RE: [iagi-net-l] Oil slick (was RE: [iagi-net-l] Eksplorasi Migas Tersandung Gaptek (???))
Oil slick (di laut) atau oil seep (di darat) lebih baik dipandang positif daripada negatif. Positif artinya bahwa di wilayah oil slick/seep terjadi, ada generasi dan migrasi hidrokarbon. Jangan kuatir bahwa oil seep/slick telah menghabiskan banyak akumulasi di bawah permukaan (negatif). Area yang tak ada sama sekali oil slick/seep, dari banyak pengalaman, adalah justru area yang tanpa generasi hidrokarbon, bukan area yang masih menyimpan banyak akumulasi. Silakan dicek paper klasik dari Link (1952) dalam AAPG Bulletin; August 1952; v. 36; no. 8; p. 1505-1540 berjudul, "Significance of oil and gas seeps in world oil exploration". Di situ disimpulkan bahwa kehadiran oil seeps merupakan kunci pertama untuk kebanyakan wilayah penghasil minyak di dunia, dan bahwa paling sedikit setengah dari seluruh cadangan minyak terbukti lapangan-lapangan di dunia telah ditemukan dengan pemboran-pemboran di atau dekat area seepages. Para pemain minyak di Indonesia pun memandang oil slicks/seeps secara positif dibandingkan negatif. Beberapa contoh ditampilkan di bawah ini. (1) Area Banyumas yang dikenal mempunyai seeps di beberapa tempat -terjadi secara anomali dibandingkan sebelah barat dan timurnya yang tanpa seeps, telah membuat penasaran para explorer bertahun-tahun, sehingga area ini terus menantang untuk dieksplorasi sekalipun sampai sekarang belum ada penemuan yang definitif (tentu bukan karena semua akumulasinya sudah bocor, tetapi karena pengerjaannya saja belum intensif atau evaluasi cekungan dan petroleum system-nya belum tepat). (2) Sepuluh offshore area frontier di seluruh Indonesia dalam tiga tahun ini telah disurvey oleh sebuah company dengan menggunakan teknik terbaru identifikasi HC slicks, coring sedimen dasar laut, dan seismik regional. Baru-baru ini, lima dari sepuluh area dimintanya untuk menjadi area operasi perminyakan. Pertimbangan utamanya adalah karena kelima area itu mengandung HC slicks yang definitif berasal dari kemungkinan akumulasi bawah permukaan. Lima area yang lain yang tanpa HC slicks tidak diminatinya untuk menjadi area operasinya. (3) Satu oil seep saja yang terjadi di area sebelah barat Barito Basin, dan diyakini bukan berasal dari kitchen aktif cekungan tersebut, telah menyebabkan sebuah company melakukan banyak hal untuk mengejarnya, melakukan survey geologi, seimik, studi dan mungkin akan memintanya sebagai area operasi. Sebuah contoh bagaimana ketidakhadiran oil seep di suatu area tak menarik minat company untuk mengerjakan area tersebut ditunjukkan oleh area Pegunungan Selatan Jawa. Berdasarkan survey geologi, area ini punya beberapa unsur pertroleum system seperti source, reservoir dan seal rocks; perangkap pun mungkin hadir juga meskipun hal ini belum dibuktikan oleh banyaknya data seismik. Tetapi ketidakhadiran seeps di wilayah ini membuat curiga bahwa tak ada generasi dan migrasi hidrokarbon di wilayah ini. Sekalipun kita belum tahu unsur2 dan proses2 petroleum system di suatu wilayah, tetapi seeps/slicks terjadi - maka itu adalah kunci pertama untuk membuka lebih lanjut wilayah tersebut. Kita petakan seeps/slicks-nya, kita selidiki cekungannya, petroleum system-nya sampai akhirnya kita bisa dengan yakin mengetahui potensi wilayah itu. Area yang potensial mengandung hidrokarbon dan terdeformasi secara kuat, tetapi tak ada oil slicks/seeps muncul harus dicurigai bahwa tak ada generasi/migrasi hidrokarbon di area itu. Kehadiran oil slicks/seeps selalu positif dibandingkan negatif. Jangan kuatirkan kebocoran perangkap, dalam banyak kasus kita suka menilai terlalu rendah kapasitas sealing sekali kita melihat crestal faults di puncak perangkap. salam, awang --- On Thu, 12/25/08, Salahuddin, Andi wrote: From: Salahuddin, Andi Subject: RE: [iagi-net-l] Oil slick (was RE: [iagi-net-l] Eksplorasi Migas Tersandung Gaptek (???)) To: iagi-net@iagi.or.id Date: Thursday, December 25, 2008, 7:32 PM Saya (yang juga masih baru di dunia perminyakan) setuju sama Edo. Oil slick study hanya salah satu dari sekian banyak informasi yang mesti kita ketahui sebelum memperkirakan bahwa daerah/basin tersebut mengandung HC dalam jumlah ekonomis. Dengan kata lain, daerah yang menunjukkan adanya oil slick tidak otomatis berarti mengandung HC dlm jumlah ekonomis. Sebaliknya, area yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan adanya oil slick bisa saja mengandung HC yang sangat ekonomis dari segi quantitas. Jadi walau bagaimanapun juga pemahaman komprehensif ttg petroleum system di suatu basin/area tetap memegang peranan penting dalam explorasi HC di blok-blok baru. salam, Andi -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Wednesday, December 24, 2008 6:40 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Oil slick (was RE: [iagi-net-l] Eksplorasi Migas Tersandung Gaptek (???)) Betul, pak Edo, karena 'oil slick' itu 'kan sama dengan 'oil seep' atau 'oil shows', hanya berbeda temp
[iagi-net-l] Eka Rukmana is out of the office (Annual Leave)
I will be out of the office starting 26/12/2008 and will not return until 05/01/2009. Thank you for your email, I will respond to your message when I return or don't hesitate to call me at 081321152605 or 08111981536. "Have a nice holidays and Happy new year 2009" Hopefully we have a great wonderful time in 2009.. Thank you serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Ongkowidjojo SOEKADRIE/BPN/ID/EP/Corp is out of the office.
I will be out of the office starting 26/12/2008 and will not return until 05/01/2009. I will respond your mail when returned. For urgent matters pls contact directly to Mr. Dyan Dwistiady (1841) or Mr. I.G.K Modana (1938) This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Oil slick (was RE: [iagi-net-l] Eksplorasi Migas Tersandung Gaptek (???))
Tetapi saya inget kisah kebalikannya di Central Sumatra Basin. Cekungan Sumatra tengah yang ditinggalkan oleh Standard Vacuum pada tahun awal-awal explorasinya. HAsil kesimpulan surveynya menyebutkan bahwa di Central Sumatra (Sumatra Tengah) tidak ada minyak, karena tidak dijumpai oil seep. Kecuali di Lirik Trend. Juga di daerah SUmatra Tengah ini dari survey gravity menunjukkan sedimennya tipis. Belakangan ketiadaan (minimnya) oil seep ini menunjukkan bahwa Top Seal (Telisa shale) sangat kuat menahan jumlah minyak billion barrel di Minas dan Duri. Juga sedimen yang tipis (basement yang dangkal) ini tetap dapat mematangkan minyak karena heatflow/gradien geothermalnya ekstra tinggi. Jadi adanya oil seep memang bisa berarti positip. Dan tiadanya oil seep tidak selalu menunjukkan ketiadaan minyak dan gas. Both are positive sign :) Salam Optimis ! RDP On Fri, Dec 26, 2008 at 9:46 PM, Awang Satyana wrote: > Oil slick (di laut) atau oil seep (di darat) lebih baik dipandang positif > daripada negatif. Positif artinya bahwa di wilayah oil slick/seep terjadi, > ada generasi dan migrasi hidrokarbon. Jangan kuatir bahwa oil seep/slick > telah menghabiskan banyak akumulasi di bawah permukaan (negatif). Area yang > tak ada sama sekali oil slick/seep, dari banyak pengalaman, adalah justru > area yang tanpa generasi hidrokarbon, bukan area yang masih menyimpan banyak > akumulasi. > > Silakan dicek paper klasik dari Link (1952) dalam AAPG Bulletin; August 1952; > v. 36; no. 8; p. 1505-1540 berjudul, "Significance of oil and gas seeps in > world oil exploration". Di situ disimpulkan bahwa kehadiran oil seeps > merupakan kunci pertama untuk kebanyakan wilayah penghasil minyak di dunia, > dan bahwa paling sedikit setengah dari seluruh cadangan minyak terbukti > lapangan-lapangan di dunia telah ditemukan dengan pemboran-pemboran di atau > dekat area seepages. > > Para pemain minyak di Indonesia pun memandang oil slicks/seeps secara positif > dibandingkan negatif. Beberapa contoh ditampilkan di bawah ini. > > (1) Area Banyumas yang dikenal mempunyai seeps di beberapa tempat -terjadi > secara anomali dibandingkan sebelah barat dan timurnya yang tanpa seeps, > telah membuat penasaran para explorer bertahun-tahun, sehingga area ini terus > menantang untuk dieksplorasi sekalipun sampai sekarang belum ada penemuan > yang definitif (tentu bukan karena semua akumulasinya sudah bocor, tetapi > karena pengerjaannya saja belum intensif atau evaluasi cekungan dan petroleum > system-nya belum tepat). > > (2) Sepuluh offshore area frontier di seluruh Indonesia dalam tiga tahun ini > telah disurvey oleh sebuah company dengan menggunakan teknik terbaru > identifikasi HC slicks, coring sedimen dasar laut, dan seismik regional. > Baru-baru ini, lima dari sepuluh area dimintanya untuk menjadi area operasi > perminyakan. Pertimbangan utamanya adalah karena kelima area itu mengandung > HC slicks yang definitif berasal dari kemungkinan akumulasi bawah permukaan. > Lima area yang lain yang tanpa HC slicks tidak diminatinya untuk menjadi area > operasinya. > > (3) Satu oil seep saja yang terjadi di area sebelah barat Barito Basin, dan > diyakini bukan berasal dari kitchen aktif cekungan tersebut, telah > menyebabkan sebuah company melakukan banyak hal untuk mengejarnya, melakukan > survey geologi, seimik, studi dan mungkin akan memintanya sebagai area > operasi. > > Sebuah contoh bagaimana ketidakhadiran oil seep di suatu area tak menarik > minat company untuk mengerjakan area tersebut ditunjukkan oleh area > Pegunungan Selatan Jawa. Berdasarkan survey geologi, area ini punya beberapa > unsur pertroleum system seperti source, reservoir dan seal rocks; perangkap > pun mungkin hadir juga meskipun hal ini belum dibuktikan oleh banyaknya data > seismik. Tetapi ketidakhadiran seeps di wilayah ini membuat curiga bahwa tak > ada generasi dan migrasi hidrokarbon di wilayah ini. > > Sekalipun kita belum tahu unsur2 dan proses2 petroleum system di suatu > wilayah, tetapi seeps/slicks terjadi - maka itu adalah kunci pertama untuk > membuka lebih lanjut wilayah tersebut. Kita petakan seeps/slicks-nya, kita > selidiki cekungannya, petroleum system-nya sampai akhirnya kita bisa dengan > yakin mengetahui potensi wilayah itu. > > Area yang potensial mengandung hidrokarbon dan terdeformasi secara kuat, > tetapi tak ada oil slicks/seeps muncul harus dicurigai bahwa tak ada > generasi/migrasi hidrokarbon di area itu. > > Kehadiran oil slicks/seeps selalu positif dibandingkan negatif. Jangan > kuatirkan kebocoran perangkap, dalam banyak kasus kita suka menilai terlalu > rendah kapasitas sealing sekali kita melihat crestal faults di puncak > perangkap. > > salam, > awang > > --- On Thu, 12/25/08, Salahuddin, Andi > wrote: > > From: Salahuddin, Andi > Subject: RE: [iagi-net-l] Oil slick (was RE: [iagi-net-l] Eksplorasi Migas > Tersandung Gaptek (???)) > To: iagi-net@iagi.or.id > Date: Thursday, December 25, 2008, 7:
[iagi-net-l] Bencana Geologi dalam "Pararaton" (1535 Saka)
Kitab "Pararaton" yang ditulis seorang penulis tak dikenal pada tahun 1535 Saka (1613 M) walaupun ditulis pendek saja (sekitar 250 baris kalimat pada daun lontar) ternyata di sana sini memuat berita kejadian-kejadian bencana geologi (banyu pindah, gunung anyar, gunung jeblug, lindu) di area Kerajaan Singasari dan Majapahit di sekitar Kediri sampai Delta Brantas sekarang. Kitab ini memang kronik sejarah para raja yang pernah memerintah di Kediri, Singasari, dan Majapahit; dari asal-usul Ken Angrok -pendiri Singasari 1144 Saka sampai Kertabhumi -raja terakhir berdaulat Majapahit 1400 Saka. Kitab Pararaton telah diterima kalangan sejarawan untuk menjadi sumber resmi periode Singasari dan Majapahit (uraian lebih lengkap tentang ini bisa dibaca di Slamet Muljana (1968) - Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara -PT Bhratara, diterbitkan ulang tahun 2005 oleh LKiS Yogyakarta. Saya pernah menyebut dua bencana geologi di Kitab Pararaton (banyu pindah dan pagunung anyar) dua tahun yang lalu sebagai dasar saya membangun hipotesis kejadian bencana gununglumpur (gunung anyar) pada zaman Majapahit. Makalah lengkap tentang ini pernah saya presentasikan di Joint Convention Bali (IAGI-HAGI-IATMI) pada November 2006. Rekan-rekan yang ingin membaca Kitab Pararaton secara lengkap, terjemahan bahasa Indonesianya (bahasa asli kitab ini bahasa Kawi), kini ada yang terbaru (2008), yaitu yang diterbitkan Penerbit Narasi Yogyakarta. Kitab Pararaton ini ditulis ulang oleh Gamal Komandoko. Pengalihan aksara dan penerjemahan pertama Kitab Pararaton dilakukan oleh J. Brandes, ahli filologi (naskah kuno) berkebangsaan Belanda, pada tahun 1896. Setelah itu, ada beberapa terjemahan bahasa Indonesianya yang mulai muncul pada tahun 1960-an. Kitab Pararaton tulisan ulang Komandoko (2008) adalah setebal 87 halaman, naskahnya disusun ke dalam 18 Bab, mengikuti bentuk asalnya. Satu Bab bisa satu kalimat saja. Kitab Pararaton disusun secara kronologis. Harganya murah saja, tak sampai Rp 20.000. Murah sekali untuk sebuah buku yang pernah menjadi sumber sejarah dua kerajaan besar di Indonesia : Singasari dan Majapahit. Dari buku ini kita akan menjadi tahu bahwa Tunggul Ametung, akuwu (bupati) di Tumapel sebenarnya melarikan Ken Dedes dari ayahnya seorang pendeta Mahayana. Si calon menantu kurang ajar ini kemudian dikutuk bahwa ia akan mati ditikam keris dan isterinya akan diambil oleh si pembunuh. Kutukan itu terjadi. Cerita semacam ini tak pernah ada di buku-buku sejarah saat saya masih duduk di sekolah menengah. Baik, saya ingin mengutip beberapa kejadian bencana geologi di dalam Kitab Pararaton yang ternyata cukup banyak terjadi, dicatat secara khusus oleh penulisnya, mungkin karenabencana-bencana itu cukup berarti. Bab 8 Ada peristiwa gunung meletus, yakni gunung Lungge pada tahun Api-api-tangan-satu, atau tahun 1223 Saka. (api-api-tangan-satu adalah "sengkalan" (chronowords) yang sudah diterjemahkan dari bahasa Kawi ke bahasa Indonesia). Bab ini adalah periode pemberontakan Sora-Nambi-Ranggalawe kepada Jayanegara, raja kedua Majapahit. Bab 9 Kemudian tahun Guntur-pabanyu-pindah, atau tahun 1256 Saka. Bab ini adalah periode Gajah Mada menjadi mahapatih. Bab 10 Selanjutnya terjadi peristiwa gunung baru pada tahun ular-liang-telinga-orang, atau tahun 1298 Saka. Lalu terjadi peristiwa gunung meletus pada Minggy Madasia, tahun pendeta-sunyi-sifat-tunggal, atau tahun 1307 Saka. Bab ini adalah periode Perang Bubat dan wafatnya Gajah Mada serta Hayam Wuruk. Bab 11 Lalu terjadi peristiwa gunung meletus di dalam minggu Prangbakat, pada tahun muka-orang-tindakan-ular,atau tahun 1317 Saka. Bab ini saat Wikramawardhana (Hyang Wisesa) jadi raja di Majapahit. Bab 12 Selanjutnya terjadi peristiwa gunung meletus di dalam minggu Julung-pujut, pada tahun tindakan-kitab suci-sifat-orang, atau tahun 1343 Saka. ...Lalu terjadi peristiwa masa kekurangan makan yang sangat lama pada tahun ular-zaman-menggigit-orang, atau tahun 1348 Saka. Bab ini saat Sri Ratu Batara Istri (Dewi Suhita) memimpin Kerajaan. Bab 14 Lalu terjadi peristiwa gempa bumi pada tahun sayap-golongan-menggigit-bulan, atau tahun 1372 Saka. Lalu terjadi gunung meletus di dalam minggu Kuningan pada tahun belut-pendeta-menggigit-bulan, atau tahun 1373 Saka. Bab ini saat Kertawijaya jadi raja di Majapahit Bab 17 Lalu terjadi peristiwa gunung meletus di dalam minggu Landep pada tahun empat-ular-tiga-pohon,atau tahun 1384 Saka. Bab ini saat Bhre Wengker (Hyang Purwa Wisesa) jadi raja. Bab 18 Lalu terjadi peristiwa gunung meletus di dalam minggu Watu Gunung pada tahun tindakan-angkasa-laut-ekor, atau 1403 Saka. Bab ini saat Pandan Salas, Singawardhana, dan Kertabhumi jadi raja-raja, masing-masing dalam waktu yang singkat, di Majapahit. Kertabhumi adalah raja terakhir Majapahit saat masih berdaulat (sebelum menjadi bawahan Demak sejak 1400 Saka). Tahun 1