Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Orinoco

2007-05-14 Terurut Topik yrsnki


> Noel

    Harapannya begitu (PTM lebih
bebas) , kenyataan-nya , tanay teman teman di PTM , boleh dikatakan jauh
dari bebas. Wong soal BBM saja masih menjadi tugas PTM kok.
Kan
mestinya BP - Hilir .
Kalau mau jelas tanya teman teman PTM

si-Abah.

___


   Mudah2an segala macem "kekurangan"
Venezuela, tidak akan menjadikan
> Pertamina - BPMIgas untuk
mencari alasan untuk tidak bisa/berani melakukan
> hal yang sama
dengan keberanian Venezuela ... karena sekarang (sejak
> Sep.2006
lalu) Pertamina sudah manjadi PT sendiri (tidak corporate lagi),
>
jadi semua bisa diatur sendiri tanpa "menunggu" restu dari
kamarintah ,
> nah
> tunggu apa lagi PTM ?  kini saatnya
menunjukkan kepiawaian -
> keprofesionalan
> anda 
monggo mas Min ...
> 
> 
> wass,
> 
> 
> 
> On 5/11/07, edison sembiring
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> "apaun
ceritanya mereka jauh lebih berani daripada
>> kita"
>>
>> --- Awang Harun Satyana
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> > Pak
Noor,
>> >
>> > Menarik, hanya akan
menimbulkan pertanyaan, kemana
>> > hilangnya harta dari
>> > alam tersebut ? Apakah dibawa oleh
>> >
perusahaan-perusahaan asing, atau
>> > habis dikorupsi oleh
pejabat2 Venezuela ?
>> >
>> > Salam,
>> > awang
>> >
>> > -Original
Message-
>> >
From: noor syarifuddin
>>
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> > Sent: Friday,
May 11, 2007 12:43 C++
>> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> > Subject: Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi
>> > Ladang Minyak Onorico
>> >
>>
>
From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
>> > Apa iya sekarang produksi Venezuela 3 juta BOPD ?
>> >
>> > Si - Abah
>> >
>> > Abah, ini yang menarik dari Venezuela
>>
> Produksi mereka memang sekitar 3 juta bopd. Ini
>> >
artinya kurang lebih 3
>> > kali produksi Indonesia
sekarang. Penduduk mereka
>> > kurang lebih hanya
>> > sekitar 28 juta saja (+/- 10% penduduk Indonesia).
>> > Namun demikian
>> > ternyata hasil produksi
minyak yang begitu melimpah
>> > tidak atau belum
>> > bisa mensejahterakan rakyatnya. Bayangkan produksi 3
>> > kali lipat, dan
>> > jumlah penduduk hanya
1/10 Indonesia itu artinya
>> > produksi per kapita per
>> > harinya sekitar 27 kali Indonesia tapi tingkat
>> > kemiskinan dan
>> > pengangguran tidak jauh
lebih baik dari Indonesia.
>> > Coba perhatikan data
>> > kecil dari Wikipedia berikut:
>> >
>> > - angka pengangguran : 9% (Indonesia
>> > 10.3%)
>> > - jumlah penduduk miskin
   : 37% (Indonesia
>> > (27%, mungkin
>> >
sekarang 35-40%)
>> > - angka inflasi   
  : 21 %
>> > (Indoensia 7-8% per
>> >
BPS, tapi mungkin riil sekitar 12-15%)
>> >
>>
> Jadi tidak hanya rakyat yang belum sejahtera, secara
>>
> politik dan
>> > ekonomi, Venezuela juga jauh
tertinggal dengan
>> > negara-negara berkembang
>> > lainnya. Inflasi rata-rata masih dua digit. Beberapa
>> > teman seprofesi
>> > yang saya kenal memilih
untuk "sementara tidak
>> > pulang" dulu ke
Caracas
>> > karena alasan politik dll.Termasuk diantaranya
akan
>> > adanya UU baru yang
>> > mengatur
bahwa anak yang lahir adalah anak negara,
>> > jadi orang
tua tidak
>> > punya hak lagi untuk membawa pergi jika orang
tuanya
>> > mau menjadi
>> > emigran. Hampir
semua ekspatriate yang bekerja di
>> > Caracas diberi
mobil
>> > yang "anti peluru" karena angka
penculikan anak
>> > cukup tinggi.
>> >
>> > Kalau yang pernah melihat di acara mingguannya
>> > Chavez "Allo president",
>> >
pasti teringat zaman orba dulu. Selama berjam-jam
>> >
Chavez siaran seorang
>> > diri di TV dan ngomong tanpa
henti tentang segala
>> > macam.
>> >
>> > Apakah setelah nasionalisasi semuanya akan berubah
>> > ...? kelihatannya
>> > terlalu dini
untuk menjawabnya. Tapi kalau melihat
>> > sejarah, maka
tidak
>> > mudah untuk membalik keadaan.
>>
>
>> >
>> > salam,
>> >
>> >   _
>> >
>> > The fish are
biting.
>> > Get
>> >
>>
> >
>>
ponsoredsearch_v2.php?o=US2140&cmp=Yahoo&ctv=Q107Tagline&s=Y&s2=EM&b=50>
>> > more visitors on your site using Yahoo! Search
>> > Marketing.
>> >
>>
>>
>>
>>
>>
Yahoo!
>> oneSearch: Finally, mobile search
>> that gives
answers, not web links.
>>
http://mobile.yahoo.com/mobileweb/onesearch?refer=1ONXIC
>>
>>
>>

>> Hot News!!!
>> CALL FOR PAPERS: send your abstract
by 30 March 2007 to
>> [EMAIL PROTECTED]
>> Joint
Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
>>
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
>> Bali Convention
Center, 13-16 November 2007
>>
>>

>> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email
to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
>> Pembayara

Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Onorico

2007-05-14 Terurut Topik yrsnki


>
  Noor

  Nah memang untuk mensejahterakan
rakyat , nasionalisasi "BELUM TENTU" akan mencapai sasaran.
Masih banyak faktor lain yang harus diperkuat dan di"revisi".
Salah satu-nya adalah sistim kontrak , agar si Investor jangan
kebanyakan "maling"-nya , karena kalau angka kemalingan harus
NOL , agaknya itu mah utopia.

si-Abah



From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
> Apa iya sekarang produksi Venezuela 3 juta BOPD ?
> 
> Si - Abah
> 
> 
> Abah, ini yang menarik
dari Venezuela
> Produksi mereka memang sekitar 3 juta bopd.
Ini artinya kurang lebih 3
> kali produksi Indonesia sekarang.
Penduduk mereka kurang lebih hanya
> sekitar 28 juta saja (+/- 10%
penduduk Indonesia). Namun demikian ternyata
> hasil produksi
minyak yang begitu melimpah tidak atau belum bisa
>
mensejahterakan rakyatnya. Bayangkan produksi 3 kali lipat, dan jumlah
> penduduk hanya 1/10 Indonesia itu artinya produksi per kapita per
harinya
> sekitar 27 kali Indonesia tapi tingkat kemiskinan dan
pengangguran tidak
> jauh lebih baik dari Indonesia. Coba
perhatikan data kecil dari Wikipedia
> berikut:
> 
> - angka pengangguran : 9% (Indonesia 10.3%)
> - jumlah penduduk miskin: 37% (Indonesia (27%,
mungkin
> sekarang 35-40%)
> - angka inflasi  
   : 21 % (Indoensia 7-8% per
> BPS, tapi mungkin riil
sekitar 12-15%)
> 
> Jadi tidak hanya rakyat yang belum
sejahtera, secara politik dan ekonomi,
> Venezuela juga jauh
tertinggal dengan negara-negara berkembang lainnya.
> Inflasi
rata-rata masih dua digit. Beberapa teman seprofesi yang saya
>
kenal memilih untuk "sementara tidak pulang" dulu ke Caracas
karena alasan
> politik dll.Termasuk diantaranya akan adanya UU
baru yang mengatur bahwa
> anak yang lahir adalah anak negara,
jadi orang tua tidak punya hak lagi
> untuk membawa pergi jika
orang tuanya mau menjadi emigran. Hampir semua
> ekspatriate yang
bekerja di Caracas diberi mobil yang "anti peluru" karena
> angka penculikan anak cukup tinggi.
> 
> Kalau yang
pernah melihat di acara mingguannya Chavez "Allo president",
> pasti teringat zaman orba dulu. Selama berjam-jam Chavez siaran
seorang
> diri di TV dan ngomong tanpa henti tentang segala
macam.
> 
> Apakah setelah nasionalisasi semuanya akan
berubah ...? kelihatannya
> terlalu dini untuk menjawabnya.
Tapi kalau melihat sejarah, maka tidak
> mudah untuk membalik
keadaan.
> 
> 
> salam,
> 
> 
> 
>

> We won't tell. Get more on shows you hate to love
> (and
love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.
>
http://tv.yahoo.com/collections/265


RE: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Onorico

2007-05-14 Terurut Topik yrsnki


> Yangkung

    Emang si OOM itu rada dableg
juga , tapi inget nggak waktu itu Armada VII kan sudah sampai di Lautu
China Selatan ?
Itu jaman dulu , masih ada USSR , BK juga mikir
apalagi sekarang cuma ada USA dan yang ada juga cuma SBY , jangan mikir
nasionalisasi aaakh.

Si-Abah.

__


   Pak Awang betul atawa tidak salah. Kalau
tentang nasionalisasi itu jelas
> bernafaskan politik dimana
konsekwensinya tidak main-main. Dulu sewaktu
> nasionalisasi oleh
Indonesia, yang dinasionalisasi adalah BPM, Shell yang
> milik
Belanda. Sedang Caltex dan Stanvac yang miliknya si Om tidak
>
nasionalisasi. Mungkin karena kita (baca Bung Karno) berani sama
Belanda
> tapi ngeper sama si Om. Nggak usah lama-lama, yang
kemarin itu soal Cepu,
> emangnya anu-nya si Om enggak turut
campur? Gimana Abah? Kita disini enak
> saja ngomong tapi
teman-teman kita banyak yang baru akan mengemukakan
> pendapat
saja sudah ragu, karena konsekwensi nya, either masuk kotak, kaki
> di-injak, atau dapur nggak ngasap, tapi ini ngomongan di warung
kopi
> lhooo. Buntutnya ya itu tadi, segala kebijakan di migas
adalah untuk
> kepentingan nusa dan bangsa sesuai dengan versi
pemerintah saat itu atau
> ini. Kalau bahasa geofisika-nya
kebijakan migas merupakan fungsi integral
> 1945-2008 dari UUD,
Presiden, Menteri, Dirjen,
>  Direktur, dt dimana t adalah waktu,
he .. he... he... Silahkan anak cucu,
> eyang punggungnya sudah
sakit jalan aja nggak tegak.. hef e nais wik n
> 
>  
Salam,
>   Yangkung
> 
> 
> 
>
Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
>

> v\:* {behavior:url(#default#VML);}  o\:*
{behavior:url(#default#VML);}
>  w\:*
{behavior:url(#default#VML);}  .shape
>
{behavior:url(#default#VML);}   
>
st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) }Saya pikir, kita
> harus menghormati semua kontrak (PSC dll) berjalan yang sudah
> ditandatangani kedua belah pihak. Bila tiba-tiba kontrak
berjalan
> ditinjau lagi bahkan diputuskan secara sepihak, tentu
ini akan
> menyalahi hukum bisnis. Nasionalisasi di Indonesia
seperti yang
> ditulis Yangkung terjadi sebelum era PSC yang
digulirkan tahun 1966.
> 
>   Nasionalisasi bisa saja
dilakukan, tetapi bukan untuk kontrak-kontrak
> sedang berjalan,
tetapi pada saat kontrak mau diperpanjang. Tak ada
> ketentuan
yang mengharuskan Negara memperpanjang kontrak dengan para
>
Kontraktor. Saya pernah terlibat di dalam proses-proses perpanjangan
> kontrak dari beberapa Kontraktor/ blok produksi di Indonesia, dan
bila
> ada indikasi bahwa kontraknya tak akan diperpanjang, maka
urusannya
> langsung G to G (Presiden negara anu bertemu dengan
Presiden RI). Nah,
> kalau kita merasa diri berdaulat, berani, dan
mampu, memutus kontrak
> mestinya bukan hal sulit dan melakukan
nasionalisasi. Tetapi, tetap
> sehabis kontrak itu selesai.
> 
>   Hanya pengalaman menunjukkan, kita selalu
memperpanjang kontrak
> blok-blok produksi bukan, selain Blok CPP
ex Caltex yang sekarang
> dioperasikan BOB Pertamina dan BSP.
> 
>   Mengelola kawasan Orinoco pun gak gampang. Walaupun
Pemerintah Venezuela
> menyebutnya extra-heavy oil, kita tahu
bahwa itu sebenarnya deposit tar
> sands-bitumen seperti yang di
Athabasca, Alaska (jadi ditambang dengan
> cara strip mined),
hanya yang di Venezuela tak seberat yang di Athabasca
> karena
yang di Orinoco tak separah athabasca biodegradasinya. Lagipula,
>
yang Orinoco lebih gampang diekstrak dibandingkan yang di Athabasca
> karena Venezuela ada di wilayah tropis sementara Athabasca
dikelilingi
> padang es. Yah, semoga yang dilakukan Chavez dan
Moralez tak akan
> menurunkan produksi lapangan extra-heavy oil
terbesar di dunia ini.
> 
>   Mestinya kita memang
berdaulat di negeri sendiri, tetapi kalau sudah
> terlanjur
mengundang investor, ya harus menghormati perjanjian kontrak
>
dong.
> 
>   Salam,
>   awang
> 
>

> 
>   -Original Message-
>
From:
Agus Hendratno [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, May
11, 2007 9:25 C++
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Onorico
> 
> Yangkung..dkk,
> 
> seyogyanya Pertamina
dan BPMIGAS saat ini harus berani begitu, karena
> komitment yang
ada di BPMIGAS dan Pertamina sudah OK, namun semua ini
> harus ada
dukungan politik yang KUAT. Posisi tawar kita sangat tinggi
>
masalah migas, tapi dukung politik ini yang masih setengah-setengah.
> 
> Semoga IPA yang akan berlangsung minggu depan dapat
mengambil moment
> ini dengan baik untuk merapatkan barisan makmum
dalam kegiatan bisnis
> migas yang sungguh-sungguh membumi untuk
bumi Indonesia. Sekalipun
> yang bermain asing, namun yang dapat
memperoleh "manfaat secara
> sungguh-sungguh" mestinya
juga masyarakat indonesia. walaah dalah..
> 
> 
>

> agus
> 
> basuki puspoputro
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
>   Anak-cucu
eyang banyak yang terkagum-kagum oleh tindakan Venezuela
> dalam
menasionalisasi prusahaan minyak internasional. Seingat eyang
>
tinda

RE: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Onorico

2007-05-14 Terurut Topik yrsnki


> Awang 

   Saya sependapat bahwa  sebagai
negara yang berdaulat tetapi berbudaya kita harus menghormati kontrak
(kesepakatan dua belah fihak). Tetapi yang jelas KKS`itupun selalu mencari
celah celah yang dapat dimanfaatkan agar "cost recovery"-nya
dapat sebesar mungkin. Hal yang telah menjadi "kehawatiran"
banyak fihak , sehingga ada yang menyimpulkan bahwa sistim PSC TIDAK tepat
lagi.
Tujuannya jelas agar uang yang sudah dikeluarkan oleh mereka
(walau bukan langsung berhubungan dengan operasi KKS bersangkutan) dapat
dikembalikan lagi.
Ini kan rahasia lagi dari sejak "jaman Nabi
Adam", nah memang BP Migas lah yang menjadi penjaga , agar hal ini
diminimalisir.

Saya juga berpendapat bahwa "berani"
harus disertai "modal" yang mumpuni.

Nasionalisasi
BUKAN cara yang tepat pada era sekarang.

Si-Abah.

___

   Saya pikir, kita harus menghormati semua kontrak (PSC
dll) berjalan yang
> sudah ditandatangani kedua belah pihak. Bila
tiba-tiba kontrak berjalan
> ditinjau lagi bahkan diputuskan
secara sepihak, tentu ini akan menyalahi
> hukum bisnis.
Nasionalisasi di Indonesia seperti yang ditulis Yangkung
> terjadi
sebelum era PSC yang digulirkan tahun 1966.
> 
>
Nasionalisasi bisa saja dilakukan, tetapi bukan untuk kontrak-kontrak
> sedang berjalan, tetapi pada saat kontrak mau diperpanjang. Tak
ada
> ketentuan yang mengharuskan Negara memperpanjang kontrak
dengan para
> Kontraktor. Saya pernah terlibat di dalam
proses-proses perpanjangan
> kontrak dari beberapa Kontraktor/
blok produksi di Indonesia, dan bila
> ada indikasi bahwa
kontraknya tak akan diperpanjang, maka urusannya
> langsung G to G
(Presiden negara anu bertemu dengan Presiden RI). Nah,
> kalau
kita merasa diri berdaulat, berani, dan mampu, memutus kontrak
>
mestinya bukan hal sulit dan melakukan nasionalisasi. Tetapi, tetap
> sehabis kontrak itu selesai.
> 
> Hanya pengalaman
menunjukkan, kita selalu memperpanjang kontrak
> blok-blok
produksi bukan, selain Blok CPP ex Caltex yang sekarang
>
dioperasikan BOB Pertamina dan BSP.
> 
> Mengelola kawasan
Orinoco pun gak gampang. Walaupun Pemerintah Venezuela
>
menyebutnya extra-heavy oil, kita tahu bahwa itu sebenarnya deposit tar
> sands-bitumen seperti yang di Athabasca, Alaska (jadi ditambang
dengan
> cara strip mined), hanya yang di Venezuela tak seberat
yang di Athabasca
> karena yang di Orinoco tak separah athabasca
biodegradasinya. Lagipula,
> yang Orinoco lebih gampang diekstrak
dibandingkan yang di Athabasca
> karena Venezuela ada di wilayah
tropis sementara Athabasca dikelilingi
> padang es. Yah, semoga
yang dilakukan Chavez dan Moralez tak akan
> menurunkan produksi
lapangan extra-heavy oil terbesar di dunia ini.
> 
>
Mestinya kita memang berdaulat di negeri sendiri, tetapi kalau sudah
> terlanjur mengundang investor, ya harus menghormati perjanjian
kontrak
> dong.
> 
> Salam,
> awang
> 
> 
> 
> -Original Message-
>
From: Agus Hendratno [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
Sent: Friday, May 11, 2007 9:25 C++
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak
Onorico
> 
> Yangkung..dkk,
> seyogyanya Pertamina
dan BPMIGAS saat ini harus berani begitu, karena
> komitment yang
ada di BPMIGAS dan Pertamina sudah OK, namun semua ini
> harus ada
dukungan politik yang KUAT. Posisi tawar kita sangat tinggi
>
masalah migas, tapi dukung politik ini yang masih setengah-setengah.
> Semoga IPA yang akan berlangsung minggu depan dapat mengambil
moment ini
> dengan baik untuk merapatkan barisan makmum dalam
kegiatan bisnis migas
> yang sungguh-sungguh membumi untuk bumi
Indonesia. Sekalipun yang
> bermain asing, namun yang dapat
memperoleh "manfaat secara
> sungguh-sungguh" mestinya
juga masyarakat indonesia. walaah dalah..
> 
> agus
> 
> basuki puspoputro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Anak-cucu eyang banyak yang terkagum-kagum oleh tindakan Venezuela
dalam
> menasionalisasi prusahaan minyak internasional. Seingat
eyang tindakan
> seperti itu sudah dilakukan oleh Indonesia hampir
50 tahun yang lalu.
> Bahwa sesudah nasionalisasi lalu amburadul
ya namanya kurang pengalaman.
> Dan bahwa keadaan sekarang begini,
ya itu soal lain. Maaf yankung cuma
> mengenang masa lalu saja
kok...
> 
> Yangkung
> 
> OK Taufik
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Venezuela Nasionalisasi
Ladang Minyak Onorico
> 
> 
> 
> JOSE --
Gerakan nasionalisasi yang digaungkan Venezuela akhirnya mulai
>
membuahkan hasil. Selasa (1/5) waktu setempat, pemerintah Hugo Chavez
> akhirnya resmi menguasai ladang minyak Oniroco sebuah ladang minyak
yang
> memiliki cadangan terbesar di dunia.
> "Ini
adalah nasionalisasi sejati dari sumber alam yang kita miliki,''
>
teriak Chavez dalam orasinya saat merayakan kemenangan nasionalisasi
> industri minyak terbesar kelima yang telah ditiupkan sejak
Februari
> lalu. Sebagai simbol kemenangan, ribuan pekerja
Venezuela menyerbu
> ladang-ladang minyak yang dioperasikan pihak
asing di negara itu.
> Chavez pun ter

[iagi-net-l] FW: [gl87] INFO: gea alumni gahering

2007-05-14 Terurut Topik Hasan Sidi
Numpang lewat ...



> -Original Message-
> From: poet cipoet [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> 
> mohon konfirmasi keikut sertaan saudara-saudari untuk mengikuti gea
> alumni gahering yang akan diadakan pada 9 juni 2007 di kampus tepatnya
> di selasar GKU Timur di bawah himpunan GEA.` pada acara itu akan ada
> bazaar barang-barang gea, nostalgia bersama teman-teman dan akan ada
> ramah tamah dengan prodi geologi. setelah acara di kampus akan
> dilanjutkan dengan acara ke lapangan di rancaupas ciwidey. nah di sini
> banyak acara yang tidak kalah menariknya. ada ramah tamah yang
> informal dan bisa ada acara kamping. tempat dilaksanakan di rancaupas
> sangat mendukung untuk acara keluarga juga karena fasilitas yang
> sangat baik.
> biaya kontribusi Rp 200rb
> untuk yang berada di luar kota,jika membutuhkan bantuan untuk booking
> hotel untuk keluarga, bisa di bantu karena saat weekend biasanya hotel
> di bandung penuh saat weekend.
> 
> mohon konfirmasi secepatnya ke :
> ichsan nurhakim (08562013059)
> ciputra (08179272704)
> 
> untuk pembayaran melalui rekening, dapat di kirim melalui rekening
> BCA cabang Puri Indah
>  no rekening 288.122.8159
>  atas nama Erliana Harjana
>  jika sudah mohon langsung konfirmasi ke kontak person
> 
> *nb: mohon bantuan teman-teman sekalian untuk menyebarkan berita ini
> kepada teman-teman sekalian yang masih sering berhubungan.
> 
> acara ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan kerjasama
> saudara-saudari sekalian.
> 
> konfirmasi paling lambat tanggal 4 juni 2007
> 
> 
> 


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Tanya Course Notenya Thomsen

2007-05-14 Terurut Topik Befriko Murdianto

Mbak Yuriza,

Pengalaman saya mesan buku di SEG gak begitu sulit, pesan saja via 
website-nya dan minta pakai kiriman khusus, biasanya 2-4 minggu sudah 
sampai. Saya biasanya minta dikirim ke alamat kantor, jadi tukang pos 
gampang nyari alamatnya.


bsm

At 07:39 AM 5/15/2007, you wrote:

Makasih banyak Leo,

Gimana caranya dapat buku 'Insight and Methods for 4D Reservoir Monitoring
and Characterization' karangan Rodney Calvert ?.
Buku ini ada di bookshopnya SEG. Tapi ngordernya kan susah tuh, apakah SEG
punya cabang di Jakarta atau Singapore ?.
Makasih Leo atas informasinya.

salam
yuriza





 "Leonard
 Lisapaly"
 <[EMAIL PROTECTED]  To
 jason.com>
cc
 05/14/2007 06:47
 PMSubject
   RE: [iagi-net-l] Tanya Course
   Notenya Thomsen
 Please respond to
 <[EMAIL PROTECTED]
   .id>









Mbak Yuriza,

Nanti besok saya tanya ke sekretariat IPA. Kalau gak ada, saya akan coba
usahakan untuk bisa dipinjamkan temporer.

Salam,
Leo

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, May 14, 2007 7:51 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Tanya Course Notenya Thomsen

Punten rekan . mau numpang nanya ke pak Leo Lisapaly..

Leo,

Masih punya SEG course notenya Anisotropy Thomsen waktu JKT-SEG 2006  itu
nggak ?.
Punyaku hilang euy . sedih banget euy  nggak tau ketinggalan dimana
.
Kalau mau beli lagi dimana ya yang bisa dapet cepet .  ?. Atau boleh
pinjam nggak, sebulan aja 
Apakah SEG buka kios di IPA exhibition ini ?.
Makasih atas sarannya 

salam
y

This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send 

[iagi-net-l] Load vs subsidence -- Re: [iagi-net-l] LuSi: Evolusi Rekayasa

2007-05-14 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ada kecenderungan pembebanan merupakan
Penyebab overflow/overtopping. , tentusaja selain subsidence atau
amblesan, gambar bisa dilihat diblog :)

Maksimum tinggi bendungan sudah melebihi batas daya dukung tanah
sehingga bendungan menjadi turun akibat bebannya sediri. Surface
expression mungkin sama, tetapi dibawah permukaan akan berbeda.

Perbedaan load dan subsidence ini bisa menjadi satu topik menarik

Salam dr JHCC

Rdp

On 5/15/07, Supardan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Lha iya cak, ide double cover dam itu kan mirip ide arek Suroboyo
alumnus ITS (pak Jaya) yang dulu pernah presentasi di depan Lapindo, IAGI
dan beberapa ahli mud vulcano Azerbaijan di Shangrilla - Surabaya
(2006). Hanya waktu itu temen2 geologi menyanggahnya, karena kondisi geologi
setempat (banyak retakan) memungkinkan *ditutup di sini - nyembur di sana
dst, dst*. Bahkan beberapa waktu yang lalu pak Jaya telah menguji-coba
idenya tersebut pada semburan kecil di rumah penduduk (masih dalam areal
dampak LUSI). Dengan menerapkan rumus Bernoulli, dia mengklaim bahwa
uji-cobanya tersebut *berhasil*.

Ataukah memang kita ini sulit untuk merubah mental kita dari *mental bangsa
terjajah*?

Wallahualam.

Wass.
Pardan - Jatim.


On 5/12/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Lumpur Sidoarjo: Evolusi Rekayasa Penanggulangan  – Pengabaian
> Ketidakpastian Bawah Permukaan
>
> Andang Bachtiar
> Arema – Geologist Merdeka
>
> Bekasi, 12 Mei 2007
>
> Berita di berbagai media hari ini (Sabtu 12 Mei 2007) menyebutkan bahwa
> berdasarkan ekspose di hadapan Presiden oleh Tim Jepang yang diendorse
> oleh para pejabat pengarah BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)
> maka akan dicoba terapkan teknologi ‘double cover dam” untuk
> mengurangi dan -kalau bisa- mematikan semburan Lumpur Sidoarjo yang sudah
> berlangsung hampir setahun lamanya. Jadi, setelah para ahli pemboran gagal
> (belum selesai) dengan snubbing unit, side-tracking, relief well 1 dan 2,
> kemudian para ahli fisika gagal (belum selesai) dengan bola-bola
> beton-nya, maka tibalah saatnya para ahli sipil-konstruksi dan  geoteknik
> mencoba dengan rekayasa penanggulangannya. Prinsip dasar rekayasanya
> sebenarnya persis sama dengan ide yang pernah dikemukakan oleh ahli
> geologi Arif Budiman di milis IAGINET Juli-Agustus 2006 yang lalu, dimana
> semburan lumpur akan diisolasi di luasan diameter semburannya dengan
> “pipa” berdiameter 50-meter (asumsi diameter semburan) yang
> mempunyai panjang (tinggi) lebih tinggi dari tinggi maksimum semburan yang
> pernah tercatat (25 meter?). Note: dalam detik.com disebutkan bahwa
> diameter dam (atau “pipa” dalam tulisan ini) adalah 120 meter
> dan tinggi dam (atau “pipa”) 40 meter. Diharapkan lumpur yang
> terkonsentrasi di kolom pipa tersebut akan dengan sendirinya menekan
> (“counter weight”: istilah Tim Jepang-nya) tenaga semburan
> dari bawah, sehingga mengurangi volume semburan dan kalau bisa bahkan
> mematikannya. Sementara itu dengan menerapkan rekayasa separasi gravitasi
> maka lumpur yang sudah ter”contain” di dalam pipa diameter 50
> meter tersebut akan dengan mudah dialirkan ke Kali Porong, dimana
> diharapkan hanya airnya yang mengalir (dengan beda relief tinggi
> pipa-ke-kali-porong 20 meter plus), sementara lumpur/padatannya akan
> tertinggal menekan tenaga semburan dari bawah. Mengapa perlu menunggu
> sampai Tim Jepang alias orang asing yang menceritakannya ke Presiden,
> sementara ide-ide dan konsep rekayasa serupa sudah beredar lama di
> kalangan para ahli Indonesia? Hal ini tidak terlepas dari tidak efektif
> dan tidak efisien-nya networking antara para professional, saintist,
> periset dan asosiasi profesi dengan para birokrat dan teknokrat pengambil
> kebijakan di Indonesia. Untuk membahas masalah tersebut diperlukan tulisan
> lain yang lebih panjang lebar dan menggugah, yang nampaknya bukan domain
> utama dari tulisan ini.
>
> Dari dalam ke permukaan
>
> Dari keseluruhan rangkaian evolusi rekayasa pemboran – fisika
> – konstruksi sipil untuk penanggulan semburan terlihat bahwa
> pendekatan saintifik-teknis berkembang (atau malah ter-reduksi) dari
> pendekatan bawah permukaan dalam (deep sub-surface), ke pendekatan bawah
> permukaan dangkal (shallow sub-surface), dan akhirnya (hanya) menggunakan
> pendekatan permukaan (surface). Apakah ribuan ahli rekayasa kebumian
> Indonesia sudah menyerah kepada “monster” di dalam bumi sana
> yang terus menerus menyemburkan lumpur, sehingga sekarang hanya berusaha
> coba-coba (trial-and-error) mengatasi efek permukaan dari semburannya itu
> saja? Saya amati dari berbagai pembicaraan di forum-forum ilmiah resmi
> maupun tidak resmi dan di milis-milis kaum professional kebumian bahwa
> sebenarnyalah ribuan orang pandai di negeri ini masih sangat-sangat
> perhatin (concern) dan berharap bisa berkontribusi dalam usaha
> penanggulangan semburan tersebut. Termasuk sebagian diantaranya yang
> menganalisis bahwa karena penyebab semburan tersebut adalah proses geologi
> (gempa, gerakan tek

Re: [iagi-net-l] LuSi: Evolusi Rekayasa

2007-05-14 Terurut Topik Supardan

Lha iya cak, ide double cover dam itu kan mirip ide arek Suroboyo
alumnus ITS (pak Jaya) yang dulu pernah presentasi di depan Lapindo, IAGI
dan beberapa ahli mud vulcano Azerbaijan di Shangrilla - Surabaya
(2006). Hanya waktu itu temen2 geologi menyanggahnya, karena kondisi geologi
setempat (banyak retakan) memungkinkan *ditutup di sini - nyembur di sana
dst, dst*. Bahkan beberapa waktu yang lalu pak Jaya telah menguji-coba
idenya tersebut pada semburan kecil di rumah penduduk (masih dalam areal
dampak LUSI). Dengan menerapkan rumus Bernoulli, dia mengklaim bahwa
uji-cobanya tersebut *berhasil*.

Ataukah memang kita ini sulit untuk merubah mental kita dari *mental bangsa
terjajah*?

Wallahualam.

Wass.
Pardan - Jatim.


On 5/12/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Lumpur Sidoarjo: Evolusi Rekayasa Penanggulangan  – Pengabaian
Ketidakpastian Bawah Permukaan

Andang Bachtiar
Arema – Geologist Merdeka

Bekasi, 12 Mei 2007

Berita di berbagai media hari ini (Sabtu 12 Mei 2007) menyebutkan bahwa
berdasarkan ekspose di hadapan Presiden oleh Tim Jepang yang diendorse
oleh para pejabat pengarah BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)
maka akan dicoba terapkan teknologi ‘double cover dam” untuk
mengurangi dan -kalau bisa- mematikan semburan Lumpur Sidoarjo yang sudah
berlangsung hampir setahun lamanya. Jadi, setelah para ahli pemboran gagal
(belum selesai) dengan snubbing unit, side-tracking, relief well 1 dan 2,
kemudian para ahli fisika gagal (belum selesai) dengan bola-bola
beton-nya, maka tibalah saatnya para ahli sipil-konstruksi dan  geoteknik
mencoba dengan rekayasa penanggulangannya. Prinsip dasar rekayasanya
sebenarnya persis sama dengan ide yang pernah dikemukakan oleh ahli
geologi Arif Budiman di milis IAGINET Juli-Agustus 2006 yang lalu, dimana
semburan lumpur akan diisolasi di luasan diameter semburannya dengan
“pipa” berdiameter 50-meter (asumsi diameter semburan) yang
mempunyai panjang (tinggi) lebih tinggi dari tinggi maksimum semburan yang
pernah tercatat (25 meter?). Note: dalam detik.com disebutkan bahwa
diameter dam (atau “pipa” dalam tulisan ini) adalah 120 meter
dan tinggi dam (atau “pipa”) 40 meter. Diharapkan lumpur yang
terkonsentrasi di kolom pipa tersebut akan dengan sendirinya menekan
(“counter weight”: istilah Tim Jepang-nya) tenaga semburan
dari bawah, sehingga mengurangi volume semburan dan kalau bisa bahkan
mematikannya. Sementara itu dengan menerapkan rekayasa separasi gravitasi
maka lumpur yang sudah ter”contain” di dalam pipa diameter 50
meter tersebut akan dengan mudah dialirkan ke Kali Porong, dimana
diharapkan hanya airnya yang mengalir (dengan beda relief tinggi
pipa-ke-kali-porong 20 meter plus), sementara lumpur/padatannya akan
tertinggal menekan tenaga semburan dari bawah. Mengapa perlu menunggu
sampai Tim Jepang alias orang asing yang menceritakannya ke Presiden,
sementara ide-ide dan konsep rekayasa serupa sudah beredar lama di
kalangan para ahli Indonesia? Hal ini tidak terlepas dari tidak efektif
dan tidak efisien-nya networking antara para professional, saintist,
periset dan asosiasi profesi dengan para birokrat dan teknokrat pengambil
kebijakan di Indonesia. Untuk membahas masalah tersebut diperlukan tulisan
lain yang lebih panjang lebar dan menggugah, yang nampaknya bukan domain
utama dari tulisan ini.

Dari dalam ke permukaan

Dari keseluruhan rangkaian evolusi rekayasa pemboran – fisika
– konstruksi sipil untuk penanggulan semburan terlihat bahwa
pendekatan saintifik-teknis berkembang (atau malah ter-reduksi) dari
pendekatan bawah permukaan dalam (deep sub-surface), ke pendekatan bawah
permukaan dangkal (shallow sub-surface), dan akhirnya (hanya) menggunakan
pendekatan permukaan (surface). Apakah ribuan ahli rekayasa kebumian
Indonesia sudah menyerah kepada “monster” di dalam bumi sana
yang terus menerus menyemburkan lumpur, sehingga sekarang hanya berusaha
coba-coba (trial-and-error) mengatasi efek permukaan dari semburannya itu
saja? Saya amati dari berbagai pembicaraan di forum-forum ilmiah resmi
maupun tidak resmi dan di milis-milis kaum professional kebumian bahwa
sebenarnyalah ribuan orang pandai di negeri ini masih sangat-sangat
perhatin (concern) dan berharap bisa berkontribusi dalam usaha
penanggulangan semburan tersebut. Termasuk sebagian diantaranya yang
menganalisis bahwa karena penyebab semburan tersebut adalah proses geologi
(gempa, gerakan tektonik lateral yang sudah matang memicu mud diapir
menjadi mud-volcano dan juga karena proses hidrotermal) dan karena
sekarang semburan lumpur sudah menjadi mud-volcano, maka tak ada lagi yang
bisa dilakukan untuk mematikannya. Sayangnya informasi teknis-saintifik
tentang data awal, data monitoring, dan operasi penanggulangan semburan
tidak tersedia untuk diakses secara public seperti pada umumnya di
kasus-kasus bencana gempa, tsunami, dan banjir. Mungkin karena Lumpur
Sidoarjo ini sejak awalnya sudah menjadi masalah bisnis-hukum-politik,
maka bagi beberapa pihak pengungkapan data teknis-sa

RE: [iagi-net-l] Tanya Course Notenya Thomsen

2007-05-14 Terurut Topik Yuriza . NOOR
Makasih banyak Leo,

Gimana caranya dapat buku 'Insight and Methods for 4D Reservoir Monitoring
and Characterization' karangan Rodney Calvert ?.
Buku ini ada di bookshopnya SEG. Tapi ngordernya kan susah tuh, apakah SEG
punya cabang di Jakarta atau Singapore ?.
Makasih Leo atas informasinya.

salam
yuriza




   
 "Leonard  
 Lisapaly" 
 <[EMAIL PROTECTED]  To 
 jason.com>   
cc 
 05/14/2007 06:47  
 PMSubject 
   RE: [iagi-net-l] Tanya Course   
   Notenya Thomsen 
 Please respond to 
 <[EMAIL PROTECTED] 
   .id>
   
   
   






Mbak Yuriza,

Nanti besok saya tanya ke sekretariat IPA. Kalau gak ada, saya akan coba
usahakan untuk bisa dipinjamkan temporer.

Salam,
Leo

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, May 14, 2007 7:51 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Tanya Course Notenya Thomsen

Punten rekan . mau numpang nanya ke pak Leo Lisapaly..

Leo,

Masih punya SEG course notenya Anisotropy Thomsen waktu JKT-SEG 2006  itu
nggak ?.
Punyaku hilang euy . sedih banget euy  nggak tau ketinggalan dimana
.
Kalau mau beli lagi dimana ya yang bisa dapet cepet .  ?. Atau boleh
pinjam nggak, sebulan aja 
Apakah SEG buka kios di IPA exhibition ini ?.
Makasih atas sarannya 

salam
y

This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



Re: [iagi-net-l] Re: Signature bonus dalam KKS

2007-05-14 Terurut Topik sanggam hutabarat
Q
  enggak ada rahasia koq! kira2 untuk ganti transport soalnya di sini 
transportasi enggak gampang..jelas kan?
   
  salam
  shb
  --

oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Wah kalau soal signatur bonusnya Aramco itu mah rahasia dapurnya bang 
Sanggam.he he 
  Yang ngasi signature bonus kan yang butuhjadi percayalah masih banyak 
yang butuh explo di Indonesia
   
  Cheers
  O'

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Ki kalo sign bonus dikasi siapa yg mau masuk kumpeni anyar itu wah
siip lah. Btw sign-in bonus ke aramco brapa ya ki ?
Kalau kumpi yang masuk negeri dia malah bayar. Bukannya mesti kita
kasi bonus karena percaya ama negeri itu ?
Kalau kumpeni dikasi bonus . Hwasyikk  Horotoyoh, siapa yg
harus ngasih bonus  :)

Rdp

On 5/13/07, oki musakti wrote:
> David Beckham dapat signature bonus jutaan dollar karena sudah berkenan
> pindah ke LA Galaxy. Perkara musim depan dia samasekali gak main karena
> pahanya sengkle, bukan masalah lagi. Toh signature bonusnya sudah di
> kantong.
>
> Kalau suatu saat Tiger wood diundang main bersama di monthly Exploration
> golf turnament, hampir pasti beliau juga akan minta appearance (sama dengan
> signature) bonus meskipun mainnya cuma 9 hole karena keburu sakit perut
> akibat sarapan nasi goreng sebelum tee off (atau karena kalah tarohan he he
> he).
>
> Banyak oil (dan mungkin juga mineral) co yang sekarang juga memberikan
> signature bonus sebagai pemanis agar GG/RE yang sedang jadi target rekrutmen
> berkenan bergabung. Perkara setelah itu pegawai ybs ternyata gak
> perform,...bukan masalah...
>
> Dalam contoh KPS, signature bonus adalah satu-satnuya (atau cuma salah
> satu) dari guaranteed income yang akan diterima negara regardless atas
> performance perusahaan tsb dikemudian hari. Kalau DMO atau production split
> kan mengasumsikan bahwa explorasinya sukses dan bloknya berproduksi.
>
> Dalam evaluasi, signature bonus pastilah hanya salah satu kriteria yang
> dipakai dalam penentuan pemenang suatu blok atau TSC bersama
> komitmen-komitmen lainnya.
>
> Kalau Tiger Wood disuruh milih main di US master atau di explorationist
> golf dengan tawaran signature bonus yang jut-jut an, saya yakin dia pasti
> pilih US master. Bukan apa-apa, soalnya kalau main disini, takut bersaing
> lawan abah Yanto..he he he
>
> Sorry, gak ilmiah...sekedar mengisi waktu dihari minggu.
> Cheers
> Oki
>
> Ariadi Subandrio wrote:
> Hampir pada semua negara yang menawarkan bloknya mensyaratkan adanya
> signature bonus. Namun, rasa2nya hanya Indonesia yang mensyaratkan besaran
> SB ini dalam peraturan (yakni MINIMUM sejuta dolar). Biasanya orang
> memberikan signature bonus atas dasar kematangan daerah kaitannya dengan
> keberadaan dan kualitas data dalam area yang ditawarkan. Nah, kompensasi
> atas data yang ada termasuk data survey umum (spec survey) yang dilakukan
> oleh migas sebagai pelayanan pemerintah thd blok yang ditawarkan diapresiasi
> oleh penawar dengan signature bonus ini.
>
> Jadi kalau akhir-akhir ini ada 50an kontrak baru dengan masing2 katakanlah
> spend signature bonus sejuta dolar, ada 50an juta dolar dapat di-generate
> untuk pengadaan/perbaikan data untuk membuat ketertarikan blok-blok baru.
> Sayangnya mekanisme/aliran keuangannya gak seperti itu.. jadi ya ngasal
> aja.
>
> yang luar biasa adalah signature bonus pada blok2 KSO Pertamina, gak
> ngarti kita dasar itungannya.
>
> lam-salam,
> ar-.
>
>
>
> Rovicky Dwi Putrohari wrote:
> Aturan/kesepakatan pengerjaan eksplorasi dan eksploitasi migas dari
> sebuah blok atau area eksplorasi dimuat dalam KKS (Kontrak Kerja
> Sama). Di Indonesia kontraknya sendiri bisa berbentuk PSC, TAC
> (dahulu) maupun JOB. Dalam setiap penanda tanganan kontrak ini sering
> kali ada "signature bonus".
>
> Apa sih fungsi dan tujuan dari "signature bonus" dalam penandatanganan
> kontrak KKS ?
> Adakah yang tahu cerita dibelakang signature bonus ini, berapa
> besarnya dan ditentukan siapa ?
>
> Trims
>
> RDP
>
>
> -
> Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
> Check out new cars at Yahoo! Autos.
>
>
> -
> Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
> Play Sims Stories at Yahoo! Games.


-- 
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan A

Re: [iagi-net-l] Kriteria penempatan sumur horizontal

2007-05-14 Terurut Topik kartiko samodro

Mas

kalau  airnya memang berasal dari reservoir tersebut  bisa diketahui dengan
membandingkan perforasi interval dan hasil perforasi intial (gwr atau
owrnya) selama awal produksi.
Misalnya kalau perforasi intervalnya jauh dari kontak / transisi zone tapi
perforasi awal menghasilkan jumlah air yang signifikan dibandingkan
gas/oilnya (gwr /owr rendah) , berarti di reservoir tersebut memang banyak
air bergeraknya.
Hal ini bisa diperkirakan dari log analysis, petrophysic dan data produksi
dari sumur sekitarnya sebelum melakukan rencana untuk pemboran horisontal.

kalau airnya berasal dari water rise biasanya membutuhkan waktu yang lebih
lama ( berhubungan dengan permeability vertikal dan kekuatan akuifernya),
dan bisa dilakukan dengan pengukuran rst, chfrt untuk mengukur besarnya
water rise tersebut berdasarkan waktu.

mungkin membantu ?

On 5/14/07, Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Wah, tambah menarik diskusinya terima kasih untuk semuanya.
Ada satu hal yang masih mengganjal tentang masalah air yang keluar pada
saat produksi (water coning?). Menurut saya ada dua hal yang yang
menyebabkan adanya water coning, yaitu :
1. Water coning adalah air yang masuk dari water leg (SW mendekati 100%
dengan asumsi semua parameter bagus) yang masuk kedalam zona minyak dengan
saturasi hidrokarbon yang tinggi.

2. Water coning (apakah tepat istilahnya?water cut?) yang berasal memang
dari zona dimana hidrocarbon diproduksi yang kita kita kenal sebagai movable
water dimana Swnya mungkin tidak terlalu besar tapi masih ada hidrokabonnya.


Pertanyaan saya, masih adakah pendekatan secara petrophyisics untuk
menentukan lokasi drilling horizontal sectionya?

saya coba coba menggunakan pendekatan konsep BulkVolumeWater (BVW) dengan
crossplot buckle plot dimana pada angka kisaran BWV tertentu (tergantung
particle size dan jenis facies kalo di limestone), air yang terikat dalam
pori batuan merupakan air yang irreducible sehingga tidak akan terproduksi
ke atas. Sayangnya zona ini Swirr ini sangat tipis dibandingkan dengan
transition zone dimana minyak dan airnya ada bersama sama di satu tempat.

Ada yang bisa menambahkan lagi?


 On 5/13/07, Adi Trianto <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
>
> Sedikit tambahan,
> Bbrp field besar di offshore saudi (nothern field), spt Zulf, Safaniya
> dan Marjan, untuk reservoir yang ada gas cap/secondary gas cap, untuk
> geosteering welldesignnya sekitar 10 ft TVD dibawah GOC (tebal reservoir
> rata2 sekitar 25-35 ft). Brrp field di onshore, terutama untuk PWI wells di
> reservoir karbonat Arab A, Arab B, Arab C dan Arab D ntuk  wellplacement
> sekitar 35-40 ft TVD diatas zone TAR, ini berdasarkan dari engineering
> calculation.
>
> Adi
>
>
>
> On 5/13/07, oki musakti <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> >
> > Shofi,
> > Tergantung hasil dynamic modeling seperti penentuan drive nya apa,
> > berapa rate sedotannya dll. Kalau kuatir water coning ya ditaruh agak
> > diatas, kalau kuatir gas ya turun agak kebawah. Kalau di dekat OWC ada tar
> > mat, ya ditaruh persih diatasnya juga gak masalah.In short gak ada
> > rule of thumb yang bisa dipakai dalam semua keadaan.
> >
> > Cheers
> > Oki
> >
> >
> >
> > *Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
> >
> > rekans,
> > barangkali ada yang mau share tentang kriteria penempatan posisi sumur
> > horizontal terhadap kedudukan GOC and OWC. Kalo sumur tersebut memiliki
> > kedua jenis kontak tersebut, kriteria apakah yang dipakai untuk menempatkan
> > posisi sumur horizontalnya, misal :
> > 1. untuk sumur minyak, apakah sumur horizontal harus berada di tengah
> > tengah antara OWC dan GOCnya? apakah tidak mendekati salah satu kontaknya?
> > kriteria apa yang dipakai untuk itu.
> > 2. konsekuensi apakah yang harus ditanggung dengan penempatan sumur
> > tersebut diatas. Apakah kalo dekat dengan OWC akan terjadi water coning yang
> > cepat? apakah kalo dekat dengan GOC akan terjadi penurunan produksi
> > minyaknya? dsb dsb ..
> > 3. bagaimana kita tahu drive mechanism suatu sumur apakah itu water
> > drive  atau gas cap drive atau solution? apakah ada hubunganya dengan
> > penempatan sumur orizontalnya?
> >
> >
> > terima kasih sebelumnya.
> >
> >
> > salam
> >
> > shofi
> >
> >
> >
> >
> >  --
> > Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top 
pickson Yahoo! TV.
> >
> >
>


--
Salam hangat

Shofi


RE: [iagi-net-l] Tanya Course Notenya Thomsen

2007-05-14 Terurut Topik Leonard Lisapaly


Mbak Yuriza,

Nanti besok saya tanya ke sekretariat IPA. Kalau gak ada, saya akan coba
usahakan untuk bisa dipinjamkan temporer.

Salam,
Leo

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, May 14, 2007 7:51 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Tanya Course Notenya Thomsen

Punten rekan . mau numpang nanya ke pak Leo Lisapaly..

Leo,

Masih punya SEG course notenya Anisotropy Thomsen waktu JKT-SEG 2006  itu
nggak ?.
Punyaku hilang euy . sedih banget euy  nggak tau ketinggalan dimana
.
Kalau mau beli lagi dimana ya yang bisa dapet cepet .  ?. Atau boleh
pinjam nggak, sebulan aja 
Apakah SEG buka kios di IPA exhibition ini ?.
Makasih atas sarannya 

salam
y

This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] RE: batu mulia indonesia

2007-05-14 Terurut Topik miko
Dear Monthy,
Referensi cepat bisa dilihat dan dipelajari dari 24 jenis batumulia Indonesia 
yang sudah terbit di prangko RI periode 1997-2OO1 (23 jenis koleksi Serambi 
Batumulia Bnd).

Ringkasnya saya berikan daftar berikut : 1.Opal Banten 2. Krisopras Garut 3. 
Krisokola kuarsa Halmahera Selatan /Bacan 4. Batu tembaga Garut/Bacan 5.Batu 
pancawarna Garut/Bacan 6. Heliotrope Gombong (hijau bercak merah =nogo suwi) 
7.Biduri Tawon (silicified Coral) Jambi 8. Java Jade (giok Jawa) Banjarnegara 
9. Carnelian Pacitan 10. Banded Agate Banten 11. Chalcedony 
Pacitan/Banten/Kalsel 12. Black Obsidian Garut 13. Fosil kayu (banyak ragam) 
Banten/Garut 14. Jasper (banyak ragam), dan banyak lagi lainnya.

Silahkan ke Bandung (saya masih di Denpasar-Yogya sampai tgl 18).

Salam,  mang Okim   
Sent from my BlackBerry® wireless device

-Original Message-
From: monthy rosselini <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Mon, 14 May 2007 06:49:32 
To:[EMAIL PROTECTED]
Subject: batu mulia indonesia


Selamat siang pak miko,saya mahasiswi dari jakarta,Universitas Indonusa 
Esa Unggul yg pernah datang ke GEM AFIA waktu lalu, infoemasi yang saya dapat 
dari karya tulis pak miko sangat bermanfaat bagi kelangsungan Tugas Akhir 
saya,  sekarang saya sudah masuk tahap pendesainan produk 
perhiasan,  dan saya membutuhkan informasi mengenai batumulia 
indonesia.  yang ingin saya tanya kan, dari sekian 
banyak batumulia yang dimiliki Indonesia,batu apa yang memiliki kualitas paling 
baik dan potensi yang paling banyak di Indonesia??kalau dari urutan 12 teratas 
kira-kira batu apa saja itu pak??karena saya akan membuat 12 perhiasan khusus 
dengan 12 batumulia indonesia yang berbeda.dan dimana 
saya bisa dapatkan informasi mengenai batu tersebut,apa di GEM AFIA Bandung 
saya masih bisa mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai jenis-jenis batu 
mulia,terima kasih pak miko,saya tunggu dan harapkan balasan dari
 bapak     -monthy- Send instant 
messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


RE: [iagi-net-l] Kriteria penempatan sumur horizontal

2007-05-14 Terurut Topik Doddy Suryanto
Bagaimana kalo dihitung movable hydrocarbon saturationnya dulu? 

Dengan mengetahui saturasi air di invaded zone, yang biasanya digunakan
untuk memperkirakan jumlah HC yang di-flush selama proses invasi,
mungkin bisa dihitung movable hydrocarbon saturationnya.

 

-ds-

 



From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, May 14, 2007 8:00 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kriteria penempatan sumur horizontal

 

Wah, tambah menarik diskusinya terima kasih untuk semuanya.

Ada satu hal yang masih mengganjal tentang masalah air yang keluar pada
saat produksi (water coning?). Menurut saya ada dua hal yang yang
menyebabkan adanya water coning, yaitu :

1. Water coning adalah air yang masuk dari water leg (SW mendekati 100%
dengan asumsi semua parameter bagus) yang masuk kedalam zona minyak
dengan saturasi hidrokarbon yang tinggi.

 

2. Water coning (apakah tepat istilahnya?water cut?) yang berasal memang
dari zona dimana hidrocarbon diproduksi yang kita kita kenal sebagai
movable water dimana Swnya mungkin tidak terlalu besar tapi masih ada
hidrokabonnya. 

 

Pertanyaan saya, masih adakah pendekatan secara petrophyisics untuk
menentukan lokasi drilling horizontal sectionya?

 

saya coba coba menggunakan pendekatan konsep BulkVolumeWater (BVW)
dengan crossplot buckle plot dimana pada angka kisaran BWV tertentu
(tergantung particle size dan jenis facies kalo di limestone), air yang
terikat dalam pori batuan merupakan air yang irreducible sehingga tidak
akan terproduksi ke atas. Sayangnya zona ini Swirr ini sangat tipis
dibandingkan dengan transition zone dimana minyak dan airnya ada bersama
sama di satu tempat. 

 

Ada yang bisa menambahkan lagi? 

 

On 5/13/07, Adi Trianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

Sedikit tambahan,

Bbrp field besar di offshore saudi (nothern field), spt Zulf, Safaniya
dan Marjan, untuk reservoir yang ada gas cap/secondary gas cap, untuk
geosteering welldesignnya sekitar 10 ft TVD dibawah GOC (tebal reservoir
rata2 sekitar 25-35 ft). Brrp field di onshore, terutama untuk PWI wells
di reservoir karbonat Arab A, Arab B, Arab C dan Arab D ntuk
wellplacement sekitar 35-40 ft TVD diatas zone TAR, ini berdasarkan dari
engineering calculation. 

 

Adi



 

On 5/13/07, oki musakti <[EMAIL PROTECTED] > wrote: 

Shofi,

Tergantung hasil dynamic modeling seperti penentuan drive nya apa,
berapa rate sedotannya dll. Kalau kuatir water coning ya ditaruh agak
diatas, kalau kuatir gas ya turun agak kebawah. Kalau di dekat OWC ada
tar mat, ya ditaruh persih diatasnya juga gak masalah.In short gak ada
rule of thumb yang bisa dipakai dalam semua keadaan.

 

Cheers

Oki

 



Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

rekans,

barangkali ada yang mau share tentang kriteria penempatan posisi
sumur horizontal terhadap kedudukan GOC and OWC. Kalo sumur tersebut
memiliki kedua jenis kontak tersebut, kriteria apakah yang dipakai untuk
menempatkan posisi sumur horizontalnya, misal : 

1. untuk sumur minyak, apakah sumur horizontal harus berada di
tengah tengah antara OWC dan GOCnya? apakah tidak mendekati salah satu
kontaknya? kriteria apa yang dipakai untuk itu.

2. konsekuensi apakah yang harus ditanggung dengan penempatan
sumur tersebut diatas. Apakah kalo dekat dengan OWC akan terjadi water
coning yang cepat? apakah kalo dekat dengan GOC akan terjadi penurunan
produksi minyaknya? dsb dsb .. 

3. bagaimana kita tahu drive mechanism suatu sumur apakah itu
water drive  atau gas cap drive atau solution? apakah ada hubunganya
dengan penempatan sumur orizontalnya?

 

 

terima kasih sebelumnya.

 

 

salam

 

shofi


 

 



Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks
  on Yahoo! TV. 








-- 
Salam hangat

Shofi