RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Sekolah:Training:Kerja = 10:20:70

2008-08-19 Terurut Topik Witan Ardjakusumah
Oki
Jangan pesimis gitu dong. Siapa bilang karier geoscientist sempit dan terbatas. 
Lihat di Pertamina, Medco dan EMP 60% pimpinannya berasal dari latar belakang 
geosciences, jelas ini bukan  kebetulan dan nasib. Dan jangan lupa di BPMigas 
pun demikian. Kalau di KPS asing setahu saya utk posisi tertinggi masalah ras 
saja yg menentukan tapi semua disiplin bisa mendapatkan kesempatan yg sama 
dibidangnya masing2, jaranglah ada orang PE bisa jadi exploration manager
Reach for the sky Ki...

Witan
-Original Message-
From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, August 17, 2008 9:03 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Sekolah:Training:Kerja = 10:20:70

Mengutip  Pak Awang:
 
 "Maka sering ditemui bahwa seorang geosaintis berpengalaman 15 tahun dengan
seorang PE berpengalaman sama, biasanya si geosaintis mungkin hanya 1-2 kali
berubah posisi tetapi masih di rumpun geosains, sementara si PE mungkin sudah 5
kali dengan rumpun yang berbeda-beda. Ketika lembaga tersebut membutuhkan
seorang GM (general manager), maka si PE yang pengalamannya banyak dan variatif
akan lebih dilirik dibandingkan si geosaintis yang pengalamannya sangat dalam
tetapi sempit di situ-situ juga."

Saya pribadi percaya ada sedikitnya satu variabel penting lagi dalam kasus di 
atas : Perbedaan waktu untuk mencapai pendalaman optimal antara ilmu yang 
'eksak' dengan ilmu alam (natural science) yang berdasarkan observasi.
 
Pada natural science seperti geologi , untuk bisa dibilang ahli seorang perlu 
mengamati, menyerap, menganalisa berbagai fenomena dan mensintesakannya kedalam 
begitu banyak model. Coba amati seorang Henry Posamentier, Pak Kusuma atau pak 
Awang. Berapa banyak model geologi yang ada di kepala mereka hasil mempelajari 
begitu banyak singkapan, core atau seismic section yang untuk 
mengakumulasikannya perlu waktu ber-tahun-tahun. Jarang geologist yang punya 
kesempatan field trip ke basin yang berbeda lebih dari 2 kali setahun 
misalnya
 
Beda dengan ilmu pasti model matematika, fisika atau engineering (rumusnya 
pasti-pasti). Dengan beragam penyederhanaan, variasi aplikasi untuk berbagai 
kondisi relatif lebih sedikit dibanding yang terdapat di alam. 
Contohnya, untuk seorang engineer Formula Archie yang sama bisa menjadi basis 
penghitungan saturasi untuk beberapa formasi batupasir tidak peduli apakah 
diendapkan di fluvial, delta atau laut dalam asalkan hasilnya cocok dengan 
hasil pengukuran dari core atau DST. Bandingkan dengan seorang geologist yang 
masih harus pusing menentukan di bagian mana dari delta sand ini berasal, model 
delta macam apa yang harus dipakai dan lain-lain.
 
Asumsikan seorang engineer dan geologist yang sama-sama lulus kuliah dan mulai 
bekerja pada usia 25 tahun. Pada saat menginjak usia 30 an , geologist 
kemungkinan baru mulai mengakumulasikan berbagai observasi geologinya sedangkan 
si engineer bisa jadi sudah 'ngelotok' dalam disiplinnya dan mulai mencari 
tantangan lain. Saat si Geologist mencapai 'puncak' pendalaman pada usia 40 an, 
kebanyakan engineer sudah sukses memegang beberapa jabatan. 
 
Jadi seperti yang pak Awang bilang, tentunya si engineer ini akan lebih 
terlihat kinclong dibanding the poor geologist. 
 
Just my 2 cent 
 
Salam
Oki

--- On Fri, 8/15/08, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Sekolah:Training:Kerja = 10:20:70
To: "iagi-net@iagi.or.id" , "Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>, "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Friday, August 15, 2008, 2:38 PM

Ulasan yang bagus, Pak Rovicky, terima kasih. 
 
Saya percaya dengan rasio 7:2:1 untuk work experience : training : formal
education yang akan mempengaruhi posisi dan karier seseorang di dunia industri.
 
"Bekerja sambil belajar dan belajar sambil bekerja" saya kira juga
efektif dalam meninggikan kualitas pekerjaan. "Bekerja sambil belajar"
artinya kita memperkaya pekerjaan kita sehari-hari dengan masukan-masukan
keilmuan yang kita pelajari dari buku-buku atau informasi lainnya. "Belajar
sambil bekerja" artinya menerapkan apa yang kita pelajari kepada pekerjaan
kita sehari-hari. Saya pikir akan berbeda kualitas pekerjaan seseorang yang apa
adanya dengan kualitas pekerjaan seseorang yang diperkaya secara keilmuan. Di
dalam hal ini, tripartit work experience : training : formal education saling
berintegrasi untuk menghasilkan pekerjaan yang bagus.
 
Saya pikir kualitas seseorang akan ditentukan oleh pengalaman kerjanya bukan
oleh pendidikan formal atau pelatihan yang telah dilaluinya. Maka, wajar untuk
pengalaman kerja diberikan 70 % sebagai bagian rasio. Hanya kesulitan dalam
pengalaman pekerjaan yang menantang seseorang sehingga ia akan lebih paripurna,
bukan tingginya pendidikan.
 
Tentang variabilitas pengalaman. Pengamatan saya menunjukkan bahwa kita para
geosaintis agak sulit untuk mau ditempatkan di posisi-posisi yang non-geosains.
Seorang 

Re: [iagi-net-l] Apaan sih Sumur Pantau ? --> Fwd: Komentar: "Airtanah? Apa dan Bagaimana Mencarinya?"

2008-08-19 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Aku sudah coba salah satunya yan definisinya di UU
# Sumur pantau adalah sumur yang dibuat untuk memantau muka dan atau
mutu air bawah tanah pada akuifer tertentu.
# Jaringan sumur pantau adalah kumpulan sumur pantau yang tertata
berdasarkan kebutuhan pemantauan terhadap air bawah tanah pada suatu
cekungan air bawah tanah.

Tapi secara tehnis bagaimana menentukan titik-titik sumur ini,
jaringannya, konfigurasi sumur ? Seperti yang ditanyakan ybs.
Apakah satu cekungan air satu, ataukah per zone satu sumur dsb ataukah
per area ?
Dan yang jadi pertanyaanku malah, siapa yang bertanggung jawab
mengelolanya ? Pemda, ESDM atau masyarakat sendiri atau iagi ... wupst
!

'mungkin yang tepat itu nanya ke dirjen PU yang ngurusin air tanah,
bukan ke BLOG ya ?' Sayangnya di website2 yg resmi ini ndak ada kolom
tanya jawab :) atau ga ada yang bersedia njawab je :(

RDP

2008/8/20 Leonard Lisapaly <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> Di Google aja, Vick. Keyword : sumur pantau.
>
> LL
>
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, August 20, 2008 12:33 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
> Subject: [iagi-net-l] Apaan sih Sumur Pantau ? --> Fwd: Komentar: "Airtanah?
> Apa dan Bagaimana Mencarinya?"
>
> Need help ... Buat rekan-rekan geoscientist yang tahu tentang air
> tanah ataupun sumur air
> Apa sih yang dimaksud sumur pantau ? serta seluk dan beluknya.
>
> RDP
> -- Forwarded message --
> From: atma [EMAIL PROTECTED]
> Date: 2008/8/20
> Subject: [Dongeng Geologi] Komentar: "Airtanah? Apa dan Bagaimana
> Mencarinya?"
> To: [EMAIL PROTECTED]
>
>
> Komentar baru pada tulisan Anda #386 "Airtanah? Apa dan Bagaimana
> Mencarinya?"
> Penulis : atma
> E-mail : [EMAIL PROTECTED]
>
> Komentar:
> Kagem Mas Rovicky,
>
> Saya mau tanya mngenai sumur pantau mas..
> Saya itu ada rencana untuk membuat sumur pantau airtanah di Kabupaten
> Sleman DIY. Nah sebelumnya kan perlu dibuat desain jaringan sumur
> pantau airtanahnya supaya efektif dan efisien. Yang mau saya tanyakan,
> metode untuk penentuan lokasi sumur pantau itu ada ngga mas...?
>
> Matur nuwun, semoga dapat membantu.
>
> -
> ---
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
>
> -
> ---
> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>
> 
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
>
> 
> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Web

RE: [iagi-net-l] Apaan sih Sumur Pantau ? --> Fwd: Komentar: "Airtanah? Apa dan Bagaimana Mencarinya?"

2008-08-19 Terurut Topik Leonard Lisapaly

Di Google aja, Vick. Keyword : sumur pantau.

LL


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, August 20, 2008 12:33 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Subject: [iagi-net-l] Apaan sih Sumur Pantau ? --> Fwd: Komentar: "Airtanah?
Apa dan Bagaimana Mencarinya?"

Need help ... Buat rekan-rekan geoscientist yang tahu tentang air
tanah ataupun sumur air
Apa sih yang dimaksud sumur pantau ? serta seluk dan beluknya.

RDP
-- Forwarded message --
From: atma [EMAIL PROTECTED]
Date: 2008/8/20
Subject: [Dongeng Geologi] Komentar: "Airtanah? Apa dan Bagaimana
Mencarinya?"
To: [EMAIL PROTECTED]


Komentar baru pada tulisan Anda #386 "Airtanah? Apa dan Bagaimana
Mencarinya?"
Penulis : atma
E-mail : [EMAIL PROTECTED]

Komentar:
Kagem Mas Rovicky,

Saya mau tanya mngenai sumur pantau mas..
Saya itu ada rencana untuk membuat sumur pantau airtanah di Kabupaten
Sleman DIY. Nah sebelumnya kan perlu dibuat desain jaringan sumur
pantau airtanahnya supaya efektif dan efisien. Yang mau saya tanyakan,
metode untuk penentuan lokasi sumur pantau itu ada ngga mas...?

Matur nuwun, semoga dapat membantu.

-
---
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

-
---
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
-



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Apaan sih Sumur Pantau ? --> Fwd: Komentar: "Airtanah? Apa dan Bagaimana Mencarinya?"

2008-08-19 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Need help ... Buat rekan-rekan geoscientist yang tahu tentang air
tanah ataupun sumur air
Apa sih yang dimaksud sumur pantau ? serta seluk dan beluknya.

RDP
-- Forwarded message --
From: atma [EMAIL PROTECTED]
Date: 2008/8/20
Subject: [Dongeng Geologi] Komentar: "Airtanah? Apa dan Bagaimana Mencarinya?"
To: [EMAIL PROTECTED]


Komentar baru pada tulisan Anda #386 "Airtanah? Apa dan Bagaimana Mencarinya?"
Penulis : atma
E-mail : [EMAIL PROTECTED]

Komentar:
Kagem Mas Rovicky,

Saya mau tanya mngenai sumur pantau mas..
Saya itu ada rencana untuk membuat sumur pantau airtanah di Kabupaten
Sleman DIY. Nah sebelumnya kan perlu dibuat desain jaringan sumur
pantau airtanahnya supaya efektif dan efisien. Yang mau saya tanyakan,
metode untuk penentuan lokasi sumur pantau itu ada ngga mas...?

Matur nuwun, semoga dapat membantu.


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Sekolah:Training:Kerja = 10:20:70

2008-08-19 Terurut Topik Tonny P. Sastramihardja
Rekans,
Ada satu hal lagi yg biasa dipegang oleh orang-orang yg ngurus HR, bahwa
THP seorang Karyawan nggak boleh 'turun' dari yang diterima sebelumnya.
Dilain pihak kalau kita bercokol (loyal? atau nggak punya 'bargaining
position'?) maka adjustment salary oleh pihak perusahaan biasanya hanya
untuk 'menyesuaikan dengan tingkat inflasi saja', jadi sesungguhnya
tidak ada kenaikan THP karena nilai tukarnya toh tetap (BBM naik,
harga-harga ikut naik...). Hal lain adalah bahwa peningkatan THP
seseorang biasanya antara lain terkait dengan 'title jabatan', misalnya
antara [supervisor-superintendent-manager-VP-BOD] akan berbeda
'tinjangan jabatan dan fasilitasnya'. Nah sekarang kalau permintaan
terhadap pegawai dengan kualifikasi tertentu tinggi (misalkan petroleum
geologist dengan pengalaman XX tahun), maka wajar saja kalau banyak
'kutu loncat' untuk mendapatkan yang lebih baik (misal karir, THP, atau
alasan lainnya). Asal jangan keseringan pindah-pindah sih...itu 'sangat
manusiawi'. Menurut pendapat Abah Anom, kayaknya alasan 'seperti ini
yang terjadi'...

Salam
(Abah Anom)

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, August 20, 2008 7:28 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Sekolah:Training:Kerja =
10:20:70

"Pengkayaan kerja" atau "Job enrichments" ini bisa dari dua arah, baik
dari karyawan maupun maupun dari penyelia (supervisor + HR).
Memang sulit bagi perusahaan kecil yang variasi pekerjaannya tidak
sekompleks perusahaan besar, namun bekerja di perusahaan besar juga
terkendala oleh kebutuhan spesialisasi atau expertise dalam satu
bidang kerja.
Jadi gimana duonk ?
Aku sendiri sebagai geologist hanya bisa memberi saran bahwa karir itu
tergantung kita sendiri. Geologist bisa saja mencoba menjlani karier
sesuai yang ada ditempat kerjanya. Perusahaan (HR+manajer) hanya
memberikan sarana, dan penyelia memberikan dukungan. Lah kalau yang
lain ndak memberikan sarana dan dukungan ya ndak heran kalau karyawan
trus hengkang nyari oportunity diluar lingkungannya, di luar
profesinya atau bahkan diluar negerinya.

salam
RDP

On Tue, Aug 19, 2008 at 10:02 PM, kartiko samodro
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Maksudnya Mas Oki,
> kalau mau jadi geoscienties yang enggak poor,  salah satu caranya ya
harus
> sering pindah - pindah (field / perusahaan). Dengan pindah  field /
> perusahaan maka si geoscienties akan banyak melihat field dan konsep
> geologi yang berbeda - beda dan juga bagaimana perbedaan tiap
perusahaan
> dalam memanage fieldnya tersebut.
>
> On 8/17/08, oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> Mengutip  Pak Awang:
>>
>>  "Maka sering ditemui bahwa seorang geosaintis berpengalaman 15
tahun
>> dengan
>> seorang PE berpengalaman sama, biasanya si geosaintis mungkin hanya
1-2
>> kali
>> berubah posisi tetapi masih di rumpun geosains, sementara si PE
mungkin
>> sudah 5
>> kali dengan rumpun yang berbeda-beda. Ketika lembaga tersebut
membutuhkan
>> seorang GM (general manager), maka si PE yang pengalamannya banyak
dan
>> variatif
>> akan lebih dilirik dibandingkan si geosaintis yang pengalamannya
sangat
>> dalam
>> tetapi sempit di situ-situ juga."
>>
>> Saya pribadi percaya ada sedikitnya satu variabel penting lagi dalam
kasus
>> di atas : Perbedaan waktu untuk mencapai pendalaman optimal antara
ilmu yang
>> 'eksak' dengan ilmu alam (natural science) yang berdasarkan
observasi.
>>
>> Pada natural science seperti geologi , untuk bisa dibilang ahli
seorang
>> perlu mengamati, menyerap, menganalisa berbagai fenomena dan
>> mensintesakannya kedalam begitu banyak model. Coba amati seorang
Henry
>> Posamentier, Pak Kusuma atau pak Awang. Berapa banyak model geologi
yang ada
>> di kepala mereka hasil mempelajari begitu banyak singkapan, core atau
>> seismic section yang untuk mengakumulasikannya perlu waktu
ber-tahun-tahun.
>> Jarang geologist yang punya kesempatan field trip ke basin yang
berbeda
>> lebih dari 2 kali setahun misalnya
>>
>> Beda dengan ilmu pasti model matematika, fisika atau engineering
(rumusnya
>> pasti-pasti). Dengan beragam penyederhanaan, variasi aplikasi untuk
berbagai
>> kondisi relatif lebih sedikit dibanding yang terdapat di alam.
>> Contohnya, untuk seorang engineer Formula Archie yang sama bisa
menjadi
>> basis penghitungan saturasi untuk beberapa formasi batupasir tidak
peduli
>> apakah diendapkan di fluvial, delta atau laut dalam asalkan hasilnya
cocok
>> dengan hasil pengukuran dari core atau DST. Bandingkan dengan seorang
>> geologist yang masih harus pusing menentukan di bagian mana dari
delta sand
>> ini berasal, model delta macam apa yang harus dipakai dan lain-lain.
>>
>> Asumsikan seorang engineer dan geologist yang sama-sama lulus kuliah
dan
>> mulai bekerja pada usia 25 tahun. Pada saat menginjak usia 30 an ,
geologist
>> kemungkinan baru mulai mengakumulasikan berbagai observasi geologinya
>> sedangkan si engineer bisa jadi sudah 'ngelotok' dalam disiplinnya
dan mulai
>> mencari 

Re: [iagi-net-l] Dari Curug Dago ke Knalpot Ferrari

2008-08-19 Terurut Topik mohammad syaiful
kalo ingin suatu file atau lampiran dimuat via milis iagi-net,
langsung saja kirim file tsb ke admin (kang rovicky atau kang allo).
admin tinggal buka ijin saja kalo memang dipandang bermanfaat.

tidak perlu minta ijin secara umum (tanpa mengirimkan filenya), karena
kasihan admin kalo harus proaktif menanyakan lagi (bolak-balik) kepada
si pengirim imil.

jadi pak andri, coba langsung saja kirim imilnya kepada admin.

salam,
syaiful

On 8/19/08, Andri Subandrio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sahabat sekalian penyimak IAGI-netters yth,
>
> Salam Sejahtera,
>
> Siapa yang tidak kenal F1 Ferrari ? Setiap minggu kita terpaku menyimak
> Schumi, Kimi Raikonen dsb diarena pacu grandprix di Monaco hingga Malaysia
> di siaran TV tertentu. Mobil balap canggih nan setiap detik diimbuhi
> inovasi baru supaya lajunya super cepat menjadi ujung tombak bagi eksperimen
> para mechanical engineer dan industri automotive. Mesin supercepat ini
> pastinya harus tahan panas, tak terkecuali knalpotnya. Tak disangka, salah
> satu material yang bisa meredam panas yang tinggi disekitar knalpot bisa
> berasal dari batuan  seperti yang terdapat di Curug Dago. Batuan disekitar
> air terjun adalah lava basalt yang berasal dari kegiatan gunungapi Tangkuban
> Prahu purba. Lava ini mempunyai titik leleh sekitar 1300 derajat Celcius.
> Teknologi material terkini mampu membuat terobosan material baru berbasis
> basalt yaitu basalt fiber. Eksperimen basalt dari Indonesia yang kami bawa
> ke Nagoya Jepang, menunjukan potensi beberapa endapan basalt disekitar
> Bandung untuk teknologi canggih tersebut. Basalt fiber digunakan untuk
> insulator suhu tinggi, dan turunannnya bisa untuk kordfen tahan api, baju
> anti peluru, pipa tahan karat dsb. Berikut ini basalt dari Curug Dago dan
> Formula satu. Indonesia kaya Material namun masih sangat sedikit material
> girls and boys ...alias ahli dan industri metallurgi. Sejak puluhan tahun
> kita berkutat dihulu dan menjadi extractive exporter. Bila berkenan ada foto
> basaltfiber yang bisa saya sharing, silahkan japri atau iagi bisa
> mengijinkan. Nuhun
>
> Salam
>
> Andri S. Subandrio M


-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
[EMAIL PROTECTED] (business)
[EMAIL PROTECTED]

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Sekolah:Training:Kerja = 10:20:70

2008-08-19 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
"Pengkayaan kerja" atau "Job enrichments" ini bisa dari dua arah, baik
dari karyawan maupun maupun dari penyelia (supervisor + HR).
Memang sulit bagi perusahaan kecil yang variasi pekerjaannya tidak
sekompleks perusahaan besar, namun bekerja di perusahaan besar juga
terkendala oleh kebutuhan spesialisasi atau expertise dalam satu
bidang kerja.
Jadi gimana duonk ?
Aku sendiri sebagai geologist hanya bisa memberi saran bahwa karir itu
tergantung kita sendiri. Geologist bisa saja mencoba menjlani karier
sesuai yang ada ditempat kerjanya. Perusahaan (HR+manajer) hanya
memberikan sarana, dan penyelia memberikan dukungan. Lah kalau yang
lain ndak memberikan sarana dan dukungan ya ndak heran kalau karyawan
trus hengkang nyari oportunity diluar lingkungannya, di luar
profesinya atau bahkan diluar negerinya.

salam
RDP

On Tue, Aug 19, 2008 at 10:02 PM, kartiko samodro
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Maksudnya Mas Oki,
> kalau mau jadi geoscienties yang enggak poor,  salah satu caranya ya harus
> sering pindah - pindah (field / perusahaan). Dengan pindah  field /
> perusahaan maka si geoscienties akan banyak melihat field dan konsep
> geologi yang berbeda - beda dan juga bagaimana perbedaan tiap perusahaan
> dalam memanage fieldnya tersebut.
>
> On 8/17/08, oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> Mengutip  Pak Awang:
>>
>>  "Maka sering ditemui bahwa seorang geosaintis berpengalaman 15 tahun
>> dengan
>> seorang PE berpengalaman sama, biasanya si geosaintis mungkin hanya 1-2
>> kali
>> berubah posisi tetapi masih di rumpun geosains, sementara si PE mungkin
>> sudah 5
>> kali dengan rumpun yang berbeda-beda. Ketika lembaga tersebut membutuhkan
>> seorang GM (general manager), maka si PE yang pengalamannya banyak dan
>> variatif
>> akan lebih dilirik dibandingkan si geosaintis yang pengalamannya sangat
>> dalam
>> tetapi sempit di situ-situ juga."
>>
>> Saya pribadi percaya ada sedikitnya satu variabel penting lagi dalam kasus
>> di atas : Perbedaan waktu untuk mencapai pendalaman optimal antara ilmu yang
>> 'eksak' dengan ilmu alam (natural science) yang berdasarkan observasi.
>>
>> Pada natural science seperti geologi , untuk bisa dibilang ahli seorang
>> perlu mengamati, menyerap, menganalisa berbagai fenomena dan
>> mensintesakannya kedalam begitu banyak model. Coba amati seorang Henry
>> Posamentier, Pak Kusuma atau pak Awang. Berapa banyak model geologi yang ada
>> di kepala mereka hasil mempelajari begitu banyak singkapan, core atau
>> seismic section yang untuk mengakumulasikannya perlu waktu ber-tahun-tahun.
>> Jarang geologist yang punya kesempatan field trip ke basin yang berbeda
>> lebih dari 2 kali setahun misalnya
>>
>> Beda dengan ilmu pasti model matematika, fisika atau engineering (rumusnya
>> pasti-pasti). Dengan beragam penyederhanaan, variasi aplikasi untuk berbagai
>> kondisi relatif lebih sedikit dibanding yang terdapat di alam.
>> Contohnya, untuk seorang engineer Formula Archie yang sama bisa menjadi
>> basis penghitungan saturasi untuk beberapa formasi batupasir tidak peduli
>> apakah diendapkan di fluvial, delta atau laut dalam asalkan hasilnya cocok
>> dengan hasil pengukuran dari core atau DST. Bandingkan dengan seorang
>> geologist yang masih harus pusing menentukan di bagian mana dari delta sand
>> ini berasal, model delta macam apa yang harus dipakai dan lain-lain.
>>
>> Asumsikan seorang engineer dan geologist yang sama-sama lulus kuliah dan
>> mulai bekerja pada usia 25 tahun. Pada saat menginjak usia 30 an , geologist
>> kemungkinan baru mulai mengakumulasikan berbagai observasi geologinya
>> sedangkan si engineer bisa jadi sudah 'ngelotok' dalam disiplinnya dan mulai
>> mencari tantangan lain. Saat si Geologist mencapai 'puncak' pendalaman pada
>> usia 40 an, kebanyakan engineer sudah sukses memegang beberapa jabatan.
>>
>> Jadi seperti yang pak Awang bilang, tentunya si engineer ini akan lebih
>> terlihat kinclong dibanding the poor geologist.
>>
>> Just my 2 cent
>>
>> Salam
>> Oki
>>
>> --- On Fri, 8/15/08, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
>> Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Sekolah:Training:Kerja = 10:20:70
>> To: "iagi-net@iagi.or.id" , "Forum Himpunan Ahli
>> Geofisika Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>, "Geo Unpad" <
>> [EMAIL PROTECTED]>
>> Date: Friday, August 15, 2008, 2:38 PM
>>
>> Ulasan yang bagus, Pak Rovicky, terima kasih.
>>
>> Saya percaya dengan rasio 7:2:1 untuk work experience : training : formal
>> education yang akan mempengaruhi posisi dan karier seseorang di dunia
>> industri.
>>
>> "Bekerja sambil belajar dan belajar sambil bekerja" saya kira juga
>> efektif dalam meninggikan kualitas pekerjaan. "Bekerja sambil belajar"
>> artinya kita memperkaya pekerjaan kita sehari-hari dengan masukan-masukan
>> keilmuan yang kita pelajari dari buku-buku atau informasi lainnya. "Belajar
>> sambil bekerja" artinya menerapkan apa yang kita pelajari kepada pekerjaan
>> kita sehari-hari. Saya pikir akan berb

RE: [iagi-net-l] Pemilu IAGI

2008-08-19 Terurut Topik Djuharlan
Wah aku yang dihutan ini baru baca Berita IAGI 2 hari yang lalu,
ada surat suaranya lagi, kalau dikirim pos katanya terakhir 15/Agustus, mana 
mungkin lah.
Minggu2 ini aku yakin Panitia lagi sibuk nyiapin PIT-IAGI, gimana kalau aku 
vote pakai e-mail saja, boleh juga toch, atau pakai fasilitas vote e-mail juga 
boleh toch... yang kita tinggal klik terus e-mailnya cuman mampir di panitia 
Pemilu saja. Gimana?
Millist IAGI-net-l ku ini baru nongol lagi 14/Agustus, sudah lama sekali nggak 
muncul-muncul, jadi buta informasi

Regards/Salam,

Md. Johaness Djuharlan - 003185
PT Freeport Indonesia
Tembagapura 99930
Wi-Phone: +62-901-480-691 
 
"Menikmati hidup tak harus dengan harta,
keluarga tercinta pun membuat hidup lebih bermakna"


Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is confidential, used 
for internal FMI only.
-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 19, 2008 2:50 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pemilu IAGI




> Rekan rekan

Panitia Pemilu  IAGI telah bekerja
dengan baik dan saya sudah menerima Kartu Suara yang berwarna MERAH
meyala  (cwiiiw  mengingatkan daku pada PDI - P).

Bravo Panitia Pemilu.

Kampanye ??

Wah
adem ayem , mirip Pemilu jaman Orde Baru , aman aman dan senyap.

Pemaparan dari Pemilih 

Sami mawon , di milis
ini ndak ada yang menyatakan diri mendukung Lambok , mendukung Syaiful
ataupun mendukung Ridwan ?

Apa  dan mengapa ya 
Memberkan dukungan kok tidak berani 

Kan  jaman ini
KATANYA jaman KETERBUKAAN.

Wallahu alam..

Si Abah
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] [Fwd: [anggota] [Fwd: [itb77] jangan sok ceramah]]

2008-08-19 Terurut Topik yanto R.Sumantri


Rekan 

Sekedar intermenzo , bukan berarti  membela yang
perokok lho.

Si Abah 
(tidak merokok hanya
"mipa" )

--- Original Message

Subject: [anggota] [Fwd: [itb77] jangan
sok  ceramah]
From:"Syafril Hermansyah"
<[EMAIL PROTECTED]>
Date:Sun, August 17, 2008 12:05
pm
To:  [EMAIL PROTECTED]
--



 Forwarded Message 
Subject:
[itb77] jangan sok ceramah
Date:   Fri, 15 Aug 2008 19:56:52 +0700
From:   Hilman <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To:
[EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]




Seorang pria tengah baya pergi ke dokter, untuk
berkonsultasi masalah
kesehatannya.
Pasien:  Selamat siang
dokter...,
Dokter: Ya.. selamat siang, ada yang bisa saya bantu ?
Pasien:  Begini dok, saya punya masalah sesak nafas dan batuk batuk.
Dokter: Oh begitu,... Apakah bapak seorang perokok ?
Pasien:  Betul
dok.
Dokter:  Berapa banyak bapak menghisap dalam satu hari dan sudah
berapa
lama bapak merokok ?
Pasien: 1 hari sekitar 6 bungkus dan
saya merokok sudah 25 tahun.
Dokter: (dengan sok bijaknya
)….. Bapak tahu berapa biaya yang bapak
keluarkan
dalam sehari ? coba hitung, satu hari dikali dengan 6 bungkus
rokok
dikali 365 hari (setahun) dikali 25 (tahun)..sambil membuka
jendela diruang prakteknya, dokter tersebut bilang " bapak lihat
gedung
di seberang
jalan sana..? ", bayangkan pak, apabila
dari dulu bapak tidak pernah
merokok selama 25 tahun dan uangnya
dikumpulkan, mungkin bapak sudah
bisa mempunyai gedung seperti itu (
dengan nada ceramah ).
Pasien: Dokter merokok ?
Dokter:
Ooh..tentu tidak (dengan bangga nya  )
Pasien:  Dokter punya
gedung...?
Dokter: Tentu tidak..., memangnya kenapa ?
Sambil
berjalan meninggalkan sang dokter pasien tersebut bilang "  asal
dokter  tau aja, yang dokter tunjuk itu gedung milik saya dok "
-

-- 
syafril
---
Syafril
Hermansyah

Good is the enemy of great
-- Jim Collins
(2001)


---[Anggota YON-1
ITB]-  
Diluar anggota dilarang
masuk!
Anggota dilarang keluar, hanya boleh cuti :-)
Prosedur
cuti : http://pub.mahawarman.net/milis/list-info-anggota.html




-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Sekolah:Training:Kerja = 10:20:70

2008-08-19 Terurut Topik kartiko samodro
Maksudnya Mas Oki,
kalau mau jadi geoscienties yang enggak poor,  salah satu caranya ya harus
sering pindah - pindah (field / perusahaan). Dengan pindah  field /
perusahaan maka si geoscienties akan banyak melihat field dan konsep
geologi yang berbeda - beda dan juga bagaimana perbedaan tiap perusahaan
dalam memanage fieldnya tersebut.

On 8/17/08, oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mengutip  Pak Awang:
>
>  "Maka sering ditemui bahwa seorang geosaintis berpengalaman 15 tahun
> dengan
> seorang PE berpengalaman sama, biasanya si geosaintis mungkin hanya 1-2
> kali
> berubah posisi tetapi masih di rumpun geosains, sementara si PE mungkin
> sudah 5
> kali dengan rumpun yang berbeda-beda. Ketika lembaga tersebut membutuhkan
> seorang GM (general manager), maka si PE yang pengalamannya banyak dan
> variatif
> akan lebih dilirik dibandingkan si geosaintis yang pengalamannya sangat
> dalam
> tetapi sempit di situ-situ juga."
>
> Saya pribadi percaya ada sedikitnya satu variabel penting lagi dalam kasus
> di atas : Perbedaan waktu untuk mencapai pendalaman optimal antara ilmu yang
> 'eksak' dengan ilmu alam (natural science) yang berdasarkan observasi.
>
> Pada natural science seperti geologi , untuk bisa dibilang ahli seorang
> perlu mengamati, menyerap, menganalisa berbagai fenomena dan
> mensintesakannya kedalam begitu banyak model. Coba amati seorang Henry
> Posamentier, Pak Kusuma atau pak Awang. Berapa banyak model geologi yang ada
> di kepala mereka hasil mempelajari begitu banyak singkapan, core atau
> seismic section yang untuk mengakumulasikannya perlu waktu ber-tahun-tahun.
> Jarang geologist yang punya kesempatan field trip ke basin yang berbeda
> lebih dari 2 kali setahun misalnya
>
> Beda dengan ilmu pasti model matematika, fisika atau engineering (rumusnya
> pasti-pasti). Dengan beragam penyederhanaan, variasi aplikasi untuk berbagai
> kondisi relatif lebih sedikit dibanding yang terdapat di alam.
> Contohnya, untuk seorang engineer Formula Archie yang sama bisa menjadi
> basis penghitungan saturasi untuk beberapa formasi batupasir tidak peduli
> apakah diendapkan di fluvial, delta atau laut dalam asalkan hasilnya cocok
> dengan hasil pengukuran dari core atau DST. Bandingkan dengan seorang
> geologist yang masih harus pusing menentukan di bagian mana dari delta sand
> ini berasal, model delta macam apa yang harus dipakai dan lain-lain.
>
> Asumsikan seorang engineer dan geologist yang sama-sama lulus kuliah dan
> mulai bekerja pada usia 25 tahun. Pada saat menginjak usia 30 an , geologist
> kemungkinan baru mulai mengakumulasikan berbagai observasi geologinya
> sedangkan si engineer bisa jadi sudah 'ngelotok' dalam disiplinnya dan mulai
> mencari tantangan lain. Saat si Geologist mencapai 'puncak' pendalaman pada
> usia 40 an, kebanyakan engineer sudah sukses memegang beberapa jabatan.
>
> Jadi seperti yang pak Awang bilang, tentunya si engineer ini akan lebih
> terlihat kinclong dibanding the poor geologist.
>
> Just my 2 cent
>
> Salam
> Oki
>
> --- On Fri, 8/15/08, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Sekolah:Training:Kerja = 10:20:70
> To: "iagi-net@iagi.or.id" , "Forum Himpunan Ahli
> Geofisika Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>, "Geo Unpad" <
> [EMAIL PROTECTED]>
> Date: Friday, August 15, 2008, 2:38 PM
>
> Ulasan yang bagus, Pak Rovicky, terima kasih.
>
> Saya percaya dengan rasio 7:2:1 untuk work experience : training : formal
> education yang akan mempengaruhi posisi dan karier seseorang di dunia
> industri.
>
> "Bekerja sambil belajar dan belajar sambil bekerja" saya kira juga
> efektif dalam meninggikan kualitas pekerjaan. "Bekerja sambil belajar"
> artinya kita memperkaya pekerjaan kita sehari-hari dengan masukan-masukan
> keilmuan yang kita pelajari dari buku-buku atau informasi lainnya. "Belajar
> sambil bekerja" artinya menerapkan apa yang kita pelajari kepada pekerjaan
> kita sehari-hari. Saya pikir akan berbeda kualitas pekerjaan seseorang yang
> apa
> adanya dengan kualitas pekerjaan seseorang yang diperkaya secara keilmuan.
> Di
> dalam hal ini, tripartit work experience : training : formal education
> saling
> berintegrasi untuk menghasilkan pekerjaan yang bagus.
>
> Saya pikir kualitas seseorang akan ditentukan oleh pengalaman kerjanya
> bukan
> oleh pendidikan formal atau pelatihan yang telah dilaluinya. Maka, wajar
> untuk
> pengalaman kerja diberikan 70 % sebagai bagian rasio. Hanya kesulitan dalam
> pengalaman pekerjaan yang menantang seseorang sehingga ia akan lebih
> paripurna,
> bukan tingginya pendidikan.
>
> Tentang variabilitas pengalaman. Pengamatan saya menunjukkan bahwa kita
> para
> geosaintis agak sulit untuk mau ditempatkan di posisi-posisi yang
> non-geosains.
> Seorang teman geosaintis yang kariernya tak naik-naik karena senioritas
> ditawari
> posisi manajer di tempat lain, tetapi bukan posisi geosains, melainkan
> sumberdaya manusia, ia langsung menolak. 

Re: [iagi-net-l] Dari Curug Dago ke Knalpot Ferrari

2008-08-19 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Harusnya diijinkan dong sama Pak admin iagi net. Toh tidak berbahaya.
Anyway, masih berkaitan dengan Tangkuban Parahu..ternyata khalayak
umum sangat tertarik ingin mempelajari Gn Api tsb. Buktinya, untuk
membaca penjelasan geologi yg ada di depan Kawah Ratu, masyarakat rela
berdesak2an. Tapi yang kurang di informasi yg dibuat oleh 'BPC' tsb
adalah, kapan Gn Tangkuban Parahu tsb meletus..

Salam,
NM

On 8/19/08, Andri Subandrio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sahabat sekalian penyimak IAGI-netters yth,
>
> Salam Sejahtera,
>
> Siapa yang tidak kenal F1 Ferrari ? Setiap minggu kita terpaku menyimak
> Schumi, Kimi Raikonen dsb diarena pacu grandprix di Monaco hingga Malaysia
> di siaran TV tertentu. Mobil balap canggih nan setiap detik diimbuhi
> inovasi baru supaya lajunya super cepat menjadi ujung tombak bagi eksperimen
> para mechanical engineer dan industri automotive. Mesin supercepat ini
> pastinya harus tahan panas, tak terkecuali knalpotnya. Tak disangka, salah
> satu material yang bisa meredam panas yang tinggi disekitar knalpot bisa
> berasal dari batuan  seperti yang terdapat di Curug Dago. Batuan disekitar
> air terjun adalah lava basalt yang berasal dari kegiatan gunungapi Tangkuban
> Prahu purba. Lava ini mempunyai titik leleh sekitar 1300 derajat Celcius.
> Teknologi material terkini mampu membuat terobosan material baru berbasis
> basalt yaitu basalt fiber. Eksperimen basalt dari Indonesia yang kami bawa
> ke Nagoya Jepang, menunjukan potensi beberapa endapan basalt disekitar
> Bandung untuk teknologi canggih tersebut. Basalt fiber digunakan untuk
> insulator suhu tinggi, dan turunannnya bisa untuk kordfen tahan api, baju
> anti peluru, pipa tahan karat dsb. Berikut ini basalt dari Curug Dago dan
> Formula satu. Indonesia kaya Material namun masih sangat sedikit material
> girls and boys ...alias ahli dan industri metallurgi. Sejak puluhan tahun
> kita berkutat dihulu dan menjadi extractive exporter. Bila berkenan ada foto
> basaltfiber yang bisa saya sharing, silahkan japri atau iagi bisa
> mengijinkan. Nuhun
>
> Salam
>
> Andri S. Subandrio M


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Dari Curug Dago ke Knalpot Ferrari

2008-08-19 Terurut Topik Andri Subandrio
Sahabat sekalian penyimak IAGI-netters yth,

Salam Sejahtera,

Siapa yang tidak kenal F1 Ferrari ? Setiap minggu kita terpaku menyimak Schumi, 
Kimi Raikonen dsb diarena pacu grandprix di Monaco hingga Malaysia di siaran TV 
tertentu. Mobil balap canggih nan setiap detik diimbuhi  inovasi baru supaya 
lajunya super cepat menjadi ujung tombak bagi eksperimen para mechanical 
engineer dan industri automotive. Mesin supercepat ini pastinya harus tahan 
panas, tak terkecuali knalpotnya. Tak disangka, salah satu material yang bisa 
meredam panas yang tinggi disekitar knalpot bisa berasal dari batuan  seperti 
yang terdapat di Curug Dago. Batuan disekitar air terjun adalah lava basalt 
yang berasal dari kegiatan gunungapi Tangkuban Prahu purba. Lava ini mempunyai 
titik leleh sekitar 1300 derajat Celcius. Teknologi material terkini mampu 
membuat terobosan material baru berbasis basalt yaitu basalt fiber. Eksperimen 
basalt dari Indonesia yang kami bawa ke Nagoya Jepang, menunjukan potensi 
beberapa endapan basalt disekitar Bandung untuk teknologi canggih tersebut. 
Basalt fiber digunakan untuk insulator suhu tinggi, dan turunannnya bisa untuk 
kordfen tahan api, baju anti peluru, pipa tahan karat dsb. Berikut ini basalt 
dari Curug Dago dan Formula satu. Indonesia kaya Material namun masih sangat 
sedikit material girls and boys ...alias ahli dan industri metallurgi. Sejak 
puluhan tahun kita berkutat dihulu dan menjadi extractive exporter. Bila 
berkenan ada foto basaltfiber yang bisa saya sharing, silahkan japri atau iagi 
bisa mengijinkan. Nuhun

Salam

Andri S. Subandrio M