukup significant bagi Telkom. Maka, wajar jika nama Telkom masih cukup diperhitungkan di industri telekomunikasi Tanah Air. Modal itu pula yang menjadikan perusahaan yang berdiri sejak 1882 masih menjadi incaran para pekerja. 5. PT Caltex Pasific Indonesia === Status : PMA Sektor Usaha: Pertambangan minyak Peringkat 2004: 16 Setelah Pertamina, perusahaan minyak lainnya yang menjadi idaman para pekerja adalah Caltex. Selain merupakan perusahaan multinasional, besarnya gaji dan fasilitas yang diberikan perusahaan menjadi alasan utama para pekerja menjatuhkan pilihannya pada Caltex. 6. PT Indofood
RE: [iagi-net-l] turn over
Apa yang dijelaskan Edo benar adanya, BP adalah BP. Tapi dalam prakteknya guna memenuhi kebutuhan sosialisasi suatu program kerja internal, imej dari kumpeni, usaha-usaha "safety", slogan, dll, maka sering kata "BP" ini di artikan menjadi Best Performance, Beyond Petroleum, dll yang tentunya Anda semua tahu sendiri dong kalau orang melayu membuat plesetan kepanjangan dari suatu singkatan kan sangat kreatifboth bad and good tentunya. Untuk beyond petroleum itu sendiri diartikan bahwa BP sekarang ini bukan mutlak merupakan perusahaan yg bergerak di petroleum saja, tapi sudah memulai research di energi alternatif lainnya spt solar energy misalnya. Oleh karenanya mereka menyebut kata "beyond". Mudah-mudahan ini pun tidak menambah kebingungan spt yang dikhawatirkan Edo. Salam, kuntadi -Original Message- From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 22 December 2005 17:05 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] turn over Jangankan orang diluar BP, employee BP aja banyak yang masih bingung dengan arti BP. Sepengetahuan saya, "Beyond Petroleum" itu adalah Motto atau slogannya BP dan bukan kepanjangan dari BP. Dulunya BP kependekan dari British petroleum tapi setelah merger, BP is BP dan tidak memiliki kepanjangan lagi. Tapi memang diluar BP dikenal sebagai Beyond Petroleum Mudah-mudahan tidak membingungkan edo -Original Message- From: Achmad Luthfi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 22, 2005 2:19 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] turn over Kalo Anda pernah lihat berbagai iklan bp di masmedia luar negeri, bp menyebut dirinya dalam kepanjangan "beyond petroleum" (tentunya ini setelah bergabung bp+Amoco dan setelah punya logo baru) Salam, LTH -Original Message- From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 22, 2005 9:57 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] turn over Saya baru dengar nama perusahaan migas "Beyond Petrolium Indonesia" (lihat nomor 11). Apakah ini bukan British Petroleum Indonesia ? Thanks. Iman -Original Message- From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 22, 2005 8:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] turn over Fer... sebagai information gambaran umum hasil survey di dalam negeri, ...ada beberapa Perusahaan pertambangan dan perminyakan di dalamnya: No. 25, Year: XVII; December 19, 2005 Warta Ekonomi - in Indonesian Profil : Yang menjadi Favorit Para Karyawan === Berikut adalah peringkat 20 besar perusahaan yang paling diidamkan karyawan sebagai tempat bekerja. Pemeringkatan sesuai hasil survey Warta Ekoomi pada 2-14 Oktober 2005 terhadap 1.103 karyawan dari berbagai perusahaan. Tersaji juga peingkat hasil survey yang sama tahun lalu. 1.PT Astra International Tbk. Status : PMDN Sektor Usaha: Otomotif Peringkat 2004: 3 Pamor Astra sebagai salah satu perusahaan favorit tempat bekerja memang tak pernah surut. Kesejahteraan karyawan dan gaji yang lebih baik menjadi dua alasan utama yang membuat Astra terpilih sebagai perusahaan paling diidamkan pada 2005. Ini tentu tak lepas pula dari kinerja Astra yang terus membaik. Dalam periode sembilan bulan pertama 2005 saja, kenaikan laba bersih Astra meningkat sebesar 12,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp.4triliun. 2. PT Pertamina = Status : BUMN Sektor Usaha: Pertambangan minyak & gas Peringkat 2004: 2 Meski didera berbagai persoalan, perusahaan ini tetap menduduki peringkat kedua perusahaan paling diidamkan tahun 2005. Perusahaan yang kini dikomandoi Widya Purnama (mantan dirut Indosat) ini berancang-ancang untuk menjadi perusahaan migas yang unggul, maju dan terpandang. Oleh karena itu, tak heran jika kinerjanya pun terus dipcau dengan peningkatan EBITDA di sector hulu yang mencapai 47,75% pada semester I tahun 2005 lalu. 3. PT Unilever Indonesia Tbk. === Status : PMA Sektor Usaha: Barang-barang konsumsi Peringkat 2004: 1 Jika tahun lalu perusahaan Belanda ini menempati urutan teratas perusahaan paling diidamkan, tahun ini "hanya" menempati urutan ketiga. Sebanyak 5,384% responden memilih Unilever sebagai perusahaan idaman tempat bekerja. Dilihat dari sisi kinerja, prestasi perusahaan ini cenderung stabil. Dengan membukukan laba bersih sebesar Rp.1,199 triliun per September 2005, perusahaan ini masih layak jadi idaman para pekerja. 4. PT Telkom Tbk. == Status : BUMN Sektor Usaha: Telekomunikasi Peringkat 2004: 5 Pertumbuhan layanan fixed wireless access dengan merek TelkomFlexi sebesar 244% memberikan kontribusi pendapatan yang cukup significant bagi Telkom. Maka, wajar jika nama Telkom masih cukup diperhitungkan di industri telekomunikasi Tanah Air. Modal itu pula yang menjadikan perusahaan yang berdiri seja
RE: [iagi-net-l] turn over
BP juga singkatan dari Brunei Petroleum. Perusahaan minyak milik pemerintah Brunei. -Original Message- From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 22 December 2005 17:05 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] turn over Jangankan orang diluar BP, employee BP aja banyak yang masih bingung dengan arti BP. Sepengetahuan saya, "Beyond Petroleum" itu adalah Motto atau slogannya BP dan bukan kepanjangan dari BP. Dulunya BP kependekan dari British petroleum tapi setelah merger, BP is BP dan tidak memiliki kepanjangan lagi. Tapi memang diluar BP dikenal sebagai Beyond Petroleum Mudah-mudahan tidak membingungkan edo -Original Message- From: Achmad Luthfi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 22, 2005 2:19 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] turn over Kalo Anda pernah lihat berbagai iklan bp di masmedia luar negeri, bp menyebut dirinya dalam kepanjangan "beyond petroleum" (tentunya ini setelah bergabung bp+Amoco dan setelah punya logo baru) Salam, LTH -Original Message- From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 22, 2005 9:57 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] turn over Saya baru dengar nama perusahaan migas "Beyond Petrolium Indonesia" (lihat nomor 11). Apakah ini bukan British Petroleum Indonesia ? Thanks. Iman -Original Message- From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 22, 2005 8:10 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] turn over Fer... sebagai information gambaran umum hasil survey di dalam negeri, ...ada beberapa Perusahaan pertambangan dan perminyakan di dalamnya: No. 25, Year: XVII; December 19, 2005 Warta Ekonomi - in Indonesian Profil : Yang menjadi Favorit Para Karyawan === Berikut adalah peringkat 20 besar perusahaan yang paling diidamkan karyawan sebagai tempat bekerja. Pemeringkatan sesuai hasil survey Warta Ekoomi pada 2-14 Oktober 2005 terhadap 1.103 karyawan dari berbagai perusahaan. Tersaji juga peingkat hasil survey yang sama tahun lalu. 1.PT Astra International Tbk. Status : PMDN Sektor Usaha: Otomotif Peringkat 2004: 3 Pamor Astra sebagai salah satu perusahaan favorit tempat bekerja memang tak pernah surut. Kesejahteraan karyawan dan gaji yang lebih baik menjadi dua alasan utama yang membuat Astra terpilih sebagai perusahaan paling diidamkan pada 2005. Ini tentu tak lepas pula dari kinerja Astra yang terus membaik. Dalam periode sembilan bulan pertama 2005 saja, kenaikan laba bersih Astra meningkat sebesar 12,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp.4triliun. 2. PT Pertamina = Status : BUMN Sektor Usaha: Pertambangan minyak & gas Peringkat 2004: 2 Meski didera berbagai persoalan, perusahaan ini tetap menduduki peringkat kedua perusahaan paling diidamkan tahun 2005. Perusahaan yang kini dikomandoi Widya Purnama (mantan dirut Indosat) ini berancang-ancang untuk menjadi perusahaan migas yang unggul, maju dan terpandang. Oleh karena itu, tak heran jika kinerjanya pun terus dipcau dengan peningkatan EBITDA di sector hulu yang mencapai 47,75% pada semester I tahun 2005 lalu. 3. PT Unilever Indonesia Tbk. === Status : PMA Sektor Usaha: Barang-barang konsumsi Peringkat 2004: 1 Jika tahun lalu perusahaan Belanda ini menempati urutan teratas perusahaan paling diidamkan, tahun ini "hanya" menempati urutan ketiga. Sebanyak 5,384% responden memilih Unilever sebagai perusahaan idaman tempat bekerja. Dilihat dari sisi kinerja, prestasi perusahaan ini cenderung stabil. Dengan membukukan laba bersih sebesar Rp.1,199 triliun per September 2005, perusahaan ini masih layak jadi idaman para pekerja. 4. PT Telkom Tbk. == Status : BUMN Sektor Usaha: Telekomunikasi Peringkat 2004: 5 Pertumbuhan layanan fixed wireless access dengan merek TelkomFlexi sebesar 244% memberikan kontribusi pendapatan yang cukup significant bagi Telkom. Maka, wajar jika nama Telkom masih cukup diperhitungkan di industri telekomunikasi Tanah Air. Modal itu pula yang menjadikan perusahaan yang berdiri sejak 1882 masih menjadi incaran para pekerja. 5. PT Caltex Pasific Indonesia === Status : PMA Sektor Usaha: Pertambangan minyak Peringkat 2004: 16 Setelah Pertamina, perusahaan minyak lainnya yang menjadi idaman para pekerja adalah Caltex. Selain merupakan perusahaan multinasional, besarnya gaji dan fasilitas yang diberikan perusahaan menjadi alasan utama para pekerja menjatuhkan pilihannya pada Caltex. 6. PT Indofood Sukes Makmur Tbk. == Status : PMDN Sektor Usaha: Makanan Peringkat 2004: 10 Tahun 2005 bisa dibilang sebagai tahun yang cukup berat bagi Indofood. Gempuran produk mi dari pesaing (Wings) sempat
RE: [iagi-net-l] Departemen Teknik Geologi ITB (was :Nama saya)
Sebagai tambahan, University Malaya sudah membuka program seperti ini. Waktu saya kunjungi mereka ada mahasiswa dari Libya (yang susah belajar di Ingris dan Amerika karena hubungan politik) dan Nigeria (yang mencari program belajar murah). Herman -Original Message- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 29 December 2005 08:40 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Departemen Teknik Geologi ITB (was :Nama saya) Apakah ITB sudah membuka program 'internasional'? Pengajarannya dalam bahasa Inggris. Kalau kita Universitas Brunei Darussalam, yang 'kemaren sore' saja, mendapat tanggapan positif. Terutama dari pelajar kawasan Asean. Mungkin karena didukung juga dengan link yang kuat dari industri dan Universitas di Inggris. Coba nggak ada kerjasama di eropa tersebut, saya pikr nggak akan ada yang berpikir sekolah di Brunei. Seperti kita mungkin berpikir ngapain ambil S2 di negara berkembang..? Kembali ke itb, Saya pikir pasar untuk Asia tenggara sangat luas. Negara-negara seperti : Vietnam, Myanmar, Thailand, Laos..dll.. sedang giat-giatnya menggali potensi SDA-nya. Karena sudah menjadi 'BHMN?', sudah saatnya mencari potensi lebih luas... Mudah2an Salam...kedepan semakin banyak terobosan-terobosan demi kemajuan pendidikan di Indonesia.. Salam, Amir A. Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ass.W.w., Wah ya maaf kalau singkatan Program Studi = PRODI seperti singkatan militer. Baku atau tidak dalam kaidah Bahasa Indonesia saya kurang tahu, tetapi di ITB hal tersebut sudah lazim dan digunakan secara luas. Secara resmi/official sih tidak disingkat, tetapi penggunaan singkatan hanya terbatas pada oral saat pertemuan/rapat-rapat saja. Terima kasih, Wassalam, Yahdi Zaim Departemen Teknik Geologi ITB - Original Message - From: "Nur Darodjat" To: Sent: Monday, December 05, 2005 8:44 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Departemen Teknik Geologi ITB (was :Nama saya) > Pak Zaim, > Apakah penyingkatan program studi menjadi prodi itu sudah sesuai dengan > kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar apa belum? > > Kalau sudah ya maaf, tetapi kok kedengarannya seperti singakatan-2 yang > dibuat oleh militer/polisi. Dan kenapa harus disingkat juga sih?? > > Nur > > -Original Message- > From: Yahdi Zaim [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, December 02, 2005 2:06 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Departemen Teknik Geologi ITB (was :Nama saya) > > Ass.W.W., > > Abah dan Teman2 IAGI-Net Yth., > > Abah, akan saya coba jawab sesuai dengan pertanyaan. Kalau kurang lengkap, > mohon teman2 yang lain dapat menambahkan. > > Mohon jangan bosan , ada beberapa pertanyaan praktis : > > : 1. Apakah seseorang calon mahasiswa (nantinya) , hanya akan > menyebutkan > dia daftar ke FIKTM - ITB saja ? Tanpa harus menyebutkan "deprtemen"- > seperti sekarang , contoh : " Saya mau daftar ke Tambang " , atau > cukup "saya mau daftar ke FIKTM " , atau bagaimana ? > > Jawab () : Karena Departemen rencananya tidak akan ada lagi, dan > pelaksana program pendidikan dan pengajaran adalah Progarm Studi (Prodi), > maka calon mahasiswa nantinya cukup menyebutkan Prodi pilhannya, seperti > yang sekarang ini : Prodi Teknik Geologi, Prodi Teknik Geofisika, Prodi > Tambang Eksplorasi, Prodi Teknik Perminyakan dstdst... > Harap diketahui, sekarang ini di Departemen Teknik Geologi, untuk S1 hanya > terdiri dari Prodi Teknik Geologi, sehingga mahasiswa (S1) sekarang ini > sebenarnya, resminya sebagai mahasiswa Program Studi Teknik Geologi. > Sebelumnya, di Departemen Teknik Geologi ada 2 Prodi yaitu Prodi Teknik > Geologi dan Prodi Teknik Geofisika. Kemudian, Prodi Teknik Geofisika > semakin > > berkembang lalu "memisahkan diri" dari Departemen Teknik Geologi membentuk > departemen/jurusan tersendiri dengan nama Departemen/Jurusan Teknik > Geofisika, dengan 1 Prodi Teknik Geofisika. > Untuk Program Pascasarjana (bacanya yang benar adalah PASCA, BUKAN PASKA > !!) - untuk S2 di Departemen Teknik Geologi kami memiliki 3 Prodi : Prodi > Geologi, Prodi Geologi Migas dan Prodi Hidrogeologi. > > : 2. Saya mulai mengerti bahwa dalam satu Program Studi , para > pengajar > akan berasal dari beberapa KK. > Pertanyaannya : Siapa yang akan menyusun dan bertanggung jawab dalam > penyusunan dan evaluasi satu Program Studi ? > > : KK dan Prodi di bawah pengelolaan Fakultas dan semua fakultas di > bawah ITB. Jadi nantinya yang menyusun dan mengevaluasi Prodi adalah ITB > cq > Fakultas. Kurikulum suatu Prodi adalah MILIK Perguruan Tinggi (PT) yang > dalam hal ini adalah ITB, dan sebagai pelaksananya adalah Fakultas dan > Prodi. Menurut kabar/informasi yang layak dipercaya, penyusunan kurikulum > nantinya tidak dilakukan oleh Fakultas atau Prodi, tetapi oleh ITB melalui > Satgas atau Komisi yang akan dibentuk dan ditetapkan oleh Pimpinan ITB, > dengan anggota dari fakultas/KK yang relevan dengan bidang studinya.
Re: [iagi-net-l] System Proy. Mercator untuk 1 peta Indonesia dari Barat ke Timur - Re: [iagi-net-l] coordinate system
Pak Frans, Saya selipkan respons saya thdp pertanyaan2 Bapak pada email Bapak di bawah. Mohon koreksinya jika saya salah. Wassalam, Harry Kusna Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Terima kasih banyak Pak Harry atas penjelasannya. terus parameter2 nya juga bisa dipakai satu (set) saja? parameter2 yang sudah ramai dibicarakan disini, mulai geoid, central meridian, correction factor dst. (HK) iya, karena kita menggunakan 1 ellipsoid (mis. WGS-84) dan memproyeksikannya ke satu system proyeksi (mis: UTM), maka semua parameter yg digunakan adalah sama, kecuali zone UTM-nya saja. Parameter ellipsoid yg digunakan adalah sama untuk tiap zone yaitu parameter WGS-84. Hanya central meridian akan berbeda-beda sesuai dng zone-nya. terus, gimana di daerah pertemuan antara bagian2 6 derajat tsb. saya pernah disusahin hal ini waktu mau bikin peta regional suatu daerah. akhirnya pakai patokan pulau (garis pantai) dan posisi production platform. (HK) di daerah pertemuan lembar2 UTM tsb, seharusnya titik2 yg dipetakan akan bertemu, karena kalau dilihat, titik yg paling kanan misalnya, dia akan terletak pada batas bujur maximum pd zone tsb, dan akan terletak pada batas bujur minimum pada zone berikutnya. Jika disambungkan, seharusnya, detail titik di daerah tsb akan berimpit, ditinjau dari kedua lembar zone UTM yg bertetangga. (setidak-tidaknya kesalahannya adalah konsisten, baik dari sisi kiri, maupun dari sisi kanan) fbs - Original Message From: Harry Kusna To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, January 03, 2006 10:11:27 AM Subject: [iagi-net-l] System Proy. Mercator untuk 1 peta Indonesia dari Barat ke Timur - Re: [iagi-net-l] coordinate system Pak Frans, Dng system proyeksi TM (Transverse Mercator), kita bisa memproyeksikan daerah Indonesia dng memilih meridian tertentu sebagai meridian sentralnya, tetapi seperti yg dikemukakan Pak Bambang, daerah Irian dan Sumatra akan terlihat "mengkeret". Dng system proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator), kita bisa menyambung2kan peta kita, sepanjang Indonesia, zone demi zone. Tetapi masalahnya, area yg dicover hanya sedikit2, selebar 6 derajat bujur, dng central meridian zone-nya di tengah-tengah, 3 derajat ke kiri dan 3 derajat ke kanan dari central meridian tsb., sehingga, untuk keseluruhan Indonesia, kita harus menyambung2kan lembar2 zone UTM tsb., yg jumlahnya lebih dari satu. Jika kita ingin satu proyeksi untuk semua, maka kita bisa memproyeksikan daerah Indonesia yg memanjang di daerah ekuator tsb dng system proyeksi Mercator. Nama Mercator menunjukan bahwa bidang (yg bisa didatarkan) yg digunakan sbg bidang proyeksi adalah silinder. Jika silinder ini diselimutkan/dilingkupkan ke bidang ellipsoid bumi, dan kemudian dilakukan pemeroyeksian titik pd ellipsoid ke bidang silinder, dan kemudian lengkungan silinder ini dibuka, di datarkan, maka titik2 pindahan yg diproyeksikan dari ellipsoid ke silinder, setelah silindernya dibuka, akan tersaji dalam bidang datar. Jadi apakah system proyeksi yg digunakan itu adalah UTM (Universal Transverse Mercator) atau TM (Transverse Mercator) atau Mercator saja, semua system proyeksi ini menggunakan silinder sebagai bidang proyeksinya. UTM menggunakan silinder yg membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi), sehingga grs singgung ellipsoid dan silinder merupakan grs yg berhimpit dengan grs bujur pada ellipsoid. Akibatnya, titik2 pada grs tsb terletak pada kedua bidang, sehingga posisinya walaupun dipindahkan (baca: diproyeksikan), dari ellipsoid ke silinder, tidak akan mengalami perubahan (distorsi). Lain halnya dng titik2 yg tidak pada grs tsb. Semakin jauh dari grs bujur himpitan tadi, maka semakin besar distorsinya, dan untuk menghindari kesalahan agar tidak terlalu besar, maka pemindahan/pemeroyeksian titik2 dari ellipsoid ke silinder dibatasi hanya sampai 3 derajat ke kiri dan kanan grs meridian sentralnya. Kemudian grs bujur himpitan di geser lagi 6 derajat, dng jalan memutar kedudukan silinder, demikian berulang-ulang sehingga seluruh bumi tecakup oleh lembar 6 derajat UTM ini. TM (transverse Mercator) sama dengan UTM, hanya meridian central yg digunakan bukanlah meridian central standard lembar/zone UTM. Kita bisa memilihnya, bergantung dari kebutuhan kita. Sedangkan pada Mercator, system proyeksi Mercator menggunakan silinder yg membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya berimpit dengan sumbu tegak ellipsoid, sehingga grs singgung ellipsoid dan silinder merupakan grs yg berhimpit dengan grs lintang pada elipsoid. Untuk Indonesia, yg letaknya memanjang di ekuator, maka grs lintang ekuator dpt digunakan sebagai grs singgung bidang silinder dan ellipsoid, sehingga jika titik2 di ekuator (grs singgung tsb) dipindahkan dari ellipsoid ke silinder, maka distorsinya juga akan nol. Daerah Indonesia yg memanjang di ekuator menggunakan syst
[iagi-net-l] Fwd: Delft Mathematician Simplifies The Search For Oil
Berita tentang Thesis Yogi dr. milis internal LA Mathematical research at Delft University of Technology is making it easier to look for oil. Yogi Ahmad Erlangga, who receives his doctorate this month, has developed a method of calculation which enables computers to solve a crucial equation much faster. In the past, this stumped oil company computers. Funded by Shell and SenterNovem, Erlangga's research is pure mathematics. It all centres on the so-called Helmholtz equation. Solving this is important in interpreting the acoustic measurements taken when prospecting for oil. Sound waves are transmitted into the ground and their reflections recorded as they return to the earth's surface. Analysis of this data enables specialists to locate oil deposits. In the past, these measurements have been taken two-dimensionally. Effectively, the earth was surveyed as a series of flat layers. But the oil companies would rather use a faster method involving three-dimensional blocks. Until recently, though, their computers were not powerful enough to do that. Solving the Helmholtz equation requires huge arithmetical capacity. As part of his PhD research, Erlangga has succeeded in making the method of calculation used to solve the Helmholtz equation a hundred times faster. And that finally makes it possible for firms like Shell to use 3D calculations when prospecting for oil. So it seems highly likely that oil companies will express an interest in exploiting Erlangga's work. Other applications are also conceivable. This is because the Helmholtz equation is used to describe many kinds of wave. Not just acoustic ones, as in the oil example, but also electromagnetic waves including visible light. It is quite feasible, therefore, that Erlangga's work could be applied to lasers - in data storage on a Blu-ray Disc, for example - or to radar measurements in aviation. "Given the responses we have had from industry and foreign universities," says Kees Vuik, Erlangga's PhD supervisor, "we believe that a thirty-year-old problem has been solved in this work." - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Fungsi advokasi IAGI? Weleh-weleh, bisa masuk ke wilayah hukum dan politik itu. Saya tidak pernah membaca AD/ART-nya IAGI, tapi kalau fungsi advokasi dari organisasi profesional macam IAGI apa tidak terlalu berat. Benturannya akan terlalu besar... --- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Aku rasa ada tiga point utama : > - GeoResources (paling sering didiskusikan) > - GeoHazard (paling jarang didisikusikan) > - GeoData (sedang didiskusikan) > > Menjalankan tugas IAGI bisa banyak jalan Kang Iman, > - advokasi, > - sosialisasi kewaspadaan, atau > - implementasi turun langsung ke lapangan. > > Tiga pilar ini yg harus > - serasi > - selaras > - seimbang > > RDP > "kok cuman tiga ya, mestinya kan tujuh ... upst !" > > On 1/4/06, Iman Argakoesoemah > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Kalau semua dilempar kepada IAGI . bisa > bonyok Cing ... > > > > -Original Message- > > > > Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru > ya. > > Gimana ? > > rdp > > > - > > - > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: > http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy > Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang > Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. > Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan > Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi > Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. > Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > __ Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less. dsl.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
masalahnya susahnya mencari peta bencana dan topographi itu yang jadi masalah... coba kalau ada di web Apa peta bencana / topographi termasuk peta komersial...? atau mungkin saya yang belum ketemu...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 "Surya, Sudana (TPC)" To: <[EMAIL PROTECTED]cc: .bp.com> Subject: RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam 05/01/2006 08:14 AM Please respond to iagi-net Kemaren sore, acara news & talk di Radio Elshinta sangat menarik. Di Jawa Tengah menurut ahli lingkungan UNDIP - Semarang (Robert ?), "SUDAH ADA" peta potensi bencana. Di daerah bencana longsor di Banjarnegara ternyata memang berada di "ZONA MERAH" yg artinya daerah dg potensi bencana paling besar. Kenapa bisa kecolongan ? Tidak ada koordinasi n sosialisasi ke masyarakat awam ? Siapa berkompeten ? Siapa siapa... Yg pasti 'bukan si kambing hitam'semoga.. Suro. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 05, 2006 7:01 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam gini saja... iagi ngumpulin ahli kebumian lalu bikin guide line , informasi geologi apa yang harusnya diberikan ke masyarakat mengenai bencana geologi (longsor ,gunung api,tsunami dsb)taruh di website biar tiap geologist anggota iagi bisa juga ngasih info ke masyarakat sekitarnya kalau bencananya banyak masak Mas Andang terus yang kudu keliling. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+---> | | "Syaiful Jazan" | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | energi.com> | | | | | | 05/01/2006 07:39 AM | | | Please respond to | | | iagi-net| | | | |-+---> >--- -| | | | To: | | cc: | | Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam| >--- -| Rasanya adanya bencana Alam yang menimpa beberapa daerah saat ini tidak terlepas dari "Teguran buat para ahli kebumian (jabarkan deh...disiplin ilmu mana aja!)",agar saatnya untuk saling memberikan kemampuan2 pengetahuan buat negeri ini,jangan saling menuding ya!! Salam SJN -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:55 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Agak telat ngasih pe-er-nya brur,... karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba mengumpulkan data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman, dan ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait sehubungan dua
RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Ngomong ngomong soal kambing nya mas Surya yang hitam dan ngilang padahal udah di iket di masjid buat kurban besok, jadi terpikir alangkah baiknya kalau semestinya mesjid-mesjid dan tempat ibadah lainnya seperti gereja dan kelenteng di optimalkan daya gunanya sebagai pusat informasi dan sosialisasi hal-hal yg berkaitan dengan bencana alam. Karena menurut hemat ana, bencana alam itu kan kodrat illahi / alami yang kita semua tahu ada tertulis di kitab suci Al Quran (dan mungkin di kitab2 lainnya). Akan sangat efektif bila instansi terkait membuatkan pamflet2 dan diserahkan secara simbolis melalui Pemda & ulama pemuka agama tingkat kabupaten sebagai rangkaian aksi cegah tangkal barangkali istilahnya gitu yahyaitu mengenai daerahnya masing2 ini sebenarnya terletak di zona hijau, kuning, atau merah. Akar rumput masyarakat paling bawah musti diberdayakan melalui pemuka2 agamanya yang diharapkan mendapatkan bimbingan tentang wawasan kebencanaan alam sekitar tempat tinggalnya melalui pesan2 teknis geologis yang agamis. Misalkan berikan contoh peristiwa bencana gempa Liwa, tsunami Aceh, banjir Situbondo, letusan G. Merapi, lalu kaitkan dengan (mohon maaf) kalau Islam kaitkan dengan beberapa ayat tentang bencana ataupun kiamat, dan manusia tidak boleh pasrah tanpa usaha nyata kalau sudah tahu daerahnya rawan bencana.kan disadari bahwa sebagian masyarakat akar rumput itu masih berpedoman pasrah kalau sudah terjadi ya itu takdir. Insya Allah masukan ini bisa direalisasikan oleh teman2 instansi terkait di daerahnya masing2. Wallahu'alam bissawwab, Kuntadi -Original Message- From: Surya, Sudana (TPC) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 05, 2006 7:15 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Kemaren sore, acara news & talk di Radio Elshinta sangat menarik. Di Jawa Tengah menurut ahli lingkungan UNDIP - Semarang (Robert ?), "SUDAH ADA" peta potensi bencana. Di daerah bencana longsor di Banjarnegara ternyata memang berada di "ZONA MERAH" yg artinya daerah dg potensi bencana paling besar. Kenapa bisa kecolongan ? Tidak ada koordinasi n sosialisasi ke masyarakat awam ? Siapa berkompeten ? Siapa siapa... Yg pasti 'bukan si kambing hitam'semoga.. Suro. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 05, 2006 7:01 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam gini saja... iagi ngumpulin ahli kebumian lalu bikin guide line , informasi geologi apa yang harusnya diberikan ke masyarakat mengenai bencana geologi (longsor ,gunung api,tsunami dsb)taruh di website biar tiap geologist anggota iagi bisa juga ngasih info ke masyarakat sekitarnya kalau bencananya banyak masak Mas Andang terus yang kudu keliling. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+---> | | "Syaiful Jazan" | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | energi.com> | | | | | | 05/01/2006 07:39 AM | | | Please respond to | | | iagi-net| | | | |-+---> >--- -| | | | To: | | cc: | | Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam| >--- -| Rasanya adanya bencana Alam yang menimpa beberapa daerah saat ini tidak terlepas dari "Teguran buat para ahli kebumian (jabarkan deh...disiplin ilmu mana aja!)",agar saatnya untuk saling memberikan kemampuan2 pengetahuan buat negeri ini,jangan saling menuding ya!! Salam SJN -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:55 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Agak telat ngasih pe-er-nya brur,... karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba mengumpulkan data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman, dan ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur Jatim dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara dg wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2 disana, sementara ini i
[iagi-net-l] Komisi Bencana Alam dan Guide line
He...he... Kayaknya Balikpapan kurang seru deh jarang ada bencana geologi.tapi bukan ngarepin lho... kemarin sempat ngumpulin data buat daerah kuningan dan sekitarnya karena kebetulan pas pulang ada pertanyaan tentang gunung api cereme tapi emang susah juga nyari data geologi / topographi online...karena kebetulan jauh dari lokasi dan sumber peta di bandung , jadi ya hanya pake semua data yang saya temukan di web waktu bikin - bikin itu saya sempat mikir apa saja ya informasi geologi yang harusnya saya sampaikan nah saya kemudian jadi inget ama IAGIkan iagi punya banyak link ke ahli - ahli kebumian, coba ada komisi bencana alam yang bisa mengumpulkan para ahli tersebut kemudian bikin guideline (apa saja informasi geologi yang perlu dicari dan diperhatikan) dan kemudian ditaruh di iagi web berikut link - link yang perlu sehingga rekan - rekan seperti saya jadi enggak bingung dalam menyampaikan informasi bencana geologi... saya rasa kalau guideline itu ada maka akan banyak teman - teman geologist / calon geologist bisa mempergunakan guideline itu untuk memberikan informasi tentang bencana geologi di tempat mereka berada. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+---> | | [EMAIL PROTECTED]| | | nesia.co.id | | | | | | 05/01/2006 03:07 PM | | | Please respond to | | | iagi-net| | | | |-+---> >| | | | To: | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam | >| ya kalo andang sendiri, tentunya akan gempor rek... nah, mas kartiko sendiri saja segera 'turun gunung' (kalo belum lho): sosialisasikan geologi kepada sekolah (sd, smp, dll), lingkungan perumahan (rt, rw, kelurahan), sampai dg tempat2 ibadah (masjid, gereja, dll). bukan utk mengajak anak2 kita menjadi seorang geolog, tetapi paling tidak mereka lebih peduli apa pun yg berkaitan dg ilmu kita ini. tentunya juga bukan hanya mas kartiko, juga teman2 lainnya. ayo... salam, syaiful Ferdinandus.KARTIKO-SAMODRO @total.comTo: cc: iagi-net@iagi.or.id 01/05/2006 07:01 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Please respond to iagi-net gini saja... iagi ngumpulin ahli kebumian lalu bikin guide line , informasi geologi apa yang harusnya diberikan ke masyarakat mengenai bencana geologi (longsor ,gunung api,tsunami dsb)taruh di website biar tiap geologist anggota iagi bisa juga ngasih info ke masyarakat sekitarnya kalau bencananya banyak masak Mas Andang terus yang kudu keliling. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-u
[iagi-net-l] ironis banget nih...!!
Salam semua. Saya bukan mau melemparkan apapunlah nama/maunya,tapi mari kita simak diskusi2 yg kita sama2 lakukan melalui iagi-net akhir2 tahun 2005 kemarin. Salah satu topik adalah tempat kota pemilihan yg menjadi kandidat untuk PIT iagi,kalau kita ingat lagi tahun2 sebelum kita mengambil tempat PIT tahunnan umumnya di sekitar p.jawa,artinya masyarakat kota tsb udah tau bahwa ada sesuatu pertemuan ahli geologi dikotanya,dan sekarang musibah longsor,banjir...dan lainnya (yg disebabkan oleh gejala alam) yang sumber pengetahuan tsb bisa dikenal dari ilmu geologi. Tapi kalau udah berhubungan dengan masyarakat biasanya hal tersebut tidak semata-mata sumbernya dari pengetahuan geologi aja dan perlu juga adanya ilmu2 lain yg mendukung.Makanya saya hanya melalui iagi-net bisanya berkomunikasi sesama profesi agar marilah dengan amanah yg sudah kita dapat dengan ilmu pengetahuan geologi khususnya tunjukan bahwa ada artinya,dan kalau perlu sesama ahli kebumian kita menolong bangsa (artikan.. rakyat) ini yg sudah banyak menderita selama ini. Terima kasih. salam SJN - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Kemaren sore, acara news & talk di Radio Elshinta sangat menarik. Di Jawa Tengah menurut ahli lingkungan UNDIP - Semarang (Robert ?), "SUDAH ADA" peta potensi bencana. Di daerah bencana longsor di Banjarnegara ternyata memang berada di "ZONA MERAH" yg artinya daerah dg potensi bencana paling besar. Kenapa bisa kecolongan ? Tidak ada koordinasi n sosialisasi ke masyarakat awam ? Siapa berkompeten ? Siapa siapa... Yg pasti 'bukan si kambing hitam'semoga.. Suro. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 05, 2006 7:01 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam gini saja... iagi ngumpulin ahli kebumian lalu bikin guide line , informasi geologi apa yang harusnya diberikan ke masyarakat mengenai bencana geologi (longsor ,gunung api,tsunami dsb)taruh di website biar tiap geologist anggota iagi bisa juga ngasih info ke masyarakat sekitarnya kalau bencananya banyak masak Mas Andang terus yang kudu keliling. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+---> | | "Syaiful Jazan" | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | energi.com> | | | | | | 05/01/2006 07:39 AM | | | Please respond to | | | iagi-net| | | | |-+---> >--- -| | | | To: | | cc: | | Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam| >--- -| Rasanya adanya bencana Alam yang menimpa beberapa daerah saat ini tidak terlepas dari "Teguran buat para ahli kebumian (jabarkan deh...disiplin ilmu mana aja!)",agar saatnya untuk saling memberikan kemampuan2 pengetahuan buat negeri ini,jangan saling menuding ya!! Salam SJN -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:55 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Agak telat ngasih pe-er-nya brur,... karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba mengumpulkan data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman, dan ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur Jatim dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara dg wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2 disana, sementara ini info awalnya adalah: - hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus - sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak SETELAH bencana (karena dilanda luapan banjir bandang) - curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment 4130HA lewat sungai "dangkal" sehingga mengakibatkan "destruction" - pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir bandang pada periode-periode sebelumnya - siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi jam 7 tentang masalah Banjir Bandang Jember - besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan MenKes di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember. Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara dengan korban sudah mencapai 6 orang Note: Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana lingkungan yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk mitigasi gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya bencana-bencana geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah sebagai pelindung pengayom rakyatnya. Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang anda punya sebanyak mungkin ke [EMAIL PROTECTED] Salam adb - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, January 04, 2
Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
On 1/5/06, B. Pujasmadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Biasanya masyarakat cuek aja kalau diberitahu potensi bahaya di pemukiman > mereka. Apalagi kalau sudah pernah terbukti, bahwa warning yang diberikan > tidak menjadi kenyataan. > "False alarm/warning potentialy creates another disaster" Inilah yang saya kurang sreg dengan sistem early warning atau alarm. Bahaya dari kesalahan warning atau alarm justru sering berpotensi mendatangkan bencana. Akan lebih baik kalau masyarakat dibekali dengan kewaspadaan ("alert"). Alert lebih banyak ditujukan ke manusianya ketimbang alat atau petugas. Alert will inherent within the person. Alarm is a such way to put an alert to somebody else. Jadi masyarakat tidak diberitahu tetapi dididik utk waspada. RDP "Semua bisa ditunda kecuali pendidikan" - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
ya kalo andang sendiri, tentunya akan gempor rek... nah, mas kartiko sendiri saja segera 'turun gunung' (kalo belum lho): sosialisasikan geologi kepada sekolah (sd, smp, dll), lingkungan perumahan (rt, rw, kelurahan), sampai dg tempat2 ibadah (masjid, gereja, dll). bukan utk mengajak anak2 kita menjadi seorang geolog, tetapi paling tidak mereka lebih peduli apa pun yg berkaitan dg ilmu kita ini. tentunya juga bukan hanya mas kartiko, juga teman2 lainnya. ayo... salam, syaiful Ferdinandus.KARTIKO-SAMODRO @total.comTo: cc: iagi-net@iagi.or.id 01/05/2006 07:01 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Please respond to iagi-net gini saja... iagi ngumpulin ahli kebumian lalu bikin guide line , informasi geologi apa yang harusnya diberikan ke masyarakat mengenai bencana geologi (longsor ,gunung api,tsunami dsb)taruh di website biar tiap geologist anggota iagi bisa juga ngasih info ke masyarakat sekitarnya kalau bencananya banyak masak Mas Andang terus yang kudu keliling. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
gini saja... iagi ngumpulin ahli kebumian lalu bikin guide line , informasi geologi apa yang harusnya diberikan ke masyarakat mengenai bencana geologi (longsor ,gunung api,tsunami dsb)taruh di website biar tiap geologist anggota iagi bisa juga ngasih info ke masyarakat sekitarnya kalau bencananya banyak masak Mas Andang terus yang kudu keliling. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+---> | | "Syaiful Jazan" | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | energi.com> | | | | | | 05/01/2006 07:39 AM | | | Please respond to | | | iagi-net| | | | |-+---> >| | | | To: | | cc: | | Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam | >| Rasanya adanya bencana Alam yang menimpa beberapa daerah saat ini tidak terlepas dari "Teguran buat para ahli kebumian (jabarkan deh...disiplin ilmu mana aja!)",agar saatnya untuk saling memberikan kemampuan2 pengetahuan buat negeri ini,jangan saling menuding ya!! Salam SJN -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:55 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Agak telat ngasih pe-er-nya brur,... karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba mengumpulkan data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman, dan ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur Jatim dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara dg wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2 disana, sementara ini info awalnya adalah: - hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus - sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak SETELAH bencana (karena dilanda luapan banjir bandang) - curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment 4130HA lewat sungai "dangkal" sehingga mengakibatkan "destruction" - pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir bandang pada periode-periode sebelumnya - siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi jam 7 tentang masalah Banjir Bandang Jember - besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan MenKes di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember. Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara dengan korban sudah mencapai 6 orang Note: Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana lingkungan yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk mitigasi gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya bencana-bencana geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah sebagai pelindung pengayom rakyatnya. Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang anda punya sebanyak mungkin ke [EMAIL PROTECTED] Salam adb - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya. Gimana ? rdp - HARIAN ANALISA Edisi Rabu, 4 Januari 2006 Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir bandang di Jember yang menewaskan 57 ora
Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Biasanya masyarakat cuek aja kalau diberitahu potensi bahaya di pemukiman mereka. Apalagi kalau sudah pernah terbukti, bahwa warning yang diberikan tidak menjadi kenyataan. Ada kendala yang sangat mendasar, sehingga tata kota atau tata ruang tidak bisa berjalan, antara lain: -pertumbuhan pemukiman di negeri kita memang tidak diatur dengan baik (kalaupun diatur, cenderung tidak konsisten, atau tidak ada upaya pemaksaan (enforcement) kepada community yang menempati), -budaya pemukiman tradisional yang tidak pernah mengindahkan bahaya, atau bahkan cenderung mendekati daerah bahaya, dengan alasan kemudahan mendapatkan fasilitas hidup sehari-hari (misalnya membuat pemukiman dekat sumber air/sungai yang rawan banjir). -budaya masyarakat yang menganggap bencana sebagai takdir, yang tidak perlu ditakuti, tapi harus diterima dengan pasrah. -faktor ekonomi, yang tidak memungkinkan pindah dari tempat tinggal yang dikategorikan sebagai daerah bahaya ke tempat yang lebih aman. -adanya segelintir orang yang mau mengambil keuntungan ekonomi dengan mengabaikan potensi kerusakan alam yang ditimbulkan. Kendala yang sering timbul sehubungan dengan relokasi pemukiman dari tempat yang dianggap rawan bahaya yang dihadapi aparat pemerintah diantaranya adalah kesulitan mengalokasikan dana untuk memindahkan pemukiman dari daerah yang dikategorikan riskan bencana alam tersebut, sampai benar-benar ada kejadian. Mungkin ini tantangan buat gelogiawan untuk memberikan rekomendasi yang benar-benar akurat, sehingga kalau tidak dilaksanakan bencana itu benar-benar datang. Dengan kata lain, geologiawan kita harus benar-benar sakti. Salam Pujas Noor Syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Beh, Mungkin akan lebih baik kalau IAGI juga bisa bersifat antisipatif dan bukan reaktif. Jadi bukan setelah banjir kita memberi penjelasan, tapi lebih ke arah membuat kajian untuk memprediksi bencana itu. Hal ini kemudian direkomendasikan hal itu ke pemda dan publikasikan di koran. Kalau gak digubris dan kemudian ada kejadian kita bisa tuntut pemdanya lewat class action. Karena kalau begini yang salah ya rakyat terus, kenapa kok mereka bikin rumah di jalur banjir bandang... lha rakyat mana tahu itu jalur banjir bandangjangan-jangan asuransi juga jadi gak mau bayar...:-(. salam prihatin, - Original Message - From: "Andang Bachtiar" To: Cc: Sent: Wednesday, January 04, 2006 10:55 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam > Agak telat ngasih pe-er-nya brur,... > > karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah > bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan > dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu > masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba mengumpulkan > data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman, dan > ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait > sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur Jatim > dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara dg > wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2 > disana, sementara ini info awalnya adalah: > - hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus > - sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak SETELAH > bencana (karena dilanda luapan banjir bandang) > - curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment 4130HA > lewat sungai "dangkal" sehingga mengakibatkan "destruction" > - pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir > bandang pada periode-periode sebelumnya > - siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi jam 7 > tentang masalah Banjir Bandang Jember > - besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan MenKes > di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember. > Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara dengan > korban sudah mencapai 6 orang > > Note: > Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana lingkungan > yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama > dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke > masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG > TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk mitigasi > gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil > rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan > bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya bencana-bencana > geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap > usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah sebagai > pelindung pengayom rakyatnya. > > Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang anda > punya sebanyak mungkin ke [E
[iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Rasanya adanya bencana Alam yang menimpa beberapa daerah saat ini tidak terlepas dari "Teguran buat para ahli kebumian (jabarkan deh...disiplin ilmu mana aja!)",agar saatnya untuk saling memberikan kemampuan2 pengetahuan buat negeri ini,jangan saling menuding ya!! Salam SJN -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:55 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Agak telat ngasih pe-er-nya brur,... karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba mengumpulkan data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman, dan ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur Jatim dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara dg wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2 disana, sementara ini info awalnya adalah: - hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus - sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak SETELAH bencana (karena dilanda luapan banjir bandang) - curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment 4130HA lewat sungai "dangkal" sehingga mengakibatkan "destruction" - pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir bandang pada periode-periode sebelumnya - siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi jam 7 tentang masalah Banjir Bandang Jember - besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan MenKes di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember. Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara dengan korban sudah mencapai 6 orang Note: Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana lingkungan yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk mitigasi gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya bencana-bencana geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah sebagai pelindung pengayom rakyatnya. Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang anda punya sebanyak mungkin ke [EMAIL PROTECTED] Salam adb - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya. Gimana ? rdp - HARIAN ANALISA Edisi Rabu, 4 Januari 2006 Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan 500-an orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi. "Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan Tuhan, apa mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai pertanggungjawaban," katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi. Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan bencana lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban. "Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah bencana lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen penataan lingkungan," katanya. Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan banjir bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang diakibatkan buruknya manajemen lingkungan dari kepala daerah setempat. "Boleh saja, bupati atau walikota yang ada mengelak dengan menyebut kebijakan lingkungan yang salah merupakan warisan bupati atau walikota terdahulu, namun dia tetap dapat dikatakan bersalah, karena dia seharusnya melakukan koreksi atas kebijakan yang salah," katanya. Manajemen lingkungan yang buruk, katanya, menyebabkan hutan menjadi gundul. "Hutan menjadi gundul akibat dipotong setan gundul. Saya katakan setan gundu
Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport)
Kloter ke-3 juga sudah saya dikirim. Sekali lagi maaf untuk rekan-rekan dari KPC, emailnya mental terus. Saya sudah kirim ke email pribadi rekan Zein, silakan minta copy ke beliau. Juga untuk pak Darwin di Tanjung, emailnya mental. Kalau lihat semangatnya para rekan untuk minta salinan makalah, saya optimis masalah ini bisa mendapat perhatian lebih serius di masa mendatang:-) salam, - Original Message - From: "Noor Syarifuddin" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, January 03, 2006 8:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport) > Sudah saya kirim ulang, juga buat kang Ai.. > Rekan-rekan kloter ke-2, juga sudah saya kirim, mudah-mudahan sudah > diterima. Kalau belum juga, tolong saya diberitahu. Khusus rekan-rekan dari > Total Balikpapan (ada 3 orang) silakan unduh langsung di intranet sendiri > (lebih dekat kok sumbernya...:-). > > Ada dua rekan dari KPC (Zein dan Deddy), entah kenapa emailnya mental terus. > Kalau ada email lain, akan saya kirim ulang. > > salam, > > - Original Message - > From: "Hendrawan Arief" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, January 03, 2006 7:17 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need > koordinat tambang freeport) > > > Saya belum terima tuh,.hehe.. > > > -Original Message- > From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 03, 2006 3:37 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need > koordinat tambang freeport) > > Kang, > Sudah tak kirim, juga beberapa teman yang minta via japri. > Kalau ada yang belum terima, tolong saya diberitahu. > > salam, > - Original Message - > From: "Arief Budiman" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Friday, December 30, 2005 5:41 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need > koordinat tambang freeport) > > > Kirim ka urang atuh euy > > > > ARIEF BUDIMAN > Phone : (021) 350 2150 ext.1782 > Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63 > Home: (021) 809 2618 > > > -Original Message- > From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, December 29, 2005 4:01 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need > koordinat tambang freeport) > > Yup, berbeda dengan persepsi umum bahwa koordinate lat-long sangat > dipengaruhi oleh system ellipsoid yang dipakai. Hal ini dikarenakan > masing-masing ellipsoidmempunyai karakteristik geometri tersendiri > seperti > disebutkan di bawah. > > Kalau ada yang berminat saya ada paper yang menjelaskan tentang hal ini > (japri). > > salam, > > > - Original Message - > From: "Hendrawan Arief" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Thursday, December 29, 2005 9:16 AM > Subject: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need > koordinat tambang freeport) > > > > Nah, masalah yang saya dapati ternya kalau Saya coba mentransformasikan > scoordiante system , misalnya dari WGS84 ke WGS72 (dua-duanya dalam > bentuk lat long), ada beberapa koreksi parameter (datum shift > parameter), seperti: > - translation along axis tertentu (sya lupa lagi) sekitar minus 4.5 > meter > - rotation dari sumbu tertentu (yg ini saya lupa lagi juga, hehe..) > sekitar > plus 0.554 detik > - kemudian ada juga yg namanya scale factor sekitar 0.2263 ppm > > Artinya dengan adanya parameter shifting ini, tentunya bacaan lat/long > system WGS84 dengan WGS72 berbeda nantinya, walopun perbedaan ini tidak > terlalu signifikan. > > > Mungkin ada rekan lain yang lebih mumpuni, yg bias memberikan > pencerahan.., monggo.. > > > Salam, > > > > -Original Message- > From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, December 29, 2005 2:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport > > Saya yakin kalau koordinat sudah dinyatakan dalam lat/long datum tidak > relevant lagi, lain kalau menggunakan koordinat UTM > > - Original Message - > From: "Hendrawan Arief" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Thursday, December 29, 2005 11:34 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport > > > > Mas Sunu, mungkin perlu di check juga, si Google ini pake geodetic > datum > > yg mana.., trus pake model ellipsoid yang mana ,..apakah GRS 80 atau > yg > > lainnya.. > > > > Kemungkinan perbedaan system koordinat memungkinkan perbedaan actual > > location juga. > > > > Cmiiw.. > > > > > > > > -Original Message- > > From: Sunu Hadi Praptono [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Thursday, December 29, 2005 11:28 AM > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Subject: RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport > > > > Terima kasih Pak Kusuma atas info koordinatnya. sayang di dalam foto > > Google Earth kawasan itu tertutup awan sehingga tidak dapat dilihat > efek > > penambangannya. > > Tapi yang menarik pengamatan saya justru 43 km ke arah ba
Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Beh, Mungkin akan lebih baik kalau IAGI juga bisa bersifat antisipatif dan bukan reaktif. Jadi bukan setelah banjir kita memberi penjelasan, tapi lebih ke arah membuat kajian untuk memprediksi bencana itu. Hal ini kemudian direkomendasikan hal itu ke pemda dan publikasikan di koran. Kalau gak digubris dan kemudian ada kejadian kita bisa tuntut pemdanya lewat class action. Karena kalau begini yang salah ya rakyat terus, kenapa kok mereka bikin rumah di jalur banjir bandang... lha rakyat mana tahu itu jalur banjir bandangjangan-jangan asuransi juga jadi gak mau bayar...:-(. salam prihatin, - Original Message - From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]> To: Cc: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, January 04, 2006 10:55 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam > Agak telat ngasih pe-er-nya brur,... > > karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah > bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan > dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu > masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba mengumpulkan > data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman, dan > ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait > sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur Jatim > dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara dg > wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2 > disana, sementara ini info awalnya adalah: > - hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus > - sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak SETELAH > bencana (karena dilanda luapan banjir bandang) > - curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment 4130HA > lewat sungai "dangkal" sehingga mengakibatkan "destruction" > - pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir > bandang pada periode-periode sebelumnya > - siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi jam 7 > tentang masalah Banjir Bandang Jember > - besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan MenKes > di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember. > Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara dengan > korban sudah mencapai 6 orang > > Note: > Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana lingkungan > yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama > dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke > masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG > TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk mitigasi > gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil > rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan > bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya bencana-bencana > geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap > usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah sebagai > pelindung pengayom rakyatnya. > > Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang anda > punya sebanyak mungkin ke [EMAIL PROTECTED] > > Salam > > adb > > - Original Message - > From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM > Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam > > > Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya. > Gimana ? > rdp > -- -- > - > HARIAN ANALISA > Edisi Rabu, 4 Januari 2006 > > Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam > > Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir > bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan > 500-an > orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi. > > "Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan Tuhan, > apa > mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu > bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai > pertanggungjawaban," > katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi. > > Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya > itu, > bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan > bencana > lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban. > > "Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum > terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah > bencana > lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen > penataan > lingkungan," katanya. > > Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan > banjir > bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang > diakibatkan buruknya ma
Fwd: [iagi-net-l] Re: [HAGI-Network] [iagi-net-l] Formula Yogi Permudah Pencarian Minyak
Mungkin email dari ybs tak terkirim ke milist IAGI -- Forwarded message -- From: Yogi Ahmad Erlangga <[EMAIL PROTECTED]> Date: Jan 4, 2006 10:21 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [HAGI-Network] [iagi-net-l] Formula Yogi Permudah Pencarian Minyak To: Yosef Khairil Amin <[EMAIL PROTECTED]> Dear All, Salam kenal untuk semuanya. Terima kasih atas diskusi yang menarik, yang bisa saya amati dari "threads" dibawah. Sayangnya ada beberapa hal yang "missed" bagi saya; mungkin karena beberapa detil yang ada pada "attachment" dan saya tidak bisa menemukannya di email ini. Dengan menghindar dari detil matematika, saya ringkaskan disini bahwa: (1) persamaan Helmholtz dapat ditulis secara umum sbb: - d_xx u - d_yy u - d_zz u - (1 - c i) k^2 u = 0, i^2 = -1 dimana c adalah faktor redaman/impedance/attenuation. Pada geofisika, c biasanya dihubungkan dengan "quality factor" Q, dimana c = f(1/Q). Persamaan ini dinilai jauh lebih baik dan akurat dibandingkan dengan model yang saat ini dipakai untuk migrasi atau inverse (misalkan one-way wave equation) karena bisa menangkap "steep dips" dan strong interface (misal batu dengan gas) dengan sangat baik. (2) jika Q tidak diketahui, c diset = 0. Sayangnya, c = 0 justru membuat persamaan Helmholtz lebih sulit untuk diselesaikan (3) suku imaginer pada Helmholtz eq. (1) bisa diperoleh misalnya jika media diasumsikan attenuative. Persamaan gelombang umum dalam domain waktu dapat ditulis sebagai d_tt u - d_xx u - d_yy u - d_zz u + q d_t u = 0, dimana q d_t u biasanya merepresentasikan sifat redaman media. Fourier transform akan menghasilkan persamaan (1) (4) banyak kalangan sering "terkecoh" dengan suku imaginer ini, utamanya yang tidak familiar dengan numerical mathematics. Yang dimaksud imaginer dalam Delft's method adalah suku yang bertanggung jawab penuh terhadap akselerasi Delft's method. Jadi imaginer ini "purely mathematics and numerics". Jika c = 0 pada (1), solusi akhir yang diperoleh melalui proses iterasi secara teoritik dan praktik tidak terkontaminasi oleh suku imaginer ini; jadi suku ini tidak merepresentasikan fenomena fisika apapun. (5) solusi domain waktu dapat diperoleh dengan "forward Fourier transform". Ditambah dengan teknik khusus untuk frequency sampling/subset, secara overall solusi domain waktu bisa diperoleh dengan lebih cepat lagi. (6) pada dasarnya persamaan Helmholtz merepresentasikan segala bentuk gelombang dalam domain frekwensi (acoustic, polarized EM, Schrodinger, Klein-Gordon, telegraph, etc). Yang berbeda dari setiap persamaan adalah suku k^2 dalam persamaan Helmholtz. (7) Laplacian, k^2 = 0, tidak menggambarkan propagasi gelombang. Pada (3), ini ekuivalen dengan d_tt u = 0, artinya steady state solution atau gelombang yang merambat dengan kecepatan tak berhingga. Jadi secara fisik, tidak relevan. Saya akan berada di Delft sampai 6 Jan 2006 sebelum pindah ke Berlin. Setiap email yang dikirim ke alamat ini akan diforward langsung ke alamat email yang baru. Salam hangat, -- Yogi Ahmad Erlangga Numerical Analysis Department of Applied Mathematical Analysis Faculty of Electrical Engineering, Mathematics, and Computer Science Delft University of Technology Mekelweg 4, 2628 CD Delft, The Netherlands Room: 07.060 Tel.: +31-15-278 1692 Fax: +31-15-278 7209 Email : [EMAIL PROTECTED] On Wednesday 04 January 2006 06:20, you wrote: > Iya mungkin dengan mengundang yang bersangkutan turun bicara akan menjadi > clear semuanya. > Barangkali abstrak beliau di > http://amath.colorado.edu/faculty/copper/2005/sshorts/erlangga.html bisa > membantu tentang bagian imajiner di Helmholtz Eq. > Juga presentasi beliau di > http://ta.twi.tudelft.nl/nw/users/vuik/workshop_waves/erlangga_talk.pdf (3 > MB) bisa menambah sedikit pencerahan. Email ini saya cc-kan ke beliau. > Mudah-mudahan account-nya masih aktif. > Terima kasih, > Yosef KA > > > - Original Message > > > From: Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> > > To: [EMAIL PROTECTED] > > Sent: Sunday, January 01, 2006 9:20:46 AM > > Subject: Re: [HAGI-Network] [iagi-net-l] Formula Yogi Permudah Pencarian > > Minyak > > > > > > Pak Yosep, Pak Paul dan yang lainnya. > > saya jadi bingung nih. tolong pencerahannya. > > > > Formula Yogi itu adalah untuk menyelesaikan persamaan Helmholtz secara > > numerik, jika k**2 dari persamaan Helmholtz lebih kecil dari nol > > (silahkan lihat atachment)? Ini pertanyaan bukan pernyataan. > > > > kalau iya, maka F itu representasi dari apa di seismic world? > > > > Kalau k**2 sama dengan nol, maka persamaan H tsb jadi persamaan Laplacian > > (kata reference nya). > > > > Kalau Laplacian sudah sering dipakai di dunia seismic untuk menggambarkan > > penjalaran gelombang 3 dimensi. sudah sering dipakai di industri migas > > untuk P-wave, S-H(x dan y), dan S-V, dst... > > > > terus imaginary nya itu dari mana? > > > > Kalau persamaan Knotz-Zoeepritz (yang sekarang dianggap persamaan yang > > paling lengkap untuk menggambarkan penjalara
RE: [iagi-net-l] Diulang 1 Jan 2006 --> Malam ini di discovery channel pk 9 (HKtime) 8 malam WIB --> Unstoppable Wave
Yah tentunya ini usul yang bagus, program 2006 sedang disusun dan akan dibahas dalam rapat IAGI mendatang. Rasanya saya pernah nonton program ini di Trans TV tapi memang tdk full seperti yang pernah saya tonton dari VCD National Geographic. Salam, LTH -Original Message- From: Nur Darodjat [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 27, 2005 3:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Diulang 1 Jan 2006 --> Malam ini di discovery channel pk 9 (HKtime) 8 malam WIB --> Unstoppable Wave Usul buat Cak Lutfi, Bagaimana kalau ini dijadikan program IAGI 2006? Memutar ulang acara ini di semua TV terutama yang local, supaya semua tahu bahwa hidup di Indonesia itu disamping tanah yang SUBUR, pemandangan bagus, alam yang indah, pantai yang bersih, gunung yang membiru dan yang baik-baik lainnya juga penuh BAHAYA ALAM ( disamping manusianya ) Nur -Original Message- From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 27, 2005 2:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id; Milis HAGI Subject: RE: [iagi-net-l] Diulang 1 Jan 2006 --> Malam ini di discovery channel pk 9 (HKtime) 8 malam WIB --> Unstoppable Wave Benar Pak Agus Suhirmanto, Saya pernah melihat VCD Tsunami, Earthquake, Eruption, dll baik produksi National Geographic maupun Discovery Channel dengan harga antara Rp 25.000,- sd. Rp 50.000,- per VCD nya. Murah namun sarat dengan informasi. Teather IMAQ Keong Mas TMII pernah memutar film "The Power of Nature" tentang Kekuatan Alam yang berdampak pada kehidupan manusia di bumi (biaya per orang sekitar Rp 50.000,-) dengan durasi sekitar 1 (satu) jam. Mungkin ada baiknya ada suatu lembaga donatur (swasta/LSM/pemerintah) yang bekerja sama dengan institusi di atas untuk mensosialisasikannya langsung kepada masyarakat miskin yang butuh informasi seperti ini. Semoga ini didengar oleh mereka dan dilaksanakannya (jangan hanya bisa jalan-jalan ke luar negri saja). Bayangkan bila dana mereka ini dibelikan VCD ini, berapa banyak copy yang didapat (silakan menghitung sendiri). Setahu saya setiap acara di TV terutama TV swasta kita tergantung kebutuhan para produsen dan sponsornya. Maklum mereka memperhitungan rating acaranya dan profit oriented. Mungkin kita perlu "political will" dari pemerintah untuk "menekan" para pemilik TV, produsen dan sponsornya untuk turut bertanggung jawab meningkatkan tingkat pengetahuan informasi yang bermanfaat bagi rakyat Indonesia. Untuk awalnya tidak terlalu banyak, 10-20% saja sudah bagus daripada tidak sama sekali atau dihamburkan untuk acara yang kurang makna pendidikan dan informasi teknologi yang bermanfaat (maaf bila ada yang kurang berkenan). Di sinilah peran asosiasi kebumian (IAGI, HAGI, dll) dapat membantu pemerintah "menjembatani" dengan pihak terkait (para pemilik TV, produsen dan sponsornya )untuk fasilitator dan sosialisasinya, meski saya percaya peran IAGI, HAGI dll sudah sangat besar terhadap kepedulian bagi yang membutuhkannya. Salam TAM --- "Suhirmanto, Agus (asmanto)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Untuk acara-acara khusus semacam itu, biasanya > Discovery Channel tidak > saja menayangkan di dalam program acara TV-nya untuk > konsumsi Cable TV, > tetapi juga me-release-nya dalam bentuk VCD/DVD yang > bisa dibeli di > Gramedia atau toko-toko CD/VCD/DVD semacam DiscTara > dll. Kalau tidak > salah, tayangan khusus Tsunami, EarthQuake dll juga > sudah ada versi > VCD-nya. Harganya juga tidak terlalu mahal. > > Mungkin perlu juga ya...TV-TV swasta di Indonesia > minta hak siar dari > Discovery Channel dan menayangkannya, daripada hanya > menyiarkan > Infotainment ataupun sinetron yang isinya kekerasan, > gosip seputar > selebritis dll, dan kadang sangat tidak mendidik. > Tapi itu semua > tergantung pada para pengelola TV Swasta di > Indonesia...mau atau tidak > mereka turut ambil bagian dalam mencerdaskan > kehidupan bangsa dalam arti > sebenarnya dan tidak hanya mencari profit saja. TVRI > seharusnya bisa > menjadi teladan nih buat TV swasta. > > Rgds, > ASM > _ > > -Original Message- > From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, December 27, 2005 1:11 PM > To: iagi-net@iagi.or.id; Milis HAGI > Subject: Re: [iagi-net-l] Diulang 1 Jan 2006 --> > Malam ini di discovery > channel pk 9 (HKtime) 8 malam WIB --> Unstoppable > Wave > > Kalau tidak punya saluran TV kabel / satelit > Discovery Channel, maklum > sebagian besar rakyat Indonesia di bawah garis > miskin. > > Apa masih bisa menikmati info seperti ini ? > Bagaimana juga mensosialisasikan via TV nasional > kita > (TVRI) ? > > Kita yang masih diberi "nikmat" rezeki tentu bisa > menontonnya. > Oleh sebab itu, yang menonton punya kewajiban > menyampaikan terutama > kepada masyarakat yang membutuhkan informasi. > > Salam > > TAM > > --- [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > > > sekedar info, saya tidak sempat nonton yg malam > (jam 8). tapi justru > > sempat melihat sebagian pas terbangun dini har
RE: [iagi-net-l] Incentives needed in Indonesia oil and gas search
Dalam kepengurusan IAGI ada tim adhoc utk pertimbangan hokum, kebetulan senior saya Pak Zanial sedang mengambil magister hukum di UNPAD dan thesisnya adalah Kontrak Kerjasama (KKS) diluar PSC, saya pernah bicara dgn beliau utk agar bersedia terlibat dalam tim adhoc pertimbangan hukum IAGI, beliau tdk keberatan, nantinya thesis beliau bisa dimanfaatkan oleh IAGI utk membuat pembaharuan dalam KKS mendatang. Salam, LTH -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 28, 2005 8:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Incentives needed in Indonesia oil and gas search > Rekan rekan Benar yang dikatakan Andang , sebenarnya Pemerintah sejak UU No 22/2001 s sudah memberikan "keleluasaan" sistim pengoperasian KKS. Jelas dalam UU tsb , bahwa sistim PSC bukan satu satunya sistim yang akan dipakai (bukan berarti bahwa sistim ini buruk), tetapi tergantung mana mana yang paling menguntungkan Negara.Hal ini diperjelas lagi dalam PP 35/ 2004 , walaupun pasal pasalnya kelihatan lebih banyak mengatur kontrak PSC. Saya kira sebabnya adalah , karena bentuk bentuk kerja sama yang lain belum ada referencenya. Nah disinilah tugas kita profesioanl untuk menyusun suatu wacana mengenai kontrak yang sesuai dengan "bayi bayi cantik" -nya ADB. Tantangan ADB , yaitu kita harus lebih berperan , bukan untuk supaya kita "terlihat" , tetapi karena dibutuhkan sehingga perhitungan / analisa para ekonoom , dan ahli reserves economics bisa lebih tajam dan memberikan opsi opsi yang wajar dan saling menguntungkan bagi Negara dan para pengusaha. Mungkin KETUM yang baru akan membentuk suatu kelompok pemikir dari IAGI (saja dulu) sebagai pendorong ? Si Abah. Salah satu bentuk insentif yang jarang sekali dibicarakan, terutama oleh > kawan-kawan G&G -walaupun sebenarnya itu adalah domain utama kompetensi > kita-, adalah "merawat, mengembangkan, melatih, mendidik, dan mendandani" > BAYI-BAYI CANTIK kita, baik yang terselip di lapangan2 "tua" di 16 > cekungan > yang sudah dianggap matang di Indonesia, maupun (terutama) di 50 cekungan > lain di Indonesia. > > Selama ini, pembicaraan tentang "insentif" didominasi oleh hal-hal yang > bersifat economic, finance, bisnis, pajak, dsbnya. Hal itu tidak > mengherankan, karena sebagian besar pengambil kebijakan dan pembuat opini > di > industri migas hulu kita adalah para birokrat professional yang fasih, > faham, dan terdidik dengan masalah economics terutama dengan paradigma > "reserves-economy" bukan "resources-economy". Mungkin Pak Purnomo, Pak > Iin, > Pak Rahmat Sudibyo, Pak Kardaya, Pak Martiono, Pak Widya, Pak Kurtubi, Pak > Hutapea memang betul-betul ahli tentang masalah tersebut, tetapi pada > umumnya, karena latar belakang mereka adalah engineering, economy, > management, dimana pemahaman dan penghayatan tentang faktor "seni" dan > "resiko" dalam eksplorasi sumberdaya mereka tidak se"intensive" > kawan-kawan > praktisi G&G eksplorasionis, maka yang mereka kutak-kutik selama ini > cenderung lebih berat ke kebijakan untuk "komoditi" yang sudah jadi > "reserves". Tidak bisa dipungkiri bahwa kebijakan-kebijakan untuk membuat > resources menjadi reserves-pun sudah pula digariskan dan > diimplementasikan; > tetapi -ya itu tadi- titik beratnya selalu pengaturan masalah split, > pajak, > investment credit, dan hal2 yang berbau economics. Sementara itu > "BARANG"nya > sendiri alias komoditinya: jarang sekali diutak-utik, didandani, > disegarkan, > dicarikan konsep-konsep baru, dan yang terutama: DITAMBAHi DATAnya. > > Sub Direktorat Penyiapan Lahan dibawah Direktorat Eksplorasi Ditjen Migas > setiap tahun bertugas untuk mendadani bayi-bayi cantik kita berupa > open-block/area untuk ditawarkan ke investor berupa kontrak kerjasama > (PSC). > Mungkin tidak lebih dari 2 Juta Dollar dianggarkan untuk penyiapan lahan > tersebut. Tahun 2005 ada 14 open area yang ditawarkan, studi penyiapan > lahan > setiap blok menelan biaya +/- USD100K, ditambah administrasi, data, > hardware(?) dll, sehingga angka 2 Juta Dollar untuk penyiapan lahan tsb > bisa > saja cukup realistis (kalau ada kawan2 yang tahu silakan koreksi). > Signature > bonus untuk tiap blok minimal 500K USD (disyaratkan mutlak dalam bid > 2005), > dan firm-commitment 3 tahun tiap blok bisa bervariasi antara 5 - 25 Juta > Dollar, ambil saja rata2 15 Juta Dollar. Jadi, untuk mendapatkan pemasukan > negara bukan pajak yang PASTI minimum 7 Juta USD dan investasi 230 Juta > USD, > Pemerintah hanya perlu mengeluarkan 28,5% dari pendapatan langsung > signature-bonus atau 0.87% dari potensi investasinya. Memang kalau > ditinjau > secara ekonomi (negara) hal ini sangat menguntungkan, tetapi seharusnya > Pemerintah lebih memperhatikan aspek "mendadani" bayi-bayi cantik > berikutnya > sehingga akan makin banyak investasi masuk, dengan cara memakai semua > signature bonus tersebut (7M USD) untuk kepentingan studi open area baru > atau mengakuisisi
RE: [iagi-net-l] Incentives needed in Indonesia oil and gas search
Ya memang kalo bicara masalah bisnis itu tidak hanya masalah teknis dan hukum semata, sisi lain adalah politis. Waktu Exxon merger dengan Mobil Oil dimuat analisis dan wawancara oleh majalah FORTUNE kalo gak salah terbitan Oktober 2001, dalam wawancara dg Raymon Rene (president Exxon kemudian menjadi presiden ExxonMobile) dan Lucionoto (presiden MobilOil yg kemudian menjadi wakilnya Rene di ExxonMobil) mengatakan bahwa ExxonMobil adalah super giant kemana kita mau pergi tak satupun ada kekuatan yang bisa menghalangi termasuk pemerintah...Lha ini kelihatannya yg terjadi Cak Rene dan Mas Noto mau pergi ke Cepu jadi tampaknya bener siapa yang bisa menghalangiwong kata Cak Ariadi semua bungkam... Salam, LTH -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 29, 2005 8:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Incentives needed in Indonesia oil and gas search Abah, yang pertama2 mengeluarkan statement (opini) adalah pers asing (REUTERs, Bloomberg, dsb). nah pers kita kan lebih merasa percaya diri kalau mengambil source-nya dari asing (pokok e bau asing adalah benar). Jadilah opini-nya tergoreng seperti yang Abah resahkan itu, dimana fakta yang terbalik itu menjadi kebenaran, bahkan "kebenaran"nya itu dipercaya oleh para pemegang otoritas dan lebih sedihnya "kebenaran terbalik" itu juga menjadi pegangan-e Pertamina, ini yang lebih amburadul. Sayangnya masalah Information Route seperti ini tak masuk dalam RUU Penyiaran, kita disibukkan dengan udel nya Sarah Azhari saja. Bicara Cepu di Pertamina rasanya sama dengan bicara G-30S jaman Soeharto. Walau "hak"nya blok Cepu adalah hak Pertamina, tapi semua bungkam, semua gak ada yang bicara pada proporsi yang sepantasnya, sesuai haknya, semua nurut pada Tim Pemerintah yang suaranya dianggap seperti Dewa yang gak pernah punya salah, Tim yang tak pernah tau dunia bisnis minyak itu. Tak ada yang mengkritisi rencana2 yang digembargemborkan ExxonMobil. Tak ada yang bicara review biaya POD hingga 2 Milyar Dolar lebih didaerah onshore yang secara infrastruktur sangat matang itu. Tak ada yang mempersoalkan foreigners EM kudu naik chopper dari Juanda ke Bojonegoro. Tak ada yang memberikan pendapat atas biaya H2S mengakibatkan cost operation sampai 2 kali lipat, dsb, dsb. Haruskah nungggu Hugo Chavez? atau Ahmadinejad? lam-salam, ar-. [EMAIL PROTECTED] wrote: > >> Incentives needed in Indonesia oil and gas search >> Date: 19/12/2005 >> >> -- > -- >> >> Indonesia must find new ways to attract foreign investors to search for >> Warnika said he hoped for a breakthrough soon in the dispute over who >> will operate the Cepu field, Warnika said. >> >> The field on Java island, which has the potential to raise Indonesia's >> output by 20 percent, is one of Exxon's biggest undeveloped fields with >> estimated recoverable reserves of 600 million barrels of oil Rekans Coba baca kalimat diatas , betapa jahatnya pers yang menjadikan masyarakat (termasuk masyarakat awam di Indonesia) , jadi beranggapan bahwa lapangan itu adalah miliknya ExxonMobil dan bukannya milik Pertamina. Ya , jelas investor lainnya menganggap ini suatu hal yang negatip, dan ini bahkan digembar gemborkan seolah olah Pertamina meminta sesuatu yang bukan haknya. Kita sih tahu bagaimana a real story -nya , akan tetapi setelah dimasak oleh pers , dan dimatangkan oleh oknum oknum (termasuk dari pemerintah) sehingga seolah-olah justru Pertamina yang menghalangi proses ini. Kan lucu , Pertamina diobok obok oleh kawan sekampungnya ,dengan alasan alasan macam macam sedangkan Exxon Mobil dengan bantuan pemerintahnya secara leluasa melakukan kampanye "company image"na dikoran koran. Andaikan Bung Karno masih bisa mendengar dialam baka sana >> mungkin beliau akan menyesal wafat terlau dini , Wallahualam Si Abah. >> - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping --
RE: [iagi-net-l] cari info-thin section
ada satu lagi : pak Entu Sukamtu Telp.022 7218709 kalau yang ini home industri, dia pensiunan p3g yang punya peralatan standar untuk membuat sayatan, tapi mungkin blue dye nya tidak bisa.. coba saja di telp dulu.. salam, heru --- "Graha, Satia (grhs)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak...bapapk bisa coba menghubungi Pak Karyono, dari > TEKMIRA (dulu > PPTM), di Jalan Jend Sudirman Bandung. No HP nya > 08156109342..mudah2an > bisa pak.. > > Salam > > Satia Graha > > -Original Message- > From: Soerya Adhi [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, January 04, 2006 1:03 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] cari info-thin section > > Dear all, > Maaf mengganggu diskusinya sedikit. > Dimana ya di Pulau Jawa ini yang bisa membantu > membuatkan petrographic > thin section dengan blue-dyed impregnation serta > staining dengan > alizarin red-s dan potassium ferrycyanid. > Dan yang paling penting harganya terjangkau oleh > mahasiswa atau > geologist jelata... > Kalo ke corelab kan mahal banget buat mahasiswa. > Jika ada yang mengetahui, dengan amat sangat dimohon > untuk bisa > membagikan informasinya. > Bisa lewat milis ataupun japri. > > Terimakasih sebelumnya > -soerya- > > > - > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: > http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy > Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang > Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. > Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan > Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi > Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. > Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > __ Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less. dsl.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] System Proy. Mercator untuk 1 peta Indonesia dari Barat ke Timur - Re: [iagi-net-l] coordinate system
Terima kasih banyak Pak Harry atas penjelasannya. terus parameter2 nya juga bisa dipakai satu (set) saja? parameter2 yang sudah ramai dibicarakan disini, mulai geoid, central meridian, correction factor dst. terus, gimana di daerah pertemuan antara bagian2 6 derajat tsb. saya pernah disusahin hal ini waktu mau bikin peta regional suatu daerah. akhirnya pakai patokan pulau (garis pantai) dan posisi production platform. fbs - Original Message From: Harry Kusna <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, January 03, 2006 10:11:27 AM Subject: [iagi-net-l] System Proy. Mercator untuk 1 peta Indonesia dari Barat ke Timur - Re: [iagi-net-l] coordinate system Pak Frans, Dng system proyeksi TM (Transverse Mercator), kita bisa memproyeksikan daerah Indonesia dng memilih meridian tertentu sebagai meridian sentralnya, tetapi seperti yg dikemukakan Pak Bambang, daerah Irian dan Sumatra akan terlihat "mengkeret". Dng system proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator), kita bisa menyambung2kan peta kita, sepanjang Indonesia, zone demi zone. Tetapi masalahnya, area yg dicover hanya sedikit2, selebar 6 derajat bujur, dng central meridian zone-nya di tengah-tengah, 3 derajat ke kiri dan 3 derajat ke kanan dari central meridian tsb., sehingga, untuk keseluruhan Indonesia, kita harus menyambung2kan lembar2 zone UTM tsb., yg jumlahnya lebih dari satu. Jika kita ingin satu proyeksi untuk semua, maka kita bisa memproyeksikan daerah Indonesia yg memanjang di daerah ekuator tsb dng system proyeksi Mercator. Nama Mercator menunjukan bahwa bidang (yg bisa didatarkan) yg digunakan sbg bidang proyeksi adalah silinder. Jika silinder ini diselimutkan/dilingkupkan ke bidang ellipsoid bumi, dan kemudian dilakukan pemeroyeksian titik pd ellipsoid ke bidang silinder, dan kemudian lengkungan silinder ini dibuka, di datarkan, maka titik2 pindahan yg diproyeksikan dari ellipsoid ke silinder, setelah silindernya dibuka, akan tersaji dalam bidang datar. Jadi apakah system proyeksi yg digunakan itu adalah UTM (Universal Transverse Mercator) atau TM (Transverse Mercator) atau Mercator saja, semua system proyeksi ini menggunakan silinder sebagai bidang proyeksinya. UTM menggunakan silinder yg membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi), sehingga grs singgung ellipsoid dan silinder merupakan grs yg berhimpit dengan grs bujur pada ellipsoid. Akibatnya, titik2 pada grs tsb terletak pada kedua bidang, sehingga posisinya walaupun dipindahkan (baca: diproyeksikan), dari ellipsoid ke silinder, tidak akan mengalami perubahan (distorsi). Lain halnya dng titik2 yg tidak pada grs tsb. Semakin jauh dari grs bujur himpitan tadi, maka semakin besar distorsinya, dan untuk menghindari kesalahan agar tidak terlalu besar, maka pemindahan/pemeroyeksian titik2 dari ellipsoid ke silinder dibatasi hanya sampai 3 derajat ke kiri dan kanan grs meridian sentralnya. Kemudian grs bujur himpitan di geser lagi 6 derajat, dng jalan memutar kedudukan silinder, demikian berulang-ulang sehingga seluruh bumi tecakup oleh lembar 6 derajat UTM ini. TM (transverse Mercator) sama dengan UTM, hanya meridian central yg digunakan bukanlah meridian central standard lembar/zone UTM. Kita bisa memilihnya, bergantung dari kebutuhan kita. Sedangkan pada Mercator, system proyeksi Mercator menggunakan silinder yg membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya berimpit dengan sumbu tegak ellipsoid, sehingga grs singgung ellipsoid dan silinder merupakan grs yg berhimpit dengan grs lintang pada elipsoid. Untuk Indonesia, yg letaknya memanjang di ekuator, maka grs lintang ekuator dpt digunakan sebagai grs singgung bidang silinder dan ellipsoid, sehingga jika titik2 di ekuator (grs singgung tsb) dipindahkan dari ellipsoid ke silinder, maka distorsinya juga akan nol. Daerah Indonesia yg memanjang di ekuator menggunakan system proyeksi Mercator ini untuk keperluan pemetaan satu system proyeksi untuk seluruh Indonesia pada satu lembar peta. Dengan system proyeksi ini, daerah Papua dan Sumatra tidak akan mengkerut, tetapi daerah kutub Utara dan Selatan mungkin akan mengkerut, tetapi tidak masalah, karena coverage pemetaaan Indonesia tidak sampai kesana. Ini yg saya tahu, dan jika ada kesalahan yg saya kemukakan, mohon dikoreksi. Terimakasih. Wassalam, Harry Kusna -Original Message- |-+> | | "Bambang Murti" | | | | | | | | | 02/01/2006 10:21 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | | | |-+> >--- | | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system | >---
Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
On 1/4/06, Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Agak telat ngasih pe-er-nya brur,... Brarti Kang Andang jangan buru2 lengser, supaya tidak longsor :D Sepertinya "advokasi" masih merupakan langkah penting dalam melanjutkan kiprah IAGI untuk menjalankan fungsi sosialnya. Selain itu sosialisasi kedalem juga donk. Paling tidak informasi kiprah IAGI utk anggotanya. Saya kan posting kiprah2 IAGI ini di IAGI-Web. RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Agak telat ngasih pe-er-nya brur,... karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba mengumpulkan data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman, dan ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur Jatim dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara dg wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2 disana, sementara ini info awalnya adalah: - hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus - sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak SETELAH bencana (karena dilanda luapan banjir bandang) - curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment 4130HA lewat sungai "dangkal" sehingga mengakibatkan "destruction" - pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir bandang pada periode-periode sebelumnya - siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi jam 7 tentang masalah Banjir Bandang Jember - besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan MenKes di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember. Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara dengan korban sudah mencapai 6 orang Note: Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana lingkungan yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk mitigasi gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya bencana-bencana geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah sebagai pelindung pengayom rakyatnya. Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang anda punya sebanyak mungkin ke [EMAIL PROTECTED] Salam adb - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya. Gimana ? rdp - HARIAN ANALISA Edisi Rabu, 4 Januari 2006 Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan 500-an orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi. "Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan Tuhan, apa mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai pertanggungjawaban," katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi. Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan bencana lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban. "Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah bencana lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen penataan lingkungan," katanya. Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan banjir bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang diakibatkan buruknya manajemen lingkungan dari kepala daerah setempat. "Boleh saja, bupati atau walikota yang ada mengelak dengan menyebut kebijakan lingkungan yang salah merupakan warisan bupati atau walikota terdahulu, namun dia tetap dapat dikatakan bersalah, karena dia seharusnya melakukan koreksi atas kebijakan yang salah," katanya. Manajemen lingkungan yang buruk, katanya, menyebabkan hutan menjadi gundul. "Hutan menjadi gundul akibat dipotong setan gundul. Saya katakan setan gundul, karena orangnya tak tersentuh hukum. Dia tak tersentuh hukum, karena aparat-nya tak beres," katanya. Oleh karena itu, katanya, manajemen lingkungan yang buruk lebih tepat dikatakan sebagai bencana ekologi atau bencana lingkungan yang menuntut adanya pertanggungjawaban dari kepala daerah dan sejumlah kepala dinas. "Kepala dinas yang harus bertanggung jawab antara lain kepala dinas kehutanan (kadishut), kepala dinas tata ruang, kepala dinas pertamanan atau lingkungan, dan kepala dinas lainnya yang terkait dengan
Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Aku rasa ada tiga point utama : - GeoResources (paling sering didiskusikan) - GeoHazard (paling jarang didisikusikan) - GeoData (sedang didiskusikan) Menjalankan tugas IAGI bisa banyak jalan Kang Iman, - advokasi, - sosialisasi kewaspadaan, atau - implementasi turun langsung ke lapangan. Tiga pilar ini yg harus - serasi - selaras - seimbang RDP "kok cuman tiga ya, mestinya kan tujuh ... upst !" On 1/4/06, Iman Argakoesoemah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kalau semua dilempar kepada IAGI . bisa bonyok Cing ... > > -Original Message- > > Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya. > Gimana ? > rdp > - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Mas Vicky, ini ada PeeR lage dari millist sebelah.. salam Sg, * From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hidayat Tullah Sent: Wednesday, 04 January, 2006 11:40 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: FW: Waspada BESOK BADAI LANDA JAKARTA | Waspada banjir - GAMBIR - Hujan besar disertai angin kencang alias badai mulai besok, Kamis-Minggu (5-9 Januari 2006) berdasarkan prakiraan BMG, melanda Jakarta dan sekitarnya. Melihat gelagat alam ini, warga diimbau mewaspadai datangnya banjir bandang seperti peristiwa 2001. Badai dan banjir bandang juga bakal menghambat agenda warga kota, misalnya saja acara pernikahan, sunatan dan sejenisnya. Dewasa ini banyak warga ibukota merencanakan perhelatan termasuk dalam gedung maupun mendirikan tenda didepan rumah mereka. Curah hujan di Jakarta sekarang sesuai dengan hitungan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) masih berkisar antara 11 milimeter hingga 15 milimeter/hari. Namun curah hujan pada 5 hingga 9 Januari bisa diatas 50milimeter/hari. Hujan besar disertai angin kencang antara 5-9Januari sangat berpeluang melanda Jakarta dan sekitarnya, kata Achmad Zakir, kepala Sub Bidang Informasi Ramalan dan Jasa BMG, Selasa (03/01). Menurut Zakir kondisi alam tersebut disebabkan adanya pertemuan antara angin barat di wilayah Jakarta. Peristiwa ini menimbulkan awan yang memungkinkan terjadinya curah hujan cukup besar. Selain faktor tersebut kini di Teluk Carpentaria, Australia Utara, sedang berlangsung badai. Peristiwa alam yang luar biasa itu juga bakal terjadi di Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibat dari badai disertai hujan deras tersebut warga Jember Jawa Timur sudah banyak tewas dan kehilangan tempat tinggal. Warga Jakarta dan sekitarnya terutama yang tinggal di daerah rawan banjir diminta waspada, katanya. BMG juga memperingatkan terjadi gelombang laut setinggi 1,5meter disekitar Timor, Flores dan Arafuru. Daerah rawan banjir di Jakarta berdasarkan catatan DPU DKI, kini semakin meluas. Kawasan Sudirman-MH Thamrin serta kawasan Istana Merdeka yang masuk daerah bukan langganan banjir, kini tidak nyaman -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya. Gimana ? rdp - HARIAN ANALISA Edisi Rabu, 4 Januari 2006 Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan 500-an orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi. "Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan Tuhan, apa mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai pertanggungjawaban," katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi. Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan bencana lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban. "Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah bencana lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen penataan lingkungan," katanya. Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan banjir bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang diakibatkan buruknya manajemen lingkungan dari kepala daerah setempat. "Boleh saja, bupati atau walikota yang ada mengelak dengan menyebut kebijakan lingkungan yang salah merupakan warisan bupati atau walikota terdahulu, namun dia tetap dapat dikatakan bersalah, karena dia seharusnya melakukan koreksi atas kebijakan yang salah," katanya. Manajemen lingkungan yang buruk, katanya, menyebabkan hutan menjadi gundul. "Hutan menjadi gundul akibat dipotong setan gundul. Saya katakan setan gundul, karena orangnya tak tersentuh hukum. Dia tak tersentuh hukum, karena aparat-nya tak beres," katanya. Oleh karena itu, katanya, manajemen lingkungan yang buruk lebih tepat dikatakan sebagai bencana ekologi atau bencana lingkungan yang menuntut adanya pertanggungjawaban dari kepala daerah dan sejumlah kepala dinas. "Kepala dinas yang harus bertanggung jawab antara lain kepala dinas kehutanan (kadishut), kepala dinas tata ruang, kepala dinas pertamanan atau lingkungan, dan kepala dinas lainnya yang terkait dengan masalah ekologi," katanya. Sama halnya dengan bupati/walikota, katanya, para kepala dinas itu dapat saja mengelak bahwa mereka bukan pelaku di lapangan, namun polisi tetap dapat menjerat mereka dengan kesalah
RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Kalau semua dilempar kepada IAGI . bisa bonyok Cing ... -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya. Gimana ? rdp - HARIAN ANALISA Edisi Rabu, 4 Januari 2006 Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan 500-an orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi. "Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan Tuhan, apa mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai pertanggungjawaban," katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi. Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan bencana lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban. "Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah bencana lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen penataan lingkungan," katanya. Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan banjir bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang diakibatkan buruknya manajemen lingkungan dari kepala daerah setempat. "Boleh saja, bupati atau walikota yang ada mengelak dengan menyebut kebijakan lingkungan yang salah merupakan warisan bupati atau walikota terdahulu, namun dia tetap dapat dikatakan bersalah, karena dia seharusnya melakukan koreksi atas kebijakan yang salah," katanya. Manajemen lingkungan yang buruk, katanya, menyebabkan hutan menjadi gundul. "Hutan menjadi gundul akibat dipotong setan gundul. Saya katakan setan gundul, karena orangnya tak tersentuh hukum. Dia tak tersentuh hukum, karena aparat-nya tak beres," katanya. Oleh karena itu, katanya, manajemen lingkungan yang buruk lebih tepat dikatakan sebagai bencana ekologi atau bencana lingkungan yang menuntut adanya pertanggungjawaban dari kepala daerah dan sejumlah kepala dinas. "Kepala dinas yang harus bertanggung jawab antara lain kepala dinas kehutanan (kadishut), kepala dinas tata ruang, kepala dinas pertamanan atau lingkungan, dan kepala dinas lainnya yang terkait dengan masalah ekologi," katanya. Sama halnya dengan bupati/walikota, katanya, para kepala dinas itu dapat saja mengelak bahwa mereka bukan pelaku di lapangan, namun polisi tetap dapat menjerat mereka dengan kesalahan mereka sebagai pemangku hutan atau pemangku wilayah. "Jadi, polisi dapat menuntut kadishut secara hukum dengan adanya bencana banjir bandang dan hutan gundul sebagai bukti yuridis, apalagi bupati/walikota dalam konteks otonomi daerah juga menjadi pemegang otoritas kewilayahan," katanya. (Ant) -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : A
[iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya. Gimana ? rdp - HARIAN ANALISA Edisi Rabu, 4 Januari 2006 Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan 500-an orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi. "Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan Tuhan, apa mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai pertanggungjawaban," katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi. Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan bencana lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban. "Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah bencana lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen penataan lingkungan," katanya. Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan banjir bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang diakibatkan buruknya manajemen lingkungan dari kepala daerah setempat. "Boleh saja, bupati atau walikota yang ada mengelak dengan menyebut kebijakan lingkungan yang salah merupakan warisan bupati atau walikota terdahulu, namun dia tetap dapat dikatakan bersalah, karena dia seharusnya melakukan koreksi atas kebijakan yang salah," katanya. Manajemen lingkungan yang buruk, katanya, menyebabkan hutan menjadi gundul. "Hutan menjadi gundul akibat dipotong setan gundul. Saya katakan setan gundul, karena orangnya tak tersentuh hukum. Dia tak tersentuh hukum, karena aparat-nya tak beres," katanya. Oleh karena itu, katanya, manajemen lingkungan yang buruk lebih tepat dikatakan sebagai bencana ekologi atau bencana lingkungan yang menuntut adanya pertanggungjawaban dari kepala daerah dan sejumlah kepala dinas. "Kepala dinas yang harus bertanggung jawab antara lain kepala dinas kehutanan (kadishut), kepala dinas tata ruang, kepala dinas pertamanan atau lingkungan, dan kepala dinas lainnya yang terkait dengan masalah ekologi," katanya. Sama halnya dengan bupati/walikota, katanya, para kepala dinas itu dapat saja mengelak bahwa mereka bukan pelaku di lapangan, namun polisi tetap dapat menjerat mereka dengan kesalahan mereka sebagai pemangku hutan atau pemangku wilayah. "Jadi, polisi dapat menuntut kadishut secara hukum dengan adanya bencana banjir bandang dan hutan gundul sebagai bukti yuridis, apalagi bupati/walikota dalam konteks otonomi daerah juga menjadi pemegang otoritas kewilayahan," katanya. (Ant) -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -