Re: [iagi-net-l] PP No.2/ 2008
Salam, Apa yang P.Ndaru bilang itu banyak benernya. Kami yang berkutat ditambang agak risih membaca artikel yang ada di Kompas hari ini (kebetulan saya baca). Tambang nggak melulu ngrusak hutan, kami tetap ada usaha untuk memperbaiki hasil galian-galian kami yang membuat bumi bopeng-bopeng. Apa JATAM ini ndak tahu kalo sudah banyak perusahaan tambang yang memperoleh ISO14001 (Environment). Ya...mungkin JATAM hanya bermain di area tambangnya pak Haji (=KP lokal yang seenak udel-e dewe) ndak pernah bermain di perusahaan berstatus PKP2B. Iya... itulah... :-) .:WA:. wahyudi.adhiutomo[at]borneo-indobara.com kirimsuratkeyudi[at]gmail.com - Original Message - From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 21, 2008 6:54 PM Subject: Re: [iagi-net-l] PP No.2/ 2008 pak ndaru, kalo isunya 'hutan', apakah memungkinkan 'mendekati' LSM yg bergerak di bidang hutan ini? tentunya mereka punya info yg lebih bisa dipercaya. yg saya maksud, CIFOR di mbogor adalah -katanya- LSM terbesar yg bergerak di bidang hutan. kalo jatam alias jaringan advokasi tambang, 'kan mereka memang dilahirkan utk mengurusi soal 'tambang' ini, jadi isu hutan tentunya hanyalah satu bagian saja (mereka bisa angkat isu lain: penduduk lokal sbg korban, dsb). maaf, nggak bisa membantu banyak. salam, syaiful 2008/2/21 Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED]: Rekan2, Di bawah sana Opini di Kompas hari ini ttg PP No.2/ 2008 yang banyak disikapi negative oleh kawan-kawan LSM. Di luar esensi PP No.2/ 2008, tulisan di bawah terasa sekali menohok dan menjadikan pertambangan sebagai terdakwa utama perusakan/ kerusakan hutan baik hutan lindung maupun hutan produksi. ... Dan sudah berulang-ulang kawan2 yg aktif di pertambangan (sampai bosan..) menanggapi isu beginian kenapa tidak dilakukan penelitian rinci ttg penyebab kerusakan hutan kita ini.??. Sekitar awal 2000-an sebenarnyalah ada institusi yg sudah lakukan investigasi ini (lupa namanya... ada-kah yg ingat?) dan sector pertambangan hanya-lah menyumbang 0.1% (cmiiw). Dan ...semua yg diulas di tulisan itu ttg pertambangan adalah sisi negative-nya saja - tidak pernah (sangat sedikit) diulas bahwa kehidupan kita ini berjalan karena ditopang oleh produksi tambang (mobil, rumah, computer . lanjutin sendiri please.aku sering kehabisan energi nggedebus begini saking berulang-ulangnya). Bahkan pasokan batubara seret karena cuaca -pun . terpaksa listrik Jakarta - Banten padam bbrp jam kemarin (lihat Kompas hari ini). Kayaknya kita memang perlu orang-orang dan semangat militant kayak LSM-LSM ini untuk menandingi propaganda negative ttg tambang. Salam - Daru PS: tidak menganggap bahwa semua kegiatan pertambangan telah dilakukan dengan baik... Hutan Lindung dan Masyarakat Kamis, 21 Februari 2008 | 02:36 WIB Siti Maemunah Pelaku pertambangan kembali mendapat keistimewaan. Mereka boleh mengubah hutan lindung dan hutan produksi menjadi kawasan tambang terbuka hanya dengan menyewa Rp 300 per meter. Fungsi lindung dan penyangga kehidupan kawasan hutan harganya lebih murah dari sepotong pisang goreng. Di tengah keprihatinan bencana banjir dan longsor di musim hujan, 4 Februari lalu, Presiden SBY mengeluarkan PP No 2 Tahun 2008. PP ini mengatur jenis dan tarif penerimaan negara bukan pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang berlaku pada Departemen Kehutanan. Seharga pisang goreng PP ini memungkinkan perusahaan tambang mengubah kawasan hutan lindung dan hutan produksi menjadi kawasan tambang skala besar hanya dengan membayar Rp 1,8 juta-Rp 3 juta per hektar. Lebih murah lagi untuk tambang minyak dan gas, panas bumi, jaringan telekomunikasi, repeater telekomunikasi, stasiun pemancar radio, stasiun relai televisi, tenaga listrik, instalasi teknologi energi terbarukan, instalasi air, dan jalan tol. Tarif untuk semua itu menjadi Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta. Itulah harga hutan lindung termurah-kalaupun fungsinya bisa diuangkan-yang resmi dikeluarkan negeri ini. Hanya Rp 120-Rp 300 per meter, lebih murah dari sepotong pisang goreng. Inilah cara amat buruk menghargai fungsi lindung hutan. Padahal, banjir dan longsor akibat perusakan sumber daya alam, khususnya hutan, telah melahirkan bencana dan kerugian triliunan rupiah. Sepanjang 2000 hingga 2006, sedikitnya ada 392 bencana banjir dan longsor di pelosok negeri. Ada ribuan orang meninggal, sementara ratusan ribu lainnya menjadi pengungsi. Empati pengurus negeri ini dipertanyakan. Benarkah mereka masih menaruh perhatian terhadap nasib anak negeri? Kedatangan pejabat ke daerah-daerah korban banjir dan longsor terkesan basa-basi, apalagi saat kebijakan yang dikeluarkan ke depan justru akan memperbesar timbulnya korban. PP ini keluar di tengah laju kerusakan hutan rata-rata 2,76 juta hektar, sepanjang 2005 dan 2006. Kerusakan hutan terbesar
Re: [iagi-net-l] PP No.2/ 2008
Pak Ndaru, Kebetulan di Bisnis Indonesia hari ini juga ada artikel tentang PP No 2/2008, yang judulnya saya pikir lebih provokatif: PP No 22/2008 hancurkan hutan RI !!, Meski kalau dilihat isinya tidaklah hanya menohok industri pertambangan seperti yang ada di koran Kompas, tetapi lebih ke banyak sektor. Dari sektor pertambangan, termasuk yang disorot tajam oleh seorang dari salah satu pusat studi ekonomi, yg mengatakan bahwa aturan tersebut memberi peluang investasi di hutan lindung utk aktifitas pertambangan (terbuka - horisontal), yang mana nilai kompensasinya tidak seimbang dengan kerusakan lingkungan di areal hutan tsb. Nurut-ku, bahwa kita sebagai salah satu pelaku pertambangan bisa memberikan opini ke publik dan pemerintah (yang tentunya harus kuat-kuatan dengan LSM anti mining), tentang pertambangan yang bener...yang tepat eksplorasinya, ada perencanaan tambang, sampai ke operasi/produksi serta reklamasinya nanti. Dan mari kita ajak ke jalan yang benar teman2 profesional atau para pemain tambang yang sudah mulai main2 dengan praktek pertambangan dengan cara yang penting pokoke cepet dapat hasil setelah diambil trus pergi!, jadi mrk umumnya ngikutin trend nya orang2 yang semata-mata bisnis dengan nggak ada pengetahuan profesional tambang sama sekali, tapi mrk dapat ijin KP dari Bupati. Mungkin seharusnya tugasnya institusi pemerintah untuk memberi pembelajaran publik, dan bertindak sebagai polisi (yg capable) untuk ngatur dan ngawasi permainan tambang di lapangan, yg tentunya diperlukan koordinasi antar polisi (antar department, antara pemerintah daerah dan pusat). Dan kita sebagai praktisi dan profesional, yang bisa kita lakukan pokoke ngomong wae terus (bisa jadi saking berbusanya..terus jadi nggedebus!) bisa jadi didengarkan..bisa jadi seperti biasa gone with the wind!. Terus apa yang sudah terjadi: Mosok perusahaan tambang yang mau bener kok disulit-sulitin kerja, sementara orang yang nggak bener malah di-ijinin dan aktifitas serta hasilnya nggak ke-kontrol lagi...(nah inilah yang harusnya LSM seperti Jatam dan Walhi sorotin, bukannya malah asal perusahaan yang kelihatan besar dan bisa memberikan gaung yang mereka teriakin..!) Salam, -abl- 2008/2/21 mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] pak ndaru, alah kalo isunya 'hutan', apakah memungkinkan 'mendekati' LSM yg bergerak di bidang hutan ini? tentunya mereka punya info yg lebih bisa dipercaya. yg saya maksud, CIFOR di mbogor adalah -katanya- LSM terbesar yg bergerak di bidang hutan. kalo jatam alias jaringan advokasi tambang, 'kan mereka memang dilahirkan utk mengurusi soal 'tambang' ini, jadi isu hutan tentunya hanyalah satu bagian saja (mereka bisa angkat isu lain: penduduk lokal sbg korban, dsb). maaf, nggak bisa membantu banyak. salam, syaiful 2008/2/21 Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED]: Rekan2, Di bawah sana Opini di Kompas hari ini ttg PP No.2/ 2008 yang banyak disikapi negative oleh kawan-kawan LSM. Di luar esensi PP No.2/ 2008, tulisan di bawah terasa sekali menohok dan menjadikan pertambangan sebagai terdakwa utama perusakan/ kerusakan hutan baik hutan lindung maupun hutan produksi. ... Dan sudah berulang-ulang kawan2 yg aktif di pertambangan (sampai bosan..) menanggapi isu beginian kenapa tidak dilakukan penelitian rinci ttg penyebab kerusakan hutan kita ini.??. Sekitar awal 2000-an sebenarnyalah ada institusi yg sudah lakukan investigasi ini (lupa namanya... ada-kah yg ingat?) dan sector pertambangan hanya-lah menyumbang 0.1% (cmiiw). Dan ...semua yg diulas di tulisan itu ttg pertambangan adalah sisi negative-nya saja - tidak pernah (sangat sedikit) diulas bahwa kehidupan kita ini berjalan karena ditopang oleh produksi tambang (mobil, rumah, computer . lanjutin sendiri please.aku sering kehabisan energi nggedebus begini saking berulang-ulangnya). Bahkan pasokan batubara seret karena cuaca -pun . terpaksa listrik Jakarta - Banten padam bbrp jam kemarin (lihat Kompas hari ini). Kayaknya kita memang perlu orang-orang dan semangat militant kayak LSM-LSM ini untuk menandingi propaganda negative ttg tambang. Salam - Daru PS: tidak menganggap bahwa semua kegiatan pertambangan telah dilakukan dengan baik... Hutan Lindung dan Masyarakat Kamis, 21 Februari 2008 | 02:36 WIB Siti Maemunah Pelaku pertambangan kembali mendapat keistimewaan. Mereka boleh mengubah hutan lindung dan hutan produksi menjadi kawasan tambang terbuka hanya dengan menyewa Rp 300 per meter. Fungsi lindung dan penyangga kehidupan kawasan hutan harganya lebih murah dari sepotong pisang goreng. Di tengah keprihatinan bencana banjir dan longsor di musim hujan, 4 Februari lalu, Presiden SBY mengeluarkan PP No 2 Tahun 2008. PP ini mengatur jenis dan tarif penerimaan negara bukan pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang berlaku pada Departemen Kehutanan.
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?
Bagaimana kelanjutan hikayat penemuan lapangan raksasa di Aceh ini ? Bisakah memperoleh bahan presentasinya ? Terimakasih Wassalam RDP 2008/2/21 Muharram Jaya Panguriseng [EMAIL PROTECTED]: Dear all, JUST A REMINDER !!! TODAY !!! We are pleased to inform you that The Indonesian Association of Geophysicists (HAGI) and The Indonesian Association of Geologist (IAGI) will join to conduct a Luncheon Talk as follows: Title : Potensi Giant Field di Pantai barat Sumatra - Aceh ? Speakers : Dr. Ir. Yusuf Surachman, MSc. (BPPT), Dr. Ir. Andang Bachtiar MSc. (ETTI) and Awang Harun Satyana (BPMIGAS) Moderator: Elan Biantoro (BPMIGAS) Date : Thursday, 21st February 2008, 11:30 - 13.00 WIB Venue: Puri Putri Room - Hotel Sahid Jaya, Jakarta Fee (lunch included): Rp. 150.000 - Reservations will be accepted until 12:00 hours on Wednesday, 20th February 2008 to : Email : Melvina ( [EMAIL PROTECTED] /0813.85865020) or Nova ( [EMAIL PROTECTED] /0813.15704482) Payment will be done at the Sahid Jaya Hotel or transferrered to HIMPUNAN AHLI GEOFISIKA INDONESIA A/C No. : 0010740147. Bank BNI Cabang Menteng - Jakarta. Regards, Special Event - HAGI ___ Pertemuan Ilmiah Tahunan HAGI ke-33 Geohazerd : A Challenge for Geophysics 3 - 5 November 2008 Hotel Preanger Bandung, Jawa Barat ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id -- http://tempe.wordpress.com/ No one can monopolize the truth ! CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?
Pak Rovicky, Cerita teknisnya nanti belakangan, acara dihadiri oleh sekitar 200 orang, kursi kurang, makanan pun kurang (kata seorang rekan) sebab yang terdaftar sekitar 130 orang yang melakukan on site regristration sekitar 70 orang. Yang hadir sangat beragam : oil company, lembaga2 Negara, DPR, perguruan tinggi, dll. Bahan presentasi saya (55 slides, pdf 10 MB) bisa di-download dari website HAGI, tetapi saya bisa kirimkan ke ja-pri apabila diperlukan. Buat Pak Rovicky saya kirimkan juga. Bahan presentasi Pak Yusuf dan Pak Andang belum bisa dipublikasikan. Petasan bantingan Gong Xi Fa Cai Pak Rovicky ramai dibicarakan he2..meledak di ruangan itu ! Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 21, 2008 6:58 C++ To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh? Bagaimana kelanjutan hikayat penemuan lapangan raksasa di Aceh ini ? Bisakah memperoleh bahan presentasinya ? Terimakasih Wassalam RDP 2008/2/21 Muharram Jaya Panguriseng [EMAIL PROTECTED]: Dear all, JUST A REMINDER !!! TODAY !!! We are pleased to inform you that The Indonesian Association of Geophysicists (HAGI) and The Indonesian Association of Geologist (IAGI) will join to conduct a Luncheon Talk as follows: Title : Potensi Giant Field di Pantai barat Sumatra - Aceh ? Speakers : Dr. Ir. Yusuf Surachman, MSc. (BPPT), Dr. Ir. Andang Bachtiar MSc. (ETTI) and Awang Harun Satyana (BPMIGAS) Moderator: Elan Biantoro (BPMIGAS) Date : Thursday, 21st February 2008, 11:30 - 13.00 WIB Venue: Puri Putri Room - Hotel Sahid Jaya, Jakarta Fee (lunch included): Rp. 150.000 - Reservations will be accepted until 12:00 hours on Wednesday, 20th February 2008 to : Email : Melvina ( [EMAIL PROTECTED] /0813.85865020) or Nova ( [EMAIL PROTECTED] /0813.15704482) Payment will be done at the Sahid Jaya Hotel or transferrered to HIMPUNAN AHLI GEOFISIKA INDONESIA A/C No. : 0010740147. Bank BNI Cabang Menteng - Jakarta. Regards, Special Event - HAGI ___ Pertemuan Ilmiah Tahunan HAGI ke-33 Geohazerd : A Challenge for Geophysics 3 - 5 November 2008 Hotel Preanger Bandung, Jawa Barat ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id -- http://tempe.wordpress.com/ No one can monopolize the truth ! CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
Re: [iagi-net-l] PP No.2/ 2008
Rekan, Menilik kalimat*:Kayaknya kita memang perlu orang-orang dan semangat militant kayak LSM-LSM ini untuk menandingi propaganda negative ttg tambang. * Hal tersebut tentunya sudah dilakukan oleh perusahaan-preusahaan secara mandiri, artinya mereka menghadapi secara defensive dan presentasi dikala mereka menghadapi LSM yang pro environment; seperti yang dilakukan oleh: arutmin, adaro, berau, kem, freeport, dll. Kebanyakan dari perusahaan yang bisa menghalau (walau sementara) adalah mereka yang mempunyai data kompilasi dari sejak 'rona awal' sampai pada kegiatan terakhir di kawasan hutan (eksplorasi/pasca tambang). Sekarang masalahnya bagaimana caranya menghimpun 'militant-militant' dari berbagai perusahaan untuk dijadikan suatu komunitas tertentu untuk merumuskan dan 'menandingi' propaganda negative ttg tambang serta melakukan penelitian rinci bersama tentang penyebab kerusakan hutan (ya . . . minimal kita memastikan data statistik dampak dunia pertambangan dengan kerusakan secara global di tanah air) - kalau hasilnya memang dunia pertambangan penyumbang terbesar kerusakan hutan, marilah kita berpikir?! Bagi 'militant' dari perusahaan pertambangan yang tidak mengikuti ketentuan pertambangan dan lingkungan, supaya tidak ikut dalam komunitas yang dimaksud?. (*PS: tidak menganggap bahwa semua kegiatan pertambangan telah dilakukan dengan baik...)* Salam, Slamet Riyadi On 2/21/08, Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan2, Di bawah sana Opini di Kompas hari ini ttg PP No.2/ 2008 yang banyak disikapi negative oleh kawan-kawan LSM. Di luar esensi PP No.2/ 2008, tulisan di bawah terasa sekali menohok dan menjadikan pertambangan sebagai terdakwa utama perusakan/ kerusakan hutan baik hutan lindung maupun hutan produksi. ... Dan sudah berulang-ulang kawan2 yg aktif di pertambangan (sampai bosan..) menanggapi isu beginian kenapa tidak dilakukan penelitian rinci ttg penyebab kerusakan hutan kita ini.??. Sekitar awal 2000-an sebenarnyalah ada institusi yg sudah lakukan investigasi ini (lupa namanya... ada-kah yg ingat?) dan sector pertambangan hanya-lah menyumbang 0.1% (cmiiw). Dan ...semua yg diulas di tulisan itu ttg pertambangan adalah sisi negative-nya saja - tidak pernah (sangat sedikit) diulas bahwa kehidupan kita ini berjalan karena ditopang oleh produksi tambang (mobil, rumah, computer . lanjutin sendiri please.aku sering kehabisan energi nggedebus begini saking berulang-ulangnya). Bahkan pasokan batubara seret karena cuaca -pun . terpaksa listrik Jakarta - Banten padam bbrp jam kemarin (lihat Kompas hari ini). Kayaknya kita memang perlu orang-orang dan semangat militant kayak LSM-LSM ini untuk menandingi propaganda negative ttg tambang. Salam - Daru PS: tidak menganggap bahwa semua kegiatan pertambangan telah dilakukan dengan baik... Hutan Lindung dan Masyarakat Kamis, 21 Februari 2008 | 02:36 WIB Siti Maemunah Pelaku pertambangan kembali mendapat keistimewaan. Mereka boleh mengubah hutan lindung dan hutan produksi menjadi kawasan tambang terbuka hanya dengan menyewa Rp 300 per meter. Fungsi lindung dan penyangga kehidupan kawasan hutan harganya lebih murah dari sepotong pisang goreng. Di tengah keprihatinan bencana banjir dan longsor di musim hujan, 4 Februari lalu, Presiden SBY mengeluarkan PP No 2 Tahun 2008. PP ini mengatur jenis dan tarif penerimaan negara bukan pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang berlaku pada Departemen Kehutanan. Seharga pisang goreng PP ini memungkinkan perusahaan tambang mengubah kawasan hutan lindung dan hutan produksi menjadi kawasan tambang skala besar hanya dengan membayar Rp 1,8 juta-Rp 3 juta per hektar. Lebih murah lagi untuk tambang minyak dan gas, panas bumi, jaringan telekomunikasi, repeater telekomunikasi, stasiun pemancar radio, stasiun relai televisi, tenaga listrik, instalasi teknologi energi terbarukan, instalasi air, dan jalan tol. Tarif untuk semua itu menjadi Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta. Itulah harga hutan lindung termurah-kalaupun fungsinya bisa diuangkan-yang resmi dikeluarkan negeri ini. Hanya Rp 120-Rp 300 per meter, lebih murah dari sepotong pisang goreng. Inilah cara amat buruk menghargai fungsi lindung hutan. Padahal, banjir dan longsor akibat perusakan sumber daya alam, khususnya hutan, telah melahirkan bencana dan kerugian triliunan rupiah. Sepanjang 2000 hingga 2006, sedikitnya ada 392 bencana banjir dan longsor di pelosok negeri. Ada ribuan orang meninggal, sementara ratusan ribu lainnya menjadi pengungsi. Empati pengurus negeri ini dipertanyakan. Benarkah mereka masih menaruh perhatian terhadap nasib anak negeri? Kedatangan pejabat ke daerah-daerah korban banjir dan longsor terkesan basa-basi, apalagi saat kebijakan yang dikeluarkan ke depan justru akan memperbesar timbulnya korban. PP ini keluar di tengah laju kerusakan hutan rata-rata 2,76 juta hektar,
RE: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.
Pak Untung yang saya hormati, InsyaAllah bapak dalam keadaan sehat walafiat dan terus memperhati tulisan-tulisan gravity dan magnetik. Yah lumayan sibuk pak. Saya setuju sekali Pak, bahwa perlunya survey grav/mag disekitar pulau itu. Apakah selama survey seismic regional, BPPT juga sekaligus memasang alat gravitimeter? Kalo iya datanya sangat baik untuk stripping model dengan lintasan seismicnya dalam penentuan apakah ada reef body atau volcanic dll. Pak Untung, Data yang kami gunakan dari Getech UK. Mungkin bpk masih ingat dgn Dr. Derek Fairhead? Wassalam, Edison Sirodj -Original Message- From: untungm [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 21 February, 2008 7:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Pak Edison yang baik, Apa khabar? Semoga baik-baik saja. Sibuk sekali kelihatannya. Data gayaberat sekitar Simulue perlu dievaluasi lebih mendalam. Kalau perlu dilalukan suatu survey lokal di pulau dan disekitarnya untuk membuat peta kontur yang detil. Kalau menganalisa dari image map sifatnya sangat regional. Kita hanya dapat cerita yang sangat kualitatif. Sekian saja dulu. Sudah ada adzan magrib. Sapai ketemu dan kita bisa berbincang soal ini. Selamat bekeja dan success.. Wassalaam. M. Untung - Original Message - From: H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 20, 2008 1:22 PM Subject: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Maaf rekans, masih menambah sedikit info lagi nih. Peta Isostatic gravity yang diproses menjadi Horizontal derivation gravity dari daerah sekitar Pulau Simaleu sampai lokasi Arun Field yang umumnya dataran rendah memang tampak beberapa paleohigh yang cukup menarik. Dengan membandingkan paleohigh yang ditempati oleh Arun field dengan kontras density yang cukup kuat dan membentuk lingkaran kecil yang dikelilingi low density kontras yang cukup luas (Lho-Sukon sub basin), ternyata di sekitar pulau Simeulue terdapat beberapa indikasi paleohigh yang ukurannya ada yang sama dan ada yang lebih besar dari paleo-high Arun Field. Teramati ada 4 paleohigh. Problem yang tampak dari HDR gravity tersebut, tidak meluasnya penyebaran low density contras batuan yang umumnya mencirikan adanya cekungan-cekungan besar di sekitar pulau Simaleu itu. Yang ada hanya indikasi cekungan kecil kecil diantara paleo ridge yang berarah 90N. EGS. -Original Message- From: yanto salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 18 February, 2008 5:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Trs: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. hanya meneruskan beritqa dari Jawa Pos. - Pesan Diteruskan Dari: bambang kuntjoro [EMAIL PROTECTED] Kepada: [EMAIL PROTECTED] Terkirim: Senin, 18 Febuari, 2008 7:25:27 Topik: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Bagi yang belum membaca dan sulit mengakses beritanya di Jawa Pos, saya sampaikan berikut dibawah ini. BPPT: Lebih Besar dari Milik Arab Saudi JAKARTA - Bencana dahsyat tsunami di Aceh 26 Desember 2004 memunculkan berkah tak terduga empat tahun kemudian. Berawal dari studi pascagempa tsunami di perairan barat Sumatera, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kemarin (11/2) mempublikasikan temuan blok dengan potensi kandungan migas raksasa. Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surahman mengatakan, Survei BPPT bersama Bundesanspalp fur Geowissnschaften und Rohftoffe (BGR Jerman) itu menemukan kawasan perairan yang di dalam buminya diperkirakan terkandung migas 107,5 hingga 320,79 miliar barel. Lapangan migas tersebut terletak di daerah cekungan busur muka atau fore arc basin perairan timur laut Pulau Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kandungan migas itu luar biasa besar, ujar Yusuf di Kantor BPPT Jakarta kemarin (11/2). Sebagai perbandingan untuk menunjukkan besarnya kandungan migas di Aceh tersebut, Yusuf menyebutkan, saat ini cadangan terbukti di Arab Saudi mencapai 264,21 miliar barel atau hanya 80 persen dari kandungan migas di Aceh. Sementara itu, cadangan Lapangan Banyu Urip di Cepu diperkirakan hanya 450 juta barel. Lapangan migas dapat dikategorikan raksasa atau giant field jika cadangan terhitungnya lebih dari 500 juta barel. Menurut Yusuf, angka potensi tersebut didapat dari hitungan porositas 30 persen. Artinya, diasumsikan hanya 30 persen dari volume cekungan batuan itu yang mengandung migas. Meski demikian, lanjut dia, belum tentu seluruh cekungan tersebut diisi hidrokarbon yang merupakan unsur pembentuk minyak. Karena itu, penemuan ini perlu kajian lebih lanjut, katanya.Dia menyatakan, meski belum diketahui secara pasti, salah satu indikasi awal keberadaan migas di cekungan tersebut dapat dilihat dari adanya carbonate build ups sebagai reservoir atau penampung minyak serta bright spot yang merupakan indikasi adanya gas. Sejauh ini, lanjut Yusuf, Tim BPPT optimistis
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra-Aceh?
Wow GREAT !!! Thanks bangget buat Pak Awang yang bersedia sharing ilmunya :) Yang terurai di presentasinya Pak Awang hanyalah potensi minyak, sedangkan yang sudah ada tanda-tanda justru gas (I think biogenic gas!) Tapi emang kemarin issuenya berisi minyak sih :) Sebagai catatan ringan dari dompet (eh database yang saya punya, sudah ada 19 sumur dibor sejak 1970s. 6 mengindikasi adanya gas termasuk diantaranya : - Meulaboh 1 (6.7 MMcf/d) tahun 1970, - Keudapasi 1 (5.2 MMcf/d), - Palambak 1 (4.9 MMcf/d) - Singkel 1 (10.1 MMcf/d) tahun 1973, - Meulaboh East 1 (9.9 MMcf/d) tahun 1974 - Suma 1 (14.5 MMcf/d) tahun 1975. Bagaimana dengan Caltex ya ? Ada drilling dan discovery nggak ? Psst Mas Suheimi, ini bukan pertanyaan tendensius, tetapi pertanyaan nylekit kadang paling ampuh sebagai cara untuk memeras otak-otak Petroleum Geoscientist. Saya ngga kebayang, berapa ya man hours dari kita semua (petroleum geoscientist) utk akhirnya kembali ngutik2 daerah yang sudah ngantuk hampir tidur ini :) Sayangnya data yang semestinya menjadi milik publik ini tidak ikut dirilis. Kalau ada satuuu seismi line saja (tanpa lokasi ya ga papa) yang memperlihatkan reef yang sahohah ini mungkin akan sdikit menggugah petroleum geoscietist lainnya, supaya melek lagi. Kan, karena dikerjakan BPPT, brarti duwik pajakku dipake disana kan ? rdp 2008/2/22 Abdul Mutalib Masdar [EMAIL PROTECTED]: Insya Allah dalam beberapa HAGI ke depan HAGI dan IAGI akan memberikan informasi (press release) tentang hal ini. Untuk sementara materi presentasi (terbatas materi Pak Awang) bisa di unduh di website HAGI. Thanks Salam AMM -Original Message- Wah pertanyaannya rada tendensius nih? Wass, Suhaimi CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Reminder: TODAY, Luncheon Talk HAGI - Potensi Giant Field di Pantai Barat Sumatra - Aceh?
Sebagai peserta pasif, dan sedikit awam , summarynya +/- sbb. Pak Yusuf menemukan di seismic datanya, carbonate build up dan bright spots. Lokasinya di kedalaman laut 700m. Beliau menyampaikan adanya potensi HC dari data ini. Itu-itungan dari volume batuan x porosity dapatlah ruang sekian barrel. Yang dikutip media sekian barrelnya tuh adalah HC/ Oil yang jelas dari Arab. Beliau juga menemukan kemenerusan fracture berarah SW-NE, yang mungkin bisa menjadi heat conduit (??). untuk mematangkan HC. Pak Andang menyampaikan, potensi fore arc basin di Indonesia, dan negara tetangga. Intinya, masih ada peluang di area itu. Bisa jadi yang sekarang fore arc, dulunya back arc. Atau fore arc nya masih punya basement continental. Data pemboran th 70 an, dari sumur terdekat , yang berada di kedalaman dangkal 100m. mengindikasikan gas. Pak Awang, di bagian muka mengulas berita 2 di media yang menggunakan istilah-istilah, yang bisa menyesatkan. Misal 'Discovery, Field, Lebih besar dari Arab Saudi Beliau menegaskan kalau data pengeboran di sumur terdekat hanya mengindikasikan Biogenic Gas. Dan gradient geothermal di daerah tersebut secara regional, rendah,alias terlalu dingin untuk HC generation. Pelajaran dari Fore arc basin di lapangan yang berproduksi di dunia, menunjukan tidak ada lapangan yang pure fore arc basin, tetapi dulunya back arc, atau campuran. Demikian sedikit yang nyantol di kepala saya, mungkin saja salah dan kurang, mohon peserta yang lebih kompeten menanggapi. Sedikit pertanyaan dari saya untuk Pak Awang: . Jika yang ada di Limestone Bulid Up itu 'cuma' Biogenic gas. Apakah tidak bisa di komersilkan? Apakah BP Migas juga mengatur potensi Unconventional Gas, seperti CBM, dan Biogenic Gas? Adakah ada Biogenic gas yang diproduksi di dunia? Salam, 2008/2/21 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]: Bagaimana kelanjutan hikayat penemuan lapangan raksasa di Aceh ini ? Bisakah memperoleh bahan presentasinya ? Terimakasih Wassalam RDP 2008/2/21 Muharram Jaya Panguriseng [EMAIL PROTECTED]: Dear all, JUST A REMINDER !!! TODAY !!! We are pleased to inform you that The Indonesian Association of Geophysicists (HAGI) and The Indonesian Association of Geologist (IAGI) will join to conduct a Luncheon Talk as follows: Title : Potensi Giant Field di Pantai barat Sumatra - Aceh ? Speakers : Dr. Ir. Yusuf Surachman, MSc. (BPPT), Dr. Ir. Andang Bachtiar MSc. (ETTI) and Awang Harun Satyana (BPMIGAS) Moderator: Elan Biantoro (BPMIGAS) Date : Thursday, 21st February 2008, 11:30 - 13.00 WIB Venue: Puri Putri Room - Hotel Sahid Jaya, Jakarta Fee (lunch included): Rp. 150.000 - Reservations will be accepted until 12:00 hours on Wednesday, 20th February 2008 to : Email : Melvina ( [EMAIL PROTECTED] /0813.85865020) or Nova ( [EMAIL PROTECTED] /0813.15704482) Payment will be done at the Sahid Jaya Hotel or transferrered to HIMPUNAN AHLI GEOFISIKA INDONESIA A/C No. : 0010740147. Bank BNI Cabang Menteng - Jakarta. Regards, Special Event - HAGI ___ Pertemuan Ilmiah Tahunan HAGI ke-33 Geohazerd : A Challenge for Geophysics 3 - 5 November 2008 Hotel Preanger Bandung, Jawa Barat ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id -- http://tempe.wordpress.com/ No one can monopolize the truth ! CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.