Fwd: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini

2006-12-14 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

-- Forwarded message --
From: Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Dec 15, 2006 2:43 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini
To: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]>, Rovicky Dwi Putrohari
<[EMAIL PROTECTED]>




Tolong rek, postingku ini dr tadi gak bisa masuk iaginet


Saya tidak memonitor El-Shinta, tapi saya mendapatkan bahan dari sms sebagai
berikut:

Kamis, jam 08:49 waktu KL

fyi ada yang sms sama saya = Rudi Rubiandini memberikan statement pd El
Sshinta bhw Lapindo membayar sjumlah ahli geologi untuk mengalihkan issue
menjadi Bencana


Saya langsung sms Rudi dg cc beberapa geoscientist yang terlibat aktif di
penelitian Lumpur Porong

Astaghfirullah hal adziim... Kalau benar memang seperti itu alangkah
rendahnya moralitas sejumlah ahli geologi dan orang Lapindo itu. Kalau
tidak benar seperti itu, alangkah kejamnya tuduhan broer Rudi tsb. Lepas
dari benar-tidak--nya tuduhan tsb, mustinya broer Rudi tidak perlu bicara
terbuka mengurusi hal-hal bayar-membayar dan saling memanfaatkan tsb di
media tetapi lebih mengutamakan duduk bersama membuka data menganalisa
bersama para ahli geologi itu untuk saling berkontribusi dalam mengatasi
masalah semburan lumpur PURELY ON THE BASIS OF SCIENTIFIC & TECHNICAL
MATTERS... Selama ini saya sebagai pengamat dari luar melihat bhw tim pak
rudi & Pak Triyana dkk tidak pernah membuka dialog teknis saintifik dengan
sejumlah ahli geologi tsb secara tuntas... tidak pernah mencoba untuk
memanfaatkan 2nd-3rd opinion untuk kondisi sub-surface-nya. Aku ikut
prihatin broer #Andang#


Beberapa menit kemudian Rudi tilpun saya dan menjelaskan bahwa maksud dia
waktu wawancara El-Shinta itu tdk begitu. Wartawan salah tangkap dan
meng-highlight aspek-aspek kontroversi-nya saja dan lepas dari konteks, dsb.
Kemudian disusul:
Kamis, jam 09:30 waktu KL, saya terima balasan tertulis sms dari Rudi

Pa Andang dan teman Geolog sekalian... Saya mohon maaf bila ternyata
pernyataan saya membuat marah2 teman2. Maksud saya: statement NATURAL
DISASTER baru akan bisa dinyatakan setelah selesai dg TUNTAS relief well
dan dikaji oleh geolog independen bukan dari Lapindo. Tapi maksud itu,
pernyataannya yg keluar jadi memalukan... Mohon maaf sekali lagi atas
kesalahan saya.


Saya langsung balas dan sekaligus fwd-kan sms Rudi tsb ke geosaintis yang
lain:

Broer,... saya forwardkan klarifikasi dari ikhwan kita soal El Shinta...
Mudah2an ini memberikan hikmah kpd kita semua untuk lebih saling
merangkul... saling bicara... saling mengingatkan... toh semuanya demi
kemaslahatan bersama... BERSAMA KITA BISA (kata SBY)... & sorry kalo ada
yg terima dobel krn sdh trima langsung dr Rudi... #Andang#


Pada saat hampir bersamaan saya juga mendapatkan cc sms Bambang Istadi untuk
Rudi sbb:
Kamis, jam 9:38 waktu KL: dari BPI

Mas Rudi, DEMI ALLAH, sy/Lapindo TIDAK PERNAH MEMBAYAR geologist untuk
menebar isu bencana. Selama ini mas rudi selalu saya dukung dan doakan spy
berhasil, meski banyak geologist yang menganggap usaha mas Rudi AKAN SIA2.
Tapi kenapa MENUDUH yang tidak benar? Sy kecewa mas Rudi hanya cari
ketenaran sesaat, tidak professional dan tidak mau tahu/dengar FINDINGS
para geologist dari berbagai institusi, a/n pribadi yg MENGANALISA DATA
secara independen. Buka Mata, telinga dn hati mas! Kita cari kebenaran.
BPI


Pada Kamis jam 10:01 waktu KL, Rudi membalas (usahaku menyebarkan sms
klarifikasi tsb) dg sms:

Makasih broer, atas bantuan dan pertemanannya


Perlu saya masukkan juga info sms dari Soffian Hadi, tim pakar dr TimNas
yang saya terima Kamis jam 10:30 waktu KL

Pak Rudi, geolog artinya BISA SIAPA SAJA YG BELAJAR GEOLOGI. Soffian Hadi
geolog. Basuki Hadimulyono geolog. Kalau anda mengetahui ada geolog yang
dibayar Lapindo UNTUK MELACURKAN ILMUNYA laporkan ke polisi saja, jangan
lapor El Shinta. Sampai detik ini saya pribadi posisi masih TANGAN DIATAS.


(Catatan dr saya: anggota tim pakar TimNas yang independen - tanpa afiliasi
lembaga pemerintah - spt Pak Soffian Hadi memang sampai saat ini tidak
digaji - dibayari siapapun, baik lembaga pemerintah, lapindo, bpmigas, PU,
atau yg lainnya, mereka hanya mendapatkan penggantian2 tiket, transport,
dan mungkin uang2 rapat).

Pada jam 13:06 waktu KL saya mendapatkan cc-an sms dari Rudi untuk Pak Pane
sbb:

Pa Pane, saya diberi kesempatan oleh elshinta jam 13 untuk memperbaiki
statemen. Makasih. semoga membantu. CC: Pa Imam, pa BWI, Pa tri, pa
sofyan.


Pagi ini, Jumat 15 Desember jam 07:19 waktu KL saya mendapatkan sms lagi
dari Rudi

Teman-teman sekalian, saya sudah KAPOK. Saya akan BERHENTI setidaknya
MENAHAAN DIRI UNTUK MELAYANI MEDIA sampai relief well selesai. Semoga
kesalahfahaman di Radio Elshinta TIDAK TERULANG LAGI. Mohon maaf kepada
semua dan semoga Alloh memberi ampunan pada saya... Amin. Tolong sms ini
disampaikan kepada teman2 sbg pernyataan maaf saya.


Saya langsung jawab dan sekaligus sebarkan sms beliau tsb ke geosaintis yang
conce

[iagi-net-l] Balasan: [iagi-net-l] Wettability

2006-12-14 Terurut Topik BAMBANG GUMILAR
Kopi makalah sudah dikirim via japri. Enjoy your reading.
   
  Wassalam,
  -bg

Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Bambang,

  Oh ya, saya dengar pak Bambang pernah punya paper caranya ngitung 
permeability dari log? bisa japri artikelnya. sori banyak maunya.





-
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Re: [iagi-net-l] Terlalu peka? Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini

2006-12-14 Terurut Topik Agus Hendratno
Lebih baik diakhiri saja perdebatan itu. Berdamai untuk semua...
  Sejak 16 Juni 2006 (dini hari di Hotel JW Marriot Surabaya, ketika selesai 
Meeting dengan Menteri ESDM, Pejabat-pejabat Jatim, Sidoarjo, BPMIGAS, Lapindo, 
dan juga tim investigasi itu). Suasana yang "tegang" tersebut, pukul 01.30 wib, 
saya sempat dipanggil salah satu pejabat yang turut hadir dalam executive 
meeting malam hari itu), bahwa berbagai kemungkinan jelek dari LUSI dan juga 
perdebatan diantara para ahli nantinya untuk bicara subsurface, pasti akan 
menguras energi yang banyak. Waktu berlanjut dan akhirnya perbedaan itu 
kelihatan nyata dan sangat sensitif masalahnya.
  Nah, mengelola perbedaan dalam penafsiran geologi jika tidak saling memegang 
amanah dan istiqomah, yang terjadi adalah saling curiga dan mencurigai.
  Hal tersebut terjadi, karena begitu sensitifnya masalah LUSI dan penuh dengan 
muatan-muatan yang "sulit untuk diungkap" dan "tidak mungkin dimasuki" para 
ilmuwan, maka menjadikan kita sering "berseberangan". Namun kita harus 
berkepala dingin dan bening hati dalam melihat permasalahan LUSI dan 
dampak-dampak yang ditimbulkannya.
  Ada "blunder" dibalik semua itu, dan akan lebih baik jika kita mencurahkan 
upaya penanganan sosialnya; yang ternyata tidak sederhana dan super kompleks.
   
  Semoga Allah SWT memberikan petunjukNYA dan memberkati kita semua yang 
berupaya membantu dan memberikan pencerahan tentang upaya penyelesaian semburan 
LUSI tersebut. 
  Salam
  Agus Hendratno
  
wahyu budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Sebaiknya kita jangan cepat marah, atau tersinggung.

Berikut ini kutipan bagian yang dirasakan
"menyakitkan". Mari kita simak dengan interpretasi
yang lain.

"Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak
sangat ditentukan oleh
selesainya relief well. Dan setelah itu baru
dievaluasi oleh para geolog
yang bukan dari Lapindo dan bukan dibayar oleh
lapindo tetapi Harus oleh
geolog independen. Jadi kalau memang pernyataan
bencana alam nanti
dikeluarkan di akhir pekerjaan, maka itu jelas
akan diterima oleh semua
orang," tandas Rudi Rubiandini. (der)
---

Kata-kata "para geolog yang bukan dari Lapindo", bisa
berarti "para geolog yang tidak bekerja pada Lapindo".

Kata-kata "para geolog yang bukan dibayar oleh
Lapindo", bisa berarti "geolog yang diminta bekerja
dengan bayaran dari Lapindo". Untuk ini bisa ada 2
interpretasi: (1) geolog itu netral dan diminta
bekerja, karena semua beban pembiayaan dipikulkan pada
Lapindo, maka geolog itu pun dibayar oleh lapindo, dan
ini tidak harus berarti "dibayar dan mendapat
pesanan", dan (2) geolog yang secara khusus diminta
dengan bayaran untuk mengeluarkan suatu pendapat
sesuai keinginan yang membayar.

Kalau yang dimaksudkan itu adalah jenis geolog yan
ke-dua, dan memang bisa dibuktikan ada, maka
rekan-rekan geologi "pantas untuk marah". tetapi bila
yang dimaksudkan yang pertama, maka "tidak perlu
marah".

Coba kita perhatikan. Semua urusan dibebankan kepada
Lapindo pembayarannya. karena itu, rasanya juga wajar
bila ada geolog netral yang kemudian juga dibayar.

kalau geolgo itu tidak dibayar, mau bekerja bagaimana?
Apakah ada yang suka rela mengeluarkan biaya dari
sakunya pribadi? Kalau minta ke Pemerintah bayarannya,
juga bisa ditafsirkan lain, misalnya "ada
kongkalingkon sehingga pemerintah mau membayar biaya
geolog itu untuk bekerja, kan itu harusnya biaya
ditanggung lapindo?". Atau IAGI mau mengeluarkan biaya
untuk itu? Nanti juga bisa ada suara "IAGI dibayar
Lapindo untuk .".

Jadi, sebaiknya kita bisa melihat pernyataan itu
dengan kepoala dingin.

Tidak perlu kita cepat marah dan berprasangka dan
cepat tersinggung. Karena semua itu akan menambah
keruh suasana yang memang rumit.

Salam,
WBS

"saya hanya ingin semuanya menjadi lebih baik dan
bukan bertambah rumit"






Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs.
http://music.yahoo.com/unlimited

-
- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



 
-
Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.

[iagi-net-l] Terlalu peka? Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini

2006-12-14 Terurut Topik wahyu budi
Sebaiknya kita jangan cepat marah, atau tersinggung.

Berikut ini kutipan bagian yang dirasakan
"menyakitkan". Mari kita simak dengan interpretasi
yang lain.

"Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak
sangat ditentukan oleh
selesainya relief well. Dan setelah itu baru
dievaluasi oleh para geolog
yang bukan dari Lapindo dan bukan dibayar oleh
lapindo tetapi Harus oleh
geolog independen. Jadi kalau memang pernyataan
bencana alam nanti
dikeluarkan di akhir pekerjaan, maka itu jelas
akan diterima oleh semua
orang," tandas  Rudi Rubiandini. (der)
---

Kata-kata "para geolog yang bukan dari Lapindo", bisa
berarti "para geolog yang tidak bekerja pada Lapindo".

Kata-kata "para geolog yang bukan dibayar oleh
Lapindo", bisa berarti "geolog yang diminta bekerja
dengan bayaran dari Lapindo". Untuk ini bisa ada 2
interpretasi: (1) geolog itu netral dan diminta
bekerja, karena semua beban pembiayaan dipikulkan pada
Lapindo, maka geolog itu pun dibayar oleh lapindo, dan
ini tidak harus berarti "dibayar dan mendapat
pesanan", dan (2) geolog yang secara khusus diminta
dengan bayaran untuk mengeluarkan suatu pendapat
sesuai keinginan yang membayar.

Kalau yang dimaksudkan itu adalah jenis geolog yan
ke-dua, dan memang bisa dibuktikan ada, maka
rekan-rekan geologi "pantas untuk marah". tetapi bila
yang dimaksudkan yang pertama, maka "tidak perlu
marah".

Coba kita perhatikan. Semua urusan dibebankan kepada
Lapindo pembayarannya. karena itu, rasanya juga wajar
bila ada geolog netral yang kemudian juga dibayar.

kalau geolgo itu tidak dibayar, mau bekerja bagaimana?
Apakah ada yang suka rela mengeluarkan biaya dari
sakunya pribadi? Kalau minta ke Pemerintah bayarannya,
juga bisa ditafsirkan lain, misalnya "ada
kongkalingkon sehingga pemerintah mau membayar biaya
geolog itu untuk bekerja, kan itu harusnya biaya
ditanggung lapindo?". Atau IAGI mau mengeluarkan biaya
untuk itu? Nanti juga bisa ada suara "IAGI dibayar
Lapindo untuk .".

Jadi, sebaiknya kita bisa melihat pernyataan itu
dengan kepoala dingin.

Tidak perlu kita cepat marah dan berprasangka dan
cepat tersinggung. Karena semua itu akan menambah
keruh suasana yang memang rumit.

Salam,
WBS

"saya hanya ingin semuanya menjadi lebih baik dan
bukan bertambah rumit"




 

Yahoo! Music Unlimited
Access over 1 million songs.
http://music.yahoo.com/unlimited

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Mine Your Own Business

2006-12-14 Terurut Topik budi santoso
Baru-baru ini film "dokumenter" bertajuk "bye-bye
Buyat" masuk sebagai salah satu kandidat film
(dokumenter) terbaik FFI 2006. Salah satu sponsor film
tersebut adalah Jantam, jadi bisa ditebak kemana
arahnya dan "fakta" macam apa dan dari sisi mana yang
akan diangkat di dalamnya . . . 

Saya pikir film "mine your own business" bisa jadi
salah satu referensi kritis untuk melihat semuanya
dengan lebih fair . . 




--- Prasiddha Hestu Narendra
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Jadi inget kasus tambang rakyat di Bangka, nggak ada
> tuh protes getol dari 
> asosiasi atau LSM lingkungan hidup dan coba
> memperkarakan masyarakat 
> penambang liar tersebut. Padahal lingkungan jadi
> amburadul banyak danau2 
> baru terbentuk tak beraturan.
> Tapi saat kasus buyat..wa banyak tuh LSM
> terlibat protes
> Kemudian saat LUSI mau dibuang ke laut, banyak LSM
> pada protes sampai 
> menggerakkan nelayan2 pesisirtapi sekarang
> sepi-sepi saja.
> 
> At 10:17 PM 12/13/2006 -0800, you wrote:
> >Matur nuwun mas Daru. Saya sudah coba lihat pre
> >viewnya . . sangat menarik!
> >
> >Bagaimana kalau IAGI order satu copy untuk
> referensi
> >internal (saya yakin mas Wirabudi bersedia untuk
> >"menyisihkan" sebagian "anggaran" departemennya) 
> bisa
> >juga kemudian diputer seperti layar tancep gratisan
> di
> >komunitas sendiri dengan mengundang pihak lain
> >(rekan-rekan LSM baik yang pro maupun yang anti
> >tambang). Kalau perlu bisa dilakukan dengan acara:
> >"bedah film" bukan untuk mengkritisi sisi
> artistiknya
> >tapi dari segi isi, manfaat dan pelajaran
> dibaliknya.
> >
> >sTJ
> >
> >--- Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > > Topik lain, dapat dari kawan………
> > >
> > >
> > >
> > > Saya belum melihat film-nya, tapi melihat
> ulasan-nya
> > > … sepertinya bagus
> > > sekali.
> > >
> > >
> > >
> > > Jadi ingat ……. 2 ­ 3 tahun lali IAGI ber-rencana
> > > bikin film ttg dunia
> > > pertambangan untuk sosialisasi ke “semua arah”,
> dan
> > > pernah mencoba minta
> > > sponsor dari IUGS…… adakah yang meneruskan upaya
> > > ini.
> > >
> > >
> > >
> > > Salam ­ Daru
> > >
> > >
> > >
> > > =
> > >
> > > From: Bosta Pratama [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > > Sent: Tuesday, December 12, 2006 10:06 AM
> > > Subject: FW: Mine Your Own Business
> > >
> > >
> > >
> > > Bacaan menarik, semoga berguna.
> > >
> > >
> > >
> > > Salam, Bosta
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
>

> > > >>
> > >
> > > Mine Your Own Business - December 10, 2006
> > >
> > >
> > >
> > > Saat saya mendapat pemberitahan bahwa ada
> pemutaran
> > > filem dokumenter tentang
> > > suatu kegiatan 'anti-environmentalist', saya
> menjadi
> > > tertarik dan
> > > mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan yang
> juga
> > > disertai dengan acara
> > > diskusi dengan pembuat filemnya. Pada tanggal 23
> > > November 2006 saya hadir
> > > dalam pemutaran filem dokumenter "Mine Your Own
> > > Business" oleh Phelim
> > > McAleer dan Ann McElhinney
> > > (http://www.mineyourownbusiness.org/) di bioskop
> > > Paradiso, Northbridge, Perth.
> > >
> > > Saya merasa filem dokumenter tersebut tiba-tiba
> > > menjadi sesuatu yang harus
> > > ditonton oleh banyak kalangan di negeri saya.
> Meski
> > > tidak harus menyetujui
> > > apa-apa yang ditampilan, tapi jelas filem ini
> telah
> > > memaparkan kenyataan dan
> > > hidup masyarakat sekitar tambang yang nyatanya
> > > bertentangan dengan apa yang
> > > dihembuskan oleh sebagian environmentalist yang
> > > sebenarnya tidak hidup
> > > diantara mereka, dan kalaupun hidup diantara
> mereka
> > > (salah satu
> > > environmentalist filem tersebut), mereka hidup
> dalam
> > > kondisi hidup yang
> > > tidak sebanding. Isu pencemaran lingkungan,
> > > keindahan lingkungan asli, dan
> > > keinginan masyarakat untuk hidup apa adanya
> dengan
> > > alam telah dihembuskan
> > > oleh mereka untuk menentang kegiatan tambang di
> > > suatu daerah. Kemiskinan
> > > adalah gaya hidup (lifestyle) yang selayaknya
> > > dipertahankan.
> > >
> > > Namun sebaliknya, masyarakat yang hidup ditengah
> > > kemiskinan dan kemelaratan
> > > menghendaki perubahan dalam hidup mereka, salah
> satu
> > > yang sangat diharapkan
> > > adalah bekerja di tambang yang akan dibuka
> dengan
> > > pendapatan yang baik.
> > >
> > > Mc Aleer meliput kampanye Greenpeace untuk
> menutup
> > > tambang emas di
> > > pegununggan Transylvania di tahun 2000.  Liputan
> itu
> > > menngubah pandangannya
> > > terhadap kegiatan environmentalist.
> > >
> > > Dia coba membuat filem dokumenter dan
> mentelusuri
> > > sisi 'untold story'
> > > langsung dari lokasi di sekitar penambangan.
> Filem
> > > ini di mulai dari
> > > Rumania, di tambang Rosia Montana yang
> menghadapi
> > > masalah besar perizinan
> > > karena aktifitas sekelompok environmentalist
> yang
> > > mengusung isu pencemaran
> > > lingkungan

[iagi-net-l] pit iagi 2006 di pekanbaru - MENGUNDANG MASUKAN

2006-12-14 Terurut Topik mohammad syaiful

rekan2,

panitia pit iagi 2006 saat ini sedang mempersiapkan laporan dengan
target semuanya tuntas utk dipertanggung-jawabkan paling lambat akhir
pebruari 2007.
sehubungan dg hal tsb, khususnya buat teman2 yg sempat mengikuti acara
di pekanbaru, dimohon utk memberikan masukan, demi perbaikan
pelaksanaan pit iagi pada tahun2 selanjutnya.

salam,
syaiful
*sc pit iagi

--
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] RE: [SPAM]Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini

2006-12-14 Terurut Topik mohammad syaiful

dari beberapa info teman2 di luar milis, hal yg 'menyakitkan' dari pak
rudi adalah "ada geolog yg dibayar oleh lapindo utk menyatakan bahwa
lusi adalah bencana'.

berikut ini saya kemukakan tanggapan thd pernyataan pak rudi berupa
sms yg dikirimkan kepada pak rudi. namun perlu diingat BAHWA PAK RUDI
SUDAH MENYATAKAN MAAF dan selayaknya kita wajib saling memaafkan kalo
ada yg khilaf. ini hanya utk memperjelas apa yg sebelumnya terjadi
(sebelum pak sekjen iagi mengirimkan imilnya) dan bukan utk
memperkeruh suasana.


disalin sesuai aslinya:
12/14/06 2:32 PM
From:
Istadi, Bambang

Mas Rudi, DEMI ALLAH, sy/Lapindo TIDAK PERNAH MEMBAYAR geologist untuk
menebar isu bencana. Selama ini mas Rudi selalu sy dukung dn doakan
spy berhasil, meski byk geologist yg menganggap usaha mas Rudi AKAN
SIA2. Tapi kenapa MENUDUH yg tdk benar? Sy kecewa mas Rudi hanya cari
ketenaran sesaat, tidak profesional dn tdk mau tahu/dengar FINDINGS
para geologist dari berbagai institusi, a/n pribadi yg MENGANALISA
DATA secara independen. Buka mata, telinga dn hati mas! Kt cari
kebenaran. BPI
-
geolog lain-1: Pak Rudi, geolog artinya BISA SIAPA SAJA YG BELAJAR
GEOLOGI , Soffian Hadi geolog, Basuki Hadimulyono geolog, kalau anda
mengetahui ada geolog yg dibayar lapindo UNTUK MELACURKAN ILMUNYA
laporkam polisi saja, jangan lapor Elshinta, sampai detik ini saya
pribadi posisi masih TANGAN DIATAS
#***#
-
geolog lain-2: Astaghfirullah hal adziim  Kalau bener memang spt
itu, alangkah rendahnya moralitas sejumlah ahli geologi dan orang
Lapindo itu. Kalau tidak benar spt itu, alangkah kejamnya tuduhan
broer Rudi tsb. Lepas dr benar-tidak-nya tuduhan tsb, mustinya broer
Rudi tdk perlu bicara terbuka mengurusi hal2 bayar-membayar dan saling
memanfaatkan tsb di media, ... tetapi lebih mengutamakan duduk bersama
membuka data menganalisa bersama para ahli geologi itu untuk saling
berkontribusi dalam mengatasi masalah semburan lumpur PURELY ON THE
BASIS OF SCIENTIFIC & TECHNICAL MATTERS Selama ini saya sbg
pengamat dr luar melihat bhw tim pak Rudi & Pak Triyana dkk tdk pernah
membuka dialog teknis saintifik dg sejumlah ahli geologi tsb secara
tuntas,.. tidak pernah mencoba untuk memanfaatkan 2nd-3rd opinion
untuk kondisi subsurface-nya. Aku ikut prihatin broer #**#
===
fyi ada yang sms sama saya
===
Rudi Rubiandi memberikan statement pd El Shinta bhw Lapindo membayar
sjumlah ahli geolgi untk mnglhkn issue menjd Bencana



On 12/14/06, Nur Darodjat <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

INI DARI ELSHINTA.COM


Lumpur Panas Diharapkan Tidak Langsung Diputuskan Bencana Alam


Dewi Anggrayni - Bogor, Tim Survensi Relief Well Lumpur Panas Lapindo
Brantas berharap kejadian lumpur panas tidak langsung diputuskan sebagai
bencana alam.

Demikian dikatakan Tim Survensi Relief Well Lumpur Lapindo Brantas, Rudi
Rubiandini di Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/12) siang ini. Ia menjelaskan,
untuk memutuskan lumpur panas Lapindo Brantas sebagai bencana atau bukan,
diperlukan hipotesa yang membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, dengan
melakukan proses relief well untuk menembus lubang pipa yang disebabkan oleh
Lapindo atau bukan.

Jika lubang tersebut tidak berhubungan dengan Lapindo, tandas Rudi
Rubinandini, maka barulah dapat dikatakan sebagai bencana alam. "Apabila
relief well sudah menembus lubang dan ternyata itu berhubungan, maka ini
adalah bencana yang disebabkan oleh lubang yang dimiliki oleh Lapindo. Namun
jika ternyata tidak, maka berhubungan dengan bencana alam," jelasnya.

"Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak sangat ditentukan oleh
selesainya relief well. Dan setelah itu baru dievaluasi oleh para geolog
yang bukan dari Lapindo dan bukan dibayar oleh lapindo tetapi Harus oleh
geolog independen. Jadi kalau memang pernyataan bencana alam nanti
dikeluarkan di akhir pekerjaan, maka itu jelas akan diterima oleh semua
orang," tandas  Rudi Rubiandini. (der)

-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 14, 2006 2:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [SPAM]Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini

maaf pak sekjen, apa tepatnya yg dinyatakan di elshinta?

salam,
syaiful

On 12/14/06, Ridwan Djamaluddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Rekan-rekan IAGI,
>
> Sehubungan dengan berita tentang pernyataan Dr. Rudi
> Rubiandini di Elshinta, saya sudah berbicara langsung
> dengan Dr. Rudi. Pada dasarnya Dr. Rudi menyesalkan
> terjadinya berita tersebut, karena beliau tidak bermaksud
> menyatakan hal kemudian tersebar itu. Berikut saya
> teruskan SMS dari Dr. Rudi untuk rekan-rekan geologis:
>
> "Saya mohon maaf bila ternyata pernyataan saya membuat
> marah teman-teman. Maksud saya: statement NATURAL DISASTER
> baru akan bisa dinyatakan setelah selesai dengan TUNTAS
> relief well dan dikaji oleh geolog independen bukan dari
> Lapindo atau yang dibayar Lapindo. Tapi maksud itu,
> pe

Re: [iagi-net-l] Mine Your Own Business

2006-12-14 Terurut Topik Prasiddha Hestu Narendra
Jadi inget kasus tambang rakyat di Bangka, nggak ada tuh protes getol dari 
asosiasi atau LSM lingkungan hidup dan coba memperkarakan masyarakat 
penambang liar tersebut. Padahal lingkungan jadi amburadul banyak danau2 
baru terbentuk tak beraturan.

Tapi saat kasus buyat..wa banyak tuh LSM terlibat protes
Kemudian saat LUSI mau dibuang ke laut, banyak LSM pada protes sampai 
menggerakkan nelayan2 pesisirtapi sekarang sepi-sepi saja.


At 10:17 PM 12/13/2006 -0800, you wrote:

Matur nuwun mas Daru. Saya sudah coba lihat pre
viewnya . . sangat menarik!

Bagaimana kalau IAGI order satu copy untuk referensi
internal (saya yakin mas Wirabudi bersedia untuk
"menyisihkan" sebagian "anggaran" departemennya)  bisa
juga kemudian diputer seperti layar tancep gratisan di
komunitas sendiri dengan mengundang pihak lain
(rekan-rekan LSM baik yang pro maupun yang anti
tambang). Kalau perlu bisa dilakukan dengan acara:
"bedah film" bukan untuk mengkritisi sisi artistiknya
tapi dari segi isi, manfaat dan pelajaran dibaliknya.

sTJ

--- Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Topik lain, dapat dari kawan………
>
>
>
> Saya belum melihat film-nya, tapi melihat ulasan-nya
> … sepertinya bagus
> sekali.
>
>
>
> Jadi ingat ……. 2 ­ 3 tahun lali IAGI ber-rencana
> bikin film ttg dunia
> pertambangan untuk sosialisasi ke “semua arah”, dan
> pernah mencoba minta
> sponsor dari IUGS…… adakah yang meneruskan upaya
> ini.
>
>
>
> Salam ­ Daru
>
>
>
> =
>
> From: Bosta Pratama [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, December 12, 2006 10:06 AM
> Subject: FW: Mine Your Own Business
>
>
>
> Bacaan menarik, semoga berguna.
>
>
>
> Salam, Bosta
>
>
>
>
>
>
>
>

> >>
>
> Mine Your Own Business - December 10, 2006
>
>
>
> Saat saya mendapat pemberitahan bahwa ada pemutaran
> filem dokumenter tentang
> suatu kegiatan 'anti-environmentalist', saya menjadi
> tertarik dan
> mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan yang juga
> disertai dengan acara
> diskusi dengan pembuat filemnya. Pada tanggal 23
> November 2006 saya hadir
> dalam pemutaran filem dokumenter "Mine Your Own
> Business" oleh Phelim
> McAleer dan Ann McElhinney
> (http://www.mineyourownbusiness.org/) di bioskop
> Paradiso, Northbridge, Perth.
>
> Saya merasa filem dokumenter tersebut tiba-tiba
> menjadi sesuatu yang harus
> ditonton oleh banyak kalangan di negeri saya. Meski
> tidak harus menyetujui
> apa-apa yang ditampilan, tapi jelas filem ini telah
> memaparkan kenyataan dan
> hidup masyarakat sekitar tambang yang nyatanya
> bertentangan dengan apa yang
> dihembuskan oleh sebagian environmentalist yang
> sebenarnya tidak hidup
> diantara mereka, dan kalaupun hidup diantara mereka
> (salah satu
> environmentalist filem tersebut), mereka hidup dalam
> kondisi hidup yang
> tidak sebanding. Isu pencemaran lingkungan,
> keindahan lingkungan asli, dan
> keinginan masyarakat untuk hidup apa adanya dengan
> alam telah dihembuskan
> oleh mereka untuk menentang kegiatan tambang di
> suatu daerah. Kemiskinan
> adalah gaya hidup (lifestyle) yang selayaknya
> dipertahankan.
>
> Namun sebaliknya, masyarakat yang hidup ditengah
> kemiskinan dan kemelaratan
> menghendaki perubahan dalam hidup mereka, salah satu
> yang sangat diharapkan
> adalah bekerja di tambang yang akan dibuka dengan
> pendapatan yang baik.
>
> Mc Aleer meliput kampanye Greenpeace untuk menutup
> tambang emas di
> pegununggan Transylvania di tahun 2000.  Liputan itu
> menngubah pandangannya
> terhadap kegiatan environmentalist.
>
> Dia coba membuat filem dokumenter dan mentelusuri
> sisi 'untold story'
> langsung dari lokasi di sekitar penambangan. Filem
> ini di mulai dari
> Rumania, di tambang Rosia Montana yang menghadapi
> masalah besar perizinan
> karena aktifitas sekelompok environmentalist yang
> mengusung isu pencemaran
> lingkungan. Dia mendapati Rosia Montana di Rumania
> sebagai sebuah desa yang
> sangat miskin, dengan 75% pengangguran, sanitasi dan
> air bersih yang
> terbatas dan orang sangat membutuhkan pekerjaan.
> Daerah ini telah menjadi
> kota tambang sejak jaman Romawi, tapi tambang milik
> negara terakhir tutup
> dan sekarang sebuah tambang Canada, Gabriel
> Resources, ingin mengambil-alih.
> Mereka berjanji menyediakan lapangan kerja,
> membangun kembali infra-struktur
> dan membersihkan pencemaran dari tambang lama.
>
> Gheorghe Lucian, seorang pemuda kampung dan
> pengangguran yang dulu bekerja
> di tambang setempat, ikut dengan Phelim sepanjang
> pembuatan filem pergi ke
> Madagaskar dan juga Chili. Banyak pernyatan yang
> cukup menyentuh dari
> penduduk setempat mengenai pergulatan hidup yang
> akrab dengan kemiskinan dan
> kemelaratan. Gheorghe mengemukakan: “Orang-orang
> tidak memiliki makanan
> untuk dimakan. Mereka tidak punya uang untuk membeli
> pakaian… Saya tahu apa
> yang saya inginkan ­ pekerjaan. Saya tahu apa arti
> kemiskin

[iagi-net-l] RE: [SPAM]Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini

2006-12-14 Terurut Topik Nur Darodjat
INI DARI ELSHINTA.COM


Lumpur Panas Diharapkan Tidak Langsung Diputuskan Bencana Alam


Dewi Anggrayni - Bogor, Tim Survensi Relief Well Lumpur Panas Lapindo
Brantas berharap kejadian lumpur panas tidak langsung diputuskan sebagai
bencana alam.

Demikian dikatakan Tim Survensi Relief Well Lumpur Lapindo Brantas, Rudi
Rubiandini di Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/12) siang ini. Ia menjelaskan,
untuk memutuskan lumpur panas Lapindo Brantas sebagai bencana atau bukan,
diperlukan hipotesa yang membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, dengan
melakukan proses relief well untuk menembus lubang pipa yang disebabkan oleh
Lapindo atau bukan.

Jika lubang tersebut tidak berhubungan dengan Lapindo, tandas Rudi
Rubinandini, maka barulah dapat dikatakan sebagai bencana alam. "Apabila
relief well sudah menembus lubang dan ternyata itu berhubungan, maka ini
adalah bencana yang disebabkan oleh lubang yang dimiliki oleh Lapindo. Namun
jika ternyata tidak, maka berhubungan dengan bencana alam," jelasnya.

"Oleh karena itu, bencana alam ataupun tidak sangat ditentukan oleh
selesainya relief well. Dan setelah itu baru dievaluasi oleh para geolog
yang bukan dari Lapindo dan bukan dibayar oleh lapindo tetapi Harus oleh
geolog independen. Jadi kalau memang pernyataan bencana alam nanti
dikeluarkan di akhir pekerjaan, maka itu jelas akan diterima oleh semua
orang," tandas  Rudi Rubiandini. (der)

-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 14, 2006 2:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [SPAM]Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini

maaf pak sekjen, apa tepatnya yg dinyatakan di elshinta?

salam,
syaiful

On 12/14/06, Ridwan Djamaluddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Rekan-rekan IAGI,
>
> Sehubungan dengan berita tentang pernyataan Dr. Rudi
> Rubiandini di Elshinta, saya sudah berbicara langsung
> dengan Dr. Rudi. Pada dasarnya Dr. Rudi menyesalkan
> terjadinya berita tersebut, karena beliau tidak bermaksud
> menyatakan hal kemudian tersebar itu. Berikut saya
> teruskan SMS dari Dr. Rudi untuk rekan-rekan geologis:
>
> "Saya mohon maaf bila ternyata pernyataan saya membuat
> marah teman-teman. Maksud saya: statement NATURAL DISASTER
> baru akan bisa dinyatakan setelah selesai dengan TUNTAS
> relief well dan dikaji oleh geolog independen bukan dari
> Lapindo atau yang dibayar Lapindo. Tapi maksud itu,
> pernyataannya yg keluar jadi memalukan.. Mohon maaf sekali
> lagi atas kesalahan saya."
>
> Dengan ini saya harap tak ada lagi salah faham antara
> kalangan geolog dan Dr. Rudi.
>
> Salam, R i d w a n
>
> -
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
> -  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>
>


-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http