Fwd: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini
-- Forwarded message -- From: Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> Date: Dec 15, 2006 2:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini To: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]>, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> Tolong rek, postingku ini dr tadi gak bisa masuk iaginet Saya tidak memonitor El-Shinta, tapi saya mendapatkan bahan dari sms sebagai berikut: Kamis, jam 08:49 waktu KL fyi ada yang sms sama saya = Rudi Rubiandini memberikan statement pd El Sshinta bhw Lapindo membayar sjumlah ahli geologi untuk mengalihkan issue menjadi Bencana Saya langsung sms Rudi dg cc beberapa geoscientist yang terlibat aktif di penelitian Lumpur Porong Astaghfirullah hal adziim... Kalau benar memang seperti itu alangkah rendahnya moralitas sejumlah ahli geologi dan orang Lapindo itu. Kalau tidak benar seperti itu, alangkah kejamnya tuduhan broer Rudi tsb. Lepas dari benar-tidak--nya tuduhan tsb, mustinya broer Rudi tidak perlu bicara terbuka mengurusi hal-hal bayar-membayar dan saling memanfaatkan tsb di media tetapi lebih mengutamakan duduk bersama membuka data menganalisa bersama para ahli geologi itu untuk saling berkontribusi dalam mengatasi masalah semburan lumpur PURELY ON THE BASIS OF SCIENTIFIC & TECHNICAL MATTERS... Selama ini saya sebagai pengamat dari luar melihat bhw tim pak rudi & Pak Triyana dkk tidak pernah membuka dialog teknis saintifik dengan sejumlah ahli geologi tsb secara tuntas... tidak pernah mencoba untuk memanfaatkan 2nd-3rd opinion untuk kondisi sub-surface-nya. Aku ikut prihatin broer #Andang# Beberapa menit kemudian Rudi tilpun saya dan menjelaskan bahwa maksud dia waktu wawancara El-Shinta itu tdk begitu. Wartawan salah tangkap dan meng-highlight aspek-aspek kontroversi-nya saja dan lepas dari konteks, dsb. Kemudian disusul: Kamis, jam 09:30 waktu KL, saya terima balasan tertulis sms dari Rudi Pa Andang dan teman Geolog sekalian... Saya mohon maaf bila ternyata pernyataan saya membuat marah2 teman2. Maksud saya: statement NATURAL DISASTER baru akan bisa dinyatakan setelah selesai dg TUNTAS relief well dan dikaji oleh geolog independen bukan dari Lapindo. Tapi maksud itu, pernyataannya yg keluar jadi memalukan... Mohon maaf sekali lagi atas kesalahan saya. Saya langsung balas dan sekaligus fwd-kan sms Rudi tsb ke geosaintis yang lain: Broer,... saya forwardkan klarifikasi dari ikhwan kita soal El Shinta... Mudah2an ini memberikan hikmah kpd kita semua untuk lebih saling merangkul... saling bicara... saling mengingatkan... toh semuanya demi kemaslahatan bersama... BERSAMA KITA BISA (kata SBY)... & sorry kalo ada yg terima dobel krn sdh trima langsung dr Rudi... #Andang# Pada saat hampir bersamaan saya juga mendapatkan cc sms Bambang Istadi untuk Rudi sbb: Kamis, jam 9:38 waktu KL: dari BPI Mas Rudi, DEMI ALLAH, sy/Lapindo TIDAK PERNAH MEMBAYAR geologist untuk menebar isu bencana. Selama ini mas rudi selalu saya dukung dan doakan spy berhasil, meski banyak geologist yang menganggap usaha mas Rudi AKAN SIA2. Tapi kenapa MENUDUH yang tidak benar? Sy kecewa mas Rudi hanya cari ketenaran sesaat, tidak professional dan tidak mau tahu/dengar FINDINGS para geologist dari berbagai institusi, a/n pribadi yg MENGANALISA DATA secara independen. Buka Mata, telinga dn hati mas! Kita cari kebenaran. BPI Pada Kamis jam 10:01 waktu KL, Rudi membalas (usahaku menyebarkan sms klarifikasi tsb) dg sms: Makasih broer, atas bantuan dan pertemanannya Perlu saya masukkan juga info sms dari Soffian Hadi, tim pakar dr TimNas yang saya terima Kamis jam 10:30 waktu KL Pak Rudi, geolog artinya BISA SIAPA SAJA YG BELAJAR GEOLOGI. Soffian Hadi geolog. Basuki Hadimulyono geolog. Kalau anda mengetahui ada geolog yang dibayar Lapindo UNTUK MELACURKAN ILMUNYA laporkan ke polisi saja, jangan lapor El Shinta. Sampai detik ini saya pribadi posisi masih TANGAN DIATAS. (Catatan dr saya: anggota tim pakar TimNas yang independen - tanpa afiliasi lembaga pemerintah - spt Pak Soffian Hadi memang sampai saat ini tidak digaji - dibayari siapapun, baik lembaga pemerintah, lapindo, bpmigas, PU, atau yg lainnya, mereka hanya mendapatkan penggantian2 tiket, transport, dan mungkin uang2 rapat). Pada jam 13:06 waktu KL saya mendapatkan cc-an sms dari Rudi untuk Pak Pane sbb: Pa Pane, saya diberi kesempatan oleh elshinta jam 13 untuk memperbaiki statemen. Makasih. semoga membantu. CC: Pa Imam, pa BWI, Pa tri, pa sofyan. Pagi ini, Jumat 15 Desember jam 07:19 waktu KL saya mendapatkan sms lagi dari Rudi Teman-teman sekalian, saya sudah KAPOK. Saya akan BERHENTI setidaknya MENAHAAN DIRI UNTUK MELAYANI MEDIA sampai relief well selesai. Semoga kesalahfahaman di Radio Elshinta TIDAK TERULANG LAGI. Mohon maaf kepada semua dan semoga Alloh memberi ampunan pada saya... Amin. Tolong sms ini disampaikan kepada teman2 sbg pernyataan maaf saya. Saya langsung jawab dan sekaligus sebarkan sms beliau tsb ke geosaintis yang conce
[iagi-net-l] Balasan: [iagi-net-l] Wettability
Kopi makalah sudah dikirim via japri. Enjoy your reading. Wassalam, -bg Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Bambang, Oh ya, saya dengar pak Bambang pernah punya paper caranya ngitung permeability dari log? bisa japri artikelnya. sori banyak maunya. - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
Re: [iagi-net-l] Terlalu peka? Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini
Lebih baik diakhiri saja perdebatan itu. Berdamai untuk semua... Sejak 16 Juni 2006 (dini hari di Hotel JW Marriot Surabaya, ketika selesai Meeting dengan Menteri ESDM, Pejabat-pejabat Jatim, Sidoarjo, BPMIGAS, Lapindo, dan juga tim investigasi itu). Suasana yang "tegang" tersebut, pukul 01.30 wib, saya sempat dipanggil salah satu pejabat yang turut hadir dalam executive meeting malam hari itu), bahwa berbagai kemungkinan jelek dari LUSI dan juga perdebatan diantara para ahli nantinya untuk bicara subsurface, pasti akan menguras energi yang banyak. Waktu berlanjut dan akhirnya perbedaan itu kelihatan nyata dan sangat sensitif masalahnya. Nah, mengelola perbedaan dalam penafsiran geologi jika tidak saling memegang amanah dan istiqomah, yang terjadi adalah saling curiga dan mencurigai. Hal tersebut terjadi, karena begitu sensitifnya masalah LUSI dan penuh dengan muatan-muatan yang "sulit untuk diungkap" dan "tidak mungkin dimasuki" para ilmuwan, maka menjadikan kita sering "berseberangan". Namun kita harus berkepala dingin dan bening hati dalam melihat permasalahan LUSI dan dampak-dampak yang ditimbulkannya. Ada "blunder" dibalik semua itu, dan akan lebih baik jika kita mencurahkan upaya penanganan sosialnya; yang ternyata tidak sederhana dan super kompleks. Semoga Allah SWT memberikan petunjukNYA dan memberkati kita semua yang berupaya membantu dan memberikan pencerahan tentang upaya penyelesaian semburan LUSI tersebut. Salam Agus Hendratno wahyu budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sebaiknya kita jangan cepat marah, atau tersinggung. Berikut ini kutipan bagian yang dirasakan "menyakitkan". Mari kita simak dengan interpretasi yang lain. "Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak sangat ditentukan oleh selesainya relief well. Dan setelah itu baru dievaluasi oleh para geolog yang bukan dari Lapindo dan bukan dibayar oleh lapindo tetapi Harus oleh geolog independen. Jadi kalau memang pernyataan bencana alam nanti dikeluarkan di akhir pekerjaan, maka itu jelas akan diterima oleh semua orang," tandas Rudi Rubiandini. (der) --- Kata-kata "para geolog yang bukan dari Lapindo", bisa berarti "para geolog yang tidak bekerja pada Lapindo". Kata-kata "para geolog yang bukan dibayar oleh Lapindo", bisa berarti "geolog yang diminta bekerja dengan bayaran dari Lapindo". Untuk ini bisa ada 2 interpretasi: (1) geolog itu netral dan diminta bekerja, karena semua beban pembiayaan dipikulkan pada Lapindo, maka geolog itu pun dibayar oleh lapindo, dan ini tidak harus berarti "dibayar dan mendapat pesanan", dan (2) geolog yang secara khusus diminta dengan bayaran untuk mengeluarkan suatu pendapat sesuai keinginan yang membayar. Kalau yang dimaksudkan itu adalah jenis geolog yan ke-dua, dan memang bisa dibuktikan ada, maka rekan-rekan geologi "pantas untuk marah". tetapi bila yang dimaksudkan yang pertama, maka "tidak perlu marah". Coba kita perhatikan. Semua urusan dibebankan kepada Lapindo pembayarannya. karena itu, rasanya juga wajar bila ada geolog netral yang kemudian juga dibayar. kalau geolgo itu tidak dibayar, mau bekerja bagaimana? Apakah ada yang suka rela mengeluarkan biaya dari sakunya pribadi? Kalau minta ke Pemerintah bayarannya, juga bisa ditafsirkan lain, misalnya "ada kongkalingkon sehingga pemerintah mau membayar biaya geolog itu untuk bekerja, kan itu harusnya biaya ditanggung lapindo?". Atau IAGI mau mengeluarkan biaya untuk itu? Nanti juga bisa ada suara "IAGI dibayar Lapindo untuk .". Jadi, sebaiknya kita bisa melihat pernyataan itu dengan kepoala dingin. Tidak perlu kita cepat marah dan berprasangka dan cepat tersinggung. Karena semua itu akan menambah keruh suasana yang memang rumit. Salam, WBS "saya hanya ingin semuanya menjadi lebih baik dan bukan bertambah rumit" Yahoo! Music Unlimited Access over 1 million songs. http://music.yahoo.com/unlimited - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.
[iagi-net-l] Terlalu peka? Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini
Sebaiknya kita jangan cepat marah, atau tersinggung. Berikut ini kutipan bagian yang dirasakan "menyakitkan". Mari kita simak dengan interpretasi yang lain. "Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak sangat ditentukan oleh selesainya relief well. Dan setelah itu baru dievaluasi oleh para geolog yang bukan dari Lapindo dan bukan dibayar oleh lapindo tetapi Harus oleh geolog independen. Jadi kalau memang pernyataan bencana alam nanti dikeluarkan di akhir pekerjaan, maka itu jelas akan diterima oleh semua orang," tandas Rudi Rubiandini. (der) --- Kata-kata "para geolog yang bukan dari Lapindo", bisa berarti "para geolog yang tidak bekerja pada Lapindo". Kata-kata "para geolog yang bukan dibayar oleh Lapindo", bisa berarti "geolog yang diminta bekerja dengan bayaran dari Lapindo". Untuk ini bisa ada 2 interpretasi: (1) geolog itu netral dan diminta bekerja, karena semua beban pembiayaan dipikulkan pada Lapindo, maka geolog itu pun dibayar oleh lapindo, dan ini tidak harus berarti "dibayar dan mendapat pesanan", dan (2) geolog yang secara khusus diminta dengan bayaran untuk mengeluarkan suatu pendapat sesuai keinginan yang membayar. Kalau yang dimaksudkan itu adalah jenis geolog yan ke-dua, dan memang bisa dibuktikan ada, maka rekan-rekan geologi "pantas untuk marah". tetapi bila yang dimaksudkan yang pertama, maka "tidak perlu marah". Coba kita perhatikan. Semua urusan dibebankan kepada Lapindo pembayarannya. karena itu, rasanya juga wajar bila ada geolog netral yang kemudian juga dibayar. kalau geolgo itu tidak dibayar, mau bekerja bagaimana? Apakah ada yang suka rela mengeluarkan biaya dari sakunya pribadi? Kalau minta ke Pemerintah bayarannya, juga bisa ditafsirkan lain, misalnya "ada kongkalingkon sehingga pemerintah mau membayar biaya geolog itu untuk bekerja, kan itu harusnya biaya ditanggung lapindo?". Atau IAGI mau mengeluarkan biaya untuk itu? Nanti juga bisa ada suara "IAGI dibayar Lapindo untuk .". Jadi, sebaiknya kita bisa melihat pernyataan itu dengan kepoala dingin. Tidak perlu kita cepat marah dan berprasangka dan cepat tersinggung. Karena semua itu akan menambah keruh suasana yang memang rumit. Salam, WBS "saya hanya ingin semuanya menjadi lebih baik dan bukan bertambah rumit" Yahoo! Music Unlimited Access over 1 million songs. http://music.yahoo.com/unlimited - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Mine Your Own Business
Baru-baru ini film "dokumenter" bertajuk "bye-bye Buyat" masuk sebagai salah satu kandidat film (dokumenter) terbaik FFI 2006. Salah satu sponsor film tersebut adalah Jantam, jadi bisa ditebak kemana arahnya dan "fakta" macam apa dan dari sisi mana yang akan diangkat di dalamnya . . . Saya pikir film "mine your own business" bisa jadi salah satu referensi kritis untuk melihat semuanya dengan lebih fair . . --- Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Jadi inget kasus tambang rakyat di Bangka, nggak ada > tuh protes getol dari > asosiasi atau LSM lingkungan hidup dan coba > memperkarakan masyarakat > penambang liar tersebut. Padahal lingkungan jadi > amburadul banyak danau2 > baru terbentuk tak beraturan. > Tapi saat kasus buyat..wa banyak tuh LSM > terlibat protes > Kemudian saat LUSI mau dibuang ke laut, banyak LSM > pada protes sampai > menggerakkan nelayan2 pesisirtapi sekarang > sepi-sepi saja. > > At 10:17 PM 12/13/2006 -0800, you wrote: > >Matur nuwun mas Daru. Saya sudah coba lihat pre > >viewnya . . sangat menarik! > > > >Bagaimana kalau IAGI order satu copy untuk > referensi > >internal (saya yakin mas Wirabudi bersedia untuk > >"menyisihkan" sebagian "anggaran" departemennya) > bisa > >juga kemudian diputer seperti layar tancep gratisan > di > >komunitas sendiri dengan mengundang pihak lain > >(rekan-rekan LSM baik yang pro maupun yang anti > >tambang). Kalau perlu bisa dilakukan dengan acara: > >"bedah film" bukan untuk mengkritisi sisi > artistiknya > >tapi dari segi isi, manfaat dan pelajaran > dibaliknya. > > > >sTJ > > > >--- Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > > Topik lain, dapat dari kawan > > > > > > > > > > > > Saya belum melihat film-nya, tapi melihat > ulasan-nya > > > sepertinya bagus > > > sekali. > > > > > > > > > > > > Jadi ingat . 2 3 tahun lali IAGI ber-rencana > > > bikin film ttg dunia > > > pertambangan untuk sosialisasi ke semua arah, > dan > > > pernah mencoba minta > > > sponsor dari IUGS adakah yang meneruskan upaya > > > ini. > > > > > > > > > > > > Salam Daru > > > > > > > > > > > > = > > > > > > From: Bosta Pratama [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > > Sent: Tuesday, December 12, 2006 10:06 AM > > > Subject: FW: Mine Your Own Business > > > > > > > > > > > > Bacaan menarik, semoga berguna. > > > > > > > > > > > > Salam, Bosta > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > >> > > > > > > Mine Your Own Business - December 10, 2006 > > > > > > > > > > > > Saat saya mendapat pemberitahan bahwa ada > pemutaran > > > filem dokumenter tentang > > > suatu kegiatan 'anti-environmentalist', saya > menjadi > > > tertarik dan > > > mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan yang > juga > > > disertai dengan acara > > > diskusi dengan pembuat filemnya. Pada tanggal 23 > > > November 2006 saya hadir > > > dalam pemutaran filem dokumenter "Mine Your Own > > > Business" oleh Phelim > > > McAleer dan Ann McElhinney > > > (http://www.mineyourownbusiness.org/) di bioskop > > > Paradiso, Northbridge, Perth. > > > > > > Saya merasa filem dokumenter tersebut tiba-tiba > > > menjadi sesuatu yang harus > > > ditonton oleh banyak kalangan di negeri saya. > Meski > > > tidak harus menyetujui > > > apa-apa yang ditampilan, tapi jelas filem ini > telah > > > memaparkan kenyataan dan > > > hidup masyarakat sekitar tambang yang nyatanya > > > bertentangan dengan apa yang > > > dihembuskan oleh sebagian environmentalist yang > > > sebenarnya tidak hidup > > > diantara mereka, dan kalaupun hidup diantara > mereka > > > (salah satu > > > environmentalist filem tersebut), mereka hidup > dalam > > > kondisi hidup yang > > > tidak sebanding. Isu pencemaran lingkungan, > > > keindahan lingkungan asli, dan > > > keinginan masyarakat untuk hidup apa adanya > dengan > > > alam telah dihembuskan > > > oleh mereka untuk menentang kegiatan tambang di > > > suatu daerah. Kemiskinan > > > adalah gaya hidup (lifestyle) yang selayaknya > > > dipertahankan. > > > > > > Namun sebaliknya, masyarakat yang hidup ditengah > > > kemiskinan dan kemelaratan > > > menghendaki perubahan dalam hidup mereka, salah > satu > > > yang sangat diharapkan > > > adalah bekerja di tambang yang akan dibuka > dengan > > > pendapatan yang baik. > > > > > > Mc Aleer meliput kampanye Greenpeace untuk > menutup > > > tambang emas di > > > pegununggan Transylvania di tahun 2000. Liputan > itu > > > menngubah pandangannya > > > terhadap kegiatan environmentalist. > > > > > > Dia coba membuat filem dokumenter dan > mentelusuri > > > sisi 'untold story' > > > langsung dari lokasi di sekitar penambangan. > Filem > > > ini di mulai dari > > > Rumania, di tambang Rosia Montana yang > menghadapi > > > masalah besar perizinan > > > karena aktifitas sekelompok environmentalist > yang > > > mengusung isu pencemaran > > > lingkungan
[iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN
rekan2, panitia pit iagi 2006 saat ini sedang mempersiapkan laporan dengan target semuanya tuntas utk dipertanggung-jawabkan paling lambat akhir pebruari 2007. sehubungan dg hal tsb, khususnya buat teman2 yg sempat mengikuti acara di pekanbaru, dimohon utk memberikan masukan, demi perbaikan pelaksanaan pit iagi pada tahun2 selanjutnya. salam, syaiful *sc pit iagi -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] RE: [SPAM]Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini
dari beberapa info teman2 di luar milis, hal yg 'menyakitkan' dari pak rudi adalah "ada geolog yg dibayar oleh lapindo utk menyatakan bahwa lusi adalah bencana'. berikut ini saya kemukakan tanggapan thd pernyataan pak rudi berupa sms yg dikirimkan kepada pak rudi. namun perlu diingat BAHWA PAK RUDI SUDAH MENYATAKAN MAAF dan selayaknya kita wajib saling memaafkan kalo ada yg khilaf. ini hanya utk memperjelas apa yg sebelumnya terjadi (sebelum pak sekjen iagi mengirimkan imilnya) dan bukan utk memperkeruh suasana. disalin sesuai aslinya: 12/14/06 2:32 PM From: Istadi, Bambang Mas Rudi, DEMI ALLAH, sy/Lapindo TIDAK PERNAH MEMBAYAR geologist untuk menebar isu bencana. Selama ini mas Rudi selalu sy dukung dn doakan spy berhasil, meski byk geologist yg menganggap usaha mas Rudi AKAN SIA2. Tapi kenapa MENUDUH yg tdk benar? Sy kecewa mas Rudi hanya cari ketenaran sesaat, tidak profesional dn tdk mau tahu/dengar FINDINGS para geologist dari berbagai institusi, a/n pribadi yg MENGANALISA DATA secara independen. Buka mata, telinga dn hati mas! Kt cari kebenaran. BPI - geolog lain-1: Pak Rudi, geolog artinya BISA SIAPA SAJA YG BELAJAR GEOLOGI , Soffian Hadi geolog, Basuki Hadimulyono geolog, kalau anda mengetahui ada geolog yg dibayar lapindo UNTUK MELACURKAN ILMUNYA laporkam polisi saja, jangan lapor Elshinta, sampai detik ini saya pribadi posisi masih TANGAN DIATAS #***# - geolog lain-2: Astaghfirullah hal adziim Kalau bener memang spt itu, alangkah rendahnya moralitas sejumlah ahli geologi dan orang Lapindo itu. Kalau tidak benar spt itu, alangkah kejamnya tuduhan broer Rudi tsb. Lepas dr benar-tidak-nya tuduhan tsb, mustinya broer Rudi tdk perlu bicara terbuka mengurusi hal2 bayar-membayar dan saling memanfaatkan tsb di media, ... tetapi lebih mengutamakan duduk bersama membuka data menganalisa bersama para ahli geologi itu untuk saling berkontribusi dalam mengatasi masalah semburan lumpur PURELY ON THE BASIS OF SCIENTIFIC & TECHNICAL MATTERS Selama ini saya sbg pengamat dr luar melihat bhw tim pak Rudi & Pak Triyana dkk tdk pernah membuka dialog teknis saintifik dg sejumlah ahli geologi tsb secara tuntas,.. tidak pernah mencoba untuk memanfaatkan 2nd-3rd opinion untuk kondisi subsurface-nya. Aku ikut prihatin broer #**# === fyi ada yang sms sama saya === Rudi Rubiandi memberikan statement pd El Shinta bhw Lapindo membayar sjumlah ahli geolgi untk mnglhkn issue menjd Bencana On 12/14/06, Nur Darodjat <[EMAIL PROTECTED]> wrote: INI DARI ELSHINTA.COM Lumpur Panas Diharapkan Tidak Langsung Diputuskan Bencana Alam Dewi Anggrayni - Bogor, Tim Survensi Relief Well Lumpur Panas Lapindo Brantas berharap kejadian lumpur panas tidak langsung diputuskan sebagai bencana alam. Demikian dikatakan Tim Survensi Relief Well Lumpur Lapindo Brantas, Rudi Rubiandini di Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/12) siang ini. Ia menjelaskan, untuk memutuskan lumpur panas Lapindo Brantas sebagai bencana atau bukan, diperlukan hipotesa yang membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, dengan melakukan proses relief well untuk menembus lubang pipa yang disebabkan oleh Lapindo atau bukan. Jika lubang tersebut tidak berhubungan dengan Lapindo, tandas Rudi Rubinandini, maka barulah dapat dikatakan sebagai bencana alam. "Apabila relief well sudah menembus lubang dan ternyata itu berhubungan, maka ini adalah bencana yang disebabkan oleh lubang yang dimiliki oleh Lapindo. Namun jika ternyata tidak, maka berhubungan dengan bencana alam," jelasnya. "Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak sangat ditentukan oleh selesainya relief well. Dan setelah itu baru dievaluasi oleh para geolog yang bukan dari Lapindo dan bukan dibayar oleh lapindo tetapi Harus oleh geolog independen. Jadi kalau memang pernyataan bencana alam nanti dikeluarkan di akhir pekerjaan, maka itu jelas akan diterima oleh semua orang," tandas Rudi Rubiandini. (der) -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 14, 2006 2:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [SPAM]Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini maaf pak sekjen, apa tepatnya yg dinyatakan di elshinta? salam, syaiful On 12/14/06, Ridwan Djamaluddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Rekan-rekan IAGI, > > Sehubungan dengan berita tentang pernyataan Dr. Rudi > Rubiandini di Elshinta, saya sudah berbicara langsung > dengan Dr. Rudi. Pada dasarnya Dr. Rudi menyesalkan > terjadinya berita tersebut, karena beliau tidak bermaksud > menyatakan hal kemudian tersebar itu. Berikut saya > teruskan SMS dari Dr. Rudi untuk rekan-rekan geologis: > > "Saya mohon maaf bila ternyata pernyataan saya membuat > marah teman-teman. Maksud saya: statement NATURAL DISASTER > baru akan bisa dinyatakan setelah selesai dengan TUNTAS > relief well dan dikaji oleh geolog independen bukan dari > Lapindo atau yang dibayar Lapindo. Tapi maksud itu, > pe
Re: [iagi-net-l] Mine Your Own Business
Jadi inget kasus tambang rakyat di Bangka, nggak ada tuh protes getol dari asosiasi atau LSM lingkungan hidup dan coba memperkarakan masyarakat penambang liar tersebut. Padahal lingkungan jadi amburadul banyak danau2 baru terbentuk tak beraturan. Tapi saat kasus buyat..wa banyak tuh LSM terlibat protes Kemudian saat LUSI mau dibuang ke laut, banyak LSM pada protes sampai menggerakkan nelayan2 pesisirtapi sekarang sepi-sepi saja. At 10:17 PM 12/13/2006 -0800, you wrote: Matur nuwun mas Daru. Saya sudah coba lihat pre viewnya . . sangat menarik! Bagaimana kalau IAGI order satu copy untuk referensi internal (saya yakin mas Wirabudi bersedia untuk "menyisihkan" sebagian "anggaran" departemennya) bisa juga kemudian diputer seperti layar tancep gratisan di komunitas sendiri dengan mengundang pihak lain (rekan-rekan LSM baik yang pro maupun yang anti tambang). Kalau perlu bisa dilakukan dengan acara: "bedah film" bukan untuk mengkritisi sisi artistiknya tapi dari segi isi, manfaat dan pelajaran dibaliknya. sTJ --- Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Topik lain, dapat dari kawan > > > > Saya belum melihat film-nya, tapi melihat ulasan-nya > sepertinya bagus > sekali. > > > > Jadi ingat . 2 3 tahun lali IAGI ber-rencana > bikin film ttg dunia > pertambangan untuk sosialisasi ke semua arah, dan > pernah mencoba minta > sponsor dari IUGS adakah yang meneruskan upaya > ini. > > > > Salam Daru > > > > = > > From: Bosta Pratama [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, December 12, 2006 10:06 AM > Subject: FW: Mine Your Own Business > > > > Bacaan menarik, semoga berguna. > > > > Salam, Bosta > > > > > > > > > >> > > Mine Your Own Business - December 10, 2006 > > > > Saat saya mendapat pemberitahan bahwa ada pemutaran > filem dokumenter tentang > suatu kegiatan 'anti-environmentalist', saya menjadi > tertarik dan > mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan yang juga > disertai dengan acara > diskusi dengan pembuat filemnya. Pada tanggal 23 > November 2006 saya hadir > dalam pemutaran filem dokumenter "Mine Your Own > Business" oleh Phelim > McAleer dan Ann McElhinney > (http://www.mineyourownbusiness.org/) di bioskop > Paradiso, Northbridge, Perth. > > Saya merasa filem dokumenter tersebut tiba-tiba > menjadi sesuatu yang harus > ditonton oleh banyak kalangan di negeri saya. Meski > tidak harus menyetujui > apa-apa yang ditampilan, tapi jelas filem ini telah > memaparkan kenyataan dan > hidup masyarakat sekitar tambang yang nyatanya > bertentangan dengan apa yang > dihembuskan oleh sebagian environmentalist yang > sebenarnya tidak hidup > diantara mereka, dan kalaupun hidup diantara mereka > (salah satu > environmentalist filem tersebut), mereka hidup dalam > kondisi hidup yang > tidak sebanding. Isu pencemaran lingkungan, > keindahan lingkungan asli, dan > keinginan masyarakat untuk hidup apa adanya dengan > alam telah dihembuskan > oleh mereka untuk menentang kegiatan tambang di > suatu daerah. Kemiskinan > adalah gaya hidup (lifestyle) yang selayaknya > dipertahankan. > > Namun sebaliknya, masyarakat yang hidup ditengah > kemiskinan dan kemelaratan > menghendaki perubahan dalam hidup mereka, salah satu > yang sangat diharapkan > adalah bekerja di tambang yang akan dibuka dengan > pendapatan yang baik. > > Mc Aleer meliput kampanye Greenpeace untuk menutup > tambang emas di > pegununggan Transylvania di tahun 2000. Liputan itu > menngubah pandangannya > terhadap kegiatan environmentalist. > > Dia coba membuat filem dokumenter dan mentelusuri > sisi 'untold story' > langsung dari lokasi di sekitar penambangan. Filem > ini di mulai dari > Rumania, di tambang Rosia Montana yang menghadapi > masalah besar perizinan > karena aktifitas sekelompok environmentalist yang > mengusung isu pencemaran > lingkungan. Dia mendapati Rosia Montana di Rumania > sebagai sebuah desa yang > sangat miskin, dengan 75% pengangguran, sanitasi dan > air bersih yang > terbatas dan orang sangat membutuhkan pekerjaan. > Daerah ini telah menjadi > kota tambang sejak jaman Romawi, tapi tambang milik > negara terakhir tutup > dan sekarang sebuah tambang Canada, Gabriel > Resources, ingin mengambil-alih. > Mereka berjanji menyediakan lapangan kerja, > membangun kembali infra-struktur > dan membersihkan pencemaran dari tambang lama. > > Gheorghe Lucian, seorang pemuda kampung dan > pengangguran yang dulu bekerja > di tambang setempat, ikut dengan Phelim sepanjang > pembuatan filem pergi ke > Madagaskar dan juga Chili. Banyak pernyatan yang > cukup menyentuh dari > penduduk setempat mengenai pergulatan hidup yang > akrab dengan kemiskinan dan > kemelaratan. Gheorghe mengemukakan: Orang-orang > tidak memiliki makanan > untuk dimakan. Mereka tidak punya uang untuk membeli > pakaian Saya tahu apa > yang saya inginkan pekerjaan. Saya tahu apa arti > kemiskin
[iagi-net-l] RE: [SPAM]Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini
INI DARI ELSHINTA.COM Lumpur Panas Diharapkan Tidak Langsung Diputuskan Bencana Alam Dewi Anggrayni - Bogor, Tim Survensi Relief Well Lumpur Panas Lapindo Brantas berharap kejadian lumpur panas tidak langsung diputuskan sebagai bencana alam. Demikian dikatakan Tim Survensi Relief Well Lumpur Lapindo Brantas, Rudi Rubiandini di Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/12) siang ini. Ia menjelaskan, untuk memutuskan lumpur panas Lapindo Brantas sebagai bencana atau bukan, diperlukan hipotesa yang membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, dengan melakukan proses relief well untuk menembus lubang pipa yang disebabkan oleh Lapindo atau bukan. Jika lubang tersebut tidak berhubungan dengan Lapindo, tandas Rudi Rubinandini, maka barulah dapat dikatakan sebagai bencana alam. "Apabila relief well sudah menembus lubang dan ternyata itu berhubungan, maka ini adalah bencana yang disebabkan oleh lubang yang dimiliki oleh Lapindo. Namun jika ternyata tidak, maka berhubungan dengan bencana alam," jelasnya. "Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak sangat ditentukan oleh selesainya relief well. Dan setelah itu baru dievaluasi oleh para geolog yang bukan dari Lapindo dan bukan dibayar oleh lapindo tetapi Harus oleh geolog independen. Jadi kalau memang pernyataan bencana alam nanti dikeluarkan di akhir pekerjaan, maka itu jelas akan diterima oleh semua orang," tandas Rudi Rubiandini. (der) -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 14, 2006 2:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [SPAM]Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini maaf pak sekjen, apa tepatnya yg dinyatakan di elshinta? salam, syaiful On 12/14/06, Ridwan Djamaluddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Rekan-rekan IAGI, > > Sehubungan dengan berita tentang pernyataan Dr. Rudi > Rubiandini di Elshinta, saya sudah berbicara langsung > dengan Dr. Rudi. Pada dasarnya Dr. Rudi menyesalkan > terjadinya berita tersebut, karena beliau tidak bermaksud > menyatakan hal kemudian tersebar itu. Berikut saya > teruskan SMS dari Dr. Rudi untuk rekan-rekan geologis: > > "Saya mohon maaf bila ternyata pernyataan saya membuat > marah teman-teman. Maksud saya: statement NATURAL DISASTER > baru akan bisa dinyatakan setelah selesai dengan TUNTAS > relief well dan dikaji oleh geolog independen bukan dari > Lapindo atau yang dibayar Lapindo. Tapi maksud itu, > pernyataannya yg keluar jadi memalukan.. Mohon maaf sekali > lagi atas kesalahan saya." > > Dengan ini saya harap tak ada lagi salah faham antara > kalangan geolog dan Dr. Rudi. > > Salam, R i d w a n > > - > - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 > - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > > -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http