[iagi-net-l] Fwd: "PERMISSIVENESS" - By MT Zen

2006-01-04 Terurut Topik Wayan Ismara Heru Young

Saya teruskan dari pak Sugeng..
 
salam,
.heru.
 
>"Sugeng Hartono" [EMAIL PROTECTED] wrote:
>Bung Heru,
>silahkan, semoga berguna. ini baru saya terima dari kompas.
>Saya kirim ke IAGI kok mbalik terus.
>salam,
>sugeng


 

"PERMISSIVENESS", Membiarkan Kejahatan Kecil Menjadi Besar  
Oleh MT Zen DALAM tulisan Di Pinggir Kegalauan penulis menyebutkan, 
saat ini   bangsa Indonesia berada di pinggir kegalauan (on the brink of 
chaos).   Menjelang Perang Dunia II keadaan di Austria sangat tidak menentu.   
Suasana putus asa mencengkeram, tetapi tidak ada sesuatu yang terjadi   
(setidaknya saat itu), hanya putus asa. Seorang wartawan kawakan John   Gunther 
(pengarang Inside Europe) melukiskan, Het volk is hopeloos,   het land is 
reddeloos en de regeering raadeloos (Bangsanya tidak   berpengharapan lagi, 
negerinya tidak lagi dapat diselamatkan, dan   pemerintahnya tidak punya 
ikhtiar apa-apa lagi). [Memang, karena   diterjemahkan bunyinya kurang 
menggigit]. Keadaan di Indonesia kini juga begitu. Pemerintah tak 
berwibawa,   karena tidak ada law and order. Semua orang bertindak semaunya, di 
  mana-mana kecenderungan main hakim sendiri meningkat. Kedapatan   mencuri 
sepeda mot
 or
 digebuk, disiram bensin lalu dibakar. Dicurigai   maling, dikeroyok sampai 
mati. Dilarang berbuat sesuatu atau ditegur   malah menjadi beringas, unjuk 
rasa, lempar batu, menghancurkan kantor   atau toko, lalu dibakar. Pendek kata, 
pemerintahan Abdurrahman Wahid   tidak berwibawa. Namun, kekacauan ini sudah 
dimulai sejak berakhirnya   Orde Baru. Anggota kepolisian takut ambil 
tindakan karena takut muncul   kerusuhan lebih besar. Setiap pengerahan masa 
mudah berubah menjadi   huru-hara tak terkendali. People power tidak mungkin di 
Indonesia   karena akan berubah menjadi penjarahan besar-besaran, tanpa atau   
dengan provokator.   Sebagaimana pernah disebutkan dalam tulisan terdahulu 
banyak   faktor-faktor psikologi, sosio-kultural, dan sosial-ekonomi ikut   
berperan, terutama bila terlalu lama menganggur, lapar, dan...   jengkel. 
Ketimpangan sosial melahirkan kecemburuan sosial. Kecemburuan   sosial 
merupakan waktu yang menunggu penyulut saja."Permissiveness"   
 Kali ini
 yang mau dibahas adalah salah satu di antara banyak   faktor itu dan disebut 
permissiveness, yakni kebiasaan membiarkan   kejahatan kecil berkembang menjadi 
besar. Perampok atau pembunuh besar   biasanya mulai dengan kejahatan kecil. 
Mencuri uang lima sen, lalu   mencuri ayam, mencuri sesuatu yang lebih berharga 
dari toko swalayan;   meminta upeti dari sesama segerombolan, lalu mulai 
memeras, akhirnya   menodong. Kemudian lebih nekat, merampok (bank), kadang 
(meski semula   tidak diniatkan tetapi karena tertangkap basah) disertai 
penganiayaan   bahkan pembunuhan. Di lain pihak, pemerintah turut bersalah, 
bahkan sangat bersalah.   Lihat orang yang semula berjualan di trotoar, 
lambat-laun mengambil   seluruh trotoar, lalu pindah ke pinggir jalan dan 
lambat-laun ke   tengah jalan. Bila mau ditertibkan mereka marah, unjuk rasa, 
dan   membakar. Atau pedagang itu terserempet kendaraan bermotor, mereka   naik 
pitam, timbul perkelahian, memicu kerusuhan besar (membunuh dan   mem
 bakar).
 Lihat apa yang terjadi pada 13 Mei 2000. Jika hal itu   ditangani serius dari 
awal dan dicari sumbernya, kejadian itu mungkin   tidak terjadi. Pokok masalah 
ialah: masyarakat kehilangan kepercayaan   kepada pemerintah, kepada aparat 
pemerintah dan "wakil-wakil rakyat".   Pemerintah atau aparat pemerintah tidak 
pernah bertindak dari awal.   Selalu mebiarkan persoalan berlarut-larut, tidak 
tanggap.   Hampir semua ketegangan dan selisih paham bermula dari 
membiarkan   kesalahan-kesalahan kecil yang tidak dibenahi sejak awal dan 
lambat   laun menjadi perselisihan besar. Orang Perancis mengatakan Le diable   
vienent dans un petit pat (setan itu datang menghampiri dengan   
langkah-langkah kecil). Karyawan-karyawan di kantor tidak dibiasakan 
berhemat dengan   kertas, dengan pensil, dengan paper clips. Tidak ada sedikit 
pun   concern, terutama bila menyangkut barang-barang yang merupakan milik   
kantor (milik umum). Perhatikan keran air yang rusak dan air mengalir   terus. B
 ak atau
 ember sudah penuh. Tidak ada tangan yang ringan   menutup keran itu; atau 
kalau keran rusak memberitahu yang berwenang   agar diperbaiki. Jangan 
berkata orang Indonesia tidak pandai merawat barang, tetapi   harus barang 
miliknya sendiri. Lihat penggemar Harley Davidson. Harley   Davidson dari zaman 
Majapahit yang berjalan dengan laang masih baik   karena dirawat dengan baik. 
Tetapi, begitu Harley Davidson menjadi   milik publik, motor yang megah-bagus 
itu sekonyong-konyong berubah   menjadi besi tua. Perhatikan betapa 
semrawutnya lalu lintas di Indonesia. Semua   orang berkata "semua itu terjadi 
karena jumlah kendaraan bertambah,   sedangkan panjang ruas jalan tidak 
bertambah". Benar, benar sekali.   

RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport)

2006-01-04 Terurut Topik Arief Budiman
Bukan pak dia itu pak, dia itu mbak pak

 
 
ARIEF BUDIMAN
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
Home: (021) 809 2618
 

-Original Message-
From: Harry Kusna [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, January 05, 2006 12:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
koordinat tambang freeport)

Iya Pak.
  Terimakasih Pak Yuriza.
   
  Wass. HK 

Hendrawan Arief <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Jadi kesimpulannya spheroid sama dengan ellipsoid ya ?


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, January 04, 2006 7:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
koordinat tambang freeport)

Hallo Arief,

System ditempat saya lagi lambat betul . dari tadi ngeclick sesuatu
kok
yang diclick nggak muncul muncul ... jadi saya bosen dan mending ngurusi
iaginet he he he 
Boleh dong ya bantuin pak Harry .

Spheroid alias ellipsoid itu adalah bidang matematis. dia berupa
model
matematis bumi kita 
Sementara geoid dibikin berdasarkan gravitasi bumi, dia dibuat untuk
merepresentasikan muka laut .
Akibatnya kedua barang ini agak berbeda dimana ellipsoid akan smooth
permukaannya sementara geoid akan berondulasi , ondulasi yang paling
besar
ada di lautan hindia sedalam -100 m dan di atlantik pasific setinggi 70
m jadi laut itu tidak smotth ... dan MSL bergantung pada
datum
yang diambil 




|-+--->
| | "Hendrawan Arief" |
| | | | rgi-mp.com> |
| | |
| | 04/01/2006 08:18 AM |
| | Please respond to iagi-net |
| | |
|-+--->

>---

---|
|
|
| To: 
|
| cc:
|
| Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE:
[iagi-net-l] need koordinat tambang freeport)
|

>---

---|




Iseng-iseng akh , Pak Harry.
Kalo bedanya geoid dan spheroid itu apa ya ? apakah barang yg sama ?
atau sama sekali berbeda?


Salam,









This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

  



-
 Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/gr

Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport)

2006-01-04 Terurut Topik iwan . busono

Pak Noor,

saya juga mau dong...




  
"Noor   
  
Syarifuddin"  To:  
  
<[EMAIL PROTECTED]   cc:
 
anadoo.fr>Subject: Re: [iagi-net-l] 
coordinate system  ( was  
   RE: [iagi-net-l] need koordinat 
tambang freeport)  
01/05/2006  
  
01:43 AM
  
Please respond  
  
to iagi-net 
  

  

  




Kloter ke-3 juga sudah saya dikirim. Sekali lagi maaf untuk rekan-rekan
dari
KPC, emailnya mental terus. Saya sudah kirim ke email pribadi rekan Zein,
silakan minta copy ke beliau.
Juga untuk pak Darwin di Tanjung, emailnya mental.

Kalau lihat semangatnya para rekan untuk minta salinan makalah, saya
optimis
masalah ini bisa mendapat perhatian lebih serius di masa mendatang:-)


salam,

- Original Message -
From: "Noor Syarifuddin" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, January 03, 2006 8:37 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
koordinat tambang freeport)


> Sudah saya kirim ulang, juga buat kang Ai..
> Rekan-rekan kloter ke-2, juga sudah saya kirim, mudah-mudahan sudah
> diterima. Kalau belum juga, tolong saya diberitahu. Khusus rekan-rekan
dari
> Total Balikpapan (ada 3 orang) silakan unduh langsung di intranet sendiri
> (lebih dekat kok sumbernya...:-).
>
> Ada dua rekan dari KPC (Zein dan Deddy), entah kenapa emailnya mental
terus.
> Kalau ada email lain, akan saya kirim ulang.
>
> salam,
>
> - Original Message -
> From: "Hendrawan Arief" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Tuesday, January 03, 2006 7:17 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
> koordinat tambang freeport)
>
>
> Saya belum terima tuh,.hehe..
>
>
> -Original Message-
> From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, January 03, 2006 3:37 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
> koordinat tambang freeport)
>
> Kang,
> Sudah tak kirim, juga beberapa teman yang minta via japri.
> Kalau ada yang belum terima, tolong saya diberitahu.
>
> salam,
> - Original Message -
> From: "Arief Budiman" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, December 30, 2005 5:41 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
> koordinat tambang freeport)
>
>
> Kirim ka urang atuh euy
>
>
>
> ARIEF BUDIMAN
> Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
> Home: (021) 809 2618
>
>
> -Original Message-
> From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, December 29, 2005 4:01 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
> koordinat tambang freeport)
>
> Yup, berbeda dengan persepsi umum bahwa koordinate lat-long sangat
> dipengaruhi oleh system ellipsoid yang dipakai. Hal ini dikarenakan
> masing-masing ellipsoidmempunyai karakteristik geometri tersendiri
> seperti
> disebutkan di bawah.
>
> Kalau ada yang berminat saya ada paper yang menjelaskan tentang hal ini
> (japri).
>
> salam,
>
>
> - Original Message -
> From: "Hendrawan Arief" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Thursday, December 29, 2005 9:16 AM
> Subject: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
> koordinat tambang freeport)
>
>
>
> Nah, masalah yang saya dapati ternya kalau Saya coba mentransformasikan
> scoordiante system , misalnya dari WGS84 ke WGS72 (dua-duanya dalam
> bentuk lat long), ada beberapa koreksi parameter (datum shift
> parameter), seperti:
> - translation along axis tertentu (sya lupa lagi) sekitar minus 4.5
> meter
> - rotation dari sumbu tertentu (yg ini saya lupa lagi juga, hehe..)
> sekitar
>   plus 0.554 detik
> - kemudian ada juga yg namanya scale factor sekitar 0.2263 ppm
>
> Artinya dengan adanya parameter shifting ini, tentunya bacaan lat/long
> system WGS84 dengan WGS72 berbeda nantinya, walopun perbedaan ini tidak
> terlalu signifikan.
>
>
> Mungkin ada rekan lain yang lebih mumpuni, yg bias memberikan
> pencerahan.., monggo..
>
>
> Salam,
>
>
>
> -Original Message-
> From: R.P. Koesoemadinata [mail

RE: [iagi-net-l] cari info-thin section

2006-01-04 Terurut Topik yuwono
Ada tarif mahasiswa dengan surat pengantar dari Jurusan/ Fakultas.
Biasanya mahasiswa  baik S-1, S-2, maupun S-3 bimbingan saya menggunakan
fasilitas ini, di lab SDM (Sumber Daya Mineral) Jl. Sukarno-Hatta Bandung,
tarif sangat terjangkau.
Yatno (YSY)


> ada satu lagi : pak Entu Sukamtu  Telp.022 7218709
> kalau yang ini home industri, dia pensiunan p3g yang
> punya peralatan standar untuk membuat sayatan, tapi
> mungkin blue dye nya tidak bisa.. coba saja di telp
> dulu..
>
> salam,
> heru
>
> --- "Graha, Satia (grhs)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> Pak...bapapk bisa coba menghubungi Pak Karyono, dari
>> TEKMIRA (dulu
>> PPTM), di Jalan Jend Sudirman Bandung. No HP nya
>> 08156109342..mudah2an
>> bisa pak..
>>
>> Salam
>>
>> Satia Graha
>>
>> -Original Message-
>> From: Soerya Adhi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> Sent: Wednesday, January 04, 2006 1:03 PM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: [iagi-net-l] cari info-thin section
>>
>> Dear all,
>> Maaf mengganggu diskusinya sedikit.
>> Dimana ya di Pulau Jawa ini yang bisa membantu
>> membuatkan petrographic
>> thin section dengan blue-dyed impregnation serta
>> staining dengan
>> alizarin red-s dan potassium ferrycyanid.
>> Dan yang paling penting harganya terjangkau oleh
>> mahasiswa atau
>> geologist jelata...
>> Kalo ke corelab kan mahal banget buat mahasiswa.
>> Jika ada yang mengetahui, dengan amat sangat dimohon
>> untuk bisa
>> membagikan informasinya.
>> Bisa lewat milis ataupun japri.
>>
>> Terimakasih sebelumnya
>>  -soerya-
>>
>>
>>
> -
>> To unsubscribe, send email to:
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to:
>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> IAGI-net Archive 1:
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2:
>> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>>
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
>> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
>> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
>> Komisi Karst : Hanang
>> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
>> Komisi Sertifikasi : M.
>> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
>> Komisi OTODA : Ridwan
>> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
>> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
>> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
>> Komisi Database Geologi : Aria A.
>> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>>
> -
>>
>>
>
>
>
>
> __
> Yahoo! DSL – Something to write home about.
> Just $16.99/mo. or less.
> dsl.yahoo.com
>
>
> - To
> unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi
> SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport)

2006-01-04 Terurut Topik Harry Kusna
Iya Pak.
  Terimakasih Pak Yuriza.
   
  Wass. HK 

Hendrawan Arief <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Jadi kesimpulannya spheroid sama dengan ellipsoid ya ?


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, January 04, 2006 7:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
koordinat tambang freeport)

Hallo Arief,

System ditempat saya lagi lambat betul . dari tadi ngeclick sesuatu
kok
yang diclick nggak muncul muncul ... jadi saya bosen dan mending ngurusi
iaginet he he he 
Boleh dong ya bantuin pak Harry .

Spheroid alias ellipsoid itu adalah bidang matematis. dia berupa
model
matematis bumi kita 
Sementara geoid dibikin berdasarkan gravitasi bumi, dia dibuat untuk
merepresentasikan muka laut .
Akibatnya kedua barang ini agak berbeda dimana ellipsoid akan smooth
permukaannya sementara geoid akan berondulasi , ondulasi yang paling
besar
ada di lautan hindia sedalam -100 m dan di atlantik pasific setinggi 70
m jadi laut itu tidak smotth ... dan MSL bergantung pada
datum
yang diambil 




|-+--->
| | "Hendrawan Arief" |
| | | | rgi-mp.com> |
| | |
| | 04/01/2006 08:18 AM |
| | Please respond to iagi-net |
| | |
|-+--->

>---

---|
|
|
| To: 
|
| cc:
|
| Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE:
[iagi-net-l] need koordinat tambang freeport)
|

>---

---|




Iseng-iseng akh , Pak Harry.
Kalo bedanya geoid dan spheroid itu apa ya ? apakah barang yg sama ?
atau sama sekali berbeda?


Salam,









This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

  



-
 Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less

RE: [iagi-net-l] turn over

2006-01-04 Terurut Topik Leonard Lisapaly

Kalau BI lain lagi (Beyond Infinity . )

LL 

-Original Message-
From: Darman, Herman H BSP-TSX/4 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, January 05, 2006 10:16 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] turn over

BP juga singkatan dari Brunei Petroleum. Perusahaan minyak milik pemerintah
Brunei.

-Original Message-
From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 22 December 2005 17:05
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] turn over


Jangankan orang diluar BP, employee BP aja banyak yang masih bingung dengan
arti BP.
Sepengetahuan saya, "Beyond Petroleum" itu adalah Motto atau slogannya BP dan
bukan kepanjangan dari BP. Dulunya BP kependekan dari British petroleum tapi
setelah merger, BP is BP dan tidak memiliki kepanjangan lagi. Tapi memang
diluar BP dikenal sebagai Beyond Petroleum

Mudah-mudahan tidak membingungkan
edo

-Original Message-
From: Achmad Luthfi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 22, 2005 2:19 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] turn over

Kalo Anda pernah lihat berbagai iklan bp di masmedia luar negeri, bp menyebut
dirinya dalam kepanjangan "beyond petroleum" (tentunya ini setelah bergabung
bp+Amoco dan setelah punya logo baru)


Salam,
LTH 

-Original Message-
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 22, 2005 9:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] turn over


Saya baru dengar nama perusahaan migas "Beyond Petrolium Indonesia"
(lihat nomor 11). Apakah ini bukan British Petroleum Indonesia ?

Thanks. Iman

-Original Message-
From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 22, 2005 8:10 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] turn over


Fer... sebagai information gambaran umum hasil survey di dalam negeri, ...ada
beberapa Perusahaan pertambangan dan perminyakan di dalamnya:



No. 25, Year: XVII; December 19, 2005
Warta Ekonomi - in Indonesian

Profil :

Yang menjadi Favorit Para Karyawan
===

Berikut adalah peringkat 20 besar perusahaan yang paling diidamkan karyawan
sebagai tempat bekerja. Pemeringkatan sesuai hasil survey Warta Ekoomi  pada
2-14 Oktober 2005 terhadap 1.103 karyawan dari berbagai perusahaan. Tersaji
juga peingkat hasil survey yang sama tahun lalu.


1.PT Astra International Tbk.



Status  : PMDN

Sektor Usaha: Otomotif

Peringkat 2004: 3

Pamor Astra sebagai salah satu perusahaan favorit tempat bekerja memang tak
pernah surut. Kesejahteraan karyawan dan gaji yang lebih baik menjadi dua
alasan utama yang membuat Astra terpilih sebagai perusahaan paling diidamkan
pada 2005. Ini tentu tak lepas pula dari kinerja Astra yang terus membaik.
Dalam periode sembilan bulan pertama
2005 saja, kenaikan laba bersih Astra meningkat sebesar 12,6% dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp.4triliun.

2.  PT Pertamina

=

Status  : BUMN

Sektor Usaha: Pertambangan minyak & gas

Peringkat 2004: 2

Meski didera berbagai persoalan, perusahaan ini tetap menduduki peringkat
kedua perusahaan paling diidamkan tahun 2005. Perusahaan yang kini dikomandoi
Widya Purnama (mantan dirut Indosat) ini berancang-ancang untuk menjadi
perusahaan migas yang unggul, maju dan terpandang. Oleh karena itu, tak heran
jika kinerjanya pun terus dipcau dengan peningkatan EBITDA di sector hulu
yang mencapai 47,75% pada semester I tahun 2005 lalu.

3.  PT Unilever Indonesia Tbk.

===

Status  : PMA

Sektor Usaha: Barang-barang konsumsi

Peringkat 2004: 1

Jika tahun lalu perusahaan Belanda ini menempati urutan teratas perusahaan
paling diidamkan, tahun ini "hanya" menempati urutan ketiga. Sebanyak 5,384%
responden memilih Unilever sebagai perusahaan idaman tempat bekerja. Dilihat
dari sisi kinerja, prestasi perusahaan ini cenderung stabil. Dengan
membukukan laba bersih sebesar Rp.1,199 triliun per September 2005,
perusahaan ini masih layak jadi idaman para pekerja.

4.  PT Telkom Tbk.

==

Status  : BUMN

Sektor Usaha: Telekomunikasi

Peringkat 2004: 5

Pertumbuhan layanan fixed wireless access dengan merek TelkomFlexi sebesar
244% memberikan kontribusi pendapatan yang cukup significant bagi Telkom.
Maka, wajar jika nama Telkom masih cukup diperhitungkan di industri
telekomunikasi Tanah Air. Modal itu pula yang menjadikan perusahaan yang
berdiri sejak 1882 masih menjadi incaran para pekerja.

5.  PT Caltex Pasific Indonesia

===

Status  : PMA

Sektor Usaha: Pertambangan minyak

Peringkat 2004: 16

Setelah Pertamina, perusahaan minyak lainnya yang menjadi idaman para pekerja
adalah Caltex. Selain merupakan perusahaan multinasional, besarnya gaji dan
fasilitas yang diberikan perusahaan menjadi alasan utama para pekerja
menjatuhkan pilihannya pada Caltex.

6.  PT Indofood 

RE: [iagi-net-l] turn over

2006-01-04 Terurut Topik Kuntadi, Nugrahanto
Apa yang dijelaskan Edo benar adanya, BP adalah BP. Tapi dalam
prakteknya guna memenuhi kebutuhan sosialisasi suatu program kerja
internal, imej dari kumpeni, usaha-usaha "safety", slogan, dll, maka
sering kata "BP" ini di artikan menjadi Best Performance, Beyond
Petroleum, dll yang tentunya Anda semua tahu sendiri dong kalau orang
melayu membuat plesetan kepanjangan dari suatu singkatan kan sangat
kreatifboth bad and good tentunya.

Untuk beyond petroleum itu sendiri diartikan bahwa BP sekarang ini bukan
mutlak merupakan perusahaan yg bergerak di petroleum saja, tapi sudah
memulai research di energi alternatif lainnya spt solar energy misalnya.
Oleh karenanya mereka menyebut kata "beyond".

Mudah-mudahan ini pun tidak menambah kebingungan spt yang dikhawatirkan
Edo.

Salam, kuntadi

-Original Message-
From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 22 December 2005 17:05
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] turn over


Jangankan orang diluar BP, employee BP aja banyak yang masih bingung
dengan arti BP.
Sepengetahuan saya, "Beyond Petroleum" itu adalah Motto atau slogannya
BP dan bukan kepanjangan dari BP. Dulunya BP kependekan dari British
petroleum tapi setelah merger, BP is BP dan tidak memiliki kepanjangan
lagi. Tapi memang diluar BP dikenal sebagai Beyond Petroleum

Mudah-mudahan tidak membingungkan
edo

-Original Message-
From: Achmad Luthfi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 22, 2005 2:19 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] turn over

Kalo Anda pernah lihat berbagai iklan bp di masmedia luar negeri, bp
menyebut dirinya dalam kepanjangan "beyond petroleum" (tentunya ini
setelah bergabung bp+Amoco dan setelah punya logo baru)


Salam,
LTH 

-Original Message-
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 22, 2005 9:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] turn over


Saya baru dengar nama perusahaan migas "Beyond Petrolium Indonesia"
(lihat nomor 11). Apakah ini bukan British Petroleum Indonesia ?

Thanks. Iman

-Original Message-
From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 22, 2005 8:10 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] turn over


Fer... sebagai information gambaran umum hasil survey di dalam negeri,
...ada beberapa Perusahaan pertambangan dan perminyakan di dalamnya:



No. 25, Year: XVII; December 19, 2005
Warta Ekonomi - in Indonesian

Profil :

Yang menjadi Favorit Para Karyawan
===

Berikut adalah peringkat 20 besar perusahaan yang paling diidamkan
karyawan sebagai tempat bekerja. Pemeringkatan sesuai hasil survey Warta
Ekoomi  pada 2-14 Oktober 2005 terhadap 1.103 karyawan dari berbagai
perusahaan. Tersaji juga peingkat hasil survey yang sama tahun lalu.


1.PT Astra International Tbk.



Status  : PMDN

Sektor Usaha: Otomotif

Peringkat 2004: 3

Pamor Astra sebagai salah satu perusahaan favorit tempat bekerja memang
tak pernah surut. Kesejahteraan karyawan dan gaji yang lebih baik
menjadi dua alasan utama yang membuat Astra terpilih sebagai perusahaan
paling diidamkan pada 2005. Ini tentu tak lepas pula dari kinerja Astra
yang terus membaik. Dalam periode sembilan bulan pertama
2005 saja, kenaikan laba bersih Astra meningkat sebesar 12,6%
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai
Rp.4triliun.

2.  PT Pertamina

=

Status  : BUMN

Sektor Usaha: Pertambangan minyak & gas

Peringkat 2004: 2

Meski didera berbagai persoalan, perusahaan ini tetap menduduki
peringkat kedua perusahaan paling diidamkan tahun 2005. Perusahaan yang
kini dikomandoi Widya Purnama (mantan dirut Indosat) ini
berancang-ancang untuk menjadi perusahaan migas yang unggul, maju dan
terpandang. Oleh karena itu, tak heran jika kinerjanya pun terus dipcau
dengan peningkatan EBITDA di sector hulu yang mencapai 47,75% pada
semester I tahun 2005 lalu.

3.  PT Unilever Indonesia Tbk.

===

Status  : PMA

Sektor Usaha: Barang-barang konsumsi

Peringkat 2004: 1

Jika tahun lalu perusahaan Belanda ini menempati urutan teratas
perusahaan paling diidamkan, tahun ini "hanya" menempati urutan ketiga.
Sebanyak 5,384% responden memilih Unilever sebagai perusahaan idaman
tempat bekerja. Dilihat dari sisi kinerja, prestasi perusahaan ini
cenderung stabil. Dengan membukukan laba bersih sebesar Rp.1,199 triliun
per September 2005, perusahaan ini masih layak jadi idaman para pekerja.

4.  PT Telkom Tbk.

==

Status  : BUMN

Sektor Usaha: Telekomunikasi

Peringkat 2004: 5

Pertumbuhan layanan fixed wireless access dengan merek TelkomFlexi
sebesar 244% memberikan kontribusi pendapatan yang cukup significant
bagi Telkom. Maka, wajar jika nama Telkom masih cukup diperhitungkan di
industri telekomunikasi Tanah Air. Modal itu pula yang menjadikan
perusahaan yang berdiri seja

RE: [iagi-net-l] turn over

2006-01-04 Terurut Topik Darman, Herman H BSP-TSX/4
BP juga singkatan dari Brunei Petroleum. Perusahaan minyak milik pemerintah 
Brunei.

-Original Message-
From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 22 December 2005 17:05
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] turn over


Jangankan orang diluar BP, employee BP aja banyak yang masih bingung
dengan arti BP.
Sepengetahuan saya, "Beyond Petroleum" itu adalah Motto atau slogannya
BP dan bukan kepanjangan dari BP. Dulunya BP kependekan dari British
petroleum tapi setelah merger, BP is BP dan tidak memiliki kepanjangan
lagi. Tapi memang diluar BP dikenal sebagai Beyond Petroleum

Mudah-mudahan tidak membingungkan
edo

-Original Message-
From: Achmad Luthfi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 22, 2005 2:19 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] turn over

Kalo Anda pernah lihat berbagai iklan bp di masmedia luar negeri, bp
menyebut dirinya dalam kepanjangan "beyond petroleum" (tentunya ini
setelah bergabung bp+Amoco dan setelah punya logo baru)


Salam,
LTH 

-Original Message-
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 22, 2005 9:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] turn over


Saya baru dengar nama perusahaan migas "Beyond Petrolium Indonesia"
(lihat nomor 11). Apakah ini bukan British Petroleum Indonesia ?

Thanks. Iman

-Original Message-
From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 22, 2005 8:10 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] turn over


Fer... sebagai information gambaran umum hasil survey di dalam negeri,
...ada beberapa Perusahaan pertambangan dan perminyakan di dalamnya:



No. 25, Year: XVII; December 19, 2005
Warta Ekonomi - in Indonesian

Profil :

Yang menjadi Favorit Para Karyawan
===

Berikut adalah peringkat 20 besar perusahaan yang paling diidamkan
karyawan sebagai tempat bekerja. Pemeringkatan sesuai hasil survey
Warta Ekoomi  pada 2-14 Oktober 2005 terhadap 1.103 karyawan dari
berbagai perusahaan. Tersaji juga peingkat hasil survey yang sama
tahun lalu.


1.PT Astra International Tbk.



Status  : PMDN

Sektor Usaha: Otomotif

Peringkat 2004: 3

Pamor Astra sebagai salah satu perusahaan favorit tempat bekerja
memang tak pernah surut. Kesejahteraan karyawan dan gaji yang lebih
baik menjadi dua alasan utama yang membuat Astra terpilih sebagai
perusahaan paling diidamkan pada 2005. Ini tentu tak lepas pula dari
kinerja Astra yang terus membaik. Dalam periode sembilan bulan pertama
2005 saja, kenaikan laba bersih Astra meningkat sebesar 12,6%
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai
Rp.4triliun.

2.  PT Pertamina

=

Status  : BUMN

Sektor Usaha: Pertambangan minyak & gas

Peringkat 2004: 2

Meski didera berbagai persoalan, perusahaan ini tetap menduduki
peringkat kedua perusahaan paling diidamkan tahun 2005. Perusahaan
yang kini dikomandoi Widya Purnama (mantan dirut Indosat) ini
berancang-ancang untuk menjadi perusahaan migas yang unggul, maju dan
terpandang. Oleh karena itu, tak heran jika kinerjanya pun terus
dipcau dengan peningkatan EBITDA di sector hulu yang mencapai 47,75%
pada semester I tahun 2005 lalu.

3.  PT Unilever Indonesia Tbk.

===

Status  : PMA

Sektor Usaha: Barang-barang konsumsi

Peringkat 2004: 1

Jika tahun lalu perusahaan Belanda ini menempati urutan teratas
perusahaan paling diidamkan, tahun ini "hanya" menempati urutan
ketiga. Sebanyak 5,384% responden memilih Unilever sebagai perusahaan
idaman tempat bekerja. Dilihat dari sisi kinerja, prestasi perusahaan
ini cenderung stabil. Dengan membukukan laba bersih sebesar Rp.1,199
triliun per September 2005, perusahaan ini masih layak jadi idaman
para pekerja.

4.  PT Telkom Tbk.

==

Status  : BUMN

Sektor Usaha: Telekomunikasi

Peringkat 2004: 5

Pertumbuhan layanan fixed wireless access dengan merek TelkomFlexi
sebesar 244% memberikan kontribusi pendapatan yang cukup significant
bagi Telkom. Maka, wajar jika nama Telkom masih cukup diperhitungkan
di industri telekomunikasi Tanah Air. Modal itu pula yang menjadikan
perusahaan yang berdiri sejak 1882 masih menjadi incaran para pekerja.

5.  PT Caltex Pasific Indonesia

===

Status  : PMA

Sektor Usaha: Pertambangan minyak

Peringkat 2004: 16

Setelah Pertamina, perusahaan minyak lainnya yang menjadi idaman para
pekerja adalah Caltex. Selain merupakan perusahaan multinasional,
besarnya gaji dan fasilitas yang diberikan perusahaan menjadi alasan
utama para pekerja menjatuhkan pilihannya pada Caltex.

6.  PT Indofood Sukes Makmur Tbk.

==

Status  : PMDN

Sektor Usaha: Makanan

Peringkat 2004: 10

Tahun 2005 bisa dibilang sebagai tahun yang cukup berat bagi Indofood.
Gempuran produk mi dari pesaing (Wings) sempat

RE: [iagi-net-l] Departemen Teknik Geologi ITB (was :Nama saya)

2006-01-04 Terurut Topik Darman, Herman H BSP-TSX/4
Sebagai tambahan,
University Malaya sudah membuka program seperti ini. Waktu saya kunjungi mereka 
ada mahasiswa dari Libya (yang susah belajar di Ingris dan Amerika karena 
hubungan politik) dan Nigeria (yang mencari program belajar murah).

Herman

-Original Message-
From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 29 December 2005 08:40
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Departemen Teknik Geologi ITB (was :Nama saya)


Apakah ITB sudah membuka program 'internasional'?
  Pengajarannya dalam bahasa Inggris.
   
  Kalau kita  Universitas Brunei Darussalam, yang 'kemaren sore' saja,
  mendapat tanggapan positif. Terutama dari pelajar
  kawasan Asean. 
  Mungkin karena didukung juga dengan link yang kuat dari industri dan 
Universitas di Inggris. 
  Coba nggak ada kerjasama di eropa tersebut, saya pikr nggak akan ada yang 
berpikir sekolah di Brunei.
  Seperti kita mungkin berpikir ngapain ambil S2 di negara berkembang..?
   
  Kembali ke itb,
  Saya pikir pasar untuk Asia tenggara sangat luas. Negara-negara seperti : 
Vietnam, Myanmar, Thailand, Laos..dll.. sedang giat-giatnya menggali potensi 
SDA-nya.
   
  Karena sudah menjadi 'BHMN?', sudah saatnya mencari potensi lebih luas...
  Mudah2an 
  Salam...kedepan semakin banyak terobosan-terobosan demi kemajuan pendidikan 
di Indonesia..
   
  Salam,
   
  Amir A.
  

Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Ass.W.w.,

Wah ya maaf kalau singkatan Program Studi = PRODI seperti singkatan 
militer.
Baku atau tidak dalam kaidah Bahasa Indonesia saya kurang tahu, tetapi di 
ITB hal tersebut sudah lazim dan digunakan secara luas.
Secara resmi/official sih tidak disingkat, tetapi penggunaan singkatan hanya 
terbatas pada oral saat pertemuan/rapat-rapat saja.

Terima kasih,
Wassalam,

Yahdi Zaim
Departemen Teknik Geologi ITB


- Original Message - 
From: "Nur Darodjat" 
To: 
Sent: Monday, December 05, 2005 8:44 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Departemen Teknik Geologi ITB (was :Nama saya)


> Pak Zaim,
> Apakah penyingkatan program studi menjadi prodi itu sudah sesuai dengan
> kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar apa belum?
>
> Kalau sudah ya maaf, tetapi kok kedengarannya seperti singakatan-2 yang
> dibuat oleh militer/polisi. Dan kenapa harus disingkat juga sih??
>
> Nur
>
> -Original Message-
> From: Yahdi Zaim [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, December 02, 2005 2:06 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Departemen Teknik Geologi ITB (was :Nama saya)
>
> Ass.W.W.,
>
> Abah dan Teman2 IAGI-Net Yth.,
>
> Abah, akan saya coba jawab sesuai dengan pertanyaan. Kalau kurang lengkap,
> mohon teman2 yang lain dapat menambahkan.
>
> Mohon jangan bosan , ada beberapa pertanyaan praktis :
>
>  : 1. Apakah seseorang calon mahasiswa (nantinya) , hanya akan
> menyebutkan
> dia daftar ke FIKTM - ITB saja ? Tanpa harus menyebutkan "deprtemen"-
> seperti sekarang , contoh : " Saya mau daftar ke Tambang " , atau
> cukup "saya mau daftar ke FIKTM " , atau bagaimana ?
>
> Jawab () : Karena Departemen rencananya tidak akan ada lagi, dan
> pelaksana program pendidikan dan pengajaran adalah Progarm Studi (Prodi),
> maka calon mahasiswa nantinya cukup menyebutkan Prodi pilhannya, seperti
> yang sekarang ini : Prodi Teknik Geologi, Prodi Teknik Geofisika, Prodi
> Tambang Eksplorasi, Prodi Teknik Perminyakan dstdst...
> Harap diketahui, sekarang ini di Departemen Teknik Geologi, untuk S1 hanya
> terdiri dari Prodi Teknik Geologi, sehingga mahasiswa (S1) sekarang ini
> sebenarnya, resminya sebagai mahasiswa Program Studi Teknik Geologi.
> Sebelumnya, di Departemen Teknik Geologi ada 2 Prodi yaitu Prodi Teknik
> Geologi dan Prodi Teknik Geofisika. Kemudian, Prodi Teknik Geofisika 
> semakin
>
> berkembang lalu "memisahkan diri" dari Departemen Teknik Geologi membentuk
> departemen/jurusan tersendiri dengan nama Departemen/Jurusan Teknik
> Geofisika, dengan 1 Prodi Teknik Geofisika.
> Untuk Program Pascasarjana (bacanya yang benar adalah PASCA, BUKAN PASKA
> !!) - untuk S2 di Departemen Teknik Geologi kami memiliki 3 Prodi : Prodi
> Geologi, Prodi Geologi Migas dan Prodi Hidrogeologi.
>
>  : 2. Saya mulai mengerti bahwa dalam satu Program Studi , para
> pengajar
> akan berasal dari beberapa KK.
> Pertanyaannya : Siapa yang akan menyusun dan bertanggung jawab dalam
> penyusunan dan evaluasi satu Program Studi ?
>
>  : KK dan Prodi di bawah pengelolaan Fakultas dan semua fakultas di
> bawah ITB. Jadi nantinya yang menyusun dan mengevaluasi Prodi adalah ITB 
> cq
> Fakultas. Kurikulum suatu Prodi adalah MILIK Perguruan Tinggi (PT) yang
> dalam hal ini adalah ITB, dan sebagai pelaksananya adalah Fakultas dan
> Prodi. Menurut kabar/informasi yang layak dipercaya, penyusunan kurikulum
> nantinya tidak dilakukan oleh Fakultas atau Prodi, tetapi oleh ITB melalui
> Satgas atau Komisi yang akan dibentuk dan ditetapkan oleh Pimpinan ITB,
> dengan anggota dari fakultas/KK yang relevan dengan bidang studinya.

Re: [iagi-net-l] System Proy. Mercator untuk 1 peta Indonesia dari Barat ke Timur - Re: [iagi-net-l] coordinate system

2006-01-04 Terurut Topik Harry Kusna
Pak Frans, 
  Saya selipkan respons saya thdp pertanyaan2 Bapak pada email Bapak di bawah.
  Mohon koreksinya jika saya salah.
   
  Wassalam,
  Harry Kusna
Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Terima kasih banyak Pak Harry atas penjelasannya.
terus parameter2 nya juga bisa dipakai satu (set) saja? parameter2 yang sudah 
ramai dibicarakan disini, mulai geoid, central meridian, correction factor dst.
  (HK) iya, karena kita menggunakan 1 ellipsoid (mis. WGS-84) dan 
memproyeksikannya ke satu system proyeksi (mis: UTM), maka semua parameter yg 
digunakan adalah sama, kecuali zone UTM-nya saja.  Parameter ellipsoid yg 
digunakan adalah sama untuk tiap zone yaitu parameter WGS-84.  Hanya central 
meridian akan berbeda-beda sesuai dng zone-nya.
  
terus, gimana di daerah pertemuan antara bagian2 6 derajat tsb.
saya pernah disusahin hal ini waktu mau bikin peta regional suatu daerah. 
akhirnya pakai patokan pulau (garis pantai) dan posisi production platform.
(HK) di daerah pertemuan lembar2 UTM tsb, seharusnya titik2 yg dipetakan akan 
bertemu, karena kalau dilihat, titik yg paling kanan misalnya, dia akan 
terletak pada batas bujur maximum pd zone tsb, dan akan terletak pada batas 
bujur minimum pada zone berikutnya.  Jika disambungkan, seharusnya, detail 
titik di daerah tsb akan berimpit, ditinjau dari kedua lembar zone UTM yg 
bertetangga.  (setidak-tidaknya kesalahannya adalah konsisten, baik dari sisi 
kiri, maupun dari sisi kanan) 
   
  fbs


- Original Message 
From: Harry Kusna 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, January 03, 2006 10:11:27 AM
Subject: [iagi-net-l] System Proy. Mercator untuk 1 peta Indonesia dari Barat 
ke Timur - Re: [iagi-net-l] coordinate system


Pak Frans, 

Dng system proyeksi TM (Transverse Mercator), kita bisa memproyeksikan daerah 
Indonesia dng memilih meridian tertentu sebagai meridian sentralnya, tetapi 
seperti yg dikemukakan Pak Bambang, daerah Irian dan Sumatra akan terlihat 
"mengkeret".

Dng system proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator), kita bisa 
menyambung2kan peta kita, sepanjang Indonesia, zone demi zone. Tetapi 
masalahnya, area yg dicover hanya sedikit2, selebar 6 derajat bujur, dng 
central meridian zone-nya di tengah-tengah, 3 derajat ke kiri dan 3 derajat ke 
kanan dari central meridian tsb., sehingga, untuk keseluruhan Indonesia, kita 
harus menyambung2kan lembar2 zone UTM tsb., yg jumlahnya lebih dari satu.

Jika kita ingin satu proyeksi untuk semua, maka kita bisa memproyeksikan daerah 
Indonesia yg memanjang di daerah ekuator tsb dng system proyeksi Mercator. 

Nama Mercator menunjukan bahwa bidang (yg bisa didatarkan) yg digunakan sbg 
bidang proyeksi adalah silinder. Jika silinder ini diselimutkan/dilingkupkan ke 
bidang ellipsoid bumi, dan kemudian dilakukan pemeroyeksian titik pd ellipsoid 
ke bidang silinder, dan kemudian lengkungan silinder ini dibuka, di datarkan, 
maka titik2 pindahan yg diproyeksikan dari ellipsoid ke silinder, setelah 
silindernya dibuka, akan tersaji dalam bidang datar. Jadi apakah system 
proyeksi yg digunakan itu adalah UTM (Universal Transverse Mercator) atau TM 
(Transverse Mercator) atau Mercator saja, semua system proyeksi ini menggunakan 
silinder sebagai bidang proyeksinya.

UTM menggunakan silinder yg membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu 
silindernya tegak lurus sumbu tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi), sehingga 
grs singgung ellipsoid dan silinder merupakan grs yg berhimpit dengan grs bujur 
pada ellipsoid. Akibatnya, titik2 pada grs tsb terletak pada kedua bidang, 
sehingga posisinya walaupun dipindahkan (baca: diproyeksikan), dari ellipsoid 
ke silinder, tidak akan mengalami perubahan (distorsi).
Lain halnya dng titik2 yg tidak pada grs tsb. Semakin jauh dari grs bujur 
himpitan tadi, maka semakin besar distorsinya, dan untuk menghindari kesalahan 
agar tidak terlalu besar, maka pemindahan/pemeroyeksian titik2 dari ellipsoid 
ke silinder dibatasi hanya sampai 3 derajat ke kiri dan kanan grs meridian 
sentralnya. Kemudian grs bujur himpitan di geser lagi 6 derajat, dng jalan 
memutar kedudukan silinder,  demikian berulang-ulang sehingga seluruh bumi 
tecakup oleh lembar 6 derajat UTM ini.

TM (transverse Mercator) sama dengan UTM, hanya meridian central yg digunakan 
bukanlah meridian central standard lembar/zone UTM. Kita bisa memilihnya, 
bergantung dari kebutuhan kita.

Sedangkan pada Mercator, system proyeksi Mercator menggunakan silinder yg 
membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya berimpit dengan sumbu 
tegak ellipsoid, sehingga grs singgung ellipsoid dan silinder merupakan grs yg 
berhimpit dengan grs lintang pada elipsoid. Untuk Indonesia, yg letaknya 
memanjang di ekuator, maka grs lintang ekuator dpt digunakan sebagai grs 
singgung bidang silinder dan ellipsoid, sehingga jika titik2 di ekuator (grs 
singgung tsb) dipindahkan dari ellipsoid ke silinder, maka distorsinya juga 
akan nol. 

Daerah Indonesia yg memanjang di ekuator menggunakan syst

[iagi-net-l] Fwd: Delft Mathematician Simplifies The Search For Oil

2006-01-04 Terurut Topik Leo Anis

Berita tentang Thesis Yogi dr. milis internal

LA




Mathematical research at Delft University of Technology is making it 
easier to look for oil.


Yogi Ahmad Erlangga, who receives his doctorate this month, has developed 
a method of calculation which enables computers to solve a crucial 
equation much faster. In the past, this stumped oil company computers.


Funded by Shell and SenterNovem, Erlangga's research is pure mathematics. 
It all centres on the so-called Helmholtz equation. Solving this is 
important in interpreting the acoustic measurements taken when prospecting 
for oil.


Sound waves are transmitted into the ground and their reflections recorded 
as they return to the earth's surface. Analysis of this data enables 
specialists to locate oil deposits.


In the past, these measurements have been taken two-dimensionally. 
Effectively, the earth was surveyed as a series of flat layers. But the 
oil companies would rather use a faster method involving three-dimensional 
blocks. Until recently, though, their computers were not powerful enough 
to do that. Solving the Helmholtz equation requires huge arithmetical capacity.


As part of his PhD research, Erlangga has succeeded in making the method 
of calculation used to solve the Helmholtz equation a hundred times 
faster. And that finally makes it possible for firms like Shell to use 3D 
calculations when prospecting for oil. So it seems highly likely that oil 
companies will express an interest in exploiting Erlangga's work.


Other applications are also conceivable. This is because the Helmholtz 
equation is used to describe many kinds of wave. Not just acoustic ones, 
as in the oil example, but also electromagnetic waves including visible 
light. It is quite feasible, therefore, that Erlangga's work could be 
applied to lasers ­- in data storage on a Blu-ray Disc, for example ­- or 
to radar measurements in aviation.


"Given the responses we have had from industry and foreign universities," 
says Kees Vuik, Erlangga's PhD supervisor, "we believe that a 
thirty-year-old problem has been solved in this work."





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Abdullatif Setyadi
Fungsi advokasi IAGI? Weleh-weleh, bisa masuk ke
wilayah hukum dan politik itu. 
Saya tidak pernah membaca AD/ART-nya IAGI, tapi kalau
fungsi advokasi dari organisasi profesional macam IAGI
apa tidak terlalu berat. Benturannya akan terlalu
besar...


--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Aku rasa ada tiga point utama :
> - GeoResources (paling sering didiskusikan)
> - GeoHazard (paling jarang didisikusikan)
> - GeoData (sedang didiskusikan)
> 
> Menjalankan tugas IAGI bisa banyak jalan Kang Iman,
> - advokasi,
> - sosialisasi kewaspadaan, atau
> - implementasi turun langsung ke lapangan.
> 
> Tiga pilar ini yg harus
> - serasi
> - selaras
> - seimbang
> 
> RDP
> "kok cuman tiga ya, mestinya kan tujuh ... upst !"
> 
> On 1/4/06, Iman Argakoesoemah
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Kalau semua dilempar kepada IAGI . bisa
> bonyok Cing ... 
> >
> > -Original Message-
> >
> > Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru
> ya.
> > Gimana ?
> > rdp
> >
>
-
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>
-
> 
> 




__ 
Yahoo! DSL – Something to write home about. 
Just $16.99/mo. or less. 
dsl.yahoo.com 


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
masalahnya susahnya mencari peta bencana dan topographi itu yang jadi
masalah...
coba kalau ada di web
Apa peta bencana / topographi  termasuk peta komersial...?
atau mungkin saya yang belum ketemu...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




 
  "Surya, Sudana
 
  (TPC)"   To: 
 
  <[EMAIL PROTECTED]cc: 
  
  .bp.com> Subject:  RE: [iagi-net-l] 
Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam 

 
  05/01/2006 08:14  
 
  AM
 
  Please respond to 
 
  iagi-net  
 

 

 




Kemaren sore, acara news & talk di Radio Elshinta sangat menarik. Di
Jawa Tengah menurut ahli lingkungan UNDIP - Semarang (Robert ?), "SUDAH
ADA" peta potensi bencana. Di daerah bencana longsor di Banjarnegara
ternyata memang berada di "ZONA MERAH" yg artinya daerah dg potensi
bencana paling besar. Kenapa bisa kecolongan ? Tidak ada koordinasi n
sosialisasi ke masyarakat awam ? Siapa berkompeten ? Siapa siapa...
Yg pasti 'bukan si kambing hitam'semoga..

Suro.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 05, 2006 7:01 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

gini saja...
iagi ngumpulin ahli kebumian lalu bikin guide line , informasi geologi
apa yang harusnya diberikan ke masyarakat mengenai bencana geologi
(longsor ,gunung api,tsunami dsb)taruh di website biar tiap
geologist anggota iagi bisa juga ngasih info ke masyarakat
sekitarnya
kalau bencananya banyak masak Mas Andang terus yang kudu keliling.

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+--->
| |   "Syaiful Jazan" |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   energi.com> |
| |   |
| |   05/01/2006 07:39 AM |
| |   Please respond to   |
| |   iagi-net|
| |   |
|-+--->

>---
-|
  |
|
  |   To:   
|
  |   cc:
|
  |   Subject:  [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana
Alam|

>---
-|





Rasanya adanya bencana Alam yang menimpa beberapa daerah saat ini tidak
terlepas dari "Teguran buat para ahli kebumian (jabarkan deh...disiplin
ilmu mana aja!)",agar saatnya untuk saling memberikan kemampuan2
pengetahuan buat negeri ini,jangan saling menuding ya!!


Salam
SJN

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


Agak telat ngasih pe-er-nya brur,...

karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah
bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan
dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut
membantu masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba
mengumpulkan data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi
daerah aman, dan ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan
pejabat-pejabat terkait sehubungan dua

RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Kuntadi, Nugrahanto
Ngomong ngomong soal kambing nya mas Surya yang hitam dan ngilang
padahal udah di iket di masjid buat kurban besok, jadi terpikir alangkah
baiknya kalau semestinya mesjid-mesjid dan tempat ibadah lainnya seperti
gereja dan kelenteng di optimalkan daya gunanya sebagai pusat informasi
dan sosialisasi hal-hal yg berkaitan dengan bencana alam.  Karena
menurut hemat ana, bencana alam itu kan kodrat illahi / alami yang kita
semua tahu ada tertulis di kitab suci Al Quran (dan mungkin di kitab2
lainnya).  Akan sangat efektif bila instansi terkait membuatkan pamflet2
dan diserahkan secara simbolis melalui Pemda & ulama pemuka agama
tingkat kabupaten sebagai rangkaian aksi cegah tangkal barangkali
istilahnya gitu yahyaitu mengenai daerahnya masing2 ini sebenarnya
terletak di zona hijau, kuning, atau merah.

Akar rumput masyarakat paling bawah musti diberdayakan melalui pemuka2
agamanya yang diharapkan mendapatkan bimbingan tentang wawasan
kebencanaan alam sekitar tempat tinggalnya melalui pesan2 teknis
geologis yang agamis.  Misalkan berikan contoh peristiwa bencana gempa
Liwa, tsunami Aceh, banjir Situbondo, letusan G. Merapi, lalu kaitkan
dengan (mohon maaf) kalau Islam kaitkan dengan beberapa ayat tentang
bencana ataupun kiamat, dan manusia tidak boleh pasrah tanpa usaha nyata
kalau sudah tahu daerahnya rawan bencana.kan disadari bahwa sebagian
masyarakat akar rumput itu masih berpedoman pasrah kalau sudah terjadi
ya itu takdir.

Insya Allah masukan ini bisa direalisasikan oleh teman2 instansi terkait
di daerahnya masing2.

Wallahu'alam bissawwab,
Kuntadi

-Original Message-
From: Surya, Sudana (TPC) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, January 05, 2006 7:15 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

Kemaren sore, acara news & talk di Radio Elshinta sangat menarik. Di
Jawa Tengah menurut ahli lingkungan UNDIP - Semarang (Robert ?), "SUDAH
ADA" peta potensi bencana. Di daerah bencana longsor di Banjarnegara
ternyata memang berada di "ZONA MERAH" yg artinya daerah dg potensi
bencana paling besar. Kenapa bisa kecolongan ? Tidak ada koordinasi n
sosialisasi ke masyarakat awam ? Siapa berkompeten ? Siapa siapa...
Yg pasti 'bukan si kambing hitam'semoga.. 

Suro.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 05, 2006 7:01 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

gini saja...
iagi ngumpulin ahli kebumian lalu bikin guide line , informasi geologi
apa yang harusnya diberikan ke masyarakat mengenai bencana geologi
(longsor ,gunung api,tsunami dsb)taruh di website biar tiap
geologist anggota iagi bisa juga ngasih info ke masyarakat
sekitarnya
kalau bencananya banyak masak Mas Andang terus yang kudu keliling.

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+--->
| |   "Syaiful Jazan" |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   energi.com> |
| |   |
| |   05/01/2006 07:39 AM |
| |   Please respond to   |
| |   iagi-net|
| |   |
|-+--->
 
>---
-|
  |
|
  |   To:   
|
  |   cc:
|
  |   Subject:  [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana
Alam|
 
>---
-|





Rasanya adanya bencana Alam yang menimpa beberapa daerah saat ini tidak
terlepas dari "Teguran buat para ahli kebumian (jabarkan deh...disiplin
ilmu mana aja!)",agar saatnya untuk saling memberikan kemampuan2
pengetahuan buat negeri ini,jangan saling menuding ya!!


Salam
SJN

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


Agak telat ngasih pe-er-nya brur,...

karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah
bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan
dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut
membantu masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba
mengumpulkan data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi
daerah aman, dan ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan
pejabat-pejabat terkait sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut
mendampingi Gubernur Jatim dan sebagian bahan yg dikumpulkannya
dijadikan referensi dalam wawancara dg wartawan saat Menko juga datang
kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2 disana, sementara ini i

[iagi-net-l] Komisi Bencana Alam dan Guide line

2006-01-04 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
He...he...

Kayaknya Balikpapan kurang seru deh jarang ada bencana geologi.tapi
bukan ngarepin lho...

kemarin sempat ngumpulin data  buat daerah kuningan dan sekitarnya
karena kebetulan pas pulang ada pertanyaan tentang gunung api cereme
tapi emang susah juga nyari data geologi / topographi online...karena
kebetulan jauh dari lokasi dan sumber peta di bandung ,
jadi ya hanya pake semua data yang saya temukan di web

waktu bikin - bikin itu saya sempat mikir apa saja ya informasi geologi
yang harusnya saya sampaikan

nah saya kemudian jadi inget ama IAGIkan iagi punya banyak link ke ahli
- ahli kebumian,  coba ada komisi bencana alam
yang bisa mengumpulkan para ahli tersebut kemudian bikin guideline (apa
saja informasi geologi yang perlu  dicari dan diperhatikan) dan
kemudian  ditaruh di iagi web berikut link - link yang perlu sehingga rekan
- rekan seperti saya jadi enggak bingung  dalam menyampaikan
informasi bencana geologi...

saya rasa kalau guideline itu ada maka akan banyak teman - teman geologist
/ calon geologist bisa mempergunakan guideline itu
untuk memberikan informasi tentang bencana geologi di tempat mereka
berada.


Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+--->
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   nesia.co.id |
| |   |
| |   05/01/2006 03:07 PM |
| |   Please respond to   |
| |   iagi-net|
| |   |
|-+--->
  
>|
  | 
   |
  |   To:  
   |
  |   cc:   
   |
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam 
   |
  
>|





ya kalo andang sendiri, tentunya akan gempor rek...
nah, mas kartiko sendiri saja segera 'turun gunung' (kalo belum lho):
sosialisasikan geologi kepada sekolah (sd, smp, dll), lingkungan perumahan
(rt, rw, kelurahan), sampai dg tempat2 ibadah (masjid, gereja, dll). bukan
utk mengajak anak2 kita menjadi seorang geolog, tetapi paling tidak mereka
lebih peduli apa pun yg berkaitan dg ilmu kita ini. tentunya juga bukan
hanya mas kartiko, juga teman2 lainnya. ayo...

salam,
syaiful




Ferdinandus.KARTIKO-SAMODRO

@total.comTo:

  cc:
iagi-net@iagi.or.id
01/05/2006 07:01 AM   Subject: Re:
[iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Please respond to iagi-net







gini saja...
iagi ngumpulin ahli kebumian lalu bikin guide line , informasi geologi apa
yang harusnya diberikan ke masyarakat mengenai bencana geologi (longsor
,gunung api,tsunami dsb)taruh di website biar tiap geologist anggota
iagi bisa juga ngasih info ke masyarakat sekitarnya
kalau bencananya banyak masak Mas Andang terus yang kudu keliling.

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852

-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-u

[iagi-net-l] ironis banget nih...!!

2006-01-04 Terurut Topik Syaiful Jazan


Salam semua.

Saya bukan mau melemparkan apapunlah nama/maunya,tapi mari kita simak diskusi2 
yg kita sama2 lakukan melalui iagi-net akhir2 tahun 2005 kemarin.
Salah satu topik adalah tempat kota pemilihan yg menjadi kandidat untuk PIT 
iagi,kalau kita ingat lagi tahun2 sebelum kita mengambil tempat PIT tahunnan 
umumnya di sekitar p.jawa,artinya masyarakat kota tsb udah tau bahwa ada 
sesuatu pertemuan ahli geologi dikotanya,dan sekarang musibah 
longsor,banjir...dan lainnya (yg disebabkan oleh gejala alam) yang sumber 
pengetahuan tsb bisa dikenal dari ilmu geologi.

Tapi kalau udah berhubungan dengan masyarakat biasanya hal tersebut tidak 
semata-mata sumbernya dari pengetahuan geologi aja dan perlu juga adanya ilmu2 
lain yg mendukung.Makanya saya hanya melalui iagi-net bisanya berkomunikasi 
sesama profesi agar marilah dengan amanah yg sudah kita dapat dengan ilmu 
pengetahuan geologi khususnya tunjukan bahwa ada artinya,dan kalau perlu sesama 
ahli kebumian kita menolong bangsa (artikan.. rakyat) ini yg sudah banyak 
menderita selama ini.

Terima kasih.

salam
SJN

-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Surya, Sudana (TPC)
Kemaren sore, acara news & talk di Radio Elshinta sangat menarik. Di
Jawa Tengah menurut ahli lingkungan UNDIP - Semarang (Robert ?), "SUDAH
ADA" peta potensi bencana. Di daerah bencana longsor di Banjarnegara
ternyata memang berada di "ZONA MERAH" yg artinya daerah dg potensi
bencana paling besar. Kenapa bisa kecolongan ? Tidak ada koordinasi n
sosialisasi ke masyarakat awam ? Siapa berkompeten ? Siapa siapa...
Yg pasti 'bukan si kambing hitam'semoga.. 

Suro.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, January 05, 2006 7:01 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

gini saja...
iagi ngumpulin ahli kebumian lalu bikin guide line , informasi geologi
apa yang harusnya diberikan ke masyarakat mengenai bencana geologi
(longsor ,gunung api,tsunami dsb)taruh di website biar tiap
geologist anggota iagi bisa juga ngasih info ke masyarakat
sekitarnya
kalau bencananya banyak masak Mas Andang terus yang kudu keliling.

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+--->
| |   "Syaiful Jazan" |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   energi.com> |
| |   |
| |   05/01/2006 07:39 AM |
| |   Please respond to   |
| |   iagi-net|
| |   |
|-+--->
 
>---
-|
  |
|
  |   To:   
|
  |   cc:
|
  |   Subject:  [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana
Alam|
 
>---
-|





Rasanya adanya bencana Alam yang menimpa beberapa daerah saat ini tidak
terlepas dari "Teguran buat para ahli kebumian (jabarkan deh...disiplin
ilmu mana aja!)",agar saatnya untuk saling memberikan kemampuan2
pengetahuan buat negeri ini,jangan saling menuding ya!!


Salam
SJN

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


Agak telat ngasih pe-er-nya brur,...

karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah
bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan
dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut
membantu masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba
mengumpulkan data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi
daerah aman, dan ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan
pejabat-pejabat terkait sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut
mendampingi Gubernur Jatim dan sebagian bahan yg dikumpulkannya
dijadikan referensi dalam wawancara dg wartawan saat Menko juga datang
kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2 disana, sementara ini info
awalnya adalah:
- hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus
- sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak
SETELAH bencana (karena dilanda luapan banjir bandang)
- curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment
4130HA lewat sungai "dangkal" sehingga mengakibatkan "destruction"
- pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir
bandang pada periode-periode sebelumnya
- siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi
jam
7
tentang masalah Banjir Bandang Jember
- besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan
MenKes di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember.
Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara
dengan korban sudah mencapai 6 orang

Note:
Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana
lingkungan yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang
amburadul (terutama dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya
ini diperluas ke masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena
PEMERINTAH KURANG TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA
(GEOLOGI) termasuk mitigasi gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung
api. Sesuai dengan hasil rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29
November 2005, ygmenyatakan bahwa Pemerintah belum mampu melindungi
rakyat dari bahaya bencana-bencana geologi, maka IAGI perlu terus
menerus menjalankan advokasi terhadap usaha-usaha mitigasi yang
seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah sebagai pelindung pengayom
rakyatnya.

Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang
anda punya sebanyak mungkin ke [EMAIL PROTECTED]

Salam

adb

- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, January 04, 2

Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On 1/5/06, B. Pujasmadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Biasanya masyarakat cuek aja kalau diberitahu potensi bahaya di pemukiman 
> mereka. Apalagi kalau sudah pernah terbukti, bahwa warning yang diberikan 
> tidak menjadi kenyataan.
>

"False alarm/warning potentialy creates another disaster"

Inilah yang saya kurang sreg dengan sistem early warning atau alarm.
Bahaya dari kesalahan warning atau alarm justru sering berpotensi
mendatangkan bencana. Akan lebih baik kalau masyarakat dibekali dengan
kewaspadaan ("alert").
Alert lebih banyak ditujukan ke manusianya ketimbang alat atau
petugas. Alert will inherent within the person. Alarm is a such way to
put an alert to somebody else.

Jadi masyarakat tidak diberitahu tetapi dididik utk waspada.

RDP
"Semua bisa ditunda kecuali pendidikan"

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik mohammad . syaiful

ya kalo andang sendiri, tentunya akan gempor rek...
nah, mas kartiko sendiri saja segera 'turun gunung' (kalo belum lho):
sosialisasikan geologi kepada sekolah (sd, smp, dll), lingkungan perumahan
(rt, rw, kelurahan), sampai dg tempat2 ibadah (masjid, gereja, dll). bukan
utk mengajak anak2 kita menjadi seorang geolog, tetapi paling tidak mereka
lebih peduli apa pun yg berkaitan dg ilmu kita ini. tentunya juga bukan
hanya mas kartiko, juga teman2 lainnya. ayo...

salam,
syaiful





Ferdinandus.KARTIKO-SAMODRO 

@total.comTo: 
 
  cc: 
iagi-net@iagi.or.id   
01/05/2006 07:01 AM   Subject: Re: 
[iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam  
Please respond to iagi-net  









gini saja...
iagi ngumpulin ahli kebumian lalu bikin guide line , informasi geologi apa
yang harusnya diberikan ke masyarakat mengenai bencana geologi (longsor
,gunung api,tsunami dsb)taruh di website biar tiap geologist anggota
iagi bisa juga ngasih info ke masyarakat sekitarnya
kalau bencananya banyak masak Mas Andang terus yang kudu keliling.

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852

-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
gini saja...
iagi ngumpulin ahli kebumian lalu bikin guide line , informasi geologi apa
yang harusnya diberikan ke masyarakat mengenai bencana geologi (longsor
,gunung api,tsunami dsb)taruh di website biar tiap geologist anggota
iagi bisa juga ngasih info ke masyarakat sekitarnya
kalau bencananya banyak masak Mas Andang terus yang kudu keliling.

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+--->
| |   "Syaiful Jazan" |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   energi.com> |
| |   |
| |   05/01/2006 07:39 AM |
| |   Please respond to   |
| |   iagi-net|
| |   |
|-+--->
  
>|
  | 
   |
  |   To:  
   |
  |   cc:   
   |
  |   Subject:  [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam 
   |
  
>|





Rasanya adanya bencana Alam yang menimpa beberapa daerah saat ini tidak
terlepas dari "Teguran buat para ahli kebumian (jabarkan deh...disiplin
ilmu mana aja!)",agar saatnya untuk saling memberikan kemampuan2
pengetahuan buat negeri ini,jangan saling menuding ya!!


Salam
SJN

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


Agak telat ngasih pe-er-nya brur,...

karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah
bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan
dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu
masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba mengumpulkan
data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman,
dan
ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait
sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur Jatim
dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara dg
wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2
disana, sementara ini info awalnya adalah:
- hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus
- sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak SETELAH
bencana (karena dilanda luapan banjir bandang)
- curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment 4130HA
lewat sungai "dangkal" sehingga mengakibatkan "destruction"
- pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir
bandang pada periode-periode sebelumnya
- siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi jam
7
tentang masalah Banjir Bandang Jember
- besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan MenKes
di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember.
Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara dengan
korban sudah mencapai 6 orang

Note:
Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana lingkungan
yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama
dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke
masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG
TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk mitigasi
gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil
rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan
bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya bencana-bencana
geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap
usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah
sebagai
pelindung pengayom rakyatnya.

Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang
anda
punya sebanyak mungkin ke [EMAIL PROTECTED]

Salam

adb

- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM
Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya.
Gimana ?
rdp


-
HARIAN ANALISA
Edisi Rabu, 4 Januari 2006

Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir
bandang di Jember yang menewaskan 57 ora

Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik B. Pujasmadi
Biasanya masyarakat cuek aja kalau diberitahu potensi bahaya di pemukiman 
mereka. Apalagi kalau sudah pernah terbukti, bahwa warning yang diberikan tidak 
menjadi kenyataan. 
   
  Ada kendala yang sangat mendasar, sehingga tata kota atau tata ruang tidak 
bisa berjalan, antara lain:
  -pertumbuhan pemukiman di negeri kita memang tidak diatur dengan baik 
(kalaupun diatur, cenderung tidak konsisten, atau tidak ada upaya pemaksaan 
(enforcement) kepada community yang menempati),
  -budaya pemukiman tradisional yang tidak pernah mengindahkan bahaya, atau 
bahkan cenderung mendekati daerah bahaya, dengan alasan kemudahan mendapatkan 
fasilitas hidup sehari-hari (misalnya membuat pemukiman dekat sumber air/sungai 
yang rawan banjir).
  -budaya masyarakat yang menganggap bencana sebagai takdir, yang tidak perlu 
ditakuti, tapi harus diterima dengan pasrah.
  -faktor ekonomi, yang tidak memungkinkan pindah dari tempat tinggal yang 
dikategorikan sebagai daerah bahaya ke tempat yang lebih aman.
  -adanya segelintir orang yang mau mengambil keuntungan ekonomi dengan 
mengabaikan potensi kerusakan alam yang ditimbulkan.
   
  Kendala yang sering timbul sehubungan dengan relokasi pemukiman dari tempat 
yang dianggap rawan bahaya  yang dihadapi aparat pemerintah diantaranya adalah 
kesulitan mengalokasikan dana untuk memindahkan pemukiman dari daerah yang 
dikategorikan riskan bencana alam tersebut, sampai benar-benar ada kejadian. 
  Mungkin ini tantangan buat gelogiawan untuk memberikan rekomendasi yang 
benar-benar akurat, sehingga kalau tidak dilaksanakan bencana itu benar-benar 
datang. Dengan kata lain, geologiawan kita harus benar-benar sakti.
   
  Salam 
  Pujas
  

Noor Syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Beh,
Mungkin akan lebih baik kalau IAGI juga bisa bersifat antisipatif dan bukan
reaktif. Jadi bukan setelah banjir kita memberi penjelasan, tapi lebih ke
arah membuat kajian untuk memprediksi bencana itu. Hal ini kemudian
direkomendasikan hal itu ke pemda dan publikasikan di koran.
Kalau gak digubris dan kemudian ada kejadian kita bisa tuntut pemdanya lewat
class action.

Karena kalau begini yang salah ya rakyat terus, kenapa kok mereka bikin
rumah di jalur banjir bandang... lha rakyat mana tahu itu jalur banjir
bandangjangan-jangan asuransi juga jadi gak mau bayar...:-(.

salam prihatin,



- Original Message -
From: "Andang Bachtiar" 
To: 
Cc: 
Sent: Wednesday, January 04, 2006 10:55 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


> Agak telat ngasih pe-er-nya brur,...
>
> karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah
> bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan
> dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu
> masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba
mengumpulkan
> data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman,
dan
> ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait
> sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur
Jatim
> dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara
dg
> wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg
kawan2
> disana, sementara ini info awalnya adalah:
> - hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus
> - sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak SETELAH
> bencana (karena dilanda luapan banjir bandang)
> - curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment 4130HA
> lewat sungai "dangkal" sehingga mengakibatkan "destruction"
> - pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir
> bandang pada periode-periode sebelumnya
> - siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi jam
7
> tentang masalah Banjir Bandang Jember
> - besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan MenKes
> di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember.
> Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara dengan
> korban sudah mencapai 6 orang
>
> Note:
> Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana
lingkungan
> yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama
> dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke
> masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG
> TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk mitigasi
> gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil
> rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan
> bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya bencana-bencana
> geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap
> usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah
sebagai
> pelindung pengayom rakyatnya.
>
> Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang
anda
> punya sebanyak mungkin ke [E

[iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Syaiful Jazan

Rasanya adanya bencana Alam yang menimpa beberapa daerah saat ini tidak 
terlepas dari "Teguran buat para ahli kebumian (jabarkan deh...disiplin ilmu 
mana aja!)",agar saatnya untuk saling memberikan kemampuan2 pengetahuan buat 
negeri ini,jangan saling menuding ya!!


Salam
SJN

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


Agak telat ngasih pe-er-nya brur,...

karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah
bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan
dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu
masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba mengumpulkan
data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman, dan
ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait
sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur Jatim
dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara dg
wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2
disana, sementara ini info awalnya adalah:
- hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus
- sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak SETELAH
bencana (karena dilanda luapan banjir bandang)
- curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment 4130HA
lewat sungai "dangkal" sehingga mengakibatkan "destruction"
- pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir
bandang pada periode-periode sebelumnya
- siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi jam 7
tentang masalah Banjir Bandang Jember
- besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan MenKes
di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember.
Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara dengan
korban sudah mencapai 6 orang

Note:
Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana lingkungan
yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama
dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke
masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG
TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk mitigasi
gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil
rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan
bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya bencana-bencana
geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap
usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah sebagai
pelindung pengayom rakyatnya.

Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang anda
punya sebanyak mungkin ke [EMAIL PROTECTED]

Salam

adb

- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM
Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya.
Gimana ?
rdp

-
HARIAN ANALISA
Edisi Rabu, 4 Januari 2006

Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir
bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan
500-an
orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi.

"Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan Tuhan,
apa
mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu
bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai
pertanggungjawaban,"
katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi.

Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya
itu,
bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan
bencana
lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban.

"Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum
terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah
bencana
lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen
penataan
lingkungan," katanya.

Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan
banjir
bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang
diakibatkan buruknya manajemen lingkungan dari kepala daerah setempat.

"Boleh saja, bupati atau walikota yang ada mengelak dengan menyebut
kebijakan
lingkungan yang salah merupakan warisan bupati atau walikota terdahulu,
namun
dia tetap dapat dikatakan bersalah, karena dia seharusnya melakukan koreksi
atas
kebijakan yang salah," katanya.

Manajemen lingkungan yang buruk, katanya, menyebabkan hutan menjadi gundul.
"Hutan menjadi gundul akibat dipotong setan gundul. Saya katakan setan
gundu

Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport)

2006-01-04 Terurut Topik Noor Syarifuddin
Kloter ke-3 juga sudah saya dikirim. Sekali lagi maaf untuk rekan-rekan dari
KPC, emailnya mental terus. Saya sudah kirim ke email pribadi rekan Zein,
silakan minta copy ke beliau.
Juga untuk pak Darwin di Tanjung, emailnya mental.

Kalau lihat semangatnya para rekan untuk minta salinan makalah, saya optimis
masalah ini bisa mendapat perhatian lebih serius di masa mendatang:-)


salam,

- Original Message -
From: "Noor Syarifuddin" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, January 03, 2006 8:37 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
koordinat tambang freeport)


> Sudah saya kirim ulang, juga buat kang Ai..
> Rekan-rekan kloter ke-2, juga sudah saya kirim, mudah-mudahan sudah
> diterima. Kalau belum juga, tolong saya diberitahu. Khusus rekan-rekan
dari
> Total Balikpapan (ada 3 orang) silakan unduh langsung di intranet sendiri
> (lebih dekat kok sumbernya...:-).
>
> Ada dua rekan dari KPC (Zein dan Deddy), entah kenapa emailnya mental
terus.
> Kalau ada email lain, akan saya kirim ulang.
>
> salam,
>
> - Original Message -
> From: "Hendrawan Arief" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Tuesday, January 03, 2006 7:17 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
> koordinat tambang freeport)
>
>
> Saya belum terima tuh,.hehe..
>
>
> -Original Message-
> From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, January 03, 2006 3:37 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
> koordinat tambang freeport)
>
> Kang,
> Sudah tak kirim, juga beberapa teman yang minta via japri.
> Kalau ada yang belum terima, tolong saya diberitahu.
>
> salam,
> - Original Message -
> From: "Arief Budiman" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, December 30, 2005 5:41 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
> koordinat tambang freeport)
>
>
> Kirim ka urang atuh euy
>
>
>
> ARIEF BUDIMAN
> Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
> Home: (021) 809 2618
>
>
> -Original Message-
> From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, December 29, 2005 4:01 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
> koordinat tambang freeport)
>
> Yup, berbeda dengan persepsi umum bahwa koordinate lat-long sangat
> dipengaruhi oleh system ellipsoid yang dipakai. Hal ini dikarenakan
> masing-masing ellipsoidmempunyai karakteristik geometri tersendiri
> seperti
> disebutkan di bawah.
>
> Kalau ada yang berminat saya ada paper yang menjelaskan tentang hal ini
> (japri).
>
> salam,
>
>
> - Original Message -
> From: "Hendrawan Arief" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Thursday, December 29, 2005 9:16 AM
> Subject: [iagi-net-l] coordinate system ( was RE: [iagi-net-l] need
> koordinat tambang freeport)
>
>
>
> Nah, masalah yang saya dapati ternya kalau Saya coba mentransformasikan
> scoordiante system , misalnya dari WGS84 ke WGS72 (dua-duanya dalam
> bentuk lat long), ada beberapa koreksi parameter (datum shift
> parameter), seperti:
> - translation along axis tertentu (sya lupa lagi) sekitar minus 4.5
> meter
> - rotation dari sumbu tertentu (yg ini saya lupa lagi juga, hehe..)
> sekitar
>   plus 0.554 detik
> - kemudian ada juga yg namanya scale factor sekitar 0.2263 ppm
>
> Artinya dengan adanya parameter shifting ini, tentunya bacaan lat/long
> system WGS84 dengan WGS72 berbeda nantinya, walopun perbedaan ini tidak
> terlalu signifikan.
>
>
> Mungkin ada rekan lain yang lebih mumpuni, yg bias memberikan
> pencerahan.., monggo..
>
>
> Salam,
>
>
>
> -Original Message-
> From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, December 29, 2005 2:53 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport
>
> Saya yakin kalau koordinat sudah dinyatakan dalam lat/long datum tidak
> relevant lagi, lain kalau menggunakan koordinat UTM
>
> - Original Message -
> From: "Hendrawan Arief" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Thursday, December 29, 2005 11:34 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport
>
>
> > Mas Sunu, mungkin perlu di check juga, si Google ini pake geodetic
> datum
> > yg mana.., trus pake model ellipsoid yang mana ,..apakah GRS 80 atau
> yg
> > lainnya..
> >
> > Kemungkinan perbedaan system koordinat memungkinkan perbedaan actual
> > location juga.
> >
> > Cmiiw..
> >
> >
> >
> > -Original Message-
> > From: Sunu Hadi Praptono [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Thursday, December 29, 2005 11:28 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: RE: [iagi-net-l] need koordinat tambang freeport
> >
> > Terima kasih Pak Kusuma atas info koordinatnya. sayang di dalam foto
> > Google Earth kawasan itu tertutup awan sehingga tidak dapat dilihat
> efek
> > penambangannya.
> > Tapi yang menarik pengamatan  saya justru 43 km ke arah ba

Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Noor Syarifuddin
Beh,
Mungkin akan lebih baik kalau IAGI juga bisa bersifat antisipatif dan bukan
reaktif. Jadi bukan setelah banjir kita memberi penjelasan, tapi lebih ke
arah membuat kajian untuk memprediksi bencana itu. Hal ini kemudian
direkomendasikan hal itu ke pemda dan publikasikan di koran.
Kalau gak digubris dan kemudian ada kejadian kita bisa tuntut pemdanya lewat
class action.

Karena kalau begini yang salah ya rakyat terus, kenapa kok mereka bikin
rumah di jalur banjir bandang... lha rakyat mana tahu itu jalur banjir
bandangjangan-jangan asuransi juga jadi gak mau bayar...:-(.

salam prihatin,



- Original Message -
From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, January 04, 2006 10:55 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


> Agak telat ngasih pe-er-nya brur,...
>
> karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah
> bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan
> dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu
> masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba
mengumpulkan
> data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman,
dan
> ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait
> sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur
Jatim
> dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara
dg
> wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg
kawan2
> disana, sementara ini info awalnya adalah:
> - hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus
> - sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak SETELAH
> bencana (karena dilanda luapan banjir bandang)
> - curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment 4130HA
> lewat sungai "dangkal" sehingga mengakibatkan "destruction"
> - pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir
> bandang pada periode-periode sebelumnya
> - siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi jam
7
> tentang masalah Banjir Bandang Jember
> - besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan MenKes
> di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember.
> Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara dengan
> korban sudah mencapai 6 orang
>
> Note:
> Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana
lingkungan
> yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama
> dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke
> masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG
> TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk mitigasi
> gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil
> rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan
> bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya bencana-bencana
> geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap
> usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah
sebagai
> pelindung pengayom rakyatnya.
>
> Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang
anda
> punya sebanyak mungkin ke [EMAIL PROTECTED]
>
> Salam
>
> adb
>
> - Original Message -
> From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM
> Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
>
>
> Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya.
> Gimana ?
> rdp
> --
--
> -
> HARIAN ANALISA
> Edisi Rabu, 4 Januari 2006
>
> Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
>
> Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai
banjir
> bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan
> 500-an
> orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi.
>
> "Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan
Tuhan,
> apa
> mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu
> bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai
> pertanggungjawaban,"
> katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi.
>
> Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya
> itu,
> bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan
> bencana
> lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban.
>
> "Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum
> terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah
> bencana
> lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen
> penataan
> lingkungan," katanya.
>
> Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan
> banjir
> bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang
> diakibatkan buruknya ma

Fwd: [iagi-net-l] Re: [HAGI-Network] [iagi-net-l] Formula Yogi Permudah Pencarian Minyak

2006-01-04 Terurut Topik Yosef Khairil Amin
Mungkin email dari ybs tak terkirim ke milist IAGI

-- Forwarded message --
From: Yogi Ahmad Erlangga <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Jan 4, 2006 10:21 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [HAGI-Network] [iagi-net-l] Formula Yogi
Permudah Pencarian Minyak
To: Yosef Khairil Amin <[EMAIL PROTECTED]>

Dear All,

Salam kenal untuk semuanya.

Terima kasih atas diskusi yang menarik, yang bisa saya amati dari "threads"
dibawah. Sayangnya ada beberapa hal yang "missed" bagi saya; mungkin karena
beberapa detil yang ada pada "attachment" dan saya tidak bisa menemukannya
di
email ini.

Dengan menghindar dari detil matematika, saya ringkaskan disini bahwa:

(1) persamaan Helmholtz dapat ditulis secara umum sbb:

 - d_xx u - d_yy u - d_zz u - (1 - c i) k^2 u = 0,  i^2 = -1

dimana c adalah faktor redaman/impedance/attenuation. Pada geofisika, c
biasanya dihubungkan dengan "quality factor" Q, dimana c = f(1/Q). Persamaan
ini dinilai jauh lebih baik dan akurat dibandingkan dengan model yang saat
ini dipakai untuk migrasi atau inverse (misalkan one-way wave equation)
karena bisa menangkap "steep dips" dan strong interface (misal batu dengan
gas) dengan sangat baik.

(2) jika Q tidak diketahui, c diset = 0. Sayangnya, c = 0 justru membuat
persamaan Helmholtz lebih sulit untuk diselesaikan

(3) suku imaginer pada Helmholtz eq. (1) bisa diperoleh misalnya jika media
diasumsikan attenuative. Persamaan gelombang umum dalam domain waktu dapat
ditulis sebagai

d_tt u - d_xx u - d_yy u - d_zz u + q d_t u = 0,

dimana q d_t u biasanya merepresentasikan sifat redaman media. Fourier
transform akan menghasilkan persamaan (1)

(4) banyak kalangan sering "terkecoh" dengan suku imaginer ini, utamanya
yang
tidak familiar dengan numerical mathematics. Yang dimaksud imaginer dalam
Delft's method adalah suku yang bertanggung jawab penuh terhadap akselerasi
Delft's method. Jadi imaginer ini "purely mathematics and numerics". Jika c
=
0 pada (1), solusi akhir yang diperoleh melalui proses iterasi secara
teoritik dan praktik tidak terkontaminasi oleh suku imaginer ini; jadi suku
ini tidak merepresentasikan fenomena fisika apapun.

(5) solusi domain waktu dapat diperoleh dengan "forward Fourier transform".
Ditambah dengan teknik khusus untuk frequency sampling/subset, secara
overall
solusi domain waktu bisa diperoleh dengan lebih cepat lagi.

(6) pada dasarnya persamaan Helmholtz merepresentasikan segala bentuk
gelombang dalam domain frekwensi (acoustic, polarized EM, Schrodinger,
Klein-Gordon, telegraph, etc). Yang berbeda dari setiap persamaan adalah
suku
k^2 dalam persamaan Helmholtz.

(7) Laplacian, k^2 = 0, tidak menggambarkan propagasi gelombang. Pada (3),
ini
ekuivalen dengan d_tt u = 0, artinya steady state solution atau gelombang
yang merambat dengan kecepatan tak berhingga. Jadi secara fisik, tidak
relevan.

Saya akan berada di Delft sampai 6 Jan 2006 sebelum pindah ke Berlin. Setiap
email yang dikirim ke alamat ini akan diforward langsung ke alamat email
yang
baru.

Salam hangat,

--
Yogi Ahmad Erlangga

Numerical Analysis
Department of Applied Mathematical Analysis
Faculty of Electrical Engineering, Mathematics, and Computer Science
Delft University of Technology
Mekelweg 4, 2628 CD Delft, The Netherlands
Room: 07.060

Tel.: +31-15-278 1692  Fax: +31-15-278 7209

Email : [EMAIL PROTECTED]



On Wednesday 04 January 2006 06:20, you wrote:
> Iya mungkin dengan mengundang yang bersangkutan turun bicara akan menjadi
> clear semuanya.
> Barangkali abstrak beliau di
> http://amath.colorado.edu/faculty/copper/2005/sshorts/erlangga.html bisa
> membantu tentang bagian imajiner di Helmholtz Eq.
> Juga presentasi beliau di
> http://ta.twi.tudelft.nl/nw/users/vuik/workshop_waves/erlangga_talk.pdf (3
> MB) bisa menambah sedikit pencerahan. Email ini saya cc-kan ke beliau.
> Mudah-mudahan account-nya masih aktif.
> Terima kasih,
> Yosef KA
>
>
> - Original Message 
>
> > From: Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Sunday, January 01, 2006 9:20:46 AM
> > Subject: Re: [HAGI-Network] [iagi-net-l] Formula Yogi Permudah Pencarian
> > Minyak
> >
> >
> > Pak Yosep, Pak Paul dan yang lainnya.
> > saya jadi bingung nih.  tolong pencerahannya.
> >
> > Formula Yogi  itu adalah untuk menyelesaikan persamaan Helmholtz secara
> > numerik, jika k**2 dari persamaan Helmholtz lebih kecil dari nol
> > (silahkan lihat atachment)?  Ini pertanyaan bukan pernyataan.
> >
> > kalau iya, maka F itu representasi dari apa di seismic world?
> >
> > Kalau k**2 sama dengan nol, maka persamaan H tsb jadi persamaan
Laplacian
> > (kata reference nya).
> >
> > Kalau Laplacian sudah sering dipakai di dunia seismic untuk
menggambarkan
> > penjalaran gelombang 3 dimensi.  sudah sering dipakai di industri migas
> > untuk P-wave, S-H(x dan y), dan S-V,  dst...
> >
> > terus imaginary nya itu dari mana?
> >
> > Kalau persamaan Knotz-Zoeepritz (yang sekarang dianggap persamaan yang
> > paling lengkap untuk menggambarkan penjalara

RE: [iagi-net-l] Diulang 1 Jan 2006 --> Malam ini di discovery channel pk 9 (HKtime) 8 malam WIB --> Unstoppable Wave

2006-01-04 Terurut Topik Achmad Luthfi
Yah tentunya ini usul yang bagus, program 2006 sedang disusun dan akan
dibahas dalam rapat IAGI mendatang. Rasanya saya pernah nonton program
ini di Trans TV tapi memang tdk full seperti yang pernah saya tonton
dari VCD National Geographic.


Salam,
LTH

-Original Message-
From: Nur Darodjat [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, December 27, 2005 3:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Diulang 1 Jan 2006 --> Malam ini di discovery
channel pk 9 (HKtime) 8 malam WIB --> Unstoppable Wave

Usul buat Cak Lutfi,

Bagaimana kalau ini dijadikan program IAGI 2006?

Memutar ulang acara ini di semua TV terutama yang local, supaya semua
tahu
bahwa hidup di Indonesia itu disamping tanah yang SUBUR, pemandangan
bagus,
alam yang indah, pantai yang bersih, gunung yang membiru dan yang
baik-baik
lainnya juga penuh BAHAYA ALAM ( disamping manusianya )

Nur

-Original Message-
From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, December 27, 2005 2:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Milis HAGI
Subject: RE: [iagi-net-l] Diulang 1 Jan 2006 --> Malam ini di discovery
channel pk 9 (HKtime) 8 malam WIB --> Unstoppable Wave

Benar Pak Agus Suhirmanto,

Saya pernah melihat VCD Tsunami, Earthquake, Eruption,
dll baik produksi National Geographic maupun Discovery
Channel dengan harga antara Rp 25.000,- sd. Rp
50.000,- per VCD nya. Murah namun sarat dengan
informasi. Teather IMAQ Keong Mas TMII pernah memutar
film "The Power of Nature" tentang Kekuatan Alam yang
berdampak pada kehidupan manusia di bumi (biaya per
orang sekitar Rp 50.000,-) dengan durasi sekitar 1
(satu) jam.

Mungkin ada baiknya ada suatu lembaga donatur
(swasta/LSM/pemerintah) yang bekerja sama dengan
institusi di atas untuk mensosialisasikannya langsung
kepada masyarakat miskin yang butuh informasi seperti
ini. Semoga ini didengar oleh mereka dan
dilaksanakannya (jangan hanya bisa jalan-jalan ke luar
negri saja). Bayangkan bila dana mereka ini dibelikan
VCD ini, berapa banyak copy yang didapat (silakan
menghitung sendiri).

Setahu saya setiap acara di TV terutama TV swasta kita
tergantung kebutuhan para produsen dan sponsornya.
Maklum mereka memperhitungan rating acaranya dan
profit oriented. 

Mungkin kita perlu "political will" dari pemerintah
untuk "menekan" para pemilik TV, produsen dan
sponsornya untuk turut bertanggung jawab meningkatkan
tingkat pengetahuan informasi yang bermanfaat bagi
rakyat Indonesia. Untuk awalnya tidak terlalu banyak,
10-20% saja sudah bagus daripada tidak sama sekali
atau dihamburkan untuk acara yang kurang makna
pendidikan dan informasi teknologi yang bermanfaat
(maaf bila ada yang kurang berkenan). Di sinilah peran
asosiasi kebumian (IAGI, HAGI, dll) dapat membantu
pemerintah "menjembatani" dengan pihak terkait (para
pemilik TV, produsen dan sponsornya )untuk fasilitator
dan sosialisasinya, meski saya percaya peran IAGI,
HAGI dll sudah sangat besar terhadap kepedulian bagi
yang membutuhkannya.

Salam

TAM

--- "Suhirmanto, Agus (asmanto)" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Untuk acara-acara khusus semacam itu, biasanya
> Discovery Channel tidak
> saja menayangkan di dalam program acara TV-nya untuk
> konsumsi Cable TV,
> tetapi juga me-release-nya dalam bentuk VCD/DVD yang
> bisa dibeli di
> Gramedia atau toko-toko CD/VCD/DVD semacam DiscTara
> dll. Kalau tidak
> salah, tayangan khusus Tsunami, EarthQuake dll juga
> sudah ada versi
> VCD-nya. Harganya juga tidak terlalu mahal. 
> 
> Mungkin perlu juga ya...TV-TV swasta di Indonesia
> minta hak siar dari
> Discovery Channel dan menayangkannya, daripada hanya
> menyiarkan
> Infotainment ataupun sinetron yang isinya kekerasan,
> gosip seputar
> selebritis dll, dan kadang sangat tidak mendidik.
> Tapi itu semua
> tergantung pada para pengelola TV Swasta di
> Indonesia...mau atau tidak
> mereka turut ambil bagian dalam mencerdaskan
> kehidupan bangsa dalam arti
> sebenarnya dan tidak hanya mencari profit saja. TVRI
> seharusnya bisa
> menjadi teladan nih buat TV swasta.
> 
> Rgds,
> ASM
>
_
> 
> -Original Message-
> From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Tuesday, December 27, 2005 1:11 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id; Milis HAGI
> Subject: Re: [iagi-net-l] Diulang 1 Jan 2006 -->
> Malam ini di discovery
> channel pk 9 (HKtime) 8 malam WIB --> Unstoppable
> Wave
> 
> Kalau tidak punya saluran TV kabel / satelit
> Discovery Channel, maklum
> sebagian besar rakyat Indonesia di bawah garis
> miskin.
> 
> Apa masih bisa menikmati info seperti ini ?
> Bagaimana juga mensosialisasikan via TV nasional
> kita
> (TVRI) ?
> 
> Kita yang masih diberi "nikmat" rezeki tentu bisa
> menontonnya.
> Oleh sebab itu, yang menonton punya kewajiban
> menyampaikan terutama
> kepada masyarakat yang membutuhkan informasi.
> 
> Salam
> 
> TAM
> 
> --- [EMAIL PROTECTED] wrote:
> 
> > 
> > sekedar info, saya tidak sempat nonton yg malam
> (jam 8). tapi justru 
> > sempat melihat sebagian pas terbangun dini har

RE: [iagi-net-l] Incentives needed in Indonesia oil and gas search

2006-01-04 Terurut Topik Achmad Luthfi
Dalam kepengurusan IAGI ada tim adhoc utk pertimbangan hokum, kebetulan
senior saya Pak Zanial sedang mengambil magister hukum di UNPAD dan
thesisnya adalah Kontrak Kerjasama (KKS) diluar PSC, saya pernah bicara
dgn beliau utk agar bersedia terlibat dalam tim adhoc pertimbangan hukum
IAGI, beliau tdk keberatan, nantinya thesis beliau bisa dimanfaatkan
oleh IAGI utk membuat pembaharuan dalam KKS mendatang.


Salam,
LTH

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 28, 2005 8:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Incentives needed in Indonesia oil and gas
search

>
  Rekan rekan

  Benar yang dikatakan Andang , sebenarnya Pemerintah sejak UU No
22/2001 s
  sudah memberikan "keleluasaan" sistim pengoperasian KKS.
  Jelas dalam UU tsb , bahwa sistim PSC bukan satu satunya sistim yang
  akan dipakai (bukan berarti bahwa sistim ini buruk), tetapi tergantung
  mana mana yang paling menguntungkan Negara.Hal ini diperjelas lagi
dalam
  PP 35/ 2004 , walaupun pasal pasalnya kelihatan lebih banyak mengatur
  kontrak PSC.
  Saya kira sebabnya adalah , karena bentuk bentuk kerja sama yang lain
  belum ada referencenya.
  Nah disinilah tugas kita profesioanl untuk menyusun suatu wacana
mengenai
  kontrak yang sesuai dengan "bayi bayi cantik" -nya ADB.

  Tantangan ADB , yaitu kita harus lebih berperan , bukan untuk supaya
  kita "terlihat" , tetapi karena dibutuhkan sehingga perhitungan /
analisa
  para ekonoom , dan ahli reserves economics bisa lebih tajam dan
  memberikan opsi opsi yang wajar dan saling menguntungkan bagi Negara
dan
  para pengusaha.

  Mungkin KETUM yang baru akan membentuk suatu kelompok pemikir dari
  IAGI (saja dulu) sebagai pendorong ?

  Si Abah.




  Salah satu bentuk insentif yang jarang sekali dibicarakan, terutama
oleh
> kawan-kawan G&G -walaupun sebenarnya itu adalah domain utama
kompetensi
> kita-, adalah "merawat, mengembangkan, melatih, mendidik, dan
mendandani"
> BAYI-BAYI CANTIK kita, baik yang terselip di lapangan2 "tua" di 16
> cekungan
> yang sudah dianggap matang di Indonesia, maupun (terutama) di 50
cekungan
> lain di Indonesia.
>
> Selama ini, pembicaraan tentang "insentif" didominasi oleh hal-hal
yang
> bersifat economic, finance, bisnis, pajak, dsbnya. Hal itu tidak
> mengherankan, karena sebagian besar pengambil kebijakan dan pembuat
opini
> di
> industri migas hulu kita adalah para birokrat professional yang fasih,
> faham, dan terdidik dengan masalah economics terutama dengan paradigma
> "reserves-economy" bukan "resources-economy". Mungkin Pak Purnomo, Pak
> Iin,
> Pak Rahmat Sudibyo, Pak Kardaya, Pak Martiono, Pak Widya, Pak Kurtubi,
Pak
> Hutapea memang betul-betul ahli tentang masalah tersebut, tetapi pada
> umumnya, karena latar belakang mereka adalah engineering, economy,
> management, dimana pemahaman dan penghayatan tentang faktor "seni" dan
> "resiko" dalam eksplorasi sumberdaya mereka tidak se"intensive"
> kawan-kawan
> praktisi G&G eksplorasionis, maka yang mereka kutak-kutik selama ini
> cenderung lebih berat ke kebijakan untuk "komoditi" yang sudah jadi
> "reserves". Tidak bisa dipungkiri bahwa kebijakan-kebijakan untuk
membuat
> resources menjadi reserves-pun sudah pula digariskan dan
> diimplementasikan;
> tetapi -ya itu tadi- titik beratnya selalu pengaturan masalah split,
> pajak,
> investment credit, dan hal2 yang berbau economics. Sementara itu
> "BARANG"nya
> sendiri alias komoditinya: jarang sekali diutak-utik, didandani,
> disegarkan,
> dicarikan konsep-konsep baru, dan yang terutama: DITAMBAHi DATAnya.
>
> Sub Direktorat Penyiapan Lahan dibawah Direktorat Eksplorasi Ditjen
Migas
> setiap tahun bertugas untuk mendadani bayi-bayi cantik kita berupa
> open-block/area untuk ditawarkan ke investor berupa kontrak kerjasama
> (PSC).
> Mungkin tidak lebih dari 2 Juta Dollar dianggarkan untuk penyiapan
lahan
> tersebut. Tahun 2005 ada 14 open area yang ditawarkan, studi penyiapan
> lahan
> setiap blok menelan biaya +/- USD100K, ditambah administrasi, data,
> hardware(?) dll, sehingga angka 2 Juta Dollar untuk penyiapan lahan
tsb
> bisa
> saja cukup realistis (kalau ada kawan2 yang tahu silakan koreksi).
> Signature
> bonus untuk tiap blok minimal 500K USD (disyaratkan mutlak dalam bid
> 2005),
> dan firm-commitment 3 tahun tiap blok bisa bervariasi antara 5 - 25
Juta
> Dollar, ambil saja rata2 15 Juta Dollar. Jadi, untuk mendapatkan
pemasukan
> negara bukan pajak yang PASTI minimum 7 Juta USD dan investasi 230
Juta
> USD,
> Pemerintah hanya perlu mengeluarkan  28,5% dari pendapatan langsung
> signature-bonus atau 0.87% dari potensi investasinya. Memang kalau
> ditinjau
> secara ekonomi (negara) hal ini sangat menguntungkan, tetapi
seharusnya
> Pemerintah lebih memperhatikan aspek "mendadani" bayi-bayi cantik
> berikutnya
> sehingga akan makin banyak investasi masuk, dengan cara memakai semua
> signature bonus tersebut (7M USD) untuk kepentingan studi open area
baru
> atau mengakuisisi

RE: [iagi-net-l] Incentives needed in Indonesia oil and gas search

2006-01-04 Terurut Topik Achmad Luthfi
Ya memang kalo bicara masalah bisnis itu tidak hanya masalah teknis dan
hukum semata, sisi lain adalah politis. Waktu Exxon merger dengan Mobil
Oil dimuat analisis dan wawancara oleh majalah FORTUNE kalo gak salah
terbitan Oktober 2001, dalam wawancara dg Raymon Rene (president Exxon
kemudian menjadi presiden ExxonMobile) dan Lucionoto (presiden MobilOil
yg kemudian menjadi wakilnya Rene di ExxonMobil) mengatakan bahwa
ExxonMobil adalah super giant kemana kita mau pergi tak satupun ada
kekuatan yang bisa menghalangi termasuk pemerintah...Lha ini
kelihatannya yg terjadi Cak Rene dan Mas Noto mau pergi ke Cepu jadi
tampaknya bener siapa yang bisa menghalangiwong kata Cak Ariadi
semua bungkam...

Salam,
LTH 

-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 29, 2005 8:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Incentives needed in Indonesia oil and gas
search

Abah,
  yang pertama2 mengeluarkan statement (opini) adalah pers asing
(REUTERs, Bloomberg, dsb). nah pers kita kan lebih merasa percaya diri
kalau mengambil source-nya dari asing (pokok e bau asing adalah benar).
Jadilah opini-nya tergoreng seperti yang Abah resahkan itu, dimana fakta
yang terbalik itu menjadi kebenaran, bahkan "kebenaran"nya itu dipercaya
oleh para pemegang otoritas dan lebih sedihnya "kebenaran terbalik" itu
juga menjadi pegangan-e Pertamina, ini yang lebih amburadul. Sayangnya
masalah Information Route seperti ini tak masuk dalam RUU Penyiaran,
kita disibukkan dengan udel nya Sarah Azhari saja.
   
  Bicara Cepu di Pertamina rasanya sama dengan bicara G-30S jaman
Soeharto. Walau "hak"nya blok Cepu adalah hak Pertamina, tapi semua
bungkam, semua gak ada yang bicara pada proporsi yang sepantasnya,
sesuai haknya, semua nurut pada Tim Pemerintah yang suaranya dianggap
seperti Dewa yang gak pernah punya salah, Tim yang tak pernah tau dunia
bisnis minyak itu. Tak ada yang mengkritisi rencana2 yang
digembargemborkan ExxonMobil. Tak ada yang bicara review biaya POD
hingga 2 Milyar Dolar lebih didaerah onshore yang secara infrastruktur
sangat matang itu. Tak ada yang mempersoalkan foreigners EM kudu naik
chopper dari Juanda ke Bojonegoro. Tak ada yang memberikan pendapat atas
biaya H2S mengakibatkan cost operation sampai 2 kali lipat, dsb, dsb.
   
  Haruskah nungggu Hugo Chavez? atau Ahmadinejad?
   
   
  lam-salam,
  ar-.
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  > >> Incentives needed in Indonesia oil and gas search
>> Date: 19/12/2005
>>
>>

--
> --
>>
>> Indonesia must find new ways to attract foreign investors to search
for
>> Warnika said he hoped for a breakthrough soon in the dispute over who
>> will operate the Cepu field, Warnika said.
>>
>> The field on Java island, which has the potential to raise
Indonesia's
>> output by 20 percent, is one of Exxon's biggest undeveloped fields
with
>> estimated recoverable reserves of 600 million barrels of oil

Rekans

Coba baca kalimat diatas , betapa jahatnya pers yang menjadikan
masyarakat (termasuk masyarakat awam di Indonesia) , jadi beranggapan
bahwa lapangan itu adalah miliknya ExxonMobil dan bukannya milik
Pertamina.
Ya , jelas investor lainnya menganggap ini suatu hal yang negatip,
dan ini bahkan digembar gemborkan seolah olah Pertamina meminta sesuatu
yang bukan haknya.

Kita sih tahu bagaimana a real story -nya , akan tetapi setelah dimasak
oleh pers , dan dimatangkan oleh oknum oknum (termasuk dari pemerintah)
sehingga seolah-olah justru Pertamina yang menghalangi proses ini.

Kan lucu , Pertamina diobok obok oleh kawan sekampungnya ,dengan alasan
alasan macam macam sedangkan Exxon Mobil dengan bantuan pemerintahnya
secara leluasa melakukan kampanye "company image"na dikoran koran.

Andaikan Bung Karno masih bisa mendengar dialam baka sana 
>> mungkin beliau akan menyesal wafat terlau dini , Wallahualam

Si Abah.
>>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

  



-
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 

--

RE: [iagi-net-l] cari info-thin section

2006-01-04 Terurut Topik Wy Ismara Heru Y
ada satu lagi : pak Entu Sukamtu  Telp.022 7218709
kalau yang ini home industri, dia pensiunan p3g yang
punya peralatan standar untuk membuat sayatan, tapi
mungkin blue dye nya tidak bisa.. coba saja di telp
dulu..

salam,
heru

--- "Graha, Satia (grhs)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak...bapapk bisa coba menghubungi Pak Karyono, dari
> TEKMIRA (dulu
> PPTM), di Jalan Jend Sudirman Bandung. No HP nya
> 08156109342..mudah2an
> bisa pak..
> 
> Salam
> 
> Satia Graha
> 
> -Original Message-
> From: Soerya Adhi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, January 04, 2006 1:03 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] cari info-thin section
> 
> Dear all,
> Maaf mengganggu diskusinya sedikit.
> Dimana ya di Pulau Jawa ini yang bisa membantu
> membuatkan petrographic
> thin section dengan blue-dyed impregnation serta
> staining dengan
> alizarin red-s dan potassium ferrycyanid.
> Dan yang paling penting harganya terjangkau oleh
> mahasiswa atau
> geologist jelata...
> Kalo ke corelab kan mahal banget buat mahasiswa.
> Jika ada yang mengetahui, dengan amat sangat dimohon
> untuk bisa
> membagikan informasinya.
> Bisa lewat milis ataupun japri.
> 
> Terimakasih sebelumnya
>  -soerya-
> 
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>
-
> 
> 




__ 
Yahoo! DSL – Something to write home about. 
Just $16.99/mo. or less. 
dsl.yahoo.com 


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] System Proy. Mercator untuk 1 peta Indonesia dari Barat ke Timur - Re: [iagi-net-l] coordinate system

2006-01-04 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Terima kasih banyak Pak Harry atas penjelasannya.
terus parameter2 nya juga bisa dipakai satu (set) saja? parameter2 yang sudah 
ramai dibicarakan disini, mulai geoid, central meridian, correction factor dst.
terus, gimana di daerah pertemuan antara bagian2 6 derajat tsb.
saya pernah disusahin hal ini waktu mau bikin peta regional suatu daerah.  
akhirnya pakai patokan pulau (garis pantai) dan posisi production platform.
fbs


- Original Message 
From: Harry Kusna <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, January 03, 2006 10:11:27 AM
Subject: [iagi-net-l] System Proy. Mercator untuk 1 peta Indonesia dari Barat 
ke Timur - Re: [iagi-net-l] coordinate system


Pak Frans, 
   
  Dng system proyeksi TM (Transverse Mercator), kita bisa memproyeksikan daerah 
Indonesia dng memilih meridian tertentu sebagai meridian sentralnya, tetapi 
seperti yg dikemukakan Pak Bambang, daerah Irian dan Sumatra akan terlihat 
"mengkeret".
   
  Dng system proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator), kita bisa 
menyambung2kan peta kita, sepanjang Indonesia, zone demi zone.  Tetapi 
masalahnya, area yg dicover hanya sedikit2, selebar 6 derajat bujur, dng 
central meridian zone-nya di tengah-tengah, 3 derajat ke kiri dan 3 derajat ke 
kanan dari central meridian tsb., sehingga, untuk keseluruhan Indonesia, kita 
harus menyambung2kan lembar2 zone UTM tsb., yg jumlahnya lebih dari satu.
   
  Jika kita ingin satu proyeksi untuk semua, maka kita bisa memproyeksikan 
daerah Indonesia yg memanjang di daerah ekuator tsb dng system proyeksi 
Mercator.  
   
  Nama Mercator menunjukan bahwa bidang (yg bisa didatarkan) yg digunakan sbg 
bidang proyeksi adalah silinder.  Jika silinder ini diselimutkan/dilingkupkan 
ke bidang ellipsoid bumi, dan kemudian dilakukan pemeroyeksian titik pd 
ellipsoid ke bidang silinder, dan kemudian lengkungan silinder ini dibuka, di 
datarkan, maka  titik2 pindahan yg diproyeksikan dari ellipsoid ke silinder, 
setelah silindernya dibuka, akan tersaji dalam bidang datar.  Jadi apakah 
system proyeksi yg digunakan itu adalah UTM (Universal Transverse Mercator) 
atau TM (Transverse Mercator) atau Mercator saja, semua system proyeksi ini 
menggunakan silinder sebagai bidang proyeksinya.
   
  UTM menggunakan silinder yg membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu 
silindernya tegak lurus sumbu tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi), sehingga 
grs singgung ellipsoid dan silinder merupakan grs yg berhimpit dengan grs bujur 
pada ellipsoid.  Akibatnya, titik2 pada grs tsb terletak pada kedua bidang, 
sehingga posisinya walaupun dipindahkan (baca: diproyeksikan), dari ellipsoid 
ke silinder, tidak akan mengalami perubahan (distorsi).
  Lain halnya dng titik2 yg tidak pada grs tsb.  Semakin jauh dari grs bujur 
himpitan tadi, maka semakin besar distorsinya, dan untuk menghindari kesalahan 
agar tidak terlalu besar, maka pemindahan/pemeroyeksian titik2 dari ellipsoid 
ke silinder dibatasi hanya sampai 3 derajat ke kiri dan kanan grs meridian 
sentralnya.  Kemudian grs bujur himpitan di geser lagi 6 derajat, dng jalan 
memutar kedudukan silinder,  demikian berulang-ulang sehingga seluruh bumi 
tecakup oleh lembar 6 derajat UTM ini.
   
  TM (transverse Mercator) sama dengan UTM, hanya meridian central yg digunakan 
bukanlah meridian central standard lembar/zone UTM.  Kita bisa memilihnya, 
bergantung dari kebutuhan kita.
   
  Sedangkan pada Mercator, system proyeksi Mercator menggunakan silinder yg 
membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya berimpit dengan sumbu 
tegak ellipsoid, sehingga grs singgung ellipsoid dan silinder merupakan grs yg 
berhimpit dengan grs lintang pada elipsoid.  Untuk Indonesia, yg letaknya 
memanjang di ekuator, maka grs lintang ekuator dpt digunakan sebagai grs 
singgung bidang silinder dan ellipsoid, sehingga jika titik2 di ekuator (grs 
singgung tsb) dipindahkan dari ellipsoid ke silinder, maka distorsinya juga 
akan nol.
   
  Daerah Indonesia yg memanjang di ekuator menggunakan system proyeksi Mercator 
ini untuk keperluan pemetaan satu system proyeksi untuk seluruh Indonesia pada 
satu lembar peta.  Dengan system proyeksi ini, daerah Papua dan Sumatra tidak 
akan mengkerut, tetapi daerah kutub Utara dan Selatan mungkin akan mengkerut, 
tetapi tidak masalah, karena coverage pemetaaan Indonesia tidak sampai kesana.
   
  Ini yg saya tahu, dan jika ada kesalahan yg saya kemukakan, mohon dikoreksi.
  Terimakasih.
   
  Wassalam,
  Harry Kusna
   
  -Original Message-

|-+>
| | "Bambang Murti" |
| | |
| | |
| | 02/01/2006 10:21 |
| | AM |
| | Please respond to|
| | iagi-net |
| | |
|-+>

>---
|
|
|
| To: 
|
| cc:
|
| Subject: RE: [iagi-net-l] coordinate system
|

>---

Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On 1/4/06, Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Agak telat ngasih pe-er-nya brur,...

Brarti Kang Andang jangan buru2 lengser, supaya tidak longsor :D

Sepertinya "advokasi" masih merupakan langkah penting dalam
melanjutkan kiprah IAGI untuk menjalankan fungsi sosialnya.
Selain itu sosialisasi kedalem juga donk. Paling tidak informasi
kiprah IAGI utk anggotanya. Saya kan posting kiprah2 IAGI ini di
IAGI-Web.

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Andang Bachtiar
Agak telat ngasih pe-er-nya brur,...

karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah
bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan
dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu
masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba mengumpulkan
data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman, dan
ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait
sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur Jatim
dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara dg
wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2
disana, sementara ini info awalnya adalah:
- hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus
- sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak SETELAH
bencana (karena dilanda luapan banjir bandang)
- curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment 4130HA
lewat sungai "dangkal" sehingga mengakibatkan "destruction"
- pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir
bandang pada periode-periode sebelumnya
- siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi jam 7
tentang masalah Banjir Bandang Jember
- besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan MenKes
di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember.
Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara dengan
korban sudah mencapai 6 orang

Note:
Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana lingkungan
yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama
dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke
masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG
TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk mitigasi
gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil
rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan
bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya bencana-bencana
geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap
usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah sebagai
pelindung pengayom rakyatnya.

Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang anda
punya sebanyak mungkin ke [EMAIL PROTECTED]

Salam

adb

- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM
Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya.
Gimana ?
rdp

-
HARIAN ANALISA
Edisi Rabu, 4 Januari 2006

Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir
bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan
500-an
orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi.

"Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan Tuhan,
apa
mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu
bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai
pertanggungjawaban,"
katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi.

Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya
itu,
bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan
bencana
lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban.

"Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum
terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah
bencana
lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen
penataan
lingkungan," katanya.

Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan
banjir
bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang
diakibatkan buruknya manajemen lingkungan dari kepala daerah setempat.

"Boleh saja, bupati atau walikota yang ada mengelak dengan menyebut
kebijakan
lingkungan yang salah merupakan warisan bupati atau walikota terdahulu,
namun
dia tetap dapat dikatakan bersalah, karena dia seharusnya melakukan koreksi
atas
kebijakan yang salah," katanya.

Manajemen lingkungan yang buruk, katanya, menyebabkan hutan menjadi gundul.
"Hutan menjadi gundul akibat dipotong setan gundul. Saya katakan setan
gundul,
karena orangnya tak tersentuh hukum. Dia tak tersentuh hukum, karena
aparat-nya
tak beres," katanya.

Oleh karena itu, katanya, manajemen lingkungan yang buruk lebih tepat
dikatakan
sebagai bencana ekologi atau bencana lingkungan yang menuntut adanya
pertanggungjawaban dari kepala daerah dan sejumlah kepala dinas.

"Kepala dinas yang harus bertanggung jawab antara lain kepala dinas
kehutanan
(kadishut), kepala dinas tata ruang, kepala dinas pertamanan atau
lingkungan,
dan kepala dinas lainnya yang terkait dengan

Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Aku rasa ada tiga point utama :
- GeoResources (paling sering didiskusikan)
- GeoHazard (paling jarang didisikusikan)
- GeoData (sedang didiskusikan)

Menjalankan tugas IAGI bisa banyak jalan Kang Iman,
- advokasi,
- sosialisasi kewaspadaan, atau
- implementasi turun langsung ke lapangan.

Tiga pilar ini yg harus
- serasi
- selaras
- seimbang

RDP
"kok cuman tiga ya, mestinya kan tujuh ... upst !"

On 1/4/06, Iman Argakoesoemah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau semua dilempar kepada IAGI . bisa bonyok Cing ... 
>
> -Original Message-
>
> Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya.
> Gimana ?
> rdp
> -

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik soegiri
Mas Vicky, ini ada PeeR lage dari millist sebelah..

salam


Sg,

*
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hidayat Tullah
Sent: Wednesday, 04 January, 2006 11:40
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: FW: Waspada

BESOK BADAI LANDA JAKARTA | Waspada banjir



- GAMBIR - Hujan besar disertai angin kencang alias badai mulai besok,
Kamis-Minggu (5-9 Januari 2006) berdasarkan prakiraan BMG, melanda Jakarta
dan sekitarnya. Melihat gelagat alam ini, warga diimbau mewaspadai datangnya
banjir

bandang seperti peristiwa 2001. Badai dan banjir bandang juga bakal
menghambat agenda warga kota, misalnya saja acara pernikahan, sunatan dan
sejenisnya. Dewasa ini banyak warga ibukota merencanakan perhelatan termasuk
dalam gedung maupun mendirikan tenda didepan rumah mereka.

Curah hujan di Jakarta sekarang sesuai dengan hitungan Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG) masih berkisar antara 11 milimeter hingga 15 milimeter/hari.
Namun curah hujan pada 5 hingga 9 Januari bisa diatas 50milimeter/hari.

Hujan besar disertai angin kencang antara 5-9Januari sangat berpeluang
melanda Jakarta dan sekitarnya, kata Achmad Zakir, kepala Sub Bidang
Informasi Ramalan dan Jasa BMG, Selasa (03/01).

Menurut Zakir kondisi alam tersebut disebabkan adanya pertemuan antara angin
barat di wilayah Jakarta. Peristiwa ini menimbulkan awan yang memungkinkan
terjadinya curah hujan cukup besar.

Selain faktor tersebut kini di Teluk Carpentaria, Australia Utara, sedang
berlangsung badai. Peristiwa alam yang luar biasa itu juga bakal terjadi di
Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibat dari badai disertai
hujan deras tersebut warga Jember Jawa Timur sudah banyak tewas dan
kehilangan tempat tinggal.

Warga Jakarta dan sekitarnya terutama yang tinggal di daerah rawan banjir
diminta waspada, katanya. BMG juga memperingatkan terjadi gelombang laut
setinggi 1,5meter disekitar Timor, Flores dan Arafuru.

Daerah rawan banjir di Jakarta berdasarkan catatan DPU DKI, kini semakin
meluas. Kawasan Sudirman-MH Thamrin serta kawasan Istana Merdeka yang masuk
daerah bukan langganan banjir, kini tidak nyaman


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya.
Gimana ?
rdp

-
HARIAN ANALISA
Edisi Rabu, 4 Januari 2006

Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir
bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan
500-an
orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi.

"Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan Tuhan,
apa
mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu
bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai
pertanggungjawaban,"
katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi.

Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya
itu,
bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan
bencana
lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban.

"Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum
terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah
bencana
lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen
penataan
lingkungan," katanya.

Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan
banjir
bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang
diakibatkan buruknya manajemen lingkungan dari kepala daerah setempat.

"Boleh saja, bupati atau walikota yang ada mengelak dengan menyebut
kebijakan
lingkungan yang salah merupakan warisan bupati atau walikota terdahulu,
namun
dia tetap dapat dikatakan bersalah, karena dia seharusnya melakukan koreksi
atas
kebijakan yang salah," katanya.

Manajemen lingkungan yang buruk, katanya, menyebabkan hutan menjadi gundul.
"Hutan menjadi gundul akibat dipotong setan gundul. Saya katakan setan
gundul,
karena orangnya tak tersentuh hukum. Dia tak tersentuh hukum, karena
aparat-nya
tak beres," katanya.

Oleh karena itu, katanya, manajemen lingkungan yang buruk lebih tepat
dikatakan
sebagai bencana ekologi atau bencana lingkungan yang menuntut adanya
pertanggungjawaban dari kepala daerah dan sejumlah kepala dinas.

"Kepala dinas yang harus bertanggung jawab antara lain kepala dinas
kehutanan
(kadishut), kepala dinas tata ruang, kepala dinas pertamanan atau
lingkungan,
dan kepala dinas lainnya yang terkait dengan masalah ekologi," katanya.

Sama halnya dengan bupati/walikota, katanya, para kepala dinas itu dapat
saja
mengelak bahwa mereka bukan pelaku di lapangan, namun polisi tetap dapat
menjerat mereka dengan kesalah

RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Iman Argakoesoemah

Kalau semua dilempar kepada IAGI . bisa bonyok Cing ... 

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya.
Gimana ?
rdp
-
HARIAN ANALISA
Edisi Rabu, 4 Januari 2006

Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir
bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan 500-an
orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi.

"Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan Tuhan, apa
mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu
bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai pertanggungjawaban,"
katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi.

Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu,
bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan bencana
lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban.

"Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum
terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah bencana
lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen penataan
lingkungan," katanya.

Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan banjir
bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang
diakibatkan buruknya manajemen lingkungan dari kepala daerah setempat.

"Boleh saja, bupati atau walikota yang ada mengelak dengan menyebut kebijakan
lingkungan yang salah merupakan warisan bupati atau walikota terdahulu, namun
dia tetap dapat dikatakan bersalah, karena dia seharusnya melakukan koreksi atas
kebijakan yang salah," katanya.

Manajemen lingkungan yang buruk, katanya, menyebabkan hutan menjadi gundul.
"Hutan menjadi gundul akibat dipotong setan gundul. Saya katakan setan gundul,
karena orangnya tak tersentuh hukum. Dia tak tersentuh hukum, karena aparat-nya
tak beres," katanya.

Oleh karena itu, katanya, manajemen lingkungan yang buruk lebih tepat dikatakan
sebagai bencana ekologi atau bencana lingkungan yang menuntut adanya
pertanggungjawaban dari kepala daerah dan sejumlah kepala dinas.

"Kepala dinas yang harus bertanggung jawab antara lain kepala dinas kehutanan
(kadishut), kepala dinas tata ruang, kepala dinas pertamanan atau lingkungan,
dan kepala dinas lainnya yang terkait dengan masalah ekologi," katanya.

Sama halnya dengan bupati/walikota, katanya, para kepala dinas itu dapat saja
mengelak bahwa mereka bukan pelaku di lapangan, namun polisi tetap dapat
menjerat mereka dengan kesalahan mereka sebagai pemangku hutan atau pemangku
wilayah.

"Jadi, polisi dapat menuntut kadishut secara hukum dengan adanya bencana banjir
bandang dan hutan gundul sebagai bukti yuridis, apalagi bupati/walikota dalam
konteks otonomi daerah juga menjadi pemegang otoritas kewilayahan," katanya.
(Ant)
--
--Writer need 10 steps faster than readeR --

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : A

[iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya.
Gimana ?
rdp
-
HARIAN ANALISA
Edisi Rabu, 4 Januari 2006

Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir
bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan 500-an
orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi.

"Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan Tuhan, apa
mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu
bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai pertanggungjawaban,"
katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi.

Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu,
bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan bencana
lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban.

"Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum
terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah bencana
lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen penataan
lingkungan," katanya.

Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan banjir
bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang
diakibatkan buruknya manajemen lingkungan dari kepala daerah setempat.

"Boleh saja, bupati atau walikota yang ada mengelak dengan menyebut kebijakan
lingkungan yang salah merupakan warisan bupati atau walikota terdahulu, namun
dia tetap dapat dikatakan bersalah, karena dia seharusnya melakukan koreksi atas
kebijakan yang salah," katanya.

Manajemen lingkungan yang buruk, katanya, menyebabkan hutan menjadi gundul.
"Hutan menjadi gundul akibat dipotong setan gundul. Saya katakan setan gundul,
karena orangnya tak tersentuh hukum. Dia tak tersentuh hukum, karena aparat-nya
tak beres," katanya.

Oleh karena itu, katanya, manajemen lingkungan yang buruk lebih tepat dikatakan
sebagai bencana ekologi atau bencana lingkungan yang menuntut adanya
pertanggungjawaban dari kepala daerah dan sejumlah kepala dinas.

"Kepala dinas yang harus bertanggung jawab antara lain kepala dinas kehutanan
(kadishut), kepala dinas tata ruang, kepala dinas pertamanan atau lingkungan,
dan kepala dinas lainnya yang terkait dengan masalah ekologi," katanya.

Sama halnya dengan bupati/walikota, katanya, para kepala dinas itu dapat saja
mengelak bahwa mereka bukan pelaku di lapangan, namun polisi tetap dapat
menjerat mereka dengan kesalahan mereka sebagai pemangku hutan atau pemangku
wilayah.

"Jadi, polisi dapat menuntut kadishut secara hukum dengan adanya bencana banjir
bandang dan hutan gundul sebagai bukti yuridis, apalagi bupati/walikota dalam
konteks otonomi daerah juga menjadi pemegang otoritas kewilayahan," katanya.
(Ant)
--
--Writer need 10 steps faster than readeR --

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-