Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH

2008-07-22 Terurut Topik miko
Pak Syaiful,

Istilah sedimentologi ? Tentu saja masih melekat di hati mang Okim. Karena
itu , produk kerajinan yang mang Okim buat ada yang namanya distal
turbidites, proximal turbidites, silicified corals, jasperized limestones,
dan banyak lagi  lainnya yang berkaitan dengan sedimentologi / geologi (
sengaja mang Okim ulik agar bisnis hobby ini bisa survive - - - ta' iya ).

Selamat berjuang menuju nomer 1, bons courage !

Salam batumulia,
Mang Okim

- Original Message -
From: "mohammad syaiful" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, July 23, 2008 6:10 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH


> dilewat saja kok mang okim. ini menandakan bahwa istilah sedimentologi
> ternyata masih melekat di hati mang okim, meskipun mungkin sudah
> belasan atau puluhan tahun tidak lagi dipergunakan, tak iye?
>
> salam dari ibukota,
> syaiful
>
>



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH

2008-07-22 Terurut Topik miko
Yth Pak Ismail,

Walah - walah, coba dalam perjalanan tersebut Pak Ismail ngajak mang Okim,
pastilah oleh-oleh dari Tanah Rencong akan lebih bervariasi, ada giok,
aventurin, fluorit, kecubung asihan , galena yang heem - - - very high grade
( mang Okim punya contohnya ), dan insyaallah banyak lagi jenis batumulia
dan mineral lainnya .

Tanah Rencong ini memang bagaikan macan tidur, dan yang ditakutkan oleh Pak
Ismail bisa kejadian lho - - - macannya tidur terus , sementara isi perutnya
sudah digerogotin. Seperti yang disinggung oleh Pak Ismail, jangankan di
Aceh, di Jawapun masih banyak Distamb-en yang tidak punya ahli kebumian.
Tahu sendirilah akibatnya, pengurasan sumberdaya alam seenak gue , PETI di
mana-mana, sungai-sungai kalau tidak terkontaminasi ya menjadi semakin
dangkal. Sungguh sayang kalau lingkungan G. Leuser yang indah menawan sampai
rusak sebelum jadi Geopark. Semoga tidak ya Pak !

Salam batumulia,
Mang Okim

- Original Message -
From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, July 22, 2008 7:22 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH


> From: "miko" :
> ( Sehubungan  dengan potensi terpendam ini maka  mang Okim ngusulin ke
>  Depperin agar masyarakat Blangkejeren dapat segera diberikan  bantuan
>  mesinlengkap sehingga industri kerajinan batumulia bisa berkembang di
> sana.)
> ===
>
> Mang Okim , belum lama ini saya jalan jalan ke Blankejeren Aceh Tengah ,
> masuk melalui daerah Karo  Sumut - Kotacane - Blankejeren - Takengon-
Bener
> Meriah - Bierun ( terus dilanjutkan sampai Banda Aceh dan Sabang.)
> Wah indah nian pemandangannya  di Aceh tengah tsb , apalagi kalau sdh mask
> wilayah lauser.
> saya sempat bertemu dg aparat Pemda nya / Bupati didaerah daerah tsb ,
> ternyata akhir akhir ini di daerah daerah tsb banyak sekali permohonan
untuk
> eksplorasi Tambang. saya tdk tahu tambang apa saja yang mereka incar, cuma
> yang saya agak "kawatir' kalau terlalu banyak yg masuk kegiatan tambang
nya
> dan kegiatannya tdk terkontrol , apa tidak akan "merusak" keindahannya
alam
> didaerah tsb ( mungkin aparat pengawasan di Pemda nya yang perlu ditambah
> krn saat ini masih sangat minim , rasanya belum menjumpai Geolog disitu )
>
> Salam
>
> ISM
>
> - Original Message -
> From: "miko" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Tuesday, July 22, 2008 3:50 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH
>
>
> > Yth Cak Yatno,
> >
> > Nah gitu dong, ganti hobby dari burung ke Anthorium yang lagi ngetren.
> > Bukankah beberapa tahun yang lalu Mbak Yatno pernah bisik-bisik minta
> > tolong
> > ke mang Okim untuk menyampaikan pesan khusus ke Mas Yatno bahwa miara
> > burung
> > tak usah banyak-banyak, satu saja sudah cukup ( he---he--- ). Rupanya
Kang
> > Mas perlu waktu beberapa tahun ya untuk menyimak pesan isteri tersayang
> > tersebut. Syukurlah kalau sekarang sudah mantep dengan Anthoriumnya,
> > pastilah lebih mesra ta' iya.
> >
> > Oh ya, dasar mang Okim sampun sepuh, mau nulis spesies burung kok
jadinya
> > fasies burung ya ? Semoga saja rekan-rekan belum membaca email tersebut
(
> > atau sudah tahu tapi dilewat saja ? ).
> >
> > Sampun yo Cak, sampai sini dulu. Selamat dengan hobbynya yang baru,
semoga
> > benar-benar membawa kebahagiaan dan ketenangan bagi Cak Yatno dan
> > keluarga.
> >
> > Salam,
> > Mang Okim
> >
> >
> >
> >
> >
> > - Original Message -
> > From: "Y S Yuwono" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Tuesday, July 22, 2008 2:35 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH
> >
> >
> >> HeHe
> >> Sekarang hobynya bukan burung lagi, ganti tanaman hias khususnya
> > Anthorium.
> >> Salam buat Teteh ya.
> >> Salam,
> >> Yatno
> >> - Original Message -
> >> From: "miko" <[EMAIL PROTECTED]>
> >> To: "IAGI" 
> >> Sent: Thursday, July 17, 2008 5:45 AM
> >> Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH
> >>
> >>
> >> Yth . Cak Yatno ,
> >>
> >> Setuju sekali, hanya untuk berburu ke sana tidak mudah karena  perlu
daya
> > ,
> >> tenaga, dan waktu yang panjang - - -tak iyeh. Walaupun demikian, puji
> > Tuhan
> >> bahwa ada saja orang-orang yang dituntun oleh Yang Kuasa  untuk datang
ke
> >> Bandung membawa informasi dan contoh-contoh. Kemaren siang misalnya,
mang
> >> Okim ketamuan Pak Sarno dan rombongan pensiunan Departemen
Perindustrian
> >> .
> >> Pak Sarno yang penulis buku Permata dan Batupermata dan  pensiunan DSDM
> >> Bandung  cerita bahwa di sekitar Blangkejeren pernah ditemukan the real
> >> emerald yang terjebak dalam batuan marmer / gamping yang diintrusi oleh
> >> granit ( seperti yang ada di Vietnam dan Kamboja ) .
> >>
> >> Sehubungan  dengan potensi terpendam ini maka  mang Okim ngusulin ke
> >> Depperin agar masyarakat Blangkejeren dapat segera diberikan  bantuan
> > mesin
> >> lengkap sehingga industri kerajinan batumulia bisa berkembang di sana.
> > Kalau
> >> usulan ini diterima

Re: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah menjelajahi Eropa!

2008-07-22 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Kalao boleh tahu.
Seberapa lama migrasi manusia purba ini untuk satu kali "keliling
dunia". Sepertinya tidak hanya satukali saja "perjalanan" ini
dilakukan oleh manusia purba.
Out of afrika memang salah satu yg terkenal, tapi kalau ga salah
perjalanan keliling kelompok "manusia" purba ini tidak hanya satukali.
Cmiiw

Rdp


On 7/23/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ass.W.w.,
> Mas Dwiyanto dan Rekans,
> Pithecanthropus erectus DUBOIS adalah penamaan untuk fosil manusia yang
> pertama kali ditemukan di Trinil oleh Eugene Dubois (dan nama tersebut
> juga pertama kali diberikan oleh Dubois) pada tahun 1891an dan secara
> taksonomi dalam perkembangan dunia paleontologi manusia, nama
> pithecanthropus yang artinya manusia kera, secara anatomi ternyata memang
> sudah merupakan "manusia" = "homo", bukan lagi "kera", yang oleh sebab itu
> para ahli Paleontologi Manusia dunia sepakat mengganti nama
> Pithecanthropus erectus(kera berjalan tegak) menjadi Homo erectus (manusia
> berjalan tegak .Sampai sekarang para ahli masih meyakini Homo erectus
> masih berkerabat dengan "saudara tuanya" Homo habilis yang merupakan hasil
> evolusi dari Australopithecus yang juga sudah merupakan "manusia namun
> masih berjalan agak tegak", sampai akhirnya menjadi tegak Homo
> erectus,yang semuanya masuk dalam Famili Hominidae.
> Tentang umur Homo erectus dari Jawa,untuk Homo erectus dari Perning,
> Mojokerto yang dikenal dengan Homo mojokertensis adalah 1,8 juta BP (dari
> dating Ar/Ar batu apung dari Perning, Mojokerto). Juga ada yang berumur
> 1,5 juta - 500 rb BP untuk Homo erectus dari Sangiran, Patiayam,
> Sambungmacan, Trinil, Kedungbrubus dan umur 150rb - 50rb BP untuk Homo
> erectus dari Ngandong (yg dikenal sebagai Homo erectus ngandongensis),
> baik berdasarkan Ar/Ar, Fission track maupun paleomagnetisme.
> von Koenigswald (vonK) menemukan rahang bawah (mandibula)dengan gigi dari
> Formasi Pucangan di Sangiran menyatakan sebagai
> Meganthropus/Pithecanthropus paleojavanicus yang lebih primitif dibanding
> Homo erectus, dan Almarhum Prof. Sartono yang menemukan separuh tengkorak
> manusia purba dari Fm. Pucangan di Sangiran juga mencermati ciri yang
> lebih robust/kekar dan lebih primitif dari Homo erectus, sampai akhir
> hayat beliau masih meyakini fosil tersebut mempunyai ciri sama dengan
> Meganthropus/Pithecanthropus paleojavanicus sama dengan yang dinyatakan
> oleh vonK, dan Prof. Sartono menyatakan kemungkinan sama dengan
> Australopithecus, sehingga beliau mengutarakan hipotesis bahwa ada dua
> sumber asal muasal manusia purba: dari Afrika dan dari Asia, yang juga
> sebenarnya diyakini oleh beberapa ahli dunia. Namun ternyata hipotesa dua
> sumber ini hingga saat kini belum mempunyai bukti yang kuat baik secara
> anatomis,paleoanthropologis maupun paleobiogeografis sehingga sampai
> sekarang ini yang masih dianut kuat banyak ahli adalah hanya satu sumber
> muasal, yaitu dari Afrika kemudian menyebar keseluruh permukaan bumi, yang
> dikenal dengan teori Out of Africa.
> Mas Dwi, mudah2an uraian saya dapat menjawab pertanyaan Anda.
> Wassalam,
>
> Yahdi Zaim,
> Lab. Paleontologi Manusia dan Vertebrata,
> Laboratorium Paleontologi,
> Prodi Teknik Geologi,
> FITB - ITB
>
>
>> Wah, aku agak bingung, Homo Erectus(manusia berjalan tegak) kan tidak sama
>> dengan Pithecanthrous Erectus (bangsa kera yang berjalan tegak) ?!
>> Seingatku, rentang waktu hidupnya juga lain, Home Erectus kisaran
>> 7-10 thn yang lalu, Pithecantropus Erectus kayaknya lebih dari 1
>> juta tahun .. mohon koreksinya .
>>
>> Saya kira, ini perlu segera ada klarifikasi dari yang jago fosil manusia
>> purba, berita ini benar atau sekedar mencari popularitas  ..
>>
>> Salam
>> - Original Message -
>> From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: ; "Serba_KL Serba_KL" <[EMAIL PROTECTED]>
>> Sent: Monday, July 21, 2008 5:07 PM
>> Subject: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah
>> menjelajahi Eropa!
>>
>>
>>> Whaddduh ternyata TKI Indonesia sudah dimulai sejak jaman purba :)
>>> Sepertinya slogan jawa "ngumpul ra ngumpul mangan" ada di jaman dulu
>>>
>>> RDP
>>> 
>>> Manusia Jawa Purba Diduga Pernah Jelajahi Eropa
>>>
>>> HANOVER, SENIN - Pecahan tulang tengkorak yang ditemukan di sebuah
>>> tambang Jerman ternyata berasal dari Manusia Jawa, manusia purba yang
>>> sebelumnya diyakini merupakan penduduk asli Asia. Dengan penemuan itu,
>>> memicu spekulasi bahwa manusia purba Asia pernah menjelajah Eropa.
>>>
>>> Alfred Czarnetzki, seorang profesor di Universitas Tuebingen,
>>> mengumumkan pekan lalu bahwa kerangka tersebut, yang ditemukan pada
>>> 2002, "usianya paling tidak 70.000 tahun" dan begitu mirip Manusia
>>> Jawa "sehingga boleh jadi merupakan kembarannya" .
>>>
>>> Tulang tengkorak itu berasal dari spesies Homo erectus, sedangkan
>>> manusia modern dikenal sebagai Homo sapiens, yakni manusia yang sudah
>>> berbuda

Re: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah menjelajahi Eropa!

2008-07-22 Terurut Topik zaim
Ass.W.w.,
Mas Dwiyanto dan Rekans,
Pithecanthropus erectus DUBOIS adalah penamaan untuk fosil manusia yang
pertama kali ditemukan di Trinil oleh Eugene Dubois (dan nama tersebut
juga pertama kali diberikan oleh Dubois) pada tahun 1891an dan secara
taksonomi dalam perkembangan dunia paleontologi manusia, nama
pithecanthropus yang artinya manusia kera, secara anatomi ternyata memang
sudah merupakan "manusia" = "homo", bukan lagi "kera", yang oleh sebab itu
para ahli Paleontologi Manusia dunia sepakat mengganti nama
Pithecanthropus erectus(kera berjalan tegak) menjadi Homo erectus (manusia
berjalan tegak .Sampai sekarang para ahli masih meyakini Homo erectus
masih berkerabat dengan "saudara tuanya" Homo habilis yang merupakan hasil
evolusi dari Australopithecus yang juga sudah merupakan "manusia namun
masih berjalan agak tegak", sampai akhirnya menjadi tegak Homo
erectus,yang semuanya masuk dalam Famili Hominidae.
Tentang umur Homo erectus dari Jawa,untuk Homo erectus dari Perning,
Mojokerto yang dikenal dengan Homo mojokertensis adalah 1,8 juta BP (dari
dating Ar/Ar batu apung dari Perning, Mojokerto). Juga ada yang berumur
1,5 juta - 500 rb BP untuk Homo erectus dari Sangiran, Patiayam,
Sambungmacan, Trinil, Kedungbrubus dan umur 150rb - 50rb BP untuk Homo
erectus dari Ngandong (yg dikenal sebagai Homo erectus ngandongensis),
baik berdasarkan Ar/Ar, Fission track maupun paleomagnetisme.
von Koenigswald (vonK) menemukan rahang bawah (mandibula)dengan gigi dari
Formasi Pucangan di Sangiran menyatakan sebagai
Meganthropus/Pithecanthropus paleojavanicus yang lebih primitif dibanding
Homo erectus, dan Almarhum Prof. Sartono yang menemukan separuh tengkorak
manusia purba dari Fm. Pucangan di Sangiran juga mencermati ciri yang
lebih robust/kekar dan lebih primitif dari Homo erectus, sampai akhir
hayat beliau masih meyakini fosil tersebut mempunyai ciri sama dengan
Meganthropus/Pithecanthropus paleojavanicus sama dengan yang dinyatakan
oleh vonK, dan Prof. Sartono menyatakan kemungkinan sama dengan
Australopithecus, sehingga beliau mengutarakan hipotesis bahwa ada dua
sumber asal muasal manusia purba: dari Afrika dan dari Asia, yang juga
sebenarnya diyakini oleh beberapa ahli dunia. Namun ternyata hipotesa dua
sumber ini hingga saat kini belum mempunyai bukti yang kuat baik secara
anatomis,paleoanthropologis maupun paleobiogeografis sehingga sampai
sekarang ini yang masih dianut kuat banyak ahli adalah hanya satu sumber
muasal, yaitu dari Afrika kemudian menyebar keseluruh permukaan bumi, yang
dikenal dengan teori Out of Africa.
Mas Dwi, mudah2an uraian saya dapat menjawab pertanyaan Anda.
Wassalam,

Yahdi Zaim,
Lab. Paleontologi Manusia dan Vertebrata,
Laboratorium Paleontologi,
Prodi Teknik Geologi,
FITB - ITB


> Wah, aku agak bingung, Homo Erectus(manusia berjalan tegak) kan tidak sama
> dengan Pithecanthrous Erectus (bangsa kera yang berjalan tegak) ?!
> Seingatku, rentang waktu hidupnya juga lain, Home Erectus kisaran
> 7-10 thn yang lalu, Pithecantropus Erectus kayaknya lebih dari 1
> juta tahun .. mohon koreksinya .
>
> Saya kira, ini perlu segera ada klarifikasi dari yang jago fosil manusia
> purba, berita ini benar atau sekedar mencari popularitas  ..
>
> Salam
> - Original Message -
> From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: ; "Serba_KL Serba_KL" <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, July 21, 2008 5:07 PM
> Subject: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah
> menjelajahi Eropa!
>
>
>> Whaddduh ternyata TKI Indonesia sudah dimulai sejak jaman purba :)
>> Sepertinya slogan jawa "ngumpul ra ngumpul mangan" ada di jaman dulu
>>
>> RDP
>> 
>> Manusia Jawa Purba Diduga Pernah Jelajahi Eropa
>>
>> HANOVER, SENIN - Pecahan tulang tengkorak yang ditemukan di sebuah
>> tambang Jerman ternyata berasal dari Manusia Jawa, manusia purba yang
>> sebelumnya diyakini merupakan penduduk asli Asia. Dengan penemuan itu,
>> memicu spekulasi bahwa manusia purba Asia pernah menjelajah Eropa.
>>
>> Alfred Czarnetzki, seorang profesor di Universitas Tuebingen,
>> mengumumkan pekan lalu bahwa kerangka tersebut, yang ditemukan pada
>> 2002, "usianya paling tidak 70.000 tahun" dan begitu mirip Manusia
>> Jawa "sehingga boleh jadi merupakan kembarannya" .
>>
>> Tulang tengkorak itu berasal dari spesies Homo erectus, sedangkan
>> manusia modern dikenal sebagai Homo sapiens, yakni manusia yang sudah
>> berbudaya.
>>
>> Manusia Jawa adalah nama yang diberikan kepada fosil yang ditemukan
>> pada 1891 di Trinil, tepian Bengawan Solo. Fosil ini merupakan salah
>> satu spesimen Homo erectus atau manusia purba berjalan tegak yang
>> paling pertama dikenal.
>>
>> Penemunya, Eugene Dubois, memberikan nama ilmiah Pithecanthropus
>> erectus, sebuah nama yang berasal dari akar Yunani dan Latin yang
>> berarti manusia kera berjalan tegak.
>>
>> Karl-Werner Frangenberg, seorang pemburu fosil, menemukan bagian atas
>> tengkorak 

Re: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah menjelajahi Eropa!

2008-07-22 Terurut Topik Dwiyatno Rumlan
Pak Awang,
Terimakasih atas penjelasanya yang sangat detail. Inilah yang saya maksud
check dan kroscheck, lagi-lagi saya sangat kagum atas keluasan ilmu dan
wawasan pak Awang.

Sangat sependapat bahwa kesimpulan adanya migrasi manusia jawa ke jerman
pada kisaran 7 tahun yang lalu adalah kesimpulan yang sangat
terburu-buru, mungkin motifnya untuk popularitas (semoga saya salah). Betul
bahwa ditemukan fossil tengkorak di sebuah tambang dijerman yang usianya
diperkirakan 7 tahun, betul bahwa di jawa juga ada fossil tengkorak yang
usianya 7 tahun, tapi opo yo terus mereka pasti bersaudara ?! Apalagi
dengan temuan Eugene DuBois di Sangiran yang saya ingat usianya sekitar 1-2
juta tahun, jelas rentang waktunya sangat berbeda jauh.

Cermat sekali mengaitkan migrasi selatan ke utara yang sangat mungkin
terhalang Toba Super Volcano, atau malah jangan2 justru Toba Super Volcano
ini yang menyebabkan manusia jawa bermigrasi meninggalkan nusantara ?! Sudah
banyak terbukti bahwa migrasi sebuah bangsa dan kerajaan sekaligus
kebudayaanya bermigrasi dikarenakan bencana alam. Kalau ini terjadi pada
kerajaan Mataram Kuno, tentunya juga terjadi pada masa sangat lalu juga.

Jadi kesimpulan sementara, manusia akan berpindah dari suatu daerah ke
daerah lain salah satunya disebabkan bencana alam. Indoneisa adalah alam
subur dengan potensi bencana alam yang besar. Jadi besar kemungkinan terjadi
Migrasi manusia proto-indonesia ke luar negeri disebabkan adanya Toba Super
Volcano atau bencana alam yang lain ?! Tapi opo yo migrasinya sebegitu jauh
ke Jerman ?! Kalau seandainya benar, ada yang migrasi sampai ke Jerman
(bukan jeJERe kauMAN ...), tentu juga lebih banyak yang migrasi ke mainland
Asia dulu . Sumonggo poro ahli 

Satu lagi yang menarik pak, kalau kita percaya "Scientific Adam" dan teori
out-of Africa sekitar 66000 tahun yang lalu, yang dari Afrika itu termasuk
Homo Sapien ya, lantas apa hubunganya dengan Homo Erectus ?! Apa memang Homo
Erectus benar-benar terpisah dengan Homo Sapiens ?!

Salam

- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>; "Forum
HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>; "Eksplorasi BPMIGAS"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, July 22, 2008 4:10 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah
menjelajahi Eropa!


Pak Dwi,

Kebetulan saya sedang melakukan penelitian kecil tentang lingkungan hominid
ini, barangkali keterangan berikut dapat sedikit membantu.

Nama Pithecanthropus erectus (Dubois, 1891) telah lama diganti oleh Homo
erectus sebab yang dimaksud oleh Dubois itu sebenarnya adalah fosil bergenus
Homo -genus hominid yang sukses yang menurut teori migrasi Out of Africa
merupakan genus pertama yang keluar dari Afrika. Jadi, Pithecanthropus
erectus dan Homo erectus adalah hominid yang sama.

Umurnya masih juga menjadi bahan perdebatan sebab bergantung kepada metode
pentarikhan yang digunakan. Homo erectus pernah disebutkan punya rentang
umur 2-1 juta tahun yang lalu, ada yang 1-0,5 juta tahun yang lalu, ada yang
meneruskannya sampai ke 0,05 juta tahun yang lalu (50.000 tahun yang lalu).
Mungkin semuanya benar, tetapi selama rentang waktu itu (2-0,05 juta tahun)
Homo erectus berubah mengikuti evolusi dan tercermin dalam nama sampai
sub-spesiesnya. Jadi sebenarnya, lebih baik memakai nama sampai
sub-spesiesnya, tidak hanya Homo erectus sebab rentang hidup hominid ini
panjang. Dengan membaginya ke dalam sub-spesies, maka akan mengurangi
kebingungan.

Contohnya, Prof. Yahdi Zaim, ahli paleontologi ITB, suka menulis di milis
ini juga, pernah memakai nama sampai sub-spesies ini dalam makalahnya
(2006), "Hominids in Indonesia : from Homo erectus (paleojavanicus) to Homo
floresiensis in Zaim, Y., Rizal, Y., Aswan, Fitriana, B.S., eds, S. Sartono
: Dari Hominid ke Delapsi dengan Kontroversi, Penerbit ITB, Bandung, p.
73-86. Di dalam makalah itu, disebutkan Pak Zaim bahwa urutan evolusi
hominid di Jawa adalah : Homo (Meganthropus) paleojavanicus, Homo erectus
mojokertensis/robustus, Homo erectus erectus/trinilensis (inilah yang dulu
disebut Pithecanthropus erectus oleh Dubois), Homo erectus
ngandongensis/soloensis. Sehabis itu, hominid selesai sebab berlanjut ke
Homo sapiens dengan ditransisi oleh Homo floresiensis yang berumur 0.05 juta
tahun yang lalu.

Sebenarnya, berbagai nama taksonomi yang pernah diberikan kepada spesies/
sub-spesies itu mencerminkan kompleksitas morfologi fosil-fosil seperti
Pithecanthropus robustus, Pithecanthropus dubius, Meganthropus
paleojavanicus dan Homo mojokertensis yang fosilnya digali dari Lower
Pleistocene Pucangan Series, dan Pithecanthropus erectus yang fosilnya
berasal dari Middle Pleistocene Kabuh Series. Spesies-spesies ini pernah
hidup dalam rentang waktu tertentu 1-2 juta tahun. Selama periode ini mereka
berubah dalam model konstruksi tengkoraknya, ada yang lebih kokoh (robust)
ada yang konstruksinya kelihatan tak terlalu kokoh.

Harry Widianto (1998) dari Puslit Arkeologi 

Re: [iagi-net-l] Sultan Agung 1628-1629 : Menghitung Alam Melumpuhkan Batavia

2008-07-22 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Mufti,
 
Rencana raja-raja Mataram ingin membangun pelabuhan yang menghadap Segara Kidul 
(Laut Selatan) bukan sekedar dongeng. Itu, paling tidak, tercatat dalam buku 
sejarah de Graaf dan Pigeaud (1974) : De eerste moslimse voorstendommen op 
Java; juga dalam buku Slametmuljana (1968) : Runtuhnya Majapahit dan munculnya 
kerajaan2 Islam pertama di Jawa.
 
Mataram adalah kerajaan agraris seperti juga pendahulunya : Pajang. Lokasinya 
yang tak jauh dari Merapi membuat tanahnya subur dan hasil bumi melimpah. Hasil 
bumi berlebih ingin dijualnya, tetapi ke mana. Melewati Bengawan Solo ke 
pelabuhan Tuban atau Gresik terlalu jauh. Melewati Kali, Opak, Oyo, atau Progo 
tak mungkin sebab bermuara ke Laut Selatan. Maka, munculah ide membangun 
pelabuhan di selatan. Ide ini juga sebenarnya untuk menyaingi kaum Cina muslim 
di Demak - para pedagang ulung di Jawa saat itu.
 
Namun, kita tahu bahwa Segara Kidul punya gelombang dan ombak yang tinggi 
dibandingkan dengan gelombang dan ombak pantai utara dari Sunda 
Kelapa-Cirebon-Juwana-Demak-Tuban. Sungguhpun Senapati (raja kedua Mataram) dan 
Sultan Agung pernah melakukan riset di pantai selatan ini guna pembangunan 
pelabuhan kerajaan, tantangan alam mengurungkan niatnya.
 
Riset zaman dulu dicampuradukkan dengan dunia adikodrati : Ratu Pantai Selatan. 
Diceritakan Poerwantana (1983) : Kehadiran Ratu Kidul dalam alam budaya Jawa 
bahwa sejak Senapati ada kebiasaan raja-raja Mataram bertapa di pantai selatan 
untuk memaklumkan kepada dunia bahwa raja-raja Mataram telah menaklukkan dunia 
adikodrati Laut Selatan - sebuah politik untuk menakuti armada2 Portugis, 
Spanyol dan Belanda yang saat itu suka melalui Laut Selatan. Slametmuljana 
(1968) membantah bahwa raja-raja Mataram ke pantai selatan bukan untuk bertapa, 
melainkan untuk melakukan riset membangun pelabuhan samudera.
 
Andaikan ada pelabuhan di selatan Yogya, barangkali ia telah porak-poranda oleh 
gempa 27 Mei 2006.
 
salam,
awang

--- On Tue, 7/22/08, Mufti M. Darissalam <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Mufti M. Darissalam <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Sultan Agung 1628-1629 : Menghitung Alam Melumpuhkan 
Batavia
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, July 22, 2008, 7:53 AM

Tulisan pak Awang yg subjectnya sejarah selalu saya baca habis.

Saya jadi ingat, beberapa hari yang lalu saya kedatangan temen dari Kota 
Gede Yogyakarta, Om Wahjudi (Ahli Seismic proccessing ex Elnusa). Beliau 
cerita dari perihal Ki Ageng mangir, Riwayat Gal Gendu (orang terkaya di 
Yogya yang lantai rumahnya dari duit emas) sampai Sultan Agung.

beliau juga bercerita bahwa Sultan Agung yang waktu itu juga ada kratonnya 
di Kradenan dekat Imogiri, mempunyai ide yang cemerlang, merencanakan 
membikin pelabuhan laut di pertemuan kali Opak dan Kali Oyo, untuk jalur 
kapal laut ke selatan, yang gampang kontrol kekuasaannya. Tentu saja dengan 
menggali kali Opak sampai laut selatan yang panjangnya sekitar 12 km. Kenapa 
tidak terlaksana ya? apa pernah tercatat di buku sejarah ya? Apa sekedar 
cerita "kondo" sja. Seharusnya mereka mampu wong membelokan K
Ciliwung saja 
berhasil. Apa ada faktor geologi?, gempa?, erosi?, pendangkalan yang cepat?

Pak Awang, Trims berat atas banyak pencerahannya selama ini.

md

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, July 21, 2008 4:45 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sultan Agung 1628-1629 : Menghitung Alam 
Melumpuhkan Batavia


> Wah menarik pak awang,
> Aku jadi inget sebuah tayangan di TV national geography atau discovery
> channel tentang peranan ramalan cuaca dalam sebuah perang ini. Dan
> tengok-tengok ternyata ada juga presentasi hal ini disini :
> http://www.ofcm.gov/wist_proceedings/pdf/panel1/mneyland.pdf
>
> Menarik juga ya ... dulu pernah kita bicara di mailist ini tentang peranan
> geologist dalam perang. Skali lagi perang !
> Haddduh perang memang memerluka segalanya untuk menang.
>
> Btw,
> Bagaimana menurut Pak Awang peranan ahli cuaca dalam prakiraan cuaca dalam
> kondisi saat ini yang lebih susah diprediksi dalam operasi minyak bumi. 
> Saya
> pernah denger bahwa window untuk melakukan shooting seismic di Natuna ini
> sangat tergantung cuaca juga.
>
> RDP
>
> On Mon, Jul 21, 2008 at 5:20 PM, Awang Satyana
<[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
>
>> Sedikit cerita sejarah bernuansa klimatologi dan topografi Jawa,
sayang
>> rasanya kalau diketahui sendiri saja. Saya tuliskan untuk rekan-rekan 
>> semua,
>> semoga bermanfaat menambah pengetahuan.
>>
>> Menarik mencermati publikasi lama Fruin-Mees (1919) :
"Geschiedenis van
>> Java" dan "Geografi Kesejarahan" Daldjoeni (1984,
1992). Kedua penulis 
>> ini
>> menganalisis dengan tajam bagaimana Sultan Agung dari Mataram
>> menghitung-hitung rintangan dan dukungan alam untuk menyerang Belanda
di
>> Batavia (1628-1629). Berikut ringkasannya.
>>
>> Batavia tak mungkin diserbu pada bulan Desember dan Januari karena
saat 
>> itu
>> musim penghujan. Banjir akan menggenangi Batavia, an

Re: [iagi-net-l] Sultan Agung 1628-1629 : Menghitung Alam Melumpuhkan Batavia

2008-07-22 Terurut Topik Awang Satyana

Pak Rovicky,
Di beberapa tempat yang cuacanya sering buruk memang cuaca sering berpengaruh 
kepada jalannya operasi migas. Beberapa pengalaman misalnya seperti di bawah 
ini. 
 
(1) di Blok Rombebai Papua Utara, Nations Petroleum sampai hampir setahun stand 
by dan kesulitan memobilisasi peralatan rig-nya karena jalan yang sangat buruk 
kondisinya akibat hujan terus. Untuk masuk ke muara sungai yang cukup lebar pun 
harus berhitung-hitung karena beting pasir di sana berpindah-pindah. Bagaimana 
kalau tengah mobilisasi peralatan berat di muara sungai tiba2 wilayah itu 
dikepung pasir yang dibawa Lautan Pasifik masuk ke anak2 Sungai Mamberamo di 
sana ? Hm..tentu gak lucu...
 
(2) Di Kepala Burung Papua, khususnya Pulau Salawati, hujannya banyak. Lokasi 
rig yang sudah keras tak jarang menjadi seperti bubur lumpur lagi. Jelas ini 
menghambat mobilisasi. Untuk berjalan dari portacamp wellsite geologist ke 
portacam mud logging unit atau rig terpaksa dipasang titian dari papan kayu 
agar safety shoes tak terbenam di lumpur. Ini lama-lama bisa membahayakan rig 
site kan. Tetapi karena banyak genangan di jalan, ada manfaatnya juga, banyak 
kolam dadakan yang bisa ditanami ikan gabus dan hidup dengan baik ternyata.
 
(3) Sebuah kapal survey di Selat Makassar yang tengah shooting seismik oleh 
suatu operator di sana terpaksa ditarik ke Singapore beberapa bulan lalu untuk 
perbaikan sebab sistem listrik kapal rusak dihantam badai. Pekerjaan jadi 
tertunda, padahal tengah mengejar komitmen.
 
Di beberapa daerah cuaca dapat diprediksi dengan baik sehingga pekerjaan2 
lapangan bisa ditangguhkan bila cuaca di periode tertentu jelek; tetapi di 
banyak wilayah Indonesia Timur tak gampang menunggu cuaca baik. Terbang saja 
kalau dari Luwuk atau Jayapura harus berhitung-hitung dengan cuaca, jangan 
sampai didahului cuaca jelek. Ya, menurut hemat saya, kita ikuti saja prediksi 
para ahli cuaca. Saya melihat kualitas prediksi ahli-ahli cuaca kita semakin 
bagus dan detail.
 
Salam,
awang

--- On Mon, 7/21/08, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Sultan Agung 1628-1629 : Menghitung Alam Melumpuhkan 
Batavia
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Monday, July 21, 2008, 4:45 PM

Wah menarik pak awang,
Aku jadi inget sebuah tayangan di TV national geography atau discovery
channel tentang peranan ramalan cuaca dalam sebuah perang ini. Dan
tengok-tengok ternyata ada juga presentasi hal ini disini :
http://www.ofcm.gov/wist_proceedings/pdf/panel1/mneyland.pdf

Menarik juga ya ... dulu pernah kita bicara di mailist ini tentang peranan
geologist dalam perang. Skali lagi perang !
Haddduh perang memang memerluka segalanya untuk menang.

Btw,
Bagaimana menurut Pak Awang peranan ahli cuaca dalam prakiraan cuaca dalam
kondisi saat ini yang lebih susah diprediksi dalam operasi minyak bumi. Saya
pernah denger bahwa window untuk melakukan shooting seismic di Natuna ini
sangat tergantung cuaca juga.

RDP

On Mon, Jul 21, 2008 at 5:20 PM, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Sedikit cerita sejarah bernuansa klimatologi dan topografi Jawa, sayang
> rasanya kalau diketahui sendiri saja. Saya tuliskan untuk rekan-rekan
semua,
> semoga bermanfaat menambah pengetahuan.
>
> Menarik mencermati publikasi lama Fruin-Mees (1919) : "Geschiedenis
van
> Java" dan "Geografi Kesejarahan" Daldjoeni (1984, 1992).
Kedua penulis ini
> menganalisis dengan tajam bagaimana Sultan Agung dari Mataram
> menghitung-hitung rintangan dan dukungan alam untuk menyerang Belanda di
> Batavia (1628-1629). Berikut ringkasannya.
>
> Batavia tak mungkin diserbu pada bulan Desember dan Januari karena saat
itu
> musim penghujan. Banjir akan menggenangi Batavia, angin Barat yang sedang
> berhembus ke timur akan menyusahkan kapal-kapal Mataram berlayar ke barat
> dari pesisir utara Jawa Tengah menuju Batavia.
>
> Selain itu, Batavia harus digempur dari laut dan dari darat secara bersatu
> dan kompak. Ini tak mungkin dalam bulan-bulan musim hujan, tetapi harus
> dilakukan dalam musim kemarau yaitu Juli-September. Sebab, pada musim
> kemarau bertiup angin Timur ke barat yang akan mendorong kapal-kapal
Mataram
> berlayar ke Batavia. Pada musim kemarau, angkatan darat Mataram akan
> memperoleh banyak bantuan dari para petani di sepanjang perjalanan sebab
> para petaninya baru selesai memanen padinya pada April-Mei (ingat sistem
> pranata mangsa para petani di Jawa, pernah saya ulas juga di milis ini
> berdasarkan Daldjoeni, 1984; 1992), mereka sedang menganggur sebab baru
akan
> mulai menanam lagi pada bulan November saat hujan pertama datang.
>
> Lalu, bila serangan dilakukan pada bulan Juli-September, persediaan
makanan
> sepanjang perjalanan akan cukup sebab di sepanjang perjalanan para petani
> baru selesai panen (April-Mei). Sultan Agung memerintahkan untuk
mendirikan
> lumbung-lumbung beras sepanjang perjalanan dari Mataram ke Batavia.
>
> Perjalanan kaki tentara Mataram dari pusat kerajaan di se

Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH

2008-07-22 Terurut Topik mohammad syaiful
dilewat saja kok mang okim. ini menandakan bahwa istilah sedimentologi
ternyata masih melekat di hati mang okim, meskipun mungkin sudah
belasan atau puluhan tahun tidak lagi dipergunakan, tak iye?

salam dari ibukota,
syaiful

On 7/22/08, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Yth Cak Yatno,
>

>
>  Oh ya, dasar mang Okim sampun sepuh, mau nulis spesies burung kok jadinya
>  fasies burung ya ? Semoga saja rekan-rekan belum membaca email tersebut (
>  atau sudah tahu tapi dilewat saja ? ).
>

>  >
>  > Nah, itu dulu ya Cak Yatno. Nuhun atas encouragement dan masukan Anda.
>  > Semoga kalau mang Okim sempat ke Blangkejeren, bisa nemukan juga fasies
>  > burung spesial yang suaranya lebih merdu dari cucak rowo dll.
>  >



-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
[EMAIL PROTECTED] (business)
[EMAIL PROTECTED]

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH

2008-07-22 Terurut Topik Ismail Zaini

From: "miko" :
( Sehubungan  dengan potensi terpendam ini maka  mang Okim ngusulin ke
Depperin agar masyarakat Blangkejeren dapat segera diberikan  bantuan
mesinlengkap sehingga industri kerajinan batumulia bisa berkembang di 
sana.)

===

Mang Okim , belum lama ini saya jalan jalan ke Blankejeren Aceh Tengah , 
masuk melalui daerah Karo  Sumut - Kotacane - Blankejeren - Takengon- Bener 
Meriah - Bierun ( terus dilanjutkan sampai Banda Aceh dan Sabang.)
Wah indah nian pemandangannya  di Aceh tengah tsb , apalagi kalau sdh mask 
wilayah lauser.
saya sempat bertemu dg aparat Pemda nya / Bupati didaerah daerah tsb , 
ternyata akhir akhir ini di daerah daerah tsb banyak sekali permohonan untuk 
eksplorasi Tambang. saya tdk tahu tambang apa saja yang mereka incar, cuma 
yang saya agak "kawatir' kalau terlalu banyak yg masuk kegiatan tambang nya 
dan kegiatannya tdk terkontrol , apa tidak akan "merusak" keindahannya alam 
didaerah tsb ( mungkin aparat pengawasan di Pemda nya yang perlu ditambah 
krn saat ini masih sangat minim , rasanya belum menjumpai Geolog disitu )


Salam

ISM

- Original Message - 
From: "miko" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, July 22, 2008 3:50 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH



Yth Cak Yatno,

Nah gitu dong, ganti hobby dari burung ke Anthorium yang lagi ngetren.
Bukankah beberapa tahun yang lalu Mbak Yatno pernah bisik-bisik minta 
tolong
ke mang Okim untuk menyampaikan pesan khusus ke Mas Yatno bahwa miara 
burung

tak usah banyak-banyak, satu saja sudah cukup ( he---he--- ). Rupanya Kang
Mas perlu waktu beberapa tahun ya untuk menyimak pesan isteri tersayang
tersebut. Syukurlah kalau sekarang sudah mantep dengan Anthoriumnya,
pastilah lebih mesra ta' iya.

Oh ya, dasar mang Okim sampun sepuh, mau nulis spesies burung kok jadinya
fasies burung ya ? Semoga saja rekan-rekan belum membaca email tersebut (
atau sudah tahu tapi dilewat saja ? ).

Sampun yo Cak, sampai sini dulu. Selamat dengan hobbynya yang baru, semoga
benar-benar membawa kebahagiaan dan ketenangan bagi Cak Yatno dan 
keluarga.


Salam,
Mang Okim





- Original Message -
From: "Y S Yuwono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, July 22, 2008 2:35 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH



HeHe
Sekarang hobynya bukan burung lagi, ganti tanaman hias khususnya

Anthorium.

Salam buat Teteh ya.
Salam,
Yatno
- Original Message -
From: "miko" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "IAGI" 
Sent: Thursday, July 17, 2008 5:45 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH


Yth . Cak Yatno ,

Setuju sekali, hanya untuk berburu ke sana tidak mudah karena  perlu daya

,

tenaga, dan waktu yang panjang - - -tak iyeh. Walaupun demikian, puji

Tuhan

bahwa ada saja orang-orang yang dituntun oleh Yang Kuasa  untuk datang ke
Bandung membawa informasi dan contoh-contoh. Kemaren siang misalnya, mang
Okim ketamuan Pak Sarno dan rombongan pensiunan Departemen Perindustrian 
.

Pak Sarno yang penulis buku Permata dan Batupermata dan  pensiunan DSDM
Bandung  cerita bahwa di sekitar Blangkejeren pernah ditemukan the real
emerald yang terjebak dalam batuan marmer / gamping yang diintrusi oleh
granit ( seperti yang ada di Vietnam dan Kamboja ) .

Sehubungan  dengan potensi terpendam ini maka  mang Okim ngusulin ke
Depperin agar masyarakat Blangkejeren dapat segera diberikan  bantuan

mesin

lengkap sehingga industri kerajinan batumulia bisa berkembang di sana.

Kalau

usulan ini diterima, insyaallah mang Okim yang tahun ini konon telah

dicatat

jadi anggota team evaluasi kelayakan pengembangan batumulia di 12

Kabupaten

di Indonesia bisa jalan-jalan ke sana - - - -  sambil menyelam minum

emerald

tak iyeh.

Nah, itu dulu ya Cak Yatno. Nuhun atas encouragement dan masukan Anda.
Semoga kalau mang Okim sempat ke Blangkejeren, bisa nemukan juga fasies
burung spesial yang suaranya lebih merdu dari cucak rowo dll.

Salam batumulia,
Mang Okim


- Original Message -
  From: Y S Yuwono
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Cc: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, July 16, 2008 2:45 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH


  Mas Miko
  Secara geografis maupun geologis di Aceh sangat memungkinkan ditemukan
batu mulia lain yang lebih  bergengsi selain nephrite jade, misalnya: 
Ruby

dan Sapphire seperti di Siam dan Yangoon. Selamat berburu.
  salam,
  Yatno


--

--



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.5.3/1564 - Release Date: 7/21/2008
6:42 AM


--

--

PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 200

Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH

2008-07-22 Terurut Topik miko
Yth Cak Yatno,

Nah gitu dong, ganti hobby dari burung ke Anthorium yang lagi ngetren.
Bukankah beberapa tahun yang lalu Mbak Yatno pernah bisik-bisik minta tolong
ke mang Okim untuk menyampaikan pesan khusus ke Mas Yatno bahwa miara burung
tak usah banyak-banyak, satu saja sudah cukup ( he---he--- ). Rupanya Kang
Mas perlu waktu beberapa tahun ya untuk menyimak pesan isteri tersayang
tersebut. Syukurlah kalau sekarang sudah mantep dengan Anthoriumnya,
pastilah lebih mesra ta' iya.

Oh ya, dasar mang Okim sampun sepuh, mau nulis spesies burung kok jadinya
fasies burung ya ? Semoga saja rekan-rekan belum membaca email tersebut (
atau sudah tahu tapi dilewat saja ? ).

Sampun yo Cak, sampai sini dulu. Selamat dengan hobbynya yang baru, semoga
benar-benar membawa kebahagiaan dan ketenangan bagi Cak Yatno dan keluarga.

Salam,
Mang Okim





- Original Message -
From: "Y S Yuwono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, July 22, 2008 2:35 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH


> HeHe
> Sekarang hobynya bukan burung lagi, ganti tanaman hias khususnya
Anthorium.
> Salam buat Teteh ya.
> Salam,
> Yatno
> - Original Message -
> From: "miko" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: "IAGI" 
> Sent: Thursday, July 17, 2008 5:45 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH
>
>
> Yth . Cak Yatno ,
>
> Setuju sekali, hanya untuk berburu ke sana tidak mudah karena  perlu daya
,
> tenaga, dan waktu yang panjang - - -tak iyeh. Walaupun demikian, puji
Tuhan
> bahwa ada saja orang-orang yang dituntun oleh Yang Kuasa  untuk datang ke
> Bandung membawa informasi dan contoh-contoh. Kemaren siang misalnya, mang
> Okim ketamuan Pak Sarno dan rombongan pensiunan Departemen Perindustrian .
> Pak Sarno yang penulis buku Permata dan Batupermata dan  pensiunan DSDM
> Bandung  cerita bahwa di sekitar Blangkejeren pernah ditemukan the real
> emerald yang terjebak dalam batuan marmer / gamping yang diintrusi oleh
> granit ( seperti yang ada di Vietnam dan Kamboja ) .
>
> Sehubungan  dengan potensi terpendam ini maka  mang Okim ngusulin ke
> Depperin agar masyarakat Blangkejeren dapat segera diberikan  bantuan
mesin
> lengkap sehingga industri kerajinan batumulia bisa berkembang di sana.
Kalau
> usulan ini diterima, insyaallah mang Okim yang tahun ini konon telah
dicatat
> jadi anggota team evaluasi kelayakan pengembangan batumulia di 12
Kabupaten
> di Indonesia bisa jalan-jalan ke sana - - - -  sambil menyelam minum
emerald
> tak iyeh.
>
> Nah, itu dulu ya Cak Yatno. Nuhun atas encouragement dan masukan Anda.
> Semoga kalau mang Okim sempat ke Blangkejeren, bisa nemukan juga fasies
> burung spesial yang suaranya lebih merdu dari cucak rowo dll.
>
> Salam batumulia,
> Mang Okim
>
>
> - Original Message -
>   From: Y S Yuwono
>   To: iagi-net@iagi.or.id
>   Cc: [EMAIL PROTECTED]
>   Sent: Wednesday, July 16, 2008 2:45 PM
>   Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH
>
>
>   Mas Miko
>   Secara geografis maupun geologis di Aceh sangat memungkinkan ditemukan
> batu mulia lain yang lebih  bergengsi selain nephrite jade, misalnya: Ruby
> dan Sapphire seperti di Siam dan Yangoon. Selamat berburu.
>   salam,
>   Yatno
>
>
> --
--
>
>
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG.
> Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.5.3/1564 - Release Date: 7/21/2008
> 6:42 AM
>
>
> --
--
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
>
> --
--
> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>
> --
---
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by I

Re: [iagi-net-l] Fwd: Wow, manusia purba asal Jawa ternyata pernah menjelajahi Eropa!

2008-07-22 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Dwi,
 
Kebetulan saya sedang melakukan penelitian kecil tentang lingkungan hominid 
ini, barangkali keterangan berikut dapat sedikit membantu.
 
Nama Pithecanthropus erectus (Dubois, 1891) telah lama diganti oleh Homo 
erectus sebab yang dimaksud oleh Dubois itu sebenarnya adalah fosil bergenus 
Homo -genus hominid yang sukses yang menurut teori migrasi Out of Africa 
merupakan genus pertama yang keluar dari Afrika. Jadi, Pithecanthropus erectus 
dan Homo erectus adalah hominid yang sama.
 
Umurnya masih juga menjadi bahan perdebatan sebab bergantung kepada metode 
pentarikhan yang digunakan. Homo erectus pernah disebutkan punya rentang umur 
2-1 juta tahun yang lalu, ada yang 1-0,5 juta tahun yang lalu, ada yang 
meneruskannya sampai ke 0,05 juta tahun yang lalu (50.000 tahun yang lalu). 
Mungkin semuanya benar, tetapi selama rentang waktu itu (2-0,05 juta tahun) 
Homo erectus berubah mengikuti evolusi dan tercermin dalam nama sampai 
sub-spesiesnya. Jadi sebenarnya, lebih baik memakai nama sampai sub-spesiesnya, 
tidak hanya Homo erectus sebab rentang hidup hominid ini panjang. Dengan 
membaginya ke dalam sub-spesies, maka akan mengurangi kebingungan. 
 
Contohnya, Prof. Yahdi Zaim, ahli paleontologi ITB, suka menulis di milis ini 
juga,  pernah memakai nama sampai sub-spesies ini dalam makalahnya (2006), 
"Hominids in Indonesia : from Homo erectus (paleojavanicus) to Homo 
floresiensis in Zaim, Y., Rizal, Y., Aswan, Fitriana, B.S., eds, S. Sartono : 
Dari Hominid ke Delapsi dengan Kontroversi, Penerbit ITB, Bandung, p. 73-86. Di 
dalam  makalah itu, disebutkan Pak Zaim bahwa urutan evolusi hominid di Jawa 
adalah : Homo (Meganthropus) paleojavanicus, Homo erectus 
mojokertensis/robustus, Homo erectus erectus/trinilensis (inilah yang dulu 
disebut Pithecanthropus erectus oleh Dubois), Homo erectus 
ngandongensis/soloensis. Sehabis itu, hominid selesai sebab berlanjut ke Homo 
sapiens dengan ditransisi oleh Homo floresiensis yang berumur 0.05 juta tahun 
yang lalu.
 
Sebenarnya, berbagai nama taksonomi yang pernah diberikan kepada spesies/ 
sub-spesies itu mencerminkan kompleksitas morfologi fosil-fosil seperti 
Pithecanthropus robustus, Pithecanthropus dubius, Meganthropus paleojavanicus 
dan Homo mojokertensis yang fosilnya digali dari Lower Pleistocene Pucangan 
Series, dan  Pithecanthropus erectus yang fosilnya berasal dari Middle 
Pleistocene Kabuh Series. Spesies-spesies ini pernah hidup dalam rentang waktu 
tertentu 1-2 juta tahun. Selama periode ini mereka berubah dalam model 
konstruksi tengkoraknya, ada yang lebih kokoh (robust) ada yang konstruksinya 
kelihatan tak terlalu kokoh.
 
Harry Widianto (1998) dari Puslit Arkeologi Yogyakarta pernah membagi Homo 
erectus di Jawa berdasarkan konstruksi tengkorak ini yang menurutnya semakin 
tidak kokoh semakin ke zaman kini. Ia membaginya menjadi Robust Group, 
Trinil-Sangiran Group, dan Ngandong Group. Dalam penamaan Zaim (2006) ketiga 
group itu barangkali bisa disebandingkan dengan wakil-wakil spesies dari Homo 
(Meganthropus) paleojavanicus, Homo erectus erectus, dan Homo erectus 
ngandongensis. Robust Group diwakili oleh fosil-fosil dari Pucangan Series 
(Lower Pleistocene), Trinil-Sangiran Group adalah fosil-fosil dari lower-middle 
Kabuh Series berumur Middle Pleistocene di Trinil dan Sangiran. Ngandong Group 
adalah fosil2 hominid dari Ngandong, Sambungmacan, dan Ngawi dari upper Kabuh 
berumur Middle Pleistocene.
 
Soal artikel dari Antara tentang fosil Java Man (Homo erectus) yang ditemukan 
di sebuah tambang di Jerman, berumur 0,07 juta tahun lalu  menyimpulkan bahwa 
fosil itu suatu bukti bahwa telah terjadi migrasi Manusia Jawa ke Jerman pada 
70.000 tahun yang lalu adalah suatu kesimpulan yang terburu-buru. Artikel 
tersebut pun membingungkan sebab menyebutkan temuan fosil itu mirip dengan 
temuan Manusia Jawa di Trinil, tetapi umurnya 70.000 tahun. Java Man temuan 
Eugene Dubois itu umurnya sekitar 1,2 juta - 700.000 tahun. Jelas temuan fosil 
di Jerman itu tidak seumur dengan Java Man Dubois tetapi mungkin seumur dengan 
Homo erectus ngandongensis/soloensis. 
 
Nah, apakah satu fosil yang ditemukan di Jerman dan mirip dengan fosil lain di 
Jawa akan langsung mengartikan bahwa telah terjadi migrasi dari Jawa ke Jerman 
? Tentu tak akan langsung begitu. Bagaimana kalau justru migrasinya dari Jerman 
ke Jawa ? Migrasi hominid tak hanya ditentukan berdasarkan kesamaan fosil, 
tetapi juga harus didukung bukti paleo-DNA yang diekstraksi dari fosil, 
dipetakan genome-nya (sebagaimana pemetaan migrasi manusia moderen sekarang), 
dilihat tinggalan-tinggalan artefaknya, umur transisi antara satu fosil ke 
fosil lain. Banyak yang harus dievaluasi. 
 
Lagipula, sangat mungkin bahwa fosil 70.000 tahun di tambang Jerman itu berasal 
dari Homo heiderbergensis berumur 0.6 juta tahun di Jerman juga sebagaimana 
Homo erectus ngandongensis di Kedungmacan/Trinil/Ngawi berasal dari Homo 
erectus erectus di Sangiran/Trinil. _Tak selalu perlu pendatang da

Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH

2008-07-22 Terurut Topik Y S Yuwono

HeHe
Sekarang hobynya bukan burung lagi, ganti tanaman hias khususnya Anthorium.
Salam buat Teteh ya.
Salam,
Yatno
- Original Message - 
From: "miko" <[EMAIL PROTECTED]>

To: "IAGI" 
Sent: Thursday, July 17, 2008 5:45 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH


Yth . Cak Yatno ,

Setuju sekali, hanya untuk berburu ke sana tidak mudah karena  perlu daya , 
tenaga, dan waktu yang panjang - - -tak iyeh. Walaupun demikian, puji Tuhan 
bahwa ada saja orang-orang yang dituntun oleh Yang Kuasa  untuk datang ke 
Bandung membawa informasi dan contoh-contoh. Kemaren siang misalnya, mang 
Okim ketamuan Pak Sarno dan rombongan pensiunan Departemen Perindustrian . 
Pak Sarno yang penulis buku Permata dan Batupermata dan  pensiunan DSDM 
Bandung  cerita bahwa di sekitar Blangkejeren pernah ditemukan the real 
emerald yang terjebak dalam batuan marmer / gamping yang diintrusi oleh 
granit ( seperti yang ada di Vietnam dan Kamboja ) .


Sehubungan  dengan potensi terpendam ini maka  mang Okim ngusulin ke 
Depperin agar masyarakat Blangkejeren dapat segera diberikan  bantuan mesin 
lengkap sehingga industri kerajinan batumulia bisa berkembang di sana. Kalau 
usulan ini diterima, insyaallah mang Okim yang tahun ini konon telah dicatat 
jadi anggota team evaluasi kelayakan pengembangan batumulia di 12 Kabupaten 
di Indonesia bisa jalan-jalan ke sana - - - -  sambil menyelam minum emerald 
tak iyeh.


Nah, itu dulu ya Cak Yatno. Nuhun atas encouragement dan masukan Anda. 
Semoga kalau mang Okim sempat ke Blangkejeren, bisa nemukan juga fasies 
burung spesial yang suaranya lebih merdu dari cucak rowo dll.


Salam batumulia,
Mang Okim


- Original Message - 
 From: Y S Yuwono

 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, July 16, 2008 2:45 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] TEMUAN BARU : FLUORITE dan AVENTURINE di ACEH


 Mas Miko
 Secara geografis maupun geologis di Aceh sangat memungkinkan ditemukan 
batu mulia lain yang lebih  bergengsi selain nephrite jade, misalnya: Ruby 
dan Sapphire seperti di Siam dan Yangoon. Selamat berburu.

 salam,
 Yatno





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.5.3/1564 - Release Date: 7/21/2008 
6:42 AM




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-