Re: [iagi-net-l] BUMN Forum (dikirim ulang)

2006-03-15 Thread Syafri Syafar
Pak Nanang,

Kalau melihat uraian dan angka yang dibeberkan, ini sebuah prestasi dari
cerita sukses pengambilalihan CPP-Block yang sangat bagus, apalagi kalau
bisa menjadi sebuah paper yang dipresentasikan di sebuah forum seperti IAGI
atau IPA. Apalagi moment-nya tepat sekali dimana Konvensi IAGI mendatang
akan diadakan di Pekanbaru (Riau), daerah dimana BOB CPP-block beroperasi.
Sekali lagi Pak, seperti pepatah yang mengatakan : Tak kenal maka tak
sayang...
Semoga dengan kehadiran Pertamina di daerah CPP Block akan membawa kepada
perbaikan community development disekitarnya. Dan semoga pula kabut debu
yang berterbangan, dan kumuhnya daerah rawa sepanjang jalan menuju Pelabuhan
Butun akan berganti dengan berdirinya sarana dan prasarana penunjang
kehidupan sosial masyarakat.
Bravo Pertamina, terima kasih Pak Nanang.

Salam,
Syafri


On 3/15/06, Nanang Abdul Manaf <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Pak Syafri,
> Sebenarnya saya PR-nya IAGI dan geologistnya Eksplorasi Pertamina (bukan
> PR
> ataupun geologistnya BOB CPP..he..he..he)
>
> Tapi nggak apa-apa, saya coba juga jawab berdasarkan info yang saya punya
> dari kawan-kawan disana.
>
> Reserves Replacement 82% selain berasal dari temuan eksplorasi Bene
> Bekasap
> dan SE Bene Bekasap, juga berasal dari 34 sumur pengembangan yang
> mengkonversi P2 menjadi P1 atau dari Probable menjadi Proven.
>
> Banyaknya WO disini lebih ke atktivitas pindah lapisan, bukan karena
> reparasi sumur.
>
> Cost perbarrel tahun 2005 adalah 6.2 US $ / barrel.
> Thanks,
>
> Kalau ingin lebih detail lagi bisa kontak :
> [EMAIL PROTECTED]
> [EMAIL PROTECTED]
>
> Salam,
>
>
> Nanang Abdul Manaf
>
> -Original Message-
> From: Syafri Syafar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, March 14, 2006 7:12 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN Forum (dikirim ulang)
>
> Maaf terpaksa dikirim ulang, karena ada kekeliruan ..
>
> Pak Nanang,
>
> Terima kasih sekali atas uraian keberhasilan BOB PT BSP - PERTAMINA dalam
> mengelola CPP BLOCK, semoga keberhasilannya terus berlanjut sehingga bisa
> membuktikan diri 'mampu' dalam mengelola sebuah lapangan sebesar CEPU.
>
> Hanya sekedar ingin tahu Pak Nanang, semoga tidak keberatan dalam
> menjawabnya :
>
> 1. Sumur Explorasi yang di bor hanya 3 dan yang berhasil hanya 2 sumur.
> Sementara reserves replacement cukup fantastis sekali hingga mencapai 82%
> ditahun 2005. Kira-kira darimanakah sumber reserves replacement ini?.
> Asumsi
> saya dengan adanya sumur pengembangan sebanyak 53 akan menyebabkan
> peningkatan jumlah produksi yang significant jika ke 53 sumur ini berhasil
> semuanya, dan otomatis akan mengurangi tingkat declined produksi secara
> significant juga. Apakah ada cadangan yang baru ditemukan tetapi belum
> diproduksi?
>
> 2. WO dilakukan sebanyak rata-rata 8 sumur tiap bulan, itu berarti setiap
> minggu ada 2 sumur yang perlu di WO (96 sumur per tahunnya) dan
> menghasilkan
> peningkatan sebesar 400 BOPD. Kira-kira ini apa penyebabnya Pak Nanang,
> apakah karena formation damage atau hanya down hole problem. Akan lebih
> cantik lagi jika ada tambahan informasi tentang finding cost per barrel
> dengan lifting cost per barrel. Sehingga lebih bisa  berteriak lebih
> lantang
> untuk mengatakan bahwa PERTAMINA can do better than other company.
>
> Ada pepatah mengatakan : tak kenal maka tak sayang 
>
> Salam,
> Syafri
>
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>
>


Re: [iagi-net-l] press release IAGI-HAGI

2006-03-15 Thread yrsnki
>
   Bravo IAGI
   Walau adapun tidak akan merubah kesepakatan yang sudah di TT,
   hati nurani kita sudah tersalurkan dengan press release ini.

   Cataatan penting dan perlu diperhatikan !!

   " Kalau Anda melihat foto harian Kompas hari ini , yang memmperlihat
   kan foto GM EMOI , Ari Sumarno ,Menteri ESDM dan Hestu B, COBA PERHA-
  TIKAN BAIK BAIK , dbelakang mereka jelas terlihat wajah Condelereza Rice
  sedang tersenyum dengan manisnya. Kalau belum berhasil , tutup mata Anda
  dan coba buka mata hati Anda , maka akan terlihat dengan jelas Semoga".

   Si - Abah


Tenaga Kerja Nasional Harus Menjadi Key Person
>   PROFESIONAL PERMINYAKAN SESALKAN KESEPAKATAN CEPU
>
>   Jakarta, 14 Maret 2006
>
>   Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Himpunan Ahli geofisika
> Indonesia (HAGI) sebagai profesional perminyakan beranggotakan lebih
> dari 3000 ahli geologi/geofisik baik yang tersebar di seluruh wilayah
> Indonesia dan mancanegara menyesalkan kesepakatan yang dicapai dalam
> pengelolaan Blok Cepu. Kesepakatan tersebut tidak mencerminkan proporsi
> yang maksimal untuk tenaga ahli Indonesia dalam menduduki posisi kunci.
> Adanya organisasi General Manager dan Deputi serta Manager dan Wakil
> Manager tidak lazim dikenal di dunia perminyakan. Maksimalisasi tenaga
> kerja Indonesia bukan hanya pada level teknis pelaksana namun juga pada
> semua diperlukan keterlibatan pada level finansial, manajerial, dan
> bidang-bidang penunjang lainnya. Oleh karena itu dukungan semua komponen
> bangsa, terutama Pemerintah dan Rakyat, seharusnya diberikan kepada anak
> bangsa sendiri sebagai preferensi bernegara.
>
>   IAGI dan HAGI meminta dan menyerukan agar keputusan penting yang
> menyangkut hajat hidup orang banyak di Republik Indonesia sudah
> seharusnya berbasiskan pendekatan yang adil dan jujur melalui penilaian
> teknis, pendekatan hukum Indonesia yang berlaku dan pemihakan kepada
> kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. Pengelolaan migas Blok Cepu
> harus mengikuti kaidah aturan hukum Indonesia dengan transparan dalam
> kontrol yang bertanggungjawab.
>
>   Pengelolaan blok Cepu oleh potensi nasional (sendiri) akan jauh lebih
> memberikan manfaat dan keuntungan bagi negara dengan biaya operasi dan
> investasi (cost recovery) yang jauh lebih efisien dengan ketentuan dari
> standard Migas. Dari sisi kemampuan teknis tenaga ahli dalam negeri
> eksistensinya cukup diakui di mancanegara, terbukti saat ini ada lebih
> dari 80 orang geoscientist Indonesia bekerja di perusahaan minyak
> Malaysia, ada  puluhan lainnya yang bekerja Timur Tengah, Eropa dan
> Amerika Serikat. Anggota IAGI dan HAGI yang tercatat bekerja di
> Pertamina terdiri dari 187 Orang lulusan S2 dan S3 dari perguruan tinggi
> terkemuka Amerika (Colorado, Dallas, College Station Texas, Austin,
> Oklahoma) dan Australia serta 1115 orang S1 lulusan perguruan tinggi
> terkemuka Indonesia dan luar negeri dinilai sangat memenuhi untuk
> menunjang pengembangan Lapangan di Blok Cepu secara teknis.
>
>   Dari aspek Leadership/Managerial beberapa Joint Operating Body (JOB)
> antara Pertamina dengan para  partnernya selama ini telah terbukti
> berkontribusi dalam produksi minyak dan gas bumi nasional dimana
> management dari para JOB tersebut didominasi oleh SDM dari Pertamina.
> Dari sisi financial, kemampuan nasional dapat dan mampu diberdayakan
> karena selama ini Pertamina sebagai persero selalu mendatangkan laba
> dimana laba bersih didominasi berasal dari sektor  hulu. Selain itu
> brand Pertamina dinilai cukup atraktif untuk meng-create project
> financing guna pendanaan proyek-proyek pengembangan lapangan minyak.
>
>   Secara geologi dan geofisika, eksplorasi dan pengembangan lapangan
> minyak di Blok Cepu bukanlah sesuatu yang istimewa mengingat petroleum
> system yang identik dengan yang terdapat pada Blok Cepu telah ditemukan
> dan berproduksi seperti pada lapangan Mudi dan Sukowati yang lokasinya
> berdekatan dengan Blok Cepu, dimana dalam penemuan dan pengembangan
> kedua lapangan tersebut kontribusi tenaga ahli Indonesia khususnya dari
> Pertamina sangat besar. Secara teknis pengalaman panjang bangsa
> Indonesia dalam melakukan pengembangan lapangan minyak bukanlah sesuatu
> yang luar biasa. Melalui kekayaan SDM yang dimiliki, Bangsa Indonesia
> mampu mengelola Blok Cepu dengan pengembangan sesuai target yang
> diharapkan pemerintah
>
>   Dalam eksplorasi dan pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, tiga hal
> yang perlu diperhatikan yaitu dukungan kemampuan teknis SDM, dukungan
> aspek leadership/manajerial  yang matang dan ditunjang oleh kemampuan
> financial yang memadai.
>
>
>
>   Juru Bicara Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>   Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
>
>   Abdul Mutalib Masdar
>
>
> -
> Yahoo! Mail
> Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze.







-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsu

RE: [iagi-net-l] ExxonMobil announced : Apa Khabar Cepu

2006-03-15 Thread yrsnki
>

Rekans

Dalam berita dilansir dibawah ini ada istilah yang agak menggelitik
yaitu  Exxon Mobil as Main operator anad Peramina as a lesser Operator
.
Ada yang tahu arti dari istilah istilah ini dalam kerangk  manajemen
operasi? Apakah istilah ini muncul berdasarkan point point dalam JOA
yang di TT .
Kalau begitu mungkin saja , wong kita ndak taahu persis JOA-nya kok,
nah rekan Pertamina apa bisa menjawab 

Kalau kita sih melihat data objektif berikut mestinya  sama kuatnya .
Apa itu ?
Lahan adalah milik PTM
Kontrak TAC sebenarnya sudah harus berakhir thn 2010.

Jadi ini adalah point-nya PTM

Finncial dari EMOI , ini point-nya EMOI

Working Interest sama sama 45 %

Jadi bagaimana bisa EMOI menjadi atau disebut Main Operator ?

Siapa bisa jawab ??


Si Abah

___


ExxonMobil announced as main operator of Indonesia's Cepu Block
>   http://www.tmcnet.com/usubmit/2006/03/14/1455525.htm
>   (Asia In Focus Via Thomson Dialog NewsEdge)JAKARTA, March 14 Asia in
> Focus
> -
>   
>   * It was expected that the change in Pertamina's management would
> lead to a change in the company's demand to operate the block
>
>
> Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Apaan nih cak?
>
>
>
> A R I E F B U D I M A N
> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> Phone : (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
> Home : (021) 809 2618
>
>
> -
> Yahoo! Mail
> Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] press release ATHI...Cepu Block...What's next ???

2006-03-15 Thread Indra Sumbodo

RameHebringBodorSeruh !!!
Itu Komentar dari Komunitas Tukang Heureuy Indonesia ttg Cepu Block yang 
baru saja operatorshipnya selama 30 tahun mendatang dikangkangi Exxon Mobil.
Puas dan pada saat bersamaan lieur kita mendapatkan asupan gizi yang 
berlimpah dari berbagai sumber dan pakar yang mahfum abiz tentang blok cepu, 
mulai dari asosiasi arek si anak teler, asosiasi tukang gali lubang, 
asosiasi tukang batu, asosiasi tukang dpr, asosiasi tukang nego,asosiasi 
tukang jubir, asosiasi tukang kepdes, asosiasi tukang regulasi, dan asosiasi 
rame-rame kita sehat...


Kita lupa..it was done deal, G to G deal yang dipayungi kesepakatan dan 
kontrak yang mengikat adalah mainan yang bukan main-main ( walaupun masih 
ada kemungkinan para ahli kita yang Tob Abiz bisa melihat celah hukum yang 
ilegal). Sekarang apa sih yang masih mungkin dilakukan  Simple atau kata 
hebringnya sih buat saya yang awam bukan sesuatu yang istimewa ( 
inga...inga...kita punya sdm yang mumpuni !!!)


Buktikan pada pemerintah, exxon, dan rakyat seperti saya yang suka bodor 
bahwa Pertamina sebagai partner mampu dan mau baik secara teknik dan 
management untuk duduk sama tinggi dengan operator sesuai dengan jiwa JOA 
( 50-50  then becoming 45-45-10 from 15 % share). Gue yakin Pertamina mampu 
!!
Artinya, setiap usulan baik teknis maupun non teknis pertamina sebagai 
partner sejajar harus membuktikan punya kelas dan profesionalisme yang 
tinggi.
Usulan teknis dan non teknis harus datang dari keduabelah fihak dan 
disetujui keduabelah fihak (OPCOM) sebelum dilempar ke sang regulator  BP 
Migas.
Contoh kongkrit adalah Exxon budgeting yang ramai riuh dibahas karena sangat 
amat mahal dan berujung ke cost recovery yang harus ditanggung rakyat nagri 
ini.
Pertamina sebagai partner sejajar  adalah harapan kita untuk memberi 
pelajaran secara profesional pada exxon bagaimana SOP tetap high standard, 
tapi juga costnya reasonable ( see pembahasan ttg Seismic Survey Cost dan 
Drilling Cost dari Exxon mobil).
Persetujuan Work Program and Budget dari kedua belah fihak adalah FILTER 
pertama untuk test case. Filter kedua dan filter yang paling powerful datang 
dari BP Migas sebagai regulator beneran ( artinya kalau memang ngga 
reasonable WP & B nya ya hajar saja bleh !!!).
Kalau semua mau, mampu, dan berhati bersih, Insya Allah, siapapun 
operatornya hasil dari Blok Cepu ini bisa sesuai dengan UUD pasal 33 tea.
Saya rakyat yang suka bodor akan senang, para anggota profesi yang 
profesional akan puas, Exxon, Pertamina, dan Pemerintah akan dipuji.


Itu next yang pertama dan menurut saya yang awam ttg blok ini, Insya Allah, 
dengan pola fikir Positif hasilnya juga positif.
Next yang kedua...ini agak ribet tapi simple dan bodor karena harus saya 
awali dengan pertanyaan pada rumput yang ngga goyang...


- Apakah dalam mendapatkan suatu blok yang TAC seperti Cepu secara legal 
harus melalui TENDER  Legalkah kalau tidak melalui tender ??? Kalau 
tidak legal ada celah hukum yang kasarnya seperti kasus maling dan penadah.
- Kalau Case diatas  Legal, nextnya Apakah dalam kontrak TAC Cepu berlaku 
kontrak TAC normal seperti yang lainnya ??? Contohnya zona produksi yang 
boleh di exploitasi. Karena kalau ada batasan zona produksi ( Field di Blok 
ini aslinya berproduksi dari shallow reservoir formasi ngrayong keatas), 
legalitas explorasi dan exploitasi zona reservoir dibawah ngrayong ilegal 
( banyu urip dan teman-temannya).


Mungkin masih banyak lagi yang bisa digali dari segi legalitas oleh para 
pakar asosiasi profesional di nagri ini dan ujungnya bisa membawa kasus ini 
ke Arbitrase Internasional. Saya yang awam hukum ini percaya Exxon sangat 
ngeri dan taat dengan yang namanya legalitas ( apalagi untuk proyek yang 
sharenya kurang dr 7.5 %).Pan Ribet tapi simple.


Harapan dari Asosiasi Tukang Heureuy Indonesia sih berikan yang terbaik 
untuk rakyat nagri ini diawali dengan niat baik, dijalankan dengan 
profesionalisme yang tinngi, dan Insya Allah kita semua akan menikmati 
hasilnya dengan senyum dan kebanggaan sebagai anak nagri.


Tariiikkk mang

dadeu,
member ATHI, tapi paling bangga jadi member 1001buku...see 
http://groups.yahoo.com/group/1001buku/  yang punya kegiatan mulia mulungin 
buku  untuk mencerdaskan anak nagri dari limbah buku milik siapapun yang mo 
dibuang ataupun mo disumbangin tapi bingung harus lewat mana...



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://grou

Re: [iagi-net-l] Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke Exxon

2006-03-15 Thread yrsnki
>
  Rekans

  Karena dari manajemen Pertamina tidak ada yang menanggapi , kepaksa
Si-Abah "share" apa yang Si Abah tahu mengenai US$ 400 juta ini.

Saya ndak nyalahken Menteri ESDM , mungkin dia punya data baru , akan tetapi
dari info yang saya dengar th 2002 - 2003 , saat EMOI meminta perpanjangan
kontrak TAC - lah US$ 400 juta itu mulai.

Saat itu pada dasarnya PTM ndak mau memperpanjang TAC , tapi mau kerjakan
sendiri, lalu "rundingan" . Naah PTM mau memperpanjang kaal
EMOI mau memberikan kompensasi didepan sebesar US$ 400 juta.

Jadi US$ 400 juta itu adalah wacana dalam negosiasi antara PTM dan EMOI ,
saya ndak tahu kalau dalam klasifikasi bisnis dianggap me "lego" Cepu
oleh PTM , dan kok nyebut Dirut-nya WP , karena saat itu Dirut-nya masih
BH (Baihaki Hakim).

Aktor aktor-nya masih ada di PTM , kok meneng bae ya 


Si- Abah.





  Lagi ttg Cepu ;-)
>
>
>
> Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke Exxon US$ 400 Juta
>
> Maryadi - detikcom
>
> Jakarta - PT Pertamina (Persero) ternyata pernah menjual (farm out)
> sebanyak 50 persen kepemilikan sahamnya di BlokCepu ke ExxonMobil Oil
> Indonesia (EMOI). Blok Cepu yang memiliki kandunganminyak 600 juta barel
> dan gas yang sebanyak 1,7 triliun kaki kubik itu dilego US$400 juta.
>
> "Kita punya bukti otentik dan surat-suratnya lengkap. Saat itu, Widya
> Purnama (mantan Dirut Pertamina) yang menandatangani penjualan itu," kata
> Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam raker dengan Komisi VII DPR di
> Gedung DPR/MPR Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (14/3/2005) pukul
> 00.12 WIB.
>
> Mendapat penjelasan tersebut sejumlah anggota dewan beramai-ramai meminta
> klarifikasi kepada Purnomo. Mereka mengaku baru mengetahui informasi
> tersebut. Mengingat banyaknya pertanyaan lanjutan tersebut, akhirnya
> Komisi VII DPR menyepakati membahas Blok Cepu dalam sesi khusus. Ketua
> Komisi VII DPR Agusman Effendi mengatakan, pihaknya akan memanggil Menneg
> BUMN, Menteri ESDM, Tim Negosiasi Blok Cepu, Badan Pelaksana Hulu Migas
> (BP Migas) dan Pertamina dalam rapat mendatang.
>
> Dengan telah dijualnya sebagian saham di Blok Cepu, praktis kepemilikan
> EMOI dan Pertamina di Blok Cepu itu menjadi masing-masing 50 persen.
> Penjualan tersebut dilakukan Pertamina sebelum penandatanganan kontrak
> kerja sama (KKS) dilakukan pada 17 September 2005. Penjualan itu dilakukan
> Pertamina kepada Exxon setelah Pertamina mendapatkan hak 100 persen
> kembali terhadap pengelolaan Blok Cepu.
>
> "Ketika itu, Pertamina dan Exxon mengembalikan Blok Cepu kepada pemerintah
> setelah kontrak technicall assistance contract (TAC) plus. Lalu pemerintah
> menyerahkan ke Pertamina sebagai oil state company," ujar Purnomo.
>
> Blok Cepu itu diberikan pemerintah kembali ke pemerintah sebagai privilege
> yang didapatkan oleh Pertamina. Namun ia mengaku tidak mengetahui secara
> rinci berapa hasil penjualannya dalam bentuk tunai dan berapa dalam bentuk
> lainnya. Akan tetapi Purnomo menambahkan, mekanisme "farm out" maupun
> "farm in" adalah hal biasa dan layak dalam bisnis lapangan migas.
>
> Purnomo mengaku tidak bisa menghalangi penjualan itu. "Ketika itu sudah
> diserahkan ke Pertamina, menjadi hak penuh Pertamina. Kami sebagai
> regulator tidak bisa melarang," urainya.
>



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] press release ATHI...Cepu Block...What's next ???

2006-03-15 Thread yrsnki
>

  Indro

  Heureuy teh sehat , tapi kalau kontrak - nya sudah KKS (PSC /KPS
  kalo baheula mah)  dianggap keneh TAC eta mah sanes heureuy tapi TUNDUH !
  Eh tong bendu- nya , kan sayah oge cuman heureuy, heheheheheh.

  Si-Abah

___


  RameHebringBodorSeruh !!!
> Itu Komentar dari Komunitas Tukang Heureuy Indonesia ttg Cepu Block yang
> baru saja operatorshipnya selama 30 tahun mendatang dikangkangi Exxon
> Mobil.
> Puas dan pada saat bersamaan lieur kita mendapatkan asupan gizi yang
> berlimpah dari berbagai sumber dan pakar yang mahfum abiz tentang blok
> cepu,
> mulai dari asosiasi arek si anak teler, asosiasi tukang gali lubang,
> asosiasi tukang batu, asosiasi tukang dpr, asosiasi tukang nego,asosiasi
> tukang jubir, asosiasi tukang kepdes, asosiasi tukang regulasi, dan
> asosiasi
> rame-rame kita sehat...
>
> Kita lupa..it was done deal, G to G deal yang dipayungi kesepakatan dan
> kontrak yang mengikat adalah mainan yang bukan main-main ( walaupun masih
> ada kemungkinan para ahli kita yang Tob Abiz bisa melihat celah hukum yang
> ilegal). Sekarang apa sih yang masih mungkin dilakukan  Simple atau
> kata
> hebringnya sih buat saya yang awam bukan sesuatu yang istimewa (
> inga...inga...kita punya sdm yang mumpuni !!!)
>
> Buktikan pada pemerintah, exxon, dan rakyat seperti saya yang suka bodor
> bahwa Pertamina sebagai partner mampu dan mau baik secara teknik dan
> management untuk duduk sama tinggi dengan operator sesuai dengan jiwa JOA
> ( 50-50  then becoming 45-45-10 from 15 % share). Gue yakin Pertamina
> mampu
> !!
> Artinya, setiap usulan baik teknis maupun non teknis pertamina sebagai
> partner sejajar harus membuktikan punya kelas dan profesionalisme yang
> tinggi.
> Usulan teknis dan non teknis harus datang dari keduabelah fihak dan
> disetujui keduabelah fihak (OPCOM) sebelum dilempar ke sang regulator  BP
> Migas.
> Contoh kongkrit adalah Exxon budgeting yang ramai riuh dibahas karena
> sangat
> amat mahal dan berujung ke cost recovery yang harus ditanggung rakyat
> nagri
> ini.
> Pertamina sebagai partner sejajar  adalah harapan kita untuk memberi
> pelajaran secara profesional pada exxon bagaimana SOP tetap high standard,
> tapi juga costnya reasonable ( see pembahasan ttg Seismic Survey Cost dan
> Drilling Cost dari Exxon mobil).
> Persetujuan Work Program and Budget dari kedua belah fihak adalah FILTER
> pertama untuk test case. Filter kedua dan filter yang paling powerful
> datang
> dari BP Migas sebagai regulator beneran ( artinya kalau memang ngga
> reasonable WP & B nya ya hajar saja bleh !!!).
> Kalau semua mau, mampu, dan berhati bersih, Insya Allah, siapapun
> operatornya hasil dari Blok Cepu ini bisa sesuai dengan UUD pasal 33 tea.
> Saya rakyat yang suka bodor akan senang, para anggota profesi yang
> profesional akan puas, Exxon, Pertamina, dan Pemerintah akan dipuji.
>
> Itu next yang pertama dan menurut saya yang awam ttg blok ini, Insya
> Allah,
> dengan pola fikir Positif hasilnya juga positif.
> Next yang kedua...ini agak ribet tapi simple dan bodor karena harus saya
> awali dengan pertanyaan pada rumput yang ngga goyang...
>
> - Apakah dalam mendapatkan suatu blok yang TAC seperti Cepu secara legal
> harus melalui TENDER  Legalkah kalau tidak melalui tender ??? Kalau
> tidak legal ada celah hukum yang kasarnya seperti kasus maling dan
> penadah.
> - Kalau Case diatas  Legal, nextnya Apakah dalam kontrak TAC Cepu berlaku
> kontrak TAC normal seperti yang lainnya ??? Contohnya zona produksi yang
> boleh di exploitasi. Karena kalau ada batasan zona produksi ( Field di
> Blok
> ini aslinya berproduksi dari shallow reservoir formasi ngrayong keatas),
> legalitas explorasi dan exploitasi zona reservoir dibawah ngrayong ilegal
> ( banyu urip dan teman-temannya).
>
> Mungkin masih banyak lagi yang bisa digali dari segi legalitas oleh para
> pakar asosiasi profesional di nagri ini dan ujungnya bisa membawa kasus
> ini
> ke Arbitrase Internasional. Saya yang awam hukum ini percaya Exxon sangat
> ngeri dan taat dengan yang namanya legalitas ( apalagi untuk proyek yang
> sharenya kurang dr 7.5 %).Pan Ribet tapi simple.
>
> Harapan dari Asosiasi Tukang Heureuy Indonesia sih berikan yang terbaik
> untuk rakyat nagri ini diawali dengan niat baik, dijalankan dengan
> profesionalisme yang tinngi, dan Insya Allah kita semua akan menikmati
> hasilnya dengan senyum dan kebanggaan sebagai anak nagri.
>
> Tariiikkk mang
>
> dadeu,
> member ATHI, tapi paling bangga jadi member 1001buku...see
> http://groups.yahoo.com/group/1001buku/  yang punya kegiatan mulia
> mulungin
> buku  untuk mencerdaskan anak nagri dari limbah buku milik siapapun yang
> mo
> dibuang ataupun mo disumbangin tapi bingung harus lewat mana...
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.o

Re: [iagi-net-l] press release ATHI...Cepu Block...What's next ???

2006-03-15 Thread Indra Sumbodo
Abah...

Saya mah jarang bendu bah, makana teu huisan.
Kita juga tau dan mahfum kontrak ajaibnya humpuss TAC, yang terus berubah 
secara ajaib juga menjadi KKS/PSC ...
Memang kita hidup di nagri dongeng, dimana "oportunis" lah yang wealthy and 
healthy ( walaupun huisan ditambah migrain all the time).
Abah bener ttg deal PTM yang 400 jeti, itu bukan jualan tapi salah satu 
prasyarat untuk perpanjangan TAC yang diajukan PTM  ke exxon jaman Baihaqi.
Are we blind,
Are we deaf,
or just Ignorance for the sake of  some pie...
Ternyata lebih enak memandang semuanya dari sudut bobodoran tapi tetep 
propesional ya Bah.

Yang tetep dan keukeuh senang dan happy jadi member ATHI, sekaligus relawan 
1001buku,

dadeu 

- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, March 16, 2006 10:01 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] press release ATHI...Cepu Block...What's next ???


> >
> 
>  Indro
> 
>  Heureuy teh sehat , tapi kalau kontrak - nya sudah KKS (PSC /KPS
>  kalo baheula mah)  dianggap keneh TAC eta mah sanes heureuy tapi TUNDUH !
>  Eh tong bendu- nya , kan sayah oge cuman heureuy, heheheheheh.
> 
>  Si-Abah
> 
> ___
> 
> 
>  RameHebringBodorSeruh !!!
>> Itu Komentar dari Komunitas Tukang Heureuy Indonesia ttg Cepu Block yang
>> baru saja operatorshipnya selama 30 tahun mendatang dikangkangi Exxon
>> Mobil.
>> Puas dan pada saat bersamaan lieur kita mendapatkan asupan gizi yang
>> berlimpah dari berbagai sumber dan pakar yang mahfum abiz tentang blok
>> cepu,
>> mulai dari asosiasi arek si anak teler, asosiasi tukang gali lubang,
>> asosiasi tukang batu, asosiasi tukang dpr, asosiasi tukang nego,asosiasi
>> tukang jubir, asosiasi tukang kepdes, asosiasi tukang regulasi, dan
>> asosiasi
>> rame-rame kita sehat...
>>
>> Kita lupa..it was done deal, G to G deal yang dipayungi kesepakatan dan
>> kontrak yang mengikat adalah mainan yang bukan main-main ( walaupun masih
>> ada kemungkinan para ahli kita yang Tob Abiz bisa melihat celah hukum yang
>> ilegal). Sekarang apa sih yang masih mungkin dilakukan  Simple atau
>> kata
>> hebringnya sih buat saya yang awam bukan sesuatu yang istimewa (
>> inga...inga...kita punya sdm yang mumpuni !!!)
>>
>> Buktikan pada pemerintah, exxon, dan rakyat seperti saya yang suka bodor
>> bahwa Pertamina sebagai partner mampu dan mau baik secara teknik dan
>> management untuk duduk sama tinggi dengan operator sesuai dengan jiwa JOA
>> ( 50-50  then becoming 45-45-10 from 15 % share). Gue yakin Pertamina
>> mampu
>> !!
>> Artinya, setiap usulan baik teknis maupun non teknis pertamina sebagai
>> partner sejajar harus membuktikan punya kelas dan profesionalisme yang
>> tinggi.
>> Usulan teknis dan non teknis harus datang dari keduabelah fihak dan
>> disetujui keduabelah fihak (OPCOM) sebelum dilempar ke sang regulator  BP
>> Migas.
>> Contoh kongkrit adalah Exxon budgeting yang ramai riuh dibahas karena
>> sangat
>> amat mahal dan berujung ke cost recovery yang harus ditanggung rakyat
>> nagri
>> ini.
>> Pertamina sebagai partner sejajar  adalah harapan kita untuk memberi
>> pelajaran secara profesional pada exxon bagaimana SOP tetap high standard,
>> tapi juga costnya reasonable ( see pembahasan ttg Seismic Survey Cost dan
>> Drilling Cost dari Exxon mobil).
>> Persetujuan Work Program and Budget dari kedua belah fihak adalah FILTER
>> pertama untuk test case. Filter kedua dan filter yang paling powerful
>> datang
>> dari BP Migas sebagai regulator beneran ( artinya kalau memang ngga
>> reasonable WP & B nya ya hajar saja bleh !!!).
>> Kalau semua mau, mampu, dan berhati bersih, Insya Allah, siapapun
>> operatornya hasil dari Blok Cepu ini bisa sesuai dengan UUD pasal 33 tea.
>> Saya rakyat yang suka bodor akan senang, para anggota profesi yang
>> profesional akan puas, Exxon, Pertamina, dan Pemerintah akan dipuji.
>>
>> Itu next yang pertama dan menurut saya yang awam ttg blok ini, Insya
>> Allah,
>> dengan pola fikir Positif hasilnya juga positif.
>> Next yang kedua...ini agak ribet tapi simple dan bodor karena harus saya
>> awali dengan pertanyaan pada rumput yang ngga goyang...
>>
>> - Apakah dalam mendapatkan suatu blok yang TAC seperti Cepu secara legal
>> harus melalui TENDER  Legalkah kalau tidak melalui tender ??? Kalau
>> tidak legal ada celah hukum yang kasarnya seperti kasus maling dan
>> penadah.
>> - Kalau Case diatas  Legal, nextnya Apakah dalam kontrak TAC Cepu berlaku
>> kontrak TAC normal seperti yang lainnya ??? Contohnya zona produksi yang
>> boleh di exploitasi. Karena kalau ada batasan zona produksi ( Field di
>> Blok
>> ini aslinya berproduksi dari shallow reservoir formasi ngrayong keatas),
>> legalitas explorasi dan exploitasi zona reservoir dibawah ngrayong ilegal
>> ( banyu urip dan teman-temannya).
>>
>> Mungkin masih banyak lagi yang bisa digali dari segi legalitas oleh para
>> pakar asosiasi profesional di nagri ini dan ujungnya bisa membawa k

[iagi-net-l] Controlled source Electromagnetic

2006-03-15 Thread Herry Maulana
Rekan-rekan,
   
  Ada yang punya "hands-on experience" atau kenal seseorang yang punya 
pengalaman tentang Controlled Source Electromagnetic?
   
  Yang mau saya tanyakan QC processing dan 1D & 3D forward modeling nya..
   
  Terima kasih,
  Herry


-
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre.

RE: [iagi-net-l] Controlled source Electromagnetic

2006-03-15 Thread Maryanto (Maryant)
 
Mungkin ini yang di di cari-cari Pak Herry Maulana, ahli electromagnetic
itu termasuk juga : Pak Djedi S. Widarto, grup-nya Pak Hery Harjono,
LIPI, BDG.

Selasa kemarin, beliau presentasi di Duri, dengan perlihatkan akusisi,
1D, 2D, 3D processing results.

Salam,
Maryanto.

-Original Message-
From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 16, 2006 10:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Controlled source Electromagnetic

Rekan-rekan,
   
  Ada yang punya "hands-on experience" atau kenal seseorang yang punya
pengalaman tentang Controlled Source Electromagnetic?
   
  Yang mau saya tanyakan QC processing dan 1D & 3D forward modeling
nya..
   
  Terima kasih,
  Herry


-
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new
Yahoo! Security Centre.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Controlled source Electromagnetic

2006-03-15 Thread Herry Maulana
terima kasih pak,
   
  saya akan kontak beliau-beliau..
   
  Salam,
  Herry

"Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Mungkin ini yang di di cari-cari Pak Herry Maulana, ahli electromagnetic
itu termasuk juga : Pak Djedi S. Widarto, grup-nya Pak Hery Harjono,
LIPI, BDG.

Selasa kemarin, beliau presentasi di Duri, dengan perlihatkan akusisi,
1D, 2D, 3D processing results.

Salam,
Maryanto.

-Original Message-
From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 16, 2006 10:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Controlled source Electromagnetic

Rekan-rekan,

Ada yang punya "hands-on experience" atau kenal seseorang yang punya
pengalaman tentang Controlled Source Electromagnetic?

Yang mau saya tanyakan QC processing dan 1D & 3D forward modeling
nya..

Terima kasih,
Herry


-
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new
Yahoo! Security Centre.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

  



-
Yahoo! Photos – NEW, now offering a quality print service from just 8p a photo.

RE: [iagi-net-l] Controlled source Electromagnetic

2006-03-15 Thread Leonard Lisapaly

Di UI juga ada staf yang risetnya di bidang tersebut. Namanya Pak Samsu
Rosid. Saya tidak tahu emailnya tapi bisa kontak lewat Pak Abdul Haris 
([EMAIL PROTECTED])

LL

-Original Message-
From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 16, 2006 10:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Controlled source Electromagnetic

terima kasih pak,
   
  saya akan kontak beliau-beliau..
   
  Salam,
  Herry

"Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Mungkin ini yang di di cari-cari Pak Herry Maulana, ahli electromagnetic
itu termasuk juga : Pak Djedi S. Widarto, grup-nya Pak Hery Harjono,
LIPI, BDG.

Selasa kemarin, beliau presentasi di Duri, dengan perlihatkan akusisi,
1D, 2D, 3D processing results.

Salam,
Maryanto.

-Original Message-
From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 16, 2006 10:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Controlled source Electromagnetic

Rekan-rekan,

Ada yang punya "hands-on experience" atau kenal seseorang yang punya
pengalaman tentang Controlled Source Electromagnetic?

Yang mau saya tanyakan QC processing dan 1D & 3D forward modeling
nya..

Terima kasih,
Herry


-
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new
Yahoo! Security Centre.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

  



-
Yahoo! Photos - NEW, now offering a quality print service from just 8p a
photo.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke Exxon

2006-03-15 Thread R.P. Koesoemadinata
Kalau penafsiran saya mengenai raibnya USD 400 adalah scenario sebagai 
berikut:

Misteri Raibnya USD 400 juta

Soal penjualan saham pertamina ke Mobil dan raibnya USD 400 juta mungkin 
hanyalah sekedar mekanisme bagaimana Mobil mendapatkan blok Cepu kembali 
dapat diterangkan dengan scenario sebb:


Exxon Mobil menyerahkan kembali blok Cepu seutuhnya ke pemerintah cq 
Pertamina dan secara resmi mengakhiri kontrak TAC sebelum waktunya. Tetapi 
Exxon Mobil menagih piutang USD 400 juga sebagai "sunk cost", yang menurut 
mereka bisa didapatkan sebagai cost recovery seandainya kontrak TAC 
diperpanjang, karena memang sunk cost ini adalah biaya pemboran dll untuk 
penemuan Banyurip dll (walaupun digelembungkan). Pertamina dipaksa menerima 
ini, tetapi dia tidak punya duit, maka Exxon Mobil menawarkan utang ini 
untuk di "trade-in"  dengan participating interest sebesar 50% dalam suatu 
farm-in pada pengelolaan blok Cepu . Kemudian atas desakan pemerintah 
kedua-duanya masing-masing dimintakan melepas 5% dari PI ke pemda. Baru 
setelah kesepakatan ini terjadi suatu KKS ditanda-tangani, nah baru itu 
terjadi tarik ulur siapa yang akan memegang operatorship.  Nah apakah 
nantinya "sunk cost" ini nantinya bisa diclaim sebagai cost recovery oleh 
Pertamina dan di"carry over" pada perusahaan Pertamina-Exxon Mobil, itu 
menjadi pertanyaan.


Scenario ini didukung oleh fakta bahwa dulu Exxon Mobil pernah mengclaim USD 
400 sebagai "sunk cost" untuk di cost-recovery-kan dulu pada BPPKA (sebesar 
USD 400 juta), tetapi dalam perjanjian sekarang ini hal ini tidak pernah 
diutik-utik lagi. Dirut Pertamina yang lama mungkin  menyadari atau tidak 
implikasi dari pembayaran USD 400 juta hanyalah di atas kertas saja. Apakah 
kemudian dibukukan sebagai "accounts receivable" sehingga nantinya dapat di"recovered" 
kalau sudah ada produksi, itu juga tidak jelas, karena pembukuan Pertamina 
konon katanya belum beres.


Dengan scenario ini maka tidak ada lagi masalah bagaimana kontrak TAC bisa 
dikonversikan menjadi PSC, karena kontrak TAC dengan Humpuss itu memang 
sudah bubar/berakhir. Bahkan sekarang dapat dipertanyakan mengapa Dirut 
Pertamina yang lama mau menyelesaikan masalah "sunk cost" yang diclaim Exxon 
Mobil dengan menukarnya dengan participating interest Mobil sebesar 50% 
dalam rangka farm-in. Untuk memperbaiki kelemahan ini maka dia berjuang 
mati-matian untuk memegang operatorship


Siapapun yang mendesign scenario itu sangat lihay, dan menjerumuskan Dirut 
Pertamina sebagai korban dan membersihkan pemerintah dalam campurtangannya . 
Tetapi ini adalah hanya scenario saja untuk menjelaskan pernyataan menteri 
ESDM bahwa Pertamina telah melepas sahamnya 50% kepada ExxonMobil dengan USD 
400 juta, sedangkan uangnya raib. Apakah scenario itu benar, ya Wallahu 
Alam.


RPK

- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, March 16, 2006 8:48 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke Exxon



>
 Rekans

 Karena dari manajemen Pertamina tidak ada yang menanggapi , kepaksa
Si-Abah "share" apa yang Si Abah tahu mengenai US$ 400 juta ini.

Saya ndak nyalahken Menteri ESDM , mungkin dia punya data baru , akan 
tetapi

dari info yang saya dengar th 2002 - 2003 , saat EMOI meminta perpanjangan
kontrak TAC - lah US$ 400 juta itu mulai.

Saat itu pada dasarnya PTM ndak mau memperpanjang TAC , tapi mau kerjakan
sendiri, lalu "rundingan" . Naah PTM mau memperpanjang kaal
EMOI mau memberikan kompensasi didepan sebesar US$ 400 juta.

Jadi US$ 400 juta itu adalah wacana dalam negosiasi antara PTM dan EMOI ,
saya ndak tahu kalau dalam klasifikasi bisnis dianggap me "lego" Cepu
oleh PTM , dan kok nyebut Dirut-nya WP , karena saat itu Dirut-nya masih
BH (Baihaki Hakim).

Aktor aktor-nya masih ada di PTM , kok meneng bae ya 


Si- Abah.





 Lagi ttg Cepu ;-)




Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke Exxon US$ 400 Juta

Maryadi - detikcom

Jakarta - PT Pertamina (Persero) ternyata pernah menjual (farm out)
sebanyak 50 persen kepemilikan sahamnya di BlokCepu ke ExxonMobil Oil
Indonesia (EMOI). Blok Cepu yang memiliki kandunganminyak 600 juta barel
dan gas yang sebanyak 1,7 triliun kaki kubik itu dilego US$400 juta.

"Kita punya bukti otentik dan surat-suratnya lengkap. Saat itu, Widya
Purnama (mantan Dirut Pertamina) yang menandatangani penjualan itu," kata
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam raker dengan Komisi VII DPR di
Gedung DPR/MPR Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (14/3/2005) pukul
00.12 WIB.

Mendapat penjelasan tersebut sejumlah anggota dewan beramai-ramai meminta
klarifikasi kepada Purnomo. Mereka mengaku baru mengetahui informasi
tersebut. Mengingat banyaknya pertanyaan lanjutan tersebut, akhirnya
Komisi VII DPR menyepakati membahas Blok Cepu dalam sesi khusus. Ketua
Komisi VII DPR Agusman Effendi mengatakan, pihaknya akan memanggil Menneg
BUMN, Menteri ESDM, Tim Negosiasi Blok Cepu, Badan Pelaksana Hulu Migas
(BP Migas) dan Pertamina dalam rapat mendat

[iagi-net-l] Gempa

2006-03-15 Thread Yahdi Zaim
Rekans,
Baru sekitar semenit yang lalu, sekitar  jam 13.46 WIB, ketika saya lagi sholat 
dhuhur terasa digoyang gempa dan ternyata air galon di dispenser saya juga ikut 
bergoyang.
Goyangannya cukup terasa, selama lebih dari 10 detik.
Apa ada yang merasakan juga ?


Wassalam,
Yahdi Zaim
Program Studi Teknik Geologi
FIKTM - ITB

Re: [iagi-net-l] ExxonMobil announced : Apa Khabar Cepu..Karikatur Blok Cepu

2006-03-15 Thread sugeng.hartono
Abah Yth.

Mingguan ekonomi & bisnis KONTAN edisi terakhir (20 Maret'06), dalam kolom
Surat dan Opini di halaman 10 memuat karikatur. Di situ digambarkan sebuah
blowout minyak berwarna hitam yang menyembur langsung dari lubang tanah. Di
dekatnya ada patok kayu bertulisan Blok Cepu.
Di samping semburan minyak ada dua orang berdasi; yang berdiri di sebelah
kanan: berhidung sangat mancung, mengenakan topi kerja bertulisan Exxon,
membawa jerigen, dengan tersenyum sambil mencoba manampung semburan minyak
dengan jerigen. Sementara itu, orang berdasi yang berdiri di samping kiri
semburan hanya terlihat mata dan mulutnya, sebab seluruh wajahnya kena
tumpahan minyak hitam, dan topi kerjanya yang bertulisan Pertamina
terpental.
Kita sudah tahu "badharing lelakon" Blok Cepu, dan Abah pasti tahu apa arti
karikatur tersebut.
Salam,

Sugeng
(pernah ditugasi menunggu pemboran sumur Sukowati 1 dan 2).




- Original Message -
From: 
Sent: Thursday, March 16, 2006 8:18 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] ExxonMobil announced : Apa Khabar Cepu


> >
>
> Rekans
>
> Dalam berita dilansir dibawah ini ada istilah yang agak menggelitik
> yaitu  Exxon Mobil as Main operator anad Peramina as a lesser Operator
> .
> Ada yang tahu arti dari istilah istilah ini dalam kerangk  manajemen
> operasi? Apakah istilah ini muncul berdasarkan point point dalam JOA
> yang di TT .
> Kalau begitu mungkin saja , wong kita ndak taahu persis JOA-nya kok,
> nah rekan Pertamina apa bisa menjawab 
>
> Kalau kita sih melihat data objektif berikut mestinya  sama kuatnya .
> Apa itu ?
> Lahan adalah milik PTM
> Kontrak TAC sebenarnya sudah harus berakhir thn 2010.
>
> Jadi ini adalah point-nya PTM
>
> Finncial dari EMOI , ini point-nya EMOI
>
> Working Interest sama sama 45 %
>
> Jadi bagaimana bisa EMOI menjadi atau disebut Main Operator ?
>
> Siapa bisa jawab ??
>
>
> Si Abah
>
> ___
>
>
> ExxonMobil announced as main operator of Indonesia's Cepu Block
> >   http://www.tmcnet.com/usubmit/2006/03/14/1455525.htm
> >   (Asia In Focus Via Thomson Dialog NewsEdge)JAKARTA, March 14 Asia in
> > Focus
> > -
> >   
> >   * It was expected that the change in Pertamina's management would
> > lead to a change in the company's demand to operate the block
> >
> >
> > Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >   Apaan nih cak?
> >
> >
> >
> > A R I E F B U D I M A N
> > Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> > Phone : (021) 350 2150 ext.1782
> > Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
> > Home : (021) 809 2618
> >
> >
> > -
> > Yahoo! Mail
> > Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze.
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke Exxon

2006-03-15 Thread Iman Argakoesoemah

***
Your mail has been scanned by InterScan.
***-***


Topik masalah Blok Cepu dan analisa Pak Koesoemadinata ini (dan sebelumnya 
hingga sekitar beberapa tahun yang lalu di IAGI-NET) menurut saya bagus untuk 
dibahas di sekolah bisnis sebagai bahan kajian bagi setiap kelompok mahasiswa 
S2 MBA/MM migas. Kenapa ? Karena kasus ini kasus yang riil dan menarik untuk 
melihat cara-cara memenangkan strategi korporasi untuk keuntungan bisnis jangka 
panjang. Dari mulai sistim PSC (termasuk cost recovery dan TAC), legal review 
of existing signed contract, merger and aquisition objectives, hingga sedikit 
aspek tentang politik dan ekonomi dalam negeri (termasuk 
DPR-Government-tehnical community involvement). Hasil kajian barangkali bisa 
dijadikan bahan perbaikan manajemen migas termasuk sistim PSC di negeri 
tercinta ini supaya hal-hal seperti ini tidak akan terulang kembali. Is that 
possible ?

Any comments ?

Thanks. Iman

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 16, 2006 11:31 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke Exxon


***
Your mail has been scanned by InterScan.
***-***


Kalau penafsiran saya mengenai raibnya USD 400 adalah scenario sebagai
berikut:
Misteri Raibnya USD 400 juta

Soal penjualan saham pertamina ke Mobil dan raibnya USD 400 juta mungkin
hanyalah sekedar mekanisme bagaimana Mobil mendapatkan blok Cepu kembali
dapat diterangkan dengan scenario sebb:

Exxon Mobil menyerahkan kembali blok Cepu seutuhnya ke pemerintah cq
Pertamina dan secara resmi mengakhiri kontrak TAC sebelum waktunya. Tetapi
Exxon Mobil menagih piutang USD 400 juga sebagai "sunk cost", yang menurut
mereka bisa didapatkan sebagai cost recovery seandainya kontrak TAC
diperpanjang, karena memang sunk cost ini adalah biaya pemboran dll untuk
penemuan Banyurip dll (walaupun digelembungkan). Pertamina dipaksa menerima
ini, tetapi dia tidak punya duit, maka Exxon Mobil menawarkan utang ini
untuk di "trade-in"  dengan participating interest sebesar 50% dalam suatu
farm-in pada pengelolaan blok Cepu . Kemudian atas desakan pemerintah
kedua-duanya masing-masing dimintakan melepas 5% dari PI ke pemda. Baru
setelah kesepakatan ini terjadi suatu KKS ditanda-tangani, nah baru itu
terjadi tarik ulur siapa yang akan memegang operatorship.  Nah apakah
nantinya "sunk cost" ini nantinya bisa diclaim sebagai cost recovery oleh
Pertamina dan di"carry over" pada perusahaan Pertamina-Exxon Mobil, itu
menjadi pertanyaan.

Scenario ini didukung oleh fakta bahwa dulu Exxon Mobil pernah mengclaim USD
400 sebagai "sunk cost" untuk di cost-recovery-kan dulu pada BPPKA (sebesar
USD 400 juta), tetapi dalam perjanjian sekarang ini hal ini tidak pernah
diutik-utik lagi. Dirut Pertamina yang lama mungkin  menyadari atau tidak
implikasi dari pembayaran USD 400 juta hanyalah di atas kertas saja. Apakah
kemudian dibukukan sebagai "accounts receivable" sehingga nantinya dapat 
di"recovered"
kalau sudah ada produksi, itu juga tidak jelas, karena pembukuan Pertamina
konon katanya belum beres.

Dengan scenario ini maka tidak ada lagi masalah bagaimana kontrak TAC bisa
dikonversikan menjadi PSC, karena kontrak TAC dengan Humpuss itu memang
sudah bubar/berakhir. Bahkan sekarang dapat dipertanyakan mengapa Dirut
Pertamina yang lama mau menyelesaikan masalah "sunk cost" yang diclaim Exxon
Mobil dengan menukarnya dengan participating interest Mobil sebesar 50%
dalam rangka farm-in. Untuk memperbaiki kelemahan ini maka dia berjuang
mati-matian untuk memegang operatorship

Siapapun yang mendesign scenario itu sangat lihay, dan menjerumuskan Dirut
Pertamina sebagai korban dan membersihkan pemerintah dalam campurtangannya .
Tetapi ini adalah hanya scenario saja untuk menjelaskan pernyataan menteri
ESDM bahwa Pertamina telah melepas sahamnya 50% kepada ExxonMobil dengan USD
400 juta, sedangkan uangnya raib. Apakah scenario itu benar, ya Wallahu
Alam.

RPK

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, March 16, 2006 8:48 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Pernah Lego Blok Cepu ke Exxon


> >
>  Rekans
>
>  Karena dari manajemen Pertamina tidak ada yang menanggapi , kepaksa
> Si-Abah "share" apa yang Si Abah tahu mengenai US$ 400 juta ini.
>
> Saya ndak nyalahken Menteri ESDM , mungkin dia punya data baru , akan
> tetapi
> dari info yang saya dengar th 2002 - 2003 , saat EMOI meminta perpanjangan
> kontrak TAC - lah US$ 400 juta itu mulai.
>
> Saat itu pada dasarnya PTM ndak mau memperpanjang TAC , tapi mau kerjakan
> sendiri, lalu "rundingan" . Naah PTM mau memperpanjang kaal
> EMOI mau memberikan kompensasi didepan sebesar US$ 400 juta.
>
> Jadi US$ 400 juta itu adalah wacana dalam negosiasi antara PTM dan EMOI ,
> saya ndak tahu kalau dalam klasifikasi bisnis dianggap me "lego" Cepu
> oleh PTM , dan kok nyebut Dirut-nya WP , karena saat itu Dirut-

RE: [iagi-net-l] Gempa

2006-03-15 Thread Surya, Sudana (TPC)
Pak Zaim, mungkin setengah mimpi 'kali yah pak.. Lha sekarang
baru jam 13:01 WIB...h (just joke pak )

-Original Message-
From: Yahdi Zaim [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 16, 2006 12:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Gempa

Rekans,
Baru sekitar semenit yang lalu, sekitar  jam 13.46 WIB, ketika saya lagi
sholat dhuhur terasa digoyang gempa dan ternyata air galon di dispenser
saya juga ikut bergoyang.
Goyangannya cukup terasa, selama lebih dari 10 detik.
Apa ada yang merasakan juga ?


Wassalam,
Yahdi Zaim
Program Studi Teknik Geologi
FIKTM - ITB

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] ExxonMobil announced : Apa Khabar Cepu..Karikatur Blok Cepu

2006-03-15 Thread Zulhelmi U. Iska
Pak Sugeng,

Maksudnya mingguan Kontan edisi 10 Maret 2006 kali ya

Salam,
Helmi

- Original Message - 
From: "sugeng.hartono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Yanto R. Sumantri" <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: 
Sent: Thursday, March 16, 2006 01:02 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] ExxonMobil announced : Apa Khabar
Cepu..Karikatur Blok Cepu


| Abah Yth.
|
| Mingguan ekonomi & bisnis KONTAN edisi terakhir (20 Maret'06),
dalam kolom
| Surat dan Opini di halaman 10 memuat karikatur. Di situ digambarkan
sebuah
| blowout minyak berwarna hitam yang menyembur langsung dari lubang
tanah. Di
| dekatnya ada patok kayu bertulisan Blok Cepu.
| Di samping semburan minyak ada dua orang berdasi; yang berdiri di
sebelah
| kanan: berhidung sangat mancung, mengenakan topi kerja bertulisan
Exxon,
| membawa jerigen, dengan tersenyum sambil mencoba manampung semburan
minyak
| dengan jerigen. Sementara itu, orang berdasi yang berdiri di
samping kiri
| semburan hanya terlihat mata dan mulutnya, sebab seluruh wajahnya
kena
| tumpahan minyak hitam, dan topi kerjanya yang bertulisan Pertamina
| terpental.
| Kita sudah tahu "badharing lelakon" Blok Cepu, dan Abah pasti tahu
apa arti
| karikatur tersebut.
| Salam,
|
| Sugeng
| (pernah ditugasi menunggu pemboran sumur Sukowati 1 dan 2).
|
|
|
|
| - Original Message -
| From: 
| Sent: Thursday, March 16, 2006 8:18 AM
| Subject: RE: [iagi-net-l] ExxonMobil announced : Apa Khabar Cepu
|
|
| > >
| >
| > Rekans
| >
| > Dalam berita dilansir dibawah ini ada istilah yang agak
menggelitik
| > yaitu  Exxon Mobil as Main operator anad Peramina as a lesser
Operator
| > .
| > Ada yang tahu arti dari istilah istilah ini dalam kerangk
manajemen
| > operasi? Apakah istilah ini muncul berdasarkan point point dalam
JOA
| > yang di TT .
| > Kalau begitu mungkin saja , wong kita ndak taahu persis JOA-nya
kok,
| > nah rekan Pertamina apa bisa menjawab 
| >
| > Kalau kita sih melihat data objektif berikut mestinya  sama
kuatnya .
| > Apa itu ?
| > Lahan adalah milik PTM
| > Kontrak TAC sebenarnya sudah harus berakhir thn 2010.
| >
| > Jadi ini adalah point-nya PTM
| >
| > Finncial dari EMOI , ini point-nya EMOI
| >
| > Working Interest sama sama 45 %
| >
| > Jadi bagaimana bisa EMOI menjadi atau disebut Main Operator ?
| >
| > Siapa bisa jawab ??
| >
| >
| > Si Abah
| >
| >
_
__
| >
| >
| > ExxonMobil announced as main operator of Indonesia's Cepu
Block
| > >   http://www.tmcnet.com/usubmit/2006/03/14/1455525.htm
| > >   (Asia In Focus Via Thomson Dialog NewsEdge)JAKARTA, March 14
Asia in
| > > Focus
| > > -
| > >   
| > >   * It was expected that the change in Pertamina's management
would
| > > lead to a change in the company's demand to operate the block
| > >
| > >
| > > Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
| > >   Apaan nih cak?
| > >
| > >
| > >
| > > A R I E F B U D I M A N
| > > Pertamina - Eksplorasi Sumatra
| > > Phone : (021) 350 2150 ext.1782
| > > Mobile : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
| > > Home : (021) 809 2618
| > >
| > >
| > > -
| > > Yahoo! Mail
| > > Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze.
| >
| >
| >
|
> ---
--
| > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
| > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
| > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
| >
| > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
| > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
| > No. Rek: 123 0085005314
| > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
| >
| > Bank BCA KCP. Manara Mulia
| > No. Rekening: 255-1088580
| > A/n: Shinta Damayanti
| >
| > IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
| > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
|
> ---
--
| >
|
|
| ---
--
| To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
| To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
| Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
|
| Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
| Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
| No. Rek: 123 0085005314
| Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
|
| Bank BCA KCP. Manara Mulia
| No. Rekening: 255-1088580
| A/n: Shinta Damayanti
|
| IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
| IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
| ---
--
|


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nam

RE: [iagi-net-l] Gempa

2006-03-15 Thread Maryanto (Maryant)

Sekarang tanggal 16 Safar. Tadi malam berarti bulan purnama. Kini pada
tanggal seminggu di bulan purnama. Bagi saya, gempa ini memperkuat
dugaan bahwa : gempa kebanyakan ada pada bulanpurnama +- 3 hari, dan
bulanmati +- 3 hari. Di minggu lainnya, gempa juga bisa ada namun jauh
lebih sedikit kejadiannya.

Adakah yang punya data kapan gempa, dan tanggal Kalender Komariah
("moon") berapa ? Kami pingin lihat korelasi itu, di mana medan
gravitasi (mungkin) bulan/matahari adalah besar, laut pasangnya tinggi.
Apakah medan magnetiknya juga lebih besar pada minggu-minggu itu ? 

Data yang kami punya adalah bahwa jumlah gempa >4 M pada sehari, selama
sebulan sejak tsunami 26  desember 2004 ("kalender syamsiah") yakni tgl
16 Komariah ("moon") , maka jumlahnya menurun, dan naik lagi waktu bulan
mati, lalu turun lagi, dan naik lagi pada bulan purnama. Juga grafik
kapan gempa John  T Nordberg 5 th terakhir tunjukkan hal itu. 

Data elektromagnetik adalah data yang paling sedikit simpangannya dengan
Kalender SALAM (hingga deviasi mencapai 5 %). Ini termasuk pereode 7 th,
70 th (perubahan kutub), 700 th (perubahan deklinasi Gunung Etna), 7.000
th (perubahan magnetik global), 700.000 th (perubahan magnetik sea floor
spreading North Atlantik). Pereode lebih besarnya, terbaik dari Geologic
Time Scale (deviasi 10%), untuk 7 Ma, 70 Ma, 700 Ma. Dan 10 % deviasi
dari hitungan kapan matahari habis 7 Ga. 

Salam,
Maryanto.

-Original Message-
From: Yahdi Zaim [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 16, 2006 12:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Gempa

Rekans,
Baru sekitar semenit yang lalu, sekitar  jam 13.46 WIB, ketika saya lagi
sholat dhuhur terasa digoyang gempa dan ternyata air galon di dispenser
saya juga ikut bergoyang.
Goyangannya cukup terasa, selama lebih dari 10 detik.
Apa ada yang merasakan juga ?


Wassalam,
Yahdi Zaim
Program Studi Teknik Geologi
FIKTM - ITB



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-